Laporan KKNM Dan PM 2011
-
Upload
ravi-muhammad -
Category
Documents
-
view
125 -
download
6
Transcript of Laporan KKNM Dan PM 2011
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan
Tinggi perlu diwujudkan secara nyata oleh civitas akademika perguruan tinggi.
Pengabdian kepada masyarakat tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus
terintegrasi dan sinergi dengan dharma lainnya, yaitu pendidikan dan penelitian.
Untuk itu, diperlukan suatu tatanan yang utuh dan terpadu, hal ini dimaksudkan
agar pengabdian kepada masyarakat dapat berjalan terarah dan terfokus dalam
dimensi dan kerangka pengabdian masyarakat itu sendiri.
Salah satu kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh
mahasiswa berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Winaya Mukti
Nomor : 421.7/420.32/Kep/UNW/-Rek/1998 adalah Kuliah Kerja Nyata. Untuk
tahun akademik 2010/2011. KKNM dan PM yang merupakan kegiatan
intrakurikuler wajib bagi seluruh mahasiswa jenjang Program Sarjana (S-1) di
lingkungan Universitas winaya Mukti. Substansi kegiatan KKNM dan PM
merupakan suatu proses kegiatan belajar mengajar dengan cara melibatkan
mahasiswa di tengah-tengah masyarakat dalam rangka mendiagnosis dan
memecahkan masalah (ready and made solution) berdasarkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni secara pragmatis dan professional.
Atas dasar hal tersebut, kegiatan KKNM dan PM Mahasiswa Universitas
Winaya Mukti dipandang perlu untuk segera diprogramkan dan direlisasikan
pelaksanaannya. Kegiatan kegiatan KKNM dan PM tahun 2010/2011
diintegrasikan dalam system mandiri yang dilaksanakan di Kecamatan
Rancakalong Kabupaten Sumedang dengan menempatkan mahasiswa Faperta
Unwim sebanyak 44 orang mahasiswa yang memenuhi persyaratan akademik
untuk melaksanakan kegiatan KKNM dan PM.
1.2 Ruang Lingkup
Pelaksanaan KKNM dan PM Tahun 2011 secara teknis operasional, yaitu
menerjunkan mahasiswa secara kontinyu di lapangan selama dua bulan dan
ditambah pembekalan (Coaching) dan pengakhiran selama satu bulan. Ruang
lingkup kegiatan KKNM dan PM ini yaitu berkaitan dengan pengembangan
dinamisasi kelompok sasaran yang ada di masyarakat. Adapun program yang
dilaksanakan oleh mahasiswa selama berada di lapangan mencakup :
1. Program Pokok
Program pokok adalah program yang harus dilaksanakan oleh setiap
mahasiswa KKNM dan PM. Mahasiswa bersangkutan bertanggungjawab penuh
atas program tersebut baik secara ilmiah maupun operasional.
2. Program Pokok Profesi (Sesuai dengan bidang ilmu)
Program profesi merupakan aktifitas peserta yang disesuaikan dengan
jurusan dan program studi dan minat mahasiswa. Bentuk program profesi ini
dapat menunjang dan membantu atau merupakan bagian dari program tema atau
program profesi ini berdiri sendiri secara mandiri.
3. Program Tambahan (di luar bidang ilmu/profesi dan tema)
Program pokok tambahan adalah program yang menjadi tanggungjawab
seorang mahasiswa KKNM dan PM, diluar bidang ilmu dan temanya. Hal ini
dikarenakan adanya mahasiswa yang mempunyai ilmu dan keterampilan
tambahan di luar bidang ilmu dan tema KKNM dan PM. Setiap mahasiswa tidak
harus melaksanakan program pokok tambahan. Program pokok tambahan
maksimal adalah 1 program dan 5% dari total jam efektif.
I.2 Tujuan dan Sasaran
I.2.1 Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dari pelaksanaan KKNM dan PM diantaranya
adalah :
a) Untuk meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap persoalan-persoalan yang
dihadapi para petani di pedesaan.
b) Agar mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga melalui
keterlibatannya dalam masyarakat secara langsung dalam menemukan,
merumuskan, memecahkan dan menanggulangi permasalahan yang dihadapi
para petani secara pragmatis.
c) Agar mahasiswa dapat berperan dalam upaya untuk menumbuhkan,
mempercepat gerak pembangunan khususnya dalam pengembangan padi
organik dengan berdasarkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni sehingga
terwujud pengelolaan pertanian secara berkelanjutan.
d) Meningkatkan hubungan perguruan tinggi dengan pemerintah daerah, instansi
teknis masyarakat, sehingga perguruan tinggi dapat lebih berperan dan
menyesuaikan kegiatan pendidikan dengan kebutuhan masyarakat.
e) Untuk mengatasi persoalan bahayanya sistem penanaman padi konvensional
baik bagi kesehatan maupun bagi keberlanjutan pembangunan pertanian
dengan melibatkan partisipasi petani.
f) Petani dapat memahami dan menerapkan teknologi padi organik dengan,
sehingga produksi dan pendapatan petani menjadi meningkat.
