LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 - dishub.bantulkab.go.id · Laporan ini memuat informasi yang dibutuhkan...
-
Upload
hoangtuyen -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 - dishub.bantulkab.go.id · Laporan ini memuat informasi yang dibutuhkan...
DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL
TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA
Alamat : Jl. Lingkar Timur Manding
Trirenggo Bantul
Phone : (0274) 367321
Fax : (0274) 367321
E-mail : [email protected]
Web : www.dishub.bantulkab.go.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT atas limpahan rahmat dan
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kinerja (LKj) Dinas
Perhubungan Kabupaten Bantul Tahun 2015.
Laporan ini memuat informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang memberikan
delegasi wewenang dan diharapkan dapat secara formal dipertanggungjawabkan
dan menjawab berbagai permasalahan yang diminta oleh pihak-pihak yang terkait.
Serta dimaksudkan untuk menyampaikan informasi tentang aktivitas di masa lalu
dan proyeksi di masa mendatang dan memberikan umpan balik sebagai bahan
pengambilan kebijakan.
Demikian Laporan Kinerja (LKj) Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul
Tahun 2015 ini disusun agar dapat dipergunakan sebagai evaluasi dan untuk
pengembangan Dinas Perhubungan lebih lanjut.
Bantul, 29 Februari 2016
KEPALA DINAS PERHUBUNGAN
KABUPATEN BANTUL
Drs. SUWITO NIP. 195811151986031010
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v
DAFTAR GRAFIK........................................................................................ vi
IKHTISAR EKSEKUTIF............................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan .............................................................................. 3
1.3 Dasar Hukum ....................................................................................... 4
1.4 Gambaran Umum Dinas Perhubungan ................................................. 5
1.5 Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Dinas Perhubungan ............... 13
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .............................. 14
2.1 Rencana Strategis................................................................................. 14
2.3 Indikator Kinerja Utama......................................................................... 26
2.4 Perjanjian Kinerja .................................................................................. 24
2.5 Rencana Anggaran................................................................................ 29
BAB III Akuntabilitas Kerja
34
3.1 Pengukuran Kinerja............................................................................... 34
3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja.................................................. 37
BAB IV PENUTUP.......................................................................................
86
4.1 Keberhasilan dan Kegagalan Kinerja.................................................... 86
4.2 Permasalahan dan Strategi Pemecahan Masalah..............................
86
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Komposisi SDM Dinas Perhubungan Menurut Jenjang
Pendidikan
10
Tabel 1.2 Komposisi SDM Dinas Perhubungan Menurut Pangkat
Gologan
11
Tabel 1.3 Komposisi SDM Dinas Perhubungan Menurut Jenis
Kelamin
12
Tabel 2.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Dinas
Perhubungan Kabupaten Bantul
19
Tabel 2.2 Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Perhubungan
Kabupaten Bantul
22
Tabel 2.3 Revisi Renstra Dinas Perhubungan Tahun 2011 - 2015 24
Tabel 2.4 Dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU) 27
Tabel 2.5 Rencana Kinerja Tahunan Dinas Perhubungan Bantul
Tahun 2015
28
Tabel 2.6 Perjanjian Kinerja Dinas Perhubungan Kab. Bantul Tahun
2015
29
Tabel 2.7 Komposisi Rencana Anggaran Tahun 2015 Menurut Jenis
Belanja
29
Tabel 2.8 Komposisi Rencana Anggaran Tahun 2015 Menurut
Program Kegiatan
30
Tabel 2.9 Komposisi Rencana Anggaran Belanja Langsung Tahun
2015
30
Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja 35
Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Dinas Perhubungan Tahun 2015 32
Tabel 3.3 Kelompok Capaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2015 37
Tabel 3.4 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun
2011 s.d 2015
38
Tabel 3.5 Rencana dan Capaian Kinerja Persentase Penurunan
Angka KecelakaanLalu Lintas Tahun 2015
40
Tabel 3.6 Data Kecelakaan Di Wilayah Kabupaten Bantul Tahun 41
iii
2015
Tabel 3.8 Data Kecelakaan Lalu Lintas Tahun 2010-2015 di
Kabupaten Bantul
41
Tabel 3.9 Capaian Indikator Kinerja Renstra Tahun 2015 44
Tabel 3.10 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2015 46
Tabel 3.11 Rencana dan Capaian Kinerja Tahun 2015 47
Tabel 3.12 Realisasi Uji Kir Angkutan Umum dan Capaian Kinerja Tahun 2012 – 2015
48
Tabel 3.13 Rencana dan Capaian Kinerja Jumlah Orang Tersosialisasi
Tahun 2015
49
Tabel 3.14 Realisasi dan Capaian Kinerja Jumlah Orang Tersosialisasi Tahun 2011 – 2015
50
Tabel 3.15
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Peningkatan Fasilitas
Keselamatan Lalu Lintas Tahun 2015
52
Tabel 3.16
Jumlah Rambu Terpasang, Jumlah Kebutuhan Rambu dan
Capaian Kinerja Tahun 2011-2015
53
Tabel 3.17 Rencana dan Capaian Kinerja Rambu Tahun 2015 54
Tabel 3.18 Jumlah Marka Terpasang, Jumlah Kebutuhan Marka dan
Capaian Kinerja Tahun 2011-2015
55
Tabel 3.19 Rencana dan Capaian Kinerja Marka Tahun 2015 56
Tabel 3.20 Realisasi dan Capaian Kinerja APILL Tahun 2011-2015 57
Tabel 3.21
Rencana dan Capaian Kinerja Pengadaan APILL Tahun
2015
57
Tabel 3.22 Realisasi Dan Capaian Kinerja LPJU Tahun 2011-2015 59
Tabel 3.23 Rencana dan Capaian Kinerja LPJU Tahun 2015 59
Tabel 3.24 Realisasi Dan Capaian Kinerja Flashing Lamp Tahun 2011-
2015
60
Tabel 3.25 Rencana dan Capaian Kinerja Flashing Lamp Tahun 2015 61
Tabel 3.26
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya
ketersediaan dokumen database transportasi Tahun 2015
63
Tabel 3.27
Data Volume Ruas Jalan dan Kapasitas Ruas Jalan Bantul
Tahun 2011-2015
64
Tabel 3.28 Rencana dan Capaian Kinerja V/C RatioTahun 2015 64
Tabel 3.29 Batas Lingkup V/C Ratio dan Karakteristiknya 66
Tabel 3.30 Data Realisasi dan Capaian Kinerja Load Faktor Angkutan 67
iv
Tahun 2012-2015
Tabel 3.31
Realisasi Capaian Kinerja Indikator Sasaran Meningkatnya
Pendapatan Asli Daerah Sektor Perhubungan Tahun 2015
70
Tabel 3.32
Data Realisasi dan Capaian Kinerja Daya Angkutan Umum
Tahun 2012 s.d 2015
71
Tabel 3.33
Rencana dan Capaian Kinerja Daya Angkutan Umum
Tahun 2015
71
Tabel 3.34 Data Realisasi dan Capaian Kinerja Arus Angkutan Umum
Tahun 2012 sd 2015
73
Tabel 3.32 Rencana dan Capaian Kinerja Tahun 2015 73
Tabel 3.34 Data Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2012 sd 2015 76
Tabel 3.35 Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2015 76
Tabel 3.36 Target dan Realisasi Penerimaan PAD Sektor
Perhubungan Tahun 2021 - 2015
78
Tabel 3.37 Rencana dan Capaian Kinerja Tahun 2015 79
Tabel 3.38 Anggaran dan Realisasi per Program Kegiatan Utama yang
Mendukung Capaian Kinerja Tahun 2015
81
Tabel 3.39 Anggaran dan Realisasi per Program kegiatan Pendukung
Tahun 2015
82
Tabel 3.40 Anggaran dan Realisasi per Sasaran Tahun 2015 84
Tabel 4.1 Permasalahan dan Solusi 87
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Susunan Organisasi Dinas Perhubungan 9
Gambar 3.1 Salah satu contoh kasus kecelakaan di Kabupaten Bantul 40
Gambar 3.2 Pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bermotor 47
Gambar 3.3 Sosialisasi/Penyuluhan Tiblantas terhadap siswa PAUD 49
Gambar 3.4 Pemasangan Rambu Lalu Lintas 54
Gambar 3.5 Gambar Pemasangan Flashing Lamp 62
Gambar 3.6 Salah satu jenis angkutan umum yang beroperasi di Kabupaten Bantul
67
vi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.1 Komposisi SDM Dinas Perhubungan Menurut Jenjang
Pendidikan
11
Grafik 1.2 Komposisi SDM Dinas Perhubungan Menurut Pangkat Gologan 12
Grafik 1.3 Komposisi Dinas Perhubungan Menurut Jenis Kelamin 13
Grafik 3.1 Target danRealisasi Kinerja Penurunan Angka Kecelakaan
Tahun 2011 – 2015
39
Grafik 3.2
Capaian Kinerja Penurunan Angka Kecelakaan Tahun 2011 -
2015
39
Grafik 3.3
Perkembangan Jumlah Kecelakaan di Kab.Bantul Tahun 2010-
2015
42
Grafik 3.4
Data Target Realisasi Uji Kir Angkutan Umum Tahun 2011-
2015
48
Grafik 3.5 Data Capaian Uji Kir Angkutan Umum Tahun 2011-2015 48
Grafik 3.6
Target dan Realisasi Kinerja Pengadaan Rambu Tahun 2011-
2015
53
Grafik 3. 7 Perkembangan Capaian Kinerja Rambu Tahun 2011 - 2015 54
Grafik 3.8 Target dan Realisasi Kinerja Marka Tahun 2011-2015 56
Grafik 3.9 Capaian Kinerja Marka Tahun 2011-2015 56
Grafik 3.10 Target dan Realisasi Kinerja Pengadaan APILL Tahun 2011-
2015
58
Grafik 3.11 Capaian Kinerja Pengadaan APILLTahun 2011-2015 58
Grafik 3.12 Target dan Realisasi Kinerja LPJU Tahun 2011-2015 59
Grafik 3.13 Target dan Realisasi Kinerja LPJUTahun 2011-2015 60
Grafik 3.14 Target dan Realisasi Kinerja Flashing Lamp Tahun 2011-2015 61
Grafik 3.15 Capaian Kinerja Flashing Lamp Tahun 2011-2015 61
Grafik 3.16 Target dan Realisasi Kinerja V/C Ratio Tahun 2011-2015 64
Grafik 3.17 Capaian Realisasi Kinerja V/C Ratio Tahun 2011-2015 65
Grafik 3.18
Target dan Realisasi Kinerja Load Faktor Angkutan Tahun
2011-2015
68
Grafik 3.19 Capaian Realisasi Kinerja Load Faktor Angkutan Tahun 2011- 68
vii
2015
Grafik 3.20 Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2012 - 2015 72
Grafik 3.21 Capaian Kinerja Tahun 2012-2015 72
Grafik 3.22 Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2012-2015 74
Grafik 3.23 Capaian Kinerja tahun 2012 - 2015 74
Grafik 3.24 Target dan realisasi Kinerja Tahun 2012 - 2015 76
Grafik 3.25 Capaian dan Kinerja Tahun 2012 - 2015 77
Grafik 3.26 Target dan realisasi Kinerja Tahun 2012 - 2015 79
Grafik 3.26 Capaian dan Kinerja Tahun 2012 - 2015 79
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
vii
Dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa yang telah ditetapkan sebagai
amanat dari aspirasi masyarakat perlu adanya pemerintah yang bersih dan
bertanggung jawab serta bebas dari unsure korupsi, kolusi dan nepotisme agar
pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna. Dalam
penyelenggaran pemerintah perlu adanya system pertanggungjawaban yang jelas,
tepat dan terukur sehingga dapat terlihat progress kerja dari pelasanaan pemerintahan
tersebut
Perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dikenal dengan istilah Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Peraturan perundangan yang mengatur tentang
akuntabilitas adalah Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Sedangkan sarana / alat untuk melaporkan
perwujudan pertanggungjawaban tersebut dikenal dengan istilah Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (sesuai PermenPAN dan RB nomor : 53 tahun 2014) yang
didalamnya terdapat informasi mengenai tingkat keberhasilan maupun kegagalan yang
dicapai oleh instansi pemerintah dari kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan
program yang telah ditetapkan sebelumnya.
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul tahun 2015 disusun
sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dalam menjalankan proses
pembangunan, baik untuk keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi serta visi misi Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul dan untuk mengetahui
sejauh mana hasil akhir (evaluasi) kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul
Tahun 2015. Laporan ini berisi ikhtisar realisasi pencapaian sasaran sebagaimana
yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja dan dokumen Renstra serta
pencapaian Indikator Kinerja Utama.
Tujuan pembangunan bidang perhubungan yang hendak dicapai dalam lima
tahun ke depan sebagaimana tersebut dalam Renstra Dinas Perhubungan Kabupaten
Bantul 2011 - 2015 adalah :
1. Mewujudkan SDM yang berkualitas baik aparatur maupun masyarakat.
2. Mewujudkan keselamatan lalu lintas dengan pemenuhan sarana dan prasarana
yang memadai.
3. Mewujudkan perencanaan pembangunan sektor perhubungan yang komprehensif
/ terpadu dengan sektor lain.
4. Meningkatkan potensi penerimaan PAD sektor perhubungan
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
viii
Sedangkan sasaran yang hendak dicapai adalah :
1. Meningkatnya keselamatan lalu lintas
2. Terpenuhinya fasilitas lalu lintas dan fasilitas pendukung keselamatan lalu lintas.
3. Meningkatnya ketersediaan dokumen database transportasi
4. Meningkatnya pendapatan asli daerah sektor perhubungan
Dari 4 (empat) sasaran tersebut dijabarkan dalam 4 (empat) program dan 16
(enam belas) kegiatan dengan 14 (empat belas) indikator kinerja. Hasil evaluasi dan
analisis kinerja sasaran menunjukkan hasil sebagai berikut :
1. 9 (sembilan) indikator termasuk dalam kriteria sangat baik dengan nilai capaian
kinerja lebih dari 91%
2. 2 (dua) indikator termasuk dalam kriteria rendah dengan nilai capaian kinerja
antara 51% sampai dengan 65%
3. 3 (tiga) indikator termasuk dalam kriteria sangat rendah dengan nilai capaian
kinerja kurang atau sama dengan 50%.
Sedangkan dari sisi anggaran realisasi penyerapan sampai dengan akhir tahun
adalah sebesar Rp. 9.844.777.166, ( Sembilan milyar delapan raus empat puluh empat
juta tujuh ratus tujuh puluh tujuh ribu seratus enam puluh enam rupiah ) atau 96,91 %
dari jumlah anggaran sebesar Rp. 9.540.101.664,- ( Sembilan milyar lima ratus empat
puluh juta seratua satu ribu enam ratus enam puluh empat rupiah )
Meskipun hasil evaluasi dan analisis kinerja termasuk dalam kategori berhasil
tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pelaksanaannya masih ditemui beberapa
kendala / permasalahan. Namun demikian dengan segala kemampuan yang dimiliki
dinas baik itu sumber daya manusia, sumber daya peralatan maupun sumber daya
modal / keuangan, semua program / kegiatan yang telah ditetapkan di tahun 2015
dapat dilaksanakan dan diselesaikan sesuai dengan target yang direncanakan.
Bantul, 29 Februari 2016
KEPALA DINAS PERHUBUNGAN
KABUPATEN BANTUL
Drs. SUWITO NIP. 195811151986031010
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka pelaksanaan desentralisasi di
Indonesia, Pemerintah telah mengeluarkan
beberapa kebijakan antara lain undang – undang
yang mengatur tentang pemerintahan daerah,
perimbangan keuangan pemerintah pusat dan
daerah serta undang - undang yang mengatur tentang penyelenggaraan
negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Dikeluarkannya beberapa kebijakan tersebut mengandung tiga paradigma
baru yaitu demokratisasi, pemberdayaan daerah dan peningkatan kualitas
pelayanan kepada masyarakat.
Hal ini tentunya berimplikasi terhadap semakin luasnya kewenangan
Pemerintah Kabupaten / Kota. Dalam perspektif jangka panjang ketiga
paradigma tersebut diharapkan menjadi landasan untuk mewujudkan suatu
Pemerintah Daerah yang bercirikan “good governance” yang lebih kompetitif,
terbuka, demokratis dengan aparatur negara yang bersih, bertanggung jawab
dan professional di masing – masing bidangnya sehingga mempercepat
proses tercapainya masyarakat yang lebih beradab (civilized society).
Untuk dapat menyelenggarakan good governance tersebut diperlukan
pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas
dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggung jawab serta bebas KKN.
Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan adanya mekanisme untuk
meregulasi akuntabilitas pada setiap instansi pemerintah, memperkuat peran
dan kapasitas parlemen serta tersedianya akses yang sama pada informasi
bagi masyarakat luas. Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi
responsibilitas managerial pada tiap lingkungan dalam organisasi yang
bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada tiap bagian. Masing – masing
individu pada setiap jajaran aparatur bertanggung jawab atas kegiatan yang
dilaksanakan pada bagiannya.
Bab I berisi tentang :
1. Latar Belakang
2. Maksud dan Tujuan
3. Dasar Hukum
4. Gambaran Umum
Dinas Perhubungan
5. Sistematika
Penyajian Laporan
Kinerja
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
2
Sedangkan akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan
kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
melalui media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik.
Dalam dunia birokrasi media atau alat yang digunakan dalam menyampaikan
pertanggunggjawaban tersebut dikenal dengan istilah Laporan Kinerja
sebagaimana tersebut dalam Permenpan dan RB Nomor : 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam peraturan tersebut
disebutkan bahwa Laporan Kinerja merupakan suatu laporan yang
memberikan informasi mengenai tingkat keberhasilan yang dicapai oleh
instansi pemerintah dari kegiatan yang dilaksanakan sesuai program yang
telah ditetapkan sebelumnya dan sebagai bentuk akuntabilitas dari
pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi
pemerintah atas penggunaan anggaran.
Salah satu urusan wajib yang diserahkan oleh Pemerintah Pusat
kepada Pemerintah Daerah sebagaimana diamanatkan dalam undang-
undang otonomi daerah adalah urusan wajib dibidang perhubungan. Tidak
dapat dipungkiri bahwa transportasi sudah merupakan suatu kebutuhan dan
peranannya sangatlah penting dalam upaya menunjang pemenuhan
kebutuhan masyarakat di bidang ekonomi, sosial, budaya, politik dan
keamanan serta merupakan urat nadi penunjang proses kegiatan dalam
hidup dan kehidupan manusia. Sebagai penunjang dan penggerak serta
pemerata hasil – hasil pembangunan transportasi mutlak harus
direncanakan, diatur dan dikendalikan agar dapat berfungsi optimal.
