LAPORAN 3 STOMATA
-
Upload
rizkahasanah -
Category
Documents
-
view
130 -
download
1
description
Transcript of LAPORAN 3 STOMATA
LAPORAN
PRAKTIKUM PLANT ANATOMY AND PHYSIOLOGY
STOMATA
OLEH :
RIZKA HASANAH
F05112011
KELOMPOK 1
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI PGMIPAU
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014
STOMATA
Oleh :
RIZKA HASANAHPogram Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan,
Universitas Tanjungpura Pontianak
ABSTRACT
Stomata is derived from the Greek meaning stoma hole or porous , so the stomata
are small holes oval surrounded by two specialized epidermal cells called the
cover cells (Cell Guard), which cover the cells are epidermal cells that have
undergone incidence of changes in form and function to set the size of the holes
that exist among them. Stomatal function as a way out of the air . Practicum on
stomata aimed to determine the types of stomata of the leaves and the leaf
epidermal structure . Practicum is done by observing the fresh preparations of
leaves Oryza sativa, Ficus sp., Nymphaea sp., and Arthocarpus integra .
Observations began by making a transverse incision fresh preparations Oryza
sativa, Ficus sp., Nymphaea sp., and Arthocarpus integra , then placed on a glass
object and then covered with a drop akuade coverglass. Preparations were
observed under a microscope of magnification smallest increase later in the
sector and strengthened. Once part of stomata is found, the observed structure of
leaf stomata owned, along with the parts. Mixture in a picture and appropriate
information diberik observations In Oryza sativa has type Graminae with
kriptofor guard cell shape. While Nymphaea sp. Halter has type stomatal guard
cells with prominent. Fresh preparations Ficus has type stomatal Kidney and
kriptofor. In fresh preparations Arthocarpus integra type stomata have kidney and
kriptofor.
Keywords : epidermis, , guard cells, leaves , neighboring cells , stomata ,the type
of stomata
ABSTRAK
Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau porus,
jadi stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh
dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup (Guard Cell), dimana sel
penutup tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami kejadian
perubahan bentuk dan fungsi yang dapat mengatur besarnya lubang-lubang yang
ada diantaranya . stomata memiliki fungsi sebagai jalan keluar masuk udara.
Praktikum tentang Stomata bertujuan untuk mengetahui tipe-tipe stomata daun
dan struktur epidermis daun tersebut. Praktikum dilakukan dengan mengamati
preparat segar daun Oryza sativa, Ficus sp. , Nymphaea sp. , dan Arthocarpus
integra. Pengamatan dimulai dengan membuat sayatan melintang preparat segar
Oryza sativa, Ficus sp. , Nymphaea sp. , dan Arthocarpus integra, kemudian
diletakkan diatas objek glass dan diberi setetes akuade kemudian ditutup dengan
coverglass. Preparat diamati dibawah mikroskop, dilihat struktur stomata yang
dimiliki daun, beserta bagian-bagiannya. Pada Oryza sativa memiliki tipe
graminae dengan bentuk sel penjaga kriptofor. Sedangkan Nymphaea sp.
memiliki tipe stomata Halter dengan sel penjaga menonjol. Preparat segar Ficus
memiliki tipe stomata Ginjal dan kriptofor. Pada preparat segar Arthocarpus
integra memiliki tipe stomata Ginjal dan kriptofor.
Kata kunci : daun epidermis,, stomata, sel penjaga, sel tetangga, tipe stomata
daun
PENDAHULUAN
Stomata daun adalah sarana utama pertukaran gas pada tumbuhan. Stomata
berbentuk pori-pori kecil, biasanya di sisi bawah daun, yang dibuka atau ditutup
di bawah kendali sepasang sel berbentuk pisang yang disebut sel penjaga. Ketika
terbuka, stomata memungkinkan CO2 untuk memasuk ke daun untuk melakukan
sintesis glukosa, dan juga memungkinkan untuk air (H2O) dan oksigen bebas (O2)
untuk keluar. Selain membuka dan menutup stomata (perilaku stomata), tanaman
menggunakan kontrol atas pertukar gas mereka dengan memvariasikan kepadatan
stomata dalam daun ketika mereka baru diproduksi (seperti pada musim semi atau
musim panas). Stomata per satuan luas (kepadatan stomata) bisa mengambil
banyak O2, dan semakin banyak air yang dapat dilepaskan. Jadi, lebih tinggi
kerapatan stomata dapat sangat memperkuat potensi untuk kontrol perilaku atas
kehilangan kadar air dan penyerapan CO2 (Grant, 2009).