I.2.2 Sasaran
Pada dasarnya kegiatan Kuliah Kerja Nyata diarahkan pada tiga sasaran,
yaitu :
1) Mahasiswa
a) Memperdalam pengertian, penghayatan dan pengalaman mahasiswa
tentang :
Cara berfikir dan bekerja interdisipliner dan lintas sektoral.
Kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi pembangunan pada
umumnya dan pembangunan daerah pada khususnya.
Kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan serta
keseluruhan konteks masalah pembangunan pengembangan daerah.
b) Mendewasakan alam fikiran mahasiswa dalam setiap penelaahan dan
pemecahan masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis ilmiah.
c) Membina mahasiswa agar menjadi seorang innovator, motivator dan
Problem solver.
d) Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai
kader pembangunan.
2) Masyarakat dan Pemerintah
a) Memperoleh bantuan pikiran dan tenaga untuk merencanakan serta
melaksanakan program pembangunan.
b) Meningkatkan kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak agar sesuai
dengan program pembangunan.
c) Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan dalam
pembangunan di daerah.
d) Membentuk kader-kader pembangunan di masyarakat sehingga terjamin
kesinambungan pembangunan.
3) Perguruan Tinggi
a) Perguruan tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu dan
pengetahuan kepada mahasiswa, dengan adanya umpan balik sebagai hasil
integrasi mahasiswa dengan masyarakat. Dengan demikian, kurikulum
perguruan tinggi akan dapat disesuaikan dengan tuntutan pembangunan.
Tenaga pengajar memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan
sebagai contoh dalam proses pendidikan.
b) Perguruan tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah
atau departemen lainnya dalam melaksanakan pembangunan dan
pengembangan IPTEKS.
c) Perguruan tinggi dapat mengembangkan IPTEKS yang lebih bermanfaat
dalam pengelolaan dan penyelesaian pelbagai masalah pembangunan.
II. TINJAUAN UMUM LOKASI KKNM dan PM
II.1 Letak Geografis dan Keadaan Orbitasi
Desa Sukamaju berada di wilayah Kecamatan Rancakalong Kabupaten
Sumedang. Desa ini terletak 6 – 7 Km dari Ibu Kota Kecamatan dengan lama
tempuh 30 menit.
Adapun batas – batas wilayah Desa Sukmaju adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Gunung Mekar dan Kecamatan
Tanjung Kerta,
Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sirna Mulya dan Kecamatan
Sumedang Utara,
Sebelah barat berbatasan dengan Desa Sukahayu dan Kecamatan
Rancakalong,
Sebelah timur berbatasan dengan desa Marga Mukti dan Kecamatan
Sumedang Utara.
II.2 Keadaan Fisik
II.2.1Keadaan Tanah dan Topografi
Desa Sukamaju terletak pada ketinggian 700 meter diatas permukaan laut,
dan memiliki luas wilayah 466 hektar. Tanah di Desa Sukamaju terdiri dari tanah
sawah, tanah kering, dengan warna tanah umumnya abu-abu dengan tekstur
lempungan.
II.2.2Keadaan Iklim
Curah hujan Desa Sukamaju adalah 283 mm/hari dengan suhu rata-rata
harian adalah 24˚ C dengan bentang wilayah merupakan daerah perbukitan.
II.3 Keadaan Sosial Ekonomi
II.3.1Keadaan Penduduk
Jumlah total penduduk Desa Sukamaju adalah 4334 orang, terdiri dari
2210 orang laki – laki dan 2124 orang perempuan. Sebagian besar masyarakat
Desa Sukamaju berprofesi sebagai buruh tani, wiraswata dan pedagang. Seluruh
masyarakat Sukamaju adalah etnis sunda dan beragama Islam. Untuk lebih
jelasnya dapat di lihat pada tabel 1 dan 2 :
Tabel 1. Jumlah Perkembangan Penduduk.
