Laporan Anii

85
1.PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Secara umum tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq) merupakan salah satu komoditi eksport dari sektor pertanian yang memberikan pemasukan devisa cukup besar bagi negara diluar sektor minyak dan gas bumi. Ekspor kelapa sawit di Indonesia dibutuhkan tidak kurang dari 70 negara didunia untuk aneka keperluan (Selardi Sastrosayono, 2003.) Komoditas kelapa sawit masih tetap menjadi komoditas perkebunan yang penting dan menjanjikan, mengingat hasil minyak kelapa sawit dan inti sawit merupakan bahan industri sekaligus komoditas ekspor yang sangat penting karena banyak manfaatnya. Komoditas kelapa sawit saat ini telah diperkebunkan yakni terbentang dari pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga Irian Jaya. Pada saat ini Indonesia masih menduduki peringkat kedua terbesar penghasil kelapa sawit di dunia. Minat untuk memperkebunkan 1

description

ani

Transcript of Laporan Anii

Page 1: Laporan Anii

1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Secara umum tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq) merupakan

salah satu komoditi eksport dari sektor pertanian yang memberikan pemasukan

devisa cukup besar bagi negara diluar sektor minyak dan gas bumi. Ekspor kelapa

sawit di Indonesia dibutuhkan tidak kurang dari 70 negara didunia untuk aneka

keperluan (Selardi Sastrosayono, 2003.)

Komoditas kelapa sawit masih tetap menjadi komoditas perkebunan yang

penting dan menjanjikan, mengingat hasil minyak kelapa sawit dan inti sawit

merupakan bahan industri sekaligus komoditas ekspor yang sangat penting karena

banyak manfaatnya. Komoditas kelapa sawit saat ini telah diperkebunkan yakni

terbentang dari pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga Irian Jaya.

Pada saat ini Indonesia masih menduduki peringkat kedua terbesar penghasil

kelapa sawit di dunia. Minat untuk memperkebunkan kelapa sawit Indonesia terus

meningkat seiring dengan tersedianya lahan.

Kelapa sawit mulai dikenalkan di Indonesia pada tahun 1848 oleh

pemerintah Belanda, saat itu tanaman kelapa sawit dianggap salah satu jenis

tanaman hias, Kebun Raya Bogor (Botonical Garden) yang dahulu bernama

Buitenzorg menanam empat tanaman kelapa sawit, dua berasal Bouborn

(Mouritius) dan dua lainnya dari hortus Botanicus, Belanda. Pada tahun 1853

tanaman tersebut berbuah dan bijinya disebar secara gratis, keempat tanaman

tumbuh subur dan berbuah lebat. Meskipun berbeda waktu penanaman

(penanaman tananaman yang berasal dari Bourbon lebih dahulu dua bulan).

1

Page 2: Laporan Anii

Waktu berbuahnya hampir sama kemungkinan besar sumber genetiknya diperoleh

dari sumber yang sama.

Asal tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) secara pasti belum

bisa diketahui. Namun, ada dugaan kuat tanaman ini berasal dari dua tempat yaitu

Amerika Selatan dan Afrika (Guenia). Sampai saat ini, kedua sepesies tersebut

sudah menyebar keseluruh negara beriklim tropis termasuk Indonesia. Adrien

Hallet seorang berkebangsaan Belgia merupakan orang pertama yang

memasukkan tanaman ini ke Indonesia pada tahun 1911, sekaligus mendirikan

perkebunan kelapa sawit Asahan (Sumatera Timur) dan di Sungai Liput (Aceh

Timur).

Produksi kelapa sawit mengalami peningkatan dari tahun ketahun,

pengembangan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Jambi terus mengalami

peningkatan yang ditunjukkan oleh perkembangan luas areal dan produksi, untuk

jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 :

Tabel 1. Luas dan Produksi Tanaman Kelapa Sawit di Provinsi Jambi

No KabupatenLuas Areal(Ha)

Produksi(Ton)

Produk-tivitas(Kg/Ha)

Jumlah Petani(KK)

123456789

Batang HariMuaro JambiBungoTeboMeranginSarolangunTanjab BaratTanjab TimurKerinci

84,345130,76685,72648,38352,74848,136105,89133,25194

205,299341,104161,974139,136173,553127,472283,13141,17112

3,3003,1363,6164,0843,8563,4103,3772,3771,333

17,66241,03120,43115,35539,59010,76931,30510,18260

Jumlah 589,340 1,472,852 3,398 186,385Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi 2014

2

Page 3: Laporan Anii

Perkembangan kelapa sawit yang menunjukkan daya saing tinggi sehingga

kelapa sawit menjadi komoditas ekspor yang penting di Indonesia. Kualitas dan

kuantitasnya harus terjaga dengan baik, untuk itu dibutuhkan pemeliharaan yang

baik. Perawatan kelapa sawit tindak hanya dilakukan pada saat sebelum

menghasilkan (TBM) melainkan sampai dia menghasilkan (TM). Ini dilakukan

agar produksi kelapa sawit selalu terjaga dengan optimal. Pemupukan akan

memberikan pasokan hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan

produksi. Pemberian pupuk dilakukan dua kali setahun yaitu awal musim hujan

dan akhir musim hujan. Pemupukan dilakukan dengan menabur pupuk disekitar

piringan atau bisa dilakukan dengan sistem Pocket. Selain pemupukan

pengendalian gulma juga biasa dilakukan pada saat TM untuk menghindari

kompetisi antara tanaman dengan gulma.

PT. Satya Kisma Usaha Muara Kilis Estate Kecamatan Tebo Tengah

Kabupaten tebo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang

perkebunan kelapa sawit dengan IUP-B, IUP – P, atau IUP no 170 tahun 2004,

30 april 2004 dengan (IUP –P) / 30 ton / Jam dengan luas 2000 Ha.

Dengan keadaan Fisik perusahaan menurut koordinal GPS 100 43’ 16 “ LS

dan 1020 36’36” BT dengan total areal 1,460,54 dan total tanam 1,274,74 dan

total produksi Tandan Buah Segar ( TBS) mencapai 13.258.37 Ton/tahun

3

Page 4: Laporan Anii

Tabel 2. Berikut adalah tabel informasi yang di dapat dari TBS PKS periode Mei 2013 – April 2014 :

Nama kebun

Lokasi Koordinat GPS Total area (HA)

Total tanam (HA)

Produksi TBS (ton/tahun)

Lintang BujurSugai bengkal estate

Kec. Tebo ilir kab. Tebo

10 34’ 16” LS 1020 36’ 36” BT 2.364,93 2.109,17 51.302,25

Muara kilis estate

Kec. tebo tengah kab. Tebo

10 25’ 6” LS 1020 34’ 7” BT 1.460.54 1.274,74 13. 258,37

Sungai bengkal estate KKPA

Kec. Tebo ilir kab. Tebo Prop. Jambi

10 34’ 16” LS 1020 34’ 16” BT 1.062,58 977,15 18.049,41

Total 4.887,61 4.361,06 82.610Sources: Data olahan TBS PKS Periode Mei 2013 s/d April 2014

Dengan data produksi yang terdapat pada tabel, besarnya produksi yang

dihasilkan tidak lepas dari peran pemeliharaan kelapa sawit yang merupakan

komponen yang penting dari produksi. Dalam kegiatan pemeliharaan, pemupukan

merupakan salah satu yang penting dalam meningkatkan produksi hingga

mencapai produktifitas yang standar sesuai dengan kelas kesesuaian lahannya.

Selain pemupukan pengendalian gulma merupakan aspek yang juga

dianggap penting dalam pemeliharaan TM kelapa sawit. Pengendalian gulma

bertujuan mengurangi terjadinya kompetisi terhadap tanaman pokok,

memudahkan pelaksanaan pemeliharaan dan mencegah berkembangnya hama

penyakit tertentu. Dalam kegiatan pemeliharaan tanaman menghasilkan dikenal

juga penunasan yang merupakan kegiatan pemotongan daun tua pelepah daun

tua atau tidak produktif. Penunasan bertujuan untuk mempermudah kegiatan

4

Page 5: Laporan Anii

panen, pengamatan buah matang, penyerbukan alami, pemasukan cahaya dan

sirkulasi angin, mencegah brondolan tersangkut dipelepah, sanitasi dan

menyalurkan zat hara kebagian yang lebih produktif.

Pemeliharaan tanaman menghasilkan (TM) merupakan bagian dari

tekhnik budidaya sawit. Aspek yang penting dalam pemeliharaan TM Kelapa

Sawit adalah pemupukan, pengendalian gulma, dan penunasan.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk

mempelajari tentang pemeliharaan tanaman kelapa sawit menghasilkan dalam

praktik kerja lapang pada PT. Satya Kisma Usaha Sungai Keruh Kecamatan Tebo

Tengah Kabupaten Tebo.

1.2 Tujuan Praktek Lapang

Adapun tujuan PKL ini adalah :

1. Mengetahui dan mempelajari kegiatan pemeliharaan tanaman kelapa sawit

menghasilkan pada PT. SATYA KISMA USAHA

2. Mengamati dan mempelajari pelaksanaan-pelaksanaan Manajemen

Pemeliharaan tanaman kelapa sawit menghasilkan pada PT. SATYA KISMA

USAHA

5

Page 6: Laporan Anii

1.3 Manfaat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

Manfaat dari Praktek Kerja Lapang ini adalah :

1. Menambah pengalaman keterampilan dalam bidang Agribisnis khususnya

dalam manajemen pemeliharan kelapa sawit menghasilkan (TM).

2. Untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam mengamati kondisi

lapangan, menganalisis data dan membuat kesimpulan tentang manajemen

pemeliharaan kelapa sawit menghasilkan .

3. Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan tentang pelaksanaan

pemeliharaan kelapa sawit menghasilkan serta memotivasi mahasiswa agar

dapat memanajemen suatu kegiatan dengan baik.

6

Page 7: Laporan Anii

II. METODE PELAKSANAAN

2.1 Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapang

Ruang lingkup pada kegiatan praktik kerja lapangan adalah mengamati

dan mengawasi pelaksanaan manajemen Pemeliharaan tanaman kelapa sawit

menghasilkan. yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

pengawasan. Objek yang dipelajari adalah yang diterapkan perusahaan dalam

melaksanakan manajemen pemeliharaan tanaman kelapa sawit menghasilkan,

mulai dari pengarahan, pembagian tugas, persiapan bahan dan alat serta alat

penunjang lain yang diperlukan dalam melakukan kegiatan pemeliharaan.

2.2 Tempat dan Waktu Praktik Kerja Lapang.

Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan pada PT. Satya Kisma Usaha

KILE/A Muara Kilis Estate mulai dari tanggal 7 April sampai dengan 31 Mei

2015. Adapun objek yang akan diteliti dari pelaksanaan adalah Manajemen

Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan.

