LAPORAN KULIAH KERJA NYATA YORAND.docx
-
Upload
mario-manafe -
Category
Documents
-
view
275 -
download
4
Transcript of LAPORAN KULIAH KERJA NYATA YORAND.docx
LAPORAN RENCANA KEGIATAN
INDIVIDU
KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS NUSA CENDANA
TAHUN 2014
UNIT : DESA OEKOPAKECAMATAN
: BIBOKI TAN PAH
KABUPATEN : TTUPROVINSI : NUSA TENGGARA
TIMUR
Oleh :
YOHANES HONORIS LANGANIM. 1005031037
PUSAT PENGELOLAAN & PENGEMBANGAN KKNLEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANAKUPANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
kasih dan karunia-Nya, sehingga seluruh rangkaian pembuatan laporan akhir hasil kegiatan
KKN periode semester genap Tahun 2013 di Desa Naekasa, Kecamatan Tasifeto Barat,
Kabupaten Belu dapat diselesaikan dengan baik.
Kegiatan KKN yang dijalankanan merupakan aplikasi nyata dari teori-teori yang
didapat di bangku perkuliahan yang bertujuan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan
yang terjadi di masyarakat. Anggota kelompok KKN ini berjumlah 14 orang yang merupakan
gabungan dari berbagai latar belakang bidang ilmu yang berbeda. Kegiatan KKN ini dapat
terselesaikan berkat bantuan dan kerja sama yang baik antara mahasiswa, pemerintah desa
dan masyarakat. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
tak terhingga kepada :
1. Daud P. Mangesa, St.Mt sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran dalam membimbing penulis.
2. Bapak Drs. Paulus Isliko, M.Si., selaku Ketua LPM Undana dan Bapak Agustinus
Hedewata, SH., M.Hum., M.Si., sebagai Kepala Pusat Pengelolaan KKN Undana, yang
telah mengijinkan penulis untuk ber-KKN di Belu.
3. Pihak LPM Undana yang telah mengatur dan mengurus semua yang terkait dengan
administrasi untuk kegiatan ini, memberikan petunjuk dan arahan demi terlaksananya
kegiatan ini.
4. Bapak Bupati TTU, Camat Biboki Tan Pah, atas ijin yang diberikan sehingga mahasiswa
dapat melakukan kegiatan KKN di TTU.
5. Bapak Hendrikus Abatan, selaku pejabat kepala Desa Oekopa yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran untuk membantu kelompok dalam menyelesaikan setiap
program kegiatan yang dijalankan.
6. Aparat Pemerintahan Desa Oekopa, yang telah banyak membantu baik dalam bentuk
tenaga, pikiran maupun materil dalam melaksanakan semua kegiatan yang dilakukan oleh
kelompok maupun individu
7. Bapak/Ibu Kepala Sekolah SDK Ni’i dan SMP Negri Oekopa, yang telah bersedia
menerima dan membantu dalam melaksanakan kegiatan individu.
8. Seluruh lapisan masyarakat Desa Oekopa, yang telah menerima dan mendukung penulis
selama pelaksanaan KKN.
9. Seluruh pihak yang telah membantu baik materi maupun moril, yang tidak bisa disebut
satu persatu. Hanya doa dan ucapan terima kasih, semoga semuanya diberkati Tuhan.
Kiranya berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan dapat memberikan manfaat yang
baik bagi semua pihak, namun disamping itu penulis juga menyadari akan berbagai
kekurangan dan kelemahan selama menjalankan program maupun penyusunan laporan akhir
kegiatan ini. Untuk itu penulis masih membutuhkan saran maupun sumbangsih yang positif
dari berbagai pihak untuk menyempurnakan laporan ini.
Atas perhatian dan pengertian yang baik penulis ucapkan terima kasih. Tuhan
Memberkati.
Kupang, 10 Juni 2014
Penulis
Tabel 1. Identifikasi Permasalahan
No Permasalahan Lokasi Sumber
(P/M/D)*
1 Masyarakat kurang terlalu memahami betul
mengenai kesehatan ternak dan identifikasi
masalah penyakit.
Dusun Seko dan Tua
To’o M
2 Belum ada pemerintah khususnya dinas
peternakan yang memperhatikan penyuntikan
ternak berupa pemberian antibiotika secara
gratis dan pelatihan terhadap masyarakat
tentang cara penyuntikan.
