LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak...

44
55 LAMPIRAN

Transcript of LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak...

Page 1: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

55

LAMPIRAN

Page 2: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

56

Lampiran 1 Foto Sumber Data Penelitian

Page 3: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

57

Lampiran 2 Foto Data Penelitian

Page 4: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

58

Lampiran 3 Korpus Data Penelitian novel Ayah

No. Kode Data Data Tanda/

Ciri

A 1 Sim.Serupa

.01.06 Radio itu diletakkan dengan penuh hormat di atas

lemari rendah berkaca. Harap maklum, segala

sesuatu yang terbuat dari kaca dianggap mewah di

Kampung Nira. Meski rupanya kaca lemari itu hanya

plastik serupa kaca.

Plastik=

kaca

2 Sim.Bak.0

1.13

Sabari menerima pensildengan tangan yang

dirasakannya tak lagi merupakan bagian dari

tubuhnya. Dia tertegun karena tak pernah melihat

mata manusia seindah mata anak perempuan itu.

Begitu indah, teduh tetapi berkilau. Bak purnama

kedua belas.

Mata=

purnama

3 Sim.Bak.0

2.32

Untuk itu, satu-satunya cara adalah dengan

menunggu anak itu di MPB. Belum pernah dia merasa

waktu berjalan begitu lambat sekaligus cepat. Cepat

sekaligus lambat. Membingungkan.

Sabari mengarungi hari demi hari bak mengarungi

samudra waktu.

Hari=

samudra

4 Sim.Bak.0

3.106

Sambil terbaring lelah setelah mencuci segunung

cucian di rumah tauke, Izmi memandangi rapotnya.

Rasa bahagia menyelinap dalam hatinya angka-angka

biru beruntai-untai, berkilauan bak butir-butir

mutiara.

Angka=

mutiara

5 Sim.Bak.0

4.106

Sambil terbaring lelah setelah mencuci segunung

cucian di rumah tauke, Izmi Memandangi rapotnya.

Rasa bahagia menyelinap dalam hatinya ngka-angka

biru beruntai-untai, berkilauan bak butir-butir

mutiara. Memesona bak bait-bait pusi sabari

Angka=

bait puisi

6 Sim.Bak.0

5.133

Tegang dia menunggu pukul 9.00 malam tiba.itulah

saat siaran yang sanggat dtunggu ayahnya. Amiru

menatap detak jarum panjang di jam dinding, setiap

detik bak sehari. Akhirnya, pukul 9.00 malam tiba.

Terdengar langkah ayahnya menuju radio.

Detik

jam

=hari

7 Sim.Bak.0

6.181

Sabari melirik bayi itu. Napasnya tertahan melihat

pipi dan kening berair-air, hidung mungil dan mulut

lembut bak kelopak mawar.

Mulut=

mawar

8 Sim.Bak.0

7.181

Sabari melirik bayi itu. Napasnya tertahan melihat

pipi dan kening berair-air, hidung mungil dan mulut

lembut bak kelopak mawar. Bayi itu bak sebongkah

cahaya.

Bayi=

cahaya

9 Sim.Bak.0

8.198

Manikan merasa pahit karena luput untuk mengetahui

bahwa selama ini istrinya tak bahagia. Ketidak

bahagiaan bak musuh tersembunyi yang pandai

Kondisi=

musuh

Page 5: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

59

menyerang secara bergerilya, tersamar, diam-diam, mematikan.

10 Sim.Bak.0

9.209

Ukun dan Tamt lebih tertarik akan dandanan mereka

ketimbang apa yang akan dialami Sabari. Keduanya

sibuk membetulkan jambul dan memandang-mandang

sekeliling. Terutama memandangi wanita-wanita

muda. Bagi mereka kunjungan ke pengadilan agama

bak piknik yang menyenagkan.

Kunjung

an = pik-

nik

11 Sim.Macam

.01.28 Si bungsu telah melihat betapa runyamnya kawin

muda seperti yang dialami kakaknya.Setiap kali

berjumpa, wajah kakaknya kusut masai macam

pukat diterjang hiu. Tak ada hal lain yang keluar

dari mulutnya selain keluhan.

Wajah

manusia

=pukat

12 Sim.Macam

.02.34 Sabari berpegangan kuat-kuat pada tiang untuk

meredakan tubuhnya yang berguncang macam

dilanda angin ribut.

Manusia

=angin

13 Sim.Macam

.03.70 Lalu, mana pernah aku ngasih angka empat kecuali

untuk Ukun, Tamat, dan Toharun amit-amit ini?!

Saban malam nongkrong di warung kopi! Takmasuk

kalau dinasihati. Istilah orang Melayu, bodoh tak

menurut, pintar tak mengajar. Orang macam itulah

kau itu, Kun! Nilai Bahasa Indonesianya saja merah

macam buah saga! Patutnya kau ini dideportasi!

Nilai=

buah

14 Sim.Macam

.04.40 Lain waktu Zuraidah berkata bahwa Lena suka

lompat jauh. Tak ada angin tak ada hujan, tahu-tahu

Sabari menggondol juara pertama lompat jauh

tingkat SMA. Gayanya melompat macam belalang

sembah. Izmi bertepuk tangan.

Orang=

belalang

15 Sim.Macam

.05.96 “Permohonan maaf secara terbuka adalah sikap yang

gentleman. Bahwa kautak bisa bernyanyi, semua

orang tau itu. Bicara saja kau sumbang apalagi

benyanyi. Namun kau yang tak bisa bernyanyi,

berusaha keras untuk bernanyi dengan baik, meski

suaramu macam radio rusak, dan semua itu demi

memna maaf pada Lena, betapa tulus dan manisnya.

Pasti Lena terkesan!”Tamat meyakinkan.

Orang=

radio

16 Sim.Macam

.06.149 Sabari begitu gembira, apakah lantaran dia menerima

upah yang besar? Tidak juga. Apakah lantaran tiba-

tiba dia menjadi tampan? Mustahil. Semuanya tak

lain tak bukan karena Lena. Yaitu sesuai dengan apa

yang dibayangkannya sebelum bekerja di pabrik itu,

di sela-sela pekerjaannya, sekali-seklai meski hanya

berkelebat sepintas, macam tikus diuber meong, dia

bisa melihat Lena, dan itu lebih dari cukup untuk

membuatnya berangkat tidur dalam keadaan

tersenyum simpul, tidur dalam keadaan tersenyum

Orang=

tikus

Page 6: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

60

lebar, dan bangun tertawa.

17 Sim.Macam

.07.163 “Aih, licin sekali muslihatmu ya, sampi terpilih

menjadi karyawan terbaik segala. Kau itu serigala

berbulu domba, lihai macam intel melayu, tapi aku

adalah mata-mata KGB! Aku lebih lihai daripada

kau! Kau sangka bisa mengelabuhiku Boy?!”

Orang=

serigala

18 Sim.Macam

.08.163 Turun naik dada Markonikarena muntab. Matanya

merah macam buah saga, urat-urat betonnya

bertimbulan, dan dia heran melihat Sabari yang

pasrah saja.

Mata=

buah

19 Sim.Macam

.09.165 “wajar-wajar! Kalau kutinjau-tinjau wajahmu

memang agak berat, Boi. Muka bulat tak punya dagu

bibir macam dilemparkan sekehendak hati saja oleh

seseorang sambil naik sepeda, lalu mendarat di

bawah hidungmu yang bentuknya macam tatakan

kue kembang itu. Mata sayu menimbulkan rasa

kasihan. Telinga macam telinga wajan, gigi tupai.

Maaf, Boi, semua itu adalah unsur-unsur yang paling

dihindari perempuan dewasa ini.”

Hidung=

tatakan

kue

20 Sim.Macam

.10.165 “wajar-wajar! Kalau kutinjau-tinjau wajahmu

memang agak berat, Boi. Muka bulat tak punya dagu

bibir macam dilemparkan sekehendak hati saja oleh

seseorang sambil naik sepeda, lalu mendarat di

bawah hidungmu yang bentuknya macam tatakan kue

kembang itu. Mata sayu menimbulkan rasa kasihan.

Telinga macam telinga wajan, gigi tupai. Maaf, Boi,

semua itu adalah unsur-unsur yang paling dihindari

perempuan dewasa ini.”

Telinga=

wajan

21 Sim.Macam

.11.172 Ukun dan Tamat duduk bersanding di bawah hiasan

daun-daun kelapa. Sabari tepat di depan mereka,

posisi pukul 12.00.sulit mereka memahami apa yang

terjadi dalam waktu yang amat singkat.berkali-kali

mereka mengucek mata dan menyakinkan diri bahwa

lelakiberwajah berantakan itu adalah Sabari, dan

perempuan manis bermata indah, berlesung pipit nan

dalam macam sumur di kantor polisi lama itu adalah

Marlena. Sebuah anomali, enigma, utopia.

Lesung

pipi=

sumur

22 Sim.Macam

.12.182 Dari wajah anak kecil itu setiap orang dapat

menduga apa yang telah terjadi. Wajah anak itu

lonjong macam biji buah tandong. Wajah Sabari

macam bola bekel. Telinganya macam pucuk daun

sirih. Telinga Sabari macam telinga wajan.anak itu

tampaksangat cerdas. Sabaritampak jauh asing,

terpencil dari sesuatu yang berbau ilmu dan sekolah.

Wajah=

buah

23 Sim.Macam

.13.182 Dari wajah anak kecil itu setiap orang dapat

menduga apa yang telah terjadi. Wajah anak itu

Wajah=

bola

Page 7: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

61

lonjong macam biji buah tandong. Wajah Sabari

macam bola bekel. Telinganya macam pucuk daun

sirih. Telinga Sabari macam telinga wajan.anak itu

tampaksangat cerdas. Sabaritampak jauh asing,

terpencil dari sesuatu yang berbau ilmu dan sekolah.

bekel

24 Sim.Macam

.14.182 Dari wajah anak kecil itu setiap orang dapat

menduga apa yang telah terjadi. Wajah anak itu

lonjong macam biji buah tandong. Wajah Sabari

macam bola bekel. Telinganya macam pucuk daun

sirih. Telinga Sabari macam telinga wajan. Anak itu

tampak sangat cerdas. Sabaritampak jauh asing,

terpencil dari sesuatu yang berbau ilmu dan sekolah.

Telinga=

daun

sirih

25 Sim.Macam

.15.183 Namun jika dia tertawa tikus-tikus ngerem mendadak,

ingin menyimak tawanya yang lucu. Zorro

menataplangit-langit, dengan matanya yang berkilau

macam kelereng

Mata=

kelereng

26 Sim.Macam

.16.211 Sabari menatapa Yang Mulia. Sebenarnya, ingin

sekali dia mengatakan bahwa silakan majlis

memustuskan apa saja asal tidak memutuskan

hubungannya dengan Zoro. Namun dilihatnya

Marlean melotot ke arahnya, matanya besar macam

buah mentega, mulutnya siap menyemburkan api.

Sabari tak dapat berkata-kata.

Mata=

buah

27 Sim.Macam

.17.213 Juru antar sedih melihat Sabari, tetapi tak ada waktu

untuk bersedih-sedih sebab banyak surt panggilan

berperkara yang harus diantar. Juru antar sibuk

macam madu angin

Manusia

=madu

28 Sim.Macam

.18.299 “Karena itu, Boy,” kata Ukun, “tolong jangan gila

dulu. Biarlah kami mencari Zoro dan Lena dulu.

Kalaukami gagal, silahkan nanti kalau kau mau

menjadi gila, tak ada keberatan dariku dan Tamat

sebagai kawan-kawanmu. Untuk sementara ini tahan

dulu.” Sabari diam saja. Diam macam kuburan.

Sifat=

tempat

29 Sim.Macam

.19.326 Lena dan Zoro masih tak tau rimbanya. Raib, macam

ditelan bumi. Keadaan Ukun dan Tamat semaikn

menyedihkan. Orang-orang udik itu macam mesin

yang terlalu berat bekerja. Mereka selalu lelah, haus,

dan lapar. Tamat melihat lagi alamat sahabat pena

Lena. Pesimis dia meliaht tiga tempat yang harus

mereka kunjungi, yaitu Padang, Bukuttinggi, dan

Singkep. Masihkah mereka sanggup menempuh

perjalanan itu?

