Laporan 1_Pengenalan Kromosom

download Laporan 1_Pengenalan Kromosom

of 14

description

Kromosom merupakan

Transcript of Laporan 1_Pengenalan Kromosom

  • 5/19/2018 Laporan 1_Pengenalan Kromosom

    1/14

    I.PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Istilah kromosom berasal dari kata latin kroma yang berarti warna

    dan soma yang berarti badan. Disebut demikian karena badan ini mudah

    menyerap zat warna bila preparat diberi warna. Sebenarnya kromosom

    merupakan rangka bagi inti sel. Dalm keadaan interfase kromosom berujud

    kromatin yang berasal dari kata kroma dan tin yang berarti benang..

    Pada saat memulai aktivitas pembelahan, kromatin memendek dan menebal

    disebut kromosom. Tahap selanjutnya ketika kromosom mengganda disebut

    dengan kromatid.

    Penemuan kromosom berawal tahun 1882 ketika Flemming pertama

    kali melihat benang-benang halus berbentuk benang dalam kebanyakan

    nucleus makhluk hidup dan menguraikan mekanisme mitosis. Selanjutnya

    Waldeyer pada tahun 1888 memberi nama kromosom pada benang tersebut.

    Tahun 1956 Tjio dan Levan memastikan bahwa nucleus sel tubuh manusia

    mengandung 46 buah kromosom yang terdiri atas 44 autosom (kromosom

    tubuh) dan 2 kromosom seks (kelamin).

    Kromosom adalah struktur benang dalam inti sel yang bertanggung

    jawab dalam hal sifat keturunan (hereditas). Kromosom khas bagi mahluk

    hidup. Tiap sel somatik pada organisme tingkat tinggi mempunyai jumlah

    kromosom dasar, yaitu satu set diwariskan dari induk dan satu sel dari ayah.

    Masing-masing kromosom mempunyai pasangan yang identik yaitu

    kromosom homolog. Dua set kromosom ini disebut diploid (2n).

  • 5/19/2018 Laporan 1_Pengenalan Kromosom

    2/14

    Keadaan normal jumlah kromosom adalah konstan yaitu diploid

    (2n), meskipun demikian kromosom dapat mengalami perubahan jumlah

    maupun struktur. Perubahan tersebut dapat berupa euploidi dan aenuploidi.

    Euploidi jika menyangkut perubahan seluruh kromosom, berupa kelipatan

    jumlah dasar (n), sedangkan aenuploidi jika menyangkut kelebihan atau

    kekurangan satu atau lebih kromosom dibandingkan kromosom diploid.

    Perubahan yang terjadi pada kromosom manusia ini menyebabkan adanya

    kelainan yang dapat membahayakan penderita sehingga manusia abnormal

    akan kesulitan menjalani kehidupan seperti yang dialami manusia normal

    pada umumnya. Berdasarkan uaraian latar belakang di atas, maka perlu

    diadakan praktikum Pengenalan Kromosom.

    B. Rumusan Masalah

    Rumusan masalah yang muncul pada praktikum Pengenalan

    Kromosom adalah sebagai berikut :

    1.

    Bagaimana cara mengenal kromosom manusia meskipun dari gambar

    (foto)?

    2.

    Bagaimana cara mengatur kromosom manusia dalam bentuk karyotipe

    dan mengenal macam kelainan yang dijumpai pada kromosom itu?

    C. Tujuan Percobaan

    Tujuan yang muncul pada paraktikum Pengenalan Kromosom adalah

    sebagai berikut :

    1. Untuk mengenal kromososm manusia meskipun dari gambar (foto).

  • 5/19/2018 Laporan 1_Pengenalan Kromosom

    3/14

    2. Untuk belajar mengatur kromosom manusia dalam bentuk karyotipe dan

    mengenal macam kelainan yang dijumpai pada kromosom itu.

    D. Manfaat Percobaan

    Manfaat yang diperoleh pada paraktikum Pengenalan Kromosom

    adalah sebagai berikut :

    1.

    Agar dapat mengenal kromososm manusia meskipun dari gambar (foto).

    2. Agar dapat mengatur kromosom manusia dalam bentuk karyotipe dan

    mengenal macam kelainan yang dijumpai pada kromosom itu.

  • 5/19/2018 Laporan 1_Pengenalan Kromosom

    4/14

    II.TINJAUAN PUSTAKA

    Gen-gen pada sel eukariyotik tersebar pada sejumkah kromosom

    linear yang ukuran dan jumlahnya berbeda-beda. Kromosom sel eukariotik

    terkondensasi melalui pengemasan (packing) DNA secara bertahap.

