Laporan Hasil Tutorial 1 Kelompok 3 Hepatoma
-
Upload
rachmadhidhayat -
Category
Documents
-
view
119 -
download
9
description
Transcript of Laporan Hasil Tutorial 1 Kelompok 3 Hepatoma
LAPORAN HASIL TUTORIAL SISTEM ENDOKRIN
"HEPATOMA”
KELOMPOK 3
Fasilitator : Ns. Sri Muharni M.Kep
KELOMPOK III :
Rahmad Hidayat
Novia Yunara Restu
Meylan putri p
Herma Yuwika
Haijah
Nurhayani
Esa Irawati
zhory hariandes
Tiara Amerinta H
Suwarman
Aulia Septiarman
Aldori Sandra
Rahma Denti
Fakultas Kesehatan dan MIPA
Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat
2012/2013
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN MASALAH
D.METEDOLOGI PERMASALAHAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III PEMBAHASAN
A.ISTILAH YANG TIDAK DIPAHAMI
B.JAWABAN PERTANYAAN
C.PATOFISIOLOGI
D.ASUHAN KEPERAWATAN
BAB IV PENUTUP
A.KESIMPULAN
B.SARAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
B.RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian Hepatoma ?
2. Apakah etiologi Hepatoma ?
3. Bagaimanakah patofisiologi Hepatoma
4. Bgaimana manifestasi klinis Hepatoma ?
5. Apa saja pemeriksaan diagnostik pada pasien dengan Hepatoma?
6. Bagaimanakah diagnosis Hepatoma ?
7. Apa saj klasifikasi Hepatoma?
8. Bagaimana penatalaksanaan Hepatoma?
C. TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian Hepatoma?
2. Menjelaskan etiologi Hepatoma?
3. Menjelaskan patofisiologi Hepatoma?
4. Menjelaskan manifestasi klinis Hepatoma?
5. Menjelaskan tanda dan gejala dari Hepatoma?
6. Menjelaskan diagnosis Hepatoma?
7. Menjelaskan klasifikasi Hepatoma?
8. Menjelaskan penatalaksanaan Hepatoma?
D. METEDOLOGI PERMASALAHAN
1.Mengklarifikasikan hal-hal yang belum diketahui dalam skenario
Dalam hal ini kelompok akan mendefinisikan istilah-istilah dan konsep yang tidak
jelas agar interpretasi terhadap informasi yang tersedia tidak perlu dipertanyaka lagi.
2.Mendefinisikan masalah
Kelompok harus dapat mencapai kesepakatan agar setiap fenomena yang saling
berhubungan dapat dijelaskan.Masalah yang ada dapat dibagi menjadi beberapa sub masalah
agar dapat didiskusikan menurut aturan tertentu. Fungsi langkah ini adalah menuntun proses
brainstorming (langkah 3) dan juga diskusi selanjutnya.
3.Menganalisa masalah
Kelompok mencoba menentukan hal-hal yang dipikirkan oleh anggotanya.Apa yang
mereka ketahui atau apa yang mereka anggap mereka ketahui tentang proses dan mekanisme
yang mendasari masalah tersebut.Melalui teknik-teknik brainstorming ini,pengetahuan yang
ada sebelumnya diaktifasi agar dasar diskusi tersedia.
4.Membuat daftar penjelasan-penjelasan yang dapat diterima
Ide-ide dari langkah ke-3 disusun dan diperhatikan secara kritis . Pandangan-
pandangan yang sepertinya seragam dikelompokkan bersama sebagai satu
kesatuan,sementara pendapat yang berbeda disortir ,sehingga akan lebih jelas lagi apa yang
masih harus dipelajari
5.Merumuskan tujuan permbelajaran.
