Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
-
Upload
yulia-dewi-asmariati -
Category
Documents
-
view
236 -
download
0
Transcript of Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
1/29
LAPORAN KASUS
PENGANIAYAAN
Oleh:
Gindi Cinintia Asmarantaka (1010110!"#
$ilani N%r &adila (1010110'#
IL$U KEOK)ERAN &ORENSIK AN $EIKOLEGAL
&AKUL)AS KEOK)ERAN UNI*ERSI)AS LA$PUNG
RU$A+ SAKI) U$U$ AERA+ r, +, A-UL $OELOEK
-ANAR LA$PUNG
"01.
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
2/29
-A- I
PENA+ULUAN
Trauma atau kecelakaan merupakan hal yang biasa dijumpai dalam kasus forensik. Hasil dari
trauma atau kecelakaan adalah luka, perdarahan dan/atau skar atau hambatan dalam fungsi organ.
Agen penyebab trauma diklasifikasikan dalam beberapa cara, antara lain kekuatan mekanik, aksi
suhu, agen kimia, agen elektromagnet, asfiksia dan trauma emboli. Dalam prakteknya nanti
seringkali terdapat kombinasi trauma yang disebabkan oleh satu jenis penyebab, sehingga
klasifikasi trauma ditentukan oleh alat penyebab dan usaha yang menyebabkan trauma.2
Luka adalah keadaan hilang atau terputusnya jaringan tubuh. eadaan ini dapat disebabkan oleh
trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu !at kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan
he"an. Didalam melakukan pemeriksaan terhadap orang yang menderita luka akibat kekerasan
pada hakekatnya dokter di"ajibkan untuk dapat memberikan kejelasan dari permasalahan dan
ke"ajiban dokter didalam membuat #isum $t %epertum hanyalah menentukan secara objektif
adanya luka , dan bila ada luka dokter harus menentukan derajatnya. &erdasarkan derajat luka,
luka dibedakan menjadi luka ringan 'luka derajat pertama(, yaitu luka yang tidak mengakibatkan
penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan atau jabatan untuk sementara "aktu, luka
sedang 'luka derajat kedua(, yaitu luka yang mengakibatkan penyakit atau halangan dalam
menjalankan pekerjaan atau jabatan untuk sementara "aktu, dan luka berat yaitu luka yang
termasuk dalam pengertian hukum )luka berat* 'pasal + -H(. &erdasarkan asal 02
disebutkan1 '( ecuali yang tersebut dalam pasal 0 dan 03, maka penganiayaan yang tidak
menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian,
diancam, sebagai penganiayaan ringan, dengan pidana penjara paling lama tiga bulan atau pidana
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
3/29
denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. idana dapat ditambah sepertiga bagi orang
yang melakukan kejahatan itu terhadap orang yang bekerja padanya, atau menjadi ba"ahannya.
'2( ercobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.
ada pasal ayat '( -HA dan pasal 4+ ayat '( -HA dijelaskan bah"a penyidik
ber"enang meminta keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau bahkan
ahli lainnya. eterangan ahli tersebut adalah #isum et %epertum, dimana di dalamnya terdapat
penjabaran tentang keadaan korban, baik korban luka, keracunan, ataupun mati yang diduga
karena tindak pidana. &agi dokter yang bekerja di 5ndonesia perlu mengetahui ilmu kedokteran
6orensik termasuk cara membuat #isum et %epertum. 7eorang dokter perlu menguasai
pengetahuan tentang mendeskripsikan luka, tujuannya untuk mempermudah tugas8tugasnya
dalam membuat #isum et %epertum yang baik dan benar sehingga dapat digunakan sebagai alat
bukti yang bisa meyakinkan hakim untuk memutuskan suatu tindak pidana. ada kenyataannya
dalam praktek, dokter sering mengalami kesulitan dalam membuat #isum et %epertum karena
kurangnya pengetahuan tentang luka. adahal #isum et %epertum harus di buat sedemikian rupa,
yaitu memenuhi persyaratan formal dan material , sehingga dapat dipakai sebagai alat bukti yang
sah di sidang pengadilan.,2,
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
4/29
-A- II
ILUS)RASI KASUS
ada tanggal 9uni 20 sekira pukul .0 :5& telah dilakukan pemeriksaan luka terhadap
korban penganiayaan laki8laki yang berusia 22 tahun.
Hasil pemeriksaan didapatkan1
;ama 1 %udi 7alam888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888-sia 1 22 tahun888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888
9enis elamin 1 Laki8laki888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888
ekerjaan 1 :iras"asta888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888Alamat 19alan 5mam &onjol, , %T =
elurahan 7uka 9a"a, &andar Lampung8888888888888888888888888888888Agama 1 5slam8888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888
orban datang dalam keadaan sadar, keadaan umum baik, mengaku dianiaya 'di pukul di "ajahdi dorong dan diinjak( di bagian kepala. :aktu kejadian 2+ 9uni 20 pukul 4. :5&, oleh
tetangga korban, 2 orang laki8laki yang di kenal 'Adit dan Amri(. ejadian di 7umur &urasit
dekat rumah korban, gang Demang. orban dianiaya karena ada perkelahian mulut sebelumnya88
+ASIL PE$ERIKSAAN : 888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888
L%ka / L%ka :888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888a. ada dahi kanan ,0 cm dari
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
5/29
-A- III
PE$-A+ASAN
&erdasarkan keterangan korban, korban mengaku telah dianiaya oleh 2 orang yang dikenal 'Adit
dan Amri( tetangga korban pada hari 7enin, 2+ 9uni 20 sekira pukul 4. :5&, di 7umur
&urasit dekat rumah korban, gang Demang &andar Lampung.
enganiayaan adalah istilah yang digunakan -H untuk tindak pidana terhadap tubuh. ;amun
-H sendiri tidak memuat arti penganiayaan tersebut. Dalam amus &esar &ahasa 5ndonesia
arti penganiayaan adalah1 )erlakuan yang se"enang8"enang*. engertian yang dimuat dalam
amus &esar &ahasa 5ndonesia tersebut adalah pengertian dalam arti luas, yakni yang termasuk
menyangkut )perasaan* atau )batiniah*. 7edangkan penganiayaan yang dimaksud dalam Hukum
idana adalah menyangkut tubuh manusia. eskipun pengertian penganiayaan tidak ada dimuat
dalam -H, namun kita dapat melihat pengertian penganiayaan menurut pendapat sarjana,
Doktrin, dan penjelasan enteri ehakiman.
