LAP TPPN Sari Buah
-
Upload
finaalsyaikani -
Category
Documents
-
view
236 -
download
11
description
Transcript of LAP TPPN Sari Buah
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1 Latar Belakang...............................................................................................2
1.2 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
BAHAN DAN METODE........................................................................................3
2.1 Bahan Baku dan Bahan Pendukung...............................................................3
2.2. Peralatan........................................................................................................3
2.3. Formulasi.......................................................................................................4
2.4. Bagan Alir Produksi......................................................................................5
2.7. Identifikasi Tahap Kritis Kendali Proses Produksi...................................6
2.5. Desain Kemasan dan Label.......................................................................6
2.8. Target Proses Produksi..............................................................................7
BAB III....................................................................................................................8
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................8
3.1 Hasil Pengamatan...........................................................................................8
3.2 Pembahasan....................................................................................................8
BAB IV..................................................................................................................13
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................13
4.1 Kesimpulan...................................................................................................13
4.2 Saran.............................................................................................................13
BAB V....................................................................................................................14
PERSONALIA DAN ANGGARAN.....................................................................14
5.1. Personalia....................................................................................................14
5.2. Rencana Anggaran dan Biaya.................................................................16
5.3 Hasil biaya pengeluaran dan penjualan........................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sari buah atau jus (berasal dari bahasa inggris juice, namun lebih tepatnya
fruit juice) adalah cairan yang terdapat secara alami dalam buah-buahan. Sari
buah populer dikonsumsi manusia sebagai minuman.
Menurut Standar Industri Indonesia (SII,1979), sari buah didefinisikan
sebagai cairan yang diperoleh dengan cara memeras buah, baik disaring maupun
tidak, yang mengalami fermentasi dan dimaksudkan untuk minuman segar yang
langsung dapat diminum.
Strawberry adalah salah satu jenis buah-buahan yang mempunyai banyak
penggemar. Strawberry mempunyai rasa yang sebagus dengan penampilannya.
Selain itu buah ini juga dapat diolah menjadi berbagai macam olahan. Salah
satunya sari buah. Buah ini cocok untuk dijadikan sari buah karena manfaatnya
yaitu baik untuk diet, menyehatkan mata, sumber zat anti inflamasi, baik untuk
kesehatan jantung, kaya akan zat anti oksidan seperti vitamin C yang efektif untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Sari buah strawberry ini bisa dicampur dengan sari buah melon. Melon
merupakan buah yang tidak terlalu manis tetapi kaya akan serat sehingga dapat
memperlancar proses pencernaan di dalam tubuh.
1.2 Tujuan
Praktikum pembuatan sari buah pada mata kuliah Teknologi Pengolahan
Pangan Nabati ini bertujuan agar praktikan dapat mengetahui bahan, alat, serta
teknik pengolahan dari sari buah.
2
BAB II
BAHAN DAN METODE
2.1 Bahan Baku dan Bahan Pendukung
NO Nama Bahan Baku/
Pendukung/Pengemas
Spesifikasi Bahan Baku Tempat/
Sumber Bahan Baku
1 Strawberry Strawberry matang dan
segar
Pasar tradisional
2 Gula pasir Gula pasir kiloan Pasar tradisional
3 Label Stiker Ukuran Panjang 6 cm
dan lebar 3 cm
Percetakan
4 Botol plastik Ukuran 300 ml 4 Oz Lab PK JMP
7 Melon Melon matang dan segar Pasar tradisional
2.2. Peralatan
No Nama PeralatanSpesifikasi
Peralatan
Keterangan
(Lab PK JMP /
Disediakan oleh Praktikan)
1 Blender 4 buah Lab PK JMP
2 Pisau 4 buah Lab PK JMP
3 Kain saring 3 buah Lab PK JMP
4 Corong 1 buah Lab PK JMP
5 Panci 2 buah Lab PK JMP
6 Pengaduk 1 buah Lab PK JMP
7 Talenan 3 buah Lab PK JMP
8 Baskom 4 buah Lab PK JMP
9 pH meter 1 buah Lab PK JMP
10 Teko plastik 2 buah Lab PK JMP
11 Thermometer 1 buah Lab PK JMP
12. Teko ukur 2 Lab PK JMP
2.3. Formulasi
Formulasi per botl dan sesuai volume botol Formulasi
3
perbatch
No Nama Bahan Persentase (terhadap basis
formula) (%)
Satuan
1 Strawberry 25% kg 3 kg
2 Melon 25% gr 1,75 kg
3 Air 40% ml 4,75 L
4 CMC 0,05% gr 0,5 gr
5 Larutan gula 10,95% L 2L
4
2.4. Bagan Alir Produksi
5
Terakhir dilakukan pasteurisasi selama 10 menit pada suhu 70o C dan dilakukan heat-shocked yang direndam dengan air. Minuman
sari buah siap dilabel dan dipasarkan.
