LAMPIRAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080004_l_6412.pdf · Desain...
Transcript of LAMPIRAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080004_l_6412.pdf · Desain...
LAMPIRAN
88
Lampiran 1. Peta Desa Pulosari
89
Lampiran 2. Metode Penelitian
Objek dan Tempat Penelitian
Objek penelitian adalah agribisnis kopi luwak arabika, sedangkan subjek
penelitian adalah Asosiasi Petani Kopi Luwak Three Mountain. Asosiasi Petani
Kopi Luwak Three Mountain dipilih sebagai tempat penelitian dengan
pertimbangan bahwa Asosiasi Petani Kopi Luwak Three Mountain merupakan
salah satu profil sukses penghasil kopi luwak arabika di Kabupaten Bandung.
Desain dan Teknik Penelitian
Desain penelitian tentang Agribisnis Kopi Luwak Arabika studi kasus
Asosiasi Petani Kopi Luwak Three Mountain Lembaga Desa Pulosari,
Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung merupakan penelitian kualitatif
deskriptif. Sugiyono (2011) mengatakan bahwa metode ini disebut sebagai
metode interpretative karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan
interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan. Teknik penelitian yang
digunakan adalah teknik penelitian studi kasus.
Operasional Variabel
Agribisnis kopi luwak arabika merupakan gambaran dari suatu sistem
agribisnis yang meliputi Subsitem pengadaan sarana produksi pertanian
(Agroinput), subsistem produksi atau usahatani, Subsistem Hilir atau
Penanganan Pascapanen (Agroindustry), Subsistem pemasaran hasil pertanian
(Agromarketing), subsistem penunjang, serta gambaran tentang bagaimana
kendala-kendala yang dihadapi dalam mengusahakan agribisnis kopi luwak
90
arabika. Berikut ini merupakan konsep yang digunakan dalam penelitian ini dan
variabel-variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini sebagai berikut.
Variabel Agribisnis Kopi Luwak Arabika
Keragaan Agribisnis Kopi Luwak Arabika
Dimensi Variabel Indikator Satuan
Subsistem
Pengadaan
Sarana dan
Prasarana
Produksi
Tanaman
Kopi Arabika
Bibit Kg
Pohon
pelindung
Pupuk Kg
Pestisida Kg
Penangkaran
Luwak
Ketersediaan
Buah Kopi
Kg
Pakan dan
asupan gizi
Kg
Luwak Ekor
Kandang dan
perlengkapan
Buah
Subsistem
Produksi atau
Kegiatan
Usahatani
Usahatani Lahan - Minggu
Modal - Orang
Keterampian
Manajemen
- Hari
Bididaya
Kopi Arabika
Polatanam -
Penyulaman -
Pemangkasan
Pengendalian
hama dan
penyakit
-
Perawatan
Luwak
Pengaturan
pakan
-
Kebersihan
kandang dan
vaksinasi
-
Pemberian
buah kopi dan
hasilnya
-
Subsistem Hilir
atau
Penanganan
Pascapanen
Panen Waktu - -
Tenaga kerja - Orang
Jumlah per
masa tanam
- Kg/ masa
tanam
Penanganan
pasca panen
Pengolahan -
Penyortiran
91
Lanjutan Variabel Agribisnis Kopi Luwak Arabika
Pengemasan
Subsistem
Pemasaran
hasil pertanian
(Agromarketin
g)
Produk Terjual - Kg
Tidak tejual Dikonsumsi
sendiri/rusal/diberikan
ke orang lain
-
Harga Harga jual
Cara
pembayaran
Tujuan
pemasaran
Pasar
domestik
- Kg
Ekspor - Kg
Subsistem
Penunjang
Kelembagaan
penunjang
Kelompok tani
Modal
Penyuluh
pertanian
Kebijakan
pemerintah
Analisis SWOT
Dimensi Variabel Indikator Satuan
Faktor Kunci Internal Kekuatan
Kelemahan
Faktor Kunci Eksternal Peluang
Ancaman
Sumber Data dan Cara Menentukannya
Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan
data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan petani kopi
arabika. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dinas dan instansi terkait serta
didukung dari literatur dan studi pustaka yang berhubungan dengan penelitian.