    Nukleosom terdiri dari DNA yang tergulung dua kali mengelilingi suatu

    protein octet yang disebut histon (William, 2003).

    Perubahan jumlah dan struktur kromosom dikaitkan dengan

    sejumlah kelainan serius pada manusia. Ketika nondisjungsi terjadi dala

    meiosis, akibatnya adalah aneuploid, terdapatnya kromosom dalam jumlah

    yang abnormal di dalam gamet yang diproduksi, dan kemudian, di dalam

    zigot. Meskipun frekuensi zigot aneuploid bisa jadi cukup tinggi pada

    manusia, sebagian besar perubahan kromosomal tersebut bisa begitu

    membahayakan bagi perkembangan sehingga embrio-embrionya secara

    spontan digugurkan jauh sebelum kelahiran (Campbell, 1987).

    Individu yang mempunyai lebih dari 2 set kromosoom biasanya

    dinamakan poliploid. Biasanya tanaman poliploid tampak lebih kekar

    dibandingkan dengan diploid. Ukuran bagian tubuh tanaman lebih besar,

    seperti batang, daun, bunga, buah, berkas pengangkutan, stomata, dan inti

    sel. Kandungan vitamin, protein dan zat tepung meningkat, tekanan osmotic

    berkurang, pembelahan sel terlambat, masa vegetative lebih panjang,

    kurang tahan terhadap perubahan lingkungan serta gangguan hama penyakit

    (Suryo, 1996).

  • 5/19/2018 Laporan 1_Pengenalan Kromosom

    5/14

    Kromosom yang merupakan lilitan DNA pembawa sifat genetis,

    dulu diduga statis tapi ternyata selalu berubah, yaitu pada ujung lilitan DNA

    selalu memendek atau memanjang. Adanya perubahan pada segmen

    terminal DNA inilah yang oleh para peneliti dikatakan berhubungan dengan

    proses perkembangan sel kanker dan proses penuaan (aging). Gen terdapat

    pada molekul DNA pada kromosom dalam inti sel. Segmen DNA pada

    ujung kromosom inilah yang dikenal sebagai telomer dan merupakan salah

    satu faktor dalam terjadinya kanker (Ratnawati, 2002).

    Insiden kelainan kromosom seperti trisomi 21 (sindromDown) akan

    meningkat dengan meningkatnya usia maternal. Sindrom Down merupakan

    kelainan genetik yang paling sering dengan angka kejadian secara umum

    adalah 1 diantara 650-1000 orang. Kelainan ini bersifat universal, tidak

    mengenal batas ras, bangsa, suku bangsa, geografi, musim, dan jenis

    kelamin 2,3. Sindrom Down disebabkan karena adanya tiga kromosom

    nomor 21 di dalam sel tubuh penderita yang terjadi akibat peristiwa gagal

    berpisah (non disjunction) kromosom 21 pada saat terjadi pembelahan sel

    atau pembentukan sel kelamin (Rosida, 2006).

  • 5/19/2018 Laporan 1_Pengenalan Kromosom

    6/14

    III.METODE PRAKTIKUM

    A. Waktu dan Tempat

    Praktikum Pengenalan Kromosom dilaksanakan pada hari Sabtu

    tanggal 11 Oktober 2014, pukul 08.00-11.00 WITA dan bertempat di

    Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA UHO.

    B. Alat dan Bahan

    1.

    Alat

    Alat yang digunakan pada praktikum Pengenalan Kromosom

    dapat dilihat pada Tabel 1.

    Tabel 1. Alat dan kegunaan pada praktikum Pengenalan Kromosom

    No Alat Kegunaan

    1 Gunting Untuk menggunting gambar kromosom

    2Kamera Untuk mendokumentasikan hasil

    pengamatan3 Alat tulis Untuk menuliskan hasil pengamatan

    2. Bahan

    Bahan yang digunakan pada praktikum Pengenalan

    Kromosm dapat dilihat pada Tabel 2.

    Tabel 2. Bahan dan kegunaan pada praktikum Pengenalan

    Kromosom

    No Bahan Kegunaan

    1Lem kertas Untuk menempelkan gambar

    kromosom

    2Kertas HVS Sebagai tempat menempelnya gambar

    kromosom

    3Gambar

    kromosom

    normal manusia

    Sebagai objek pengamatan

    4Gambar

    kromosom

    sindromDown

    Sebgai objek pengamatan

  • 5/19/2018 Laporan 1_Pengenalan Kromosom

    7/14

    5Gambar

    kromosom

    sindrom Turner

    Sebagai objek pengamatan

    6Gambar

    kromosom

    sindrom

    Klenifelter

    Sebagai objek pengamatan

    7Gambar

    kromosom

    sindromPatau

    Sebagai objek pengamatan

    8Gambar

    kromosom

    sindrom

    metafemale

    Sebagai objek pengamatan

    C. Prosedur Kerja

    Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum Pengenalan

    Kromosom adalah sebagai berikut :

    1. Menyiapkan 1 gambar kromosom kemudian menggunting gambar

    kromosom tersebut.