Raib=

bumi

30 Sim.Macam

.20.326 Lena dan Zoro masih tak tau rimbanya. Raib, macam

ditelan bumi. Keadaan Ukun dan Tamat semaikn

menyedihkan. Orang-orang udik itu macam mesin

yang terlalu berat bekerja. Mereka selalu lelah, haus,

Manusia

=mesin

Page 8: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

62

dan lapar. Tamat melihat lagi alamat sahabat pena Lena. Pesimis dia meliaht tiga tempat yang harus

mereka kunjungi, yaitu Padang, Bukuttinggi, dan

Singkep. Masihkah mereka sanggup menempuh

perjalanan itu?

31 Sim.Macam

.21.343 Hari itu juga, waktu bersepeda dengan santai menuju

pasar. Zuraidah terperanjat karena seorang pria tiba-

tiba telah berada di sampingnya. Berlari mengikuti

kecepatan sepedanya. Pria itu berambut pendek

model tentara. Rambut di atas telinga kanan kirinya

dicukur habis, yang tertinggal hanya rambut di

bagian atas sehingga kepala orang itu macam

ditudungi tempurung kelapa. Dia tak berkumis, tak

pula berjenggot, wajahnya klimis licin macam

mangkuk Tiongkok.

Kepala=

kelapa

32 Sim.Macam

.22.343 Hari itu juga, waktu bersepeda dengan santai menuju

pasar. Zuraidah terperanjat karena seorang pria tiba-

tiba telah berada di sampingnya. Berlari mengikuti

kecepatan sepedanya. Pria itu berambut pendek

model tentara. Rambut di atas telinga kanan kirinya

dicukur habis, yang tertinggal hanya rambut di

bagian atas sehingga kepala orang itu macam

ditudungi tempurung kelapa. Dia tak berkumis, tak

pula berjenggot, wajahnya klimis licin macam

mangkuk Tiongkok.

Wajah=

mangkuk

33 Sim.Macam

.23.343 “Ri, kaukah itu Boi?!”

Sabari tak menjawab, dia terus berlari sambil

tersenyum. Zurai terpana karena baru kemaren

melihat Sabari awut-awutan macam hantu akar baru

keluar dari pohon aren.

Manusia

=hantu

34 Sim.Macam

.24.374 “Bung Sabari!” Tanpa ambil tempo, dia bergegas

mengambil kunci motor bebeknya. Berita yang sama

juga didengar oleh Izmi.

Juru antar berdoa agar motornya tidak rewel.

Doanya terkabul, sekali engkol motornya langsung

melengking. Dia ngebut macam orang dikejar iblis.

Kecepatannya sangat mencemaskan, 25 kilometer per

jam.

Terburu-

buru=ket

akutan

35 Sim.Macam

.25.352 “Jangan menoleh!” orang itu membentak.

Sabari terkejut melihat seseorang di belakangnya,

memunggunginya. Sepintas tampakorang itu tinggi

besar seperti Arnold Awasanaseger dalam Film

Terminator. Lehernya seperti pohon kelapa.

Lengannya berbongkah-bongkah macam batu granit

di Pantai Tanjong Tinggi.

Manusia

=batu

36 Sim.Macam Di tengah kegembiraan itulah, sore Minggu itu Manusia

Page 9: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

63

.26.180 Sabari terperanjat melihat ibu beruanya tergopoh-gopoh mendatanginya. Sabari menyongsongnya. Kata

ibu mertuanya Sabari terpaku macam patung, lalu

mendadak dia berlari pontang-panting ke rumah

Lena. Sampai di

=patung

37 Sim.Seper-

ti.01.113

Toharun berpamitan kepada mereka, tapi tak memberi

tahu mau merantau ke mana. Mungkin ke Bangka,

Palembang, atau Jakarta untuk mengejar cita-citanya

menjadi Menteri Olahraga Republik Indonesia.

Setelah berpamitan, lelaki yang besar seperti lemari

itu tak ada kabar beritanya

Orang=

lemari

38 Sim.Seper-

ti.02.180

Direngkuhnya Lena, dinaikkannya ke boncengan

seperti menaikkan karung beras enam puluh kilo,

lalu dilarikannya perempuan hamil tua itu dengan

cara menuntun sepeda tanpa menyadari bahwa dia

akan lebih cepat jika sepeda itu dinaikinya. Seorang

lelaki dengan wajah panik menuntun sepeda dan

seorang perempuan dengan perut yang besar duduk di

boncengannya, terpontal-pontal di atas jalan berbatu-

batu, membuat orang yang melihatnya terpingkal-

pingkal.

Orang=

karung

beras

39 Sim.Seper-

ti.03.182

Sabari memberikan anak itu boneka Zorro. Si kecil

menggenggamnya, tak pernah mau melepaskannya.

Jadilah Sabari menamainya Zorro. Jika mendengar

Sabari menyebut Zorro, anak itu menoleh-noleh

mencari sumber suara. Di telinga Sabari tawanya

seperti air hujan yang berjatuhan di danau

Tawa=

air hujan

40 Sim.Seper-

ti.04.265

Lincah tangan ibu menggarisgambar hidung.

“Mulutnya?”

Bibir atasnya seperti dua bukit yang bertemu, bibir

bawahnya seperti lengkung perahu, mulutnyaselalu

tersenyum.” Ibu berusaha menggambar sebaik

mungkin sesuai keterangan Sabari.

Bibir=

gunung

41 Sim.Seper-

ti.05.265

Lincah tangan ibu menggarisgambar hidung.

“Mulutnya?”

“Bibir atasnya seperti dua bukit yang bertemu, bibir

bawahnya seperti lengkung perahu, mulutnyaselalu

tersenyum.” Ibu berusaha menggambar sebaik

mungkin sesuai keterangan Sabari.

Bibir=

perahu

42 Sim.Seper-

ti.06.265

“Matanya, Boi?”

“Bulu matanya lentik Bu, matanya indah sekali

seperti mata ibunya. Bola matanya coklat dan bening.

Bentuk matanya seperti buah kenari muda.”

Mata=

buah

kenari

43 Sim.Seper-

ti.07.310

Rambut Ukun bergaya belah samping, jambulnya

diteguhkan dengan minyak rambut Thanco hijau

sehingga gempa bumi 6,5 sekala Rhicter takkan

Tokoh=

super

hiro

Page 10: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

64

mampu menggoyangkannya. Dia berkacamata netral yang dibelinya di kaki lima dekat Masjid

Baiturachman, Banda Aceh. Senyumnya kalem. Dari

leher ke atas dia tampak seperti Spiderman saat

sedang menjadi orang biasa.

44 Sim.Seper-

ti.08.352

Sabari terkejut melihat seseorangdi belakangnya,

memunggunginya. Sepintas orang itu tinggi besar

seperti Arnold Swasanaseger dalam filem Terminator.

Lehernya seperti pohon kelapa.

Orang=

pohon

kelapa

45 Sim.Seper-

ti.09.371

Juru antar tetap menunggu. Matanya lekat menatap

belokan tadi. Masih diharapnyaSabari berbelok di

situ. Meski jauh tertinggal, Sabari akan disambutnya

bak seorang juara. Akan disalaminya dengan kuat

sesuai janjinya di garis start tadi. Namun, hampir

satu jam dia menunggu, sabari tak kunjung muncul.

Belokan itu kosong melompong seperti perasaan

juru antar.

Perasaan

=jalana

yang sepi

46 Sim.Ibarat

.01.267

Bagi lena hidup ini terlalu singkat untuk dilewatkan

dengan orang yang tak setia. Penyelewengan adalah

penyakit kambuhan yang harus di basmi dengan

sekali bidik. Selingkuh ibarat ular yang menggigit

ekornya sendiri, takkan berkesudahan.

Seling-

kuh =

ular

47 Sim.Laksa

na.01.135

,ombak terlempar kepesisir dalam bentuk gulungan-

gulungan kecil, semakin lama, semakin pelan,

semakin lemah, laksana armada yang lelah bertempur ditengah samudra, kalah lalu pulang.

Ombak=

armada

B 1 Met.A.01.

01

Meski tersembul di antara gumpal awan April,

purnama kedua belas terang benerang. Begitu terang

sehingga Sabari yang duduk sendiri di beranda, sedih,

kesepian, dan merana, dapat melihat gurat nasib di

telapak tangan kirinya.

Guratan

tangan=

nasib

2 Met.A.02.

01

Tak ada yang dapat dipahaminya, telapak tangannya

adalah anak-anak sungai yang tak tentu mana hulu

mana hilirnya. Sabari terombang-ambing diriyaknya,

timbul, tenggelam. Dibekapnya pensil itu, bunga-

bunga ilalang beterbangan dalam dadanya.

Tangan=

sungai

3 Met.A.03.

07

Lady Diana adalah kembang dunia yang selalu

membesarkan hati orang miskin, kata mereka. Jika

ada berita Lady Diana mengunjungi kampung miskin

nun di belahan dunia antah-berantah, mereka

mendekatkan telinga ke radio atau berkerumun di

depan televisi umum, Sanyo hitam putih, empatbelas

inci, di pekarangan balai kampung.

Orang=

bunga

4 Met.A.04.

09.

Soal cinta Sabari tak kenal dan tak suka. Cinta adalah

kata yang asing cinta adalah racun manis penuh tipu

muslihat. Cinta adalah burung merpati dalam topi

Sifat=

hewan

Page 11: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

65

pesulap. Cinta adalah tempat yang jauh, sangat jauh, dan urusan konyol orang dewasa.

5 Met.A.05.

24

Akan tetapi, Amiru diam saja. Tak mau dia

mengecilkan hati ayahnya yang sedang dilanda awan-

awan ilmiah. Lebih-lebih karena dia tau makna radio

itu bagi ayahnya. Serius dia menonton aksi ayahnya.

Melihat anaknya memandangnya dengan penuh

kagum, Amirza semakin gesit.

Awan=

ilmu

6 Met.A.06.

34

Sementara itu nun jauh di pojok selasar itu Sabari

yang belum sadar dari pukau saat Lena datang tadi,

kembali diserbu pesona yang seluruh dirinya tak

dapat menanggungnya. Dilihatnya Lena berjalan

seakan-akan melayang-layang lebih memesona

daripada saat dia datang tadi sebab sekarang dia

tersenyum berbunga-bunga.

Kata

kerja=

bunga

7 Met.A.07.

51

Dia tesenyum karean ingin menjadi seperti ayahnya,

yakni dapat menjadi sengan karena hal-hal yang

kecil. Seni menyenagi hal-hal kecil. Itulah sabuk

hitamnya.

Sifat=

benda

8 Met.A.08.

62

“Tahukah kau, Boi, langit adalah sebuah keluarga.

Lihat awan yang berarak-arak itu, tak terpisahkan

dari angin. Coba bagaimana kau bisa memisahkan

awan dari angin?”

Sabari terpesona pada pertanyaan itu.

alam=

manusia

9 Met.A.09.

66

Dia suka Senin. Senin adalah langkah awal menuju

segala-galanya. Senin mengandung semua kebaikan

dari hari-hari. Senin buah manis dari pohon

minggu. Senin adalah hari yang disayangi tuhan dan

di benci iblis, dan senin ini akan menjadi hari yang

paling indah dalam hidupnya.

Hari=

tumbu-

han

10 Met.A.10.

85

Alhasil, ketika hasil ujian geometri diumumkan, nilai

Lena bebek berenag, atau 2. Nilai Ali Mahmud alias

Bogel Leboi juga bebek berenang. Nilai ukun bangku

terbalik. Nilai Tamat, bangku terbalik alias 4 koma

bebek berenang.

Nilai=

hewan

11 Met.A.11.

85

Alhasil, ketika hasil ujian geometri diumumkan, nilai

Lena bebek berenag, atau 2. Nilai Ali Mahmud alias

Bogel Leboi juga bebek berenang. Nilai Ukun

bangku terbalik. Nilai Tamat, bangku terbalik alias 4

koma bebek berenang.

Nilai=

benda

12 Met.A.12.

111

Dia melamun di bawah pohon akasia dekat gerbang

sekolah, tempat dia biasa menungguLena dan

kecanduan akan kelebat ajaib perempuan itu naik

sepeda. Lima detik tak lebih, lalu segala hal

sepanjang hari itu akan berlinag madu.

Hari=

benda

13 Met.A.13. Gelisah, hampir putus asa, kesana kemari anak kecil Pintu=

Page 12: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

66

88 itu menawarkan diri, tetapi pintu tertutup untuknya.

Dalamkekecewaan yang dalam, dia ber doa dan

terkabul. Di dinding kantor dinas pasar

dilihatnyapengumuman lomba balap sepeda di ibu

kota kabupaten.

peluang

14 Met.A.14.

238

Abu Meong kembali dari dapur dengan gaya berjana

seperti orang habis melemparkan bola boling, lalu

meloncat lagi ke pangkuan Sabari. Mereka duduk

memandangi purnama kedua belas hingga rembulan

tersembunyi di balik awan-awan sisik Januari.