7edangkan menurut enjelasan enteri ehakiman pada "aktu pembentukan asal 0 -H
dirumuskan, antara lain1
( 7etiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk memberikan penderitaan
badan kepada orang lain, atau2( 7etiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk merugikan kesehatan
badan orang lain.
7ementara dalam ilmu pengetahuan hukum pidana atau doktrin, penganiayaan diartikan sebagai
perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit atau luka pada tubuh
orang lain.orban mengakui bah"a karena kejadian tersebut menyebabkan luka8luka pada dirinya.
erbuatan tersebut adalah penganiayaan berdasarkan pasal 0 -H. orban meminta @isum
agar kejadian ini tidak terulang lagi pada dirinya untuk dipakai sebagai bukti hukum.
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
6/29
,1 Prsed%r $edikle2al
Bang bersangkutan datang ke bagian 6orensik linik %7A dengan maksud untuk
memeriksakan keadaan dirinya dan meminta keterangan tertulis dari dokter. eterangan ini
diinginkan oleh pasien untuk memiliki bukti tertulis mengenai keadaannya saat meminta surat
keterangan tersebut. asien datang belum memba"a 7urat ermintaan #isum dari pihak
kepolisian sehingga pasien untuk sementara "aktu mendapat keterangan berupa 7urat
eterangan edis.
Hal tersebut dibenarkan oleh pasal -HA dimana permintaan keterangan ahli
dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka
atau pemeriksaan mayat dan/atau pemeriksaan bedah mayat.
7urat eterangan edis yang diperoleh korban tidak memiliki kekuatan untuk digunakan
dalam proses peradilan sebab tanpa disertai jaminan hukum.
," Pemeriksaan Keadaan Um%m Kr3an
orban datang dalam keadaan sadar, penampilan cukup bersih, sikap selama pemeriksaan
kooperatif. eadaan umum baik, denyut nadi >2 kali permenit, dan pernafasan 3 kali permenit
dengan tekanan darah 2/4 mmHg.
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
7/29
=. ada punggung kiri 0,0 cm dari cm ? ,2 cm
esimpulan tersebut didapatkan berdasarkan ciri8ciri lecet yakni bentuk luka tak teratur,
batas luka tidak teratur, tepi luka tidak rata kadang8kadang ditemukan sedikit perdarahan,
permukaannya tertutup oleh krusta 'serum yang telah mongering(, "arna coklat kemerahan, pada
pemeriksaan mikroskopik terlihat adanya beberapa bagian yang masih ditutupi epitel dan reaksi
jaringan 'inflamasi(.
&entuk luka lecet kadang8kadang dapat membei petunjuk tentang benda penyebabnyaC
seperti misalnya kuku, ban mobil, tali atau ikat pinggang. Luka lecet juga dapat terjadi sesudah
orang meninggal dunia, dengan tanda8tanda sebagai berikut 1
:arna kuning mengkilat
Lokasi biasanya didaerah penonjolan tulang
emeriksaan mikroskopik tidak ditemukan adanya sisa epitel dan tidak ditemukan
reaksi jaringan.
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
8/29
-A- I*
)IN4AUAN PUS)AKA
A. T5;DA 5DA;A $; lain, tidak dapat dianggap sebagai
penganiayaan kalau perbuatan itu dilakukan untuk menambah keselamatan badan.*2
7edangkan menurut enjelasan enteri ehakiman pada "aktu pembentukan asal 0 -H
dirumuskan, antara lain1
( 7etiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk memberikan penderitaan
badan kepada orang lain, atau
=( 7etiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk merugikan kesehatanbadan orang lain.
7ementara dalam ilmu pengetahuan hukum pidana atau doktrin, penganiayaan diartikan sebagai
perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit atau luka pada tubuh
orang lain.
&erdasarkan doktrin diatas bah"a setiap perbuatan yang dengan sengaja menimbulkan rasa
sakit atau luka pada tubuh merupakan penganiayaan yang terhadap pelakunya diancam pidana.
adahal dalam kehidupan sehari8hari cukup banyak perbuatan yang dengan sengaja
menimbulkan rasa sakit ataupun luka tubuh yang terhadap pelakunya tidak semestinya diancam
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
9/29
dengan pidana. 7ebagai contoh dapat dikemukakan1
i. 7eorang guru yang memukul muridnya karena tidak mengerjakan tugas
ii.7eorang dokter yang melukai tubuh pasien dalam operasi.
&ertolak dari adanya kelemahan yang cukup mendasar tersebut, dalam perkembangannya
muncul yurisprudensai yang mencoba menyempurnakan Arrest Hooge %aad tanggal 6ebruari
+2, yang secara substansial menyatakan1
Jika menimbulkan luka atau sakit pada tubuh bukan menjadi tujuan, melainkan suatu sarana
belaka untuk mencapai suatu tujuan yang patut, maka tidaklah ada penganiayaan. Contohnya
dalam batas-batas yang diperlukan seorang guru atau orang tua memukul seorang anak.14
&erdasarkan yurisprudensi ini tersimpul pendapat, bah"a tidak setiap perbuatan yang
dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit atau luka pada tubuh merupakan
penganiayaan.
&erdasarkan Arrest Hooge %aad dan doktrin diatas, maka menurut Adami ha!a"i
penganiayaan dapat diartikan sebagai1 )7uatu perbuatan yang dilakukan dengan sengaja yang
ditujukan untuk menimbulkan rasa sakit atau luka pada tubuh orang lain, yang akibat mana
semata8mata merupakan tujuan si petindak* 0
", Uns%r/%ns%r Pen2ania5aan
&erdasarkan pengertian tindak pidana penganiayaan diatas maka rumusan penganiayaan memuat
unsur8unsur sebagai berikut1
a. -nsur kesengajaanC
b. -nsur perbuatanC
c. -nsur akibat perbuatan 'yang dituju( yaitu1
i. rasa sakit, tidak enak pada tubuhC
ii. luka tubuhC
d. Akibat mana menjadi satu8satunya tujuan si pelaku -ntuk lebih memperjelas tindak
pidana penganiayaan sebagaimana terurai diatas, berikut ini akan diuraikan maknadari masing8masing unsur tersebut.
a. Unsur Kesengajaan
Dalam tindak pidana penganiayaan unsur kesengajaan harus diartikan sebagai sebagai
kesengajaan sebagai maksud. &erbeda dengan tindak pidana lain seperti pembunuhan, unsur
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
10/29
kesengajaan harus ditafsirkan secara luas yaitu meliputi kesengajaan sebagai maksud,
kesengajaan sebagai kepastian dan kesengajaan sebagai kemungkinan.
