LAPORAN AKHIR OPERASIONAL RISET “MODEL … · LAPORAN AKHIR OPERASIONAL RISET “MODEL...
Transcript of LAPORAN AKHIR OPERASIONAL RISET “MODEL … · LAPORAN AKHIR OPERASIONAL RISET “MODEL...
LAPORAN AKHIR OPERASIONAL RISET “MODEL PENINGKATAN PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK KB PRIA DALAM
UPAYA PENCAPAIAN KKP ANGGOTA KB PRIA MELALUI STIMULANT EKONOMI PRODUKTIF DAN INSENTIF DALAM
WILAYAH PROPINSI BENGKULU “
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Keikutsertaan dari berbagai pihak dalam membentuk perilaku sosial dalam
mengupayakan kesetaraan gender dalam Program KB Nasional merupakan salah
satu strategi pelaksanaan KB dan Kesehatan Reproduksi, sehingga setiap pasangan
suami isteri mempunyai tanggung jawab yang sama dalam menentukan kesehatan
reproduksi, kesehatan anak, dan jumlah anak.
Berbagai kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan
dalam membentuk perilaku positif tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi telah
dilakukan, namun keikutsertaan pria secara aktif menjadi peserta KB belum
mencapai hasil yang diharapkan. KKP yang diharapkan tahun 2009 sebesar 4,5%.
Hal tersebut terbukti dalam laporan hasil SDKI tahun 2007 bahwa peserta
KB pria 1,9% atau mengalami kenaikan hanya 0,1% dibandingkan tahun 2003
sebesar 1,8%. Bila melihat laporan SDKI di Propinsi Bengkulu pada tahun 2003
dimana pengetahuan wanita yang sudah berkeluarga tentang kondom sebesar
52,9%, untuk MOP sebesar 39% sedangkan pengetahuan pria hanya 31,9%.
sehingga dapat dikatakan bahwa pemakaian kontrasepsi setiap pasangan masih
didominasi oleh wanita ketimbang pria.
Rendahnya peningkatan partisipasi pria ber-KB di Propinsi Bengkulu
disebabkan masih rendahnya informasi bagi pasangan suami Isteri tentang KB dan
kesehatan reproduksi, belum ada bantuan ekonomi produktif bagi Kelompok KB Pria,
dan rendahnya stimulan insentif bagi anggota KB Pria. Disamping itu dari berbagai
kegiatan yang telah dilakukan bisa dipastikan bahwa lebih banyak disampaikan
kepada para wanita daripada pria, sehingga perlu adanya terobosan yang bisa
memacu Anggota kelompok KB pria dalam kesertaan mereka pada Program KB dan
Kesehatan Reproduksi yang berbasis gender di Propinsi Bengkulu.
1
Berdasarkan kondisi di atas permasalahan tersebut perlu dirumuskan
menjadi “bagaimana meningkatkan partisipasi Anggota kelompok KB pria dalam
upaya mencapai KKP KB pria melalui model stimulan ekonomi produktif dan insentif
dan stimulan lain dalam wilayah Propinsi Bengkulu”?.
Oleh karena itu, permasalahan penelitian ini dirumuskan dalam suatu judul
“MODEL PENINGKATAN PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK KB PRIA DALAM UPAYA MENCAPAI KKP KB PRIA MELALUI STIMULANT EKONOMI PRODUKTIF DAN INSENTIF DALAM WILAYAH PROPINSI BENGKULU“
II. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Meningkatkan partisipasi Anggota kelompok KB pria dalam upaya mencapai
KKP KB pria melalui stimulant ekonomi produktif dan insentif dalam wilayah
Propinsi Bengkulu.
2. Tujuan khusus
• Meningkatkan partisipasi Anggota kelompok KB pria dalam upaya
mencapai jumlah Anggota sesuai KKP KB pria melalui stimulant ekonomi
produktif dan insentif..
• Mengidentifikasi pilihan bentuk model stimulant Anggota kelompok KB pria
dalam menambah jumlah anggota dan kelompok pria ber-KB.
• Menemukan formula bentuk model stimulan terbaru bagi Anggota
kelompok KB pria dalam mengajak Anggota baru.
• Mendorong anggota kelompok KBPria dalam mengajak anggota baru
perluasan jangkauan dan pembinaan anggota melalui KIE yang tepat.
b. Manfaat penelitian
1. Anggota Kelompok KB pria dapat menemukan model yang tepat dalam
meningkatkan Anggota baru KB pria.
2
2. Dapat mememuhi pencapaian keberhasilan KKP untuk peserta KB Pria
sebesar 4,5 % pada tahun 2008.
III. METODOLOGI PENELITIAN
Kondisi Yang
Diharapkan Kondisi Awal
Intervensi
A. Kerangka Konsep Berdasarkan pokok permasalahan yang ada, maka strategi dalam meningkatkan
partisipasi pria ber-KB adalah meningkatkan stimulant bagi kader kelompok KB
Pria melalui bantuan ekonomi produktif dan pemberian insentif dan stimulant
lainya, disajikan melalui gambar berikut :
1. Rendahnya; kenaikan peserta pria ber-KB. 2. Rendahnya Stimulant Anggota kelompok KB pria mengajak peserta baru.
Penguatan Kelompok KB Pria
Penawaran program stimulant; 1. Bantuan ekonomi
produktif 2. Insentif yang menarik 3. dan lainya.
1. Meningkatkan Peran dan Fungsi Kelompok
2. Meningkatnya jumlah
peserta KB pria. 3. Meningkatnya
kesejahteraan keluarga peserta KB pria.