Teknik sampling yang digunakan dalam mendapatkan data primer yaitu
dengan nonprobability sampling. Dengan menggunakan teknik pengambilan
sampel secara purposive sampling dan snowball. Seperti yang dikemukakan oleh
Sugiyono (2011) purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel
92
sumberdata dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya
orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang apa yang kita
harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan
peneliti menjelajahi objek/ situasi sosial yang diteliti. Sedangkan snowball
sampling menurut Sugiyono (2011) adalah teknik pengambilan sampel sumber
data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal
tersebut terjadi karena dari jumlah sumber data yang sedikit belum mampu
memberikan data yang memuaskan, maka pencarian orang lain lagi dapat
digunakan sebagai sumber data.
Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer mencangkup berbagai variabel yang akan diteliti,
diperoleh dari petani responden yaitu petani kopi arabika yang saat penelitian
tanamannya telah berproduksi. Sedangkan data sekunder yang meliputi
gambaran umum wilayah penelitian diperoleh dari monografi yang terdapat di
Kantor Desa, Asosiasi Three Mountain dan pihak-pihak terkait. Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan
studi literatur.
Analisis Data
Analisis data yang digunakan untuk melihat identifikasi masalah
pertama, yaitu keragaan agribisnis kopi luwak arabika data yang dikumpulkan
melalui wawancara dengan petani. Data yang terkumpul kemudian diolah dan
93
dianalisis secara deskriptif dan kualitatif dengan rumus-rumus kelayakan usaha
sebagai berikut:
a. NPV (Net Present Value)
NPV merupakan jumlah nilai arus tunai pada waktu sekarang setelah
dikurangi dengan modal investigasi yang dianggap sebagai onkos selama waktu
tertentu. Untuk menghitung nilai sekarang perlu ditentukan tingkat suku bunga
yang relevan. Secara matematis NPV dirumuskan sebagai berikut ;
Di mana:
B = Benefit (manfaat)
C = Cost (biaya)
i = Tingkat bunga bank yang berlaku
n = Lamanya periode waktu
NPV adalah nilai keuntungan sekarang kearena modal diinvestasikan. Apabil:
- NPV > 0, berarti proyek layak untuk diusahakan.
- NPV = 0, berarti proyek masih layak untuk diusahakan.
- NPV < 0), berarti proyek tidak layak untuk diusahakan
94
Untuk menganalisis data untuk mengetahui strategi apa yang dapat
diambil pada agribisnis Kopi Luwak Arabika dapat di ketahui dengan
menganalisis faktor internal dan eksternal terlebih dulu. Faktor internal
(kekuatan dan kelemahan) dapat diketahui dengan matriks faktor strategi internal
(IFAS). Sedangkan, faktor eksternal (peluang dan ancaman) dapat diketahui
dengan matriks faktor strategi eksternal (EFAS).
a. Cara penentuan tabel IFAS
- Menyusun dalam kolom 1 (5 sampai 10 kekuatan dan kelemahan)
- Memberi bobot masing-masing pada kolom 2, mulai dari 1,0
(sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor
tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor
strategis.
- Menghitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor
dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai
dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap
kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating
untuk faktor peluang bernilai positif (peluang yang semakin besar
diberi +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi rating +1).
Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya,
jika nilai ancaman sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya,
jika nilai ancamannya kecil, maka ratingnya adalah 4.
- Mengkalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3,
untuk memperoleh faktor pembobotan pada kolom 4. Hasilnya
95
berupa skor pembobotan untuk masing-masing yang nilainya
bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai 1,0 (poor).
- Menggunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan
mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor
pembobotannya dihitung.
- Menjumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk
memperoleh jumlah total skor pembobotan bagi perusahaan yang
bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan
tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya.
Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan
ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang
sama.
b. Cara penentuan tabel EFAS
- Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta
kelemahan perusahaan (pada kolom 1).
- Memberi bobot masing-masing pada kolom 2, mulai dari 1,0
(sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting) berdasarkan
pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis
perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh
melebihi skor total 1,0).
- Menghitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor
dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai
96
dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap
kondisi perusahaan yang bersangkutan.
- Mengkalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3,
untuk memperoleh faktor pembobotan pada kolom 4. Hasilnya
berupa skor pembobotan untuk masing-masing yang nilainya
bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai 1,0 (poor).
- Menggunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan
mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor
pembobotannya dihitung.
- Menjumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk
memperoleh jumlah total skor pembobotan bagi perusahaan yang
bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan
tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya.
Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan
ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang
sama.
Kemudian, setelah diketahui data dari faktor internal eksternal tersebut
dimasukan dalam tabel matriks IFAS EFAS seperti pada tabel sebagai berikut.
Tabel Matriks IFAS EFAS
Faktor-Faktor
Eksternal/Internal
Bobot Peringkat Nilai Yang Dibobot
Peluang/kekuatan
1.
...
Ancaman/kelemahan
1.
2.
..
97
Penentuan bobot diperoleh dengan menentukan nilai setiap faktor
terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus :
Ket: bobot faktor ke – i
nilai variabel ke – i untuk seluruh faktor horizontal
1,2,3,….,n
jumlah faktor internal/eksternal
Penilaian Bobot Faktor Strategis Faktor Eksternal dan Internal
Faktor Kunci A B C D E F Total Bobot
A
B
C
D
E
F
Total
Tahap selanjutnya adalah tahap pencocokan. Dalam tahap ini
menggunakan teknik analisis SWOT dengan menggunakan analisis Matriks IE.
Seluruh informasi yang digunakan dalam tahap ini diperoleh dari tahap masukan
untuk mencocokkan peluang dan ancaman eksternal dengan peluang dan
hambatan internal. Mencocokkan faktor-faktor keberhasilan eksternal dan
internal merupakan kunci untuk membuat strategi alternatif yang dapat
dijalankan.
Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci: total nilai IFE yang diberi
bobot pada sumbu x dan total nilai EFE yang diberi bobot pada sumbu y. dari
total nilai yang dibobot dari setiap divisi dapat disusun matriks IE pada tingkat
98
korporasi. Pada sumbu x matriks IE nilai IFE yang dibobot 1 sampai 2
menunjukkan posisi internal lemah; nilai 2 sampai 3 dianggap sedang; dan nilai
3 sampai 4 dianggap kuat. Demikian juga sumbu y, total nilai EFE sama.
Matriks IE dibagi menjadi tiga bagian utama yang mempunyai dampak strategis
yang berbeda.
Kuat
(3 – 4)
Rata-rata
(2 – 3)
Lemah
(1 – 2)
Kuat
(3 – 4) I II III
Rata-rata
(2 – 3) IV V VI
Lemah
(1 – 2) VII VIII IX
Jika posisi perusahaan berada pada divisi sel I, II, atau IV, strategi
pengembangannya adalah strategi integrasi dalam bentuk integrasi ke depan,
integrasi ke belakang, dan integrasi horizontal. Ketika perusahaan berada pada
divisi sel III, V dan VII, strategi pengembangannya adalah dengan strategi
intensif, dalam bentuk penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan
produk. Terakhir jika posisi perusahaan berada pada divisi sel VI, VIII, atau IX,
strategi pengembangannya adalah dengan strategi divestasi dan defensif.
Organisasi yang sukses adalah yang berhasil mencapai portofolio bisnis di
sekitar sel I matriks.
99
Lampiran 3. Biaya-biaya Usahatani Kopi Arabika
NO. Uraian Jumlah
Harga
(Rp000)
Tahun ke -
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
I Biaya - Biaya Usahatani
A. Tenaga Kerja
1. Persiapan
20
HOK 18 300
2. Penanaman Kopi
25
HOK 15 150
3. Pemeliharaan
Penyulaman 5 HOK 15
75
Pemangkasan dan
Pengendalian Hama
20
HOK 15
300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300
Pemupukan
20-25
HOK 15
300 300 375 375 375 375 375 375 375 375 375
Pemanenan
10-40
HOK 15
150 150 300 450 450 560 560 560 560 560 560
B Bahan
1. Bibit Kopi
250
bibit 4 1.000
2. Pupuk Kandang (1
karung 40 kg)
10 250 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500
C Alat-alat Pertanian
100
100
100
100
II Jumlah Biaya/ Tahun
1800 1325 1250 1575 1625 1625 1835 1735 1735 1835 1735 1735
III Hasil Panen/ Tahun
7
1.759 1.759 5.250 7.000 7.000 10.500 10.500 10.500 10.500 17.500 17.500
100
Lanjutan lampiran 3.