Dusun Seko dan Tua
To’o
M
3 Dari hasil survey bahwa banyak masyarakat
yang belum memahami arti pentingnya
pemeliharaan ternak secara intensif atau di
kandangkan. Dan para peternak mengalami
kesulitan mendapatkan pakan ternak karena
belum ada Penerapan Sistem Tiga Strata.
Dusun Seko, Tua
To’o, Usapinaek dan
PupeM
4 Setelah melakukan survei ke masyarakat,
banyak ditemukan limbah yang terbuang tanpa
diolah.
Dusun Seko, Tua
To’o, Usapinaek dan
Pupe
M
*) P = Perangkat Desa; M = Masyarakat; D = Dinas Instansi Vertikal / Stakeholder
Tabel 2. Prioritas Pemilihan Permasalahan
No Permasalahan AlasanPemilihan*
1 Masyarakat kurang terlalu memahami
betul mengenai kesehatan ternak dan
identifikasi masalah penyakit.
Masalah ini diangkat sebagai program agar
dengan keberadaan kami supaya melatih dan
menjelaskan tenaga sukarelawan mengenai
kesehatan ternak dan identifikasi penyakit.
2 Belum ada pemerintah khususnya dinas
peternakan yang memperhatikan penyunt
ikan ternak berupa pemberian antibiotika
secara gratis dan pelatihan terhadap
masyarakat tentang cara penyuntikan.
Masalah ini diangkat sebagai program supaya
pemerintah bias perhatikan betul mengenai
penyuntikan ternak dan pelatihan terhadap
masyarakat tenetang cara menyuntik.
3 Dari hasil survey bahwa banyak
masyarakat yang belum memahami arti
pentingnya pemeliharaan ternak secara
intensif atau di kandangkan. Dan para
peternak mengalami kesulitan
mendapatkan pakan ternak karena belum
ada Penerapan Sistem Tiga Strata.
Masalah ini diangkat sebagai program karena
kita harus melatih masyarakat supaya
beternak secara intensif dan Penerapan Sistem
Tiga Strata.
4 Setelah melakukan survei ke masyarakat,
banyak ditemukan limbah peternakan
yang terbuang tanpa diolah.
Masalah ini diangkat sebagai program karena
kita bisa melatih peternak untuk bisa
mengelolah limbah ternak yang terbuang atau
tidak terpakai yaitu pembuatan bokashi
*) Uraikan secara rinci mengapa permasalahan diprioritaskan penanganannya sehingga layak
diangkat sebagai program KKN
Tabel 3. Rencana Program KKN
No Nama Program No. Sektor Bahan Volume Sumber Dana
1. Penyuluhan Kesehatan
Ternak
Print out 5
rangkap
Mhs
2. Penyuntikan antibiotik
padaTernak dan pelatihan
penyuntikan
Medoksy-L,
Tetramison,
Penicilline,
Sulfastrong,
spuit mika
17 botol
dan spuit
mika 1
Mhs
3. Penerapan pemeliharaan
ternak secara intensif dan
penerapan system tiga
strata
Print out
gambar
5
rangkap
Mhs
4. Penyuluhan Bokashi Print out
dan EM4
5
rangkap
EM4 2
botol
Mhs
PROGRAM KEGIATAN
A. Penyuluhan Kesehatan Ternak
Latar Belakang
Penyuluhan pada dasarnya adalah pendidikan dimana target/sasarannya yaitu para
petani/peternak harus mengalami perubahan perilaku, dari mulai aspek yang bersifat kognitif,
afektif dan akhirnya psikomotorik. Tentang hal ini, diakui bahwa, penyuluhan sebagai proses
perubahan perilaku melalui pendidikan akan memakan waktu lebih lama, tetapi perubahan
perilaku yang terjadi akan berlangsung lebih kekal. Sebaliknya, meskipun perubahan perilaku
melalui pemaksaan dapat lebih cepat dan mudah dilakukan, tetapi perubahan perilaku
tersebut akan segera hilang, manakala faktor pemaksanya sudah dihentikan. Oleh karena itu
penyuluhan merupakan investasi untuk masa depan. Hasil dari penyuluhan tidak dapat
diketahui dalam waktu yang singkat terlebih lagi jika tujuan utama suatu program penyuluhan
adalah terjadinya adopsi suatu iknovasi yang ditawarkan atau terjadinya perubahan perilaku
sasaran, tentu akan membutuhkan waktu yang relatif lama.
