LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA PERAN PUBLIC …/Peran...daop vi yogyakarta dalam menginformasikan...
Transcript of LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA PERAN PUBLIC …/Peran...daop vi yogyakarta dalam menginformasikan...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA
PERAN PUBLIC RELATIONS PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP VI YOGYAKARTA DALAM MENGINFORMASIKAN KEBIJAKAN
– KEBIJAKAN PERKERETAAPIAN
Oleh :
Karin Kurniasih
NIM : D1609047
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan guna Mencapai
Gelar Ahli Madya Bidang Komunikasi Terapan Program Studi Public Relation
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
Selasa
5 Juni 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
Hidup bukan untuk menerima sebanyak – banyaknya, tetapi untuk memberi
sebanyak – banyaknya dan sebaik-baik pembayar adalah Tuhan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini Penulis persembahkan kepada :
· Mereka yang telah mendampingi penulis dengan penuh kasih sayang,
yakni ibu saya yang telah menginspirasi untuk terus berjuang, kakak saya,
om dan bulik saya, serta sepupu – sepupu saya.
· Bp. Eko Setiyanto Pembimbing yang selalu memberi masukan dalam
pembuatan laporan ini.
· Bp Eko Budiyanto, Bp Kuswardoyo, Mb Indri, Mas Tyo yang membantu
penulis menyelesaikan Tugas Akhir.
· Semua Dosen Komunikasi Terapan Publik Relation yang telah mengajar
Penulis sewaktu perkuliahan.
· Saudara saya Martissa Serry Kusuma, Ayu Nuraini, Yustina Wiwik yang
telah membantu proses pembuatan TA penulis.
· Sahabat – sahabat terbaik Indah Irawati, Bunga Yuliana, Megawati, Denty
Oktava , Wilys Ramadyan,Unky Wegig, Alfin, Yesti Sunasri, Hanung
Dwi, Arnita Nur Novianti yang selalu menghibur.
· Seluruh staff PT Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP VI Yogyakarta.
· Seluruh pembaca.
Sungguh, saya seperti sekarang semata – mata pertolongan Allah melalui mereka.
Hanya Allah yang mampu membalasnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat
dan hidayah Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Dan
dengan beriring Shalawat Penulis sampaikan salam kepada Rasullah SAW beserta
para Sahabat dan keluarganya.
Kuliah Kerja Media (KKM) pada dasarnya bertujuan untuk
memperkenalkan dan memberi pemahaman yang nyata pada Mahasiswa untuk
dapat mempraktekkan materi yang di dapat dari perkuliahan sesuai konsentrasi
jurusan yang diambil. Seperti halnya Penulis yang mengambil jurusan Public
Relations, dengan adanya KKM maka Penulis bisa secara langsung
membandingkan ilmu-ilmu PR yang Penulis dapatkan ketika kuliah dengan kerja
para praktisi PR didalam perusahaan atau instansi.
Penulis melaksanakan KKM di Departemen Perhubungan Komunikasi dan
Informasi Kabupaten Karanganyar yang beralamatkan Jl. Lempuyangan 1
Yogyakarta. Dan mulai melaksanakan KKM pada 01 Februari sampai 31 Maret
2012. Penulis memberanikan diri untuk mengajukan proposal dan surat
permohonan KKM karena merasa sesuai dengan jurusan perkuliahan yang
diambil Penulis dan alhamdulillah Penulis langsung mendapat panggilan untuk
melaksanakan KKM yang dimulai pada 01 Februari sampai 31 Maret 2012.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
banyak membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini, terutama PT KAI
(Persero) DAOP VI Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk
melaksanakan KKM dan banyak menambah ilmu dan pengalaman yang sangat
berharga selama melakukan kegiatan KKM di DAOP VI Yogyakarta. Dosen
pembimbing, keluarga, serta teman-teman yang selalu mendukung Penulis dalam
meraih cita-cita, semoga Allah SWT membalas kebaikan mereka.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis Berharap Tugas Akhir
ini dapat bermanfaat bagi semua. Penulis sangat menyadari akan semua
kekurangannya dalam menyusun Tugas Akhir ini, untuk itu penulis sengat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa yang
akan datang.
1. Prof. DRS.H.Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Aryanto Budhi S.,M.Si selaku Ketua Program D III Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sebelas maret Surakarta.
3. Dra. A. Eko Setyanto, MS selaku dosen pembimbing, terima kasih atas
waktu dan bimbingan yang diberikan kepada penulis hingga
terselesaikannya Tugas Akhir ini.
4. Bp Eko Budiyanto selaku Kepala Bagian Humas PT Kereta Api Indonesia
(Persero) Daop VI Yogyakarta.
5. Bapak Kuswardoyo, Mb Indri, Mas tyo selaku staff Bagian Humas yang
telah membimbing penulis selama Kuliah Kerja Media.
6. Ibukuterimakasih untuk cinta dan dukungannya.
7. Kakak, om dan bulik, sepupu, sahabat - sahabat saya.
8. Teman-temanku Public Relations ’09, terima kasih atas dukungan kalian.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
banyak membantu dalam penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini. Penulis
menyadari, bahwa Laporan Tugas Akhir ini sangat jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini. Semoga
Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Surakarta, Juni2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ v
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Tujuan Kuliah Kerja Media ..................................................................... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Public Relations ......................................................................... 5
B. Fungsi Public Relations ........................................................................... 9
C. Tujuan Public Relations........................................................................... 9
D. Stakeholder ............................................................................................... 10
E. Humas Dalam Pemerintahan ................................................................... 11
F. Peran Public Relations dalam menginformasikan kebijakan \
Perkeretaapian .......................................................................................... 13
G. Pengertian Citra ........................................................................................ 15
BAB III. DESKRIPSI PERUSAHAAN
A. SejarahPerusahaan ................................................................................... 18
B. Visi dan Misi PT Kereta Api Indonesia (Persero) ................................. 21
C. Logo PT Kereta Api Indonesia (Persero) ............................................... 21
D. Budaya Perusahaan .................................................................................. 22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
E. Slogan PT Kereta Api Indonesia (Persero) ............................................ 24
F. StrukturOrganisasi ................................................................................... 25
G. Struktur Organisasi PT KAI (Persero) Daop VI Yogyakarta ................ 26
H. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop VI Yogyakarta ..................... 28
I. Lokasi PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop VI Yogyakarta ......... 30
J. Jobdesk Humas PT KAI (Persero) Daop VI Yogyakarta ...................... 30
BAB IV PELAKSANAAN MAGANG
A. TempatPelaksanaanMagang (KKM) ...................................................... 34
B. Penanggung jawab ................................................................................... 34
C. Pelaksanaanmagang ................................................................................. 35
D. Stakeholder PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop VI Yogyakarta 41
E. Kendala selama KKM.............................................................................. 45
F. Cara yang dilakukan mengatasi kendala ................................................ 45
G. Kemajuan yang telah dicapai .................................................................. 45
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 47
B. Saran ......................................................................................................... 49
1. Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP VI Yogyakarta
2. Universitas Sebelas Maret Surakarta
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi ini, teknologi semakin canggih dan tampaknya telah
terjadi kemajuan yang begitu pesat dan kompleks sehingga sangat mempengaruhi
kemajuan bisnis disegala bidang yang mendorong perusahaan untuk bersaing
secara efektif dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dengan adanya hal
tersebut secara tidak langsung telah menjadikan masyarakat lebih berperilaku
kritis yang menyebabkan terjadinya perubahan cepat di masyarakat.
Berbagai cara dilakukan oleh penyedia jasa transportasi untuk bersaing
mendapatkan kepercayaan dari para stakeholdernya. Salah satunya dengan
meningkatkan citra positif dimata stakeholder perusahaan dengan selalu
memberikan pelayanan informasi kebijakan terbaru terkait kebijakan perusahaan.
Kondisi ini menuntut instansi atau perusahaan mengakomodir dan mengantisipasi
keinginan stakeholder internal maupun eksternal untuk memperoleh informasi
yang up to date atau terkini.
Hal ini dikarenakan keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya dinilai dari
keberhasilan dalam mencapai profit goals yang ditargetkan, melainkan juga dari
keberhasilan seorang praktisi public relations dalam menciptakan, menjaga dan
meningkatkan citra perusahaan seperti perusahaan negara maupun swasta.
Banyaknya berbagai jenis media massa dan derasnya arus informasi yang
berdampak pada masyarakat belum merupakan jaminan akan memberi pencerahan
kepada stakeholder, bahkan dalam beberapa kasus justru membuat bingung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Disinilah seorang public relations atau humas menjadi sangat penting disetiap
lembaga atau instansi yang diharuskan membentuk citra yang baik. Kebutuhan
akan humas tidak bisa dicegah, karena humas merupakan salah satu elemen yang
menentukan kelangsungan suatu organisasi secara positif. Humas perusahaan
merupakan keharusan fungsional dalam rangka tugas penyebaran informasi
tentang kebijakan program dan kegiatan – kegiatan perusahaan kepada
stakeholder. Oleh karena itu, humas berfungsi untuk memberikan informasi
kepada stakeholder.