Pertanyaan –pertanyaan yang muncul selama atau sebagai hasil analisa masalah harus
dijawab agar tercapai pemahaman yang lebih baik.Tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan tersebut merupakan dasar dari kegiatan belajar yang harus dilaksanakan pada
tahap berikutnya.Fungsi langkah ini adalah menuntun proses belajat mandiri(aktive learning)
6.Mencari informasi tambahan diluar kelompok (aktive learning)
Berdasarkan langkah ke-5,siswa diwajibkan mencari dan mengumpulkan informasi
pada berbagai sumber acuan (kuliah,perpustakaan internet dan lain-lain).Pada langkah ini
mahasiswa belajar untuk mengumpulkan informasi yang relavan guna menguasai masalah.
7.Membuat laporan pada kelompok tentang apa yang di peroleh sewaktu belajar mandiri
Sesuai tujuan belajar mahasiswa akan mendiskusikan hasil kegiatan belajar mandiri
Langkah ini memiliki 3 fungsi yaitu:
-Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber hingga setiap kesalahan dapat
dikoreksi.
-Mununjukkan dan mendiskusikan hal-hal yang tidakk jelas dari bahan yang
dipelajari.
-Memperdalam pengetahuan para siswa dengan cara pertukaran informasi secara
aktif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.KONSEP DASAR TEORI
A. ANATOMI FISIOLOGI HEPAR
Hati adalah organ yang terbesar yang terletak di sebelah kanan atas rongga perut di
bawah diafragma. Beratnya 1.500 gr atau 2,5 % dari berat badan orang dewasa normal. Pada
kondisi hidup berwarna merah tua karena kaya akan persediaan darah. Hati terbagi menjadi
lobus kiri dan lobus kanan yang dipisahkan oleh ligamentum falciforme. Lobus kanan hati
lebih besar dari lobus kirinya dan mempunyai 3 bagian utama yaitu : lobus kanan atas, lobus
caudatus, dan lobus quadratus.
Untuk mengetahui perbedaan bentuk hati normal dan tidak normal dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.1 Anatomi Hati Gambar 2.2 Hati Normal Gambar
2.3 Kanker hati
Hati disuplai oleh dua pembuluh darah yaitu :
a. Vena porta hepatica
yang berasal dari lambung dan usus, yang kaya akan nutrien seperti asam amino, monosakarida, vitamin yang larut dalam air, dan mineral.
b. Arteri hepatica, cabang dari arteri kuliaka yang kaya akan oksigen.Cabang-cabang pembuluh darah vena porta hepatica dan arteri hepatica mengalirkan darahnya ke sinusoid. Hematosit menyerap nutrien, oksigen, dan zat racun dari darah sinusoid. Di dalam hematosit zat racun akan dinetralkan sedangkan nutrien akan ditimbun atau dibentuk zat baru, dimana zat tersebut akan disekresikan ke peredaran darah tubuh.
Fisiologi Hati Fungsi utama hati yaitu :
o Untuk metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. Bergantung kepada kebutuhan tubuh, ketiganya dapat saling dibentuk.
o Untuk tempat penyimpanan berbagai zat seperti mineral (Cu, Fe) serta vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A,D,E, dan K), glikogen dan berbagai racun yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh (contohnya : pestisida DDT).
o Untuk detoksifikasi dimana hati melakukan inaktivasi hormon dan detoksifikasi toksin dan obat.
o Untuk fagositosis mikroorganisme, eritrosit, dan leukosit yang sudah tua atau rusak.
o Untuk sekresi, dimana hati memproduksi empedu yang berperan dalam absorbsi lemak
o Fungsi hemodinamikHati menerima ± 25% dari cardiac output, aliran darah hati yang normal ± 1500 cc/ menit atau 1000 – 1800 cc/ menit. Darah yang mengalir di dalam a.hepatica ± 25% dan di dalam v.porta 75% dari seluruh aliran darah ke hati. Aliran darah ke hepar dipengaruhi oleh faktor mekanis, pengaruh persarafan dan hormonal, aliran ini berubah cepat pada waktu exercise, termatahari,shock.