Potensi ternak di Indonesia sangat menjanjikan, dengan keadaan tanah yang subur
sehingga pakan berupa hijauan yang merupakan kebutuhan ternak seharusnya juga lebih
mudah didapatkan. Ternak telah dikenal sejak lama sebagai usaha sampingan masyarakat
Indonesia, akan tetapi baru sedikit yang benar-benar mengelolanya sebagai lahan usaha
ataupun bisnis. Rata-rata penduduk memelihara ternak hanya sebagai harta simpanan saja,
padahal potensi ternak itu sendiri bila dikelola secara baik dan benar sangat besar.
Hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus berkaitan dengan kesuksesan ternak
adalah selalu menjaga kesehatan ternak. Kontrol kesehatan ternak yang baik adalah langkah
penting dalam usaha peternakan. Pengendalian berbagai penyakit menular pada ternak adalah
hal yang perlu mendapatkan perhatian, sebagaimana kita tahu bahwa pengendalian penyakit
jauh lebih baik daripada pengobatan.
Hal ini bisa di mengerti dikarenakan bila ternak kita sudah terkena penyakit otomatis
biaya yang dibutuhkan juga akan bertambah, dan bukanlah suatu jaminan bahwa setelah
diobati ternak akan sembuh. Karena untuk dapat mencapai kesembuhan dari suatu penyakit
ada banyak faktor yang berpengaruh. Jadi hal terbaik adalah mencegah peyakit sebelum
menyerang ternak tersebut.
Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini tidak lain merupakan suatu program yang menuntut mahasiswa untuk
turun ke tengah masyarakat dan melakukan penyuluhan kesehatan ternak agar masyarakat
memperoleh pengetahuan dan pengelaman mengenai penyakit yang sering menyerang ternak.
Kegiatan ini tidak semata-mata menjadi sasaran utama, akan tetapi mahasiswa juga dalam
pelaksanaan kegiatan diharapkan dapat bersosialisasi dengan masyarakat dan belajar berbagai
hal dari masyarakat sehingga kendala-kendala yang ada dapat menjadi masukan bagi
pelaksanaan program dari mahasiswa/i lainnya, seperti yang berhubungan dengan peternakan.
Tujuan Kegiatan
Program ini dilakukan dengan tujuan untuk memberi pemahaman ke masyarakat
mengenai pentingnya kesehatan dan penyakit ternak.
Sasaran Kegiatan
Seluruh Masyarakat Oekopa
Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 5 Mei 2014 pada pukul 12.00 – 15.00 kegiatan ini
dilaksanakan pada siang hari.
Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Di Aula kantor Desa Oekopa.
Metode Pelaksanaan Kegiatan
Metode yang digunakan berupa penyuluhan
Proses Pelaksanaan Kegiatan
Dalam penyuluhan mahasiswa menjelaskan mengenai pentingnya kesehantan ternak
dan penyakit - penyakit yang sering menyerang pada ternak baik penyakit yang melalui virus
ataupun melalui jangkitan. Masyarakat senang dengan kegiatan ini sehingga mereka bertanya
hal yang belum dipahami.
Hambatan
Dalam pelaksanaan kegiatan ini banyak masyarakat yang tidak hadir dikarenakan
bahwa masyarakat banyak dengan kesibukan pribadi mengenai persiapan kebun untuk
menanti kedatangan musim hujan
Lampiran Gambar
B. Penyuntikan antibiotik pada Ternak dan pelatihan penyuntikan ternak kepada
masyarakat
Latar Belakang
Antibiotik berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari Anti (lawan), Bios (hidup).
Antibiotik adalah Suatu zat kimia yang dihasilkan oleh bakteri ataupun jamur yang berkhasiat
obat apabila digunakan dalam dosis tertentu dan berkhasiat mematikan atau menghambat
pertumbuhan kuman dan toksisitasnya tidak berbahaya bagi ternak. Pemberian antibiotik ini
untuk mencegah agar ternak tersebut tidak terserang penyakit atau sebagai anti kekebalan.
