Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
Transcript of Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 1/34
BAB I
PENDAHULUAN
Sepsis neonatorum merupakan kejadian yang masih sering terjadi pada masa
neonatal dan merupakan salah satu penyebab utama pada neonatus untuk dirawat di
rumah sakit, dan salah satu penyebab kematian tertinggi pada neonatus baik di negara
berkembang maupun negara maju. (1) (2) Insidens sepsis semakin meningkat dalam 30
!0 tahun terakhir ini baik di negara berkembang maupun negara maju. (3)
Insiden sepsis neonatorum di dunia berkisar antara 1" per 1000 kelahiran
hidup. #ada negara maju seperti $merika, kejadian sepsis sejak 1%"0 ber&ariasi
diantara 2! per 1000 kelahiran hidup, sedangkan di negara berkembang seperti diIndia, angka kejadiannya 3!3' per 1000 kelahiran hidup. iperkirakan lebih dari
20 neonatus menderita sepsis yang menyokong 30*0 dari total kematian di
negara berkembang. $ngka kematian neonatus di $sia +enggara dilaporkan 3% per
1000 kelahiran hidup. i Indonesia sendiri, penelitian di umah Sakit -ipto
angunkusumo (S-) tahun 200%, insiden sepsis neonatorum adalah %" per 1000
kelahiran hidup. (2) (!)
Sepsis merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai dengan gejala respon
in/lamasi sistemik yang disebabkan oleh kuman baik bakteri maupun &irus yang
masuk ke dalam tubuh neonatus. (2) Sepsis neonatorum dapat terjadi pada neonatus
yang ukup bulan walaupun sepsis neonatorum ini sering terjadi pada neonatus
kurang bulan (prematur) dan neonatus dengan berat bayi lahir rendah dan sangat
rendah. (*) al ini dapat disebabkan karena neonatus masih mempunyai pertahanan
/isik yang lemah dan /ungsi imunitas yang belum berkembang sehingga masih rentan
terhadap in/eksi bakteri maupun &irus. (1)
eonatus ukup bulan adalah bayi dengan massa kehamilan dari 3' minggu
sampai dengan !2 minggu (2*%2%3 hari). eonatus dengan massa kehamilan kurang
dari 3' minggu adalah neonatus kurang bulan, dan neonatus dengan massa kehamilan
lebih dari !2 minggu adalah neonatus lebih bulan. ntuk mengetahui apakah
neonatus termasuk kurang bulan, ukup bulan, atau lebih bulan, dapat digunakan
1
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 2/34
2
dengan pemeriksaan ew 4allard Sore. #enilaian 4S menurut ubowit5 ini adalah
dengan menggunakan hasil penilaian maturitas neurologis ditambah dengan maturitas
/isik. 6emudian gabungan kedua nilai ini diari masa gestasinya dengan
menggunakan gra/ik regresi linier. Sementara itu, untuk mengetahui pertumbuhan
janin apakah sesuai masa kehamilan, keil masa kehamilan, atau lebih massa
kehamilan, dapat digunakan penilaian dengan menggunakan gra/ik 7ubheno.
8ra/ik ini menunjukkan standar baku berat badan bayi sesuai dengan masa
gestasinya. (9)
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 3/34
3
BAB II
LAPORAN KASUS
2.1 Identitas Pasien
ama : 4.;
+anggal 7ahir : 30 September 201*
mur kronologis : 2% hari
<enis 6elamin : #erempuan
Suku : $eh
$gama : Islam
$lamat : #aya -ut #eusangan 4ireun o - : 109"%91
+anggal asuk : 2" =ktober 201*
+anggal #emeriksaan : 2% =ktober > * o&ember 201*
2.2 Identitas Keluarga
$. ama ayah : 4ahagiamur : 2% tahun
Suku : $eh
$gama : Islam#ekerjaan : ?iraswasta
$lamat : #aya -ut #eusangan 4ireun
2.3 Anamnesis
$lloanamnesis
Keluan Utama : emam
Keluan !am"aan : +angan kanan luka, bengkak, merah, dan panas
Ri#a$at Pen$a%it Se%arang :
Seorang bayi perempuan dibawa ke I8 S@$ dengan keluhan demam.
enurut pengakuan keluarga, awalnya, deman timbul pada saat usia bayi 1" hari.
#ada saat itu bayi langsung dibawa ke S 4ireun dan dirawat selama lebih kurang
seminggu. Ampat hari setelah pulang dari rumah sakit, timbul luka di tangan kanan.
7uka ini seperti digigit hewan. #ada luka juga terlihat bengkak, merah, dan terasa
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 4/34
!
panas. #ada saat itu luka belum berisi nanah. 6emudian keluarga pasien membawa
lagi pasien kembali ke rumah sakit. 6eluhan kejang, sesak na/as, batuk, pilek,
menret, tidak dikeluhkan. e/leks hisap bayi masih kuat.
Ri#a$at Pen$a%it Daulu :
+idak ada
Ri#a$at Pen$a%it Keluarga &
+idak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama.
Ri#a$at Pema%aian O"at &
#asien merupakan rujukan dari S 4ireun dengan diagnosa sepsis neonatorum
dan sudah diberikan terapi:
I;B !:1 1* gttCi (mikro) Inj. -e/otaDime 9* mgC 12 jam
Inj. 8entamisin * mgC 1" jam 8entamisin @al/
Ri#a$at Keamilan dan Persalinan &
Ibu pasien rutin memeriksakan kandungannya seara teratur di bidan
sebanyak 9 kali. Ibu dengan 81#1$0, melahirkan seara normal dengan perkiraan
usia gestasi 3"!0 minggu di seorang bidan di 4ireun. 6etuban jernih dan tidak
berbau. Ibu pasien tidak mengeluhkan adanya riwayat demam maupun sakit berat saat
kehamilan. 4ayi lahir menangis spontan dengan $CS : %C10 dan berat bayi lahir 3100
gram. ekonium keluar dalam 2! jam pertama kelahiran.
Ri#a$at Imunisasi &
4elum pernah
Ri#a$at 'a%anan &
0 harisekarang: $SI dan Susu Bormula
2.( Pemeri%saan )isi% a. Status #resent
6eadaan mum : sakit sedang6esadaran : -ompos mentis
Heart rate : 1!9 D C menit
Respiratory rate : !2 D C menit+emperatur : 3",3 E -
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 5/34
*
ew 4allard Sore : !0
b. $ntropometri
4erat 4adan 7ahir : 3100 gram
4erat 4adan Sekarang : 3100 gram
#anjang 4adan 7ahir : *1 m
#anjang 4adan Sekarang : *1 m
7ingkar kepala : 39 m
7ingkar dada : 33 m
7ingkar perut : 31 m
7ingkar lengan atas : 11 m
4erat 4adan Ideal : 3!00 gram
4erat 4adanCmur : F 2 5sore sCd G 0 5sore (%!)
