lapkas gagal jantung
-
Upload
kabir-muhammad -
Category
Documents
-
view
7 -
download
1
description
Transcript of lapkas gagal jantung
BAB 3LAPORAN KASUS
3.1 Identitas
Nama : Ny. N
Umur : 59 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Mancang
Pekerjaan : Petani
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Aceh
Tanggal Pemeriksaan : 23 Juli 2015
No. RM : N/133344/w/15
3.2 Anamnesis
A. Keluhan Utama : Sesak napas
B. Keluhan tambahan : Batuk
C. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas yang dirasakan lebih
kurang 3 hari sebelumnya dan memberat 5 jam sebelum masuk rumah
sakit. Sesak nafas muncul saat beraktifitas bahkan saat berjalan dari
kamar ke kamar mandi (± 5m). Sesak juga memberat saat berbaring
terutama dimalam hari sampai pasien terbangun dan lebih nyaman
tidur dengan posisi setengah duduk. Namun sejak ± 3 hari SMRS os
20
21
mengeluh sesak napas bertambah meskipun os beristirahat. Sesak tidak
dipengaruhi cuaca, debu dan emosi. Batuk (+), tidak berdahak, tidak
berdarah. Di malam hari os mengeluh mual (+), muntah (+) sebanyak
3x. Bengkak pada kaki (-). Demam (-), berkeringat dingin (+), BAK
dan BAB biasa. Riwayat kaki bengkak (+), riwayat hipertensi ± 6
tahun yang lalu (+), riwayat DM (-).
D. Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat Hipertensi : Pasien menderita hipertensi sejak 6 tahun
yang lalu dan berobat secara tidak teratur
- Riwayat DM : disangkal
- Riwayat Alergi Obat : disangkal
- Riwayat OAT : disangkal
E. Riwayat Penggunaan Obat
Pasien sebelumnya hanya mengonsumsi obat anti hipertensi namun
pasien lupa nama obatnya.
F. Riwayat Keluarga
- Riwayat penyakit serupa : disangkal
- Riwayat Hipertensi : Ayah pasien menderita hipertensi
- Riwayat DM : disangkal
- Riwayat Alergi Obat : disangkal
- Riwayat OAT : disangkal
22
- Renogram pasien
Keterangan gambar:
: Perempuan : pasien : meninggal
: Laki-laki : meninggal
G. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Riwayat konsumsi makanan berlemak yang berlebih disangkal.
Saat masih berusia produktif, pasien bekerja di sawah. Namun karena
usia yang sudah lanjut, pasien hanya di rumah dan tidak beraktifitas
fisik sama sekali.
3.3 Pemeriksaan fisik
A. Vital Sign
Tekanan Darah : 130/100 mmHg
Nadi : 100x/menit
Respirasi Rate : 28 x/menit
Suhu : 36,2oC
23
B. Pemeriksaan Fisik
BB : 50 kg
TB : 155 cm
IMT: 20 (normoweight)
Kepala : Konjungtiva Anemis -/-, Sklera Ikterik -/-, Nafas
Cuping hidung -/-
Leher : Retraksi suprasterna (-), deviasi trakhea (-),peningkatan
JVP -/-, pembesaran kelenjar limfe -/-
Thorax :
Paru-Paru
Inspeksi : Bentuk dada normal, gerak pernafasan hemithoraks
kiri dan kanan asimetris
Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : Vesikuler (+), ronkhi basah halus (+) di basal kedua
paru
Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS VI medial
midklavikula
Perkusi : Batas atas ICS II, batas kanan linea parasternalis
dextra, batas kiri linea axilaris anterior sinistra
ICSVI
24
Auskultasi : B I/II murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
- Inspeksi: tidak ditemukan distended
- Auskultasi: peristaltik normal
- Palpasi: tidak ditemukan nyeri tekan
- Perkusi: timpani
Ekstremitas: Clubbing finger tidak ditemukan, edema tidak ditemukan.
