langkah pennelitians ejarah
-
Upload
ian-torres -
Category
Education
-
view
483 -
download
0
Transcript of langkah pennelitians ejarah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata syajara dan syajarah.
Syajara berarti terjadi dan syajarah berarti pohon yang kemudian diartikan silsilah. Arti
harfiah syajarah melahirkan sejarah dalam pengertian sempit, yaitu silsilah, asal-usul
atau riwayat. Pada awal perkembangan pengetahuan, sejarah dalam pengertian sempit
itulah yang dipahami secara umum oleh masyarakat.Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, pengertian sejarah pun mengalami perkembangan.Hasil sejarah tersebut,
meninggalkan suatu bentuk peninggalan budaya bangsa.Peninggalan tersebut berupa
tulisan, simbol, ornamen, bangunan-bangunan bersejarah dan sebagainya, sehingga
peninggalan tersebut dapat dinikmati dan dikenal secara nyata nilai budayanya oleh
generasi-generasi penerus bangsa.
Dalam melaksanakan penelitiannya, peneliti harus memiliki metode yang
sesuai dengan pertimbangan prosedur yang ada. Langkah-langkah dalam penelitian
sejarah digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian peristiwa sejarah dan
permasalahannya. Dengan kata lain, langkah-langkah dalam penelitian sejarah adalah
instrumen untuk merekonstruksi peristiwa sejarah menjadi sejarah sebagai kisah. Dalam
ruang lingkup Ilmu Sejarah, metode penelitian itu disebut metode sejarah. Metode sejarah
digunakan sebagai metode penelitian, pada prinsipnya bertujuan untuk menjawab enam
pertanyaan (5 W dan 1 H) yang merupakan elemen dasar penulisan sejarah, yaitu what
(apa), when (kapan), where (dimana), who (siapa), why (mengapa), dan how(bagaimana).
Pertanyaan-pertanyaanitu konkretnya adalah: Apa (peristiwa apa) yang terjadi?
Kapanterjadinya?Di mana terjadinya? Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu? Mengapa
peristiwa itu terjadi? Bagaimana proses terjadinya peristiwa itu?
Dalam proses penulisan sejarah, pertanyaan-pertanyaan dasar
tersebutdikembangkan sesuai dengan permasalahan yang perlu diungkap dandibahas.
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itulah yang harus menjadi sasaran penelitian sejarah,
1
karena penulisan sejarah dituntut untukmenghasilkan eksplanasi (kejelasan) mengenai
signifikansi (arti penting) danmakna peristiwa.Dengan metode tersebut, rekonstruksi
sejarah akan menghasilkan tulisan sejarah ilmiah. Penulisan sejarah tanpa dilandasi oleh
metode sejarah hanya akan menghasilkan tulisan populer.
B. Rumusan Masalah
Beberapa hal yang menjadi masalah dalam penulisan ini pada pokoknya adalah,
Langkah-langkah dalam penelitian sejarah.Secara terperinci masalah ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa pengertian langkah-langkah dalam penelitian sejarah?
2. Apa sajakah langkah-langkah dalam penelitian sejarah?
3. Bagaimanakah langkah-langkah dalam penelitian sejarah ?
4. Apa tujuan dan kegunaan langkah-langkah dalam penelitian sejarah sejarah ?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pentingnya langkah-langkah dalam penelitian sejarah
2. Memperoleh informasi tentang hubungan Langkah-langkah dalam penelitian sejarah
dengan ilmu sejarah
3. Mengetahui informasi tentang tujuan dan kegunaan penggunaan Langkah-langkah
dalam penelitian sejarah
4. Memahami Peristiwa di masa lalu menggunakan beberapa Langkah-langkah dalam
penelitian sejarah
5. Menambah pengetahuan pembaca tentang bagaimana dan mengapa kejadian di
masalampauterjadi
6. Untuk memenuhitugas Ilmu Sejarah
2
BAB II
PEMBAHASAN
LANGKAH-LANGKAH DALAM PENELITIAN SEJARAH
A. PENGERTIAN
Langkah-langkah dalam penelitian sejarah adalah metode atau cara yang
digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian peristiwa sejarah dan
permasalahannya. Dengan kata lain, langkah-langkah dalam penelitian sejarah adalah
instrumen untuk merekonstruksi peristiwa sejarah (history as past actuality) menjadi
sejarah sebagai kisah (history as written). Dalam ruang lingkup Ilmu Sejarah, metode
penelitian itu disebut metode sejarah.