#anjang 4adanCmur : F 0 5sore sCd G 2 5sore (101)
7ingkar kepalaCmur : F 1 5sore sCd G 0 5sore (%")
6esan : ormal sesuai keadaan bayi
. 6ebutuhan airan : 4erat 4adan D 100
: 3,1 D 100
: 310 Chari H 10 3!1 Chari
6ebutuhan kalori ($) : 10" kkal D 44
: 10" D 3,1
: 33!," J 33* kkalChari
6ebutuhan protein ($) : 2,2 gram D 44
: 2,2 D 3,1
: 9,"2 gramC hari
d. Status 8eneral
Kulit
?arna : putih, makula eritema dan pustula yang menutupi hampir seluruh
permukaan tubuh pasien+urgor : epat kembali
Sianosis : tidak ada
Ikterus : tidak ada
=edema : tidak ada
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 6/34
9
$nemia : 4ayi terlihat puat
Ke*ala dan Leer
kuran : normoephali, 4 terbuka rata, lesi makula eritema dan pustula
ambut : hitam, distribusi merata, tidak mudah diabut?ajah : simetris, tidak dijumpai de/ormitas dan edema
ata : konjungti&a palpebra in/erior puat (HCH), ikterik (C), pupil bulat
isokor 3mmC3mm, kornea dan lensa jernih, re/leks ahaya langsung (HC
H), dan re/leks ahaya tidak langsung (HCH)
+elinga : normotiaidung : - (C), sekret (C)
ulut : tidak ada sianosis pada mukosa bibir, bibir simetris, tidak ada
trismus, lidah normoglosia7eher : tidak ada tortikolis, massa, maupun pembesaran 684
!+ra,
Inspeksi : Simetris, retraksi (), perna/asan thorakoabdominal, kulit
tampak makula eritema dan pustula
Paru - Paru
De*an Kanan Kiri
#alpasi yeri () yeri ()
#erkusi +idak dilakukan +idak dilakukan
$uskultasi
;esikuler (H) ;esikuler (H)
honhi () honhi ()
?hee5ing () ?hee5ing ()
antung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
#alpasi : Iktus kordis teraba pada I-S ;, midla&ikula sinistra#erkusi : +idak dilakukan
$uskultasi : 4< I K 4< II, eguler, 4ising ()
A"d+men
Inspeksi : Simetris, istensi ()
#alpasi : yeri +ekan ()
7ien : +idak teraba
epar : +idak teraba#erkusi : +impani usus (H)
$uskultasi : #eristaltik (normal)
/enetalia : #erempuan, labia mayor menutupi labia minor dan klitoris
Anus : +idak ada kelainan, mekonium (H)
Kelen0ar Lime: #embesaran 684 ()
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 7/34
'
E%stremitas :
Superior In/erior
6anan 6iri 6anan 6iri
Sianosis () () () ()
Adema () () () ()
akula
eritema dan
pustula
(H) (H) (H) (H)
8erakan lemah lemah 7emah 7emah
#emeriksaan maturitas neuromuskular
/am"ar 1. 'aturitas Neur+mus%ular
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 8/34
"
#emeriksaan maturitas /isik pada pasien ini didapatkan hasil yaitu:
/am"ar 2. 'aturitas )isi%
2.( Pemeri%saan Penun0ang
2.(.1 Pemeri%saan La"+rat+rium
Hemat+l+gi Nilai
N+rmalSatuan
Pemeri%saan
*ada 2142415
Pemeri%saan
*ada (112415
Dara Rutin
b 1562(78 gdl 979:
t 53683 ; 23:
Aritrosit (7(657 148mm3 278:
7eukosit <7(63(74 143mm3 (73:
+rombosit 1546(54 143mm3 <8:
-; 46144 l- 29631 Pg
-- 32638 ;
Aosino/il 468 ; 4
4aso/il 462 ; 4
utro/il 4atang 268 ; 4:
eutro/il segmen 54694 ; 85
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 9/34
%
7im/osit 246(4 ; 19:
onosit 26 ; 1:
Ele%tr+lit
a 13561(5 mm+lL 12(: 115:
6 3756(75 mm+lL (7( 373:-l <46114 mm+lL : 3:
$lbumin 3756(75 mgdl 172:
8S =244 mgdl 95
reum 136(3 mgdl 29
6reatinin 4751647<5 mgdl 4734:
Kultur dara 3112415
+idak ditemukan pertumbuhan bakteri selama * hari
Kultur *us 2112415
+erisolasi bakteri patogen Stafilokokus aureus.
2.5 Resume
+elah lahir bayi perempuan seara per&aginam pada tanggal 30 September 201*
di S 4ireun. 4ayi menangis kuat dan gerakan akti/. $CS: %C10, 447: 3100 gram,
#4: *1 m, 76: 39 m, 7: 33 m, 7#: 31 m, 7ila: 11 m. #erkiraan usia gestasi !0
minggu. 4ayi dibawa I8 S@$ dengan keluhan demam yang timbul pada saat
usia bayi 1" hari. 4ayi dirawat di rumah sakit lebih kurang 1 minggu, kemudian
empat hari setelah pulang dari rumah sakit, timbul luka di tangan kanan seperti digigit
hewan, yang terlihat bengkak, merah, terasa panas, dan tidak berisi nanah. 6eluhan
kejang, sesak na/as, batuk, pilek, menret, tidak dikeluhkan. e/leks hisap bayi masih
kuat.
#emeriksaan tanda &ital tanggal 2% =ktober 201*, didapatkan denyut jantung
1!9DCmenit, laju pernapasan !2DCmenit, suhu badan 3",3=-. #emeriksaan /isik
didapatkan ukuran kepala normose/ali, tampak lesi makula eritema dan pustula di
kepala dan tersebar di badan dan ekstremitas, pasien tampak gelisah. #emeriksaan
/isik lain dalam batas normal. #emeriksaan laboratorium darah didapatkan terjadinya
penurunan hemoglobin ',' gCdl, hematokrit 23, eritrosit 2,9D109 Cmm3, leukosit
!.300 Cmm3, trombosit %9.000 Cmm3, neutro/il batang 0, lim/osit 1', peningkatan
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 10/34
10
monosit 1", penurunan ion natrium 12! mmolC7 dan 11* mmolC7, penurunan ion
kalium 3,3 mmolC7, dan ion klorida "" mmolC7 dan "3 mmolC7, hipoalbuminemia 1,2
mgCdl, dan penurunan kreatinin 0,30 mgCdl. #ada pemeriksaan kultur darah tidak
ditemukan adanya pertumbuhan bakteri dalam * hari, sementara pemeriksaan kultur
pus ditemukannya bakteri gram positi/ Stafilokokus aureus.
2.8 Diagn+sis
Sepsis neonatorum
eonatus -ukup 4ulan Sesuai asa 6ehamilan$nemia
#ioderma gangrenosum
Imbalans Alektrolit
2.9 Penatala%sanaan
2.9.1 Su*+rti
• I;B 6$A !4 10 Cjam (mikro)
• iet $si 10 C3jam
• +rans/usi #- 30
• +rans/usi BB# 30
2.9.2 'edi%ament+sa
•
Injeksi ;anomyin !* mgC" jam• Injeksi $mikasin 1* mg C2! jam
• 4enutrion 1,* gr Chari
• #irotop =int 1D1
• 6rim idroortison 2 H ;aselin album di kulit kering
2. Pr+gn+sis
Luo ad &itam : malamLuo ad /untionam : malam
Luo ad sanationam : malam
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 11/34
11
)+ll+# u* arian
2< O%t+"er 2415
SC bayi menangis kuat, pus pada tangan, puat, gelisah
=C : 1!9DCi : !2 DCi + : 3",3E-
#B : 6epala : normose/ali, 4 terbuka rata 6ulit : puat (H), ruam (H), pustula (H)
ata : 6onjungti&a puat (HCH)
+CC : dalam batas normal 7eher : pembesaran kelenjar getah bening () tortikolis ()
+horak :simetris, retraksi (), &esikuler (HCH), ronkhi(C)
whee5ing(C), ruam (H) <antung : 4unyi <antung I K 4unyi <antung II, reguler, bising ()
$bdomen : simetris, distensi (), soepel, peristaltik normal, ruam (H)
ADtremitas : puat (HCHCHCH), edema (CCC), ruam (HCHCHCH)
7ab 2"C10C201* : b: ',' grCdl, +r: %9.000Cmm
3
$C Sepsis neonatorum H eonatus -ukup 4ulan Sesuai asa 6ehamilan H $nemiaH pioderma H elektrolit imbalans
#C #uasa sementara
6ultur urin dan kultur darah H sensiti&itas antibiotik +hC I;B kaen !4 10 Cjam (mikro)
Injeksi ;anomyin !* mgC" jam
Injeksi $mikasin 1* mg C2! jam4enutrion 1,* gr Chari
+rans/usi #- 30
+rans/usi BB# 30
iet $si 10 C3jam
34 O%t+"er 2415
SC bayi menangis kuat, ruam pada badan dan ekstremitas (H), pus pada tangan, puat,gelisah
=C : 1!0DCi : !9 DCi + : 3',"E-
#B : 6epala : normose/ali, 4 terbuka rata 6ulit : puat (H), ruam (H), pustula (H)
ata : 6onjungti&a puat (HCH)
+CC : dalam batas normal 7eher : pembesaran kelenjar getah bening () tortikolis ()
+horak :simetris, retraksi (), &esikuler (HCH) ronkhi(C)
whee5ing(C), ruam (H)
<antung : 4unyi <antung I K 4unyi <antung II, reguler, bising () $bdomen : simetris, distensi (), soepel, peristaltik normal, ruam (H)
ADtremitas : puat (HCHCHCH), edema (CCC), ruam (HCHCHCH)
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 12/34
12
$C Sepsis neonatorum H eonatus -ukup 4ulan Sesuai asa 6ehamilan H$nemia H pioderma H elektrolit imbalans
#C 6onsul kulit
+hC I;B kaen !4 10 Cjam (mikro)
Injeksi ;anomyin !* mgC" jamInjeksi $mikasin 1* mg C2! jam
