Lap Koperasi Fix
-
Upload
indah-lestari -
Category
Documents
-
view
44 -
download
12
Transcript of Lap Koperasi Fix
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Pada dasarnya suatu proses pembelajaran memerlukan latihan-latihan
disamping kuliah didalam ruangan. Latihan-latihan ini dapat berbentuk praktikum
langsung di lapangan dengan mengamati aplikasi ilmu yang diperoleh di dalam
proses kuliah di dalam kehidupan nyata sehari-hari. Dengan demikian suatu teori
akan dapat diuji kebenarannya dilapangan. Oleh karena itu, praktikum mata kuliah
Koperasi dimaksudkan untuk mengetahui dan membandingkan secara langsung
antara teori dengan penerapannya di lapangan. Dari kegiatan praktikum tersebut,
diharapkan kita dapat mengetahui seberapa jauh prinsip dan praktek koperasi itu
dijalankan, dengan demikian kita akan dapat mengevaluasi kinerja koperasi
tersebut.
Berdasarkan undang-undang No. 25 tahun 1992, koperasi adalah badan usaha
yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi yang berlandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Koperasi merupakan suatu bentuk usaha yang bercirikan kebersamaan atau
berasaskan kekeluargaan. Di Indonesia koperasi bergerak di berbagai bidang
untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat, salah satunya di bidang pertanian.
Mengingat sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai
petani maka salah satu jenis koperasi yang cukup menonjol adalah Koperasi Unit
Desa.
Sejalan dengan pengertian Koperasi Indonesia tersebut, maka pemerintah
menganjurkan untuk membentuk KUD sebagai wahana penghimpunan potensi
ekonomi masyarakat pedesaan. Karena masyarakat miskin sebagian besar berada
di wilayah pedesaan, maka pengembangan tersebut amat strategis dalam program-
program pemerataan menuju perwujudan keadilan sosial. Seperti yang
dikemukakan oleh Nugroho (2001) bahwa KUD mempunyai tujuan yang tidak
hanya untuk mendukung proyek pembangunan di bidang pertanian, tapi juga di
sektor-sektor pertanian seperti pedagang eceran, perusahaan kecil, industri rumah
1
tangga dan sebagainya. Koperasi juga menawarkan kredit berupa barang-barang
pertanian seperti pupuk, bibit, dan lain-lain. Selain itu , KUD juga membantu
para anggotanya untuk menjual hasil produksinya.
I.2 Tujuan dan Manfaat Praktikum
Adapun tujuan pelaksanaan praktikum koperasi ini adalah :
1. Mengetahui sejarah berdirinya dan perkembangan koperasi terutama
koperasi yang diamati
2. Melatih mahasiswa untuk lebih memahami manfaat koperasi bagi anggota
dan partisipasi anggota
3. Mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan yang dihadapi koperasi
serta mencari solusinya
4. Mengetahui manajemen atau pengelolaan koperasi
Manfaat pelaksanaan praktikum koperasi ini adalah :
1. Memperluas wawasan mahasiswa mengenai koperasi terutama koperasi
pertanian
2. Menambah kesadaran mahasiswa terhadap pentingnya keberadaan koperasi
3. Mengetahui gambaran secara riil tentang koperasi
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Koperasi
Kata koperasi berasal dari bahasa latin cooperere yang dalam bahasa Inggris
menjadi cooperation berarti “bekerja sama”. Co berarti “bersama” dan operation
berarti “bekerja” atau “berusaha” (to operate)
(Suwandi, 1985)
Pengertian koperasi menurut UU Koperasi No. 12 Tahun 1967 tentang
pokok-pokok perkoperasian adalah sebagai berikut: “ Koperasi Indonesia adalah
organisasi ekonomi yang berwatak sosial , beranggotakan orang-orang atau badan
hukum yang merupakan tata susunan ekonomi usaha bersama atas asas
kekeluargaan“. (Anoraga , 2002)
Menurut Undang-undang No. 25/1992, koperasi dalah badan usaha yang
beranggotakan orang-perorangan atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan (Sitio dan Tamba, 2001)
Makna koperasi dipandang dari sudut organisasi ekonomi adalah suatu
organisasi bisnis yang para pemilik/anggotanya adalah juga pelanggan utama
perusahaan tersebut. Kriteria identitas koperasi akan merupakan dalil/prinsip
identitas yang membedakan unit usaha koperasi dari unit usaha lainnya.
(Hendar dan Kusnadi, 2007)
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Koperasi yang dimaksudkan di sini dalam kaitannya dengan demokrasi ekonomi,
adalah koperasi sebagai organisasi atau lembaga ekonomi modern yang
mempunyai tujuan, mempunyai sistem pengelolaan, mempunyai tertib organisasi
bahkan mempunyai asas dan sendi-sendi dasar. Ditinjau dari dimensi kekuasaan
tertinggi dalam menentukan kebijaksanaan usaha, perbedaannya bahwa dalam
koperasi kekuasaan tertinggi ada di tangan para anggota melalui alat kelengkapan
koperasi yang disebut Rapat Anggota Tahunan. (Sudarsono, 2005).
3
Elemen yang terkandung dalam koprasi menurut International Labour
Orgnization adalah :
a. Perkumpulan orang-orang
b. Penggabungan orang-orang tersebut berdasarkan kesukarelaan
c. Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai
d. Koperasi yang dibentuk adalah suatu organisasi bisnis (badan usaha) yang
diawasi dan dikendalikan secara demokratis
e. Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan
f. Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang
(Sitio dan Tamba, 2001)
Koperasi Indonesia mengandung 5 unsur sebagai berikut :
Koperasi adalah Badan Usaha (Business Enterprise)
Sebagai Badan Usaha koperasi harus memperoleh laba. Laba merupakan
elemen kunci dalam suatu sistem usaha bisnis, dimana sistem itu akan gagal
bekerja tanpa memperoleh laba.
Koperasi adalah kumpulan orang-orang dan atau badan-badan hukum
koperasi
Dalam hal ini UU Nomor 25 Tahun 1992 memberikan jumlah minimal
orang-orang (anggota) yang ingin membentuk organisasi koperasi (minimal
20 orang), untuk koperasi primer dan 3 Badan Hukum Koperasi untuk
koperasi sekunder. Syarat lain yang harus dipenuhi adalah bahwa anggota-
anggota tersebut mempunyai kepentingan ekonomi yang sama.
Koperasi Indonesia adalah koperasi yang bekerja berdasarkan “prinsip-
prinsip koperasi”
Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992, ada 7 prinsip Koperasi Indonesia
Koperasi di Indonesia adalah “Gerakan Ekonomi Rakyat”
Ini berarti koperasi Indonesia merupakan bagian dari sistem perekonomian
nasional. Dengan demikian kegiatan koperasi tidak semata-mata hanya
ditujukan kepada anggota, tetapi juga kepada masyarakat umum.
