Lap Smk Pgri 1
-
Upload
andy-ahmad -
Category
Documents
-
view
46 -
download
9
Transcript of Lap Smk Pgri 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan nasional perlu dilakukan secara terpadu dan serasi baik antar sektor
pendidikan dan sector-sektor pembangunan lainnya antar daerah maupun antar berbagi
jenjang pendidikan baik pendidikan di sekolah maupun pendidikan diluar sekolah perlu
disesuaikan dengan tuntutan dan perkembangan pembangunan yang memerlukan
berbagai jenis keterampilan dan keahlian di segala bidang pengetahuan dan. Sehubungan
dengan itu berbagai pendidikan Kejuruan dan Keahlian termasuk SMK (Sekolah
Menengah Kejuruan) terus diperluas dan ditingkatkan mutunya.
Uji Kompetensi merupakan kegiatan intrakurikuler yang harus dilaksanakan setiap
siswa. Kegiatan ini tiada lain agar siswa biasa megetahui secara langsung kompetensi
keahlian sesungguhnya yang ia miliki dan sebagai praktek kesiapan siswa untuk
menghadapi kondisi yang sebenarnya di dunia kerja nanti, adapun Uji Kompetensi ini
sebagai penilaian fisik dan materi keahlian siswa itu sendiri sebagai standar kelulusannya.
1.2 Uraian Tujuan Pelaksanaan Uji Kompetensi
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu Sekolah Kejuruan yang
mengembangkan tugas-tugas atau tujuan untuk mendidik para siswa untuk menjadi
tenaga yang terampil dalam bidang teknik. Dengan harapan siswa yang telah
menyelesaikan pendidikannya punya kreativitas untuk mandiri dan juga punya tanggung
jawab dalam kelangsungan kerja.
Sudah menjadi Program Sekolah Menengah Kejuruan mewajibkan setiap siswa
khususnya kelas XII (dua belas) untuk melakukan Uji Kompetensi yang mana ini
merupakan salah satu syarat bagi siswa dalam mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN).
a. Tujuan Umum
1. Mengahasilkan tenaga Profesional yang memiliki keahlian yaitu tenaga kerja
yang memiliki pengetahuan keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan
lapangan kerja.
2. Memperoleh standar kemampuan siswa
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas profesional.
4. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian pendidik.
LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 1
b. Tujuan Khusus
1. Dapat memahami secara langsung bagaimana pembelajaran sehari-hari yang
telah di pelajarai akan di ujikan
2. Meningkatkan kepribadian peserta didik sehingga mampu berinteraksi,
berkomunikasi dan memiliki rasa tanggung jawab serta disiplin yang tinggi.
1.3 Uraian Tujuan Pembuatan Laporan
Sesuai kurikulum yang berlaku diwajibkan setiap siswa untuk membuat laporan
setelah Uji Kompetensi. Adapun tujuan dari pembuatan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk penilaian terhadap siswa. Sampai di mana siswa telah menguasai ilmu
pengetahuan yang didapat baik di dalam Prakerin maupun di sekolah.
2. Untuk melatih daya kreativitas siswa dalam mengembangkan daya berfikir dalam
pemecahan suatu masalah yang dihadapkannya.
3. Siswa dapat membagi ilmu mereka berbagi orang lain melalui laporan.
4. Siswa mampu memahami memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang
didapat dan menerapkan pemecahan masalah kejuruan sesuai dengan Program
studi yang dipilihnya secara lebih luas dan mendalam yang terungkap dari
laporannya yang disusunnya.
1.4 Waktu Pelaksanaan
no KegiatanJanuari Febuari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41 Penyusunan laporan
2 Ujian kompetensi
3 Ujian nasional
4 Ujian sekolah
LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 2
BAB II
TUNE-UP DAN SISTEM STARTER
1.1 Landasan Teori
A. Pengertian Tune-Up
Jumlah kendaraan mobil sampai saat ini terus bertambah. Seiring dengan itu jumlah mobil
yang mengalami gangguan juga meningkat. Oleh karena itu jasa pelayanan servis mobil semakin
banyak dibutuhkan. Servis pada kendaraan banyak ragamnya, dari servis mesin, servis chasis,
servis kelistrikan, maupun servis bodi dan itu masih dapat di bagi – bagi lagi misalnya masalah
mesin macamnya adalah overhaul total, overhaul kepala silinder, overhaul karburator, overhaul
distributor, radiator, tune up dan lain – lain.