IV
Share dengan Perhutani
(15%)
263,85 263,85 787,5 1.050 1.050 1.575 1.575 1.575 1.575 2.625 2.625
V
Keuntungan (Kopi
Gelondong)/ Tahun
-1800 170 245 2.888 4.325 4.325 7.090 7.190 7.190 7.090 13.140 13.140
VI Biaya - Biaya Pengolahan
A Tenaga Kerja
Pria 5 HOK 23
23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23
Wanita
15
HOK 25
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
B Pulper 35% 0,2
17,5 17,5 52,5 70 70 105 105 105 105 175 175
C Huler 50% 0,5
21,875 21,875 65,625 87,5 87,5 131,25 131,25 131,25 131,25 218,75 218,75
Jumlah Biaya Pengolahan
87,375 87,375 166,125 205,5 205,5 284,25 284,25 284,25 284,25 441,75 441,75
VII
Hasil Kopi Berasan (Green
Bean)
60
2.625 2.625 7.875 10.500 10.500 15.750 15.750 15.750 15.750 26.250 26.250
VIII
Keuntungan (Kopi Green Bean)/
Tahun
-1800 949 1.024 5.346 7.620 7.620 12.056 12.156 12.156 12.056 21.448 21.448
101
Lampiran 4. In Flow Usahatani Kopi Arabika
Umur
Tanaman
Produksi
(kg/Pohon/thn)
Pohon/
Ha
Produksi/
Th
Harga
Gelondong/
kg
Nilai
Penjualan
Share
Perhutani
(15%)
Rendemen
Pulper (35%)
Rendemen
Huller
(50%)
Harga
Green
Bean/kg
Nilai
Penjualan
0 0 250 0 7000 0 0 0 0 60.000 0
1 0 250 0 7000 0 0 0 0 60.000 0
2 1 250 250 7000 1750000 262500 87,5 43,75 60.000 2625000
3 3 250 750 7000 5250000 787500 262,5 131,25 60.000 7875000
4 4 250 1000 7000 7000000 1050000 350 175 60.000 10500000
5 4 250 1000 7000 7000000 1050000 350 175 60.000 10500000
6 6 250 1500 7000 10500000 1575000 525 262,5 60.000 15750000
7 6 250 1500 7000 10500000 1575000 525 262,5 60.000 15750000
8 6 250 1500 7000 10500000 1575000 525 262,5 60.000 15750000
9 6 250 1500 7000 10500000 1575000 525 262,5 60.000 15750000
10 10 250 2500 7000 17500000 2625000 875 437,5 60.000 26250000
11 10 250 2500 7000 17500000 2625000 875 437,5 60.000 26250000
102
Lampiran 5. Analisis Data Net Present Value (NPV) Usahatani Kopi Arabika
Reguler
Umur
Tanaman
(Thn)
Cash In
Flow (Rp)
Cash Out
Flow (Rp)
Nett Cash
Flow (Rp)
Discount
Factor (13%)
NPV pada DF
13%
0 0 1.928.571 -1.928.571 1,0000 -192.8571
1 0 1.476.071 -1.476.071 0,8850 -1.306.322,84
2 2.625.000 1.638.446 986.554 0,7831 772.570,44
3 7.875.000 2.567.196 5.307.804 0,6931 3.678.838,95
4 10.500.000 2.919.071 7.580.929 0,6133 4.649.383,76
5 10.500.000 2.919.071 7.580.929 0,5428 4.114.928,26
6 15.750.000 3.732.821 12.017.179 0,4803 5.771.851,07
7 15.750.000 3.722.821 12.027.179 0,4251 5.112.753,79
8 15.750.000 3.632.821 12.117.179 0,3762 4.558.482,74
9 15.750.000 3.732.821 12.017.179 0,3329 4.000.518,89
10 26.250.000 4.840.321 21.409.679 0,2946 6.307.291,43
11 26.250.000 4.840.321 21.409.679 0,2607 5.581.503,32
Total 147.000.000 37.950.352 109.049.648
