LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH -...

61
Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi 1 LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara Nomor 140.22/2772.K/1996 tanggal 30 September 1996 tentang pendefitipan 7 Kelurahan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan dan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 tahun 1992 tentang Pembentukan Beberapa Kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan, secara administrasi Kota Medan dibagi atas 21 Kecamatan yang mencakup 151 Kelurahan. Berdasarkan perkembangan administrative ini Kota Medan kemudian tumbuh secara geografis, demografis dan sosial ekonomis. Gambar 1. Peta Kota Medan (Pembagian Wilayah Berdasarkan Kecamatan) Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar (265,10 km²) atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Secara geografis kota Medan terletak pada 3°30' 3°43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring

Transcript of LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH -...

Page 1: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

1

LAMPIRAN A

GAMBARAN UMUM WILAYAH

A. Kota Medan

1. Geografis Kota Medan

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I

Sumatera Utara Nomor 140.22/2772.K/1996 tanggal 30

September 1996 tentang pendefitipan 7 Kelurahan di Kotamadya

Daerah Tingkat II Medan dan berdasarkan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 35 tahun 1992 tentang Pembentukan

Beberapa Kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan,

secara administrasi Kota Medan dibagi atas 21 Kecamatan yang

mencakup 151 Kelurahan. Berdasarkan perkembangan

administrative ini Kota Medan kemudian tumbuh secara

geografis, demografis dan sosial ekonomis.

Gambar 1. Peta Kota Medan (Pembagian Wilayah Berdasarkan

Kecamatan)

Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar (265,10 km²) atau 3,6%

dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Secara geografis kota

Medan terletak pada 3°30' – 3°43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98°

44' Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring

Page 2: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

2

ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas

permukaan laut. Secara administratif, batas wilayah Kota Medan

adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Selat Malaka

Sebelah Selatan : Kecamatan Deli Tua dan Pancur

Batu, Kabupaten Deli Serdang

Sebelah Barat : Kecamatan Sunggal, Kabupaten

Deli Serdang

Sebelah Timur : Kecamatan Percut, Kabupaten Deli

Serdang

Topografi Kota Medan cenderung miring ke Utara dan berada pada

ketinggian 2,5 – 37,5 meter diatas permukaan laut. Dari luas wilayah

Kota Medan dapat dipersentasekan sebagai berikut:

a) Pemukiman 36,3 %;

b) Perkebunan 3,1 %;

c) Lahan Jasa 1,9 %;

d) Sawah 6,1 %;

e) Perusahaan 4,2 %;

f) Kebun Campuran 45,4 %;

g) Industri 1,5 %;

h) Hutan Rawa 1,8 %.

2. DemografisKota Medan

Dari data statistik, pada tahun 2012 diperkirakan jumlah

penduduk kota Medan mencapai lebih dari 2.5 juta jiwa. Sebaran

penduduk di tiap kecamatan cukup merata dengan sebaran rata-

rata 5%. Kecamatan Medan Deli memiliki jumlah penduduk

tertinggi sebesar 171.598 jiwa sedangkan kecamatan dengan

jumlah penduduk terkecil berada di kecamatan Medan Baru.

Tabel 1. Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun 2012

No Kecamatan LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL

1 MEDAN KOTA 58.494 57.758 116.252

2 MEDAN SUNGGAL 69.838 67.787 137.625

3 MEDAN HELVETIA 84.722 84.176 168.898

4 MEDAN DENAI 96.881 9.165 106.046

5 MEDAN BARAT 49.091 49.155 98.246

6 MEDAN DELI 87.700 83.898 171.598

7 MEDAN TUNTUNGAN 48.098 48.725 96.823

8 MEDAN BELAWAN 62.365 58.860 121.225

9 MEDAN AMPLAS 75.294 73.130 148.424

10 MEDAN AREA 67.298 65.734 133.032

Page 3: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

3

No Kecamatan LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL

11 MEDAN JOHOR 73.875 72.389 146.264

12 MEDAN MARELAN 70.906 67.320 138.226

13 MEDAN LABUHAN 64.068 61.988 126.056

14 MEDAN TEMBUNG 85.923 83.743 169.666

15 MEDAN MAIMUN 30.644 30.414 61.058

16 MEDAN POLONIA 32.415 31.641 64.056

17 MEDAN BARU 26.771 27.389 54.160

18 MEDAN PERJUANGAN 67.134 66.729 133.863

19 MEDAN PETISAH 42.868 44.169 87.037

20 MEDAN TIMUR 65.067 65.479 130.546

21 MEDAN SELAYANG 56.111 54.915 111.026

TOTAL 2.520.127

Sumber: BPS Kota Medan

3. Ketenagakerjaan Kota Medan

Proses pertumbuhan ekonomi merupakan penyebab terjadinya

transformasi struktural, yaitu proses pergeseran pertumbuhan

sektor produksi dari yang semula mengandalkan sektor primer

menuju sektor sekunder. Pergeseran pertumbuhan sektor

produksi ini secara langsung juga akan berpengaruh pada

perubahan komposisi tenaga kerja dari yang semula bermata

pencaharian utama pada sektor perdagangan, hotel dan restoran ,

bergeser ke sektor industri dan jasa.