4
2.2 Sejarah Lahirnya Koperasi
Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan
ekonomi dan sosial yang di timbulkan oleh sistem kapitalisme demikian
memuncaknya. Koperasi modern yang berkembang lahir pertama kali di Inggris,
yaitu di kota Rochdale pada tahun 1844. Dan dalam sejarahnya koperasi tumbuh
dan berkembang ke seluruh dunia disamping badan usaha lainnya. Pada tahun
1896, seiring berkembangnya koperasi di berbagai negara, para pelopor koperasi
sepakat untuk membentuk International Cooperative Alliance (ICA- Persekutuan
Koperasi Internasional). Sedangkan menurut Sukoco dalam bukunya “Seratus
Tahun Koperasi di Indonesia”, koperasi pertama di Indonesia adalah koperasi di
Leuwiliang, yang didirikan pada tanggal 16 Desember 1895.
Di Indonesia koperasi pertama didirikan oleh Patih di Purwokerto, Jawa
Tengah, R. Aria Wiriatmadja yang pada tahun 1896 mendirikan sebuah Bank
Simpan pinjam untuk Pegawai Negeri yang diberi nama “De Poerwokertosche
Hulp-en Spaarbankder Inlandsche Hoofden”. Cita-cita semangat tersebut
selanjutnya diteruskan oleh De Wolf van Westerode dengan mencetuskan adanya
koperasi pertanian. De Wolf van Westerode juga memperluas lingkup dan
jangkauan koperasi sampai ke desa-desa dan mencakup pula kredit pertanian.
Sehingga pada tahun 1896 berdirilah “De Poerwokertosche Hulp, Spaar
Landbouw Creditbank” atau Bank Simpan Pinjam dan Kredit Pertanian.
Kemudian pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo
memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat
dengan menganjurkan berdirinya koperasi untuk keperluan rumah tangga.
Demikian pula Serikat Islam yang didirikan tahun 1911 juga mengembangkan
koperasi yang bergerak di bidang keperluan sehari-hari dengan cara membuka
toko koperasi.
(Sitio dan Tamba, 2001)
Perkembangan koperasi di Indonesia mengalami pasang naik dan turun
dengan titik berat lingkup kegiatan usaha secara menyeluruh yang berbeda-beda
dari waktu ke waktu sesuai dengan iklim lingkungannya. Jikalau pertumbuhan
koperasi yang pertama di Indonesia menekankan pada kegiatan simpan-pinjam
5
maka selanjutnya tumbuh pula koperasi yang menekankan pada kegiatan
penyediaan barang-barang konsumsi dan dan kemudian koperasi yang
menekankan pada kegiatan penyediaan barang-barang untuk keperluan produksi.
Koperasi menjamur kembali, tetapi pada tahun 1933 keluar UU yang mirip
UU no. 431 sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada
tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan koperasi
kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah drastis
dan menjadi alat jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan
rakyat.
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di
Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini
kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.
2.3 Tujuan Koperasi
Tujuan utama Koperasi Indonesia adalah mengembangkan kesejahteraan
anggota, pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Tujuan ini dicapai
dengan karya dan jasa yang disumbangkan pada masing-masing anggota. Selain
itu tujuan utama lainnya adalah mewujudkan masyarakat adil makmur material
dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945.
“Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas
kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota
ikut, secara aktif memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat melalui
karya dan jasa yang disumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan lebih
menekankan pada pelayanan terhadap kepentingan anggota, baik sebagai
produsen maupun konsumen. Kegiatan koperasi akan lebih banyak dilakukan
kepada anggota dibandingkan dengan pihak luar. Oleh karena itu, anggota dalam
koperasi, bertindak sebagai pemilik sekaligus pelanggan.” (SAK,1996:27.1)
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 3 tujuan koperasi
Indonesia adalah “Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil
dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”.
6
Bung Hatta berpendapat tujuan koperasi bukan mencari laba yang sebesar-
besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku
ekonomi skala kecil.
Dari beberapa tujuan koperasi diatas, garis besarnya adalah :
1. Mensejahterakan para anggota koperasi dan masyarakat
2. Mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
3. Memperbaiki kehidupan para anggota dan masyarakat terutama dalam
bidang perekonomian
4. Membangun tatanan perekonomian nasional
Keempat garis besar tujuan koperasi tersebut tertuang dalam Fungsi Koperasi
yang diatur dalam UU No. 25/1992 Pasal 4.
(Kusumawati, 2011)
2.4 Fungsi Koperasi
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi
dan peran koperasi sebagai berikut:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.
5. Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para
pelajar bangsa.
(Kusumawati, 2011)
2.5 Prinsip Koperasi
Prinsip-prinsip koperasi adalah ketentuan pokok yang berlaku dalam koperasi
dan dijadikan sebagai pedoman kerja koperasi. Di Indonesia prinsip-prinsip
7
koperasi mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan kondisi sosial,
polotik, dan ekonomi Indonesia. Perubahan ini seiring dengan perubahan undang-
undang yang mengatur perkoperasian.
UU No. 12 Tahun 1967
Prinsip-prinsip atau sendi-sendi dasar Koperasi menurut UU No. 12 Tahun
1967 adalah sebagai berikut :
1. Sifat keanggotaannya sukarela dan terbuka untuk setiap warga negara
Indonesia.
2. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan
demokrasi dalam koperasi
3. Pembagian SHU diatur menurut jasa masing-masing anggota
4. Adanya pembatasan bunga atas modal
5. Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat
pada umumnya
6. Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka
7. Swadaya, swakarta, dan swasembada sebagai pencerminan prinsip
dasar percaya pada diri sendiri
UU No.25 Tahun 1992
Prinsip-prinsip koperasi menurut UU No. 25 tahun 1992 adalah sebagai
berikut :
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota
4. Pemberian batas jasa yang terbatas terhadap modal
5. Kemandirian
6. Pendidikan perkoperasian
7. Kerjasama antar Koperasi
2.6 Presepsi dan Partisipasi
Persepsi pada hakikatnya adalah merupakan proses penilaian seseorang
terhadap obyek tertentu. Menurut Young (1956) persepsi merupakan aktivitas
8
mengindera, mengintegrasikan dan memberikan penilaian pada obyek-obyek fisik
maupun obyek sosial, dan penginderaan tersebut tergantung pada stimulus fisik
dan stimulus sosial yang ada di lingkungannya. Sensasi-sensasi dari lingkungan
akan diolah bersama-sama dengan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya baik
hal itu berupa harapan-harapan,nilai-nilai, sikap, ingatan dan lain-lain.