Permintaan ( demand ) transportasi dari waktu ke waktu senantiasa
mengalami peningkatan sementara penyediaan ( supplay ) sarana dan
prasarana transportasi sangat terbatas dan tidak mampu mengimbanginya ,
sehingga permasalahan transportasi tidak mungkin dihindari. Bertitik tolak
dari uraian tersebut, maka perencanaan transportasi suatu daerah harus
dilaksanakan secara komprehensif serta mengacu kepada kebutuhan dan
kondisi daerah yang bersangkutan. Sebagai instansi teknis di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bantul, yang berkompeten menangani permasalahan
di bidang transportasi maka Dinas Perhubungan dituntut senantiasa mampu
merencanakan sekaligus mempertanggungjawabkan segala kegiatan di
bidang transportasi kepada atasan dan masyarakat pengguna jasa
transportasi.
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
3
Sejalan dengan hal tersebut maka dalam rangka menyongsong era
globalisasi serta perubahan kondisi dan situasi yang berkembang pesat
Dinas Perhubungan harus terus menerus mengalami perubahan kearah
perbaikan. Rencana Strategis Dinas Perhubungan yang telah disusun
merupakan langkah awal dalam menjawab tuntutan perkembangan global
dan nasional, dengan serangkaian rencana program kegiatan mendasar yang
harus dapat diimplementasikan guna mencapai tujuan menciptakan lalu lintas
yang tertib, lancar, aman dan nyaman dalam rangka mendukung dan
mendorong pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat di
Kabupaten Bantul.
Melalui Rencana Strategis juga diharapkan segala kebutuhan
masyarakat terkait sarana dan prasarana transportasi dapat terakomodasi
secara transparan, demokratis dan akuntabel. Sebagai tindak lanjut dari
implementasi Rencana Strategis yang dijabarkan dalam pelaksanaan
program kegiatan dinas secara nyata sebagai upaya pemberian pelayanan
kepada masyarakat umum, disusunlah Laporan Kinerja sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran dalam rangka pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi sebagaimana tersebut dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi
Dinas – Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul .
1.2 Maksud dan Tujuan
Tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja Dinas
Perhubungan pada dasarnya adalah untuk memberikan informasi kinerja
yang telah dicapai Dinas Perhubungan kepada Bupati atas kinerja yang telah
dan seharusnya dicapai dan sebagai acuan dalam upaya perbaikan
berkesinambungan bagi Dinas Perhubungan untuk meningkatkan kinerjanya.
Dengan demikian Laporan Kinerja merupakan sarana bagi instansi
pemerintah untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang apa yang
sudah dicapai dan bagaimana proses pencapaiannya berkaitan dengan
mandat yang diterima instansi pemerintah tersebut. Selain itu penyampaian
Laporan Kinerja kepada pihak yang berhak (secara hirarki) juga bertujuan
untuk memenuhi antara lain:
a. Pengambilan keputusan dan pelaksanaan perubahan ke arah perbaikan
dalam mencapai kehematan, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan
tupoksi serta ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku dalam rangka pelaksanaan misi instansi;
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
4
b. Perbaikan dalam perencanaan, khususnya perencanaan jangka
menengah dan jangka pendek.
c. Pertanggungjawaban dari unit yang lebih rendah ke unit yang lebih tinggi
atau pertanggungjawaban dari bawahan kepada atasan;
1.3 Dasar Hukum
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul tahun 2015 berisi
ikhtisar realisasi pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan
dalam dokumen Perjanjian Kinerja dan Dokumen Renstra yang dalam
penyusunannya senantiasa berpedoman dan memperhatikan peraturan
perundang-undangan yang berlaku antara lain :
1. TAP MPR No.XI/MPR/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari KKN
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
6. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dua kali terakhir
dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2012 tentang Perubahan
Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
8. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Penetapan Urusan Pemerintah Wajib dan Pilihan Kabupaten Bantul
9. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Organisasi Dinas – Dinas Daerah di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bantul
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
5
10. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Perubahan Perda Nomor 01 Tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten
Bantul Tahun 2011 – 2015
11. Peraturan Bupati Bantul Nomor 58 Tahun 2008 tentang Rincian
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul.
12. Peraturan Bupati Bantul Nomor 19A Tahun 2011 tentang Perubahan
atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 58 Tahun 2008 tentang Rincian
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul
13. Peraturan Bupati Bantul Nomor 45 Tahun 2014 tentang Perubahan
Perbup Nomor 16B Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja
Utama Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015
14. Dokumen Renstra ( Revisi ) Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul
Tahun 2011-2015
15. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Perhubungan Kabupaten
Bantul Tahun Anggaran 2015.
1.4 Gambaran Umum Dinas Perhubungan
1.4.1 Sejarah Dinas Perhubungan
Pada awalnya kewenangan pemerintah daerah di bidang
perhubungan dilaksanakan oleh Departemen Pekerjaan Umum. Namun
setelah dibentuk DLLD ( Djawatan Lalu Lintas Djalan ) pada tahun 1960
– 1970 maka kewenangan tersebut dilaksanakan oleh DLLD. Setelah
adanya ejaan yang disempurnakan pada tahun 1970-1980 DLLD diubah
menjadi DLLAJR ( Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya )
dan diubah lagi menjadi DLLAJ ( Dinas Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan ).
Di Kabupaten Bantul, karena pada waktu itu belum dibentuk
DLLAJ maka segala kewenangan bidang perhubungan dilaksanakan
oleh DLLAJ Propinsi DIY. Namun setelah di Kabupaten Bantul dibentuk
DLLAJ pada tahun 1994-1995, maka kewenangan di bidang
perhubungan secara bertahap diserahkan ke Kabupaten Bantul. Pada
tahun 2000, Dinas LLAJ diubah menjadi Dinas Perhubungan dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 48 Tahun 2000 yang
diubah lagi dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16
Tahun 2007.
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
6
1.4.2 Kewenangan Wajib Bidang Perhubungan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, dan
Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13 Tahun 2007, urusan
Pemerintah Daerah bidang perhubungan yang menjadi kewenangan
Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul adalah :
1. Penyusunan dan penetapan rencana umum jaringan transportasi
jalan kabupaten / kota
2. Pemberian ijin dan pembangunan fasilitas parkir untuk umum
3. Pengawasan dan pengendalian operasional terhadap penggunaan
jalan selain untuk kepentingan lalu lintas di jalan kabupaten / kota
4. Pengawasan penyelenggaraan pendidikan dan latihan pengemudi
5. Penetapan lokasi terminal penumpang tipe C
6. Pengesahan rancang bangun terminal penumpang tipe C
7. Pembangunan pengoperasian terminal penumpang tipe A, B dan
C
8. Pembangunan terminal angkutan barang
9. Pengoperasian terminal angkutan barang
10. Penyusunan jaringan trayek dan penetapan kebutuhan kendaraan
untuk kebutuhan angkutan yang wilayah pelayanannya dalam satu
kabupaten
11. Penyusunan dan penetapan kelas jalan pada jaringan jalan
kabupaten
12. Pemberian ijin trayek angkutan pedesaan
13. Penyusunan dan penetapan jaringan lintas angkutan barang pada
jaringan jalan kabupaten
14. Penetapan wilayah operasi dan kebutuhan kendaraan untuk
angkutan taksi yang wilayahnya satu kabupaten
15. Pemberian ijin operasi angkutan umum taksi yang melayani
wilayah kabupaten
16. Pemberian rekomendasi operasi angkutan sewa
17. Pemberian ijin usaha angkutan pariwisata
18. Pemberian ijin usaha angkutan barang
19. Penetapan tarif penumpang kelas ekonomi angkutan dalam
kabupaten
20. Penentuan lokasi, pengadaan, pemasangan, pemeliharaan dan
penghapusan rambu lalu lintas, marka jalan, dan alat pemberi
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
7
isyarat lalu lintas, alat pengendali dan pengaman pemakai jalan
serta fasilitas pendukung di jalan kabupaten
21. Penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan
kabupaten
22. Penyelenggaraan andalalin di jalan kabupaten
23. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan
lalu lintas di jalan kabupaten
24. Penelitian dan pelaporan kecelakaan lalu lintas di jalan yang
menyebabkan korban meninggal dunia dan / atau yang menjadi
isu kabupaten.
25. Pelaksanaan pengujian berkala kendaraan bermotor
26. Pemeriksaan kendaraan di jalan sesuai kewenangan
27. Pelaksanaan penyidikan pelanggaran :
a. Perda kabupaten bidang LLAJ
b. Pemenuhan lokasi fasilitas parkir untuk jalan umum di jalan
kabupaten
c. Pelanggaran ketentuan pengujian berkala kendaraan bermotor
d. Perijinan angkutan umum
28. Penentuan lokasi parkir umum di jalan kabupaten
29. Pengoperasian fasilitas parkir untuk jalan umum di jalan kabupaten
30. Pemberian ijin usaha mendirikan pendidikan dan latihan
mengemudi.
Terkait dengan pelimpahan kewenangan dari instansi yang
lebih tinggi, ada beberapa kewenangan yang dapat dilimpahkan antara
lain :
1. Rekomendasi domisili terkait dengan pengajuan perijinan : trayek,
usaha, operasi angkutan, penggunaan jalan.
2. Pengawasan prasarana lalu lintas di wilayah kecamatan
3. Rekomendasi wilayah terkait dengan penetapan rencana jaringan
trayek angkutan umum, terminal dll.
4. Rekomendasi terkait dengan manajemen dan rekayasa lalu lintas
di wilayah kecamatan.
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
8
1.4.3 Susunan Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun
2007, Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul merupakan unsur pelaksana
Pemerintah Daerah di bidang perhubungan yang dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas yang dibantu oleh:
1. Sekretariat yang dipimpin oleh seorang Sekretaris dibantu oleh Sub
Bagian Umum, Sub Bagian Program; dan Sub Bagian Keuangan dan Aset.
2. Bidang Lalu Lintas yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
dibantu oleh Seksi Manajemen Rekayasa dan Operasional Lalu Lintas dan
Seksi Pengendalian dan Operasi;
3. Bidang Angkutan yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dibantu
oleh Seksi Angkutan Umum dan Seksi Angkutan Barang dan Khusus;
4. Bidang Keselamatan Teknik Sarana dan Prasarana yang dipimpin oleh
seorang Kepala Bidang yang dibantu oleh Seksi Sarana dan Prasarana
dan Seksi Telekomunikasi dan Informatika;
5. UPT;
6. Kelompok Jabatan Fungsional;
Susunan organisasi tersebut diatas apabila digambarkan dalam bentuk
struktur organisasi akan tampak sebagai berikut :
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
9
Gambar 1.1
Struktur Organisasi Dinas Perhubungan (Perda No.16 Tahun 2007)
1.4.4 Core Area
Dinas Perhubungan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah di
bidang Perhubungan, dipimpin oleh Kepala Dinas dan berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Dinas Perhubungan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan rumah
tangga pemerintahan daerah dan tugas pembantuan di bidang perhubungan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Dinas Perhubungan
Kabupaten Bantul mempunyai fungsi :
1. perumusan kebijakan teknis bidang perhubungan, telekomunikasi dan
informatika;
2. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
perhubungan, telekomunikasi dan informatika;
3. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang perhubungan, telekomunikasi
dan informatika;
4. melaksanakan kesekretariatan Dinas; dan
5. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Kepala Dinas
Kel Jab Fungsional Sekretaris
Subbag
Umum
Subbag
Keu &
Aset
Subbag
Progra
m
Bidang Lalu LL Bidang Angkutan
Sie
Angkutan
Umum
Sie
Dalops
Bidang KTSP
Sie
Angkutan
Barang
Sie
MRLL
Sie
Telkom
info
Sie TSP
UPTD
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
10
1.4.5 Sumber Daya Manusia
Untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi dalam rangka
mencapai tujuan organisasi dibutuhkan sumber daya baik sumber daya
manusia maupun sumber daya peralatan (sarana dan prasarana).
Keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai target yang telah ditetapkan
sangat dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas dari sumber daya yang ada.
Untuk mencapai keberhasilan sebagaimana diharapkan tentunya dibutuhkan
dukungan sumber daya manusia ( SDM ) dan sumber daya peralatan
( sarana dan prasarana ) yang memadai baik dalam segi kualitas maupun
kuantitasnya.
Pada tahun 2015 dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
Dinas Perhubungan didukung oleh 70 (tujuh puluh) personil. Komposisi
jumlah SDM dari jenjang pendidikan dapat dilihat dalam tabel dan grafik
dibawah ini:
Tabel 1. 1
Komposisi SDM Dinas Perhubungan
Menurut Jenjang Pendidikan
No Jenjang Pendidikan Jumlah Prosentase
1 SD 2 2,86%
2 SLTP 7 10,00%
3 SLTA/SMK 31 44,29%
4 D2 6 8,57%
5 D3 1 1,43%
6 D4 3 4,29%
7 S1 15 21,43%
8 S2 5 7,14%
Jumlah 70
Sumber : Dinas Perhubungan Kab. Bantul 2015
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
11
Grafik 1.1
Komposisi SDM Dinas Perhubungan Menurut Jenjang Pendidikan
Sedangkan komposisi jumlah SDM dari pangkat golongan dapat dilihat dalam
tabel dan grafik dibawah ini:
Tabel 1. 2
Komposisi SDM Dinas Perhubungan Menurut Pangkat Gologan
No Pangkat Golongan Jumlah Prosentase
1 Golongan I 6 8,57%
2 Golongan II 19 27,14%
3 Golongan III 38 54,29%
4 Golongan IV 7 10,00%
Jumlah 70
Sumber : Dinas Perhubungan Kab. Bantul 2015
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
12
Grafik 1.2
Komposisi SDM Dinas Perhubungan Menurut Pangkat Golongan
Sedangkan komposisi jumlah SDM dari jenis kelamin dapat dilihat dalam
tabel dan grafik dibawah ini:
Tabel 1. 3
Komposisi SDM Dinas Perhubungan Menurut Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase
1 Laki Laki 60 85,71%
2 Perempuan 10 14,29%
Jumlah 70
Sumber : Dinas Perhubungan Kab. Bantul 2015
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
13
Grafik 1.3
Komposisi SDM Dinas Perhubungan Menurut Jenis Kelamin
1.5 Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Dinas Perhubungan
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Dinas Perhubungan tahun
2015 adalah sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan,
gambaran umum Dinas Perhubungan yang meliputi sejarah Dinas
Perhubungan, kewenangan wajib, susunan dan struktur
organisasi, core area, SDM, serta sistematika penyajian
Bab II : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Memuat perencanaan bidang perhubungan dari Rencana Strategis
2011-2015 yang memuat visi, misi, tujuan dan sasaran, Perjanjian
Kinerja tahun 2015, Indikator Kinerja Utama tahun 2015 maupun
Rencana Kinerja Tahunan tahun 2015
Bab III : Akuntabilitas Kinerja
Berisi penjelasan singkat tentang akuntabilitas kinerja, capaian
kinerja baik IKU, Renstra, Perjanjian Kinerja dan RKT beserta
analisisnya juga berisi tentang akuntabilitas keuangan.
Bab IV : Penutup
Berisi ringkasan dan kesimpulan terkait pencapaian kinerja, dan
pemanfaatannya untuk umpan balik dalam perencanaan
pembangunan daerah.
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
14
Bab II berisi tentang :
1. Rencana Strategis
2. Indikator Kinerja
Utama
3. Perjanjian Kinerja
4. Rencana Kinerja
Tahunan
BAB II
PERENCANAAN DAN
PERJANJIAN KERJA
Dinas Perhubungan merupakan unsur
pelaksana pemerintah daerah di bidang
Perhubungan, dipimpin oleh Kepala Dinas dan
berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Perhubungan
mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga pemerintahan
daerah dan tugas pembantuan di bidang perhubungan.
Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul dalam melaksanakan tugasnya
mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis bidang perhubungan, telekomunikasi dan
informatika;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
perhubungan, telekomunikasi dan informatika;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang perhubungan,
telekomunikasi dan informatika;
d. melaksanakan kesekretariatan Dinas; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
2.1 Rencana Strategis
Seiring dengan perubahan jaman, banyak tantangan yang harus
dihadapi oleh Pemerintah Daerah sebagai organisasi publik, diantaranya
banyaknya sumber – sumber yang menyusut ataupun yang tidak dapat
diramalkan, harapan publik / masyarakat yang senantiasa berkembang,
perubahan nilai, privatisasi pelayanan publik, adanya perubahan
demografis, deregulasi, maupun gejolak dalam perekonomian nasional,
negara dan lokal. Kenyataan ini mengharuskan para pemimpin dapat
menanggulangi tantangan tersebut, dapat membangun kekuatan organisasi
dan mengambil keuntungan dari peluang yang ada sembari meminimalkan
kelemahan dan mengatasi ancaman terhadap organisasi.
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
15
Oleh karenanya para pemimpin harus dapat menjadi ahli strategi yang
efektif jika ingin bisa memenuhi visi dan misi organisasi. Para pemimpin
harus mengembangkan strategi yang efektif untuk menanggulangi keadaan
yang telah, sedang dan akan berubah dan mereka harus dapat
mengembangkan landasan yang koheren dan kokoh bagi pembuatan
keputusan. Perencanaan strategis ( strategic planning ) merupakan
kumpulan konsep, prosedur, dan alat – alat yang dimaksudkan untuk
membantu para pemimpin dalam tugas – tugasnya tersebut di atas.
Perencanaan strategis juga merupakan upaya yang didisiplinkan untuk
membuat keputusan dan tindakan penting yang membentuk dan memandu
bagaimana menjadi suatu organisasi itu, apa yang harus dikerjakan dan
mengapa harus mengerjakan hal tersebut. Perencanaan strategis yang baik
akan membantu organisasi berpikir strategis dan mengembangkan strategi
– strategi yang efektif, memperjelas arah masa depan, menciptakan
prioritas, membuat keputusan sekarang dengan mengingat konsekuensi
masa depan, mengembangkan landasan yang koheren dan kokoh bagi
pembuatan keputusan, menggunakan keleluasaan yang maksimum dalam
bidang – bidang yang berada di bawah kontrol organisasi, membuat
keputusan yang melintasi tingkat dan fungsi, memecahkan masalah utama
organisasi, memperbaiki kinerja organisasi, menangani keadaan yang
berubah dengan cepat secara efektif dan membangun kerja kelompok dan
keahlian. Perencanaan Strategis adalah merupakan suatu proses yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 sampai
dengan 5 tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala
yang ada atau mungkin timbul.
Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul sebagai instansi / dinas yang
diserahi tanggung jawab dan kewenangan menyelenggarakan urusan wajib
Pemerintah Daerah di bidang perhubungan diharuskan pula menyusun
Perencanaan Strategis pembangunan di bidang perhubungan tahun 2011 –
2015.
Perencanaan Strategis ini merupakan bagian integral dan atau
pelaksanaan dari kebijaksanaan dan program Pemerintah Kabupaten
Bantul dan merupakan landasan serta pedoman bagi seluruh aparat
pelaksana pada jajaran aparat Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul
dalam melaksanakan tugas - tugas penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan selama kurun waktu 2011-2015.