Sisik

hewan=

bulan

keterang

an waktu

15 Met.A.15.

238

Sering dia melakukan rutinitasnya, bangun subuh,

cepat-cepat menjerang air untuk membuat susu.

Tergesa-gesa karea bangun agak terlambat. Aduk ini,

aduk itu, masukkan ke botol susu. Bergegas ke kamar

lagi, tetapi terkejut karena Zoro tidak ada sabari

tersandar di dinding, tubuhnya lunglai. Dia

bersimpuh di lantai, tersedu-sedu tangisnya.

Setiap hari Sabari dicekik kerinduan sekaligus

kecemasan akan keadaan anaknya. Oleh karena itu,

dalam waktu singkat hidupnya merosot.

Kata

kerja=

perasaan

16 Met.A.16.

296

“Jangan sungkan berpantun, berpepatah. Pantun

adalah madu bahas, pepatah adalah harta bahasa.

Pakailah kata-kata seperti wahai, kiranya,

seandaniya, bilamana, manakal, sudikah,

berkenankah, sediakah, gerangan, semua itu

perbendaharaan bahasa Indonesia yang mengah dan

bermutu tinggi. Kata-kata itu mencerminkan kualitas

watak orang yang mengucapkannya.

Madu=

bahasa

17 Met.A.17.

296

“Jangan sungkan berpantun, berpepatah. Pantun

adalah madu bahas, pepatah adalah harta bahasa.

Pakailah kata-kata seperti wahai, kiranya,

seandaniya, bilamana, manakal, sudikah,

berkenankah, sediakah, gerangan, semua itu

perbendaharaan bahasa Indonesia yang mengah dan

bermutu tinggi. Kata-kata itu mencerminkan kualitas

watak orang yang mengucapkannya.

Harta=

bahasa

18 Met.A.18.

266

Pesannya untuk kawan-kawannya dan dirinya sendiri

terutama, jika menghadapi pasangan yang selingkuh:

get out, don’t look back. Berkali-kali Jon membujuk

Lena dan meminta ampun macam orang lebaran,

tetapi Lena adalah perempuan besi dengan pendirian

yang lebih tegak dari pada tiang bendera di lapangan

Merdeka.

Manusia

=besi

19 Met.A.19.

321

Sahabat pena di Metro dan Tulang Bawang memberi

informasi yang sama soal Lena. Meski kecewa, di

Lampunglah Ukun menemukan berliannya wejangan

Berlian=

wejangan

Page 13: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

67

Bu Norma tentang kekayaan bahasa. Penjelajahan mereka dari Kerui Ke Tulang Bawang meliputi

wilayah Lampung Pesisir, Pubian, dan Abung dengan

perbendaharaan kata yang berbeda. Ukun merasa

berwisata bahasa.

20 Met.A.20.

344

Sudah lama ditunggunya kesempatan untk menguji

kemampuan motor benek tuanya itu, kesmpatan emas

itu akhirnya tiba.

Kesempa

tan=

emas

C

.

1 Per.Benda

mati.01.01.

Malam senyap, tak ada suara kecuali bunyi kafilah-

kafilah angin berembus dari selatan, menampar-

nampar atap rumbia, menyelisik daun delima,

menjatuhkan buah kenari menepis permukaan Danau

Merantik, menyapu padang, lalu terlontar jauh, jauh

ke utara. Sesekali burung-burung pipit yang tidur di

gulma terbangun, bercuit-cuit berebut tempat tidur,

lalu senyap lagi.

Angin=

menam-

par

2 Per.Benda

mati.02.02

Kucing yang telah berjanji pada dirinya sendiri,untuk

ikut Sabari sampai ajal menjemput, juga merana.

Biduk rumah tangganya pesis rumah tangga Sabari,

telah karam. Marleni, istrinya, telah minggat, direbut

kucing garaong dari pasar pagi Tanjong Pandan yang

tak tahu adat. Bentuk rumah sabari pun macam orang

kesepian, bongkok, mau tumpah, kurang percaya diri.

Sebatang pohon delima di pojok kanan pekarangan

ikut-ikutan kesepian. Mereka termasuk pohon delima

itu, rindu kepada Marlena, Marleni dan terutama,

Zoro.

Rumah=

kesepian

3 Per.Benda

Mati.03.05

Bahasa yang asing dan irama yang aneh darinegri-

negri yang jauh kemerosok, timbul tenggelam,

menguing dari radio kuno yang tutup belakangnya tak

tahu sudah minggat ke mana, sehingga tampak

rangkaian kabel berkelak-kelok semau-maunya di

antara tabung-tabung berdebu, lalu secara ajaib

mengeluarkan bunyi, bahkan musik, bahkan orang

berkata-kata.!

Tutup

Radio=

minggat

4 Per.Benda

Mati.04.06

Di atas tombol fine tuning ada tulisan PHIL dari

bahan berkilau. Lalu ada jejak tulisan LIP di

sampingnya, menandakan radio itu telah mengalami

masa-masa yang jaya sekaligus perjuangan yang

sulit.

Radio=

kejayaan

5 Per.Benda

Mati.05.06

Di atas tombol fine tuning ada tulisan PHIL dari

bahan berkilau. Lalu ada jejak tulisan LIP di

sampingnya, menandakan radio itu telah mengalami

masa-masa yang jaya sekaligus perjuangan yang

sulit.

Radio=

pejuang

6 Per.Benda Radio itu diletakkan dengan penuh hormat di atas Radio=

Page 14: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

68

Mati.06.06 lemari rendah berkaca. Harap maklum, segala sesuatu yang terbuat dari kaca dianggap mewah di

Kampung Nira. Meski rupanya kaca lemari itu hanya

plastik serupa kaca.

hormat

7 Per.Benda

Mati.07.15

Pernah karena ingin mendengar siaran lagsung

pertandingan bulu tangkis Thomas Cap Indonesia

versus Malaisia yang disiarkan RRI secara langsung,

ayahnya meminjam kuali ibunya. Diulurnyaseutas

kawat yang panjang dari antena radio lalu

ditautkannya ujung kawat itu pada telinga kuali

yang dipasang di atap rumah.

Alat

pendeng-

ar

(telinga)

=Kuali

8 Per.Benda

Mati.08.16

Yang terjadi adalah pada suatu malam hujan lebat,

antena di puncak pohon gayam itu disambar petir.

Akibatnya, bukan hanya antena itu hangus menjadi

arang, melainkan juga pohon gayam layu sebelah.

Ayah amiru yang telah khidmat mendengarkan

lagu”Green Green Grass of Home” terpelanting dari

tempat duduk. Radio itu mengerang sebentar,

berasap-asap lalu pingsan.

Radio=

pingsan

9 Per.Benda

Mati.09.

135

Perahu-perahu nelayan yang ditambatkan di

dermaga dimain-mainkan ombak, bunyi mereka

saling terantk menambah sepi. Pohon ketapang

menunduk saja. Angin, asing laksamana,bahkan tak

dapat menggerakkan selembar pun daunnya.

Perahu=

dipermai

nkan

10 Per.Benda

Mati.10.

229

Lama dia berdiri memandangi persimpangan jalan di

ujung sana, tempat terakhir dia melihat Zorro. Sendi-

sendi tubuhnya lumpuh. Dia bahkan tak mampu

memegang tali balon gas. Balon-balon itu terlepas,

terbang menyedihkan ke angkasa.

Balon=

menyedi

hkan

11 Per.Benda

Mati.11.

323

Sisir telah rontok gigi-giginya, saputangan telah

berubah menjadi lap montir motor untuk mengelap

busi. Sepatu jenggel ala biduan orkes Melayu yang

mengkilap dan mendebarkan itu telah berubah

menjadii sandal jepit Daimatu. Yang masih tampak

gagah hanya koper aluminium yang kuncinya juga

sudah minggat sehingga koper itu harus diikat tali

rami.

Koper=

gagah

12 Per.Benda

Mati.12.

323

Sisir telah rontok gigi-giginya, saputangan telah

berubah menjadi lap montir motor untuk mengelap

busi. Sepatu jenggel ala biduan orkes Melayu yang

mengkilap dan mendebarkan itu telah berubah

menjadii sandal jepit Daimatu. Yang masih tampak

gagah hanya koper aluminium yang kuncinya juga

sudah minggat sehingga koper itu harus diikat tali

rami.

Kunci=

minggat

13 Per.Benda Tak tahu apa yang merasukinya, kontan juru surat Motor=

Page 15: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

69

Mati.13.

344

terpancing. Sudah lama ditunggunya kesempatan untuk menguji kemampuan motor bebek tuanya itu,

kesempatan emas itu akhirnyaa tiba. Sepasang

Langsung di-geber-nya gas motornya untuk mengejar

Sabari dan Zurai. Motor kuno itu menjerit-jerit.

menjerit

14 Per.Hewan.

01.02 Seekor kuciny berbulu hitam, tetapi telah berubah

menjadi abu-abu, karena suka tidur di tungku,

melompat ke pangkuannya. Kucing yang telah

berjanji pada diirinya sendiri, untuk ikut Sabari

sampai ajal menjempu, juga merana. Biduk rumah

tangganya persis rumah tangga Sabari.

Kucing=

berjanji

15 Per.Hewan.

02.02 Biduk rumah tangganya persis rumah tangga Sabari.

Marleni, istrinya, telah minggat, direbut kucing

garong dari pasar pagi Tanjong Pandan yang tak

tahu adat.

Marleni

(kucing)

=minggat

16 Per.Hewan.

03.02 Biduk rumah tangganya persis rumah tangga Sabari.

Marleni, istrinya, telah minggat, direbut kucing

garong dari pasar pagi tanjong pandan yang tak tahu

adat.

Kucing=

tak

beradab

17 Per.Hewan.

04.04 Abu Meong, nama kucing tadi, melompat dari

pangkuan juragannya lalu melangkah menuju dapur

dengan gaya seperti orang yang habis melemparkan

bola boling . penuh gaya tetapi palsu. Selain patah

hati, kucing dapur itu juga menderita tekanan batin,

Sejak tikus-tikus dirumah itu minggat.

Kucing=

menderi-

ta

18 Per.Hewan.

05.02 Abu Meong, nama kucing tadi, melompat dari

pangkuan juragannya lalu melangkah menuju dapur

dengan gaya seperti orang yang habis melemparkan

bola boling . penuh gaya tetapi palsu. Selain patah

hati, kucing dapur itu juga menderita tekanan batin,

Sejak tikus-tikus dirumah itu minggat.

Tikus=

minggat

19 Per.Hewan.

06.02 Tetangga kiri kanan bilang, tikus-tikus itu tak tahan

karena Sabari selalu muram, tak ceria seperti dulu.

Buncai tukangkredit alat-alat rumah tangga malah

menyebarkan gosip tak sedap. Katamya tikus-tikus itu

terjun kedalam sumur, mengakhiri hidup mereka,

Tikus=

terjun

20 Per.Hewan.

07.30 Layaknya orang yang kena sambar cinta pertama, dia

serba salah, susah tidur. Miring ke kiri salah, ke

kanan salah. Telentang dia malu, karena cicak-cicak

mengejeknya.

Cicak=

menge-

jek

21 Per.Hewan.

08.154 Berbeda dari kambing orang lain, kambing dalam

naungan, bimbingan, dan penyaoman lelaki penyabar

itu lebih sehat dan cepat hamil. Petugas dari

Departemen Peternakan Pusat datang mmeninjau dan

memuji Sabari habis-habisansehingga sabari merasa

celananya kekecilan. Peternak kambing teladan, kata

Kambing

=terse-

nyum

Page 16: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

70

mereka menjuluki sabari. Penyuluh tersenyun, Sabari tersenyum Menteri Pertanian tersenyum, kambng-

kambing juga ikut tersenyum.

22 Per.Hewan.

09.136 Sepasang burung terakup yang tadi kehujanan

bertengger malas di dahan pohon santigi. Burung

yang berpembawaan murung itu tampak semakin

melankolis karena sayapnya basah.

Burung=

murung

23 Per.Hewan.

10.136 Marleni yang telah hilang selama delapan tahun

akhirnya pulang. Betina itu mengibas-ngibaskan

ekornya dengan manja, mata lendut tanpa dosanya

mendelik-delik genit. Mau pingsan Abu Meong

dibuatnya.