B. Pendekatan penelitian Penelitia ini dengan pendekatan operasional riset yaitu penelitian yang
ditindaklanjuti dengan aksi penanganan masalah dan mendorong adanya
perubahan pengetahuan, sikap, keterampilan dan perilaku sosial Pasangan
Suami Isteri dan Masyarakat dalam menerima konsep KB Pria dan Kesehatan
Reproduksi
C. Proses Pelaksanaan Dimulai dari dasar penentuan research Questions, menyusun disain, instrumen,
pengumpulan data, pengolahan, analisis data sampai menyusun model tindakan
dengan selalu melibatkan bersama masyarakat.
3
D. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Rendahnya peningkatan partisipasi pria ber-KB di Propinsi Bengkulu
disebabkan masih rendahnya informasi bagi pasangan suami Isteri tentang KB dan
kesehatan reproduksi, belum ada bantuan ekonomi produktif bagi Kelompok KB Pria,
dan rendahnya stimulan insentif bagi anggota KB Pria. Disamping itu dari berbagai
kegiatan yang telah dilakukan bisa dipastikan bahwa lebih banyak disampaikan kepada
para wanita daripada pria.lasi dalam penelitian ini adalah anggota Kelompok KB
Pria dan tokoh masyarakat dan tokoh agama serta Pasangan Suami Isteri.
Penentuan sampel menggunakan metode purporsive sampling, yakni ditentukan
terlebih dahulu wilayah Kabupaten yang mempunyai kelompok KB pria untuk
ditetapkan. Kelompok KB pria terpilih terdiri dari kelompok KB pria dengan
ketentuan berumur 6 bulan bagi kelompok KB Pria baru dan lebih 2 tahun bagi
kelompok KB Pria lama pada saat intervensi tim peneliti. Hal tersebut dilakukan
dengan tujuan supaya diperoleh karakteristik model yang tepat, sesuai dengan
kebutuhan kelompok KB pria masing-masing. Dari data kelompok di 9 kabupaten
terdapat 24 kelompok, diambil sebagai sampel terpilih 9 kelompok (37,50%) yang
berasal dari Kabupaten Kepahiang 1 kelompok, Kabupaten Rejang Lebong 1
kelompok, Kabupaten Lebong 1 Kelompok, Kabupaten Seluma 1 kelompok,
Kabupaten Bengkulu Selatan 2 kelompok, Kabupaten Kaur 2 kelompok, dan
Bengkulu Utara 1 kelompok.
E. Desain dan Metode penelitian
Desain penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif. Data
sekunder diambil melalui hasil penelitian sebelumnya dan literatur lain yang
relevan, sedangkan data primer diperoleh melalui wawancara dan kuesioner.
Penelitian Operasional ini merupakan penelitian yang ditindak lanjuti dengan aksi
penanganan masalah pada saat proses penelitian berlangsung. dan
dimaksudkan untuk mendorong terjadinya perubahan pengetahuan, sikap dan
perilaku sosial pada Pasangan Suami-Isteri dan masyarakat dalam menerima
konsep KB dan Kesehatan Reproduksi, terutama bagi pria.
Tahapan kegiatan ini dimulai dari identifikasi stimulan yang dibutuhkan peserta
kelompok KB pria setelah mendapatkan intervensi promotif marketing dari tim
4
peneliti dan petugas BKKBN, menganalisis stimulan yang diperoleh melalui
kuesioner dan wawancara, dan menetapkan stimulan yang dibutuhkan, serta
kemungkinan alternatif stimulan lainya. Tahap berikutnya adalah memberikan
laporan hasil penelitian.
Perubahan dasar yang diharapkan adalah meningkatnya kesadaran masyarakat
terutama kaum pria setelah melalui intervensi yang dilakukan peserta kelompok
KB pria dan bantuan petugas promosi BKKBN untuk memutuskan menjadi
peserta baru KB pria.
IV. Pengolahan dan analisis data
Analisis data dilakukan ketika data melalui kuesioner dan wawancara yang sudah
susun didapatkan. Analisis dilakukan pada tingkat masing-masing peserta dan
lompok, kemudian analisis menyeluruh. Analisis data menggunakan
ndekatan kualitatif melalui fokus group. Kemungkinan hasil analisis masing-
ter
ke
pe
IN TE R VENSI
masing peserta dan kelompok berbeda meskipun dalam satu kabupaten yangsama. Alur kegiatan sebagai berikut
A S E S S M E N
monev
1. Kegiatan Persiapan : - Penyusunan Proposal - Perapian Administrasi - Penyusunan Instrumen - Pelaksanaan Uji Coba Instrumen - Perbaikan Instrumen
2. Identifikasi Kebutuhan(Observasi dan Interview)
3. Intervensi: Disesuaikan dengan hasil identifikasi kebutuhan
4. Monitoring: Monitoring kegiatan dari persiapan sampai intervensi
5. Evaluasi&Laporan: Evaluasi dan Pelaporan kegiatan dari persiapan s.d. akhir kegiatan
P E R S I A P A
5
BAB II
PELAKSANAAN
1. Sasaran
Penelitian Operasional ini merupakan penelitian yang ditindak lanjuti dengan aksi
penanganan masalah pada saat proses penelitian berlangsung, untuk mendorong
terjadinya perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku dan sosial pada Pasangan
Suami-Isteri dan masyarakat dalam menerima konsep KB dan Kesehatan
Reproduksi, terutama bagi pria, kapasitas yang ditingkatkan adalah kinerja dari
kelompok KB pria dalam kegiatan KIE, pelayanan KB, pembinaan serta membangun
jaringan kerja sama dengan institusi lain.
Sasaran penelitian pada 9 Kelompok KB Pria yang tersebar di 7 Kabupaten yang
mewakili dari 25 kelompok KB Pria yang tersebar pada 9 Kabupaten/Kota, yang
dapat mewakili pada kelompok Baru dan kelompok lama yaitu :
• Kabupaten Kepahiang 1 kelompok,
• Kabupaten Rejang Lebong 1 kelompok,
• Kabupaten Lebong 1 Kelompok,
• Kabupaten Seluma 1 kelompok,
• Kabupaten Bengkulu Selatan 2 kelompok,
• Kabupaten Kaur 2 kelompok,
• Bengkulu Utara 1 kelompok.