Penyusunan Rencana strategis Dinas Perhubungan Tahun 2011-2015
(selanjutnya disebut Renstra ) pada dasarnya dilatarbelakangi oleh
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
16
keinginan untuk menjalankan amanat yang ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku, serta untuk turut mendukung
suksesnya pencapaian sasaran pembangunan daerah sebagaimana yang
telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJM Daerah) Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015.
Untuk itu dalam rangka melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi
yang dimiliki Dinas Perhubungan, maka disusunlah Renstra Dinas
Perhubungan sebagai satu bagian yang utuh dari manajemen kerja di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul. Renstra Dinas Perhubungan
memuat gambaran keadaan yang ingin dicapai dalam melaksanakan tugas
yang di formulasikan dalam bentuk pernyataan visi, misi hingga strategi
yang akan dijalankan selama kurun waktu 5 tahun kedepan 2011-2015.
Pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Bantul sejak tahun 2011
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) yang ditetapkan dengan Peraturan Daeah Kabupaten Bantul
Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015.
Dalam perjalanan pembangunan jangka menengah yang menginjak
tahun ke -3, telah dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD. Dari
hasil evaluasi diketahui bahwa proses perumusan tidak sesuai dengan
tahapan dan tatacara penyusunan rencana pembangunan serta substansi
yang dirumuskan tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut maka telah
dilakukan perubahan terhadap RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015
yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 5
Tahun 2015.
Perubahan ini telah ditindaklanjuti pula dengan perubahan Indikator
Kinerja Utama Kabupaten Bantul yang dituangkan dalam Peraturan Bupati
Nomor 74 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati
Bantul Nomor 16b Tahun 2011 Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama
(IKU) Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015
Sehubungan dengan kedua hal tersebut dan mengingat bahwa
operasionalisasi RPJMD dilaksanakan melalui Renstra SKPD maka
penyusunan perubahan RPJMD ini juga harus diikuti dengan perubahan
Renstra SKPD sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Pasal 25 ayat (3)
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
17
2.1.1 Visi Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul
VISI adalah pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana
instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan
eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi merupakan suatu gambaran
yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang
ingin diwujudkan. Untuk mewujudkan tujuan pembangunan di bidang
perhubungan, ditetapkan visi Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul
sebagai berikut : “ menjadi dinas yang unggul dalam menciptakan lalu
lintas yang tertib, lancar, aman dan nyaman”. Visi ini mengandung
pengertian bahwa dengan terciptanya kelancaran, ketertiban, keamanan
dan kenyamanan lalu lintas akan dapat mendukung mobilitas manusia,
barang dan jasa, sehingga dapat meningkatkan stabilitas, mempercepat
pertumbuhan ekonomi masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan
taraf hidup dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
2.1.2 Misi Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul
Misi merupakan sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh
instansi pemerintah sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi
dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Misi dapat juga diartikan
sebagai pernyataan tentang tujuan operasional organisasi dalam mencapai
visi, diwujudkan dalam produk rencana aksi dan pelayanan sehingga dapat
mengikuti irama perubahan jaman pihak – pihak yang berkepentingan pada
masa yang akan datang.
Misi ini akan dipergunakan sebagai landasan tujuan utama ke arah
mana perencanaan / program ingin dicapai. Adapun misi Dinas
Perhubungan Kabupaten Bantul adalah :
1. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, baik aparatur
maupun masyarakat
2. Meningkatkan sarana prasarana penunjang ketertiban, kelancaran,
keamanan dan kenyamanan lalu lintas.
3. Meningkatkan peran bidang perhubungan dalam mendukung
pembangunan / pengembangan wilayah, pertumbuhan ekonomi, sosial
dan budaya.
4. Meningkatkan peran dalam penggalian sumber pendapatan asli daerah
dari sektor perhubungan.
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
18
2.1.3 Tujuan dan Sasaran
Tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu satu sampai lima tahun dan harus selaras dengan visi dan
misi yang sudah ditetapkan. Penetapan tujuan itu sendiri hendaknya
didasarkan kepada faktor – faktor kunci keberhasilan dalam rangka
merealisasikan misi.
Tujuan pembangunan bidang perhubungan yang ingin dicapai dan
diwujudkan dalam kurun waktu 2011-2015 adalah :
1. Mewujudkan keselamatan lalu lintas dengan pembentukan SDM yang
berkualitas baik aparatur maupun masyarakat.
2. Mewujudkan keselamatan lalu lintas dengan pemenuhan sarana dan
prasarana yang memadai.
3. Mewujudkan perencanaan pembangunan sektor perhubungan yang
komprehensif / terpadu dengan sektor lain.
4. Meningkatkan potensi penerimaan PAD sektor perhubungan
Tujuan yang telah ditetapkan selanjutnya dijabarkan lebih spesifik
dalam bentuk sasaran, sehingga seyogyanya sasaran harus selaras
dengan tujuan. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh
instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam
kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.
Sasaran hendaknya mampu menggambarkan hal – hal yang ingin
dicapai dalam kurun waktu tertentu melalui tindakan / kegiatan yang bersifat
spesifik, rinci dapat diukur (kuantitatif) dan dapat dicapai (realistis), sinerjik
dan berkelanjutan (sesuai dengan keadaan).
Dari keempat tujuan di atas dijabarkan dalam 4 ( empat ) sasaran
strategis yaitu :
1. Meningkatnya keselamatan lalu lintas
2. Terpenuhinya fasilitas lalu lintas dan fasilitas pendukung keselamatan
lalu lintas
3. Meningkatnya ketersediaan dokumen database transportasi
4. Meningkatnya PAD sektor perhubungan.
Dari uraian di atas dapat dilihat adanya keterkaitan yang erat antara
visi, misi, tujuan dan sasara. Keterkaitan antara tujuan, sasaran dengan visi
misi yang telah ditetapkan dapat digambarkan dalam sebuah tabel sebagai
berikut :
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
19
Tabel 2.1
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul
Visi :
Menjadi dinas yang unggul dalam menciptakan lalu lintas yang tertib,
lancar, aman dan nyaman
Misi 1 :
Meningkatkan kemampuan SDM, baik aparatur maupun masyarakat
Tujuan :
1. Mewujudkan keselamatan lalu
lintas dengan pembentukan SDM
yang berkualitas baik aparatur
maupun masyarakat.
Sasaran :
1. Meningkatnya keselamat an lalu
lintas
Misi 2 :
Meningkatkan sarana prasarana penunjang ketertiban, kelancaran,
keamanan dan kenyamanan lalu lintas.
Tujuan :
1. Mewujudkan keselamatan lalu
lintas dengan pemenuhan sarana
dan prasarana yang memadai.
Sasaran :
1. Terpenuhinya fasilitas lalu lintas
dan fasilitas pendukung kese
lamatan lalu lintas
Misi 3 :
Meningkatkan peran bidang perhubungan dalam mendukung
pembangunan / pengembangan wilayah, pertumbuhan ekonomi, sosial
dan budaya.
Tujuan :
1. Mewujudkan perencanaan pem
bangunan sektor perhubungan
yang komprehensif / terpadu
dengan sektor lain.
Sasaran :
1. Meningkatnya ketersediaan do
kumen database transportasi
Misi 4 :
Meningkatkan peran dalam penggalian sumber pendapatan asli daerah
dari sektor perhubungan.
Tujuan :
1. Meningkatkan potensi peneri
maan PAD sektor perhubungan
Sasaran :
1. Meningkatnya PAD sektor
perhubungan.
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
20
2.1.4 Strategi dan Arah Kebijakan
Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dengan memperhatikan kondisi faktor internal maupun eksternal
yang kemudian dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan program-
program. Setelah dilakukan identifikasi terkait faktor eksternal maupun
faktor internal dan dilakukan analisis menggunakan matriks SWOT serta
dilakukan pembobotan terhadap masing – masing alternatif sehingga
dihasilkan suatu strategi untuk mencapai sasaran. Strategi yang ditetapkan
untuk mencapai sasaran adalah sebagai berikut :
1. Pemberdayaan dan pengembangan kualitas SDM baik aparatur
maupun masyarakat dalam upaya mendukung terwujudnya
keselamatan lalu lintas
2. Peningkatan sarana dan prasarana LLAJ yang ideal dan terpadu baik
kuantitas maupun kualitas
3. Peningkatan kualitas dan kuantitas database transportasi guna
mendukung tersusunnya perencanaan yang bekualitas dan
komprehensif
4. Peningkatan potensi penerimaan PAD sektor perhubungan
Keempat strategi di atas selanjutnya dijabarkan ke dalam kebijakan
yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 2011-2015. Kebijakan adalah
arah / tindakan yang diambil oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai
tujuan. Kebijakan merupakan ketentuan ketentuan yang telah disepakati
pihak-pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berkewenangan untuk
dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap usaha dan
kegiatan aparatur pemerintah ataupun masyarakat agar tercapai kelancaran
dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran, tujuan, misi dan visi
organisasi.
Adapun kebijakan pembangunan bidang perhubungan yang
ditetapkan untuk tahun 2011 – 2015 adalah sebagai berikut :
1. Memberdayakan masyarakat dalam upaya peningkatan keselamatan
transportasi
2. Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana LLAJ yang ideal
dan terpadu
3. Melaksanakan kajian-kajian bidang transportasi
4. Melaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi penerimaan PAD sector
perhubungan
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
21
Untuk lebih jelasnya strategi dan arah kebijakan umum Dinas
Perhubungan Kabupaten Bantul periode 2011 – 2015 dapat dilihat pada
tabel 2.2. dibawah ini :
Tabel 2.2
Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul
Visi :
Menjadi dinas yang unggul dalam menciptakan lalu lintas yang tertib,
lancar,aman dan nyaman
Misi ke satu :
Meningkatkan kemampuan SDM baik aparatur maupun masyarakat
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Mewujudkan Sumber
Daya Manusia yang
berkualitas baik apa
ratur maupun masya
rakat
Meningkatnya kese
lamatan lalu lintas
Pemberdayaan dan
pengembangan kua
litas SDM baik apa
ratur maupun ma
syarakat dalam upa
ya mendukung ter
wujudnya keselama
tan lalu lintas
Memberdayakan ma
syarakat dalam upa
ya peningkatan kese
lamatan lalu lintas
Misi ke dua :
Meningkatkan sarana prasarana penunjang ketertiban, kelancaran, keamanan dan
kenyamanan lalu lintas
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Mewujudkan kesela
matan lalu lintas dgn
pemenuhan sarana
dan prasarana yang
memadai
Terpenuhinya fasili
tas lalu lintas
Peningkatan sarana
dan prasarana LLAJ
yang ideal dan
terpadu baik kuan
titas maupun kualitas
Meningkatkan pem
bangunan sarana &
prasarana lalu lin
tas secara ideal
dan terpadu
Misi Ke Tiga :
Meningkatkan peran bidang perhubungan dalam mendukung
pembangunan/pengembangan wilayah,pertumbuhan ekonomi sosial dan budaya
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Tersedianya database
perencanaan pemba
ngunan sektor perhu
bungan yang kompre
hensif / terpadu de
ngan sektor lain
Meningkatnya keter
sediaan dokumen da
tabase transportasi
Peningkatan kualitas
& kuantitas database
transportasi guna men
dukung tersusunnya
perencanaan yang ber
kualitas & komprehen
sif
Meningkatkan kuali
tas dan kuantitas
database dlam upa
ya mendukung pe
rencanaan pemba
ngunan sektor perhu
bungan yang kom
prehensif
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
22
Misi Keempat :
Meningkatkan peran dalam penggalian sumber pendapatan asli daerah dari sektor
perhubungan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan potensi
penerimaan PAD sektor
per hubungan
Meningkatnya PAD
sektor perhubungan
Peningkatan po
tensi penerimaan
PAD sektor perhu
bungan
Melaksanakan inten
sifikasi dan eksten
sifikasi sumber retri
busi untuk mening
katkan PAD sektor
perhu bungan
Strategi dan kebijakan tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam
program kegiatan yang akan dilaksanakan setiap tahunnya. Program
merupakan kumpulan kegiatan-kegiatan yang nyata, sistematis dan terpadu
yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi pemerintah ataupun
dalam rangka kerjasama dengan masyarakat atau yang merupakan
partisipasi aktif masyarakat guna mencapai sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan.
Kegiatan adalah tindakan nyata dalam jangka waktu tertentu yang
dilakukan oleh instansi pemerintah sesuai dengan kebijakan dan program
yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk
mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Adapun program kegiatan Dinas
Perhubungan yang dilaksanakan pada tahun 2015 untuk mendukung
pencapaian sasaran adalah sebagai berikut :
1. Sasaran 1 : Meningkatnya keselamatan lalu lintas
Program kegiatan yang mendukung adalah :
1. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
Kegiatan :
a. Pembinaan Operasional LLAJ
b. Uji Kelayakan Sarana Transportasi Guna Keselamatan
Penumpang
c. Sosialisasi/Penyuluhan Ketertiban Lalu Lintas
2. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
Kegiatan :
a. Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana Alat Pengujian Kendaraan
Bermotor
b. Rehabilitasi/Pemeliharaan Balai Pengujian Kendaraan Bermotor
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
23
2. Sasaran 1 : Terpenuhinya fasilitas lalu lintas dan fasilitas pendukung
keselamatan lalu lintas
Program kegiatan yang mendukung adalah :
1. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
Kegiatan :
a. Pengadaan Rambu Lalu Lintas
b. Pengadaan Marka Jalan
c. Pengadaan Flashing Lamp
d. Pengadaan APILL
e. Pengadaan Lampu Penerangan Jalan
2. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Kegiatan :
a. Pemeliharaan LPJU
3. Sasaran 3 : Meningkatnya ketersediaan dokumen database transportasi
Program kegiatan yang mendukung adalah :
1. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
Kegiatan :
a. Pengumpulan dan Analisis Database Pelayanan Transportasi
2. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
Kegiatan :
a. Rehabilitasi/Pemeliharaan APILL, Rambu LL dan Marka
4. Sasaran 4 : Meningkatnya PAD sektor perhubungan.
Program kegiatan yang mendukung adalah :
1. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
Kegiatan :
a. Fasilitasi Perijinan di Bidang Perhubungan
b. Operasional Pengendalian Tower
Adapun matriks renstra Dinas Perhubungan tahun 2011-2015 adalah
sebagai berikut :
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
24
Tabel. 2.3
REVISI RENSTRA DINAS PERHUBUNGAN KAB BANTUL TAHUN 2011-2015
Visi
Misi
Tujuan
Sasaran
Indikator
Penjelasan
Sat
Target Capaian Strategi Pencapaian
2011 2012 2013 2014 2015 Kebijakan Program
Menjadi dinas yang unggul dlm mencipta kan lalu lintas yang tertib, lancar,aman dan nyaman
Meningkatkan kemampuan SDM baik apa ratur maupun masyarakat Meningkatkan sarana prasa rana penun jang ketertib an,kelancaran, keamanan dan kenyamanan lalu lintas
Mewujudkan SDM yang berkualitas baik apara tur maupun masyarakat Mewujudkan keselamatan lalu lintas dg pemenuhan sarana dan prasarana yang mema dai
Meningkatnya keselamatan lalu lintas Terpenuhinya fa silitas lalu lintas
Persentase pe nurunan angka kece lakaan lalu lintas Jumlah uji kir angkutan umum Jumlah orang yg tersosialisasi Prosentase pe ningkatan fasi litas keselama tan lalu lintas
Angka kecelakaan tahun n dikurangi angka kecelakaan tahun n-1 dibagi angka kecelakaan n-1 kali 100% Jumlah kendaraan yang melakukan uji kir pada tahun n Jumlah orang yang telah mengikuti penyuluhan tiblantas pada tahun n Jumlah fasilitas keselamatan lalu lintas terpasang pada tahun n dibagi jumlah kebutuhan fasilitas keselamatan lalu lintas kali 100%
% Kend Orang %
10% 12308 875 20
10% 13399 875 20
10% 14500 875 20
10% 15000 875 20
10% 16000 875 20
Memberdayakan ma syarakat dalam upa ya peningkatan kese lamatan lalu lintas Meningkatkan pem bangunan sarana dan prasarana lalu lintas secara ideal dan terpadu
Peningkatan Pela yanan Angkutan Rehabilitasi/Peme liharaan Sarpras dan Fasilitas LLAJ Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lin tas Rehabilitasi/Peme liharaan Jalan dan Jembatan
Meningkatkan peran bidang perhubungan dalam mendu kung pemba ngunan/ peng embangan wi layah, pertum buhan eksos bud Meningkatkan
Tersedianya database pere ncanaan pem bangunan sek tor perhubung an yang komp rehensif / ter padu dengan sektor lain Meningkatka
Meningkatnya ketersediaan dokumen data base transport tasi Meningkatnya
V/C ratio kenda raan yang me lintas di kota Load Faktor Ang kutan Umum Daya angkut pe
Volume kendaraan yang melintas dibagi kapasitas ruas jalan kali 100% Jumlah penumpang pada tahun n dibagi kapasitas kali 100% Daya angkut penumpang angkutan
% % seat/th
0,36 0,7 15310
0,32 0,7 10684
0,30 0,7 17630
0,27 0,7 17630
0,24 0,7 17630
Meningkatkan kua litas dan kuantitas database dalam upaya mendukung perencanaan pem bangun an sektor perhubungan yang komprehensif Melaksanakan in
Peningkatan Pe layanan Angkut an Rehabilitasi/Pe meliharaan Sar pras dan Fasi litas LLAJ Peningkatan Pe
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
25
peran dalam penggalian sumber penda patan asli dae rah dari sektor perhubungan
n potensi peneri maan PAD sektor perhu bungan
PAD sector perhubungan
numpang Jumlah arus pe numpang angku tan umum Jumlah ijin tra yek Persentase pe nerimaan PAD Sektor Perhubu ngan
umum pada tahun n Jumlah penumpang angkutan umum pada tahun n Jumlah ijin trayek yang keluar pada tahun n Realisasi PAD tahun n dibagi target PAD tahun n kali 100%
Org Ijin %
94 1531094 6 100
80 1068480 6 100
22 1763022 6 100
22 1763022 6 100
22 1763022 6 100
tensifikasi & eks tensifikasi sumber retribusi untuk me ningkatkan PAD sektor perhubung an
layanan Angkut an
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
26
2.2. Indikator Kinerja Utama
Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih
meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, setiap instansi
pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Kinerja utama
adalah hal utama apa yang akan diwujudkan oleh instansi yang
bersangkutan atau untuk mewujudkan apa instansi pemerintah itu dibentuk,
yang menjadi core area/business dan tertuang dalam tugas dan fungsi serta
kewenangan utama instansi pemerintah.
