LAPORAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA … fileSurat Keterangan KKN dari Desa 2. Buku Harian...
Transcript of LAPORAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA … fileSurat Keterangan KKN dari Desa 2. Buku Harian...
LAPORAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL DENPASAR
PERIODE 15 DESEMBER 2016 s/d 26 FEBRUARI 2017
Oleh :
DISA MARDIANA SAFITRI
MAHASISWA KULIAH KERJA NYATA
DI DESA BANJARANGKAN, KECAMATAN BANJARANGKAN, KABUPATEN KLUNGKUNG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL
DENPASAR
2017
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas anugerahNya pelaksanaan
KKN periode 15 Desember 2016 – 26 Februari 2017 sampai dengan pelaporan ini
dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas
akhir Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bentuk rangkuman selama melaksanakan
pengabdian kepada masyarakat di Desa Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan,
Kabupaten Klungkung.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapatkan saran dan dorongan
dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak sebagai berikut :
1. Prof. Gede Sri Darma, D.B.A., selaku rektor Universitas Pendidikan Nasional
Denpasar.
2. Luh Putu Mahyuni., S.E., M.Si., PhD., C.A., selaku Direktur Akademik dan
Sistem lnformasi (AKSI).
3. Luh Putu Mahyuni., S.E., M.Si., PhD., C.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Pendidikan Nasional Denpasar.
4. I Nyoman Ngurah Suwarnatha, S.H., LL.M., selaku Kepala Pusat Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat Universitas Pendidikan Nasional Denpasar.
5. Wayan Sri Maitri, S.E., M.M., selaku Dosen Pembimbing selama Kegiatan KKN
di desa Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung.
6. I Wayan Gede Suastika, selaku Kepala Desa Banjarangkan, Kecamatan
Banjarangkan, Kabupaten Klungkung.
7. Seluruh staf desa beserta kelian Banjar Dinas Desa Banjarangkan yang telah
membantu dalam pencarian data – data desa Banjarangkan.
8. Seluruh warga di Desa Banjarangkan yang telah menerima penulis dengan baik
selama kegiatan KKN berlangsung
iii
9. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan penulisan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Untuk itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun, sehingga laporan ini
dapat berguna bagi pihak yang membutuhkan dikemudian hari.
Denpasar, 23 Februari 2017
Penyusun
Disa Mardina Safitri
iv
DAFTAR ISI
JUDUL
PENGESAHAN ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Tujuan KKN .............................................................................................. 1
C. Manfaat dan Sasaran KKN ...................................................................... 2
D. Pelaksanaan KKN .................................................................................... 3
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI KKN
A. Sejarah Desa ............................................................................................ 4
B. Topografi Desa ......................................................................................... 4
C. Struktur Organisasi .................................................................................. 5
D. Jenis dan Bentuk Organisasi Lain Yang Ada di Desa .............................. 6
E. Keadaan Penduduk ................................................................................... 6
F. Keadaan Alam dan Kemanfaatannya ........................................................ 7
v
BAB III KONDISI EKSOSBUDHANKAM DI DESA
A. Kondisi Ekonomi dan Pendapatan per Kapita ......................................... 8
B. Tingkat Keragaman Penduduk ................................................................. 8
C. Kondisi Sosial Politik ............................................................................... 9
D. Potensi Sosial Budaya ............................................................................. 9
E. Tingkat Kriminal dan Kondisi Keamanan .................................................. 9
BAB IV PROGRAM KERJA KKN
A. Program Kerja Yang Direncanakan .......................................................... 10
B. Realisasi Program Kerja ........................................................................... 11
C. Faktor Pendukung Program Kerja ............................................................ 11
D. Faktor Penghambat Program Kerja .......................................................... 11
E. Solusi Penghambat Program Kerja............................................................ 12
F. Pembahasan ............................................................................................. 12
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................................... 16
B. Penutup ..................................................................................................... 16
vi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Keterangan KKN dari Desa
2. Buku Harian dalam melaksanakan KKN
3. Foto – foto kegiatan Kelompok Mahasiswa KKN (ukuran 4R)
1
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kuliah kerja nyata (KKN) pada hakekatnya merupakan perwujudan dari
salah satu dharma perguruan tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat,
yang bersifat lintas disiplin (interdisipliner) dan merupakan komponen
keilmuan, teknologi dan seni secara aplikatif guna membantu kehidupan
masyarakat, terutama di pedesaan.
