Laporan kasus HEMOROID
-
Upload
rahma-sari-nasution -
Category
Documents
-
view
990 -
download
71
description
Transcript of Laporan kasus HEMOROID
HEMOROIDMutiara Aini Malau (080100025)
Sri Ramadani (080100032)
Bramanda S. M. L Tobing (080100065)
Ardianto O. M. L Toruan (080100070)
Cempaka Dewi Nasution (080100210)
Milaty Fitrah (080100026)
Rahma Sari (080100102)
Solita Vasya Siregar (080100128)
Rizka Karlina (080100154)
PEMBIMBING : dr. Asrul Simangunsong, Sp. B - KBD
DEPARTEMEN/SMF ILMU BEDAH RSUP HAJI ADAM MALIK/FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013
PENDAHULUAN
Hemoroid merupakan pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah anus yang berasal dari pleksus hemoroidalis. Dibawah atau diluar linea dentate, lebaran vena yang berada di bawah kulit (subkutan) disebut hemoroid eksterna. Sedangkan diatas atau didalam linea dentate, lebaran vena yang berada dibawah mukosa (submukosa) disebut hemoroid interna.
Hemoroid merupakan salah satu keluhan anorektal yang paling umum didengar oleh dokter. Setiap tahun sekitar 10,5 juta orang Amerika mengalami gejala hemoroid dan sepermpatnya yang berkonsultasi ke dokter. Angka kejadian hemoroid tinggi pada usia diatas 50 tahun. Hemoroid memiliki faktor resiko antara lain kurangnya mobilisasi, konstipasi, cara buang air besar yang tidak benar, kurang minum, kurang makanan berserat, faktor genetik, kehamilan, penyakit yang meningkatkan tekanan intraabdomen (tumor abdomen, tumor usus) dan Sirosis hati.
TINJAUAN PUSTAKA
Hemoroid
Jaringan normal yang terdapat anorektal yang terdiri atas pleksus arteri vena
Berfungsi sebagai katup didalam saluran anus untuk membantu sfingter anus, mencegah inkontinesia, flatus dan merembesnya cairan
Menjadi permasalahan apabila terjadi pelebaran dan inflamasi
Bisa terjadi pada semua umur tetapi paling banyak terjadi pada umur 45-65 tahun
Di RSCM selama 2 tahun (Januari 1993-Desember 1994), dari 414 kali pemeriksaan kolonoskopi didapatkan 108 (26,09%) kasus hemoroid
• Penuaan• Kehamilan• Hereditas• Konstipasi atau diare kronik• Penggunaan toilet yang
berlama-lama• Posisi tubuh, missal duduk
dalam waktu yang lama
Faktor resiko
KLASIFIKASI
• Hemoroid Interna• Hemoroid EksternaLetak
Anatomis
Hemoroid Interna
Hemoroid interna adalah pleksus vena hemoroidalis superior cabang langsung dari vena mesenterika inferior vena porta hepatica.
Pleksus ini terletak diatas garis mukokutan linea dentate dan ditutupi oleh mukosa.
Grading Hemoroid Interna
Grade 1 air besar berdarah yang tanpa diikuti nyeri tidak dijumpai adanya prolaps hemoroid
Grade 2 Benjolan di kanalis analis saat mengedan
namun dapat masuk dengan sendirinya setelah tekanan dihilangkan
Grade 3 prolaps atau benjolan dijumpai saat
mengedan namun tidak dapat masuk secara spontan setelah tekaan dihilangkan
Dapat dimasukkan dengan jari
Grade 4 benjolan keluar dari anus, tidak dapat
masuk lagi kedalam kanalis walaupun sudah direposisi dengan jari seperti pada grade 3.
Hemoroid Eksterna
Hemoroid eksterna adalah pleksus hemoroid inferior yang terdapat di sebelah distal garis mukokutan di dalam jaringan dibawah epitel anus
Pleksus hemoroid inferior gabungan dari percabangan vena mesenterika inferior dan vena pudendal vena iliaka internal vena iliaka komuis aorta abdominalis.