3.4 Pemeriksaan penunjang
Rontgen (24-4-2015) :
Cor : CTR > 0,5, elongasi aorta
Pulmo : dalam batas normal
Kesan : Kardiomegali
25
EKG :
Irama sinus, normoaksis, HR: 115x/m, Axis deviasi ke kiri, kompleks QRS
0,2 detik, ST elevasi : V1-V4, ST depresi : V5-V6, T inverted : 1, aVL,
V5, V6, Q wave V3-V4
Kesimpulan : irama sinus takikardi dengan deviasi aksis ke kiri, left
ventrikel hipertropi, blok cabang berkas kiri dan old miokard infark
anteroseptal
Hasil Laboratorium (Tanggal 21 juli 2015)
Hematologi dan kimia klinik
No Pemeriksaan Hasil
1 Hemoglobin 12,7 g/dl
2 Eritrosit 4,55 x 106/mm3
3 Hematokrit 38,7 vol%
4 Leukosit 5,8 x 103/mm3
5 Trombosit 304 x 103/mm3
6 Glukosa random 133 mg/dl
7 Kolesterol 300 mg/dl
26
3.5 Resume/daftar masalah
A. Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas yang dirasakan lebih
kurang 3 hari sebelumnya dan memberat 5 jam sebelum masuk rumah
sakit. Sesak muncul saat beraktifitas bahkan saat berjalan dari kamar
ke kamar mandi (± 5 m) dan berkurang dengan istirahat. Sesak juga
memberat saat berbaring terutama dimalam hari sampai pasien
terbangun dan lebih nyaman tidur dengan posisi setengah duduk.
Namun sejak ± 3 hari SMRS os mengeluh sesak napas bertambah
meskipun os beristirahat. Sesak tidak dipangaruhi cuaca, debu dan
emosi. Batuk (+), tidak berdahak, tidak berdarah. Di malam hari os
mengeluh mual (+), muntah (+) sebanyak 3x. Bengkak pada kaki (-).
Demam (-), berkeringat dingin (+), BAK dan BAB biasa. Riwayat
kaki bengkak (+), riwayat hipertensi ± 6 tahun yang lalu (+), riwayat
DM (-).
B. Diagnosis Fisik
Vital Sign : Nadi : 100x/menit RR : 28x/menit dan TD 130/100mmHg
Thorak :
Paru-Paru
Auskultasi : Vesikuler (+), ronkhi basah halus (+) di basal kedua
paru
27
Jantung
Perkusi : Batas atas ICS II, batas kanan linea parasternalis
dextra, batas kiri linea axilaris anterior sinistra
ICS VI
C. Pemeriksaan Penunjang
1. Rontgen (24-4-2015) :
Cor : CTR > 0,5, elongasi aorta
Pulmo : dalam batas normal
2. EKG
Kesimpulan : irama sinus takikardi dengan deviasi aksis ke kiri, left
ventrikel hipertropi, blok cabang berkas kiri dan old miokard infark
anteroseptal
3. Hasil laboratorium : kolesterol 300 mg/dl
3.6 Diagnosis kerja
1. CHF Fc NYHA III ec HHD
2. Dispepsia
3.7 Usulan pemeriksaan
1. Kimia darah
2. Urinalisa
3. Echocardiography
4. Cor Angiography
3.8 Diagnosa banding
28
1. CHF
2. CAD
3. PPOK
3.9 Terapi :
1. Non farmakologi :
a. Istirahat
b. Oksigen 2-3 liter
c. Diet jantung II
2. Farmakologi :
1. Carvedilol 6,25mg 1x1 tab
2. Ramipril 2,5 mg 1x1 tab
3. Aspirin 80 mg 1x1 tab
4. Simvastatin 20 mg 1x1 tab
5. Antasida syr 3x1 cth
3.10 Prognosis
Dubia ad malam
3.11 Pencegahan
a. Pencegahan primer
Ditujukan kepada keluarga pasien yang memiliki resiko hipertensi,
dengan cara melakukan pola hidup sehat seperti mengurangi asupan
garam dan makanan berlemak, mengontrol berat badan, berolahraga
secara teratur, menghindari stres dan tidak merokok.