Sumber : LPPD Desa Sukamaju (2011)
Jenis
Kelamin
Jumlah
Penduduk
Awal
Jumlah
Penduduk
Akhir
Laki – laki 2171 2210
Perempuan 2099 2124
Jumlah 4270 4334
Tabel 2. Jenis Mata Pencaharian Masyarakat Desa Sukamaju
Mata Pencaharian Jumlah
Petani
Buruh Tani
Pedagang
Buruh Karyawan
PNS
TNI dan POLRI
Wiraswasta
206
996
384
87
23
4
472
Sumber : LPPD Desa Sukamaju (2011)
II.3.2Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana Desa Sukamaju saat ini masih tertinggal
dibandingkan dengan desa – desa di sekelilingnya. Perlu adanya upaya – upaya
perbaikan sarana dan prasarana tersebut.
Sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Sukamaju anatara lain dapat
dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Sarana dan Prasarana Desa Sukamaju
No Sarana dan prasarana Jumlah
1. Sarana Pendidikan :
TK
SD
SMP
SMP Terbuka
MADRASAH
IBTIDAIYAH
1
3
1
1
5
3
PAUD 1
2. Sarana Kesehatan :
Bidan Praktek Swasta
Polindes
Perawat
Posyandu
Dukun Beranak
Bengkel Tulang
Kader Kesehatan
1
1
1
7
5
3
35
3. Sarana Keagamaan
Mesjid
Langgar
Mushola
Pesantren
TPA
11
5
7
1
10
4. Sarana Perhubungan :
Jalan Provinsi
Jalan Kabupaten
Jalan Desa Beraspal
Jalan Desa Batu
Jalan Desa Tanah
Jembatan
2,5 Km
1,5 Km
8,5 Km
1 Km
3 Km
5 buah
Sumber : LPPD Desa Sukamaju (2011)
II.3.3Kelembagaan Sosial Ekonomi
Potensi kelembagaan baik kelembagaan sosial maupun kelembagaan
ekonomi Desa Sukamaju sudah cukup lengkap dan berperan cukup baik dalam
mendukung pengembangan pembangunan Desa Sukamaju, diantaranya adalah
Lembaga pemerintahan, kemasyarakatan, ekonomi, pendidikan, adat dan
keamanan.
II.4 Keadaan Pertanian
Sebagian besar wilayah Desa Sukamaju merupakan daerah pebukitan,
daftar penggunaan lahan Desa Sukamaju dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Penggunaan Lahan Desa Sukamaju
No Penggunan Lahan Luas (Ha)
1. Tanah Sawah
Irigasi Teknis
Irigasi ½ teknis
Irigasi sederhana
51,81
42,02
10,20
2. Tanah Kering
Tegal/Ladang
Pemukiman
Pangangonan
395,43
18,00
34,00
3 Perikanan dan Kolam
Lain-lain
2,50
0,70
Sumber : LPPD Desa Sukamaju (2011)
Pola tanam dominan pada lahan sawah di Desa Sukamaju adalah : padi-
padi-padi dalam artian sepanjang musim di tanamai padi baik musim penghujan
maupun musim kemarau karena daerahnya kaya akan sumber mata air.
Pola tanam pada lahan kering umumnya adalah talas, ubi jalar, jagung dan
Ketela Pohon.
Potensi Pertanian
Komoditas utama tanaman pangan yang biasa diusahakan para petani
yang ada di Desa Sukamaju terdiri dari tanaman pangan, palawija,dan
hortikultura . Berdasarkan data UPTD Bina Usaha Pertanian Kecamatan
Rancakalong Tahun 2010 mengenai produksi dan produktivitas
tanaman pangan di Desa Sukamju, pada umumnya masih berada
dibawah rata-rata produksi dan produktivitas kecamatan. Untuk lebih
jelasnya mengenai data potensi komoditas utama tanaman pangan di
Desa Sukamaju, dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Potensi Komoditas Utama Tanaman Pangan Desa Sukamaju
No Komoditas Luas (Ha) Rata – rata (ton)
1 Padi sawah 433,33 3,6
2. Padi lading 5 1,5
3. Tomat 0,5 2
2 Jagung 25 1,2
3 Ubi kayu 30 4
4 Ubi jalar 2 3
5 Kacang tanah 1 1,04
6 Sawi 0,5 1
7 Kacang Merah 0,5 0,8
8 Cabe 0,2 1
10 Talas 24 5
11 Kubis 0,5 4
12 Mentimun 0,5 3
13 Buncis 0,2 2
14 Tumpang sari 5 2
Sumber : LPPD Desa Sukamaju (2011)
Potensi Peternakan
Kegiatan usahatani di bidang peternakan di Desa Sukamaju pada
umumnya masih bersifat subsistem, dimana kegiatan usaha ternak tidak
diusahakan secara khusus, melainkan sebagai usaha sampingan saja.
Jenis ternak yang umumnya diusahakan di Desa Sukamaju antara lain,
sapi, kambing, domba, ayam kampung, dan itik. Untuk lebih jelasnya
mengenai data potensi peternakan di Desa Sukamaju, dapat dilihat pada
tabel 6.