Kucing=

genit

24 Per.Hewan.

11.136 Marleni yang telah hilang selama delapan tahun

akhirnya pulang. Betina itu mengibas-ngibaskan

ekornya dengan manja, mata lendut tanpa dosanya

mendelik-delik genit. Mau pingsan Abu Meong

dibuatnya.

Kucing=

pingsan

25 Per.Tum-

buhan.01.0

2

Bentuk rumah sabari pun macam orang kesepian,

bongkok, mau tumpah, kurang percaya diri. Sebatang

pohon delima di pojok kanan pekarangan ikut-

ikutan kesepian. Mereka termasuk pohon delima itu,

rindu kepada Marlena, Marleni dan terutama, Zoro.

Pohon

delima=

kesepian

26 Per.Tum-

buhan.02.1

35

Perahu-perahu nelayan yang ditambatkan di dermaga

dimain-mainkan ombak, bunyi mereka saling terantk

menambah sepi. Pohon ketapang menunduk saja.

Angin, asing laksamana,bahkan tak dapat

menggerakkan selembar pun daunnya.

Pohon

ketapang

=menun-

duk

27 Per.Kata.0

1.

Dia sedikit limbung sebab telah enam tahun cita-

citanya itu pingsan.

Citacita=

pingsan

28 Per.Kata.0

2.32

Sabari mengarungi hari demi hari bak mengarungi

samudra waktu. Akhirnya, tibalah hari pengumuman

yang mendebarkan itu. Sejak siang sabari sudah

bercokol di pekarangan gedung MPB. Belum pernah

dia merasa waktu berjalan begitu lambat sekaligus

ceat. Cepat sekaligus lambat. Membingngkan.

Waktu=

berjalan

D 1 Dep.Benda

.01.03

Maka, Sabari gelisah, lalu kecewa, lalu mederita.

Tentu kemudian khalayak ramai tak habis pikir

melihat seorang lelaki hanya terpaku pada satu

perempuan, tak dapat dibelok-belokkan ke

perempuan lain, seolah dunia ini selebar saputangan

Lena.

Terpaku/

dibelok-

belokkan

2 Dep.Benda

.02.17

Ayah yang keras, begitu semua anaknya menganggap

Markoni. Markoni sadar akan hal itu, tetapi tak dapat

mengubahnya. Sistem militan yang diterapkannya di

rumah adalah akibat dari penyesalan paling besar

dalam hidupnya, yang tak ada hari dilaluinya tanpa

Keras

Page 17: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

71

menyesalinya, yaitu tidak sempat sekolah tinggi.

3 Dep.Benda

.03.25

Sementara itu, nun di pojok selasar itu, Sabari yang

belum sadar dari pukau saat Lena datang tadi,

kemabi diserbu pesona yang seluruh dirinya tak dapat

menanggungnya. Dilihatnya Lena berjalan seakan-

akan melayang-layang, lebih memesona daripada

saat dia datang tadi, sebab sekarang dia tersenyum

berbunga-bunga.

Melayan

g-layang

4 Dep.Benda

.04.39

Sabari tak terpengaruh oleh suara-suara yang

mengecilkan hati itu. Baginya itu bunyi distorsi radio,

menguing-nguwinglah sesuka kalian.

Distorsi

radio

5 Dep.Benda

.05.40

Sabari tak terpengaruh oleh suara-suara yang

mengecilkan hati itu. Baginya itu bunyi distorsi radio,

mmenguing-guinglah sesuka kalian. Dia fokus kepada

Lena dia tak mau dan tak dapat pindah ke frekuensi

lain.

Frekuen-

si

6 Dep.Benda

.06.266

Pesannya untuk kawan-kawannya dan dirinya sendiri

terutama, jika menghadapi pasangan yang selingkuh:

get out, don’t look back. Berkali-kali Jon membujuk

Lena dan meminta ampun macam orang lebaran,

tetapi Lena adalah perempuan besi dengan pendirian

yang lebih tegak dari pada tiang bendera di lapangan

Merdeka.

Tiang

bendera

7 Dep.Benda

.07.133

Melalui celah dinding papan, Amiru melihat ayahnya

memutar-mutar tombol tuning lalu hinggap di siaran

RRI. Lagu kebangsaan “Indonesia Raya”

berkumandang. Amiru tersenyum melihat ayahnya

bangkit dan berdiri tegak.

Hinggap

8 Dep.Kata.

01.86

Saban malam Amiru susah tidur karena kesepian, tak

ada lagibunyikemerosok gelombang radio. Dia sedih

karena ayahnya telah kehilangan hiburan satu-

satunya. Otaknya berputar cepat dan sekonyong-

konyong semangatnya meletup. Dia seakan baru

menemukan resolusi hidupnya, yaitu dia ingin bekerja

keras untuk mencari uang.

Meletup

9 Dep.Kata.

02.86

Saban malam Amiru susah tidur karena kesepian, tak

ada lagibunyikemerosok gelombang radio. Dia sedih

karena ayahnya telah kehilangan hiburan satu-

satunya. Otaknya berputar cepat dan sekonyong-

konyong semangatnya meletup. Dia seakan baru

menemukan resolusi hidupnya, yaitu dia ingin bekerja

keras untuk mencari uang.

Berputar

10 Dep.Hewa

n.09.228

Seperti kebiasaanya ZorroDi dalam boncengan rotan

yang disematkan di setang sepedah dia tak berhenti

berkicau-kicau.

Berkicau

E 1 Ale.Nama Hari terakhir adalah ujian Bahasa Indonesia. Sabari Isaac

Page 18: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

72

tokoh.01.

11

tersenyum simpul. Dijawabnya semua soal dengan tenag. Cincai. Dilihatnya nun di sana, Ukun

mengaduk-aduk rambut. Sabari tersenyum lagi.

Diarah pukul 5.00, Tamat tecenung, tampak tertekan

batinnya. Sabari kembali tersenyum. Maaf siswa lain

boleh jago Matematika, IPA, Bahasa Inggris,

Geografi, Biologi, tetapi Sabari adalah Isaac

Newton-nya Bahasa Indonesia.

Neuton

2 Ale.Nama

tokoh.02.

18

Melihat anaknya, Tuan Razak membayangkan

Marchese Guglielmo Marconi, ilmuan jempolan

keturunan Irlandia Italia, manusia pertama yang

mampu menyeberangkan pesan tanpa kabel melintasi

Samudra Atlantis.

Marchese

Guglielm

o Marconi

3 Ale.Nama

tokoh.03.

58

Sbari meninggalkan Ukun, Tamat dan Toharun, yang

berdiri terpaku. Dihampirinya majalah dinding,

dicopotnya tulisan Lena itu, dilipatnya dengan

tenang, lalu dibawanya pergi. Langkahnya seperti

langkah Julius Caesar usai menghancurkan pasukan

Germania. Satu langkah kemenanagn gilang-

gemilang, kemenagan bagi mereka yang sabar,

pantang menyerah, berani bermimpi.

Julius

Gaesar

4 Ale.Kisah.

01.124

Ukun beralih ke Yuyun, penjaga kebun binatang.

Terang-terangan Yuyun bilang bahwa dia tak mau

pacaran dengan lelaki yang wajahnya macam

penjahat dalam pelem si buta dari gua hantu.

Si Buta

dari Gua

Hantu

5 Ale.Kisah.

02.191

“Aih, Kawan, apa yang kualami ini belum apa-apa.

Kalian tahu? Florentino Ariza menunggu cinta

Fermina Daza hampir 52 tahun! Aku, Sabari bin

Insyafi mencintai Marlena binti Markoni baru

sebentar saja, belumlah seberapa.”

“Siapa kau bilang?! Florintino Hamzah?” tanya

Tamat.

Florentin

o Ariza

dan

Fermina

Daza

6 Ale.Kisah.

03..191

Beberapa minggu kemudian ada desas-desus Lena

ingin menceraikan Sabari. Banyak orang memang

sudah menduga kisah rumah tangga Sabari akan

berakhir tak ubahnya sandiwara radio Putri Limau

Manis, tetapi dengan segenap kenaifannya. Sabari tak

percaya.walau begitu tak ayal gelisahnya.

Putri

Limau

Manis

7 Ale.Kisah.

04.

Mata Zorro tak berkedip,wajahnya tegang melihat

ayahnya bersilat-silat meniru jurus pendekar

Yakiniku membasmi penjahat di negeri Teriyaki.

Akhirnya pendekar jagoannya menag Zorro bersorak-

sorak girang.

Yakiniku

8 Ale.Kisah.

05.237

Sabari mengalami situasi sudah jatuh tertimpa

tangga, lalu menginjak paku dan pakunya karatan,

mengandung bahaya tetanus. Semua orang telah pergi

Nabi

Nuh

Page 19: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

73

naik kapal Nabi Nuh, dia ditinggal sendiri, tak diajak, yang tertinggal hanya dua orang, dia dan sepi.

9 Ale.Trage-

di.01.335

Dia teringat salah satu tragedi kemanusiaan terbesar

di Australia, yaknisaat pemerintah Australia

memisahkan secara paksa anak-anak Aborigin dari

orang tua mereka. Anak-anak itu kemudian disebut

stolen generation, generasi yang dicuri.

Stolen

Generati

on

Page 20: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

74

Lampiran 4 Tabel Analisis Data

No

Kode

Data

Data

Konteks Analisis

Bentuk Fungsi

Gaya/Tanda Penjelasan Untuk Penjelasan

1. Sim.Se

rupa.0

1.06.

Radio itu

diletakkan dengan

penuh hormat di

atas lemari rendah

berkaca. Harap

maklum, segala

sesuatu yang

terbuat dari kaca

dianggap mewah di

Kampung Nira.

Meski rupanya

kaca lemari itu

hanya plastik

serupa kaca.

Data tersebut

merupakan wujut

penjelasan

pengarang dalam

menggambarkan

keadaan rumah

yang dihuni oleh

tokoh. Pengarang

ingin menunjukkan

bahwa tokoh

tersebut termasuk

dalam kalangan

orang miskin.

Simile/

Serupa

Kata serupa dalam data

tersebut merupakan

pembanding dua hal

yang berbeda yaitu

plastik dengan kaca.

Lapisan plastik yang

kaku dan tampak bening

diumpamakan sebagai

kaca. Sehingga data

tesebut dianggap

sebagai gaya bahasa

Simile karena

menggunakan kata

Serupas sebagai

pembanding secara

eksplisit.

Menjelaskan Data “kaca lemari itu

hanya plastik serupa

kaca” berfungsi untuk

memperkuat

penggambaran tokoh

sebagai orang miskin

selain itu sebagai

penjelas maksud

pengarang dalam

menggambarkan

sebuah benda yaitu

almari kepada

pembaca agar

pembaca dapat

mengimajinasikan

bentuk almari yang

dimaksud oleh

pengarang.

2. Sim.Ba

k.01.13

.

Sabari menerima

pensil dengan

tangan yang

dirasakannya tak

lagi merupakan

bagian dari

tubuhnya. Dia

tertegun karena tak

pernah melihat

mata manusia

Data tersebut

merupakan narasi

pengarang ketika

menjelaskan situasi

dimana Sabari

menerima

pensilnya kembali

dari Marlena yang

tadinya direbut

untuk menyalin

Simile/Bak Kata bak merupakan

salah satu kata yang

termasuk dalam gaya

bahasa perumpamaan.

Jika diartikan dalam

KBBI kata tersebut

memiliki arti bagaikan.

Data di samping

terdapat kata bak yang

digunakan oleh

Sebagai

hiasan Data tersebut tampak

lebih indah karean

menggunakan

perumpamaan bak

purnama kedua belas,

pengarang

menggunaka kata bak

untuk

membandingkan

mata dengan bulan

Page 21: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

75

seindah mata anak perempuan itu.

Begitu indah, teduh

tetapi berkilau.

Bak purnama

kedua belas.

jawaban ujian. Dalam data

tersebut pengarang

mendeskripsikan

tokoh bernama

Marlena melalui

sudut pandang

Sabari

menggunakan kata

bak, dimana kata

tersebut digunakan

untuk pembanding

antara mata

manusia dengan

bulan purnama.

pengarang untuk mengumpamakan mata

yang indah seperti bulan

purnama. Berbeda

dengan data

sebelumnya, bahwa data

ini termasuk dalam

kategori bahasa kias

karena pada

kenyataannya tidak ada

mata manusia yang

dapat bersinar seperti

bulan purnama.

seolah-olah pengarang ingin

menunjukkan bahawa

tokoh yang bernama

Marlena memiliki

paras yang rupawan.