Kuliah kerja nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan pengabdian
kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan
sektoral pada waktu dan daerah tertentu. Kuliah Kerja Nyata merupakan
program wajib yang harus ditempuh mahasiswa sebagai salah satu syarat
mengakhiri studi Strata Satu (S1), tentunya dengan persyaratan akademik
yang sebelumya sudah ditentukan dan dipenuhi oleh mahasiswa tingkat
akhir.
Salah satu desa yang menjadi tempat KKN tahun ini adalah Desa
Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Desa
Banjarangkan merupakan salah satu desa di Klungkung yang sedang aktif
dalam membangun desanya, serta aktif dalam kegiatan-kegiatan yang
bersifat kebersamaan.
B. Tujuan KKN
Adapun tujuan dilaksanakannya kuliah kerja nyata (KKN) di Universitas
Pendidikan Nasional (UNDIKNAS) dibedakan menjadidua, yaitu tujuan umum
dan tujuan khusus, yaitu sebagai berikut:
1. Tujuan Umum Secara umum Kuliah Kerja Nyata Universitas Pendidikan Nasional
mempunyai empat tujuan, yaitu:
2
a. Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga, melalui
keetrlibatan dalam masyarakat yang semra langsung menemukan,
merumuskan, memecahkan dan menanggulangi permasalahan
pembangunan multidisipliner secara pragmatis dan
b. Mahasiswa dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu, teknologi
dan seni dalam upaya untuk menumbuhkan, mempercepat gerak serta
mempersiapkan kader-kader pembangun
c. Supaya perguruan tinggi dapat menghasilkan sarjana pengisi tekno
struktur dalam masyarakat yang lebih menghayati kondisi, gerak dan
permasalahan yang kompleks yang dihadapi oleh masyarakat dalam
melaksanakan pembangunan. Dengan demikian hasilan perguruan
tinggi secara relatif menjadi siap pakai dan terlatih dalam
menanggulangi permasalahan pembangunan secara lebih pragmatis
dan multidisipliner.
d. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi dengan pemerintah
daerah, instansi teknis dan masyarakat, sehingga perguruan tinggi
dapat lebih berperan dan menyesuaikan kegiatan pendidikan serta
penelitiannya dengan tuntutan nyata dari masyarakat yang sedang
membangun.
2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari diadakannya KKN adalah untuk
meningkatkan kelestarian, pembinaan, dan pengembangan kebudayaan
dalam rangka menunjang pembangunan terutama disektor pertanian,
pariwisata, dan industri kecil/kerajinan. meningkatkan kecerdasan
mahasiswa sesuai dengan Motto Universitas Pendidikan Nasional yaitu
“Accelerate Your Quality lmprovement for Befter Future".
C. Manfaat dan Sasaran KKN Adapun manfaat yang ingin dicapai adalah:
1. Mahasiswa Universitas Pendidikan Nasional.
3
Untuk Mencerdaskan intelektual Mahasiswa Universitas
Pendidikan Nasional Denpasar sekaligus memperdalam
pengertian terhadap cara berpikir dan bekerja secara
interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya
ketergantungan kaitan dan kerjasama antarsektor.
Untuk mempersiapkan generasi muda masa depan untuk terjun
dalam dunia Masyarakat yang sangat beragam ddn membantu
Masyarakat menjalankan kegiatan yang menunjang
pemberdayaandan peningkatan di Desa Banjarangkan.
2. Masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten.
Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, ilmu, teknologi dan
seni dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk
merencanakan,merumuskan dan melaksanakan pembangunan.
