Lampiran - Komponen Sosekbudkesmas PPI

UU KK LL -- UU PP LL PP ee mm bb aa nn gg uu nn aa nn PP aa nn gg kk aa ll aa nn PP ee nn dd aa rr aa tt aa nn II kk aa nn (( PP PP II )) SS aa nn gg aa tt tt aa

DDiinnaass KKeellaauuttaann ddaann PPeerriikkaannaann KKaabbuuppaatteenn KKuuttaaii TTiimmuurr

Komponen Sosekbudkesmas

Penelitian aspek sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat di

Kecamatan Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan

timur Salah satu sumber data yang digunakan dalam kajian sosial ekonomi

budaya dan kesehatan masyarakat ini adalah data sekunder (data monografi)

yaitu Kabupaten Kutai Timur dalam Angka Tahun 2012.

1. Kependudukan / Demografi

Penduduk di Kabupaten Kutai Timur dari tahun ke tahun mengalami

kenaikan yang cukup berarti. Jumlah penduduk tahun 2007 sebesar

208.662 jiwa, meningkat menjadi 270.271 jiwa pada tahun 2011.

Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Kutai Timur sebenarnya tidak

merata sepanjang tahun. Sebagai contoh, pertumbuhan penduduk

periode 2007-2008 sebesar 2,44 %, periode 2008-2009 sebesar 15

%, periode 2009-2010 sebesar 4 %, sedangkan periode 2010-2011

sebesar 5,72 %.

Gambar 1. Grafik Jumlah penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan

Tahun 2011



a. Jumlah Penduduk Per Kecamatan

Sumber : Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka Tahun 2012

b. Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan




c. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin


d. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur




2. Sosial

a. Pendidian

Pendidikan formal merupakan suatu proses yang berjenjang dari SD

hingga perguruan tinggi. Untuk menunjang keberhasilan pembangunan

bidang pendidikan, pendidikan formal yang umumnya diselenggarakan di

sekolah-sekolah, tidak hanya dibawahi oleh Departemen Pendidikan

Nasional (Depdiknas) saja, tetapi ada juga yang dibawahi oleh

Departemen di luar Depdiknas, seperti Departemen Agama, Departemen

Kesehatan, Departemen Sosial, Departemen Pertanian, dan lain-lain.

Secara umum penduduk di Kutai Timur mempunyai kemampuan baca

tulis yang baik. In general, residents in Kutai Timur has a good literacy.

Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Kutai Timur cenderung meningkat

