LAPORAN ANGGUN
description
Transcript of LAPORAN ANGGUN
BAB I
PENDAHULUAN
Judul yang diusulkan dalam proposal tugas akhir ini adalah :
“ IKLAN KOMERSIAL PRODUK MAKANAN RINGAN ”
A. LATAR BELAKANG
Di Era perkembangan teknologi saat ini, semakin majunya perkembangan
ekonomi. Dunia Multimedia ini sudah sangat berkembang dan sudah banyak dijumpai
di seluruh kalangan. Misalnya di perkotaan sudah tidak asing lagi yang namanya
Multimedia, Stasiun Televisi maupun Radio sudah sangat banyak menggunaan
Produk Multimedia. Dan yang tidak kalah penting ialah Produk Multimedia berupa
Iklan, yang saat ini sudah sering kita jumpai di Stasiun Televisi maupun Radio, baik
berupa Video ataupun Audio Visual.
Iklan dibuat guna untuk mengenalkan dan mempromosikan Produk ataupun
Jasa yang ingin di pasarkan. Dengan iklan ketertarikan dari konsumen akan semakin
cepat sebab iklan dibuat sedemikian rupa hingga terlihat menarik serta unik yang
dapat menarik perhatian dari konsumen.
Untuk itu kami disini membuat sebuah Iklan Komersial Produk Makanan
Ringan yaitu Kerupuk yang mayoritas masyarakat mengenalnya dengan nama
“KERUPUK SANTOSO”. Iklan ini kami buat dengan maksimal dan dengan kurun
waktu sesuai dengan target yang sudah dirancang. Semoga Iklan yang kami buat ini
dapat berguna dan membuat Produk yang di Iklankan banyak diminati oleh seluruh
kalangan di Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
Sehubungan dengan uraian yang telah di jelaskan di atas dapat dirumuskan
bahwa permasalahnnya adalah bagaimana cara membuat masyarakat tertarik dengan
produk kerupuk santoso yang kami iklankan.
C. Tujuan
1. Agar memahami alur pembuatan sebuah produk multimedia Khusunya iklan
2. Untuk memenuhi tugas akhir sebagai syarat kelulusan
3. Menyalurkan kekreativitasan ke dalam media elektronik
1
4. Agar siap terjun kedalam dunia kerja
5. Menjadikan sebuah iklan sebagai sarana untuk menawaran produk.
6. Menumbuhkan rasa nasionalisme dalam diri peserta dan penonton lewat iklan yang di
buat.
7. Mempromosikan produk kepada masyarakat.
8. Mendorong calon pelanggan untuk melakukan pembelian produk makanan
9. Membuat konsumen agar selalu ingat kepada produk.
10. Membuat konsumen semakin tertarik dengan iklan yang kami buat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Iklan
Kata iklan berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kurang lebih adalah
menggiring orang kepada gagasan.Adapun pengertian secara istilah adalah semua
bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang dan jasa
secara Nonpersonal yang dapat dibayar oleh sponsor tertentu.Menurut Para Ahli
iklan adalah kenyataan sekaligus kemampuan untuk mengidentifikasi produk
yang sah atau resmi, dan sudah tersedia dipasar atau ditengah masyarakat.
B. Pengertian Editing
Editing adalah proses penyambungan gambar dari banyak short tunggal
sehingga menjadi kesatuan cerita yang utuh struktur editing dalam pekerjaannya
dapat di bagi menjadi 2 yaitu :
Linear Editing (Dengan menyusun gambar satu persatu secara berurutan)
Non Linear Editing (Menyusun gambar secara acak)
C. Teknik Kamera
Macam bidang pandangan pada perekaman gambar adalah :
ELS (Extreme Long Shot)
Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang lebih luas, kamera
mengambil keseluruhan pandangan.
LS (Long Shot)
Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dibandingkan
dengan ELS objek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas.
MLS (Medium Long Shot)
Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dari pada Long
Shot, objek manusia biasanya ditampilkan dari atas lutut sampai diatas
kepala.
MS (Medium Shot)
Disini objek menjadi lebih besar dan dominan.Objek manusia
ditampilkan dari atas pinggang sampai atas kepala.
3
Dalam proses merekam video dengan sempurna ada beberapa teknik yang
digunakan antara lain :
Atur white balance pada setiap perpindahan lokasi atau pergantian
sumber pencahayaan.
Jika melakukan pengambilan gambar di luar ruangan (outdoor
shooting), posisikan matahari di belakang anda. Begitu juga
sumber pencahayaan lainnya.
Gunakan tripod atau alat bantu lainnya.
Dalam kondisi rekaman tanpa alat bantu (handhelds), pegang dan
kendalikan kamera video sedemikian rupa agar hasil rekaman
tetap stabil (andaikan sebagai secangkir kopi panas).
Jaga durasi setiap shot.
Jangan terlalu panjang dan monoton (tanpa variasi), namun juga
jangan terlalu pendek. Minimal antara 8 hingga 10 detik. Tidak
ada batas maksimal karena tergantung action yang direkam.
MCU (Medium Close Up)
Shot amat dekat, objek diperlihatkan dari bagian dada sampai atas kepala.
MCU ini yang paling sering dipergunakan dalam Televisi.
CU (Close up)
Shot dekat, objek menjadi titik perhatian utama dalam shot ini, latar
belakang nampak sedikit sekali. Untuk objek manusia biasanya
ditampilkan wajah dari bahu sampai ke atas kepala.
ECU (Extreme Close Up)
Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Objek
mengisi seluruh layar dan lebih jelas sangat detailnya.
D. Jenis Kamera Angle
Jenis-jenis Camera angle dalam shoting :
High Angle
Posisi kamera lebih tinggi dari objek sehingga tampak objek dari atas dengan memiliki
sudut kemiringan.
Top Angle
Posisi kamera ada di atas objek sehingga posisi dari atas kebawah.
Bird Eye View
4
Posisi high angle tapi jarak lebih jauh.
Low angle
Posisi kamera lebih rendah dari objek dengan mengambil posisi sudut
miring.
Frog Eye
Posisi kemera ada dibawah paha.
Eye Level
Pengambilan dengan ketinggian sedang atau mendatar dengan objek.
Profil Shot
Sama dengan eye level akan tetapi dengan posisi kemiringan atau
mempunyai sudut.
Over Sholuder
Pengambilan gambar dari posisi belakang punggung objek
E. Tahapan Produksi
Pra Produksi
Tahap Pra Produksi ialah tahap yang amat penting.Pada tahap ini
ditentukan tujuan produksi, penentuan target-target, penyusunan Crew, Schedule
dan sebagainya. Tidak ada rumusan yang benar-benar baku pada tahap Pra
Produksi ini. Dan pada tahap ini juga promosi brand di mulai.Pengecekkan alat-
alat yang dibutuhkan menjadi hal yang penting juga dalam tahap ini, juga
kepastian dari actor itu sendiri yang telah terkoordinir untuk kepastiannya actor
tersebut menjadi objek dalam iklan.
Produksi
Pada tahap Produksi pengambilan gambar dilakukan idealnya hingga
tuntas.Kebutuhan shooting video sebelumnya telah dirumuskan pada tahap Pra
Produksi, idealnya dalam bentuk story board yang mencakup banyak informasi
termasuk sudut pengambilan gambar (angle).
Pasca Produksi
Pada tahap Pasca Produksi semua bahan mentah produksi
dikumpulkan untuk diolah.Analoginya ialah seorang koki yang membawa semua
bahan masakan dan bumbu masakan dan bumbu ke dapur, untuk diolah sesuai
resep yang telah ada. Dalam hal ini “bahan masakan” ialah hasil shooting video,
5
“bumbu” ialah bahan pendukung lain seperti klip animasi, sound efek dll, serta
“resep” ialah scenario itu sendiri.
F. Tahapan Editing
Capturing
Proses pemindahan materi-materi syuting dari kamera video ke dalam computer
editing.
Editing
Proses penyuntingan seluruh materi editing , menjadi tatanan video yang memiliki arti. Proses
editing dibagi 2, yaitu Offline Editing Proses membuang seluruh materi editing yang tidak
diperlukan sehingga terkumpullah materi-materi yang memang dibutuhkan dan proses yang kedua
adalah Online Editing Proses penyelarasan dari materi-materi offline sesuai script/naskah.
Mixing
Proses penyelarasan seluruh materi audio dalam sebuah proses editing.
Finishing
Proses finalisasi seluruh tahapan-tahapan sebelumnya.
Rendering
Proses merubah seluruh materi editing menjadi video yang bisa dinikmati.
