Laporan akhir SBAR

11
LAPORAN AKHIR PROGRAM SOSIALISASI TEHNIK KOMUNIKASI SBAR DISUSUSN OLEH: RINI ERNAWATI RUMAH SAKIT INTERNASIONAL BINTARO

description

laporan akhir SBAR

Transcript of Laporan akhir SBAR

Page 1: Laporan akhir SBAR

LAPORAN AKHIR

PROGRAM SOSIALISASI

TEHNIK KOMUNIKASI SBAR

DISUSUSN OLEH:

RINI ERNAWATI

RUMAH SAKIT INTERNASIONAL

BINTARO

2009

LAPORAN AKHIR PROGRAM SOSIALISASI

Page 2: Laporan akhir SBAR

TEHNIK KOMUNIKASI SBAR

A. Latar Belakang

Program sosialisasi tehnik komunikasi SBAR dilakukan oleh bidang

keperawatan Rumah Sakit Internasional Bintaro (RSIB) dilatar belakangi oleh isu

utama di dunia dalam bidang kesehatan yaitu Patient safety . Perawat sebagai salah

satu tenaga kesehatan yang memiliki komposisi terbanyak di rumah sakit memiliki

pengaruh yang cukup besar dalam mewujudkan Patient safety. Peran perawat dalam

hal tersebut salah satunya saat mengkomunikasikan kondisi pasien dengan tim

kesehatan lain. Kemampuan komunikasi perawat dituntut memiliki standar yang dapat

menggambarkan atau menginformasikan kondisi pasien secara spesifik sehingga

penanganan yang diberikan bisa tepat sesuai kebutuhan pasien. Selain hal tersebut di

atas program sosialisasi ini juga sesuai dengan visi RSIB yang selalu berusaha

memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan misi RSIB yang senantiasa

mengupayakan keselamatan pasien serta melakukan perbaikan dari waktu ke waktu

sesuai perkembangan teknologi dan kebutuhan pelanggan.

Laporan akhir program komunikasi dibuat setelah semua kegiatan yang

direncanakan telah dilaksanakan. Laporan akhir ini dibuat tepat waktu berdasarkan

hasil evaluasi pada seluruh peserta training. Laporan ini akan menjadi bahan

pertimbangan dalam rencana tindak lanjut penerapan tehnik momunikasi SBAR bagi

perawat RSIB khususnya dan tenaga kesehatan lain pda umumnya..

B. Tujuan

Program sosialisasi tehnik komunikasi SBAR memiliki tujuan, antara lain:

1. Tujuan umum

Page 3: Laporan akhir SBAR

Tujuan umum program ini adalah memberikan pengetahuan tentang konsep

tehnik komunikasi SBAR sehingga perawat RSIB mampu melakukan komunikasi

secara fektif dan efesien. Keberhasilan program untuk menilai tujuan tersebut

dilihat dari hasil test tentang konsep SBAR yang dilakukan pada setiap akhir

training dan hasil supervisi yang dilakukan langsung pada perawat yang mengikuti

training Tehnik komunikasi SBAR di ruangan masing-masing.

Hasil evaluasi tingkat pengetahuan dapat dilihat dalam bentuk nilai yang

dibagi dalam 4 kategori yaitu kurang, cukup, baik dan memuaskan. Berdasarkan

evaluasi tersebut kemampuan peserta training tentang tehnik komunikasi SBAR

dapat digambarkan dalam grafik di bawah ini:

HASIL EVALUASI KONSEP SBAR POST TRAINING

0

8

40

13

0

10

20

30

40

50

Kriteria Nilai

Ju

mla

h Kurang ( 1-5 ) Cukup ( 6-7 )Baik ( 8-9 )Memuaskan ( 10 )

Grafik di atas menunjukan adanya penambahan pengetahuan tentang tehnik

komunikasi SBAR pada perawat RSIB yang mengikuti training dengan mayoritas

dalam kategori baik 64,5%, memuaskan 22% dan cukup 13,5 dan memuaskan .

Kesimpulan yang dapat diambil adalah tujuan program sosialisasi dalam

meningkatkan pengetahuan tentang tehnik komunikasi SBAR telah tercapai.

Hasil evaluasi kemampuan perawat dalam melakukan komunikasi secara fektif

dan efesien dapat dilihat dalam bentuk nilai yang dibagi dalam 4 kategori yaitu

kurang, cukup, baik dan memuaskan. Berdasarkan evaluasi tersebut kemampuan

Page 4: Laporan akhir SBAR

peserta training melakukan tehnik komunikasi SBAR dapat digambarkan dalam

grafik di bawah ini:

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus yang diharapkan dalam program ini adalah setelah dilakukan

training tehnik komunikasi SBAR perawat mampu:

a. Memahami konsep komunikasi SBAR

b. Melihat demonstrasi komunikasi dengan tehnik SBAR

c. Melakukan redemonstrasi melaporkan kondisi pasien kepada dokter

dengan tehnik SBAR

d. Melakukan komunikasi menggunakan tehnik SBAR antar berbagai tim

kesehatan lain yang berada dalam lingkup pelayanan di RSIB

e. Membuat media sosialisasi SBAR

Konsep komunikasi SBAR telah dipahami dengan mayoritas kategori nilai

baik ( 8-9 ) sebanyak 64,5% dari hasil evaluasi peserta post training. Peserta training

sudah melihat demonstrasi dan melakukan redemonstrasi tehnik komunikasi SBAR

sejumlah 100%. Perapan tenik komunikasi SBAR berdasarkan observasi dan

wawancara yang dilakukan oleh fasilitator peserta yang mengaplikasikan tehnik

komunikasi SBAR sudah dilakukan oleh peserta training tetapi belum konsisten

HASIL SUPERVISI PROGRAM SOSIALISASI SBAR

0

34

20

4

0

10

20

30

40

Jumlah

Kri

teri

a N

ilai

Kurang ( < 10 )

Cukup ( 10-11 )

Baik ( 12-13 )

Memuaskan ( 14 )

Page 5: Laporan akhir SBAR

karena ada beberapa hambatan yang ditemukan selama program sosialisasi. Media

komunikasi SBAR yang direncanakan sebelumnya adalah pembuatan hang tag dan

poster belum bisa direalisasikan, hal ini karena memanjangnya masa evaluasi dalam

menentukan angka pencapaian.

Hambatan-hambatan dalam proses implementasi dan evaluasi:

Konsep SBAR tidak diterapkan secara efektif karena perawat kurang memahami atau

bingung menyampaikan spesifikasi laporan sesuai SBAR

Perawat sudah memahami konsep SBAR tetapi kurang percaya diri pada

kemampuannya menyampaikan hasil pengkajian

Motivasi perawat kurang dalam melakukan perbaikan dalam berkomunikasi

Perawat menerapkan tehnik SBAR belum konsisiten tergantung situasi dan

pemahaman terhadap penyakit pasien

Perawat menganggap tehnik komunikasi lama lebih singkat dan masih efektif

Tim kesehatan lain belum melakukan sosialisasi SBAR sehingga respon yang

diterima oleh perawat saat implementasi kurang baik, terutama tim medis sebagai tim

yang paling sering berhubungan dengan perawat. Respon yang didapatkan misalnya

menutup tlp sebelum laporan selesai, memotong pembicaraan, terburu-buru, tidak

menghargai perawat.

Tim penyelenggara kesulitan dalam melakukan koordinasi dalam evaluasi peserta

training karena kesibukan dalam jam dinas

C. Sasaran

Sasaran program ini sesuai dengan criteria yang telah ditentukan dalam perencanaan yaitu

perawat yang telah mengikuti training physical assessment dan perawat penanggung

jawab sejumlah 62 orang.

D. Pengorganisasian Tim Penyelenggara

Page 6: Laporan akhir SBAR

Ketua : Ners Rini Ernawati

Wakil ketua : Ners Ernika Situmorang

Sekertaris : Ners Mulyati

Sie konsumsi : Ners Endah Budi K

Sie Perlengkapan : Ners Riste Hutahaean dan Ners Sugiyatmi

HPD : Ners Anastasia

Fasilitator : Ners Tahan Uji Astuti

Ners Yosi Nuriskawati

Ners Puji Swastika

Ners Doharni Pane

Ners Wati Apriyanti

Ners Debby T

E. Jadwal kegiatan ( terlampir)

Kegiatan B u l a n

Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des

Perencanaan

Implementasi

Evaluasi proses

Laporan Akhir

Pembuatan hang tag

Pembuatan poster

Kegiatan dapat dilakukan sesuai jadwal yang telah dibuat tetapi pembuatan hang tag

dan poster belum dapat direalisasikan.

Page 7: Laporan akhir SBAR

F. Langkah-langkah Kegiatan

1. Membuat perencanaan kegiatan sesuai program

2. Mengajukan rencana pelatihan SBAR

3. Melakukan seleksi peserta pelatihan

4. Melaksanakan pelatihan

5. Mengobservasi implementasi tehnik komunikasi SBAR di area pelayanan

keperawatan

6. Melakukan evaluasi tehnik komunikasi SBAR di area pelayanan keperawatan.

Peserta training dapat dievaluasi dengan baik sejumlah 94% dan 6% diantaranya

tidak terevaluasi karena tidak terkoordinasi dengan alas an cuti melahirkan,

pindah ruangan, sakit, dll.

7. Membuat hang tag dan poster

8. Membuat laporan kegiatan

G. Biaya

Seluruh biaya ditanggung oleh perusahaan.

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporannya

1. Pelatihan dilaksanakan sesuai jadwal

2. Evaluasi proses kegiatan dilakukan pada setiap selesai mengikuti pelatihan

3. Evaluasi efektifitas pelatihan dilakukan oleh trainer, supervisor ruangan, dan tim

kesehatan lain diluar keperawatan.

4. Setiap peserta yang mengikuti pelatihan harus memberikan laporan penggunaan

tehnik komunikasi SBAR di ruangan kepada trainer untuk dilaporkan pada

manager keperawatan

Page 8: Laporan akhir SBAR

5. Evaluasi secara keseluruhan terhadap pelatihan dilakukan di akhir program

6. Laporan kegiatan dibuat secara tertulis diserahkan kepada manager keperawatan

dan bagian Diklat