GEJALA KLINIS
Ada darah pada saat buang air
besar
Berupa darah merah segar yang
tidak bercampur
dengan feses
Benjolan yang keluar dari anus
Nyeri yang hebat pada daerah anus yang disertai dengan rasa
panas
PEMERIKSAAN FISIK
Pucat atau anemis Tidak ada kelainan pada kepala, leher,
dada, abdomen dan ekstremitas Pada pemeriksaan anus, saat inspeksi
bisa dijumpai adanya bejolan di bawah kulit kanalis analis yang tegang dan berwarna kebiruan, unilobular atau multilobular
Dilakukan pemeriksaan DRE untuk menyingkirkan adanya ca rekti
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Anuscopy menilai mukosa rectal dan mengevaluasi
tingkat pembesaran hemoroid
Sigmoidoscopy anus dan rectum dapat dievaluasi untuk
kondisi lain sebagai diagnose banding untuk perdarahn rectal
DIAGNOSA BANDING
Prolaps Rektum Kondiloma perianal Karsinoma kolorektum Penyakit divertikulum Kolitis Chron’s Disease
KOMPLIKASI
Trombosis Strangulasi Nekrosis Gangrene
PENATALAKSANAAN
Tujuan : bukan menghilangkan hemoroid tetapi mengilangkan keluhan agar tidak muncul kembali
• perubahan pola makanGrade 1 - 2
• Ligasi dengan gelang karet
• Skleroterapi • Hemoroidektomi
Grade 3 – 4
LAPORAN KASUS
ANAMNESIS
Laki-laki, 17 tahun datang ke RSUP HAM dengan:
Keluhan Utama : Buang air besar berdarah
Telaah : Hal ini dialami pasien sejak 10 hari yang lalu, darah berwarna merah segar, sebanyak ± setengah cup aqua gelas per kali buang air besar, darah keluar setelah sebelumnya pasien mengalami BAB yang keras. Pasien juga mengeluhkan keluar benjolan dari dubur, hilang timbul, timbul ketika pasien mengedan. Nyeri saat BAB (-),BAB berlendir(-). BAK (+) normal.
RPT : Tidak ada RPO : Tidak ada
STATUS PRESENT
Sensorium : Compos mentis Tekanan Darah : 100/70 mmHg Nadi : 88 x/i Pernafasan : 22 x/i Suhu : 36,8 ˚C Keadaan Umum : Baik Keadaan Gizi : Baik
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Mata RC (+/+), pupil isokor, konjungtiva palpebra inferior pucat (+/+), sklera ikterik (-/-), Telinga/hidung/mulut: tidak ada kelainan.
Leher : Pembesaran KGB (-) Toraks:
• Inspeksi : simetris kanan=kiri• Palpasi : fremitus kanan=kiri• Perkusi : sonor kedua lap.paru• Auskultasi : SP : vesikuler, ST: -
Abdomen Inspeksi : simetris Palpasi : soepel, tidak teraba massa, nyeri
tekan (-) Perkusi : timpani Auskultasi : peristaltik (+)
Genital : Laki-laki, dalam batas normal Ekstremitas : Anemis (+), oedem (-)
DRE
Perineum normal Spingter ani ketat Mukosa licin Tidak teraba massa Ampula berisi feses Sarung tangan: feses (+), darah (+), lendir (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis pemeriksaan Hasil
Darah rutin
Hb 4,2 g%
Leukosit 9890 /mm3
Trombosit 288000 /mm3
Hematokrit 13,8 %
Faal Hemostasis
PT 15,8 (13,5) detik
INR 1,40
APTT 32,9 (33,8) detik
TT 15,1 (16,8) detik
Metabolisme karbohidrat
Glukosa darah sewaktu 114 mg/dl
Ginjal
Ureum 18,30 mg/dl
Kreatinin 1,03 mg/dl
Elektrolit
Natrium (Na) 135 mEq/L
Kalium (K) 3,8 mEq/L
Klorida (Cl) 104 mEq/L
DIAGNOSA KERJA
Hemoroid interna grade II + anemia
Tatalaksana IVFD RL 20 gtt/i Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam Inj. Ranitidin 50 mg/ 12 jam Inj. Transamin 1 amp/12 jam Inj. Vit K 1 amp/12 jam
Rencana Rawat ruangan Tranfusi PRC (10-4,2) x 4 x 60 = 1392 cc atau 8 bag PRC Anuscopy
KESIMPULAN
Hemoroid adalah penyakit pembuluh darah vena yang banyak ditemukan pada manusia sehari-hari. Hemoroid memiliki faktor resiko antara lain kurangnya mobilisasi, konstipasi, cara buang air besar yang tidak benar, kurang minum, kurang makanan berserat, faktor genetik, kehamilan, penyakit yang meningkatkan tekanan intraabdomen (tumor abdomen, tumor usus) dan isrosis hati.
Keluhan penyakit ini antara lain buang air besar sakit dan sulit, dubur berasal panas, adanya benjolan di dubur, perdarahan melalui dubur, dan lain-lain. Pemeriksaan fisik tambahan yang perlu dilakukan dan sangat penting dilakukan pada hemoroid adalah pemeriksaan DRE atau colok dubur untuk menilai anus dan sekitarnya.
Tujuan dasar terapi hemoroid adalah bukan menghilangkan hemoroid tetapi mengilangkan keluhan agar tidak muncul kembali. Penanganan hemoroid interna dengan eksterna berbeda sesuai dengan derajatnya. Penatalaksanaan hemoroid ini meliputi penatalaksanaan medis(farmakologi dan non farmakologi) ataupun operatif.
TERIMA KASIH