laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

17
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Cytomegalovirus atau disingkat CMV merupakan anggota keluarga virus herpes yang  biasa disebut herpesviridae. CMV sering disebut sebagai virus paradoks karena bila menginfeksi seseorang dapat berakibat fatal, atau dapat juga hanya diam di dalam tubuh penderita seumur hidupnya. Pada awal infeksi, CMV aktif menggandakan diri. Sebagai respon, system kekebalan tubuh akan berusaha mengatasi kondisi tersebut, sehingga setelah beberapa waktu virus akan menetap dalam cairan tubuh penderita seperti darah, air liur, urin, sperma, lendir vagina, ASI, dsb. Penyebaran infeksi CMV dapat terjadi secara vertikal dan horizontal. Penyebaran secara vertikal adalah penyebaran infeksi CMV dari ibu yang sedang hamil kepada janin dalam kandungannya. Terdapat 3 jenis infeksi CMV pada ibu hamil yaitu, infeksi primer, reaktivasi dari infeksi laten, dan reinfeksi. Infeksi primer adalah infeksi CMV pertama kali, mungkin terjadi pada waktu bayi, anak, remaja atau pada ibu hamil. Reaktivasi atau infeksi rekurens adalah infeksi laten yang menjadi aktif kembali, sedangkan reinfeksi adalah infeksi berulang oleh virus galur yang sama atau berbeda. Virus dapat menjadi aktif kembali pada ibu hamil atau  pada seseorang yang sedang mendapat kemoterapi. Pada ibu hamil, insidens infeksi rekurens lebih sering menyebabkan infeksi kongenital. Infeksi CMV pada ibu hamil merupakan penyebab resiko tinggi bayi baru lahir untuk mengalami gangguan perkembangan dikemudian hari. Oleh karena itu diperlukan kewaspadaan khusu terhadap adanya infeksi virus tersebut. Kecurigaan terhadap adanya infeksi CMV kongenital dapat diawali dengan ditemukannya manifestasi klinis pada bayi baru lahir. Pada infeksi transplasenta yang mayoritas disebabkan oleh TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes) dapat menimbulkan sequelae yang bersifat neurologis seperti SNHL (Sensoryneural Hearing Loss), cerebral palsy dan developmental delay. Cerebral palsy adalah terminologi yang digunakan untuk mendeskripsikan kelompok  penyakit kronik yang mengenai pusat pengendalian pergerakan dengan manifestasi klinis yang tampak pada beberapa tahun pertama kehidupan dan secara umum tidak akan bertambah memburuk pada usia selanjutnya. Istilah cerebral ditujukan pada kedua belahan otak, atau

Transcript of laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

Page 1: laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

8/11/2019 laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-cytomegalovirus-dan-cerebral-palsy-pada-anak 1/17

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Cytomegalovirus atau disingkat CMV merupakan anggota keluarga virus herpes yang

 biasa disebut herpesviridae. CMV sering disebut sebagai virus paradoks karena bila menginfeksi

seseorang dapat berakibat fatal, atau dapat juga hanya diam di dalam tubuh penderita seumur

hidupnya. Pada awal infeksi, CMV aktif menggandakan diri. Sebagai respon, system kekebalan

tubuh akan berusaha mengatasi kondisi tersebut, sehingga setelah beberapa waktu virus akan

menetap dalam cairan tubuh penderita seperti darah, air liur, urin, sperma, lendir vagina, ASI,

dsb.

Penyebaran infeksi CMV dapat terjadi secara vertikal dan horizontal. Penyebaran secara

vertikal adalah penyebaran infeksi CMV dari ibu yang sedang hamil kepada janin dalam

kandungannya. Terdapat 3 jenis infeksi CMV pada ibu hamil yaitu, infeksi primer, reaktivasi

dari infeksi laten, dan reinfeksi. Infeksi primer adalah infeksi CMV pertama kali, mungkin

terjadi pada waktu bayi, anak, remaja atau pada ibu hamil. Reaktivasi atau infeksi rekurens

adalah infeksi laten yang menjadi aktif kembali, sedangkan reinfeksi adalah infeksi berulang

oleh virus galur yang sama atau berbeda. Virus dapat menjadi aktif kembali pada ibu hamil atau

 pada seseorang yang sedang mendapat kemoterapi. Pada ibu hamil, insidens infeksi rekurens

lebih sering menyebabkan infeksi kongenital.

