lap 3 anpertum
-
Upload
dzakyal-fawwaz -
Category
Documents
-
view
252 -
download
27
description
Transcript of lap 3 anpertum
LAPORAN PRAKTIKUM
ANATOMI DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
SEL EPIDERMIS DAN DERIVATNYA
Nama Dosen : Muhammad Efendi, M. Si
Nama Asisten : Dinda Sora Annisa
Nama : Muhammad Dzaky Alfawwaz
NIM : 1147020044
Kelas : 3 B
Kelompok : 4
Tanggal Praktikum : 16 Oktober 2015
Tanggal Pengumpulan : 23 Oktober 2015
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2015 M / 1437 H
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1. Foto rhizome Pteris vitata
Foto
10’x 4”
(Dokumen Pribadi, 2015)
Literatur
Sumber : (Ayyin, 2011)
Gambar Tangan Keterangan
1. Trikoma2. Membran sel
III.2. Foto daun Pteris vitata adaksial
Foto
10’x 10”
(Dokumen Pribadi, 2015)
Literatur
Sumber : (Irza, 2011)
Gambar Tangan Keterangan
1. Stomata2. Membran sel
III.3. Foto daun Pteris vitata abaksial
Foto
10’x 10”
(Dokumen Pribadi, 2015)
Literatur
Sumber : (Ningsih, 2011)
Gambar Tangan Keterangan
1. Stomata2. Trikoma3. Membran sel
III.4. Foto daun tembakau (Nicotiana tabaccum) adaksial
Foto
10’x 40”
(Dokumen Pribadi, 2015)
Literatur
Sumber : (Foris, 2011)
Gambar Tangan Keterangan
1. Stomata2. Sel penjaga
III.5. Foto daun tembakau (Nicotiana tabaccum) abaksial
Foto
10’x 4”
(Dokumen Pribadi, 2015)
Literatur
Sumber : (Purnawaman, 2015)
Gambar Tangan Keterangan
1. Stomata2. Trikoma3. Sel penjaga
III.6. Foto daun jagung (Zea mays) adaksial
Foto
10’x10”
(Dokumen Pribadi, 2015)
Literatur
Sumber : (Ayyin, 2014)
Gambar Tangan Keterangan
1. Stomata2. Sel tetangga
III.7. Foto daun jagung (Zea mays) abaksial
Foto
10’x40”
(Dokumen Pribadi, 2015)
Literatur
Sumber : (Erza, 2011)
Gambar Tangan Keterangan
1. Stomata2. Sel tetangga
III.8. Foto batang sidaguri (Sida rhombifolia)
Foto
10’x4”
(Dokumen Pribadi, 2015)
Literatur
Sumber : (Foris, 2011)
Gambar Tangan Keterangan
1. Stomata2. Epidermis
III.9. Foto daun sidaguri (Sida rhombifolia) adaksial
Foto
10’x40”
(Dokumen Pribadi, 2015)
Literatur
Sumber : (Ningsih, 2011)
Gambar Tangan Keterangan
1. Stomata2. Sel tetangga
g
III.10. Foto daun sidaguri (Sida rhombifolia) abaksial
Foto
10’x40”
(Dokumen Pribadi, 2015)
Literatur
Sumber : (Purnawarman, 2015)
Gambar Tangan Keterangan
1. Stomata2. Trikoma3. Sel tetangga
III.11. Foto batang babandotan (Agerantum conyzoides)
Foto
10’x40”
(Dokumen Pribadi, 2015)
Literatur
Sumber : (Ayyin, 2014)
Gambar Tangan Keterangan
1. Trikoma2. Epidermis
III.12. Foto daun babandotan (Agerantum conyzoides) adaksial
Foto
10’x40”
(Dokumen Pribadi, 2015)
Literatur
Sumber : (Erza, 2011)
Gambar Tangan Keterangan
1. Stomata2. Trikoma3. Sel tetangga
III.13. Foto daun babandotan (Agerantum conyzoides) abaksial
Foto
10’x40”
(Dokumen Pribadi, 2015)