Salah satu jenis servis yang telah disebut dan untuk selanjutnya menjadi inti bahasan dalam buku
ini adalah servis dengan istilah Tune Up. Tune Up adalah pekerjaan servis ringan mesin untuk
mengembalikan tenaga motor sesuai standartnya. Istilah tune up sudah menjadi bahasan
sehari– haripada setiap bengkel kendaraan, bahkan selalu terpampang dalam jenis servis yang
ditawarkan, karena pekerjaan ini sering kali dibutuhkan dan hrus dilakukan secara rutin.
B. Pengertian Starter
Sistem starter merupakan bagian dari sistem kelistrikkan pada kendaraan yang
berfungsi untuk menghasilkan gerakkan mula dari Engine yang kemudian Engine
bisa melakukan siklusnya secara terus menerus. Starter bekerja dengan memutar
fly wheel, engine mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja
memberikan putaran dengan sendirinya melalui siklus pembakaran pada ruang
bakar. Starter merupakan alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanis dan outputnya dalam kilowatt akan selalu lebih kecil dari inputnya. Salah
satu cara untuk meningkatkan jumlah daya output pada motor starter kendaraan
berat adalah merancang motor starter dengan tegangan yang lebih tinggi.
Mengingat daya berbanding lurus dengan tegangan dan arus, maka apabila input
arus sama, output akan meningkat ketika tegangan yang diterapkan meningkat.
Dengan demikian sistem tegangan 24 volt banyak digunakan pada kendaraan
dengan kebutuhan tenaga starter yang tinggi.
LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 3
B. Alat dan Bahan
NO NAMA BAHAN SPESIFIKASI SATUAN JUMLAH
1 Kendaraan Tovota 4 K Unit 1
2 Baterai Incoe 12 v 40 AH Buah 1
3 Oli mesin SAE 20-50 Liter 4
4 Bensin Premium Liter 5
5 Elektrolit General Botol 4
6 Busi ND Buah 4
7 Kabel Busi ND Set 1
8 Platina ND Buah 1
9 Amplas Duco Lembar 1
10 Kondensor ND Buah 1
11 Isolasi Unibel Roll 1
Tune-Up
Starter
Yoke dan pole core
LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 4
Yoke dibuat dari logam berbentuk silinder yang berfungsi sebagai tempat
pole core yang diikat dengan sekrup. Pole core berfungsi
sebagai penopang field coil sekaligus menjadi inti untuk
memperkuat mednn magnet yang ditimbulkan oleh field coil.
Field coil
Field coil berfungsi menghasilkan medan magnet. Field coil di
buat dari lempengan tembaga yang dapat mengalirkan arus listrik cukup
kuat, sehingga medan magnet yang dihasilkannya pun akan brsar.
Armuture dan shaft
Armature terdiri atas sebatang besi yang berbentuk silindris dan
diberi slot slot, poros, komutator serta kumparan armature
Ketika arus listrik dari batere dialirkan pada kumparan armature dan field
coil, maka armature berputar akibat adamya gaya elektromagnetik
B r u s h
Brush (sikat) yang dibuat dari tembaga lunak, berfungsi meneruskan arus
dari field coil ke armature coil dan langsung ke massa melalui komputer.
Umumnya starter memiliki empat buah brush, yang dikelompokan menjadi
dua, yaitu dua buah menjadi brush positif dan dua buah lagi menjadi brush
negatif
Armature brake
Armature brake berfungsi
sebagai pengerem putaran armature setelah lepas dari perkaitan
dengan roda penerus
LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 5
Drive lever
Drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah
posisi berkaitan dengan roda penerus dan melepas kembali perkaitan
tersebut
starter clutch .
Starter clutch berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari
premature shaft ke roda penerus, sehingga dapat berputar. Starter cluth
berfungsi juga sebagai pengaman armature coil apabila rod penerus
cenderung memutarkan pinion gear
sakelar magnet .
Sakelar magnet (magnetik switch) bertugas menghubungkan dan
melepaskan pinion gear ke dan dari roda penerus, sekaligus mengalirkan
arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui terminal utama
1.2 Langkah dan Pengerjaan LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 6
A. Tune-Up
1. Sistem pendingin
a. Memeriksa tinggi air dingin
- Hasil pemeriksaan
Air pendingin kurang ada dibatas low
- Standart
Air pendingin sampai batas full
- Kesimpulan
Menambah jumlah air sampai batas full
b. Memeriksa kualitas air dingin
- Hasil pemeriksaan
Air pendingin masih baik
- Standart
Air harus bersih, tidak boleh bercampur dengan bahan-bahan lain.