Tidak semua stomata pada spesies sangat peka terhadap kelembaban
atmosfer. Stomata menutup bila selisih kandungan uap air di udara dan di ruang
antar sel melebihi titik kritik. Hal itu mungkin disebabkan gradien uap yang tajam
mendorong penutupan stomata, respon paling cepat terhadap kelembaban yang
rendah terjadi pada saat tingkat cahaya rendah. Suhu tinggi (30 – 350C) biasanya
menyebabkan stomata menutup. Mungkin hal ini sebagai respon taklangsung
tumbuhan terhadap keadaan rawan air, atau mungkin karena laju respirasi naik
sehingga CO2 dalam daun juga naik. Stomata membuka karena meningkatnya
pencahayaan (dalam batas tertentu) dan peningkatan cahaya menaikkan suhu daun
sehingga air menguap lebih cepat naiknya suhu membuat udara mampu membawa
lebih banyak kelembaban sehingga transpirasi meningkat dan akan mempengaruhi
bukaan stomata (Salisbury, 1995) .
Stomata ini berfungsi sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses
fotosintesis, sebagai jalan penguapan (transpirasi), dan sebagai jalan pernapasan
(respirasi). Stomata sangat penting bagi tumbuhan karena pori stomata merupakan
tempat terjadinya pertukaran gas dan air antara atmosfer dengan system ruang
antar sel yang berada pada jaringan mesofil di bawah epidermis. Hal ini sangat
menyebabkan stomata sangat berperan dalam proses transpirasi dan fotosintesis
(Moore, 1988). Stomata pada sebagian besar tumbuhan lebih terkonsentrasi pada
permukaan bagian bawah daun, yang mengurangi transpirasi karena permukaan
bagian bawah menerima lebih sedikit cahaya matahari dibandingkan dengan
permukaan atas (Campbell, 2003).
Stomata terdiri atas sel penjaga dan sel penutup yang dikelilingi oleh
beberapa sel tetangga (Fahn, 1982) . Mekanisme menutup dan membuka-nya
stomata tergantung dari tekanan turgor sel tanaman, atau karena perubahan
konsentrasi karbondioksida, berkurangnya cahaya dan hormon asam absisat
(Lakitan, 1996) . Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut dengan sel
tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel
penutup. Sel penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah
dari sel epidermis lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis lainnya
disebut faneropor, sedangkan jika menonjol atau tenggelam di bawah permukaan
disebut kriptopor. Setiap sel penutup mengandung inti yang jelas dan kloroplas
yang secara berkala menghasilkan pati. Dinding sel penutup dan sel penjaga
sebagian berlapis lignin (Arifin,2010. Online).
Stomata pada daun beragam tergantung pada spesies tumbuhannya.secara
teknis yang dimaksud stomata adalah celah yang ada diantara dua sel
penjaga,sedangkan aparatus stomata adalah kedua sel penjaga
tersebut.Berdampingan dengan sel penjaga terdapat sel-sel epidermis yang juga
telh termodifikasi,yang doisebut sebagai sel pendukung (Ross, 1995).
Stomata adalah celah diantara epidermis yang diapit oleh 2 sel epidermis
khusus yang disebut sel penutup. Di dekat sel penutup terdapat sel-sel yang
mengelilinginya disebut sel tetangga. Sel penutup dapat membuka dan menutup
sesuai dengan kebutuhan tanaman akan transpirasinya, perubahan osmotik yang
berhubungan dengan pergerakan sel –sel penutup. Stomata terdapat pada semua
bagian tumbuhan yang terdedah ke udara, tetapi lebih banyak terdapat pada daun.
Sel-sel penutup tanaman dikotil umumnya berbentuk ginjal, sedangkan monokotil
mempunyai bentuk seragam dan strukturnya spesifik yang jika dilihat dari
permukaan sel terlihat sempit di bagian tengah dan membesar pada ujungnya
(Haryanti, 2010).