2.3 Metode Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang.

Informasi yang diperlukan dikumpulkan dengan metode observasi

partisipatif sebagai berikut:

1. mengontrol langsung kegiatan manajemen pemeliharaan tanaman kelapa

sawit menghasilkan.

2. Diskusi dan tanya jawab yang dilakukan untuk mendapatkan data dan

informasi dari pihak karyawan dan mandor Pemeliharaan tanaman kelapa

sawit menghasilkan pada PT. Satya Kisma Usaha

3. Pengumpulan data sekunder.

7

Page 8: Laporan Anii

2.4 Pengawasan Pekerjaan Lapag

a. Magang pada Kegiatan Pekerja Lapang

Adapun kegiatan magang yang dilakukan pada pekerja lapangan yaitu ikut

langsung dalam pengawasan untuk mengetahui secara langsung proses

pemeliharaan tanaman kelapa sawit menghasilkan.

b. Magang pada Kegiatan Mandor

Mengikuti mandor dalam pengarahan dan pengawasan terhadap para

pekerjanya. Pengarahan yang diberikan oleh mandor yaitu tentang tatacara

pekerjaan karyawan dalam bekerja sesuai dengan instruksi keraja dan aturan

perusahaan sehingga menghasilkan produksi kelapa sawit yang baik dan

mendapatkan kualitas hasil produksi yang berkualitas.

c. Magang pada Kegiatan Asisten

Mengikuti asisten dalam melakukan pengontrolan disetiap pekerjaan baik

administrasi dan pekerjaan lapangan di divisi. Hal ini sesuai dengan Standart

Operasinal Perusahaan (SOP) dan juga tugas, wewenang dan tanggung jawab

assistant. Pelaksanaan pekerjaan ini agar terciptanya produktifitas para pekerja

dan produksi yang maksimal, khususnya Divisi yang dipimpin, apabila ada

kesalahan yang dilakukan pekerja dan tidak sesuai dengan apa yang diperintahkan

maka assistan hanya memanggil dan menginstruksikan kepada mandor untuk

dilakukan perbaikan pekerjaan.

8

Page 9: Laporan Anii

2.5 Metode Analisis Data

Dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini, metode analisis

yang digunakan adalah mengawasi langsung seluruh kegiatan yang ada pada

lokasi praktik kerja lapangan, serta melakukan kegiatan partisipasi pada

pelaksanaan yang di laksanakan oleh para assistant dan pegawai yang berkaitan

dengan manajemen pemeliharaan tanaman kelapa sawit menghasilkan.

2.6. Konsep manajemen

Pada dasarnya manajemen rangkaian beberapa kegiatan yang di

laksanakan dengan bantuan orang lain atau kelompok yang terarah dengan baik.

Keberhasilan manajeman tergantung pada manusia sebagai pelaksana sumberdaya

alam dan sumber modal yang digunakan untuk melaksanakan alat dan mesin yang

digunakan (lubis, 1992).

Kata manajemen berasal dari Prancis kuno Management, yang artinya

seni, melaksanakan dan mengatur. Menurut Mary Parker Follet, manajemen

sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain berarti bahwa manajer

bertugas mengatur mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi,

Menurut Ricky W. Griffin, manajemen adalah sebuah proses perencanaan,

Pengorganisasian, pengkoordinasasian, dan pengontrolan sumber daya untuk

mencapai sasaran secara efektif dan effisien.

2.6.1 Perencanaan (planning)

Proses yang menyangkut tujuan organisasi, membuat strategi untuk

mencapai tujuan, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja, organisasi.

9

Page 10: Laporan Anii

Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena

tanpa perencanaan fungsi manajemen yang lain tidak dapat dibuat dan terlaksana

2.6.2 Pengorganisasian (Organizing)

Proses yang menyangkut bagaimana srategi dan taktik yang telah di

rumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang

tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat

memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja dengan efektif

dan efisien guna mencapai tujuan organisasi dan melaksanakan apa yang telah

direcanakan.

2.6.3 Pengarahan (Actuatig)

Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak

dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat

menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang

tinggi.

Menurut Hassibuan (2004), pengarahan adalah mengarahkan semua

bawahan agar hendak bekerja.

Pengarahan harus dijelaskan dengan sederhana dan dijelaskan dengan baik

agar diperoleh rasa saling memahami untuk pelaksanaan dari kegiatan yang sudah

direncanakan.

2.6.4 Pengawasan (Controling)

Proses yang digunakan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang

direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan dengan baik

10

Page 11: Laporan Anii

dan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi

dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.

Dalam kegiatan pemeliharaan tanaman menghasilkan (TM) pengawasan

berperan penting agar mendapat suatu hasil dari pekerjaan yang baik, karena

pemeliharaan sangat berpengaruh dengan hasi produksi.

Pengawasan pada hakikatnya merupakan usaha memberikan petunjuk pada

para pekerja yang melaksanakan semua rangkaian manjemen agar bertindak

sesuai dengan rencana. Diharapkan agar para pekerja membatasi tindakan –

tindakan mencapai tujuan sedemikian rupa sehingga tidak begitu menyimpang

dari yang diperoleh. Pengawasan merupakan pelengkap dan membawa organisasi

agar semua yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik.

2.7 Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan (TM)

Menurut Maruli Pardamean (2011), Tanaman kelapa sawit menghasilkan

pada umur 24-30 bulan. Buah yang pertama kali keluar masih dinyatakan sebagai

buah pasir. Artinya, buah tersebut belum dapat diolah di pabrik kelapa sawit

(PKS) karena kandungan minyaknya masih rendah.

Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan harus dilakukan dengan cara

intensif, termasuk pengawasan yang terus – menerus terhadap serangan hama dan

peyakit. Pemeliharaan pada tanaman menghasilkan dapat dibagi berdasar

kelompok umur, sebagai berikut.

a. Tanaman muda : 4-5 Tahun

b. Tanaman Remaja : 6 – 12 Tahun

c. Tanaman tua : > 13 Tahun

11

Page 12: Laporan Anii

Tingkat intensitas pemeliharaan pada kelompok tersebut adalah sama,

kecuali dalam dosis pemupukan. Pada tanaman tua, dosis pemupukan mulai

dikurangi bahkan dihentikan dua tahun menjelang penanaman ulang.

Adapun tahap – tahap pemeliharaan Taman Kelapa Sawit Menghasilkan

menurut Maruli Pardamean (2011) yaitu :

2.7.1 Pembasmian alang – alang (wiping)

Pembasmian alang – alang dilakukan dengan cara dioles (wiping) hal ini

dilakukan pada areal yang populasi lalang yang sedikit, dengan rotasi tiga bulan

sekali, pada areal tanaman muda dan tanaman remaja dilakukan penyemprotan

terhadap pakis kawat dengan menggunakan herbisida. Disamping itu, dilakukan

pembasmian tanaman liar dengan rotasi tiga bulan sekali.

2.7.2 Pembrantasan Gulma

Pembrantasan gulma (tumbuhan penggangu) pada tanaman menghasilkan

dilakukan pada gawangan (semprot semak), piringan, pasar pikul dan TPH.

Piringan sebagai tempat aplikasi pupuk dan tempat jatuhnya tandan yang dipanen

perlu di bersihkan secara teratur. Pasar pikul terletak diantara dua barisan tanaman

yang dipakai untuk jalan panen, jalan kontrol, serta dipakai untuk pemupukan dan

pemberatasan hama/penyakit. Gawangan harus dikendalikan dari gulma yang

menjadi penghambat pertumbuhan tanaman pokok, juga tanaman inang hama dan

penyakit serta menciptakan kondisi yang tidak terlalu lembab hingga penyerbukan

tandan dapat lebih lancar dan penyakit tdak berkembang.

12

Page 13: Laporan Anii

Pemeliharaan piringan dilakukan dengan menggunakan larutan herbisida,

setiap tiga bulan. Selain itu, perlu dilakukan pembasmian terhadap tanaman liar

dengan rotasi satu bulan sekali.

2.7.3 Pemupukan

Pemupukan pada TM merupakan hal yang terpenting, ditinjau dari

kegunaannya dan biaya yang di habiskan. Teknik aplikasi, dosis, jenis pupuk dan

lain – lain tergantung pada jenis tanah, (mineral, gambut, dan lain – lain), umur

tanaman, tingkat produksi yang dicapai, realisasi pemupukan sebelumnya, jenis

pupuk yang akan dipakai, tenaga kerja yang tersedia, keadaan penutup tanah,

analisa kadar hara tanah. Contoh standar pupuk TM

Tabel 3. Contoh standar pemupukan secara umum menurut Maruli Perdamean (2011) :

kelompok umur(Tahun) Jenis dan dosis pupuk (kg/pohon/tahun)

Urea Sp-36 Mop Kiserit Jumlah 3-8 2,00 1,50 1,50 1,00 6,009-13 2,75 2,25 2,25 1,50 8,7514-20 2,50 2,00 2,00 1,50 8,0021-25 1,75 1,25 1,25 1,00 5,25

sumber:contoh standar pemupukan Maruli Pardamean (2011)

Dengan standar pemupukan yang terdapat pada tabel pemupukan

dilakukan untuk memenuhi unsur hara pada tanaman seagai pertimbangan

penetapan dosis sebelum pemupukan dapat dipertimbangkan mulai dari umur

tanaman, hasil analisis daun, jenis tanah, produksi tanaman, hasil percobaan, dan

kondisi visual tanaman. Dengan tujuan pemupukan agar tanaman dapat tumbuh

dengan prima dan terdorong agar berproduksi dengan dengan baik.

13

Page 14: Laporan Anii

2.7.4 Pembasmian hama dan penyakit

Berdasarkan bagian tanaman yang diserang, dikenal hama perusak

(pemakan) daun, bunga, buah, akar, serta batang. Sementara jika ditinjau dari

hama yang menyerang, dapat dibedakan menjadi hama serangga dan mamalia.

Hama yang menyerang antara lain ulat api (setora nitens), pada tahap serangan

awal, pembasmian awalnya cukup dengan cara manual ( dikutip). Penggunaan

insektisida dibatasi untuk menjaga kemusnahan parasit ulat tersebut.

2.7.5 Penunasan (pemangkasan pelepah) Pelepah daun

Tujuan pemotongan pelepah daun adalah untuk membuang pelepah yang

tidak berguna lagi atau tidak berfungsi lagi. Disamping itu, juga tujuan untuk

sanitasi (kebersihan) yang dapat mencegah adanya serangan serangga hama atau

penyakit, dan pakis atau tumbuhan liar lainnya, memperlancar penyerbukan,

mempermudah panen, mempermudah pengamatan tandan masak, mengurangi

persaingan unsur hara, dan menciptakan kondisi kerja yang baik bagi pekerja,

penunasan dilakukan dengan pusingan enam bulan. Pelepah yang terlalu rimbun

yang menutupi jalan baik collection road maupun main road dan jalan lainnya

yang mengganggu intensitas cahaya masuk kejalan sehingga jalan menjadi lembab

dan mudah rusak perlu dipangkas setiap empat bulan sekali. Dengan demikian,

apabila turun hujan, proses pengeringan jalan akan cepat terjadi.