PT KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta adalah perusahaan milik pemerintah
( BUMN) yang bergerak di bidang transportasi jasa dengan wilayah jangkauan
yang cukup luas dari Yogyakarta sampai dengan Jawa Tengah tentunya
membutuhkan suatu sistem informasi yang efektif dimana dapat membantu
stakeholder untuk membentuk loyalitas terhadap perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik mengangkat judul
“PERAN PUBLIC RELATIONS PT KERETA API INDONESIA DAOP 6
YOGYAKARTA DALAM MENGINFORMASIKAN KEBIJAKAN –
KEBIJAKAN PERKERETAAPIAN”. Hal ini tentunya sesuatu yang penting,
untuk menjaga hubungan baik dengan stakeholder internal maupun eksternal,
bagaimana seorang public relations officer dapat memberikan informasi terbaru
terkait dengan kebijakan perusahaan yang menarik minat penulis untuk memilih
PT KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta sebagai tempat untuk melaksanakan Kuliah
Kerja Media (KKM).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Seperti diketahui, Kereta Api adalah salah satu alat transportasi darat yang
banyak diminati oleh masyarakat. Kereta api adalah moda transportasi darat yang
mempunyai banyak keunggulan seperti hemat waktu, biaya, lahan, serta praktis.
Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki kereta api tentunya PT KAI
(Persero) dihadapkan dengan berbagai perubahan kebijakan di dalamnya, terutama
daerah operasi 6 Yogyakarta yang mempunyai cakupan wilayah cukup luas
dengan tingkat okupansi penumpang cukup besar. Oleh karena itu, penulis ingin
mengetahui bagaimana cara kerja humas PT KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta
dalam mengelola dan menginformasikan terkait kebijakan terbaru perusahaan
sehingga dapat menjaga hubungan baik dengan para stakeholdernya.
B. Tujuan
Tujuan yang mendasari pelaksanaan kuliah kerja media adalah sebagai
berikut:
a. Untuk menerapkan dan mempraktekkan ilmu kehumasan yang sudah
didapatkan di bangku perkuliahan dalam dunia kerja yang sesungguhnya.
b. Untuk mengetahui peran public relations dalam penyampaian informasi
terkait kebijakan PT Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP 6 Yogyakarta.
c. Untuk memperoleh wawasan dan gambaran mengenai peranan humas/
Public Relations dalam membentuk, citra yang baik di PT Kereta Api
Indonesia DAOP 6 Yogyakarta.
d. Meningkatkan keterampilan, kreativitas dan profesionalisme agar mampu
bersaing di era globalisasi yang akan datang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
e. Untuk membina hubungan yang baik antara pihak fakultas / universitas
dengan instansi terkait yang digunakan mahasiswa untuk melaksanakan
Kuliah Kerja Media.
f. Untuk memenuhi syarat kelulusan sesuai dengan peraturan yang berlaku di
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Public Relations
Pada dasarnya, Public relations (PR) merupakan bidang atau fungsi
tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat
komersial (perusahaan) maupun organisasi yang nonkomersial. Kebutuhan akan
hadirnya PR tidak bisa dicegah, karena PR merupakan salah satu elemen yang
menentukan kelangsungan suatu organisasi secara positif. Namun PR yang
kadang – kadang disebut humas (hubungan masyarakat) adalah sebuah alat
manajemen yang sering disepelekan. Bagi kebanyakan orang, PR hanya
dipandang sebagai bentuk lain iklan, sementara yang lain meremehkan PR dengan
hanya menganggapnya sebagai orang yang berhubungan dengan wartawan dan
mengirimkan siaran pers (press release).
Pada kenyataannya, PR bisa memainkan peranan pokok dalam usaha
mencapai tujuan spesifik pada semua tingkat pekerjaan organisasi, dengan
memfokuskan memperkuat dan mengkomunikasikan pesan secara efektif. Jika
digunakan secara semestinya, PR merupakan metode yang bagus sekali dan
efektif di segi pengeluaran untuk meningkatkan citra sebuah organisasi ataupun
produk. Dalam suatu perusahaan, PR adalah mediator antara top managemen
dengan publiknya. Sehingga diharapkan akan terjadi two ways communication
yang sehat dan seimbang antara lembaga dan khalayak. Disinilah proses
menerima, mengorganisir dan mengkoordinasi, serta mendistribusikan informasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
dilakukan karena hal tersebut dapat mengakibatkan suatu kegiatan komunikasi
yang terarah bagi PR.
Istilah Humas yang merupakan terjemahan bebas dari istilah public
relations atau PR saat ini sangat populer di Indonesia. Banyak orang yang bercita
– cita menjadi professional PR atau staf PR, sehingga profesi ini berkembang
dengan cepat sebagai profesi yang membanggakan. Kesan yang dahulu
menganggap bahwa tugas PR hanya menjadi corong bagi perusahaan sudah mulai
berangsur – angsur pupus. Begitu juga halnya dengan kesan bahwa menjadi staf
PR berarti hanya bertugas menangani pers atau media massa juga sudah mulai
pupus. Ada banyak tugas yang mesti dijalankan, yang bermuara pada terjaganya
reputasi dan citra organisasi di mata publiknya melalui kegiatan komunikasi yang
dijalankan PR dalam perusahaan. Tugas ini tentunya tidak cukup hanya dijalankan
dengan sekedar menjadi juru bicara atau menjaga hubungan baik dengan media
massa, melainkan melibatkan proses yang terencana, terukur yang memadukan
pendekatan ilmiah ,keterampilan dan seni. Sering diungkapkan, betapa sulitnya
untuk mendefinisikan PR secara memuaskan dan bisa diterima berbagai kalangan,
sekaligus mampu mendiskripsikan PR secara utuh.
Terdapat banyak sekali definisi tentang public relations atau humas dari
berbagai definisi yang ada, namun dari berbagai definisi yang berbeda – beda
tersebut pada dasarnya memiliki pengertian yang sama.
Menurut Frank Jefkins Public relations adalah semua bentuk komunikasi
yang terencana baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan – tujuan spesifik yang
berlandaskan pada saling pengertian.1
Kebutuhan komunikasi yang dibangun oleh Public relations untuk
komunikasi vertikal, horizontal maupun diagonal akan memberi kekuatan pada
proses koordinasi, evaluasi dan sosialisasi tentang berbagai permasalahan serta
kebijakan perusahaan. Sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dan dapat terbentuk
sebuah iklim harmonis yang saling mendukung.
” Definisi Public relations yang dikemukakan oleh Howard Bonkham
sebagai berikut :
“Public relations is the art of bringing about better public understanding
which breeds greater public confidence for any individual organizations”
(“Public relations adalah seni untuk menciptakan pengertian public yang
lebih baik yang memperdalam kepercayaan public terhadap seseorang, organisasi
atau lembaga” ).2
Walaupun berbagai definisi – definisi menggunakan bahasa yang berbeda
– beda namun pada prinsipnya memiliki pengertian yang sama seperti yang
tertuang dalam IPRA ( The International Public relations Assosiation ), Public
Relations didefinisikan sebagai :
“Fungsi manajemen yang dijalankan secara berkesinambungan dan berencana, dengan mana organisasi – organisasi dan lembaga – lembaga yang bersifat umum dan pribadi berusaha memperoleh dan membina pengertian, simpati dan didukung dari mereka, guna mencapai kerjasama yang lebih produktif dan untuk melaksanakan kepentingan bersama yang lebih efisien dan tersebar luas”.3
1 Frank Jefkins. 1995. Public Relations. Erlangga: Jakarta. Hal. 9 2 Kustadi Suhandang. 2004. Public relations Perusahaan. Nuansa: Bandung. Hal 44 3 Frida Kusumastuti.2002.Dasar – Dasar Public relations. UMM Press. Jakarta. Hal 51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Meski terdapat perbedaan penekanan dalam pada beberapa definisi
tersebut, namun banyaknya kesamaan dalam unsur – unsur utama yang
diantaranya yang menyangkut :4
1. Fungsi manajemen melekat yang menggunakan penelitian dan perencanaan yang mengikuti standar – standar etis
2. Suatu proses yang mencakup hubungan timbal balik antara organisasi atau publiknya.
3. Analisis dan evaluasi melalui penelitian lapangan terhadap sikap, opini dan kecenderungan sosial, serta mengkonsumsikannya kepada pihak manajemen / pimpinan.
4. Konseling managemen untuk dapat menghasilkan kebijakan dan tata cara kegiatan yang dapat dipertanggungjawabkan secara sosial dalam konteks demi kepentingan bersama baik kedua belah pihak.
5. Pelaksanaan program aktivitas yang di dalamnya terdapat perencanaan. Pengkomunikasian dan pengevaluasian.
6. Perencanaan dengan itikad yang baik, saling pengertian dan penerimaan dari pihak publiknya ( internal dan eksternal ) sebagai hasil akhir dari aktivitas Public Relations. Keenam unsur utama di atas menunjukkan adanya hubungan kait –
mengkait. Kesalingterkaitan ini merupakan proses kesinambungan dalam
fungsional public relations dengan managemen organisasi dalam upaya mencapai
tujuan bersama dan sasaran utama badan usaha / organisasi.