HEPATOMA
A. DEFENISI
Hepatoma adalah tumor ganas primer pada hati yang berasal dari sel parenkim atau
epitel saluran empedu atau metastase dari tumor jaringan lainnya.
Hepatoma(karsitoma hepatoseluler) adalah kanker yang berasal dari hepatosit
(karsitoma hepatoseluler) atau dari duktus empedu(kolangio karsinoma.(Corwin.2009)
Hepatoma adalah masa abnormal pada sel hati,tumor hati dapat berupa bernigna atau
manigna tumor dapat berupa tumor primer atau metastase dari jaringan lain.(Timby,1999)
B.ETIOLOGI
Virus Hepatitis B dan Virus Hepatitis C
Bahan-bahan Hepatokarsinogenik :
Aflatoksin
Alkohol
Penggunaan steroid anabolic
Penggunaan androgen yang berlebihan
Bahan kontrasepsi oral
Penimbunan zat besi yang berlebihan dalam hati (Hemochromatosis).
C.PATOFISIOLOGI
Hepatoma 75 % berasal dari sirosis hati yang lama/menahun. Khususnya yang
disebabkan oleh alkoholik dan postnekrotik.Pedoman diagnostik yang paling penting adalah
terjadinya kerusakan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Pada penderita sirosis hati yang
disertai pembesaran hati mendadak.
Tumor hati yang paling sering adalah metastase tumor ganas dari tempat lain.
Matastase ke hati dapat terdeteksi pada lebih dari 50 % kematian akibat kanker. Hal ini benar,
khususnya untuk keganasan pada saluran pencernaan, tetapi banyak tumor lain juga
memperlihatkan kecenderungan untuk bermestatase ke hati, misalnya kanker payudara, paru-
paru, uterus, dan pankreas.Diagnosa sulit ditentukan, sebab tumor biasanya tidak diketahui
sampai penyebaran tumor yang luas, sehingga tidak dapat dilakukan reseksi lokal lagi.
D.MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi dini penyakit keganasan pada hati mencakup tanda-tanda dan gejala
gangguan nutrisi: penurunan berat badan yang baru saja terjadi ,kehilangan kekuatan
anoreksia dan anemia.Nyeri abdomen dapat ditemukan, disertai dengan pembesaran hati yang
cepat serta permukaan teraba ireguler pada palpasi.Gejala ikterus hanya terjadi pada saluran
empedu yang besar tersumbat oleh tekanan nodul malignan dalam hilus hati.Asites timbul
setelah nodul tersebut menyumbat vena porta atau bila jaringan tumor tertananm dalam
rongga peritoneal.
E.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
A.BIOPSI
Biopsi aspirasi dengan jarum halus (fine needle aspiration biopsy) terutama
ditujukan untuk menilai apakah suatu lesi yang ditemukan pada pemeriksaan radiologi
imaging dan laboratorium AFP itu benar pasti suatu hepatoma.
B .RADIOLOGI
Dengan peralatan radiologi yang baik dan ditangani oleh dokter spesialisradiologi
yang berpengalaman sudah terjamin dapat mendeteksi tumor dengan diameter kurang dari 1
cm dan dapatlah menjawab semua pertanyaan seputar kanker ini antara lain berapa banyak
nodule yang dijumpai, berapa segment hati yang terkena, bagaimana aliran darah ke kanker
yang dilihat itu apakah sangat banyak (lebih ganas), apakah sedang (tidak begitu ganas) atau
hanya sedikit (kurang ganas), yang penting lagi apakah ada Kanker hepato selular ini bisa
dijumpai di dalam hati berupa benjolan berbentuk kebulatan (nodule) satu buah,dua buah atau
lebih atau bisa sangat banyak dan diffuse (merata) pada seluruh hati atau berkelompok di
dalam hati kanan atau kiri membentuk benjolan besar yang bisa berkapsul.