4enutrion 1,* gr Chari
iet $si 10 C3jam
31 O%t+"er 2415
SC ruam pada badan dan ekstremitas, pus (H), bayi gelisah=C : 101DCi : 31 DCi + : 3'E-
#B : 6epala : normose/ali, 4 terbuka rata
6ulit : puat (H), ruam (H), pustula (H) ata : 6onjungti&a puat (HCH)
+CC : dalam batas normal 7eher : pembesaran kelenjar getah bening () tortikolis ()
+horak :simetris, retraksi (), &esikuler (HCH), ronkhi(C)whee5ing(C), ruam (H)
<antung : 4unyi <antung I K 4unyi <antung II, reguler, bising ()
$bdomen : simetris, distensi (), soepel, peristaltik normal, ruam (H) ADtremitas : puat (HCHCHCH), edema (CCC), ruam (HCHCHCH)
$C Sepsis neonatorum H eonatus -ukup 4ulan Sesuai asa 6ehamilan H $nemiaH pioderma H elektrolit imbalans
+hC I;B kaen !4 10 Cjam (mikro)
Injeksi ;anomyin !* mgC" jam
Injeksi $mikasin 1* mg C2! jam4enutrion 1,* gr Chari
iet $si 10 C3jam
#irotop =int 1D16rim idroortison 2 H ;aselin album di kulit kering
1 N+*em"er 2415
SC ruam pada badan dan ekstremitas, pustula (H), bayi gelisah=C : 10!DCi : 3' DCi + : 39,"E-
#B : 6epala : normose/ali, 4 terbuka rata
6ulit : puat (H), ruam (H), pustula (H) ata : 6onjungti&a puat (HCH)
+CC : dalam batas normal
7eher : pembesaran kelenjar getah bening () tortikolis ()
+horak :simetris, retraksi (), &esikuler (HCH), ronkhi(C)whee5ing(C), ruam (H)
<antung : 4unyi <antung I K 4unyi <antung II, reguler, bising ()
$bdomen : simetris, distensi (), soepel, peristaltik normal, ruam (H) ADtremitas : puat (HCHCHCH), edema (CCC), ruam (HCHCHCH)
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 13/34
13
$C Sepsis neonatorum H eonatus -ukup 4ulan Sesuai asa 6ehamilan H $nemia
H pioderma H elektrolit imbalans
+hC I;B kaen !4 10 Cjam (mikro)
Injeksi ;anomyin !* mgC" jamInjeksi $mikasin 1* mg C2! jam
4enutrion 1,* gr Chari
iet $si 10 C3jam#irotop =int 1D1
6rim idroortison 2 H ;aselin album di kulit kering
2 N+*em"er 2415
SC ruam pada badan dan ekstremitas, pustula (H), ulkus pada tangan, bayi gelisah
=C : 119DCi : !2 DCi + : 39,'E-#B : 6epala : normose/ali, 4 terbuka rata
6ulit : puat (H), ruam (H), pustula (H), ulkus (H) ata : 6onjungti&a puat (HCH)
+CC : dalam batas normal 7eher : pembesaran kelenjar getah bening () tortikolis ()
+horak :simetris, retraksi (), &esikuler (HCH), ronkhi(C)
whee5ing(C), ruam (H) <antung : 4unyi <antung I K 4unyi <antung II, reguler, bising ()
$bdomen : simetris, distensi (), soepel, peristaltik normal, ruam (H)
ADtremitas : puat (HCHCHCH), edema (CCC), ruam (HCHCHCH)
$C Sepsis neonatorum H eonatus -ukup 4ulan Sesuai asa 6ehamilan H
$nemia H pioderma H elektrolit imbalans
+hC I;B kaen !4 10 Cjam (mikro)Injeksi ;anomyin !* mgC" jam
Injeksi $mikasin 1* mg C2! jam
#irotop oint (upirain) 1 D 1iet $si 10 C3jam
6rim idroortison 2 H ;aselin album di kulit kering
awat dan kompres luka dengan a-l 0,%
3 N+*em"er 2415
SC ruam pada badan dan ekstremitas, pustula (H), ulkus pada kepala, lengan, dan kaki(H), bayi gelisah
=C : 132DCi : !2 DCi + : 3*,9E-
#B : 6epala : normose/ali, 4 terbuka rata, ulkus (H)
6ulit : puat (H), ruam (H), pustula (H), ulkus (H) ata : 6onjungti&a puat (HCH)
+CC : dalam batas normal
7eher : pembesaran kelenjar getah bening () tortikolis () +horak :simetris, retraksi (), &esikuler (HCH), ronkhi(C)
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 14/34
1!
whee5ing(C), ruam (H) <antung : 4unyi <antung I K 4unyi <antung II, reguler, bising ()
$bdomen : simetris, distensi (), soepel, peristaltik normal, ruam (H)
ADtremitas : puat (HCHCHCH), edema (CCC), ruam (HCHCHCH)
$C Sepsis neonatorum H eonatus -ukup 4ulan Sesuai asa 6ehamilan H $nemia
H pioderma H elektrolit imbalans
+hC I;B kaen !4 10 Cjam (mikro)Injeksi ;anomyin !* mgC" jam
Injeksi $mikasin 1* mg C2! jam
#irotop oint (upirain) 1 D 1iet $si 10 C3jam
6rim idroortison 2 H ;aselin album di kulit kering
awat dan kompres luka dengan a-l 0,%
( N+*em"er 2415SC ruam pada badan dan ekstremitas, pustula (H), ulkus pada kepala, tangan, dan kaki
(H), bayi gelisah=C : 119DCi : !2 DCi + : 39,'E-
#B : 6epala : normose/ali, 4 terbuka rata
6ulit : puat (H), ruam (H), pustula (H), ulkus (H) ata : 6onjungti&a puat (HCH)
+CC : dalam batas normal
7eher : pembesaran kelenjar getah bening () tortikolis () +horak :simetris, retraksi (), &esikuler (HCH), ronkhi(C),
whee5ing(C), ruam (H)
<antung : 4unyi <antung I K 4unyi <antung II, reguler, bising ()
$bdomen : simetris, distensi (), soepel, peristaltik normal, ruam (H) ADtremitas : puat (HCHCHCH), edema (CCC), ruam (HCHCHCH)
$lbumin : 1,2 mgCdl$C Sepsis neonatorum H eonatus -ukup 4ulan Sesuai asa 6ehamilan H $nemia
H pioderma H elektrolit imbalans
+hC I;B kaen !4 10 Cjam (mikro)Injeksi ;anomyin !* mgC" jam
Injeksi $mikasin 1* mg C2! jam
#irotop oint (upirain) 1 D 1iet $si 10 C3jam
6rim idroortison 2 H ;aselin album di kulit kering
Su/ratul di ulkus
rip albumin 20 2*
5 N+*em"er 2415
SC bayi gelisah, sesak (H), gasping (H), kejang (H), perdarahan di hidung dan mulut(H)=C : 13"DCi : 1" DCi + : 3*,*E- Sp=2: "0
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 15/34
1*
#B : 6epala : normose/ali, 4 terbuka rata, ulkus pada kepala 6ulit : puat (H), ruam (H), pustula (H), ulkus (H)
ata : 6onjungti&a puat (HCH)
+CC : dalam batas normal
7eher : pembesaran kelenjar getah bening () tortikolis () +horak :simetris, retraksi (H), &esikuler (HCH), ronkhi(C),
whee5ing(C), ruam (H)
<antung : 4unyi <antung I K 4unyi <antung II, reguler, bising () $bdomen : simetris, distensi (), soepel, peristaltik normal, ruam (H)
ADtremitas : puat (HCHCHCH), edema (CCC), ruam (HCHCHCH)
$C Sepsis neonatorum H eonatus -ukup 4ulan Sesuai asa 6ehamilan H
$nemia H pioderma H elektrolit imbalans
+hC ;entilator -; (#AA#: *m2=C #I#: 20 m2=C Bi=2: 100)I;B kaen !4 10 Cjam (mikro)
rip /luona5ole !* mgInjeksi ;anomyin !* mgC" jam
Injeksi $mikasin 1* mg C2! jamInjeksi Benitoin 90 mg i.&
Injeksi +ransamin 30 mgC " jam i.&
#irotop oint (upirain) 1 D 1iet $si 10 C3jam (puasa sementara)
6rim idroortison 2 H ;aselin album di kulit kering
Su/ratul di ulkus
BAB III
ANALISA KASUS
+elah diperiksa seorang bayi perempuan berusia 2% hari di S @ainoel
$bidin 4anda $eh pada tanggal 2% =ktober 201* dengan keluhan utama bayi
demam dan tangan kanan bayi bengkak dan terdapat ruam merah serta pustula yang
berisi pus. 4ayi menangis kuat dan terlihat gelisah. #asien didiagnosa dengan sepsis
neonatorum, bayi aterm (-4S6), anemia, pioderma, dan elektrolit imbalans .
iagnosis ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan /isik, dan pemeriksaan
penunjang.
3.1 Anamnesis
+elah lahir bayi perempuan seara per&aginam pada tanggal 30 September 201*
di S 4ireun. 4ayi menangis kuat dan gerakan akti/. $CS: %C10, 447: 3100 gram,
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 16/34
19
#4: *1 m, 76: 39 m, 7: 33 m, 7#: 31 m, 7ila: 11 m. #erkiraan usia gestasi !0
minggu. 4ayi dibawa I8 S@$ dengan keluhan demam yang timbul pada saat
usia bayi 1" hari. 4ayi dirawat di rumah sakit lebih kurang 1 minggu, kemudian
empat hari setelah pulang dari rumah sakit, timbul luka di tangan kanan seperti digigit
hewan, yang terlihat bengkak, merah, terasa panas, dan tidak berisi nanah. 6eluhan
kejang, sesak na/as, batuk, pilek, menret, tidak dikeluhkan. e/leks hisap bayi masih
kuat. 4ayi merupakan rujukan dari S 4ireun dengan diagnosa sepsis
neonatorum.