Dengan adanya

perumpamaan

tersebut sebagai

hiasan maka cerita

nampak semakin

indah.

3. Sim.M

acam.0

4.40

Lain waktu

Zuraidah berkata

bahwa Lena suka

lompat jauh. Tak

ada angin tak ada

hujan, tahu-tahu

Sabari menggondol

juara pertama

lompat jauh tingkat

SMA. Gayanya

melompat macam

belalang sembah.

Izmi bertepuk

tangan.

Data di samping

merupakan wujud

penggambaran

pengarang dalam

mengungkapkan

bahwa Sabari

sangat tertarik

dengan Marlena

sehingga mencari

tahu melalui

Zuraidah. Wujud

ketertarikan Sabari

dapat dilihat dari

penjelasan

pengarang ketika

Sabarai tiba-tiba

menjadi juara

lompat jauh karena

Simile/

Macam

Pada data di samping

terdapat kata macam

yang digunakan oleh

pengarang untuk

menggambarkan

gerakan melompat si

tokoh utama

diumpamakan seperti

gerakan lompat

belalang. Jika benar-

benar dilihat gerakan

lomaptan manusia

dengan gerakan

lompatan belalang

sembah sangatlah

berbeda, maka dengan

demikian data tersebut

termasuk dalam

Memperkuat

, menghibur,

memperinda

h.

Dalam narasi tersebut

pengarang ingin

memperkuat apa yang

ingin disampaikan

kepada pembaca

bahwa Sabari sangat

tertarik dengan

Marlena. Untuk

menghibur pembaca

pengarag

mengumpamakan

manusia seperti

belalang dengan

demikiaan pembaca

akan

mengimajinasikan si

tokoh melakukan

lompatan yang seperti

Page 22: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

76

lompatannya yang seperti belalang.

kategori bahasa kias. belalang. Tujuan adanya perumpamaan

tersebut adalah untuk

memperindah cerita

agartidak terlihat

datar.

4. Sim.D/

Seperti

.02.180

Direngkuhnya

Lena,

dinaikkannya ke

boncengan seperti

menaikkan karung

beras enam puluh

kilo, lalu

dilarikannya

perempuan hamil

tua itu dengan cara

menuntun sepeda

tanpa menyadari

bahwa dia akan

lebih cepat jika

sepeda itu

dinaikinya.

Seorang lelaki

dengan wajah

panik menuntun

sepeda dan

seorang

perempuan dengan

perut yang besar

duduk di

boncengannya,

terpontal-pontal di

Data tersebut

terdapat pada

narasi tokoh dalam

menggambarkan

situasi dimana

Marlena yang telah

hamil besar akan

melahiran. Sabari

sebagai suami

marlena diminta

Ibu mertuanya

untuk

mengantarkannya

ke klinik.

Pengarang

berusaha

menggambarkan

betapa paniknya

Sabari membawa

seorang wanita

yang kesakitan

karena akan

melahirkan.

Simile/

Seperti

Dalam data di samping

pengarang

menggunakan kata

seperti untuk

menyamakan Marlena

dengan Karumg beras.

Sehingga peneliti

menganggap bahwa

data tersebut merupakan

gaya bahasa Simile.

Tentu saja manusia

dengan karung beras

adalah sesuatu yang

berbeda sehingga data

tersebut dapat dikatakan

dalam gaya bahasa kias.

Menjelaskan

,

menimbulka

n gelak

tawa, hiasan.

Untuk memunculkan

imajinasi pembaca

pengarang

mengumpamakan

Marlena seperti

karung beras.

Pengarang ingin

menggambarkan

keadaan yang dialami

tokoh secara jelas

namun tetap

menghibur dengan

menggunakan gaya

bahasa perbandingan.

Selain untuk

menghibur data

tersebut juag

berfungsi untuk

hiasan karena

menyamakan

manusia dengan

karung dengan

demikian cerita lebih

berwarna.

Page 23: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

77

atas jalan berbatu-batu, membuat

orang yang

melihatnya

terpingkal-pingkal.

5. Sim.E/

Ibarat.

01.267

Bagi Lena, hidup

ini terlalu singkat

untuk dilewatkan

dengan orang yang

tak setia.

Penyelewengan

adalah penyakit

kambuhan yang

harus dibasmi

dengan sekali

bidik. Selingkuh

ibarat ular yang

menggigit ekornya

sendiri, tak

berkesudahan.

Sama seperti data-

data sebelumnya

bahwa data tersebut

terdapat pada

narasi pengarang

dalam

menyampaikan

pesan pengarang

kepada pembaca

melalui sudut

pandang Marlena

dalam menilai

sebuah

perselingkuhan.

Data tersebut

menggambarkan

perceraian Marlena

dengan Jon Pijareli

dikarenakan

perceraian.

Simile/Ibarat Kata ibarat dalam data

tersebut digunakan

pengarang untuk

menjelaskan pendapat

tokoh “Marlena” akan

sebuah perselingkuhan.

Dengan kata lain dapat

berarti bahwa seseorang

yang telah berselingkuh

maka akan terus

berselingkuh. Antara

kata selingkuh dengan

seekor ular merupakan

dua hal yang berbeda.

Maka peneliti menilai

bahwa data tersebut

termasuk dalam gaya

bahasa kias.

Menjelskan,

memperkuat,

hiasan.

Secara tidak langsung

data tersebut

merupakan

penjelasan pengarang

dalam

mengungkapkan

pendapat kepada

pembaca mengenai

perselingkuhan.

Dengan

mengibaratkan

perselingkuhan

dengan ular yang

menggigit ekornya

sendiri maka akan

memperkuat

pemahaman pembaca

dalam mencerna

maksud pengarang.

Dengan

membandingkan

sesuatu yang berbeda

maka akan

membangun cerita

yang lebih hidup

karena adanya unsur

keindahan.

6. Sim.La Setelah hujan Data tersebut Simile/ Laksana dalam KBBI Menjelaskan Sesuai dengan

Page 24: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

78

ksana.

01.135

lebat, matahari bersinar lagi.

Bersama angin

yang tenag, ombak

terlempar kepesisir

dalam bentuk

gulungan-gulungan

kecil, semakin

lama, semakin

pelan, semakin

lemah, laksana

armada yang lelah

bertempur ditengah

samudra, kalah

lalu pulang.

merupakan prolog pengarang dalam

cerita baru yang

berjudul “Saat

langit Menjadi

Biru”. Dalam

prolog tersebut

pengarang

bertujuan untuk

menggambarkan

suasana di pinggir

pantai yang sepi.

Laksana dapat berarti seperti. Dalam data tersebut

terlihat bahwa

pengarang

menggunakan kata

laksana agar pembaca

dapat menyamakan

antara pantai dengan

rombongan pasukan

tempur. Hal itu

bertujuan untuk

mejelasakan keadaan

tokoh utama yang

sedang sedih tak ada

semangat.

Memperkuat

,Menghidup

k-an objek

mati,

konteksnya data tersebut

menunjukkan seting

tempat yang berada

di tepi pantai dengan

suasana sunyi.

Dengan

menggunakan

laksana pengarang

mengumpamakan

gelombang air laut

yang semakin

melemah seperti para

armada yang lemah

setelah bertempur.

Menyamakan

gelombang dengan

armada bertujuan

untuk menghidupkan

suasana karena

gelombang

merupakan benda

mati namun

ditampakkan seolah-

olah hidup karena

bisa merasa

kelelahan.

7. Met.A.

01.07.

Lady Diana adalah

kembang dunia yang selalu

membesarkan hati

orang miskin, kata

mereka. Jika ada

Data tersebut

mendeskripsikan

Ledy Diana sebagai

sosok yang

digemari oleh

penduduk

Metafora/

Kembang

dunia

Data disamping adalah

gaya bahasa kias

perbandingan metafora

karena data tersebut

menunjukkan adanya

perumpamaan antara

Menjelaskan

,memperkuat

,menstimulu

s asosiasi.

Data tersebut pada

dasarnya menjelaskan

tentang sosok Lady

Diana sebagai

kembang dunia. Data

tesebut merujuk pada

Page 25: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

79

berita Lady Diana mengunjungi

kampung miskin

nun di belahan

dunia antah-

berantah, mereka

mendekatkan

telinga ke radio

atau berkerumun di

depan televisi

umum, Sanyo hitam

putih, empatbelas

inci, di pekarangan

balai kampung.

Kampung Nira. Kampung Nira

merupakan salah

satu tempat dalam

cerita tersebut.

Untuk

menggambarkan

kegemaran para

penduduk

Kampung Nira

maka Lady Diana

di ibaratkan seperti

kembang dunia

yang adapat

diartikan sebagai

sosok yang

namanya terkenal

di seluruh dunia

dikarenakan

kebaikannya.

dua hal yang berbeda secara implisit tanpa

menggunakan kata

pembanding. Gaya

bahasa perbandingan

yang terlihat dalam data

tersebut terletak pada

Lady Diana dan

kembang dunia. Lady

Diana merupakan nama

seseorang sedangkan

kembang desa merujuk

pada julukan. Julukan

kembang dunia yang

diberikan kepada Lady

Diana dapat diartikan

sebagai gambaran

terhadap seseorang yang

terkenal memiliki citra

yang baik. dengan

demikian data tersebut

dapat dikategorikan ke

dalam gaya bahasa kias.

paragraf berikutnya yang menjelaskan

tentang Kampung

Nira, dengan

demikian maka data

tersebut bertujuan

untuk menstimulus

ingatan pengarang

dalam mengaitkan

data tersebut dengan

paragraf sebelumnya.

8. Met.A.

02.09.

Soal cinta Sabari

tak kenal dan tak

suka. Cinta adalah

kata yang asing

cinta adalah racun

manis penuh tipu

muslihat. Cinta

adalah burung

merpati dalam topi

pesulap. Cinta

Data tersebut

dalam konteks

menjelaskan bahwa

tokoh Sabari yang

belum mengenal

apa itu cinta.

Pengarang

mngungkapkan arti

cinta dari sudut

pandang seseorang

Metafora/

cinta=burung

Kata cinta yang di

umpamakan seperti

burung merpati dalam

topi pesulap tidak dapat

diartikan seperti apa

yang tertulis. Sehingga

pembaca perlu

menafsirkan sendiri apa

yang dimaksud oleh

pengarang tentang cinta.

Mejelaskan,

menghidupk

-an objek

mati, untuk

hiasan.

Pengarang ingin

menjelaskan arti dari

kata cinta dalam

prespektif orang yang

belum merasakan

jatuh cinta.

Pengarang

mengartikannya

secara tidak langsung

dengan

Page 26: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

80

adalah tempat yang jauh, sangat jauh,

dan urusan konyol

orang dewasa.

yang belum merasakan jatuh

cinta kepada lawan

jenis.

Dari situlah peneliti menyimpulkan bahwa

data tersebut termasuk

dalam kategori gaya

bahasa kias. cinta dan

burung merpati

merupakan dua hal yang

berbeda namun

pengarang sengaja

mempersamakannya

untuk memberikan

kebebasan kepada

pembaca dalam

mengartikan kata cinta

aggar lebih hidup.

mengambarkan seperti merpati dalam

topi pesulap,

pembaca akan

mengimajinasikan

sendiri arti cinta

tersebut. Dengan

pengimajinasian yang

metaforis maka cerita

akan nampak

semakin indah.

9. Met.A.

04.34

Sementara itu nun

jauh di pojok

selasar itu Sabari

yang belum sadar

dari pukau saat

Lena datang tadi,

kembali diserbu

pesona yang

seluruh dirinya tak

dapat

menanggungnya.

Dilihatnya Lena

berjalan seakan-

akan melayang-

layang lebih

memesona

daripada saat dia

datang tadi sebab

Dalam data

tersebut pengarang

berusaha untuk

menggambarkan

keadaanSabariyang

telah terpesona

oleh paras cantik

Marlena. Selain itu

pengarang juga

menjelaskan

perasaan Marlena

yang sedang

bahagia karena

telah lulus ujian.

Metafora/

senyum=

bunga

Data tersebut

menunjukkan adanya

persamaan antara

tenyum dengan bunga,

kedua hal tersebut

sangat lah jauh berbeda

namun di samakan

secara langsung

sehingga membentuk

makna baru yang

berbeda dari makna

masing-masing kata

yang dipersamakan.

Frasa tersenyum

berbunga-bunga dapat

diartikan sebagai

gambaran perasaan

orang yang sangat

Menjelaskan

,

memperkuat,

memperinda

h.