Pelaksanaan Kegiatan
Mahasiswa melaksanakan kegiatan penyuntikan antibiotik untuk mencegah penyakit
pada ternak dan jika ternak dalam keadaan sakit sehingga dengan penyuntikan antibiotik
ternak biasa sehat kembali.
Tujuan Kegiatan
Program ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah dan mengobati terjadinya
penyakit pada ternak
Sasaran Kegiatan
Para peternak keempat Dusun
Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan kurang lebih 12 kali dalam satu satu bulan.
Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Program ini dilaksanakan pada keempat dusun
Metode Pelaksanaan Kegiatan
Aplikasi penyuntikan pada ternak dan pelatihan
Proses Pelaksanaan Kegiatan
Setelah memberitahukan kepada masyarakat akan dilakukan penyuntikan antibiotik
dan pelatihan terhadap peternak maka masyarakat siap untuk menerima
mahasiswa.Penyuntikan dan pelatihan ini berlangsung pada ke empat dusun. Selama
mahasiswa berKKN di desa Oekopa, Kecamatan Biboki Tanpah, Kabupaten TTU
memperoleh ternak untuk disuntik sebanyak 378 ekor ternak yang terdidi dari ternak sapi,
kambing, babi, anjing dan ayam dan 2 orang masyarakat yang siap di pakai.
Hambatan
Dalam pelaksanaan kegiatan ini hambatan yang ditemui yaitu ada juga ternak yang
tidak suntik karena sapi masih liar dan tidak dikandangkan sehingga menyulitkan pada saat
disuntik serta kurangnya minat masyarakat untuk melatih dalam hal ini takut di serang ternak
Lampiran Gambar
B. Penerapan pemeliharaan ternak secara intensif dan penerapan system tiga strata
Latar Belakang
Dari hasil survey bahwa banyak masyarakat yang belum memahami arti pentingnya
pemeliharaan ternak secara intensif atau di kandangkan. Dan para peternak mengalami
kesulitan mendapatkan pakan ternak karena belum ada Penerapan Sistem Tiga Strata.
Pelaksanaan Kegiatan
Mahasiswa melaksanakan kegiatan pembuatan kandang jepit dan penerapan tiga strata
di lading
Tujuan Kegiatan
Untuk meminimalisir terjadinya pencurian ternak serta menjaga agar ternak tidak
menjadi hama bagi para petani maka salah satu upaya yang dilakukan yaitu membuat
kandang babi agar babi dapat diawasi dengan mudah terhadap produksi dan reproduksinya
dan penerapan tiga strata untuk memanfatkan lahan kebun untuk menanam pakan ternak
sehingga pakan ternak tetap tersedia.
Sasaran Kegiatan
Masyarakat oekopa khususnya para peternak
Waktu Pelaksanaan Kegiatan
10-05-2014
Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Program ini dilaksanakan pada keempat dusun dan di ladang
Metode Pelaksanaan Kegiatan
Menjelaskan dan mempraktekkan
Proses Pelaksanaan Kegiatan
Di Desa Oekopa banyak peternak yang masih memelihara ternak dengan sistem
ekstensif tradisional khususnya ternak babi sehingga banyak ternak yang dilepas dan tidak
dikandangkan yang mengakibatkan para petani disekitar lokasi peternak mengalami kesulitan
untuk bercocok tanam. Untuk menyikapi masalah yang ada maka salah satu cara yang dapat
dilakukan yaitu ternak harus dikandangkan dan kandang yang dibuat menggunakan bahan
lokal serta harus memperhatikan aspek teknis pembuatan kandang. Kesediaan pakannya tidak
memadai sehingga banyak ternak yang kurus di saat musim panas, oleh karena itu perlu di
lakukan pembuatan tiga strata di lahan para peternak.
Hambatan
Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah masyarakat lebih memilih untuk
melepas ternak peliharaannya dengan alasan bahwa apabila ternak dilepas maka tidak
membutuhkan biaya produksi yang tinggi karena ternak lebih banyak memperoleh makanan
sendiri dan sedikit saja campur tangan manusia sehingga membuat para peternak tidak
mengeluarkan biaya produksi yang tinggi. respon masyarakat tidak terlalu antusias dengan
adanya program ini.
