Laporan Akhir 4
-
Upload
hilman-muhammad-ramdhan -
Category
Documents
-
view
15 -
download
0
description
Transcript of Laporan Akhir 4
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Batuan sedimen adalah sebuah batuan yang merupakan batuan yang
berasal dari batuan beku, batuan sedimen dapat terbentuk karena batuan beku
mengalami pelapukan yang mungkin disebabkan oleh salah satu faktor yang
dapat menyebabkan batuan beku menjadi melapuk ada tiga yaitu, hidrosfer,
biosfer dan atmosfer, setelah mengalami pelapukan maka hasil dari proses
pelapukan tersebut akan tertransportasikan oleh air maupun oleh angin, dan
megendap di suatu tempat lalu mengalami proses penompakan dan
diperombakan kembali batuan atau yang sering kita sebut dengan proses
diagenesa.
Batuan sedimen dibagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan jenisnya,
yaitu batuan sedimen klastik dan juga non klastik. Batuan sedimen klastik adalah
batuan sedimen yang terbentuk karena proses perombakan jenis batuan
sebelumnya seperti batuan beku, batuan metamorf bahkan batuan sedimen itu
sendiri yang diangkut oleh angina atau air dan kemudian berkumpul disuatu
cekungan dan proses ini adalah proses pembentukan batuan sedimen secara
mekanik, sedangkan yang dimaksud dengan batuan sedimen non klastik adalah
batuan sedimen yang berasal dari organisme yang telah mati atau makhluk hidup
yang telah mati seperti hewan-hewan, cangkang keras dan semacamnya yang
kemudian karena ada reaksi kimia tertentu menjadi membatu, maka proses
pembentukan batuan ini adalah proses pembetukan secara kimiawi.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Praktikum pada minggu lalu dilaksanakan dengan maksud untuk
mengetahui mengenai batuan sedimen
1.2.2 Tujuan
Mengetahui keterbentukan batuan sedimen
Mengenal struktur batuan sedimen
1
2
Mengetahui pendeskripsikan batuan sedimen
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah sebuah batuan yang merupakan batuan yang
berasal dari batuan beku, batuan sedimen dapat terbentuk karena batuan beku
mengalami pelapukan yang mungkin disebabkan oleh salah satu faktor yang
dapat menyebabkan batuan beku menjadi melapuk ada tiga yaitu, hidrosfer,
biosfer dan atmosfer, setelah mengalami pelapukan maka hasil dari proses
pelapukan tersebut akan tertransportasikan oleh air maupun oleh angin, dan
megendap di suatu tempat lalu mengalami proses penompakan dan
diperombakan kembali batuan atau yang sering kita sebut dengan proses
diagenesa.
Batuan sedimen dibagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan jenisnya,
yaitu batuan sedimen klastik dan juga non klastik. Batuan sedimen klastik adalah
batuan sedimen yang terbentuk karena proses perombakan jenis batuan
sebelumnya seperti batuan beku, batuan metamorf bahkan batuan sedimen itu
sendiri yang diangkut oleh angina atau air dan kemudian berkumpul disuatu
cekungan dan proses ini adalah proses pembentukan batuan sedimen secara
mekanik, sedangkan yang dimaksud dengan batuan sedimen non klastik adalah
batuan sedimen yang berasal dari organisme yang telah mati atau makhluk hidup
yang telah mati seperti hewan-hewan, cangkang keras dan semacamnya yang
kemudian karena ada reaksi kimia tertentu menjadi membatu, maka proses
pembentukan batuan ini adalah proses pembetukan secara kimiawi.
Dilapangan batuan sedimen ini adalah bataun yang mudah dikenali karena
batuan ini berstruktur perlapisan atau berlapis-lapis, lapisan-lapisan tersebut
terbentuk karena adanya perbedaan besar butir dan perbedaan warna batuan.