2 Tahapan dari penelitian : a. Mengindentifikasi gerak operasional dari kelompok KB pria termasuk masalah
dan keberhasilan dalam mendapatkan akseptor KB pria, melakukan KIE serta
peran dan fungsi dari kelompok.
b. Melakukan identifikasi masalah kebutuhan kelancaran gerak operasional dalam
menangani masalah dan menjaga keberhasilan dari mencari akseptor KB Pria.
c. Membuat rancangan model penguatan kapasitas kelompok KB Pria yang tepat,
dibangun bersama masyarakat, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
dilaksanakan oleh masyarakat dan dilaksanakan oleh masyarakat.
6
d. Intervensi yang merupakan cerminan dari kebutuhan yang benar-benar
diharapkan, sehingga ketemu model yang baik.
e. Melakukan pendekatan kepada SKPD Program KB Kabupaten wilayah sasaran
penelitian, serta jajaran dibawah baik tingkat Kecamatan dan Desa.
3. Identifikasi Masalah Tahap Pertama
Tujuan dari kegiatan ini agar diperoleh informasi secara mendalam mengenai
pendapat, sikap dan perilaku masyarakat tentang kebutuhan-kebutuhan
masyarakat dalam rangka meningkat partisipasi pria ber-KB di Propinsi Bengkulu
pada umumnya dan secara khususnya wilayah sasaran penelitian melalui kelompok
KB Pria.
Sedangkan tujuan khusus dari identifikasi masalah :
a). Mengidentifikasi sikap dan perilaku masyarakat tentang Partisipasi Pria ber-KB;
b) Mengidentifikasi kebutuhan masyarakat tentang Partisipasi Pria ber-KB;
c) Merancang sistem intervensi yang tepat oleh kelompok KB Pria.
Hasil Wawancara di 9 Kelompok KB Pria Sasaran tahap pertama tahun 2008
Kelompok KB Pria sasaran penelitian baik yang baru maupun lama rata-rata belum
berjalan sesuai yang diharapkan dengan berbagai alasan yang dapat disimpulkan
secara umum meliputi :
‐ Pengorganisasian masih berjalan, kepengurusan ditunjuk dari Koordinator
Lapangan dan Petugas KB, Kecamatan atau Kabupaten sehingga anggota ada
yang belum mengetahui dan tidak mencakup seluruh peserta KB Pria.
Kelembagaan belum kuat sebab ditunjuk dari atas sehingga kelompok KB pria
belum mengetahui tugas dan fungsi dan administrasi belum jalan.
‐ Pertemuan rata-rata belum ada, pengurus kelompok KB pria belum mengetahui
apa yang harus dikerjakan selanjutnya hal ini disebabkan Petunjuk Pelaksanaan
(JUKLAK) belum ada.
‐ Penguatan Jaringan, belum kuat dimana dukungan Tokoh Masyarakat, Tokoh
Agama, dan Institusi Masyarakat Pedesaan belum seluruhnya ada dan termasuk
dari Bidan Desa.
‐ KIE dan Konseling dilaksanakan secara sederhana, informasi secara individu
kalau ada yang bertanya sehingga belum terorganisasi/terjadwal secara baik.
7
8
Bahan KIE terbatas dan belum adanya motivator sebagai juru kampanye KB Pria
yang handal hal ini disebabkan pengetahuan pengurus kelompok KB Pria tentang
Kesehatan Reproduksi masih rendah.
‐ Pencatatan dan Pelaporan secara rutin belum dilakukan, yang ada data dari
anggota kelompok KB Pria yang belum mencakup seluruhnya dari Peserta KB
Pria.
‐ Pelayanan kegiatan yakni pelayanan penyuluhan dan rujukan terhadap calon
akseptor Baru dan akseptor aktif baik MOP maupun Kondom masih sederhana.
‐ Upaya kemandirian kelompok belum terwujud, Biaya operasional tidak
mencukupi dan belum ada kegiatan ekonomi produktif.
