Laporan Kasus Pribadi Dedy Purnama

download Laporan Kasus Pribadi Dedy Purnama

of 8

Transcript of Laporan Kasus Pribadi Dedy Purnama

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Pribadi Dedy Purnama

    1/8

    Laporan Kasus Pribadi

    ANASTESI UMUM PADA PASIEN

    STAGHORN STONE DEXTRA

    Disusun oleh:

    DEDY PURNAMA

    NIM: 0808121373

    Pembimbing:

    dr. Sutantri Edi Prabowo, Sp.An

    dr. Soni, Sp.An

    dr. Dino Irawan, Sp.An

    KEPANITERAAN KLINIK SENIOR

    BAGIAN ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU

    RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU

    2013

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Pribadi Dedy Purnama

    2/8

    1

    STATUS PASIEN

    BAGIAN ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU

    PEKANBARU

    I. IDENTITAS PASIEN

    Nama : Tn. M

    Jenis kelamin : Laki-Laki

    Umur : 61 tahun

    Pekerjaan : Wiraswasta

    Status : Menikah

    Agama : Kristen protestan

    Suku : Batak

    Alamat : Bengkalis

    No. RM : 81.31.21

    Tanggal MRS : 28 Mei 2013

    II.

    ANAMNESISKeluhan utama

    Pasien datang dengan keluhan nyeri pada pinggang kanan sejak 10 hari

    sebelum masuk rumah sakit

    Riwayat Penyakit Sekarang

    Sejak 10 hari SMRS pasien mengeluhkan nyeri di pinggang kanan. Nyeri

    dirasakan terus menerus, tidak menjalar ke pusar, perut bawah atau paha, nyeri

    tidak bertambah dengan makan makanan berlemak, mual dan muntah tidak ada.

    Warna BAK normal, tidak nyeri saat BAK, tidak sering BAK pada malam hari,

    BAK tidak berdarah dan tidak berpasir, BAK lancar, BAK merasa puas dan BAB

    tidak ada keluhan. Demam (-). Pasien berobat ke bidan, diberi obat (pasien tidak

    ingat nama obatnya) namun tidak ada perbaikan. Pasien kemudian berobat ke RS

    Dumai. Setelah difoto dan USG pasien didiagnosis menderita batu ginjal dan

    dirujuk ke RSUD AA untuk operasi.

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Pribadi Dedy Purnama

    3/8

    2

    1 tahun sebelum masuk rumah sakit, pasien pernah merasakan keluhan yang

    sama sehingga pasien berobat ke dokter dan didiagnosa batu ginjal.

    Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat diabetes melitus disangkal

    Riwayat asma bronkhial disangkal

    Riwayat hipertensi disangkal

    Riwayat alergi obat disangkal

    Riwayat penyakit jantung disangkal

    Riwayat penyakit ginjal disangkal

    Riwayat trauma pada bagian abdomen disangkal

    Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada anggota keluarga yang menderita keluhan yang sama.

    Riwayat Operasi sebelumnya

    Pasien belum pernah operasi sebelumnya

    Riwayat pekerjaan, sosial ekonomi dan kebiasaan

    Pasien bekerja sebagai pedagang dan penghasilannya cukup untuk kebutuhan

    sehari-hari.

    III. PEMERIKSAAN FISIK

    Keadaan umum : Tampak sakit sedang

    Kesadaran : Komposmenstis kooperatif

    Keadaan Gizi : Baik

    Berat badan : 62 kg

    Tinggi badan : 168 cm

    IMT : 22

    Vital Sign

    Tekanan darah : 130/100 mmHg

    Nadi : 89 kali permenit

    Suhu Tubuh : 36,7oC

    Nafas : 24 kali permenit

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Pribadi Dedy Purnama

    4/8

    3

    Pemeriksaan Kepala dan leher :

    Mata: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, edem palpebra (-)

    Mulut: Sianosis (-), gigi ompong (-), gigi goyang (-), gigi palsu (-), uvula (+),

    palatum molle (+), faring (+), modifikasi skor malampati gradasi 1. Hidung: Deviasi septum tidak ada

    Gerakan sendi temporomandibularis normal, fraktur (-)

    Gerakan vertebra servikal normal

    Pemeriksaan Thoraks :

