Lansekap Gina

4
2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI RUANG TERBUKA HIJAU 2.1.1 PENGERTIAN RUANG TERBUKA HIJAU a. Ruang terbuka hijau adalah area atau ruang kota yang tidak dibangun dan permukaannya Dipenuhi oleh tanaman yang berfungsi melindungi habitat, sarana lingkungan, pengamanan jaringan prasarana, sumber pertanian, kualitas atmosfer, dan menunjang kelestarian air dan tanah. ( Spreirgen, 1965) b. Ruang terbuka hijau adalah tempat didalam atau disekitar kota yang menjadi tempat orang berinteraksi dengan lingkungan ( tanaman dan hewan). Taman kota menjadi area rekreasi dan istirahat ke penghuni kota. Ruang terbuka hijau sangat penting dalam menjaga keanekaragaman kehidupan di dalam kota, menjaga kualitas udara dan suhu kota srta kualitas air. ( Beer, A.R, 2003) c. Area hijau adalah tempat pohon tumbuh dan berkembang disekitar perumahan. Definisi ini meliputi taman public, taman rekreasi, tempat parker, jalan, dan taman-taman dirumah. ( David H, 2001) d. Ruang terbuka hijau adalah ruang liar yang terdiri dari sekelompok tumbuhan, bersifat area terbuka secara alami d dalam kota dan merupakan aspek utama ekosistem kota dalam menjaga keanekaragaman kehidupan dan dalam menghasilkan oksigen, mengurangi polusi dan kebisingan, mengurangi efek pulau panas, memengaruhi harga rumah dan nilai social serta menyediakan kesehatan pada penhuni kota. ( Pham, Duc Uy dan Nobukazu Nakagoshi, 2007) 2.1.2 FUNGSI RUANG TERBUKA HIJAU

description

lansekap

Transcript of Lansekap Gina

Page 1: Lansekap Gina

2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI RUANG TERBUKA HIJAU

2.1.1 PENGERTIAN RUANG TERBUKA HIJAU

a. Ruang terbuka hijau adalah area atau ruang kota yang tidak dibangun dan permukaannya Dipenuhi oleh tanaman yang berfungsi melindungi habitat, sarana lingkungan, pengamanan jaringan prasarana, sumber pertanian, kualitas atmosfer, dan menunjang kelestarian air dan tanah. ( Spreirgen, 1965)

b. Ruang terbuka hijau adalah tempat didalam atau disekitar kota yang menjadi tempat orang berinteraksi dengan lingkungan ( tanaman dan hewan). Taman kota menjadi area rekreasi dan istirahat ke penghuni kota. Ruang terbuka hijau sangat penting dalam menjaga keanekaragaman kehidupan di dalam kota, menjaga kualitas udara dan suhu kota srta kualitas air. ( Beer, A.R, 2003)

c. Area hijau adalah tempat pohon tumbuh dan berkembang disekitar perumahan. Definisi ini meliputi taman public, taman rekreasi, tempat parker, jalan, dan taman-taman dirumah. ( David H, 2001)

d. Ruang terbuka hijau adalah ruang liar yang terdiri dari sekelompok tumbuhan, bersifat area terbuka secara alami d dalam kota dan merupakan aspek utama ekosistem kota dalam menjaga keanekaragaman kehidupan dan dalam menghasilkan oksigen, mengurangi polusi dan kebisingan, mengurangi efek pulau panas, memengaruhi harga rumah dan nilai social serta menyediakan kesehatan pada penhuni kota. ( Pham, Duc Uy dan Nobukazu Nakagoshi, 2007)

2.1.2 FUNGSI RUANG TERBUKA HIJAU

a. Ruang terbuka hijau memiliki fungsi untuk menyerap kebisingan antara lalu lintas jalan raya dengan area perumahan (Morancho,2003)

b. Fungsi area hijau di lingkungan kota dapat berubah tergantung pada jenis pengeolaannya yang sering disebut sebagai stuktur area hijau kota. Struktur area hijau kota diatur bedasarkan komposisi dan konfigurasi area hijau. Komposisi area ditampilkan dengan keberadaan area hijau dan konfigurasinya bedasarkan ukuran, bentuk, dan penyebarannya. (Gilbert,1989). Namun banyak terjadi kegagalan dalam pembuatan jalur hijau karena tidak memikirkan prinsip ekologi dan memisahkan prisnsip ekologi dari jalur hijau modern.

Dari defnisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, ruang terbuka hijau adalah aspek utama dalam ekosistem kotadan terdiri dari hutan, taman, dan area pertanian serta

Page 2: Lansekap Gina

memiliki fungsi ekologis, sosial, dan ekonomi. Dalam fungsi ekologi area hijau berfungsi sebagai penyaring pencemaran, menyediakan udara segar, menjaga kualitas air, mengatur mikriklimat, menyerap kebisingan dan menjaga keanekaragaman kehidupan. Dalam fungsi sosial area hijau menyediakan area istirahat, area rekreasi pada penduduk kota baik secara langsung ataupun tidak. Dalam fungsi ekonomi ruang terbuka hijau memengaruhi biaya rumah dan tanah. Secara total keberadaan ruang terbuka hijau akan meningkatkan kualitas aea kota yang akhirnya akan mendukung kesehatan dan kualitas hidup penghuni kota,memengaruhi gaya hidup baru, nilai dan tiingkah laku akan meningkatkan penghargaan kepada lingkungan an kemapanan kota dan menjadi aspek utama perencanaan kota masa depan.

2.2 UU NO.26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

Salah satu dasar pertimbangan dalam penetapan Undang-Undang No.26 Tahun 2007 tentang penataan ruang menyaakan bahwa keberadaan ruang yang terbatas dan pemahaman masyarakat yang berkembang terhadap pentingya penataan ruang sehingga diperlukan penyelenggaraan penataan ruang yang transparan, efektif, dan partisipatif agar terwujud ruang yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan. Di dalam Undang-Undang tersebut,peataan ruang didefinisikan sebagai perencnaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Dalam Undang-Undang tersebut tertulis:

Pasal 28

Ketentuan perencanaan tata ruang wilayah kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, Pasal 26, dan Pasal 27 berlaku mutatis mutandis untuk perencanaan tata . . . - 26 - tata ruang wilayah kota, dengan ketentuan selain rincian dalam Pasal 26 ayat (1) ditambahkan: a. rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau; b. rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka nonhijau; dan c. rencana penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan pejalan kaki, angkutan umum, kegiatan sektor informal, dan ruang evakuasi bencana, yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi wilayah kota sebagai pusat pelayanan sosial ekonomi dan pusat pertumbuhan wilayah.

Pasal 29

(1) Ruang terbuka hijau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf a terdiri dari ruang terbuka hijau publik dan ruang terbuka hijau privat. (2) Proporsi ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas wilayah kota. (3) Proporsi ruang terbuka hijau publik pada wilayah kota paling sedikit 20 (dua puluh) persen dari luas wilayah kota.

Page 3: Lansekap Gina

Pasal 30

Distribusi ruang terbuka hijau publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1) dan ayat (3) disesuaikan dengan sebaran penduduk dan hierarki pelayanan dengan memperhatikan rencana struktur dan pola ruang. Pasal 31 Ketentuan lebih lanjut mengenai penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau dan ruang terbuka nonhijau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf a dan huruf b diatur dengan peraturan Menteri.