Data di samping

menunjukkan bahwa

pengarang ingin

menjelaskan perasaan

tokoh yang sedang

bahagia. dengan

mengumpamakan

senyum Marlena

yang indah bagaikan

bunga maka akan

mempertegas bahwa

tokoh yang bernama

marlena adalah

seseorang yang

sangat cantik. Pada

dasarnya Marlena

memang cantik

namun pengarang

Page 27: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

81

sekarang dia

tersenyum

berbunga-bunga.

bahagia. Dengan demikian peneliti

mengangab bahwa data

di samping merupakan

gaya bahasa metafora

yang termasuk dalam

bahasa kias karena

memiliki arti yang

berlainan.

ingin memperindah lagi dengan

menambahkan unsur

keindahan bunga

dalam ceritanya.

10. Met.A.

13.238

Sering dia

melakukan

rutinitasnya,

bangun subuh,

cepat-cepat

menjerang air

untuk membuat

susu. Tergesa-gesa

karena bangun

agak terlambat.

Aduk ini, aduk itu,

masukkan ke botol

susu. Bergegas ke

kamar lagi, tetapi

terkejut karena

Zoro tidak ada

sabari tersandar di

dinding, tubuhnya

lunglai. Dia

bersimpuh di

lantai, tersedu-sedu

tangisnya.

Setiap hari Sabari

dicekik kerinduan

Pengarang

menceritakan

tentang keseharian

Sabari dalam

merawat sang buah

hatinya yaitu Zoro.

Namun karena

Zoro telah diambil

oleh Ibu

kandungnya yaitu

Marlena. Sabari

sangat terpukul dan

merasa kesepian

karean dipisahkan

dengan Zoro.

Dengan perasaan

demikan Sabari

sangat merasa

tersiksa sehingga

pengarang

menggambarkan

seolah-olah Sabari

tercekik setiap hari.

Metafora/

cekik=rindu

Dicekik merupakan kata

kerja yang biasanya

dilakukan oleh manusia

dengan tangan,

sedangkan kerinduan

adalah sebuah perasaan

naluri seseorang

terhadap sesuatu yang

lain. Maka dari itu data

tersebut dikategorikan

dalam Gaya bahasa kias

metafora karean telah

membandingkan secara

langsung dua hal yang

berbeda.

Menjelaskan

,

menguatkan,

memperinda

h.

Data tersebut

merupakan

penjelasan pengarang

tentang keadaan

Sabari yang telah

dipisahkan dengan

Zoro oleh Marlena.

Denagn adanya

penggunaan frasa

dicekik kerinduan

pengaran ingin

menunjuukan betapa

tersiksanya tokoh

Sabari kepada

pembaca dengan

menggambarkan

seolah-olah Sabari

telah dicekik, akan

tetapi sebenarnya

Sabari tidak dalam

keadaan dicekik

siapapun.

Penggunaan diksi

dicekik akan memper

Page 28: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

82

sekaligus kecemasan akan

keadaan anaknya.

Oleh karena itu,

dalam waktu

singkat hidupnya

merosot.

indah kalimat jika dibandingkan dengan

pengarang hanya

menyampaikan

bahwa sabari

merasakan kerinduan.

11. Met.A.

16.266

Pesannya untuk

kawan-kawannya

dan dirinya sendiri

terutama, jika

menghadapi

pasangan yang

selingkuh: get out,

don’t look back.

Berkali-kali Jon

membujuk Lena

dan meminta

ampun macam

orang lebaran,

tetapi Lena adalah

perempuan besi

dengan pendirian

yang lebih tegak

dari pada tiang

bendera di

lapangan Merdeka.

Pengarang ingin

menyampaikan

pesan kepada

pembaca tentang

perselingkuhan

melalui sudut

pandang Marlena.

Namun dalam data

tersebut lebih

mengacu pada sifat

dari tokoh yang

bernama Marlena.

Pengarang

menunjukkan sifat

kaku dan tegas

Marlena kepada

pembaca dengan

menggunakan gaya

bahasa

perumpamaan yaitu

dengan

mengumpamakan

si tokoh dengan

besi.

Metafora/

orang=besi

Frasa Perempuan besi

dalam data di samping

menunjukkan adanya

penggunaan gaya

bahasa metafora yaitu

dengan menyamakan

seorang perempuan

dengan benda mati yang

disebut besi. Dengan

penggabungan kedua

kata tesebut

memberikan makna

yang berbeda dari kata

sesungghnya. Seperti

yang diketahui bahwa

perempuan adalah

sebutan untuk manusia,

sedangkan besi adalah

untuk benda mati yang

kuat dan terbuat dari

logam. Namun dengan

penggabungan dua kata

tersebut maka terjadi

pergesena makna yaitu

menjadi perempuan

tangguh.

Menguatkan,

sebagai

hiasan,

Gaya bahasa yang

digunakan oleh

pengarang berfungsi

untuk menguatkan

bahwa pengarang

menggambarkan

watak si tohoh yang

bernama Marlean

adalah sosok yang

tegas, kuat

pendiriannya, keras

kepala, untuk lebih

mudah di pahami

oleh pembaca maka

sifat tersebut di

umpamkan dengan

besi. Dengan cara

menyampaikan

secara tidak langsung

watak Marlena itu

membuat cerita

semakin menarik

karean pembaca akan

lebih berimajinasi

dalam

menggambarkan

Page 29: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

83

watak sesuai dengan pemahammanya.

12 Per.Be-

nda

mati.01

.01.

Malam senyap, tak

ada suara kecuali

bunyi kafilah-

kafilah angin

berembus dari

selatan,

menampar-

nampar atap

rumbia, menyelisik

daun delima,

menjatuhkan buah

kenari menepis

permukaan Danau

Merantik, menyapu

padang, lalu

terlontar jauh, jauh

ke utara. Sesekali

burung-burung

pipit yang tidur di

gulma terbangun,

bercuit-cuit

berebut tempat

tidur, lalu senyap

lagi.

Data tersebut

terdapat pada

halaman pertama di

cerita pertama

dimana pengarang

ingin

menggambarkan

situasi atau latar

seting ketika Sabari

sebagi tokoh utama

sedang berada di

beranda rumahnya

yang berada di

pelosok dengan

dibuktikan oleh

adanya hembusan

angin, danau,

padang, gulam dan

burung pipit yang

bercuit-cuit.

Personifikasi

/Rumbia

Menampar merupakan

kata kerja yang hanya

bisa dilakukan oleh

manusia, sehingga data

tersebut dapat dikatakan

personifikasi karena

yang dimaksud dalam

data tersebut adalah

agin yang berhembus

kencang. Angin yang

berhembus diibaratkan

dapat menampar atap

rumbia merupakan

sebuah kiasan karena

kata menampar

digunakan ketika

telapak tangan

seseorang memukul

sesuatu dengan keras.

Menjelaskan

,

memperinda

h,menghidup

k-an objek

mati.

Diliat dari konteknya

data tersebut

berfungsi untuk

menjelaskan seting

tempat tinggal tokoh

utama. Pengarang

ingin menunjukkan

bahwa tokoh utama

merupakan

masyarakat pedesaan

yang tinggal jauh dari

keramaian. Dengan

adanya gambaran

alam tersebut

deskripsi yang

disampaikan oleh

pengarang nampak

lebih indah

dibayangkan.

13 Per.A/

benda

mati.02

.02

Kucing yang telah

berjanji pada

dirinya

sendiri,untuk ikut

Sabari sampai ajal

menjemput, juga

merana. Biduk

Data tersebut

terdapat pada awal

cerita yang

menggambarkan

kondisi kediaman

tokoh utama yang

tampak sepi dan

Personifikasi

/Rumah

Dalam data tersebut

terdapat penggambaran

rumah yang diibarakna

seakan akan kesepian

layaknya manusia,

sehingga data tersebut

termasuk dalam gaya

Menghidupk

an objek

mati

Dalam hal ini fungsi

utama gaya bahasa

personifikasi dalam

data tersebut adalah

menghidupkan objek

mati. Rumah adalah

suatu benda yang tak

Page 30: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

84

rumah tangganya pesis rumah tangga

Sabari, telah

karam. Marleni,

istrinya, telah

minggat, direbut

kucing garaong

dari pasar pagi

Tanjong Pandan

yang tak tahu adat.

Bentuk rumah

sabari pun macam

orang kesepian,

bongkok, mau

tumpah, kurang

percaya diri.

Sebatang pohon

delima di pojok

kanan pekarangan

ikut-ikutan

kesepian. Mereka

termasuk pohon

delima itu, rindu

kepada Marlena,

Marleni dan

terutama, Zoro.

kurang terawat. bahasa perbandinagn personifikasi. Data

tersebut termasuk dalam

gaya bahasa kias karena

mengumpamakan

rumah yang dapat

merasakan kesepian

layaknya manusia.

bernyawa, namun untuk

mengembangkan

imajinasi pembaca

pengarang

menggambarkanruma

h tersebut seolah-olah

hidup seperi manusia

yang dapat

merasakan kesepian.

14 Per.B/

hewan.

01.02.

Seekor kucing

berbulu hitam,

tetapi telah

berubah menjadi

abu-abu, karena

suka tidur di

tungku, melompat

Data di samping

termasuk dalam

konteks narasi

pengarang ketika

menjelaskan objek

lain sebagai

pendukung cerita.

Personifikasi

/Kucing

Data di samping

merupakan jenis gaya

bahasa kias

perbandingan

personifikasi karena

dalam data tersebut

menggambarkan seolah

Memperkuat Sesuai koteks data

tersebut berfungsi

untuk memperkuat

asumsi bahwa

kehidupan tokoh

untama sangatlah

menyedihkan.

Page 31: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

85

ke pangkuannya. Kucing yang telah

berjanji pada

diirinya sendiri,

untuk ikut Sabari

sampai ajal

menjempu, juga

merana. Biduk

rumah tangganya

persis rumah

tangga Sabari.

Objek tersebut adalah kucing

hitam peliharaan si

tokoh utama.

Dalam data

tersebut

digambarkan

bahwa si kucing

ingin tinggal

bersama tokoh

utama hingga mati.

olah kucing dapat melakukan sesuatu hal

seperti manusia yaitu

berjanji. Jika diartikan

berjanji merupakan

ucapan yang

menyatakan kesediaan

dan kesanggupan untuk

mellakukan sesuatu.

Namun pada kodratnya

seekor kucing hanyalah

hewan peliharaan yang

tidak dapat

berkomunikasi atau

mengungkapkan sesuatu

seperti manusia. Namun

seekor hewan akan

menunjukkan

kesetiaannya kepada

pemiliknya dengan

tidak meninggalkan

majikannya dalam

keadaan apapun.

Pengarang menyebutkan

kehidupan mereka

sangat kesepian

lantaran sama-sama

ditinggalkan oleh

istrinya. Penggunaan

kata kiasan pada

kucing yang dapa

melakukan sesuatu

seperti yang

dilakukan oleh

manusi yaitu berjanji,

akan memberikan

kesan tersendiri

bahwa kucing ituakan

setia walau dalam

keadaan susah.

15 Per.He

wan.08

.154

Berbeda dari

kambing orang

lain, kambing

dalam naungan,

bimbingan, dan

penyaoman lelaki

penyabar itu lebih

sehat dan cepat

hamil. Petugas dari

Departemen

Data tersebut

menjelaskan

tentangsifat tokoh

utama. Selain

memiliki sifat sabar

sebagai sifat utama.

Pengaran juga

menggambarkan si

tokoh memiliki

sifat yang telaten

Personifikasi

/ kambing

Data tersebut dianggap

sebagai gaya bahasa

kias perbandingan

personifikasi

dikarenakan

penggunaan kata

tersenyum pada hewan.

Dalam kehidupan nyata

tersenyum adalah

sesuatu yang dilakukan

Menguatkan Data tersebut

khususnya pada

bagain perumpamaan

kambing yang daat

tersenyum memiliki

fungsi sebagai

penguat gambaran

pengarang dalam

mewujudkan situasi

yang bahagia. seperti

Page 32: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

86

Peternakan Pusat datang mmeninjau

dan memuji Sabari

habis-habisan

sehingga sabari

merasa celananya

kekecilan. Peternak

kambing teladan,

kata mereka

menjuluki sabari.