Dengan penafsiran bah"a unsur kesengajaan dalam tindak pidana penganiayaan ditafsir
sebagai kesengajaan sebagai maksud 'opzet alsa ogmerk(, maka seorang baru dapat dikatakan
melakukan tindak pidana penganiayaan, apabila orang itu mempunyai maksud menimbulkan
akibat berupa rasa sakit atau luka pada tubuh. 9adi, dalam hal ini maksud orang itu haruslah
ditujukan pada perbuatan dan rasa sakit atau luka pada tubuh.
:alaupun secara prinsip kesengajaan dalam tindak pidana penganiayaan harus ditafsirkan
sebagai kesengajaan sebagai maksud, namun dalam hal8hal tertentu kesengajaan dalam
penganiayaan juga dapat ditafsirkan sebagai kesengajaan sebagai kemungkinan.3 Hal ini pernah
dilakukan Hooge %aad dalam arrestnya tanggal 0 9anuari +=, yang menyatakan1
Kenyataan baha orang telah melakukan suatu tindak pidana yang besar kemungkinan dapat
menimbulkan perasaan sangat sakit pada orang lain itu merupakan suatu penganiayaan. !idak
menjadi soal baha dalam kasus ini opzet pelaku telah tidak ditujukan untuk menimbulkan
perasaan sangat sakit seperti itu melainkan telah ditujukan kepada perbuatan untuk melepaskan
diri dari penangkapan oleh seorang pegaai polisi.1"
&ertolak dari Arrest Hoge %aad diatas tersimpul, bah"a kemungkinan terhadap terjadinya rasa
sakit yang semestinya dipertimbangkan oleh pelaku tetapi tidak dilakukannya sehingga karena
perbuatan yang dilakukannya itu menimbulkan rasa sakit, telah ditafsirkan sebagai
penganiayaan. Dalam hal ini sekalipun pelaku tidak mempunyai maksud untuk menimbulkan
rasa sakit dalam perbuatannya, tetapi ia tetap dianggap melakukan penganiayaan atas
pertimbangan, bah"a mestinya ia sadar bah"a perbuatan yang dilakuaknnya itu sangat mungkin
menimbulkan rasa sakit.
;amun demikian penganiayaan itu bisa ditafsirkan sebagai kesengajaan dengan sadar akan
kemungkinan, tetapi penafsiran tersebut juga terbatas pada adanya kesengajaan sebagai
kemungkinan terhadap akibat. Artinya dimungkinkan penafsiran secara luas terhadap unsurkesengajaan itu yaitu kesengajaan sebagai maksud, kesengajaan sebagai kemungkinan bahkan
kesengajaan sebagai kepastian, hanya dimungkinkan terhadap akibatnya. 7ementara terhadap
perbuatan itu haruslah merupakan tujuan pelaku.
b. Unsur #erbuatan
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
11/29
Bang dimaksud dengan perbuatan dalam penganiayaan adalah perbuatan dalam arti positif.
Artinya perbuatan tersebut haruslah merupakan akti@itas atau kegiatan dari manusia dengan
menggunakan 'sebagian( anggota tubuhnya sekalipun sekecil apapun perbuatan itu.
7elain bersifat positif, unsur perbuatan dalam tindak pidana penganiayaan juga bersifat abstrak.
Artinya penganiayaan itu bisa dalam berbagai bentuk perbuatan seperti memukul, mencubit,
mengiris, membacok, dan sebagainya.
c. Unsur akibat yang berupa rasa sakit dan luka tubuh
%asa sakit dalam konteks penganiayaan mengandung arti sebagai terjadinya atau timbulnya
rasa sakit, rasa perih, tidak enak atau penderiataan. 7ementara yang dimaksud dengan luka
adalah adanay perubahan dari tubuh, atau terjadinya perubahan rupa tubuh sehingga menjadi
berbeda dari keadaan tubuh sebelum terjadinya penganiayaan. erubahan rupa itu misanya lecet8
lecet pada kulit, putusnya jari tangan, bengkak8bengkak pada anggota tubuh dan sebaginya.
-nsur akibat E baik berupa rasa sakit atau luka E dengan unsur perbuatan harus ada
hubungan kausal. Artinya harus dapat dibuktikan, bah"a akibat yang berupa rasa sakit atau luka
itu merupakan akibat langsung dari perbuatan yang dilakukan oleh pelaku. Tanpa adanya
hubungan kausal antara perbuatan dengan akibat ini, maka tidak akan dapat dibuktikan adanya
tindak pidana penganiayaan.
d. $kibat mana yang menjadi tujuan satu-satunya
-nsur ini mengandung pengertian, bah"a dalam tindak pidana penganiayaan akibat berupa
dasa sakit atau luka pada tubuh itu haruslah merupakan tujuan satu8satunya dari pelaku. Artinya
pelakku memang menghendaki timbulnya rasa sakit atau luka dari perbuatan 'penganiayaan(
yang dilakukannya. 9adi, untuk adanya penganiayaan harus dibuktikan bah"a rasa sakit atau luka
pada tubuh itu menjadi tujuan dari pelaku.
Apabila akibat yang berupa rasa sakit atatu luka itu bukan menjadi tujuan dari pelaku tetapi
hanya sebagai sarana untuyk mencaoai tujuan lain yang patut, maka dalam hal ini tidak terjadi
penganiayaan.