Literatur
Sumber : (Foris, 2011)
Gambar Tangan Keterangan
1. Stomata2. Trikoma3. Sel tetangga
III.14. Foto batang waru (Hibiscus tiliaceus)
Foto
10’x40”
(Dokumen Pribadi, 2015)
Literatur
Sumber : (Ningsih, 2011)
Gambar Tangan Keterangan
1. Stomata2. Trikoma3. Sel penjaga
III.15. Foto daun waru (Hibiscus tiliaceus) adaksial
Foto
10’x40”
(Dokumen Pribadi, 2015)
Literatur
Sumber : (Purnawaman, 2015)
Gambar Tangan Keterangan
1. Stomata2. Trikoma3. Sel tetangga
III.16. Foto daun waru (Hibiscus tiliaceus) abaksial
Foto
10’x40”
Literatur
(Dokumen Pribadi, 2015) Sumber : (Ayyin, 2014)
Gambar Tangan Keterangan
1. Trikoma2. Sel penutup
Pembahasan
Pada praktikum kali ini mengenai sel epidermis dan derivatnya pada berbagai tanaman.
Epidermis rnerupakan jaringan paling luar vang menutupi permukaan organ tumbuhan,
seperti: daun, bagian bunga, buah, biji, batang, dan akar. Fungsi utama jaringan epidermis
adalah sebagai pelindung jaringan yang ada di bagian sebelah dalam. Bentuk, ukuran, dan
susunan, serta fungsi sel epidermis berbeda-beda pada berbagai jenis organ tumbuhan. Dan
Yang dimaksud dengan derivat adalah perubahan struktur epidermis dimana fungsinya
juga ikut berubah. Beberapa macam derivat jaringan tumbuhan antara lain stomata,
trikomata, filamen, silika dan gabus, dan sel kipas.
Dalam percobaan ini praktikan mengamati berbagai macam sel spidermis dan
derivatnya dari rhizome Pteris vitata, batang waru (Hibiscus tilaeus), batang sidaguri (Sida
rhombifolia), batang babandotan (Agerantum Conyzoides), daun Pteris vitata adaksial dan
abaksial, daun waru (Hibiscus tilaeus) adaksial dan abaksial, daun sidaguri (Sida
rhombifolia) adaksial dan abaksial, daun jagung (Zea mays) adaksial dan abaksial.dan daun
babandotan (Agerantum Conyzoides) adaksial dan abaksial. Bahan-bahan tersebut
diiris/disayat tipis secara melintang setipis-tipisnya pada epidermisnya dengan
menggunakan silet atau cuter, lalu diamati di mikroskop. Dan khusus daun dilapisi oleh
kuteks tak berwarna dan hasil kutes tersebut diambil dan diamati.
1. Pteris vitata
Menurut Nugroho dkk (2006) adapun klasifikasi dari Pteris vittata L adalah :
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Filicopsida
Ordo : Polypodiales
Famili : Pteridaceae
Genus : Pteris
Spesies : Pteris vitatta L
Pada akar Pteris vittata L dapat dilihat dengan jelas bahwa pada akar Pterister dapat
trikoma yang berbentuk seperti rambut-rambut yang terletak di luar membran sel. Tipe
trikoma pada Pteris ini adalah tipe non granuler. Trikoma tersebut berupa rambut-
rambut akar yang merupakan modifikasi dari trikoma pada akar/ rhizome paku.
Rambut-rambut akar ini berbentuk lembaran-lembaran yang terdiri atas silinder-silinder
yang saling menempel. Betuk sel epidermisnya memanjang.