G. Melakukan proses pengonvertan
(pengubahan format) file video dari format “.Avi” ke dalam format ”.Wmv” ,
dengan menggunakan software Xilisoft Converter.
Software ini merupakan sebuah software yang gunanya
untuk mengkonversikan video dan bahkan audio ke berbagai macam format misalnya
dapat mengkonversikan video ke format AVI, MPEG, WMV, MP4, MKV, MOV,
3GP, dll.
Mengkonversikan format audio ke MP3, WMA, WAV, dll.
Keunggulan software ini adalah adanya fasilitas editing video efek yang
mampu mengcustomisasi video : crop ukuran video, edit video efek dsb, bisa convert
mulitple file secara otomatis, Video dan Audio codec bisa dimodifikasi, dll.
H. MICROSOFT WORD
Microsoft word adalah software yang berfungsi untuk pembuatan proposal
6
I. Adobe premiere pro 2.0
Adobe premiere pro yang Di kembangkan oleh Suatu perusahaan di bidang
Piranti lunak yaitu Adobe System Incorporated. Aplikasi ini merupakan Aplikasi
Video editing yang sangat populer Di kalangan Progesional ataupun Pengguna yang
menyukai Video Editing karena memiliki Tampilan yang Mudah Di gunakan.
Adobe Premiere Pro mampi mengolah dan menyelesaikan produksi Video
mulai dari capture, editing , memberikan efek, transisi dan menggunakan perpaduan
Efek yang cantik dan Profesional. sejak aplikasi adobe Premiere yang pertama kali di-
release, aplikasi ini telah menjadi Pilihan utama bagi penggunannya dalam hal
Pengolahan dan pengeditan Video.
segala Kemudahan dan fasilitas yang ada pada adobe Premiere telah membuang
anggapan bahwa Pengolahan Video memerlukan Biaya mahal . Sebab saat Ini, tugas
dapat di lakukan Dengan menggunakan Komputer Porbadi.
Cara Mengedit Video Dengan Adobe Premiere
Mengabadikan moment moment paling bersejarah dalam hidup Anda dalam
bentuk video saat ini semakin menarik untuk dapat Anda lakukan. Perangkat kamera
yang kini beredar di pasaran dengan harga yang sangat terjangkau juga semakin
mendukung Anda untuk terus menciptakan kenangan-kenangan indah yang tidak
akan mudah dilupakan. Namun, bila Anda belum mahir dan bukan termasuk seorang
kameramen profesional, terkadang video hasil bidikan Anda terasa kurang
memuaskan – di saat itulah Anda perlu mengedit video.
Tapi tahukah Anda, setiap video yang dihasilkan oleh seorang kameramen di
televisi atau media elektronik lainnya selalu melewati proses editing untuk dapat
menghasilkan kualitas video, gambar dan suara yang baik. Prosed editing video
memang membutuhkan keahlian seorang editor yang cukup memadai dalam bidang
video editing, sekalipun mengeditnya memakai software yang mudah digunakan.
Mengedit video tidak hanya berurusan dengan masalah penambahan efek atau
pengurangan/ penambahan luminasi cahaya, tetapi juga berhubungan dengan ‘rasa’
yang secara teknis mungkin tidak setiap orang miliki. Namun, jangan khawatir
karena kini ada aplikasi video editing yang dapat membantu Anda menghasilkan
kualitas video yang cukup baik, yaitu Adobe Premiere.
7
PROSES EDITING
1. EDITING DALAM SOURCE MONITOR
Proses editing dilakukan untuk memotong beberapa klip video yang mungkin
ingin Anda buang atau Anda simpan, caranya :
1. Drag and Drop klip video yang sebelumnya telah dismpan ke dalam Source
Monitor
2. Geser klip videp untuk menentukan potongan awal, setelah itu klik In Point
3. Geser klip video untuk memnentukan potongan akhir, setelah itu klik Out
Point
4. Klik dan geser klip video ke dalam timeline
5. Ulangi cara 1 hingga 4 pada bagian lainnya.
2. EDITING DALAM TIMELINE
Jika terdapat bagian yang masih ingin Anda hilangkan, lakukan proses dengan
menggunakan banyak alat untuk mengedit klip di dalam timeline seperti dibawah ini :
1. Razor Tool : Memotong klip
2. Move Tool : Memilih Klip
3. Rate Stretch Tool : Mengatur kecepatan putar klip
3. PENAMBAHAN EFEK
klip-klip yang ada di dalam timeline dapat diberikan efek tambahan untuk
menjadikannya lebih menarik. pilih efek dalam tab Effects, lalu Klik dan geser klip
video yang Anda inginkan. Aturlah efek pada tab Effect Controls. Dan lihat hasil
akhirnya pada layar.
4. PENAMBAHAN TRANSISI
Proses penambahan transisi dilakukan agar terjadi perpindahan antar dua
atau beberapa klip menjadi lebih halus. Pilih tipe transisi yang terdapat pada folder
Video Transitions. Kemudian geserlah klip diantara pertemua dua klip. Atur transisi
yang telah ditambahkan dalam tab Effect Controls.
8
5. MENGGABUNGKAN KLIP VIDEO
Terapat cara yang mudah untuk menggabungkan klip video, yaitu simpan
video 1 pada track Video 1, kemudia simpan video yang ingin Anda gabungkan pada
track video 2, berada di atas video 1.
Untuk menggabungkan kedua klip tersebut , klik klip video 1, pilih tab Effect
Controls, aturlah Opacity sesuai selera Anda. Untuk dapat menambahkan klip video
dari source yang lain ke dalam panel Project, pilihkan menu File >> Import.
6. MENYIMPAN PROYEK
Simpanlah proyek yang telah Anda buat dengan memilih menu File >> Save,
atau tekan tombol Ctrl+S secara bersamaan pada keyboard.
7. RENDERING VIDEO
1. Pilih menu File >> Export >> Movie (Untuk Premiere Pro 2).
2. Pilih menu File >> Export >> Media (Untuk Premiere Pro CS3dan CS4
dengan Output Mpeg)
3. Pilih menu File >> Export >>Adobe Media Encoder (Untuk Premiere Pro 2)
4. Pilih menu File >> Export >> Media ( Untuk Premiere Pro CS3 dan CS4).
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses rende tergantung pada durasi
di dalam timeline dan juga dipengaruhi oleh spesifikasi komputer yang
digunakan.
9
PENGERTIAN DAN FUNGSI PHOTOSHOP
Photoshop adalah software yang digunakan untuk memodifikasi gambar
atau foto secara profesional baik meliputi modifikasi obyek yang sederhana maupun
yang sulit sekalipun. Photoshop merupakan salah satu software yang berguna
untuk mengolah gambar berbasis bitmap, yang mempunyai tool dan efek yang
lengkap sehingga dapat menghasilkan gambar atau foto yang berkwalitas tinggi (jika
ingin lebih jauh mengetahui tentang gambar berbasis bitmap silakan download
dokumennya di sini).Kelengkapan fitur yang ada di dalam Photoshop inilah yang
akhirnya membuat software ini banyak digunakan oleh desainer grafis profesional.
Dan mungkin juga sampai saat ini masih belum ada software desain grafis lain yang
bisa menyamai kelengkapan fitur dalam Photoshop.
FUNGSI-FUNGSI PHOTOSHOP
Seringkali letak tool-tool (palette) Adobe Photoshop sudah berubah
dimodifikasi oleh pengguna sebelumnya. Untuk mengembalikan letak palette ini
gunakan menu Windows -> Workspace -> Reset Palette Location.
Area kerja Adobe Photoshop dapat dilihat pada gambar 1.1, yaitu:
A : Menu Bar, berisi perintah utama untuk membuka file, save, mengubah ukuran
gambar, filter dan lain-lain.
B : Option, berisi pilihan dari tool yang Anda pilih. Misalnya dipilih kuas/brush,
maka ukuran/diameter brush ada di sini.
C : Gambar, menampilkan gambar yang sedang dibuat atau diedit.
D : Pallete Well, cara cepat untuk mengakses palet brushes, tool resets dan Layer
Comps. Juga dapat digunakan untuk meletakkan palet yang sering digunakan.
E : Toolbox, berisi tool untuk menyeleksi dan memodifikasi gambar.
F : Palette, berisi jendela-jendela kecil yang di dalamnya terdapat perintah dan pilihan
untuk dokumen/gambar yang sedang dikerjakan.
Keterangan dan Praktek:
Membuka dokumen dan membuat duplikat dokumen
Untuk membuka gambar gunakan menu File -> Open, sedangkan untuk membuat
duplikat gambar gunakan menu Image -> Duplicate.