Sepsis neonatorum adalah sindrom klinis penyakit sistemik yang disertai
bakterimia yang terjadi pada bayi dalam 1 bulan pertama kehidupan. (') 4erdasarkan
waktu kejadiannya, sepsis diklasi/ikasikan menjadi sepsis awitan dini (early onset sepsis) dan sepsis awitan lambat (late onset sepsis). Sepsis awitan dini terjadi pada
kurang dari '2 jam pertama sejak kelahiran bayi, namun ada pula yang mengatakan
terjadi pada K2! jam sampai 9 hari setelah kelahiran. Sedangkan sepsis awitan lambat
terjadi di atas '2 jam setelah kelahiran bayi, dan ada pula yang mengatakan terjadi K
9 hari. Selain itu, ada pula istilah sepsis awitan sangat lambat (very late onset sepsis)
yang terjadi dengan onset K30 hari. (1) (*)
Seara epidemiologi sepsis neonatorum sering terjadi pada bayi preterm
(neonatus kurang bulan) dan bayi berat lahir rendah. Sepsis neonatorum juga dapat
terjadi pada bayi ukup bulan dan berat bayi lahir normal dengan sistem imun yang
lemah. Sistem pertahanan tubuh terdiri atas sistem imunitas seluler dan humoral. #ada
neonatus, komponen komplemen sel polimor/onuklear pada sistem imunitas seluler
kurang, terutama pada bayi kurang bulan, disertai kurangnya produksi 5at kemotaktik
opsonin. Sel lim/osit 4 membelah menjadi sel plasma atau sel memori yang berperan
sebagai antibodi. Sedangkan sel lim/osit + sudah ber/ungsi dengan normal pada usia
gestasi muda namun belum dapat memberikan respon terhadap antigen spesi/ik,
dimana hal ini menyebabkan bayi rentan terhadap in/eksi bakteri, &irus, jamur, dan
parasit. Sementara itu meningkatnya jumlah sel + supresor juga dapat menyebabkan
pengurangan produksi antibodi sewaktu antenatal. (')
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 17/34
1'
#ada sistem imunitas humoral, antibodi ibu yang dapat menembus plasenta
adalah hanya Ig8, sementara Ig$, Ig, IgA dan Ig tidak dapat menembus plasenta
sehingga antibodi janin sangat kurang. $ntibodi Ig8 ini nantinya akan menjadi
perlindungan terhadap in/eksi spesi/ik yang pernah diderita ibu sebelumnya untuk
neonatus. Sebagian besar Ig8 ini melewati plasenta setelah usia kehamilan 32
minggu dan jumlahnya akan berkurang pada beberapa bulan setelah kelahiran yang
disebut sebagai hipoimunoglobulinemia /isiologis pasa natal. al inilah yang
merupakan /aktor risiko terjadinya in/eksi pada masa neonatal, terutama untuk bayi
kurang bulan dan berat bayi lahir rendah. (')
Sepsis neonatorum awitan dini dapat terjadi karena organisme penyebab yang
didapat dari intrapartum, atau melalui saluran genital ibu. +ransmisi terjadi seara&ertikal. #ada keadaan ini kolonisasi patogen terjadi pada periode perinatal. 4eberapa
mikroorganisme penyebab, seperti treponema, &irus, listeria dan kandida, transmisi ke
janin melalui plasenta seara hematogenik. -ara lain masuknya mikroorganisme,
dapat melalui proses persalinan. engan peahnya selaput ketuban, mikroorganisme
dalam /lora &agina atau bakteri patogen lainnya seara asenden dapat menapai airan
amnion dan janin. al ini memungkinkan terjadinya khorioamnionitis atau airan
amnion yang telah terin/eksi teraspirasi oleh janin atau neonatus, yang kemudian
berperan sebagai penyebab kelainan pernapasan. $danya &erniD atau mekonium
merusak peran alami bakteriostatik airan amnion. $khirnya bayi dapat terpapar /lora
&agina waktu melalui jalan lahir. 6olonisasi terutama terjadi pada kulit, naso/aring,
oro/aring, konjungti&a, dan tali pusat. +rauma pada permukaan ini memperepat
proses in/eksi. #enyakit dini ditandai dengan kejadian yang mendadak dan berat,
yang berkembang dengan epat menjadi syok sepsis dengan angka kematian tinggi.
#ada sepsis awitan lambat seringnya organisme penyebab berasal dari saluran genital
ibu, kontak antar manusia atau dari alatalat terkontaminasi. Sepsis awitan lambat
berkembang seara perlahan dan dapat menjadi berat. #ada sepsis awitan lambat ini
terjadi transmisi seara hori5ontal. 4iasanya /okus penyebab in/eksi dapat ditemukan
dan seringnya disertai dengan meningitis. (1) (')
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 18/34
1"
Sepsis neonatorum dapat didiagnosis berdasarkan adanya temuan satu atau
lebih gejala klinis non spesi/ik seperti hipotermi atau hipertermi, letargi, merintih,
re/leks hisap lemah, per/usi non adekuat, waktu pengisian kapiler (-+) yang
memanjang, re/leks akti/ bayi menurun, hipotonus, bradikardi atau takikardi,
hipoglikemi, asidosis metabolik, distres pernapasan, gasping hingga apneu. +emuan
gejala klinis spesi/ik berdasarkan gangguan organ sistemik yang terkena seperti pada
gangguan sistem sara/ pusat dapat ditemukan gejala ubunubun besar yang
membonjol, pandangan kosong, tangisan yang melengking, iritabilitas, kaku kuduk,
kejang. #ada gangguan sistem kardio&askular dapat ditemukan gejala per/usi yang
memburuk, hipotensi, dan gejala syok. #ada gangguan gastrointestinal adapat
ditemukan gejala intoleransi makanan, muntah, diare, distensi abdomen, ileus paralitik, necrotizing enterocolitis (A-). #ada gangguan sistem hepatik dapat
ditemukan hepatomegali atau hiperbilirubinemia diret. #ada gangguan sistem renal
dapat ditemukan gejala gangguan ginjal akut. #ada gangguan sistem hematologi dapat
ditemukannya perdarahan, petekie, dan purpura. #ada gangguan sistem dermatologi
dapat ditemukan gejala pustula yang multipel, abses, bintikbintik merah tidak rata,
umbilikus berwarna kemerahan. #ada sepsis pada umumnya ditemukan gejala SIS
(Systemic Inflamatory Response Syndrome), yaitu didapatkan hipotermi (suhu M3*E-)
atau hipertermi (suhu K3"E-), takikardi (/rekuensi nadi K 190 kali per menit),
takipneu (/rekuensi napas K 90 kali per menit), dan leukopeni (leukosit M *000Cmm 3)
atau leukositosis (leukosit K 30.000Cmm3). (")
6eurigaan besar sepsis neonatorum juga dapat ditentukan dengan beberapa
/aktor risiko apabila: (%)
1. 4ayi berusia sampai 3 hari
idapatkan riwayat ibu dengan in/eksi rahim, demam dengan keurigaan
in/eksi berat, atau ketuban peah dini.
4ayi memiliki dua atau lebih gejala yang tergolong dalam kategori $, atau
tiga atau lebih gejala pada kategori 4 (tabel 1)2. 4ayi berusia lebih dari 3 hari
4ayi memiliki dua atau lebih gejala yang tergolong dalam kategori $, atau
tiga atau lebih gejala pada kategori 4
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 19/34
1%
!a"el 1 Kel+m*+% temuan $ang "eru"ungan dengan se*sis
6ategori $ 6ategori 4
6esulitan bernapas (misalnya apneu, napas
K90DCi, retraksi dinding dada, grunting padawaktu ekspirasi, sianosis sentral)
+remor
6ejang 7etargi atau lunglai
+idak sadar engantuk atau akti&itas berkurang
suhu tubuh tidak normal (sejak lahir dan tidak
memberikan respon terhadap terapi) atau suhu
tidak stabil sesudah pengukuran suhu normalselama tiga kali atau lebih
Iritabel atau rewel, muntah, perut
kembung,
#ersalinan yang kurang higenis (menyokong ke
arah sepsis)
+andatanda mulai munul sesudah hari
keempat
kondisi memburuk seara epat dan dramatis
(menyokong ke arah sepsis)$ir ketuban berampur mekonium
malas minum, sebelumnya minum dengan baik
4erdasarkan teori yang telah dijelaskan sebelumnya, pasien dapat
diklasi/ikasikan ke dalam sepsis neonatorum awitan lambat, dimana pasien
mengalami gejala sepsis neonatorum pada usia K3 hari. Baktor risiko yang
berhubungan dengan sepsis biasanya adalah in/eksi nosokomial post natal, atau
lingkungan komunitas. sia gestasi M3' minggu dan 447S yang dirawat di ruang
perawatan intensi/ juga memiliki risiko sepsis neonatorum awitan lambat ini. (10)
<enis persalinan juga merupakan salah satu /aktor risiko terjadinya in/eksi
pada neonatus. #ersalinan spontan dapat menyebabkan neonatus terpapar kolonisasi
bakteri pada saluran genitourinarius maternal ketika melewati jalan lahir. engan
demikian, sepsis neonatorum lebih banyak terjadi pada bayi dengan persalinan
spontan dibandingkan ekstraksi &akum dan seksio sesaria. (11)
3.2 Pemeri%saan )isi%
#emeriksaan /isik pada bayi didapatkan ukuran kepala normose/ali, berat bayi
lahir normal usia kehamilan ukup bulan, bayi tampak gelisah, tampak lesi makula
eritema dan pustula di kepala dan tersebar di badan dan ekstremitas dengan ulkus
yang dalam di lengan kanan.
