Lapisan Litosfer
-
Upload
fianti-damayanti -
Category
Education
-
view
238 -
download
7
Transcript of Lapisan Litosfer
Shibu lijack
Litosfer&
Batuan Penyusunnya
Kelompok 1
Litosfer
Lapisan
Penyusunnya
Batuan
Penyusunnya
Lapisan Sial Lapisan Sima Batuan
Beku
Batuan
Sedimen
Batuan
Metamorf
• Dalam
• Gang
• Luar
• Klastik
• Kimiawi
• Oksidasi
• Kontak
• Dinamo
• Regional
Kerak
Samudra
Kerak
Benua
Litosfer
Litosfer berasal dari kata Litos
Bagian kerak Bumi yang paling atas
Mengapung di atas lapisan astenosfer
Berat jenis sekitar 2,8 gr/ cm3
Tersusun atas senyawa kimia kaya Si O2 (silikon oksida )
Sering disebut lapisan silikat
Lapisan Penyusunnya
A. Lapisan Sial ( Silisium dan Alumunium )
memiliki tingkat kepadatan tinggi. Terdiri atas :
1. Kerak Samudra
Terletak di bawah samudra
Ketebalan antara 6-11 km
Umur batuan di dalamnya sekitar 200 juta tahun
Batuan penyusun sebagian besar batu basalt
Bagian atas tersusun dari benda padat endapan dasar laut, batuan vulkanik, paling bawah gabro
& peridotif
Berat jenis sekitar 3 gr / cm3
2. Kerak Benua
Terletak di bawah benua
Ketebalan antara 30-40 km
Umur batuan di dalamnya sekitar 3,8 milyar tahun
Batuan penyusun sebagian besar batuan induk ( igneous rock )
Bagian atas tersusun oleh batuan granit, bagian bawah oleh batuan basalt & diorit
Berat jenis sekitar 2,7 gr / cm3
B. Lapisan Sima (Silisium dan Magnesium)
ketebalan lapisan sekitar 65 km. Mengandung besi dan magnesium.
Batuan PenyusunnyaA. Batuan Beku
(Pegmatite, salah satu jenis batuan beku)
terbentuk dari pembekuan magma. Batuan beku dibedakan menjadi 2
kelompok, yaitu berdasarkan tempat pembekuannya dan berdasarkan
mineral penyusunnya.
a. Berdasarkan Tempat Pembekuan
1. Batuan Beku Dalam
Sering disebut juga batuan beku plutonik
Pembekuannya terjadi secara perlahan saat magma masih berada dalam kulit bumi
Contohnya batuan granit, gabro, & diorit
2. Batuan Beku Gang
Sering disebut juga batuan beku korok
Pembekuannya terjadi pada saluran antara dapur magma & permukaan Bumi
Contohnya batuan aplidiorit, odinit, & granit porfir
3. Batuan Beku Luar
Sering disebut juga batuan beku lelehan
Pembekuannya terjadi setelah mencapai permukaan Bumi
Contohnya batuan basalt, diorit, andesit, obsidian, riolit, & batu apung
b. Berdasarkan Mineral Penyusun
1. Batuan Beku Mineral Ringan
tersusun atas mineral-mineral ringan yang biasanya berwarna terang, mudah pecah, dan banyak
mengandung silikat.
termasuk batuan yang bersifat asam.
2. Batuan Beku Mineral Berat
tersusun atas mineral-mineral berat yang biasanya berwarna gelap, tidak mudah pecah, dan
kandungan silikatnya sedikit.
termasuk batuan yang bersifat basa.
B. Batuan Endapan (Sedimen)
terbentuk dari pengendapan material hasil erosi. Dibedakan menjadi 3
kelompok, yaitu menurut tenaga yang mengendapkan, cara
pengendapan, dan tempat pengendapan.
a. Menurut Tenaga yang Mengendapkan
1. Batuan Sedimen Akuatis
berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh air sungai, danau, atau air hujan.
2. Batuan Sedimen Aeolis (Aeris)
berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh angin.
3. Batuan Sedimen Glasial
berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh gletser.