41.313.228,82
NPV = Rp 41.313.228,82
103
Lampiran 6. Biaya-biaya Usahatani Kopi Luwak Arabika di Tingkat Anggota
Uraian Jumlah Harga (Rp) 0 1 2 3
I Biaya Investasi
Pengadaan Luwak Rp. 500.000/ ekor/ 3 thn 4 500.000 2.000.000
Pembuatan Kandang Rp. 4.000.000/ ekor/ 5 thn 4 4.000.000 16.000.000
Sewa Tanah Rp. 500.000/ ekor/ 5 thn 4 500.000 2.000.000
Biaya Penyusutan
4.266.667 4.266.667 4.266.667 4.266.667
II Biaya Tenaga kerja
Gaji Pegawai 1 org @1.500.000/ bln 1 18.000.000
18.000.000 18.000.000 18.000.000
III Biaya Pakan Luwak
Buah Kopi Merah 8 bln x 20 hr/bln = 160 hr/thn
320 kg x 4
luwak 10.000
12.800.000 12.800.000 12.800.000
Buah -buahan 1 kg/hari/ekor (@ Rp 3.000)
360 kg x 4
luwak 3.000
4.340.000 4.340.000 4.340.000
Telur Ayam 1 butir/ 3 hr/ ekor = 120 butir/ thn 120 x 4 luwak 1.000
480.000 480.000 480.000
Ikan 100 gr / hr/ ekor = 36 kg /thn/ekor
36 kg x 4
luwak 20.000
2.880.000 2.880.000 2.880.000
Daging 100 gr/hr/ekor = 36 kg/thn/ ekor
36 kg x 4
luwak 35.000
5.040.000 5.040.000 5.040.000
Susu 100 cc/ hr/ekor = 36 liter/thn/ ekor
36 kg x 4
luwak 6.000
864.000 864.000 864.000
Madu 50 cc/ hr/ekor = 18 liter/thn/ ekor 18 lt x 4 luwak 150.000
10.800.000 10.800.000 10.800.000
Dog Food 100 gr/ ekor/hr = 36 kg/thn/ ekor
36 kg x 4
luwak 10.000
1.440.000 1.440.000 1.440.000
104
Lanjutan Lanpiran 6.
Uraian Jumlah Harga (Rp) 0 1 2 3
Minyak Ikan 1 Kapsul/hr/ ekor = 360 kapsul/thn 360 x 4 luwak 200
288.000 288.000 288.000
IV Biaya Obat-Obatan
Obat Cacing (@ Rp 3.000/bln/ ekor) 12 x 4 3.000
144.000 144.000 144000
Vaksinasi per tahun (@ Rp. 60.000/ ekor) 4 60.000
240.000 240.000 240.000
VI Biaya Produksi
61.582.667 61.582.667 61.582.667
IX TOTAL BIAYA
24.266.667 61.582.667 61.582.667 61.582.667
105
Lampiran 7. In Flow Usahatani Kopi Luwak Arabika di Tingkat Anggota
Tahun Ke-
Produksi
(Kg)
Harga
(Rp/kg)
Nilai Penjualan
(Rp/Ha/Th)
0 - - 0
1 230,4 375.000 86400000
2 230,4 375.000 86400000
3 230,4 375.000 86400000
Total
259200000
106
Lampiran 8. Analisis Data Net Present Value (NPV) Usahatani Kopi Luwak
Arabika di Tingkat Anggota
Tahun ke-
Cash In Flow
(Rp) Cash Out Flow (Rp) Nett Cash Flow (Rp)
0
24.266.667 -24.266.667
1 86.400.000 61.582.667 24.817.333
2 86.400.000 61.582.667 24.817.333
3 86.400.000 61.582.667 24.817.333
Total 259200000 209.014.668 50.185.332
Tahun ke-
Nett Cash Flow
(Rp) Discount Factor 13% NPV pada DF 13%
0 -24.266.667 1 -24.266.667
(1---3) 24.817.333 2,3612 58.598.686,68
3 (nilai
akhir) 24.817.333 0,6931 17.200.893,5
50.185.332
51.532.913,18
NPV = Rp 51.532.913,18
107
Lampiran 9. Biaya-biaya Usahatani Kopi Luwak Arabika Three Mountain
Uraian Jumlah
Harga
(Rp) 0 1 2 3
I Biaya Investasi