Jadi berdasarkan definisi-definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
di dalam public relations terdapat suatu kegiatan untuk menanamkan dan
memperoleh pengertian, good-will, kepercayaan, dan penghargaan bagi publik
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
4 Ibid
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
B. Fungsi dan Tugas Humas
Fungsi merupakan harapan publik terhadap apa yang seharusnya dilakukan
oleh seorang Public Relations sesuai dengan kedudukannya. Secara garis besar
fungsi dari Public relations adalah :5
a. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik Intern maupun ekstern.
b. Melayani kepentingan public dengan baik. c. Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik.
Tugas utama Public relations dalam realitas prakteknya adalah
menyampaikan pesan atau informasi dari perusahaan secara lisan, tertulis atau visual kepada publiknya, sehingga publik memperoleh pengertian yang benar dan tepat mengenai kondisi perusahaan, tujuan dan kegiatannya.
Jadi menurut pendapat penulis tentang tugas dan kewajiban Public
relations adalah menyampaikan fakta – fakta dan pendapat kepada para pelaksana
tugas guna membantu mereka dalam memberikan pelayanan yang mengesankan
dan memuaskan public dengan pentingnya Public relations membina hubungan
pers, mengkonsep bentuk – bentuk kegiatan hubungan pers, wawancara dengan
pers dan penyelenggaraan pers akan mempermudah jalannya tugas dan kewajiban
seorang Public Relation.
C. Tujuan Public Relations
Ruang lingkup tujuan Humas dalam suatu perusahaan sangat luas sekali,
dari sekian banyak tujuan tersebut maka diambil beberapa hal yang dianggap
5 Irving Smith Kognan BS. 1965. Public relations, dalam Modern Bussines. Alexander Hamilton Indtitute. Hal 77
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
pokok bagi suatu perusahaan, menurut Frank Jefkins (1995) ruang lingkup tujuan
Humas adalah sebagai berikut :6
1. Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang telah dilakukan oleh perusahaan.
2. Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai. 3. Untuk menyebar luaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh
perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan. 4. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta
membuka pasar-pasar baru. 5. Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas
rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan. 6. Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya,
sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan.
7. Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
8. untuk meyakinkan khalayak bahwasanya perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
9. Untuk meningkatkan kemapuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilan ( take-over ) oleh pihak-pihak lain.
10. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru. 11. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para
pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari. 12. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaaan sebagai sponsor dari
sustu acara. 13. Untuk memastikan bahwasanya para politisi benar-benar memahami
kegiatan – kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
14. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.
D. Stakeholders
Stakeholders adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun diluar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan. Di dalam setiap kepuasan kelompok – kelompok dalam stakeholders tersebut tentunya dapat dipakai sebagai indikator keberhasilan perusahaan. Di dalam
6 Jefkins, Frank. 1995. Public relations. Erlangga. Jakarta, hal:56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
kegiatan public relations ada dua macam stakeholders yang menjadi tujuan yaitu :7
a. Stakeholders Internal Adapun yang dimaksud dengan stakeholder internal adalah publik yang
menjadi bagian dari unit usaha / badan / perusahaan / instansi itu sendiri. 1. Pegawai 2. Manajer 3. Pemegang saham 4. Publik karyawan/ buruh Khusus untuk pemegang saham bisa juga dimasukan kedalam kategori
eksternal PR, karena ada juga perusahaan yang telah go public. Internal public relations yang baik adalah yang memperlakukan setiap karyawan dengan sikap yang sama, tanpa membeda-bedakan tingkat, pendidikan dan lain-lain. Salah satu internal public relations yang dapat menunjukan perhatian terhadap kepentingan karyawan diantaranya mengadakan gathering dalam perusahaan.
b. Stakeholder Eksternal
Adapun yang dimaksud dengan stakeholder eksternal adalah “orang luar” atau public umum ( masyarakat ) dimana industri atau usaha itu berada, yang harus diberi penerangan atau informasi demi tumbuhnya good will dari mereka.
1. Pers 2. Pemerintahan 3. Masyarakat sekitar 4. Rekanan atau pemasok 5. Pelanggan 6. Konsumen
E. Humas Pemerintah
Humas di dalam lembaga pemerintahan, Humas merupakan suatu
keharusan fungsional dalam rangka tugas penyebaran informasi tentang kebijakan,
program dan kegiatan-kegiatan lembaga kepada masyarakat. Humas pemerintah
merupakan tangan kanan, mata, dan telinga pemerintah, dimana mempunyai
kewajiaan untuk turut serta memantapkan program-program dari pemerintah
sehingga menunjang terwujudnya tujuan yang diharapkan dan mengusahakan agar
masyarakat mau menerima dan mengikuti pertanggung jawaban yang diberikan.
7 Kustadi Kusnandar. 2004. Public Relations Perusahaan. Nuansa. Bandung, Hal:36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Humas Pemerintah memiliki tugas dalam memberikan informasi dan penjelasan
kepada khalayak publik mengenai kebijakan dan langkah-langkah yang diambil
oleh pemerintah serta mengusahakan tumbuhnya hubungan yang harmonis antara
lembaga/instansi dengan publiknya dan memberikan pengertian kepada publik
tentang apa yang dikerjakan oleh instansi pemerintah tersebut.
Menurut F. Rahmadi dalam bukunya yang berjudul Public relations dalam Teori dan Praktek, mengatakan bahwa Humas pemerintah bertugas memberikan informasi dan penjelasan kepada khalayak / publik mengenai kebijakan/ tindakan yang diambil oleh pemerintah serta mengusahakan tumbuhnya hubungan yang harmonis antara instansi dengan publiknya dan memberikan pengertian kepada public, tentang apa yang dikerjakan oleh instansi pemerintah dimana Humas itu berada dan berfungsi.
Jadi pada dasarnya tugas Humas Pemerintah adalah :8
1. Memberikan penerangan dan penjelasan kepada masyarakat tentang kebijakan, langkah – langkah, dan tindakan - tindakan pemerintah serta memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa informasi yang diperlukan secara terbuka, jujur dan objektif.
2. Memberi bantuan kepada media berita ( news media ) berupa bahan-bahan informasi mengenai kebijakan dan langkah-langkah serta tindakan pemerintah, termasuk fasilitas peliputan kepada media berita untuk acara-acara resmi yang penting. Pemerintah merupakan sumber informasi yang penting bagi media, karena itu sikap keterbukaan informasi sangat diperlukan.
3. Mempromosikan kemajuan pembangunan ekonomi dan kebudayaan yang telah dicapai oleh bangsa kepada khalayak di dalam negeri, maupun khlayak di luar negeri.
4. Memonitor pendapat umum tentang kebijakan pemerintah, selanjutnya menyampaikan tanggapan masyarakat dalam bentuk feedback kepada pimpinan-pimpinan instansi pemerintahan yang bersangkutan sebagai input.
8 F. Rahmadi . Public relations dalam Teori dan Praktek. Erlangga. Jakarta. Hal 81
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
F. Peran Public relations PT Kereta Api Indonesia Daop 6 Yogyakarta
dalam menginformasikan kebijakan perkeretaapian.
Setiap perusahaan yang bergerak dibidang apapun pasti memerlukan citra
positif dimata konsumennya. Di era ini, persaingan di industri jasa transportasi
semakin ketat dengan banyak perusahaan yang bergerak pada bidang tersebut.
Masyarakat cenderung menggunakan transportasi yang cepat, aman dan mudah
dijangkau seperti kereta api. Bukan hal mudah menjalankan sebuah usaha di
bidang jasa transportasi karena mengandung banyak resiko, seperti berhubungan
dengan kenyamanan, keamanan, keselamatan dan nyawa seseorang. Seperti kecelakaan,
kerusakan mesin, atau dari sisi pengemudi. Hal tersebut dapat berdampak buruk bagi
perusahaan karena citra sebuah perusahaan dipertaruhkan.
Humas yang merupakan ujung tombak perusahaan tentunya dituntut untuk
aktif dalam menyebarkan informasi tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan
serta pembuatan kebijaksanaan yang disosialisasikan kepada stakeholder internal
maupun eksternal. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mempertahankan keyakinan
dari para stakeholder terutama pada stakeholder eksternal yang diluar kendali
perusahaan (uncontrollable) salah satunya konsumen. Sehingga citra positif
harus dibentuk agar menjadi lebih baik. Jika citra perusahaan baik, maka respon
yang diberikan oleh stakeholder juga baik, begitupula sebaliknya jika citra
perusahaan buruk dan dalam waktu dekat tidak ada perbaikan maka kepercayaan
konsumen akan hilang dan secara otomatis konsumen akan mencari pelayanan
lain yang bisa memenuhi kebutuhannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Untuk itu, humas PT Kereta Api Indonesia DAOP 6 Yogyakarta memiliki
cara untuk menginformasikan kebijakan – kebijakan tersebut dengan stakeholder
internal melalui media internal perusahaan yaitu majalah kontak serta rapat –
rapat dan stakeholder eksternal yang memfokuskan melalui media massa yang
aktifitasnya antaralain mengadakan kegiatan press relations, yang meliputi press
conference, press release, press tour dan special event dalam mempublikasikan
kebijakannya.