setiap tahun, hal ini dikarenakan karena meningkatnya jumlah murid di

setiap jenjang pendidikan. Dijenjang pendidikan TK Negeri dan swasta

mengalami penambahan sekolah dan penambahan murid, untuk tahun

2010 sebanyak 2 sekolah, 234 murid dan 19 guru, pada tahun 2011

sebanyak 2 sekolah, 255 murid dan 21 guru pada TK Negeri. Sedangkan

di TK Swasta pada tahun 2010 sebanyak 105 sekoalh, 7.174 murid dan

624 guru pada tahun 2011 bertambah menjadi 109 sekolah, 7.154 murid

dan 583 guru. Dijenjang pendidikan Tingkat SD pada tahun 2010

sebanyak 172 sekolah, 32.273 murid dan 2.304 guru sedangkan pada

tahun 2011 sebanyak 162 sekolah, 32.823 murid dan 2.501 guru

sedangkan untuk SD swasta sebanyak 18 sekolah, 4.635 murid dan 271

guru untuk tahun 2010 sedangan tahun 2011 sebanyak 19 sekolah,

4.916 murid dan 306 guru. Dijenjang pendidikan SMP pada tahun 2010

sebanyak 47 sekolah, 8.626 murid dan 763 guru pada tahun 2010

sedangkan pada tahun 2011 sebanyak 50 sekolah, 9.177 murid dan 767

guru pada sekolah SMP Negeri, sedangkan pada SMP Swasta pada tahun

2010 sebanyak 27 sekolah, 3.108 murid dan 307 guru dan pada tahun

2011 sebanyak 24 sekola, 3.112 murid dan 528 guru. Pada jenjang

pendidikan Tingkat SMA Negeri pada tahun 2010 sebanyak 17 sekolah,

8.626 murid dan 763 guru sedangkan tahun 2011 sebanyak 17 sekolah,

3.867 murid dan 299 guru sedangkan untuk SMA Swasta sebanyak 5

sekolah, 497 murid dan 79 guru sedangankan pada tahun 2011 sebanyak

5 sekolah, 462 murid dan 62 guru. Untuk SMK Negeri pada tahun 2010

sebanyak 7 sekolah, 1.543 murid dan 179 guru sedangkan pada tahun

2011 sebanyak 8 sekolah, 1.606 murid dan 169 guru dan pada SMK

Swasta pada tahun 2010 sebanyak 10 sekolah, 2.194 murid dan 237 guru

dan pada tahun 2011 sebanyak 10 sekolah, 2.194 murid dan 237 guru.



Tabel 1. Jumlah Sekolah, Murid dan Pegawai PAUD


b. Kesehatan

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau

masyarakat. Tahun 2007 pemerintah telah membangun 19 unit

puskesmas dan 88 unit puskesmas pembantu. Sampai dengan tahun 2011

belum ada penambahan puskesmas di setiap kecamatan, tetapi ada

penambahan puskesmas pembantu menjadi 95 unit pada tahun 2011

Peningkatan jumlah puskesmas dan puskesmas pembantu tersebut perlu

diimbangi dengan jumlah dokter yang memadai. Jumlah dokter pada

tahun 2007 sebanyak 55 orang dan pada tahun 2011 menjadi 89 orang.

Jumlah rumah sakit pada tahun 2007 sebanyak 3 unit dan pada taun

2011 jumlahnya bertambah menjadi 7 unit.



Tabel 2. Jumlah Sarana Kesehatan Kab. Kutai Timur Tahun 2005 - 2011


Tabel 3. Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Jenisnya Per Kecamatan




c. Agama

Kehidupan beragama di Negara Indonesia diatur sesuai pasal 29 UUD 1945

dan butir-butir pancasila sila pertama, yang menjamin kebebasan

penduduk memeluk suatu agama dan kehidupan beragama senantiasa

dibina dengan tujuan untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang

serasi, seimbang dan selaras yang diharapkan dapat mengatasi berbagai

masalah social budaya sebagai dampak dari globalisasi dunia dewasa ini,

yang mungkin dapat merusak mental bangsa dan menghambat kemajuan,

di samping untuk membina kerukunan hidup antar umat beragama.

Tahun 2011 penduduk berdasarka agama di kabupaten kutai timur

sebagian besar 83,22 % beragama islam, selebihnya 9,63 % beragama

kristen protestan, 6,28 % beragama Kristen katolik, 0,80 % beragama

hindu, 0,05 % beragama budha dan lainnya 0,02 %.

Jumlah sarana ibadah di Kabupaten Kutai Timur dari tahun ketahun

senantiasa mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya jumlah

pemeluk agama sebagai akibat adanya pertumbuhan penduduk, pada

tahun 2011 jumlah tempat ibadah meningkat menjadi 795 unit. Jumlah ini

mengalami peningkatan 64 unitdibanding tahun 2010. Sarana tempat

ibadah tersebut terdiri atas Mesjid sebanyak 365 unit, Langgar sebanyak

247 unit, Gereja Katholik sebanyak 53 unit, Gereja Protestan sebanyak

128 unit, Pura sebanyak 4 unit dan Vihara sebanyak 0 unit.

Selain mendirikan sarana ibadah, pemerintah juga turut mengelola

berbagai kegiatan ibadah keagamaan, terutama yang berhubungan

langsung dengan Negara lain, misalnya ibadah haji. Jumlah penduduk

Kabupaten Kutai timur yang menunaikan ibadah haji, yang

pemberangkatannya dikelola oleh pemerintah melalui Departemen

Agama,pada tahun 2011 sebanyak 166 orang. Jumlah ini meningkat bila

dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang jumlahnya hanya 6 orang

atau naik sebanyak 160 orang, hal ini disebabkan oleh kebijakn kuota

jamaah haji oleh pemerintah.