- Kesimpulan
Tidak perlu mengganti air pendingin.
2. Saringan bahan bakar
Memeriksa saringan apakah tersumbat dari kotoran atau tidak.
- Hasil pemeriksaaan
Kotoran yang masuk tidak terlalu banyak
- Standart
Saluran tidak tersumbat
- Kesimpulan
Membersihkan kotoran yang masuk tidak perlu mengganti saringan bahan
bakar.
3. Saringan udara
Memeriksa elemen saringan udara
- Hasil pemeriksaan
Elemen saringan udara kotor / berdebu
- Standart
Elemen harus bersih
- Kesimpulan
Membersihkan elemen saringan udara dengan menghembuskan udara
bertekanan dari bagian dalam.
LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 7
4. Batrai
a. Memeriksa secara visual
- Memeriksa kutub-kutubnya beserta pullnya sudah longgar atau berkarat.
- Memeriksa hubungan terminal (harus kencang)
- Memeriksa baterai rusak atau bocor.
- Hasil pemeriksaan
Baterai masih baik kutub baterai kotor
- Standart
Baterai harus bersih dari kotoran
- Kesimpulan
Membersihkan kutub baterai menggunakan sikat baja.
b. Memeriksa kualitas air dingin
- Memeriksa berat jenis elektrolit menggunakan hydrometer.
- Memeriksa jumlah elektrolit (menambah jumlahnya jika elektrolitnya
kurang)
- Hasil pemeriksaan
Jumlah elektrolit kurang
- Hasil pengukuran : 1,26
I II III IV V VI
1,26 1,26 1,25 1,26 1,26 1,25
- Standart : 1,25 – 1,27
- Kesimpulan
Menambah jumlah elektrolit sampai botol full
5. Tali Kipas
Memeriksa secara visual apakah
- Retak, berubah bentuk, terlalu kencang atau aus
- Terkena oli atau gemuk
- Persinggungan yang tidak sempurna antara tali dengan pull
- Hasil pemeriksaan
Diukur dengan menggunakan jari jempol 20 mm, tali kipas masih baik
tetapi tali kipas kendor.
- Standart : 10-15 mm
- Kesimpulan
Tali kipas harus lebih dikencangkan dan tidak perlu mengganti tali kipas.
6. Busi
LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 8
- Memeriksa keadaan busi dan menyetel celah busi
- Hasil pemeriksaan
Busi kotor
- Hasil pengukuran
Celah busi memenuhi standart
- Standart
Busi harus bersih dan celah harus pas
- Celah busi : 0,7 – 1,00 mm
- Kesimpulan
- Membersihkan celah busi dengan amplas dan sikat baja.
7. Oli Mesin
a. Memeriksa kualitas oli mesin
- Memeriksa oli apakah oli sudah kotor, kemasukan air atau berubah warna
- Hasil pemeriksaan
Oli masih baik
- Kesimpulan
Tidak perlu mengganti oli karena kualitasnya masih baik.
b. Memeriksa tinggi oli mesin
- Catatan :
Tinggi oli harus berada diantara tanda L dan F apabila lebih rendah
kemungkinan ada kebocoran pada sistem pelumasan, setelh itu menambah
oli hingga tanda F menggunakan Oli AD Service.
- Hasil pemeriksaan
Oli masih penuh
- Kesimpulan
Oli tidak perlu ditambah
8. Kabel Tegangan Tinggi
Memeriksa tahanan kabel menggunakan multi tester
Catatan :
- Pada waktu melepas kabel busi, menarik bagian ujung kabelnya
- Tahanan kabel kurang dari 25 KΩ / kabel
- Hasil pengukuran tahanan kabel :
I : 24 KΩ / Kabel
II : 24 KΩ / Kabel
III : 24 KΩ / Kabel
LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 9
IV : 24 KΩ / Kabel
V : 24 KΩ / Kabel
- Standart
Tahanan < 25 KΩ / Kabel
- Kesimpulan
Kabel busi masih baik
- Saran
Sebaiknya kabel busi diganti karena sudah mendekati standart pengukuran.
9. Distributor
a. Memeriksa tutup distributor apakah ?
- Retak, pecah, berkarat, terbakar atau lubang, kabel kotor.
- Terminal elektroda terbakar.
- Pegas bagian tengah lemah.
- Hasil pemeriksaan :
Tutup distributor masih baik, tidak cacat
- Kesimpulan :
Tidak perlu mengganti tutup distributor
b. Memeriksa dan menyetel platina :
Catatan :
Apabila platina terbakar parah dan berlubang, platina harus diganti.