Indikator Kinerja Utama terkandung dalam tujuan dan sasaran
strategis instansi pemerintah sehingga Indikator Kinerja Utama (Key
Performance Indicator) merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan
dan sasaran strategis instansi pemerintah. Tujuan ditetapkannya Indikator
Kinerja Utama bagi setiap instansi pemerintah adalah sebagai berikut :
1. untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam
menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik.
2. untuk memperoleh ukuran keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran
strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan
peningkatan akuntabilitas kinerja
Berdasarkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 45 Tahun 2014 tentang
Perubahan Perbup Nomor 16B Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator
Kinerja Utama Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015, ditetapkan bahwa
Indikator Kinerja Utama ( IKU ) Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul
adalah Persentase Penurunan Angka Kecelakaan. Tujuan ditetapkannya
indikator ini adalah untuk mengukur kinerja dinas terkait upaya penurunan
angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi di wilayah Kabupaten Bantul.
Untuk tahun 2015 target yang ditetapkan sebesar 10%. Rumus yang
digunakan adalah :
Jumlah angka kecelakaan pada tahun n – angka kecelakaan tahun n-1
X 100%
Jumlah angka kecelakaan tahun n-1
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
27
Tabel 2.4
DOKUMEN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
DINAS PERHUBUNGAN
( Peraturan Bupati Bantul Nomor 45 Tahun 2014 )
No Indikator Kinerja Utama Target
Rumus yang digunakan 2011 2012 2013 2014 2015
1
Prosentase Penurunan Angka Kecelakaan Lalu Lintas
- - 10% 10% 10%
Angka kecelakaan pada tahun n dikurangi angka kecelakaan tahun n-1 kali seratus persen
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
28
2.3. Rencana Kinerja Tahunan
Rencana kinerja tahunan merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang
telah ditetapkan dalam berbagai kegiatan tahunan. Di dalam rencana kinerja tahunan
ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada
pada tingkat sasaran. Penyusunan rencana kinerja tahunan dilakukan seiring dengan
agenda penyusunan dan kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi instansi
untuk mencapainya dalam tahun tertentu.Rencana kinerja yang dilaksanakan pada
tahun 2015 sesuai dengan dokumen penetapan kinerja adalah sebagai berikut :
Tabel 2.5
Rencana Kinerja Tahunan Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul Tahun 2015
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1
Meningkatnya keselamatan lalu
lintas
Persentase penurunan angka
kecelakaan lalu lintas
10%
2.4. Perjanjian Kinerja
Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari
pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk
melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui
perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara
penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi
dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi
pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja
(outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan
demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari
kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap
tahunnya.
Tujuan ditetapkannya perjanjian kinerja ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanahuntuk
meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur;
2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;
3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi dan sebagai dasarpemberian penghargaan dan sanksi;
4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan
supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah;
5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
Perjanjian kinerja disusun setelah suatu instansi pemerintah telah menerima
dokumen pelaksanaan anggaran, paling lambat satu bulan setelah dokumen anggaran
disahkan dan ditandatangani oleh Bupati Bantul dan Kepala Dinas Perhubungan
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
29
Kabupaten Bantul. Perjanjian Kinerja menyajikan Indikator Kinerja Utama yang
menggambarkan hasil-hasil yang utama dan kondisi yang seharusnya, tanpa
mengesampingkan indikator lain yang relevan. Dokumen ini bermanfaat untuk
memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja, laporan capaian realisasi kinerja,
dan menilai keberhasilan organisasi.
Dokumen Perjanjian Kinerja SKPD Dinas Perhubungan Tahun 2015 dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 2.6
Perjanjian Kinerja Dinas Perhubungan Kab Bantul Tahun 2015
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program Kegiatan Anggaran
1
Meningkatnya ke
selamatan
Persentase penu
runan angka kece
lakaan lalu lintas
10%
Program Peningkatan Pela
yanan Angkutan
Kegiatan :
Pembinaan Operasional LLAJ
413.310.000
2.5 Rencana Anggaran
Pada tahun 2015 rencana anggaran sesuai dengan yang tercantum dalam
Dokumen Pelaksanaan Anggaran tahun 2015 adalah sebesar Rp. 13.661.147.166,-
(tiga belas miliar enam ratus enam puluh satu juta seratus empat puluh tujuh ribu
seratus enam puluh enam rupiah) yang dialokasikan untuk belanja langsung sebesar
Rp. 9.844.777.166,- (Sembilan miliar delapan ratus empat puluh empat juta seratus
enam puluh enam rupiah) dan belanja tidak langsung sebesar Rp. 3.816.370.000,- (tiga
miliar enam belas juta tiga ratus rupiah).
Tabel 2.7
Komposisi Rencana Anggaran Tahun 2015 Menurut Jenis Belanja
No Uraian Rencana Anggaran (Rp) %
1 Belanja Tidak Langsung 3.816.370.000 28 %
2 Belanja Langsung 9.844.777.166 72 %
Jumlah 13.661.147.166 100 %
Belanja tidak langsung digunakan untuk gaji pegawai sedangkan belanja langsung
digunakan untuk pelaksanaan program kegiatan utama dalam rangka mendukung
pencapaian sasaran sebesar Rp. 7.262.589.000,- (tujuh miliar dua ratus enam puluh
dua juta lima ratus delapan puluh sembilan ribu rupiah) dan program kegiatan rutin
sebesar Rp. 1.754.683.000,- (satu miliar tujuh ratus lima puluh empat juta enam ratus
delapan puluh tiga ribu rupiah).
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
30
Tabel 2.8
Komposisi Rencana Anggaran Tahun 2015 Menurut Program Kegiatan
No Uraian Rencana
Anggaran
Prosentase
1 Program Kegiatan Utama 7.262.589.000 80,54%
2 Program Kegiatan Pendukung 1.754.683.000 19,46%
Jumlah 9.017.272.000 100%
Untuk belanja langsung apabila dirinci menurut rekening belanja akan terlihat
sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini :
Tabel 2.9
Komposisi Rencana Anggaran Belanja Langsung Tahun 2015
No Uraian Rencana Anggaran (Rp) %
1 Belanja Pegawai 614.440.000,00 6,81%
2 Belanja Barang/Jasa 2.788.163.000,00 30,92%
3 Belanja Modal 5.614.669.000,00 62,27%
Jumlah 9.017.272.000,00 100%
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
31
Adapun rencana anggaran untuk masing – masing sasaran adalah sebagai berikut :
Misi Sasaran Indikator Kinerja Program/Kegiatan Kegiatan
Meningkatkan
kemampuan sumber
daya manusia baik
aparatur maupun
masyarakat
Meningkatnya
keselamatan lalu
lintas
Jumlah Uji KIR
Angkutan Umum
Uji Kelayakan Trasnportasi Guna
Keselamatan Penumpang
332,070,000.00
Jumlah orang yang
tersosialisasi
Sosialisasi/Penyuluhan
Ketertiban Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
38,348,000.00
Persentase penurunan
angka kecelakaan lalu
lintas (IKU) Pembinaaan Operasional LLAJ
413,310,000.00
Rehabilitasi/Pemeliharaan
Sarana Alat PKB
42,100,000.00
Rehabilitasi/Pemeliharaan
Prasarana Balai PKB
24,200,000.00
Meningkatkan sarana
dan prasarana
penunjang ketertiban,
kelancaran,
keamanan dan
kenyamanan lalu
Terpenuhinya
fasilitas lalu lintas
Persentase peningkatan
keselamatan lalu lintas
(rambu) Pengadaan Rambu
575,075,000.00
Persentase peningkatan
keselamatan lalu lintas
(marka) Pengadaan Marka
172,780,216.00
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
32
lintas Persentase peningkatan
keselamatan lalu lintas
(Flashing Lamp) Pengadaan Flashing Lamp
171,475,000.00
Persentase peningkatan
keselamatan lalu lintas
(APILL) Pengadaan APILL
384,300,000.00
Persentase peningkatan
keselamatan lalu lintas
(pagar pengaman jalan )
Pengadaan Pagar Pengaman
Jalan
191,675,000.00
Persentase peningkatan
keselamatan lalu lintas
(LPJU) Pengadaan LPJU
5,317,625,000.00
Pemeliharaan LPJU
450,550,000.00
Meningkatkan peran
bidang perhubungan
dalam mendukung
pembangunan/penge
mbangan
wilayah,pertumbuhan,
ekonomi, sosial dan
budaya
Meningkatnya
ketersediaan data
base transportasi
V/C ratio kendaraan
yang melintas kota
Pengumpulan dan Analisis
Database Pelayanan
Transportasi
316,595,000.00
Load Faktor angkutan
umum
Rehabilitasi dan Pemeliharaan
APILL, Rambu dan Marka
157,800,000.00
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
33
Meningkatkan peran
dalam penggalian
sumber pendapatan
asli daerah dari sektor
perhubungan
Meningkatnya
pendapatan asli
daerah sektor
perhubungan
Fasilitasi Perijinan Bidang
Perhubungan
26,890,000.00
Operasional Pengendalian Tower
37,670,000.00
Rehabilitasi/Pemeliharaan
Terminal/Pelabuhan
35,000,000.00
TOTAL
8,687,463,216.00
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
34
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul adalah dinas
yang bergerak di sector perhubungan yang
merupakan pelaksana pemerintah daerah kabupaten
Bantul yang mempunyai kewajiban dalam melakukan
pengukuran akuntabilitas kinerja melalui penyajian
Laporan Kinerja yang dalam penyusunannya berpedoman pada Peraturan
Presiden Nomor 10 Tahun 2010, Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dan
PermenPAN dan RB Nomor : 53 Tahun 2014. Akuntabilitas kinerja adalah
kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan
kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam
melaksanakan misi organisasi kepada pihak – pihak yang berwenang
menerima laporan akuntabilitas / pemberi amanah.
Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul merupakan bagian dari pelaksana
pengelolaan pemerintahan yang sekaligus sebagai penyelenggara pelayanan
masyarakat di bidang perhubungan telah melaksanakan kewajiban terkait
akuntabilitas kinerja Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul
tahun 2015 memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian Indikator
Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor
74 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Bantul Nomor
16B Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten
Bantul dan sasaran-sasaran strategis yang ditetapkan dalam Perjanjian
Kinerja Tahun 2015 yang sesuai dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2011-2015 maupun yang tertuang dalam
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015 yang diukur
melalui Pengukuran Kinerja.
3.1 Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan
dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas Perhubungan
Kabupaten Bantul. Pengukuran ini merupakan hasil dari suatu penilaian yang
sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang
berupa indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak. Strategi
pencapaian visi dan misi yang dilaporkan dalam Laporan Kinerja tahun 2015
Bab III berisi tentang :
1. Capaian Kinerja
2. Evaluasi dan
Analisis Capaian
Kinerja
3. Akuntabilitas
Keuangan
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
35
ini adalah berdasarkan kebijaksanaan dan strategi yang ditetapkan oleh Dinas
Perhubungan Kabupaten Bantul.
Penetapan indikator kinerja adalah berdasarkan kebijaksanaan, program,
dan kegiatan yang sesungguhnya dalam masa Januari sampai dengan
Desember 2015. Dari penetapan strategi yang ingin dicapai berdasarkan visi
dan misi Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul dan setelah diidentifikasi ke
berbagai komponen indikator, ditemukan bahwa kegiatan tahun 2015 sebagian
besar meliputi tiga jenis indikator kinerja yaitu inputs, outputs dan outcomes.
Penyimpangan dari lima indikator yang diinginkan disebabkan karena
belum terciptanya sistem informasi ( sistem pengumpulan data ) dan hasil
evaluasi yang dapat memberikan informasi atau data yang dapat mengukur
kinerja secara faktual, akurat dan valid serta belum dicapainya benefits
maupun impacts beberapa kegiatan pada tahun 2015. Pencapaian kinerja
Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul dalam tahun 2015 merupakan
kemampuan perencanaan dan hasil pelaksanaan kegiatan. Pengukuran
indikator kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan akan dilakukan
dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja dengan
rumus sebagai berikut :
Realisasi Capaian indikator kinerja = x 100% Rencana
Hasil pengukuran kinerja disimpulkan baik untuk masing – masing
indikator kinerjanya. Tabel berikut menggambarkan skala nilai peringkat
kinerja dikutip dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010,
yang juga dipakai dalam penyusunan Laporan Kinerja ini.
Tabel 3.1
Skala Nilai Peringkat Kinerja
No Interval Nilai Realisasi
Kinerja
Kriteria Penilaian
Realisasi Kinerja
Kode
1 91≤ Sangat Baik
2 76 ≤ 90 Tinggi
3 66 ≤ 75 Sedang
4 51 ≤ 65 Rendah
5 ≤ 50 Sangat Rendah
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
36
Berdasarkan hasil pengukuran dengan pendekatan di atas, tingkat
pencapaian kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul tahun 2015 dapat
dilihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 3.2
Capaian Indikator Kinerja Dinas Perhubungan Tahun 2015
Sasaran Indikator Realisasi s.d 2014
2015 Target akhir
RPJMD
% Capaian s.d 2015 terhadap
target akhir
Target Realisasi % capaian
Persentase penuru nan angka kecela kaan lalu lintas
67,4% 10% 28.07 280.70% 10% 280.70%
Meningkatnya keselamatan lalu lintas
Jumlah uji KIR ang kutan umum
102.59% 15000 17810 111.31% 16 106.06%
Jumlah orang yang tersosialisasi
80% 875 875 100% 4375 100%
Terpenuhinya fasili tas lalu lintas
Persentase pening katan fasilitas kese lamatan lalu lintas (rambu)
79.70% 20% 20.21% 101.05% 100% 96.88%
Persentase pening katan fasilitas kese lamatan lalu lintas (marka)
85.79% 20% 30.02% 150.10% 100% 115.53%
Persentase pening katan fasilitas kese lamatan lalu lintas (APILL)
75% 20% 25% 125% 100% 100%
Terpenuhinya ke butuhan flashing lamp
70% 5 5 100% 100% 70%
Terpenuhinya ke butuhan LPJU
55.26% 287 287
100% 600 93%
Meningkatnya ke tersediaan dokumen data base transpor tasi
V/C ratio kendara an yang melintas di kota
258.88% 0.24 0.7 291,67% 0,24 291,67%
Load factor ang kutan umum
0.23 0,7 0.21 29,61% 0,7% 29,61%
Meningkatnya PAD sektor perhubungan
Daya angkut pe numpang
1.208.880 1763022 1103010 62.56% 1763022 62.56%
Jumlah arus pe numpang angkut an umum
1.208.880 1763022 1103010 62.56% 1763022 62.56%
Jumlah ijin trayek
3% 6 3 50% 6 50%
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
37
Persentase peneri maan PAD sektor perhubungan
145.15% 100% 124,22% 124,22% 100% 124,22%
Nilai capaian indikator kinerja sasaran tersebut diatas apabila
dikriteriakan sesuai dengan kriteria penilaian realisasi kinerja dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 dan dikelompokkan akan terlihat
sebagaimana dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3.3
Kelompok Capaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2015
No Interval Nilai Realisasi
Kinerja
Kriteria Penilaian
Realisasi Kinerja
Jumlah
Indikator
1 91≤ Sangat Baik 9
2 76 ≤ 90 Tinggi 0
3 66 ≤ 75 Sedang 0
4 51 ≤ 65 Rendah 3
5 ≤ 50 Sangat Rendah 2
3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul merupakan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, dalam
rangka mewujudkan tujuan dan sasaran sesuai dengan visi dan misi yang
telah ditetapkan sesuai kewenangan yang dimiliki oleh Dinas Perhubungan
Kabupaten Bantul. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya Dinas
Perhubungan Kabupaten Bantul didukung oleh bidang – bidang dalam
melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dan aparatur, serta pelaksanaan
kegiatan – kegiatan pembangunan sebagai upaya mengimplementasikan
program kerja yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan (
RENSTRA ).
Rencana Strategik ( Renstra ) Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul
merupakan langkah awal dalam mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas
Instansi Pemerintah ( Sistem AKIP ) pada Dinas Perhubungan. Sedangkan
Laporan Kinerja tahun 2015 ini merupakan pelaporan kinerja yang bertolok
ukur pada renstra tahun kelima dari periode Renstra Dinas Perhubungan
Kabupaten Bantul 2011 – 2015. Sejalan dengan Rencana Strategis tahun
2011 – 2015 yang memuat 4 ( empat ) misi dan dijabarkan dalam 4 ( empat )
tujuan strategik, maka ditetapkan 4 ( empat ) sasaran yang ingin dicapai
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
38
selama tahun 2011-2015. Pada tahun 2015, untuk mencapai 4 ( empat )
sasaran strategik yang ditetapkan tersebut dilaksanakan melalui 4 ( empat )
program pembangunan dan 16 ( enam belas ) kegiatan. Pencapaian kinerja
terlihat dari sejauh mana pelaksanaan program kegiatan dalam rangka
pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dan dikomitmenkan, dengan
capaian kinerja sebagaimana tertera di atas.
Adapun uraian dan analisis capaian kinerja baik capaian kinerja utama
maupun capaian kinerja indikator kinerja lainnya dalam masing-masing
sasaran adalah sebagai berikut :
3.2.1 Capaian Indikator Kinerja Utama, Indikator dalam Perjanjian
Kinerja dan Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2015
Berdasarkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 45 Tahun 2014 tentang
Perubahan Perbup Nomor 16B tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama
Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015, ditetapkan bahwa Indikator Kinerja
Utama ( IKU ) Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul adalah Persentase
Penurunan Angka Kecelakaan Lalu Lintas. Indikator ini juga digunakan dalam
dokumen Perjanjian Kinerja dan Rencana Kinerja Tahunan. Tujuan
ditetapkannya indikator ini adalah untuk mengukur kinerja dinas sejauh mana
dapat menurunkan / menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas setiap
tahunnya. Formulasi pengukuran yang digunakan adalah angka kecelakaan
pada tahun n dikurangi angka kecelakaan pada tahun n-1 dibagi angka
kecelakaan pada tahun n-1 dikali 100%.
Data perkembangan capaian indikator kinerja ini dari tahun 2011 s.d
2015 sebagaimana dalam tabel dan grafik dibawah ini :
Tabel 3.4
Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2011 s.d 2015
Tahun Target Realisasi % Keterangan
2011 10% -13,6% -136% Sangat Baik
2012 10% 12,3% 123% Sangat Rendah
2013 10% -18,5% -185% Sangat Baik
2014 10% 6.74% 67% Sangat Rendah
2015 10% 28.07% 281% Sangat Rendah
Sumber : Dinas Perhubungan Kab. Bantul, 2015
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
39
Grafik 3.1
Target danRealisasi Kinerja Penurunan Angka Kecelakaan
Tahun 2011 – 2015
Grafik 3.2
Capaian Kinerja Penurunan Angka Kecelakaan
Tahun 2011 - 2015
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
40
Data rencana dan capaian kinerja tahun 2015 apabila dibandingkan
dengan capaian tahun sebelumnya dan target akhir RPJMD sebagaimana
dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.6
Rencana dan Capaian Kinerja Tahun 2015
No Indikator Realisasi s.d 2014
2015 Target akhir
RPJMD
% Capaian s.d 2015 terhadap
target akhir Target Realisasi % capaian
1
Persentase Penurunan Angka Kecelakaan Lalu Lintas
67% 10% 28.07% 280.74% 100% 280.74%
Sumber : Dinas Perhubungan Kab. Bantul, 2015
Data diatas menunjukan pada tahun 2014 capaian indikator ini adalah
sebesar 67%. Hal ini berarti dari target menurun 10% tidak dapat terealisasi
karena justru terjadi kenaikan sebesar 18,5%. Dari data yang ada diketahui
bahwa pada tahun 2013 terjadi 1158 kasus kecelakaan lalu lintas sedangkan
pada tahun 2014 terjadi 1236 kasus (terjadi kenaikan sebanyak 78 kasus).