Sari buah yang sudah dimasak langsung dimasukkan ke dalam botol dengan cara hot-filling dan ditutup.
Buah melon dan Strawberry tersebut dipotong kecil-kecil dan ditimbang sebanyak 250 gr. Setelah itu dilakukan pengekstraksian
dengan blender dengan perbandingan buah (melon dan atau Strawberry) dan air sebesar 1:1.
Sebanyak 3 kg Strawberry dicuci dan dipisahkan dari daunnya dan buah Melon 1,75 kg dibelah kemudian dikupas kulitnya.
Setelah itu, dilakukan pencampuran gula sebanyak 700 gr dan CMC seujung sendok makan kemudian dibuat larutan gula dengan
menambahkan air sebanyak 2 L dengan suhu 80o C
Buah melon dan strawberry yang sudah diekstrak dicampurkan dan dimasak pada suhu 80o C agar nutrisinya tetap terjaga.
2.7. Identifikasi Tahap Kritis Kendali Proses Produksi
No Tahap Kritis Metode Evaluasi Periode Evaluasi
1 pH formula saat
pemanasan
Pengukuran pH dengan
pH-meter
Saat akan dikemas
2 Suhu produk sari buah Pengukuran suhu formula
dengan thermometer
alcohol
Saat pemasakan
dan pengisian ke
dalam kemasan
3 Waktu pasteurisasi Pengukuran waktu proses
mulai dari suhu proses
tercapai dengan stopwatch
Diamati saat awal
dan akhir proses
pasteurisasi
2.5. Desain Kemasan dan Label
Kemasan yang digunakan untuk Sari buah ini adalah kemasan botol plastik
jenis PP yang berukuran 300 ml. Plastik PP dipilih sebagai kemasan sari buah
karena plastik PP memiliki sifat jernih dan tahan panas. Sifat jernih dari plastik PP
dimanfaatkan agar kesegaran dari produk sari buah dapat terlihat juga produk Sari
buah yang akan dibuat perlu melewati tahap pasteurisasi setelah dikemas oleh
karena itu diperlukan plastik PP yang tahan panas.
Dibagian depan dari kemasan sari buah ini akan diberi label berbentuk
persegi panjang yang akan menunjukan identitas (merk, jenis produk) dari produk
kami. Warna cerah seperti yang terlihat diatas dipilih untuk menunjukan
kesegaran serta rasa asam dan manis dari produk sari buah tersebut. Terdapat
gambar buah melon dan strawberry untuk menunjukkan bahwa produk ini
merupakan sari buah dari melon dan strawberry asli.
Setelah Sari Buah dimasukan kedalam kemasan, produk akan masuk
kedalam tahap penutupan botol. Penutupan botol masih dilakukan secara manual
6
dan masih tanpa segel karena keterbatasan alat yang dimiliki. Penutupan botol ini
dilakukan agar produk tetap terjaga dan tidak tumpah selama proses penyimpanan
dan penjualan. Produk Sari buah ini selama penyimpanan harus disimpan di
refrigerator serta pada tahap penjualan produk sari buah ini harus tetap dalam
keadaan dingin.
2.8. Target Proses Produksi
Target jumlah produk yang akan dihasilkan adalah sekitar 33 botol.
Kebutuhan produk untuk pengamatan adalah 2 botol yang akan diamati
menggunakan pH meter dan Thermometer untuk mengamati pH dan suhu selama
pengamatan/penyimpanan. Target jumlah produk yang dijual adalah 31 botol.
Harga jual tiap botol sebesar Rp. 7000. Target konsumen adalah Mahasiswa
Diploma IPB yang akan dipasarkan secara langsung.