Pada tahun 2010, sektor perdagangan mampu menyerap tenaga

kerja sekitar 37,87% jiwa dari jumlah tenaga kerja di Kota

Medan. Kemudian diikuti oleh sektor keuangan yang mampu

menyerap sekitar 24,62% jiwa dari jumlah tenaga kerja.

Kemudian juga diikuti oleh sektor industri yang mampu

menyerap sekitar 13,16% jiwa dari jumlah tenaga kerja.

Pada tahun 2006, sektor perdagangan, menyerap tenaga kerja

sebesar 35,74% jiwa tumbuh menjadi sebesar 37,87% jiwa pada

tahun 2010. Hal ini menunjukkan tiap tahunnya sektor

perdagangan mengalami peningkatan yang paling banyak

dibanding sektor lain.Untuk itu perlu diketahui sektor-sektor

perekonomian yang menunjukkan prestasi positif sesuai dengan

sektor-sektor yang sama di tingkat nasional, dan mengintrospeksi

kembali perencanaan dan strategi pembangunan yang utamanya

berkaitan dengan penyerapan tenaga kerja setiap sektor

perekonomian. Gejala pergeseran tenaga kerja yang disebabkan

oleh industrialisasi yang dialami oleh Kota Medan, sebagai salah

satu wilayah maju yang menitikberatkan pembangunan

Page 4: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

4

ekonominya pada perdagangan. Hal ini ditunjukkan oleh salah

satu realita ketenagakerjaan di Indonesia, yaitu mulai

berkurangnya minat angkatan kerja muda untuk bekerja di sektor

pertanian. Sektor pertanian dianggap kurang mampu memberikan

pendapatan yang memadai untuk hidup layak.

Tabel 2. Jumlah Penduduk Kota Medan 15 Tahun ke Atas Yang

Bekerja menurut Lapangan Usaha Utama Tahun 2006-2010

4. Ekonomi KotaMedan

Dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan

Ekonomi (MP3E) Kota Medan ada dua koridor ekonomi

percepatan dan perluasan pembangunan kota Medan yakni

Koridor Ekonomi Pusat Kota yang diperluas dengan rencana

center business district (CBD) Polonia dan kawasan Utara

sebagai pusat pelayanan dan jasa.

Koridor ekonomi pusat kota berfungsi sebagai bagian pusat

kegiatan perdagangan/bisnis, pusat kegiatan jasa, dan kegiatan

pemerintahan provinsi dan kota dan pusat pelayanan ekonomi

meliputi tujuh kecamatan di Pusat Kota Medan antara lain,

Medan Polonia, Medan Maimoon, Medan Baru (Kelurahan Darat

dan Petisah Hulu), Medan Petisah (Kelurahan Petisah Tengah

dan Sekip).

Struktur ekonomi Kota Medan didominasi oleh sektor tersier

sebesar 72,53 persen dan sektor skunder sebesar 25,46 persen.

Pertumbuhan ekonomi Kota Medan pada tahun 2011 mencapai

7,9 % dan di tahun 2012 ditargetkan pertumbuhan ekonomi

mencapai 8.02% (RPJMD Kota Medan 2011-2015).

Page 5: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

5

Perekonomian di Kota Medan pada tahun 2010 sangat

bervariatif. Sektor-sektor yang dominan seperti sektor

perdagangan sebesar 26,92%, industri sebesar 14,97%, keuangan

sebesar 14,27% dan jasa sebesar10,72% cukup besar

pengaruhnya apalagi sektor industri yang tiap tahunnya

mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Maka dari itu sektor

perdagangan yang paling banyak memberikan konstribusinya

untuk perekonomian di wilayah Kota Medan dibandingkan

sektor lainnya.

