Laporan Ftu Fix
-
Upload
wynneralph -
Category
Documents
-
view
209 -
download
31
description
Transcript of Laporan Ftu Fix
Filtrasi dengan Filter Testing Unit1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Operasi filtrasi adalah operasi yang bertujuan memisahkan padatan dari cairan dalam
campuran padat-cair (slurry) dengan cara melewatkan umpan slurry ke dalam media filter.
Daya dorong (driving force) pada proses filtrasi adalah beda tekanan umpan slurry masuk dan
tekanan filtrat keluar media filter (-𝜟P). Slurry akan dipisahkan menjadi padatan (cake) yang
menempel pada media filter dan cairan (filtrate) keluar dari media filter.
Untuk proses filtrasi dari slurry yang banyak mengandung air, proses filtrasi ini bertujuan untuk
mengurangi kadar air (dewatering). Proses filtrasi dilakukan apabila proses pemisahan
campuran padatan-cairan tidak dapat dilakukan dengan proses sedimentasi gravitasi atau
kecepatan pengendapan partikel padatnya lambat. Operasi filtrasi termasuk salah satu dari proses
klasifikasi pemisahan secara fisik-mekanik (classification of mechanical-physical separation
process).
Dalam operasi filtrasi menggunakan Filter Testing Unit dilakukan secara batch pada tekanan
konstan dengan metode vakum. Aplikasi proses filtrasi secara komersial di industri, digunakan
secara luas pada pabrik bahan makanan, obat-obatatan, kertas dan pengolahan limbah industri.
Dalam pengolahan limbah industri digunakan untuk mengurangi kadar air, sehingga diperoleh
produk cairan jernih dan padatan, selanjutnya produk padatan dikeringkan.
1.2 Tujuan Percobaan
1. Menghitung tahanan spesifik ampas ( α )
2. Menghitung tahanan amapas ( Rc )
3. Menghitung tahanan filter medium ( Rm )
4. Menghitung laju filtrasi filtrate ( dV/dt )
5. Menghitung waktu filtrasi selama 1 siklus ( t )
Filtrasi dengan Filter Testing Unit2
II. LANDASAN TEORI
2.1 Filter Testing Unit
Salah satu peralatan filtrasi batch yang penting adalah Filter Testing Unit, yang
ditunjukkan oleh gambar 1, terdiri dari frame berisi filter media (filter cloth). Filter Testing
Unit bergantung pada luas filter dan tekanan vakum yang digunakan. Umpan slurry dipompa
dengan pompa peristaltik dan dialirkan melalui filter dalam tangki yang divakum pada bagian
filtrat keluar. Filtrat mengalir melewati media filter yang divakum dan padatan menempel pada
media filter. Satu siklus proses filtrasi sudah selesai, apabila pori-pori media filter pada frame
sudah penuh (tertutup) oleh padatan.
Gambar 1 : Proses filtrasi didalam Filter Testing Unit
Keterangan gambar :
1. Motor Pengaduk tangki Umpan Slurry
2. Tangki Umpan Slurry
3. Pompa Umpan Slurry
4. Frame dan Media Filter
5. Tutup Tangki untuk Filtrasi
6. Tangki untuk Filtrasi dan Penampung filtrat
7. Vacuum gage
Filtrasi dengan Filter Testing Unit3
2.2 Dasar Teori Proses Filtrasi Batch Pada Tekanan Konstan
dtdV
= μ α Cs
A2(−∆ P)V + μ Rm
A (−∆ P)=Kp+B(2-1)
Dimana : Kp dalam (s/m6) (SI) dan B dalam (s/m3) (SI)
Kp= μ α Cs
A2(−∆ P)(SI )(2-2)
B= μ RmA (−∆ P)
(SI )(2-3)
Grafik hubungan : dtdV
vsV
Slope=Kp
dtdV
( s
m3)
Intersep=B
Volume Filtrat Rata−Rata , V=
V 1+V 2
2(m3)
Filtrasi dengan Filter Testing Unit4
Gambar 2 : Grafik hubungan dt/dV panda filtrasi tekanan tetap
Untuk tekanan konstan, α konstan dan cakeyang tidak dapat dimampatkan (incompressible),
maka variabelnya hanya V dan t, sehingga integrasi :
∫0
t
dt=∫0
V
(Kp V +B ) d V (2-4)
t= Kp2
V 2+B V (2-5)
tV
=Kp2
V +B(2-6)
Grafik hubungan : tV
vs V
dtdV
( s
m3)
Slope=Kp
Intersep = B
Volume Filtrat ,V (m3)
Filtrasi dengan Filter Testing Unit5
Gambar 3 : Grafik hubungan t/V panda filtrasi tekanan tetap
Dimana V adalah volume filtrate (m3) selama waktu t (s)
Dari data percobaan dibuatgrafik dt/dV vs V (gambar 4), dimana dt/dV fungsi linier dari
Vatau, t/V vs V (gambar 5), dimana t/V fungsi linier dari V.