Tipe stomata pada dikotil berdasarkan susunan sel epidermis yang berdekatan
dengan sel tetangga ada 5 yaitu sbb:
1. Anomositik/Ranunculaceous yaitu sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel
tertentu yang tidak berbeda dengan epidermis yang lain dalam bentuk maupun
ukurannya. Terdapat pada Ranunculaceae, Capparidaceae, Cucurbitaceae dll.
2. Anisositik/Cruciferous yaitu setiap sel penutup dikelilingi oleh 3 sel tetangga
yang ukurannya tidak sama, terdapat pada Cruciferae, Solanaceae
3. Parasitik/Rubiaceous yaitu tiap sel penjaga bergabung dengan satu atau lebih
sel tetangga, sumbu membujurnya sejajar dengan sumbu sel tetangga dan
apertur ,terdapat pada Rubiaceae dan Magnoliaceae.
4. Diasitik/Cariophyllaceus yaitu setiap sel penutup dikelilingi oleh dua sel
tetangga dengan dinding sel yang membentuk sudut siku-siku terhadap sumbu
membujur stoma, terdapat pada Cariophyllaceae dan Acanthaceae.
5. Aktinositik yaitu setiap sel penutup dikelilingi oleh sel tetangga yang menyebar
dalam radius (Haryanti, 2010).
In dicotyledonous leaves the stomata remain scattered, while in
monocotyledonous leaves, they are occurs in parallel rows. Stomata are more
abundant in the lower epidermis of the dorsi-ventral leaf, none are present in the
upper. In the isobilateral and centric leaves, stomata are more or less evenly
distributed on all sides. In the floating leaves, stomata remain confined to the
upper epidermis alone, in the submerged leaves no stomata is present. In desert
plants they show xerophytic in adaptations, and the stomata are sunken in pits
(Dalal, 2012).
Dalal mengatakan bahwa di dalam dikotil daun stomata tetap tersebar,
sedangkan pada daun monokotil terdiri dari baris paralel. Stomata lebih berlimpah
pada epidermis bawah daun dorsi-ventral. Dalam daun isobilateral dan sentris,
stomata lebih atau kurang merata di semua sisi. Pada daun mengambang, stomata
tetap terbatas pada epidermis atas saja, pada daun terendam terdapat stomata baik
di sisi atas maupun bawah.
The stomata are apertures in the epidermis, each bounded by two guard cells.
Their main function is to allow gases such as carbon dioxide, water vapours and
oxygen to move rapidly into and out of the leaf. In green leaves they occur either
on both surfaces (amphistomatic leaf) or on one only, either the upper
(epistomatic leaf) or more commonly the lower i.e., hypostomatic leaf (Anjum
Perveen, 2007)
Menurut Perveen, stomata adalah lubang pada epidermis, masing-masing
dibatasi oleh dua sel penjaga. Fungsi utama mereka adalah untuk memungkinkan
gas seperti karbon dioksida, uap air dan oksigen untuk bergerak cepat ke dalam
dan keluar dari daun. Pada daun hijau mereka terjadi baik pada kedua permukaan
(daun amphistomatic) atau satu saja, baik bagian atas (daun epistomatic) atau
lebih umum yang lebih rendah yaitu, daun hypostomatic.
METODOLOGI
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Maret 2014 pada pukul
15.30 – 18.00 di Laboratorium Biologi FKIP Untan.
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah adalah preparat
segar Oryza sativa, Ficus sp., Nymphaea sp., dan Arthocarpus integra dan
akuades. Alat yang digunakan yaitu : Mikroskop listrik Olympus, object glass,
cover glass, pipet tetes, gelas ukur dan silet.
Adapun perlakukan pada pengamatan ini yaitu tiap kelompok membuat
preparat dari daun yang dibawa dengan cara menyayat tipis bagian bawah
ataupun atas epidermis dari masing-masing daun dan meletakkannya pada gelas
objek dan menetesinya dengan air. Untuk daun monokotil seperti Oryza sativa
dan Nymphaea sayatan diambil pada bagian atas maupun bawah epidermis daun. .
Untuk dikotil, dilakukan dengan menyayat bagian bawah epidermis daun.