Tabel 6. Potensi Peternakan Desa Suamaju
N
oJenis ternak
Jumlah
Pemilik
Populasi
(ekor)
1 Sapi 54 89
2 Kerbau 3 4
3 Kuda 1 2
4 Kambing 82 393
5 Domba 145 287
6 Ayam kampung 200 1210
7 Bebek 3 265
8 Kelinci 5 20
9 Ayam boiler 3 24.000
10 Anjing 10 15
Sumber : LPPD Desa Sukamaju (2011)
Potensi Perkebunan
Wilayah Desa Sukamaju yang didominasi oleh daerah perbukitan dan
tegalan, sehingga para petani berinisiatif menggunakan lahan tersebut
untuk budidaya tanaman perkebunan sehingga selain mengasilkan juga
beperan dalan menjaga konservasi lahan. Untuk lebih jelasnya
mengenai data potensi peternakan di Desa Sukamaju, dapat dilihat pada
tabel 7.
Tabel 7. Potensi Tanaman Perkebunan Desa Suamaju
No Komoditas Jumlah Tanaman
(pohon)
Hasl Panen
(Kwintal)
1 Cengkeh 1.000 5
2 Kelapa 1.500 750
3 Kopi 1 ( ha ) 5
4 Pinang 500 2
5 Lada 500 2
6 Tembakau 1 ( ha ) 10
7 Kapuk 10 5
Sumber : LPPD Desa Sukamaju (2011)
III. PROGRAM TEMA KKNM DAN PM
III.1 Keadaan Umum Kelompok Sasaran
Yang menjadi kelompok sasaran dalam kegiatan/program tema KKNM
dan PM 2011 ini adalah anggota Kelompok Tani Desa Sukamaju dengan lahan
garapan seluas 466 hektar dan jumlah petani penggarap 488 orang. Untuk lebih
jelasnya disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Luas Lahan dan Jumlah Petani Sasaran
No
.
Nama Kelompok Tani Jumlah Petani
(Orang)
Luas Lahan
(Ha)
1. Mekar Wangi 1 76 15,95
2. Mekar Wangi 2 73 9,12
3. Mekar Wangi 3 72 28,9
4. Mekar Wangi 5 121 37,69
5. Wangi Mekar 1 51 16,84
6 Wangi Mekar 2 71 17,3
7. Wangi Mekar 3 24 25
Sumber : Buku Induk Gapoktan Desa Sukamaju (2011)
Tingkat pendidikan kelompok sasaran yang paling dominan berpendidikan
SD/SR. Rata – rata umur kelompok sasaran adalah diatas 40 tahun.
III.2 Inventarisasi dan Pemilihan Masalah
III.2.1 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Identifikasi dan perumusan permasalahan dilaksanakan dalam beberapa
tahap. Tahapan pertama yaitu identifikasi masalah: dilaksanakan dengan teknis
anjangsono atau mengunjungi para petani penggarap, tokoh masyarakat dan
kelompok tani baik di tempat tinggalnya maupun di lahan sekaligus sosialisasi
kegiatan KKNM dan PM. Tahapan selanjutnya yaitu perumusan masalah;
dilaksanakan dengan merumuskan permasalahan yang didapat dari hasil
anjangsono bersama para tokoh masyarakat setempat. Dari hasil identifikasi dan
perumusan masalah sebagaimana diatas, maka dapat di identifikasi masalah
sebagai berikut :
a) Umum
Permasalahan utama yang muncul di Desa Sukamaju Kecamatan
Rancakalong diantaranya adalah :
1) Keadaan tanah berbukit-bukit rawan erosi
2) Tingkat pendidikan masyarakat yang relative masih rendah
b) Khusus (Bidang Pertanian)
Permasalahan yang muncul dalam sektor pertanian dari hasil jajak
pendapat dan anjangsono yang dilakukan oleh peserta KKNM dan PM terhadap
para petani, tokoh masyarakat dan kelompok tani yang dilakukan secara acak dari
masing-masing pengelola blok sawah, ternyata petani atau masyarakat Desa
Sukamaju mengalami beberapa kesulitan permasalahan, diantaranya sebagai
berikut :
1) Kurangnya Pemanfaatan Pekarangan Rumah sebagai warung hidup dan
apotek hidup.
2) Serangan hama tikus.
3) Tidak terampilnya pembuatan pupuk organik.
4) Pengolahan hasil pertanian, khususnya tanaman ubi jalar, talas dan singkong.
5) Kurangnya kerja sama antar kelompok tani.