Mengubah ukuran gambar dan kanvas
10
Jika ukuran gambar diubah, maka gambar akan membesar atau mengecil, lakukan
dengan menu Image -> Image Size. Jika ukuran kanvas diubah, maka ukuran gambar
tetap, akan ada kertas putih di sekeliling gambar, lakukan dengan menu Image ->
Canvas Size.
Mencoba ToolBox
Cobalah tool-tool pada ToolBox, satu persatu akan dibahas pada bab berikutnya.
Coba klik kanan pada tool yang memiliki segitiga di bagian kanan bawah untuk
memilih tool yang tersembunyi.
Mencerminkan dan Memutar Gambar
Cobalah menu Image -> Rotate Canvas -> Flip Canvas Vertikal, Image -> Rotate
Canvas -> Flip Canvas Horisontal. Untuk memutar gambar, pilih menu Image ->
Rotate Canvas -> pilih sudut yang dikehendaki.
Undo
Undo digunakan untuk membatalkan perintah terakhir, tekan Alt+Ctrl+Z, atau
gunakan pallete history.
Memindahkan gambar ke dokumen lain
Untuk memindahkan gambar gunakan Move Tool.
Save for web
Gunakan menu File -> Save for Web untuk menghasilkan gambar dengan ukuran
kecil yang biasa digunakan pada web site.
SELECTION AND TOOL
Menyeleksi Gambar pada Phtoshop
Menyeleksi berarti memilih bagian tertentu dari gambar. Dengan seleksi kita dapat
mengcopy, mengubah, menggeser, atau menambahkan efek kepada bagian yang
terseleksi tanpa mempengaruhi bagian lain.
Ada tiga cara menyeleksi yaitu:
1. Marquee Tool, yaitu menyeleksi dalam bentuk kotak, elips, row, dan kolom
2. Lasso Tool, untuk menyeleksi dalam bentuk bebas, poligonal atau kekontrasan
gambar (Magnetic Lasso Tool).
3. Magic Wand Tool, untuk menyeleksi berdasarkan persamaan warna.
Tipe seleksi ada dua (dapat dipilih pada Option Bar), yaitu:
1. Normal, memiliki pinggiran yang tajam.
2. Feather, memiliki pinggiran yang halus atau kabur.
11
KETERANGAN
Rectangular Marquee Tool
Gunakan rectangular marquee tool untuk memotong gambar dalam bentuk kotak.
Gunakan menu Select -> Transform Selection untuk mengubah seleksi dan menu
Select -> Feather untuk mengatur ketajaman pinggiran potongan.
Elliptical Marquee Tool
Digunakan untuk membuat seleksi elips atau lingkaran. Anda dapat menggunakan
Select -> Transform Selection (atau klik kanan) untuk mengubah bidang yang mau
diseleksi. Gunakan menu Select -> Feather untuk mengatur ketajaman tepi gambar.
Gunakan Select -> Inverse untuk membalik seleksi.
Lasso Tool
Seleksi ini digunakan untuk menyeleksi bentuk bebas dengan mouse.
Polygonal Lasso Tool
Polygonal Lasso Tool digunakan untuk menyeleksi gambar yang memiliki tepi garis
lurus, misalnya piramida pada gambar 2.5. Jika tombol Alt ditekan maka Polygonal
Lasso Tool akan berfungsi seperti Lasso Tool biasa. Contoh gambar hasil seleksi
piramida diperkecil dan diletakkan pada sudut kanan bawah.
Magnetic Lasso Tool
Magnetic Lasso Tool penggunaanya cukup mudah, karena dengan tool ini seleksi
gambar akan secara otomatis membuat garis seleksi pada gambar yang berwarna
kontras.
Magic Wand Tool
Magic wand tool akan menyeleksi gambar yang memiliki warna sama.
Crop Tool
Crop tool digunakan untuk menghilangkan bagian yang tidak diseleksi. Contoh
penggunaanya di sini digunakan untuk memperbaiki hasil scan yang miring.
Healing Brush Tool
Healing Brush Tool digunakan untuk memperbaiki gambar pada bagian tertentu.
Aktifkan tool ini, kemudian tekan Alt + Klik pada objek pada bagian yang tidak
berkeriput, kemudian klik pada bagian yang keriputnya ingin dihilangkan.
Spot Healing Brush Tool
Spot Healing Brush Tool digunakan untuk memperbaiki kerusakan gambar. Di sini
Anda tidak perlu menentukan area yang akan digunakan sebagai patokan, karena
12
akan secara otomatis terpilih dari area di sekitarnya. Misalnya digunakan untuk
menghilangkan keretakan pada patung seperti pada gambar 2.10.
Tool ini merupakan tool baru pada Adobe Photoshop CS2 yang tidak ada pada versi
sebelumnya.
Patch Tool
Patch Tool digunakan untuk memperbaiki gambar. Tool ini dibuat dengan cara
membuat selection dengan mouse atau dengan menahan tombol ALT untuk
menghasilkan bentuk poligonal. Selanjutnya drag ke daerah yang akan dijadikan
patokan perbaikan.
Red Eye Tool
Red Eye Tool digunakan untuk memperbaiki warna merah pada mata.
Clone Stamp Tool
Clone Stamp Tool digunakan untuk membuat duplikat area pada gambar, atau yang
disebut cloning. Tekan ALT pada objek yang akan dikloning, kemudian gunakan
mouse pada area tempat objek baru mau diletakkan.
Background Eraser Tool
Tool ini digunakan untuk menghapus background yang memiliki kemiripan warna.
Misalnya digunakan untuk menghapus background langit pada gambar kupu-kupu.
Magic Eraser Tool
Seperti Background Eraser Tool, tool ini akan menghapus area dengan warna sama,
namun efeknya adalah ke seluruh gambar, bukan hanya area yang diklik.
Color Replacement Tool
Color Replacement Tool akan mengubah warna gambar tanpa mengubah bentuk dari
gambar tersebut. Tool ini akan secara otomatis hanya mengubah area dengan warna
sama menjadi warna lain yang dikehendaki.
Blur, Sharpen, dan Smugde Tool
Blur Tool digunakan untuk mengaburkan area. Misalnya digunakan untuk
menghilangkan bintik-bintik pada wajah. Sharpen Tool merupakan kebalikan dari
Blur Tool. Dengan Sharpen Tool, gambar akan menjadi lebih tajam. Smugde Tool
digunakan untuk mengubah bentuk gambar dengan cara drag mouse.
Dogde, Burn, dan Sponge Tool
Dogde Tool digunakan untuk membuat area menjadi lebih terang. Burn Tool
digunakan untuk mempergelap area. Spong Tool digunakan untuk mencerahkan
(saturate) atau mengurangi warna (desaturate).
13
LAYER, MASK, AND STYLE
Layer adalah lapisan tembus pandang. Bagian yang tidak bergambar pada sebuah
layer bersifat transparan. Layer dapat ditumpuk dan diatur susunannya. Dengan
menggunakan layer, efek-efek akan berlaku dalam layer tertentu saja, tanpa
mengganggu layer yang lain.
Quick Mask Mode
Quick Mask Mode digunakan untuk menyeleksi dengan menggunakan Brush Tool.
Aktifkan tool ini dengan menekan tombol Q pada keyboard atau memilih tool Quick
Mask Mode.
Layer Mask
Layer Mask digunakan untuk menyembunyikan bagian tertentu pada layer. Gunakan
warna hitam untuk menyembunyikan gambar dan warna putih untuk menampilkan
gambar.
Layer Style
Layer Style merupakan teknik memberikan efek tertentu pada suatu layer. Pilih tool
Add Layer Style yang ada pada sudut kanan bawah pallete.
Cara Membuat Cover CD/DVD dengan Photoshop
Langkah Pertama
Jalankan software adobe photoshop kemudian buatlah sebuah dokumen baru. Ukuran
cover CD pada umumnya adalah 12x12 cm atau sekitar 4.75x4.75 inchi sedangkan
untuk cover DVD ukurannya adalah 27x18.5 cm. Agar kualitas gambar tetap terjaga,
maka sebaiknya menggunakan setting resolusi minimal 72dpi akan lebih bak bila
diatur pada 300dpi. Untuk tutorial ini saya menjelaskan cara mendesain cover DVD,
Untuk cover CD anda tinggal menyesuaikan ukurannya saja.