3. Universitas Pendidikan Nasional
Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian
mahasiswanya dengan proses pembangunan di tengah-tengah
masyarakat, sehingga kurikulum materi perkuliahan dan
pengembangan ilmu yang diasuh di Perguruan Tinggi dapat
lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata dari pembangunan.
Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat
digunakan sebagai contoh -dalam memberikan materi
perkuliahan dan menentukan berbagai masalah untuk
pengembangan penelitian.
D. Pelaksanaan KKN Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata berlangsung di Desa Banjarangkan,
Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung pada tanggal 15 Desember
2016 sampai dengan 26 Februari 2017.
4
BAB II Gambaran Umum Lokasi KKN
A. Sejarah Desa Desa Banjarangkan tergolong desa tua yang dibangun sesudah
tahun caka 1541 (tahun 1619 Masehi), oleh sekelompok masyarakat yang
berasal dari BANJARANGKAN, suatu wilayah di desa Ketewel,
Kecamatan Sukawati, Gianyar.
Dahulu wilayah desa Banjarangkan merupakan areal hutan yang
bernama hutan tegal wangi, merupakan wilayah kerajaan Klungkung.
Sekelompok masyarakat dari Banjarangkan menuju ke arah timur
menghadap Raja Klungkung memohon perkenan Beliau untuk
memberikan tempat pemukiman.
Oleh raja dianugerahi tempat di hutan Tegal Wangi yang terletak di
sebelah selatan Desa Tusan disertai dengan pengikut sebanyak 150
orang. Pada areal hutan yang cukup angker itu mereka membangun
pemukiman.
Kemudian mereka membentuk banjar, yaitu di sebelah selatan
dibentuk Banjar Selat dipimpin oleh I Pasek Selat dan di sebelah utara
semula ada dua banjar yaitu banjar samping dan banjar nesa yang di
pimpin oleh I Gede Bendesa. Kemudian kedua banjar melebur menjadi
satu yaitu Banjar Nesa.
Mengingat asal mula mereka dari Banjarangakan dan dengan
bertambahnya penduduk serta hadirnya kelompok – kelompok
masyarakat lain, maka nama Banjarangkan statusnya meningkat menjadi
nama Desa yaitu Desa Banjarangkan.
B. Topografi Desa
Desa Banjarangkan adalah salah satu dari 13 (tiga belas) desa di
wilayah Kecamatan Banjarangkan. Desa Banjarangkan memiliki luas 329,29
5
Ha terletak di arah Barat kota Semarapura ibukota kabupaten Klungkung,
dengan jarak kurang ± 6 Km.
Berdasarkan luas wilayah tersebut, maka desa Banjarangkan terdiri
dari 5 (lima) Banjar Dinas yaitu :Banjar Dinas Selat, Banjar Dinas Nesa,
Banjar Dinas Pagutan, Banjar Dinas Koripan Tengah, dan Banjar Dinas
Koripan Kangin. Selain itu desa Banjarangkan juga memiliki 2 (dua) Desa
Adat yaitu : Desa Adat Banjarangkan dan Desa Adat Koripan Tengah.
Secara geografis, Desa Banjarangkan berbatasan dengan Desa Tusan
di sebelah Utara, Tukad Bubuh di sebelah Timur, Desa Negari di sebelah
Selatan, dan Tukad Melangit di sebelah Barat.
C. Struktur Organisasi
BPD KEPALA DESA
I WAYAN GEDE SUASTIKA LPM
SEKRETARIS DESA
I MADE MUDRA
KAUR PEMERINTAHAN
I MADE WARDANA
KAUR PEMBANGUNAN
I NYOMAN SANTIASA
KAUR KESRA
I KETUT MULYAJAYA
KAUR KEUANGAN
I KETUT SUDARTA
KAUR UMUM
IDA AYU SRI PURNAMAWATI
KEPALA DUSUN SELAT
A.A. GD. NGURAH PARWITA
KEPALA DUSUN NESA
I NYOMAN SUMIANA
KEPALA DUSUN PAGUTAN
I KADEK SETIAWAN
KEPALA DUSUN KORIPAN TENGAH
PUTU PASEK SUDARTA
KEPALA DUSUN KORIPAN KANGIN
I MADE YASA WIGUNAWAN
6
D. Jenis dan Bentuk Organisasi Lain yang Ada di Desa Bentuk Organisasi yang terdapat di Desa Banjarangkan yaitu
Sekaa Truna (STT) yang terdiri dari STT Swadarma Karma Budaya, STT
Dharma Sesana, STT Eka Budi Dharma, STT Swatika Wijaya, dan STT
Artha Wiguna.