7
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Parameter Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5
Rasa Sari
Buah
+ + ++ ++ +++
Aroma Sari
Buah
+ + + ++ +++
Warna Sari
Buah
+ + + + +
Tekstur Sari
Buah
+ + ++ ++ +++
Ket : + : Asam segar/Normal/Normal/encer
++ : Mulai tidak enak /Mulai masam/Mulai pekat/Agak kental
+++ : Tidak enak/masam/Pekat/Berkapang dan kental
3.2 Pembahasan
Sari buah adalah cairan yang dihasilkan dari pemerasan atau penghancuran
buah segar yang telah masak. Pada prinsipnya dikenal 2 (dua) macam sari buah,
yaitu sari buah encer (dapat langsung diminum), yaitu cairan buah yang diperoleh
dari pengepresan daging buah, dilanjutkan dengan penambahan air dan gula pasir,
serta sari buah pekat/sirup, yaitu cairan yang dihasilkan dari pengepresan daging
buah dan dilanjutkan dengan proses pemekatan, baik dengan cara pendidihan
biasa maupun dengan cara lain seperti penguapan dengan hampa udara, dan lain-
lain (Margono, 1993).
Pada praktikum ini dilakukan proses pembuatan sari buah encer yang
langsung dapat diminum. Bahan utama dalam pembuatan sari buah ini adalah
strawberry dan melon. Sedangkan bahan-bahan penunjang sari buah strawberry
dan melon ini adalah air, gula, dan CMC (BTP).
8
Pada pembuatan sari buah strawberry dan melon ini, strawberry yang
digunakan sebnyak 3 kg sedangkan melon yang digunakan sebanyak 1,75 kg.
Pada awalnya sari buah yang akan digunakan yaitu strawberry saja akan tetapi
target produksi tidak akan tercapai karena kurangnya bahan strawberry sehingga
ditambahkan melon agar target produksi sebanyak 30 botol tercapai.
Tahap pertama yang dilakukan pada pembuatan sari buah strawberry dan
melon ini yaitu pemisahan komponen buah yang tidak diinginkan yaitu daun pada
strawberry dan kulit buah pada melon. Setelah bagian buah yang tidak diinginkan
terpisah kemudian strawberry dan melon di timbang masing masing 250 gr untuk
di blender dengan perbandingan air 1:1. Strawberry dan melon yang telah di
blender kemudian di saring tujuannya yaitu untuk memisahkan air jus dan ampas
jus. Penyaringan dilakukan beberapa kali agar sari buah yang dihasilkan tidak
keruh.
Kemudian sari buah strawberry dan melon di campurkan ke dalam panci
untuk proses pemanasan dan penambahan gula juga BTP yaitu CMC. Kemudian
dilakukan pengecekan pH<4,6. Tujuan penambahan CMC yaitu sebagai penstabil
agar larutan menjadi homogen dan penambahan larutan gula berfungsi sebagai
pemanis.
Menurut Khairani, 2007, penstabil digunakan untuk menstabilkan
(menghindari terjadinya pemisahan antara padatan dan cairan) atau mengentalkan
hasil olahan. Beberapa bahan penstabil yang digunakan adalah gelatin, agar-agar,
CMC, dan pektin. CMC banyak digunakan sebagai stabilizer dalam pembuatan
salad dressing.
Sebagai pengemulsi, CMC sangat baik digunakan untuk memperbaiki
kenampakan tekstur dari produk berkadar gula tinggi. Sebagai pengental, CMC
mampu mengikat air sehingga molekul-molekul air terperangkap dalam struktur
gel yang dibentuk oleh CMC (Rahman, 2015).
Setelah proses pemanasan dalam suhu 800C selama 15 menit, sari buah
kemudian dimasukan ke dalam botol plastik yang telah di sterilisasi sebelumnya
dan di tuangkan secara hot filling. Lalu botol ditutup dan dilakukan pasteurisasi
dengan suhu 70-80oC selama 10 menit. Setelah pasteurisasi, produk diberi
perlakuan shock termal untuk menghilangkan bakteri termofilik. Dan tahap
9
terakhir, cup plastik diberi label kemasan lalu dipasarkan kepada mahasiswa yang
berada di Kampus Diploma IPB.