Infeksi CMV pada ibu hamil merupakan penyebab resiko tinggi bayi baru lahir untuk

mengalami gangguan perkembangan dikemudian hari. Oleh karena itu diperlukan kewaspadaan

khusu terhadap adanya infeksi virus tersebut. Kecurigaan terhadap adanya infeksi CMV

kongenital dapat diawali dengan ditemukannya manifestasi klinis pada bayi baru lahir. Pada

infeksi transplasenta yang mayoritas disebabkan oleh TORCH (Toxoplasma, Rubella,

Cytomegalovirus, Herpes) dapat menimbulkan sequelae yang bersifat neurologis seperti SNHL

(Sensoryneural Hearing Loss), cerebral palsy dan developmental delay.

Cerebral palsy adalah terminologi yang digunakan untuk mendeskripsikan kelompok

 penyakit kronik yang mengenai pusat pengendalian pergerakan dengan manifestasi klinis yang

tampak pada beberapa tahun pertama kehidupan dan secara umum tidak akan bertambah

memburuk pada usia selanjutnya. Istilah cerebral ditujukan pada kedua belahan otak, atau

Page 2: laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

8/11/2019 laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-cytomegalovirus-dan-cerebral-palsy-pada-anak 2/17

hemisphere, dan palsy mendeskripsikan bermacam penyakit yang mengenai pusat pengendalian

 pergerakan tubuh. Jadi penyakit tersebut tidak disebabkan oleh masalah pada otot atau jaringan

saraf tepi, melainkan, terjadi perkembangan yang salah atau kerusakan pada area motorik otak

yang akan menganggu kemampuan otak untuk mengontrol pergerakan dan postur secara adekuat.

Gejala Cerebral Palsy tampak sebagai spektrum yang menggambarkan variasi beratnya

 penyakit. Seseorang dengan Cerebral Palsy dapat menampakkan gejala kesulitan dalam hal

motorik halus, misalnya menulis atau menggunakan gunting; masalah keseimbangan dan

 berjalan; atau mengenai gerakan involunter. Gejala dapat berbeda pada setiap penderita. Cerebral

Palsy bukan penyakit menular atau bersifat herediter. Hingga saat ini, Cerebral Palsy tidak dapat

dipulihkan, walau penelitian ilmiah berlanjut untuk menemukan terapi yang lebih baik dan

metode pencegahannya.

B. Tujuan

Pada laporan kasus ini disajikan suatu kasus seorang anak dengan infeksi CMV

congenital dan cerebral palsy yang dirawat di bangsal C1  L2  IRNA C RSUP Dr. Kariadi

Semarang. Penyajian kasus ini bertujuan untuk mempelajari lebih dalam tentang cara

mendiagnosis, mengelola dan mengetahui prognosis penderita dengan penyakit tersebut di atas.

C. Manfaat

Penulisan laporan kasus ini diharapkan dapat membantu mahasiswa kedokteran untuk

 belajar menegakkan diagnosis, melakukan pengelolaan, dan mengetahui prognosis penderita

infeksi CMV dan cerebral palsy.

BAB II

PENYAJIAN KASUS

A. IDENTITAS PENDERITA

 Nama : An. NE

Umur : 1 tahun 8 bulan ( 12/12/2011)

Page 3: laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

8/11/2019 laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-cytomegalovirus-dan-cerebral-palsy-pada-anak 3/17

Jenis kelamin : Perempuan

 No. CM : C370456

Agama : Islam

Alamat : Tembalang, Semarang

Masuk RSDK : 4/9/2013

IDENTITAS ORANG TUA

 Nama ayah : Tn. A

Umur : 30 tahun

Pekerjaan : Buruh

Pendidikan : SMP

 Nama Ibu : Ny. S

Umur : 30 tahun

Pekerjaan : Tidak bekerja

Pendidikan : SMP

B. DATA DASAR

AnamnesisAlloanamnesis dilakukan dengan ibu penderita

Tanggal : 17 September 2013 Pukul : 14.00 WIB

Keluhan utama : Anak kurang respon

Riwayat penyakit sekarang :

± 1 tahun yang lalu, orang tua memeriksakan anaknya ke klinik tumbuh kembang RSDK

dengan keluhan, sampai usia 8 bulan, anak belum bisa bicara dan belum bisa duduk, demam

(-), kejang (-) setelah diperiksakan anak hanya dilatih sendiri oleh orang tua.