Tahanan spesifik ampas (α) dicari dari koefisien arah (slope) = Kp dan tahanan media filter
(Rm) dari intersep = B (gambar 4) atau,tahanan spesifik ampas (α) dicari dari koefisien arah
(slope) = Kp/2 dan tahanan filter medium (Rm) dari intersep = B (gambar 5).
Laju Filtrasi (dV/dt)
Variabel-variabel yang mempengaruhi laju filtrasi :
Beda tekanan aliran umpan masuk dan tekanan filtrate keluar filter (-∆P)
Viskositas cairan (μ)
Luas media filter/frame (A)
Tahanan cake (Rc) Dan tahanan medium filter(Rm)
Laju Fi ltrasi :dVdt
=A (−∆ P)
(Rc+Rm) μ(2-7)
Filtrasi dengan Filter Testing Unit6
III. PERCOBAAN
3.1 Susunan alat yang digunakan
Gambar 4 : Susunan alat yang digunakan
3.2 Alat bantu yang digunakan :
1. Kunci pas/shock
2. Stop Watch
3. Mistar/penggaris
3.3 Bahan yang digunakan :
1. Air (H2O) (1 m3)
2. Kapur (CaCO3) atau padatan lain (15 kg)
Filtrasi dengan Filter Testing Unit7
3.4 Prosedur Kerja
Filtrasi dengan Filter Testing Unit8
3.5 Keselamatan Kerja
Lepas tutup tangki filtrasi dengan membuka baut
penutup
Pasang media filter pada frame
Rapatkan sambungan tutup dan tangki
filtrasi dengan mengencangtkan
bautnya
Ukur diameter tangki, tinggi air dalam tangki, dan hitung volume air
dalam tangki slurry
Buat slurry (kapur dalam air) dalam
tangki slurry dengan konsentrasi 0,2 kg padatan/6 liter air
Hitung berat kapur yang dibutuhkan
Timbang kapur yang dibutuhkan
Masukan slurry yang dibutuhkan dalam
tangki slurry dan aduk dengan motor
pengaduk sampai homogen
Hidupkan pompa
Buka katup (valve) umpan slurry dengan bukaan tertentu dan katup produk filtrat
dengan bukaan penuh
Baca tekanan umpan slurry masuk dan
tekanan filtrat keluar pada Manometer
Vacuum Gauge
Catat volume filtrate dan waktu yang
dibutuhkan untuk menampung filtrate
Operasi filtrasi sudah selesai
Matikan pompa dan tutup katup
Lepas/bongkar filter dari frame dan cuci
filter
Ulangi prosedur diatas dengan operasi
tekanan yang berbeda.