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 20/34
20
enonatus ukup bulan merupakan neonatus yang lama usia kehamilan
berlangsung hingga persalinan aterm 3' minggu hingga !2 minggu (2*%2%3 hari).
6lasi/ikasi bayi menurut usia kehamilan dibagi dalam 3 kelompok: (12)
1. eonatus kurang bulan adalah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 3'
minggu (2*% hari).
2. eonatus ukup bulan adalah bayi dengan masa kehamilan dari 3' minggu
hingga !2 minggu (2*%2%3 hari).
3. eonatus lebih bulan adalah bayi dengan masa kehamilan mulai dari !2 minggu
atau lebih.
ntuk menghitung usia maturitas bayi dapat digunakan bagan New Ballard
Score. New Ballard Score adalah suatu set prosedur yang dikembangkan oleh r.
<eanne 7 4allard untuk menentukan usia gestasi melalui penilaian neuromuskular dan
/isik dari neonatus. Setelah melewati beberapa tahap usia gestasi, bayi membentuk
&ariasi karakterisitik yang dapat diukur melalui pemeriksaan sederhana. 6etika bayi
membentuk tonus otot sehingga membentuk postur yang khas, pemeriksa dapat
mengamati sudut yang dibentuk dari tahanan otot ekstremitas bayi yang dapat diukur.
#ada pemeriksaan 4S didapatkan pada bayi ini tampak seperti bayi ukup bulan
dengan perkiraan usia gestasi !0 minggu. (13)
4erat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam jangka waktu 1 jam pertama
setelah lahir dan dikatakan normal jika berat lahir bayi 2*00!000 gram. <ika berat
lahir M2*00 gram disebut dengan berat bayi lahir rendah dan jika K!000 gram disebut
sebagai berat bayi lahir lebih. #asien ini memiliki berat badan lahir 3100 gram
sehingga tergolong dalam kelompok berat badan bayi lahir normal. (1!) ubungan
antara usia kehamilan dengan berat bayi lahir menerminkan keukupan pertumbuhan
intrauterin. 4erat bayi lahir apakah sesuai atau tidak dengan usia kehamilan dapat
dinilai dengan menggunakan kur&a 7ubheno. #enyesuaian usia kehamilan dan
berat bayi lahir dikatakan normal berada dalam persentil 10 sampai perentil %0.
4erdasarkan kur&a 7ubheno tersebut, berat bayi lahir menurut usia kehamilan dapat
diklasi/ikasikan menjadi: (1!)
1. 6eil asa 6ehamilan (66), jika berat bayi lahir menurut usia kehamilan
berada di bawah persentil ke10.
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 21/34
21
2. Sesuai asa 6ehamilan (S6), jika berat bayi lahir menurut usia kehamilan
berada pada persentil ke10 sampai persentil ke%0.
3. 4esar asa 6ehamilan (46), jika berat bayi lahir menurut usia kehamilan
berada di atas persentil ke%0.
Setiap bayi baru lahir baik itu prematur, matur, maupun postmatur bisa saja
mempunyai berat lahir yang tidak sesuai dengan masa gestasinya. ismaturitas
adalah bayi dengan berat bayi lahir kurang dari berat badan seharusnya sesuai dengan
masa gestasi tersebut. 6eadaan ini dinamakan dengan keil masa kehamilan atau
istilah lain adalah Intrauterine Growth Restriction (I8). (9)
#ada pasien ini berat bayi lahir adalah 3100 gram dengan perkiraan usia
kehamilan !0 minggu. 4erdasarkan penilaian pada kur&a 7ubheno, berat bayi lahir menurut usia gestasinya berada diantara persentil ke10 sampai persentil ke%0, oleh
karena itu ke bayi ini dikatergorikan menjadi neonatus ukup bulan sesuai masa
kehamilan (-4S6).
/am"ar 3. Kur>a Lu"?en?+
asil dari pemeriksaan /isik pada bayi ini juga didapatkan adanya makula
eritema di kepala, badan, kedua ekstremitas atas dan bawah. +erdapat pula ulkus dan
pustula yang berisi pus berwarna kekuningan dengan konsistensi kental pada lengan
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 22/34
22
kanan dan tungkai kanan. lkus ini menjadi kehitaman pada hari rawatan ke" di
ruang perawatan intensi/ neonatus (I-).
ari gejala klinis yang ditemukan bayi ini kemungkinan mengalami in/eksi
pada kulit. In/eksi kulit pada bayi ukup sering terjadi dikarenakan struktur kulit pada
bayi dan dewasa agak berbeda dan /ungsi lapisan dan jaringan kulit pada bayi masih
belum berkembang seara maksimal. 6ulit terdiri dari 3 lapisan utama, yaitu lapisan
epidermis (lapisan bagian luar yang tipis), lapisan dermis (lapisan tengah), dan
lapisan subkutan (bagian paling dalam). #ada bayi ukup bulan lapisin epidermis
masih tampak sebagai lapisan sel adheren, jaringan ikat elastin pada lapisan dermis
lebih sedikit daripada dewasa dan lapisan dermisnya lebih tipis, distribusi kelenjar
ekrin lebih tersebar sedangkan kelenjar apokrin masih belum ber/ungsi, kelenjar sebasea besar dan akti/ namun menurun dengan epat ukuran dan akti&itasnya pada
beberapa minggu sesudah lahir. 6ulit merupakan barier /isik yang dapat
mempertahankan tubuh dari patogen karena mempunyai sistem nonspesi/ik atau
innate protective system yang membatasi masuknya organisme in&asi/. $sam lemak
yang dihasilkan oleh kulit juga bersi/at toksik terhadap banyak organisme. (1*)
#atogenesis in/eksi kulit dapat dibagi dalam 3 kategori: (1*)
1. ikroorganisme patogen dari aliran darah menyebabkan in/eksi sekunder pada
kulit. 6elainan kulit pada keadaan ini dapat langsung akibat mikroorganisme
patogen itu pada epidermis, dermis, atau endotel kapiler dermis, atau dapat
disebabkan respon imun antara organisme dan antibodi atau /aktor seluler pada
kulit. ;arisela, in/eksi entero&irus, dan meningococcemia merupakan ontoh
mikroorganisme sampai ke kulit melalui aliran darah dan menyebabkan
kelainan pada kulit tanpa kontribusi dari pejamu.
2. #enyebaran toksin spesi/ik yang berasal dari mikroorganisme patogen
menyebabkan kelainan pada kulit. al ini terjadi apabila ada in/eksi
mikroorganisme pada daerah lokal, namun toksin yang dibebaskan menapai
kulit melalui aliran darah. isalnya, eksotoksin pada bakteri gram positi/ dapat
menyebabkan penyakit eksantema dan toic shock syndrome dan efoliative
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 23/34
23
toin yang dihasilkan oleh Stafilokokus aureus dapat menyebabkan nekrolisis
epidermis.
3. #enyakit sistemik menimbulkan kelainan kulit karena proses imunologik. #ada
keadaan ini umumnya tidak dapat diidenti/ikasi baik lokasi antigen ataupuntoksin yang dibebaskan. 6elainan kulit yang terpenting pada kategori ini adalah
eritema nodosum dan eritema multi/ormis.#ada pasien ini kelainan kulit yang dialami kemungkinan dapat timbul dari
penyebaran toksin spesi/ik yang berasal dari bakteri Stafilokokus aureus dimana dari
hasil pemeriksaan kultur pus didapatkan pertumbuhan bakteri Stafilokokus aureus.
3.3 Pemeri%saan *enun0ang
#emeriksaan laboratorium darah didapatkan terjadinya penurunan hemoglobin
',' gCdl, hematokrit 23, eritrosit 2,9D109 Cmm3, leukosit !300 Cmm3, trombosit
%9000 Cmm3, neutro/il batang 0, lim/osit 1', peningkatan monosit 1",
penurunan ion natrium 12! mmolC7 dan 11* mmolC7, penurunan ion kalium 3,3
mmolC7, dan ion klorida "" mmolC7 dan "3 mmolC7, hipoalbuminemia 1,2 mgCdl, dan
penurunan kreatinin 0,30 mgCdl. #ada pemeriksaan kultur darah tidak ditemukan
adanya pertumbuhan bakteri dalam * hari, sementara pemeriksaan kultur pus
ditemukannya bakteri gram positi/ Stafilokokus aureus.