29
b. Pencegahan Sekunder
Ditujukan untuk mencegah komplikasi dengan cara memberi pemahaman
tentang penyakit yang dideritanya dan pengetahuan bahwa penyakit ini
memerlukan pengobatan jangka panjang yang dapat dikontrol dengan
cara mengatur pola hidup sehat, diet rendah garam dan makanan
berlemak, batasi aktivitas, minum obat teratur, dan rutin kontrol ke
pelayanan kesehatan.
c. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier bertujuan untuk mencegah komplikasi yang lebih
berat atau kematian akibat gagal jantung. Upaya yang dilakukan dapat
berupa latihan fisik yang teratur untuk memperbaiki fungsional pasien
gagal jantung
3.12 Anjuran untuk keluarga
Mengurangi asupan garam. Asupan garam sangat dianjurkan, maksimal 2
gram garam dapur untuk diet setiap hari. Asupan natrium yang berlebih
menyebabkan konsentrasi natrium di dalam cairan ekstraseluler meningkat
sehingga berdampak kepada timbulnya hipertensi.
Melakukan pola hidup sehat seperti menjaga berat badan ideal agar tidak
obesitas. Risiko perkembangan hipertensi pada obesitas adalah 2 kali lebih
tinggi daripada orang dengan berat badan normal.Karena kelebihan lemak
tubuh dapat meningkatkan volume plasma, menyempitkan pembuluh
darah, dan memacu jantung untuk bekerja lebih berat. Selanjutnya tidak
merokok karena kandungan nikotin dalam rokok dapat meningkatkan
30
tekanan darah dan penggumpalan darah. Hindari stress karena peningkatan
saraf simpatis dapat meningkatan tekanan darah secara tidak menentu.
Memeriksa tekanan darah rutin ke pelayanan kesehatan seminggu sekali
untuk mengetahui tekanan darah saat itu dan melakukan tindakan evaluasi.
Mengurangi makanan tinggi lemak dan kolesterol. Kadar kolestrol darah
yang tinggi dapat mengakibatkan terjadinya endapan kolestrol pada
dinding pembuluh darah yang lama kelamaan akan menyumbat pembuluh
nadi dan mengganggu peredaran darah. Dengan demikian, akan
memperberat kerja jantung dan memperparah hipertensi. Mengkonsumsi
kolestrol dalam makanan dibatasi tidak lebih dari 300 mg setiap hari.
Kendala yang dihadapi :
Kurangnya perhatian keluarga terhadap pasien dalam memonitoring
pengobatan pasien
Ketidaksediaannya obat-obatan yang diperlukan pasien di Puskesmas
Saran :
a. Puskesmas
Diharapkan kepada seluruh tenaga kerja kesehatan di Puskesmas
Samudera agar lebih aktif melakukan penyuluhan dan edukasi
mengenai penyakit CHF
Diharapkan kepada seluruh pihak yang bertanggung jawab dalam hal
ketersediaan obat di Puskesmas harus lebih diperhatikan.
Diharapkan hasil dari kegiatan Home Visit ini dapat menjadi masukan
bagi Puskesmas Samudera
31
b. Bagian Family Medicine
Diharapkan dengan adanya kegiatan home visit ini dapat menjadi
acuan dalam proses pembelajaran selanjutnya.
Diharapkan hasil kegitan home visit ini dapat dijadikan data penelitian
penyakit tidak menular.
c. Keluarga
Dapat menjadi masukan dalam merubah pola hidup sehari-hari.
Mendorong keluarga untuk melakukan skrinning.
Memberikan dukungan kepada pasien baik secara rohani, psikologis
untuk minum obat secara teratur.