± 1 bulan yang lalu, orang tua merasa anak masih belum bisa bicara (+), belum bisa

duduk, dan bila di panggil atau diberi mainan yang berbunyi, anak tidak menoleh (+). Saat di

Page 4: laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

8/11/2019 laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-cytomegalovirus-dan-cerebral-palsy-pada-anak 4/17

klinik tumbuh kembang, diperiksa dan dilakukan skrining dan dinyatakan perkembangannya

terlambat. Anak kemudian dilakukan pemeriksaan BERA, TORCH, dan CT Scan kepala.

Dari hasil pemeriksaan, anak dinyatakan infeksi CMV kongenital dan cerebral palsy. Hasil

BERA dikatakan normal. Oleh dokter, disarankan untuk menjalani terapi CMV di Rumah

Sakit, namun saat itu orang tua masih belum bersedia karena masalah biaya sehingga anak

dibawa pulang.

Pada tanggal 4 September 2013, orang tua kembali membawa anaknya karena ingin

menjalani terapi CMV. Saat ini anak masih belum bisa duduk dan bicara, demam (-), lemas (-

), bintik kemerahan di kulit (-), kuning di kulit dan mata (-). Anak juga dikatakan lingkar

kepalanya kecil (+) saat diperiksa di poli.

Anak lahir secara spontan di bidan, lahir langsung menangis, riwayat biru-biru (-),

riwayat kuning (-). Riwayat selama kehamilan, ibu tidak pernah skrining TORCH. Riwayat

 penyakit selama kehamilan (+), pada saat hamil sekitar bulan ketiga, ibu pernah merasa

lemas (+), demam (+) (±38oC), hanya diberi obat penurun panas, demam membaik setelah 2-

3 minggu. Setelah lahir anak di rawat di rumah bersama orang tua.

Pada saat dirumah, orang tua merasa tidak ada keterlambatan perkembangan dari anak,

namun saat anak mencapai usia 6 bulan, orang tua mulai merasa jika anak di panggil  –  

 panggil namanya, anak tidak menoleh. Oleh orang tua anak tidak dibawa ke dokter untuk

diperiksa, karena saat itu masih mengangggap tidak ada keterlambatan perkembangan, dan

anak jarang dilatih. Riwayat anak minum ASI (+) hingga sekarang. Pasien adalah anak ke 2

dari 2 bersaudara. Kakak pasien berusia 6 tahun dan tidak mengalami penyakit dengan

keluhan yang sama dengan pasien, pertumbuhan baik dan perkembangannya tidak terlambat.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Umur Umur

Morbili - Diare -

Pertusis - Disentri Basiler -

Varisela - Disentri Amuba -

Page 5: laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

8/11/2019 laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-cytomegalovirus-dan-cerebral-palsy-pada-anak 5/17

Difteri - Tifus Abdominalis -

Malaria - Cacingan -

Tetanus - Operasi -

Angina - Gegar otak -

Pneumoni - Patah tulang -

Bronkhitis - Reaksi obat -

Demam berdarah dengue - Faringitis -

Campak - Batuk Pilek (+) 9 bulan

Riwayat Penyakit Keluarga :

Riwayat penyakit keluarga dengan keluhan yang sama disangkal.

Riwayat Sosial Ekonomi :

Pasien adalah anak kedua dari 2 bersaudara. Ayah penderita bekerja sebagai buruh

dengan penghasilan rata-rata Rp 1.000.000,00/bulan. Ibu penderita tidak bekerja dan sebagai

ibu rumah tangga. Penderita tinggal di rumah orang tua bersama kakeknya. Biaya pengobatan

ditanggung oleh Jamkeskot.

Kakek memelihara burung (+)

Kesan: Sosial ekonomi kurang

2.3 DATA KHUSUS 

2.3.1 Riwayat pemeliharaan prenatal :

ANC di puskesmas, teratur, dilakukan >4 kali selama masa kehamilan, mendapat

imunisasi TT 2 kali. Riwayat penyakit selama kehamilan seperti sakit panas (+), darah tinggi

(-), kejang (-), sakit gula (-), penyakit jantung (-) selama hamil disangkal. Riwayat

Page 6: laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

8/11/2019 laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-cytomegalovirus-dan-cerebral-palsy-pada-anak 6/17

 perdarahan selama kehamilan disangkal. Selama hamil ibu mendapat vitamin dan tablet

 penambah darah.