6) Kurang intensifnya pengelolaan pertanaman padi dikarenakan sebagian besar
petani dalam proses budidaya tanaman padi tidak serempak dan tidak
diberlakukannya pergiliran tanaman
7) Pengembangan motivasi jiwa pertanian sejak dini.
III.2.2 Dasar Pemikiran dan Pemilihan Masalah
Masalah adalah suatu kesenjangan antara harapan dengan kenyataan yang
sesungguhnya sehingga menimbulkan rasa kurang puas. Untuk memutuskan
adanya masalah ada tiga syarat yang harus dipenuhi, antara lain; (1) Adanya
kesenjangan; (2) Adanya rasa tidak puas; (3) Adanya rasa tanggung jawab untuk
menanggulangi masalah tersebut.
Dalam menetapkan permasalahan harus diketahui keadaan sekarang dan
keadaan yang akan datang, dari membandingkan dua keadaan tersebut kemudian
dicari mana yang belum atau tidak memuaskan. Dalam menentukan prioritas
masalah, digunakan beberapa metode penentuan prioritas masalah dengan metode
CARL, yaitu; (1) Capability/kemampuan, yang meliputi kemampuan kita sebagai
perencana kegiatan; (2) Accesibility/Kemudahan dijangkau, yaitu mudah tidaknya
masalah tersebut dihadapi; (3) Readines/Kesiapan; (4) Leverage/Daya ungkit,
yaitu seberapa besar pengaruh kegiatan yang akan dilaksanakan kepada aspek lain
apabila masalah ini diatasi.
Berdasarkan permasalah yang timbul dengan memperhatikan dasar-dasar
pemikiran tersebut maka dapat dipilih permasalahan sebagai berikut:
III.2.3 Alternatif Pemecahan Masalah
Dari berbagai masalah yang telah terinventarisir dan teridentifikasi serta
telah dilaksanakannya perumusan dan analisa masalah, maka alternatife yang
dapat dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan ialah: (1) Penyuluhan dan
pelaksanaan dalam Pemanfaatan Pekarangan Rumah sebagai warung dan aspotek
hidup. (2) Pelatihan Biopestisida ( Rodentisida ) untuk mengatasi Serangan hama
tikus.(3) Penyuluhan dan pelatihan pembuatan kompos jerami padi. (4) Pelatihan
pembuatan Bolu dengan bahan utama Ubi Jalar. (4) Penyuluhan pertanian
terhadap siswa-siswi SD yang berada di desa Sukamaju.
Rencana alternatif pemecahan masalah merupakan rangkaian kegiatan
yang akan dilaksanakan dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Untuk memudahkan dalam pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan
disusun secara sistematis berdasarkan prosedural yang telah ditetapkan. Secara
lengkap disajikan pada lembar Lampiran.
3.3. Pelaksanaan Kegiatan
3.3.1 Aktivasi Profesi
1. Anjangsono
a) Maksud dan tujuan
Anjangsono atau kegiatan mengunjungi masyarakat Desa Sukamju baik di
tempat tinggalnya maupun di lahan dimaksudkan sebagai kegiatan silaturahmi
atau sosialisasi kegiatan KKNM dan PM, Pola pendekatan secara individu dan
sekaligus identifikasi dan inventarisasi permasalahan masyarakat Desa Sukamaju
sebagai bahan kegiatan KKNM dan PM.
b) Waktu dan Tempat
Anjangsono dilaksanakan pada tanggal 23 Februari – 1 Maret 2011 di
masing-masing tempat tinggal atau lahan masyarakat dan tiap kelompok tani yang
ada di desa sukamaju dengan waktu kunjungan disesuaikan dengan waktu luang
masyarakat Desa Sukamaju sehingga tidak mengganggu aktifitas keseharian
masyarakat.
c) Teknis Pelaksanaan
Tiap kelompok ditugasi melaksanakan anjangsono kepada Kelompok tani,
Masyarakat dan Petani penggarap sebagai sasaran pendekatan, hal ini
dimaksudkan sebagai sampling sehingga didapat data dan informasi yang akurat
namun tetap dapat mewakili seluruh petani penggarap yang bersangkutan.
d) Hasil yang dicapai
Terciptanya silaturahmi antara KKNM dan PM dan kelompok tani serta
masyarakat di Desa Sukamaju, Kelompok tani dan masyarakat dapat mengetahui
program mahasiswa KKNM dan PM, mahasiswa dapat mengetahui permasalahan
yang ada di masyarakat serta di tiap kelompok tani.
2. Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
a. Maksud dan Tujuan
Program kegiatan TOGA dilaksanakan yaitu untuk meningkatkan
wawasan dan pengetahuan mengenai tanaman obat yang ada di sekitar rumah,
tidak sedikit masyarakat yang tadinya mengetahui tanaman itu hanya gulma atau
rumput liar, akan tetapi setelah adanya kegiatan TOGA masyarakat jadi mengetaui
bahwa itu adalah tanaman obat yang bisa di gunakan untuk mengobati berbgaia
macam penyakit secara alami.
b. Teknis Pelaksanaan
Kegiatan toga di laksanakan dengan cara mahasiswa memperbaiki pagar
laboratorium tanaman obat yang berupa demplot dengan berukuran 2x2 m,
mentata ulang sedemikian rupa dengan memamakai identifikasi nama daerah dan
nama latin dari tanaman tersebut. Untuk sosialisasi mengenai khasiat dan bagian
tanaman yang di gunakan dan cara mengolahnya yaitu dengan cara membuat
Porto Polio yang dipajang di posyandu Elang I Desa Sukamaju yang bertujuan
agar masyarakat lebih mudah dalam pemanfaatan tanamana obat.
c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu : 07 Maret – 10 Maret 2011
Tempat : Posyandu Elang I Dusun Cisoka
Pelaksana : Mahasiswa KKNM dan PM Unwim
d. Hasil yang di capai
Hasil yang di peroleh dari kegiatan toga ini yaitu masyarakat desa cisoka
memiliki laboratorium tanaman obat dan bertambahnya wawasan masyarakat
mengenai tanaman obat.
3. Pelatihan Biopestisida ( Rodentisida Nabati)
a. Maksud dan Tujuan
Gerakan “back to nature” juga dapat diimplementasikan melalui kegiatan
pertanian organik dan salah satu komponen teknologi dalam pengendalian OPT-
nya adalah penggunaan biopestisida. Dewasa ini konsumen mulai mencari dan
menghargai produk-produk pertanian organic teerutama di kota-kota. Oleh karena
itu dengan pelatihan biopestisida ini diharapkan dapat mengurangi atau
mensubtitusi penggunaan pestisida kimia.
b. Teknis Pelaksanaan
Kegiatan pelatihan pembuatan rodentisida nabati dilakukan di dusun
Panyindangan dengan melibatkan kelompok tani setempat, kegiatan meliputi
penyampaian cara membuat rodentisida nabati dan manfaat dari penggunaan
rodentisida serta dilanjutkan dengan pembuatan rodentisida nabati hasil produksi
demonstarasi dibagi ke anggota kelompok tani untuk dicoba di lahan sawah
masing-masing
c. Waktu, Tempat dan Peserta
Waktu pelaksanaan : Rabu, 16 Maret 2011
Tempat : Rumah Bapak Ening S ( Ketua Kelompok Tani
Mekar Wangi III)
Pemateri : Pak Yana Taryana dan Mahasiswa
Jumalah Peserta : 18 Orang
Peserta : Mahasiswa dan Masyarakat dusun
Panyindangan
Alat dan bahan : Baskom, golok, parutan, nampan, sendok, gadung,
terasi, tepung tapioca, minyak bekas (jelantrah)
d. Hasil yang dicapai
Mengurangi penggunaan pestisida kimia. Meningkatkan pengetahuan
tentang pembuatan rodentisida nabati dengan bahan yang tersedia di alam
mendukung penyediaan biopestisida bagi kegiatan pertanian.
4. Pemanfaatan Pekarangan Rumah
a. Maksud dan Tujuan
Memanfaatkan pekarangan rumah sebagai warung dan apotik hidup
supaya dapat di manfaatkan oleh warga untuk menambah dan mengurangi
pengeluaran sehari-hari.
b. Teknis Pelaksanaan
Kegiatan pemanfaatan pekarangan dilaksanakan di dusun Sukamaju
dengan melibatkan ibu-ibu kelompok tani setempat, kegiatan meliputi
penyampaian manfaat dari pekarangan rumah apabila digunakan sebagai warung
dan apotek jidup, dilanjutkan dengan demonstrasi praktek penanaman sayuran dan
tanaman obat-obatan yang dapat di tanam di pekarangan.
c. Waktu, Tempat dan Peserta
- Penyuluhan Pemanfatan pekarangn rumah
Waktu pelaksanaan : Minggu, 27 Maret 2011
Tempat : Dusun Sukamanah
Jumlah Peserta : 33 Orang
Pemateri : Mahasiswa
Peserta : Mahasiswa dan Masyarakat dusun
Sukamanah.