#emeriksaan penunjang yang perlu dilakukan bila terdapat keurigaan sepsis
ialah septic workup yang terdiri dari kultur darah dan pemeriksaan darah rutin yang
meliputi leukopenia (leukosit M*000Cmm3) atau leukositosis (leukosit K30.000Cmm3),
trombositopenia (M100.000Cmm3), laju endap darah meningkat, neutropeni absolut
(# M1*00), rasio neutro/il imaturCtotal K0,2 (20), serta !"Reactive #rotein
(-#) yang positi/. Sampai saat ini, kultur darah masih merupakan baku emas untuk
menegakkan diagnosis sepsis neonatorum, tetapi yang menjadi kendala ialah hasil
diperoleh setelah 2* hari. (2) (*)
7im/ositopenia dan monositosis dapat terjadi karena bayi ini mengalami sepsis
neonatorum, yang mana monosit ber/ungsi sebagai /agosit, membuang selsel edera
dan mati, /ragmen/ragmen sel dan mikroorganisme serta lim/osit yang bertanggung
jawab terhadap respon kekebalan seluler dan humoral. (19) 4eberapa peneliti
berpendapat bahwa adanya satu tanda klinis yang sesuai dengan in/eksi disertai
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 24/34
2!
dengan nilai -# K10 mgC7 sudah ukup untuk menegakkan diagnosis suatu sepsis
neonatorum. ntuk menentukan kriteria standar yang seragam pada sepsis, beberapa
peneliti menggabungkan nilai -# K10 mgC7 dan rasio neutro/il imatur terhadap
neutro/il total (I+ atio) F0,2* sebagai kriteria untuk pemberian antibiotik meskipun
belum ditemukan gejala sepsis. #hilip dan ills merekomendasikan bahwa semua
bayi dengan nilai -# K10 mgC7 yang disertai F1 gejala klinis atau F1 /aktor risiko
in/eksi harus diberlakukan pedoman rawat inap neonatus di I- dan dimulai terapi
antibiotik. Brans et. al juga menggunakan kriteria nilai -# K10 mgC7 disertai F1
gejala klinis ke arah in/eksi untuk mendiagnosis sepsis neonatorum di I-. (2)
4erikut ini merupakan suatu tes kombinasi dalam skrining sepsis: (1)
!a"el 2 !es S%rining Se*sis
!es P+int >alue
$bsolute neutro/il ount M1.'*0 Cmm3 1 poin
<umlah leukosit M'.*00 atau K!0.000 Cmm3 1 poin
I:+ neutro/il ratio K0,2 1 poin
I:+ neutro/il ratio K0,! 2 poin
-# H (K1,0 mgCdl) 1 poin
-# H (K*,0 mgCdl) 2 poin
asil menunjukkan positi/ apabila diperoleh 2 atau lebih angka. #ada pasien ini
hitung neutro/il absolut nya adalah 2.'%*Cmm3, jumlah leukosit !300Cmm3, rasio
neutro/il imatur : total adalah 0, -# tidak diperiksa. ilai skrining sepsis untuk
pasien ini adalah 1 poin. #enting untuk diketahui bahwa tidak ada satupun teknik
skrining yang sempurna. (1)
#emeriksaan kultur darah merupakan metode pemeriksaan untuk
mengidenti/ikasi adanya bakteri patogen dalam darah. #emeriksaan kultur darah
merupakan pemeriksaan baku emas dalam mendiagnosa sepsis neonatorum. Sepsis
neonatorum dapat ditegakkan apabila positi/ adanya bakterimia yang disebabkan oleh berbagai penyakit in/eksi. asil biakan darah dikatakan positi/ apabila dalam botol
biakan menunjukkan adanya pertumbuhan bakteri. (1) (*) (') (11)
#ada pasien ini hasil pemeriksaan kultur darah tidak ditemukan adanya
pertumbuhan bakteri selama * hari. asil kultur darah yang negati/ dapat disebabkan
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 25/34
2*
karena kesulitan pengambilan darah pada neonatus dapat menyebabkan &olume bahan
pemeriksaan yang kurang (&olume ideal untuk biakan darah 13 ). asil negati/
palsu ini juga dapat disebabkan oleh supresi bakteri setelah pemberian terapi
antibiotik. (11)
4erdasarkan penelitian oleh $nita dkk pada tahun 200' dan 200" didapatkan
bahwa mikroorganisme penyebab sepsis neonatorum di S- <akarta umumnya
adalah bakteri gram negati/ seperti $cineto%acter calcoaceticus, &ntero%acter
aerogenes' #seudomonas sp dan &schericia coli' dan bakteri gram positi/ seperti
Staphylococcus sp' (la%siella' dan Streptococcus. (1') #ada penelitian lain oleh #ertin
dkk pada tahun 200" hingga 2010 di S# . $dam alik edan didapatkan
mikroorganisme penyebab sepsis neonatorum yang paling sering ditemukan adalahStaphylococcus sp' #seudomonas sp' dan &ntero%acter sp. (1") #enelitian lainnya oleh
Aty dkk pada tahun 2011 di unit perinatologi umah Sakit $bdul uluk 4andar
7ampung didapatkan bahwa bakteri penyebab sepsis neonatorum berturutturut dari
yang paling banyak adalah #seudomonas sp' (la%siella sp' Staphylococcus sp'
&ntero%acter sp' dan &scherichia coli. (1%)
4erdasarkan etiologi bakteri yang mengin/eksi, terdapat juga perbedaan antara
sepsis awitan dini dan awitan lambat. #ada sepsis awitan dini, etiologi umumnya
adalah bakteri Group B Streptococcus )GBS*, &. coli' !oagulase"negative
Staphylococcus' H. influenzae' dan +. monocytogenes. #ada sepsis awitan lambat
umumnya etiologi disebabkan oleh bakteri !oagulase"negative Staphylococcus'
S.aureus' e.coli' (la%siella' #seudomonas' &ntero%acter' !andida' 84S, Serratia'
$cineto%acter' dan $naerobes. (10)
asil pemeriksaan kultur pus didapatkan bahwa pus terisolasi bakteri gram
positi/ Stafilokokus aureus. #ada neonatus in/eksi kulit yang disebabkan oleh bakteri
Stafilokokus aureus adalah impetigo bulosa pada neonatus dimana lesi berupa bula
super/isial yang mudah peah dan meninggalkan kulit yang terkelupas. Selain itu ada
pula Staphylococcal Scalded Skin Syndrome yang merupakan in/eksi kulit dengan lesi
bula dengan penebalan kulit yang mengalami epidermolisis eks/oliati/ dan
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 26/34
29
meninggalkan area yang kasar. In/eksi karena SSSS ini umumnya disertai dengan
demam. (20)
Staphylococcal Scalded Skin Syndrom juga dikenal sebagai penyakit itter &on
ittershein. 6elainan kulit ini menyebabkan in/eksi kulit yang luas dimana kulit
dapat mengelupas dan melepuh seperti terbakar dikarenakan toksin eks/oliati/ yang
dihasilkan oleh bakteri Stafilokokus. In/eksi ini sering terjadi pada anakanak
terutama neonatus dan sangat jarang pada orang dewasa karena /aktor risiko pada
neonatus dan anak adalah kurang adekuatnya sistem pertahanan tubuh dan
kemampuan ginjal yang belum matang dalam pembersihan toksin eks/oliati/ dari
bakteri tersebut. #enyakit SSSS ini dapat ditandai dengan adanya Nikolsky,s Sign,
yaitu gejala kulit nyeri apabila ditekan.
(') (21)
#ada pasien ini terjadi penurunan hemoglobin. #enurunan nilai hemoglobin ini
terjadi karena bayi mengalami anemia dan dapat juga terjadi oleh karena komplikasi
dari sepsis neonatorum. $nemia pada neonatus adalah keadaan dimana terjadi
penurunan masa eritrosit atau konsentrasi hemoglobin sehingga menyebabkan
turunnya kapasitas darah untuk mengangkut oksigen, yang terjadi pada masa
neonatal. isebut anemia jika konsentrasi hemoglobin 2 standar de&iasi (2S) di
bawah rerata konsentrasi hemoglobin sesuai usia anak. $nemia neonatus
diklasi/ikasikan menjadi anemia /isiologis dan non/isiologis. #ada bayi aterm sehat,
kadar hemoglobin menetap sampai usia 3 minggu, kemudian turun menapai kadar
terendah hingga 11 gCdl pada usia "12 minggu, dan tetap stabil selama beberapa
minggu dan kemudian meningkat seara progresi/. (22)
Atiologi anemia neonatus dapat diklasi/ikasikan menjadi 3 kategori utama : (22)
1. eningkatnya destruksi eritrosit atau anemia hemolitik. apat disebabkan oleh
anemia hemolitik imun karena inkompatibilitas golongan darah atau rhesus,
sepsis neonatorum, malaria, de/isiensi &itamin A, de/isiensi en5im eritrosit,
thalasemia, koagulasi intra&askular disseminata.
2. #enurunan produksi eritrosit atau anemia hipoplastik. apat disebabkan oleh
sindroma kegagalan sumsum tulang, in/eksi, de/isiensi asam /olat dan 5at besi,
dan leukemia kongenital.