Sedangkan pada tahun 2015 telah terjadi sebanyak 1.583 kasus kecelakaan.
Dari data ini dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 dari target menurun 10%
tidak dapat terealisasi karena justru mengalami kenaikan sebesar 28.07%.
Gambar 3.1 Salah satu contoh kasus
kecelakaan di Kabupaten Bantul
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
41
Tabel 3.7
Data Kecelakaan Di Wilayah Kabupaten Bantul Tahun 2015
No Bulan
Jumlah Kejadian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Januari 128 99 141 95 89 136
2 Februari 112 111 97 80 63 126
3 Maret 109 104 108 105 110 138
4 April 111 111 107 90 111 119
5 Mei 106 122 108 116 94 149
6 Juni 135 126 104 104 103 119
7 Juli 143 118 138 100 92 103
8 Agustus 133 114 112 90 145 140
9 September 123 119 120 109 110 131
10 Oktober 108 102 139 94 100 132
11 Nopember 131 68 124 103 120 137
12 Desember 124 70 122 72 99 153
Jumlah 1463 1264 1420 1158 1236 1583 Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015
Pada tahun 2015 diharapkan kasus kecelakaan menurun menjadi 1.112
kasus dari 1.236 kasus di tahun 2014, namun yang terjadi justru sebaliknya
mengalami kenaikan sebanyak 347 kasus dari 1.236 kasus menjadi 1.583
kasus. Berikut data kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi di tahun 2010
sampai dengan 2015 :
Tabel 3.7
Data Kecelakaan Lalu Lintas Tahun 2010-2015 di Kabupaten Bantul
No Bulan
Jumlah Kejadian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Januari 128 99 141 95 89 136
2 Februari 112 111 97 80 63 126
3 Maret 109 104 108 105 110 138
4 April 111 111 107 90 111 119
5 Mei 106 122 108 116 94 149
6 Juni 135 126 104 104 103 119
7 Juli 143 118 138 100 92 103
8 Agustus 133 114 112 90 145 140
9 September 123 119 120 109 110 131
10 Oktober 108 102 139 94 100 132
11 Nopember 131 68 124 103 120 137
12 Desember 124 70 122 72 99 153
Jumlah 1463 1264 1420 1158 1236 1583
Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
42
Grafik 3.3
Perkembangan Jumlah Kecelakaan di Kab.Bantul Tahun 2010-2015
Anggaran yang dialokasikan untuk mendukung tercapainya indikator ini
adalah sebesar Rp. 413.310.000,- ( empat ratus tiga belas juta tiga ratus
sepuluh ribu rupiah ) dan terealisasi sebesar Rp. 408.860.000,- ( empat ratus
delapan juta delapan ratus enam puluh ribu rupiah ).
Adapun permasalahan yang dihadapi sehingga menyebabkan tidak
tercapainya target kinerja antara lain :
1. masih kurangnya tenggang rasa antar sesama pengguna jalan dan
perilaku masyarakat pengguna jalan yang masih sering mengabaikan
keselamatan diri sendiri maupun orang lain seperti mengemudikan
kendaraan dalam keadaan mabuk, mengantuk, sambil menggunakan HP
dan ugal-ugalan dijalan.
2. masih kurangnya pemahaman masyarakat pengguna jalan akan
pentingnya tertib dan disiplin dalam berlalu lintas. Hampir semua kejadian
kecelakaan didahului dengan pelanggaran rambu-rambu lalu lintas.
Pelanggaran dapat terjadi karena sengaja melanggar, ketidaktahuan
terhadap arti aturan yang berlaku ataupun tidak melihat ketentuan yang
diberlakukan atau pula pura-pura tidak tahu.
3. masih minimnya fasilitas keselamatan lalu lintas seperti rambu lalu lintas,
marka jalan, APILL, flashing lamp, pagar pengaman jalan dan fasilitas
pendukung keselamatan lalu lintas (LPJU) yang terpasang.
4. Kondisi kendaraan yang kurang memenuhi syarat laik jalan karena
kurangnya perawatan.
5. Kondisi jalan yang rusak salah satu faktor penyebab kecelakaan.
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
43
Solusi yang dapat dilaksanakan antara lain :
1. Sosialisasi/penyuluhan untuk memberikan pemahaman akan keselamatan
lalu lintas
2. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian lalu lintas dan angkutan jalan
3. Pemenuhan fasilitas keselamatan lalu lintas
4. Perbaikan kondisi jalan yang rusak.
Strategi/upaya ke depan yang ditempuh untuk dapat meningkatkan capaian
indikator ini ditahun berikutnya antara lain :
1. meningkatkan pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pengendalian lalu
lintas dan angkutan jalan serta pengawasan dan pengendalian sarana dan
prasarana lalu lintas
2. melaksanakan sosialisasi/penyuluhan tertib lalu lintas kepada masyarakat
melalui berbagai media antara lain :
- penyuluhan langsung,
- siaran radio ( siaran langsung maupun ILM )
- spanduk, poster, leaflet, stiker, website
3. Melaksanakan pembinaan melalui kegiatan pemeriksaan kendaraan di
jalan bekerja sama dengan Polres Bantul.
4. Pengadaan dan pemasangan fasilitas keselamatan lalu lintas (rambu,
marka, APILL, Flashing Lamp, guardraill) dan fasilitas pendukung
keselamatan lalu lintas (LPJU).
5. Koordinasi dengan DPU untuk pelaksanaan perbaikan jalan
3.2.2 Capaian Kinerja Sasaran sesuai dalam Dokumen Renstra
Tahun 2015 adalah tahun ke lima pelaksanaan renstra 2011 – 2015
Dinas Perhubungan. Dari 4 (empat) sasaran yang ada dalam renstra
dijabarkan dalam 14 (empat belas) indikator. Adapun realisasi capaian kinerja
pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
44
Tabel 3.9
Capaian Indikator Kinerja Renstra Tahun 2015
Sasaran Indikator Realisasi s.d 2014
2015 Target akhir
RPJMD
% Capaian s.d 2015 terhadap
target akhir
Target Realisasi % capaian
Persentase penuru nan angka kecela kaan lalu lintas
67,4% 10% 28.07 280.70% 10% 280.70%
Meningkatnya keselamatan lalu lintas
Jumlah uji KIR ang kutan umum
102.59% 15000 17810 111.31% 16 106.06%
Jumlah orang yang tersosialisasi
80% 875 875 100% 4375 100%
Terpenuhinya fasili tas lalu lintas
Persentase pening katan fasilitas kese lamatan lalu lintas (rambu)
79.70% 20% 20.21% 101.05% 100% 96.88%
Persentase pening katan fasilitas kese lamatan lalu lintas (marka)
85.79% 20% 30.02% 150.10% 100% 115.53%
Persentase pening katan fasilitas kese lamatan lalu lintas (APILL)
75% 20% 25% 125% 100% 100%
Terpenuhinya ke butuhan flashing lamp
70% 5 5 100% 100% 70%
Terpenuhinya ke butuhan LPJU
55.26% 287 287
100% 600 93%
Meningkatnya ke tersediaan dokumen data base transpor tasi
V/C ratio kendara an yang melintas di kota
258.88% 0.24 0.7 291,67% 0,24 291,67%
Load factor ang kutan umum
0.23 0,7 0.21 29,61% 0,7% 29,61%
Meningkatnya PAD sektor perhubungan
Daya angkut pe numpang
1.208.880 1763022 1103010 62.56% 1763022 62.56%
Jumlah arus pe numpang angkut an umum
1.208.880 1763022 1103010 62.56% 1763022 62.56%
Jumlah ijin trayek
3% 6 3 50% 6 50%
Persentase peneri maan PAD sektor perhubungan
145.15% 100% 124,22% 124,22% 100% 124,22%
Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
45
Indikator kinerja dan ditetapkan untuk mencapai misi yang pertama yaitu :
“ Meningkatkan Kemampuan Sumber Daya Manusia, baik Aparatur maupun
Masyarakat “ dan tujuan pertama yaitu “ Mewujudkan SDM yang Berkualitas
baik Aparatur maupun Masyarakat ”.
Sasaran ini merupakan upaya mewujudkan keselamatan lalu lintas
dengan peningkatan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat akan
jasa di bidang lalu lintas dan angkutan jalan antara lain uji berkala kendaraan
bermotor, pemberian penyuluhan tertib lalu lintas dan pembinaan operasional
lalu lintas dan angkutan jalan dalam bentuk pengawasan dan pengendalian
sarana prasarana LLAJ, pengawasan, pengaturan dan pengendalian
penyelenggaran perparkiran, pelaksanaan pembinaan melalui penertiban dan
penyidikan kendaraan angkutan barang maupun angkutan umum, serta
pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan angkutan umum.
Dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan tersebut dan dengan
didukung oleh aparatur yang mempunyai komitmen, kemampuan dan
kompetensi teknis yang memadai diharapkan dapat menekan terjadinya
pelanggaran lalu lintas sehingga dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan
lalu lintas dan menurunkan angka kecelakaan lalu lintas dan pada akhirnya
dapat meningkatkan keselamatan lalu lintas.
Program yang mendukung sasaran ini adalah Peningkatan Pelayanan
Angkutan yang dilaksanakan dengan 3 (tiga) kegiatan yaitu Uji Kelayakan
Transportasi Guna Keselamatan Penumpang, Sosialisasi / Penyuluhan
Ketertiban Lalu Lintas dan Pembinaan Operasional LLAJ serta Program
Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ dengan 2 (dua)
kegiatan yaitu Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana Alat Pengujian Kendaraan
Bermotor dan Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana Balai Pengujian
Kendaraan Bermotor.
Alokasi anggaran untuk mewujudkan sasaran ini adalah sebesar
Rp. 850.025.000,- ( delapan ratus lima puluh juta dua puluh lima ribu rupiah )
dan dapat terealisasi sebesar Rp.822.056.023,- ( delapan ratus dua puluh dua
juta lima puluh enam ribu dua puluh tiga rupiah ) atau sebesar 96.71%.
Sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar Rp. 27.971.977,- ( dua puluh tujuh
juta Sembilan ratus tujuh puluh satu ribu Sembilan ratus tujuh puluh tujuh ).
Secara rinci capaian kinerja sasaran tersebut adalah sebagai berikut :
Sasaran 1
Meningkatnya Keselamatan Lalu Lintas
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
46
Tabel 3.10
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2015
No Indikator Realisasi s.d 2014
2015 Target akhir
RPJMD
% Capaian s.d 2015 terhadap
target akhir
Target Realisasi % capaian
1 Persentase penurunan ang ka kecelakaan lalu lintas
6,74% 10% 28.07% 280.70% 10% 280.70%
2 Jumlah uji KIR angkutan umum
16.415 16000 17810 111.31% 16000 111.31%
3 Jumlah orang yang tersosia lisasi
875 875 875 100% 4375 100%
Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015
3.2.2.1 Persentase Penurunan Angka Kecelakaan Lalu Lintas
Indikator ini merupakan Indikator Kinerja Utama Dinas Perhubungan.
Untuk analisis capaian kinerja telah diuraikan di atas.
3.2.2.2 Jumlah Uji Kir Angkutan Umum
Tujuan ditetapkannya indikator kinerja ini adalah untuk mengetahui
kinerja dinas dalam melaksanakan uji kir angkutan umum setiap tahun.
Formulasi pengukuran yang digunakan adalah jumlah kendaraan yang
melakukan uji kir pada tahun n. Untuk tahun 2015 capaian indikator ini adalah
111.31%, dari target sebesar 16.000 kendaraan dapat terealiasi sebesar
17.810 kendaraan.
Pada tahun 2014 capaian indikator ini adalah sebesar 106,06%, dari
target 15.000 kendaraan dapat terealisasi sebesar 16.415 kendaraan.
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
47
Tabel 3.11
Rencana dan Capaian Kinerja Tahun 2015
No Indikator Realisasi s.d 2014
2015 Target akhir
RPJMD
% Capaian s.d 2015 terhadap
target akhir
Target Realisasi
% capaian
1 Jumlah
uji KIR 16.415 16000 17810 111.31% 70500 106.06%
Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015
Jumlah uji kir di Kabupaten Bantul cenderung mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun. Peningkatan ini terjadi karena semakin meningkatnya
jumlah kendaraan yang melaksanakan uji kir di Kabupaten Bantul baik yang
berupa kendaraan baru, mutasi masuk ke wilayah Kabupaten Bantul dan
adanya kendaraan luar daerah yang melakukan numpang uji di Kabupaten
Bantul. Dengan adanya peningkatan jumlah uji kir ini menunjukkan bahwa
semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya uji KIR untuk lebih
menjamin keselamatan dan keamanan di jalan sehingga dapat menekan
angka kecelakaan khususnya mobil barang atau mobil penumpang umum.
Uji kir angkutan umum merupakan pengujian setiap angkutan umum yang
diimpor, baik yang dibuat dan/atau dirakit di dalam negeri yang akan
dioperasikan di jalan agar memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan.
Pengujian dimaksud meliputi uji tipe dan uji berkala. Uji tipe merupakan
pengujian fisik untuk pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan, sedangkan
uji berkala merupakan pengujian yang diwajibkan untuk mobil penumpang,
Gambar 3.2 Pelaksanaan Uji Kendaraan
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
48
mobil bus, mobil barang, kereta gandengan, dan kereta tempelan yang
dioperasikan di jalan. Pelaksanaan pengujian berkala kendaraan bermotor
dilakukan enam bulan sekali oleh tenaga penguji pada Dinas Perhubungan
yang memiliki kualifikasi teknis yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan.
Tabel 3.11
Realisasi Uji Kir Angkutan Umum dan Capaian Kinerja Tahun 2012 – 2015
No Tahun Realisasi Target Capaian Kinerja
1 2011 12308 12000 102.57%
2 2012 13399 13000 103.07%
3 2013 14842 14500 102.36%
4 2014 16415 15000 109.43%
5 2015 17810 16000 111.31%
Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015
Grafik 3.4
Data Target Realisasi Uji Kir Angkutan Umum Tahun 2011-2015
Grafik 3.5
Data Capaian Uji Kir Angkutan Umum Tahun 2011-2015
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
49
1.2.2.2 Jumlah Orang yang Tersosialisasi
Tujuan ditetapkannya indikator ini adalah untuk mengetahui seberapa
jumlah orang yang telah mendapatkan sosialisasi /penyuluhan ketertiban lalu
lintas secara langsung. Formulasi yang digunakan adalah jumlah orang yang
telah menerima sosialisasi ketertiban lalu lintas pada tahun n.
Pada tahun 2015 capaian indikator ini adalah 100%, dari target 875 orang
terealisasi 100%. Apabila dibandingkan dengan tahun 2013 maka capaian ini
sama dengan capaian di tahun 2014, dari target 875 orang juga terealisasi
100%. Adapun capaian kinerja indikator ini pada tahun 2014 dapat dilihat
dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.13
Rencana dan Capaian Kinerja Jumlah Orang Tersosialisasi Tahun 2015
No Indikator Realisasi s.d 2014
2015 Target akhir
RPJMD
% Capaian s.d 2015 terhadap
target akhir
Target Realisasi
% capaian
1 Jumlah orang yang tersosia lisasi
875 875 875 100% 4375 100%
Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015
Gambar 3.3 Sosialisasi/Penyuluhan
Tiblantas terhadap siswa PAUD
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
50
Sedangkan perkembangan capaian kinerja indikator ini dari tahun 2011
s.d 2015 sebagaimana tersebut dalam tabel di bawah ini :
Tabel 3.14
Realisasi dan Capaian Kinerja Jumlah Orang Tersosialisasi Tahun 2011 –
2015
No Tahun Realisasi Target Capaian Kinerja
1 2011 875 875 100%
2 2012 875 875 100%
3 2013 875 875 100%
4 2014 875 875 100%
5 2015 875 875 100%
Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015
Pemahaman akan pentingnya tertib dan disiplin dalam mentaati
peraturan lalu lintas yang cenderung menurun adalah fenomena yang
berkembang dalam masyarakat. Hal ini menyebabkan angka kecelakaan lalu
lintas yang terjadi semakin tinggi. Pelanggaran terhadap prasana lalu lintas
yang terjadi di masyarakat terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat
akan peraturan yang berlaku. Berdasarkan hal tersebut Dinas Perhubungan
melaksanakan kegiatan sosialisasi/penyuluhan terhadap masyarakat
khususnya untuk siswa SMU atau sederajat, awak angkutan serta PAUD
sebagai pengenalan tentang sarana dan prasarana lalu lintas.
Dengan adanya kegiatan sosialisasi / penyuluhan ketertiban lalu lintas
dan angkutan ini diharapkan tahapan proses untuk mengubah perilaku
pengguna jalan dari mengabaikan keselamatan menjadi mengutamakan
keselamatan dapat dilalui dengan baik dan dengan adanya sosialisasi ini
diharapkan dapat lebih memberikan pengetahuan dan menumbuhkan rasa
peduli serta kesadaran para pengguna jalan untuk lebih berdisiplin dalam
berkendara di jalan raya.
Sosialisasi pada tahun 2015 dilaksanakan untuk anak SMU dan anak
PAUD. Sasaran utama adalah para pelajar di Kabupaten Bantul terutama
siswa baru SMU dimana usianya memasuki masa remaja. Para remaja inilah
yang sering berperilaku kurang tertib dan disiplin dalam berlalu lintas. Tidak
sedikit kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan para remaja usia sekolah.
Permasalahan ini muncul dikarenakan kurangnya pemahaman remaja yang
menggunakan sepeda motor akan peraturan lalu lintas ketika dijalan raya,
disiplin dalam berkendara dan pengendalian sepeda motor ketika di jalan raya.
Dengan meningkatnya jumlah pengendara sepeda motor setiap tahunnya,
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
51
maka bertambah pula angka kecelakaaan yang disebabkan oleh pengendara
sepeda motor dan biasanya disebabkan karena pengendara sepeda motor
pada usia remaja senang mengendari motor dalam keadaan kencang.