2.2 Tekstur Batuan Sedimen
2
3
Seperti halnya batuan lainnya, batuan sedimen juga memilki tekstur batuan
yang khusus untuk membedakan batuan sedimen dengan jeni-jenis batuan yang
lainnya, cirri-ciri tekstur batuan sedimen tersebut antar lain adalah :
Ukuran butir
Untuk mengetahui ukuran butir batuan sedimen klastik maka yang harus
kita lakukan adalah melihat skala wenworth untuk mengetahuinya
Bentuk butir
Selain ukuran butir kita juga harus memperhatikan bagaiman bentuk butir
dari batuan sedimen tersebut untuk memudahkan kita
mengklasifikasikannya, bentuk butir sedimen ini dibagi menjadi beberapa
bentuk, yaitu, membulat, menyudut, menyudut tanggung dan membulat
tanggung.
Porositas
Porositas ialah kemampuan batuan sedimen untuk menyarangkan air,
menyarangkan air adalah proses menahan air, batuan sedimen dapat
dikatakan memiliki porositas yang baik apabila dapat menyarangkan atau
menahan air, sedangkan porositas yang buruk adalah apabila batuan
sedimen menyerap air tersebut.
Kemas
Kemas untuk batuan sedimen terbagi menjadi dua yaitu kemas tertutup dan
terbuka, suatu kemas dapat dikatakan tertutup apabila jarak antar butirnya
tidak ada semennya, sedangkan kemas terbuka adalah, jarak antar
butirnya terdapat semen.
Pemilahan
Pemilahan disini adalah apabila kita akan mendeskripsikan batuan sediman
maka kita harus melihat bentuk butirnya, apabila butirnya itu seragam maka
itu adalah pemilahan yang baik, sedangkan yang dimasud pemilahan buruk
adalah apabila bentuk butirnya tidak seragam.
Kekompakan
Kekompakan dalam batuan sedimen dibagi menjadi tiga yaitu, kompak,
lunak, dan mudah hancur.
Reaksi dengan HCL
Apabila kita ingin mengetahui jenis dan genesa batuan sedimen maka kita
harus mencoba dengan reaksi HCL apabila batuan tersebut bereaksi
3
4
dengan HCL yang ditunjukan dengan HCL tersebut bereaksi seperti air
soda maka jenis batuan sedimen non klastik dan genesa batuannya berarti
kimiawi, sedangkan apabila tidak bereaksi maka batuan sedimen tersebut
adalah batuan sedimen klastik dan genesa atau pembentukan batuannya
adalah proses mekanik.
2.3 Struktur Batuan Sedimen
Untuk mengenali batuan sedimen maka kita juga perlu mengetahui struktur
dari batuan sedimen tersebut, struktur batuan primer dibagi kedalam tiga macam
struktur batuan sedimen yaitu, struktur batuan sedimen yang terbentuk sebelum
proses pembatuan, struktur sedimen primer dan struktur sedimen sekunder,
untuk lebih jelas uraiannya adalah sebagai berikut :
Struktur sedimen litifikasi (sebelum proses pembatuan)
Struktur sedimen ini terjadi karena sebelum lapisan yang lebih muda
diendapkan lapisan struktur sedimen telah terbentuk dibagian atas
lapisannya, struktur ini sangat penting untuk kita ketahui karena dapat
menentukan arah aliran dari batuan sedimen tersebut.
Struktur sedimen primer
Proses pembentukan struktur sedimen primer ini terjadi karena ada struktur
yang terbentuk juga pada masa pengendapan dan prosesnya terjadi
perlapisan mendatar (flat bedding), perlapisan silang siur (cross bedding),
laminasi sejajar (parallel limitation), dan yang terakhir adalah ripple mark.
Struktur sedimen sekunder
Pembentukan struktur sekunder ini adalah proses yang terjadi setelah
proses pengendapan itu selesai, hal ini terjadi karena lapisan pasir yang
ada diatas jatuh kedalam lapisan lumpur yang ada dibawahnya.