Tabel 4. Banyaknya tempat Ibadah Menurut Jenis dan Kecamatan


Tabel 5. Banyaknya Pemeluk Agama Menurut Agama dan Kecamatan




d. Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

Pembangunan yang di harapkan dapat membawa penduduk kea rah yang

lebih maju masih sering dibarengi dengan angka-angka kriminalitas

terutama dari segi kuantitasnya. Akibatnya keamanan dan ketertiban

masyarakat menjadi terganggu. Demikian seterusnya, sehingga ada

anggapan meningkatnya angka kriminalitas merupakan salah satu akses

dari kemajuan yang telah dicapai oleh suatu daerah, terutama kemajuan

yang belum dapat dinikmati oleh penduduk secara merata dan

menimbulkan kesenjangan sosial.

Angka Kriminalitas khususnya tindak kejahatan di daerah ini dalam dua

tahun terakhir cenderung meningkat. Dari 18 jenis kejahatan terdapat

180 kasus pada tahun 2010 dan pada tahun 2011 terdapat 208 kasus

atau meningkat menjadi 28 kasus.

Jumlah tindak pidana yang dilaporkan ke pengadilan negeri Kabupaten

Kutai timur dalam tahun 2011 sebanyak 20 kasus dan kasus tunggakan

perkara tindak kejahatan sebanyak 50 kasus sedangkan tindakan pidana

yang diselesaikan sebanyak 295 kasus.

Tabel 5. Banyaknya Peristiwa Kejahatan dan Pelanggaran di Kabupaten Kutim Tahun 2007 - 2011




3. Ekonomi

Keadaan ekonomi Kabupaten Kutai Timur berdasarkan Kabupaten Kutai

Timur dalam Angka Tahun 2012 dilihat dari aspek perikanan bahwa

Jumlah rumah tangga perikanan mengalami penurunan dari tahun

2010 sebanyak 12.517 rumah tangga perikanan menjadi 6.700 rumah

tangga perikanan di tahun 2011, sehingga produksi ikan pun menjadi

menurun sebanyak 3.909 ton, dari 14.025 ton di tahun 2010 menjadi

10.116 ton di tahun 2011.

Rumah tangga perikanan tangkap juga mengalami penurunan yaitu

sebesar 266 rumah tangga, dari 4.581 rumah tangga di tahun 2010

menjadi 4.315 rumah tangga di tahun 2011.

Produksi perikanan tangkap juga mengalami penurunan dari 7.427,7

ton di tahun 2010 menjadi 5.583 ton di tahun 2011 atau turun

sebesar 25 %.

Sarana Penangkapan ikan yaitu terdiri dari armada penangkapan

ikan laut dan armada penangkapan ikan di periran umum, terdiri

dari perahu tanpa motor, perahu motor tempel, dan kapal motor.

Jumlah Total Armada tersebut adalah 3.979 unit armada

penangkapan ikan di laut dan 817 unit kapal penangkap ikan di

perairan umum jika di bandikan dengan tahun 2011 sebanyak 4.315

unit dan 1.268 unit maka terjadi kenaikan jumlah armada, utamanya

jumlah armada penangkapan di laut. Hal tersebut disebabkan nelayan

mengurangi penggunaan perahu tanpa motor dan perahu motor

tempel beralih ke penggunaan kapal motor.

Tabel 6. Banyaknya Rumah Tangga Perikanan, Produksi dan Nilai

Produksi menurut Sub Sektor Perikanan




Tabel 7. Banyaknya Perahu/kapal Penangkap Ikan Menurut Jenis


Tabel 8. Banyaknya Alat Tangkap Ikan Menurut Jenis Alat Tangkap




Tabel 9. Produksi Perikanan Budidaya Menurut Sub Sektor Perikanan dan Kecamatan (Ton)


4. Transportasi dan Komunikasi

a. Jalan

Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang penting untuk

memperlancar kegitan perekonomian. Makin meningkatnya usaha

pembangunan menuntut pula peningkatan pembangunan jalan guna

memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang

dari suatu daerah ke daerah lain.

Panjang jalan di Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2011 mencapai

757,483 dengan jenis permukaan jalan aspal 31,055 km, kerikil 11,163 km

dan tanah 715,265 km dengan kondisi baik sepanjang 583,470 km,

kondisi rusak ringan 227,200 km dan rusak berat 214,500 km.



