langkah pennelitians ejarah

18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata syajara dan syajarah. Syajara berarti terjadi dan syajarah berarti pohon yang kemudian diartikan silsilah. Arti harfiah syajarah melahirkan sejarah dalam pengertian sempit, yaitu silsilah, asal-usul atau riwayat. Pada awal perkembangan pengetahuan, sejarah dalam pengertian sempit itulah yang dipahami secara umum oleh masyarakat.Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, pengertian sejarah pun mengalami perkembangan.Hasil sejarah tersebut, meninggalkan suatu bentuk peninggalan budaya bangsa.Peninggalan tersebut berupa tulisan, simbol, ornamen, bangunan-bangunan bersejarah dan sebagainya, sehingga peninggalan tersebut dapat dinikmati dan dikenal secara nyata nilai budayanya oleh generasi-generasi penerus bangsa. Dalam melaksanakan penelitiannya, peneliti harus memiliki metode yang sesuai dengan pertimbangan prosedur yang ada. Langkah-langkah dalam penelitian sejarah digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian peristiwa sejarah dan permasalahannya. Dengan kata lain, langkah-langkah dalam penelitian sejarah adalah instrumen untuk merekonstruksi peristiwa sejarah menjadi sejarah sebagai kisah. Dalam ruang 1

Transcript of langkah pennelitians ejarah

Page 1: langkah pennelitians ejarah

BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Istilah sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata syajara dan syajarah.

Syajara berarti terjadi dan syajarah berarti pohon yang kemudian diartikan silsilah. Arti

harfiah syajarah melahirkan sejarah dalam pengertian sempit, yaitu silsilah, asal-usul

atau riwayat. Pada awal perkembangan pengetahuan, sejarah dalam pengertian sempit

itulah yang dipahami secara umum oleh masyarakat.Sejalan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan, pengertian sejarah pun mengalami perkembangan.Hasil sejarah tersebut,

meninggalkan suatu bentuk peninggalan budaya bangsa.Peninggalan tersebut berupa

tulisan, simbol, ornamen, bangunan-bangunan bersejarah dan sebagainya, sehingga

peninggalan tersebut dapat dinikmati dan dikenal secara nyata nilai budayanya oleh

generasi-generasi penerus bangsa.

Dalam melaksanakan penelitiannya, peneliti harus memiliki metode yang

sesuai dengan pertimbangan prosedur yang ada. Langkah-langkah dalam penelitian

sejarah digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian peristiwa sejarah dan

permasalahannya. Dengan kata lain, langkah-langkah dalam penelitian sejarah adalah

instrumen untuk merekonstruksi peristiwa sejarah menjadi sejarah sebagai kisah. Dalam

ruang lingkup Ilmu Sejarah, metode penelitian itu disebut metode sejarah. Metode sejarah

digunakan sebagai metode penelitian, pada prinsipnya bertujuan untuk menjawab enam

pertanyaan (5 W dan 1 H) yang merupakan elemen dasar penulisan sejarah, yaitu what

(apa), when (kapan), where (dimana), who (siapa), why (mengapa), dan how(bagaimana).

Pertanyaan-pertanyaanitu konkretnya adalah: Apa (peristiwa apa) yang terjadi?

Kapanterjadinya?Di mana terjadinya? Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu? Mengapa

peristiwa itu terjadi? Bagaimana proses terjadinya peristiwa itu?

Dalam proses penulisan sejarah, pertanyaan-pertanyaan dasar

tersebutdikembangkan sesuai dengan permasalahan yang perlu diungkap dandibahas.

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itulah yang harus menjadi sasaran penelitian sejarah,

1

Page 2: langkah pennelitians ejarah

karena penulisan sejarah dituntut untukmenghasilkan eksplanasi (kejelasan) mengenai

signifikansi (arti penting) danmakna peristiwa.Dengan metode tersebut, rekonstruksi

sejarah akan menghasilkan tulisan sejarah ilmiah. Penulisan sejarah tanpa dilandasi oleh

metode sejarah hanya akan menghasilkan tulisan populer.

B.     Rumusan Masalah

Beberapa hal yang menjadi masalah dalam penulisan ini pada pokoknya adalah,

Langkah-langkah dalam penelitian sejarah.Secara terperinci masalah ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa pengertian langkah-langkah dalam penelitian sejarah?