Persepsi adalah pandangan suatu masyarakat tentang menyikapi suatu
fenomena pada suatu lingkungan tertentu. Adanya perbedaan persepsi pada
kelompok yang berbeda merupakan faktor-faktor individu yang menyebabkan
terjadinya perbedaan sifat atau tingkahlaku mereka terhadap suatu fenomena
sosial yang pada akhirnya akan mempengaruhi partisipasi tingkat petani. Tingkat
persepsi yang baik dari suatu masyarakat akan sangat berpengaruh kepada
partisipasi petani di suatu wilayah tertentu.
Menurut Keit Davis dalam Sastroputro (1989:35) menyatakan
bahwapartisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi seseorang dalam
situasikelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada
kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta tanggung jawab terhadap usaha
yangbersangkutan. George Terry dalam Winardi menyatakan bahwa partisipasi
adalah turutsertanya seseorang baik secara mental maupun emosional untuk
memberikansumbangan-sumbangan pada proses pembuatan keputusan, terutama
mengenaipersoalan dimana keterlibatan pribadi orang yang bersangkutan
melaksanakantanggung jawabnya untuk melakukan hal tersebut (Winardi,
2002:149).
Partisipasi anggota merupakan kunci keberhasilan organisasi dan usaha
koperasi. Secara harfiah, partisipasi berarti meningkatkan peran serta orang-orang
yang mempunyai visi dan misi yang sama bagi mengembangkan organisasi
maupun usaha koperasi. Partisipasi anggota dilandaskan pada prinsip identitas
gandanya (dual identity), yaitu anggota sebagai pemilik, sekaligus sebagai
pengguna. Sebagai pemilik, anggota wajib berpartisipasi dalam penyertaan modal,
pengawasan dan membuat keputusan; sedangkan sebagai pengguna/pelanggan,
anggota koperasi wajib memanfaatkan fasilitas, layanan, barang, maupun jasa
yang disediakan oleh koperasi.
9
Sejalan dengan kedudukan anggota koperasi yang memiliki identitas ganda
baik sebagai pemilik maupun pengguna/pelanggan, maka bentuk partisipasi
anggota juga mengikutinya. Sebagai pemilik, anggota memberikan kontribusi
terhadap pembentukan dan pertumbuhan perusahaan koperasi dan bentuk
kontribusi keuangan, penyertaan modal, pembentukan cadangan, simpanan, serta
ikutserta dalam mengambil bagian dalam penetapan tujuan, pembuatan keputusan
koperasi maupun aktif dalam proses pengawasan terhadap tata kehidupan
organisasi koperasi dan kinerja usaha koperasi. Selanjutnya sebagai pengguna,
anggota memanfaatkan berbagai potensi dan layanan yang disediakan koperasi
dalam memenuhi kebutuhan anggota dan menunjang kegiatan usaha koperasi
(DBPSDM, 2010).
Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat
yang di terima oleh anggota. Keberhasilan koperasi di tentukan oleh salah satu
faktornya adalah partisipasi anggota dan partispasi anggota sangat berhubungan
erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang di dapat oleh anggota
tersebut.
(Hafifah, 2010)
2.7 Landasan Koperasi di Indonesia
Indonesia adalah negara hukum, di mana Dasar Negara Pancasila, UUD 1945,
dan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) sebagai sumber hukum tertinggi
yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagai penjelmaan azas
demokrasi. Dalam seluruh sistem hukum di Indonesia, koperasi telah
mendapatkan tempat yang pasti. Karena itu landasan hukum koperasi sangat kuat.
Landasan diperlukan dengan tujuan agar suatu entitas sekaligus perkumpulan
memiliki arah yang jelas dalam melaksanakan aktivitasnya. Sekalipun landasan
tersebut terlalu ideal, paling tidak dengan mengetahuinya, orang-orang yang
terhimpun didalamnya mengetahui apa yang pantas maupun yang tidak pantas
dilakukan agar tujuan entitas itu tercapai.
Landasan koperasi di Indonesia, yaitu sebagai berikut :
Landasan idiil
10
Yang dimaksud landasan idiil adalah landasan yang digunakan dalam
usaha mencapai cita-cita koperasi. Di Indonesia landasan idiil koperasi
adalah Pancasila, karena Pancasila merupakan falsafah Negara
Republik Indonesia dan pedoman hidup seluruh rakyat Indonesia.
Landasan Strukturil
Landasan strukturil koperasi merupakan landasan koperasi dalam
susunan hidup bermasyarakat. Di Indonesia berlaku Undang-Undang
Dasar 1945 yang mengatur tata kehidupan negara. Karena koperasi
merupakan bentuk susunan ekonomi di masyarakat, maka landasan
strukturil koperasi di Indonesia adalah UUD 1945.
Landasan Operasional
Landasan operasional koperasi di Indonesia antara lain :
1. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 serta penjelasannya
2. Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1988 tentang GBHN
3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi
(Widiyanti,1992)
11
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Sumber Data
Data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang diperoleh langsung dari narasumber yang ada yaitu dari hasil
wawancara dengan para pengurus dan beberapa anggota KUD ARIS. Sedangkan
data sekunder adalah data yang diambil dari data yang telah disediakan oleh
pengurus KUD ARIS dan beberapa dari internet.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan mencatat penjelasan
mengenai KUD ARIS dari beberapa pengurus, kemudian melakukan wawancara
secara langsung dengan beberapa pengurus. Selain itu, dilakukan pengambilan
sampel anggota koperasi sebagai responden dalam wawancara. Pengambilan data
dilakukan dengan cara mewawancarai langsung beberapa anggota KUD ARIS
yang berada di sekitar koperasi.
12
IV. PEMBAHASAN
IV.1 Gambaran Umum KUD ARIS
a. Sejarah KUD ARIS
KUD ARIS Banyumas berdiri pada tahun 1974 tepatnya pada bulan Juli 1974
yang merupakan penggabungan (amalgamasi) dari koperasi-koperasi primer yang
ada di dua belas desa di wilayah Kecamatan Banyumas. Dengan nomor badan
hukum 2054a/12-67 tanggal 3 November 1975. ARIS sendiri merupakan
singkatan dari Anggayuh Rakyat Indonesia Sejahtera. Jadi keberadaan KUD
ARIS ini diharapkan dapat mensejahterakan rakyat Indonesia. Sejak mendapat
badan hukum maka KUD ARIS resmi menjadi KUD yang terdaftar pada
departemen koperasi. KUD ARIS yang berada di wilayah Kecamatan Banyumas
secara geografis terletak di Desa Kejawar km 0.