B. JENIS-JENIS PENELITIAN SEJARAH
Jenis-jenis penelitian sejarah yaitu:
a) Penelitian sejarah komparatif
Penelitian ini membandingkan faktor-faktor dari fenomena dakam rentang waktu dan
tempat tertentu.
b) Penelitian yuridis-legal
Penelitian ini menyelidiki hal-hal yang menyangkut dengan hukum, baik hukum
formal ataupun nonformal dalam masa lalu.
c) Penelitian Biografis
Meniliti kehidupan seseorang dan hubungannya dengan masyarakat
d) Penelitian Bibliografis
Mencari, manganalisis, membuat interpretasi, serta generalisasi dari fakta-fakta yang
merupakan pendapat para ahli dalam suatu masalah atau suatu organisasi.
3
C. PROSES PENELITIAN SEJARAH
a. Pemilihan Topik Penelitian
Suatu penelitian ilmiah tentu berawal dari pemilihan topik yang akan diteliti. Seorang
peneliti sebelum terjun ke lapangan untuk melakukan penelitian harus membawa konsep atau
gagasan apa yang akan diteliti. Dengan demikian, peneliti harus memastikan bahwa topik inilah
yang akan diteliti. Selanjutnya, agar memperlancar semua proses penelitian akan lebih baik
apabila topik yang dipilih adalah yang mempunyai kedekatan emosional atau kedekatan
intelektual. Dalam bidang sejarah, topik penelitian harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu :
Topik itu harus menarik (interesting topic), dalam arti menariksebagai obyek penelitian. Dalam
hal ini termasukadanya keunikan (uniquenesstopic).
· Substansi masalah dalam topik harus memiliki arti penting (significant topic), baik bagi
ilmu pengetahuan maupun bagi kegunaan tertentu.
· Masalah yang tercakup dalam topik memungkinkan untuk diteliti (manageable topic).
Persyaratan ini berkaitan dengan sumber, yaitu sumber-sumbernya dapat diperoleh.
Meskipun topik sangat menarik dan memiliki arti penting, namun bila sumber-sumbernya,
khususnya sumber utama tidak diperoleh, masalah dalam topik tidak akan dapat diteliti. Oleh
karena itu calon peneliti harus memiliki wawasan luas mengenai sumber, khususnya sumber
tertulis.
b. Studi Pendahuluan
Setelah topik penelitian ditentukan, segera lakukan studi pendahuluan.Cari sumber-
sumber acuan utama, yaitu sumber-sumber yang diduga memuatdata atau informasi yang relevan
dengan topik penelitian. Dengan menelaah sumber-sumber acuan utama secara efektif, peneliti
akan dapat memahami ruang lingkup penelitian, baik ruang lingkup masalah maupun ruang
lingkuptemporal (waktu) dan spasial (tempat/wilayah) obyek penelitian. Ruang lingkup
penelitian itu kemudian dituangkan dalam rencanakerangka tulisan (laporan
penelitian).Sementara itu, telaah pula bibliografi/daftar pustaka pada setiap sumber acuan utama
yang berupa buku ilmiah. Hal itu dimaksudkan untuk mendapat tambahan informasi sumber-
4
sumberyang diduga memuat data tentang masalah yang akan diteliti. Catatidentitas sumber-
sumber itu menjadi bibliografi kerja.