Sosialisasi terhadap pelajar dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali di Aula
Pemda Bantul II yang melibatkan perwakilan dari seluh SMU/SMK yang ada di
wilayah Kabupaten Bantul dengan peserta 750 orang. Sosialisasi ini
dilaksanakan dengan menampilkan narasumber yang berasal dari Dinas
Perhubungan dan Kepolisian Sektor Bantul sebagai mitra kerja dalam
penanganan lalu lintas. Sedangkan sosialisasi terhadap penyelenggara
angkutan umum dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali dengan peserta 125
orang. Kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan dan
komitmen berbagai pihak untuk mewujudkan keselamatan lalu lintas dan
menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Sasaran ini merupakan wujud nyata dari misi yang kedua yaitu : “
Meningkatkan Sarana Prasarana Penunjang Ketertiban, Kelancaran,
Keamanan dan Kenyamanan Lalu Lintas “ dan tujuan yang kedua yaitu “
Mewujudkan Keselamatan Lalu Lintas dengan Pemenuhan Sarana dan
Prasarana yang Memadai ”. Sasaran ini mempunyai 5 (lima) indicator yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan fasilitas kelengkapan jalan seperti
rambu lalu lintas, marka jalan, APILL, halte, pagar pengaman jalan, Lampu
Penerangan Jalan Umum (LPJU) dll.
Upaya untuk mencapai indicator ini terus dilaksanakan secara bertahap
mengingat kondisi fasilitas kelengkapan jalan yang ada di wilayah Kabupaten
Bantul saat ini masih jauh dari kondisi ideal sehingga masih dibutuhkan
penambahan guna menekan tingginya angka kecelakaan lalu lintas dan pada
akhirnya terwujud keselamatan lalu lintas.
Untuk mewujudkan sasaran tersebut diharapkan dapat dicapai melalui 2
(dua) program yaitu :
1. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas yang dilaksanakan
dengan 5 (lima) kegiatan yaitu Pengadaan Rambu Lalu Lintas, Pengadaan
Marka Jalan, Pengadaan APILL, Pengadaan Flashing Lamp dan
Pengadaan LPJU,
2. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan dengan kegiatan
Pemeliharaan LPJU.
Sasaran 2
Terpenuhinya Fasilitas Lalu Lintas
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
52
Alokasi anggaran untuk mewujudkan sasaran ini adalah sebesar Rp.
7.263.480.216,- ( tujuh milyar dua ratus enam puluh tiga juta empat ratus
delapan puluh juta dua ratus enam belas rupiah ) dan dapat terealisasi
sebesar Rp. 7.122.274.475,- ( tujuh milyar seratus dua puluh dua juta dua
ratus tujuh puluh empat ribu emapt tujuh puluh lima rupiah ) atau sebesar
98,06 %, sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar Rp. 141.205.741,-
( seratus empat puluh satu juta dua ratus lima ribu tujuh ratus empat puluh
satu rupiah ).
Tabel 3.15
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Peningkatan Fasilitas Keselamatan
Lalu Lintas Tahun 2015
No Indikator Realisasi s.d 2014
2015 Target akhir
RPJMD
% Capaian s.d 2015 terhadap
target akhir Target Realisasi
% capaian
1
Persentase peningkatan fa silitas keselamatan lalu lintas (rambu)
15,94% 20% 20.21% 101.04% 100.00% 96.88%
2
Persentase peningkatan fa silitas keselamatan lalu lintas (marka)
32,70% 20% 30.02% 150.12% 100% 115.53%
3
Persentase peningkatan fa silitas keselamatan lalu lintas (APILL)
25% 20% 25% 125.00% 100% 100%
4 Terpenuhinya kebutuhan flashing lamp
5 5 5 100.00% 20 95%
5 Terpenuhinya kebutuhan LPJU
250 252 287 113.89% 600 93.03%
Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015
1.2.2.3 Persentase Peningkatan Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas
( Rambu )
Tujuan ditetapkannya indikator ini adalah untuk mengukur kinerja Dinas
Perhubungan dalam menyediakan fasilitas lalu lintas berupa rambu lalu lintas.
Formulasi yang digunakan adalah jumlah fasilitas lalu lintas (rambu) terpasang
pada tahun n dibagi jumlah kebutuhan fasilitas lalu lintas (rambu lalu lintas) kali
100%. Capaian indikator ini pada tahun 2015 adalah sebesar 101,04 %.
Apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian ini mengalami
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
53
kenaikan sebesar 21.36% karena pada tahun 2014 capaian kinerjanya
79.68%. Pada tahun 2014 dari target 20% yang ditetapkan dapat tercapai
sebesar 15.94% sedangkan pada tahun 2015 dari target 20% hanya dapat
tercapai sebesar 20.21%.
Pada tahun 2015 terjadi kenaikan capaian kinerja dari pada capaian
kinerja pada tahun 2014 karena terdapat kenaikan jumlah rambu yang
terpasang sebanyak 43 unit yang diakibatkan oleh bertambahnya kebutuhan
rambu yang harus di pasang.
Berikut data jumlah rambu terpasang, kebutuhan rambu dan capaian kinerja
tahun 2011 s.d 2015.
Tabel 3.16
Jumlah Rambu Terpasang, Jumlah Kebutuhan Rambu dan
Capaian Kinerja Tahun 2011-2015
No Tahun Realisasi Kinerja Capaian Kinerja
Kebutuhan Terpasang Realisasi Target Capaian
1 2011 866 unit 159 unit 18.36% 20% 91.80%
2 2012 138 unit 15.94% 20% 79.68%
3 2013 229 unit 26.44% 20% 132.22%
4 2014 138 unit 15.94% 20% 79.68%
5 2015 175 unit 20.21% 20% 101.04%
Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015
Grafik 3.6
Target dan Realisasi Kinerja Pengadaan Rambu Tahun 2011-2015
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
54
Tabel 3.17
Rencana dan Capaian Kinerja Rambu Tahun 2015
No Indikator Realisasi s.d 2014
2015 Target akhir
RPJMD
% Capaian s.d 2015 terhadap
target akhir Target Realisasi % capaian
1
Persentase peningkatan fa silitas keselamatan lalu lintas (rambu)
15,94% 20% 20.21% 101.04% 100% 101.04%
Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015
Grafik 3. 7
Perkembangan Capaian Kinerja Rambu Tahun 2011 - 2015
Gambar 3.4 Pemasangan Rambu
Lalu Lintas
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
55
1.2.2.4 Persentase Peningkatan Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas ( Marka
Jalan )
Indikator ini bertujuan untuk mengukur kinerja Dinas Perhubungan dalam
menyediakan fasilitas lalu lintas berupa marka jalan. Formulasi yang
digunakan adalah jumlah fasilitas lalu lintas (marka jalan) terpasang pada
tahun n dibagi jumlah kebutuhan fasilitas lalu lintas (marka jalan) kali 100%.
Capaian indikator ini pada tahun 2015 adalah sebesar 150,12 %. Apabila
dibandingkan dengan capaian tahun 2014, capaian ini mengalami penurunan
sebesar 18.38 % karena pada tahun 2013 hanya tercapai 168,50%. Pada
tahun 2015 dari target 20% yang ditetapkan hanya dapat tercapai sebesar
30.02% sedangkan pada tahun 2014 dari target 20% dapat tercapai sebesar
32,70%.
Penurunan capaian kinerja ini disebabkan karena adanya penurunan
realisasi kinerja dari tahun 2014 ke tahun 2015. Meskipun demikian target
tahunan dari pengadaan marka melampaui target sebesar 10,02 %. Berikut
data jumlah marka terpasang, kebutuhan marka dan capaian kinerja tahun
2011 s.d 2015.
Tabel 3.18
Jumlah Marka Terpasang, Jumlah Kebutuhan Marka dan Capaian Kinerja
Tahun 2011-2015
No Tahun
Realisasi Kinerja Capaian Kinerja
Kebutuhan Terpasang Realisasi Target Capaian
1 2011 4030 M2 868 M2 21.54% 20% 91,80%
2 2012
630 M2 15.63% 20% 78.15%
3 2013
630 M2 15.63% 20% 78.15%
4 2014
1318 M2 32.70% 20% 168.50%
5 2015
1210 M2 30.02% 20% 150.12%
Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
56
Grafik 3.8
Target dan Realisasi Kinerja Marka Tahun 2011-2015
Tabel 3.19
Rencana dan Capaian Kinerja Marka Tahun 2015
No Indikator Realisasi s.d 2014
2015 Target akhir
RPJMD
% Capaian s.d 2015 terhadap
target akhir
Target Realisasi %
capaian
1 Persentase peningkatan fa silitas keselamatan lalu lintas (marka)
15,94% 20% 30.02% 150.12% 100% 150.12%
Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015
Grafik 3.9
Capaian Kinerja Tahun 2011-2015
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
57
1.2.2.5 Persentase Peningkatan Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas ( APILL )
Tujuan ditetapkannya indikator ini adalah untuk mengukur kinerja Dinas
Perhubungan dalam menyediakan fasilitas lalu lintas berupa Alat pemberi
Isyarat Lalu Lintas (APILL). Formulasi yang digunakan adalah jumlah fasilitas
lalu lintas (APILL) terpasang pada tahun n dibagi jumlah kebutuhan fasilitas
lalu lintas (APILL) kali 100%.
Capaian indikator ini pada tahun 2015 adalah sebesar 125 %. Apabila
dibandingkan dengan capaian tahun 2014 capaian ini tidak mengalami
perubahan. Pada tahun 2015 dari target 20% yang ditetapkan dapat tercapai
sebesar 25% sedangkan pada tahun 2013 dari target 20% juga dapat tercapai
25%. Kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik karena adanya dukungan
dana dari pusat melalui DAK Keselamatan Transportasi Darat. Berikut data
Realisasi dan Capaian Kinerja tahun 2011 s.d 2015.
Tabel 3.20
Realisasi dan Capaian Kinerja APILL Tahun 2011-2015
No Tahun Realisasi Kinerja Capaian Kinerja
Kebutuhan Terpasang Realisasi Target Capaian
1 2011 4 unit 0 unit 0% 20% 0
2 2012 1 unit 25% 20% 125%
3 2013 1 unit 25% 20% 125%
4 2014 1 unit 25% 20% 125%
5 2015 1 unit 25% 20% 125%
Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015
Tabel 3.21
Rencana dan Capaian Kinerja Pengadaan APILL Tahun 2015
No Indikator Realisasi s.d 2014
2015 Target akhir
RPJMD
% Capaian s.d 2015 terhadap
target akhir
Target Realisasi %
capaian
1 Persentase peningkatan fa silitas keselamatan lalu lintas (APILL)
1 20% 25.00% 125.00% 100% 125.00%
Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
58
Grafik 3.10
Target dan Realisasi Kinerja Pengadaan APILL Tahun 2011-2015
Grafik 3.11
Capaian Kinerja Pengadaan APILLTahun 2011-2015
1.2.2.6 Terpenuhinya Kebutuhan LPJU
Tujuan ditetapkannya indikator ini adalah untuk mengukur kinerja Dinas
Perhubungan dalam menyediakan fasilitas pendukung keselamatan lalu lintas
berupa Lampu Penerangan Jalan. Formulasi yang digunakan adalah jumlah
Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) terpasang pada tahun n dibagi
jumlah kebutuhan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) kali 100%.
Capaian indikator ini pada tahun 2015 adalah sebesar 100%. Apabila
dibandingkan dengan capaian tahun 2014 capaian ini mengalami kenaikan
sebesar 1% karena pada tahun 2014 hanya tercapai 99%. Pada tahun 2015
dari target 287 unit yang ditetapkan dapat terealisasi sebesar 287 unit
sedangkan pada tahun 2014 dari target 252 unit dapat terealisasi sebesar 250
unit.
Berikut data realisasi dan capaian kinerja tahun 2011 s.d 2015.
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
59
Tabel 3.22
Realisasi Dan Capaian Kinerja LPJU Tahun 2011-2015
No Tahun Target Realisasi Capaian
1 2011 0 unit 0 unit 0%
2 2012 50 unit 50 unit 100%
3 2013 171 unit 120 unit 70%
4 2014 252 unit 250 unit 99%
5 2015 287 unit 287 unit 100%
Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015
Grafik 3.12
Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2011-2015
Tabel 3.23
Rencana dan Capaian Kinerja LPJU Tahun 2015
No Indikator Realisasi s.d 2014
2015 Target akhir
RPJMD
% Capaian s.d 2015 terhadap
target akhir
Target Realisasi %
capaian
1
Persentase peningkatan fa silitas keselamatan lalu lintas (LPJU)
250 287 287 100.00% 600 117.83%
Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
60
Grafik 3.13
Target dan Realisasi Kinerja LPJU Tahun 2011-2015
1.2.2.7 Terpenuhinya Kebutuhan Flashing Lamp
Tujuan ditetapkannya indikator ini adalah untuk mengukur kinerja Dinas
Perhubungan dalam menyediakan fasilitas keselamatan lalu lintas berupa
Flashing Lamp. Formulasi yang digunakan adalah jumlah fasilitas lalu lintas
(flashing lamp) terpasang pada tahun n dibagi jumlah kebutuhan fasilitas lalu
lintas (flashing lamp) kali 100%. Capaian indikator ini pada tahun 2015 adalah
sebesar 100%. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2014 capaian ini
tidak mengalami perubahan. Pada tahun 2015 dari target 5 unit yang
ditetapkan dapat terealisasi sebesar 5 unit sedangkan pada tahun 2014 dari
target 5 unit dapat terealisasi sebesar 5 unit.
Berikut data realisasi dan capaian kinerja tahun 2011 s.d 2015.
Tabel 3.24
Realisasi Dan Capaian Kinerja Flashing Lamp Tahun 2011-2015
No
Tahun
Target
Realisasi
Capaian
1
2011
1
unit
0
unit
0%
2
2012
3
unit
3
unit
100%
3
2013
6
unit
6
unit
100%
4
2014
5
unit
5
unit
100%
5
2015
5
unit
5
unit
100%
Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
61
Tabel 3.25
Rencana dan Capaian Kinerja Flashing Lamp Tahun 2015
No Indikator Realisasi s.d 2014
2015 Target akhir
RPJMD
% Capaian s.d 2015 terhadap
target akhir
Target Realisasi
% capaian
1 Persentase peningkatan fa silitas keselamatan lalu lintas (Flashing Lamp)
5 5 5 100.00% 100% 100.00%
Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015
Grafik 3.14
Target dan Realisasi Kinerja Flashing Lamp Tahun 2011-2015
Grafik 3.15
Capaian Kinerja Flashing Lamp Tahun 2011-2015
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
62
Gambar 3.5 Gambar Pemasangan Flashing Lamp
Sasaran ini terdiri dari 2 (dua) indikator dan ditetapkan untuk mencapai
misi yang ketiga yaitu : “Meningkatkan Peran Bidang Perhubungan dalam
Mendukung Pembangunan / Pengembangan Wilayah, Pertumbuhan Ekonomi,
Sosial dan Budaya” dan tujuan yang ketiga yaitu “Mewujudkan Perencanaan
Pembangunan Sektor Perhubungan yang Komprehensif dan Terpadu dengan
Sektor Lain”.
Sasaran ini ditujukan untuk menyediakan dan melengkapi database
transportasi terkait database kajian kinerja kapasitas jalan ( beban lalu lintas )
untuk mengetahui V/C ratio kendaraan yang melintas di ruas jalan arteri,
database kajian kinerja pelayanan angkutan penumpang untuk mengetahui
tingkat pelayanannya ( load factor ). Dengan adanya database ini diharapkan
dapat digunakan sebagai pertimbangan pengambilan kebijakan terkait
manajemen dan rekayasa lalu lintas sehingga tercipta sistem transportasi yang
baik maupun pengaturan, pengendalian dan penentuan angkutan umum yang
tepat sehingga terwujud ketertiban dan kelayakan angkutan umum. Di samping
itu keberadaan database ini ke depannya tentunya akan sangat mendukung
dalam penyusunan perencanaan program kegiatan bidang perhubungan yang
diharapkan semakin tahun akan mengalami peningkatan.
Untuk mewujudkan sasaran tersebut diharapkan dapat dicapai melalui
Program Peningkatan Pelayanan Angkutan yang dilaksanakan dengan
kegiatan Pengumpulan dan Analisis Database Pelayanan Transportasi dan
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ dengan
Sasaran 3
Meningkatnya ketersediaan dokumen database transportasi
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
63
Kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan APILL, Rambu Lalu Lintas dan Marka.
Alokasi anggaran untuk mewujudkan sasaran ini adalah sebesar Rp.
474.395.000,- (empat ratus tujuh puluh empat juta tiga ratus sembilan puluh
lima ribu rupiah ). Sampai akhir tahun dapat terealisasi sebesar Rp.
460.853.700,- ( empat puluh enam juta dekapan ratus lima puluh tiga tujuh
ratus rupiah ) atau sebesar 97,15%, hingga terjadi efisiensi anggaran sebesar
Rp.13.541.300,- ( tiga belas juta lima ratus empat puluh satu ribu tiga ratus
rupiah). Sedangkan capaian kinerja masing – masing indikator pada sasaran
ini sebagaimana tersebut dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.26
Capaian Indikator Kinerja Sasaran
Meningkatnya ketersediaan dokumen database transportasi Tahun 2015
No Indikator Realisasi s.d 2014
2015 Target akhir
RPJMD
% Capaian s.d 2015 terhadap
target akhir
Target Realisasi
% capaian
1
V/C ratio
kendaraan
yang
melintas di
kota
258,88% 0,24 0.7 291.67% 0,24 291.67%
2
Load factor
angkutan
umum
32,86 0,70 0,21 30% 0,7 0,21
Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2015
3.2.2.9 V/C Ratio Kendaraan Yang Melintas di Kota
Tujuan ditetapkannya indikator ini adalah sebagai indikator kinerja fungsi
volume per kapasitas dan sebagai instrument pengawasan untuk menentukan
optimalisasi kinerja ruas jalan. Formulasi yang digunakan adalah volume
kendaraan yang melintas dikota dibagi kapasitas ruas jalan kali 100%.
Capaian indikator ini pada tahun 2015 adalah sebesar 291,67%. Apabila
dibandingkan dengan capaian tahun 2014 capaian ini mengalami kenaikan
dimana pada tahun 2014 mencapai 258,88%. Pada tahun 2015 dari target
0,24 yang ditetapkan dapat terealisasi sebesar 0,7 sedangkan pada tahun
2014 dari target 0,27 dapat terealisasi sebesar 0,69. Untuk ruas jalan yang
disurvei adalah ruas jalan Bantul. Berikut data volume ruas jalan dan kapasitas
ruas jalan Bantul dari tahun 2011 s.d 2015.