    Paru :

    o

    Inspeksi : dada tampak simetris, gerakan dada kanan = kirio Auskultasi : vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-

    o Palpasi : fremitus suara kanan = kiri

    o Perkusi : sonor kedua lapang paru

    Jantung :

    o Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat

    o Auskultasi : bunyi jantung normal, bising (-)

    o Palpasi : iktus kordis tidak teraba

    o Perkusi : batas jantung kanan : linea sternalis dextra RIC V

    Pemeriksaan Abdomen :

    Inspeksi : Perut datar, venektasi (-)

    Auskultasi : Bising usus (+) normal

    Palpasi : Perut supel, nyeri tekan lumbal dextra (+), hepar dan lien

    tidak teraba, nyeri lepas (-), rouvsing sign (-), blumberg sign

    (-), psoas sign (-), dan obturator sign (-).

    Perkusi : Timpani

    Pemeriksaan Ekstremitas :akral hangat, pitting edema (-), sianosis (-)

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Pribadi Dedy Purnama

    5/8

    4

    Pemeriksaan Genitourinarius

    Costovertebral angle

    CVA D S

    Inflamasi - -Jejas - -

    Nyeri takan + -

    Nyeri Ketok + -

    Ballotement + -

    Suprapubik : Inflamasi (-), jejas (-), nyeri tekan (-)

    Genitalia Eksternao Penis :

    Inspeksi : Jejas (-), inflamasi (-),

    Palpasi : Nyeri tekan (-)

    o Skrotum :

    Inspeksi : Jejas (-), Inflamasi (-)

    Palapasi : Nyeri tekan (-)

    RT : tidak dilakukan

    IV. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

    Laboratorium darah rutin Laboratorium kimia darah (15/6/11)

    Hb : 12,9 gr/dl Glukosa : 83 mg/dl

    Ht : 27.9 % BUN : 22 mg/dl

    Leukosit : 6.500 /l Kreatinin : 0,66 mg/dl

    Trombosit : 203.000 /l Ureum : 32,5 mg/dl

    Elektrolit : Na+: 141 mmol/L AST : 24 IU/L

    K+ : 4.8 mmol/L ALT : 29 IU/L

    Ca++: 0.73 mmol/L Alb : 2,4 g/dl

    Rontgen Thoraks :Cor dan pulmo dalam batas normal

    USG abdomen :

    Hepar : ukuran normal, tepi tajam, parenkim normal

    Duktus biliaris, kandung empedu dan vena hepatika tidak melebar.

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Pribadi Dedy Purnama

    6/8

    5

    Pankreas : ukuran normal, parenkim normal, tidak ada massa, duktus

    pankreatikus tidak melebar.

    Ginjal kanan: ukuran membesar, parenkim menipis, tampak gambaran

    nefroltiasis dekstra, kesanstaghorn calculus.

    V. DIAGNOSIS : Staghorn stone dekstra

    VI. TINDAKAN :pyelolitotomi + DJ stent

    VII. ANESTESI + STATUS ASA :

    Jenis Anastesi dan status fisik pasien

    Anestesi umum dengan intubasi endotrakeal+ ASA I

    Persiapan operasi

    Pasien telah puasa selama 8 jam sebelum operasi

    Pasien tidak menggunakan perhiasan ataupun gigi palsu

    Akses intravena (kateter IV no. 18G) dipasang dan infus mengalir dengan

    lancar

    Persiapan alat dan obat anestesi umum

    Alat-alat:

    Stetoskop

    Laringoskop

    ETT kinking no 6,5, 7, 7,5

    Orofaringeal airway (guedel)

    Hypafix

    Mandrin

    Connector

    Suction

    Mesin anestesi

    Langkah-langkah:

    Mempersiapkan mesin anestesi, sirkuit anestesi, face mask balon, monitor,

    tensimeter, saturasi O2, serta cek tabung O2, N2O, sevoflurane dan

    isoflurane apakah cukup isinya.

    Obat-obatan:

    Propofol 100 mg Fentanyl 100 mcg

    Notrixum 30 mg

    Sevoflurane 1,5 Vol%

    N2O dan O2 3 L/i

    Ketorolac 60 mg

    Prostigmin 0,5 mg

    Sulfas Atropin 0,25 mg

    Midazolam 5 mg

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Pribadi Dedy Purnama

    7/8

    6

    Mempersiapkan stetoskop, laringoskop (sesuai ukuran blade untuk orang

    dewasa dan lampu menyala terang), ETT ukuran 6,5 ; 7 ; 7,5, orofaringeal

    tube ukuran 8, hypafix 2 lembar ukuran 20cmx0,5cm dan 2 lembar ukuran

    3cmx3cm dan kanul suction.