c. Implementasi Penelitian
Penelitian sejarah yang pada dasarnya adalah penelitian terhadap sumber-sumber sejarah,
merupakan implementasi dari tahapan kegiatan yang tercakup dalam metode sejarah, yaitu
heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Tahapan kegiatan yang disebut terakhir
sebenarnya bukan kegiatan penelitian, melainkan kegiatan penulisan sejarah (penulisan hasil
penelitian) sebagai berikut:
Penelitian sejarah dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1. Heuristik
Heuristik merupakan kegiatan sejarawan
untuk mengumpulkan sumber, jejakjejak
sejarah yang diperlukan. Untuk
memudahkan dalam suatu penelitian,
sumber-sumber sejarah yang begitu
kompleks dan banyak jenisnya, itu perlu
diklasifikasi. Karena itu, di dalam
pembahasan tentang sumber sejarah
sudah dijelaskan berbagai jenis sumber
sejarah. Sumber yang kita cari adalah
sumber yang berkaitan dengan topik
yang telah kita tetapkan. Banyak sekali tempat yang dapat kita jadikan sebagai tempat sumber
sejarah, seperti perpustakaanperpustakaan, Kantor Arsip misalkan Arsip Nasional yang berada di
Jakarta, Kantor-kantor pemerintah, dan tempat-tempat lainnya.
2. Verifikasi Atau Kritik
Verifikasi adalah kegiatan mempelajari data yang telah direduksi dan disajikan pada
langkah-langkah sebelumnya, dan dengan pertimbangan terus menerus sesuai dengan
perkembangan data dan fenomena yang ada di lapangan, pada akhirnya menghasilkan
5
kesimpulan untuk mengambil sesuatu keputusan. Keputusan atau kesimpulan dalam penelitian ini
adalah memberikan makna terhadap data yang telah terkumpul dalam bentuk pernyataan singkat
dan mudah dipahami dengan berlandaskan pada permasalahan-permasalahan yang diteliti.
Penarikan kesimpulan tersebut hendaknya dilakukan secara bertingkat dan bertahap-tahap.
Untuk memperoleh keputusan atau kesimpulan diperlukan kritik terhadap sumber. Kritik
sumber merupakan kegiatan yang seorang peneliti untuk mencari kebenaran. Dalam penelitian
sejarah, seorang peneliti berusaha menduga dan membuktikan kebenaran tentang apa yang terjadi
pada masa lalu. Untuk membuktikan kebenaran tersebut, maka harus berdasar pada sumber
sejarah. Akan tetapi sumber sejarah yang digunakan pun harus sumber yang memang benar-benar
bukti yang sesuai dengan apa yang terjadi di masa lalu. Dengan demikian sumber sejarah pun
harus memiliki kebenara nnya. Untuk menguji kebenaran sumber sejarah tersebut maka
dilakukanlah kritik sumber. Kritik sumber dapat dibagi dalam dua bagian yaitu kritik eksternal
dan kritik internal.
Kritik eksternal adalah kritik yang ingin melihat keaslian atau orsinalitas dari sumber.
Jadi, kritik ini lebih bersifat fisik, bukan isi dari sumber tersebut. Kalau kita menemukan sumber
tertulis, kritik eksternal yang kita lakukan adalah melihat jenis kertasnya, jenis tulisannya, jenis
hurufnya. Dalam kritik eksternal dibutuhkan pula pengetahuan-pengetahuan yang bersifat umum
dalam konteks zaman. Setelah melakukan kritik eksternal, kemudian kita melihat secara kritis
terhadap isi dari sumber tersebut, apakah isi sumber itu dapat dipercaya atau tidak. Langkah ini
gambar diatas merupakan dua versi supersemar, temukan perbedaannya, dan apa saja yang perlu diuji peneliti dalam
konteks kritik eksternal dan kritik internal
6
disebut dengan kritik internal. Jadi, kritik internal adalah kritik terhadap isi sumber atau kritik
terhadap kredibilitas sumber.