2.3.2 Riwayat kelahiran :

Pasien lahir dari ibu G2P1A0  28 tahun, di puskesmas, ditolong oleh bidan, usia

kehamilan 9 bulan, lahir secara spontan, langsung menangis, riwayat biru-biru disangkal,

riwayat kuning pada tubuh anak disangkal, riwayat kejang disangkal, riwayat trauma

kelahiran disangkal, ketuban jernih, jumlah banyak. Berat badan lahir 2500 gram, panjang

 badan ibu lupa.

2.3.3 Riwayat Pemeliharaan Postnatal : 

Anak imunisasi di puskesmas dan kontrol kesehatan di rumah sakit.

2.3.4 Riwayat Imunisasi :

BCG : 1 kali usia 1 bulan

Difteri : 3 kali usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan

Tetanus : 3 kali usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan

Pertusis : 3 kali usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan

Polio : 4 kali lahir, usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan

Hepatitis B : 4 kali lahir, usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan

Campak : 1 kali usia 9 bulan

Parotitis : -

Rubella : -

Hib : -

Tifoid : -

Cacar air : -

Kesan : imunisasi dasar lengkap sesuai usia

2.3.5 Riwayat Makan dan Minum Anak

ASI : ad libithum sejak lahir sampai sekarang

Susu sapi/ buatan : 6 bulan sampai dengan sekarang, 4 botol sehari (120 ml).

Buah/ sayuran : pisang, 6 –  8 bulan diberikan 3-4x sehari (1 buah).

Bubur susu : bebelac, 2-3x sehari ±4-6x sdm

Page 7: laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

8/11/2019 laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-cytomegalovirus-dan-cerebral-palsy-pada-anak 7/17

 

Makanan padat dan lauk :

12 bulan –  sekarang : Anak diberi nasi ditambah sayur (bayam), tahu, tempe, terkadang

dengan daging ayam atau ikan. 3x sehari ½-1 mangkok kecil.

Kesan : ASI eksklusif, kualitas dan kuantitas cukup

2.3.6 Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan anak

  Riwayat Perkembangan:

Anak bisa senyum 2 bulan

Anak bisa miring 5 bulanAnak bisa bicara ooo.. aaa.. 5 bulan

Anak bisa tengkurap 6 bulan

Anak belum bisa dudukAnak belum bisa berdiri

Anamnesis Kuesioner Pra Skrining Perkembangan: 1 jawaban “ya” untuk usia 21 bulan

Kesan: perkembangan motorik halus, motorik kasar, bahasa, dan personal sosial tidak

sesuai usia

  Riwayat Pertumbuhan:

Longitudinal :

Berat lahir 2500 gram

Berat 1 bulan lalu 8 kgBerat sekarang 8,7 kgKesan: arah garis pertumbuhan N1 = Normal

2.3.7 Riwayat Keluarga Berencana Orang Tua

Ibu pasien menggunakan IUD yang dipasang langsung setelah melahirkan pasien.

2.4 PEMERIKSAAN FISIK

Tanggal 17 September 2013 pukul 14.00 WIB di bangsal anak C1 lantai 2 RSUP Dr.

Kariadi. 

Seorang anak perempuan, umur 18 bulan, Berat Badan (BB) : 8,7 kg, Panjang Badan (PB) :

78 cm, LILA : 14 cm, LK : 43 cm

Page 8: laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

8/11/2019 laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-cytomegalovirus-dan-cerebral-palsy-pada-anak 8/17

Keadaan umum : sadar, rewel, nafas spontan (+) adekuat

Tanda vital  : Denyut Jantung : 100 x / menit

 Nadi : reguler, isi dan tegangan cukup

Frekuensi nafas : 28x / menit, reguler

Suhu : 36,8°C (axilla)

Status Internus :

Kepala : lingkar kepala = 43 cm, mikrosefal 

Rambut : warna hitam dan tidak mudah dicabut

Ubun-ubun besar : datar

Turgor : kembali cepat

Mata : cekung (-/-), air mata (-/-), konjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera

ikterik (-/-), Exotropia Occuli Sinistra

Telinga : nyeri tekan tragus (-/-), nyeri tekan retroaurikuler (-/-), nyeri tarik (-/-)

discharge (-/-), serumen (-/-)

Hidung : nafas cuping (-), discharge (-/-), mukosa hiperemis (-/-), choncha

hipertrofi (-/-)

Bibir : sianosis (-), kering (-)

Mukosa : sianosis (-), kering (-)

Mulut : sianosis (-), kering (-)

Lidah : kotor (-), hiperemis (-), tremor (-)

Gigi-geligi : karies (-)

Tenggorok : tonsil : T1-1, faring hiperemis (-)

Leher : simetris, pembesaran kelenjar getah bening (-/-)

Toraks :

Pulmo

Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis, retraksi (-).