Dalam mempublikasikan kegiatan perusahaan melalui media, Humas
melalui beberapa tahap yaitu tahap planning, di mana dalam tahap ini humas
menentukan tujuan dengan meningkatnya pemahaman kalangan pers dan media
massa terhadap program-program PT Kereta Api Daop 6 Yogyakarta agar
khalayak sasaran dapat mencapai pengetahuan, pengertian dan pemahaman yang
tepat.
Kemudian melakukan tahap selanjutnya yaitu communicating, dimana
humas membantu perusahaan menentukan apa yang disampaikan melalui kegiatan
press relations, juga perubahan yang harus dilakukan. Selanjutnya, humas
mengukur keberhasilan kegiatan yang telah dilakukan pada tahap evaluating.
Setiap informasi yang dipublikasikan oleh humas dianalisis dari banyaknya berita
positif yang dipublikasikan melalui media cetak dan elektronik.
Dalam sebuah perusahaan, Humas memegang peranan yang sangat penting
dan strategis. Sebagai sebuah kegiatan komunikasi, Humas juga berfungsi sebagai
jembatan untuk membangun suasana yang kondusif dalam kerangka ‘win-win
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
solutions’, antar berbagai stakeholders organisasi, baik internal maupun eksternal
dalam rangka membangun image atau citra dari organisasi perusahaan itu sendiri.
G. Pengertian Citra
Pengertian Citra adalah tujuan utama dan sekaligus merupakan reputasi
dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia humas atau Public relations.
Pengertian citra itu sendiri abstrak dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi
wujudnya dapat dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk. Seperti penerimaan
dan tanggapan baik positif maupun negatif. Selain itu ada dua definisi mengenai
citra dan opini yang berbeda :9
a. Citra adalah pandangan dari kelompok orang atau masyarakat tentang sikap atau tingkah laku seseorang atau perusahaan. Citra itu terbentuk karena adanya opini yang timbul dari sekelompok orang atau masyarakat yang mempunyai pendapat yang sama.
b. Opini adalah pendapat sekelompok orang atau masyarakat mengenai suatu kejadian,dimana kejadian itu sangat menarik perhatian kelompok tersebut dan dapat berkembang dan mempengaruhi yang lain.
Pengertian citra menurut Philip Kotler :
“ Image is set of beliefs, ideas and impressions a person hold regarding
on objek. People’s attitude and actions loward an objek are highly conditioned by
that object’a image”.10
(Citra adalah seperangkat keyakinan ide, kesan seseorang terhadap suatu
objek tertentu. Sikap dan tindakan seseorang terhadap suatu objek akan ditentukan
oleh citra objek tersebut yang menampilkan kondisi terbaiknya).
9 Jefkins, Frank. 1995. Public relations. Erlangga. Jakarta, hal:56 10 Philip Kotler. Marketing Manajemen (The Milenium Editions). Pretice-Hall Inc Upper Saddle River. New Jersey.Hal 53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Bagi suatu perusahaan, citra memegang peranan yang sangat penting,
karena citra yang baik perusahaan tersebut dapat berkembang dengan baik. Oleh
karena itu untuk memperoleh citra yang baik, perusahaan harus dapat membina
hubungan yang baik dengan masyarakat internal maupun eksternal. Ada beberapa
jenis citra (image) menurut Frank Jefkins, yang dikenal didunia aktifitas humas
atau Public relations yaitu dapat dibedakan sebagai berikut :11
a. Citra perusahaan ( Corporate Image ) Jenis citra ini adalah yang berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya, bagaimana menciptakan citra perusahaan yang positif, lebih dikenal serta diterima oleh publiknya, mungkin tentang marketing dan hingga berkaitan dengan tanggung jawab sosial.
b. Citra serbaneka ( Multiple image ) Citra ini merupakan pelengkap dari citra perusahaan diatas, misalnya bagaimana pihak humas / PRnya akan menampilkan pengenalan ( awareness ) terhadap identitas, atribut logo, brand’s name, seragam para frontliner, sosok gedung, dekorasi lobby kantor dan penampilan para profesionalnya.
c. Citra penampilan Citra penampilan ini lebih ditujukan kepada subyeknya, bagaimana atau penampilan diri ( performance image ) para professional pada perusahaan bersangkutan, misalnya dalam pemberian berbagai bentuk dan kualitas pelayanan.
Pengertian citra itu sendiri adalah abstrak ( intangible ) dan tidak dapat diukur secara matematis tepat terwujudnya bisa dirasakan hasil penilaian, penerimaan, kesadaran, pengertian, baik semacam tanda rasa hormat, dari public atau masyarakat luas terhadap perusahaan sebagai suatu badan usaha terhadap persoalannya yang datang dari public sasaran dan masyarakat pada umumnya.12
Secara garis besar citra atau image dapat digambarkan sebagai seperangkat
keyakinan, ide dan kesan seseorang terhadap suatu objek tertentu. Sikap dan
tindakan seseorang terhadap suatu objek akan ditentukan oleh citra objek tersebut
yang akan menampilkan kondisi terbaiknya. Penilaian dan tanggapan masyarakat 11 Jefkins, Frank. 1995. Public relations. Erlangga. Jakarta, hal:56 12 Rosady Ruslan. 2003. Manajemen Public relations&Media Komunikasi Konsep dan Aplikasinya. Jakarta. Hal 68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
dapat timbul karena rasa hormat, kesan yang baik dan menguntungkan terhadap
suatu perusahaan / produk barang / jasa pelayanan yang diwakili seorang Public
Relations.
Citra perusahaan, bisa bervariasi dan tidak sesuai dengan sesungguhnya,
tergantung pada sejauh mana khalayak itu berhubungan dengan dan mengetahui
tentang organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
Atas itulah perusahaan harus senantiasa berusaha menciptakan hubungan
yang baik antara pihak sendiri dan segenap unsur yang menjadi khalayak atau
konsumennya yakni mulai dari para pemegang saham perusahaan, pegawai
distribusi, konsumen dan lain – lain. Citra perusahaan tidak dapat direkayasa,
namun dipersepsikan secara salah bisa diluruskan melalui penyebaran informasi
dan pembeberan fakta – fakta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
BAB III
DESKRIPSI PERUSAHAAN
A. Sejarah Instansi
PT Kereta Api Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara
Indonesia yang menyelenggarakan jasa angkutan kereta api. Kehadiran kereta api
di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di
desa Kemijen, Jum’at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia
Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh
“Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij” (NV.
NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung
(26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan
umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867.
Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen -
Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan
kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk
membangun jalan KA di daerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau
pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh de-ngan pesat. Kalau
tahun 1867 baru 25 Km, tahun 1870 menjadi 110 Km, tahun 1880 mencapai 405
Km, tahun 1890 menjadi 1.427 Km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 Km.
Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874),
Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan
tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara
Makasar--Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan,
meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km)
sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, pernah dilakukan
studi pembangunan jalan KA.
Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai
6.811 Km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km,
kurang Iebih 901 Km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa
pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA di
sana.
Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar sepur
1.067 mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm di beberapa lintas cabang dan tram
kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942 - 1943)
sepanjang 473 Km, sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan
Jepang adalah 83 km antara Bayah - Cikara dan 220 Km antara Muaro -
Pekanbaru.
Ironisnya, dengan teknologi yang seadanya, jalan KA Muaro - Pekanbaru
diprogramkan selesai pembangunannya selama 15 bulan yang mempekerjakan
27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-
rawa, perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban
yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro- Pekanbaru.
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamir-kan pada tanggal 17 Agustus
1945, karyawan KA yang tergabung dalam “Angkatan Moeda Kereta Api”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
(AMKA) mengambil alih kekuasa-an perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa
bersejarah tersebut terjadi pada tanggal 28 September 1945.
Pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA
lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan
perkeretaapian berada di tangan bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak
diperbolehkan campur tangan lagi urusan perkeretaapi-an di Indonesia. Inilah
yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api di
Indonesia, serta dibentuknya “Djawatan Kereta Api Republik Indonesia”
(DKARI).
Bagan 2.1 Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia
Periode Status Dasar Hukum
Tahun 1864 Pertama kali dibangun Jalan Rel sepanjang 26 km antara Kemijen Tanggung oleh Pemerintah Hindia Belanda
Tahun 1864 s.d 1945
Staat Spoorwegen (SS) Verenigde Spoorwegenbedrifj (VS) Deli Spoorwegen Maatschappij (DSM)
IBW
Tahun 1945 s.d 1950 DKA IBW
Tahun 1950 s.d 1963 DKA – RI IBW
Tahun 1963 s.d 1971
PNKA PP. No. 22 Th. 1963
Tahun 1971 s.d 1991
PJKA
PP. No. 61 Th. 1971
Tahun 1991 s.d 1998 PERUMKA PP. No. 57 Th. 1990
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Periode Status Dasar Hukum Tahun 1998 s.d 2010
PT. KERETA API (PERSERO)
PP. No. 19 Th. 1998 Keppres No. 39 Th. 1999 Akte Notaris Imas Fatimah
Mei 2010 s.d sekarang
PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)
Instruksi Direksi No. 16/OT.203/KA 2010
Sumber: Company Profile PT. KAI ( Persero )
B. Visi dan Misi PT Kereta Api Indonesia
1. Visi Perusahaan
Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada
pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholder.