    Ambil spuit 3cc, 5cc, dan 10 cc.

    Mempersiapkan obat-obatan: Fentanyl 100 mcg, Propofol 100 mg,

    Notrixum 30 mg, Ketorolac 60 mg, Prostigmin 0,5 mg, dan Sulfas Atropin

    0,25 mg.

    Pasien diperintahkan tidur di meja operasi

    Pasang tensimeter dan saturasi O2pada jari pasien.

    Pasien disarankan untuk tenang dan rileks

    Premedikasi:

    Preoksigenasi dengan oksigen 6-8 l/menit selamat 2-3 menit.

    Akses IV: masukkan fentanyl 100 mcg

    Induksi anestesi

    Akses IV: propofol 100 mg, setelah itu lihat refleks bulu mata pasien, jika

    (-) pasang cuff dan mulai ambu (O28 liter/I, sevofluran 1,5 vol % dan N2O

    3 L/i). Masukkan notrixum 30 mg sambil tetap memompa ( 3-4 menit).

    Intubasi: lepas face mask balon, pegang laringoskop dengan tangan kiri,

    masukkan laringoskop dari sisi mulut bagian kanan geser ke kiri (dapat

    meminta tolong pada asisten untuk membuka mulut pasien dan melakukan

    chin lift), tangan kanan lakukan head tilt, laringoskop dimasukkan hingga

    terlihat uvula, epiglotis, dan tampak plika vokalis (bewarna putih),

    masukkan ETT kinking no 6,5 hingga batas garis hitam pada ETT. Tarik

    laringoskop.

    Sambungkan ujung ETT dengan selang mesin anestesi melalui connector,

    pompa balon, pastikan ETT sudah masuk ke trakea dan cek dengan

    stetoskop suara nafas kanan = kiri, lalu kembangkan balon ETT dengan 15

    ml udara, fiksasi ETT dengan hypafix (ETT tetap dipegang sebelum

    difiksasi), ambu O23 L/menit, sevoflurane 1,5 vol% dan N2O 3L/menit.

    Pasang mayo dan pindahkan ke IPPV dengan VT 450-600 ml/menit (7-10

    cc/kg BB) dan frekuensi napas 12x/menit.

  • 7/25/2019 Laporan Kasus Pribadi Dedy Purnama

    8/8

    7

    Tutup kedua mata pasien dengan hypafix yang telah disediakan.

    Maintenance

    Inhalasi: O23L/menit, sevoflurane 1,5 vol% dan N2O 3 L/menit

    Ekstubasi

    Pastikan pasien telah nafas spontan, set mesin anestesi dari IPPV ke

    manual/ spontan respiratory.

    Matikan anestesi inhalasi (sevoflurane dan N2O), naikkan volume O2

    menjadi 8 L.

    Lakukan assist respiratory sampai nafas spontan yang adekuat.

    Hisap slime yang ada dengan suction.

    Kempiskan balon ETT, pastikan bahwa pasien sudah bangun (biasanya

    pasien akan mulai batuk-batuk). Lepaskan plester, kemudian cabut ETT.

    Segera pasangkan face mask dan pastikan airwaynya lancar dengan triple

    manuverhingga pasien benar-benar bangun dan sudah dapat dipindahkan

    ke RR (letakkan botol infus untuk mengganjal bahu pasien).

    Recovery

    - Masukkan Ketorolac 30 mg IV dan Ketorolac 30 mg drip dalam RL 500 ml 20

    tpm.

    Instruksi post op di RR

    Awasi tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi, nafas dan saturasi

    Oksigenasi dengan O23L/menit

    Instruksi post op di ruangan perawatan

    Awasi vital sign, kesadaran dan diuresis (1-2 cc/ kgBB)

    Oksigenasi dengan O23L/menit hingga 2 jam post op

    Puasa hingga bising usus (+)

    Analgetik post op

    Cairan rumatan (Ringer Laktat) 20 tetes/menit

    Terapi lain sesuai kebutuhan pasien