C . U LTRASONOGRAFI ,Dengan USG, hati yang normal tampak warna keabu-abuan
dan tekstur merata. Bila ada kanker akan terlihat jelas berupa benjolan berwarna
kehitaman, atau berwarna putih campur kehitaman dan jumlahnya bervariasi pada tiap
pasien, benjolan dapat terdeteksi dengan diameter 2-3 cm Untuk meminimalkan
kesalahan hasil pemeriksaan
D . CT SCAN
E .MRI (Magnetic Resonance Imaging)
F .PET (Positron Emission Tomography)
F. PENGOBATAN
Pemilihan terapi kanker hati ini sangat tergantung pada hasil pemeriksaan radiologi.
Sebelum ditentukan pilihan terapi hendaklah dipastikan besarnya ukuran kanker,lokasi
kanker di bahagian hati yang mana, apakah lesinya tunggal (soliter) atau banyak (multiple),
atau merupakan satu kanker yang sangat besar berkapsul, atau kanker sudah merata pada
seluruh hati, serta ada tidaknya metastasis (penyebaran) ke tempat lain di dalam tubuh
penderita ataukah sudah ada tumor thrombus di dalam vena porta dan apakah sudah ada
sirrhosis hati. Tahap tindakan pengobatan terbagi tiga, yaitu tindakan bedah hati digabung
dengantindakan radiologi dan tindakan non-bedah dan tindakan transplantasi (pencangkokan)
hati.
G.KOMPLIKASI
Komplikasi yang sering terjadi pada sirosis adalah asites, perdarahan saluran cerna bagian
atas, ensefalopati hepatika, dan sindrom hepatorenal. Sindrom hepatorenal adalah suatu
keadaan pada pasien dengan hepatitis kronik, kegagalan fungsi hati, hipertensi portal, yang
ditandai dengan gangguan fungsi ginjal dan sirkulasi darah Sindrom ini mempunyai risiko
kematianyangtinggi. Terjadinya gangguan ginjal pada pasien dengan sirosis hati ini baru
dikenal pada akhir abad 19 dan pertamakali dideskripsikan oleh Flint dan Frerichs.
Penatalaksanaan sindrom hepatorenal masih belum memuaskan; masih banyak kegagalan
sehingga menimbulkan kematianPrognosis pasien dengan penyakit ini buruk.
BAB III
PEMBAHASAN
KASUS 1
Tn.H (71 th) dtang ke RS dengan keluhan jaundis,BB turun,dispnea,dan kelemahan.3 bulan
sebelumnya,klien merasakan ada massa di abdomen kanan atas berdiameter 2 cm yang dapat
berpindah,dan tumor berkembang dengan cepat dan sangat nyeri bila tersentuh.Riwayat batuk
berdahak ( - ),demam ( - ) .
Hasil pemeriksaan fisik di dapatkan sclera ikterik,pitting edeme pada tungkai hingga
lutut,dan terdapat massa 5x6 pada area aksila.Splenomegali ( + ) Hepatomegali ( + ) Asites
( + ) . Hasil laboratorium Hb : 11.5 mg/dL,WBC : 3900/mm,Plt :126.000/mm,Pt :15.6
sec ,INR :1.3 , Total protein 6.5 g/dl,Albumin : 2.2 gr/dl,AST ;124 iu/l ,AlP :173iu/l ,Total
bilirubin :3.8 mg/dl . Direc Bilirubin 1,57 mg/dl.Antigen Virus Hepetitis B ( + ),anri body
IGG pada inti antigen ,anti –Hbe dan HBV DNA dengan reaksi rantai polymerase ( + ) .
Antigen anti – Delta dan Serologi penenda hepatitis C ( - ).AFP 60.000 mg/ml.USG abdomen
menunjukkan asites,splenomegali,terdapat nodular diffuse dan pola heterogen ecogenic pada
hati.Riwayat penyakit hati kronis ( - ).Hasil pemeriksaan gastroskopi terdapat varises
esophagus.CT abdomen terdapat trombosis vena portal kanan.