    2.

    Menyediakan satu kertas kemudian mengatur dan menempelkan

    kromosom secara berpasang-pasangan sesuai dengan morfologi dan

    ukurannya.

    3.

    Menentukan karyotipe kromosom.

    4.

    Mengamati kelainan-kelainan kromosom berdasarkan karyotype

    yang telah disusun

  • 5/19/2018 Laporan 1_Pengenalan Kromosom

    8/14

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Pengamatan

    Hasil pengamatan pada praktikum Pengenalan Kromosom dapat

    dilihat pada Tabel 3.

    Tabel 3. Hasil pengamatan pada praktikum Pengenalan Kromosom

    No Gambar Keterangan

    1 1.Gambar kromosom

    manusia normal

    2 1.Sindrom down

    3 1.Sindrompatau2.Sindrom turner

    1

    1

    1

    2

  • 5/19/2018 Laporan 1_Pengenalan Kromosom

    9/14

    4 1.Sindrom klinefelter

    5 1.Sindrompatau

    6 1.Sindrom metafemale

    B. Pembahasan

    kromosom adalah susunan beraturan yang mengandung DNA yang

    berbentuk seperti rantai panjang. Setiap kromosom dalam genom biasanya

    dapat dibedakan satu dengan yang lainnya oleh beberapa kriteria, termasuk

    panjang relatif kromosom, posisi suatu struktur yang disebut sentromer

    yang memberi kromosom dalam dua tangan yang panjangnya berbeda-beda,

    kehadiran dan posisi bidang (area) yang membesar yang disebut knot

    1

    1

    1

  • 5/19/2018 Laporan 1_Pengenalan Kromosom

    10/14

    (tombol) atau kromomer. Selain itu, adanya perpanjangan arus pada

    terminal dan material kromatin yang disebut satelit.

    Karyotipe adalah suatu pengaturan dari kromosom somatic suatu

    individu pada saat metaphase yang didasarkan atas jumlah dan disusun

    berdasarkan morfologinya (letak sentromer) serta ukurannya, sehingga

    merupakan sutau standar bagi individu. Kariotipe bisa digunakan untuk

    mengidentifikasi berbagai kelainan kromosom. Pembuatan karyotipe yaitu

    dengan mencocokkan gambar yang telah di acak dengan gambar karyotipe

    sebenarnya dan menentukan sindrom berdasarkan karyotipe.

    Pengamatan pada gambar pertama terlihat bahwa kromosom

    tersebut merupakan kromosom manusia normal, dimana jumlah

    kromosomnya 46 (22 autosom dan 1 genosom). Pada pengamatan ini yang

    diamati yakni kromosom seks untuk pria, dimana terlihat pada kromosom

    akhir terdapat kromosom X dan Y.

    Pengamatan pada gambar kedua menunjukkan adanya kelainan pada

    kromosom manusia, yaitu sindrom Down, dimana terjadi kelebihan satu

    kromosom dibandingkan kromoson normal yakni menjadi 47 (trisomi) yang

    disebabkan oleh nondisjungsi kromosom ibu nomor 21 selama meiosis.

    Pada pengamatan kelainan sindrom Down ini terjadi pada laki-laki sehingga

    formula kromosomnya 47, XY. Kelainan ini berdampak pada

    keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental dengan dicirikan yang

    tampak aneh seperti tinggi badan yang relative pendek, kepala mengecil,

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kepalahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepala
  • 5/19/2018 Laporan 1_Pengenalan Kromosom

    11/14

    hidung yang datar menyerupai orangMongoloid maka sering juga dikenal

    dengan mongolisme.

    Pengamatan pada gambar ketiga, terlihat pada hasil pengamatan

    terjadi kelainan genetikpada wanita karena kehilangan satukromosom X.

    Wanita normal memiliki kromosom seks XX dengan jumlah total

    kromosom sebanyak 46, namun pada penderita sindrom Turner hanya

    memilikikromosom seks XO dan total kromosom 45 (monosomi).Hal ini

    terjadi karena satu kromosom hilang atau terjadi karena gagal berpisah

    (nondisjunction) saat pembentukan gamet dan atau pada saat tahap awal

    pembelahan zigot. Kelainan ini dicirikan dengan kelenjar kelamin (gonad)

    yang tidak berfungsi dengan baik, bertubuh pendek, payudara dan rambut

    kelamin tidak tumbuh, wajah menyerupai anak kecil dan memiliki

    kemungkinan besar mengalami keterbelakangan mental.