Dapat dilihat pada daun bagian atas dan bawah Pteris vittata L terdapat stomata
yang berbentuk bulat kecil yang tersebar di dalam selnya. Dapat dilihat dengan jelas
pada gambar bahwa stomata lebih banyak pada daun bagian bawah dibandingkan pada
daun bagian atas. Hal ini karena pada bagian atas langsung terkena sinar matahari dan
penyinaran terlalu kuat sehingga banyak stomata yang rusak dan lapisan epidermisnya
lebih tebal sedangkan pada bagian atas lapisan kutikula yang melapisi epidermis lebih
tipis sehingga tidak ada atau hanya sedikit penghalang untuk berlangsungnya proses
transpirasi sehingga dapat menghindari stomata terkena langsung cahaya matahari. Tipe
stomata pada Pteris termasuk tipe stomata anomositik karena stomata satu dengan
lainnya.
2. Waru (Hibiscus tilaeus)
Menurut Nugroho dkk (2006) ada pun klasifikasi dari tanaman tersebut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus tiliaceus L.
Berdasarkan pengamatan batang Hibiscus tiliaceus secara melintang dapat teramati
adanya trikoma dengan tipe non glandular. Trikoma yang terlihat seperti rambut-
rambut. Sedangkan stomatanya pada hasil pengamatan tidak terlihat.
Pada daun waru yang telah diamati tampak adanya trikomata dengan jenis rambut
bercabang bersel banyak dan berwarna hijau agak tua. Pada bagian adaksial dan
abaksial irisan tipis daun waru, ditemukan trikoma baik pada bagian abaksial maupun
adaksial. Pada bagian adaksial trikoma tidak terlalu banyak dan berukuran kecil dan
hanya ditemukan diujung saja, namun pada bagian abaksial trikoma terlihat banyak
sekali bahkan hampir menutupi seluruh permukaan daun serta bentuknya yang besar
dan lebih lebar dibandingkan trikoma pada bagian adaksial daun waru. Dari gambar
diatas dapat dilihat dengan jelas bahwa trikoma ini berbentuk seperti bintang. Dan
termasuk jenis trikoma non grandular yaitu trikoma yang tidak menghasilkan sekret dan
tidak menghasilkan kelenjar.
Trikomata merupakan rambut bersel satu atau bersel banyak yang dibentuk dari sel
epidermis. Struktur yang lebih besar dan padat seperti kutil dan duri yang tersusun dari
jaringan epidermis. Pada trikomata yang berbentuk bintang merupakan trikomata yang
tidak menghasilkan secret pada epidermis. Hal terjadi pada daun waru. Fungsi trikoma
antara lain mengurangi penguapan dan meneruskan rangsang (trikoma kaya akan
plasma).
3. Jagung (Zea mays)
Menurut Nugroho dkk (2006) klasifikasi tumbuhan tersebut adalah :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledone
Ordo : Graminae
Famili : Graminaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays
Daun Zea mays dapat dilihat stomata yang nampak jelas terlihat, stomata pada Zea
mays ini bertipe diasitik susunan stomata pada Zea mays ini lebih rapat. Epidermis
adalah trikoma non glandular dan bertipe rambut bintang. Dikatakan non glandular
karena bukan berasal dari rambut kelenjar. Dan trikoma ini bersel banyak.
Pada daun jagung terdapat stomata yang berbentuk diantgus-diasithik seperti bulat
telur, pada stomata terdapat bagiam-bagian diantaranya sel tetangga, sel penutup, inti
sel, pada bagian dorsal terdapat jaringan epidermis. Epidermis ini berfungsi sebagai
pelindung jaringan dibawahnya
Daun jagung yang diiris tipis pada bagian abaksial dan adaksial daun terlihat
epidermis daun jagung, baik pada bagian abaksial maupun bagian adaksial daun sama-
sama memiliki susunan epidermis yang rapat antar selnya, hanya saja pada bagian
abaksial daun jagung ditemukan beberapa stomata sedangkan pada bagian adaksial dau
jagung tidak ditemukan stomata hanya sel epidermis yang tersusun rapat dan rapi. Pada
permukaan yang licin, pada epidermis daun jagung ditemukan stomata. Stomata ini
terdiri atas lubang (porus) yang dilindungi oleh 2 sel penutup. Sel-sel epidermis yang
berdekatan dengan sel penutup disebut dengan sel tetangga. Stomatanya berbentuk
halter. Masing-masing ujung dindingnya tipis sedangkan dinding atas dan bawah tebal.