14
Langkah Kedua
Agar desain cover menjadi presisi dan pas dengan ukuran dan lipatan pada box DVD
maka sebaiknya kita buat garis panduan terlebih dahulu. Yang terpenting adalah
membuat garis pembatas tengah karena itu adalah bagian dimana kertas akan terlipat
ketika box DVD ditutup. Caranya adalah dengan memanfaatkan ruler. Tentukan
garis tengah dari kanvas anda kemudian letakkan garis panduan 0.5 cm di sebelah
kanan dan 0.5 cm disebelah kiri garis tengah karena pada umumnya bagian lipatan
pada box DVD berukuran 1 cm.
Langkah Ketiga
Untuk mempermudah anda dalam membedakan garis tengah, maka berilah warna
hitam atau warna lain yang mencolok. Pertama-tama gunakan Rectangular Marque
Tool kemudian buat persegi panjang mengikuti garis bantu yang telah dibuat. Setelah
itu beri warna hitam dengan menggunakan Paint Bucket Tool atau bisa juga dengan
menggunakan Brush Tool.
15
Langkah Keempat
Masukkan foto atau gambar yang ingin anda jadikan background dari cover DVD
tersebut. Pindahkan gambar tersebut ke layer cover DVD dengan menggunakan
Move Tool. Setelah itu sesuaikan ukurannya dengan menekan tombol CTRL + T
(Free Transform) setelah ukuran gambar sesuai tekan ENTER.
Langkah Kelima
Langkah selanjutnya adalah menambahkan tulisan-tulisan ke dalam desain tersebut.
Di cover depan biasanya diisi dengan Nama Band atau Penyanyi bila DVD tersebut
adalah sebuah karya music atau bisa diisi dengan Judul film bila isinya adalah video
atau film. Sedangkan di bagian belakang bisa anda tambahkan gambar-gambar atau
foto lain atau bisa juga dituliskan daftar isi (track/video) dari DVD tersebut. Itu
semua bergantung pada kreatifitas anda.
Bagian terpenting di dalam membuat cover VCD/DVD dengan photoshop
adalah pengaturan ukuran desain dan penataan komposisi dari objek yang ada di
dalam desain tersebut. Jangan sampai gambar dan tulisan yang ada di dalamnya
terlalu penuh karena banyaknya ornament tetapi juga jangan terlalu sedikit karena
nantinya desain aiakn tampak kosong dan kurang menarik. Dengan sedikit
eksperimen pasti nantinya anda akan bisa menentukan sendiri bagaimana komposisi
desain cover CD/DVD yang baik dan sesuai dengan selera anda. Nah, sekarang anda
sudah mengetahui bagaimana cara membuat desain cover VCD atau DVD dengan
menggunakan software photoshop, sebaiknya anda juga mempelajari Cara Membuat
Desain Label VCD/DVD dengan photoshop.
16
Cara membuat label DVD menggunakan Adobe Photoshop CS3
1. Langkah pertama adalah membuka program Adobe Photoshop CS3 dengan
cara klik Start – All Program – Pilih Adobe Photoshop CS3
2. Pilih File – New (CTRL+N) Kemudian ubah ukuran menjadi 13 x 13 Cm,
Resolusi ubah menjadi 300 seperti gambar berikut ini.
3. Kemudian buat lingkaran sebagai patokan, agar tidak terpotong waktu di Print
dengan cara buat layer baru (CTRL + Shift + N) dan buat lingkaran menggunakan
Elliptical Marquee Tool (M). Tekan Shift tahan agar lingkaran lebih sempurna.
4. Berikan Stroke dengan cara Klik kanan pada lingkaran tersebut pilih stroke.
5. Ubah Width menjadi 10px dan pilih Outside. Klik OK
6. Selanjutnya kreasikan suka-suka anda sendiri :P
7. Kemudian save dengan Format .jpeg dengan cara pilih File – Save As. Klik Ok
17
Swismax
SWISHmax merupakan program pembuat animasi untuk menghasilkan
animasi Flash tanpa menggunakan Adobe Flash™. SWISHmax sangat mudah
dipelajari dan Anda dapat membuat animasi dengan teks, gambar, grafik dan suara
dalam waktu singkat. SWISHmax memiliki 230 efek siap pakai seperti Explode,
Vortex, Snakes dan lain-lain. SWISHmax memiliki tools untuk menggambar garis,
rectangels, elips, kurva acak, motion path, sprites, tombol dan form masukan dengan
cara yang lebih mudah. Tentu saja kemudahan itu akan mengurangi fungsi bagi para
pengguna yang ingin berkreasi lebih dengan menggunakan ekstensi flash. Flash yang
dihasilkan oleh swishmax secara kualitas tidak kalah dengan yang dihasilkan oleh
Macromedia Flash MX atau Adobe Flash. Swishmax sangat cocok untuk para
pemula yang ingin mempelajari Flash, program SwishMax sudah lebih dari cukup
untuk membuat berbagai animasi flash apalagi kelengkapan fitur pada SwishMax
semakin ditambah. Kelebihan lainnya, bila sudah mahir menggunakan SwishMax,
maka bila ingin beralih belajar Macromedia Flash MX atau Adobe Flash akan lebih
mudah karena sudah memiliki dasar konsep pada SwishMax.
Swishmax juga dapat dijadikan alternatif selain menggunakan flash yang telah
banyak digunakan. Sebelum swishmax dikembangkan software flash lebih dahulu
tenar di kalangan desain grafis. Namun setelah software ini dikeluarkan para animator
lebih memilih menggunakan software swishmax dari pada macromedia flash karena
penggunaan script animasinya lebih mudah dipergunakan dan lebih efektif.
18
Dibanding dengan software lain, swishmax menyediakan banyak desain button,
sehingga memudahkan animator untuk mendesain. Selain itu software swishmax
mempunyai kelebihan disbanding software animasi flash terdahulu, yaitu diantaranya
swish max relatif lebih mudah digunakan dibandingkan dengan Macromedia Flash
dan dengan hasil relatif sama, swishmax sudah dilengkapi dengan berbagai animasi
yang menarik dan mudah dalam penggunaanya, swishmax juga mampu menangani
link antar objek maupun dokumen. Pengembangan swishmax sebagai salah satu
media penyampai pesan kepada anak adalah sebuah gagasan yang dapat
meningkatkan kreatifitas guru dalam menyampaikan materi terhadap anak. Pada
kenyataannya, selama ini banyak guru yang masih terus selalu menggunakan metode
ceramah yang klasikal dalam penyampaian materi. Padahal materi bisa disampaikan
melewati beberapa media yang salah satunya adalah swishmax ini. Jika
mendengarkan ceramah yang diberikan oleh guru, siswa hanya akan membayangkan
dengan interpretasi yang berbeda-beda setiap anak, karena tidak ada gambaran yang
jelas mengenai penjelasan yang diberikan atau tidak ada visualisasi yang jelas
sehingga anak susah membayangkan mendekati kenyataan.
19
BAB III
KEUNGGULAN PRODUK/JASA
A. KEUNGGULAN PRODUK
Iklan ini dibuat dengan menggunakan Audio/Video Visual yang menarik
perhatian Konsumen.
Proses Produksi Iklan Kerupuk santoso ini dibuat sesuai dengan target.
Iklan ini ditujukan untuk semua kalangan.
Iklan ini menggunakan Audio yang mendukung sehingga membuat iklan ini
menjadi lebih menarik.
B. JADWAL WAKTU PELAKSANAAN
No Kegiatan Pebruari ma
ret
Tempat
0
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
2
7
1 2
1 Perancanga
n
Storyboard
Sekolah
2 Pengambila
n gambar/
shooting
Sekolah
3 Editing
video
Sekolah
&
rumah
4 Editing
cover dan
label CD
Sekolah
&
Rumah
5 Finishing
(pencetakan
cover dan
label CD )
Sekolah
20
6 Burning CD Sekolah
7 Pengumpula
n dalam
bentuk CD
Sekolah
21
BAB IV
PROSES PRODUKSI
A. ALAT
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah
1 Kamera Nikon 1
2 Notebook Intel Core I7
RAM 2 G
Hard Disk 500 GB
Mouse
1
3 Kamera Video Panasonic 1
A. BAHAN
No Nama Bahan Spesifikasi Satuan
1 Software Digital Video Swish Max 1 Buah
2 Software Digital Video Adobe Premiere Pro 2.0 1 Buah
3 Software Editing Gambar Adobe Photoshop CS 1 Buah
4 Software Pengubah Format
File
Format Factory 1 Buah
B. PROSES DAN SISTEMATIKA KERJA
Proses dan sistematika kerja membuat Iklan Komersial Pada Laboratorium
Multimedia SMK NU-5 Babat langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Pembuatan Storyboard
2. Take Gambar
3. Pengumpulan Data
4. Proses Editing
5. Finishing
22
Pembuatan Storyboard
Sebagai langkah awal proses produksi pembuatan Iklan Komersial Makanan
Ringan ini yaitu pertama harus merancang storyboard terlebih dahulu.