2. Misi Perusahaan
Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha
penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk
memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian
lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : Keselamatan, Ketepatan Waktu,
Pelayanan, dan Kenyamanan.
C. Logo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
3 Garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI dalam
mencapai Visi dan Misinya.
2 Garis warna orange melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan
Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal. Anak panah
berwarna putih melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki insan PT KAI
dalam mewujudkan Pelayanan Prima.
1 Garis lengkung berwarna biru melambangkan semangat Inovasi yang
harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. (Inovasi
dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang
paling kecil sehingga dapat melesat.)
D. Budaya Perusahaan
Budaya yang wajib dianut oleh seluruh insan PT Kereta Api Indonesia
(Persero) yaitu budaya 5 Nilai Utama. 5 Nilai Utama memiliki makna 5
melambangkan panca indera untuk mewujudkan cita, rasa dan karsa dalam
menebarkan semangat perubahan serta semangat pengorbanan yang pantang
menyerah menuju kebahagiaan. 5 Nilai Utama ini terdiri dari Integritas,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Profesional, Keselamatan, Inovasi dan Pelayanan Prima. Adapun makna dari
setiapnilai utama adalah sebagai berikut:
1. Integritas
Makna nilai:
Kami insan PT KAI (Persero) bertindak konsisten sesuai dengan nilai –
nilai, kebijakan organisasi dan kode etik perusahaan.
2. Profesional
Makna nilai:
Kami insan PT KAI (Persero) memiliki kemampuan dan penguasaan
dalam bidang pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan, mampu
menguasai untuk menggunakan, mengembangkan serta membagikan
pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan kepada orang lain.
3. Keselamatan
Makna nilai:
Kami insan PT KAI (Persero) memiliki sikap tanpa kompromi dan
konsisten dalam menjalankan atau menciptakan sistem atau proses kerja
yang mempunyai potensi resiko yang rendah terhadap terjadinya
kecelakaan dan menjaga asset perusahaan dari kemungkinan terjadinya
kerugian.
4. Inovasi
Makna nilai:
Kami insan PT KAI (Persero) selalu menumbuh kembangkan gagasan
baru, melakukan tindakan perbaikan yang berkelanjutan dan menciptakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
lingkungan kondusif untuk berkreasi sehingga memberikan nilai tambah
bagi stakeholders.
5. Pelayanan Prima
Makna nilai:
Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) akan
memberikan pelayanan yang terbaik yang sesuai dengan standar mutu
yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan pelanggan
dengan memenuhi 6 A unsur pokok: Ability (Kemampuan), Attitude
(Sikap), Appearance (Penampilan), Attention (Perhatian), Action
(Tindakan), dan Accountability (Tanggung jawab).
E. Slogan PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Anda adalah Prioritas Kami”. Itulah slogan PT. KAI saat ini yang menjadi
landasan nilai dalam setiap melakukan pekerjaan baik untuk aktivitas internal
maupun eksternal. Coorporate Slogan “Anda Adalah Prioritas Kami” memiliki
makna:
1. Anda adalah pelanggan yang terdiri dari pelanggan internal (di dalam
lingkungan PT KAI) dan pelanggan eksternal ( diluar lingkungan PT
KAI).
2. Pelanggan harus menjadi prioritas dalam pencapaian pelayanan.
3. Untuk mencapai pelayanan diperlukan kerjasama antar individu dan
bagian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
F. Struktur Organisasi
1. Struktur organisasi PT KAI (Persero) Pusat
Struktur organisasi PT KAI (Persero) di tingkat pusat trdapat Board of
Director yang terdiri dari seorang Direktur Utama, dan Enam direktur lainnya
yaitu Direktur Keuangan, Direktur teknik, Direktur Operasi, Direktur Personalia
dan Umum, Direktur Pengembangan Usaha dan Direktur Komersial. Setiap
direktur mengepalai Direktorat, dimana setiap Direktorat dibantu oleh beberapa
kepala Sub Direktorat atau Kepala Bidang.
Selain itu, juga terdapat dua pusat, yaitu: Pusat Keselamatan dan
Manajemen Resiko serta Pusat Perencanaan dan Pengembangan ditambah tiga
divisi tingkat pusat yaitu, Divisi Sarana, Divisi Pelatihan dan Divisi Properti.
Sedangkan di tingkat daerah terdapat Sembilan Daerah Operasi (DAOP) di Jawa
dan tiga Divisi Regional (DIVRE) di Sumatra. Kesembilan Daop an Divre
tersebut adalah:
a. Daop 1 Jakarta
b. Daop 2 Bandung
c. Daop 3 Cirebon
d. Daop 4 Semarang
e. Daop 5 Purwokerto
f. Daop 6 Yogyakarta
g. Daop 7 Madiun
h. Daop 8 Surabaya
i. Daop 9 Jember
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
j. Divre I Sumatera
k. Divre II Sumatera Barat
l. Divre III Sumatera Selatan
Humas atau Public relations di kantor pusat PT KAI (Persero) di pimpin
oleh seorang Vice President (VP) yang bertanggung jawab kepada Executive Vice
President (EVP) Coorporate Secretary sendiri bertanggung jawab langsung kepala
pemimpin puncak yaitu President Director PT. KAI (Persero).
Divisi Humas/ Public relations PT. KAI dibagi 4 bagian yaitu
Eksternal Relations, Internal Relations, Coorporate Image Care dan Public
Informations care. Masing – masing bagian tersebut dipimpin oleh seorang
manager yang membawahi assitant manager dan beberapa staff.
Selain membawahi keempat manager tersebut, VP Public relations juga
membawahi manager humas di seluruh Daop dan Divre se – Indonesia.
Untuk lebih jelasnya, bagan struktur organisasi di tingkat pusat dapat
dilihat di halaman lampiran.
G. Struktur Organissi PT. KAI (Persero) DAOP 6 Yogyakarta
Salah satu Daerah Operasi PT. KAI (Persero) adalah Daop 6 Yogyakarta.
Daop 6 Yogyakarta di pimpin oleh seorang Executive Vice President (EVP) dan
Deputy Executive Vice President sebagai wakilnya serta membawahi beberapa
manager yaitu:
a. Manager Humasda
b. Manager Hukum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
c. Manager SDM dan Umum
d. Manager Keuangan
e. Manager Pengadaan Barang dan Jasa
f. Manager Sarana
g. Manager jalan Rel dan Jembatan
h. Manager Sintelis
i. Manager Operasi
j. Manager Pengamanan
k. Manager Pelayanan
l. Manager Pemasaran Angkutan
m. Manager Pemasaran Non Angkutan
Manager Humas PT KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta ditempatkan sejajar
dengan manager – manager lainnya yaitu berada langsung di bawah Executive
Vice President. Artinya Manager Humas memiliki peran penting dalam suatu
pengambilan keputusan perusahaan. Peran humas di PT KAI (Persero) dianggap
penting dan tidak hanya sebgai juru bicara ataupun seksi sokumentasi saja.
Manager humas juga membawahi assistant manager internal eksternal dan
beberapa staf pelaksana.
Untuk lebih jelasnya, bagan struktur organisasi Daop 6 Yogyakarta dapat
dilihat di halaman lampiran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
H. Daop 6 Yogyakarta
Daerah Operasi VI Yogyakarta merupakan salah satu daerah operasi PT
KAI (Persero) Pusat yang bertanggung jawab mengatur operasional KA di
wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Stasiun yang ada di bawah wewenang Daop 6
Yogyakarta sejumlah 33 stasiun:
Stasiun Kelas Besar (3):
1. Stasiun Yogyakarta
2. Stasiun Solo Balapan
3. Stasiun Lempuyangan
Stasiun Kelas 1 (5):
4. Klaten
5. Solo Jebres
6. Wates
7. Rewulu
8. Purwosari
Stasiun Kelas 2 (3):
9. Sragen
10. Ceper
11. Brambanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Stasiun kelas 3 (22)
12. Jenar
13. Wojo
14. Sentolo
15. Patukan
16. Maguwo
17. Srowot
18. Delanggu
19. Gawok
20. Palur
21. Kemiri
22. Masaran
23. Kobonromo
24. Kedungbanteng
25. Kalioso
26. Salem
27. Sumberlawang
28. Goprak
29. Solokota
30. Sukoharjo
31. Pasar Nguter
32. Wonogiri
33. Magelang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Sedangkan armada kereta yang dimiliki oleh Daop 6 Yogyakarta antara
lain adalah:
1. KA Lodaya ( tujuan Bandung)
2. KA Argo Lawu ( tujuan Jakarta)
3. KA Argo Dwi Pangga ( tujuan Jakarta)
4. KA Taksaka Pagi ( tujuan Jakarta)
5. KA Taksaka Malam ( tujuan Jakarta)
6. KA Senja Utama Yogyakarta ( tujuan Jakarta)
7. KA Senja Utama Solo ( tujuan Jakarta)
8. KA Progo ( tujuan Jakarta)
9. KA Bengawan ( tujuan Jakarta)
10. KA Sancaka ( tujuan Surabaya)
11. KA Sritanjung ( tujuan Surabaya)
12. KA Prameks ( tujuan Solo – Kutoarjo)
I. Lokasi PT KAI ( Persero) Daop 6 Yogyakarta
PT Kereta Api Indonesia ( Persero) Daop 6 Yogyakarta. Jalan
Lempuyangan No. 1 Yogyakarta, facs. (0274) 512056, Telp. (0274) 513358, Toka
36000
J. Jobdesk Humas PT KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta
Humas pada Daerah Operasi VI Yogyakarta adalah satuan organisasi di
lingkungan PT Kereta Api Indonesia ( Persero) yang berada di bawah organisasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Daerah Operasi VI Yogyakarta dan berkedudukan di Yogyakarta. Humas Daop 6
Yogyakarta dipimpin oleh seorang Manager Humas yang bertanggung jawab pada
Executive Vice President (EVP) DAOP 6 Yogyakarta.