2.4 Macam-macam Batuan Sedimen
Macam-macam batuan sedimen antara lain seperti dibawah ini :
Tufa
Tufa merupakan suatu batuan karbonat yang porous, diendapkan sebagai
lapisan tipis dipermukaan, di dekat mata air (Springs), dan sungai (Rivers).
4
5
Foto 2.1Tufa
Bentonit
Bentonit merupakan terjadi karena akibat devitrivikasi dari tufa glass yang
mengendap di dalam air. Dan terjadi karena proses pengendapan kimia
dalam suasana basa (alkali) dan sangat silikan.
Foto 2.2Bentonit
Lempung
Lempung terbentuk akibat dari proses pelapukan batuan silica oleh asam
karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi. Lempung
mempunyai partikel mineral berkerangka dasar silikat yang berdiameter
kurang dari 4 mikrometer.
Foto 2.3Lempung
Batu Gamping
5
6
Batu gamping merupakan batuan sedimen dengan komposisi mineral
utamanya dari kalsit (CaCO3). Batu gamping mempunyai tekstur yang
bervariasi antara lain rapat, afanitis, berbutir kasar. Batu gamping juga bisa
terbentuk karena proses organisme atau proses anorganik.
Foto 2.4Batu Gamping
Konglomerat Kuarsa
Konglomerat terjadi pada proses transport pada material-material penyusun
dan mengakibatkan fragmennya itu membentuk bulatan. Konglomerat
memiliki ukuran butir antara 2-256 milimeter.
Foto 2.5Konglomerat Kuarsa
6
7
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1 Tugas
3.1.1 Mendeskripsikan 5 Batuan Sedimen
Mendeskripsikan 5 batuan sedimen yang tersedia pada Laboratorium
Geologi.
3.1.2 Membuat 4 Sturktur Batuan Sedimen
Membuat 4 struktur batuan sedimen pada kertas HVS A4.
3.1.3 Membuat Skala Went Worth
Membuat skala Went Worth menggunakan kertas HVS A4.
3.2 Pembahasan
3.2.1 Mendeskripsikan 5 Batuan Sedimen
a) Nama Batuan : LG/BS/001/2014
Tekstur Batuan
- Ukuran Butir : -
- Bentuk Butir : -
- Porositas : Baik
- Pemilahan : -
- Kekompakan : Padat
- Reaksi HCl : Bereaksi
Jenis Batuan : Non Klastik
Genesa Batuan : Kimia
Sketsa Batuan :
Gambar 3.1LG/BS/001/2014
7
8
b) Nama Batuan : LG/BS/002/2014
Tekstur Batuan
- Ukuran Butir : Sangat Halus (18− 116mm¿
- Bentuk Butir : Menyudut
- Porositas : Baik
- Pemilahan : Baik
- Kekompakan : Padat
- Reaksi HCl : Bereaksi
Jenis Batuan : Klastik
Genesa Batuan : Mekanik
Sketsa Batuan :
Gambar 3.2LG/BS/002/2014
c) Nama Batuan : LG/BS/003/2014
Tekstur Batuan
- Ukuran Butir : -
- Bentuk Butir : -
- Porositas : Buruk
- Pemilahan : -
- Kekompakan : Padat
- Reaksi HCl : Bereaksi
Jenis Batuan : Non Klastik
Genesa Batuan : Kimia
Sketsa Batuan :
8
9
Gambar 3.3LG/BS/003/2014
d) Nama Batuan : LG/BS/004/2014
Tekstur Batuan
- Ukuran Butir : Silt (116mm)
- Bentuk Butir : Menyudut
- Porositas : Baik
- Pemilahan : Baik
- Kekompakan : Padat
- Reaksi HCl : Bereaksi
Jenis Batuan : Klastik
Genesa Batuan : Mekanik
Sketsa Batuan :
Gambar 3.4LG/BS/004/2014
e) Nama Batuan : LG/BS/005/2014
Tekstur Batuan
- Ukuran Butir : -
- Bentuk Butir : -
- Porositas : Baik
- Pemilahan : -
9
10
- Kekompakan : Padat
- Reaksi HCl : Bereaksi
Jenis Batuan : Non Klastik
Genesa Batuan : Kimia
Sketsa Batuan :
Gambar 3.5LG/BS/005/2014
3.2.2 Membuat 4 Struktur Batuan Sedimen
Sudah terlampir pada bagian lampiran
3.2.3 Membuat Skala Went Worth
Sudah terlampir pada bagian lampiran
10
11
BAB IV
ANALISA
Batuan sedimen menurut pengertian umum merupakan batuan yang
terbentuk dari proses pelapukan batuan beku yang disebabkan oleh, hidrosfer,
biosfer dan atmosfir, serta kemudian tertransportasikan oleh angin dan air dan
mengendap disuatu cekungan serta mengalami pemadatan dan perombakan
kembali. Pada percobaan ini kita melakukan pendeskripsian batuan sedimen.