*) Target Rencana RPJMD Kota Medan 2011-2015

Gambar 2. Pertumbuhan Ekonomi Kota Medan

Tabel 3. Nilai Produk Domestik Regional Bruto Menurut

Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku di Kota Medan

Tahun 2006-2010 (Rp millyar)

5.00%

5.50%

6.00%

6.50%

7.00%

7.50%

8.00%

8.50%

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012*

Pertumbuhan Ekonomi Kota Medan

Page 6: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

6

Tabel 4. PDRB Perkapita Kota Medan Tahun 2010

Kecamatan

PDRB

Harga Berlaku

(Rp,juta)

PDRB

Harga Konstan

(Rp,juta)

Jumlah

Penduduk

PDRB

Perkapita

(Rp,juta)

Medan Tuntungan 896 374 80.942 11,07 Medan Johor 1.250 519 123.851 10,09 Medan Amplas 2.271 984 113.143 20,07 Medan Denai 1.083 487 141.395 7,66 Medan Area 1.704 736 96.544 17,65 Medan Kota 4.232 1.840 72.580 58,31 Medan Maimun 4.490 1.922 39.581 113,45 Medan Polonia 7.854 3.972 52.794 148,78 Medan Baru 3.510 1.527 39.516 88,81 Medan Selayang 1.082 447 98.317 11,00 Medan Sunggal 2.517 1.114 112.744 22,32 Medan Helvetia 3.624 1.613 144.257 25,12 Medan Petisah 4.322 1.858 61.749 69,99 Medan Barat 17.493 7.013 70.771 247,17 Medan Timur 5.922 2.535 108.633 54,51 Medan Perjuangan 917 397 93.328 9,82 Medan Tembung 1.595 696 133.579 11,94 Medan Deli 11.132 4.899 166.793 66,74 Medan Labuhan 711 300 111.173 6,40 Medan Marelan 661 266 140.414 4,71 Medan Belawan 6.049 2.323 95.506 63,34 KOTA MEDAN 83.315 35.822 2.097.610 39,72 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan

Gambar 3. PDRB Perkapita Kota Medan dan Kecamatan

Tahun 2010 (Juta/tahun)

0

50

100

150

200

250

300

Med

an Tu

ntun

gan

Med

an Jo

hor

Med

an A

mpl

as

Med

an D

enai

Med

an A

rea

Med

an K

ota

Med

an M

aim

un

Med

an P

olon

ia

Med

an B

aru

Med

an Se

laya

ng

Med

an Su

ngga

l

Med

an H

elve

tia

Med

an P

etisa

h

Med

an B

arat

Med

an Ti

mur

Med

an P

erju

anga

n

Med

an Te

mbu

ng

Med

an D

eli

Med

an La

buha

n

Med

an M

arel

an

Med

an B

elaw

an

PDRB

Per

kapi

ta (

Rp, J

uta)

Page 7: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

7

Gambar 4. PDRB Kota Medan Tahun 2006-2010 (Rp Juta)

PDRB Perkapita yang paling besar terdapat di Kecamatan Medan

Barat yaitu sebesar 247,17 juta rupiah selama satu tahun. Ini

berarti nilai tambah bruto yang mampu dihasilkan per penduduk

rata-rata sekitar 247,17 juta rupiah untuk setiap orang. Tempat

kedua diduduki oleh Medan Polonia yang memiliki rata-rata

perkapita nilai tambah bruto sebesar 148,78 juta rupiah, dan rata-

rata PDRB perkapita paling kecil berada di Medan Marelan yaitu

sebesar 4,71 juta rupiah.

Pencapaian kinerja pembangunan dari sisi pendapatan

menunjukkan hasil yang meningkat dari rencana anggaran yang

ditetapkan dalam R.APBD 2010 sebesar Rp. 2.101.631.164.629,-

Realisasi yang dicapai pada APBD Tahun 2010 sebesar Rp.

2.298.610.540.072. dengan komposisi sebagai berikut :

- PAD Rp. 541.597.302.961,-

- Dana Perimbangan Rp. 1.287.768.837.167,-

- Lain-lain Pend. Daerah Yang

Sah Rp. 469.244.399.944,-

B. Kota Palembang

1. Geografis Kota Palembang

Kota Palembang terletak pada posisi antara 2°52’ sampai 3°5’

Lintang Selatan dan 104°37’ sampai 104° 52’ Bujur Timur

dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari permukaan laut.

Pada tahun 2007 Kota Palembang dibagi menjadi 16 Kecamatan

dan 107 Kelurahan, dan berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 23 tahun 1988 luas wilayah Kota Palembang adalah

Page 8: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

8

400,61 km2 atau 40,061 Ha. Secara administrasi Kota Palembang

berbatasan dengan :

a) Sebelah Utara : Kabupaten Banyuasin.

b) Sebelah Timur : Kabupaten Banyuasin.

c) Sebelah Selatan : Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten

Banyuasin.

d) Sebelah Barat : Kabupaten Banyuasin, Kabupaten

Muara Enim dan Kabupaten Ogan Ilir.