Storyboard sendiri merupakan area berseri dari sebuah gambar sketsa yang
digunakan sebagai alat perencanaan untuk menunjukkan secara visual
bagaimana aksi dari sebuah cerita berlangsung.
Storyboard pada umumnya berbentuk gambar. Tujuan Dibuatnya Storyboard
yakni guna untuk lebih memperjelas konsep sebuah ide cerita ynag dibuat
dengan direalisasikan melalui gambar.
Take Gambar
Setelah ide berserta rancangan storyboard sudah selesai dibuat, langkah
berikutnya yakni proses pengambilan gambar. Untuk proses pengambilan
gambar ini kami mempersiapkan :
1. Satu orang pemain
2. Kamera Digital “Nikon”
3. Kamera Video “Panasonic
4. Pabrik Kerupuk(kerupuk santoso ) sebagai objek pengambilan gambar
Pengumpulan Data
Data yang telah diambil pada saaat pengambilan gambar, kemudian kami
kumpulkan untuk persiapan proses produksi selanjutnya.
Proses Editing
Pada proses Editing ini kami mengerjakan iklan dengan menggunkan beberaa
software yang telah kami cantumkan diatas.proses editing ini berlangsung
selama 9 hari. 6 hari kami gunakan untuk editing video dan 3 hari kami
gunakan untuk editing cover dan label CD. Pengerjaan Editing ini
dilaksanakan di Lab. Multimedia SMK NU-5 Babat dan dengan didampingi
oleh guru pembimbing.
23
Finishing
Proses Finishing dilaksanakan setelah keseluruhan proses Editing telah
dlaksanakan. Adapun proses Finishing ini meliputi :
oMemburning file video yang telah jadi ke dalam VCD/DVD dengan
menggunakan software Nero Startsmart. Software ini merupakan Nero
adalah sebuah Program yang paling banyak digunakan sebagai media
perangkat lunak untuk membakar CD & DVDKeunggulan dari software ini
adalah lebih cepat dan mudah dalam membakar, autobackup dan lain-lain,
dapat menyalin, share, upload dan membuat musik,
oMembuat Cover CD dan label CD dengan menggunakan software Adobe
Photoshop kemudian langkah terakhir yaitu di print.
Pengumpulan data ini digunakan untuk menentukan ruang lingkup atau
batasan-batasan yang diperlukan. Setelah pengumpulan data maka dapat dibuat suatu
iklan layanan komersial tentang “Iklan makanan ringan”.
24
BAB IV
LAPORAN LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN IKLAN KOMERSIAL
MENGGUNAKAN ADOBE PREMIERE PRO 2.0
1) MENGCAPTURE VIDEO DAN AUDIO
Mengatur Tempat Penyimpanan File
Sebelum memulai capture video Anda dapat mengatur tempat
penyimpanan hasil capture dan file preview di dalam harddisk.
Caranya, dari menu pilih Edit >Preferences >Scratch Disks.
Dalam Scratch Disks terdapat banyak pilihan, Anda dapat
mengatur pilihan Captured Video untuk menentukan lokasi
penyimpanan hasil capture video, sedangkan Captured Audio
merupakan pengaturan lokasi penyimpanan hasil capture audio. Begitu
pula dengan pilihan Video Previews dan Audio Previews yang
merupakan pengaturan lokasi penyimpanan hasil preview video dan
audio.
sedangkan Conformed Audio merupakan pengaturan lokasi
penyimpanan file audio hasil penyesuaian dari setting project
(misalnya audio yang diimpor memiliki sample rate 32.000 Hz,
sedangkan setting audio project Adobe Premiere Pro adalah 48.000
Hz, maka file audio yang diimpor akan digandakan dan disesuaikan
dengan sample rate project Adobe Premiere Pro). Kemudian untuk
menentukan lokasi penyimpanan pada masing-masing pilihan dapat
digunakan tombol Browse.
Memulai Proses Capture
Pada latihan kali ini kita akan memulai dari awal proses capturing,
berikut ini langkah-langkahnya :
Tancapkan kabel FireWire ke dalam kamera DV kita.
Lalu hidupkan komputer.
Selanjutnya komputer akan mengenali DV Camcorder kita secara
otomatis. Kemudian
25
jalankan Adobe Premiere Pro dengan cara pilih Start >Programs
>Adobe Premiere Pro.
Maka akan tampil kotak dialog pembukan. Lalu klik pilihan New Project
untuk membuat project baru.
Setelah itu akan tampil kotak dialog New Project. Kemudian atur
Available Presets dengan pilihan DV‐PAL Standard 48 KHz. Jika DV
Camcorder menggunakan format video NTSC, pilih DV‐NTSC
Standard 48 KHz.
Lalu pilihlah lokasi penyimpanan file dengan klik tombol Browse.
Isikan nama project pada text box Name dengan nama Capture.
Selanjutnya klik tombol OK untuk melanjutkan. Maka akan tampil area
kerja Adobe Premiere Pro.
Setelah masuk lingkungan kerja Adobe Premiere Pro, kemudian
menggunakan menu pilih File >Capture, atau tekan F5.
Setelah itu akan tampil kotak dialog window Capture. Apabila PC
terkoneksi dengan DV Camcorder secara baik maka pada window
Capture ini akan tampil video yang ada pada DV Camcorder.
10. Kemudian kita akan menyeting metode penamaan otomatis clip‐clip
hasil capture kita, caranya di dalam Tab Logging pada pilihan Clip Data
yang berada di dalam window Capture di sebelah kanan, ubahlah isian
Tape Name dan Clip Name.
Kemudian klik Tab Setting yang berada di samping Tab Logging.
Lalu tentukan tempat penyimpanan hasil capture melalui pilihan Capture
Location. Di dalam Capture Location terdapat dua isian yaitu Audio
dan Video, Audio merupakan pengaturan lokasi penyimpanan hasil
capture yang berupa file audio, sedangkan pilihan Video merupakan
pengaturan lokasi penyimpanan hasil capture yang berupa file video. Cara
pengaturan ini juga dapat dilakukan lewat menu Edit >Preferences
>Scratch Disks, seperti pada bab sebelumnya.
Lalu Atur Device Control yang letaknya masih berada di dalam tab
Setting. Klik tombol Options.
Selanjutnya akan ditampilkan kotak dialog DV Device Control Options.
Pada Video Standard isi dengan format PAL. Device Brand, untuk
merek DV Camcorder yang digunakan saat ini. Kemudian pilih Device
Type sesuai dengan tipe dari DV Camcorder. Dan yang terakhir pilih
26
metode Timecode Format. Apabila DV Camcorder telah terhubung
dengan baik, maka pada pilihan Check Status akan tampil keterangan
Online. Selanjutnya klik OK.
Kemudian kita dapat mengendalikan DV Camcorder melalui window
Capture menggunakan tombol‐tombol control yang berada di bawah
Monitor.
Melakukan proses capture
Untuk melakukan proses capture menggunakan Window capture langkah –
langkahnya adalah :
Klik tombol play pada control
Tekan tombol Record maka Adobe Premiere Pro akan mulai meng –
capture video anda
Untuk menghentikan proses capture, tekan tombol stop
Selanjutnya akan tampil kotak dialog save capture file. Isi nama file,
kemudian klik tombol ok.
Setelah file video hasil capture disimpan, maka file – file video
tersebut akan tampil pada project window.
2) PROSES IMPORT DAN TRIMING
Biasanya setelah mengatur setting project dan melakukan capture pada
permulaan project maka langkah – langkah selanjutnya adalah :
Mengimpor clip
Melakukan pemilihan scene (proses trimming)
Menyusun clip kedalam timeline window
Memberikan transisi
Memberikan efek video
Melakukan transparansi / superimpose
Melakukan animasi
Memeberi title
Mengekspor movie
Mengimpor clip
Clip adalah sebutan untuk file – file yang dapat dipakai dalam project
untuk membangun project didalam timeline dapat berupa file image/gambar,
file video dan file audio. Format file yang di support oleh adobe premiere pro
adalah quick time, direct show (windows only), AVI (windows only),WAV
27
(windows only), adobe photoshop, JPEG, SGI, Softimage PIC, Targa, TIFF,
PICT, Cineon, RLA, Electrict image, Filmstrip, FLC/FLI, EPS (Import only),
adobe Illistrator (import only). Berikut ini langkah – langkah mengimpor
clip :
Pada menu pilih file>import
Maka akan tampil kotak dialog imprt, lalu pilih file yang akan
diimpor. Selanjut nya tekan open.