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
64
Tabel 3.27
Data Volume Ruas Jalan dan Kapasitas Ruas Jalan Bantul Tahun 2011-2015
No Tahun Kapasitas Volume V/C Ratio
Target Realisasi Capaian
1 2011 1887 1228 0.36 0.65 180%
2 2012 1887 1412 0.32 0.75 233%
3 2013 1887 1302 0.3 0.69 230%
4 2014 1887 1320 0.27 0.699 258.88%
5 2015 1887 1321 0.24 0.7 291.67%
Tabel 3.28
Rencana dan Capaian Kinerja V/C RatioTahun 2015
No Indikator Realisasi s.d 2014
2015 Target akhir
RPJMD
% Capaian s.d 2015 terhadap
target akhir Target Realisasi % capaian
1
V/C ratio kendaraan yang melintas kota
0.699 0.24 0.7 291.67% 0.24 291.67%
Grafik 3.16
Target dan Realisasi Kinerja V/C Ratio Tahun 2011-2015
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
65
Grafik 3.17
Capaian Realisasi Kinerja Tahun 2011-2015
Dilihat dari struktur jaringan jalan di Kabupaten Bantul dalam
perkembangan satu dekade terakhir ini, ruas – ruas jalan yang saling
menghubungkan Kabupaten Bantul menuju / dari Yogyakarta, menunjukkan
peningkatan arus lalu lintas yang signifikan yang tidak sebanding dengan
kapasitas jalan yang ada sehingga menimbulkan kepadatan lalu lintas yang
akhirnya berujung pada kemacetan lalulintas. Kepadatan lalu lintas merupakan
ratio perbandingan antara Volume Kendaraan dengan kapasitas Jalan (V/C
Ratio) yang merupakan salah satu parameter yang dipergunakan untuk
mengukur kwalitas palayanan dari ruas jalan atau level of service (LOS) suatu
ruas jalan dapat juga digunakan sebagai indikator tingkat kemacetan jalan
dengan formula : Rata – rata VCR pada ruas – ruas jalan dibagi jumlah ruas
jalan. Yang dimaksud dengan volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan
yang melalui satu titik lokasi yang tetap pada ruas jalan pada satu satuan
tertentu, kapasitas jalan adalah jumlah kendaraan maksimal yang dapat
melalui satu titik lokasi yang tetap pada suatu ruas jalan, pada satu satuan
tertentu. Untuk menentukan kualitas jalan tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut berikut :
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
66
Tabel. 3.29
Batas Lingkup V/C Ratio dan Karakteristiknya
Karakteristik Tingkat Tingkat pelayanan
Karakteristik – karakteristik Batas lingkup V/C
A Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan yang diinginkan tanpa hambatan
0,00-0,20
B Arus stabil, tetapi kecepatan mulai dibatasi oleh kondisi lalulintas, pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan
0,21-0,44
C Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan
0,45-0,74
D Arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih dikendalikan V/C masih dapat ditolerir
0,75-0,84
E Volume lalulintas mendekati/berada pada kapasitas arus tidak stabil, kecepatan terkadang terhenti
0,85-1,00
F Arus yang dipaksakan atau macet, kecepatan rendah, volume dibawah kapasitas. Antrian panjang dan terjadi hambatan – hambatan yang besar.
>1,00
Kondisi tingkat kepadatan lalu lintas di ruas jalan Bantul tahun 2015
berada pada level C ring 0,45 – 0,74 dengan V/C Ratio sebesar 0,7 berarti
ruas jalan Bantul dalam kondisi arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak
kendaraan dikendalikan, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan
tersebut. Berdasarkan tabel 3.8 diatas dapat disampaikan capaian indikator
sasaran tingkat kepadatan lalu lintas (V/C Ratio) tahun 2015 sebesar 29,71%
dibandingkan tahun 2014 menghasilkan capaian kinerja 255%.
Pencapaian target ini disebabkan pesatnya tingkat pertumbuhan
kendaraan pribadi sehingga masyarakat banyak yang beralih menggunakan
kendaraan pribadi. Jumlah kendaraan yang semakin banyak ini menyebabkan
kendaraan yang melintas di kota semakin banyak pula. Hasil penghitungan
V/C ratio menunjukkan hampir mendekati angka 1. Hal ini menunjukkan bahwa
kepadatan lalu lintas sudah tinggi dan apabila dibiarkan akan menimbulkan
permasalahan tersendiri karena dikemudian hari akan menyebabkan
kemacetan. Semakin besar capaiannya mengindikasikan adanya kepadatan
lalu lintas yang mengarah ke kemacetan sehingga diperlukan penanganan
seperti penguraian kendaraan lewat jalan alternatif maupun dengan penerapan
sistem satu arah.
Upaya Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul didalam menurunkan
angka V/C Ratio dengan cara meningkatkan kapasitas jalan (supplay) melalui
kegiatan – kegiatan monitoring pengawasan dan pengendalian
penyelenggaraan perparkiran dengan menerapkan pelarangan parkir di badan
jalan sehingga kapasitas jalan tetap optimal dengan mengurangi hambatan –
hambatan samping jalan, pemeliharaan APILL, kajian penerapan sistem satu
arah.
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
67
3.2.2.10 Load Faktor Angkutan Penumpang Umum
Tujuan ditetapkannya indikator ini adalah merupakan alat kontrol
/pengawasan terhadap penyediaan jasa angkutan dan dasar penentu
pengembangan dan perencanaan transportasi di Kabupaten Bantul. Formulasi
yang digunakan adalah jumlah penumpang angkutan umum tahun n dibagi
kapasitas penumpang kali 100%.
Pada tahun 2015 capaian kinerja mencapai 29,61%. Capaian ini
mengalami penurunan dibanding tahun 2014 yang dapat mencapai 32,45%.
Pada tahun 2015 target yang ditetapkan sebesar 0,7% dan dapat terealisasi
sebesar 0,21%. Apabila dibandingkan dengan tahun 2014 realisasi ini
mengalami penurunan. Pada tahun 2014 dari target 0,7% terealisasi 0,23%.
Berikut data realisasi dan capaian kinerja tahun 2012-2014 :
Tabel 3.30
Data Realisasi dan Capaian Kinerja Load Faktor Angkutan Tahun 2012-2015
No Tahun Kapasitas Volume Load Faktor Angkutan Umum
Target Realisasi Capaian
1 2012 5321700 1684800 0.7 0.32 45%
2 2013 1343520 0.7 0.25 36%
3 2014 1208880 0.7 0.23 32%
4 2015 1103010 0.7 0.21 30%
Gambar 3.6 Salah satu jenis angkutan umum yang
beroperasi di Kabupaten Bantul
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
68
Grafik 3.18
Target dan Realisasi Kinerja Load Faktor Angkutan Tahun 2011-2015
Grafik 3.19
Capaian Realisasi Kinerja Load Faktor Angkutan Tahun 2011-2015
Dari tahun ke tahun capaian kinerja indikator ini mengalami trend
penurunan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
1. Pesatnya tingkat pertumbuhan kendaraan pribadi sehingga masyarakat
lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dibanding angkutan umum
2. Berkurangnya jumlah angkutan umum yang melayani dikarenakan
keterbatasan biaya operasional kendaraan
3. Pelayanan angkutan umum yang belum memenuhi standar pelayanan
sehingga masyarakat enggan menggunakan angkutan umum.
4. Rute / trayek angkutan umum yang belum dapat menjangkau wilayah
sesuai kebutuhan masyarakat.
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
69
Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut
adalah sebagai berikut :
1. memberikan bantuan penguatan modal terhadap penyedia/operator
angkutan umum sebagai tanggung jawab pemerintah dalam upaya
pengembangan angkutan dalam rangka peningkatan pelayanan kepada
masyarakat.
2. melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat agar senantiasa
menggunakan angkutan umum
3. melaksanakan sosialisasi kepada pengusaha angkutan agar senantiasa
meningkatkan pelayanannya
4. melakukan upaya manajemen penataan dan pemerataan trayek angkutan
umum pada pusat – pusat kegiatan yang belum tersentuh oleh angkutan
umum.
Sasaran ini terdiri dari 3 (tiga) indikator dan ditetapkan untuk mencapai
misi yang keempat yaitu : “Meningkatkan Peran dalam Penggalian Sumber
Pendapatan Asli Daerah dari Sektor Perhubungan” . Sasaran ini ditujukan
untuk melaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi dalam rangka menggali
sumber PAD untuk meningkatkan penerimaan pendapatan dari sektor
perhubungan antara lain parkir, terminal, pengujian kendaraan bermotor,
maupun menara telekomunikasi.
Untuk mewujudkan sasaran tersebut diharapkan dapat dicapai melalui
Program Peningkatan Pelayanan Angkutan yang dilaksanakan dengan
kegiatan Fasilitasi Perijinan di Bidang Perhubungan dan Operasional
Pengendalian Tower serta Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana dan
Fasilitas LLAJ dengan kegiatan yang dilaksanakan adalah Rehabilitasi /
Pemeliharaan Terminal / Pelabuhan. Alokasi anggaran untuk mewujudkan
sasaran ini adalah sebesar Rp. 99.560.000,- (sembilan puluh sembilan juta
lima ratus enam puluh ribu rupiah) dan dapat terealisasi sebesar
Rp. 94.551.000,- (seratus dua puluh delapan juta dua ratus lima puluh empat
ribu rupiah) atau sebesar 94,96%, sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar
Rp. 5.009.000,- ( lima juta sembilan ribu rupiah ).
Sasaran 4
Meningkatnya pendapatan asli daerah sektor perhubungan
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
70
Tabel 3.31
Realisasi Capaian Kinerja Indikator Sasaran Meningkatnya Pendapatan Asli
Daerah Sektor Perhubungan Tahun 2015
No Indikator Realisasi s.d 2014
2015 Target akhir
RPJMD
% Capaian s.d 2015 terhadap
target akhir Target Realisasi % capaian
1 Daya angkut penumpang
1.208.880 1763022 1103010 62.56% 1.763.022 62.56%
2 Jumlah arus penumpang angkutan umum
1.208.880 1763022 1103010 62.56% 1.763.022 62.56%
3 Jumlah ijin trayek 3 6 3 50% 6 50%
4
Persentase penerimaan PAD sector perhubungan
145,15% 100% 124.22% 124.22% 100% 124.22%
3.2.2.11 Daya angkut penumpang
Tujuan ditetapkannya indikator ini adalah sebagai fokus pelayanan dan
optimalisasi jaringan angkutan dalam melayani pergerakan orang. Formulasi
yang digunakan adalah jumlah daya angkut penumpang angkutan umum pada
tahun n. Pada tahun 2015 capaian indikator ini adalah sebesar 62,56%, dari
target 1.763.022 seat/tahun tercapai 1.103.010 seat/tahun. Apabila
dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 capaian ini mengalami
penurunan.
Pada tahun 2014 capaian sebesar 68,56%, dari target 1.763.022
seat/tahun dapat tercapai 1.208.880 seat/tahun. Penurunan realisasi ini
disebabkan beberapa hal antara lain :
1. Pesatnya pertumbuhan kendaraan pribadi
2. Pelayanan angkutan umum yang belum memenuhi standar pelayanan
angkutan umum sehingga enggan menggunakan angkutan umum dan
lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.
3. Berkurangnya jumlah angkutan umum yang melayani dikarenakan
keterbatasan BOK
4. Rute/trayek yang belum dapat menjangkau wilayah sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan
tersebut di atas antara lain :
1. melaksanakan sosialisasi/penyuluhan kepada masyarakat agar senantiasa
menggunakan angkutan umum
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
71
2. melaksanakan sosialisasi/penyuluhan kepada penyelenggara angkutan
dalam hal ini pengusaha angkutan dan awak angkutan umum agar
senantiasa meningkatkan pelayanannya sehingga masyarakat tertarik
menggunakan angkutan umum.
3. memberikan bantuan penguatan modal terhadap penyedia/operator
angkutan umum sebagai tanggung jawab pemerintah dalam upaya
pengembangan angkutan dalam rangka peningkatan pelayanan kepada
masyarakat.
4. melakukan manajemen penataan dan pemerataan trayek angkutan umum
pada pusat-pusat kegiatan yang belum tersentuh oleh angkutan umum.
Berikut data realisasi dan capaian kinerja daya angkut penumpang tahun
2012 s.d 2015
Tabel 3.32
Data Realisasi dan Capaian Kinerja Daya Angkutan Umum Tahun 2012 s.d
2015
No Tahun Target Realisasi Capaian
1 2012 1763022 1684800 95.56%
2 2013 1763022 1343520 76.21%
3 2014 1763022 1208880 68.57%
4 2015 1763022 1103010 62.56%
Tabel 3.33
Rencana dan Capaian Kinerja Daya Angkutan Umum Tahun 2015
No Indikator Realisasi s.d 2014
2015 Target akhir
RPJMD
% Capaian s.d 2015 terhadap
target akhir
Target Realisasi % capaian
1 Jumlah
Arus Penumpang
1208880 1763022 1103010 62.56% 1763022 62.56%
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
72
Grafik 3.20
Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2012-2015
Grafik 3.21
Capaian Kinerja Tahun 2012-2015
3.2.2.12 Jumlah arus penumpang angkutan umum
Indikator ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak jumlah
penumpang angkutan umum yang melewati terminal.. Formulasi yang
digunakan adalah jumlah daya angkut penumpang angkutan umum pada
tahun n. Pada tahun 2015 capaian indikator ini adalah sebesar 62,56%, dari
target 1.763.022 seat/tahun tercapai 1.103.010 seat/tahun. Apabila
dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 capaian ini mengalami
penurunan.
Dari tahun ke tahun jumlah arus penumpang angkutan umum mengalami
penurunan. Penurunan ini disebabkan beberapa hal antara lain :
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
73
1. Kurang optimalnya pelayanan angkutan umum sehingga pengguna
kendaraan pribadi tumbuh dangan pesat. Hal ini didukung juga oleh
adanya kemudahan untuk mendapatkan kendaraan pribadi sehingga
masyarakat memilih untuk menggunakan kaendaraan pribadi;
2. Tingginya biaya operasional kendaraan penumpang umum menyebabkan
turunnya jumlah kendaraan angkutan umum;
Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan
tersebut di atas antara lain :
1. Melaksanakan sosialisasi/penyuluhan kepada pengusaha angkutan dan
awak angkutan umum agar senantiasa meningkatkan pelayanannya
sehingga masyarakat tertarik menggunakan angkutan umum;
2. Memberikan sosialisasi kepada masyakat akan pentingnya penggunaan
angkutan umum;
Berikut data realisasi dan capaian kinerja jumlah arus penumpang angkutan
umum tahun 2012 s.d 2015
Tabel 3.34
Data Realisasi dan Capaian Kinerja Arus Angkutan Umum
Tahun 2012 s.d 2015
No Tahun Target Realisasi Capaian
1 2012 1763022 1684800 95.56%
2 2013 1763022 1343520 76.21%
3 2014 1763022 1208880 68.57%
4 2015 1763022 1103010 62.56%
Tabel 3.32
Rencana dan Capaian Kinerja Tahun 2015
No Indikator Realisasi s.d 2014
2015 Target akhir
RPJMD
% Capaian s.d 2015 terhadap
target akhir
Target Realisasi %
capaian
1 Jumlah Arus Penumpang
1208880 1763022 1103010 62.56% 1763022 62.56%
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
74
Grafik 3.22
Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2012-2015
Grafik 3.23
Capaian Kinerja Tahun 2012-2015
3.2.2.13 Jumlah ijin trayek
Berdasar UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(LLAJ) pasal 5 dinyatakan bahwa Negara bertanggung jawab atas Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan dan pembinaannya dilaksanakan oleh Pemerintah, yang
meliputi perencanaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan. Dalam hal
penyediaan dan penyelenggaraan jasa layanan angkutan orang dalam trayek,
pemerintah mengendalikannya dengan menerbitkan Ijin.
Hakekat diterbitkannya Ijin oleh pemerintah adalah dalam rangka untuk :
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
75
1. Memberikan jaminan bagi pengguna jasa angkutan untuk mendapatkan
jasa angkutan sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Untuk
mewujudkan kepastian pelayanan jasa angkutan umum tersebut maka
setiap operator harus dapat melaksanakan kewajiban yang telah
ditetapkan.
2. Memberikan perlindungan kepada penyedia jasa/operator dengan
menjaga keseimbangan antara penyediaan angkutan (supply) dan
permintaan angkutan (demand), agar perusahaan dapat menjaga dan
mengembangkan usahanya.
Pengusaha angkutan yang akan melakukan kegiatan angkutan dalam
trayek tetap dan teratur wajib memiliki Izin Trayek untuk setiap kendaraan
yang dioperasikan. Ijin Trayek berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
Perijinan angkutan di Kabupaten Bantul diatur dengan Peraturan Daerah
Nomor 10 Tahun 2005 dan diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun
2008.
Ijin trayek di Kabupaten Bantul dari tahun ke tahun mengalami penurunan
jumlah yang signifikan terutama untuk trayek angkutan pedesaan. Hal ini
disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan kendaraan pribadi dan pelayanan
angkutan yang tidak sesuai standar sehingga hal tersebut mempengaruhi
jumlah penumpang yang menggunakan kendaraan angkutan umum. Dampak
dari pengurangan jumlah penumpang ini adalah pengurangan armada
angkutan umum bahkan ada angkutan umum pada trayek tertentu tidak
melakukan operasional atau pencabutan ijin.
Upaya pemerintah dalam menghidupkan kembali penggunaan angkutan
umum ini adalah dengan melakukan sosialisasi kepada pengusaha angkutan
dan masyarakat serta perencanaan trayek angkutan umum yang dapat
menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Bantul.
Formulasi yang digunakan untuk menghitung indikator ini adalah jumlah
ijin trayek angkutan pedesaan yang keluar pada tahun n. Pada tahun 2015 ijin
yang dikeluarkan hanya ada 3 (tiga) ijin yaitu untuk angkutan pedesaan
dengan trayek Pasar Bantul – Imogiri, Pasar Bantul – Tugu Gentong dan
Pasar Imogiri – Dlingo (lewat Seropan).
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
76
Tabel 3.34
Data Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2012 s.d 2015
No Tahun Target Realisasi Capaian
1 2012 6 6 100.00%
2 2013 6 5 83.33%
3 2014 6 3 50.00%
4 2015 6 3 50.00%
Tabel 3.35
Rencana dan Capaian Kinerja Tahun 2015
No Indikator Realisasi s.d 2014
2015 Target akhir
RPJMD
% Capaian s.d 2015 terhadap
target akhir
Target Realisasi %
capaian
1 Jumlah Ijin Trayek
3 6 3 50.00% 6 50.00%
Grafik 3.24
Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2012-2015
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
77
Grafik 3.25
Capaian Kinerja Tahun 2012-2015
3.2.2.14 Persentase penerimaan PAD sektor perhubungan
Indikator ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dinas dalam upaya
pencapaian target pendapatan asli daerah. Selain melaksanakan tupoksi
melaksanakan melaksanakan urusan rumah tangga pemerintahan daerah
bidang perhubungan, juga melaksanakan tugas mengelola sumber
pendapatan asli daerah dari sektor perhubungan. Retribusi sektor
perhubungan yang menjadi kewenangan Dinas Perhubungan antara lain :
1. Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum
2. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
3. Retribusi Parkir di Tempat Khusus Parkir
4. Retribusi Terminal
5. Denda Keterlambatan
6. Retribusi Pemakaian Bus
7. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
Formulasi yang digunakan untuk menghitung kinerja indikator ini adalah
jumlah realisasi pendapatan tahun n dibagi target pendapatan tahun n kali
100%. Pada tahun 2015 realisasi pendapatan daerah sebesar
Rp1.453.755.331 (satu milyar empat ratus lima puluh tiga juta tujuh ratus lima
puluh lima ribu tiga ratus tiga puluh tiga rupiah) dari target Rp1.170.275.056
(satu milyar seratus tujuh puluh juta dua ratus tujuh puluh lima ribu lima puluh
enam rupiah).