Matrik Hasil Penjajagan Kebutuhan secara Umum No Uraian Tanjung
Seluai Seginim Kayu
Kunyit Tanjung Iman
Luas GiriMulyo
Kepahiang Rejang Lebong
Lebong
1 Kepengurusan Kelp Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada a Masih berjalan Berjalan Berjalan Berjalan Berjalan Berjalan Berjalan Berjalan Berjalan Berjalan b Baru ( dibawah 1 tahun ) 1 th 1th 1 th c Lama ( diatas 1 tahun ) 4 th 2 th 2 th 4 th 3 th 3 th 2 Kegiatan Kelompok a Pertemuan Kelompok Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada Rutin Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada b KIE dan Konseling Sederhana
dan individu Sederhana dan individu
Sederhana dan individu
Sederhana dan individu
Rutin,yasinan, Zikir
Kadang-kadang
Sederhana dan individu
Sederhana dan individu
Sederhana dan individu
c Pencatatan dan Pelaporan Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada d Ekonomi Produktif Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada Sudah ada Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada e Administrasi Kelompok Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada sederhana Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada 3 Pembinaan dari a Korlap Ada Ada Belum ada Ada Ada Ada Ada Ada Adab Pembinaan dari Kepala Desa Ada Ada Belum ada Ada Ada Ada Ada Ada Adac Perhatian dari Kabupaten Kadang-
kadang Kadang-kadang
Kadang-kadang
Kadang-kadang
Kadang-kadang
Ada baik Kadang-kadang
Kadang-kadang
Kadang-kadang
4 Pertemuan dengan PPKBD& Bidan
Belum ada Belum ada Ada Belum ada Belum ada Ada Belum ada ada ada
5 Operasional Kelp. KB Pria Ada ,tidak cukup/rutin
Ada ,tidak cukup/rutin
Ada ,tidak cukup/rutin
Ada ,tidak cukup/rutin
Ada ,tidak cukup/rutin
Ada ,tidak cukup/rutin
Ada ,tidak cukup/rutin
Ada ,tidak cukup/rutin
Ada ,tidak cukup/rutin
6 Minat PUS Mengetahui tentang KB Pria
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
7 Hambatan a Rumor Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada -b Banyak pilihan KB untuk
ibu/kasihan pd isteri Ada Ada Ada ada Ada ada - - -
c Pengetahuan/Bahan KIE Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
9
Sedangkan secara Klasifikasi dapat digambarkan sebagai berikut : I. Blok Identifikasi Kelompok No Menggali Informasi Gerak
Operasional Kelompok KB Pria
Tj. Seluai
Segi nim
Kayu Kunyit
Tj. Iman
Luas GiriMulyo
Kepa Hiang
Rjg Lebong
Lebong Keterangan
1 Terbentuknya Kelompok 4 th 2 th 2 th 1 3 th 4 th 3 th 3 th 1 (-) Tidak ada (x) terpenuhi
2 Kepengurusan L L L L L L L L L3 Jumlah Anggota 12 17 24 20 19 14 19 6 264 Cakupan Angg Pst KBPria - x - - - X x x - 5 Exestensi Kegiatan - - - - x X - - -6 Kelp.dikenal masy/ling - - - - x X - - -7 Fungsi kelompok X x - - x X - - -8 Kegiatan integrasi kelp X x - - x X - x -9 Mata pencaharian A A,F A,C A,C,E,F A A A,C,E,F A,C,E A,E,F D. Nelayan
I.2 L= Lengkap S= Sederhana I.9 A. Tani B. Dagang C. PNS
E. Tukang F. Ternak
II. Blok Kegiatan Kelompok
1 Kesertaan&cara memperolehpely
- - - - x x x X -
2 Kendala/Masalah 1,2,3,5 1,2,4 2,3,4 1,3 1,3 2,1 1,3 1,3 13 Mengatasi Komp/Kegagalan 2 - 1 - - - - - -4 Pertemuan Kelp.Rutin&RR - - - - x x x - -5 Bermitra Dng IMP - - - - - x x x x 6 Kerjasama Bidan&Puskesmas X x - x x x x x x
II. 2(Hambatan) 1. Rumor 2. Tdk Nyaman 3. Istri Tdk Ijinkan 4. Kegagalan 5. Lambat Pely
7 Pelt/Orientasi&Penerapan - - - - - - - - - II. 38 R&R - - - - - - - - - 1. Rujukan ke dkt 9 Kegiatan Rutin - - - - x x x - - 2. Diam 10 Keg.Penunjang lainnya - x - - x - x - -
10
11
III. Blok Pembinaan 1 Pembinaan dr Petugas X x x - x x x x x III.4 2 Manfaat(Pst KB, Kader,Peng.) - - - - x x x x x 1. Kades 3 Rujukan tanpa Pembinaan - - - - x - - - - 2. Bidan 4 Keg.Kader/Paling berperan 2,3 2,3 3 2,3 2,3 2,3 1,3 2,3 2,3 3. PLKB/Korlap5 Harapan demi kemajuan Kelp 1,2,3 1,2,3 1 1 1,2 1 1,2 1,2 1 III.5 1. Pembinaan 2. Pertemuan Rutin 3. Kunjungan Petgs IV. Blok Stimulan 1 Dukungan Yg Diharapkan 1,2 1,2 1,2 1,2 1 1 1 1 1 IV. 1 2 Insentif bg motivator 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 Usulan Keg. 3 2,3 3 3 4 3 1,2,3 2,3 3
1. Isentif 2. UPPKS
IV. 2 1. Ditingkatkan IV.3
1. Papan Nama 2. Kaos/Topi 3. Modal 4. Reward
12
4. Jenis Kebutuhan yang perlu ditindaklanjuti : Berdasarkan proses wawancara dan pengamatan dapat digali kebutuhan
sebagaii berikut:
a. Keberadaan Kelompok KB Pria diusulkan untuk ditingkatkan intensitasnya
agar tujuh peran kelompok KB Pria dapat berjalan.
b. Peningkatan perhatian dan pembinaan dari Perangkat Desa, Petugas KB,
Koordinator Lapangan, Bidan Desa, Kabupaten bahkan Propinsi.
c. Peningkatan kapasitas kelompok KB Pria melalui penerbitan Surat Keputusan
pembentukan kelompok yang lebih tinggi.
d. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pelatihan-pelatihan,
dengan jenis materi pengetahuan KB era baru, Kesehatan Reproduksi,,
Pencatatan Pelaporan, strategi kemandirian dalam usaha produktif, strategi
penyuluhan sehingga tugas dan fungsi Kelompok KB Pria dapat berjalan .
e. Peningkatan mutu dan jumlah Bahan KIE
f. Pemberian support, motivasi dalam bentuk perhatian, pemberian seragam
papan nama sebagai jati diri dan identitas sebagai kelompok yang diakui.
g. Pemberian biaya operasional secara rutin berapapun jumlahnya per bulan,
biaya operasional yang selama ini diberikan dalam satu tahun dan tidak
mencukupi untuk administrasi (perlu photo copy dan sebagainya) dan
transportasi penyuluhan.
h. Peningkatan Kemandirian salah satunya dengan kelompok usaha ekonomi
produktif di kelompok KB Pria yang belum ada.
i. Kelompok KB Pria perlu menyimpan dan menyalurkan alat kontrasepsi
Kondom untuk memenuhi kebutuhan dari anggotanya serta dapat melakukan
rujukan terhadap calon maupun peserta KB Pria.
j. Harapan dari Kelompok KB Pria kepada BKKBN bahwa untuk menambah
motivasi, support untuk memacu semangat meningkat, maka sesekali perlu
dikunjungi atau dipantau kinerjanya.