Kemudian mengamati preparat tersebut di bawah mikroskop dengan pembesaran
kuat. hingga ditemukan bagian Stomata dan sel epidermisnya serta menggambar
sesuai bentuk dan ukuran gambar yang diamati kemudian memberikan keterangan
pada gambar tersebut.dan menuliskan tipe stomata pada masing-masing
tumbuhan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk mengamati tipe stomata pada
daun monokotil dan dikotil, serta untuk mengetahui struktur anatomi
epidermis pada daun monokotil dan dikotil. Pada praktikum ini, praktikan
mengamati 4 buah preparat segar, yaitu daun Oryza sativa, daun Ficus sp.,
daun Nymphaea dan daun Arthocarpus integra . Pengamatan ini difokuskan
terutama pada bagian daun dari tumbuhan-tumbuhan di atas, terutama pada
bagian epidermis daunnya. Epidermis daun merupakan lapisan pertama dari
susunan anatomi daun. Ia berfungsi untuk melindungi daun dari pengaruh luar,
misalnya penguapan yang berlebihan, sebagai perantara zat fotosintesis,
pencegah masuknya sinar matahari terlalu bnyak dan fungsi lainnya lagi.
Dalam lapisan epidermis ini, terdapat beberapa bagian lainnya yang sering
disebut dengan derivat epidermis. Seperti sel kipas (bulliform), yang terdapat
pada bagian epidermis adaxial berfungsi sebagai bagian yang mengontrol
penguapan daun. Ada juga yang disebut dengan kutikula. Yaitu bagian teratas
dari lapisan epidermis yang berupa zat lilin, ia melindungi epidermis. Pada
epidermis abaxial, terdapat stomata. Bahasan kita kali ini adalah untuk
mempelajari apa saja tipe-tipe stomata yang dimiliki oleh daun beserta dengan
karakteristik dari struktur epidermis pada masing-masing daun monokotil dan
dikotil.
Tabel 1 Pengamatan Preparat Segar Daun Monokotil dan Dikotil
1. Preparat : Daun Oryza sativa
Perbesaran : 40 x 10
2. Preparat : Daun Ficus sp.
Perbesaran : 4 x 10
Gambar 1 Struktur Anatomi Gambar 2 Struktur Anatomi
Stomata Daun Dikotil
Stomata Daun Monokotil
Keterangan :
1. Celah
2. Sel Tetangga
3. Sel Penutup (Sel Penjaga)
Keterangan :
1. Celah
2. Sel Penutup (Sel Penjaga)
3. Sel Tetangga
Tipe stomata : Graminae Tipe stomata : Kriptopor
Bentuk Sel Penjaga : Halter Bentuk Sel Penjaga : Ginjal
3. Preparat : Daun Nymphaea
Perbesaran : 40 x 10
4. Preparat : Daun Arthocarpus
integra
Perbesaran : 40 x 10
Gambar 3 Struktur Anatomi Daun
Monokotil
Gambar 4 Struktur Anatomi daun
Dikotil
Keterangan :
1. Celah
2. Sel Penutup (Sel Penjaga)
3. Sel Tetangga
4. Epidermis
Keterangan :
1. Celah
2. Sel Penutup (Sel Penjaga)
3. Sel Tetangga
4. Epidermis
Tipe Stomata : Menonjol Tipe Stomata : Kriptopor
Bentuk Sel penjaga : Halter Bentuk Sel Penjaga : Ginjal
Daun monokotil dan dikotil yang diamati memiliki bagian-bagian tertentu
pada preparat segar daunnya, stomata daun memiliki bagian yang
mengelilinginya seperti celah, sel penjaga (sel penutup), sel tetangga,
epidermis. Stomata adalah bagian suatu celah pada epidermis yang dibatasi
oleh dua sel penutup yang berlainan dengan epidermis, umumnya berwarna
hijau dan mempunyai klorofil yang dapat melakukan fotosintesis. Adapun
bagian-bagian dari stomata ini akan kita bahas satu demi satu agar lebih jelas.
Dibawah ini adalah gambaran umum anatomi daun terutama dalam bagian
stomatanya.