Filtrasi dengan Filter Testing Unit9
1. Wajib pakai Jas Lab, sepatu tertutup, sarung tangan, dan masker
2. Pasang tutup tangki dengan papan
3. Pakai alat bantu pipa untuk merapatkan susunan plate and frame filter press
4. Hati-hati waktu merapatkan susunan plate and frame filter press
IV. DATA PENGAMATAN
4.1 Tabel Pengamatan
4.1.1 Run 1 ((−∆ P )=0.2 ¿̄)
t (s)
V(m3)
t/V ∆t(s)
∆V(m3)
∆t/∆V(s/m3)
01322874425747309201089135615741544
00.00050.0010.00150.00200.00250.00300.00350.00400.00450.0050
-264000287000
294666.67287000292000
306666.67311142.86
339000349777.778
350600
-188136118143145190169134161160
-0.00050.00050.00050.00050.00050.00050.00050.00050.00050.0005
-376000272000236000286000290000380000338000268000322000320000
4.1.2 Run 2 ((−∆ P )=0.09 ¿̄)
Filtrasi dengan Filter Testing Unit10
t (s)
V(m3)
t/V ∆t(s)
∆V(m3)
∆t/∆V(s/m3)
0186384578784100512231446166818872103
00.00050.0010.00150.00200.00250.00300.00350.00400.00450.0050
-372000384000
385333.3333
392000402000
407666.6667
413142.8571
417000419333.333
3420600
-208202178179190219177205206217
-0.00050.00050.00050.00050.00050.00050.00050.00050.00050.0005
-416000404000356000358000380000438000354000410000412000434000
4.1.3 Run 3 ((−∆ P )=0.28 ¿̄)
t (s)
V(m3)
t/V ∆t(s)
∆V(m3)
∆t/∆V(s/m3)
01272654005517719761156136515521629
00.00050.0010.00150.00200.00250.00300.00350.00400.00450.0050
-254000265000
266666,6667
275500308400
325333.3330285,71
341250344888,888
9345800
-208202178179190219177205206217
-0.00050.00050.00050.00050.00050.00050.00050.00050.00050.0005
-416000404000356000358000380000438000354000410000412000434000
Filtrasi dengan Filter Testing Unit11
V. PENGOLAHAN DATA
5.1 Kapur (CaCO3) dalam slurry
Konsentrasi slurry (%b/v)
Membuat slurry 200gr dalam 6 L air
% b/v = massa(kg)
volume air(L) x 100%
% b/v = 0.2 kg
6 L x 100%
% b/v= 3.33%
Konsentrasi slurry dalam kg/m3
Cs= kgliter
x1000 liter
m3= kg
m3
= 0,2 kg6 liter
x1000liter
m3=33,333
kg
m3
5.2 Luas total filter/frame
Run 1
D= 23.7 cm
h rata-rata cake di 5 titik = 0.96 cm jumlah frame
A=14
π D2 x jumlah frame
= 14(3.14 )(23.7 cm)2 x 0.96
A = 423.29 cm2 = 0.042329 m2
Run 2
D= 23.7 cm
h rata-rata cake di 5 titik = 0.88 cm jumlah frame
A=14
π D2 x jumlah frame
Filtrasi dengan Filter Testing Unit12
= 14(3.14 )(23.7 cm)2 x 0.88
A = 388.015 cm2 = 0.0388 m2
Run 3
D= 23.7 cm
h rata-rata cake di 5 titik = 1.08 cm jumlah frame
A=14
π D2 x jumlah frame
= 14(3.14 )(23.7 cm)2 x 1.08
A = 476.2 cm2 = 0.0476 m2
5.3 Tabel data dan Perhitungan berdasarkan percobaan
5.3.1 Run 1 ((−∆ P )=0.2 ¿̄)
t (s)
V(m3)
t/V ∆t(s)
∆V(m3)
∆t/∆V(s/m3)
01322874425747309201089135615741544
00.00050.0010.00150.00200.00250.00300.00350.00400.00450.0050
-264000287000
294666.67287000292000