13
Intervensi Tj.Seluai Seginim KayuKunyit
TJ.Iman Luas Gr.Mulyo Kepahiang RejangLebong
Lebong
A.Pemberian Stimulan
Bantuan modal untuk pertanian jagung
Bantuan Modal untuk pertanian dan ternak
Penambahan Isentif
Penambahan Isentif
Bantuan Modal untuk tukang dan pertanian
Bantuan Modal simpan pinjam untuk pupuk
Bantuan Modal untuk meubeler
Bantuan Modal pertanian jagung
Bantuan modal untuk pertanian
b. Pelatihan MetodeKIE, Pelaporan, Dan usaha UPPKS
Metode KIE, Pelaporan
Dan usaha UPPKS
Metode KIE, Pelaporan
Metode KIE, Pelaporan,
Metode KIE, Pelaporan, Dan usaha UPPKS
Metode KIE, Pelaporan, Dan usaha UPPKS
Metode KIE, Pelaporan, Dan usaha UPPKS
Metode KIE, Pelaporan,
Dan usaha UPPKS
Metode KIE, Pelaporan, Dan usaha UPPKS
c. Support Kunjungan,
Sertifikat, Perhatian.
Kunjungan, Sertifikat, Seragam,
Perhatian.
Kunjungan,
Sertifikat, Perhatian, KIE melalui Penmot
Kunjungan,
Sertifikat, Perhatian.
Kunjungan,
Sertifikat, Perhatian.
Kunjungan, Sertifikat,
Perhatian.
Kunjungan, Sertifikat, Perhatian. Papan nama
Kunjungan, Sertifikat, Perhatian.
Kunjungan, Sertifikat, Perhatian.
d. Bahan KIE KB Pria
V V V V V V v v V
Matrik Intervensi
14
5. Intervensi
a. Permasalahan Dari hasil Identifikasi kebutuhan melalui wawancara dapat disimpulkan
berbagai persoalan yang ditindaklanjuti dengan intervensi sebagai berikut :
1. Masalah akses :
• Masyarakat terutama Pasangan Suami Isteri masih rendah dalam
memperoleh Informasi tentang peran Pria ber-KB.
• Informasi anggota kelompok KB pria terhadap peningkatan partisipasi
pria masih rendah
• Bahan KIE masih sedikit sehingga akses informasi rendah
• Pelayanan kegiatan menyangkut penyuluhan dan rujukan terhadap
calon akseptor baik MOP maupun Kondom masih sederhana
2. Masalah kualitas
• Organisasi masih sederhana, kegiatan kelompok belum berjalan
disebabkan pengurus dan anggota kelompok belum mengetahui
tentang peran dan fungsinya.
• Kemandirian, Motivasi, pengetahuan dan keterampilan dari anggota
kelompok rendah dengan berkurangnya pembinaan dan perhatian dari
tingkat Kecamatan, Kabupaten
• Operasional Kelompok kurang hanya diberikan sekali dalam setahun
menyebabkan mekanisme operasional tidak berjalan, pencatatan dan
pelaporan tidak berjalan.
• Peningkatan ekonomi keluarga baru 1 kelompok.
3. Masalah Kuantitas Kesertaan ber-KB Pria di Provinsi Bengkulu masih rendah, pada awal
kegiatan penelitian kesertaan ber-KB pria hasil SDKI Tahun 2009 sebesar
1,9% dan pada 9 kelompok rendah.
b. Bentuk Intervensi
Dalam rangka meningkatkan kapasitas Kelompok KB Pria supaya
dapat melakukan penyuluhan/KIE kepada Calon akseptor KB Pria, mampu
melakukan pencatatan pelaporan, melakukan koordinasi dengan bidan,
mengusahakan dana operasional Kelompok KB Pria secara mandiri melalui
usaha kelompok atau usaha sendiri. Sehingga rencana intervensi adalah:
15
1. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan melalui orientasi agar dapat
melakukan KIE, pelaporan, Kegiatan Ekonomi Keluarga.
2. Disain peran dan fungsi kelompok KB Pria
3. Meningkatkan peran dan fungsi dari Kelompok KB Pria agar dapat
melakukan penguatan jaringan kelembagaan di desanya.
4. Memberikan dukungan operasional selama kegiatan penelitian sebagai
motivasi dalam kegiatan Program KB
5. Pembentukan kelompok ekonomi produktif (UPPKS) dalam rangka
memberikan stimulan dalam kegiatannya.
6. Menghidupkan pertemuan bulan kelompok KB Pria
7. Kunjungan dan pembinaan.
c. Pelaksanaan Intervensi
1. Orientasi
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
keberlangsungan program KB terutama Kesehatan Reproduksi dengan
peserta Pengurus Kelompok KB Pria, Bidan Desa dan PPKBD sejumah 30
orang dan nara sumber dari BKKBN Propinsi Bengkulu terdiri dari Pejabat
Eselon III dan Eselon IV serta Widiaiswara dengan materi meliputi:
a. Visi dan Misi
b. Kebijakan Strategi Peningkatan Partisipasi Pria dan Pola-pola
penggerakan dan pendekatan kelompok
c. Kebijakan Program KB, memberikan informasi tentang perubahan
pelaksanaan Program KB era desentralisasi yang mempengaruhi
dalam pola-pola penggarapan dilapangan.
d. Alat Kontrasepsi dan rujukan
e. KIP/Konseling
f. Pencatatan dan Pelaporan
g. Kegiatan ekonomi produktif melalui UPPKS, untuk memberikan
pengetahuan tentang kegiatan kelompok UPPKS dalam meningkat
perekonomian keluarga.