Gambar 5 Struktur
Epidermis Pada Daun
(Khanafi, 2011. Online)
Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa pada epidermis daun terdapat
yang namanya stomata. Stomata ini memiliki keadaan saat membuka dan saat
menutup. Saat CO2 dan O2 bertukar. Saat stomata menutup, berarti jumlah kedua
unsur tersebut sudah pas dan stomata sedang tidak melakukan fotosintesis maupun
transpirasi. Sebagai stomata berfungsi sebagai jalan masuknya CO2 dari udara
pada proses fotosintesis, sebagai jalan penguapan (transpirasi) dan sebagai jalan
pernafasan (respirasi).
Stomata daun yang praktikan amati, baik Oryza sativa, Ficus sp. , maupun
Arthocarpus integra dan Nymphaea sp. memiliki bagian-bagian seperti berikut :
1. Celah
Celah adalah disebut juga dengan aperture atau porus. Celah terdapat pada
kedua sel penutup, ia berupa lubang kecil dan merupakan tempat masuknya udara
pada stomata. Kerja celah ini, diatur oleh sel penutup yang berada di kedua
sisinya. Sel penutup pada celah berfungsi untuk mengantur celah membuka
ataupun menutup. Sel penjaga membuka dan menutup celah berdasarkan tekanan
osmosisnya. Gambar dibawah ini akan menunjukkan keadaan saat stomata
membuka dan menutup, beserta dengan zat-zat kimia yang masuk sehingga
mempengaruhi tekanan osmosisnya.
Gambar 6 Stomata pada saat membuka dan menutup (Rairaa-chan, 2011. Online).
2. Sel Penutup (Penjaga)
Sel penutup disebut juga sel penjaga. Sel penutup terdiri dari sepasang sel
yang kelihatannya simetris dan umumnya berbentuk ginjal. Namun ada juga yang
berbentuk halter. Umumnya, sel penjaga berbentuk ginjal dimiliki oleh stomata
daun dikotil, dan halter dimiliki oleh daun monokotil. Pada preparat yang diamati,
ia memiliki tipe daun Halter dan ginjal. Halter pada daun Oryza sativa dan
Nymphaea sp, sedangkan Ginjal dimiliki oleh Arthocarpus inetgra dan Ficus sp. .
Sel-sel penutup merupakan sel-sel aktif (hidup).
Pada sel penutup, juga terdapat bagian yang disebut birai. Adapun fingsi birai
pada sel penutup, :
Sebagai pembatas ruang sepan diatas porusnya
Sebagai pembatas ruang belakang antara porus dengan ruang udara yang
terdapat di bawahnya.
Dapat dilihat pada gambar 6 dimana pada sel-sel penutup terdapat kloroplas,
yang berperan dalam melakukan fotosintesis. Membuka dan menutupnya stomata
dipengaruhi oleh kandungan air dan ion kalium di dalam sel penjaga. Ketika sel
penjaga memiliki banyak ion kalium, air dari sel tetangga akan masuk ke dalam
sel penjaga secara osmosis. Akibatnya, dinding sel penjaga yang berhadapan
dengan celah stomata akan tertarik ke belakang, sehingga stomata menjadi
terbuka. Sebaliknya, ketika ion kalium keluar dari sel penjaga, air dari sel penjaga
akan berpindah secara osmosis ke sel tetangga. Akibatnya, sel tetangga
mengembang dan mendorong sel penjaga ke arah celah sehingga stomata
menutup.
Sel penjaga ini memiliki tipe-tipe , berdasarkan susunannya dengan
lapisan epidermis maupun letaknya terhadap permukaan epidermis.
a. Ditinjau dari bentuk dan letak penebalan dinding sel penutup serta arah
membukanya sel penutup terbagi atas :
a) Tipe Amaryllidaceae
b) Tipe Gramineae
c) Tipe Mnium
d) Tipe Heleborus
1. Tipe Amaryllidaceae
Sel penutup jika dilihat dari atas berbentuk ginjal. Dinding punggung tipis,
tetapi dinding perutnya lebih tebal, dinding atas dan bawah terjadi penebalan
kutikula. Sel-sel tetangga berbatasan dengan sel penutup. Stomata tipe ini
biasanya terdapat pada kebanyakan tanaman dikotil, tetapi kadang-kadang ada
juga pada monokotil.