Manager Humas Daop 6 yogyakarta mempunyai tugas pokok
merencanakan dan melaksanakan program kegiatan kehumasan meliputi
hubungan kemasyarakatan, penyuluhan dan pembentukan citra perusahaan
internal dan eksternal di wilayah Daerah Operasi VI Yogyakarta.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Manager Humas mempunyai
fungsi dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan
tugas dan tanggung jawab yang telah ditetapkan PT.KAI (Persero).
2. Melaksanakan fungsi Corporate Image Building.
3. Mengelola informasi dan komunikasi di dalam perusahaan (internal) dan
menjalin hubungan dengan media massa di luar perusahaan (eksternal).
4. Membantu melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR)
di wilayah Daop 6 Yogyakarta.
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya tersebut, Manager
Humas Daop 6 Yogyakarta dibantu oleh seorang Asisstant manager Internal dan
Eksternal. Assistant manager tersebut mempunyai tugas pokok dan tanggung
jawab melaksanakan program kegiatan kehumasan meliputi hubungan
kemasyarakatan, penyuluhan dan pembentukan citra perusahaan internal dan
eksternal, antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
1. Internal:
a. Melaksanakan kegiatan kliping media massa.
b. Melaksanakan layanan informasi kepada publik internal yang
membutuhkan.
c. Memberikan layanan informasi kepada publik internal yang
membutuhkan.
d. Melaksanakan kegiatan peliputan dan dokumentasi kegiatan perusahaan.
e. Bertanggung jawab mengurusi update berita media massa dan media
monitoring.
f. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan administrasi keuangan
kehumasan Daop 6 Yogyakarta.
2. Eksternal:
a. Menjalin hubungan yang baik dengan wartawan media massa.
b. Melakukan evaluasi terhadap pemberitaan di media massa secara rutin.
c. Membuat press releaase dalam setiap kegiatan perusahaan yang
dipublikasikan.
d. Mengkoordinasikan dan mengatur kegiatan konferensi pers.
e. Membantu melaksanakan kegiatan – kegiatan CSR perusahaan, mulai dari
pembentukan, pelaksanaan sampai dengan pendokumentasian.
f. Merencanakan dan melaksanakan program komunikasi kepada publik
eksternal melalui berbagai event pameran, iklan, pengisian program TV
dan promosi kehumasan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
g. Memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat eksternal termasuk
pers yang membutuhkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
BAB IV
PELAKSANAAN MAGANG
A. Tempat Pelaksanaan Magang ( KKM )
Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di Kantor Humas PT
Kereta Api Indonesia ( Persero) DAOP 6 Yogyakarta yang beralamat di Jalan
Lempuyangan No. 1 Yogyakarta, Facs. (0274) 512056, Telp. (0274) 513358 Toka
36000. Pelaksanaa Kuliah Kerja Media ini dilaksanakan selama dua bulan, yakni
dari tanggal 01 Februari 2012 sampai dengan tanggal 30 Maret 2012. Selama
melaksanakan Kuliah Kerja Media disana setiap harinya penulis masuk kerja pada
pukul 08.00 WIB sampai pada pukul 16.45 WIB dengan waktu istirahat selama 1
jam yaitu pukul 12.00 – 13.00 WIB.
B. Penanggung Jawab Kuliah Kerja Media ( KKM )
Penanggung jawab kegiatan Kuliah Kerja Media ( KKM ) di bagian
Humas PT Kereta Api Indonesia ( Persero) DAOP VI Yogyakarta adalah Kepala
Bagian Humas sendiri, yakni Bp Eko Budiyanto. Berkat bantuan yang cukup
besar dari beliau dan staf kantor yang lain, maka penulis dapat melaksanakan
semua tugas yang diberikan serta mendapatkan banyak pengalaman di bidang
kehumasan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
C. Pelaksanaan Magang
Selama mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Media, penulis ditempatkan pada
Bagian Humas PT Kereta Api Indonesia ( Persero) DAOP VI Yogyakarta. Penulis
menganggap bahwa di dalam kehumasan banyak sekali hal-hal untuk dipelajari
dan menambah pengalaman di bidang kehumasan. Mengenai pembagian atau
pemberian tugas, penulis tidak banyak mengalami kesulitan dalam mengerjakan
karena senatiasa mendapat bimbingan dan pengarahan dari staf maupun pimpinan
Bagian Humas. Adapun kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh penulis selama
Kuliah Kerja Media tersebut adalah :
1. Apel Pagi
Penulis wajib mengikuti kegiatan apel pagi yang dilaksanakan setiap
tanggal 17 yang dimulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 08.30
WIB. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pegawai Pegawai Kereta Api
Indonesia (Persero) DAOP VI Yogyakarta.
2. Monitoring Media Massa Dan Membuat Kliping
Monitoring media massa adalah salah satu kegiatan humas dimana hal
tersebut dilakukan untuk mengetahui pemberitaan dan penilaian tentang
perusahaan yang dibuat oleh media massa. Pemberitaan yang setiap hari
dianalisis satu per satu dan dinilai apakah hal tersebut dinilai positif,
negatif atau netral dari media. Analisis ini merupakan kegiatan evaluasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
terhadap fakta, opini, sikap dan reaksi dari stakeholders eksternal terhadap
kinerja PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta.
Dasar pemikiran adalah sebagai berikut:
a. Berita dinilai positif bila isi pesan secara keseluruhan mendukung
tumbuhnya citra positif perusahaan, sudut pemberitaan
mempertimbangkan kaidah pemberitaan ( antara lain cover both side) dan
persfektif yang diangkat dalam pemberitaan cenderung memberikan
dukungan terhadap pengembangan reputasi perusahaan.
b. Berita dinilai netral bila isi pesan hanya berisi fakta semata, belum
memberikan dukungan positif dalam upaya peningkatan citra perusahaan.
c. Berita dinilai negatif bila penyajian terkesan menyerang image perusahaan
seta tidak melihat sama sekali upaya – upaya yang telah dilakukan oleh
perusahaan. Dengan demikian tentu tidak ada sama sekali dukungannya
terhadap upaya perusahaan dalam meningkatkan citra perusahaan.
Berita yang sudah dinilai kemudian dikliping sesuai dengan hariannya
masing – masing, lalu di resume dan dikirim via email kepada seluruh jajaran staf
Daop 6. Selain itu, kliping harian juga di fotokopi untuk diberikan kepada EVP.
Setiap bulan penulis juga bertugas merekap kliping – kliping harian
tersebut dan menghitung prosentase penilaian media ( positif, negative, atau
netral). Kemudian penulis bersama Manager Humas membuat laporan analisis
media per bulan yang diserahkan pada EVP dan VP Public Relations di kantor
pusat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Saat ini ada 12 media massa yang di jadikan sumber kliping 6 media
nasional dan 6 media lokal, seperti yang terlihat di bawah ini.
No Media Keterangan
1 Kompas Nasional
2 Koran Tempo Nasional
3 Suara merdeka Nasional
4 Solo pos Lokal
5 Sindo Nasional
6 Harian Jogya Lokal
7 Bernas Lokal
8 Jawa Pos Nasional
9 Tribun Jogya Lokal
10 Majalah Tempo Nasional
11 Joglosemar Lokal
12 Kedaulatan Rakyat Lokal
3. Layanan Informasi Publik
Penulis setiap harinya membantu manager Humas melayani tamu yang
membutuhkan informasi dan data – data tentang PT Kereta Api Indonesia
(Persero) Daop 6 Yogyakarta. Tamu – tamu tersebut biasanya untuk menanyakan
tentang prosedur perijinan tempat, penelitian, dan permohonan kerjasama.