Tabel 10. Panjang Jalan Negara, Provinsi dan Kabupaten Menurut Jenis Permukaan Jalan (KM)


Tabel 11. Panjang Jalan Kabupaten Menurut Kondisi Jalan (KM)


5. Listrik

Listrik adalah komoditas penting bagi keberlangsungan sendi-sendi

kehidupan manusia saat ini. Tanpa pasokan energy listrik, hampir

dipastikan banyak dunia usaha, rumah tangga maupun sector yang

lain lumpuh karenanya. Sebagian besar sumber energy litrik di

Kabupaten Kutai Timur hingga selama tahun 2011, tenaga listrik yang

di produksi sebesar71.941.750 Kwh terjual 65.070.936 Kwh.



6. Air Minum

Kapasitas produksi yang dihasilkan meningkat dari tahun sebelumnya

dari 2.250.122 m3 menjadi 5.458.248,80 m3 sementara jumlah air yang

disalurkan juga mengalami peningkatan dari 1.790.851 m3 pada tahun

2010 menjadi 5.048.011,4 m3 pada tahun 2011, sedangkan kapasitas

produksi pada tahun 2010 sebesar 285 liter/detik dan pada tahun

2011 menjadi 296 liter/detik. Hal tersebut dikarenakan penambahan

jumlah pelanggan air minum dari 7.771 pelanggan pada tahun 2010

menjadi 9.580 pelanggan pada tahun 2011. Sementara tingkat

kebocoran mengalami penurunan dari 459.271 % menjadi 30,1 %.

Tabel 12. Sarana Air Bersih di PDAM Kabupaten Kutai Timur


7. Perekonomian Daerah

Pada tahun anggaran 2011 bagian terbesar Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten bersumber dari Pajak Daerah (local tax) sebesar

Rp 22.904.548.111,25 atau mencapai 43,05 % dari total Pendapatan

Asli Daerah yang berjumlah Rp 53.198.415.526,32 Sumbangan

Retribusi Daerah terdapat dalam Pendapatan Asli Daerah hanya

sebesar 12,13 persen dan sisanya merupakan Pendapatan Asli Daerah

dari BUMD dan Pendapatan lain-lain.



Tabel 12. Realisasi Penerimaan Dana Perimbangan Bagi Hasil Pajak

dan Bagi Hasil Bukan Pajak Kabupaten Kutai Timur


Tabel 13. Penerimaan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kutai Timur

Tahun 2011


Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten Kutai Timur Menurut Lapangan Usaha pada tahun 2011



sebesar 11,43 persen dengan migas dan non migas sebesar

11,57persen. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 9,33

persen dengan migas dan non migas 9,80 persen. Maka pada tahun

2010, laju pertumbuhan PDRB baik dengan migas ataupun tanpa

migas lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Struktur Ekonomi

Kabupaten Kutai Timur tahun 2011 dengan migas maupun non migas

tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

PDRB dengan migas menunjukkan bahwa sektor ekonomi yang sangat

berperan dalam pembentukan PDRB Kabupaten Kutai timur adalah

sektor Pertambangan 88,43 persen, Industri Pengolahan 0,23 persen,

Perdagangan, Hotel dan Restoran 3,45 persen, serta sektor Pertanian

3,25 persen.

Struktur PDRB non migas didominasi oleh lima sektor yaitu sektor

pertambangan 88,21 persen, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

3,51 persen, sektor pertanian 3,31 persen serta sektor industri

Pengolahan 0,23 persen

Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah sebesar 270.271 jiwa,

pendapatan perkapita netto atau pendapatan yang diterima penduduk

kabupaten Kutai timur pada tahun 2011 sebesar Rp. 129.764.317,-

(dengan migas) mengalami peninggkatan 28,61 persen dibanding

tahun sebelumnya yang sebesar Rp. 100.898.900,-. Sedangkan

pendapatan perkapita non migas naik 29,07 persen yaitu dari Rp.

98.630.828,- menjadi Rp. 127.301.220,- di tahun 2011.

Grafik Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar

Berlaku Menurut lapangan Usaha (%) Tahun 2011



Grafik Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar

Berlaku Menurut lapangan Usaha (%) Tahun 2011

Tabel 14. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Non

Migas Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha




Tabel 15. Laju Pertumbuhan Indeks Implisit Produk Domestik

Regional Bruto Non Migas Atas Dasar Harga Berlaku

Menurut Lapangan Usaha


Lampiran - Komponen Sosekbudkesmas PPI

Documents

Transcript of Lampiran - Komponen Sosekbudkesmas PPI