2. Tipe Helleborus
Sel penutup jika dilihat dari atas berbentuk ginjal, tetapi pada dinding
punggung dan perut tipis. Dinding atas dan bawah lebih tebal
3. Tipe Graminea
Bentuk sel penutup seperti halter, dinding sel penutup bagian tengah tebal
yang merupakan penopang pada halter tersebut. Masing-masing ujung dindingnya
tipis, sedangkan dinding atas dan bawah tebal. Stomata tipe ini hanya terdapat
pada Gramineae/Poaceae dan Cyperaceae.
4.Tipe Mnium
Bentuk sel penutup pada stomata ini adalah juga berbentuk seperti ginjal.
Dinding perutnya tipis, adapun dinding lainnya dapat dikatakan tipis ataupun
tebal. Stomata bentuk ini terdapat pada golongan Bryophyta serta Pteridophyta.
Gambar 7 Tipe –tipe sel penutup berdasarkan arah membukanya (Khanafi, 2011. Online).
3. Sel Tetangga
Sel tetangga disebut juga dengan subsidiary cell. Sel tetangga merupakan sel-sel
yang berdampingan atau yang berada di sekitar sel-sel penutup. Sel-sel tetangga
dapat terdiri dari dua buah atau lebih yang secara khusus melangsungkan
fungsinya secara berasosiasi dengan sel-sel penutup.
Adapun tipe stomata dan bentuk sel penjaga pada daun yang diamati yaitu,
daun Oryza sativa dan Nymphaea sp.
Gambar 8 Gambar perbandingan tipe stomata Oryza sativa
Daun Oryza sativa dan Nymphaea sp. Merupakan contoh pengamatan
dengan menggunakan daun monokotil. Kedua daun ini memiliki bagian stomata
yang lengkap, seperti celah, sel penjaga dan sel tetangga. Diamati dengan
perbesaran 400x , didapat tipe stomata dari Oryza sativa adalah Graminae
dengan bentuk sel penjaga Halter. Tipe graminea memiliki dinding sel penutup
bagian tengah tebal yang merupakan penopang pada halter tersebut. Masing-
masing ujung dindingnya tipis, sedangkan dinding atas dan bawah tebal. Stomata
tipe ini hanya terdapat pada daun monokotil saja, umumnya pada
Gramineae/Poaceae dan Cyperaceae.
Untuk Nymphaea sp. dengan perbesaran 400x hasil menujukkan ia
memiliki tipe stomata menonjol, dengan bentuk Halter. Tipe menonjol pada
Nymphaea ini dapat dilihat dari letaknya di atas permukaan epidermis. Gambar
yang dibuat praktikan ini tidak jelas posisi stomatanya menonjol. Tipe menonjol
pada Nymphaea ini ternyata memiliki manfaat, agar pada saat gelombang, air
tidak masuk ke stoma. Oleh sebab itu tipe menonjol umumnya terdapat pada
tumbuhan hydrophyta (tumbuhan berdaun terapung) seperti Nymphaea sp.
Gambar 9 Gambar Perbandingan tipe stomata Halter dan bentuk cell guard menonjol (Fuauzi, 2012. Online).
Selanjutnya Ficus sp. dan Arthocarpus inetgra. Sebagai contoh tanaman
dikotil, Ficus sp. diamati dengan perbesaran 40 x, diperoleh tipe stomata
kriptopor, dengan bentuk sel penjaga ialah ginjal. Ficus sp. memiliki tipe stomata
yang tenggelam terhadap permukaan epidermis. Dengan posisi stomata dapat
ditemukan pada kedua sisi epidermis,walaupun umumnya ada di bagian epidermis
bawah. Dapat dilihat digambar, sel epidermis daun ini sangat rapi dengan bentuk
yang hampir mirip, namum memiliki letak stomatayang berantakan.
Gambar 10 Perbandingan tipe stomata kriptofor dengan bentuk sel penjaga ginjal. (Khanafi, 2011. Online).
Untuk Arthocarpus integra, juga memiliki tipe stomata kriptofor dan
bentuk sel penjaga ginjal karena merupakan tumbuhan dikotil. Sama seperti Ficus
sp., letak stomatanya tenggelam atau lebih kebawah daripa permukaan epidermis.