4. Mengarsip Surat
Penulis bertugas mencatat nomor surat masuk dan surat keluar kemudian
mengarsipnya dalam file dengan nomor urut dan sesuai jenisnya. Surat Keputusan
dipisahkan dengan surat penelitian dan surat umum lainnya. Hal ini dilakukan
untuk memudahkan penacrian karena setiap harinya banyak tamu yang dating dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
membutuhkan data – data tentang PT Kereta Api Indonesia (Persero). Selain itu,
penulis juga mengarsip telegram yang diterima oleh Manager Humas. Telegram
juga dipisahkan dlam dua box file yaitu telegram dinas dan telegram tariff.
5. Press Release
Dalam hal ini, penulis dibimbing dan dilatih bagaimana menulis sebuah
press release yang benar. Setelah melakukan peliputan pada sebuah acara internal
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta, penulis menganalisis hasil
liputan tersebut lalu penulis juga diberi kesempatan untuk membuat press release
tentang pemberitaan sekitar Kereta Api Indonesia wilayah DAOP VI Yogyakarta.
Dalam membuat berita, penulis selalu mengedepankan unsur berita yaitu 5W +
1H (what, where, when, who, dan how). Berita yang sudah jadi kemudian
dikirimkan ke redaksi tabloid KONTAK ( Media Internal PT Kereta Api
Indonesia) di kantor pusat untuk diterbitkan di tabloid KONTAK ataupun website
KAI, tentunya setelah melalui proses pengeditan sehingga menunjang
pembentukan citra positif PT Kereta Api Indonesia (Persero).
6. Mengikuti Acara Press Tour
Untuk menginformasikan kebijakan – kebijakan terbaru perusahaan
tentunya juga menjalin kerjasama yang baik dengan media, Humas Daop 6
Yogyakarta mengadakan kegiatan press tour yang berupa siaran langsung/ relay
pada media massa yaitu kunjungan kepada wartawan. Pada minggu ketiga penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
mengikuti manager Humas bekunjung di Jogya TV, Radio RRI dan Radio Star
Jogya yang diagendakan setiap bulannya.
7. Menyiapkan Dan Menyelenggarakan Konferensi Pers.
Konferensi pers sangat dibutuhkan oleh perusahaan dalam membantu
menginformasikan kebijakan terbaru perusahaan agar informasi yang diberikan
dapat tersampaikan dengan cepat dan akurat. Penulis disini membantu para staf di
kantor humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP VI Yogyakarta dengan
menyiapkan apa saja yang diperlukan untuk mengadakan konferensi pers. Selama
KKM penulis mengikuti konferensi pers dengan para wartawan dalam acara
peluncuran ATP (Automatic Train Protection) pada minggu k2 5 pelaksanaan
Kuliah Kerja Media.
8. Melaksanakan Kegiatan Dokumentasi Kegiatan Di Lingkungan PT Kereta
Api Indonesia ( Persero) Daop VI Yogyakarta
Disini penulis membantu melakukan pendokumentasian yaitu dengan
mengambil gambar tentang kegiatan di lingkungan PT Kereta Api Indonesia Daop
VI Yogyakarta dengan menggunakan fasilitas kamera yang ada di kantor Humas.
Event yang pernah penulis liput antara lain:
a. Mewawancarai ibu Ella Ubaidi beserta wartawan dari Tribun Jogya.
b. Peluncuran Kereta Api Bogowonto.
c. Sosialisasi Peraturan Dinas 19.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
d. Pembekalan dan Penambahan Wawasan bagi Pegawai PT Kereta Api
Indonesia (Persero) Daop 6 yang memasuki masa pensiun.
e. Kerja Bakti lintas Solo
f. Pelantikan staff baru PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6
Yogyakarta.
9. Melaksanakan Kegiatan Senam Pagi
Penulis disini mengikuti kegiatan rutin senam pagi setiap minggunya pada
hari Jumat yang dipimpin oleh instruktur senam dan diikuti oleh seluruh staff PT
Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta.
10. Mengemas Dan Mengirimkan Tabloid KONTAK Ke Tiap – Tiap Divisi
Dan Stasiun.
Tabloid KONTAK merupakan satu - satunya media internal yang dimiliki oleh
PT KAI (Persero). Tabloid yang terbit setiap bulan ini dibuat oleh humas pusat
dan disebarkan ke seluruh karyawan PT KAI (Persero) baik di pusat maupun di
Daop dan Divre. Setiap bulannya penulis mengemas dan mngirimkan tabloid
KONTAK ke tiap divisi dan stasiun di wilayah Daop 6 Yogyakarta.
11. Mengirimkan kalender ke stakeholder eksternal
Stakeholder merupakan salah satu elemen terpenting dalam kelangsungan
hidup perusahaan. Apabila di kelola dengan baik maka dapat memberikan peluang
yang baik bagi perusahaan. Untuk itulah PT Kereta Api Indonesia (Persero) selalu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
berusaha menjalin hubungan baik dengan stakeholdernya salah satunya dengan
cara memberikan kalender. Penulis membantu membagikan kalender pada salah
satu stakeholder yaitu pada minggu pertama melaksanakan Kuliah Kerja media
yaitu SD Widoro dan para wartawan yang berkunjung.
D. Stakeholder PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta
Stakeholder adalah salah satu elemen terpenting dalam perusahaan.Dalam
konteks kerjanya, sebenarnya seorang Public Relations memang melakukan
sesuatu hal yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan seluruh
unsur-unsur stakeholder yang ada. Baik itu stakeholder internal maupun
stakeholder eksternal.
Dalam hal ini, dimana seorang PR harus mampu mengikat seluruh
stakeholdernya untuk menyepakati dan terlibat dalam setiap kebijakan yang
diambil oleh organisasi ataupun perusahaan. Keterlibatan di sini dapat diartikan
sebuah prilaku stakeholder yang ikut terpersuasi terhadap kebijakan tersebut.
Sehingga secara sadar maupun tidak mereka akan menjadi pendukung, pelaksana
dan penggerak kebijakan tersebut. Ketidak terampilan PR dalam mengelola
stakeholder akan berakibat pada penerimaan dan penerapan sebuah kebijakan itu
sendiri.
1. Eksternal Stakeholder
Eksternal stakeholder yang dimiliki PT KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta
antara lain yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
· Konsumen/ Pelanggan
Sebagai perusahaan penyedia jasa, PT KAI (Persero) tentunya kepuasan
pelanggan merupakan prioritas. Untuk itu PT KAI (Persero) Daop 6
Yogyakarta berusaha menjalin hubungan baik dengan para
pelanggannya. Salah satunya dengan membuat silaturahmi melalui
berbagai gathering ataupun dengan jejaring social facebook sehingga
diharapkan dapat memperoleh saran dan kritik yang konstruktif serta
memudahkan konsumen/ pelanggan kereta api untuk mendapatkan
informasi secara akurat.
· Pemerintah
Dalam menjalankan usahanya, PT KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta
tentunya tidak lepas dari peran pemerintah sebagi penentu kebijakan.
Apalagi PT KAI (Persero) merupakan perusahaan BUMN yang
memonopoli jasa perkertaapian di Indonesia.
Dalam menjalin good government relations PT KAI (Persero) Daop 6
Yogyakarta sering mengadakan kunjungan silaturahmi ke gubernur DIY,
Walikota maupun Kapolda yang kerap kerjsasa dengan PT KAI
(Persero) Daop 6 Yogyakarta. Dengan adanya hal tersebut, hubungan
keduanya akan semakin harmonis dan mempererat hubungan kerjasama
antar keduanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
· Masyarakat Sekitar
PT KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta menyadari bahwa perusahaan
tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa ada dukungan dari
masyarakat sekitarnya. Bentuk hubungan yang baik dengan msyarakat
sekitar diwujudkan dengan:
- Santunan untuk panti asuhan
- Bakti sosial
- Bina lingkungan
· Press relations
Dalam membantu mempertahankan sebuah citra perusahaan, media
massa mempunyai peranan yang sangat penting bagi perusahaan. PT
KAI (Persero) yang selalu menjaga meminimalisir pemberitaan
negative agar citra perusahaan tetap terjaga. Dengan adanya hubungan
baik antara perusahaan dengan media massa diharapkan tidak
menjatuhkan citra PT KAI (Persero) sehingga citra perusahaan tetap
terjaga. Hubungan yang baik yang dilakukan PT KAI (Persero) Daop 6
Yogyakarta dengan media dilakukan dengan kegiatan press tour,
gathering, mengundang pers event, dan tentunya manager humas juga
selalu meluangkan waktu untuk wawancara dengan pers dari berbagai
media.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
2. Stakeholder Internal
· Manajer, karyawan dan Top Eksekutif
Dalam menjalankan usahanya, PT KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta
tentunya tidak terlepas dari peran para manajer di dalamnya. Apalagi
PT KAI (Persero) merupakan perusahaan jasa yang sangat bergantung
dari kinrja para manajer. Dalam memotivasi para manajer PT KAI
(Persero) memberikan gaji bonus yang sering di sebut IKKO bagi
karyawan yang berprestasi. Selain itu, PT KAI Daop 6 Yogyakarta
juga mengadakan event – event demi terjaganya hubungan baik antar
karyawan seperti adanya SP (Serikat Pekerja), dan gathering.