Penyuluh

tersenyun, Sabari

tersenyum Menteri

Pertanian

tersenyum,

kambng-kambing juga ikut

tersenyum.

dibuktikan dengan kemampuannya

dalam mengurus

hewan

peliharaannya yaitu

kambing.

oleh manusia, namun pengarang

mengungkapkan bahwa

hewan juga dapat

melakukan seuatu yang

dilakukan oleh manusia

salah satunya adalah

tersenyum.

yang tampak pada cerita tersebut

pengrang sebenarnya

ingin memperlihatkan

situasiyang bahagia

dengan kekaguman

kepada Sabari atas

ketelatenannya daam

mengurus kambing.

16 Per.

Benda0

1.05

Bahasa yang asing

dan irama-irama

yang aneh dari

negeri-negeri yang

jauh kemerosok,

timbul tenggelaam,

menguing dari

radio kuno yang

tutup belakangnya

tak tahu sudah

minggat ke mana,

sehingga tampak

rangkaian kabel

berkelok-kelok

Data tersebut

merupakan

deskripsi

pengarang dalam

menjelaskan

kondisi dari Radio

lama yang

merupakan hiburan

satau-satunya bagi

keluarga kecil yang

tinggal

bersamanya.

Personifikasi

/Tutup Radio

Data tersebut dianggap

sebagai gaya bahasa

personifikasi karean

adanya perumpamaan

benda mati yaitu tutup

belakang radio seolah-

olah tampak hidup

dengan adanya

keterangan bahwa itu

dapat minggat

(meninggalkan radio).

Perumpamman tersebut

disebut juga sebagai

kiasan karean benda

Menghidupk

an objek

mati

Penggunaan gaya

bahasa personifikasi

dalam data tersebut

berfungsi untuk

menghidupkan objek

mati dengan

demikian cerita akan

tampak lebih

menarik. Seperti yang

diketahui bahwa

tutup baterai radio

merpakan benda mati

yang tak bernyawa,

tak bisa berjalan, tak

Page 33: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

87

semau-maunya diantara tabung-

tabung berdebu,

lalu secara ajaib

mengeluarkan

bunyi, bahkan

musik, bahkan

orang berkata-

kata.

mati yang tak bernyawa pasti tidak dapat

berpindah dengan

sendirinya.

bisa bergerak , atau meninggalkan

tempatnya dengan

sendirinya. Namun

dalam data tersebut

tutup baterai yang

telah hilang

diumpakana seperti

manusi yang dapat

pergi semaunya

sendiri meninggalkan

radio.

17 Dep.Be

nda.01.

03.

Maka, Sabari

gelisah, lalu

kecewa, lalu

mederita. Tentu

kemudian khalayak

ramai tak habis

pikir melihat

seorang lelaki

hanya terpaku

pada satu

perempuan, tak

dapat dibelok-

belokkan ke

perempuan lain,

seolah dunia ini

selebar saputangan

Lena.

Data di samping

merupakan narasi

pengarang dalam

menjelaskan

perasaan Sabari

ketika cintanya tak

terbalaskan namun

tetap mencintai

meski banyak

menerima

penolakan.

Terpaku/

dibelok-

belokkan

Dalam data tersebut

unsur yang

pembandingnya adalah

seseorang dan paku.

Pembandingan tersebut

dimaksudkan untuk

memberikan kesan

terhadap sifat manusia

kepada yang lain tidak

mudah goyah seperti

halnya benda mati yang

terpaku sehingga tidak

mudah bergerak dan

goyah. Kenapa data

tersebut dalam kategori

depersonifikasi, karena

dalam data tersebut

memasukkan unsur

penyama yaitu tidak

mudah goyah dari kata

terpaku kedalam sifat

Memperkuat Penggunaan gaya

bahasa

depersonifikasi dalam

data tersebut adalah

untuk memperkuat

alasan bahawa tokoh

yang bernama Sabari

dalam hidupnya

hanya mencintai

Marlena. Penggunaan

kata terpaku

menunjukkan adanya

pendirian yang sangat

kuat sehingga tidak

dapat diubah atau

dipindah-pindahkan.

Page 34: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

88

manusia.

18 Dep.Be

nda.02.

17.

Ayah yang keras,

begitu semua

anaknya

menganggap

Markoni. Markoni

sadar akan hal itu,

tetapi tak dapat

mengubahnya.

Sistem militan yang

diterapkannya di

rumah adalah

akibat dari

penyesalan paling

besar dalam

hidupnya, yang tak

ada hari dilaluinya

tanpa

menyesalinya, yaitu

tidak sempat

sekolah tinggi.

Data tersebut

merupakan

gambaran dari

tokoh yang

bernama Markoni.

Pengarang

menggambarkan

tokoh Markoni

memiliki sifat yang

sangat keras

dikarenakan

pengalaman pahit

yang pernah ia

rasakan.

Depersonifi-

kasi/

Keras

Maksud dari data

tersebut adalah sifat

seorang ayah yang amat

kaku tidak bisa

dibantah. Namun

pengarang

menggunakan kata

keras yang esensinya

merujuk pada sesuatu

benda mati yang padat

dan keras seperti batu

atau besi. Sehingga data

tersebut merupakan

depersonifikasi karena

memasukkan unsur

benda mati kepada sifat

manusia. Kedua hal

tersebut memiliki unsur

yang sama yaitu

diam,tidak

bergerak.sedangkan

komponen pembedanya

adalah Ayah merupakan

manusia yang memiliki

tubuh dan jiwa

sedangkan keras adalah

sesuatu yang padat dan

kuat.

Memperinda

h Dalam data tersebut

pengarang

memasukkan unsur

benda mati yaitu

kerasa untuk

menggambarkan sifat

yang dimiliki oleh

Markoni. Oleh sebab

itulah pembaca lebih

mudah

membayangkan

karakter Markoni

sehingga cerita

tampak semakin

menarik. Dengan

demikian penggunaan

gaya bahasa

depersonifikasi dalam

data tersemut

berfungsi untuk

hiasan

Page 35: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

89

19 Dep.A/

benda.

05.40

Sabari tak

terpengaruh oleh

suara-suara yang

mengecilkan hati

itu. Baginya itu

bunyi distorsi

radio, menguing-

guinglah sesuka

kalian. Dia fokus

kepada Lena dia

tak mau dan tak

dapat pindah ke

frekuensi lain.

Data tersebut

merupakan

penjelasan

pengarang bahwa

Sabari hanya

menginginkan

Marlena tidak ada

wanita lain selain

Marlena.

Depersonifi-

kasi/frekuens

i.

Dalam data tersebut

terdapat kata frekuensi

yang digunakan untuk

menggambarkan

keinginan seseorang.

Maka dari itu data

tersebut merupakan

gaya bahasa

depersonifikasi karena

pada umumnya kata

frekuensi digunakan

untuk jaringan suara

elektronik seperti radio,

namun dalam data

tersebut digunakan pada

keinginan tokoh

(manusia).

Memperkuat

. Tujuan pengarang

dalam mengunakan

gaya bahasa

depersonifikasi dalam

data tersebut adalah

untuk memperkuat

gambaran bahawa

tokoh yang bernama

Sabari hanya

menginginkan

Marlena. Sebelum

menggunakan kata

frekuensi pengarang

telah mengatakan

bahawa Dia fokus

kepada Lena itu

sudah menunjukkan

bahwa tidak ada

wanita lain selian

Lena, namun dengan

adanya penambahan

kata frekuensi

pengaran ingin

memperkuat lagi

gambarannya.

20 Dep.A/

benda.

06.266

Pesannya untuk

kawan-kawannya

dan dirinya sendiri

terutama, jika

menghadapi

pasangan yang

Depersonifi-

kasi/tiang

bendera.

Pendirian dan tiang

bendera merupakan dua

hal yang sangat berbeda

namun dalam data

tersebut pengarang

menyamakkannya

Memperkuat Dalam data tersebut

tokoh yang bernama

Lena adalah tokoh

yang berpembawaan

tangguh. Untuk

menggambarkan sifat

Page 36: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

90

selingkuh: get out, don’t look back.

Berkali-kali Jon

membujuk Lena

dan meminta

ampun macam

orang lebaran,

tetapi Lena adalah

perempuan besi

dengan pendirian

yang lebih tegak

dari pada tiang

bendera di

lapangan Merdeka.

karena memiliki sifat yang sama yaitu tegak.

Maka dari itulah data

tersebut dapat

dikategorikan dalam

gaya bahasa kias

perbandingan

depersonifikasi karean

karean menumpamakan

manusia seperti benda.

demikian maka pengaran

menyamakannya

dengan benda yang

kuat. Sebelumnya

lena telah disamakan

dengan besi kemudan

pengarang menambah

tiang bendera sebagai

gambaran untuk

pendiriannya yang

kokoh sebagai

penguat.

21 Dep.Be

nda.07.

133

Melalui celah

dinding papan,

Amiru melihat

ayahnya memutar-

mutar tombol

tuning lalu

hinggap di siaran

RRI. Lagu

kebangsaan

“Indonesia Raya”

berkumandang.

Amiru tersenyum

melihat ayahnya

bangkit dan berdiri

tegak.

Data tersebut

menunjukkan

Amiru yang berada

di dalam kamar

melihat ayahnya di

depan radio yang

berada di raung

tamu. Ayahnya

yang gemar

mendengarkanradio

kala itu sedang asik

memutar-mutar

tombol tuning

untuk mencari

jaringan siaran

radio RRI.

Depersonifi-

kasi/hinggap.

Kata hinggap

merupakan kata yang

digunakan pada hewan

yang bersayap

kemudian berhenti pada

suatu tempat. Namun

dalam data tersebut

pengaran

menggunakannya pada

seseorang, dengan

demikan secara tidak

langsung pengarang

membandingan manusia

dengan hewan yang

seakan-akan dapat

terbang dan berhenti

pada suatu tempat.

Memperinda

h. Penggunaan kata

hinggap dalam data

tersebut berfungsi

sebanagi hiasan

sehingga tampak

lebih indah. Jika

dilihat darai

konteksnya

penggunaan kata

hinggap dapat diganti

dengan kata berhenti

dan menetap.

22 Ale.A/ Hari terakhir Data tersebut Alegori/Isaac Isaac Newton adalah Memperkuat Tujuan pengarang

Page 37: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

91

nama

tokoh.0

1.11.

adalah ujian Bahasa Indonesia.

Sabari tersenyum

simpul.

Dijawabnya semua

soal dengan tenag.

Cincai. Dilihatnya

nun di sana, Ukun

mengaduk-aduk

rambut. Sabari

tersenyum lagi.

Diarah pukul 5.00,

Tamat tecenung,

tampak tertekan

batinnya. Sabari

kembali tersenyum.

Maaf siswa lain

boleh jago

Matematika, IPA,

Bahasa Inggris,

Geografi, Biologi,

tetapi Sabari

adalah Isaac

Newton-nya Bahasa Indonesia.

menunjukkan bahwa Sabari

adalah siswa yang

sangat mengusai

bidang mata

pelajaran Bahasa

Indoneisa. Dengan

mengambarkan

ketika iia

mengikuti ujian

Bahasa Indonesia

masuk SMA. Ia

mengerjakan

semua pertanyaan

dengan mudah.

Neuton tokoh ilmuan yang terkenal di bidang

fisika. Namanya sering

disebut-sebut apabila

menyangkut keilmuan.

Dalam data tersebut

pengarang menyamakan

tokoh Sabari dengan

Isaac Newton, karena

Sabari dalam ceritanya

adalah seseorang yang

cerdas dalam bidang

bahasa. Data tersebut

termasuk dalam bahasa

kias karena

menunjukkan adanya

penggambaran tokoh

utama dalam karya fiksi

dengan seseorang

ilmuan yang benar-

benar ada

dalam menyamakan tokoh utama dengan

tokoh ilmuan fisika

adalah memperkuat

pendapatnya bahwa

Sabari ahli dalam

bidang Bahasa

Indoneisa layaknya

para ilmuan

terdahulu.

23 Ale.Kis

ah.01.1

24

Ukun beralih ke

Yuyun, penjaga

kebun binatang.

Terang-terangan

Yuyun bilang

bahwa dia tak mau

pacaran dengan

lelaki yang

Data di samping

dalam konteks

menjelaskan tokoh

Ukun menggoda

Yuyun namun

ditolak lantaran

tidak mau pacaran

dengan orang yang

Alegori/

Cerita Si

Buta dari

Goa Hantu

Data tersebut

emnggunakan gaya

bahasa alegori karan

pengarang

membandingkan cerita

nyata di dalam novel

dengan tokoh yang

berada di cerita Si buta

Asosiasi

imajinasi

pembaca

Dengan adanya

penggunaan gaya

bahasa Alegori

tersebut maka

pembaca diajak untuk

menyambungkan

cerita yang ada di

dalam novel “Ayah”

Page 38: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

92

wajahnya macam penjahat dalam

pelem si buta dari

gua hantu.

memiliki wajah seperti penjahat.

dari goa hantu. dengan cerita yang ada di “Si Buta darai

Goa Hantu”.