Selain STT ada juga organisasi profesi, diantaranya : Kelompok
Ternak Darma Kerti Sedana, Kelompok Ternak Winangun Kerti, dan
Kelompok ternak Tunas Harapan. Selain itu, terdapat juga organisasi Club
Volley, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Karang Taruna,
Kelompok Gotong Royong, Sekehe Gong, Sekehe Santi, Sekehe
Angklung, Kelompok Usaha Batok Kelapa Sari Wangi, Sekehe Gong
Perempuan, KWT Tunas Mekar, Posyandu, dan Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga.
E. Keadaan Penduduk
Jumlah keseluruhan penduduk di Desa Banjarangkan yaitu
sebanyak 5.799 jiwa ( Laki – laki 2864 orang dan Perempuan 2935
orang). Secara keseluruhan, masih terdapat masyarakat yang buta
huruf yaitu 229 orang, sedangkan masyarakat yang putus sekolah ada
sebanyak 4 orang.
Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di lingkungan Desa
Banjarangakan adalah sebagai berikut :
- Kantor Perbekel Desa Banjarangkan : 1
- Kantor Kelian Banjar Dinas : 5
- Puskesmas Banjarangkan II : 1
- Puskesmas Pembantu : 1
- Sekolah Dasar (SD) : 3
- PAUD : 2
- TK : 1
7
- SMP : 1
- Poskesdes : 1
F. Keadaan Alam dan Kemanfaatannya
Keadaan alam yang ada di Desa Banjarangkan tergolong baik.
Lingkungan yang ada di desa Banjarangkan pun tergolong baik karena
masih terasa asri. Namun masih ada beberapa lahan yang belum
digunakan dengan baik seperti masih banyak tanah kosong yang dipenuhi
dengan tumbuhan – tumbuhan yang tidak terurus. Masalah yang terjadi di
Desa ini adalah debit air yang tidak konstan setiap harinya.
8
BAB III KONDISI EKSOSBUDHANKAM DI DESA BANJARANGKAN
A. Kondisi Ekonomi dan Pendapatan per Kapita Kondisi Ekonomi di Desa Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan,
Kabupaten Banjarangkan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai
berikut.
Pekerjaan :
- Petani : 419 orang
- Karyawan Swasta : 1008 orang
- Pedagang : 310 orang
- Wiraswasta : 284 orang
Pendapatan per kapita penduduk Desa Banjarangkan tidak dapat
disamakan karena pekerjaan masyarakatnya berbeda – beda. Beberapa
masyarakat ada yang berpenghasilan kurang lebih Rp 1.000.000,- . Untuk
masyarkat yang bekerja sebagai karyawan swasta, penghasilannya tidak dapat
dipastikan karena seringkali masyarkat tersebut berpindah tempat kerja.
B. Tingkat Kebergaman Penduduk Keberagaman penduduk di Desa Banjarangkan jika dilihat dari agama
yang diyakini oleh masyarkat, dapat dinyatakan sebagai berikut.
Agama :
- Tidak diketahui : 7 orang
- Islam : 63 orang
- Kristen : 20 orang
- Katholik : 13 orang
- Hindu : 5678 orang
- Budha : 18 orang
- Konghucu : -
9
Akibat keberagaman agama yang terdapat di Desa Banjarangkan, maka
dapat kami simpulkan masyarakat dapat berbaur antara satu sama lain sehingga
tercipta keharmonisan di dalam kehidupan bermasyarakat desa Banjarangkan
C. Kondisi Sosial Politik
Kondisi sosial politik di Desa Banjarangkan dapat dikondisikan sudah
demokratis, yang dapat dilihat dari suksesnya perencanaan Anggaran Dana
Desa yang dilakukan Desa Banjarangkan.