· Keluarga Karyawan
Kemampuan seorang PR untuk mengelola keberadaan karyawan dan
keluarganya sebagai bagian dari perusahaan sangatlah dibutuhkan.
Dengan membuat dan merancang program yang lebih berpihak pada
keberadaan mereka sebagai kelompok yang penting dalam proses
pencapaian tujuan perusahaan. Karyawan dan keluarganya yang
merasa di untungkan oleh perusahaan akan menjadi brand ambasador
dari perusahaan. Akan dengan sukarela mengkomunikasikan setiap
program dan kebijakan yang di buat oleh perusahaan. Salah satu
program yang diberikan PT KAI (Persero) adalah memberikan
tunjangan bagi para keluarga karyawan saat menggunakan fasilitas
kereta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
E. Kendala selama Kuliah Kerja Media
Selama pelaksanaan Kuliah Kerja Media, penyusun mengalami beberapa
kesulitan pada minggu – minggu awal diantaranya adalah:
1. Kurang memahami tentang istilah – istilah dalam perkeretaapian.
2. Kurang menguasai tentang seluk beluk dalam perkeretaapian.
3. Kurang menguasai dalam menulis press release yang benar.
F. Cara yg dilakukan untuk mengatasi kendala:
Kesulitan yg dihadapi penulis merupakan masalah yg biasa dialami oleh
peserta KKM lainnya, penulis mempunyai cara untuk mengatasi kesulitan
tersebut, yaitu:
a. Bertanya kepada pembimbing &staff KKM di PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) Daop VI Yogyakarta tentang hal – hal yang belum diketahui.
b. Mempelajari dokumen - dokumen yang sudah ada.
c. Melakukan konsultasi dengan pmbimbng KKM di PT Kereta Api
Indonesia (Persero) Daop VI Yogyakarta.
d. Dengan banyak bertanya dengan pihak yg mengetahui.
G. Kemajuan yg telah dicapai
Selama penulis melaksanakan KKM di PT Kereta Api Indonesia (Persero )
Daop VI Yogyakarta selama 2 bulan, banyak sekali pengalaman dan ilmu yg
penulis peroleh, diantaranya:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
a. Penulis mampu mengikuti perkembangan informasi berita dari berbagai
media mengenai PT Kereta Api Indonesia (Persero).
b. Penulis mampu menganalisa berita dari media cetak.
c. Penulis mengetahui istilah – istilah dalam perkeretaapian.
d. Penulis merasa lebih percaya diri dalam menghadapi banyak orang.
e. Penulis mengetahui program - program yang dilaksanakan oleh PT Kereta
Api Indonesia (Persero) dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan
pelanggan.
f. Penulis mengetahui kinerja analisis Humas dalam audiensi media massa.
g. Penulis mengetahui program kemitraan yang diberikan oleh PT Kereta Api
Indonesia (Persero) untuk pelanggan.
Selain itu penulis juga memperoleh pengetahuan tentang tugas dan
tanggung jawab seorang humas dalam dunia kerja. Penulis berharap apa yg telah
penulis peroleh dapat diterapkan dalam dunia kerja nantinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selama mengikuti Kuliah Kerja Media di Bagian Humas PT Kereta Api
Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta, penulis banyak mendapatkan pengalaman
dan pengetahuan yang berhubungan dengan bidang kehumasan. Melalui kegiatan
ini, penulis dapat menerapkan dan mempraktekkan ilmu tentang kehumasan yang
sudah didapatkan di bangku perkuliahan dalam dunia kerja yang sesungguhnya.
Bagian Humas harus senantiasa membentuk hubungan yang harmonis, yakni di
dalam maupun di luar instansi. Serta harus selalu berperan aktif dalam
penyampaian informasi kepada masyarakat atau pelanggan.
Dengan membina suatu komunikasi yang harmonis di dalam suatu
instansi, maka hubungan kerja antar sub bagian di dalam instansi maupun di luar
instansi akan dapat berjalan dengan baik. Di luar instansi, humas harus mampu
membina hubungan dan kerja sama yang baik dengan masyarakat atau pelanggan,
serta berbagai instansi terkait dalam upaya memberikan dan meningkatkan
pelayanan informasi kepada masyarakat melalui kegiatan – kegiatan sosialisasi
maupun kegiatan – kegiatan lainnya.
Pelanggan adalah faktor terpenting bagi kemajuan suatu perusahaan, untuk
itu PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berupaya memberikan pelayanan
terbaik salah satunya dengan terus memberikan informasi terbaru tentang
kebijakan – kebijakan perusahaan guna memperoleh kepuasan pelanggan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
berdampak pada pembentukan citra perusahaan.Untuk itu Humas PT Kereta Api
Indonesia (Persero) DAOP 6 Yogyakarta harus bekerja keras agar dapat
menciptakan citra yang baik dimata publik.
Berdasakan hasil Kuliah Kerja Media selama 2bulan di PT Kereta Api
Indonesia ( Persero ) Daop 6 Yogyakarta, maka penulis dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Penulis mendapatkan pengalaman kerja yang sangat bermanfaat sekali
dalam menghadapi dunia kerja nantinya.
2. Penulis dapat mengetahui tugas dan fungsi Public relations. Disini tugas
Public relations adalah menyampaikan pesan atau informasi kepada
pelanggan agar mengetahui dan memperoleh pengertian yang benar
tentang kegiatan atau program2 yang ada. Dan fungsi seorang Public
relations adalah menjalin hubungan dengan publik atau pihak eksternal
yang disini adalah pelanggan atau relasi sehingga terjalin hubungan yang
harmonis diantara kedua pihak, perusahaan maupun instansi terkait.
3. Penulis dapat menarik kesimpulan bahwa di bagian humas memegang
peranan yang cukup besar, yakni dalam membentuk dan menjaga reputasi
atau citra pada sebuah perusahaan.
4. Penulis sebagai Public relations di PT Kereta Api Indonesia ( Persero )
Daop 6 Yogyakarta dituntut mengusasai seluk beluk pelayanan apa saja yg
diberikan karena dalam menghadapi pelanggan yang semakin kritis
memang kita dituntut untuk menyusun strategi yang lebih baik. Kepuasan
pelanggan banyak ditentukan oleh kualitas performa pelayanan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
B. Saran
Selama melaksanakan Kuliah Kerja Media di PT Kereta Api Indonesia (
Persero ) Daop 6 Yogyakarta , penulis mendapatkan banyak pengetahuan dan
pengalaman baru. Namun penulis juga menemukan beberapa kekurangan. Dengan
segala kerendahan hati berikut saran – saran dari penulis yang diharapkan dapat
menjadi pertimbangan bagi kebaikan bersama:
1. Bagian Humas PT Kereta Api Indonesia ( Persero ) Daop 6
Yogyakarta:
Lebih meningkatkan sosialisasi dan komunikasi dialog kepada pelangan/
komunitas, dengan tujuan untuk menampung aspirasi mereka sehingga dapat
mempertahankan citra yang selama ini telah dibentuk, serta lebih meningkakan
pelayanan di masa akan datang.
2. Bagi Pihak Kampus :
· Pihak kampus hendaknya lebih menambah fasilitas maupun jam praktek
bagi mahasiswa , sehingga ketika lulus nanti dapat bersaing dalam dunia
kerja.
· Hendaknya, pihak kampus senantiasa menjaga hubungan yang baik
dengan mitra atau instansi magang agar kelak memudahkan mahasiswa
yang lain dalam mendapatkan tempat untuk melaksanakan KKM.
· Pihak Kampus hendaknya menambah referensi buku-buku tentang
kehumasan di perpustakaan, karena jumlah buku yang ada di perpustakaan
dirasa masih kurang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
· Hendaknya kuliah praktek diperbanyak, karena lulusan diploma dituntut
untuk benar - benar siap menghadapi dunia kerja.
Sekian laporan KKM dari penulis dan tidak lupa penulis ingin
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi
pembaca dan penulis sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
DAFTAR PUSTAKA
Griswold, Glen and Denny Griswold. Your Public Relation. Frak & Wangnalis Company.New York 1984, hal 14.
Jefkins Frank. 1995. Public relations. Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip. Marketing Manajemen ( The Millenium Edition ). New Jersey. Prentice-Hall Inc Upper Saddle River.Hal.535
Kusumastuti, Frida. 2002. Dasar – Dasar Humas. Ghalia Indonesia dengan UMM Press Jakarta
Profil PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Roslan, Rosady. 2003.Manajemen Public relations & Media Komunikasi ( konsepsi dan Aplikasi ).Jakarta: Edisi Revisi PT. Raja Grafindo Persada
Smith, Irving Kogan BS. 1965. Public relations dalam Modern Bussines. Alexander Hamilton Institude.
http://sipilugm.wordpress.com/2008/08/11/sejarah-kereta-api-indonesia /