14

Page 15: Laporan Anii

III. GAMBARAN UMUM DAN PEMBAHASAN

3.1. Sejarah Perusahaan

A. Gambaran Umum

Sinar Mas adalah salah satu perusahaan konglomerat terbesar di Indonesia,

didirikan pada tahun 1962, Sinar Mas didirikan oleh seorang konglomerat cina

Eka Tjipta Widjaja. Bisnis utamanya adalah Pulp dan Paper, Smart Tbk, Smart

Telecom, Properti, Asuransi, Bank atau jasa keuangan.

Sinar Mas saat ini memiliki perusahaan diantaranya :

1. Sinar Mas Agro Resources and Technology (PT SMART Tbk), merupakan

cabang dari golden Agri Resources yang berada di Singapura. Agri Resources

merupakan salah satu perusahaan minyak kelapa sawit terbesar di dunia.

2. Smart Telecom (Smart seluler, FREN/Smartfren), Smart Telecom merupakan

anak perusahaan Sinar Mas yang bekerja di bidang telekomunikasi telepon

seluler yang telah resmi membeli saham telepon seluler FREN (PT Mobile 8).

3. Asia Pulp dan Paper, Sinar Mas Asia Pulp dan Paper product adalah salah

satu unit usaha dalam industri pulp dan paper yang terkemuka di dunia.

4. Bank Sinar Mas Multiartha, Sinar Mas Multiartha adalah subsidiary holding

dari Sinar Mas Financial Service. Perusahaan ini merupakan induk dari

perusahaan-perusahaan Sinar Mas yang memfokuskan usahanya pada sector

jasa keuangan administrasi saham, security company, perdagangan dan

industri serta tekhnologi informasi. Asuransi sinarmas merupakan anak dari

perusahaan Sinar Mas Multiartha yang bergerak di bidang asuransi kerugian.

15

Page 16: Laporan Anii

5. Duta Pertiwi Developer and Real Estate, salah satu unit usaha dari Sinar Mas

Developer dan Real Estate yang mengerjakan sejumlah proyek yang terdiri

dari apartment, hotel, perumahan, mal/pusat perbelanjaan, perkantoran serta

ruko/rukan.

6. Sinar Mas Energy dan Mining adalah anak perusahaan tambang batu bara

Sinar Mas.

PT. SMART (Sinar Mas Agro Resources and Technology) adalah salah

satu perusahaan yang terbesar yang tercatat di bursa, perusahaan konsumen yang

berbasis kelapa sawit terpadu di Indonesia yang berkomitmen untuk produksi

minyak sawit berkelanjutan. Kegiatan utama SMART adalah penanaman dan

pemanenan pohon kelapa sawit, pengolahan tandan buah segar menjadi minyak

sawit mentah (CPO) dan palm kernel, dan pemurnian CPO menjadi nilai tambah

produk seperti minyak goreng, margarin dan shortening.

Selain memproduksi minyak curah dan industrial, produk hasil rafinasi

SMART juga dipasarkan dengan beberapa merek dagang seperti Filma dan Kunci

Mas, merek dagang tersebut dikenal dengan kualitasnya yang tinggi serta

menguasai pangsa pasar yang signifikan di segmen masing-masing di Indonesia.

PT SMART berkepala induk pada Sinar Mas yang didirikan oleh seorang

konglomerat cina yaitu Eka Tjipta Widjaja. Bisnis utamanya adalah Pulp dan

Paper, Smart Tbk, Smart Telecom, Properti, Asuransi, Bank atau jasa keuangan.

Dari PT Smart Tbk tersebut berdirilah sebuah anak perusahaan yang

bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit yang mempunyai kantor pusat

Sinarmas Land Plaza Tower 2 Lt 28-31 Jl. MH Thamrin no 51 Jakarta. Dan

16

Page 17: Laporan Anii

mempunyai cabang di propinsi Jambi Jl. Jendral Sudirman No. 183 Jambi. Dan

berkembang mempunyai cabang “ Satya Kisma Usaha “ yang terletak di Muara

Kilis Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo.

B. Gambaran Khusus

PT. Satya Kisma Usaha adalah salah satu perusahaan yang bergerak

dibidang perkebunan kelapa sawit dengan luas areal lebih kurang 2,168. 93 Ha

(SK Bupati Tebo Nomor 227.B/BPN/2010 tentang pemberian izin lokasi

perkebunan kelapa sawit) dan berlokasi di Muara Kilis, Kecamatan Tebo Tengah

Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. . Luas perkebunan 2, 168, 93 Ha terdiri dari

1.230. 16 Ha untuk kebun inti dan 938, 77 Ha untuk plasma Perusahaan ini berdiri

pada tahun 2007 dengan memulai melaksanakan pembibitan dan pada tahun 2008,

2009 dan tahun 2010 mulai melakukan penanaman sawit, perawatan hingga

setelah beberapa tahun dapat di panen hingga dapat menghasil produksi buah

segar atau TBS (Tandan Buah Segar) pada tahun 2012. TBS Tersebut di angkut

dengan menggunakan Truck penggangkut buah dibawa ke PKS (Pabrik Kelapa

Sawit) untuk di olah menjadi CPO (Cerute Falm Oil). Setelah di olah menjadi

CPO, bahan setengah jadi ada yang diolah menjadi barang jadi seperti Minyak

atau Margarin dan ada pula yang di ekspor keluar Negeri.

17

Page 18: Laporan Anii

3.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan

Bertujuan untuk menjadi yang terbaik untuk menjadi perusahaan terbesar

konsumen berbasis kelapa sawit yang terintegrasi dan paling menguntungkan.

Misi perusahaan

a. Melebihi standar kualitas tertinggi

b. Mempertahankan tingkat tertinggi keberlanjutan dan integritas

c. Memberdayakan masyarakat dan komunitas

d. Trend pengaturan inovasi dan tekhnologi

e. Mencapai nilai maksimal bagi pemegang saham

3.3 Tujuan Perusahaan

Tujuan perusahaan yaitu mampu berfikir secara rasional, melaksanakan

semua aktifitas, prosedur kerja dan memimpin serta memberi contoh manajemen

lapangan secara langsung, dan menjadi perusahaan terbesar konsumen berbasis

kelapa sawit yang terintegrasi dan paling menguntungkan.

3.4 Keadaan Fisik Perusahaan

1. Letak/Tempat

Letak dan tempat perusahaan perkebunan Satya Kisma Usaha berada di

Desa Muara Kilis, Kecamatan Tebo Tengah , Kabupaten Tebo, Propinsi Jambi.

2. Data Geografis

PT. Satya Kisma Usaha Muara Kilis Estate Kecamatan Tebo Tengah

Kabupaten Tebo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang

18

Page 19: Laporan Anii

perkebunan kelapa sawit dengan IUP-B, IUP – P, atau IUP no/tanggal 170 tahun

2004, 30 april 2004 dengan (IUP –P) / 30 ton / Jam dengan luas 2.168, 93 Ha.

Dengan keadaan Fisik perusahaan menurut koordinal GPS 100 43’ 16 “ LS

dan 1020 36’36” BT dengan luas lahan 2.168, 93 HA total produksi Tandan

Buah Segar (TBS) mencapai 13.258.37 Ton/tahun

3.5 Luas Perkebunan

Luas areal 2.168, 93 Ha (SK Bupati Tebo Nomor 227.B/BPN/2010

tentang pemberian izin lokasi perkebunan kelapa sawit) dan berlokasi di Muara

Kilis, Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. . Luas

perkebunan 2.168,93 Ha terdiri dari 1.230, 16 Ha untuk kebun inti dan 938,77

Ha untuk plasma.

3.6 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi terdiri dari sejumlah badan atau bagian yang berdiri

sendiri. Masing – masing dipimpin oleh satu kepala bagian (Asisten) yang

bertanggung jawab penuh. Kegiatan utamanya mulai dari pemeliharaan tanaman,

panen dan lain- lain. Berikut adalah struktur organisasi pada PT. Satya Kisma

Usaha Unit Muara Kilis beserta uraian tanggung jawab dari masing – masing

personil yaitu :

19

Page 20: Laporan Anii

Gambar 1 struktur organisasi kebun

Organisasi merupakan suatu kumpulan yang terdiri dari dua orang atau

lebih, yang tergabung dalam satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan

bersama.Dengan adanya pembagian tanggung jawab dan tugas yang diberikan

maka akan mempermudah pelaksanaan dari pekerjaan dengan sistim koordinasi

yang terarah antara atasan dan bawahan saling berhubungan dengan komonikasi

dan koordinasi yang baik agar dapat mencapai suatu tujuan bersama. Dengan

disusun struktur organisasi yang diatas maka karyawan pada PT. Satya Kisma

Usaha dapat mengetahui tugas dan mempertanggung jawabkan tugas yang telah

dibebankan padanya.

20

Manager Kebun

Asisten Div

Mandor 1

KTU

Krani DivMandor Mekanik

Asisten Mekanik

M. Panen Krani panen Krani Transfort Mandor Perawatan

pembukuan

KaryawanKaryawan

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan

Page 21: Laporan Anii

Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing personil menurut struktur

organisasi PT. Satya Kisma Usaha Unit Muara Kilis adalah sebagai berikut :

3.6.1 Manager Kebun

Merupakan pimpinanan kebun, bertanggung jawab atas kelancaran

operasional kebun secara keseluruhan, pengawasan penggunaan anggaran, dan

asset perusahaan. Manager kebun dibantu oleh asisten, KTU, asisten Teknik,

Asisten Prosonalia, dan umum serta kepala keamanan.

Adapun tanggung jawab manager kebun sebagai berikut :

a. Bertaggung jawab penuh terhadap estate yang dipimpinnya

b. Menetapkan program kerja kebun sesuai program area/ region

c. Mengawasi dan memeriksa kegiatan administrassi dan operasional kebun

d. Mengkoordinir staff lapangan, kantor induk serta traksi dalam proses

penyusunan anggaran kebun dan membuat draft anggaran kebun.

e. Bertanggung jawab terhadap penyusunan anggaran kebun secara akurat,

tepat waktu dan dapat dipertanggung jawabkan kepada departement.

3.6.2 KTU (Kepala Tata Usaha)

KTU bertanggung jawab atas adminitrasi kebun, mengelola keuangan

kebun , dan mempersiapkan laporan kebun. Dalam menjalankan tugasnya, KTU

dibantu oleh bagian keuangan yang sering disebut kasir, krani pembukuan,

administrasi kantor, payroll, krani produksi, dan kepala gudang atau logistik.

