Laporan Kasus KET

11
LAPORAN KASUS Nama : Ny. Trisna Umur : 28 tahun No. RM : 28 31 99 Pendidikan : Sekolah Perawat Pekerjaan : Perawat Tanggal Masuk : 26 Oktober 2013 Keluhan Utama : Seorang pasien wanita berusia 28 tahun datang ke KB RS Achmad Mochtar Bukittinggi pada tanggal 26 Oktober 2013 pukul 21.30 WIB kiriman SpOG dengan D/ G1P0A0 gravida 8 minggu + abortus tuba. Riwayat Penyakit Sekarang : Keluar darah sedikit-sedikit dari kemaluan (+) sejak 4 hari yang lalu,berwarna merah kehitaman keluar jaringan seperti daging (-) Keluar jaringan seperti gelembung udara ikan (-) Pasien menyangkal adanya nyeri pada perutnya. Pasien mengaku datang haid selalu teratur setiap bulannya HPHT : 7 oktober 2013.

description

Tambahan Ilmu (Obgyn)

Transcript of Laporan Kasus KET

Page 1: Laporan Kasus KET

LAPORAN KASUS

Nama : Ny. Trisna

Umur : 28 tahun

No. RM : 28 31 99

Pendidikan : Sekolah Perawat

Pekerjaan : Perawat

Tanggal Masuk : 26 Oktober 2013

Keluhan Utama :

Seorang pasien wanita berusia 28 tahun datang ke KB RS Achmad Mochtar Bukittinggi

pada tanggal 26 Oktober 2013 pukul 21.30 WIB kiriman SpOG dengan D/ G1P0A0

gravida 8 minggu + abortus tuba.

Riwayat Penyakit Sekarang :

Keluar darah sedikit-sedikit dari kemaluan (+) sejak 4 hari yang lalu,berwarna

merah kehitaman keluar jaringan seperti daging (-)

Keluar jaringan seperti gelembung udara ikan (-)

Pasien menyangkal adanya nyeri pada perutnya.

Pasien mengaku datang haid selalu teratur setiap bulannya

HPHT : 7 oktober 2013.

Menarche usia 13 tahun, siklus haid teratur,1x sebulan, lamanya 4-5 hari,

banyaknya 2-3x ganti duk/hari, nyeri haid (-)

Pasien menyangkal adanya keluhan mual ataupun muntah

Sejak remaja pasien sering mengeluhkan adanya keputihan yang kadang-

kadang terasa gatal, keputihannya itu seperti lendir kental berwarna putih

dengan bau agak amis, pasien tidak pernah berobat untuk keputihannya itu.

Tidak ada riwayat trauma ataupun demam

Page 2: Laporan Kasus KET

Pasien menyangkal adanya pembesaran massa diperutnya yang disertai dengan

penurunan nafsu makan ataupun penurunan berat badan.

Pasien tidak pernah mengeluhkan rasa nyeri pada daerah panggulnya.

BAB dan BAK biasa

Riwayat Penyakit Dahulu :

Tidak ada riwayat alergi

Tidak ada riwayat penyakit asma dan penyakit paru lainnya

Tidak ada riwayat penyakit darah tinggi

Tidak ada riwayat penyakit kencing manis

Tidak ada riwayat penyakit jantung, paru, hati, dan ginjal lainnya

Riwayat Penyakit Keluarga :

Tidak ada riwayat keluarga mempunyai penyakit keturunan, menular dan kejiwaan.

Riwayat Perkawinan : 1x tahun 2013

Riwayat Kehamilan / Abortus / Persalinan : 1/0/0

1. Sekarang

Riwayat Kontrasepsi : (-)

Riwayat Imunisasi : (-)

Pemeriksaan Fisik

KU : sedang

Kesadaran : Komposmentis, kooperatif

Tinggi Badan: 155 cm

Berat Badan : 50 kg

TD : 110/70 mmHg

Nadi : 90 x/menit

Respirasi : 22 x/menit

Suhu : 36,8⁰C

Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

Page 3: Laporan Kasus KET

Leher :

Inspeksi : JVP 5-2 cm H2O, kelenjar tiroid tidak tampak membesar

Palpasi : Kelenjar getah bening tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak

teraba membesar

Thorak :