3. Penafsiran
Penafsiran terhadap sumber-sumber yang telah ditemukan. Pada tahap Penafsiran ini,
subjektivitas dapat terjadi. Kita sering melihat dengan data atau sumber yang sama akan
melahirkan interpretasi yang berbeda, mengapa demikian. Hal ini disebabkan sejarawan atau
penulis sejarah melihat sudut pandang yang berbeda
terhadap penafsiran sumber yang ditemukannya.
Perbedaan penafsiran dalam suatu peristiwa yang sama
mungkin juga terjadi. Hal ini terjadi disebabkan
ditemukannya sumber-sumber yang baru. Dalam
melakukan penafsiran kita harus memiliki keterampilan
dalam membaca sumber. Keterampilan yang dimaksud ini
bisa berupa keterampilan dalam menfsirkan bahasa yang
digunakan oleh sumber yang ditemukan, terutama untuk
sumber-sumber tertulis.
Apalagi bahasa-bahasa yang lama, struktur
kalimatnya akan berbeda dengan struktur kalimat bahasa
yang sekarang. Interpretasi juga dapat dimaknai sebagai
langkah yang kita lakukan dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan dari topic yang kita teliti. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian, maka
kita mencoba menguraikan data-data atau sumber-sumber yang sudah kita pilih atau seleksi.
Dengan tema ini maka kita akan menguraikan berbagai sumber yang menunjukkan adanya
perubahan sosial.
Sumber-sumber atau data-data yang diuraikan, misalnya adanya laporan tentang jumlah
orang-orang yang sekolah, jenis-jenis sekolah yang dimasuki, jenis-jenis pekerjaan penduduk dan
jumlah pendapatannya, jumlah luas tanah di desa, adanya catatan tentang transaksi pembelian
hasil-hasil pertanian oleh petani dengan pedagang yang berasal dari kota, catatan rapat di desa
dan kecamatan tentang penyuluhan pertanian yang akan dilakukan oleh petugas pertanian kepada
petani di desa, dan laporan dari desa tentang program pengembangan pertanian.
7
4. Historiografi
Historiografi berasal dari gabungan dua kata yaitu history yang berarti sejarah dan grafi
yang berarti deskripsi atau penulisan. Berdasarkan asal katanya historigrafi berarti penulisan
sejarah. Secara lebih luas historiografi dapat diartikan sebagai sejarah penulisan sejarah. Menurut
Ismaun, secara harafiah historiografi berarti pelukisan sejarah, gambaran sejarah tentang
peristiwa yang terjadi pada waktu yang lalu yang disebut sejarah. Sejarah sebagai pengetahuan
tentang masa lalu diperoleh melalui suatu penelitian mengenai kenyataan masa lalu dengan
metode ilmiah yang khas.
Historiografi yaitu suatu klimaks dari kegiatan penelitian sejarah. Penulisan sejarah ini
merupakan langkah terakhir dari penelitian sejarah. Penulisan sejarah merupakan langkah
bagaimana seorang sejarawan mengkomunikasikan hasil penelitiannya untuk dibaca oleh umum.
Dalam menulis sejarah seorang sejarawan merokunstruksi terhadap sumber-sumber sejarah yang
telah ditemukannya menjadi suatu cerita sejarah. Cerita sejarah ibarat suatu konstruksi bangunan
yang dibangun oleh seorang sejarawan. Kalaulah kita perhatikan bahan-bahan bangunan yang
masih terpisah-pisah tidak begitu menarik, seperti batu kali, batu bata, pasir, semen, kayu, kaca,
genteng, dan bahan-bahan lainnya. Bahan-bahan tersebut kalau belum direkonstruksi menjadi
suatu bangunan, seperti barang yang mati. Akan tetapi ketika menjadi suatu bangunan, apalagi
kalau bangunan itu indah dan menarik, seperti sesuatu yang hidup.