2. Apa sajakah langkah-langkah dalam penelitian sejarah?

3. Bagaimanakah langkah-langkah dalam penelitian sejarah ?

4. Apa tujuan dan kegunaan langkah-langkah dalam penelitian sejarah sejarah ?

C.    Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui pentingnya langkah-langkah dalam penelitian sejarah

2. Memperoleh informasi tentang hubungan Langkah-langkah dalam penelitian sejarah

dengan ilmu sejarah

3. Mengetahui informasi tentang tujuan dan kegunaan penggunaan Langkah-langkah

dalam penelitian sejarah

4. Memahami Peristiwa di masa lalu menggunakan beberapa Langkah-langkah dalam

penelitian sejarah

5. Menambah pengetahuan pembaca tentang bagaimana dan mengapa kejadian di

masalampauterjadi

6. Untuk memenuhitugas Ilmu Sejarah

2

Page 3: langkah pennelitians ejarah

BAB II

PEMBAHASAN

LANGKAH-LANGKAH DALAM PENELITIAN SEJARAH

A.    PENGERTIAN

Langkah-langkah dalam penelitian sejarah adalah metode atau cara yang

digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian peristiwa sejarah dan

permasalahannya. Dengan kata lain, langkah-langkah dalam penelitian sejarah adalah

instrumen untuk merekonstruksi peristiwa sejarah (history as past actuality) menjadi

sejarah sebagai kisah (history as written). Dalam ruang lingkup Ilmu Sejarah, metode

penelitian itu disebut metode sejarah.

B.     JENIS-JENIS PENELITIAN SEJARAH

Jenis-jenis penelitian sejarah yaitu:

a)  Penelitian sejarah komparatif

Penelitian ini membandingkan faktor-faktor dari fenomena dakam rentang waktu dan

tempat tertentu.

b)  Penelitian yuridis-legal

Penelitian ini menyelidiki hal-hal yang menyangkut dengan hukum, baik hukum

formal ataupun nonformal dalam masa lalu.

c)  Penelitian Biografis

Meniliti kehidupan seseorang dan hubungannya dengan masyarakat

d)  Penelitian Bibliografis

Mencari, manganalisis, membuat interpretasi, serta generalisasi dari fakta-fakta yang

merupakan pendapat para ahli dalam suatu masalah atau suatu organisasi.

3

Page 4: langkah pennelitians ejarah

C.    PROSES PENELITIAN SEJARAH

a.  Pemilihan Topik Penelitian

Suatu penelitian ilmiah tentu berawal dari pemilihan topik yang akan diteliti. Seorang

peneliti sebelum terjun ke lapangan untuk melakukan penelitian harus membawa konsep atau

gagasan apa yang akan diteliti. Dengan demikian, peneliti harus memastikan bahwa topik inilah

yang akan diteliti. Selanjutnya, agar memperlancar semua proses penelitian akan lebih baik

apabila topik yang dipilih adalah yang mempunyai kedekatan emosional atau kedekatan

intelektual. Dalam bidang sejarah, topik penelitian harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu :

   Topik itu harus menarik (interesting topic), dalam arti menariksebagai obyek penelitian. Dalam

hal ini termasukadanya keunikan (uniquenesstopic).

·  Substansi masalah dalam topik harus memiliki arti penting (significant topic), baik bagi

ilmu pengetahuan maupun bagi kegunaan tertentu.

·  Masalah yang tercakup dalam topik memungkinkan untuk diteliti (manageable topic).

Persyaratan ini berkaitan dengan sumber, yaitu sumber-sumbernya dapat diperoleh.