24 Ale.Kis

ah.02.1

91

Beberapa minggu

kemudian ada

desas-desus Lena

ingin menceraikan

Sabari. Banyak

orang memang

sudah menduga

kisah rumah

tangga Sabari akan

berakhir tak

ubahnya sandiwara

radio Putri Limau

Manis, tetapi

dengan segenap

kenaifannya.

Sabari tak

percaya.walau

begitu tak ayal

gelisahnya.

Data tersebut

menggambarkan

keadaan dimana

Lena ingin

menceraikan Sabari

yang memang dari

awal tidak ingin

menikah

dengannya. Dengan

keadaan demikain

pengarang

menyamakannya

dengan sebuah

kisah sandiwara

radio yang berjudul

“Putri Limau

Manis”.

Alegori/kisah Data tersebut termasuk

alegori karena

pengarang menyamakan

kisah cinta dalam

ceritanya dengan kisah

putri limau manis. Hal

yang diperbandingkan

dalam data tersebut

adalah kisah nyata

sabari dengan kisah

putri limau manis.

25 Ale.Kis

ah.04.2

37

Sabari mengalami

situasi sudah jatuh

tertimpa tangga,

lalu menginjak

paku dan pakunya

karatan,

mengandung

bahaya tetanus.

Semua orang telah

pergi naik kapal

Data tersebut

menggambarkan

Sabari yang berada

dalam situasi yang

sangat terpuruk

karean semua

orang yang dia

sayangi satu

persatu telah pergi

meninggalkannya.

Alegori/kisah

.

Data tersebut termasuk

dalam gaya bahasa

alegori karena

menyambungkan kisah

yang dialami Sabari

dengan kisah nabi Nuh.

Tentu saya data tersebut

termasukk dalam bahasa

kiasan karean dua kisah

tersebut sangatlah

Menguatkan Dilihat dari

konteksnya data

tersebut

menunjukkan ketika

Sabari ditinggal oleh

orang-orang yang

dicintainya. Hal itu

digunakan untuk

memperkuat

gambarannya dengan

Page 39: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

93

Nabi Nuh, dia ditinggal sendiri,

tak diajak, yang

tertinggal hanya

dua orang, dia dan

sepi.

berbeda tidak ada kaitannya, namun

pengarang dengan

perumpamaannya

menjadian dalam satu

cerita.

cara menyamakan layaknya orang-orang

pergi menggunakan

kapal Nabi Nuh

ketika

meninggalkannya

sediri.

Page 40: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

94

Lampiran 5 Sinopsis Novel Ayah Karya Andrea Hirata

Novel yang berjudul Ayah adalah karya dari seorang novelis bernama Andrea

Hirata. Novel ini bercerita tentang kisah cinta si tokoh utama yang bernama Sabari. Kisah

cintanya dimulai pada pandangan pertam dengan seorang gadis yang bernama Marlena.

Mereka bertemu pada saat ujian Bahasa Indonesia untuk seleksi masuk sekolah SMA.

Sabari memiliki tiga sahabat yang sangat baik dan peduli padanya. Ketiga sahabat itu

ialah Ukun, Tamat dan Toharun. Mereka ber-empat selalu bersama dengan berbagai

kekonyolannya. Diantara mereka ber-empat, pada awalnya hanya Sabari yang tidak

tertarik dengan yang namanya cinta atau pun seorang wanita. Ia selalu merasa bahwa

cinta adalah racun manis penuh tipu muslihat. Sehingga ia selalu merasa jijik jika

mendengar teman-temannya bercerita tentang putri-putri kecil yang mereka gemari.

Namun semua itu berubah 180 derajat ketika Sabari bertemu dengan Marlena. Pada saat

itu Marlena yang sedang gugup karena mendapat ancaman dari Ayahnya bahwa jika ia

tidak lulus ujian masuk SMA maka ia akan langsung dinikahkan dengan anak teman

ayahnya dari kampung sebelah. Karena gugup dan banyak tertinggal materi saat SMP

tidak serius belajar, maka pada hari terakhir ujian Marlena merampas soal jawaban milik

sabari untuk disontek. Sabari yang akan mengumpulkan jawaban ke pengawas tiba-tiba

terkejut ketika seorang perempuan menikung di depannya, merampas jawabannya, duduk

di sampingnya dan langsung menyontek jawabannya. Ia pun terpana melihat seorang

perempuan yang cantik jelita sedang serius memindahi jawabannya. Berkat kertas ujian

Sabari, Marlena pun akhirnya mendapat nilai bagus di pelajaran Bahasa Indonesia dan

diterima di sekolah SMA.

Page 41: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

95

Sabari dan Marlena pun akhirnya sekolah SMA di tempat yang sama. Semasa

SMA Sabari selalu mencari-cari perhatian dan mengungkapkan cintanya kepada Marlena.

Banyak sekali cara yang ia lakukan namun semua yang dilakukan Sabari malah Membuat

Marlena semakin membenci Sabari sampai mereka lulus dari SMA. Setelah itu Sabari

beserta Ukun dan Tamat pergi ke Ibu Kota Tanjong Pandan untuk mencari pekerjaan. Ia

muali bertekat untuk melupakan Marlena setelah sekian kali mendapat penolakan.

Namun usahanya tidak berhasil, semakin ia mencoba melupakannya semakin ia rindu

kepada Marlena. Pada akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke Belantik kemudian

melamar di pabrik percetakan batako milik Markoni, ayah Marlena. Semua itu ia lakukan

demi bisa melihat Marlena walau hanya sekilas.

Selama bekerja di pabrik batako, Sabari selau memperhatikan gerak-gerik

Marlena hingga menghafalnya. Suatu hari terdengar kabar bahwa Marlena sedang hamil

diluar nikah, tak tahu siapa ayah dari anaknya yang pasti itu membuat Markoni sangat

marah. Tak mau namnya menjadi tercemar, Markoni pun langsung mengambil tindakan

untuk menikahkan Marlena. Mendengar berita tersebut Sabari pun mencoba untuk

menumbalkan diri bahwa dia bersedia menikahi Marlena. Dengan berbagai pertimbangan

Markoni pun menyetujinya dan kemudian menikahkan mereka. Setelah Sabari dan

Marlena menikah mereka tetap pulang ke rumah masing-masing hingga Marlena

melahirkan. Selang beberapa waktu pun bayi Marlena telah lahir, walau demikian

kebiasan Marlena yang sering keluar rumah tidak berubah, al hasil Sabari lah yang

mengurus anak itu. Dia memberi nama anak itu Zorro, karena ketika Sabari memberikan

boneka Zorro. Si kecil menggenggamnya tak mau melepaskannya. Jadilah Sabari

menamainya Zorro. Walau bukan darah daginya Sabari amat sangat menyayangi anak

Page 42: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

96

kecil itu. Semakin hari kedekatan mereka semakin terbangun, sehingga Sabari merasa

telah menemukan tujuan dari hidupnya yaitu tak lain tak bukan hanya untuk menjadi

seorang ayah bagi Zorro. Namun sayang kenyataan tak berpihak padanya, setelah sekian

lama Marlena pergi dari rumah tiba-tiba datang sepucuk surat dari pengadilan untuk

Sabari. Ternyata surat tersebut adalah gugatan cerai yang diajukan Marlena untuk Sabari.

Walaupun berat Sabari sangat ingin menolak gugatan tersebut namun apa daya ia tak

sanggup berkata-kata ketika hakim memutuskan perceraian mereka. Pada saat itu ia

hanya berfikir bahwa dia akan menerima semua keputusan asalkan hakim tidak akan

memutus hubungan Sabari dengan Zorro. Seperti yang dikhawatirkan oleh Sabari,

Marlena pun mengambil Zorro darinya dan tega memisahkan mereka berdua. Setelah

kehilangan Zorro selang dua minggu ibunya telah meninggal kemudian tak lama pula

ayahnya pun meninggal. Ia merasa semuanya telah menghilang meninggalkan dia sendiri.

Dalam waktu singkat hidupnya pun merosot karena selalu memikirkan keadaan anaknya.

Selain itu diwaktu yang sama perjalanan Zorro dan Marlena pun dimulai. Dalam

perjalanan itu Marlena telah beberapa kali bertemu dengan laki-laki kemudian menikah,

di antaranya adalah Dealer Vespa, Manikan, JonPijaeli, dan yang terakhir adalah Amirza.

Namun dengan sifatnya yang mudah bosan dan keras kepala nikah cerai adalah sesuatu

yang mudah untuk dilakukan. Hidupnya penuh dengan ujian, berkali-kali mereka

berpindah tempat dengan tujuan yang tak pasti. Mengetahui keadaan ibunya Zorro dapat

memahaminya dan selalu menjadi penghibur bagi Marlena. Bertahun-tahun Marlena dan

Zorro telah pergi, keadaan Sabari pun semakin memburuk hingga menjadi gila.

Sahabatnya, Tamat dan Ukun yang mengetahui kondisinya turut prihatin sehingga

mereka memutuskan untuk mencari Zorro dan Marlena untuk diajak pulang ke Belitong.

Page 43: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

97

Perjalanan Ukun dan Tamat pun dimulai, berbekal Kamus Umum Bahasa

Indonesia yang tebal dari Bu Norma ia pun berangkat. Dimulai dari Pelabuhan Tanjong

Pandan ke Pelabuhan Kayu Arang, Bangka. Setelah dari Kayu Arang mereka menuju

Pelabuhan Tangga Buntung di Palembang, kemudian naik kapal lagi menuju Pelabuhan

Ulee Lheu, Aceh. Di Aceh mereka mengunjungi Masjid Baiturachman yang sangat

megah. Dalam perjalananya Ukun dan Tamat menemui banyak orang yang sekiranya

pernah berhubungan dengan Marlena sesuai dengan petunjuk dalam surat Marlena yang

dikirimkan ke Zuraidah. Banyak pengalaman maupun perjuangan yang Ukun dan Tamat

lalui, namun semua usaha dan kerja kerasnya akhirnya mereka menumkan Marlena dan

Zorro di daerah Dabo, Singkep.

Tanpa menunggu lama Ukun dan tamat pun memberikan kabar gembira tersebut

kepada Sabari. Tak alang kepalang Sabari sangat bahagia hingga menggigil membaca

surat dari mereka. Surat dari Tamat membuat sabari yang hampir snewen sekonyong-

konyong menjadi waras kembali, bahkan lebih waras daripada orang yang paling waras.

Sabari pun terlahir kembali, kini harinya dilalui dengan melakukan beberapa kegiatan

untuk menyambul Zorro kelak. Harinya pun tiba, Sabari sudah berispa-siap dari pagi hari

padahal kapal yang akan ditumpanginya akan merapat pada sore hari. Setelah siap sabari

pun langsung berangkat ke dermaga lebih awal. Setelah sekian lama menunggu akhirnya

sebuah kapal telah menepi, ia menatapi satu persetu penumpang yang turun dari kapal.

Tak lama kemudian keluarlah seorang anak yang memakai kemeja, Sabari pun langsung

mengenalinya begitu pula dengan Zorro, ia pun langsung memeluk Sabari dengan erat.

Page 44: LAMPIRAN - Universitas Muhammadiyah Malangeprints.umm.ac.id/59778/9/LAMPIRAN.pdfBayi itu bak sebongkah cahaya. Bayi= cahaya 9 Sim.Bak.0 8.198 Manikan merasa pahit karena luput untuk

98

BIODATA PENULIS

Eli Rosita adalah nama lengkap dari penulis skripsi ini yang kerap dipanggil

dengan nama sapaan Eli. Penulis terlahir di Kota Mojokerto pada 07 September

1995 dari pasangan suami istri, Bapak Basori dan Ibu Musaurul. Ia merupakan

anak terakhir dari empat bersaudara. Pendidikan pertamanya ditempuh di TK

Miftahul Ulum Plososari kemudian melanjutkan jenjang berikutnya di yayasan

yang sama yaitu MI Miftahul Ulum Plososari. Setelah itu melanjutkan pendidikan

tingakt SMP di SMPI Miftahussurur. Kemudian ia meneruskan SMAnya di

Madrasah Aliah Pacet sebelum menempuh pendidikan S1 di Universitas

Muhammadiyah Malang dengan mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.