Dalam praktek penegakan hukum, persoalan yang muncul adalah apa yang menjadi ukuran
atau kriteria dari tujuan yang patut ituF ersoalan itu mudah dija"ab, sebab tidak ada ukuran atau
kriteria umum baku yang dapat dipakai sebagai pedoman. Gleh karena tidak ada ukuran yang
bersifat yang secara umum dapat diterapkan, maka ukuran atau kriteria patut atau tidak patut itu
diserahkan pada akal pikiran dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. 9adi, sifatnya sangat
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
12/29
kasuistis dan tergantung dari kebiasaan dalam masyarakat setempat. 7ebagai contoh perbuatan
orang tua memukul anaknya. enurut kebiasaan dalam masyarakat 'mungkin untuk seluruh
masyarakat di 5ndonesia(, perbuatan tersebut diperbolehkan sepanjang tidak berlebihan. Artinya,
sepanjang perbuatan pemukulan terhadap anak tersebut tidak melampaui batas8batas yang "ajar,
maka perbuatan tersebut 'dianggap( tidak bertentangan dengan nilai8nilai kepatutan dalam
masyarakat. erbuatan pemukulan terhadap anak tersebutr tidak dapa dianggap sebagai
perbuatan yang "ajar dan menurut akal pikiran sudah berlebihan, dan karenanya tidak lagi
dipandang sebagai perbuatan untuk mencapai tujuan yang patut, apabila perbuatan pemukulan
tersebut misalnya dilakukan dengan menggunakan sepotong besi.
, 4enis/6enis Pen2ania5aan
enganiayaan adalah tindak pidana yang menyerang kepentingan hukum berupa tubuh
manusia. Didalam -H terdapat ketentuan yang mengatur berbagai perbuatan yang menyerang
kepentingan hukum yang berupa tubuh manusia.
Dalam -H tindak pidana penganiayaan dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu sebagai
berikut1
a. enganiayaan biasa sebagaimana diatur dalam asal 0 -H
b. enganiayaan ringan sebagaimana diatur dalam asal 02 -H
c. enganiayaan berencana sebagaimana diatur dalam asal 0 -H
d. enganiayaan berat sebagaimana diatur dalam asal 0= -H
e. enganiayaan berat berencana sebagaimana diatur dalam asal 00 -H
f. enganiayaan terhadap orang yang berkualitas tertentu sebagaimana diatur dalam
asal 03 -H. -ntuk memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap tindak pidana
tersebut, diba"ah ini akan diuraikan satu persatu jenis tindak pidana tersebut.
a, Pen2ania5aan -iasa
Tindak pidana ini diatur dalam ketentuan asal 0 -H. 5stilah lain yang sering
digunakan untuk menyebut jenis tindak pidana ini adalah tindak pidana penganiayaan dalam
bentuk pokok.
Apabila dibandingkan dengan perumusan tentang tindak pidana lain dalam -H, maka
perumusan tentang tindak pidana penganiayaan biasa merupakan perumusan yang paling singkat
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
13/29
dan sederhana. etentuan asal 0 -H hanya menyebutkan kualifikasinya saja tanpa
menguraikan unsur8 unsurnya. Gleh karena asal 0 hanya menyebutkan kualifikasinya saja,
maka berdasarkan rumusan asal 0 tersebut tidak jelas perbuatan seperti apa yang sebenarnya
dimaksud.
7ebagai kela!iman yang berlaku dalam hukum pidana, dimana terhadap rumusan tindak pidana
yang hanya menyebut kualifikasinya biasanya ditafsir secara historis, maka penafsiran terhadap
asal 0 -H tersebut juga ditempuh berdasarkan penafsiran historis.
-ntuk memberikan gambaran a"al tentang perbuatan yang dirumuskan dalam asal 0 -H
diatas, akan dikutip ketentuan dalam asal tersebut. asal 0 -H secara tegas merumuskan 1
( enganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan
Atau denda paling banyak tiga ratus rupiah.2( 9ika perbuatan mengakibatkan luka8luka berat yang bersalah dikenakan penjara
paling lama lima tahun.
( 9ika mengakibatkan mati, dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
=( Dengan penganiayaan disamakan merusak kesehatan.
0( ercobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.
&erdasarkan rumusan ketentuan asal 0 -H diatas terlihat bah"a rumusan tersebut tidak
memberikan kejelasan tentang perbuatan seperti apa yang dimaksudnya. etentuan asal 0-H tersebut hanya merumuskan kualifikasinya saja dan pidana yang diancamkan. Tindak
pidana dalam 0 -H dikualifikasi sebagai penganiayaan.
Apabila ditelusuri sejarah pembentukan asal 0 -H diatas pada a"alnya juga
terdapat rumusan asal sebagaimana la!imnya rumusan asal8asal lain dalam -H yang
merupakan unsur8unsur perbuatan dan juga akibat yang dilarang.
%umusan a"al asal 0 -H yang diajukan oleh enteri ehakiman &elanda ke arlemen
saat itu terdiri dari dua rumusan, yang pada intinya memberikan batasan sekaligus menguraikan
unsur8unsur perbuatan penganiayaan, yaitu1
( erbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan rasasakit atau penderitaan pada tubuh orang lain.
2( 7etiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk merusak kesehatan tubuh
orang lain.
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
14/29
%umusan a"al asal 0 -H yang diajukan enteri ehakiman diatas sebenarnya
cukup memberikan kejelasan tentang apa yang dimaksud penganiayaan oleh karena dalam
rumusan tersebut sudah memuat unsur8unsur perbuatan maupan akibat. ;amun oleh karena
sebagian parlemen menganggap istilah rasa sakit atau penderitaan tubuh memuat pengertian
yang sangat bias atau kabur, maka parlemen mengajukan keberatan atas rumusan tersebut.
7ehingga perumu8san asal 0ayat '( hanya menyebut kualifikasinya saja, yaitupenganiayaan
didasarkan atas pertimbangan, bah"a semua orang dianggap sudah mengerti apa yang dimaksud
denganpenganiayaan.
&erdasarkan uraian tersebut, bah"a dalam konteks historis istilahpenganiayaan diartikan
sebagai setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit atau
penderitaan pada tubuh.
Adapun unsur8unsur dari penganiayaan sebagaimana yang diatur dalam asal 0 ayat '(
-H adalah sama dengan unsur8unsur penganiayaan pada umumnya yaitu1
a. -nsur kesengajaanC
b. -nsur perbuatanC
c. -nsur akibat perbuatan berupa rasa sakit, tidak enak pada tubuh, dan luka tubuh,
namun dalam asal 0 ayat '( -H ini tidak mempersyaratkan adanya perubahan
rupa atau tubuh pada akibat yang yang ditimbulkan oleh tindak pidana penganiayaan
tersebut.
d. Akibat mana menjadi satu8satunya tujuan si pelaku.
Dengan selesainya pembahasan mengenai asal 0 ayat '( -H, maka diba"ah ini akan
dibahas penganiayaan dalam asal 0 dalam ayat8ayat berikutnya.