D. Potensi Sosial Budaya
Potensi Sosial Budaya dapat digali dari berbagai potensi seperti halnya
masyarakat yang tinggal di Desa Banjarangkan sangat ramah dan saling
berinteraksi satu sama lainnya dengan tujuan menjalin sifat kekeluargaan.
Masyarakat di Desa ini masih kental dengan tradisi Bali yaitu Adat dan tradisi
seperti ngaben, pernikahan dan lain sebagainya yang masih bersifat
kekeluargaan antar masyarakat
E. Tingkat Kriminal dan Kondisi Keamanan
Tingkat kriminalyang terdapat di Desa Banjarangkan tergolong aman dan
terkendali karena tidak adanya unsur kekerasan maupun kejahatan yang terjadi,
hal tersebut dapat dilihat dari masyarakat dan kondisi lingkungannyasecara
langsung.
10
BAB IV
Program Kerja KKN
A. Program Kerja yang Direncanakan
Program kerja yang saya gunakan adalah memberikan penyuluhan
mengenai Pajak dengan tema “Wujudkan Masyarakat Sadar dan Peduli
Pajak” di Aula Kantor Perbekel Desa Banjarangkan.
Kami kelompok KKN desa Banjarangkan mengangkat tema “Wujudkan
Masyarakat Sadar dan Peduli Pajak” agar masyarakat di desa tersebut
mengerti dan paham mengapa mereka yang wajib pajak harus ikut serta
dalam membayar pajak.
Dalam program kerja ini, metode yang digunakan yaitu metode diskusi
antara pemberi materi dengan peserta penyuluhan yang antara lain
masyarakat wajib pajak dan non wajib pajak. Diharapkan dengan
diadakannya penyuluhan ini masyarakat wajib pajak di desa Banjarangkan
mau ikut serta dalam membayar pajak.
B. Realisasi Program Kerja
1. Sasaran
Sasaran dari kegiatan penyuluhan Pajak dengan Tema “Wujudkan
Masyarakat Sadar dan Peduli Pajak” adalah masyarakat wajib
pajak dan non wajib pajak dengan jumlah peserta 37 orang.
2. Narasumber :
a. Drs. N.K. Jaya, M.M.
b. Drs. Ida. ID. M. Rai Mahaputra, M.S.
c. Iwan Nugroho
d. Taufan Azhari Nur
11
3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan :
Hari/Tanggal Kegiatan Lokasi
Minggu, 5 Februari
2017
10.00-13.00 wita
Penyuluhan Pajak
dengan Tema
“Wujudkan Masyarakat
Sadar dan Peduli
Pajak
Aula Kantor Perbekel
Desa Banjarangkan
C. Faktor Pendukung Program Kerja
Faktor pendukung penyuluhan pajak ini terlaksana yaitu adanya
kerjasama antara panitia yang sudah dibentuk , panitia melaksanakan tugasnya
dengan penuh tanggungjawab dan penuh totalitas. Serta peran narasumber
yang membuat suasana penyuluhan lebih terasa hidup sehingga peserta
penyuluhan pajak antusias untuk mendengarkan topik yang disampaikan oleh
pemateri. Dan juga adanya kerjasama dan koordinasi yang baik dengan
pemerintah desa Banjarangkan dan kepala-kepala dusun sehingga penyuluhan
pajak ini terlaksana dengan baik. Dan kesediaan pemuda-pemudi di desa dalam
menyukseskan penyuluhan pajak yang sudah kami rencanakan.