Jika dibanding dengan tahun 2014 capaian ini mengalami penurunan
sebesar 20,92%. Pada tahun 2014 capaian indikator ini adalah sebesar
145,15%. Dari target pendapatan sebesar Rp. 1.492.781.000,- (satu miliar
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
78
empat ratus sembilan puluh dua juta tujuh ratus delapan puluh satu ribu
rupiah) dapat terealisasi sebesar Rp. 2.166.711.518,- (dua miliar seratus enam
puluh enam juta tujuh ratus sebelas ribu lima ratus delapan belas rupiah).
Penurunan ini disebabkan karena adanya penurunan target pada retribusi
menara telekomunikasi.
Capaian retribusi menara telekomunikasi mengalami penurunan dari
tahun 2014 ke tahun 2015. Hal ini disebabkan oleh diberlakukannya
Keputusan Mahakamah Konstitusional Nomor 46/PPU-XII/2014 tanggal 26
Mei 2014 pasal 124. Capaian Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum naik dari
142,16% di tahun 2014 menjadi 189,22% di tahun 2015. Keberhasilan ini tidak
lepas dari upaya-upaya yang telah dilakukan untuk peningkatan penerimaan
PAD baik intensifikasi dan ekstensifikasi. Upaya ekstensifikasi yang telah
dilakukan adalah dengan mencari obyek retribusi baru terbukti dengan
bertambahnya wajib retribusi dari 63 orang di tahun 2014 menjadi 75 orang di
tahun 2015.
Upaya intensifikasi yang telah dilakukan adalah dengan melakukan
wasdal terhadap penyelenggaraan parkir yang sudah ada serta memberikan
penyuluhan/sosialisasi kepada wajib retribusi untuk secara rutin melakukan
penyetoran retribusi ke Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul.
Berikut data target dan realisasi penerimaan PAD sector perhubungan
tahun 2012 s.d 2015
Tabel 3.36
Target dan Realisasi Penerimaan PAD Sektor Perhubungan
Tahun 2012-2015
No Tahun Realisasi Kinerja Capaian Kinerja
Target Realisasi % Target Capaian
1 2012 1,420,480,200 1,634,689,746 115.08% 100% 115.08%
2 2013 1,076,056,250 1,561,056,958 145.07% 100% 145.07%
3 2014 1,492,781,000 2,166,711,518 145.15% 100% 145.15%
4 2015 1,170,275,056 1,453,755,331 124.22% 100% 124.22%
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
79
Tabel 3.37
Rencana dan Capaian Kinerja Tahun 2015
No Indikator Realisasi s.d 2014
2015 Target akhir
RPJMD
% Capaian s.d 2015 terhadap
target akhir
Target Realisasi %
capaian
1 Persentase Penerimaan PAD
145.15% 100% 124.22% 124.22% 100% 124.22%
Grafik 3.26
Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2012-2015
Grafik 3.27
Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2012-2015
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
80
3.3 Akuntabilitas Keuangan
Dalam melaksanakan program kegiatan yang merupakan tugas pokok
dan fungsi selama tahun anggaran 2015, Dinas Perhubungan memperoleh
sumber dana dari APBD maupun APBN melalui DAK Keselamatan
Transportasi Darat yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran TA
2015 dengan jumlah sebesar Rp. 9.844.777.166,- ( sembilan milyar delapan
ratus emapat puluh empat juta tujuh ratus tujuh puluh tujuh ribu seratus enam
puluh enam rupiah ).
Sampai dengan akhir tahun secara keseluruhan dapat terealisir sebesar
Rp. 9.540.101.664,- ( sembilan milyar lima ratus empat puluh juta seratus satu
ribu enam ratus enam puluh empat rupiah ) sehingga terdapat sisa anggaran
sebesar Rp. 304.675.502,- (tiga ratus empat juta enam ratus tujuh puluh lima
ribu lima ratus dua rupiah ). Adapun rencana dan realisasi anggaran adalah
sebagai berikut :
3.3.1 Anggaran dan Realisasi Menurut Rekening Belanja
Pada tahun 2015 alokasi anggaran untuk belanja barang/jasa sebesar
Rp. 2.159.505.950,- (dua milyar seratus lima puluh sembilan juta lima ratus
lima ribu sembilan ratus lima puluh rupiah) dan dapat terealisasi sebesar Rp.
2.045.276.139,- (dua milyar empat puluh lima juta dua ratus tujuh puluh enam
ribu seratus tiga puluh sembilan rupiah). Untuk belanja pegawai sebesar Rp.
4.465.755.000,- (empat milyar empat ratus enam puluh lima juta tujuh ratus
lima puluh lima ribu rupiah). Sampai dengan akhir tahun dapat terealisasi
sebesar Rp. 4.337.331.854,-(empat milyar tiga ratus tiga puluh tujuh juta tiga
ratus tiga puluh satu ribu delapan ratus lima puluh empat rupiah).
Sementara alokasi anggaran untuk belanja modal sebesar
Rp. 7.035.886.216,- (tujuh milyar tiga puluh lima juta delapan ratus delapan
puluh enam ribu dua ratus enam belas rupiah) dan sampai dengan akhir tahun
terealisasi sebesar Rp. 6.866.390.525,- (enam milyar delapan ratus enam
puluh enam juta tiga ratus sembilan puluh ribu lima ratus dua puluh lima
rupiah).
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
81
3.3.2 Anggaran dan Realisasi Menurut Program Kegiatan
Pada tahun 2015 program yang dilaksanakan mendukung sasaran
adalah 8 (delapan) program dengan 17 ( tujuh belas ) kegiatan. Berikut data
alokasi anggaran dan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun 2015.
Tabel 3.38
Anggaran dan Realisasi per Program KegiatanUtama yang Mendukung
Capaian Indikator Kinerja Tahun 2015
No Program/Kegiatan Kegiatan Kegiatan Sisa %
Sasaran 1
Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
1 Uji Kelayakan Trasnportasi Guna Keselamatan Penumpang
332,070,000.00
325,770,023.00
6,299,977.00 98.10%
2 Sosialisasi/Penyuluhan Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
38,348,000.00
29,621,000.00
8,727,000.00 77.24%
3 Pembinaaan Operasional LLAJ
413,310,000.00
408,860,000.00 4,450,000.00 98.92%
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
4 Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana Alat PKB
42,100,000.00
33,605,000.00 8,495,000.00 79.82%
5 Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana Balai PKB
24,200,000.00
24,200,000.00
- 100.00%
Sasaran 2
Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
6 Pengadaan Rambu 575,075,000.00
559,145,625.00
15,929,375.00 97.23%
7 Pengadaan Marka 172,780,216.00
162,413,500.00
10,366,716.00 94.00%
8 Pengadaan Flashing Lamp 171,475,000.00
167,781,000.00
3,694,000.00 97.85%
9 Pengadaan APILL 384,300,000.00
381,921,700.00
2,378,300.00 99.38%
10 Pengadaan Pagar Pengaman Jalan 191,675,000.00
189,422,000.00
2,253,000.00 98.82%
11 Pengadaan LPJU 5,317,625,000.00
5,216,603,450.00
101,021,550.00 98.10%
-
Program Rebilitasi /Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
12 Pemeliharaan LPJU 450,550,000.00
444,987,200.00
5,562,800.00 98.77%
Sasaran 3
Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
13 Pengumpulan dan Analisis Database Pelayanan Transportasi
316,595,000.00
303,092,700.00
13,502,300.00 95.74%
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
82
14 Rehabilitasi dan Pemeliharaan APILL, Rambu dan Marka
157,800,000.00
157,761,000.00
39,000.00 99.98%
Sasaran 4
Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
15 Fasilitasi Perijinan Bidang Perhubungan 26,890,000.00
26,714,000.00
176,000.00 99.35%
16 Operasional Pengendalian Tower 37,670,000.00
32,952,000.00
4,718,000.00 87.48%
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
17 Rehabilitasi/Pemeliharaan Terminal/Pelabuhan
35,000,000.00
34,885,000.00
115,000.00 99.67%
TOTAL
8,687,463,216.00 8,499,735,198.00 187,728,018.00 97.84%
Tabel 3.39
Anggaran dan Realisasi per Program Kegiatan Pendukung Tahun 2015
No Program / Kegiatan Anggaran Realisasi Sisa %
I Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Penyediaan jasa surat-menyurat
3,500,000.000
3,217,970.000
282,030.000 91.94%
2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air & listrik
34,200,000.000
23,816,081.000
10,383,919.000 69.64%
3 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
18,424,000.000
14,515,400.000
3,908,600.000 78.79%
4 Penyediaan jasa administrasi keuangan
38,686,250.000
38,685,900.000
350.000 100.00%
5 Penyediaan jasa kebersihan kantor
54,000,000.000
53,997,350.000
2,650.000 100.00%
6 Penyediaan alat tulis kantor
14,136,000.000
14,118,000.000
18,000.000 99.87%
7 Penyediaan barang cetak dan penggandaan
29,985,000.000
24,810,150.000
5,174,850.000 82.74%
8 Penyediaan komponen instalasi listrik /penerangan bangunan kantor
4,143,700.000
4,141,500.000
2,200.000 99.95%
9 Penyediaan bahan bacaan dan perundang-undangan
2,000,000.000
1,621,000.000
379,000.000 81.05%
10 Penyediaan bahan logistik kantor
2,000,000.000
620,000.000
1,380,000.000 31.00%
11 Penyediaan makanan dan minuman
6,553,000.000
5,572,000.000
981,000.000 85.03%
12 Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
69,750,000.000
69,746,364.000
3,636.000 99.99%
13 Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah
30,000,000.000
21,150,000.000
8,850,000.000 70.50%
14 Penyediaan tenaga teknis pendukung
48,000,000.000
48,000,000.000
- 100.00%
II Program Pemeliharaan sarana dan Prasarana Aparatur
15 Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional
85,550,000.000
80,724,000.000
4,826,000.000 94.36%
III Program Peningkatan Sarana dan
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
83
Prasarana
16 Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
137,406,000.000
108,379,250.000
29,026,750.000 78.88%
17 Pemeliharaan rutin berkala gedung kantor
71,175,000.000
45,060,500.000
26,114,500.000 63.31%
18 Pemeliharaan rutin kendaraan dinas/operasional
382,705,000.000
379,039,663.000
3,665,337.000 99.04%
19 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan Perlengkapan Kantor
10,000,000.000
9,825,000.000
175,000.000 98.25%
III Peningkatan Disiplin Aparatur
20 Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan
87,500,000.000
78,980,000.000
8,520,000.000 90.26%
IV Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
21 Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan
17,600,000.000
10,099,338.000
7,500,662.000 57.38%
VI Perencanaan Pembangunan Daerah
23 Penyusunan Rencana Srategis (Renstra) SKPD
5,000,000.000
-
5,000,000.000 0.00%
24 Penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD
5,000,000.000
4,247,000.000
753,000.000 84.94%
TOTAL
1,157,313,950.000
1,040,366,466.000
116,947,484.000 89.89%
3.3.3 Anggaran dan Realisasi Per Sasaran
Apabila dilihat dari segi sasaran, dari anggaran yang dialokasikan
sebesar Rp. 8.718.724.216,- ( delapan milyar tujuh ratus delapan belas juta
tujuh ratus dua puluh empat dua ratus enam belas rupiah ) dapat terealisasi
sebesar Rp. 8.533.438.198,- ( delapan milyar lima ratus tiga puluh tiga juta
empat ratus tiga puluh delapan ribu seratus sembilan puluh delapan rupiah )
sehingga terdapat efisiensi sebesar Rp. 127.815.167,- ( seratus dua puluh
tujuh juta delapan ratus lima belas ribu seratus enam puluh tujuh rupiah ).
Secara rinci alokasi anggaran dan realisasi per sasaran pada tahun 2015
sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini :
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
84
Tabel 3.40
Anggaran dan Realisasi per Sasaran Tahun 2015
SASARAN INDIKATOR CAPAIAN KINERJA
ANGGARAN REALISASI
Meningkatnya keselamat an lalu lintas
1. Persentase penurunan ang ka kecelakaan lalu lintas
280,79% 850,028,000.00 822,056,023.00
2. Jumlah uji KIR angkutan umum
111,31%
3. Jumlah orang yang terso sialisasi
100%
Terpenuhinya fasilitas lalu lintas
4. Persentase peningkatan fasilitas keselamatan lalu lintas (rambu)
101,04% 7,263,486,216.00 7,122,274,475.00
5. Persentase peningkatan fasilitas keselamatan lalu lintas (marka)
150,12%
6. Persentase peningkatan fasilitas keselamatan lalu lintas (APILL)
125%
7. Terpenuhinya kebutuhan LPJU
100%
8. Terpenuhinya kebutuhan flashing lamp
100%
Meningkatnya ketersedia an dokumen database transpor tasi
9. V/C ratio kendaraan yang melintas dikota
291,67% 474,395,000.00 460,853,700.00
10. Load factor
angkutan umum 30%
Meningkatnya pendapatan asli daerah sektor perhu bungan
11. Daya angkut penumpang
62,56% 130,815,000.00 128,254,000.00
12. Jumlah
arus penumpang
62,56%
13. Jumlah ijin
trayek 50%
14. Persentase penerimaan PAD sektor perhubungan
124,22%
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
86
BAB IV
PENUTUP
4.1 Keberhasilan dan Kegagalan Kinerja
Dinas Perhubungan sebagai instansi teknis sector perhubungan
berusaha untuk memaksimalkan sumber daya yang ada baik itu sumber
daya manusia, sarana dan prasarana maupun anggaran yang telah di
tetapkan untuk pelaksanaan program dan kegiatan serta berusaha untuk
memanfaatkan sumber daya tersebut dengan efekti dan efisien. Meskipun
demikian Dinas Perhubungan berusaha untuk bertanggungjawab
memcapai visi dan misi yang telah ditetapkan.
Berdasarkan evaluasi kinerja dan analisis diperoleh gambaran
mengenai pencapaian kinerja sasaran Dinas Perhubungan Kabupaten
Bantul yang pada umumnya kondusif dan berjalan lancar sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Dilihat dari manajemen daerah, sebagai salah
satu perwujudan otonomi daerah telah menunjukkan peningkatan
kemampuan yang cukup berarti, salah satunya dengan melibatkan seluruh
komponen baik pemerintah maupun peran swasta dan masyarakat insan
perhubungan baik dalam perencanaan partisipasif maupun dari sisi
pengisian pelaksanaan pembangunan dalam pencapaian sasaran tujuan
otonomi daerah secara khusus dan tujuan negara pada umumnya dimana
hakekatnya yaitu untuk menyelenggarakan kesejahteraan rakyat (Welfare
State).
Proses pelaksanaan kinerja yang telah dilaksanakan pada tahun
2015 secara keseluruhan dapat berjalan lancar serta menunjukan
keberhasilan yang berarti, tercermin dari :
1. Meningkatnya keselamatan lalu lintas
2. Terpenuhinya Kebutuhan Fasilitas Lalu Lintas ( APILL, Marka, Rambu,
Guardraill, Flashing Lamp, LPJU dll)
3. Bertambahnya dokumen database transportasi terutama terkait V/C
Ratio dan Load Faktor Angkutan Umum
4. Meningkatnya penerimaan PAD Sektor Perhubungan
4.2 Permasalahan dan Strategi Pemecahan Masalah
Di dalam perjalanan pelaksanaan tujuan kedinasan pada tahun 2015
tidak terlepas dari permasalahan yang dihadapi sejak terbentuknya Dinas
Perhubungan Kabupaten Bantul baik yang datang dari lingkungan internal
maupun eksternal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
87
langkah-langkah dan upaya pemecahan masalah yang dilakukan secara
cermat, partisipatif, dengan menempuh berbagai cara disesuaikan menurut
urgensi dan prioritas masalah di lapangan. Beberapa permasalahan yang
dihadapi beserta upaya yang dilakukan dapat digambarkan dalam matrik
berikut ini :
Tabel 4.1
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan Solusi
1. Terbatasnya tenaga teknis di
bidang transportasi
1. Mengikuti kegiatan bimbingan
teknis yang diselenggarakan oleh
Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kementrian
Perhubungan, BKD Kabupaten
Bantul maupun lembaga teknis
terkait setiap tahunnya.
2. Memberdayakan pegawai dengan
kemampuan teknis untuk
memberikan pembekalan kepada
petugas operasional/lapangan
mengenai ketugasan di bidang
transportasi sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
2. Kurangnya sarana dan prasarana
pendukung pelaksanaan kegiatan
Dinas.
1. Mengoptimalkan sarana dan
prasarana yang telah ada
2. Berusaha untuk melakukan
perencanaan anggaran untuk
menambah sarana dan prasara
sesuai kebutuhan.
3. Sarana dan prasarana lalu lintas
yang belum memadai
1. Mengoptimalkan prasarana yang
telah ada dengan melakukan
perawatan yang intensif agar
prasarana lalu lintas dapat
berfungsi dengan baik
2. Melakukan pengawasan dan
pengendalian prasarana lalu lintas
di setiap jam sibuk pagi di lokasi
Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul 2015
88
rawan kecelakaan.
3. Melakukan kajian kebutuhan
prasarana lalu lintas untuk
perencanaan manajemen
rekayasa tranportasi
4. Melakukan perencanaan dan
penganggaran setiap tahunnya
baik ditingkat APBD I, APBD II dan
APBN..
5. Kurangnya kesadaran hukum dari
masyarakat dalam berlalu lintas.
1. Melakukan kegiatan sosialisasi
untuk awak angkutan, warga
masyarakat serta anak sekolah
dengan berbagai media secara
rutin seperti :
a. Sosialisasi secara langsung
untuk awak angkutan dan anak
sekolah
b. Iklan Layanan masyarakat
c. Siaran radio
d. Spanduk
e. Leaflet
f. Poster
2. Melakukan pemerikasaan insidentil
yang dilaksanakan oleh PPNS
Perhubungan yang dilaksanakan
secara periodic untuk angkutan
barang dan angkutan umum.
Bantul, 29 Februari 2016
Kepala Dinas
Drs. Suwito NIP. 195811151986031010