- Cor

Inspeksi : ictus cordis tidak tampak

Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V, midclavikula sinistra

Perkusi : batas jantung dalam batas normal

o Kanan : ICS IV parasternal dekstra

o Kiri : ICS II midclavikula sinistra

o Atas : ICS II parasternal sinistra

Auskultasi : bunyi jantung murni reguler, murmur (-)

- Pulmo

Inspeksi : bentuk dan pergerakan simetris, kiri=kanan

Palpasi : taktil fremitus, kiri=kanan

Perkusi : vokal fremitus, kiri=kanan

Auskultasi : vesicular breathing sound +/+, rhonki -/-, wheezing -/-

Abdomen : lihat status obstetrikus

Genitalia : lihat status obstetrikus

Ekstremitas : edema -/-, Refleks Fisiologis +/+, Refleks Patologis -/-

Status Obstetrikus

Abdomen :

Inspeksi : tidak tampak membuncit ,distensi (-)

Palpasi : Fundus uteri tidak teraba

Nyeri tekan (-), Nyeri lepas (-), Defense muscular (-)

Perkusi : Timpani

Auskultasi : Bising usus (+) normal

Genitalia :

Page 4: Laporan Kasus KET

Inspeksi : vulva & uretra tenang, perdarahan pervaginam (+)

Inspekulo :

Vagina : Tumor (-), laserasi (-), fluxus (+)

Tampak sedikit bekuan darah menumpuk di forniks posterior

Portio : NP, tumor (-), laserasi (-),fluxus (-), OUE tertutup , tampak

darah merembes dari canalis servikalis

Kuldosintesis (+) : ditemukan darah merah kehitaman tidak

Membeku

VT Bimanual :

Vagina : tumor (-)

Portio : NP, ukuran normal, nyeri goyang (-),OUE tertutup

Cavum uteri : AF, ukuran sebesar telur ayam ras

Adnexa parametrium : lemas kiri=kanan

Cavum Douglas : menonjol

Pemeriksaan Penunjang

Darah rutin :

Hemoglobin : 12,7 g/dl

Leukosit : 14.500/mm3

Hematokrit : 37 %

Trombosit : 292.000/mm3

Urine : Plano test (+)

Diagnosis : G1P0A0H0 gravid 8-10 minggu + KET

Sikap :

1. Kontrol keadaan umum, tanda vital

2. Informed Consent

3. Siapkan darah PMI 2 unit PRC

4. Antibiotik : Skin test

5. Konsul anestesiologi

6. Lapor OK

Page 5: Laporan Kasus KET

Rencana :

Laparotomi cito

Tanggal 26 Oktober 2011, pukul 23.30 WIB

Dilakukan laparotomi

Laporan Operasi :

1. Pasien tidur telentang di atas meja operasi

2. Dilakukan tindakan anestesi umum intravena

3. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik dengan larutan betadine 10% di daerah

abdomen dan sekitarnya

4. Lapangan operasi diperkecil dengan memasangkan duk steril

5. Dibuat insisi dengan scalpel pada kulit di daerah linea mediana inferior sepanjang

10 cm dimulai dari 2 cm di atas simfisis os.pubis ke arah pusat sampai 1 cm di

bawah pusat. Insisi diteruskan sampai ke subkutis dan sedikit menembus fascia m.

rectus abdominis. Fascia kemudian dipisahkan secara tumpul dengan 2 jari telunjuk.

Peritoneum parietal diidentifikasi, dan dibuka secara tajam dengan gunting sesuai

irisan dari luar. Setelah peritoneum dibuka, tampak darah berwarna merah

kehitaman dan bekuan darah ± 300 cc mengisi rongga abdomen. Dilakukan

eksplorasi untuk mencari sumber perdarahan. Darah dan bekuan darah dikeluarkan

dengan suction, didapatkan sumber perdarahan berasal dari rupture tuba dekstra

pars ampularis, ukuran 4 x 2 x 2 cm. Kesan : rupture tuba dekstra pars ampularis

dekstra + hematom ovarium dekstra. Rencana : salphingooovorektomi dekstra

(jaringan di PA kan)

6. Setelah perdarahan dihentikan dengan klem, dilakukan eksplorasi selanjutnya,

uterus membesar sebesar telur ayam ras, konsistensi lunak, berwarna merah muda

tuba dan ovarium kiri bentuk dan ukuran normal.