306666.67311142.86
339000349777.778
350600
-188136118143145190169134161160
-0.00050.00050.00050.00050.00050.00050.00050.00050.00050.0005
-376000272000236000286000290000380000338000268000322000320000
Filtrasi dengan Filter Testing Unit13
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.0060
50000100000150000200000250000300000350000400000
f(x) = 18516440.5575758 x + 257265.186266667
Grafik t/v Vs V pada Run 1
Y-ValuesLinear (Y-Values)
volume m3
t/v(
s/m
3)
Mencari nilai Kp dan B dari grafik 1 (
(−∆ P )=0.2 ¿̄)
tV
=Kp2
V +B
y = ax + b
slope= Kp2
; intersep = B
y = 2E+07x + 257265
y = ax + b
Intersep = B
B = 257265
Slope = Kp2
2 x 107 = Kp2
4 x 107 s
m6 = Kp
A Run 1
D= 23.7 cm
h rata-rata cake di 5 titik = 0.96 cm jumlah frame
Filtrasi dengan Filter Testing Unit14
A=14
π D2 x jumlah frame
= 14(3.14 )(23.7 cm)2 x 0.96
A = 423.29 cm2 = 0.042329 m2
(−∆ P )=0.2 ¿̄ = 20000N
m2
Viskositas filtrat air = 1,03 x 10-3 kg/m.s
V (volume filtrat) =5 L = 5 x 10-3 m3
Tahanan spesifik ampas (α )
α=A2 (−∆ P ) Kp
μCs=
(0.042329)2×20000 ×(4 x107)1,03 x 10−3 ×33.333
=4.175 × 1010 mkg
Tahanan filter medium
B= μ RmA (−∆ P)
=257265s
m3
Rm=A (−∆ P ) B
μ=0.042329 ×20000 ×257265
1,03 x10−3=2.11×1011 m−1
Tahanan ampas
Rc=α Cs VA
=(4.175 ×1010)×(33.333)×(5 ×10−3)
0.042329=1.644 x1011 m−1
Laju filtrasidVdt
=A(−∆ P)
(Rc+Rm) μ= 0.042329 ×20000
(1.644 x1011+2.11×1011 )× 1.03 x10−3=2.19 ×10−6 m3
s
Waktu filtrasi satu siklus
t= Kp2
V 2+B V =4 x107
2(5 ×10−3)2+257265 x ( 5× 10−3 )=1786.325 s
5.3.2 Run 2 ((−∆ P )=0.09 ¿̄)
t V t/V ∆t ∆V ∆t/∆V
Filtrasi dengan Filter Testing Unit15
(s) (m3) (s) (m3) (s/m3)0
186384578784100512231446166818872103
00.00050.0010.00150.00200.00250.00300.00350.00400.00450.0050
-372000384000
385333.3333
392000402000
407666.6667
413142.8571
417000419333.333
3420600
-208202178179190219177205206217
-0.00050.00050.00050.00050.00050.00050.00050.00050.00050.0005
-416000404000356000358000380000438000354000410000412000434000
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006340000
350000
360000
370000
380000
390000
400000
410000
420000
430000f(x) = 11056507.9345455 x + 370902.22222
Grafik t/v Vs V pada Run 2
Y-ValuesLinear (Y-Values)
volume m3
t/v(
s/m
3)
Mencari nilai Kp dan B dari grafik 2 (
(−∆ P )=0.2 ¿̄)
tV
=Kp2
V +B
y = ax + b
slope= Kp2
; intersep = B
Filtrasi dengan Filter Testing Unit16
y = = 1E+07x + 370902
y = ax + b
Intersep = B
B = 370902
Slope = Kp2
1 x 107 = Kp2
2 x 107 s
m6 = Kp
A Run 2
D= 23.7 cm
h rata-rata cake di 5 titik = 0.88 cm jumlah frame
A=14
π D2 x jumlah frame
= 14(3.14 )(23.7 cm)2 x 0.88
A = 388.015 cm2 = 0.0388 m2
(−∆ P )=0.09 ¿̄ = 9000N
m2
Viskositas filtrat air = 1,03 x 10-3 kg/m.s
V (volume filtrat) =5 L = 5 x 10-3 m3