Penganiayaan yang mengakibatkan luka berat Pasal 351 ayat (1)
erujuk pada pengertian penganiayaan sebagaimana diuraikan diatas, maka apabila dirinci maka
unsur penganiayaan dalam asal 0 ayat '2( adalah
i. unsur kesengajaanC
ii. unsur perbuatanC
iii. unsur akibat, yang berupa rasa sakit atau luka berat.
Apabila dilihat unsur8unsur penganiayaan dalam asal 0 ayat '2( diatas maka terlihat unsur8
unsur dalam asal 0 ayat '2( hampir sama dengan asal 0 ayat '( -H. erbedaan antara
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
15/29
kedua penganiayaan tersebut terletak pada akibatnya.
ada penganiayaan biasa dalam asal 0 ayat '2( akibat dari perbuatan tersebut haruslah
berupa luka berat. Apakah perbedaan antara luka berat dalam konteks asal 0 ayat '2( dengan
luka dalam konteks asal 0 ayat '( -H
7ecara yuridis formal sebenarnya tidak ada asal atau ayat yuang menunjukkan adanya
perbedaan antara kedua istilah tersebut sebab dalam konteks -H, tidak ada batasan tentang
apa yang dimaksud dengan luka. -H hanya memberikan gambaran tetang apa yang dimaksud
luka berat sebagaimana yang diatur dalam asal + -H. 7ementara tentang luka sama sekali
tidak disinggung. 7ecara doktrin, istilah luka dalam konteks pada 0 ayat '( -H diartikan
sebagai luka ringan. enggunaan istilah luka ringan tersebut atas pertimbangan, bah"a dalam
konteks asal 0 ayat '2( dikenal istilah luka berat. Dengan demikian, menurut doktrin istilah
luka dalam konteks asal 0 ayat '( -H harus diartikan sebagai luka ringan sebagai laan
dari istilah luka berat dalam konteks asal 0 ayat '2(.
7ecara yuridis formal, luka berat dijelaskan didalam asal + -H yang menyatakan, bah"a
luka berat mengandung arti1
i. 9atuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali, atau
yang menimbulkan bahaya mautC
ii. Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan pencaharianC
iii. ahilangan salah satu panca inderaC i@. endapat cacat beratC
@. enderita sakit lumpuhC @i. Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebihC
@ii.
Dengan merujuk asal + -H diatas nampak jelas apa yang dimaksud dengan luka
berat. Gleh karena secara doktriner, luka ringan merupakan istilah yang dila"ankan dengan
istilah luka berat, maka luka ringan dapat diartikan sebagai luka pada tubuh yang tidak berupa
luka8luka sebagaimana yang dimaksud dalam asal + -H. 9uga dengan merujuk asal 02
-H, maka yang termasuk luka ringan adalah luka yang tidak termasuk dalam pengertian asal
+ -H dan juga tidak termasuk pengertian luka dalam konteks penganiayaan ringan sebagai
mana dimaksud asal 02 -H.
enurut ketentuan asal 02 -H penganiayaan dikualifikasi sebagai penganiayaan
ringan apabila luka yang ditimbulkan itu tidak menimbulkan penyakit atau tidak menimbulkan
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
16/29
halangan untuk menjalankan pekerjaaan jabatan atau pencaharian.
erujuk pada asal + dan 02 -H diatas tersimpul pendapat, bah"a luka ringan yang
dimaksud dalam konteks asal 0 ayat '( -H adalah luka 'ringan( yang menimbulkan
penyakit atau menimbulkan halangan untuk menjalankan pekerjaaan jabatan atau pencaharian
yang bersifat sementara.
atut kiranya menjadi catatan, bah"a timbulnya luka berat dalam konteks asal 0 ayat
'2( -H bukanlah merupakan tujuan dari pelaku. Tujuan yang ingin dituju oleh pelaku adalah
rasa sakit atau luka tubuh saja. 9adi, dalam konteks penganiayaan biasa yang menimbulkan luka
berat harus dibuktikan bah"a luka berat tersebut bukanlah tujuan dari pelaku. 7ebab apabila luka
berat itu menjadi tujuan dari pelaku atau merupakan akibat yang dimaksud oleh pelaku, maka
yang terjadi bukan lagi penganiayaan biasa yang mengakibatkan luka berat, tetapi yang terjadi
adalah penganiayaan sebagaimana yang dimaksud dalam asal 0 -H.+
Dengan selesainya pembahasan mengenai asal 0 ayat '2( -H ini, maka akan
dilajutkan dengan membahas asal 0 ayat '=( -H karena asal 0 ayat '( -H akan
dibahas dalam pembahasan tersendiri.
#enganiayaan yang berupa perbuatan sengaja merusak kesehatan %&1 ayat '4(
enganiayaan dalam asal 0 ayat '=( -H merupakan penganiayaan yang mana akibat
dari penganiayaan tersebut berupa rusaknya kesehatan dari korban merupakan akibat yang
dikehendaki dari pelakunya.
Apabila dikaitkan dengan teori kehendak dan teori pengetahuan, maka penganiayaan dalam
asal 0 ayat '=( mempersyaratkan, bah"a pada saat melakuakan perbuatannya 'penganiayaan(
pelaku memang menghendaki dilakukannya perbuatan tersebut serta ia mengetahui bah"a
perbuatan yang dilakukan itu akan menimbulkan rusaknya kesehatan. -nsur rusaknya kesehatan
yang dimaksud dalam asal 0 ayat '=( -H berbeda dengan unsur rasa sakit dan luka tubuh
yang menjadi unsur penganiayaan biasa dalam asal 0 ayat '( -H. 7ekalipun secara logika
sangat mungkin terjadinya rasa sakit atau luka tubuh itu sekaligus merupakan perbuatan yang
merusak kesehatan, namun merusak kesehatan yang dimaksud dalam asal 0 ayat ayat '=(
mempunyai makna yang lain dari makna dua unsur tersebut yang bersifat memperluas unsur rasa
sakit atau luka tubuh.
7ecara doktriner, merusak kesehatan diidentikkan dengan merusak kesehatan fisik.
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
17/29
erusak kesehatan bukan saja berarti sakit 'secara fisik(, tetapi juga mengandung arti melakukan
perbuatan menjadikan orang yang sudah sakit menjadi tambah sakit. 7ecara yuridis formal
merusak kesehatan tidak ada perumusannya didalam undang8undang. ;amun secara doktrin,
merusak kesehatan dapat diartikan sebagai merusak fungsi organ atau sebagian dari organ tubuh
manusia.