D. Faktor Penghambat Program Kerja
Adapun faktor penghambat dalam penyuluhan pajak yaitu waktu yang
kurang maksimal dalam melaksanakan kegiatan tersebut karena persiapannya
hanya semingu sebelum penyuluhan pajak ini dimulai. Dan akibat kurangnya
waktu dalam melaksanakan kegiatan ini , penyuluhan pajak ini tidak
mendapatkan sponsorship. Serta antusias masyarakat desa banjarangkan yang
kurang untuk menghadiri penyuluhan pajak yang bertemakan “Wujudkan
Masyarakat Sadar dan Peduli Pajak”
12
E. Solusi Penghambat Program Kerja Adapun solusi penghambat kerja program kerja ini yaitu mempersiapkan
kegiatan ini dengan waktu yang efektif sehingga kegiatan ini berjalan dengan
tujuan yang sudah direncanakan dengan waktu semaksimal mungkin dan tidak
terburu-buru dalam melaksanakan kegiatan ini. Dengan waktu yang efektif
sehingga sponsorship tertarik untuk ikut dalam menyukseskan penyuluhan ini.
Serta adanya peran aktif dari mahasiswa untuk terjun langsung ke rumah
penduduk desa banjarangkan untuk membujuk masyarakat dan yang paling
terpenting pemuda-pemudi desa banjarangkan dalam ikutr serta mengikuti
penyuluhan pajak dengan tema “Wujudkan Masyarakat Sadar dan Peduli Pajak”
F. Pembahasan Dalam melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kami
memfokuskan sasaran program kerja kami pada masalah-masalah yang ada di
desa, yang dapat diatasi menggunakan ilmu yang sudah kami dapatkan selama
kuliah di UNDIKNAS. Maka dari itu kami mendatangkan narasumber dalam
penyuluhan mengenai Pajak dengan tema “Wujudkan Masyarakat Sadar dan
Peduli Pajak”.
Dalam penyuluhan pajak tersebut pemateri membahan mengenai seputar
pajak, mengapa wajib membayar pajak, dan jenis pajak apa saja yang berlaku
dalam peraturan terbaru.
Pajak adalah pungutan wajib yang dibayar rakyat untuk negara . Rakyat
yang membayar pajak tidak akan merasakan manfaat dari pajak secara
langsung, karena pajak digunakan untuk kepentingan umum, bukan untuk
kepentingan pribadi. Dengan membayar pajak berati rakyat juga ikut serta dalam
membangun negeri, maka dari itu kami kelompok KKN desa Banjarangkan
melakukan penyuluhan dengan menghadiri narasumber diantaranya : Bapak
Drs. N.K. Jaya, M.M., Bapak Drs. Ida. ID. M. Rai Mahaputra, M.S., Bapak Iwan
Nugroho, dan Bapak Taufan Azhari Nur. Penyuluhan ini diikuti oleh 37 orang
yang terdiri dari masyarakat wajib pajak dan non wajib pajak. Dengan melakukan
13
penyuluhan diharapkan masyarakan wajib pajak menyadari bahwa pentingnya
membayar pajak.
Pajak terdiri dari pajak umum dan pajak pusat .Pajak Pusat adalah pajak-
pajak yang dikelola oleh Pemerintah Pusat yang dalam hal ini sebagian dikelola
oleh Direktorat Jenderal Pajak - Departemen Keuangan. Sedangkan Pajak
Daerah adalah pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah Daerah baik di tingkat
Propinsi maupun Kabupaten/Kota.
Pajak Pusat meliputi: 1. Pajak Penghasilan (PPh)
2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
3. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM)
4. Bea Meterai
5. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
6. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
Pajak Daerah meliputi :
1. Pajak Propinsi
2. Pajak Kabupaten/K
Subjek Pajak adalah pihak-pihak yang dikenai kewajiban untuk
melaksanakan pemenuhan hak dan kewajiban perpajakannya. Dapat meliputi
orang pribadi maupun badan (perusahaan).
Wajib Pajak, sering disingkat dengan sebutan WP adalah orang pribadi atau
badan (subjek pajak) yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk
pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu. Wajib pajak bisa berupa wajib
pajak orang pribadi atau wajib pajak badan.