Tahanan spesifik ampas (α )
α=A2 (−∆ P ) Kp
μCs=
(0.0388)2× 9000×(2 x107)1,03 x10−3× 33.333
=7.89 ×109 mkg
Filtrasi dengan Filter Testing Unit17
Tahanan filter medium
B= μ RmA (−∆ P)
=370902s
m3
Rm=A (−∆ P ) B
μ=0.0388 ×9000 ×370902
1,03 x10−3=1.26 × 1011 m−1
Tahanan ampas
Rc=α Cs VA
=(7.89 ×109)×(33.333)×(5× 10−3)
0.0388=3.389 x 1010m−1
Laju filtrasidVdt
=A(−∆ P)
(Rc+Rm) μ= 0.0388 × 9000
(3.389 x1010+1.26 ×1011 )× 1.03 x 10−3=2.12 ×10−6 m3
s
Waktu filtrasi satu siklus
t= Kp2
V 2+B V =2 x107
2(5 ×10−3)2+370902 x (5 ×10−3 )=2104.51 s
4.1.3 Run 3 ((−∆ P )=0.28 ¿̄)
t (s)
V(m3)
t/V ∆t(s)
∆V(m3)
∆t/∆V(s/m3)
01272654005517719761156
1365
1552
1629
00.00050.0010.00150.00200.00250.00300.00350.00400.00450.0050
-254000265000
266666,6667
275500308400
325333.3330285,71
341250344888,888
9345800
-208202178179190219177205206217
-0.000
50.000
50.000
50.000
50.000
50.000
50.000
50.000
50.000
50.000
-416000404000356000358000380000438000354000410000412000434000
Filtrasi dengan Filter Testing Unit18
5
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.0060
50000100000150000200000250000300000350000400000
f(x) = 23510658.409697 x + 241058.145933333
Grafik t/v Vs V pada Run 3
Y-ValuesLinear (Y-Values)
volume m3
t/v(
s/m
3)
Mencari nilai Kp dan B dari grafik 3 (
(−∆ P )=0.28 ¿̄
tV
=Kp2
V +B
y = ax + b
slope= Kp2
; intersep = B
y = 2E+07x + 241058
y = ax + b
Intersep = B
B = 241058
Slope = Kp2
2 x 107 = Kp2
4x 107 s
m6 = Kp
Filtrasi dengan Filter Testing Unit19
Run 3
D= 23.7 cm
h rata-rata cake di 5 titik = 1.08 cm jumlah frame
A=14
π D2 x jumlah frame
= 14(3.14 )(23.7 cm)2 x 1.08
A = 476.2 cm2 = 0.0476 m2
(−∆ P )=0.28 ¿̄ =28000N
m2
Viskositas filtrat air = 1,03 x 10-3 kg/m.s
V (volume filtrat) =5 L = 5 x 10-3 m3
Tahanan spesifik ampas (α )
α=A2 (−∆ P ) Kp
μCs=
(0.0476)2× 28000×(4 x107)1,03 x10−3 ×33.333
=7.39×1010 mkg
Tahanan filter medium
B= μ RmA (−∆ P)
=241058s
m3
Rm=A (−∆ P ) B
μ=0.0476 ×28000 ×241058
1,03 x10−3=3.12× 1011 m−1
Tahanan ampas
Rc=α Cs VA
=(7.39 ×1010)×(33.333)×(5 ×10−3)
0.0476=2.587 x 1011 m−1
Laju filtrasidVdt
=A(−∆ P)
(Rc+Rm) μ= 0.0476 ×28000
(2.587 x1011+3.12× 1011) ×1.03 x10−3=2.27 ×10−6 m3
s
Waktu filtrasi satu siklus
Filtrasi dengan Filter Testing Unit20
t= Kp2
V 2+B V =4 x107
2(5 ×10−3)2+241058 x ( 5× 10−3 )=1705.29 s
VI. PEMBAHASAN
Nama : Rita Inayah
NIM : 131424025
Pada percobaan kali ini dapat dianalisa untuk memisahkan partikel padat dari suatu
larutan suspense atau slurry dapat dilakukan dengan cara filtrasi, diantaranya dengan
menggunakan Filter Testing Unit. Dimana Filtrasi atau penyaringan adalah pemisahan partikel
zat padat dari fluida dengan jalan melewatkan fluida itu melalui suatu medium penyaring atau
septum, dimana zat padat itu bertahan.