Celah platina : 0,45 mm
- Hasil pemeriksaan
Platina masih baik
- Hasil pengukuran
Celah tidak memenuhi ketentuan atau standart.
- Kesimpulan
Menyetel kembali celah platina.
c. Memeriksa sudut Dwell :
- Hasil pengukuran :
Sudut Dwellnya 54 derajat
- Standart : 52 56 derajat
- Kesimpulan
Sudut Dwellnya masih memenuhi syarat
LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 10
d. Memeriksa saat pengapian : Mencocokkan tanda-tanda waktu pengapian
dengan memutar distributor dan keadaan mesin atau torak berada pada 10o
sebelum TMA, setelah tepat kencangkan kembali baut distributor.
10. Katub
- Hasil pemeriksaan :
Katub berbunyi dan terlalu kendor
- Hasil pengukuran :
I II III IV
IN 0,25 0,25 0,25 0,25
EX 0,35 0,30 0,35 0,35
- Standart penyetelan :
Katub isap : 0,20 mm
Katub buang : 0,30 mm
- Kesimpulan
Katub harus disetel sesuai standart
- Menyetel katub
Memanaskan mesin sekitar 10-15 menit
Menempatkan silinder Nomor 1 pada TMA (kompressi) atau TOP 1
Mengencangkan baut-baut penumpu atau pengikat camshat
Menyetel katub sesuai dengan standartnya
Menyetel silinder No. 4 pada TMA (kompressi) atau TOP 4
Menyetel katub sesuai dengan standartnya
11. Karburator
a. Katub trotel
- Hasil pemeriksaan
Katub trotel kurang membuka penuh pada saat pedal gas diinjak penuh.
- Standart
Katub trotel harus terbuka penuh saat pedal gas diinjak sampai habis
- Kesimpulan
Katub trotel harus disetel terbuka penuh sampai pedal gas diinjak sammpai
habis.
- Catatan untuk menyetel
Menyetel baut gas pada pedal gas, saat penyetelan harus dilakukan sampai
katub trotel benar-benar terbuka penuh bila pedal gas diinjak sampai habis.
b. Pompa akselerasi
LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 11
- Bensin harus muncul keluar dari main jet waktu katub trotel terbuka
- Hasil pemeriksaan
Bensin menyembur dari main jet saat katub trotel terbuka
- Kesimpulan
Pompa akselerasi masih baik
c. Cuk
- Katub cuk harus tertutup penuh apabila tombol cuk ditarik sampai habis.
- Hasil pemeriksaan
Katub cuk tertutup penuh apabila tombil cuk ditarik sampai habis.
- Catatan
Katub cuk harus terbuka penuh pada saat cuk dikembalikan ke posisi
semula.
- Hasil pemeriksaan
Saat tombol cuk dikembalikan ke posisi semula, katub cuk terbuka penuh.
Sistem cuk masih berfungsi penuh.
d. Memeriksa putaran idle dengan melihat pada meter kombinasi
- Hasil pemeriksaan
Putaran idle : 800 rpm
- Standart : 750 50 rpm
- Kesimpulan
Putaran idlenya masih memenuhi standart.
B. Starteri Pemeriksaan Komutator atau Poros Motor Starter, meliputi :
Pemeriksaan kebersihan dari komutator
jika kotor bersihkan dengan amplas ukuran # 400
Run Out
jika keolengan melebihi 0,05 mm ratakan dengan mesin bubut
Kedalaman alur
jika kedalaman alur kurang dari 0,2 mm perbaiki dengan mata gergaji
ii Armature coil, meliputi :
Kontinuitas kumparan
kondisi baik bila ada kontinuitas antar ujung kumparan
catatan: pada ujung kumparan yang berhubungan langsung dengan sikat
atau brush, biasanya kotor di akibatkan oleh debu yang terlalu lama
sehingga menjadi kerak ataupun oleh minyak hal ini akan mengakibatkan
LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 12
terhambatnya aliran arus listrik yang berakibat tidak berputarnya motor
stater. Cara perbaikannya: cukup di bersihkan saja memakai ampelas yang
halus untuk membersihkan kotoran ataupun minyak yang menempel pada
ujung kumparan
Ground test
kondisi baik bila tidak ada kontinuitI
iii Field coil, meliputi :
Periksa kontinuitas srikuit field coil
kondisi baik bila ada kontinuitas antar ujung kumparan
Ground test, baik bila tidak ada kontinuitas
iv Sikat, meliputi :
bila panjang sikat kurang dari 8,0 mm maka sikat harus diganti
v Pemegang sikat
pastikan pemegang sikat (+) dengan (-) tidak ada kontinuitas
vi Magnetic switch
Kembalinya plunyer
kondisi baik bila plunyer ditekan segera kembali
Pull in coil test
periksa hubungan antara terminal 50 dengan C.kondisi baik bila ada
kontinuitas.