Maka file yang telah diimpor akan tampil dalam project
window
Melakukan Trimming
File-file hasil capture dan clip hasil import masih merupakan
potongan-potongan kasar yang masih harus dilakukan pemilihan atau
penyortiran final.
Pada dasarnya proses Trimming adalah menentukan In Point dan Out
Point pada clip kemudian hasil trim tersebut dapat disusun ke dalam Timeline
menggunakan metode Lift dan Overlay yang akan dijelaskan pada bahasan
selanjutnya. Berikut ini langkah-langkah Trimming :
Klik dua kali salah satu clip yang ada di dalam Project Window
maka clip akan tampil dalam Source Monitor atau drag salah satu
clip yang ada di dalam Project Window ke dalam Source Window.
Kemudian untuk memainkan clip tersebut gunakan tombol Play atau
dengan menggeser Playhead ke posisi waktu yang kita inginkan, lalu
klik tombol Set In Point untuk menandai awal trimming. Tombol ini
berada di sebelah kiri bawah pada Monitor Window.
Kemudian geser Playhead ke posisi waktu akhir lalu klik tombol Set
Out Point untuk menandai akhir trimming.
Apabila file atau clip yang kita trim merupakan file video yang
tersusun atas video dan audio, maka kita dapat memilih format yang
akan disusun ke dalam Timeline, dapat berupa video tanpa
audio/suara atau hanya audio saja yang akan dimasukkan ke dalam
Timeline. Tetapi apabila clip yang kita trim berupa audio saja, maka
yang dapat kita masukkan ke Timeline juga berupa audio saja.
Terdapat tiga pilihan Toggle Take Audio and Video yaitu Take
Video, Take Audio, Take Audio and Video. Toggle Take Video
untuk mengatur hanya memasukkan format video saja tanpa
28
suara/audio ke dalam Timeline, sedangkan Toggle Take Audio
apabila diaktifkan maka hanya audio saja yang akan dimasukkan ke
dalam Timeline, dan Toggle Take Audio and Video apabila
diaktifkan maka hasil trimming yang dimasukkan ke dalam Timeline
akan berupa video beserta audionya.
Setelah clip ditrimming maka clip siap untuk disusun di dalam
Timeline Window. Untuk menyusun clip hasil trimming ke dalam
Timeline Window caranya drag video yang tampil pada Source
Monitor Window ke dalam Timeline Window dengan cara drag
seperti biasa. Apabila formatnya berupa video maka tempatkan clip
hasil trimming pada Track Video, apabila format clip adalah audio
maka tempatkan pada Track Audio, tetapi bila formatnya adalah
video yang memiliki audio maka tempatkan dalam Track Video
selanjutnya format audio yang bersamanya akan menyesuaikan diri
menempati Track Audio yang kosong.
Menyusun Clip ke dalam Timeline
Setelah clip-clip yang akan kita pakai diimpor, maka langkah
selanjutnya adalah menyusun clip-clip tersebut kedalam Timeline.
Kita dapat secara langsung melakukan drag and drop pada clip-clip
yang ada di dalam Project Window ke dalam Timeline Window
apabila clip-clip tersebut tidak membutuhkan proses trimming. Begitu
pula clip yang telah mengalami trimming, kita dapat langsung
melakukan drag and drop video yang tampil pada Source Monitor
Window setelah melakukan trimming. Tetapi kita dapat juga memakai
metode Insert dan Overlay untuk memasukkan clip hasil trimming ke
dalam Timeline Window.
Metode Insert dan Metode Overlay
Setelah dilakukan trimming dengan menentukan In Point dan Out
Point pada salah satu clip video maka kita akan berlatih menggunakan
metode Insert dan Overlay serta melihat perbedaan antara keduanya,
langkah-langkahnya sebagai berikut :
Pilih salah satu clip yang ada di dalam Project Window, kemudian
drag ke dalam Timeline Window dan letakkan pada Track Video 1.
Kemudian pilih sebuah clip yang ada dalam Project Window, lalu
drag ke dalam Timeline Window dan letakkan pada Track Video 1
29
tepat di sebelah clip pertama. Lalu klik tulisan Video 2 untuk
mengeset aktif Track Video 2, kemudian klik tulisan Audio 2 untuk
mengaktifkan Track Audio 2.
Setelah itu pada Source Monitor Window, pada tempat kita
melakukan trimming, tekan tombol Insert.
Maka clip hasil trimming akan dimasukkan ke dalam Timeline
Window dengan cara memotong clip yang berada pada tempat
Current Time Marker berada, kemudian clip potongannya akan berada
didepan clip hasil trimming.
Kemudian tekan File >Undo untuk membatalkan pilihan Insert.
Lalu pada Source Monitor Window klik tombol Overlay.
Maka clip hasil trimming akan diletakkan di layer atau track yang
tidak berisi clip/track kosong.
Mengatur Tampilan Clip yang ada di dalam Track Video
Tampilan Clip yang ada pada Track Video di dalam Timeline Window dapat
diatur sedemikian rupa, terkadang kita membutuhkan tampilan yang kompleks
untuk mempermudah kita dalam mencari letak adegan tertentu, tetapi kita juga
membutuhkan
tampilan yang sederhana untuk meringankan kinerja komputer. Untuk
mengatur tampilan clip yang ada di dalam Track Video caranya :
1. klik tombol panah Collapse/Expand Track yang berada pada Track Video
1.
2. Maka tampilan Track Video 1 akan menjedi seperti pada gambar di bawah
ini.
3. Kemudian kita dapat memilih style tampilan clip menggunakan tombol Set
Display Style yang ada di dalam Track Video 1. Kemudian klik tombol Set
Display Style, maka akan tampil pop‐up menu yang berisi 4 pilihan
pengaturan yaitu Show Head and Tail, Show Head Only, Show Frames
dan Show Name Only.
4. Selanjutnya pilih salah satu dari 4 pilihan yang ada. Tampilan Show Head
and Tail akan menampilkan gambar awal dan akhir dari sebuah klip, pilihan
Show Head Only akan menampilkan gambar awal saja pada clip, pilihan
30
Show Frames akan menampilkan setiap frame dari sebuah clip, sedangkan
pilihan Show Name Only hanya akan menampilkan nama dari clip saja.
Mengatur Tampilan Clip yang ada di dalam Track Audio
Seperti halnya tampilan clip dalam Track Video, tampilan clip di dalam
Track Audio juga dapat diatur sedemikian rupa. Jika clip pada Track
Video menampilkan gambar tempilan video atau still image, maka clip
yang ada dalam Track Audio akan menampilkan bentuk gelombang audio
atau waveform. Untuk mengatur display style pada Track Audio caranya :
1. Klik tombol panah Collapse/Expand Track yang ada di dalam Track
Audio 1.
2. Maka tampilan Track Audio 1 akan menjadi seperti pada gambar di
bawah ini.
3. Kemudian klik tombol Set Display Style, maka akan tampil pop‐up
menu yang berisi dua pilihan, yaitu Show Waveform dan Show Name
Only. Pilihan Show Waveform akan menampilkan bentuk gelombang
audio pada clip, sedangkan pilihan Show Name Only hanya akan
menampilkan nama file dari clip tersebut.
4. Klik salah satu pilihan tersebut.
Menggunakan Zoom Toggle Untuk Melakukan Zoom-In dan Zoom-Out
Untuk memudahkan kita dalam melakukan Zoom-In dan Zoom-Out
pada Timeline, kita dapat menggunakan Zoom Toggle dengan menggeser
Playhead Zoom Toggle atau dapat juga dengan melakukan klik pada tombol
Zoom-In dan Zoom-Out.
Selain menggunakan Zoom Toggle kita juga dapat menggunakan
tombol Zoom Tool yang ada di dalam Tools Window.
Mengatur Durasi Clip
Untuk mengatur durasi clip yang berada di dalam Timeline Window
caranya dekatkan kursor mouse ke posisi akhir clip, sehingga akan tampil
kursor Ripple Edit berwarna merah dengan panah berwarna hitam.
Kemudian drag maju dan mundur untuk merubah durasi clip.
31
Memotong Clip
Untuk memotong clip yang telah disusun dalam Timeline Window,
kita dapat menggunakan tombol Razor Tool yang berada di dalam Tools
Window. Berikut ini langkahnya :
1. Susun sebuah clip ke dalam Timeline Window. Kemudian geser Current
Time Marker ke posisi yang akan dilakukan pemotongan.