21

Page 22: Laporan Anii

KTU membantu estate manager dalam hal pengelolaan administrasi estate,

baik dalam keuangan, persediaan material, personalia, dan juga memeriksa

rencana anggaran bulanan, triwulan, tahuanan, serta memeriksa permintaan

barang/material yang diajukan oleh assisten. Begitu juga membantu memeriksa

daftar pembayaran upah untuk SKU dan BHL, membantu manager membuat

anggaran tahunan, mengajukan permintaan dana kekantor pusat, monitoring

pengeluaran dana, dan monitoring stock barang digudang.

3.6.3 Asisten Devisi/Lapangan

Bertanggung jawab atas aktivitas di devisinya masing – masing, baik

menyangkut penggunaan bahan, alat- alat kerja, dan penggunaan tenaga kerja.

Asisten lapangan dibantu oleh mandor 1 yang membawahi mandor panen, kerani

panen, kerani transport dan mandor pemeliharaan. Mandor panen bertugas

mengawasi pekerjaan panen mulai dari memotong buah, kutip berondol sampai

dengan buah dan berondol terkumpul TPH. Tugas kerani panen yaitu menghitung

jumlah janjang TBS dan berondolan yang ada di TPH serta kriteria panen yang

diinstruksikan perusahaan. Kerani transport bertugas memastikan pengangkutan

dan pengiriman TBS ke PKS. Dalam pelaksanaan tugas ini kerani harus benar

menghitung jumlah TBS dan berondol yang diangkut serta mengontrol kebersihan

TPH dari berondol yang tertinggal. Sedangkan mandor pemeliharaaan bertugas

mengawasi pekerjaan pemeliharaan, misalnya mandor pemupukan, mandor

semprot, dan mandor penunasan.

22

Page 23: Laporan Anii

Adapun tanggung jawabnya yaitu :

a. Membuat perencanaaan teknis dibidang pemeliharaan, panen dan

pengangkutan TBS/ produksi.

b. Mengupayakan tercapainya kuatitas dan kualitas produksi pada devisi sesuai

target yang telah ditetapkan.

c. Mengatur, mengawasi, mengendalikan, mengevaluasi pelaksanaan kerja dan

penggunaan tenaga kerja.

d. Memimpin apel pagi, memeriksa kehadiran dan anggotanya, untuk

menerangkan pekerjaan yang akan dilaksanakan hari itu, sesuai dengan RKH

(Rencana Kerja Harian)

e. Membayar upah karyawan bawahannya sesuai dengan mandat manager.

f. Menyampaikan laporan rutin non rutinitas hal yang diperlukan dan

dilaporkan kepada manager.

g. Memeriksa dan menanda tangani lembur karyawan.

Urutan tugas dan pekerjaan Asisten Devisi adalah sebagai berikut ;

1. Pagi hari (dikantor Devisi)

Melaksakan apel pada jam 6 pagi dimana dalam apel ini adalah untuk

mengevaluasi realisasi pekerjaan yang telah dikerjakan dan masalah yang

dihadapi dilapangan dan menginstruksikan pekerjaan yang akan dikerjakan sesuai

dengan Rencana Kerja Harian.

23

Page 24: Laporan Anii

2. Paling lambat jam 07.00

Asisten sudah dilapangan untuk memastikan semua instruksi kerja sudah

di jalankan, memeriksa hasil kerja hari sebelumnya (kualitas dan prestasi), serta

bila ada penyimpangan segera memanggil mandor untuk mempertanyakan

penyebab pekerjaan yang bermasalah.

3. Sore hari (Dikantor Divisi)

Sore hari assisten memeriksa Buku Kegiatan Mandor (BKM) yang ditelah

dikumpul di divisi dan telah ditanda tangani oleh mandor yang bersangkutan dan

mandor 1. Laporan ini merupakan hasil realisasi kerja dilapangan sesuai dengan

jumlah pekerja, luasan yang terealisasi dan jumlah material yang dipakai jika

mengunakan material. Setelah selesai diperiksa dan laporan sudah lengkap sesuai

dengan instruksi kerja assistan menandatangani buku kegiatan mandor tersebut

dan diserahkan ke kerani divisi. Setelah itu assistan membuat rencana kerja untuk

besok hari.

3.6.4 Asisten Teknik

Bertanggung jawab atas pemeliharaan, perawatan kendaraan dan alat berat

dan bekerja sama dengan assistan infra struktur dalam pengawasan, pembuatan

dan pemeliharaan jalan dan bangunan. Asisten teknik dibantu oleh mador teknik

yang bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perawatan kendaraan, adapun

tugas dan tanggung jawab assiten teknik adalah :

24

Page 25: Laporan Anii

a. Secara garis besar asisten teknik bertanggung jawab atas 3 bidang kerja, yaitu

transportasi, alat berat dan workshop.

b. Tugasnya dibantu oleh koordinator tehnik yang membidangi transportasi,

alat berat dan workshop

c. Bertanggung jawab atas kondisi ketersediaan alat, spare part dan kelancaran

angkutan.

3.6.5 Mandor 1

Membantu Asisten Divisi dalam merencanakan aktivitas bulanan termasuk

pekerjaan akan datang serta mengawasi semua objek pekerjaan dilapangan agar

tercapai mutu yang baik dan sesuai dengan target yang dibuat. Dengan tugas

utama membuat rencana kerja harian yang dibuat atas persetujuan asisten,

memberi petunjuk pelaksanaan operasional dilapangan, membina personil baik

mandor maupun karyawan agar berkualitas, disiplin dan melaksanakan pekerjaan

dengan baik, dan sesuai dengan yang diinginkan oleh atasan, membuat laporan

tentang hasil pekerjaan dilapangan dan apa saja yang diperlukan dalam pekerjaan

dilapangan.

3.6.6 Mandor Pemeliharaan

Memimpin, mengawasi, menggarahkan dan mengevaluasi kerja karyawan

untuk mencapai hasil kerja yang baik, membuat laporan kehadiran karyawan

dalam BKM (Buku Kegiatan Mandor) dan hasil kerja yang dilaksanakan,

merencanakan kebutuhan tenaga kerja, bahan dan alat yang diperlukan karyawan

setiap harinya.

25

Page 26: Laporan Anii

3.6.7 Krani Divisi

Bertugas mengurus administrassi Divisi dan membuat daftargaji dan premi

karyawan, mencatat rencaana produksi tahunaan, mencatatat semua pembukuan

mengenai produksi secara lengkap dan terbaru yang diserahkan kepada asisten.

Dengan tugas utama adalah :

a. Membukukan semua kegiatan yang terbaru dan mengarsipkan dengan rapi

b. Membatu asisten membayar gaji Karyawan serta tunjangan dan premi

c. Memberikan petunjuk kepada mandor dalam data dan cara pembukuan

pelaporan (BKM)

d. Memeriksa dan menginput laporan (BKM) yang dibuat oleh mandor

26

Page 27: Laporan Anii

IV PEMBAHASAN

Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang

lain dan mengawasi usaha – usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.

Manajemen suatu rangkaian proses yang meliputi kegiatan perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, suatu kegiatan dan memberdayakan

seluruh sumberdaya yang dimiliki.

Dalam kegiatan pemeliharaan tanaman kelapa sawit menghasilkan pada

PT. Satya Kisma Usaha unit Muara Kilis, pelaksanaan pemeliharaan yang diamati

selama Prakteik Kerja Lapangan adalah Pegendalian Gulma dengan cara manual,

pengendalian gulma chemis atau penggunaan (herbisida), kemudian pemupukan.

Pelaksanaan dari fungsi dan kegiatan yang manajemen disajikan pada uraian

berikut :

4.1 Perencanaan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Mengahasilkan

Pembuatan perencanaan kegiatan pemeliharaan kelapa sawit menghasilkan

pada PT. Satya Kisma Usaha, diawali dengan pembuatan budget /target kerja dan

anggaran. Budget adalah suatu perkiraan anggaran biaya yang dibutuhkan dan

perencanaan jenis pekerjaan serta hasil yang dicapai dalam satu tahun kedepan.

Pembuatan budget dilakukan setahun sebelum pelaksanaan pekerjaan, dan

penyebaran budget ini dituangkan kedalam rencana kerja satu bulan yang

dinamakan Program Kerja Devisi (PKD) begitu juga untuk pelaksanaan pekerjaan

setiap hari dibuat dalam Rencana Kerja Harian (RKH).

27

Page 28: Laporan Anii

4.1.1 PKD ( Program Kerja Devisi )

Program kerja devisi adalah suatu rencana yang dibuat berdasarkan budget,

terdapat jenis pekerjaan, uraian pekerjaan,volume kerja, luas blok yang akan

dikerjakan dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan per hektarnya. Terdapat

beberapa uraian pekerjaan setiap rotasi, yaitu pembrantasan gulma, pemupukan,

tunasan dan lainnya.

4.1.2 RKH (Rencana Kerja Harian)

Rencana kerja harian dibuat berdasarkan PKD (Program Kerja Devisi), yang

merupakan bagian atau uraian dari budget yang telah dibuat. pembuatan RKH

juga dilakukan berdasarkan kondisi lapangan sesuai dengan rotasi.

Rencana kerja harian berisikan tentang pekerjaan pemeliharaan dan panen.

Dalam rencana kerja harian dijelaskan sesuai dengan format yang dibuat

manajemen yang berisikan jenis pekerjaan, blok, yang di pupuk,dosis ), dan alat

yang dibutuhkan. Rencana kerja harian dibuat oleh asisten yang dibantu oleh

laporan mandor tentang kondisi lapangan. Rencana kerja harian dibuat satu hari

sebelum pelaksanaanya. Setelah perencanaan dibuat maka dibentuklah organisasii

yang akan melaksanakan dan mengawasi rencana dan pekerjaan yang dibuat.

4.2 Pengorganisasian

Pengorganisasian merupakan memposisikan / penempatan orang – orang

yang akan melaksanakan kegiatan yang telah di rencanakan yang menjadi

perencanaan. Penempatan orang – orang tersebut sesuai dengan kemampuan dan

keahlian yang mereka miliki. Karena akan membawa pengaruh terhadap kinerja

28

Page 29: Laporan Anii

pekerjaan yang dilakukan sehingga pekerjaan terlaksana dengan lancar dan

mencapai tujuan yang diinginkan oleh Perusahaan.

4.2.1. Man (SDM)

Manusia yaitu orang yang menggerakan dan melakukan aktivitas-aktivitas

untuk mencapai tujuan organisasi, termasuk juga mendayagunakan sumber daya

lainnya. Manusia merupakan penggerak utama untuk menjalankan fungsi-fungsi

manajemen.Sumber daya manusia yaitu segenap potensi yang dimiliki oleh

manusia. Potensi yang dimiliki setiap manusia berbeda satu sama lain, untuk itu

dibutuhkan pengelolaan agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya

dan dapat mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien.