Tujuan pasteurisasi adalah membunuh semua bakteri patogen yang terdapat
pada bahan makanan, memperpanjang umur simpan makanan dengan mematikan
bakteri pembusuk dan menonaktifkan enzim. Makanan yang dipasteurisasi masih
mengandung mikroorganisme kira-kira beberapa sel per ml. oleh karena itu daya
tahan simpannya juga tidak sepanjang makanan yang steril komersial. Jadi
makanan yang dipasteurisasi harus selalu diikuti dengan penyimpanan suhu
rendah (Tjahjadi, 2009).
Pemilihan proses ini didasarkan pada sifat produk yang relatif asam
sehingga mikroba menjadi lebih sensitif terhadap panas. Selain itu, penggunaan
panas yang tidak terlalu tinggi juga dapat mengurangi resiko rusaknya beberapa
zat gizi seperti vitamin C. Proses pasteurisasi sedikit memperpanjang umur
simpan produk pangan dengan cara membunuh semua mikroorganisme patogen
(penyebab penyakit) dan sebagian besar mikroorganisme pembusuk, melalui
proses pemanasan. Karena tidak semua mikroorganisme pembusuk mati oleh
proses pasteurisasi, maka untuk memperpanjang umur simpannya produk yang
telah dipasteurisasi biasanya disimpan di refrigerasi (suhu rendah).
Tidak seperti sterilisasi, pasteurisasi tidak dimaksudkan untuk membunuh
seluruh mikroorganisme di makanan. Pasteurisasi bertujuan untuk mencapai
pengurangan jumlah organisme, sehingga tidak lagi bisa menyebabkan penyakit
(dengan syarat produk yang telah dipasteurisasi didinginkan dan digunakan
sebelum tanggal kedaluwarsa). Oleh sebab itu, proses ini sering diikuti dengan
teknik lain misalnya pendinginan atau pemberian gula dengan konsentrasi tinggi.
Produk hasil pasteurisasi bila disimpan pada suhu kamar hanya bertahan 1 sampai
2 hari sedang jika disimpan pada suhu rendah dapat tahan 1 minggu.
Hot Filling merupakan proses pengisian minuman dengan suhu tinggi ke
dalam kemasan agar kuman dan bakteri langsung terbunuh. Tetapi, biasanya
pemanasan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan gizi dan cita rasa di dalam
minuman menjadi berkurang. (Anonim, 2012)
Produksi sari buah strawberry dan melon yang dihasilkan yaitu 32 botol
dengan target produk yang dijual sebanyak 30 botol dan 2 botol untuk kebutuhan
10
pengamatan. Pengamatan sari buah strawberry dan melon dilakukan selama ±1
minggu.
Pada hasil pengamatan penyimpanan sari buah selama lima hari dapat
dinilai bedasarkan analisis organoleptik. Parameter yang dianalisis pada sari buah
yaitu aroma, rasa, tekstur, dan warna. Aroma merupakan salah satu parameter
dalam penentuan kualitas suatu produk makanan. Aroma yang khas dapat
dirasakan oleh indera penciuman tergantung dari bahan penyusun dan bahan yang
ditambahkan pada makanan tersebut. Dengan demikian aroma dapat berpengaruh
langsung terhadap minat konsumen untuk mencoba suatu produk makanan.
Aroma sari buah pada hari pertama , kedua, dan ketiga yaitu normal (+). Pada
hari keempat aroma sari buah mulai masam (+), sedangkan pada hari kelima
aroma sari buah masam (+++). Aroma sari buah strawberry dan melon ini
mengalami perubahan atau kerusakan akibat proses penguapan dan oksidasi serta
penyimpanan sari buah yang tidak sesuai dengan suhu simpannya.
Rasa sangat menentukan mutu organoleptik sari buah. Rasa sari buah
strawberry dan melon ini mengalami perubahan atau kerusakan. Pada hari pertama
dan kedua rasa sari buah asam segar (+), pada hari ketiga dan keempat rasa sari
buah mulai tidak enak (+++), sedangkan pada hari kelima rasanya tidak enak (++
+).
Dari hasil pengamatan berdasarkan parameter warna, warna dari sari buah
strawberry dan melon ini tidak mengalami perubahan. Hal tersebut disebabkan
pekatnya sari buah strawberry dan melon tersebut sehingga warna tetap sama
yaitu merah saus dari hari pertaama sampai hari terakhir pengamatan.