Palpasi : stem fremitus kanan = kiri

Perkusi : sonor seluruh lapangan paru

Auskultasi : suara dasar : vesikuler (+/+) normal

Page 9: laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

8/11/2019 laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-cytomegalovirus-dan-cerebral-palsy-pada-anak 9/17

  suara tambahan : wheezing (-/-), ronkhi (-/-), hantaran (-/-).

Cor

Inspeksi : iktus kordis tidak tampak

Palpasi : iktus kordis teraba di sela iga IV 1 cm medial linea medioclavicularis

sinistra, tidak kuat angkat, tidak melebar. thrill (-)

Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal

Auskultasi : suara jantung I dan II normal, irama reguler, gallop (-), bising (-).

M1>M2, A1<A2, P1<P2

Abdomen :

Inspeksi : datar, venektasi (-) cembung (-).

Auskultasi : bising usus  normal

Perkusi : timpani, pekak sisi  normal, pekak alih (-)

Palpasi : supel, nyeri tekan (-), turgor kulit kembali cepat <2” ,

Hepar tidak teraba

Lien tidak teraba

Ekstremitas : superior inferior

Edema - / - - / -

Sianosis - / - - / -

Petechiae - / - - / -Akral dingin - / - - / -

Waktu pengisian kapiler <2”/<2”  <2”/<2” 

Refleks fisiologis +N/+N +N/+N

Refleks patologis - / - - / -

Tonus otot normotonus

Genital : perempuan, dalam batas normal

OUE hiperemis (-), tak tampak kelainan kongenital

Perianal : ekskoriasi (-), hiperemis (-)

 Nervi craniales :

1.  N. I (Olfaktorius) Sulit dinilai

2.  N. II (Opticus) Dekstra Sinistra

Page 10: laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

8/11/2019 laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-cytomegalovirus-dan-cerebral-palsy-pada-anak 10/17

Reflek Cahaya + +

3.  N. III, N.IV, N.VI

Gerak bola mata segala arah (+)

Dekstra Sinistra

Sela mata 2cm 2cm

Pergerakan bulbus bebas bebas

Strabismus exotropia exotropia

Eksoftalmus - -

Pupil: Besarnya 3 mm 3 mm

Bentuknya bulat (isokor) bulat (isokor)

4.  N. V (Trigeminus) Dekstra Sinistra

Membuka mulut : + +

Mengunyah : + +

Sensibilitas muka : + +

5.  N. VII (Facialis)

 Naso labial fold (+)

6.  N. VIII (Vestibulo-cochlearis)

Pendengaran

7.  N. IX, N. X

Menelan : +

8.  N. XI (Accessorius)

Menoleh (+)

9.  N. XII (Hypoglossus)

Deviasi (-)

2.5 STATUS ANTROPOMETRI

Anak perempuan, usia 1 tahun 8 bulan.

BB : 8,5 kg, PB : 77 cm, LILA : 14 cm, LK : 43 cm

Berat badan menurut umur (WAZ) : - 1,88 SD

Tinggi badan menurut umur (HAZ) : - 2,22 SD

Berat badan menurut panjang badan (WHZ) : - 1,02 SD

Page 11: laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

8/11/2019 laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-cytomegalovirus-dan-cerebral-palsy-pada-anak 11/17

Kesan : Gizi cukup, perawakan pendek, berat badan sesuai dengan usia

KEBUTUHAN 24 JAM

Cairan (cc) Kalori (kkal) Protein (gr)

Kebutuhan 24 jam 870 1034 14,1

ASI ad libithum ~ ~ ~

Infus D5% 480 170 -

Diet :