Suhu udara sebagian besar wilayah Kota Palembang berdasarkan

data dari stasiun Meteorologi tahun 2010 rata-rata 26,6°C sampai

dengan 28,5°C. Suhu udara maksimum terjadi pada bulan Mei

yang berkisar 35,7 °C, sedangkan suhu udara minimum terjadi di

bulan Desember yang berkisar 21°C.

2. Demografis Kota Palembang

Kota Palembang sebagai Kota Metropolitan dengan jumlah

penduduk berdasarkan data agregat kependudukan perkecamatan

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Palembang di

Januari 2012 sebanyak 1.708.413 jiwa dengan laju pertumbuhan

penduduk sebesar 1,76 %.

Jumlah pendudukkota Palembang adalah 1.708.413 jiwa yang

terdiri dari 868.197 laki-laki dan 840.216 perempuan. Terhadap

jumlah penduduk tersebut masih tampak bahwa penyebaran

penduduk Kota Palembang masih bertumpu di Kecamatan Ilir

Timur II, Kecamatan Seberang Ulu I dan Kecamatan Sukarami.

Tingginya penduduk di tiga kecamatan ini karena di kecamatan

tersebut merupakan sentra industri dan sentra pendidikan serta

dipengaruhi perbatasan dengan kabupaten lain atau daerah

pinggiran kota.

Tabel 5. Jumlah Penduduk Kota Palembang Menurut Kecamatan

dan Jenis Kelamin (Januari Tahun 2012)

No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Total 1 Ilir Barat II 37.813 36.609 74.422 2 Seberang Ulu I 95.800 92.710 188.510 3 Seberang Ulu II 52.281 50.249 102.530 4 Ilir Barat I 74.661 72.906 147.567 5 Ilir Timur I 43.977 44.364 88.341 6 Ilir Timur II 96.734 94.069 190.803 7 Sukarami 79.427 76.566 155.993 8 Sako 48.587 46.517 95.104 9 Kemuning 47.356 46.111 93.467

10 Kalidoni 62.968 59.704 122.672 11 Bukit Kecil 24.884 24.939 49.823 12 Gandus 34.782 32.996 67.778 13 Kertapati 50.831 48.545 99.376

Page 9: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

9

No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Total 14 Plaju 48.811 47.139 95.950 15 Alang-Alang Lebar 49.064 47.511 96.575 16 Sematang Borang 20.221 19.281 39.502

Total 868.197 840.216 1.708.413 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Palembang

3. Ketenagakerjaan KotaPalembang

Angkatan kerja Kota Palembang di tahun 2011 yang terdata

sebanyak 9.183 orang,

dimana angkatan kerja yang didata telah bekerja sebanyak 2.183

orang, sedangkan angkatan kerja yang sedang mencari

kerja/pengangguran sebanyak 7.000 orang.

Tabel 6. Jumlah Angkatan Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin

Tahun 2011

Kegiatan Utama Tahun 2011

Laki_laki Perempuan Total

Bekerja 1.488 695 2.183

Mencari Pekerjaan/ Pengangguran 4.201 2.799 7.000

TOTAL 5.689 3.494 9.183

Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kota Palembang

4. Transportasi Kota Palembang

Jaringan jalan di Kota Palembang merupakan jaringan radial

yang didukung oleh beberapa jalan lingkar kota. Jalan radial

utama akses jalan Sudirman dimulai dari Jembatan Ampera, yang

melintasi Sungai Musi dan di sebelah barat daya sampai ke

Alang-Alang Lebar dan terus menuju Provinsi Jambi.

Gambar 5. Rencana Pola Jaringan Jalan Kota Palembang

(RTRW Kota Palembang 2010-2030)

Page 10: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

10

Gambar 6. Peta Infrastruktur Kota Palembang Tahun 2012

5. Ekonomi Kota Palembang

Kondisi perekonomian Kota Palembang di tahun 2011 bisa

dikatakan mulai stabil seiring dengan mulai membaiknya

perekonomian secara global di sepanjang tahun 2011.

Struktur Ekonomi menggambarkan kontribusi atau peranan

masing-masing sektor dalam pembentukan Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) yang dalam konteks yang lebih jauh

akan memperlihatkan bagaimana suatu daerah terhadap

kemampuan produksi dari masIng-masing sector perekonomian.