PT. Satya kisma usaha telah mampu menyerap lebih kurang 800 orang

tenaga kerja untuk mendukung kegiatan operasianalnya. Dalam konsep

perusahaan ini kinerja perusahaan dapat di lihat dari hasil produksi yang dicapai

oleh tenaga kerja jika hasil produksi menunjukan peningkatan maka kinerja

perusaahaan dapat di nilai baik dan sebaliknya jika hasil produksi menurun maka

kinerja perusahaan kurang baik, tenaga kerja (dalam perusahaan ini disebut

karyawan) merupakan faktor penting dalam perusahaan. Dalam kegiatan

rekrutmen manajemen personalia atau dikenal juga dengan manajemen

sumberdaya manusia (MSDM) yang mengatur semua persyaratan dan ketentuan

dalam penerimaan untuk calon pegawai.

Sistem awal yang digunakan perusahaaan yaitu sistem buruh harian lepas

(BHL) setelah calon pegawai diterima di perusahaan dalam jangka waktu tertentu

pekerja yang dianggap telah menunjukan kinerja yang bagus pekerja tersebut

29

Page 30: Laporan Anii

langsung di angkat menjadi pekerja tetap dengan ketentuan dan syarat-syarat yang

telah ditentukan oleh perusahaan. Namun dengan berjalannya waktu perusahaan

merubah kebijakan yang sebelumnya menggunakan status awal buruh harian lepas

dan dalam jangka waktu tertentu akan di angkat menjadi pekerja tetap perusahaan,

namun sekarang dari buruh harian lepas pekerja di kontrak terlebih dahulu dengan

menggunakan sistem kerja kontrak PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu), jika

karyawan menujukan kinerja yang bagus perusahaan akan mengangkat menjadi

pekerja tetap.

Dengan perubahan kebijakan tersebut banyak menimbulkan perselisihan

antara karyawan dengan pengusaha. Beberapa hal yang ditelah di rasakan

karyawan dengan menggunakan sistem kerja kontrak, diantaranya :

1. Karyawan merasa kurang nyaman dalam bekerja, karena jika

sewaktu-waktu karyawan melakukan kesalahan maka sanksinya perusahaan

akan langsung memecat karyawan tanpa ada pesangon.

2. Tidak meningkatkan kualitas hidup karyawan dalam arti kurang

kesejahteraan terhadap kompensasi yang di terima.

3. Minimnya jaminan yang diterima karyawan untuk masa depan.

4.2.2 Money (Uang)

Uang merupakan unsur terpenting dalam suatu kegiatan yang

direncanakan dan dibuat, disamping manusia sebagai pelaksananya. Tanpa adanya

uang maka suatu rencana pekerjaan tidak akan terlaksana. Budget (anggaran) yang

di perlukan untuk pembiayaan dalam kegiatan Pemelihaan Tanaman Kelapa

Sawit menghasilkan berkaitan dengan pembelian peralatan pemeliharaan serta

30

Page 31: Laporan Anii

penyediaan sarana pemeliharaan yang tujuannya mampu memberikan hasil yang

baik sehingga pelaksanaannya berjalan dengan baik tanpa kendala.

Anggaran keuangan pada PT. Satya Kisma Usaha dibuat dalam bentuk

budget. Budget dibuat sebagai suatu perkiraan anggaran biaya yang dibutuhkan

untuk satu tahun kedepan, pebuatan budget dilakukan satu tahun sebelum budget

di realisasikan. Adapun yang tersusun didalam budget jenis pekerjaan, volume

pekerjaan, rotasi/tahun, standar HK/HA/rotasi, harga/satuan, dan jumlah biaya

yang dikeluarkan.

4.2.3 Material (Barang)

Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi.

Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang

ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/material sebagai salah

satu sarana. Sebab material dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa material

tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki. Material yang dibutuhkan dalam

pelaksanaan kegiatan pemeliharaan tanaman kelapa sawit sudah menghassilkan

pada PT. Stya Kisma Usaha yaitu : Herbisida penggunaan herbisida jenis Garlon

untuk pembrantasan gulma berkayu (semprot semak), cairan herbisida ini

berwarna ungu tua untuk megendalikan semak dengan gulma berkayu berdaun

lebar pada tanaman kelapa sawit. Pupuk, jenis pupuk yang digunakan tergantung

dari kebutuhan tanaman dan sesuai dengan rotasi pupuk pada perusahaan. Karung

yang digunakan oleh pekerja yang bertugas dalam pengaplikasian pemupukan,

untuk pengaplikasian pemupukan pekerja membagi pupuk dengan berat 50 kg

menjadi tiga bagian, satu pekerja di perkirakan membawa ± 16 kilo gram per

31

Page 32: Laporan Anii

pekerja, dengan ukuran karung dengan daya tahan 20 kilo gram. Cangkul,

penggunaan cangkul pada pemeliharaan adalah untuk pengaplikasian pemupukan,

karna sistim pempupukan yang di terapkan adalah sistim pocket maka

pengaplikasiannya diperlukan alat berupa cangkul untuk pembuatan lubang untuk

penanaman pupuk disekitar piringan pokok tanaman, tujuan pemupukan dengan

sistim ini untuk menghindari pupuk tercuci air. material terakhir adalah KAP

adalah alat yang digunakan untuk penyebaran herbisida ke gulma sasaran, Kap

yang digunakan dengan ukuran muatan air 15 liter.

Adapun gambar dari material – material tersebut disajikan sebagai berikut:

a. Herbisida b. Pupuk e. Kap

c.Karung d. cangkul

Gambar 2. Jenis material

32

Page 33: Laporan Anii

4.2.4 Machines (Mesin)

Mesin digunakan sebagai alat pendukung agar mempermudah pelaksanaan

pekerjaan, penggunaan mesin bisa menguntungkan untuk perusahaan untuk

memperkecil penggunaan tenaga kerja, menciptakan efesiensi kerja.Machine atau

mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang

lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja. Digunakannya mesin-mesin dalam

suatu pekerjaan adalah untuk menghemat tenaga dan fikiran manusia didalam

tugas-tugasnya baik yang bersifat rutin maupun yang bersifat isedental.

Machine atau mesin yang digunakan untuk membantu pekerjaan pada PT.

Satya Kisma Usaha Unit Muara Kilis adalah: Truk pengangkutan yang digunakan

untuk pengangkutan pupuk dari gudang pupuk ke lahan yang akan dipupuk,

Mobil angkutan karyawan, untuk lebih mempercepat terlaksananya pekerjaan

maka PT. Satya Kisma Usaha menyediakan mobil angkutan yang khusus

digunakan untuk mengantar karyawan ke Lokasi yang akan dikerjakan. Adapun

gambar dari mobil yang digunakan disajikan sebagai berikut

a. Truk angkutan Pupuk b. Mobil angkutan Karyawan

Gambar 3. Gambar mobil angkutan

33

Page 34: Laporan Anii

4.2.5 Method (Metode)

Metode adalah cara yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam

pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang

baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan

sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan

berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang

tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat

meskipun metode baik, sedangkan orang yang laksanakannya tidak mengerti atau

tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan.

Metode yang digunakan Perusahaan untuk mecapai target kerja yang dibuat

agar terlaksana dengan baik dan hasil maksimal sesuai dengan yang diinginkan

oleh perusahaan, dilakukan dengan cara membagi waktu pengerjaannya,

pembagian waktu pada pengendalian gulma dinamakan rotasi , dan pada

pemupukan dinamakan semester. Pada pengendalian gulma dengan menggunakan

herbisida dengan jenis kegiatan semprot pasar pikul dan piringan dilakukan

dengan rotasi 4 kali /pertahun, dengan waktu pengerjaan 3 bulan perrotasi,

pemupukan dibagi menjadi 2 semester, dengan artian satu tahun dilakukan dua

kali pengaplikasian pemupukan, dengan waktu persemester selama 6 bulan untuk

pengaplikasiannya dan jenis pupuk yang digunakan disesuaikan dengan

kebutuhan dan hasil pengamatan lapangan dari hasil pemupukan sebelumnya.

Tujuan dari pembagian waktu yang dibuat agar dapat mengamati hasil dari

pekerjaan, dan mempermudah dalam pengawasan setiap pekerjaan.

34

Page 35: Laporan Anii

4.2.5 Market (Pemasaran)

Dalam suatu usaha pasti ada produk yang dihasilkan pada perkebunan

kelapa sawit pada umumnya produk yang dihasilkan adalah TBS (Tandan Buah

Segar). Pemasaran produk yang dihasilkan sudah tentu sangat penting bagi

kelangsungan proses produksi dari perusahaan itu sendiri. PT. Satya Kisma

Usaha menjual TBS (Tandan Buah Segar) langsung kepada PKS (Pabrik Kelapa

sawit) , dengan menggunakan mobil pengangkut buah.

4.3 Pelaksanaan Pemeliharaaan Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan

Pemeliharaan tanaman merupakan hal yang sangat penting dalam usaha

budidaya tanaman karena menentukan masa perkembangannya. Perawatan tidak

hanya ditunjukan pada tnamannya,tatapi juga pada media tanah pada lahan

pertanaman tersebut. Perawatan tanaman. Pelaksanaan pemeliharaan tanaman

menghasilkan di PT. Satya Kisma Usaha Unit Perkebunan Muara Kilis meliputi:

4.3.1 Pengendalian Gulma

Pengendalian gulma adalah sebuah praktik menghentikan persaingan

tanaman yang diusahakan dan tanaman penggangu. Pada dasarnya gulma itu

kebanyakan dari jenis rumput – rumputan dan berkayu, tapi seluruh tanaman bisa

dikatakan gulma jika tanaman tersebut tidak diinginkan oleh tanaman pokok atau

tanaman yang di usahakan, hal ini dikarenakan bisa saja tanaman tersebut

bersaing unsur hara dengan tanaman yang diusahakan. Sehingga dampaknya

kurang baik bagi tanaman yang diusahakan. Tumbuhan yang disebut dengan

gulma jika tumbuh pada tempat yang tidak dinginkan, tumbuhan yang bernilai

35

Page 36: Laporan Anii

negatif, tumbuhan yang tumbuh sendiri diatara tanaman yang dibudidayakan atau

diusahakan, tidak memiliki nilai ekonomi dan seni pertumbuhan dan

penyebarannya sangat cepat, menyebabkan persaingan ruang, cahaya, air, dan

nutrisi dengan tanaman yang diusahakan, Jika ditarik kesimpulan gulma berarti

tumbuhan yang tumbuh tidak pada tempatnya sehingga kehadirannya tidak

dikehendaki oleh manusia. Pengendalian Gulma dapat dibagi dengan dua cara

yaitu cara manual dan dengan menggunakan Herbisida Sistemik (chemis). Secara

rinci uraian pengendalian tersebut disajikan sebagai berikut :

A. Cara manual

Pengendalian gulma secara manual adalah pengendalian yang dilakukan

dengan cara mencabut atau dengan menggunakan cangkul atau tajak/parang

(Tjitrodirdjo dan Utomo, 1984). Pengendalian gulma secara manual sering

diterapkan pada perkebunan atau pada budidaya lainnya. Tekhnik ini mempunyai

keunggulan : hasil cepat terlihat, mudah untuk dilaksanakan, dan menghindari

dampak polusi lingkungan. Dan kelemahan dari tekhnik ini : membutuhkan

tenaga kerja relatif banyak, tanah menjadi cekung dan dapat menggenang air.