Meskipun topik sangat menarik dan memiliki arti penting, namun bila sumber-sumbernya,

khususnya sumber utama tidak diperoleh, masalah dalam topik tidak akan dapat diteliti. Oleh

karena itu calon peneliti harus memiliki wawasan luas mengenai sumber, khususnya sumber

tertulis.

b.   Studi Pendahuluan

Setelah topik penelitian ditentukan, segera lakukan studi pendahuluan.Cari sumber-

sumber acuan utama, yaitu sumber-sumber yang diduga memuatdata atau informasi yang relevan

dengan topik penelitian. Dengan menelaah sumber-sumber acuan utama secara efektif, peneliti

akan dapat memahami ruang lingkup penelitian, baik ruang lingkup masalah maupun ruang

lingkuptemporal (waktu) dan spasial (tempat/wilayah) obyek penelitian. Ruang lingkup

penelitian itu kemudian dituangkan dalam rencanakerangka tulisan (laporan

penelitian).Sementara itu, telaah pula bibliografi/daftar pustaka pada setiap sumber acuan utama

yang berupa buku ilmiah. Hal itu dimaksudkan untuk mendapat tambahan informasi sumber-

4

Page 5: langkah pennelitians ejarah

sumberyang diduga memuat data tentang masalah yang akan diteliti. Catatidentitas sumber-

sumber itu menjadi bibliografi kerja.

c.   Implementasi Penelitian

Penelitian sejarah yang pada dasarnya adalah penelitian terhadap sumber-sumber sejarah,

merupakan implementasi dari tahapan kegiatan yang tercakup dalam metode sejarah, yaitu

heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Tahapan kegiatan yang disebut terakhir

sebenarnya bukan kegiatan penelitian, melainkan kegiatan penulisan sejarah (penulisan hasil

penelitian) sebagai berikut:

Penelitian sejarah dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :

1. Heuristik

Heuristik merupakan kegiatan sejarawan

untuk mengumpulkan sumber, jejakjejak

sejarah yang diperlukan. Untuk

memudahkan dalam suatu penelitian,

sumber-sumber sejarah yang begitu

kompleks dan banyak jenisnya, itu perlu

diklasifikasi. Karena itu, di dalam

pembahasan tentang sumber sejarah

sudah dijelaskan berbagai jenis sumber

sejarah. Sumber yang kita cari adalah

sumber yang berkaitan dengan topik

yang telah kita tetapkan. Banyak sekali tempat yang dapat kita jadikan sebagai tempat sumber

sejarah, seperti perpustakaanperpustakaan, Kantor Arsip misalkan Arsip Nasional yang berada di

Jakarta, Kantor-kantor pemerintah, dan tempat-tempat lainnya.

2. Verifikasi Atau Kritik

Verifikasi adalah kegiatan mempelajari data yang telah direduksi dan disajikan pada

langkah-langkah sebelumnya, dan dengan pertimbangan terus menerus sesuai dengan

perkembangan data dan fenomena yang ada di lapangan, pada akhirnya menghasilkan

5

Page 6: langkah pennelitians ejarah

kesimpulan untuk mengambil sesuatu keputusan. Keputusan atau kesimpulan dalam penelitian ini

adalah memberikan makna terhadap data yang telah terkumpul dalam bentuk pernyataan singkat

dan mudah dipahami dengan berlandaskan pada permasalahan-permasalahan yang diteliti.

Penarikan kesimpulan tersebut hendaknya dilakukan secara bertingkat dan bertahap-tahap.

Untuk memperoleh keputusan atau kesimpulan diperlukan kritik terhadap sumber. Kritik

sumber merupakan kegiatan yang seorang peneliti untuk mencari kebenaran. Dalam penelitian

sejarah, seorang peneliti berusaha menduga dan membuktikan kebenaran tentang apa yang terjadi

pada masa lalu. Untuk membuktikan kebenaran tersebut, maka harus berdasar pada sumber

sejarah. Akan tetapi sumber sejarah yang digunakan pun harus sumber yang memang benar-benar

bukti yang sesuai dengan apa yang terjadi di masa lalu. Dengan demikian sumber sejarah pun

harus memiliki kebenara nnya. Untuk menguji kebenaran sumber sejarah tersebut maka

dilakukanlah kritik sumber. Kritik sumber dapat dibagi dalam dua bagian yaitu kritik eksternal

dan kritik internal.

Kritik eksternal adalah kritik yang ingin melihat keaslian atau orsinalitas dari sumber.