2. Kemudian klik tombol Razor Tools yang berada dalam Tools Window.
3. Lalu klik satu kali pada clip tepat pada posisi Current Time Marker berada.
4. Maka clip akan terpotong menjadi dua bagian.
Menghapus Clip
Pada suatu saat mungkin kita berniat untuk menghapus clip (baik itu
berupa audio maupun video) yang ada di dalam Timeline Window karena
berbagai alasan, misalnya tidak jadi terpakai. Maka untuk menghapus clip
yang ada di dalam Timeline Window caranya pilih salah satu clip yang akan
dihapus yang berada di dalam Timeline Window, dengan cara klik satu kali
pada clip tersebut. Kemudian tekan tombol Delete yang ada di keyboard
komputer. Maka clip tersebut akan terhapus.
Property Motion
Setiap clip yang ada di dalam Timeline Window memiliki property Motion,
untuk menampilkan property clip caranya klik pada clip yang ada di dalam
Timeline Window maka akan tampil Tab Effect Controls yang menampilkan
property Motion.
Property Motion berisikan pilihan-pilihan berupa :
Position, berfungsi untuk mengatur letak atau posisi clip
Scale, berfungsi mengatur skala clip, kita dapat melakukan
perbesaran dan perkecilan menggunakan pilihan ini.
Rotation, berfungsi mengatur rotasi atau perputaran clip.
Anchor Point, berfungsi mengatur letak titik pusat perputaran clip.
3) MEMBERIKAN TRANSISI
Metode pemberian transisi pada clip disesuaikan dengan workspace
yang dipakai dalam project, terdapat dua macam workspace editing dalam
Adobe Premiere, pada versi 5 dan 6 masih menyertakan kedua model yaitu
32
A/B Editing dan Single Track Editing sedangkan pada versi Pro atau 7
workspace A/B Editing telah dihilangkan dan hanya menggunakan satu
macam workspace yaitu Single Track Editing.
Workspace A/B Editing
Pada workspace jenis ini transisi memiliki track/layer sendiri. Biasanya
metode ini digunakan oleh para pemula yang baru mengenal digital video
editing, dan sedang mempelajari metode pemberian transisi. Pemberian
transisi menggunakan workspace jenis ini tidak akan dijelaskan lebih lanjut,
karena kita tidak akan menggunakannya pada Adobe Premiere Pro.
Workspace Single Track Editing
Pada workspace model ini transisi tidak memiliki track sendiri, jadi
Premiere menggunakan frame yang tersisa dari hasil trimming sebagai
durasi transisi. Frame sisa tersebut dinamakan Head Material dan Tail
Material.
Apabila clip tidak memiliki frame sisa maka kita dapat mengatur durasi
transisi dan mengubah posisi transisi dengan metode Center of Cut, Start
of Cut dan End of Cut.
Persiapan Latihan
Dalam latihan memberi transisi digunakan setting project DV-PAL
Standard 48 KHz, kemudian impor dua clip video dengan format file
*.avi. File *.avi bisa didapat dari hasil capture camera video digital atau
dari sumber lainnya. Dapat pula digunakan dua clip dengan format image
(format file BMP dan JPG) untuk latihan. Yang terpenting apabila kita
menggunakan setting project DV-PAL Standard maka ukuran frame
(frame size) video dan image yang digunakan adalah 720 x 576 pixel.
Latihan Memberi Transisi
Untuk lebih jelasnya maka akan dijelaskan langkah demi langkah proses
pemberian transisi pada workspace Single Track Editing, caranya :
Import clip kedalam Project Window.
33
Kemudian susun salah satu clip yang ada di dalam
Project Window ke dalam Track Video 1 di dalam
Timeline Window dengan melakukan drag and drop.
Geser Current Time Marker ke posisi waktu
00:00:10:06 untuk memberikan durasi transisi
Setelah itu drag lagi salah satu clip yang ada di
dalam Project Window ke dalam Timeline Window.
Tempatkan clip tepat pada posisi Current Time
Marker pada Track Video 1, overlap dengan clip
pertama
Kemudian klik Tab Effects pada Project Window.
Expandlah pilihan Video Transitions, selanjutnya
expand pula pilihan Iris.
Selanjutnya drag pilihan transisi Iris Diamond ke
dalam Timeline Window, tempatkan di Track Video
1 tepat setelah Current Time Marker
Kita dapat melihat hasil pemberian transisi dengan melakukan
Play pada Sequence Monitor Window atau dengan menekan
Space Bar pada keyboard komputer (Adobe Premiere Pro tidak
memerlukan proses render untuk memainkan hasil transisi).
Mengatur Durasi Transisi.
Setelah diberikan transisi, mungin kita akan mengatur durasi transisi tersebut
agar sesuai dengan yang kita inginkan. Untuk mengatur durasi berikut ini
langkah-langkahnya :
1. Pilih transisi yang akan diatur durasinya
dengan cara klik satu kali pada transisi
tersebut. Transisi yang aktif atau telah terpilih
akan berwarna hitam seperti pada gambar di
bawah ini.
2. Maka Tab Effect Controls yang ada di dalam
Monitor Window akan tampil seperti pada
gambar di bawah ini. Pada Tab Controls inilah
kita melakukan pengaturan durasi transisi.
34
3. Kemudian ubahlah nilai pilihan Duration
menjadi 00:00:02:10. Maka panjang durasi
akan berubah.
Mengatur Posisi Transisi
Sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam workspace Single Track Editing,
maka kita dapat merubah posisi transisi dengan metode Center of Cut, Start
of Cut dan End of Cut. Pengaturan posisi transisi dilakukan menggunakan
pilihan Alignment yang berada pada Tab Effect Controls di dalam Monitor
Window.
Menghapus Transisi
Pada suatu saat mungkin kita perlu menghapus transisi yang telah kita buat,
maka untuk menghapus transisi caranya pilih transisi yang akan dihapus
kemudian tekan tombol Delete yang ada dalam keyboard komputer.
Mengganti Transisi
Sedangkan untuk mengganti transisi yang telah ada dengan transisi jenis
lainnya, yang perlu kita lakukan adalah menimpa transisi yang lama dengan
transisi yang baru pada posisi yang sama, maka transisi yang lama akan
digantikan dengan transisi yang baru. Misalnya transisi lama kita adalah
jenis Spin, kemudian kita akan menggantinya dengan jenis Cross Dissolve,
maka yang perlu kita lakukan adalah mengambil transisi dari jendela Tab
Effects di Project Window, kemudian kita drag and drop kedalam Timeline
Window tepat pada transisi yang lama, maka secara otomatis transisi Spin
akan berubah menjadi Cross Dissolve dengan durasi yang sama.
Sebagai alat editing profesional maka Adobe Premiere Pro juga dilengkapi
dengan fasilitas Visual Effects. Kita dapat mengaplikasikan efek-efek visual
yang menarik pada clip-clip yang telah kita susun di dalam Timeline
Window.
4) Memberi Efek Pada Clip Video
35
Kita akan mencoba untuk mengaplikasikan efek video pada clip yang ada dalam
Timeline Window, sebelum masuk dalam latihan maka kita harus
mempersiapkan project terlebih dahulu.
Persiapan Latihan
Dalam latihan memberi transisi digunakan setting project DV-PAL
Standard 48 KHz, kemudian impor tiga clip video dengan format file *.avi.
File *.avi bisa didapat dari hasil capture camera video digital atau dari
sumber lainnya. Dapat pula digunakan dua clip dengan format image (format
file BMP dan JPG) untuk latihan. Yang terpenting apabila kita menggunakan
setting project DV-PAL Standard maka ukuran frame (frame size) video dan
image yang digunakan adalah 720 x 576 pixel. Pada latihan ini ketiga clip
video telah digabungkan dengan memberi transisi. Lalu akan diberikan efek
video pada salah satu clip tersebut.
Latihan Memberi Efek Video
Setiap clip dapat diberi efek lebih dari satu jenis efek. Untuk memberikan efek
visual pada clip video berikut ini langkah-langkahnya :
Buka Tab Effects yang ada di dalam Project Window,
kemudian expandlah pilihan Video Effects. Selanjutnya
expand pula pilihan Adjust.
Lalu pilih efek Posterize, kemudian drag efek tersebut
ke dalam Timeline Window, lalu tempatkan pada salah
satu clip yang berada dalam Track Video.
Lalu tampilan Tab Effect Controls yang berada di
dalam Monitor Window tampilannya akan tampak
seperti pada gambar di bawah ini.
Kemudian expand efek Posterize yang berada pada
pilihan Video Effects, lalu ubah nilai Level menjadi 2.