3, Pen2ania5aan Rin2an
9enis tindak pidana ini diatur dalam asal 02 -H. &erbeda dengan penganiayaan lain
yang diberlakukan di 5ndonesia berdasarkan asas konkordansi, maka penganiayaan ringan
merupakan pengecualian dari asas konkordansi2. 9enis tindak pidana ini dalam :@7 tidak
dikenal. Dibuatnya ketentuan tentang penganiayaan ringan dan tindak pidana ringan pada
umumnya di dalam -H yang diberlakukan di 5ndonesia adalah atas dasar adanya perbedaaan
ke"enangan mengadili dari engadilan olisi ')and gerecht( dan engadilan ;egeri ')andraad(
yang sengaja dibentuk oleh pemerintah kolonial di 5ndonesia. engadilan olisi ber"enang
mengadili perkara8perkara ringan sedang untuk engadilan ;egeri untuk perkara8perkara yang
lain.
%umusan tentang penganiayaan ringan yang terdapat dalam asal 02 -H adalah
sebagai berikut1
( ecuali yang tersebut dalam asal 0 dan 03, maka penganiayaan yang tidak
menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau
pencaharian diancam sebagai penganiayaan ringan, dengan pidana penjara paling
lama tiga bulan atau denda paling banyak tiga ratus rupiah.
2( ercobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.
&erdasarkan ketentuan asal 02 -H diatas tersimpul, bah"a yang dimaksud dengan
penganiayaan adalah penganiayaan yang tidak termasuk dalam1
( enganiayaan berencana sebagaimana diatur dalam asal 0 -H.2( enganiayaan terhadap orang yang mempunyai kualifikasi tertentu
sebagaimana diatur dalam asal 03 -H yaitu penganiayaan terhadap1
i. 5bu atau bapaknya yang sah, istri atau anaknyaC
ii. ega"ai negeri yang sedang atau karena menjalankan tugasnya yang sah
iii. ;ya"a atau kesehatan, yaitu memasukkan bahan berbahaya bagi nya"a atau
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
18/29
kesehatan atau dimakan atau diminum.
( enganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan
pekerjaan jabatan atau pencaharian.
&erdasarkan rumusan dalam asal 02 ayat '( tersimpul, bah"a penganiayaan yang tidak
menimbulkan penyakit atau tidak menimbulkan halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan
atau pencaharian sepanjang penganiayaan itu tidak dilakukan terhadap orang8orang yang
mempunyai kualitas tertentu, demikian juaga apabila penganiayaan yang tidak menimbulkan
penyakit
atau halangan untuk menjalankan pekerjaan dan jabatan atau pencaharian itu dalam makanan
atau minuman, penganiayaan itu merupakan penganiayaan ringan. Dengan kata lain dapat
dikemukakan, bah"a sekalipun penganiayaan itu tidak menimbulkan penyakit atau halangan
untuk menjalankan pekerjaan, jabatan atau mata pencaharian, tetapi apabila penganiayaan itu
dilakukan terhadap orang8orang yang mempunyai kualitas tertentu, demikian juga apabila
penganiayaan itu dilakukan dengan cara memasukkan bahan yang berbahaya bagi nya"a atau
kesehatan, maka penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk
menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian itu bukan penganiayaan ringan.
&erkaitan dengan ketentuan asal 02 -H diatas, sangat mungkin menimbulkan
pertanyaan, apabila penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau tidak menimbulkan
halangan untuk menjalankan pekerjaan, jabatan atau pencaharian itu dengan berencana atau
dilakukan terhadap orang-orang yang berkualitas tertentu demikian juga apabila penganiayaan
itu dilakukan dengan memasukkan bahan berbahaya bagi nyaa dan kesehatan, masuk dalam
penganiayaan yang mana*
Dalam hal ini apabila penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau tidak
menimbulkan halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian itu dilakukan
dengan berencana, maka penganiayaan itu masuk dalam rumusan asal 0 -H.
Dalam konteks penganiayaan ringan yang dilakukan dengan berencana, barang kali tidakmenimbulkan kesulitan dalam penerapan hukum. ersoalan akan muncul manakalah
penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan
jabatan atau pencaharian itu dilakukan terhdap orang8orang yang berkualitas tertentu. engingat,
penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan
jabatan atau pencaharian yang dilakukan terhdapa orang yang mempunyai kualitas tertentu itu
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
19/29
dikecualikan sebagai penganiayaan ringan.
7ebagai contoh dapat dikemukakan misalnya orang tua yang memukul anaknya, sehingga
karena pukulan itu menimbulkan rasa sakit atau luka pada anak tersebut. Dapat juga misalnya
seorang suami yang memukul istrinya, sehingga karena pukulan itu istri merasa kesakitan atau
tubuh istri terluka.
Apabila bertolak dari rumusan asal 02 ayat '( -H diatas, dua contoh penganiayaan
itu yaitu penganiayaan orang tua terhadap anaknya dan penganiayaan suami istrinya bukanlah
merupakan penganiayaan ringan. Lantas masuk mana penganiayaan tersebut.
7ecara logika, yang paling mungkin adalah bah"a dua contoh penganiayaan diatas masuk
kedalam asal 0 ayat '( -H yaitu penganiayaan biasa. ;amun, oleh karena penganiayaan
biasa dalam asal 0 ayat '( secara doktriner dan berdasarkan yudisprudensi ditafsir sebagai
penganiayaan yang menimbulkan rasa sakit atau luka tubuh, semntara luka tubuh dalam konteks
asal 0 ayat '( harus ditafsir sebagai luka yang menimbulkan halangan untuk menjalankan
pekerjaan jabatan atau pencaharian meski harus bersifat sementara. Gleh karena itu secara logika
penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan
atau pencaharian yang dilakukan terhadap orang8orang yang berkualitas tertentu hanya mugkin
dianggap sebagai penganiayaan biasa. Apabila penganiayaan yang dilakukan terhadap orang8
orang yang berkualitas tertentu hanya menimbulkan rasa sakit atau luka yang tidak menjadi
halangan untuk menjalankan pekerjaan, jabatan atau pencaharian.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bah"a penganiayaan yang tidak menimbulkan
penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian yang dilakukan
terhadap orang8orang yang berkualitas tertentu dianggap sebagai penganiayaan biasa bukan
sebagai penganiayaan ringan apabila akibat yang ditimbulkan oleh perbuatan itu hanya berupa
rasa sakit atau berupa luka pada tubuh, luka tersebut merupakan luka yang menghalangi untuk
menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian meski hanya sementara.