Bentuk ini termasuk dalam historiografi tradisional. Kronik-kronik yang ditulis pada masa
kerajaan-kerajaan kuno merupakan salah satu bentuk dari historiografi. Masyarakat Indonesia di
8
masa lalu sudah memiliki kesadaran dalam menulis sejarahnya. Selain kronik, terdapat beberapa
bentuk historiografi tradisional seperti babad, hikayat, silsilah, tambo (Minangkabau), tutui teteek
(Roti), dan lain-lain. Contoh historigrafi tradisional Islami di Indonesia ialah naskah-naskah dari
Jawa antara lain Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon, Babad/ Sajarah Banten, Hikayat
Hasanuddin, Carita Purwaka Caruban Nagari, dan lainnya.
Naskah-naskah dari daerah Nusa Tenggara Barat antara lain Syair Kerajaan Bima, Bo
‘Sangaji Kai Catatan Kerajaan Bima. Naskah-naskah dari Maluku antara lain Hikayat Hitu. Dari
Sulawesi Selatan akan dipakai contoh naskahnaskah antara lain Hikayat Wajo, Hikayat Goa. Di
antara naskah-naskah kuno dari Kalimantan yang dipakai sebagai rujukan ialah Hikayat Kutai,
Hikayat Banjar dan Kotawaringin. Naskah-naskah kuno yang akan dipakai rujukan dari Sumatera
antara lain, Hikayat Aceh, Bustanus Salatin, Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Melayu, Undang-
undang Piagam Jambi, Tambo Minangkabau, dll. Historiografi di Indonesia mengalami
perkembangan dari waktu ke waktu. Salah satu contoh hikayat adalah hikayat Puteri Balkis dari
Minagkabau.
Hikayat Puteri Balkis merupakan kisah mengenai Puteri Balis yang telah disesuaikan
dengan masyarakat Minangkabau. Sebagaimana sastra Melayu lama yang lain, Hikayat Puteri
Balkis ditulis dengan tujuan dibacakan dengan kuat oleh seorang pembaca kepada para
pendengar. Ayatnya berirama dan mempunyai ulangan untuk penekanan kesimbungan antara
bab.
D. TUJUAN DAN KEGUNAAN LANGKAH-LANGKAH DALAM
PENELITIAN SEJARAH
Tujuan dari langkah-langkah dalam penelitian sejarah adalah agar memudahkan bagi
peneliti untuk mengkaji bahan penelitiannya.Berbicara ruang lingkup dalam penelitian sejarah
sebenarnya tidak lain tujuannnya agar penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari fokus
permasalahan yang akan dibahas nantinya, maka perlu sekali peneliti membatasi ruang lingkup
waktu (temporal), tempat (spacial) dan materi.Peneliti membutuhkan metode agar objek
penelitiannya terangkum secara sistematis. Maka dengan cara seperti inilah seorang peneliti tidak
akan kesulitan lagi.
9
Pembelajaran sejarah umumnya ialah suatu perkenalan dengan riwayat manusia di
dunia,yaitu manusia yang memperjuangkan kehidupan yang bahagia, adil, dan makmur.Lagi
pula,supaya dapat mencapai kesadaran tentang dasar dari tujuan hidup manusia pada hakekatnya.
Dalam hubungan ini maka pembelajaran sejarah adalah suatu usaha untuk ikut membentuk jiwa
manusia. Dalam sejarah tampak pula betapa benyak corak perjuangan itu.Perjuangan itu meliputi
seluruh kehidupan manusia, kebudayaan, politik, ekonomi, sosial, dsb.
Peristiwa-peristiwa penting yang mengenai perjunagan itu layak di kenal dan di
pahamkan oleh pelajar.Maka dapatlah di tegaskan bahwa tujuan pembelajaran sejarah pada
umumnya untuk memperkenalkan pelajar kepada riwayat perjuangan manusia untuk mencapai
kehidupan yang bebas, bahagia, adil, dan makmur,serta menyadarkan pelajar tentang dasar dan
tujuan kehidupan manusia berjuan pada umumya.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian sejarah harus dilandasi atau berpedoman pada kaidah-kaidah metode sejarah.