Pengadaan Luwak Rp. 500.000/ ekor/ 3 thn 4 500.000 2.000.000
Pembuatan Kandang Rp. 4.000.000/ ekor/ 5 thn 4 4.000.000 16.000.000
Sewa Tanah Rp. 500.000/ ekor/ 5 thn 4 500.000 2.000.000
Biaya Penyusutan
4.266.667 4.266.667 4.266.667 4.266.667
II Biaya Tenaga kerja
Gaji Pegawai 2 org @1.500.000/ bln 2 18.000.000
36.000.000 36.000.000 36.000.000
Gaji Manajer 3.000.000/ bln 1 36.000.000
36.000.000 36.000.000 36.000.000
III Biaya Pakan Luwak
Buah Kopi Merah 8 bln x 20 hr/bln = 160 hr/thn
320 kg x 4
luwak 10.000
12.800.000 12.800.000 12.800.000
Buah -buahan 1 kg/hari/ekor (@ Rp 3.000)
360 kg x 4
luwak 3.000
4.340.000 4.340.000 4.340.000
Telur Ayam 1 butir/ 3 hr/ ekor = 120 butir/ thn 120 x 4 luwak 1.000
480.000 480.000 480.000
Ikan 100 gr / hr/ ekor = 36 kg /thn/ekor 36 kg x 4 luwak 20.000
2.880.000 2.880.000 2.880.000
Daging 100 gr/hr/ekor = 36 kg/thn/ ekor 36 kg x 4 luwak 35.000
5040000 5040000 5040000
Susu 100 cc/ hr/ekor = 36 liter/thn/ ekor 36 kg x 4 luwak 6.000
864000 864000 864000
Madu 50 cc/ hr/ekor = 18 liter/thn/ ekor 18 lt x 4 luwak 150.000
10800000 10800000 10800000
Dog Food 100 gr/ ekor/hr = 36 kg/thn/ ekor 36 kg x 4 luwak 10.000
1440000 1440000 1440000
Minyak Ikan 1 Kapsul/hr/ ekor = 360 kapsul/thn 360 x 4 luwak 200
288000 288000 288000
108
Lanjutan lampiran 9.
Uraian Jumlah
Harga
(Rp) 0 1 2 3
IV Biaya Obat-Obatan
Obat Cacing (@ Rp 3.000/bln/ ekor) 12 x 4 3.000
144000 144000 144000
Vaksinasi per tahun (@ Rp. 60.000/ ekor) 4 60.000
240000 240000 240000
V Biaya Pengolahan dan Pengepakan
Biaya penjemuran gabah 115,2 kg/luwak(@ Rp 1000/ kg) 115,2 kg x 4 1000
460800 460800 460800
Biaya huller ( @ Rp. 2000/kg) 115,2 kg x 4 2000
921600 921600 921600
Biaya sortir green bean 57,6 kg/ekor/thn (@Rp 2000/kg) 57,6 kg x 4 2000
460800 460800 460800
Biaya pengemasan 57,6 kg (@ Rp.1000/ kg) 57,6 kg x 4 1000
230400 230400 230400
Kemasan alumunium foil 57,6 kg (@ Rp. 2500/ kg) 57,6 kg x 4 2500
576000 576000 576000
Karton kemasan 40 kg (@ Rp.200/ kg) 57,6 kg x 4 200
46080 46080 46080
VI Biaya Produksi
118.278.347 118.278.347 118.278.347
VIII Biaya Pemasaran
Biaya Pemasaran (20 % dari harga pokok produksi)
23655669,4 23655669,4 23655669,4
IX TOTAL BIAYA
24.266.667 141.934.016 141.934.016 141.934.016
109
Lampiran 10. In Flow Usahatani Kopi Luwak Arabika Three Mountain
Tahun Ke-
Produksi
(Kg)
Harga
(Rp/kg)
Nilai Penjualan
(Rp/Ha/Th)
0 - - 0
1 230,4 750.000 172800000
2 230,4 750.000 172800000
3 230,4 750.000 172800000
Total
518400000
110
Lampiran 11. Analisis Data Net Present Value (NPV) Usahatani Kopi Luwak
Arabika Three Mountain
Tahun ke-
Cash In Flow
(Rp)
Cash Out Flow
(Rp)
Nett Cash Flow
(Rp)
0