Maka tampilan clip yang diberi efek Posterize akan
tampak seperti pada gambar di bawah ini.
Menganimasikan Efek Video
Setiap property dari efek yang terdapat dalam Tab Effects Control yang
memiliki tombol time-vary (stopwatch) dapat dianimasikan nilainya, agar
terlihat dinamis. Untuk menganimasikan efek video digunakan metode
keyframing. Berikut ini langkah-langkah animasi efek video :
36
Geser Current Time Marker ke posisi awal pada clip
video yang telah diberi efek Posterize, kemudian pilih
clip yang telah diberi efek Posterize dengan cara klik
satu kali untuk mengaktifkannya.
Lalu pada pilihan Video Effects yang ada di dalam Tab
Effect Controls, klik Toggle Animation yang
bergambar stopwatch untuk memulai proses animasi
keyframing
Biarkan nilai Level tetap pada angka 2, kemudian
geser Current Time Marker ke posisi akhir dari clip.
Lalu ubah nilai Level pada Video Effects menjadi 10.
Maka tampilan clip pada Sequence Monitor Window
akan tampak seperti pada gambar berikut ini.
Maka apabila Timeline dimainkan menggunakan Play
atau tombol Space Bar pada keyboard hasilnya akan
terjadi perubahan berangsur‐angsur dari nilai Level,
dari nilai 2 menjadi nilai 10.
Memodifikasi Keyframe Efek
Pada penerapan efek yang dianimasikan pastilah memiliki keyframe, kita
dapat memodifikasi keyframe, untuk memodifikasi durasi yang harus kita
lakukan adalah menggeser keyframe pada posisi yang kita inginkan
Sedangkan untuk menghapus keyframe yang harus kita lakukan adalah
memilih keyframe yang akan dihapus, maka setelah keyframe tersebut terpilih
lalu tekan tombol Delete pada keyboard.
Menghapus Efek
Untuk menghapus efek yang tidak terpakai caranya pilih efek yang akan
dihapus di dalam pilihan Video Effects di dalam Tab Effect Controls,
kemudian tekan Delete pada keyboard komputer.
5) TEKNIK EDITING TINGKAT LANJUT
Memasang Universal Counting Leader
Untuk menghitung mundur sebelum masuk ke video utama seringkali
digunakan Universal Counting Leader. Untuk membuat Universal Counting
Leader caranya :
37
Pilih File >New >Universal Counting Leader.
Maka akan tampil window Universal Counting Leader
Setup. Kita dapat mengganti warna jika diinginkan,
kemudian aktifkan pilihan Cue Blip apabila kita
membutuhkan suara beep pada saat hitungan mundur.
Kemudian tekan OK.
Maka clip Universal Counting Leader akan tampil dalam
Project Window, untuk memakainya tinggal lakukan drag
and drop ke dalam Timeline Window.
Memasang Clip Bars and Tone
Selain Universal Counting Leader kita juga dapat menambahkan clip Bars and
Tone yang berfungsi untuk alat bantu kalibrasi. Biasanya ditambahkan 6 detik
Bars and Tone di awal movie. Untuk membuat Bars and Tone caranya :
Pilih File > New > Bars and Tone.
Maka clip Bars and Tone akan muncul pada Project
Window, untuk memakainya lakukan drag and drop ke
dalam Timeline Window.
Membuat Black Video
Apabila kita ingin menyisipkan background hitam ke dalam video kita dapat
menggunakan clip Black Video. Selain itu kita dapat menambahkan clip
Black Video ke dalam Timeline pada awal movie dengan tujuan untuk
menyediakan waktu bagi proses perekaman movie di video recorder. Untuk
membuat Black Video caranya :
Pilih File > New > Black Video.
Maka clip Black Video akan tampil di dalam Project
Window, untuk memakainya lakukan drag and drop ke
dalam Timeline Window.
Proses Superimposing
Setiap clip yang berada dalam Track Video pasti memiliki property
transparansi, dalam Adobe Premiere Pro sebutan untuk transparansi adalah
Opacity. Dengan menggunakan fasilitas Opacity kita dapat menggabungkan
dua buah clip yang salah satunya akan dijadikan background, teknik
38
penggabungan inilah yang dinamakan Superimpose. Teknik Superimpose
hanya berlaku untuk clip yang berada pada Track Video 2, 3 dan seterusnya.
Kita akan berlatih menggunakan teknik Superimposing untuk membuat
transisi dissolve secara manual, menggabungkan gambar yang memiliki Alpha
Channel dan penggabungan gambar yang tidak memiliki Alpha Channel.
Membuat Transisi Dissolve Secara Manual
Pada latihan ini kita akan mencoba membuat transisi dissolve sederhana
menggunakan fasilitas Opacity. Berikut ini langkah-langkahnya :
Buat clip Black Video dengan cara pilih File > New > Black
Video.
Maka clip Black Video akan tampil di dalam Project Window.
Kemudian drag clip Black Video ke dalam Timeline Window.
Letakkan pada Track Video 1.
Selanjutnya drag salah satu clip video yang ada di dalam
Project Window ke dalam Timeline Window, lalu tempatkan
pada Track Video 2, buat posisinya overlap dengan clip Black
Video, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Lalu pilih clip kedua untuk mengaktifkan Tab Effect Controls
dengan cara melakukan klik satu kali pada clip tersebut
Lalu expand pilihan Opacity yang ada pada pilihan Fixed
Effects di dalam Tab Effect Controls. Secara default Opacity
akan memiliki nilai 100.
Kemudian kita akan memulai proses keyframing, pertama
geser Current Time Marker ke posisi awal clip kedua.
Kemudian klik tombol Add/Remove Keyframe yang terdapat
di sebelah kanan pilihan Opacity dalam Tab Effect Controls
untuk membuat keyframe baru.
Maka akan tercipta sebuah keyframe baru di sebelah kanan.
Kemudian ubah nilai Opacity menjadi 0.
Maka tampilan dalam Sequence Monitor Window akan
tampak tampilan clip Black Video, karena Opacity clip video
pertama yang berada di Track Video 2 dirubah nilainya
menjadi 0.
39
Selanjutnya geser Current Time Marker ke posisi waktu
akhir clip pertama, seperti pada gambar dibawah ini
Lalu ubah nilai Opacity yang ada di dalam Tab Effect
Controls menjadi 100, maka secara otomatis akan tercipta
sebuah keyframe.
Tampilan Sequence Monitor Window akan tampak seperti
pada gambar dibawah ini.
Maka jika movie dimainkan akan terlihat sebuah transisi
dissolve sederhana dari tampilan hitam kemudian berangsur‐
angsur menampilkan clip pertama
BAB V
PROSES PEMBUATAN IKLAN KOMERSIAL KERUPUK SANTOSO
Buka Adobe Premiere
Klik file – new – project
File – import – pilih gambar yang diinginkan dan yang dikerjakan
40
Lalu drag gambar kedalam lembar kerja
Kemudian berilah effect pada text
Hingga sebagus mungkin
41
Buatlah title dari Adobe Premiere dengan cara : Klik title – new title – default still Ketik tulisan yang anda inginkan
Kemudian iklan disusun sesuai dengan project yang sudah di rancang hingga selesai
42
Buka SwishMax untuk membuat effect bergerak pada text atau gambar Klik star a new empty movie Tulislah text dan masukkan gambar Lalu pilihlah effect yang anda inginkan
43
Kemudian ketik slogannya setelah itu beri effect sesuai dengan yang diinginkan Lalu di eksport kedalam bentuk format AVI Setelah itu import ke adobe premiere Edit hingga selesai
BAB VII
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Membuat, menyelesaikan tugas Ujian Kompetensi Keahlian produktif
Multimedia kali ini tidak semudah yang dibayangkan, Kami memerlukan kerjasama
yang baik untuk mengerjakannya, memerlukan proses waktu yang panjang dan
berbagai tahap dalam pembuatan sebuah Iklan Produk. Banyak pengetahuan/pelajaran
baru yang kami dapatkan dan tentunya sangat bermanfaat bagi kami.
Tugas kali ini membuat kami jauh lebih mengerti tentang macam-macam
teknik kamera, teknik mengambil gambar, Editing, proses produksi, pengertian iklan
serta pembuatan proposal ini untuk mendapatkan persetujuan dari Semua belah pihak
yang bersangkutan.
B. SARAN
Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan iklan ini masih jauh dari
kesempurnaan, dikarenakan ilmu dan pengetahuan kami yang juga belum
sempurna.Maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
butuhkan untuk pengembangan ilmu kami dikemudian hari.
44