3x nasi 300 663 18,75

4x susu 120ml 480 262 7,6

Total ~ ~ ~

AKG (%) ~% ~% ~%

2.6 PEMERIKSAAN LABORATORIUM

TORCH (14 Agustus 2013)  Nilai batas

Anti toxoplasma IgG : 9,50 32.00

Anti toxoplasma IgM : 0,30 1.00

Rubella IgG : 0,70 13.00

Rubella IgM : 0,20 1.00

Anti CMV IgG : >18 (positif) 1.10

Anti CMV IgM : 1.10 (positif) 1.00

Anti HSV 1 IgG : 0,20 1.10

Anti HSV 1 IgM : 0,30 1.10

Anti HSV 2 IgG : 0,30 1.10

Anti HSV 2 IgM : 0,20 1.10

Page 12: laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

8/11/2019 laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-cytomegalovirus-dan-cerebral-palsy-pada-anak 12/17

 

2.7 DAFTAR MASALAH

 No Masalah Aktif Tanggal No Masalah Pasif Tanggal

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Kemunduran pada

sektor bicara,

motorik kasar,

motorik halus,

dan sosial 5,6

Hipotonus 6

Mikrosefal 5,6

Anti CMV IgG (+)

dan IgM (+) 5

Infeksi CMV 6

Cerebral Palsy

17-09-2013

17-09-2013

17-09-2013

17-09-2013

17-09-2013

17-09-2013

1. Sosial ekonomi

kurang

17-09-2013

2.8 INITIAL PLANSAssessment: I. Infeksi CMV kongenital

Initial Dx : S : -

O : -

Initial Rx : - Infus D5% 480/20/5 tpm

- Inj. Gancyclovir 50mg/12 jam

Initial Mx :

- Pengawasan keadaan umum dan tanda vital

- Darah rutin ulang tiap minggu

Initial Ex :

Page 13: laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

8/11/2019 laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-cytomegalovirus-dan-cerebral-palsy-pada-anak 13/17

Assessment: II. Cerebral Palsy

Initial Dx : S : -

O : -

Initial Rx : Fisioterapi

Terapi wicara

Initial Mx :

- Pengawasan keadaan umum dan tanda vital

- Tumbuh kembang anak

Initial Ex :

Assessment: III. Gizi cukup, perawakan pendek, berat badan sesuai usia 

Initial Dx : Subjektif : -

Objektif : -

Initial Tx : - Diet : 4 x 100 cc susu

3 x diet padat

Initial Mx : - Evaluasi akseptabilitas diet

- Berat badan per hari

Initial Ex :

- memberitahu keadaan perawakan anak pada orang tua

- memberitahu bahwa dalam masa pertumbuhan perawakan masih dapat diperbaiki

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

1.  Cytomegalovirus (CMV)

Cytomegalovirus merupakan virus DNA yang termasuk dalam genus virus Herpes,

menyerang manusia dan mamalia lainnya secara spesifik, karena human CMV hanya

menyebabkan infeksi pada manusia. Dengan menggunakan mikroskop elektron,

Page 14: laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

8/11/2019 laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-cytomegalovirus-dan-cerebral-palsy-pada-anak 14/17

morfologi CMV nampak seperti virus Herpes. Bentuknya sferis dan mempunyai ukuran

antara 64-110 nm. Dalam sitoplasma sel yang diserang, ukurannya akan bertambah besar

menjadi sekitar 100-180nm. Setelah CMV menempel pada reseptor yang spesifik di

 permukaan sel, virus akan menembus membran sel dan kemudian berada dalam

sitoplasma sel dengan dikelilingi oleh vakuola. Dibutuhkan waktu sekitar 2-4 jam setelah

virus masuk ke dalam sel untuk kemudian mengadakan replikasi yang kontinyu dengan

 pola sintesis DNA. Replikasi dapat juga terjadi 36-48 jam setelah CMV masuk ke dalam

sel.

Secara invitro, CMV bereplikasi dalam sel fibroblas, meskipun invivo fibroblas

 bukan suatu target virus. Setelah virus berpenetrasi pada sel, protein CMV dengan cepat

terekspresi dalam nukleus. Replikasi CMV dan nukleokapsid dibentuk dalam nukleus,

selubung virus terdapat dalam sitoplasma. Setelah lepas dari sel, virus dapat ditemukan

dalam urin, dan terkadang dalam cairan tubuh, menyerap 2  –  mikroglobulin, suatu rantai

sederhana dari kelas I molekul antigen leukosit manusia (HLA). Substansi ini melindungi

antigen virus dan mencegah netralisasi oleh antibodi, sehingga meningkatkaninfektifitasnya.