Tekstur atau kenampakan sari buah semakin hari semakin keruh/kental
karena mengalami penurunan mutu akibat oksidasi. Pada hari pertama dan kedua
tekstur sari buah encer (+). Pada hari ketiga dan keempat tekstur berubah menjadi
agak pekat (++), sedangkan pada hari kelima teksturnya kental (+++). Sari buah
semakin lama semakin mengental dan terdapat endapan. Hal tersebut diakibatkan
kandungan pektin. Adanya kandungan pektin yang tinggi pada buah akan
menyebabkan viskositas sari buah menjadi lebih viscous, sehingga kenampakan
sari buah menjadi lebih keruh (Rosaeka, 2008).
11
Perubahan sari buah yang dominan dapat terjadi akibat reaksi kimia,
aktivitas biokimia dan kerja mikroorganisme. Kecoklatan dan degradasi gula,
degradasi asam askorbat dan perubahan mutu akibat kerja enzim dan aktivitas
mikroba. Perubahan sari buah pada umumnya cenderung pada perubahan warna.
Adanya perubahan warna tersebut bisa diaktifkan oleh mikroba yang
menyebabkan warna cairan sari buah menjadi keruh
(Rosaeka, 2008).
12
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Pada praktikum ini dapat disimpulkan sari buah memiliki umur simpan
kurang dari lima hari. Karena berdasarkan parameter rasa, aroma, dan tekstur pada
hari kelima parameter tersebut tidak enak/masam/pekat/berkapang dan kental (++
+). Tetapi berdasarkan parameter warna, warna sari buah tetap segar (+).
Pada proses pengolahan sari buah ini dapat disimpulkan bahwa proses
termal hot filling dan pasteurisasi serta penambahan bahan pengawer CMC tidak
dapat menjaga umur simpan sari buah dalam waktu yang lama. Karena proses ini
harus didukung dengan pengemasan dan penyimpanan yang sesuai.
4.2 Saran
Pada praktikum ini mahasiswa diharapkan sungguh-sungguh dalam
melakukan praktikum. Praktikan tidak terkoordinir dengan tugas masing-masing,
seharusnya mahasiswa melakukan tugasnya dengan baik. Penyimpanan produk
sari buah yang tidak sesuai, seharusnya produk sari buah yang sudah jadi
disimpan pada freezer dengan suhu yang sesuai. Perencanaan kombinasi sari buah
kurang sesuai, karena aroma dan rasa sari buah strawberry dan melon kurang
sesuai, seharusnya praktikan melakukan kombinasi yang sesuai seperti strawberry
dan jeruk, atau strawberry dan mangga. Pemilihan kemasan sari buah yang kurang
tepat, botol sari buah yang digunakan tidak tahan pada suhu pasteurisasi sehingga
botol penyot. Seharusnya kemasan yang digunakan kemasan yang tahan pada
suhu pasteurisasi.
13
BAB V
PERSONALIA DAN ANGGARAN
5.1. Personalia
No Tugas Deskripsi
Tugas
Nama NIM
1 Ketua Tim Bertanggung
jawab dan
mengontrol
semua kegiatan
produksi
Respon
Harefa
J3E414140
2 PPIC Pengadaan
Bahan dan
Peralatan
Singgih
Prasetyo
J3E114077
3 Manajer Produksi Citra
Oktarina
J3E114065
a. Staf Persiapan Bahan Mempersiapkan
bahan-bahan
yang akan
digunakan
Alfina
Syaikani
J3E114047
b. Staf Blansir Melakukan
proses blansir
pada bahan
Meidina
Hutami
J3E214138
c. Staf Pemotongan Melakukan
pengecilan
ukuran pada
buah
Lisdiani
Nurul
J3E114053
d. Staf Pemasakan Melakukan
proses
pembuatan
produk
Dania
Syamsunita
J3E214099
e. Staf Pengisian dan Melakukan
proses
Riyana
Hermawati
J3E114034
14
Penutupan Kemasan pengisian dan