Dengan perkembangannya yang sangat pesat maka pada tanggal 23
September 1980 KUD ARIS ditetapkan sebagai KUD model di wilayah Jawa
Tengah. Selanjutnya pada tanggal 29 Oktober 1983 KUD ARIS ditetapkan
sebagai KUD andalan dan mendapatkan kesempatan menjalin kerjasama dengan
APEGTI BULOG Jawa Tengah.
Pada tanggal 19 Nopember 1986 KUD ARIS ditetapkan sebagai KUD yang
memiliki Jenis Serba Usaha dengan Klasifikasi A (baik). Selanjutnya pada tanggal
7 April 1988 KUD ARIS mendapat sertifikat klasifikasi pada kelas A (sangat
baik) dengan nilai 92. Dan pada bulan Desember 1988 KUD ARIS dicalonkan
sebagai KUD mandiri. Sejak tahun 1992 KUD ARIS merupakan KUD teladan
nasional. Pada perkembangannya KUD ARIS diajukan oleh Dinas Koperasi dan
UKM Kabupaten Banyumas diusulkan menjadi KUD teladan nasional untuk
tahun 2006.
Selain itu, KUD ARIS juga menjadi tempat penelitian bagi para mahasiswa
perguruan tinggi yang ada di wilayah Kabupaten Banyumas dan juga menjalin
kerjasama dengan berbagai sekolah dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri.
13
b. Identitas Koperasi
Tabel 1. Identitas KoperasiNama Koperasi : Koperasi Unit Desa ARIS (KUD
ARIS)
Tahun Berdiri : Juli Tahun 1974
Alamat : Desa Kejawar km 0, Kecamatan
Banyumas, Kabupaten Banyumas
No dan Tanggal Pengesahan Badan
Hukum
: 2054a/12-67 tanggal 3 November
1975
Jumlah Anggota : 700 orang
Jumlah Pengurus : 3 orang
Jumlah Pengawas : 2 orang
Juru Buku : 1 orang
Kasir : 1 orang
Jumlah Pengelola (Kepala Unit
Usaha
: 8 orang
c. Visi, Misi dan Tujuan KUD ARIS
Visi
Mewujudkan Koperasi Unit Desa ARIS sebagai lembaga usaha yang
mandiri, tangguh ,sehat dan terpercaya yang didasarkan pada azas
kekeluargaan dan kegotong-royongan dalam rangka mewujudkan rasa
tanggung jawab dan kreatifitas untuk mencapai tujuan koperasi serta
meningkatkan efisiensi pengelola yang bersifat terbuka.
Misi
1) Memberikan pelayanan yang prima kepada segenap anggota, calon
anggota dan masyarakat.
2) Menjalankan kegiatan Usaha Koperasi Unit Desa ARIS dengan
efektif, efesien dan transparan.
3) Mensosialisasikan pengelolaan usaha yang berbasis pada koperasi.
14
4) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola
Koperasi Unit Desa ARIS.
5) Meningkatkan profesionalisme pelayanan yang mudah ,cepat, aman
dan terpercaya.
6) Menjadikan Koperasi Unit Desa ARIS kokoh seta bermanfaat bagi
kepentingan anggota,calon anggota serta masyarakat pada umumnya
dan mewujudkan kesejahteraan anggota.
Tujuan
1) Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya.
2) Mensukseskan ekonomi kerakyatan dengan meningkatkan
produktifitas koperasi yang berkualitas dan berkuantitas secara
optimal.
3) Membantu pemerintah dalam sektor perekonomian terutama untuk
usaha mikro , kecil dan menengah (UMKM).
4) Membantu pemerintah dalam mengatasi jumlah pengangguran dan
kemiskinan dengan menyediakan lapangan kerja untuk masyarakat.
5) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai soko guru perekonomian
nasional.
d. Struktur Organisasi
Sesuai dengan keputusan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tutup Tahun Buku
2008 tanggal 31 Januari 2009, telah diputuskan Susunan Pengurus dan Susunan
Pengawas KUD “ARIS” Periode tahun 2009 sampai dengan 2014 adalah sebagai
berikut:
Pengurus terdiri dari:
1. Ketua : H.Soenaryo As.
2. Sekretaris : Nofrah Diyatmoko, S.IP
3. Bendahara : Sabi’is
Pengawas terdiri dari:
1. Ketua : Muchasir, S.Pd.
2. Anggota : Darwan, S.Pd.
15
Selanjutnya dalam menjalankan kegiatan usaha pengurus mempaercayakan
kepada para Unit Usaha untuk dapat mengelola kegiatan usaha yang dimiliki oleh
KUD “ARIS”.
16
Struktur Organisasi KUD ARIS Banyumas
17
RAPATANGGOTA
PENGAWAS
1. Ketua
Muchasir, S.Pd.
2. Anggota
Darwan, S.Pd.
PENGURUS
1. Ketua
H. Soenaryo As
2. Sekretaris
Norah Diyatmoko, S.IP
3. Bendahara
JURU BUKUSubandi
KASIRSuprapti
UNIT SIMPAN PINJAM
Agus Bintoro, S.Sos
UNIT WASERDA
Endang Rochyati
UNIT SAPRODI
Suyati
UNIT SWALAYAN
Widodo Edi S, S. Sos
UNIT PANGAN
Windu Sunarto, S. H
UNIT DISTRIB. PUPUKIr. Syaeful Rohim
UNIT REK. LISTRIK
Eni Setyowati
UNIT PENGGIL. PADI
Kasiman
e. Permodalan
Modal koperasi berasal dari simpanan pokok dan simpanan wajib
anggota, donasi, cadangan dan SHU tahun berjalan.
f. Keanggotaan
1) Jumlah Anggota
Sesuai dengan hasil laporan Rapat Anggota Tutup Tahun Buku 2010
bahwa anggota KUD Aris sebanyak 700 orang yang tersebar di 12 desa di
Kecamatan Banyumas serta beberapa Anggota Luar Biasa.
Sebelumnya yaitu pada masa sebelum reformasi, dalam rangka
membenahi KUD, semua warga atau masyarakat yang berusia>17 tahun dicatat
sebagai anggota koperasi. Karena tidak semua anggota berminat untuk ikut atau
aktif dalam koperasi, tidak semua anggota membayar iuran pokok dan iuran wajib
secara teratur. Sehingga pada tahun 1988 dilakukan pencatatan kembali anggota
dengan membagikan formulir pada Rapat Anggota. Setelah dilakukan pencatatan
kembali diperoleh ada 700 orang yang benar-benar berminat menjadi anggota
koperasi. Dan hak-hak mantan anggota sebesar kurang lebih 26 juta dikembalikan
kepada mantan anggota. Setelah itu, terjadi fluktuasi jumlah anggota KUD ARIS,
hal ini dikarenakan ada anggota yang keluar dan ada pula anggota yang meninggal
dunia.