Pengendalian Gulma dengan tekhnik manual yang dilaksanakan Pada PT.

Satya Kisma Usaha dibagi atas :

a) Dongkel Anak Kayu

Perencanaan pengendalian gulma dilaksanakan berdasarkan budget dan

PKD (Program Kerja Divisi) yang dibuat dalam rencana Kerja Harian. Rencana

pengendaalian gulma dibuat berdasaran budget dan kondisi lapangan, dan

disampaikan pada saat lingkaran pagi bersama mandor.

36

Page 37: Laporan Anii

Dongkel anak kayu yaitu pengendalian gulma dengan cara mencabut

gulma sampai keakarnya. Tujuan pembasmian untuk memperkecil persaingan

hara antara gulma dengan tanaman yang diusahakan. Kegiatan Dogkel Anak Kayu

(DAK) diawali dengan pembagian tugas dan blok yang akan dikerjakan yang

disampaikan oleh asisten kepada mandor pada saat lingkaran pagi. Informasi yang

disampaikan mulai dari volume kerja, jumlah pekerja, dan target maksimal.

Pada praktikum yang dilaksanakan DAK dilakukan pada Blok A7 dengan

luas 32.36 Ha dengan jumlah karyawan pelaksana 12 orang dengan hasil 20

pokok/HK. DAK dilakukan dengan menggunakan cangkul, parang dan batu asah

gulma yang dicabut dibuang kepasar mati dengan akar menghadap keatas hingga

akar tidak menyentuh tanah. Rotasi DAK dilakukan dengan 2 rotasi /tahun.

b) Garuk Piringan

Garuk piringan adalah kegiatan membuang gulma dan kentosan yang

tertinggal pada piringan tanaman dengan menggunakan alat cangkul dan parang.

Pelaksanaan pekerjan ini dilakukan di daerah sepadan sungai karena daerah

sepadan sungai tidak diperbolehkan menggunakan herbisida untuk menjaga

kelestarian lingkungan. Pada kegiatan praktik kerja lapang kegiatan dilakukan

pada Blok A7 dengan Luass 32.36 Ha dengan jumlah pekerja 12 orang.

B. Pengendalian Gulma dengan cara Kimia (Chemis)

Pengendalian gulma ini dilakukan dengan menggunakan cara chemis yaitu

dengan menggunakan herbisida yang bersifat sistemik dan kontak yang

mengandung bahan aktif yang berbeda disetiap herbisida yang digunakan,

penggunaan herbisida di sesuaikan dengan gulma yang akan dikendalikan.

37

Page 38: Laporan Anii

Pengendalian gulma yang dilaksanakan secara chemis pada PT. Satya Kisma

Usaha.

a) Semprot Pasar Pikul Piringan

Semprot pasar pikul piringan (chemis) kegiatan pengendalian gulma secara

kimia dengan menggunakan herbisida. Chemis pasar pikul piringan untuk

menjaga kebersihan piringan dari gulma penganggu. tujuan pembersihan untuk

mempermudah pemupukan dan pengutipan brondolan jatuh. Pada kegiatan

Praktik Kerja Lapang ini dilakukan pada Blok A8 devisi 1 Kile dengan luas 30.47.

Pelaksanaan penyemprotan dilakukan secara bersamaan yaitu pasar pikul

dan piringan dengan cara menyemprotkan larutan herbisida secara merata.

Herbisida yang digunakan adalah Jenis Starane dan Rollup, starane digunakan

untuk gulma berdaun lebar dengan bahan akif floroksipir metil heptil ester , dan

Rollup digunakan untuk ilalang atau gulma berdaun sempit dengan bahan akfif

“isopropil amina glifosat”.

Kegiatan penyemprotan diawali dengan pengambilan racun dari gudang

divisi dengan membuat bon pengeluaran barang yang dibuat oleh mandor dan

ditanda tangani oleh Mandor 1 sebagai yang mengetahui, dan disetujui oleh

assistan kemudian diserahkan ke krani untuk pengambilan racun di gudang divisi.

Sebelum pemberangkatan ke lapangan, racun yang diambil dicampur

dengan air dengan perbandingan 1:1 dimana satu liter air dicampur dengan satu

liter herbisida. Tujuan pencampuran obat dengan air adalah untuk pengawasan

penggunaan racun, memperkecil kemungkinan adanya karyawan yang membawa

racun untuk kemudian dijual kembali. Dalam kegiatan penyemprotan diawali

38

Page 39: Laporan Anii

dengan pekerja mengambil alat penyemprotan (KAP), kemudian pekerja

diarahkan ke lahan. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari dengan pengarahan

dan pengawasan dari mandor kepada pekerja dan ancak yang akan disemprot atau

dikerjakan.

Pencampuran obat dan air di dalam KAP dengan cara menuang herbisida

terlebih dahulu kedalam KAP sesuai dengan takaran kemudian baru dicampur

dengan air sesuai dengan konsentrasi yang digunakan. Dosis yang digunakan

untuk penyemprotan pasar pikul piringan per hektar untuk starane 0,063 liter/HA,

dan untuk rollup 0,25 liter/Ha dengan konsentrasi yang digunakan perkap dengan

13 liter air digunakan 100 cc mix herbisida Rollup atau 50 cc herbisida murni dan

untuk starane digunakan dalam 13 liter air adalah 30 cc mix herbisia starane atau

15 cc herbisida starene murni. Pengendalian semprot pasar pikul piringan

dilakukan dengan rotasi 4 kali/ tahun atau dengan waktu 3 bulan sekali

pengerjaan, dengan budget 0,6 = 1 HK/ 0,6 = 1,6 HA/HK.

b) Semprot Semak (Anak Kayu)

Semprot semak (chemis) kegiatan pengendalian gulma secara kimia dengan

menggunakan herbisida. Chemis semak atau anak kayu untuk menjaga

kebersihan pokok dari gulma penganggu, tujuan pembersihan untuk

mempermudah akses pemanenan, dan pengangkutaan buah ke TPH (Tempat

Pemungutan Hasil), kegiatan ini dilakukan pada Blok A7 dengan luas 32.36 devisi

1 Kile.

Pengendalian gulma dilakukan dengan cara menyemprotkan larutan

herbisida secara merata. Herbisida yang digunkan adalah Jenis Garlon dan tipol,

39

Page 40: Laporan Anii

garlon digunakan untuk gulma berkayu dan berdaun lebar pada tanaman kelapa

sawit, berwarna ungu tua dengan bahan akif “ Trikiopir butoksi etil ester 670/g/l,

dan tipol digunakan sebagai bahan perekat racun herbisida kegulma sasaran agar

menempel lebih lama, dan racun dapat bekerja dengan maximal.

Kegiatan penyemprotan diawali dengan pengambilan racun digudang divisi

melalui Bon pengeluaran barang yang dibuat oleh mandor dan ditanda tangani

oleh Mandor 1 sebagai yang mengetahui dan disetujui oleh assistant kemudian di

serahkan ke kerani divisi untuk pengambilan racun di gudang divisi.

Sebelum pemberangkatan ke lapangan, racun yang diambil dicampur

dengan air dengan perbandingan 1:1 dimana satu liter air dicampur dengan satu

liter herbisida. Tujuan pencampuran obat dengan air adalah untuk pengawasan

penggunaan racun, memperkecil kemungkinan adanya karyawan yang membawa

racun untuk kemudian dijual kembali. Dalam kegiatan penyemprotan diawali

dengan pekerja mengambil alat penyemprotan (KAP), kemudian pekerja

diarahkan ke lahan. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari dengan pengarahan

dan pengawasan dari mandor kepada pekerja dan ancak yang akan disemprot atau

dilakukan pemeliharaan. Pencampuran obat dan air di dalam KAP dan

pelaksanaan penyemprotan. Dosis racun yang digunakan untuk penyemprotan

anak kayu perhektar untuk Garlon 0,12 liter/HA, dan untuk Tipol 0,12 liter/Ha

dengan konsentrasi yang digunakan perkap dengan 13 liter air digunakan 100 cc

mix herbisida Garlon atau 50 cc herbisida murni dan untuk Tipol digunakan

dalam 13 liter air adalah 100 cc mix herbisia starane atau 50 cc herbisida Tipol

40

Page 41: Laporan Anii

murni. Pengendalian semprot semak dilakukan dengan rotasi 4 kali/ tahun.

Dengan budget 0,850 = 1 Hk/ 0,850 = 1,17 HA/HK.

c) Semprot Lalang

Semprot lalang (chemis) kegiatan pengendalian gulma secara kimia

dengan menggunakan herbisida. Chemis lalang untuk menjaga kebersihan pokok

sawit dari lalang, tujuan pembersihan untuk mempermudah pemupukan dan

kebersihan pokok begitu juga lalang mengandung zat alilopaty yang merusak

tanah. Pelaksanaan penyemprotan dilakukan dengan menyemprot lalang yang

dijumpai dilapangan baik yang plat maupun jumlah yang sedikit, pengendalian

lalang ini dilakukan pada Blok A19 Kile.

Cara pengendalian dilakukan dengan menyemprotkan larutan herbisida

secara merata, herbisida yang digunkan adalah Jenis Rollup, digunakan untuk

penyemprotan ilalang atau gulma berdaun sempit dengan bahan akfif “isopropil

amina glifosat” kegiatan penyemprotan diawali dengan pengambilan racun

dengan pembuatan bon pengeluaran barang yang dibuat oleh mandor dan ditanda

tangani oleh Mandor 1 sebagai yang mengetahui, disetujui oleh assistant

kemudian diserahkan ke kerani untuk pengambilan racun di gudang divisi.

Sebelum pemberangkatan ke lapangan, racun yang diambil dicampur

dengan air dengan perbandingan 1:1 dimana satu liter air dicampur dengan satu

liter herbisida. Tujuan pencampuran obat dengan air adalah untuk pengawasan

penggunaan racun, memperkecil kemungkinan adanya karyawan yang membawa

racun untuk kemudian dijual kembali. Dalam kegiatan penyemprotan diawali

dengan pekerja mengambil alat penyemprotan (KAP), kemudian pekerja

41

Page 42: Laporan Anii

diarahkan ke lahan. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari dengan pengarahan

dan pengawasan dari mandor kepada pekerja dan ancak yang akan disemprot atau

dilakukan pemeliharaan. Pencampuran obat dan air di dalam KAP dan

pelaksanaan penyemprotan.