1.1  Epidemiologi dan Penyebaran Infeksi CMV

Infeksi CMV dijumpai secara endemik dan dapat timbul kapan saja tanpa

dipengaruhi oleh perubahan musim. Tidak diketahui vektor yang menyebabkan terjadinya

 penularan dari satu manusia ke manusia yang lain. Prevalens infeksi CMV tinggi di

negara sedang berkembang dan kasusnya banyak dijumpai pada masyarakat sisual

ekonomi rendah serta banyak menyerang kelompok usia muda. Sumber infeksi adalah

urin, sekret orofaring, sekret servikal dan vaginal, semen, air susu ibu, air mata, dan darah

 pasien.Insidens infeksi CMV pada bayi sampai usia 6 bulan di Amerika Serikat berkisar

antara 39-56%, hal ini mungkin disebabkan karena pemberian air susu ibu di Amerika

Serikat menjadi populer kembali. Hasil titer sero-=positif pada anak sampai usia 2 tahun

yang berasal dari kalangan sosial ekonomi rendah di Kibbutz, Israel sebesar 76%,

sedangkan di dua daerah perkotaan angka seropositif hanya sebesar 44% dan 54%. Dari

16.218 ibu hamil yang diteliti oleh Stagno ditemuka angka seropositif 36,5% pada ibu

hamil yang berasal dari golongan sosial ekonomi tinggi, sedangkan ibu hamil yang

 berasal dari golongan sosial ekonomi rendah, angka sero-positif meningkat menjadi

76,6%.

Media transmisi CMV antara lain saliva, ASI, sekresi vaginal dan servikal, urin,

semen, darah, tinja. Penyebaran CMV membutuhkan kontak yang amat dekat/intim,

karena virus ini amat labil. Penyakit yang berhubungan dengan CMV umumnya terjadi

 pada keadaan immunocompromised, misalnya pada pasien HIV ataupun mereka yang

menerima transplantasi organ. Transmisi terjadi melalui kontak langsung, tetapi transmisi

tidak langsung dapat terjadi melalui peralatan yang terkontaminasi. Selain itu,

Page 15: laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

8/11/2019 laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-cytomegalovirus-dan-cerebral-palsy-pada-anak 15/17

 penyebaran infeksi CMV dapat terjadi secara vertikal dan horizontal. Penyebaran secara

vertikal adalah penyebaran infeksi CMV dari ibu yang sedang hamil kepada janin dalam

kandungannya. Terdapat 3 jenis infeksi CMV pada ibu hamil yaitu, infeksi primer,

reaktivasi dari infeksi laten, dan reinfeksi. Infeksi primer adalah infeksi CMV pertama

kali, mungkin terjadi pada waktu bayi, anak, remaja atau pada ibu hamil. Reaktivasi atau

infeksi rekurens adalah infeksi laten yang menjadi aktif kembali, sedangkan reinfeksi

adalah infeksi berulang oleh virus galur yang sama atau berbeda. Virus dapat menjadi

aktif kembali pada ibu hamil atau pada seseorang yang sedang mendapat kemoterapi.

Pada ibu hamil, insidens infeksi rekurens lebih sering menyebabkan infeksi kongenital.

Beberapa kemungkinan dapat menyebabkan terjadinya penyebaran horizontal, yaitu

kontak intim dengan pasien, penyebaran melalui transfusi darah atau transplantasi

 jaringan, dan pennyebaran melalui hubungan seksual. Sitomegalovirus mempunyai daya

virulensi rendah, tetapi kontak yang intim dengan kasus infeksi CMV dapat

menyebabkan terjadinya penularan infeksi CMV. Kontak intim, melalui air liur dan urin,

memungkinkan terjadinya infeksi. Stagno mendapatkan bahwa tingginya prevalensi penyebaran infeksi CMV pada anak di daerah perkotaan sangat dipengaruhi oleh faktor

kepadatan jumlah penduduk, bukan oleh karena faktor tempat tinggal, tingkat

 pengetahuan orang tua dan dari daerah mana kedua orang tua anak tersebut berasal.

Kejadian infeksi CMV tinggi pada anak usia 1-2 tahun, anak pada usia ini sudah

mulai dapat berjalan, sering memasukkan segala benda yang dipegang ke dalam mulut.