Sebagian besar anggota KUD ARIS adalah para petani sehingga yang
diutamakan oleh KUD adalah petani. Namun seiring berjalannnya waktu,
sekarang ini banyak pula anggota koperasi yang berasal dari sektor pertanian,
seperti pensiunan, pegawai dan lain-lain. Presentase anggota yang bermata
pencaharian sebagai petani sekitar 75% dan yang bermata pencaharian selain
sebagai petani seperti pegawai dan lain-lain adalah sebesar 20%.
2) Pelayanan terhadap Anggota dan Non Anggota
Pelayanan KUD ARIS terhadap anggota sudah bagus, dan KUD selalu
berusaha memenuhi kebutuhan anggotanya. Meskipun memang selain melayani
anggota, KUD juga melayani non anggota seperti pada usaha swalayan dan
pembayaran listrik. Namun yang menjadi prioritas bagi KUD adalah melayani
18
anggota koperasi, pelayanan terhadap non anggota hanya sebagai persaingan
bisnis dan agar masyarakat tertarik pada koperasi
3) Kewajiban dan Hak Anggota
Setiap anggota KUD ARIS wajib membayar iuran pokok sebesar
50.000 dan iuran wajib sebesar 5000. Iuran pokok dibayar hanya sekali pada saat
pertama kali mendaftar sebagai anggota koperasi. Sedangkan iuran wajib dibayar
setiap bulan. Iuran pokok dan iuran wajib merupakan salah satu modal bagi
koperasi dalam menjalankan usahanya. Dan iuran wajib ini digunakan untuk
perkembangan koperasi.
Setiap anggota juga wajib mengikuti Rapat Anggota yang diadakan tiap
bulan (RAB) dan Rapat Anggota Tahunan (RAT) serta berpartisipasi dalam
kegiatan koperasi.
Anggota Koperasi pada setiap akhir tahun berhak mendapat Sisa Hasil
Usaha (SHU) koperasi. SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda
tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pendapatan
koperasi.
4.2 Catatan Keuangan KUD ARIS
1) Permodalan
Sesuai dengan hasil pembukuan permodalan KUD ARIS sampai dengan tutup
tahun buku 2011, permodalan KUD ARIS adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Permodalan KUD ARISNo Jenis Modal Jumlah (Rp.)
1. Simpanan pokok 36.732.500,00
2. Simpanan wajib 132.930.326,00
3. Donasi 55.135.599,00
4. Cadangan 2.915.308.482,00
5. SHU tahun berjalan 77.687.471,00
Permodalan KUD ARIS diperoleh dari simpanan pokok, simpanan wajib dan
donasi dari para anggota. Selain itu KUD ARIS juga memperoleh bantuan
19
permodalan dari pemerintah(dana maksimal 1tahun dikembalikan). Sampai sejauh
ini KUD ARIS tidak mengalami kesulitan permodalan, manajemen yang baik
membuat KUD ini mudah dalam mengajukan kredit ke berbagai lembaga
perkreditan.
2) Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha yang dijalankan oleh KUD ARIS sebanyak 9 unit usaha
dengan volume usaha dan perolehan SHU pada tutup tahun buku 2011 sebagai
berikut:
Tabel 3. Hasil Kegiatan KUD ARIS per 2011No Unit Usaha Volume Usaha SHU
1. Swalayan 7.593.597.600,00 167.654.596,00
2. Simpan Pinjam Otonom 1.398.337.590,00 217.648.421,00
3. Saprodi 760.626.950,00 11.543.870,00
4. Waserda 794.838.025,00 5.365.628,00
5. Distributor Pupuk 1.177.135.000,00 9.007.700,00
6. Pangan 396.883.300,00 (658.605,00)
7. Penggilingan Padi 79.697.775,00 23.205.675,00
8. Rek. Listrik 10.312.965,00 (10.896.785,00)
9. Rek. Telepon - 475.000,00
Pada tahun 2000 KUD ARIS bekerjasama dengan PUSKUD (Jateng,
Semarang) untuk mendirikan 12 swalayan yang tersebar hampir di seluruh kota
besar di Jawa Tengah. Swalayan “Absah” yang merupakan kerjasama dengan
PUSKUD, dengan kontrak kerja sama selama 5 tahun. Sistem swalayan ini yaitu
modal sendiri dan produk yang dipasarkan berasal dari Semarang. Karena produk
dari Semarang sehingga menghasilkan biaya tambahan, yaitu biaya distribusi
sementara modal yang digunakan adalah modal pribadi KUD ARIS. Hal ini jelas
tidak efisien, sehingga KUD ARIS memutuskan untuk mandiri dalam mengelola
20
swalayan ini (melepaskan kerja sama dengan PUSKUD) kontrak kerja 5 tahun
habis. Nama swalayanpun berubah menjadi “KUD ARIS”. KUD ARIS memiliki 6
swalayan yang tersebar di kecamatan Banyumas dengan omset sebesar 40
juta/hari.
Simpan pinjam merupakan jasa lain atau unit usaha lain yang dimiliki KUD
ARIS. Pada unit usaha ini koperasi melayani anggotanya untuk urusan dana.
Misalnya KUD menyediakan kredit pembiayaan khususnya petani untuk
membantu permodalan para petani. Hal ini tentu membantu para petani yang pada
umumnya kesulitan dalam permodalan.
Waserda, unit usaha ini melayani anggota khususnya untuk memenuhi
kebutuhan anggotanya antara lain: pengadaan barang, penjualan barang dagangan
pengadaan barang kebutuhan sehari-hari dan lain-lain.
Adanya sub unit distribusi pupuk, saprodi, penggilingan padi berfungsi
untuk mempermudah anggota terutama para petani dalam memenuhi
kebutuhannya, dimana KUD ARIS menyediakan pupuk, bibit, dan berbagai
kebutuhan petani lainnya. Selain itu, KUD ARIS juga menerima penjualan padi
hasil petani dengan sistem “ada barang ada uang” jadi petani dapat dengan mudah
memperoleh uang hasil penjualan tanpa harus menunggu padinya laku dibeli
konsumen. Padi yang dibeli dari petani nantinya akan di olah menjadi beras,
dikelompokkan sesuai kualitas dan dikemas baru dijual dipasaran, ada pula yang
dibeli oleh anggota dan adapula yang dijual ke DOLOG. Selain menerima
penjualan padi, KUD ARIS juga memasarkan produk dan hasil olahan pertanian
yang lainnya yang dijual di swalayannya.