4. Tembakau (Nicotina tabaccum)
Menurut Nugroho dkk (2006) klasifikasi tumbuhan ini adalah :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Nicotiana L.
Spesies : Nicotiana tabaccum L.
Pada tanaman tembakau yang telah kami amati menggunakan mikroskop,
ditemukan stomata pada kedua bagian tanaman tembakau yaitu bagian adaksial maupun
bagian abaksial yang sama-sama banyak mengandung stomata pada daun tembakau.
Namun, pada bagian abaksial daun tembakau ukuran stomata lebih besar dan jelas
dibandingkan stomata pada bagian adaksial daun tembakau yakni ukurannya kecil. Tipe
stomata anisositik.
Terdapat susunan struktur pada daun nicotiana ini yaitu jaringan epidermis yang
dapat terlihat cukup jelas dan disini epidermis tersebut membentuk suatu derivat yaitu
trikoma dan stomata. Trikoma yang terlihat tidak terlalu jelas mungkin berbentuk
gelumbung karena ujungnya menggelembung, sedangkan stomata terlihat jelas jarak
antara stomata satu dan yang lainnya itu berjauhan.
Bagian permukaan atas terdapat derifat sel epidermis yang berupa stomata dan
trikoma. Trikoma yang teramati tidak terlalu jelas. Sedangkan stomata terlihat dengan
ukuran yang sangat kecil menyebabkan bagian sel penjaga dan sel penutupnya tidak
terlihat. Stomata tersebar dibagian-bagian daun. Pada bagian bawah daun stomata dan
trikoma tidak dapat teramati. Menurut literature pada Nicotina tabaccum terdapat
trikome dengan tipe glanduler yang sederhana, memiliki tangkai dengan kepala bersel
satu atau banyak. Trikoma glanduler dapat ber sel satu atau banyak, atau berupa sisik.
5. Sidaguri (Sida rhombifolia)
Menurut Nugroho dkk (2006) klasifikasi tumbuhan ini adalah :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Sida
Spesies : Sida Rhombifolia
Spesiemen selanjutnya yaitu sidaguri (Sida rhombifolia). Pada pengamatan
tanaman ini kami mengamati bagian batang dan daunnya. Sama seperti Ageratum tipe
epidermis pada tanaman ini adalah epidermis non granular dan bertipe rambut bintang.
Stomata pada tanaman ini terlihat jelas pada daun bagian bawah bahwa stomata tersebut
berbentuk bintang. Sedangkan pada batang stomatanya berbentuk bulat kecil yang
tersebar di dalam selnya.kerapatan selnya jarang.
Trikoma dan stomata terlihat pada daun bagian bawah. Trikoma berbentuk seperti
rambut dengan tipe glandular. Trikoma glandular merupakan trikoma yang
menghasilkan secret, bersel satu atau banyak. Trikoma tipe glandular ini banyak
terdapat pada bagian daun. Trikoma glandular mengeluarkan secret berbagai bahan
makanan antara lain larutan gum, larutan gula dan terpentin. Trikoma glanduler yang
tersusun atas satu sel merupakan tonjolan kecil disebut papula atau dapat berupa sel
yang panjang. Stomata dengan tipe anomocytic dengan jumlah sel tetangga tiga atau
lebih, satu dengan yang lain sulit dibedakan.
Pada preparat batang sidaguri trikomanya ada yang terletak menempel pada dinding
sel dan ada yang teletak pada permukaan diiding sel atau pada permukaan daun.
berbentuk trikomanya bintang serta tidak menghasilkan sekret. Preparat yang diamati
diambil langsung dari sayatan batang secara vertikal /membujur agar didapatkan lapisan
terluar dari batang.