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 27/34
2'
3. 6ehilangan darah atau anemia hemoragik. apat disebabkan oleh keadaan
iatrogenik, komplikasi obstetrik, mal/ormasi plasenta, perdarahan saat lahir,
perdarahan internal, dan koagulasi intra&askular diseminata.
iagnosis anemia neonatus dapat ditegakkan dari anamnesis yang kuat, dari pemeriksaan /isik dapat ditemukannya tandatanda &ital takikardi, hipotensi, tanda
perdarahan, bahkan tanda syok. 6ulit terlihat puat, dan apabila bersamaan dengan
timbulnya ikterus, dapat menunjukkan adanya proses hemolisis. alam hal ini dapat
ditemukan adanya hepatosplenomegali karena sistem retikuloendotelial dan sistem
hematopoietik ekstramedular bekerja lebih akti/. (22) ematokrit menggambarkan
&olume darah lengkap yang terdiri dari eritrosit dan pengukuran hematokrit
digunakan untuk menghitung indeks eritrosit, terjadinya penurunan berarti bahwa
terjadinya penurunan persentase darah yang dibentuk oleh eritrosit pada pasien ini. (19)
#ada pasien ini juga terjadi penurunan jumlah trombosit. +rombositopenia
merupakan gangguan yang paling sering dijumpai pada neonatus dengan gangguan
trombosit. Salah satu penyebab trombositopenia adalah sepsis neonatorum. +rombosit
pada awalnya berada di dalam sirkulasi janin pada minggu kelima sampai keenam
setelah konsepsi. #ada akhir trimester pertama kehamilan jumlah trombosit janin
lebih dari 1*0.000Cmm3 dan selama trimester kedua naik menjadi antara 1'* dan
2*0.000Cmm3. engan demikian, jumlah trombosit M1*0.000Cmm3 disebut sebagai
trombositopenia pada setiap neonatus tanpa memperhatikan usia kehamilan. (23)
+rombositopenia dapat terjadi pada sepsis neonatorum dengan gambaran klinis
bayi tampak sakit, puat, kuning, purpura, dan hepatosplenomegali. ekanisme
trombositopenia pada sepsis neonatorum disebabkan akibat hipoplasia megakariosit,
penurunan produksi trombosit, peningkatan penghanuran trombosit akibat
splenomegali dan retikuloendotelial dan koagulasi intra&askular diseminata. (23)
enurut +hompson et. al, perubahan trombosit pada sepsis terjadi karena pelepasan
/aktor pertumbuhan pada sumsum tulang yang memau produksi trombosit dalam
ukuran besar sebagai mekanisme kompensasi. (2!)
#enurunan kadar elektrolit serum pada pasien ini menunjukkan keadaan
imbalans elektrolit pada pasien. Imbalans elektrolit sering terjadi pada penyakit
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 28/34
2"
penyakit kritis salah satunya adalah sepsis. Imbalans elektrolit ini terjadi karena pada
sepsis terjadi reaksi in/lamasi sistemik yang menyebabkan &asodilatasi sistemik oleh
karena pelepasan mediator in/lamasi berupa sitokin. ;asodilatasi sistemik ini
kemudian menyebabkan permeabilitas &askular meningkat. Selanjutnya peningkatan
permeabilitas &askular ini akan mengakibatkan airan intra&askular berpindah ke
ruang interstisial. $kibatnya &olume intra&askular dapat menurun yang menyebabkan
kehilangan airan pada ruang intra&askular . (2*)
3.( Diagn+sis
ari hasil anamenis, pemeriksaan /isik, dan pemeriksaan penunjang didapatkan
diagnosis berupa :
Sepsis neonatorum
$nemia eonatus -ukup 4ulan Sesuai asa 6ehamilan
#ioderma gangrenosum
Alektrolit imbalans
3.5 !atala%sana
• I;B 6$A !4 10 Cjam (mikro)
• Injeksi ;anomyin !* mgC" jam
• Injeksi $mikasin 1* mg C2! jam
•
4enutrion 1,* gr Chari• #irotop =int 1D1
• 6rim idroortison 2 H ;aselin album di kulit kering
• +rans/usi #- 30
• +rans/usi BB# 30
• iet $SI 10 C3jam
#ada pasien dengan sepsis neonatorum maka diperlukan terapi pemberian
antibiotik. #emeberian antibiotik didasarkan pada 3 hal yaitu pemberian antibiotik
pro/ilaksis untuk menegah in/eksi, terapi empiris yang dimulai sebelum bakteri
penyebab ditemukan, dan terapi de/initi/ apabila bakteri berdasarkan hasil kultur
sudah ditemukan. +erapi lini pertama yaitu ampisilin (*0 mgCkg44Ckali I; setiap 12
jam) ditambah aminoglikosida (gentamisin *' mgCkg44Ckali I; sekali sehari,
amikasin 1020 mgCkg44Chari I;, ;anomyin 1*mgCkg44C"jam I;). #ilihan kedua
dapat diberikan ampisilin (*0 mgCkg44C12jam I;) kombinasi dengan se/otaksim (*0
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 29/34
2%
mgCkg44Ckali setiap 12 jam). Seluruh pengobatan diberikan dalam waktu 101! hari.
4ila diurigai adanya in/eksi anaerob diberikan etronida5ol ('.* mgCkg44Ckali
setiap " jam) diberikan dalam waktu *' hari. (1) (%) (29)
#emberian antibiotik disesuaikan dengan pola kuman setempat dan sesuai
dengan hasil kultur. 4ila organisme tidak dapat ditemukan dan bayi tetap
menunjukkan tanda in/eksi sesudah !" jam rawatan, ganti ampisilin dan berikan
se/otaksim, sedangkan gentamisin tetap dilanjutkan. $ntibiotik diberikan selama 10
1! hari apabila tidak terdapat gejala meningitis. (%)
#ada hasil kultur darah pasien ini menunjukkan hasil yang negati/. amun pada
hasil kultur pus dari in/eksi kulit yang dialami menunjukkan tersiolasi bakteri
Stafilokokus aureus yang resisten terhadap antibiotik penisilin, sulbatam ampisilin,kloram/enikol, kotrimoksa5ol, gentamisin, a5itromisin, klaritromisin, eritromisin,
kloksasiklin, /os/omisin, sipro/loksasin. amun bakteri yang terisolasi ini sensiti/
terhadap antibiotik lindamyin, &anomyin, tetrasiklin, doksisiklin, minoyline,
dan line5olide. $walnya pasien diberikan antibiotik ampisilin dan gentamisin namun
setelah di rumah sakit rujukan antibiotik diganti dengan &anomyin dan amikasin.
alam pemeriksaan antibiotik amikasin tidak dimasukkan pada uji kepekaan
antibiotik terhadap bakteri yang terisolasi.
4erdasarkan penelitian oleh #ertin dkk pada tahun 200" hingga 2010 di S#
. $dam alik edan menunjukkan bahwa resistensi antibiotik golongan penisilin
sudah sangat tinggi sedangkan antibiotik lini kedua golongan se/alosporin generasi III
(se/otaksim, se/triakson) resistensinya juga sudah tinggi. Sementara itu, &anomyin
merupakan antibiotik yang paling sensiti/ pada penelitian tahun 200" dan 200%,
sedangkan amikasin adalah antibiotik paling sensiti/ pada penelitian tahun 2010. (1")
#enelitian lain oleh asyidah pada tahun 2010 hingga 2012 di S dr.
#irngadi edan juga menunjukkan bahwa hampir semua bakteri penyebab sepsis
lebih banyak yang resisten terhadap antibiotik ampisilin, gentamisin, kloram/enikol,
se/otaksim, dan amikasin. amun bakteri penyebab sepsis tersebut lebih banyak yang
tingkat sensiti/itasnya terhadap amikasin dibanding dengan tingkat resistensinya. (2')
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 30/34
30
+erapi untuk in/eksi kulit berupa SSSS selain dengan antibiotik sistemik, juga
dapat digunakan terapi topikal mupiroin yang beperan untuk menghambat
pertumbuhan bakteri, serta hidroortison dan &aselin album sebagai tambahan untuk
perawatan kulit. 6ulit yang mengalami lesi juga wajib dilakukan perawatan luka
untuk menegah komplikasi in/eksi kulit yang lebih luas bisa dengan menggunakan
kompres a-7 0,%. (21) (2")
+rans/usi packed red cells (#-) diindikasikan dengan klinis pasien yang
tampak puat didukung dengan kadar hemoglobin dan hematokrit yang rendah.
+rans/usi fresh frozen plasma (BB#) diindikasikan atas trombositopeni sebagai
komplikasi dari sepsis neonatorum yang dialami. (') (22)
3.8 Pr+gn+sisLuo ad &itam : malamLuo ad /untionam : malam
Luo ad Sanationam : malam
#asien meninggal pada tanggal * o&ember 201* dengan keadaan apneu tiba
tiba, perdarahan dari hidung dan mulut. ilakukan resusitasi dan pemasangan
&entilator -; (#AA#: *m2=C #I#: 20 m2=C Bi=2: 100), drip dobutamin
*mgC6g44Cmenit 1,2 CjamHa-l 0,% !"," 1Cjam, injeksi 8ela/undin 30
dalam 1* menit didapatkan : "0DCi, : 1"DCi, +: 3*,*E-, Sp=2: 9".
ilakukan juga trans/usi BB# sebanyak *0 . #asien kembali apneu dan dilakukan
resusitasi jantung paru (<#).