Dalam menjalankan usahanya KUD ARIS juga menjalin hubungan
kemitraan atau kerjasama dengan beberapa perusahaan seperti PUSRI( perusahan
pupuk), DJARUM, Coca Cola dan lain-lain. Selain menjual barang-barang yang
diproduksi perusahaan-perusahaan besar, adapula produk industri rumah tangga
yang dijual di koperasi. KUD ARIS juga menjalin kerjasama dengan pengusaha
lokal dengan beberapa syarat seperti standar kesehatan (dalam hal kemasan dan
lain-lain).
21
Dari semua kegiatan usaha yang dijalankan oleh koperasi, yang
merupakan kegiatan unggulan KUD ARIS adalah usaha swalayan dan simpan
pinjam. Meskipun demikian, KUD ARIS tidak melupakan sub unit yang lain
terutama terkait sektor pertanian yaitu unit pangan. Semua unit usaha yang ada
pada KUD ARIS bertujuan untuk melayani dan mencukupi kebutuhan anggota
koperasi.
4.3 Kinerja Lembaga Koperasi
1) Dilihat dari aspek kelembagaan (ditinjau dari fungsi dan peran
perangkat organisasi)
Koperasi merupakan organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial,
beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang merupakan
tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa di KUD ARIS telah
dibentuk kepengurusan yang akan mengelola semua kegiatan koperasi bersama
para Kepala Unit Usaha Koperasi. Selain partisipasi anggota yang penting bagi
kelancaran kegiatan koperasi, pengelolaan dari pengurus juga merupakan hal yang
penting.
Struktur organisasi KUD ARIS terdiri dari pengawas, pengurus, dan
pengelola. Pengawas merupakan perangkat organisasi yang dipilih dari anggota
dan diberi mandat untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya roda koperasi
dan usaha koperasi sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga koperasi, keputusan pengurus, serta peraturan lainnya yang
berlaku di dalam koperasi. Menurut UU No.25 tahun 1992 pasal 39 ayat 1,
pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan
pengelolaan koperasi. Sedangkan ayat 2 menyatakan bahwa pengawas berwenang
untuk meneliti segala catatan yang ada pada koperasi, dan mendapatkan segala
keterangan yang diperlukan.
22
Pengurus di KUD ARIS terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara. Untuk
kelancaran kegiatan sebuah koperasi maka adanya pembentukan pengurus
koperasi adalah suatu hal yang penting. Pengurus merupakan perwakilan anggota
koperasi yang dipilih melalui rapat anggota, mendapat kepercayaan untuk
mengelola koperasi dalam satu kurun waktu kepengurusan. Idealnya pengurus
koperasi sebagai perwakilan anggota diharapkan mempunyai kemampuan
manajerial, teknis, dan berjiwa wirakoperasi, sehingga pengelolaan koperasi
mencerminkan suatu ciri yang dilandasi dengan prinsip-prinsip koperasi. Di KUD
ARIS, anggota yang terpilih untuk menjadi pengurus ditekankan adalah anggota
yang ulet, mempunyai jiwa wirakoperasi dan wiraswasta, mempunyai
pengetahuan yang luas atau mengerti berbagai hal tentang koperasi serta memiliki
semangat untuk memajukan koperasi, khususnya KUD ARIS.
Ketua, dalam koperasi ketua bertugas memimpin usaha koperasi dengan
mengkoordinir seluruh pengurus atau karyawan yang melaksanakan usaha
tersebut.
Bendahara koperasi bertugas untuk mengelola keuangan koperasi dan
bertanggung jawab atas penerimaan dan pengeluaran uang serta mencatat secara
rutin transaksi keuangan dan membuat laporan keuangan.
Sekertaris koperasi harus mengetahui segala transaksi yang terjadi di
koperasi, seperti keluar masuknya barang dan lain sebagainya. Sekretaris juga
bertanggungjawab atas kelancaran keadministrasian, surat menyurat, agenda
rapat, penataan buku-buku wajib dll.
Kedudukan pengurus sebagai penerima mandat mempunyai fungsi dan
wewenang sebagai pelaksana keputusan rapat anggota, sangat strategis dan
menetukan maju mundurnya koperasi.
Selain adanya pengawas dan pengurus di KUD ARIS, dalam struktur
organisasinya tertulis ada juru buku, kasir dan beberapa pengelola unit usaha
23
seperti unit simpan pinjam, swalayan, pangan, distribusi pupuk, waserda, saprodi,
rekening listrik dan penggilingan padi.
Kasir bertugas melayani pembayaran pada unit-unit usaha KUD, seperti
pembayaran listrik, WASERDA, penggilingan padi, dan lain-lain. Kasir juga
bertanggung jawab memberikan laporan atas uang yang masuk pada unit-unit
usaha KUD. Juru Buku bertugas membuat pembukuan atas laporan-laporan yang
dibuat di masing-masing personalia dan mendokumentasikan pembukuan untuk
kebutuhan di yang akan datang. Dan pengelola koperasi bertugas
mengembangkan usaha koperasi secara efisien dan profesional. Kedudukan
pengelola adalah sebagai pegawai atau karyawan yang diberi kuasa dan
wewenang oleh pengurus.
Di KUD ARIS, baik pengawas, pengurus maupun pengelola bekerja
berdasarkan tugas dan wewenang masing-masing. Program kerja di KUD ARIS
yang akan dan sudah dilaksanakan dilaporkan setiap tahun dan dalam
pelaksanaannya dilakukan pengontrolan setiap bulan. Dan antar unit usaha yang
ada selalu mengadakan konsultasi terkait target kerja serta melakukan
musyawarah bersama untuk memecahkan permasalahan yang terjadi terkait
koperasi.
Keberhasilan suatu koperasi sangat tergantung manajemen koperasi yang
bersangkutan. Berbicara mengenai manajemen koperasi tentunya tidak terlepas
dari masing-masing komponen sistem manajemen yang dilaksanakan oleh
koperasi tersebut. Manajemen KUD ARIS dapat dikatakan sudah baik, hal ini
terbukti dari perkembangan koperasi, lancarnya kegiatan koperasi serta
terpenuhinya kebutuhan anggota.
Selain manajemen yang bagus, perlu juga didukung oleh kondisi sumber
daya manusia sebagai pelaku dari fungsi-fungsi manajemen itu dalam sebuah
koperasi. Maju mundurnya koperasi tergantung dari keaktifan dan kreativitas
anggota dan pengelola serta pengurus koperasi. Di KUD ARIS, untuk
meningkatkan skill pengurus, pengelola dan karyawan koperasi mengenai
24
manajemen dan pengelolaan koperasi yang baik, dalam waktu-waktu tertentu
diadakan training atau pelatihan. Dan untuk meningkatkan semangat kerja
diterapkan pula aturan bagi setiap unit, dimana unit yang dapat mencapai target
atau melebihi target program kerja maka akan diberi bonus berupa penambahan
gaji.