Sel penutupnya dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda ukuran dan
bentuknya dari sel epidermis lainnya.
Gambar 11 Perbandingan tipe stomata kriptofor pada Arthocarpus integra ( Fauzi, 2012. Online).
KESIMPULAN
Tumbuhan monokotil dan dikotil memiliki lapisan epidermis yang
derivatnya berbeda-beda. Baik monokotil maupun dikotil, memiliki stomata yng
tipe dan bentuk-bentuk selnya juga berbeda. Secara umum, baik dikotil dan
monokotil memiliki bagian-bagian ini pada stomatanya, yaitu celah (porus), sel
penjaga (guard cell), sel tetangga, dan epidermis yang berbeda-beda bentuknya
serta ketebalan lapisannya. Perbedaan tipe dan bentuk stomata ini juga
dikarenakan habitat yang berbeda memiliki bentuk stomata yang berbeda pula.
Pada tumbuhan dikotil, bentuk stomata yang dimiliki adalah bentuk ginjal,
sedangkan pada tumbuhan monokotil memiliki bentuk halter (dumb-cell).
Stomata pada daun Oryza sativa memiliki bagian tipe Graminae, dengan bentuk
sel penjaga Kriptofor. Stomata pada Oryza sativa terdapat dibagian epidermis
atas dan bawah. Sedangkan monokotil lainnya, yaitu Nymphaea sp. memiliki tipe
stomata Halter dengan bentuk stomata menonjol. Hal ini dikarenakan habitat
teratai yang hidup di air, sehingga stomata menonjol agar saat melakukan respirasi
maupun transiprasi tidak terhambat oleh keberadaan air di sekitarnya. Stomata
pada teratai hanya terdapat pada bagian epidermisnya saja. sedangkan pada daun
Ficus sp. dan Arthocorpus integra memiliki tipe stomata Ginjal, dengan bentuk
sel penjaga kriptofor. Stomata pada tanaman dikotil ini tenggelam atau berada
lebih dalam dari epidermisnya. Untuk dikotil, stomata hanya ditemukan pada
bagian atas saja.
SARAN
Lebih serius lagi buat praktikannya. Karena ketidakseriusan paktikan,
praktkummnya berlangsng sangat lama. Waktunya menjadi kurang efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin.(2010).Jaringan epidermis dan derivatnya (Online)
(http://arifinbits.wordpress.com/2010/04/01/jaringan-epidermis-dan-
derivatnya/) (Diakses tanggal 1 April 2014)
Campbell, d. (2003). Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Dalal, L. (2012). Stomatal variation in Dicot and Monocots - A Case Study. pp 1474. India: Department of Botany, Jankidevi Bajaj College of Science, Wardha.
Fahn, A. (1982). Plant Anatomy. Fourth Edition. Oxford: Pergamon Press.
Fauzi. (2011). Biologi Tumbuhan. (Online).
http://pawzoa.wordpress.com/category/biologi-tumbuhan/html. Diakses
tanggal 3 April 2014.
Grant, B. a. (2009). Environmental Correlates of Leaf Stomata Density. Journal of Biology(1): 1-5.
Haryanti, S. (2010). Jumlah dan Distribusi Stomata pada Daun Beberapa Spesies
Tanaman. Buletin Anatomi dan Fisiologi. Bandung : UNDIP.
Khanafi, fitri. (2011). Materi Biologi Anatomi Tumbuhan. (Online).
http://www.fitrikhanafi.blogspot.com/2011/05.html. Dikases tanggal 1 April
2014.
Lakitan, B. (1996). Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Moore. (1988). Botany. USA: McGraw-Hill companies inc.
Perveen, R. A. (2007). Stomatal Types Of Some Dicots Within Flora. Pakistan: Department of Botany, University of Karachi.
Rairaa-chan (2011). Respirasi Tumbuhan. (online). http://rairaa-
chan.blogspot.com/2011_12_01_archive.html. Diakses tanggal 2 April
2014.
Ross, C. W. (1995). Fisiologi Tumbuhan. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Salisbury, F. d. (1995). Plant Physiology (Fisiologi Tumbuhan, alih bahasa: D.R. Lukman dan Sumaryono). Bandung: ITB.