Laporan Materisl Teknik II Uji Tarik Dan Impact (1)

7
LAPORAN PRAKTIKUM UJI TARIK DAN UJI IMPACT Laporan Praktikum diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Material Teknik II semester 4 dengan dosen pengempu mata kuliah Drs. R. Aam Hamdani, MT. dan Drs. Yusep Sukrawan, MT. Di susun oleh : Dadan Ahmad Hidayat (1000306) JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PEDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

Transcript of Laporan Materisl Teknik II Uji Tarik Dan Impact (1)

Page 1: Laporan Materisl Teknik II Uji Tarik Dan Impact (1)

LAPORAN PRAKTIKUM UJI TARIK DAN UJI IMPACT

Laporan Praktikum

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Material Teknik II semester 4 dengan

dosen pengempu mata kuliah Drs. R. Aam Hamdani, MT. dan Drs. Yusep Sukrawan, MT.

Di susun oleh :

Dadan Ahmad Hidayat (1000306)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PEDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2012

PENDAHULUAN

Page 2: Laporan Materisl Teknik II Uji Tarik Dan Impact (1)

A. UJI TARIK1. Latar Belakang

Uji tarik adalah kegiatan pengujian bersifat destruktif, terhadap suatu bahan dengan cara memberikan beban tarikan secara terus menerus. Bertambah beban sampai akhirnya putus. Kemampuan tarik suatu bahan diperlihatkan dalam suatu perbandingan antara besar beban tarik terhadap luas bidang bahan yang mengalami tarikan.

2. Judul PraktekUji Tarik

3. Tujuan PraktekUntuk mengetahui sifat – sifat mekanik suatu bahan atau logam terhadap pembebanan

tarik. Sehingga Mahasiswa dapat melakukan percobaan ini karena mengetahui karakteristikbenda.

4. Alat dan bahan Yang Digunakan Jangka Sorong Spidol 1 buah 1 batang baja Mesin uji tarik5. Prosedur Tarik

a) Sampel uji yang dibentuk sudah standar dilakukan pengukuran diameter awal (D0), panjang ukur awal ( L0 ), panjang proporsional (Pd).

b) Kemudian batang uji diletakkan pada alat uji tarikc) Pengaturan beban: untuk batang baja, beban maksimum yang diletakkan sebesar 100.000

N.d) Jarum skala di nolkan terlebih dahulu.e) Pada waktu dilakukan penarikan diadakan pembacaan : Setiap 100 N untuk bajaf) Dilakukan penarikan samapai benda uji putus dan pertambahan panjang dibaca pada

jangka sorong sebagai pengganti extensiometer.g) Dari data dibuat grafik stress – strainh) Setelah putus batas uji disambung kembali inyuk pengukuran panjang dan diameter akhir.

6. Data percobaan Instruktur pengujian Drs. R. Aam Hamdani, MT.Tanggal pengujian 16-04-2012Jenis mesin Ultimate Tensile StrengthLogam uji FeStandar logam (TAP) ASTMDiameter specimen awal 10 mmDiameter spesimen setelah uji 5,8 mmLuas penampang 78, 54 mm2

Sample diameter 10,00 mmPanjang awal 50 mmPanjang uji setelah patah 55,5 mmKecepatan tarik 20 kg/sGaya maksimum 4546 kgTegangan maksimum 58, 1 kg/mm2

Gaya pada titik yield 4554 kgGaya pada titik yield 0,2 % 58,0 kg/mm2

Tegangan maksimum / yield point ratio 1,00

7. Perhitungan besaran pada uji tarik

Page 3: Laporan Materisl Teknik II Uji Tarik Dan Impact (1)

A0 ¿π4

d2 ¿

π4

102

=78,54 mm2

A1 ¿ π4

d2 ¿

π4

5,82

= 26,4074 mm2

8. Sifat-sifat material yang dapat diperoleh dari pengujian tarik

1. Kekuatan tarik (tensile test)

Berdasarkan perhitungan, didapat kekuatan tarik:

σ t max = Fmaks

Ao = 454678,54 = 57,881 kg/mm2

2. Kekuatan luluh

Kekuatan luluh (yield strength) sebesar:

σ yield = Fmaks

Ao = 455478,54 = 57,983kg/mm2

3. Perpanjangan (elongation)

Berdasarkan perhitungan, didapat perpanjangan :

e= L1−L0L 0

×100 %

¿ 55,5−5050

× 100 %

= 11 %

4. Modulus Elastisitas

Berdasarkan perhitungan, didapat nilai modulus elastisitas :

E σ t max

e= ∆ L= F . L

A o . E

= 57,881

0.115,5=4546.50

78,54. E

E = 526,19 kg/mm2 E = 526,19 kg/mm2

= 5261,9 N/mm2

ANALISIS TEMUAN DALAM PRAKTEK UJI TARIK

Kesimpulan

ATAU

Page 4: Laporan Materisl Teknik II Uji Tarik Dan Impact (1)

1. Sifat material yang didapatkan dari uji tarik antara lain: 1.1.Kekuatan tarik, Kekuatan yang biasanya ditentukan dari suatu hasil pengujian tarik

adalah kuat luluh (Yield Strength) dan kuat tarik (Ultimate Tensile Strength). Kekuatan tarik atau kekuatan tarik maksimum (Ultimate Tensile Strength / UTS), adalah beban maksimum dibagi luas penampang lintang awal benda uji.