    Pengamatan pada gambar keempat, terlihat pada hasil pengamatan

    menunjukkan adanya kelainan berupa kelebihan kromosom X yang terjadi

    pada laki-laki sehingga kromosom seksnya menjadi XXY. Kelainan ini

    dikenal dengan sindrom Klenifelter. Penderita sindrom klinefelter akan

    mengalami infertilitas, keterbelakangan mental, dan gangguan

    perkembangan ciri-ciri fisik yang diantaranya berupa testis kecil dan

    ginekomastia.

    Pengamatan pada gambar kelima menunjukan adanya kelainan

    kromosom yang terjadi pada wanita yakni berupa karyotipe 47XX+13

    menunjukkan bahwa seorang perempuan memiliki 47 kromosom termasuk

    http://id.wikipedia.org/wiki/Hidunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Mongoloidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelainan_genetikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kromosomhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kromosom_seks&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kromosomhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Infertilitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Keterbelakangan_mentalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keterbelakangan_mentalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Infertilitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kromosomhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kromosom_seks&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kromosomhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelainan_genetikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mongoloidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidung
  • 5/19/2018 Laporan 1_Pengenalan Kromosom

    12/14

    2 kromosom X serta terdapat penambahan kromosom ke-13 atau dapat juga

    diartikan bahwa seorang perempuan memiliki 44 autosom (22 pasang

    autosom) dan 2 kromosom seks X dan penambahan 1 kromosom pada

    kromosomke-13. Sehingga setelah dianalisis karyotipe berupa 47XX+13

    merupakan suatu kelainan yang disebut sindrom Patau atau biasa disebut

    trisomi 13 yang dicirikan adanya jari atau kaki extra besar (polydactyly),

    cacat wajah seperti mata kecil (microphthalmia), hidung tidak ada atau cacat

    hidung, bibir sumbing dan / atau langit-langit sumbing.

    Pengamatan pada gambar keenam menunjukan adanya kelainan

    kromosom berupa kelebihan kromosom X pada wanita atau lebih dikenal

    dengan sindrom metafemale atau sindrom triple-X satu jenis variasi

    kromosom disebabkan oleh perwujudan 3 kromosom X (trisomi) dalam

    gamet. Penderita mempunyai fenotip perempuan. Sindrom Triple-X terjadi

    terjadi akibat abnormalitas pembelahan kromosom menjadi gamet semasa

    meiosis. Karyotipe 47, XXX (44A + XXX) dengan formula kromosom

    (2n+1).

  • 5/19/2018 Laporan 1_Pengenalan Kromosom

    13/14

    V. PENUTUP

    A. Simpulan

    Simpulan pada praktikum Pengenalan Kromosom adalah sebagai

    berikut:

    1. Kromosom manusia melalui gambar (foto) dapat diamati dengan

    menghitung jumlah kromosom autosom dengan kromosom gonosomnya,

    jika jumlah kromosom 46,XX atau 46,XY maka kromosom manusia

    tersebut berarti normal.

    2.

    Mengatur kromosom dalam bentuk karyotipe, yaitu mengatur kromosom

    somatik dengan berdasarkan morfologinya (letak sentromer) serta

    ukurannya. Dan kelainan yang terjadi pada kromosom manusia, yakni

    sindrom down, sindrom turner, sindrom patau, sindrom klinefelter,

    sindrom metafemale

    B. Saran

    Saran yang dapat diajukan pada praktikum Pengenalan Kromosom

    adalah agar praktikan dalam mengikuti kegiatan praktikum dapat lebih

    fokus dan teliti serta memperhatikan penjelasan asisten sehingga praktikum

    berjalan sesuai dengan harapan.

  • 5/19/2018 Laporan 1_Pengenalan Kromosom

    14/14

    DAFTAR PUSTAKA

    Campbell, N, A., 1999,BiologiEdisi Kelima Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

    Ratnawati, H., 2002, Enzim Telomerase dan Karsinogenesis, J,JKM, II (1) : 39

    Rosida, L., dan Panghiyangani, R., 2006, Gambaran dermatoglifi pada penderita

    sindrom down di Banjarmasin dan Martapura Kalimantan Selatan, J,

    Anatomi Indonesia, I (2) : 71

    Suryo, 1996, Genetika, Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta.

    Stansfield, W., Colome, J, S., Cano, R, J., 2003, Moleculer and Cell Biology,

    Erlangga, Jakarta