(Batuan tersedimentasi karena pengaruh gletser)
b. Menurut Cara Pengendapan
1. Batuan Endapan Klastik (Mekanik)
Batuan yang diendapkan secara mekanik
Susunan kimianya sama dengan batuan asal
Contohnya kerikil, pasir, & lumpur
2. Batuan Endapan Kimiawi
Terbentuk karena proses kimia, pelarutan, penguapan, & oksidasi
Contohnya batu gamping
3. Batuan Endapan Organik
Selama proses pengendapan membutuhkan bantuan organisme
Contohnya batu karang
c. Menurut Tempat Pengendapan
1. Batuan Sedimen Teristris diendapkan di darat.
2. Batuan Sedimen Marine diendapkan di laut.
3. Batuan Sedimen Limnis diendapkan di danau.
4. Batuan Sedimen Fluvial diendapkan di sungai.
5. Batuan Sedimen Glasial diendapkan di daerah-daerah yang terdapat es atau gletser.
C. Batuan Malihan (Metamorf)
(Batuan Metamorf)
batuan beku & sedimen yang telah mengalami perubahan bentuk dan sifat
(metamorfosis) akibat suhu dan tekanan tinggi dari dalam Bumi. Dibedakan
sebagai berikut.
1. Metamorf Kontak
Terbentuk karena perubahan suhu
Contohnya batu marmer terbentuk dari batu kapur
2. Metamorf Dinamo
Terbentuk karena perubahan tekanan
Contohnya batu sabak
3. Metamorf Regional
Terbentuk karena perubahan tekanan & suhu secara bersamaan
Contohnya batu gneis
Manfaat Litosfer bagi Kehidupan
Terdapat beberapa batuan maupun bahan dalam lapisan litosfer
yang memberikan manfaat bagi manusia, yaitu sebagai berikut.
Intan dan permata yang berguna untuk perhiasan
Batu bara dan minyak bumi yang berguna sebagai bahan bakar
Siklus Batuan
Mekanisme daur batuan dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Magma mengalami proses pendinginan sehingga terjadi kristalisasi, selanjutnya
membentuk batuan beku.
2. Batuan beku mengalami pelapukan dan erosi, terangkut dalam bentuk larutan atau
bukan larutan, selanjutnya diendapkan sampai terjadi proses sementasi yang
membentuk batuan sedimen. Namun, ada pula yang langsung mengalami
perubahan bentuk menjadi batuan metamorf.
3. Batuan sedimen dapat mengalami perubahan bentuk, baik secara kontak, dinamo,
maupun hidrotermik menjadi batuan metamorf.
4. Batuan metamorf yang mencapai lapisan bumi (mendekati astenosfer) dapat
berubah lagi menjadi magma atau adanya magma baru yang menjadi batuan beku
lagi. Demikian daur ini berjalan seterusnya.
Deret Reaksi Bowen
Dalam deret bowen terdapat dua deret pembentukan mineral-mineral ini dari
yang terbentuk pada suhu tinggi yang bersifat ultrabasa hingga ke bawah menjadi
mineral asam, yaitu deret kontinyu dan deret diskontinyu. Derek kontinyu
digambarkan pada reaksi pada bagian kanan deret reaksi bowen dan deret
diskontinyu pada bagian kiri deret reaksi bowen.
Deret kontinyu menggambarkan pembentukan feldspar plagioklas yang
dimulai dari anorthite yang kaya akan Ca (kalsium) menjadi Oligoklas yang kaya
akan Na(natrium). Pada deret ini disebut deret kontinyu karena pembentukan
mineral yang satu dengan mineral yang lain dalam satu deret memiliki hubungan
yang dekat seperti bitownite yang memiliki rumus kimia (Na, Ca) Al (Al,Si,)Si2O8
sangat berhubungan dengan pembentukan mineral andesin yang juga memiliki
rumus kimia yang sama hanya saja nanti ada perbedaan dalam komposisi Na
(natrium) dan Ca (kalsium) atau Al (aluminium) dan Si (silikon) yaitu (Na, Ca) Al,
2Si3, 2O8 .
Pada deret diskontinyu menggambarkan pembentukan mineral-mineral seperti
olivine, piroksen, amfibol, dan biotit. Pembentukan ini dimulai dari olivin kemudian
semakin ke bawah menjadi biotit. Deret ini disebut deret diskontinyu dikarenakan
tidak terdapat hubungan dalam pembentukan mineral-mineral ini dimana sebagai
contoh olivin memiliki rumus kimia XSiO4 sedangkan mineral seperti biotit memiliki
rumus kimia K(Mg, Fe2+)3(Al, Fe3+)Si3O10(OH,F)2 dapat dilihat bahwa perbedaan
rumus kimia yang sangat mencolok, oleh karen itu deret ini disebut deret diskontinyu
karena tidak terdapatnya hubungan antara mineral yang terbentuk pertama dan
yang terbentuk setelahnya.
Akan tapi kedua deret ini bertemu pada satu titik dimana dalam deret ini
membentuk huruf seperti (Y). Kedua deret ini bertemu pada pembentukan K-
Feldspar, kemudian berlanjut ke pembentukan muscovite, dan kuarsa.