pengemasan
produk
f. Staf Pasteurisasi Melakukan
pasteurisasi
pada produk
jadi
Feby
Riyandini
J3E214121
4 Manajer QC Yunin Lena J3E114001
a. Staf Pengujian pH Melakukan
pengontrolan
Ph
Kemala Putri J3E114044
b. Staf Pengujian suhu
dan waktu proses
Melakukan
pengontrolan
suhu dan waktu
Tiara Halwa
Tsani
J3E214125
5 Manajer Pemasaran Dita Agustiah J3E114076
a. Staf Pemasaran Melakukan
promosi dan
penjualan
produk
Wulan
Anastasia
J3E114088
15
5.2. Rencana Anggaran dan Biaya
No Bahan/Alat/
Kemasan
Spesifika
si
Jum
-lah
Satu-
an
Pengadaan Harga
satuan
(Rp)
Total
Harga
(Rp)
Mhs JMP
1 Strawberry Sirsak
matang curah
3 kg 1
5.000
45.000
2 Melon Gula pasir
curah
1 kg 6000 6000
3 Air Air mineral
aqua galon
19 liter 15.00
0
15.000
4 Botol Botol ukuran
300 ml
33 botol 1600 52.800
5 Stiker Stiker untuk
kemasan pada
botol
33 pcs 1000 25.000
6 Blender Blender untuk
menghaluskan
buah-buahan
4 buah - -
7 Panci Panci untuk
wadah sari
buah
2 buah - -
8 Saringan /
kain saring
Kain saring
untuk
menyaring
buah yang
telah di
blender
3 buah - -
9 Pisau Pisau tajam
untuk
memotong
4 buah - -
16
buah
10 Talenan Talenan
ukuran
besar/sedang
untuk
memotong
buah
3 buah - -
11 Sendok Sendok untuk
mengaduk air
gula
2 buah - -
12 Wadah
baskom
Wadah
baskom untuk
mencuci buah
4 buah - -
13 Corong Corong
ukuran
sedang untuk
memasukan
sari buah ke
botol kecil
1 buah - -
14 pH meter pH meter
pengukur
1 buah
15 Thermometer Termometer
tembak
1 buah
16 CMC Pengendap
serat buah
17 Teko Ukur Ukuran 1,1 L 2 buah
18 Gula pasir Gula curah 1 kg 12.00
0
12.000
TOTAL 155.800
17
5.3 Hasil biaya pengeluaran dan penjualan
Pengeluaran
Strawberry 3 kg = Rp 75.000,00
Melon 2,3 Kg = Rp 23.000,00
Gula = Rp 18.000,00
Air Galon = Rp 16.000,00
Sedotan = Rp 2.000, 00
Sticker = Rp 25.000,00 +
Total = Rp 159.000,00
Penjualan
22 Botol yang terjual
Harga per botol : Rp 7000,00
Rincian : 23 botol x Rp 7.000,00 = Rp 161.000,00
18
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Minuman Kemasan Plastik. (www.abcpresident.com/newsdetail.php?id=31, diakses pada tanggal 3 oktober 2015)
Kamal, Netty. Pengaruh Bahan Aditif CMC (Carboxy Methyl Cellulose) Terhadap Beberapa Parameter pada Larutan Sukrosa. Jurnal Teknologi. (Online), Vol. I, Edisi 17, (http://lib.itenas.ac.id/kti/wp-content/uploads/2014/04/JURNAL-Netty-Kamal-ED-17.pdf, diakses 3 oktober 2015).
Khairani, Rini. 2007. “Tanaman Jagung Sebagai Bahan Bio-fuel”. http://www.macklintmip-unpad.net/Bio-fuel/Jagung/Pati.pdf. diakses tanggal 25 Maret 2009
Margono, Tri, dkk, 1993. Buku Panduan Teknologi Pangan. http://www.ristek.go.id. diakses pada tanggal 3 oktober 2015.
Rahman, Arif. CMC ( CARBOXYMETHYL CELLULOSE ) manfaat dan fungsi. (http://resepkimiaindustri.blogspot.co.id/2015/02/cmc-carboxymethyl-cellulose-manfaat-dan.html diakses pada tanggal 6 oktober 2015)
Rosaeka. 2008. Sari Buah Jernih (Clear Fruit Juice).https://sudarmantosastro.wordpress.com/2008/03/30/sari-buah-jernih-clear-fruit-juice/. Diakses pada tanggal 3 oktober 2015.
Tjahjadi, C., dkk. 2009. Pengantar Teknologi Pangan : Volume 1. Jurusan Tekonologi Industri Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjajaran.
19