Diantaranya yang kita deskripsikan adalah tekstur batuan, jenis batuan, dan
genesa batuan. Tekstur batuan terbagi beberapa macam, antara lain : Ukuran
butir, bentuk butir, porositas, pemilahan, kekompakan dan reaksi HCl.
Pada pendeskripsian ini ditemukan kejanggalan batuan yang di
deskripsikan ketika direaksikan dengan HCl bereaksi semuanya. Hal ini
dimungkinkan karena batuan yang tersimpan pada laboratorium geologi saling
bergesekan dan menyebabkan batuan yang seharusnya tidak mengandung
karbon. Dan untuk menentukan jenis batuan dan genesa batuan tidak dapat
dilihat dari reaksi HCl karena reaksi HCl hanya untuk menguji batuan tersebut
mengandung unsur karbon atau tidak.
11
12
BAB V
KESIMPULAN
Dari percobaan mengenai batuan sedimen ini dapat disimpulkan bahwa
batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk akibat pengendapan dan
mengelami proses pelapukan, pelarutan, transportasi dan diendapkan kembali
(diagenesa). Pengendapan tersebut adalah akibat pengaruh dari luar yaitu akibat
hidrosfer, biosfer, dan atmosfer. Batuan sedimen terbentuk dari batuan induk
sebelumnya dan juga dari cangkang binatang dan sisa tumbuhan.
Batuan sedimen juga memiliki struktur batuan diantaranya lapisan, graded
bedding, cross bedding dan current ripple. Struktur lapisan adalah struktur
batuan sedimen yang berlapis. Graded bedding merupakan struktur batuan
sedimen yang terbentuk dari halus hingga kasar hal ini disebabkan oleh masa
jenis dari batuan tersebut sehingga yang masa jenisnya besar akan berada pada
bagian bawah lapisan.
Pada pendeskripsian batuan sedimen kita dapat mengetahui mengenai
tekstur batuan, jenis batuan dan genesa batuan. Tekstur batuan ini dapat dibagi
beberapa macam yang harus dideskripsikan antara lain bentuk butir, ukuran
butir, porositas, pemilahan, kekompakan dan reaksi HCl. Jenis batuan sedimen
memiliki 2 macam ada yang klastik dan juga non klastik sedangkan genesa
batuan juga mempunyai 2 macam yaitu kimia dan mekanik.
12
13
DAFTAR PUSTAKA
Junaidi, wawan, 2009, “Media Pembelajaran”, http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/batuan-sedimen.html. Diakses pada tanggal 7 maret 2014.
rhy, 2009, “Batuan Sedimen”, http://batuan-sedimen-rhy.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 7 maret 2014.
Alphazero, 2013, “Jenis-jenis Batuan Sediem”, http://tambangunp.blogspot.com/2013/07/jenis-jenis-batuan-sedimen.html. Diakses pada tanggal 7 maret 2014.
13
14
LAMPIRAN
14