Istilah yang tidak dimengerti:
1. Jaundis : kuning pada kulit/muka
2. Sclera ikterik : gejala kuning karena penumpukan bilirubin dalam aliran
darah yang menyebabkan pigmentasi kuning pada plasma drah yang
menimbulkan perubahan warna jaringan.
3. Pitting Edema : edema ekstremitas
4. Asites : penumpukan cairan di rongga perut.
5. Reaksi rantai polimerase : proses azimatik,dimana suatu area spesifik dan DNA
direplikasi berulang ulang untuk menghasilkan banyak copydenitoquen tertentu.
6. WBC (white blood cell) : sel darah putih.
7. AST/ALT : tes yang dilakukan untuk menunjukkan kerusakan hati.
8. Bilirubin : pigmen kekuningan yang ditemukan dalam empedu dibuat
oleh hati.
9. Varises Esophagus : pelebaran pembulih darah pada bagian tenggorokan akibat
adanya trombosis pada vena porta
10. INR : perbandingan protombin time (waktu beku
protombin)untuk mengetahui pembekuan darah.
Pertanyaan yang muncul:
1. Apa yang mentebabkan tumor berkembang cepat dan nyeri bila disentuh ?
2. Apa penyebab varises esophagus dan trombosis vena porta kanan?
3. Apa maksud rantai polymerase?
4. Apa diagnosa medis dari kasus?
Jawaban:
1. Karena sudah terjadi pembengkakan di hati yang disebabkan gannguan sistem imun.
2. Karena adanya penyampitan(trombosis pada vena porta)adalahsumbatan pada vena
porta yang disebabkan oleh bekuan darah oleh pembekuan darah yang membawa
darah ke usus,ke hati.penyebab varise esophagus adalah adanya penyempitan pada
vena porta yang meneyebabakan vena porta meningkat serta perluasan pembuluh
darah yerpuntir atau varutes pada tenggorokan.
3. Reaksi rantai polimerase : proses azimatik,dimana suatu area spesifik dan DNA
direplikasi berulang ulang untuk menghasilkan banyak copydenitoquen tertentu.
4. Hepatoma
Asuhan keperawatan
Pengkajian
BIODATA PASIEN
Nama pasien : Tn.H
Umur : 71 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : -
Diagnosa medis : Hepatoma
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
tn.H (71 th) dtang ke RS dengan keluhan jaundis,BB turun,dispnea,dan
kelemahan.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :
3 bulan sebelumnya,klien merasakan ada massa di abdomen kanan atas
berdiameter 2 cm yang dapat berpindah,dan tumor berkembang dengan cepat dan
sangat nyeri bila tersentuh
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : -
STATUS SPIRITUAL : -
STATUS PSIKOSOSIAL : -
PEMERIKSAAN FISIK :
sclera ikterik
pitting edeme pada tungkai hingga lutut
dan terdapat massa 5x6 pada area aksila.
Splenomegali ( + )
Hepatomegali ( + )
Asites ( + )
DATA PENUNJANG :Hb : 11.5 mg/dL,WBC : 3900/mm,Plt :126.000/mm,Pt :15.6 sec ,INR :1.3 , Total protein 6.5 g/dl,Albumin : 2.2 gr/dl,AST ;124 iu/l ,AlP :173iu/l ,Total bilirubin :3.8 mg/dl . Direc Bilirubin 1,57 mg/dl.Antigen Virus Hepetitis B ( + ),anri body IGG pada inti antigen ,anti –Hbe dan HBV DNA dengan reaksi rantai polymerase ( + ) . Antigen anti – Delta dan Serologi penenda hepatitis C ( - ).AFP 60.000 mg/ml.USG abdomen menunjukkan asites,splenomegali,terdapat nodular diffuse dan pola heterogen ecogenic pada hati..Hasil pemeriksaan gastroskopi terdapat varises esophagus.CT abdomen terdapat trombosis vena portal kanan.