4eberapa /aktor yang berperan terhadap mortalitas sepsis pada anak meliputi
/aktor pejamu, mikroorganisme penyebab, serta tata laksana yang diberikan. Status
imun pejamu merupakan /aktor penting yang menentukan luaran pada sepsis.
espons pejamu terhadap sepsis bergantung pula terhadap kematangan sistem
imunitas. +ahap perkembangan sistem imun menunjukkan bahwa semakin muda usia,semakin sedikit tingkat kematangan sistem imun yang telah diapai, sehingga
semakin rendah pula kemampuan membunuh patogen. Selain usia muda,
imunode/isiensi dapat ditemukan pada kondisi malnutrisi, penyakit kronis, luka
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 31/34
31
bakar, atau penyakit keganasan. unulnya berbagai komplikasi akibat sepsis juga
menyebabkan tingkat morbiditas dan mortalitas semakin tinggi. (3)
BAB I@
KESI'PULAN
Sepsis neonatorum adalah sindrom klinis penyakit sistemik yang disertai
bakterimia yang terjadi pada bayi dalam 1 bulan pertama kehidupan. 4erdasarkan
waktu kejadiannya, sepsis diklasi/ikasikan menjadi sepsis awitan dini (early onset
sepsis) yang terjadi M'2 jam pertama kehidupan dan sepsis awitan lambat ( late onset
sepsis) yang terjadi K'2 jam setelah kelahiran. 4erbagai /aktor risiko mayor dan
minor yang dapat menyebabkan sepsis neonatorum dimana diantaranya adalah
ketuban peah dini, usia gestasi M3' minggu dan 44S7. Sepsis neonatorum ditandai
dengan gejala SIS (Systemic Inflamatory Response Syndrome* yaitu didapatkan
hipotermi (suhu M3*E-) atau hipertermi (suhu K3"E-), takikardi (/rekuensi nadi K
190 kali per menit), takipneu (/rekuensi napas K 90 kali per menit), dan leukopeni
(leukosit M *000Cmm3) atau leukositosis (leukosit K 30.000Cmm3). iagnosis sepsis
neonatorum ditegakkan berdasarkan gejala klinis, pemerikksaan /isik, pemeriksaan
laboratorium berupa penanda sepsis, dan sebagai baku emas adalah pemeriksaan
kultur darah. #enatalaksanaan pada sepsis adalah dengan terapi antibiotik dan terapi
suporti/. +erapi antibiotik didasarkan pada terapi pro/ilaksis, terapi empiris, dan terapi
dei/initi/. +erapi suporti/ bertujuan untuk memantau suhu pasien, terapi simptomatis
dan terapi komplikasi yang ditimbulkan. #rognosis sepsis neonatorum dapat baik
apabila respon imun pejamu baik serta tatalaksana yang diberikan adekuat yatu
dengan pemberian antibiotik yang sensiti/itasnya sesuai dengan hasil kultur.
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 32/34
32
DA)!AR PUS!AKA
1. A//endi S. Sepsis eonatalN #enatalaksanaan +erkini Serta 4erbagai asalah
ilematis. In Simposium Ilmiah dan ?orkshop: eet +he #ro/essorN 2013N
4andung. p. 120.
2. Salendu #. Sepsis eonatorum dan #neumonia #ada 4ayi $term. <urnal
4iomedik (<4). 2012 o&emberN !(3): p. S1'*1'%.
3. Saraswati , #udjiadi $, jer , Supriyatno 4, Syari/ , 6urniati .Baktor isiko yang 4erperan pada ortalitas Sepsis. Sari #ediatri. 201! BebruariN1*(*): p. 2"12"".
!. oeslani , $mir I, asrullah , Suryani. #enelitian $wal: Baktor isiko
pada Sepsis eonatorum $witan ini. Sari #ediatri. 2013 $prilN 1!(9): p. 393
39".
*. ?ilar , 6umalasari A, Suryanto O, 8unawan S. Baktor isiko Sepsis $witan
ini. Sari #ediatri. 2010 esemberN 12(!): p. 29*29%.
9. Stella -. eonatus -ukup 4ulan Sesuai asa 6ehamilan. Bakultas 6edokteran
ni&ersitas 6rida ?aana. 2012.
'. #usponegoro +S. Sepsis pada eonatus (eonatal Sepsis). Sari #ediatri. 2000$gustusN 2(2): p. %9102.
". $IIS #rotool 201!. Sepsis in +he ewborn. $IIS #rotool 201!. 201!.
%. Ikatan okter $nak Indonesia. #edoman #elayanan edis. 1st ed. #udjiadi $,
egar 4, andryastuti S, Idris S, 8andaputra A#, armoniati A, editors.<akarta: Ikatan okter $nak IndonesiaN 200%.
10. ong O, Speer -#. 7ate=nset eonatal Sepsis: eent e&elopments. $rh is-hild Betal eonatal. 201!N: p. B1B'.
11. Iskandar +, alimoenthe @, Ouniaty +, +urbawaty 6. ;aliditas Skoring
ematologi odwell untuk eteksi ini Sepsis eonatorum $witan ini. Sari
#ediatri. 201* BebruariN 19(*).
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 33/34
33
12. 4ari $. 4uku $uan asional 6esehatan aternal dan eonatal <akarta: O4#
S#N 2000.
13. 4allard <7. ew 4allard Sore. < #ediatris. 1%%1N 11%: p. !1'!23.
1!. Syl&iati . 6lasi/ikasi 4ayi enurut 4erat 7ahir dan asa 8estasi. In 6osim S.4uku $jar eonatologi. <aakarta: 4adan #enerbit I$IN 200". p. 1130.
1*. 8arna . #ato/isiologi In/eksi 4akteri pada 6ulit. Sari #ediatri. 2001 aretN 2(!): p. 20*20%.
19. #rie S. #ato/isiologi 8ejalagejala 6linis 6edokteran. 9th ed. <akarta: A8-N
2009.
1'. <uniatiningsih $, $minullah $, Birmansyah $. #ro/il ikroorganisme #enyebab
Sepsis eonatorum di epartemen Ilmu 6esehatan $nak umah Sakit -ipto
angunkusumo <akarta. Sari #ediatri. 200" <uniN 10.
1". Sianturi #, asibuan 4S, 7ubis 4, $5lin A, +jipta 8. #ro/il Sepsis eonatus
di nit #erawatan eonatus di S#. $dam alik edan +ahun 200"2010.Sari #ediatri. 2012 $gustusN 1!(2): p. 9''2.
1%. $priliana A, ukmono #, Ardian , +ania B. 4akteri #enyebab Sepsis
eonatorum dan #ola 6epekaannya +erhadap $ntibiotik. In Seminar asional
Sains dan +eknologi ;N 2013N 7ampung: 7embaga #enelitian ni&ersitas7ampung. p. *"3*%1.
20. 7issauer +, Banaro// $. $t $ 8lane eonatologi <akarta: ASN 2010.
21. 6ouakou 6, ainguy A, 6assi 6. Staphylooal Salded Skin Syndrome in
eonatus. indawi ermatologial ediine. 201*.
22. yrtha . iagnosis 4anding dan #enatalaksanaan $nemia eonatus. -6221.201!N !1(10): p. '!*'!".
23. ?illar , $ntolis O, +atura S, 8unawan S. <umlah +rombosit dan ean#latelet ;olume Sebagai Baktor #rognosis pada Sepsis eonatorum. Sari #ediatri.
2010 <uniN 12(1): p. *3*'.
2!. +hompson -4, 7o&e , Luinn #8. #latelet Si5e oes ot -orrelate with #latelet
$ge. 4lood. 1%"3N 92: p. !"'!%!.
2*. ellinger #, 7e&y , -arlet <, al e. Sur&i&ing Sepsis -ampaign:
International 8uideline /or anagement o/ Se&ere Sepsis and Septi Shok. -rit
7/23/2019 Lapkas Anak Mutia Aprilia Ningsih 2
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-mutia-aprilia-ningsih-2 34/34
3!
-are ed. 200"N 39: p. 2%932'.
29. Ikatan okter $nak Indonesia ?orld ealth =rgani5ation. 4uku Saku
#elayanan 6esehatan $nak di umah Sakit <akarta: epartemen 6esehatan
epublik IndonesiaN 200".
2'. asyidah. #ola 6uman dan ji 6epekaan $ntibiotik pada Sepsis eonatorum dinit #erawatan eonatus S dr. #irngadi 6ota edan. Sari #ediatri. 201!
BebruariN 1*(*): p. 3!13!!.
2". +he -hildren Indonesia. klinikbayi.om. P=nlineQ.N 201! Pited 201* esember '.
$&ailable /rom: http:CCwww.klinikbayi.om.