24.266.667 -24.266.667
1 172.800.000 141.934.016 30.865.984
2 172.800.000 141.934.016 30.865.984
3 172.800.000 141.934.016 30.865.984
Total 518400000 450.068.715 68.331.285
Tahun ke-
Nett Cash Flow
(Rp)
Discount Factor
13%
NPV pada DF
13%
0 -24.266.667 1 -24266667
(1---3) 30.865.984 2,3612 72.880.761,42
3 (nilai
akhir) 30.865.984 0,6931 21.393.213,51
68.331.285
70.007.307,93
NPV = Rp 70.007.307,93
111
Lampiran 12. Rating Faktor Internal dan Faktor Eksternal
Faktor Internal Rating Faktor Ekstenal Rating
Kekuatan Peluang
1. Ketersediaan buah kopi
(cerry) kopi dari kebun
sendiri pada musim panen
maupun diluar musim
panen
2. Sumber daya manusia
3. Kualitas produk
4. Produk yang unik
5. Permintaan yang cukup
tinggi
4
3
3
4
4
1. Bisnis Ritel
2. Media informasi
3. Persaingan usaha masih
sedikit
4
3
3
Kelemahan Ancaman
1. Modal tinggi
2. Lemahnya kekuatan tawar
3. Brand kurang dikenal oleh
masyarakat luas
4. Produksi terbatas
5. Belum memiliki badan
hukum (masih berupa
asosiasi)
2
2
1
2
2
1. Ketersediaan luwak
2. Konsumen yang masih
tersegmentasi
3. Maraknya kopi luwak
buatan
2
2
1
112
Lampiran 13. Perhitungan Pembobotan Faktor Internal
Faktor
Internal
Kunci
A B C D E F G H I J Total Bobot
A 3 3 4 4 3 2 2 1 3 25 0,116
B 3 4 4 3 3 2 2 1 3 25 0,116
C 3 4 4 4 3 1 2 3 3 27 0,125
D 4 4 4 4 3 1 2 3 3 28 0,130
E 4 3 4 4 2 2 1 1 2 23 0,106
F 3 3 3 3 2 1 2 1 2 20 0,093
G 2 2 1 1 2 1 1 1 2 13 0,060
H 2 2 2 2 1 2 1 2 2 16 0,074
I 3 1 3 3 1 1 1 2 2 17 0,079
J 3 3 3 3 2 2 2 2 2 22 0,102
Total 25 25 27 28 23 20 13 16 17 22 216 1,000
Keterangan:
A = Ketersediaan buah kopi (cerry) kopi dari kebun sendiri pada musim panen
maupun diluar musim panen
B = Sumber daya manusia
C = Kualitas produk
D = Produk yang unik
E = Permintaan yang cukup baik
F = Modal tinggi
G = Lemahnya kekuatan tawar
H = Brand belum dikenal oleh masyarakat luas
I = Produksi terbatas
J = Belum memiliki badan hukum (masih berupa asosiasi)
113
Lampiran 14. Perhitungan Pembobotan Faktor Eksternal
Faktor Internal Kunci A B C D E F Total Bobot
A 4 4 1 3 2 14 0,184
B 4 4 2 3 3 16 0,211
C 4 4 3 3 3 17 0,224
D 1 2 3 1 1 8 0,105
E 3 3 3 1 1 11 0,145
F 2 3 3 1 1 10 0,132
Total 14 16 17 8 11 10 76 1,000
Keterangan:
A = Bisnis Ritel
B = Media informasi
C = Persaingan usaha masih sedikit
D = Ketersediaan luwak
E = Konsumen yang masih tersegmentasi
F = Maraknya kopi luwak buatan
114
Lampiran 15. Matriks IFE
Rating Faktor Internal Rating Bobot Nilai yang
Dibobot
Kekuatan
1. Ketersediaan buah kopi
(cerry) kopi dari kebun
sendiri pada musim panen
maupun diluar musim
panen
4 0,116 0,464
0,593 2. Sumber daya manusia 3 0,116 0,348
3. Kualitas produk 3 0,125 0,375