7ecara implisist ketentuan dalam asal 02 ayat '( -H mengandung pemahaman,
bah"a penganiayaan yang tidak menimbulkan halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan
atau pencaharian yang dilakukan terhadap orang8 orang yang tidak mempunyai kualitas tertentu
sebagaimana diatur dalam asal 03 bukanlah merupakan penganiayaan biasa dalam asal 0
ayat '(, tetapi termasuk penganiayaan ringan sebagimana diatur dalam asal 02 ayat '(
-H.
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
20/29
7, Pen2ania5aan 3eren7ana
9enis penganiayaan ini diatur dalam asal 0 -H yang menyatakan1
'( enganiayaan dengan rencana lebih dahulu diancam dengan pidana penjara paling
lama empat tahun.
'2( 9ika perbuatan mengakibatkan luka8luka berat, yang bersalah dikenakan
pidana paling lama tujuh tahun.
'( 9ika perbuatan mengakibatkan mati, dia dikenakan pidana penjara paling lama
sembilan tahun.
&erdasarkan rumusan asal 0 -H diatas tersimpul pendapat bah"a penganiayaan
berencana dapat berupa tiga bentuk penganiayaan, yaitu1
'( enganiayaan berencana yang tidak menimbulkan akibat akibat luka berat atau
kematian yaitu diatur dalam asal 0 ayat '( -H. Apabila dikaitkan dengan
asal sebelumnya khususnya asal 0 ayat '( -H yang mengatur penganiayaan
biasa, maka penganiayaan berencana yang tidak menimbulkan luka berat atau
kematian tersebut berupa penganiayaan biasa yang direncanakan lebih dahulu.
Dengan demikian jenis penganiayaan dalam asal 0 ayat '( -H berupa
penganiayaan biasa berencana. 9enis penganiayaan adalah penganiayaan yang
menimbulkan akibat rasa sakit atau luka tubuh yang dilakukan secara berencana.
Luka tubuh dalam konteks asal 0 ayat '( adalah luka tubuh yang tidak termasuk
luka menurut asal + -H dan tidak termasuk dalam pengertian menurut
ketentuan asal 02 ayat '2( -H.
'2( enganiayaan berencana yang berakibat luka berat yang diatur dalam asal 0 ayat
'2( -H.
'( enganiayaan berencana yang berakibat kematian yang diatur dalam asal 0
ayat '( -H.
Apabila dilihat lebih lanjut, maka penganiayaan biasa dalam asal 0 ayat '( -H
mempunyai persamaan dan perbedaan dengan asal 0 ayat '( -H. ersamaan dan
perbedaan antara dua jenis penganiayaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.2
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
21/29
#ersamaan penganiayaan biasa dengan penganiayaan berencana+
. 7ama8sama tidak mengkibatkan luka berat atau kematianC
2. emiliki kesengajaan yang sama baik terhadap perbuatan maupun akibatnyaC
. &ila penganiayaan tersebut mengakibatkan luka, maka luka tersebut harus luka yang
tidak termasuk luka berat sebagimana diatur dalam asal + -H.
#erbedaan penganiayaan biasa dengan penganiayaan berencana+
enganiayaan biasa
asal 0 ayat '(
enganiayaan berencana
asal 0 ayat '(
. Tidak ada unsur lebih dahulu . Ada unsur lebih dahulu
2. Dapat terjadi pada penganiayaan ringan, yaitu
dalam hal tidak menimbulkan penyakit atauhalangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan
atau pencaharian.
2. Tidak mungkin terjadi pada penganiayaan
ringan, sebab asal 0 disebut sebagaipengeculaian dari penganiayaan ringan.
. erupakan penganiayaan dalam
bentuk pokok.
. erupakan penganiayaan yang dikua lifilasi
=. ercobaannya tidak dipidana. =. ercobaannya dipidana
d, Pen2ania5aan -erat
9enis tindak pidana ini diatur dalam asal 0= -H. Tindak pidana penganiayaan berat ini
terdiri dari dua macam yaitu1
'( Tindak pidana penganiayaan berat biasa 'yang tidak menimbulkan kematian(
diatur dalam asal 0= ayat '(.
'( Tindak pidana penganiayaan berat yang mengakibatkan kematian, diatur dalam
asal 0= ayat '2(.
%umusan tentang tindak pidana penganiayaan berat dalam asal 0= adalah sebagaiberikut1
%umusan tentang tindak pidana penganiayaan berat dalam asal 0= adalah sebagai berikut1
'( &arang siapa sengaja melukai berat orang lain diancam, karena melakukan
penganiayaan berat, dengan pidana penjara paling lama delapan tahun.
'2( 9ika perbuatan mengakibatkan mati, yang bersalah dikenakan pidana penjara paling
lama sepuluh tahun.
Apabila diuraikan unsur8unsur dari tindak pidana penganiayaan berat yang diatur dalam asal
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
22/29
0= ayat '( memuat unsur8unsur sebagai berikut1
a. -nsur kesalahan, berupa kesengajaanC
b. -nsur melukai berat 'perbuatan(
c. -nsur tubuh orang lainC
d. -nsur akibat yang berupa luka berat.
Dalam asal 0= -H akibat luka berat merupakan maksud dan tujuan dari sipelaku
yaitu bah"a sipelaku memang menghendaki terjadinya luka berat pada korban. &erbeda dengan
penganiayaan biasa yang mengakibatkan luka berat, dimana luka berat bukanlah akibat yang
dimasuk oleh sipelaku.