1.2.,kekuatan luluh ( yield strength) merupakan titik yang menunjukan perubahan dari deformasi elastis ke deformasi plastis

1.3.Elongation yaitu Perpanjangan perpanjangan yang terjadi pada saat material diberi tegangan dan mengalami deformasi plastis.

1.4.Modulus Elastisitas adalah modulus elastisitas menunjukkan kekakuan suatu material. Semakin besar nilai E, menandakan semakin kakunya suatu material. Harga E ini di turunkan dari persamaan hukum Hooke,dari persamaan hooke terlihat kekakuan suatu material relatif terhadap yang lain dapat di amati dari sudut kemiringan σ pada garis proporsional. Semakin besar σ, semakin kaku material tersebut.

2. Pada saat pengujian, spesimen melewati 3 tahap sebelum patah yaitu 2.1.tahap deformasi elastis yaitu perubahan bentuk yang disebabkan gaya luar dan apabila

gaya luar dilepas maka bahan tersebut akan kembali ke bentuk dan ukuran semula.2.2.tahap deformasi plastis yaitu yaitu perubahan bentuk yang disebabkan gaya luar dan

apabila gaya luar dilepas maka bahan tidak akan kembali ke bentuk dan ukuran semula.

2.3. tahap necking yaitu 3. Bagian naik turun pada grafik tegangan regangan disebut fenomena luders band

disebabkan karena specimen uji adalah baja karbon rendah (menurut literature)4. Hasil patahan spesimen yang berbentuk cup and cone menunjukkan bahwa sesimen

mengalami patah ulet dan bersifat elastis.5. Perbedaan teori dan pengujian diakibatkan karena fektor lingkungan, spesiemen, mesin uji

tarik, dan human eror.6. Grafik hasil uji tarik TERLAMPIR

B. UJI IMPACT1. Metodologi praktek 1.1. Alat dan Bahan Impact Testing Machine (metode Charpy) kapasitas 30 Joule Caliper atau micrometer Sampel uji Impak baja (1 buah) 2. Proses Pengujian

1. Mengukur (luas area dibawah takik) dengan caliper. Masukan pada lembar data.2. Mempersiapkan sampel uji untuk temperatur rendah dan temperatur tinggi.3. Memastikan jarum skala berwarna merah sebagai petunjuk harga impak material berada

pada posisi nol.4. Memutar handel untuk menaikkan pendulum hingga jarum petunjuk beban hingga

berwarna hitam mencapai batas merah5. Meletakkan benda uji pada tempatnya dengan takik membelakanig arah datangnya

pendulum.6. Menarik centre setting ke posisi semula.7. Bersiap melakukan pengujian pada posisi samping benda uji8. Melakukan pengereman dengan menarik tuas rem sehingga ayunan pendulum dapat

dikurangi.9. Membaca nilai yang ditunjukkan oleh jarum merah pada skala yang sesuai (300 joule) dan

menghitung harga impak material dengan rumus dasar10. Mengambil benda uji dan mengamati permukaan patahannya di bawah stereoscan

macroscope dan buat sketsa patahannya, nyatakan dalam persenta sterhadap luas area total di bawah takik

Page 5: Laporan Materisl Teknik II Uji Tarik Dan Impact (1)

3. Perhitungan harga impactI = ∆Ep = mgh1 - mghf

= 300joule - mghf = 53,9 Joule

4. Hasil Temuan Dalam Praktek Uji Impact4.1.Dari hasil pengujian impact dapat diketahui bahwa material tersebut mampu menahan

energi tumbukan sebesar 53,9 Joule. Yang berguna dalam proses perancangan untuk poros yang bergerak. Bila material menerima energi tumbukan melebihi nilai tersebut, maka material tersebut akan patah atau mengalami kerusakan.

4.2.Sifat suatu material pada suhu yang berbeda akan berbeda pula juga.4.3.Temperatur mempengaruhi besar kecilnya harga nilai impak dari suatu material.

Terlihat bahwa pada temperatur tinggi material akan bersifat ulet (harga impak tinggi) sedangkan pada temperatur rendah material akan bersifat rapuh atau getas (harga impak rendah).

4.4.Temperatur transisi adalah temperatur yang menunjukkan transisi perubahan jenis perpatahan (getas menjadi ulet atau sebaliknya). Biasanya ditunjukkan dengan peningkatan/penurunan (batas merah pada grafik) harga impak dan sifat perpatahannya campuran.

DAFTAR FUSTAKA

Singer, Ferdinand L. Etc. 1985. Kekuatan Bahan (Strength of Materials). Erlangga : Jakarta.

Http://www.gordonengland.co.uk/hardness.htm

Modul Praktikum Destructive Test. 2011. Depok : Laboratorium Metalografi dan HST Departemen

Metalurgi dan Material FTUI.