Jika tidak, penelitian itu hanya akan menghasilkan tulisan sejarah semi ilmiah atau bahkan
sejarah populer. Oleh karena itu calon peneliti sejarah harus memahami kaidah-kaidah metode
sejarah dan mampu mengimplementasikannya, agar penelitian itu menghasilkan karya sejarah
ilmiah.Penulisan sejarah ilmiah dituntut untuk menghasilkan eksplanasi mengenai permasalahan
yang dibahas.
Eksplanasi itu diperoleh melalui analisis. Untuk mempertajam analisis, dalam proses
penulisan sejarah, aplikasi metode dan teori sejarah perlu ditunjang oleh teori dan/atau konsep
ilmu-ilmu sosial yang relevan (sosiologi, antropologi, ekonomi, politik, dll.). Dengan kata lain,
penulisan sejarah yang dituntut memberikan eksplanasi mengenai masalah yang dibahas, perlu
dilakukan secara interdisipliner dengan menggunakan pendekatan multidimensional
(multidimensional approach). Hal itu sesuai dengan ciri-ciri dan karakteristik sejarah sebagai
ilmu.
Oleh karena itu, penelitian sejarah dan hasilnya dapat membantu penelitian dan
pengembangan kebudayaan.Sejarah mengkaji aspek-aspek kehidupan manusia di masa lampau,
termasuk kebudayaan.
B. Saran
Dalam pembuatan langkah-langkah dalam penelitian sejarah kita harus memiliki sumber
yang otentik karna melihat kegunaan metode sejarah sebagai instrumen untuk merekonstruksi
peristiwa sejarah, hal inilah yang harus di tekankan untuk melakukan langkah-langkah dalam
penelitian sejarah agar tidak terjadi kesalahpahaman sumber sejarah.
Antara langkah-langkah dalam penelitian sejarah dengan ilmu sejarah mempunyai tugas
yang sama yaitu untuk mendapatkan objek yang sedang diteliti oleh seorang peneliti itu sendiri.
Jika langkah-langkah dalam penelitian sejarah dikaitkan dengan ilmu sejarah maka yang
11
dimaksud dengan langkah-langkah dalam penelitian sejarah tidak lain adalah bagaimana
mengetahui sejarah .Secara definisi langkah-langkah dalam penelitian sejarah adalah seperangkat
prinsip dan aturan yang sistematis, didesain untuk memberikan bantuan dalam upaya
mengumpulkan sumber bagi sejarah, menilai secara kritis dan menyajikan suatu sintesis yang
biasanya dalam bentuk tertulis dari hasil yang didapatkan.
Penulis berharap, pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun demi
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para
pembaca pada umumnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ali,R.M.1963.Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia.Jakarta:Bharata
Ramdani,D.2013.Pengertian Metode Penelitian Dan Jenis-Jenis Metode Penelitian,(Online),
(http://sinergimuda.blogspot.com/2013/01/pengertian-metode-penelitian-dan-jenis.html),diakses
09 September 2013
Kurniawan,D.2013.Pengertian Dan Definisi Metode, Penelitian dan Metode Penelitian,(Online),
(http://dedikurniawanstmikpringsewu.wordpress.com/2013/07/24/pengertian-dan-definisi-
metode-penelitian-dan-metode-penelitian/ ),diakses 01 September 2013.
Pradinata,A.2013.Langkah-langkah dalam penelitian sejarah (metode sejarah),(Online),
(http://andripradinata.blogspot.com ),diakses 09 September 2013.
Sarkowi.2013.Langkah-langkah dalam penelitian sejarah; Heuristik.(Online),
(http://sejarahbudayaa.blogspot.com ),diakses 31 Agustus 2013.
Prasetyo.T.H.2012.Metodelogi dan Historiografi Sejarah.(Online),(http://www.fkip.untag-
banyuwangi.ac.id ),diakses 08 September 2013.
13