4. Produk yang unik 4 0,130 0,52
5. Permintaan yang cukup
baik 4 0,106 0,424
Kelemahan
1. Modal tinggi 2 0,093 0,186
0,408
2. Lemahnya kekuatan tawar 2 0,060 0,12
3. Brand kurang dikenal oleh
masyarakat luas 1 0,074 0,074
4. Produksi terbatas 2 0,079 0,158
5. Belum memiliki badan
hukum (masih berupa
asosiasi)
2 0,102 0,204
Total IFE 2,873
115
Lampiran 16. Matriks EFE
Rating Faktor Eksternal Rating Bobot Nilai yang
Dibobot
Peluang
1. Bisnis Ritel 4 0,184 0,736
0,619 2. Media informasi 3 0,211 0,633
3. Persaingan usaha masih
sedikit 3 0,224 0,672
Ancaman
1. Ketersediaan luwak 2 0,105 0,21
0,382
2. Konsumen yang masih
tersegmentasi 2 0,145 0,29
3. Maraknya kopi luwak
buatan 1 0,132 0,132
Total EFE 2,673
116
Lampiran 17. Data Anggota Asosiasi Petani Kopi Luwak Three Mountain
NO N A M A B L O K RT/RW D E S A JUMLAH LOKASI WILAYAH STOCK
PETANI LUWAK
GREEN
BEAN
1 KUSMAYADI kiarasanding 004/006 pulosari 8 Pangalengan Bandung 120
2 ROHANA kiarasanding 004/006 pulosari 3 Pangalengan Bandung 45
3 NANA kiarasanding 004/006 pulosari 2 Pangalengan Bandung 18
4
JEJEN
HERYANTO kiarasanding 004/006 pulosari 5 Pangalengan Bandung 75
5 DANAS kiarasanding 004/006 pulosari 5 Pangalengan Bandung 75
6 SUPRIATNA kiarasanding 005/006 pulosari 5 Pangalengan Bandung 75
7
TEDY
KURNIAWAN kiarasanding 005/006 pulosari 9 Pangalengan Bandung 135
8
ACA
SUKANDA kiarasanding 005/006 pulosari 3 Pangalengan Bandung 45
9 YAYAT kiarasanding 004/014 pulosari 4 Pangalengan Bandung 60
10 CECE kiarasanding 005/014 pulosari 3 Pangalengan Bandung 45
11 DODO kiarasanding 003/014 pulosari 8 Pangalengan Bandung 120
12 JAJANG dangdang 001/001 pulosari 5 Pangalengan Bandung 75
13 ABAH DASA kiaralebe 003/011 pulosari 8 Pangalengan Bandung 120
14 ENDANG kiaralebe 003/011 pulosari 5 Pangalengan Bandung 75
15 OMAN panyirapan soreang 12 Soreang Bandung 180
16 HODIJAH kiaralebe 003/011 pulosari 3 Pangalengan Bandung 45
17 AGUS laspada 004/008 pulosari 8 Pangalengan Bandung 120
18
ASEP
ROHMAT citiis 002/010 warnasari 5 Pangalengan Bandung 75
19
DEDEN
CAHYADI cipanas sukamanah 15 Pangalengan Bandung 225
20
IKIN
SODIKIN
babakan
kananga 003/008 sukamekar 12 Sukanagara cianjur 180
21 AHYAR
babakan
kananga 003/008 sukamekar 17 Sukanagara cianjur 255
22 ENDANG sukarajin 15 Sukanagara cianjur 180
23
UJANG
SARIP
babakan
kananga 003/008 sukamekar 10 Sukanagara cianjur 150
24 KURNIAWAN 8 Samarang Garut 120
25 PURNAMA kiarasanding 003/006 pulosari 5 Pangalengan Bandung 75
26 IHUN kiarasanding 004/011 pulosari 5 Pangalengan Bandung 75
27
ASEP
MAMHMUD Citere 002/003 Sukamanah 14 Pangalengan Bandung 210
28 D E D E pasir mulya 005/001 margamulya 10 Pangalengan Bandung 150
212 3123