Dosis yang digunakan untuk penyemprotan lalang, Rollup 4 liter/Ha

dengan konsentrasi yang digunakan perkap dengan 13 liter air digunakan 100 cc

mix herbisida Rollup atau 50 cc herbisida Rollup murni.

d) Oles Anak Kayu

Oles anak kayu (Chemis) kegiatan pengendalian gulma secara kimia

dengan menggunakan herbisida. Chemis oles anak kayu untuk menjaga

kebersihan pokok sawit dari anak kayu , tujuan pembersihan untuk mempermudah

pemupukan, akses panen, pengangkutan buah ke TPH dan kebersihan pokok.

Pelaksanaan oles anak kayu dilakukan dengan cara pengolesan herbisida secara

merata ke pangkal anak kayu yang sudah dipotong (diameter tertentu) dengan

menggunakan kuas. Kegiatan ini dilakukan pada Blok A16 Kile.

Herbisida yang digunakan adalah Jenis garlon dan solar, garlon digunakan

untuk gulma berkayu pada tanaman kelapa sawit, berwarna ungu tua dengan

bahan akif “ Trikiopir butoksi etil ester 670/g/l, kegiatan oles anak kayu diawali

dengan pengambilan racun digudang divisi dengan pembuatan bon pengeluaran

barang yang dibuat oleh mandor dan ditanda tangani oleh Mandor 1 sebagai yang

mengetahui dan disetujui oleh assistant kemudian di serahkan ke kerani untuk

pengambilan racun di gudang divisi, sebelum pemberangkatan kelapangan racun

yang diambil di mix dengan solar dengan perbandingan 19:1 dengan sembilan

42

Page 43: Laporan Anii

belas liter solar di campur dengan satu liter herbisida garlon. Kegiatan dilakukan

pada Blok A 18 Kile.

Setelah selesai pengambilan racun pekerja mempersiapkan alat

pengolesan, kegiatan dilanjutkan dengan pemberangkatan kelahan, Pengolesan

anak kayu dilakukan pada pagi hari dengan pengarahan dan pengawasan dari

mandor kepada pekerja, dan pembagian ancak yang akan dioles atau dilakukan

pemeliharaan.

e) Pengendalian Pisang Liar

Pengendalian dilakukan dengan teknik implant, yaitu batang korek api

direndam 24 jam didalam larutan Erkafuron, dengan bahan aktif “ Metil

Metsulfuron 20% “ . batang korek api yang sudah di rendam ditusukkan kepada

pohon pisang, satu batang korek api untuk satu batang pisang. kegiatan

pengendalian pisang liar diawali dengan pengambilan racun digudang dengan

pembuatan bon pengeluaran barang yang dibuat oleh mandor dan ditanda tangani

oleh Mandor 1 sebagai yang mengetahui dan disetujui oleh assistant kemudian

diserahkan ke kerani untuk pengambilan racun di gudang divisi.

Setelah pengambilan obat pekerja berangkat kelahan dan mulai

mengerjakan dan menusukkan tusuk gigi yang sudah direndam 24 jam ke pangkal

pisang, Dosis yang digunakan untuk pengendalian pisang liar 40,6 gr/HA

erkafuron.

43

Page 44: Laporan Anii

f ) Pengendalian Pakisan

Pengendalian pakisan (Chemis) kegiatan pengendalian gulma secara

kimia dengan menggunakan herbisida,. Chemis pakisan untuk menjaga kebersihan

pokok sawit dari pakisan , tujuan pembersihan untuk kebersihan pokok.

Pelaksanaan penyemprotan dilakukan dengan menyemprotkan larutan herbisida

secara merata, herbisida yang digunakan adalah Jenis Rolixone dan metil

metsufuron (Ally) , Rolixone herbisida yang bersifat kontak berbentuk larutan

dalam air berwarna hijau tua kebiruan, digunakan untuk penyemprotan gulma

berdaun lebar dengan bahan akfif “parakuat diklorida 276 g/l”. Kegiatan

dilakukan pada Blok A 18 Kile.

Kegiatan penyemprotan diawali dengan pengambilan racun digudang

divisi dengan pembuatan bon pengeluaran barang yang dibuat oleh mandor dan

ditanda tangani oleh Mandor 1 sebagai yang mengetahui dan disetujui oleh

assistant kemudian di serahkan ke kerani untuk pengambilan racun di gudang

divisi,

Sebelum pemberangkatan ke lahan, racun yang diambil dicampur dengan

air dengan perbandingan 1:1 dimana satu liter air dicampur dengan satu liter

herbisida. Tujuan pencampuran obat dengan air adalah untuk pengawasan

penggunaan racun, memperkecil kemungkinan adanya karyawan yang membawa

racun untuk kemudian dijual kembali. Dalam kegiatan penyemprotan diawali

dengan pekerja mengambil alat penyemprotan (KAP), kemudian pekerja

diarahkan ke lahan. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari dengan pengarahan

44

Page 45: Laporan Anii

dan pengawasan dari mandor kepada pekerja dan ancak yang akan disemprot atau

dilakukan pemeliharaan.

Pencampuran obat dan air di dalam KAP dan pelaksanaan penyemprotan.

Dosis yang digunakan untuk penyemprotan pakisan, untuk Rolixone 0,375

liter/Ha dan untuk Ally 0,075 Kg/HA dengan konsentrasi yang digunakan perkap

dengan 13 liter air digunakan 100 cc mix herbisida rolixone atau 50 cc herbisida

Rolixone murni.

4.3.2 Pemupukan

Pemupukan pada tanaman menghasilkan (TM), dilaksanakan dua rotasi/

tahun, dasar pemupukan diperoeh setelah dilakukan analisis daun, pemupukan

pada PT. Satya Kisma Usaha dilakukan dengan dua cara yakni pemupukan

dengan cara manual dan penaburan dengan menggunakan pesawat terbang secara

rinci uraian pemupukan tersebut disajikan sebagai berikut:

A. Pemupukan dengan cara maual

Pemupukan dengan cara manual dilakukan pada lahan yang bertujuan

untuk memenuhi kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.

Rekomendasi pemupukan adalah dosis pupuk yang akan diaplikasikan pada

tanaman berdasarkan analisa daun dan analisa tanah. Kegiatan pemupukan yang

diikuti selama Praktik Kerja Lapang (PKL) ada dua jenis pupuk yakni Urea dan

Muriate of Potash.

45

Page 46: Laporan Anii

a) Pemupukan Urea

Pemupukan manual dengan menggunakan pupuk Urea (Nitrogen 46%),

yang memiliki sifat mudah menguap dan tercuci, pemupukan dilakukan dengan

sistem pocket untuk menghindari runoff (tercuci air), sistem pocket ialah cara

pemupukan dengan penggalian 3 lubang pada piringan tanaman , dosis yang

digunakan perpokok disesuaikan dengan keadaan pokok atau dengan rata – rata

dosis yang di terapkan 1,5 – 1,75 per pokok. Pemupukan dilakukan pada Blok

A18 KILE dengan jumlah tenaga kerja 12 orang, dengan 6 orang ditugaskan

untuk menggali lubang penanaman pupuk dan 6 untuk penyebar pupuk. Dengan

jumlah borongan 26 sak pupuk.

Perhitungan jumlah kebutuhan pupuk dan tenaga kerja dimulai dari

perhitungan jumlah kebutuhan pupuk dengan mengalikan dosis pupuk

pertanaman, setelah diketahui jumlah kebutuhan pupuk secara keseluruhan

mandor perawatan membuat bon pengeluaran barang yang diajukan ke krani dan

disetujui oleh assistant, pemupukan dilakukan atau dilaksanakan oleh BHL

(Buruh Harian Lepas) dengan sistim disesuaikan dengan norma kerja pemupukan.

Pelangsiran pupuk ke lokasi setelah bon permintaan barang diterrima oleh

kepala gudang, maka pupuk yang diminta bisa dikeluarkan sesuai dengan

permintaan kemudian pupuk diangkut menggunakan alat angkut, seperti mobil,

jonder. Pupuk ditempatkan sesuai ancak dengan susunan 2 karung per pasar pikul,

pelangsiran dilakukan oleh tenaga kerja bongkar muat pupuk yang berjumlah 2

orang permandoran.

46

Page 47: Laporan Anii

Teknis pemupukan, pupuk harus sudah tersedia pada blok yang akan

dipupuk, pemupukan dimulai jika semua pupuk yang dianjurkan sudah tersedia

digudang, urutan pemupukan dolomit- mop –urea – tsp, pelaksanaan yang

pemupukan yang amati adalah urea dan Mop, pupuk yang sudah dilansir, satu

karung pupuk dibagi menjadi 3 yang dibawa dengan menggunakan karung. Satu

orang pekerja membawa kurang lebih 16 kg. Kemudian pekerja masuk ke areal

yang akan dipupuk dan memasukkan pupuk ke dalam 3 lubang yang telah dibuat

disekeliling pokok pupuk yang dimasukkan sesuai dengan dosis yang sudah

ditetapkan dan kemudian lubang ditutup kembali. Karung pupuk kosong dihitung

dan dikumpulkan kemudian diserahkan kepada mandor untuk dibawa kembali ke

gudang, tujuan pengumpulan karung agar dapat mengetahui berapa pupuk yang

telah diaplikasikan,

Pemupukan merupakan kegiatan yang rentan dengan kesalahan ekonomis,

pemupukan adalah salah satu kegiatan perawatan yang dilakukan dengan

menghabiskan biaya yang tidak sedikit, dan paling banyak diantara rangkaian

kegiatan pemeliharaan lainnya. Oleh karena itu pengawasan pemupukan

dilakukan oleh asisten yang bekerjasama dengan mandor, ketika terjadi kesalahan

mandor akan menegur karyawan dan asisten memberi arahan kepada mandor,

namun untuk lebih memastikan tidak jarang perusahaan juga menugaskan tim

Riset untuk memonitoring kegiatan pemupukan.

Manfaat pemupukan nitrogen bagi tumbuhan sangat penting, tanaman yang

kekurangan Nitrogen, tidak dapat tumbuh maksimal jika pertumbuhan tanaman

terhambat sudah dipastikan hasil produksi menurun, secara kasat mata pemberian

47

Page 48: Laporan Anii

urea pada tanaman menunjukkan pertumbuhan tanaman yang subur, kokoh, warna

daun hijau dan segar kaya akan pigmen berwarna hijau (klorofil).

Kekurangan urea (N) daun memucat, warna hijau daun memudar berwarna

kekuning – kuningan, jaringan daun mati, kemudian mengering berwarna merah

keecoklatan, pertumbuhan tanaman lambat dan akhirnya mengkredil.

b) Pupuk MOP ( Muriate of Potash )

Pemupukan manual dengan menggunakan pupuk MOP (muriate of potash),

yang memiliki sifat mudah menguap dan tercuci, pemupukan dilakukan dengan

sistem pocket untuk menghindari runoff (tercuci air), sistem pocket ialah cara

pemupukan dengan penggalian 3 lubang pada piringan pokok , dosis yang

digunakan perpokok disesuaikan dengan keadaan pokok dengan rata – rata dosis

yang di terapkan 1,5 – 1,75 perpokok. Kegiatan pemupukan dilakukan pada Blok

A.20 Kile dengan jumlah tenaga kerja 12 orang dengan 6 orang pembuat lubang

untuk menanam pupuk dan 6 orang ditugaskan untuk penyebaran pupuk, dengan

jumlah borongan 25 sak Pupuk.