7. Dilakukan salphingooovorektomi dekstra dengan mengikat pangkal tuba dekstra

yang telah diklem sebelumnya dengan double ligasi, dan dipotong lig.

Infundibulopelvikum dan a. uterina dekstra diikat dengan double ligasi dan dipotong,

Page 6: Laporan Kasus KET

setelah diyakini tidak ada perdarahan dari bekas operasi, rongga abdomen ditutup

lapis demi lapis.

8. Peritoneum dijahit jelujur dengan kromik cat gut no. 2, m. rectus abdominis dijahit

satu-satu dengan cat gut no.2, fascia m. rectus abdominis dijahit jelujur dengan

vicryl no. 1, subkutis dijahit satu-satu dengan plain cat gut no. 2.0, dan kulit dijahit

satu-satu dengan vicryl rapid no. 3.0

9. Keadaan post operasi : KU Kes TD Nd Resp S

Sdg CMC 110/60 92 20 37°

10.Perdarahan selama tindakan ± 200 cc

Diagnosis : Post salphingooovorektomi dekstra a.i ruptur tuba dekstra pars ampularis

Sikap :

Awasi pasca tindakan

Pukul 01.00 WIB

Pemeriksaan Fisik

KU : Sedang

Kesadaran : Compos mentis, kooperatif

TD : 110/60 mmHg

Nadi : 84 x/menit

Respirasi : 22 x/menit

Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

Abdomen :

Inspeksi : Tidak tampak membuncit, luka operasi tertutup verban

Palpasi : Fundus uteri tidak teraba

Nyeri tekan (-), Nyeri lepas (-), Defense muscular (-)

Perkusi : Timpani

Page 7: Laporan Kasus KET

Auskultasi : Bising usus (+) normal

Genitalia :

Inspeksi : vulva & uretra tenang, perdarahan pervaginam (-)

Diagnosis : Post salphingooovorektomi dekstra a.i ruptur tuba dekstra pars ampularis

Sikap :

Kontrol keadaan umum, tanda vital, perdarahan pervaginam

Pasien berbaring dengan bantal selama 24 jam

Puasa 6 jam minum sedikit-sedikit

Cek Hb post operasi

Terapi :

- Ceftriaxone 2x1 gr iv

- Metronidazole 3x1 fls

- Pronalges supp (K/P)

- SF 1x1 tab

Hb post operasi : 12,0 gr %

Page 8: Laporan Kasus KET

DISKUSI

Diagnosis dan penatalaksanaan pasien ini sudah tepat. Diagnosis G1P0A0H0

gravid 8-10 minggu + KET didasarkan dari pemeriksaan fisik , kuldosintesis dan

USG. Penatalaksanaan dengan melakukan laparotomi cito sudah tepat.

Hasil anamnesis pasien ini tidak menunjukkan gejala KET secara jelas dimana

dengan tidak adanya keluhan akut abdomen, pasien merasa masih mendapat haid

secara teratur dari pemeriksaan VT bimanual tidak didapatkan nyeri goyang

walaupun cavum douglas menonjol. Terdapat faktor predisposisi terjadinya KET

pada pasien ini yaitu adanya riwayat keputihan yang mengganggu yang tidak

pernah di obati yang dapat menyebabkan timbulnya Pelvic Inflammatorry Disease

(PID). Diagnosis pasti ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan kuldosintesis

dimana didapatkan hasil positif yaitu adanya darah merah kehitaman yang tidak

membeku dan dari hasil pemeriksaan USG dimana cavum uteri kosong dan

terdapat cairan bebas.

Laparotomi merupakan pilihan utama untuk menatalaksanai kehamilan ektopik

yang terganggu. Apakah dilakukan radikal atau konservatif terhadap tuba salah

satunya adalah tergantung apakah wanita tersebut telah mempunyai anak atau

belum. Pada pasien ini dipilih terapi radikal yaitu dengan melakukan

salphingooovorektomi karena pada intra operatif didapatkan ruptur tuba pars

ampularis dekstra dan hematom pada ovarium dekstra.

Penatalaksanaan selanjutnya pada pasien ini perlu dilakukan konseling/ informed

consent lebih lanjut untuk segera datang berobat ke Rumah Sakit apabila terdapat

keputihan yang mengganggu.