LAPORAN FISIKA Dinamika Fluida kel. II elvosfor, SMADA
-
Upload
danitudani -
Category
Documents
-
view
772 -
download
6
description
Transcript of LAPORAN FISIKA Dinamika Fluida kel. II elvosfor, SMADA
LAPORAN FISIKA
“Dinamika Fluida”
Kelompok : II (Dua)Kelas : XI IA 4
Anggota :Dwiputra Tesan P.Mahanani SubagioM. Robianur Ikhsan
Noor Syahri R.Triya Denisa P.
Sekolah Menengah Atas Negeri 2Palangkaraya
2008/2009
Praktikum 1
Target :
Mengukur debit air dan laju air di beberapa keran yang ada di SMAN 2 Palangkaraya.
Tujuan Praktikum :
Mengetahui perbedaan debit air dan laju air di beberapa keran air yang ada di SMAN 2 Palangkaraya
Alat dan bahan :
1 buah botol (ukuran 500 mL)StopwatchAir dari masing-masing keran
Cara kerja :
1. Pertama-tama, tentukan keran di daerah mana di sekitar lingkungan SMAN 2 Palangkaraya yang akan dijadikan target. Dalam praktikum ini, kami menggunakan 9 keran di setiap titik dalam lingkungan SMAN 2 Palangkaraya.
2. Setelah itu, ukurlah diameter mulut keran.3. Lalu, hidupkan keran sampai air keluar maksimal/deras4. Selanjutnya, masukkan air dari keran tadi ke dalam
botol yang telah disediakan.5. Hitunglah waktu yang diperlukan air tersebut untuk
memenuhi ruang dalam botol6. Lakukanlah, cara kerja 2-5 pada tiap-tiap keran.
Hasil Pengamatan :
Keran
Posisi Keran Diameter
Mulut Keran(cm)
Luas Penampang Keran
(cm2)
Laju Air
(cm/s)
Waktu yang
Diperlukan Air untuk
Memenuhi Botol
(s)
Debit Air
(cm3/s)Q
=V/t
Debit Air
(cm3/s)Q = A.v
A Di samping Ruang Guru
1,5 1,76 164,21
1,73 289,01
289,01
B Wc Di samping Kelas X Bahasa
1,5 1,76 144,89
1,96 255,1 255,1
C Di sebelah B 1,5 1,76 92,83 3,06 163,39
163,39
D Di depan B1/Fisika
1,4 1,53 96,11 3,40 147,05
147,05
E Wc di samping A1/Matematika
1,3 1,32 145,68
2,60 192,3 192,3
F Di Depan ruang Akuntansi kelas X
1,4 1,53 48,19 6,78 73,74 73,74
G WC siswa belakang ruang kepsek
2 3,14 81,65 1,95 256,41
256,41
H Di Mushola 1,3 1,32 171,39
2,21 226,23
226,23
I WC siswa dekat UKS
1,9 2,83 32,71 5,4 92,59 92,59
Denah Lokasi Keran di SMAN 2 Palangkaraya :
Kesimpulan :
Dari hasil praktikum yang kami lakukan, didapati bahwa keran yang memiliki laju air keluar lebih cepat dibandingkan yang lain yaitu keran yang berada di mushola. Sedangkan keran yang didapati debit airnya lebih besar dibanding yang lain adalah keran yang berada di samping ruang guru.
Berdasarkan rumus yang ada, semakin besar luas penampang keran yang ditandai dengan besarnya diameter mulut keran dan juga laju air keluar yang semakin cepat, maka debit air yang keluar semakin banyak.
Laju air diperoleh dengan mencari terlebih dahulu debit air dengan rumus :
Q = V/t
V = volume air (cm3)t = waktu air mencapai volume tersebut (s)
lalu, subtitusikan nilai Q untuk mendapatkan laju air dengan rumus :Q = A.v
A = Luas penampang keran(cm2)v = Laju air (cm/s)
Namun, dalam praktikum ini penyetel keluaran air mempengaruhi keluaran airnya, sebab dijumpai keran yang penyetelnya tidak bekerja maksimal/kadang-kadang macet, sehingga debit air dan laju airnya menjadi tidak maksimal.
Dokumentasi
PRAKTIKUM 2
Target :
Membandingkan kecepatan air keluar dari botol dengan cara dibalik, dibalik+dikocok, dan dibalik+diputar.
Tujuan :
Mengetahui perbedaan kecepatan air keluar dari botol dengan tiga cara berbeda tersebut dan cara mana yang lebih efektif untuk mengeluarkan air dari botol.
Alat dan Bahan :
1 buah botol (ukuran 500 mL dengan diameter botol = 2 cm)Air
Cara Kerja
1. Masukkan air ke dalam botol sampai penuh.2. Lalu, buka penutup botol.3. Sesuai dengan tiga cara yang ada, pertama baliklah
botol dan tutup dengan telapak tangan, kemudian lepaskan telapak tangan dari tutup botol tersebut. Hitung waktu yang diperlukan agar air dari botol keluar semua.