Bahan atau Slurry yang digunakan pada percobaan kali ini yaitu padatan kapur (CaCO3)
dengan (Cs) sebanyak 33,333 kg/m3, yang dicampur dengan air sebanyak 6 L ke dalam tangki
berpengaduk. Tangki berpengaduk ini telah disambungkan dengan pompa dan juga alat filter
testing unit dan vakum, sehingga padatan yang tertahan disebut cake akan terpisah.
Sehingga pada percobaan yang dilakukan akan menghitung sebagai berikut :
Menghitung tahanan spesifik ampas ( α )
Menghitung tahanan amaps ( Rc )
Menghitung tahanan filter medium ( Rm )
Menghitung laju filtrasi filtrate ( dV/dt )
Menghitung waktu filtrasi selama 1 siklus ( t )
Dimana Filter Testing Unit bergantung pada luas filter dan tekanan vakum yang digunakan
perbedaan tekanan ini sangat berpengaruh, tekanan aliran umpan yang masuk dan tekanan
filtrate keluaran filter (-∆P). sehingga operasinya filtrasi berlangsung dengan keadaan vakum,
semakin besar nilai (-∆P) maka laju aliran filtrate semakin cepat. Perbedaan tekanan yang
digunakan dalam percobaan ini Run 1 (0,2 bar), Run 2 (0,09 bar), Run 3 (0,28 bar).
Filtrasi dengan Filter Testing Unit21
Lempeng (plate) pada alat filter testing unit harus ditutup dengan frame dan media filter atau
kertas saring. Slurry umpan masuk ke dalam tangki pengaduk menggunakan tekanan, cairannya
lewat melalui aliran dibawah tangki pengaduk yang akan dipompa sehingga mengalir melalui
saluran yang akan masuk ke dalam tangki untuk filtrasi dan Penampung filtrate, sebelum masuk
kedalam tangki padatan tertahan oleh medium filtrare yang akan tersaring, pada medium filtrate
tidak boleh bocor karena akan menyebabkan larutan tidak tertampung kedalam tangki, frame
atau media filter waktu pemasangan harus kencang dan pas bertujuan untuk apabila tidak pas
maka akan berpengaruh pada vacuum gage atau tidak berfungsi dengan baik.
Run 1 Run 2 Run 3
(-∆P) (bar) 0.20 0.09 0.28
Kp (s/m6) 4 x 107 2 x 107 4 x 107
B (s/m3) 257265 370902 241058
α (m/kg) 4.175× 1010
7.89 ×109 mkg
7.39 ×1010
Rm (m-1) 2.11×1011 1.26 ×1011 3.12 ×1011
Rc (m-1) 1.644 x 1011 3.389 x1010 2.587 x1011
dV/dt (m3/s) 2.19 ×10−6 2.12 ×10−6 2.27 ×10−6
t satu siklus (s) 1786.325 2104.51 1705.29
Dari data diatas menunjukan bahwa Run 2 memiliki waktu yang lama dalam proses filtrasi
dikarenakan cake yang dihasilkan banyak tertahan pada frame, maka didapatkan mula larutan
yang lebih jernih dibandingkan proses pada Run 1 dan Run 3.
Pengaruh tekanan terhadap kemiringan grafik hubungan dt/dV atau t/V terhadap V :
Dapat disimpulkan bahwa pengaruh tekanan terhadap kemiringan dikarenakan bahwa
semakin cepat laju filtrate mengalir yang berbanding lurus dengan perbedaan tekanan
(-∆P) dan berbanding lurus pula dengan waktu filtrasi, maka nilai tahanan medium
filter pun akan semakin besar, sehingga kemiringan yang didapat semakin besar pula.