Lampiran Gambar
C. Penyuluhan Bokashi dan pembuatan pupuk bokashi
Latar Belakang
Pupuk organik merupakan hasil olahan dari kotoran ternak dan Pupuk organik adalah
pupuk yang sangat kaya akan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman. Bahkan, unsur-
unsur tertentu seperti protein, selulose, lignin, dan lain-lain tidak bisa digantikan oleh pupuk
kimia. Proses pembuatan pupuk organik disebut pengomposan. Dalam proses tersebut diberi
tambahan starter berupa molasses yang telah dicairkan dengan air.
Pupuk organik biasa digunakan sebagai penyubur tanaman misalnya tanaman hias,
tanaman holtikultura dan tanaman padi. Pupuk organik sangat baik digunakan untuk
memperbaiki sifat fisik dan biologis tanah. Hal tersebut merupakan kelebihan dari pupuk
organik yang tidak dimiliki oleh pupuk kimia. Meskipun tanaman tidak dapat membedakan
dan tidak bisa memilih unsur hara yang diserap berasal dari pupuk organik atau pupuk kimia.
Pelaksanaan Kegiatan
Mahasiswa melaksanakan kegiatan pembuatan bokashi dari limbah ternak yang tidak
terpakai.
Tujuan Kegiatan
Tujuan dalam kegiatan ini adalah untuk memanfaatkan limbah peternakan yang
terbuang untuk dijadikan pupuk bokhasi
Sasaran Kegiatan
Seluruh Masyarakat Oekopa
Waktu Pelaksanaan Kegiatan
05-05-2014
Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Di Aula kantor Desa Oekopa dan di rumah KUR yang tidak terpakai
Metode Pelaksanaan Kegiatan
Metode yang digunakan berupa penyuluhan da praktek
Proses Pelaksanaan Kegiatan
melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar limbah dari usaha peternakan dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk bokashi serta mempraktekkan cara pembuatan bokashi.
Hambatan
Hambatan dalam kegiatan penyuluhan ini adalah sapi peternak sudah dilepaskan di
hutan sehingga untuk mengambil kotoran ternak cukup sulit. Oleh karena itu agar masyarakat
dapat menerapkan di kemudian hari maka disarankan agar membuat kandang agar
mempermudah mengumpulkan feses ternak.
Lampiran Gambar
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Kegiatan KKN-PPM yang dilakukan di Desa Oekopa selama kurang lebih satu
setengah bulan telah memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan mahasiswa.
Berbagai permasalahan yang terdapat dalam masyarakat menjadi masukan bagi mahasiswa,
aparat desa maupun pihak kampus (akademisi) agar terus bersama-sama dengan masyarakat
meningkatkan taraf hidup mereka melalui berbagai program pemberdayaan. Hal ini dengan
tujuan agar masyarakat mampu mengatasi berbagai kesulitan dalam usaha pertanian,
peternakan, kesehatan dan pendidikan. Dengan demikian kehidupan masyarakat semakin baik
dan cita-cita dari masyarakat Desa Oekopa dan pemerintah Kabupaten TTU untuk mencapai
masyarakat Kabupaten TTU yang sejahtera dapat terwujud.
SARAN
Sesuai dengan hasil observasi dan program kegiatan yang telah berjalan, penulis
berharap agar pada masa yang akan datang, pemerintah setempat dapat menghimpun seluruh
aspirasi masyarakat sehingga masalah-masalah kesejehteraan masyarakat dapat tercapai
secara maksimal. Hal ini dapat tercapai apabila Selain itu pula, diharapkan
pembangunan yang dapat menyentuh minat masyarakat untuk dapat mengerti betapa
pentingnya sumber daya manusia bagi pembangunan Desa Oekopa yang didukung oleh
kualitas pendidikan dan kesehatan. Peran dan kerja keras tenaga kesehatan juga diharapkan
agar terus dapat ditingkatkan untuk memperhatikan kesehatan masyarakat
Untuk mencapai masyarakat Desa Oekopa yang sejahtera, maka disarankan kepada
pemerintah desa dan masyarakat untuk terus berpartisipasi aktif dalam membangun desa dan
mendukung setiap “Program Pemberdayaan Masyarakat” baik dari pemerintah
Kabupaten/Provinsi, PerguruanTinggi maupun LSM yang masuk ke Desa Oekopa.