Oleh karena itu walaupun mungkin terjadi penyebaran CMV lewat urin pada anak usia 1-

2 tahun, tetapi infeksi CMV lebih sering terjadi karena kontak tidak langsung, misalnya

melalui mainan anak yang terbuat dari bahan plastik yang dimiliki oleh anak yanng

diketahui mengekskresi CMV dari air liurnya. Anak yang menderita infeksi CMV dapat

menularkan penyakitnya pada ibunya atau pada bibinya yang sedang hamil. Dilaporkanserokonversi positif sebesar 4,7% pada perawat yang bekerja di ruang perawatan anak.

Diduga 1% dari bayi baru lahir, 13-30% bayi prematur dan 5-10% anak yang urinnya

ditemukan CMV positif yang merupakan sumber infeksi untuk mereka yang bekerja di

rumah sakit. Di tempat penitipan anak penyebaran infeksi CMV dapat juga terjadi karena

anak usia di bawah 2 tahun belum dapat menjalankan toilet training sehingga para

 personel di tempat penitipan anak dapat kontak dengan CMV yang diekskresikan lewat

urin. Personel rumah sakit mempunyai resiko yang lebih rendah dibandingkan dengan

mereka yang bekerja di tempat penitipan anak oleh karena dengan adanya prosedur baku

seperti cuci tangan dan kontrol infeksi menyebabkan mereka mempunyai resiko yang

lebih rendah untuk mendapat infeksi non-parenteral.

Tabel?

Gambar?

1.2 

Patogenesis 

Page 16: laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

8/11/2019 laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-cytomegalovirus-dan-cerebral-palsy-pada-anak 16/17

Tidak seperti halnya penyakit infeksi lain, misalnya rubela dan toksoplasma

transmisi in-utero terjadi pada ibu hamil yang pertama kali terinfeksi; pada CMV,

transmisi utero dapat terjadi baik pada infeksi primer atau pada infeksi rekurens.

Sebagian besar infeksi CMV pada ibu hamil tidak memberikan gejala. Infeksi CMV

kongenital, 30-40% lebih sering ditemukan pada infeksi primer. Selain itu, infeksi

rekurens, bayi yang terkena infeksi kongential mempunyai gejala klinis yang lebih ringan

daripada infeksi primer oleh karena imunitas ibu dalam beberapa hal akan melemahkan

infeksi terhadap janin. Umur kehamilan tidak mempengaruhi terjadinya transmisi in-

utero, tetapi infeksi primer terjadi pada umur kehamilan muda mempunyai prognosis

lebih buruk daripada kehamilan tua. Pada kebanyakan ibu hamil, CMV dapat ditemukan

dalam sekret serviks dan urin selama kehamilannya, akan tetapi hasil isolasi CMV dari

ibu hamil tersebut dapat negatif walaupun bayinya menderita infeksi CMV kongenital.

Dengan demikian, hasil isolasi CMV dari urin ibu hamil tidak dapat dijadikan indikator

tidak adanya infeksi CMV kongenital.

Pada infeksi CMV kongenital, janin dalam kandungan akan terinfeksi CMV yangsebelumnya telah menimbulkan infeksi pada plasenta. Dari plasenta, virus kemudian

meyebar secara hematogen ke janin. Terdapat teori yang menjelaskan kemungkinan

terjadinya infeksi CMV pada janin yang disebabkan rekativasi infeksi CMV yang berasal

dari endometrium, miometrium dan kanalis servikaslis. Teori yang lain mengatakan,

infeksi CMV pada ovarium atau semen yang mengandung CMV dapat menyebabkan

terjadinya infeksi CMV kongenital.

1.3 

Patologi 

Cytomegalovirus dapat menyerang susunan saraf pusat, mata, sistem hematopoetik,

ginjal, kelenjar endoktrin, saluran cerna, paru dan plasenta. Ukuran sel organ yangdiserang akan menjadi bertambah besar dengan inti yang juga membesar, bulat, oval atau

 berbentuk ginjal. Pada sitoplasma dijumpai adanya inclusion yang letaknya terpisah dari

membran inti sel. Inclusion terdiri dari struktur DNA disebut juga owl’s eye appearance

dengan pewarnaan PAS (Periodic Acid-Schiff) memberikan hasil positif.

Infeksi pada susunan saraf pusat adalah meningitis atau periependimitis. Infeksi pada

SSP dapat menimbulkan kalsifikasi pada otak.

1.4 

2.  a

Page 17: laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

8/11/2019 laporan kasus cytomegalovirus dan cerebral palsy pada anak

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-cytomegalovirus-dan-cerebral-palsy-pada-anak 17/17