2) Dilihat dari aspek finansial dan ekonomi (ditinjau dari profil usaha
dan manfaat bagi anggota)
Kehadiran koperasi di tengah-tengah rakyat Indonesia merupakan inovasi
baru yang menjadi penunjang kehidupan bagi masyarakat golongan ekonomi
lemah. Karena koperasi merupakan wadah yang cocok bagi masyarakat ekonomi
lemah untuk secara bersama-sama meningkatkan usaha mereka sehingga terjadi
peningkatan taraf hidup maupun kesejahteraan yang dicita-citakan oleh
masyarakat.
KUD ARIS memiliki beberapa unit usaha seperti unit simpan pinjam,
swalayan, pangan, distribusi pupuk, waserda, saprodi, rekening listrik, dan
penggilingan padi. Unit-unit usaha yang ada di KUD ARIS sangat membantu
anggota koperasi dalam memenuhi kebutuhannya. Dengan harga yang lebih
murah dan stabil anggota koperasi terutama dari kalangan ekonomi menengah ke
bawah atau yang kurang mampu tentu akan sangat terbantu dengan adanya unit-
unit usaha tersebut.
Dengan adanya simpan pinjam di koperasi maka anggota yang sedang
membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan ataupun modal untuk usaha akan
terbantu sehingga anggota tersebut dapat melaksanakan usahanya dan dapat
memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya. Unit swalayan dan
waserda membantu para anggota koperasi untuk memenuhi kebutuhan terutama
kebutuhan sehari-hari dengan harga yang lebih murah. Unit pangan menyediakan
pasokan beras yang dapat mempermudah para anggota dalam memenuhi
kebutuhan beras.
Unit saprodi, distribusi pupuk dan penggilingan padi sangat membantu
anggota koperasi terutama para petani dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan
25
untuk usaha pertanian yang dijalankan. Dengan adanya unit-unit ini para petani
dapat lebih mudah memperoleh pupuk, bibit, dan sarana produksi lainnya dengan
harga yang lebih murah. Selain itu petani dapat menjual produk pertanian yang
dihasilkan ke KUD ARIS sehingga petani tidak lagi menjual kepada tengkulak.
Dengan menjual hasil produksi pertanian ke koperasi, petani dapat langsung
memperoleh pembayaran produknya dan petani tidak dirugikan dari segi harga.
Dengan demikian petani dapat terus melakukan usaha pertaniannya dan
memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk unit usaha
rekening listrik, unit ini memudahkan para anggota dalam membayar listrik.
KUD ARIS selalu berusaha memenuhi kebutuhan anggota koperasi.
Adanya unit unit usaha tersebut maka koperasi telah membantu anggota dalam
memenuhi kebutuhan ekonomi ataupun dalam melakukan usaha ekonomi
sehingga para anggota dapat memperoleh penghasilan untuk memenuhi
kebutuhannya dan memperoleh kesejahteraan. Dengan demikian secara finansial
dan ekonomi KUD ARIS sangat membantu para anggota dalam memenuhi
kebutuhan ekonominya.
4.4 Permasalahan KUD ARIS
Selama ini di KUD ARIS belum menemui permasalahan yang sangat
menganggu jalannya kegiatan koperasi karena pengurus KUD ARIS berusaha
untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang timbul dengan baik. Hanya saja
pernah timbul suatu masalah yaitu adanya petani yang mengirimkan pesan singkat
melalui telepon seluler kepada Wakil Bupati bahwa di KUD ARIS harga pupuk
dijual diatas ketentuan. Namun demikian permasalahan ini dapat diselesaikan
dengan baik.
4.5 Hasil Wawancara Anggota
Responden 1
Nama : Agus
Alamat : Kejawar
26
Bapak Agus adalah anggota baru di KUD ARIS. Bapak Agus masuk
koperasi pada tahun ini, tepatnya pada bulan Januari Tahun 2012. Bapak
Agus tertarik menjadi anggota koperasi karena membutuhkan modal untuk
usaha. Selain meminjam modal, beliau juga membeli bibit dan pupuk yang
dijual di KUD ARIS. Dalam pengembalian pinjaman, menurut beliau selama
ini belum ada kendala. Hanya saja dalam pengurusan administrasi untuk
peminjaman modal, beliau merasa sedikit kesulitan. Tetapi ketika persyaratan
administrasi tersebut sudah terpenuhi, dalam pencairan dana pinjaman
mudah.
Menurut beliau KUD ARIS merupakan KUD yang sudah berkembang
dengan berbagai usaha yang telah dilakukan selama ini. Dan beliau berharap
bunga simpan pinjam KUD ARIS lebih murah.
Responden 2
Nama : Hadi Purwanto
Alamat : Sokaraja
Umur : 63 tahun
Bapak Hadi telah menjadi anggota KUD ARIS sejak tahun 1985. Bahkan
pada awal KUD terbentuk beliau pernah menjadi karyawan di KUD, namun
sekarang beliau memilih untuk usaha sendiri dan hanya menjadi anggota
koperasi. Beliau sering membeli beras, pupuk, sarana produksi pertanian dan
barang-barang lain yang di jual di koperasi. Menurut beliau harga seperti
beras dan pupuk yang dijual di KUD ARIS cenderung lebih murah dan stabil
daripada yang dijual di toko lain sehingga banyak petani yang tertarik untuk
membeli di KUD ARIS. Keberadaan KUD ARIS sangat membantu
masyarakat sekitar terutama anggota koperasi dalam memenuhi kebutuhan,
seperti kebutuhan pertanian, kebutuhan sehari-hari dan maupun dalam hal
modal usaha.
Menurut penuturan beliau hanya kecil kemungkinan adanya kebutuhan
anggota yang belum dipenuhi oleh koperasi, karena KUD ARIS selama ini
telah berusaha menyediakan apa yang dibutuhkan oleh anggota. Dan selama
ini belum ada permasalahan yang sangat menggangu berjalannya kegiatan
27
koperasi, karena para pengurus koperasi selalu berusaha menyelesaikan setiap
permasalahan yang ada. Namun meskipun KUD ARIS sekarang telah
berkembang, beliau berharap agar pengetahuan mengenai manajemen
koperasi dapat ditularkan kepada anggota atau dari pengurus senior ke
pengurus yang baru agar KUD ARIS dapat terus berkembang.