Jadi, kritik ini lebih bersifat fisik, bukan isi dari sumber tersebut. Kalau kita menemukan sumber

tertulis, kritik eksternal yang kita lakukan adalah melihat jenis kertasnya, jenis tulisannya, jenis

hurufnya. Dalam kritik eksternal dibutuhkan pula pengetahuan-pengetahuan yang bersifat umum

dalam konteks zaman. Setelah melakukan kritik eksternal, kemudian kita melihat secara kritis

terhadap isi dari sumber tersebut, apakah isi sumber itu dapat dipercaya atau tidak. Langkah ini

gambar diatas merupakan dua versi supersemar, temukan perbedaannya, dan apa saja yang perlu diuji peneliti dalam

konteks kritik eksternal dan kritik internal

6

Page 7: langkah pennelitians ejarah

disebut dengan kritik internal. Jadi, kritik internal adalah kritik terhadap isi sumber atau kritik

terhadap kredibilitas sumber.

3. Penafsiran

Penafsiran terhadap sumber-sumber yang telah ditemukan. Pada tahap Penafsiran ini,

subjektivitas dapat terjadi. Kita sering melihat dengan data atau sumber yang sama akan

melahirkan interpretasi yang berbeda, mengapa demikian. Hal ini disebabkan sejarawan atau

penulis sejarah melihat sudut pandang yang berbeda

terhadap penafsiran sumber yang ditemukannya.

Perbedaan penafsiran dalam suatu peristiwa yang sama

mungkin juga terjadi. Hal ini terjadi disebabkan

ditemukannya sumber-sumber yang baru. Dalam

melakukan penafsiran kita harus memiliki keterampilan

dalam membaca sumber. Keterampilan yang dimaksud ini

bisa berupa keterampilan dalam menfsirkan bahasa yang

digunakan oleh sumber yang ditemukan, terutama untuk

sumber-sumber tertulis.

Apalagi bahasa-bahasa yang lama, struktur

kalimatnya akan berbeda dengan struktur kalimat bahasa

yang sekarang. Interpretasi juga dapat dimaknai sebagai

langkah yang kita lakukan dalam menjawab pertanyaan-

pertanyaan dari topic yang kita teliti. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian, maka

kita mencoba menguraikan data-data atau sumber-sumber yang sudah kita pilih atau seleksi.

Dengan tema ini maka kita akan menguraikan berbagai sumber yang menunjukkan adanya

perubahan sosial. 

Sumber-sumber atau data-data yang diuraikan, misalnya adanya laporan tentang jumlah

orang-orang yang sekolah, jenis-jenis sekolah yang dimasuki, jenis-jenis pekerjaan penduduk dan

jumlah pendapatannya, jumlah luas tanah di desa, adanya catatan tentang transaksi pembelian

hasil-hasil pertanian oleh petani dengan pedagang yang berasal dari kota, catatan rapat di desa

dan kecamatan tentang penyuluhan pertanian yang akan dilakukan oleh petugas pertanian kepada

petani di desa, dan laporan dari desa tentang program pengembangan pertanian.

7

Page 8: langkah pennelitians ejarah

4. Historiografi

Historiografi berasal dari gabungan dua kata yaitu history yang berarti sejarah dan grafi

yang berarti deskripsi atau penulisan. Berdasarkan asal katanya historigrafi berarti penulisan

sejarah. Secara lebih luas historiografi dapat diartikan sebagai sejarah penulisan sejarah. Menurut

Ismaun, secara harafiah historiografi berarti pelukisan sejarah, gambaran sejarah tentang

peristiwa yang terjadi pada waktu yang lalu yang disebut sejarah. Sejarah sebagai pengetahuan

tentang masa lalu diperoleh melalui suatu penelitian mengenai kenyataan masa lalu dengan

metode ilmiah yang khas.

Historiografi yaitu suatu klimaks dari kegiatan penelitian sejarah. Penulisan sejarah ini

merupakan langkah terakhir dari penelitian sejarah. Penulisan sejarah merupakan langkah

bagaimana seorang sejarawan mengkomunikasikan hasil penelitiannya untuk dibaca oleh umum.

Dalam menulis sejarah seorang sejarawan merokunstruksi terhadap sumber-sumber sejarah yang

telah ditemukannya menjadi suatu cerita sejarah. Cerita sejarah ibarat suatu konstruksi bangunan

yang dibangun oleh seorang sejarawan. Kalaulah kita perhatikan bahan-bahan bangunan yang

masih terpisah-pisah tidak begitu menarik, seperti batu kali, batu bata, pasir, semen, kayu, kaca,

genteng, dan bahan-bahan lainnya. Bahan-bahan tersebut kalau belum direkonstruksi menjadi

suatu bangunan, seperti barang yang mati. Akan tetapi ketika menjadi suatu bangunan, apalagi

kalau bangunan itu indah dan menarik, seperti sesuatu yang hidup.