Perhitungan jumlah kebutuhan pupuk dan tenaga kerja dimulai dari

perhitungan jumlah kebutuhan pupuk dengan mengalikan dosis pupuk

pertanaman, setelah diketahui jumlah kebutuhan pupuk secara keseluruhan

mandor perawatan membuat bon pengeluaran barang yang diajukan ke krani dan

disetujui oleh asisten, pemupukan dilakukan atau dilaksanakan oleh BHL (Buruh

Harian Lepas) dengan sistim disesuaikan dengan norma kerja pemupukan.

48

Page 49: Laporan Anii

Pelangsiran pupuk kelokasi setelah bon permintaan barang diterima oleh

kepala gudang, maka pupuk yang diminta bisa dikeluarkan sesuai dengan

permintaan kemudian pupuk diangkut menggunakan alat angkut, seperti mobil,

mini traktor, jonder. Pupuk ditempatkan sesuai ancak dengan susunan 2 karung

per pasar pikul, pelangsiran dilakukan oleh tenaga kerja bongkar muat pupuk yang

berjumlah 2 orang permandoran.

Teknis pemupukan, pupuk harus sudah tersedia pada blok yang akan

dipupuk, pemupukan dimulai jika semua pupuk yang dianjurkan sudah tersedia

digudang yaitu pupuk Dolomit- Mop –Urea – Tsp, pelaksanaan yang pemupukan

yang diamati adalah urea dan Mop, pupuk yang sudah dilangsir, satu karung

pupuk dibagi menjadi 3 yang dibawa dengan menggunakan karung satu pekerja

membawa +16 kg pekerja masuk ke areal yang akan dipupuk dan memasukkan

pupuk ke dalam 3 lubang yang telah dibuat disekeliling pokok pupuk yang

dimasukkan sesuai dengan dosis dan kemudian ditutup kembali.

Karung pupuk kosong dihitung dan dikumpulkan dan diserahkan kepada

mandor untuk dibawa untuk dibawa kembali kekantor gudang, tujuan

pengumpulan karung agar dapat mengetahui berapa pupuk yang telah

diaplikasikan,

Pemupukan merupakan kegiatan yang rentan dengan kesalahan ekonomis,

pemupukan adalah salah satu kegiatan perawatan yang dilakukan dengan

menghabiskan biaya yang tidak sedikit, dan paling banyak diantara rangkaian

kegiatan pemeliharaan lainnya, oleh karena itu pengawasan pemupukan dilakukan

49

Page 50: Laporan Anii

oleh assistant yang bekerjasama dengan mandor, ketika terjadi kesalahan mandor

akan menegur karyawan dan asisten memberi arahan kepada mandor, namun

untuk lebih memastikan tidak jarang perusahaan juga menugaskan im Riset untuk

memonitoring kegiatan pemupukan.

Gejala kekurangan pupuk MOP merupakan salah satu jenis pupuk yang

paling banyak dibutuhkan oleh tanaman, termasuk kelapa sawit, pupuk MOP bagi

sawit untuk pertumbuhan batang unsur hara paling besar berguna untuk

pertumbuhan batang kelapa sawit dalam hal ini menguatkan batang, untuk

pembentukan bakal buah bersamaan dengan unsur hara yang lainnya untuk

pembentukan bakal buah.

Pupuk MOP memiliki sifat mudah menguap sehingga pengaflikasiannya

dilakukan dengan sistim pocket, atau pada saat tanah masih lembab, dan bukan

tanah yang mengalir air.

Gejala kekurangan pupuk MOP ditandai dengan perubahan warna daun

yang paling ujung atau daun muda dimana warna daun menjadi pucat terutama

pada siang hari akan terlihat dengan jelas sekali.

B. Pemupukan Menggunakan Pesawat Terbang

Pemupukan dengan penaburan melalui pesawat dilakukan diarea yang

luas. Pada saat kegiatan Praktik Kerja Lapangan, pemupukan yang dilaksanakan

hanya pemupukan secara manual dengan menggunakan alat manual dan dengan

sistim pocket.

50

Page 51: Laporan Anii

4.4. Pengawasan (Controling)

Pengawasan dapat diketahui dengan berbagai cara, yakni melalui laporan

tertulis, baik laporan biaya maupun laporan fisik, langsug mengunjungi kebun

atau memanggil bawahan untuk memberi laporan lisan. Laporan tertulis

merupakan suatu pertanggung jawaban kepada atasan mengenai pekerjaan yang

telah dilaksanakan bawahan, sesuai dengan instruksi dan tugas yang diberikan

atasan kepadanya. Kegiatan pengawasan Perkebunan Meliputi :

A. Pengawasan Administrasi

Pengawasan administrasi berupa pengawasan melalui laporan – laporan

yang dibuat diinput dan dikirim oleh staf yang bertanggung jawab atas laporan.

Laporan yang dibuat antara lain laporan biaya atau laporan anggaran yang

merupakan laporan perbandingan antara anggaran dan realisasinya.

Pada umumnya, laporan biaya untuk kebun berupa biaya pemeliharaan,

biaya panen. Pengawasan administrasi pada PT. Satya Kisma Usaha dilakukan

dengan pembuatan laporan hasil pekerjaan yang dibuat oleh mandor dengan

menggunakan BKM (Buku Kegiatan Mandor) yang kemudian diolah atau

diproses untuk pembuatan laporan bulanan kemudian dari hasil laporan untuk

kemudian dapat dibandingkan antara budget dengan realisasi, mulai dari

pemakaian tenaga kerja per divisi standar pemakaian bahan (Pupuk, dan bahan

kimia), serta standar pemakaian BBM dan spare part untuk kendaraan dan alat

berat. Jika ada selisih antara budget dan realisasi maka itulah yang harus

dipertanggung jawabkan oleh Assistant, pertanggung jawaban selisih dilakukan

berjenjang mulai dari tingkat Assistant sampai dengan tingkat Audit Internal,

51

Page 52: Laporan Anii

Audit General dan Audit Panen, pemeriksaan laporan ini dilakukan empat kali

dalam satu tahun.

Pemeriksaan Audit diperlukan karena aktivitas kebun yang sangat luas

sehingga pimpinan perusahaan tidak dapat mengawasi keseluruhan kegiatan

operasional. Pemeriksaan bertujuan untuk menyakinkan pimpinan/pemilik bahwa

ketentuan, kebijakan, rencana , dan prosedur yang telah dibuat telah terlaksana

dengan sebaik – baiknya oleh personil yang telah ditunjuk untuk pekerjaan

tersebut. Oleh karenanya manajemen memerlukan pemeriksaan atas data yang

dibuat oleh pelaksana kebijakan tersebut.

Pengawsan biaya mempunyai kaitan dengan standar pemakaian bahan dan

tenaga keja. Semakin besar selisih anataara standar yang dibuat dengan

realisasinya, maka semaakin besar pula penyimpangan (selisih) antara anggaran

dan realisasinya. Untuk kebun, standar yang dapat dibandingan dengan realisasi

anatar lain standar penggunaan tenaga kerja per Divisinya, standar pemakaian

bahan (Pupuk, bahan kimia), serta standar pemakaiaan BBM dan spare part

untuk kandaraan dan alat berat.

B. Pengawasan Kegiatan Lapangan

Pengawsan kegiatan karyawan dilapangan dimulai dengan pembuatan

laporan yang dibuat oleh mandor dengan membuat hasil kerja di (BKM) buku

kegiatan mandor dan di BHK (Buku hasil Kerja) , yang kemudian ditanda tangani

oleh kerani divisi, mandor, Mandor 1 sebagai yang mengetahui, disetujui oleh

Assistant dan laporan akan diperiksa oleh kerani untuk di input ke SAP dan setiap

akhir tutup buku semua jenis pekerjaan akan dapat dilihat di SAP tentang

52

Page 53: Laporan Anii

penggunaan biaya, jumlah tenaga kerja, material yang dipakai dan luasan yang

dikerjakan.

Audit internal akan melakukan kunjungan kebun serta melakukan

pemeriksaan pekerjan dan melakukan pemeriksaan data - data kebun dengan

tujuan pemeriksaan, yaitu membandingkannya dengan situasi dan kondisi yang

dijumpai di kebun serta menyampilkannya dalam bentuk laporan yang akan

dilaporkan kepada pimpinan atau pemilik perusahaan.

53

Page 54: Laporan Anii

V. PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

berdasarkan hasil Prakik Kerja Lapang pada PT. Satya Kisma Usaha Unit

Muara Kilis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Manajemen Pememeliharaan Tanaman kelapa sawit sudah Menghasilkan

yang ada Pada PT. Satya Kisma Usaha sudah berjalan dengan baik.

Hal ini dapat dilihat dari aspek-aspek manajemen yang telah diterapkan oleh

perusahaan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengawasan yang selalu menjadi hal yang perlu diperhatikan.

2. Perencanaan dibuat dan dapat dilihat dalam bentuk budget yang dibuat untuk

pekerjaan satu tahun kedepan.

3. Pengorganisasian dibentuk dengan baik dengan menjaga komunikasi yang

baik antara ataan dengan bawahan ssehingga tercapainya tujuan bersama.

4. Pelaksanaan oleh karyawan maupun BHL (Buruh Harian Lepas) dengan

pengawasan yang baik oleh mandor setiap kegiatan pemeliharaan, sehingga

terrlaksananya semua kegiatan yang direncanakan.

54

Page 55: Laporan Anii

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan. 2004. Manajemen: dasar, pengertian dan masalah – masalah.

Bumi Aksara : Jakarta.

Perdamean, Maruli. 2011, sukses membuka kebun dan pabrik kelapa sawit,

Penebar Swadaya : Jakarta.

Risza. 1994. Kelapa Sawit Upaya Peningkatan Produktivitas. Kansus :

Yogyakarta.

Suekirno Harjodinoto. 1970. Ilmu Memupuk. Bina Cipta : Bandung.

Sunarko. 2007, Petunjuk Praktis Buda Daya & Pengolahan Kelapa Sawit.

Jakarta. Agro Media Pustaka.

Susiliadi Priyanto. 2012 Konsultasi Pupukan Kelapa Sawit.

http://www.Blogspot.com. (Diakses April 2014).

Terry, G. R. dan Rue, W. Leslie. 2005. Dasar – Dasar Manajemen. Penerbit

Grasindo : Jakarta.

Tim Bina Karya. 2009. Pedoman Bertanam Kelapa Sawit. CV. Yrama Widya :

Jakarta.

55