Wajib pajak pribadi adalah setiap orang pribadi yang memiliki penghasilan di
atas pendapatan tidak kena pajak. Di Indonesia, setiap orang wajib
mendaftarkan diri dan mempunyai nomor pokok wajib pajak (NPWP), kecuali
ditentukan dalam undang-undang.
14
NPWP wajib dimiliki warga Indonesia, baik itu perorangan maupun badan
usaha. NPWP ini dijadikan sebagai sarana administrasi perpajakan atau acuan
untuk membayar pajak, juga menjadi persyaratan sejumlah pelayanan umum,
seperti pengajuan kredit, pembuatan paspor, dan sebagainya.
Pengertian Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah : Orang Pribadi atau Badan dalam bentuk apa pun yang dalam kegiatan usaha
atau pekerjaannya :
1. menghasilkan Barang Kena Pajak (BKP).
2. mengimpor Barang Kena Pajak (BKP).
3. mengekspor Barang Kena Pajak (BKP).
4. melakukan usaha perdagangan.
5. memanfaatkan Barang Kena Pajak (BKP) tidak berwujud dari luar daerah
pabean.
6. melakukan usaha Jasa Kena Pajak (JKP)
7. memanfaatkan Jasa Kena Pajak (JKP) dari luar daerah pabean
Besarnya penghasilan kena pajak
Berikut penjelasan mengenai penghasilan yang dikenakan pajak, berikut beserta
statusnya:
a. Bagi pegawai tetap
Bagi pegawai tetap adalah penghasilan bruto dikurangi dengan biaya jabatan,
iuran pensiun, dan penghasilan tidak kena pajak (PTKP).
Dalam pengertian iuran pensiun termasuk juga iuran tunjangan hari tua atau
tabungan hari tua dibayar oleh pegawai
b. Bagi pegawai tidak tetap
bagi pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas yang tidak dibayar secara
bulanan adalah jumlah penghasilan bruto setelah dikurangi bagian
penghasilan yang tidak dikenakan pemotongan yang besar nya Rp 200.000
sehari sepanjang penghasilan komulatif yang diterima dalam 1 bulan
kalender belum melebihi Rp 2.500.000.
15
Namun pemungutan pajak itu sagat sulit terealisasi karena rakyat berfikir
tidak ada manfaatny dalam membayar pajak. Padahal jika rakyat Indonesia mau
ikut serta dalam membayar pajak maka rakyat pun akan ikut serta
mensejahterakan rakyat.
Maka dari itu untuk menyadarkan masyarakat khususnya desa Banjarangkan
maka kami kelompok KKN desa Banjarangkan membuat penyuluhan pajak agar
masyarakat wajib pajak menyadari pentingnya ikut serta dalam membayar pajak.
16
BAB V Penutup
A. Kesimpulan Kesimpulan dari penyuluhan pajak ini yaitu Masih banyak masyarakat
yang wajib pajak belum menyadari pentingnya membayar pajak. Karena mereka
merasa rugi jika membayar pajak, padahal dengan membayar pajak mereka ikut
serta dalam membangun dan mensejahterakan rakyat Indonesia. Maka dari itu
untuk menyadarkan masyarakat khususnya desa Banjarangkan maka kami
kelompok KKN desa Banjarangkan membuat penyuluhan pajak agar masyarakat
wajib pajak menyadari pentingnya ikut serta dalam membayar pajak. Dalam
program kerja selama KKN berlangsung kami dapat melaksanakan program
kerja diatas degan adanya kerjasama dan dukungan semua pihak yang terkait.
Sehingga program kerja yang kami rencanakan dapat berjalan dengan baik
B. Saran Sebagai penutup pada laporan , kami memberi saran agar program yang
telah kami lakukan dapat diterima dengan baik. Kami berharap desa
Banjarangkan semakin berkembang dan semakin maju. Selain itu, dengan
adanya penyuluhan pajak tersebut diharapkan masyarakat wajib pajak sadar
terhadap pentingnya membayar pajak. Sehingga mereka ikut serta dalam
membangun negeri dan mensejahterakan rakyat.