Bentuk ini termasuk dalam historiografi tradisional. Kronik-kronik yang ditulis pada masa

kerajaan-kerajaan kuno merupakan salah satu bentuk dari historiografi. Masyarakat Indonesia di

8

Page 9: langkah pennelitians ejarah

masa lalu sudah memiliki kesadaran dalam menulis sejarahnya. Selain kronik, terdapat beberapa

bentuk historiografi tradisional seperti babad, hikayat, silsilah, tambo (Minangkabau), tutui teteek

(Roti), dan lain-lain. Contoh historigrafi tradisional Islami di Indonesia ialah naskah-naskah dari

Jawa antara lain Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon, Babad/ Sajarah Banten, Hikayat

Hasanuddin, Carita Purwaka Caruban Nagari, dan lainnya.

Naskah-naskah dari daerah Nusa Tenggara Barat antara lain Syair Kerajaan Bima, Bo

‘Sangaji Kai Catatan Kerajaan Bima. Naskah-naskah dari Maluku antara lain Hikayat Hitu. Dari

Sulawesi Selatan akan dipakai contoh naskahnaskah antara lain Hikayat Wajo, Hikayat Goa. Di

antara naskah-naskah kuno dari Kalimantan yang dipakai sebagai rujukan ialah Hikayat Kutai,

Hikayat Banjar dan Kotawaringin. Naskah-naskah kuno yang akan dipakai rujukan dari Sumatera

antara lain, Hikayat Aceh, Bustanus Salatin, Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Melayu, Undang-

undang Piagam Jambi, Tambo Minangkabau, dll. Historiografi di Indonesia mengalami

perkembangan dari waktu ke waktu. Salah satu contoh hikayat adalah hikayat Puteri Balkis dari

Minagkabau.

Hikayat Puteri Balkis merupakan kisah mengenai Puteri Balis yang telah disesuaikan

dengan masyarakat Minangkabau. Sebagaimana sastra Melayu lama yang lain, Hikayat Puteri

Balkis ditulis dengan tujuan dibacakan dengan kuat oleh seorang pembaca kepada para

pendengar. Ayatnya berirama dan mempunyai ulangan untuk penekanan kesimbungan antara

bab.

D.    TUJUAN DAN KEGUNAAN LANGKAH-LANGKAH DALAM

PENELITIAN SEJARAH

Tujuan dari langkah-langkah dalam penelitian sejarah adalah agar memudahkan bagi

peneliti untuk mengkaji bahan penelitiannya.Berbicara ruang lingkup dalam penelitian sejarah

sebenarnya tidak lain tujuannnya agar penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari fokus

permasalahan yang akan dibahas nantinya, maka perlu sekali peneliti membatasi ruang lingkup

waktu (temporal), tempat  (spacial) dan materi.Peneliti membutuhkan metode agar objek

penelitiannya terangkum secara sistematis. Maka dengan cara seperti inilah seorang peneliti tidak

akan kesulitan lagi.

9

Page 10: langkah pennelitians ejarah

Pembelajaran sejarah umumnya ialah suatu perkenalan dengan riwayat manusia di

dunia,yaitu manusia yang memperjuangkan kehidupan yang bahagia, adil, dan makmur.Lagi

pula,supaya dapat mencapai kesadaran tentang dasar dari tujuan hidup manusia pada hakekatnya.

Dalam hubungan ini maka pembelajaran sejarah adalah suatu usaha untuk ikut membentuk jiwa

manusia. Dalam sejarah tampak pula betapa benyak corak perjuangan itu.Perjuangan itu meliputi

seluruh kehidupan manusia, kebudayaan, politik, ekonomi, sosial, dsb.

Peristiwa-peristiwa penting yang mengenai perjunagan itu layak di kenal dan di

pahamkan oleh pelajar.Maka dapatlah di tegaskan bahwa tujuan pembelajaran sejarah pada

umumnya untuk memperkenalkan pelajar kepada riwayat perjuangan manusia untuk mencapai

kehidupan yang bebas, bahagia, adil, dan makmur,serta menyadarkan pelajar tentang dasar dan

tujuan kehidupan manusia berjuan pada umumya.