2. Pembinaan yang dilakukan oleh Kepala Desa, Koordinator Lapangan KB
dan PLKB, dan jenjang selanjutnya.
3. Peningkatan kemandirian, dengan mendorongkan kegiatan ekonomi
keluarga melalui pembentukan UPPKS, sebagai pemberian
16
suplemen/stimulan untuk meningkatkan ekonomi keluarga juga sarana
pertemuan rutin kelompok KB Pria, pada tahap I ada 5 kelompok yang
mendapatkan bantuan pinjaman UPPKS.
4. Pemberian dukungan operasional dalam memberikan motivasi dalam
kegiatan pengelolaa Program KB di Desa, papan nama.
5. Melakukan Pencatatan dan pelaporan.
6. Melakukan Pelayanan Kondom dan rujukan dengan koordinasi dengan
bidan mengenai penyampaian penyuluhan/KIE.
6. Monitoring Tahap Pertama a. Rumusan Permasalahan
Pelaksanaan Monitoring untuk melihat pelaksanaan intervensi yang meliputi
peningkatkan Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan dari Kelompok KB Pria
didaerah sasaran penelitian, perbaikan mekanisme operasional, penguatan
jaringan lembaga di desa, ekonomi produktif dan pendekatkan akses pelayanan
bermitra dengan Bidan Desa dapat berjalan, dan kesertaan pria ber-KB
meningkat.
b. Tujuan : Untuk mengetahui hambatan/permasalahan dan faktor pendukung dalam
“Model Peningkatan Partisipasi Anggota Kelompok KB Pria dalam Upaya
Pencapaian KKP Anggota KB Pria Melalui Stimulant Ekonomi Produktif dan
Insentif Dalam Wilayah Propinsi Bengkulu” yang akan dirumuskan dalam
suatu model disesuaikan dengan potensi dan kemampuan sumber daya yang
ada.
C. Hasil Monitoring
Dari hasil monitoring diperoleh gambaran sebagai berikut :
1. Tingkat Pengetahuan dari Peserta Orientasi
Pada awal kegiatan melalui Identifikasi Masalah/penjajagan kebutuhan
diketahui tingkat pemahaman dari Kelompok KB Pria, Bidan Desa,
Koordinator lapangan terhadap Program KB masih lemah. Pemahaman
Kelompok KB Pria terhadap tugas dan fungsi masih lemah sehingga perlu
17
dilakukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam pelaksanaan
tugas sehingga dapat menjadi Kelompok yang mandiri.
Setelah dilakukan orientasi adanya perubahan terhadap pengetahuan,
sikap dan keterampilan dari peserta orientasi. Bidan Desa sebagai rujukan
dari kegiatan dapat dijalankan dengan baik, mereka telah dapat
memahami tentang Peningkatan Partisipasi Pria ber-KB.
2. Pertemuan Kelompok Kelompok KB Pria telah melakukan pertemuan antar anggota kelompok
KB Pria melalui kegiatan arisan, pengajian, zikir, dan kelompok kegiatan
lainnya Pertemuan dalam rangka menyebarkan informasi tentang KB dan
Kesehatan Reproduksi khususnya KB Pria, dan membahas tentang
kegiatan ekonomi produktif.
3. Kegiatan KIE Kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi dan rujukan setelah
dilaksanakan orientasi dan pembinaan secara terus menerus anggota
kelompok telah dapat melakukan penyuluhan tentang Program KB
terutama Kesehatan Reproduksi dan KB terutama KB Pria dalam rangka
mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera dibantu oleh Bidan
Desa.
4. Kegiatan Ekonomi Produktif Kegiatan ekonomi produktif mempunyai manfaat yang besar pada tahun
2008 baru proses pembentukan kelompok UPPKS untuk diberikan
pinjaman UPPKS pada 5 kelompok KB Pria dengan usulan kegiatan untuk
pertanian, peternakan dan pupuk.
5. Keadaan Kelembagaan Desa Keadaan kelembagaan secara administrasi ditingkatkan salah satunya
melalui Surat Keputusan yang lebih tinggi, dan perhatian dari Kecamatan
serta Kabupaten sudah lebih baik, salah satunya adanya peminjaman
motor dinas untuk kegiatan kelompok KB Pria di Giri Mulya Kabupaten
Bengkulu Utara.
6. Pendataan dan Pencatatan Pelaporan Setelah diberikan orientasi dan telah memahami salah satu peran
kelompok KB Pria menyangkut Pencatatan dan Pelaporan, kelompok telah
dapat melakukan pendataan terhadap peserta KB Pria.