6. Babandotan (Agerantum conyzoides)
Menurut Nugroho dkk (2006) klasifikasi tumbuhan ini adalah :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Asterales
Familia : Asteraceae
Genus : Ageratum
Species : Ageratum conyzoides
Spesiemen selanjutnya yaitu babandotan (Agerantum conyzoides). Pada daun
Ageratum setelah diamati terdapat trikoma yang berbentuk seperti rambut. Tipe
epidermis ini adalah epidermis non granular dan bertipe rambut bintang. Dikatakan non
granular karena karena bukan berasal dari rambut kelenjar, dan trikoma ini bersel
banyak. Dan stomata pada daun ageratum tidak terlaluterlihat, tetapi dapat kita lihat
pada bagian atas daun terdapat stomata yang berbentuk bulat berwarna hitam.kerapatan
sel nya rapat.
Berdasarkan pengamatan daun Agerantum conyzoides secara melintang pada daun
bagian atas trikoma dan stomata tidak terlalu jelas. Pada daun bagian bawah stomata
tidak terlihat, sedangkan trikoma terlihat. Trikoma yang dapat teramati dengan tipe non
glandular, yaitu tipe trikoma yang tidak menghasilkan secret. Trikoma pada bagian daun
dapat berfungsi dalam mengurangi penguapan, mengurangi gangguan dari hewan dan
manusia dan meneruskan rangsangan.
Berdasarkan pengamatan batang Agerantum conyzoide secara melintang pada
derivate epidermis yang berupa stomata tidak terlihat, sedangkan trikoma terlihat. Tipe
trikoma yang teramati yaitu dengn tipe non glandular. Namun jika diperhatikan lagi
tipe trikomanya mungki saja menempel pada bagian batang. bentuk sel epidermisnya
persegi panjang, rapat dan beraturan.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa, sel epidermis adalah
jaringan yang paling luar yang terletak di setiap bagian organ, derivate dari sel
epidermis adalah stomata dan trikoma. Pada pengamatan yang dilakukan tipe stomata
dan tipe trikoma pada tiap spesies dan tiap organ berbeda-beda. Tipe stomata yang
teramati pada spesies kebanyakan tipe anomocytic dan tipe trimoka yang sering teramati
yaitu tipe glandular dan non glandular.
DAFTAR PUSTAKA
Arulmurugan Pathmanapan, Subramani Nagaraj, Narayanswamy Anand. 2010.
Biodiversity of Fresh Water Algae from Templet Anks of Kerela. Journal
Aldologi. Vol.2, No. 6.
Ayyin. 2014. Sel Protoplasmik dan non-protoplasmik. [dikutip pada hari Rabu tanggal 14
Oktober 2015 pukul 14.02 WIB], tersedia di http://ayyinmodif.blogspot.co.id/.
Bruce, Albert, 1994. Biologi Molekular Sel Edisi 2. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Foris. 2011. Komponen-komponen nonprotoplasma dalam Sel Tumubuhan. [diakses pada
hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 pukul 15.42 WIB], tersedia di
http://justforeuis.blogspot.com/.
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB Press.
Irfa, Nurzaeni,. 2011. Sel Tumbuhan dan Pigmen. [diakses pada hari rabu tanggal 14
Oktober 2015 pukul 17.09 WIB], tersedia di http://ochinokurosaki.blogspot.co.id/.
Kartasapoetra, A.G. 1991. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan Tentang Sel dan
Jaringan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Mulyani, Sri. 2004. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kasinus.
Ningsih, W. 2011. Biologi Sel. [diakses pada hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015 pukul
16.58 WIB], tersedia di http://winiedoank.blogspot.co.id/.
Nugroho, L. Hartanto dkk. 2006. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Jakarta : Penebar
Swadaya.
Purnawan, Leo. 2015. Bagian - bagian dalam Sel. [diakses pada hari Rabu tanggal 14
Oktober 2015 pukul 17.45 WIB], tersedia di
http://bagianbagianselhidupdantakhidup.blogspot.co.id/