10

Page 11: langkah pennelitians ejarah

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian sejarah harus dilandasi atau berpedoman pada kaidah-kaidah metode sejarah.

Jika tidak, penelitian itu hanya akan menghasilkan tulisan sejarah semi ilmiah atau bahkan

sejarah populer. Oleh karena itu calon peneliti sejarah harus memahami kaidah-kaidah metode

sejarah dan mampu mengimplementasikannya, agar penelitian itu menghasilkan karya sejarah

ilmiah.Penulisan sejarah ilmiah dituntut untuk menghasilkan eksplanasi mengenai permasalahan

yang dibahas.

Eksplanasi itu diperoleh melalui analisis. Untuk mempertajam analisis, dalam proses

penulisan sejarah, aplikasi metode dan teori sejarah perlu ditunjang oleh teori dan/atau konsep

ilmu-ilmu sosial yang relevan (sosiologi, antropologi, ekonomi, politik, dll.). Dengan kata lain,

penulisan sejarah yang dituntut memberikan eksplanasi mengenai masalah yang dibahas, perlu

dilakukan secara interdisipliner dengan menggunakan pendekatan multidimensional

(multidimensional approach). Hal itu sesuai dengan ciri-ciri dan karakteristik sejarah sebagai

ilmu.

Oleh karena itu, penelitian sejarah dan hasilnya dapat membantu penelitian dan

pengembangan kebudayaan.Sejarah mengkaji aspek-aspek kehidupan manusia di masa lampau,

termasuk kebudayaan.

B. Saran

Dalam pembuatan langkah-langkah dalam penelitian sejarah kita harus memiliki sumber

yang otentik karna melihat kegunaan metode sejarah sebagai instrumen untuk merekonstruksi

peristiwa sejarah, hal inilah yang harus di tekankan untuk melakukan langkah-langkah dalam

penelitian sejarah agar tidak terjadi kesalahpahaman sumber sejarah.

Antara langkah-langkah dalam penelitian sejarah dengan ilmu sejarah mempunyai tugas

yang sama yaitu untuk mendapatkan objek yang sedang diteliti oleh seorang peneliti itu sendiri.

Jika langkah-langkah dalam penelitian sejarah dikaitkan dengan ilmu sejarah maka yang

11

Page 12: langkah pennelitians ejarah

dimaksud dengan langkah-langkah dalam penelitian sejarah tidak lain adalah bagaimana

mengetahui sejarah .Secara definisi langkah-langkah dalam penelitian sejarah adalah seperangkat

prinsip dan aturan yang sistematis, didesain untuk memberikan bantuan dalam upaya

mengumpulkan sumber bagi sejarah, menilai secara kritis dan menyajikan suatu sintesis yang

biasanya dalam bentuk tertulis dari hasil yang didapatkan.

Penulis berharap, pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun demi

sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para

pembaca pada umumnya.

12

Page 13: langkah pennelitians ejarah

DAFTAR PUSTAKA

Ali,R.M.1963.Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia.Jakarta:Bharata

Ramdani,D.2013.Pengertian Metode Penelitian Dan Jenis-Jenis Metode Penelitian,(Online),

(http://sinergimuda.blogspot.com/2013/01/pengertian-metode-penelitian-dan-jenis.html),diakses

09 September 2013

Kurniawan,D.2013.Pengertian Dan Definisi Metode, Penelitian dan Metode Penelitian,(Online),

(http://dedikurniawanstmikpringsewu.wordpress.com/2013/07/24/pengertian-dan-definisi-

metode-penelitian-dan-metode-penelitian/ ),diakses 01 September 2013.

Pradinata,A.2013.Langkah-langkah dalam penelitian sejarah (metode sejarah),(Online),

(http://andripradinata.blogspot.com ),diakses 09 September 2013.

Sarkowi.2013.Langkah-langkah dalam penelitian sejarah; Heuristik.(Online),

(http://sejarahbudayaa.blogspot.com ),diakses 31 Agustus 2013.

Prasetyo.T.H.2012.Metodelogi dan Historiografi Sejarah.(Online),(http://www.fkip.untag-

banyuwangi.ac.id ),diakses 08 September 2013.

13