- Pelaksanaan Pemanfaatan Pekarangan Rumah
Waktu pelaksanaan : Kamis, 31 Maret 2011
Tempat : Pekarangan Rumah Bu Eneng di Dusun
Sukamanah
Peserta : Mahasiswa dan Masyarakat dusun
Sukamanah.
d. Hasil yang dicapai
Hasil yang diperoleh dari pemanfaatan pekarangan rumah sebagai warung
dan apotik hidup ini memberikan hasil yang memuaskan dan dapat diterima dan
diaplikasikan dengan baik oleh masyarakat dusun Sukamanah. Masyarakat dusun
Sukamanah akhirnya mengerti akan pentingnya dan manfaat dari pemanfaatan
pekarangan rumah ini. Masyarakat menjadi lebih tau akan keuntungan dari
pemanfatan pekarangan rumah dimana dapat menciptakan lingkungan hidup
nyaman, sehat dan estetis, dengan taman pekarangan akan dapat mengkreasikan
seluruh aktivitas secara maksimal setiap anggota keluarga.
Selain pekarangan ini ditanami dengan tanaman, pekarangan dapat pula
dimanfaatktan untuk memelihara ternak. Kotoran ternak itu dapat pupuk, begitu
pula sampah atau daun-daunan bisa dijadikan kompos. Di samping memberikan
hasil bersifat kebendaan yang dapat memenuhi kebutuhan jasmaniah, pekarangan
juga memberikan hasil yang abstrak yaitu ketenangan, keindahan dan kedamaian
yang dapat memenuhi kebutuhan untuk kesehatan rohaniah.
Di pekarangan dapat ditanami beraneka jenis tanaman yang menghasilkan
yang dibutuhkan sehari-hari seperti tanaman buah-buahan, sayur-sayuran, bunga-
bungaan, tanaman obat-obatan, bumbu-bumbuan, rempah-rempah, kelapa dll.
Hasil pekarangan banyak variasinya yang dapat menghasilkan sepanjang tahun,
dengan hasil yang segar.
Mengingat pemanfaatan pekarangan mempunyai banyak fungsi terutama
dalam rangka peningkatan pendapatan keluarga maka perlu dikembangkan secara
intensif, terutama dalam menggali potensi pekarangan, sehingga dapat merupakan
usaha yang menguntungkan. Selanjutnya melihat kenyataan dewasa ini, harga
obat maupun harga buah-buhan sangat tingggi. Begitu pula sayur-sayuran yang
bagus harganya juga tinggi dan bahkan untuk mendapatkan buah-buahan dan
sayur-sayuran yang berkualitas di pasar tradisional jarang ada yang bagus. Oleh
karena itu bila pekarangan dapat dimanfaatkan menjadi apotik hidup, warung
hidup, taman pekarangan akan membantu keluarga mengatasi masalah tersebut
5. Pengolahan Hasil Pertanian ( Pembuatan Bolu Ubi Jalar)
a. Maksud dan Tujuan
Peningkatan nilai ekonomis dan suatu bahan baku hasil pertanian bisa di
lakukan dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan cara diolah menjadi
suatu produk baru. Mahasiswa KKNM dan PM UNWIM menyelenggarakan
kegiatan THP Ubi Jalar selain untuk meningkatkan nilai ekonomis suatu
komoditas pertanian juga untuk memberikan pengetahuan serta wawasan dan cara
mengolah Ubi Jalar, dimana Ubi Jalar ini selain bernilai ekonomis tinggi juga
dapat dimanfaatkan berbagai jenis olah makanan.
b. Teknis Pelaksanaan
Kegiatan THP dilaksanakan dengan melibatkan kader penggerak PKK
Desa Sukamaju dengan ibu-ibu dari berbagai wilayah di Desa Sukamaju, kegiatan
meliputi penyampaian cara pembuatan bolu dari bahan utama ubi jalar dan
dilanjutkan dengan demonstrasi praktek pembuatan bolu dari ubi jalar, hasil
produk dari demonstrasi dicoba dan di nikmati oleh peserta kegiatan THP.
c. Waktu, Tempat, dan Peserta
Waktu pelaksanaan : Rabu, 13 April 2011
Tempat : Kantor Desa Sukamaju
Pemateri : Mahasiswa
Jumlah Peserta : 36 orang
Peserta : Mahasiswa dan Ibu-ibu PKK
Alat dan bahan : Baskom, Open. Mixser, Loyang, Ubi Jalar,
Tepung terigu, telur, pengembang, susu, dll.
d. Hasil yang dicapai
Bertambahnya wawasan masyarakat mengenai ubi jalar tentang cara
penanganan pasca panen.