Filtrasi dengan Filter Testing Unit22
Pengaruh kemiringan grafik dt/dV vs V atau t/V vs V, terhadap harga tahanan spesifik
cake (α ), tahanan medium filter (Rm), laju filtrasi (dV/dt) dan waktu filtrasi (t) :
Dapat dilihat pada data diatas menunjukan nilai Kp slope (Kp/2) dan B (intersep) Run 2
paling besar dibandung nya dengan Run 1 dan Run 3 dimana bahwa pada Run 2 ini
beroperasi langsung terhadap tekanan sebesar 0,009 bar, tergantung Kp dan B yang
didapatkan pada grafik. Dapat disimpulkan kemiringan grafik dt/dV vs V atau t/V vs
V, terhadap harga tahanan spesifik cake (α ), tahanan medium filter (Rm), laju filtrasi
(dV/dt) dan waktu filtrasi (t) lebih besar di bandung Run 1 dan 3, karena dipengaruhi oleh
waktu filtrasi dan perbedaan tekanan yang didapat terhadap volume filtratenya sehingga
laju filtare lambat pada Run 2.
Factor-faktor yang mempengaruhi proses filtrasi
Dalam proses filtrasi terjadi reaksi kimia dan fisika, sehingga banyak faktor–faktor yang saling
berkaitan yang akan mempengaruhi pula kualitas air hasil filtrasi, efisiensinya, dan sebagainya.
Debit filtrasi
Kedalaman media
Ukuran dan material
Konsentrasi kekeruhan
Tinggi muka air
Kehilangan tekanan
Filtrasi dengan Filter Testing Unit23
Nama : Wynne Raphaela
NIM : 131424027
Filtrasi atau penyaringan adalah pemisahan partikel zat padat dari fluida dengan jalan
melewatkan fluida itu melalui suatu medium penyaring atau septum,dimana zat padat itu
bertahan. Operasi filtrasi dijalankan untuk mengambil bahan yang diinginkan yaitu padatannya
atau cairannya dan bahkan kedua-duanya.
Tujuan pada praktikum filtrasi menggunakan FTU (filter testing unit) ini adalah, dapat
menghitung tahanan spesifik ampas ( α ), Menghitung tahanan amaps ( Rc ), Menghitung
tahanan filter medium ( Rm ), Menghitung laju filtrasi filtrate ( dV/dt ), dan Menghitung waktu
filtrasi selama 1 siklus ( t ).
Filtrasi menggunakan FTU bekerja berdasarkan prinsip perbedaan tekanan, yaitu beda
tekanan aliran umpan masuk dan tekanan filtrate keluar filter (-∆P). operasi filtrasi berlangsung
dalam keadaan vakum, sehingga Filter Testing Unit bergantung pada luas filter dan tekanan
vakum yang digunakan semakin besar nilai (-∆P) maka laju aliran filtrate akan semakin cepat.
Slurry yang digunakan adalah CaCO3 dengan konsentrasi slurry (Cs) 33.333 kg/m3. Pada
praktikum ini dilakukan tiga kali filtrasi sehingga terdapat 3 run dengan variasi tekanan vakum
yang digunakan. (-∆P) pada masing-masing runnya adalah 0.2 bar, 0.09 bar, dan 0.28 bar.
Variabel yang diukur selama proses adalah waktu penampungan akumulasi filtrat yang diukur
setiap penampungan 0.0005 m3 filtrat sampai volume filtrate mencapai 0.005 m3.