7. Pelayanan KB dan Rujukan Pengurus dan anggota kelompok KB Pria sudah dapat melakukan
pelayanan KB Kondom serta melakukan rujukan bagi Calon peserta MOP
kepada Bidan Desa
Matrik Perkembangan setelah dilakukan intervensi tahap pertama No Sasaran
Novembe Desember November Desember November Desember1 2 3 4 5 6 7 8
1 Tj. Seluai Ada Ada Tdk ada Ada Tdk Ada Dlm Pembentukan2 Kayu Kunyit Ada Ada Tdk ada Ada Tdk Ada Dlm Pembentukan3 Seginim Ada Ada Tdk ada Ada Tdk Ada Dlm Pembentukan4 Tj. Iman Ada Ada Tdk ada Ada Tdk Ada Dlm Pembentukan5 Luas Ada Ada Ada Ada Ada6 Cirebon Baru Ada Ada Tdk ada Ada Tdk Ada Dlm Pembentukan7 Talang Rimbo Ada Ada Tdk ada Ada Tdk Ada Dlm Pembentukan8 Betanggur Ada Ada Tdk ada Ada Tdk Ada Dlm Pembentukan9 Giri Mulya Ada, Ada Ada, Ada Tdk Ada Dlm Pembentukan
Tdk Kadang2ada SK
Kegiatan Lainnya Keg. EkonomiKelembagaan
DATA PESERTA KB PRIA WILAYAH SASARAN PENELITIANBULAN NOVEMBER 2008 DAN DESEMBER 2008 DAN AGUSTUS 2009
No Sasaran
MOP KDM MOP KDM
1 Tj. Seluai 11 0 11 22 Kayu Kunyit 23 0 23 143 Seginim 11 8 94 104 Tj. Iman 12 0 4 205 Luas 25 5 25 136 Cirebon Baru 8 9 8 167 Talang Rimbo 1 12 1 168 Betanggur 0 31 1 319 Giri Mulya 3 17 7 48
Jumlah 94 82 174 170
November DesemberPeserta KB Pria Peserta KB Pria
Pada awal kegiatan November 2008b data Peserta KB Pria MOP 94 serta
Kondom 82 setelah dilakukan Orientasi dan pembinaan, kelompok KB Pria
telah dapat memberikan pelayanan KB dan rujukan serta melakukan
pendataan peserta KB Pria, hal ini terlihat perkembangan bulan Desember
2008 Peserta MOP sebesar 174 dan Kondom sebesar 170.
18
19
D. Evaluasi Tengah Dari hasil monitoring ditemukan beberapa kegiatan yang belum dapat berjalan
sebagaimana yang diharapkan pada tujuan dari Penelitian sehingga perlu
diperbaiki pada tahap berikut yaitu :
1. Pertemuan pada kelompok KB pria yang sudah berjalan masih terbatas pada
pengurus dan anggota kelompok yang tidak melibatkan Bidan Desa, Aparat
Desa dan pihak lain yang dapat membantu dalam peningkatan partisipasi pria
untuk ber-KB
2. Penyuluhan terbatas dan sederhana terbatas pada anggota kelompok dan
keluarga, kelompok KB Pria belum dapat mengembangkan Media KIE yang
lain, penyuluhan tersebut juga belum menjangkau pada masyarakat luas.
3. Peserta KB Pria terutama peserta MOP/Vasektomi belum dapat dimanfaatkan
sebagai motivator atau juru kampanye Pria ber-KB serta belum dapat
dijadikan sumber informasi bagi calon KB Pria secara meluas
4. Komitmen tentang strategi pelayanan KB belum sepenuhnya dijalankan salah
satunya menyangkut pelayanan KB Pria walaupun 1 orang
5. Insentif bagi calon KB Pria Vasektomi Rp. 100.000 dan Rp. 10.000 bagi yang
mendapatkan belum dapat meningkatkan peserta KB Pria Vasektomi
6. Masih adanya budaya malu melaporkan sebagai peserta KB Pria terutama
peserta Kondom
7. Kegiatan ekonomi produktif dari hasil pinjaman UPPKS belum dapat
dimanfaatkan untuk penambahan operasional Kelompok KB Pria dan
pendapat keluarga dari peserta KB Pria
8. Masih adanya kendala mencari waktu yang tepat bagi calon Peserta KB pria
dari keluarga petani.
20
Matrik Evaluasi Tengah dan Hasil Identifikasi Masalah tahap Kedua
No Sasaran Pertemuan
Tenaga Motivator yang Insentif/ Kegiatan Pendataan Penguatan Keterangan
Rencana Intervensi
dan Penyuluhan Handal Operasional Ekonomi Jaringan
1 2
1 Tj. Seluai Sederhana 1 Kurang Sederhana 1 1,2 Pendataan : 1. Orientasi
2 Kayu Kunyit Sederhana 1 Kurang Sederhana 1 1,2;3 1. Pst KB Pria 2. Pembinaan
3 Seginim Sederhana 1 Kurang Sederhana 1 1,2 2. Calon Pst KB 3. Perbaikan Mekanisme Ops
4 Tj. Iman Sederhana 1 Kurang Sederhana 1 1 Penguatan Jaringan
4. Perbaikan Struktur Kelembagaan
5 Luas Cukup Baik 1 Kurang Sederhana 1 1,2;3 1. Bidan 5. Penguatan Jaringan 6 Cirebon Baru Sederhana 1 Kurang Sederhana 1 1 2. Kades 6. Perbaikan
7 Talang Rimbo Sederhana 1 Kurang Sederhana 1 1 3. Toga/Toma 7. Peningkatan Ekonomi Produktif
8 Betanggur Sederhana 1 Kurang Sederhana 1 1;2 Motivator : 9 Giri Mulya Sederhana 1 Kurang Sederhana 1 1,2 1. Individu
2. Massa
21
E. Disain Intervensi Tahap Perbaikan :
1. Peningkatan keterampilan bagi Kelompok KB Pria, Bidan dan Kepala Desa
untuk memberikan dan mendukung pelaksanaan KIE Massa
2. Peningkatan Sumber Daya Manusia pengurus kelompok KB Pria agar dapat
melaksanakan kegiatan 7 peran Kelompok KB Pria
3. Pendataan dalam penajaman sasaran calon peserta KB Pria
4. Penguatan jaringan
5. Pembinaan dan perbaikan stimulan menuju kemandirian
6. Perbaikan mekanisme pelayanan KB dan rujukan serta pelaporan.
F. Bentuk Intervensi Tahap II
1. Orientasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan Sikap
dalam memberikan penyuluhan termasuk penyuluhan massal dari Dokter
Spesialis Bedah dan KIP Konseling pada pengurus Kelompok KB Pria, Bidan
Desa, Kepala Desa, Koordinator Lapangan KB, PPKBD sejumlah 60 orang
yang diharapkan sebagai tenaga motivator dan juru kampanye peningkatan
partisipasi pria ber-KB serta usaha ekonomi dan penguatan jaringan
kelembagaan.