6. Pelatihan Pembuatan Kompos Jerami
a. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari pelatihan pembuatan kompos jerami adalah untuk
memanfaatkan jerami padi menjadi kompos yang bermanfaat dan memiliki
kandungan unsur hara yang lebih baik.
b. Teknis Pelaksanaan
Kegiatan pelatihan pembuatan kompos dilaksanakan di dusun Cimanglid
dengan melibatkan kelompok tani setempat, kegiatan meliputi penyampaian cara
pembuatan kompos jerami padi serta manfaat dari kompos, dilanjutkan dengan
demonstrasi praktek pembuatan kompos jerami padi.
c. Waktu, Tempat, dan Peserta
Waktu pelaksanaan : Senin, 04 April 2011
Tempat : Sawah Pak Uud S (ketua kelompok tani
dusun Cimanglid)
Pemateri : Mahasiswa
Jumlah Peserta : 20 orang
Peserta : Mahasiswa dan Masyarakat dusun Dusun
Cimanglid.
d. Hasil yang dicapai
Meningkatkan pengetahuan tentang pembuatan kompos jerami padi serta
mendukung pertanian organik serta memanfaatkan jerami padi menjadi kompos.
3.3.2. Aktivasi Pengabdian
1. Pengajian
Waktu pelaksanaan : Rabu, 23 Februari 2011.
Tempat : Dusun Cisoka RW 2.
2. Pertemuan dengan Ibu-ibu PKK dan Kepala Desa
Waktu pelaksanaan : Senin, 28 Februari 2011
Tempat : Kantor Kepala Desa Sukamaju
Peserta : Mahasiswa dan Ibu-ibu PKK
Aktifitas : Silaturahmi
3. Kerja Bakti ( Jumsih )
Waktu pelaksanaan : Jumat, 04 Maret 2011
Tempat : MCK dusun Cisoka Lebak
Peserta : Mahasiswa KKNM dan PM UNWIM
Posko Sukamaju
Aktifitas : Membersihkan penampungan air dan
tempat mandi.
4. Pendidikan Pertanian Terhadap Anak Usia Dini
Waktu pelaksanaan : 26 Februari – 16 April 2011
Tempat : SDN Sukawangi dan SDN Sukahayu Desa
Sukamaju
Sasaran : Anak Didik Sekolah Dasar
Metode Pelaksanaan :
- Menjabarkan wawasan pertanian dasar
- Menanam sayuran dalam polybag
5. Partisipasi di Posyandu Elang III
Waktu pelaksanaan : Selasa 15 Maret 2011,Senin 28 Maret,
Selasa 5 April 2011
Tempat : Dusun Cimanglid, Dusun Cisugan, Dusun
Panyindangan
Pelaksana : Mahasiswa dan Ibu-ibu kader PKK Desa
Sukamaju
Aktifitas : Menimbang Balit
6. Pembuatan Demplot Kebun Pakcoy dan Pare
Waktu pelaksanaan : Kamis, 17 Maret 2011
Tempat : Pekarangan Bapak Ustd Asep, Dusun
Cisoka Lebak
Peserta : Mahasiswa
Alat dan bahan : Cangkul, Pupuk dan Benih Pakcoy.
7. Pemeliharaan Tanaman Padi
Waktu pelaksanaan : Sabtu, 19 Maret 2011
Tempat : Rumah Bapak Yaya (dusun Cisugan)
Peserta : Mahasiswa dan Masyarakat dusun Cisugan
8. Pelantikan Rektor UNWIM
Waktu Pelaksanaan : Selasa, 22 Maret 2011
Tempat : Gedung PUSDAI Bandung
9. Pendataan Anggota Kelompok Tani
Waktu Pelaksanaan : 8 – 16 April 2011
10. Menonton Seren Tahun Kab. Sumedang
Waktu pelaksanaan : Sabtu, 21 April 2011
Tempat : Halaman Gedung Negara Kabupaten
Sumedang
Peserta : Tiap kecamaan di lingkungan sumedang
3.3.3. Capaian Output
Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan KKNM dan PM 2010
Desa Sukamaju yaitu :
1. Kegiatan KKNM dan PM Unwim 2011 membantu program Pemerintah dalam
hal pengembangan Budidaya Tanam.
2. Masyarakat mengerti dan memahami tentang pentingnya penerapan prinsip
pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan sehingga setidaknya dapat
merubah pola pikir atau paradigma petani.
3. Berkurangnya serangan hama tikus pada tanaman padi di desa sukamaju akan
tetapi masih jauh dari kata “bebas dari serangan”.
4. Masyarakat mengetahui jenis-jenis tanaman obat serta cara membuat dan
bagian tanaman yang digunakan.
5. Dengan di laksanakan kegiatan THP dari Ubi Jalar maka kader PKK
mengetahui arti penting nliai tambah dari suatu produk.
6. Tertanamnya jiwa pertanian pada tiap individu anak didik Sekolah Dasar di
Desa Sukamaju.
7. Bertambahnya wawasan masyarakat desa Sukamaju secara umum dalam
bidang pertanian.