Dari hasil perhitungan yang di plotkan pada grafik terlihat semakin cepat laju filtrate
mengalir yang berbanding lurus dengan perbedaan tekanan (-∆P) dan berbanding lurus pula
dengan waktu filtrasi, maka nilai tahanan medium filter pun akan semakin besar. Berikut adalah
hasil perhitungan dari proses filtrasi :
Filtrasi dengan Filter Testing Unit24
Run 1 Run 2 Run 3
(-∆P) (bar) 0.20 0.09 0.28
Kp (s/m6) 4 x 107 2 x 107 4 x 107
B (s/m3) 257265 370902 241058
α (m/kg) 4.175 × 1010
7.89 ×109 mkg
7.39 ×1010
Rm (m-1) 2.11×1011 1.26 ×1011 3.12 ×1011
Rc (m-1) 1.644 x 1011 3.389 x1010 2.587 x1011
dV/dt (m3/s) 2.19 ×10−6 2.12 ×10−6 2.27 ×10−6
t satu siklus (s) 1786.325 2104.51 1705.29
Berdasarkan table didapat slope (Kp/2) run 2 dan intersep (B) (regresi linier) run 2 paling
besar daripada run 1 dan 3. Pada run 2 operasi berlangsung pada tekanan (-∆P) yaitu 0.09 bar.
Artinya kemiringan grafik run 2 lebih besar daripada run 1 dan 3. Secara teoritis, Hal ini terjadi
karena perbedaan tekanan akan memengaruhi waktu filtrasi terhadap volume filtrate yang
dihasilkan, sehingga pada run 2 laju filtrate paling lambat daripada run 1 dan 3 yaitu 2.12 ×10−6
dengan waktu filtrasi satu siklus 2104.51 s.
Seiring berjalannya waktu filtrasi, ampas yang tertahan akan semakin banyak sehingga
tahanan medium fliter dan tahanan ampas akan Harga tahanan ampas (Rc) dan tahanan medium
filter (Rm) di run 2 akan berbanding terbalik dengan banyaknya ampas. Semakin banyak cake
yang tertahan, laju cairan akan semakin terhalang sehingga laju filtrassi di run 2 paling lambat.
hal ini menunjukkan semakin banyak padatan yang tertahan pada medium filter. Waktu siklus
pun akan semakin lama di run 2 daripada run 1 dan run 3.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, perbedaan tekanan yang semakin vakum akan
memengaruhi laju filtrate yang dihasilkan. Semakin besar vakum, semakin banyak cake yang
tertahan pada medium filter, yang berakibat waktu filtrasi lebih lambat dan laju filtrat lebih
lambat sehingga filtrate akan semakin jernih dan bebas padatan.
VII. KESIMPULAN
Filtrasi dengan Filter Testing Unit25
Kesimpulan yang didapat dari praktikum filtrasi dengan FTU adalah, sebagai berikut :
Run 1 Run 2 Run 3
(-∆P) (bar) 0.20 0.09 0.28
Kp (s/m6) 4 x 107 2 x 107 4 x 107
B (s/m3) 257265 370902 241058
α (m/kg) 4.175 × 1010
7.89 ×109 mkg
7.39 ×1010
Rm (m-1) 2.11×1011 1.26 ×1011 3.12 ×1011
Rc (m-1) 1.644 x 1011 3.389 x1010 2.587 x1011
dV/dt (m3/s) 2.19 ×10−6 2.12 ×10−6 2.27 ×10−6
t satu siklus (s) 1786.325 2104.51 1705.29
Lama waktu filtrasi berbanding terbalik dengan perbedaan tekanan namun berbanding
lurus dengan laju aliran filtrat, maka kualitas filtrat akan semakin jernih
Berdasarkan praktikum nilai Rm dan Rc berbanding terbalik dengan laju filtrasi dan
waktu filtrasi, ini diakibatkan perbedaan tekanan yang digunakan. Perbedaan tekanan
yang semakin kecil (vakum) akan mengakibatkan filtrate semakin jernih dengan waktu
filtrasi yang lebih lama.
DAFTAR PUSTAKA
Filtrasi dengan Filter Testing Unit26
Geankoplis, C., C J., “Transport Process and Unit Operation” 3 rd., Prentice Hall, Upper
Saddle River New Jersey,1993.
Peters and Timmerhauss, “Plant Design and Economic for Chemical Engineering”
Mc.Graw-Hill Chemical Engineering Series.
Filtrasi dengan Filter Testing Unit27
LAMPIRAN
Tangki slurry proses filtrasi
Cake hasil filtrasi