Hold in coil test
periksa hubungan antara terminal 50 dan body. jika ada kontinuitas berarti
Baik
vii Pemeriksaan tanpa beban
Jika pemeriksaan awal dari 1 sampai 6 telah dilakukan maka langkah
selanjutnya adalah melakukan uji tanpa beban. Maksudnya disini adalah
pemeriksaan motor starter tanpa dipasang pada kendaraan adapun pemeriksaan
ini dilakukan dengan:
Menghubungkan terminal negatif batrai dengan body motor starter
Menghubungkan terminal positif batrai dengan terminal 30 motor starter
(biasanya baut terminal 30 lebih panjang dibanding dengan baut terminal
C)
Sebagai gantinya kunci kontak maka hubungkan terminal 30 dengan
terminal 50.
LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 13
Ketika terminal 30 dihubungkan dengan terminal 50 maka pada plunyer akan
terlempar dilanjutkan dengan berputar. Apabila kondisi ini kita jumpai pada
saat pemeriksaan akhir motor starter maka dapat disimpulkan motor starter
dalam kondisi baik
C. Gambar-gambar
BAB IIITEMUAN DAN HASIL
1.1 Tune-Up
Dari hasil praktek dan analisa laporan laporan yang ditulis oleh penulis
dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang sederhana dan tidak terlalu berat tetapi
apabila kita meremehkan tune up ini maka ada sesuatu akibat yang fatal.
Contohnya apabila sistem pelumasan tidak diperhatikan maka akan
mengakibatkan rusaknya komponen-komponen inti dalam mesin tersebut. Oleh
karena itu ketelitian dan perawatan rutin harus sering dilakukan setiap
kendaraan guna menjaga kualitas kendaraannya itu.
1.2 Sistem Starter
Sistim starter yang penggunaannya tidak bekerja di karenakan kondisi
kumparan sudah rusak (pada karet sudah banyak terjadi sobekan) pada saat
starter digunakan akan mengakibatkan daya start kurang bahkan bisa tidak
terjadi start sama sekali, perbaikan yang dilakukan untuk mengatasi masalah
ini adalah dengan mengganti starter atau memperbaikinya.
1.3 Anggaran Biaya
Biaya Tune-up dan Sistem Starter
Filter udara Rp. 120.000
LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 14
Air aki atau battrey Rp. 15.000
Kabel starter Rp. 80.000
Baut starter Rp. 10.000
BBM Rp. 25.000
Ongkos kerja Rp. 200.000
Keuntungan Rp. 150.000 +
Jumlah Rp. 600.000
Ppn 10% Rp. 60.300 +
Total Rp. 660.000
BAB IV
PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
Laporan ini dapat disusun sebagai bukti tertulis dari hasil hasil
pembelajaran saya selama disekolah dan dengan dilaksanakannya penulisan
Laporan Uji Kompetensi ini, kami harapkan dapat memberikan pendidikan dan
pelatihan yang menambah pengetahuan atau ilmu dan keterampilan serta dapat
meningkatkan kualitas kelulusan yang berkompetensi tinggi khusunya di
bidang SMK dan umumnya bagi para pembaca.
1.2 SARAN-SARAN
Saran penulis untuk siswa yang akan melaksanakan kegiatan Uji
Kompetensi dikemudian hari agar mempersiapkan segala materi dan lebih giat
lagi untuk mencoba praktek-praktek yang telah disediakan sekolah, agar tidak
mengalami problem-problem dalam melaksanakan kegiatan Uji Kompetensi
seperti yang dialami oleh penulis yaitu kesulitan materi data karena itu akan
menghambat siswa dalam melaksanakan Uji Kompetensi. Untuk pihak sekolah
penulis menyarankan supaya pihak sekolah lebih intensif lagi membreikan
LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 15
materi-materi praktek untuk siswanya, terlebih lagi di luar jam pelajaran,
khusus bagi siswa yang memang ingin sungguh-sungguh mau melaksanakan
kegiatan praktek, agar siswa yang memang kurang paham akan materi yang di
ajarkan di jam-jam sekolah dapat mengulangnya lagi di luar jam itu guna
mengasah kemampuannya.
LAPORAN UJI KOMPETENSI SMK PGRI 02 TAMSEL | 16