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS: BB turun,kelemahan
DO :
asites,splenomegali,hep
atomegali,varises
eshopagus,thrombosis
vena
porta,plt
:126000/mm3,Pt :15,6
sec,INR : 1,3.antigen
virus hepatitis
B(+),Total protein
6,5g/dL,WBC
:3900/m
m3,Hb:11,5mg/dL,albu
min 2,2 g/dL
Virus hepatitis B
inflamasi
kerusakan hepatoksit
nekrosis hepatoseluler
kolaps pada lobus hati
pembentukan jaringan parut di sertai septa fibrosa
distorsi/trombosis pda vena porta
gg. aliran darah porta
hipertensi portal
peningkatan tekanan v.p/hidrostaltik
asites
menekan gaster/lambung
rasa penuh pada perut
anoreksia
ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
Ketidak seimbangan nutrisi :kurang dari kebutuhan
2 DS : massa pada sisi kanan atas abdomenDO :pitting edema,USG asites dan splenomegali,WBC :3900g/dL,trombosis vena porta,varises esophagus pt: 15,6 sec,plt 126000/mm3,INR :1,3,albumin 2,2 g/dL
Virus hepatitis B
inflamasi
kerusakan hepatoksit
nekrosis hepatoseluler
kolaps pada lobus hati
pembentukan jaringan parut di sertai septa fibrosa
distorsi/trombosis pda vena porta
gg. aliran darah porta
hipertensi portal
peningkatan tekanan v.p/hidrostatik
asites/pitting edema
kelebihan volume cairan
Kelebihan volume cairan
3 DS : terdapat massa berdiameter 2 cm,yang dapat berpindah dan tumor berkembang cepatdan nyeri bila tersenuh
Virus hepatitis B
Inflamasi
kerusakan hepatoksit
nyeri
DO : splenomegali,hepaomegali,AST :124 iu/L,ALT 52 iu/L,ALP : 173 iu/Lnodular diffuse dan pola echogenik pada hati,mssa pada aksila 5x6cm
nekrosis hepatoseluler
diskountunitas/peregangan kapsul pada hati
hepatomegali
massa disisi abdomen kanan atas
perasaan tidak nyaman
nyeri
4 Ds :kelemahan
DO : splenomegali,hepatomegali,protein : 6,5g/dLalbumin :2,2 g/dL
Virus hepatitis B
inflamasi
kerusakan hepatoksit
nekrosis hepatoseluler
kolaps pada lobus hati
gg,metabolisme karbohidrat,lemak dan protein
glikogen dalam hepar berkurang
penurunan glikogenolisis
glukosa dalam darah berkurang
intoleransi aktivitas
cepat lelah
lemah/letih
intoleransi aktivitas
Diagnosa dan intervensi keperawatan
a) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidak
mampuan menabsopsi zat zat gizi (metabolisme vit dalam hati).
Intervensi :
Pantau masukan makanan setiap hari, beri pasein buku harian
tentang makanan sesuai indikasi
Dorong pasien utk makan deit tinggi kalori kaya protein dg
masukan cairan adekuat. Dorong penggunaan suplemen dan
makanan sering / lebih sedikit yg dibagi bagi selama sehari.
Kaji kadar albumin,total protein dan Hb
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
nutrisi yang di butuhkan pasien.
Kaji adanya alergi makanan
Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan sehari-hari.
b) Kelebihan volume cairan b.d mekanisme pengaturan melemah/asupan
cairan berlebih.
intervensi :
Catat intake dan out put cairan
Monitor ttv
Monitor status nutrisi
Kaji lokasi,luas edema/asites dan amati perkembangan tiap hari
Tentukan faktor resiko yang mungkin menyebabkan ketidak
seimbangan cairan.
c) Nyeri b.d agen cidra biologis
Intervensi :
Tentukan riwayat nyeri misalnya lokasi , frekwensi, durasi dan
intensitas ( 0-10 ) dan tindakan penghilang rasa nyeri
Berikan tindakan kenyamanan dasar misalnya reposisi, gosok
punggung.