Responden 3
Nama : Chadimun
Alamat : Sudajaran RT 06 RW 01
Bapak Chadimun merupakan anggota yang tidak aktif. Meskipun menurut
penuturan beliau, dahulu pada saat KUD dibangun beliau ikut berpartisipasi
selama proses pembangunan. Namun karena faktor usia, sekarang beliau
tidak aktif lagi di koperasi dan tidak datang dalam rapat anggota koperasi.
Hanya saja terkadang beliau masih membeli barang-barang yang disediakan
koperasi dan tetap menjalin hubungan yang baik dengan para pengurus
koperasi maupun anggota koperasi yang lainnnya. Melihat keadaan KUD
ARIS sekarang ini, menurut beliau perkembangan KUD ARIS saat ini sudah
bagus dan beliau berharap KUD ARIS dapat terus berkembang dan
membatu masyarakat sekitar terutama para anggota koperasi dalam
memenuhi kebutuhannnya.
Responden 4
Nama : Lita
Ibu Lita tercatat sebagai anggota koperasi sejak tahun 2006. Sekarang di
KUD ARIS, selain sebagai anggota, beliau juga bekerja sebagai karyawan.
Menurut beliau perkembangan KUD ARIS sudah baik dan beliau berharap
KUD ARIS dapat terus berkembang. Seperti anggota yang lainnya, selain
bekerja sebagai karywan, beliau juga membeli barang-barang yang dijual di
koperasi.
1) Tingkat Partisipasi
Kontribusi anggota pada koperasi adalah semua bentuk kontribusi yang
disepakati pada rapat anggota, diantaranya modal (uang dan/atau fisik), simpanan
wajib dan sukarela, pikiran, menyalurkan kebutuhan dan produk melalui
28
perusahaan koperasi, bekerja penuh kesadaran dan semangat tinggi. Kegiatan
menghasilkan produk dalam bentuk jumlah dan mutu yang baik, dan selalu
meningkatkan keterampilan membuat produk yang lebih baik melalui pengalaman
maupun dalam bentuk kesiapan mengikuti pendidikan/palatihan keterampilan.
Dari pengertian tersebut, kontribusi adalah bentuk nyata dari partisipasi anggota
sebagai rasa memiliki koperasi terhadap pelayanan yang disediakan koperasi
dalam kegiatan produksi, atau bentuk nyata partisipasi anggota sebagai pengguna
layanan yang disediakan koperasi dalam kegiatan produksi. Dengan kata lain
koperasi melayani anggota, anggota berpartisipasi
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan beberapa anggota KUD
ARIS, dari empat responden, tiga responden masih aktif berpartisipasi dalam
koperasi. Ketiga responden tersebut yaitu Pak Agus, Pak Hadi dan Bu Lita masih
aktif mengikuti kegiatan koperasi dan membeli barang-barang yang dijual di
koperasi untuk memenuhi kebutuhan. Bahkan salah satu dari ketiga responden
tersebut yaitu Bu Lita bekerja sebagai karyawan di KUD ARIS. Sedangkan Pak
Agus selain membeli kebutuhan sehari-hari, beliau meminjam modal di koperasi
untuk usahanya dan Pak Hadi membeli beras yang dijual di koperasi untuk dijual
kembali serta membeli barang-barang lain yang dijual di koperasi.
Satu responden merupakan anggota yang tidak aktif yaitu Pak Chadimun
karena faktor usia.
Dilihat dari hasil wawancara tersebut dapat dikatakan bahwa partisipasi
anggota KUD ARIS bagus. Hal ini juga diperkuat dengan penjelasan yang telah
diberikan oleh beberapa pengurus KUD bahwa partisipasi anggota memang dapat
dikatakan bagus karena dalam Rapat Anggota yang dilaksanakan, semua anggota
yang diundang datang menghadiri Rapat Anggota.
Dari Pengurus koperasi sendiri memberikan biaya perjalanan bagi anggota
yang akan menghadiri Rapat Anggota dan diadakan pengundian hadiah bagi
anggota yang datang. Dengan ini, banyak anggota yang tertarik untuk menghadiri
Rapat Anggota yang diadakan oleh koperasi.
2) Persepsi
29
Keempat Responden yaitu Pak Agus, Pak Hadi, Pak Chadimun dan Bu Lita
berpersepsi bahwa perkembangan KUD ARIS saat ini sudah bagus dan kegiatan
usaha yang dijalankan oleh KUD ARIS telah membantu para anggota koperasi
dalam memenuhi kebutuhannya. Dari segi manajemen menurut Pak Hadi,
manajemen KUD ARIS sudah bagus, hal ini terbukti dari bagaimana pengurus
dapat menyelesaikan masalah-masalah yang timbul terkait kegiatan koperasi.
Dari keempat responden tersebut, tiga diantaranya yaitu Pak Hadi, Pak
Chadimun dan Bu Lita berharap agar KUD ARIS dapat terus berkembang dan
dapat membantu anggota dalam anggota dalam memenuhi kebutuhan. Selain itu,
Pak Hadi berharap agar pengetahuan manajemen yang sudah bagus dapat
ditularkan kepada anggota atau dari pengurus senior ke pengurus yang baru agar
KUD ARIS dapat terus berkembang. Sedangakan Pak Agus berharap agar bunga
pinjaman KUD ARIS dapat lebih murah.
5. PENUTUP
30
A. Kesimpulan
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.
KUD ARIS Banyumas berdiri pada bulan Juli 1974,terletak di desa Kejawar
Kecamatan Banyumas.
Sesuai hasil laporan Rapat Anggota Tutup Tahun Buku 2010, anggota KUD
ARIS sebanyak 700 orang.
KUD ARIS memiliki 9 usaha yaitu swalayan, simpan pinjam otonom,
saprodi, waserda, distributor pupuk, pangan, penggilingan padi, rekening
listrik, dan rekening telepon.
Struktur organisasi KUD ARIS terdiri dari pengawas, pengurus, juru buku,
kasir dan beberapa kepala unit usaha dimana masing-masing bekerja sesuai
tugas dan wewenang masing-masing
Unit-unit usaha KUD ARIS sangat membantu para anggota koperasi dalam
memenuhi kebutuhan ekonomi ataupun dalam melakukan usaha ekonomi
sehingga para anggota dapat memperoleh penghasilan untuk memenuhi
kebutuhannya dan memperoleh kesejahteraan.
B. Saran
Dalam pelaksanaan praktikum sebaiknya sudah ada ketentuan waktu yang
jelas
Untuk KUD ARIS sebaiknya terus memperbaiki manajemen koperasi dan
meningkatkan skill pengurus, pengelola, dan karyawan serta berusaha
mensejahterakan anggotanya sehingga KUD ARIS dapat terus berkembang.
31