2. Pendataan calon peserta KB pria sebagai penajaman sasaran pada ibu hamil,
ibu yang mengalami komplikasi, ibu yang tidak sesuai pemakaian alat
kontrasepsi wanita, ibu yang mengalami keguguran melalui R/I/KS, data di
PPKBD atau Sub PPKBD dan Bidan Desa.
3. Pembinaan dari desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi.
4. Perbaikan mekanisme pelaporan, pelayanan kontrasepsi dan rujukan
5. Penguatan jaringan kelembagaan terutama dengan Kepala Desa dengan
penerbitan petunjuk pelaksanaan Enam Peran Kepala Desa Menyukseskan
Program KB.
6. Perbaikan Mutu kelompok KB Pria dengan penerbitan buku petunjuk
pelaksanaan pembentukan dan pembinaan kelompok KB Pria.
7. Peningkatan usaha ekonomi produktif dan pendekatan kemitraan usaha
dengan instansi lain
22
4
681
G. Monitoring Tahap II 1. Penguatan Jaringan kerja sama dengan Bidan Desa, Aparat Desa, Tokoh
Agama,Tokoh Masyarakat telah berjalan
2. Kelompok KB Pria telah menyalurkan alkon kondom baik dalam wilayah
kelompok maupun diluar wilayah kelompok.
3. Telah dilakukan pendataan calon Peserta KB Pria sesuai dengan petunjuk
4. Perhatian dari tingkat atas telah meningkat termasuk dalam pembuatan SK
dari Kepala Desa, Kecamatan dan Bupati
Gambaran Kesertaan KB Pria
No Sasaran +/-
MOP KDM MOP KDM MOP KDM
1 Tj. Seluai 11 2 12 7 1 52 Kayu Kunyit 23 14 21 4 -2 -103 Seginim 94 10 93 16 -1 64 Tj. Iman 4 20 5 20 1 05 Luas 25 13 28 9 3 -6 Cirebon Baru 8 16 9 23 1 77 Talang Rimbo 1 16 3 32 2 18 Betanggur 1 31 3 49 2 19 Giri Mulya 7 48 12 79 5 3
Jumlah 174 170 186 239 12 69
Peserta KB Pria Peserta KB PriaDes-08 Desember 2009
Dari Keterangan terhadap kondisi penurunan kesertaan ber-KB baik MOP dan
Kondom, di Kayu Kunyit adanya pemekaran dari wilayah desa, termasuk di
Kecamatan Seginim, sedangkan Kondom masih ada sebagai kontrasepsi antara
maka ada ganti cara ke kontrasepsi lainnya
H. Evaluasi Akhir Dari pertemuan evaluasi akhir OR Peningkatan Partisipasi Pria yang dihadiri dari
Kabid KB, Korlap/PLKB dan Ketua Kelompok KB Pria wilayah sasaran penelitian,
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kesadaran masyarakat untuk ber-KB sudah tinggi tetapi untuk KB pria masih
dijumpai kendala.
2. Alokasi dana untuk Program KB setiap Kabupaten sangat kecil dan
bervariasi, dan untuk Operasional untuk kelompok KB Pria tidak ada,
diharapkan operasional dari Provinsi ditingkatkan.
23
3. di Kabupaten Lebong sarana Mobil Mupen yang diperoleh dari DAK telah
dimanfaatkan untuk penyuluhan
4. Dukungan motivator dari Kabupaten dan Provinsi sangat diharapkan untuk
memberikan penyuluhan pada masyarakat.
5. Perlu adanya bantuan ATTG yang disesuaikan dengan kegiatan pertanian
6. Perlu adanya tenaga handal dari Provinsi untuk mendukung tenaga motivator
yang ada di Kelompok
7. Bahilo atau spanduk mengajak KB Pria tidak ada
8. Struktur Kelompok tetap menggunakan yang lama tetapi perlu adanya
peningkatan motivator/jurkam dimasing-masing kelompok.
Rekomendasi Tahun 2010 Upaya-upaya yang harus dilakukan sebagai berikut :
1. Meningkatkan KIE agar KB Pria dirasakan sebagai kebutuhan
2. Meningkatkan dukungan lintas sektor yaitu Dinas Pertanian, Perkebunan,
Koperasi agar Program KB Pria lebih integral dan komprehensif
3. Meningkatkan advokasi pada pengambil keputusan agar kelompok KB Pria
lebih eksis dengan Surat Keputusan atau Peraturan Desa didukung dengan
data yang konkrit
4. Meningkatkan program pendampingan kelompok
5. Meningkatkan kemitraan
6. Meningkatkan pemberdayaan kelompok agar terjaga keberlangsungannya
7. Menumbuhkan persepsi masyarakat perlu waktu dan pendekatan langsung,
kesabaran dan ulet dengan menampilkan tokoh panutan
8. Peningkatan Operasional Kelompok
9. Perbaikan Struktur Kelompok KB Pria dan Mekanisme pelaporan.
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Anggota Pembinaan Motivator Bidan,Kec dan Kab
Mekanisme Operasional Pelayanan KB, Rujukan dan Laporan
Penutup Demikian Laporan Evaluasi Akhir dari Penelitian Model Peningkatan Partisipasi
Anggota Kelompok KB Pria Dalam Upaya Pencapaian KKB Anggota KB Pria Melalui
Stimulant Ekonomi Produktif Dan Insentif Dalam Wilayah Provinsi Bengkulu.
Pasutri& Masyarakat
BIDAN DESA
Pely KB Kondom, Rujukan(MOP,
Rujukan, Komplikasi, KIE, Ibu
Tdk Cocok semua alkon
PPKBD/SUB
KELOMPOK KB PRIA
PASUTRI
Distribusi, Pely Kondom R/R
Konsultasi, RR Rujukan
24
25