Gunakan komunikasi terapeutik agar pasien bisa mengekspresikan
nyeri
Berikan informasi tentang nyeri seperti :penyebab,berapa lama
terjadi,dan tindakan pencegahan.
d) Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai oksigen dengan
kebutuhan.
Intervensi :
dorong pasein untuk melakukan apa saja bila mungkin, misalnya
mandi, bangun dari kursi/ tempat tidur, berjalan. Tingkatkan
aktivitas sesuai kemampuan.
pantau respon fisiologi terhadap aktivitas misalnya; perubahan pada
TD/ frekuensi jantung / pernapasan.
kaji intake nutrisi untuk memastikan kecukupan sumber energi
kaji dan catat kemampuan untuk mentoleransi aktivitas
EVALUASI
Mendemontrasikan BB stabil, penembahan BB progresif kearah tujuan dgn normalisasi nilai laboratorium dan batas tanda-tanda malnutrisi
Penanggulangan pemahaman pengaruh individual pd masukan adekuat.
Pasien dapat melakukan aktivitas sesuai kemampuan tubuh. Nyeri dapat teratasi. Tidak terjadi oedema
Woc
Virus hepatitis,mal nutrisi,alkohol,toksin peregangan kapsul pd hati
Inflamasi hepatomegali
kerusakan hepatoksit massa pada abdomen kanan atas
nekrosis hepatoseluler perasaan tidak nyaman
MK:ketidakseimbangan nutrisi
Kurang dari :kebutuhan MK : Nyeri
kolaps pada lobus hati
anoreksia
pembentukan jaringan parut
rasa penuh pada perut di sertai septa fibrosa
MK: kelebih
Volume cairan
asites distorsi/trombosis pda vena porta
teknan hidrostaltk gg. aliran darah porta
splenomegali
hipertensi portal
menekan diafragma varises esophagus
gg.fungsi hati gg metabolisme kH,protein,lemak
sistem kerja paru terganggu gg.sintesis vit .K glikogen dalam hepar (-)
ekspansi paru kerusakan konjugasi penurunan glikolisis
dispnea bilirubin tak sempurna di keluarkan melalui duktus glukosa dalam darah(-)
direc bilirubin cepat lelah
juadice /Ikterus Penumpukan bilirubin di bawah kulit kelemahan
MK : Pola nafas tidak efektif
MK : Kerusakan integritas kulit
MK : Nyeri
MK : Kerusakan integritas
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Hepatoma 75 % berasal dari sirosis hati yang lama/menahun. Khususnya yang
disebabkan oleh alkoholik dan postnekrotik.Pedoman diagnostik yang paling penting adalah
terjadinya kerusakan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Pada penderita sirosis hati yang
disertai pembesaran hati mendadak.
Tumor hati yang paling sering adalah metastase tumor ganas dari tempat lain.
Matastase ke hati dapat terdeteksi pada lebih dari 50 % kematian akibat kanker. Hal ini benar,
khususnya untuk keganasan pada saluran pencernaan, tetapi banyak tumor lain juga
memperlihatkan kecenderungan untuk bermestatase ke hati, misalnya kanker payudara, paru-
paru, uterus, dan pankreas.Diagnosa sulit ditentukan, sebab tumor biasanya tidak diketahui
sampai penyebaran tumor yang luas, sehingga tidak dapat dilakukan reseksi lokal lagi.
MK :intoleransi aktivitas
Daftar Pustaka
Sudoyo Aru W, buku ajar ilmu penyakitdalam jilid II edisi IV : 2006
Brooker Criestine, kamus saku keperawatan, buku kedokteran :2001
www. Padangparu.com