4. Lakukan cara 1-3 pada tiap-tiap perlakuan. Pada perlakuan dibalik+dikocok dan dibalik+diputar sebelum dibalik, dikocok atau diputar terlebih dahulu beberapa kali sebanyak yang kita tentukan yaitu 5x,10x,15,dan 20x dan tak lupa untuk menghitung seberapa lama kita mengocok dan memutar botol tersebut.
Hasil Pengamatan
Dibalik t keluar (sekon)
8,16
Dibalik + dikocok t kocok t air keluar5x kocokan 2,26 7,110x kocokan 4,7 7,315x kocokan 6,57 6,920x kocokan 8,16 6,5
Dibalik + diputar t diputar t air keluar5x putaran 2,89 710x putaran 5,61 5,815x putaran 7,28 6,320x putaran 9,05 7,1
Perlakuan Frekuensi(hz) W (rad/s) v (cm/s)
dibalik 0,122 0,76 0,76Dibalik + dikocok
Frekuensi (hz) W (rad/s) v (cm/s)
5x 0,704 4,425 4,42510x 1,37 8,61 8,6115x 2,173 13,65 13,6520x 3,07 19,29 19,29Dibalik + diputar
Frekuensi (hz) W (rad/s) v (cm/s)
5x 0,71 4,46 4,4610x 1,72 10,81 10,8115x 2,38 14,96 14,9620x 2,81 17,66 17,66
KesimpulanBerdasarkan hasil praktikum, kami menyimpulkan
bahwa laju air keluar dengan cara dibalik+diputar lebih cepat dibandingkan dengan cara lain sebab menurut
kami, hal itu dipengaruhi bentuk tutup botol dimana mulut botol yang kami pakai berbentuk lingkaran.
Namun, dari segi waktu yang dibutuhkan untuk mengocok atau memutar botol sebelum airnya keluar, cara dikocok lebih cepat dibanding cara diputar.
Dokumentasi
Praktikum 3
Target : Mengukur laju air keluar dari botol pada tiap lubang
dengan ketinggian tertentu terhadap permukaan air.
Tujuan :Mengetahui perbedaan laju air keluar dari tiap-tiap
lubang tersebut.
Alat dan Bahan :
1. Botol ukuran 1,5 L dengan diameter 9 cm (A = 63,64 cm2)
2. Solder3. Penggaris4. Plester5. Gunting
Cara Kerja :
1. Ukurlah seberapa tinggi botol yang diperlukan dari permukaan air/dari atas. Dalam praktikum ini, dibuat
empat lubang dimana masing-masing memiliki interval 3,6 cm. Sehingga didapat tinggi botol yang digunakan setinggi 18 cm. Karena, botol yang dipakai tingginya lebih dari 18 cm, guntinglah sisanya tersebut.
2. Untuk membuat tiap-tiap lubang, kami menggunakan solder dan diameter lubangnya masing-masing dibuat sama yaitu 0,5 cm
3. Tulislah daerah interval lubang dengan spidol. Karena ada 4 lubang maka ada 5 daerah interval (patokannya dari atas) yaitu h1,h2,h3,h4,h5.
4. Tutuplah tiap-tiap lubang dengan menggunakan plester.
5. Masukkan air ke dalam botol tersebut sampai penuh. Lalu, bukalah plester yang menutup lubang misalnya lubang pertama (daerah interval h1) pada botol tersebut .
6. Hitung waktu yang diperlukan air keluar setinggi interval dari lubang yang dibuka plesternya tersebut.
7. Ulangi langkah 5-6 pada lubang yang lain misalnya lubang kedua,ketiga dan keempat.
Hasil Pengamatan
Lubang botol ke-
Volume air (A.h)
t air keluar Debit air(Q= V/t)
Laju air(v =Q/A)
1(h=3,6 cm)
228,024 cm3
103 s 2,2138 cm3/s
0,034
2 (h=7,2 cm)
458,208 cm3
162 s 2,828 cm3/s 0,044
3(h=10,8 cm)
687,312 cm3
206 s 3,336 cm3/s 0,0524
4(h=14,4 cm)
916,46 cm3
245 s 3,7406 cm3/s
0,058
Kesimpulan
Dari praktikum ini, didapati bahwa lubang keempat
atau lubang yang posisinya paling rendah memiliki laju
air yang lebih cepat dibandingkan dengan yang lain. Hal
ini dikarenakan pada posisi paling rendah, tekanan yang
dialaminya lebih besar daripada posisi paling atas. Sehingga,
dengan tekanan yang besar membuat aliran fluida mengalir
lebih cepat.
Dokumentasi