Dalam penganiayaan berat yang mengakibatkan kematian, kematian bukanlah merupakan
akibat yang dikehendaki pelaku. elaku hanya menghendaki timbulnya luka berat. Dalam tindak
pidana ini harus dapat dibuktikan bah"a pelaku tidak mempunyai kesengajaan untuk
menimbulkan kematian, baik kesengajaan sebagi maksud, sebagai kemungkinan atau sebagai
kepastian.
e, Pen2ania5aan 3erat 3eren7ana
9enis penganiayaan berat berencana diatur dalam asal 00 -H. enganiayaan ini pada
dasarnya merupakan bentuk penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana. 9enis
penganiayaan ini merupakan gabungan antara penganiayaan berat dengan penganiayaan
berencana. Dengan demikian untuk dapat terjadinya penganiayaan berat berencana dalam asal
00 -H, maka niat pelaku atau kesengajaan pelaku tidak cukup bila ditujukan terhadap
perbuatannya dan terhadap luka beratnya, tetapi kesengajaan itu juga harus ditujukan terhadap
unsur berencananya. Dengan kata lain dapat dikemukakan bah"a baik terhadap perbuatannya
maupun terhadap luka beratnya, pelaku mempunyai kehendak untuk me"ujudkannya yang
kemudian direncanakannya.
enurut ketentuan asal 00 -H, penganiayaan berencana dapat dirumuskan sebagai
berikut1
'( enganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana lebih dahulu, diancam dengan
pidana penjara paling lama dua belas tahun.
'2( 9ika perbuatan mengakibatkan mati, yang bersalah dikenakan pidana penjara paling
lama kima belas tahun.
&erdasarkan rumusan asal 00 -H diatas terlihat, bah"a penganiayaan berat
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
23/29
berencana terdiri atas dua macam, yaitu1
( enganiayaan berat berencana yang tidak menimbulkan kematian. 9enis
penganiayaan ini sering disebut sebagai penganiayaan berat berencana biasa. Dalam
penganiayaan ini luka berat harus benar8benar terjadi yang juag harus dibuktikan,
bah"a luka berat itu memang merupakan akibat yang dikehendaki oleh sipelaku
sekaligus direncanakan.
2( enganiayaan berat berencana yang mengakibatkan kematian. ;amun matinya
korban dalam tindak pidana ini bukanlah akibat yang dikehendaki oleh sipelaku.
ematian yang timbul dalam tindak pidana ini hanyalah merupakan akibat yang tidak
dituju sekaligus tidak direncanakan. 7ebab apabila kematian merupakan kaibat yang
dituju maka yang terjadi bukanlah penganiayaan melainkan pembunuhan 'asal >
-H(.
8, Pen2ania5aan terhada9 ran2/ran2 5an2 3erk%alitas tertent%
9enis penganiayaan ini diatur dalam ketentuan asal 03 -H yang menyatakan1
)idana yang ditentukan dalam asal 0, 0, 0= dan 00 dapat ditambah dengan sepertiga*
ke8 &agi yang melakukan kejahatan itu terhadap ibunya, bapaknya menurut
undang8undang, istrinya atau anaknyaC
ke82 9ika kejahatan dilakukan terhadap seorang pejabat ketika atau karena menjalankan
tugasnya yang sahC
ke8 9ika kejahatan dilakukan dengan memberikan bahan yang berbahaya bagi nya"a atau
kesehatan untuk dimakan atau diminum
Apabila dicermati, maka asal 03 merupakan ketentuan yang memperberat berbagai
penganiayaan. &erdasarkan asal 03 -H ini terdapat dua hal yang memberatkan berbagai
penganiayaan yaitu1
a. ualitas korban, yaitu apabila korban penganiayaan tersebut berkulaitas sebagai ibu,
bapak, istri atau anak serta pega"ai negeri yang ketika atau karena menjalankan
tugasnya yang sah.
b. ara atau modus penganiayaan, yaitu dalam hal penganiayaan itu dilakukannya dengan
cara memberi bahan untuk dimakan atau untuk diminum.
-A- *
PENU)UP
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
24/29
.,1 Sim9%lan
&erdasarkan pembandingan antara tinjuan pustaka dan contoh kasus yang didapat maka dapat
diketahui bah"a korban bernama %udi 7alam, laki8laki berumur dua puluh dua tahun, ditemukan
tanda kekerasan fisik. Luka8luka pada korban ini tergolong ke dalam luka ringan. Dimana luka
ringan tersebut adalah luka yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan
jabatan atau pekerjaan. Dalam teori dijelaskan beberapa macam penganiayaan yaitu berdasarkan
ketentuan dalam -H, penganiayaan ringan adalah penganiayaan yang tidak menimbulkan
penyakit atau halangan untuk menjalankan jabatan atau pekerjaan. -mumnya yang dianggap
sebagai hasil dari penganiayaan ringan adalah korban dengan )tanpa luka* atau dengan luka lecet
atau memar kecil di lokasi yang tidak berbahaya/yang tidak menurunkan fungsi alat tubuh
tertentu. Luka8luka tersebut dimasukkan ke dalam kategori luka ringan atau luka derajat satu.
-H pasal + telah memberikan batasan tentang luka berat, yaitu1 jatuh sakit atau mendapat
luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya
mautC yang menyebabkan seseorang terus8menerus tidak mampu untuk menjalankan tugas
jabatan atau pekerjaan pencaharianC yang menyebabkan kehilangan salah satu panca inderaC yang
menimbulkan cacat berat 'erminking(C yang mengakibatkan terjadinya keadaan lumpuhC
terganggunya daya pikir selama empat minggu atau lebih serta terjadinya gugur atau matinya
kandungan seorang perempuan. en2an demikian kr3an 5an2 3ersan2k%tan mer%9akan
kr3an dari tindak 9idana 9en2ania5aan rin2anseperti yang diatur dalam pasal 02 -H
dan teori yang telah dijabarkan.
A&)AR PUS)AKA
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
25/29
1. Atmadja D7. 7imposium Tatalaksana #isum et %epertum orban Hidup pada asus
erlukaan eracunan di %umah 7akit. 9akarta1 %7 itra eluarga elapa //[email protected].
Jcited 1 = 9uli 2.
5. :ales 9. #isum et %epertum. 2. A@ailable at
Http1//5d.:ikipedia.Grg/:iki/#isumI$tI%epertum. Jcited 1 = 9uli 2K.3. Abdussalam, %, 23,orensik, %estu Agung, 9akarta Abidin, Andi ainal, +>4,$sas-
asas ukum #idana /agian #ertama, Alumni, &andung.
4. ha!a"i, Adami, 22,#elajaran hukum #idana /agian 0, T %aja. Harahap, . Bahya, 22,#embahasan #ermasalahan dan #enerapan KU$# edisi
Kedua, 7inar
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
26/29
LA$PIRAN
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
27/29
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
28/29
-
7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani
29/29