Berdasarkan pendekatan produksi, seluruh sektor lapangan usaha

yang ada di suatu wilayah biasanya di kelompokan dalam 9

sektor. Kesembilan sektor tersebut dapat diklasifikasikan kembali

dalam tiga sektor utama, yaitu sektor primer, sekunder, tersier.

Sektor primer mencakup kegiatan pertanian, pertambangan, dan

penggalian. Sektor sekunder meliputi kegiatan industri

pengolahan, listrik, gas dan air bersih serta bangunan. sektor

tersier mencakup kegiatan perdagangan, hotel dan restoran,

pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan serta jasa-jasa lainnya.

Page 11: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

11

Tabel 7. Produk Domestik Regional Bruto Kota Palembang

Tahun 2011 (dalam juta rupiah)

Sektor ADH Berlaku ADH Konstan

1 Pertanian 247,942 126,951

2 Pertambangan dan Penggalian - -

3 Industri Pengolahan 29,333,517 6,479,068

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 696,604 250,795

5 Bangunan 3,742,365 1,444,263

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 9,943,682 3,592,542

7 Pengangkutan dan Komunikasi 5,801,812 2,751,036

8

Keuangan, Persewaan dan Jasa

perusahaan 3,140,730 1,250,981

9 Jasa-jasa lainnya 7,899,759 2,157,818

PDRB (Dengan MIGAS) 60,806,411 18,053,454

PDRB (Tanpa MIGAS) 43,384,452 16,145,302 Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palemnbang (angka sangat-sangat sementara per

Maret 2012)

Tabel8. Persentase Struktur Ekonomi Kota Palembang Menurut

Sektor Primer, Skunder dan Tresier Tahun 2011

Sektor %

Primer 0.45%

Sekunder 56%

Tersier 43%

Terjadinya krisis global di tahun 2008 cukup berpengaruh

terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Palembang. Pada beberapa

sektor ekonomi laju pertumbuhan melambat dari tahun

sebelumnya, yang pada akhirnya mengakibatkan total

pertumbuhan ekonomi kota palembang lebih kecil.

Tabel 9. Laju pertumbuhan Ekonomi Kota Palembang Tahun 2011

Sektor 2009 2010 2011*

1 Pertanian 3.12 2.3 2.77

2 Pertambangan dan Penggalian 0 0 0

3 Industri Pengolahan 4.02 4.44 4.5

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 3.53 6.22 6.76

5 Bangunan 7.12 8.03 12.92

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 2.79 6.67 8.06

7 Pengangkutan dan Komunikasi 11.63 11.23 11.54

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 8.57 7.79 7.54

9 Jasa-jasa lainnya 6.1 6.1 7.9

Page 12: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

12

PDRB (Dengan Migas) 5.6 6.6 7.59

PDRB (Tanpa Migas) 6.42 7.37 8.4 Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palemnbang (*angka sangat-sangat sementara per

Maret 2012)

Laju pertumbuhan tertinggi PDRB Kota Palembang Tahun 2011

adalah sektor bangunan dengan pertumbuhan sebesar 12.92%,

diikuti sektor pengankutan dan komunikasi sebesar 11.54%.

Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar

maisng-masing 7.54 dan 7.90%, sedangkan sektor-sektor

lainnya pertumbuhanya masih di bawah 7 %.

Tabel10. Pendapatan Regional Perkapita Kota Palembang

Tahun 2005-2011

Tahun Harga Berlaku Harga Konstan

Dengan Migas Tanpa Migas Dengan Migas Tanpa Migas

2005 15,058,170 10,578,624 8,012,949 6,827,257

2006 17,714,309 12,185,578 8,379,643 7,237,473

2007 20,230,261 14,109,410 8,813,166 7,710,612

2008r 24,462,150 16,543,143 9,276,634 8,173,198

2009* 25,918,790 18,288,409 9,647,392 8,565,981

2010** 29,520,621 20,794,780 10,168,303 9,093,569

2011*** 33,904,476 24,190,330 10,830,642 9,758,614 Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palemnbang ( r. Angka revisi, *angka sementara, ** angka

sangat sementara, ***angka sangatsangat sementara, per Maret 2012)

Dengan migas, pendapatan perkapita penduduk Kota Palembang

berdasarkan harga berlaku pada tahun 2011 sebesear

Rp33.904.476,00 atau bertambah sebesar Rp4.383.855,00 dari

tahun 2010. Sedangkan berdasarkan harga berlaku tanpa migas

pendapatan perkapita penduduk Kota Palembang pada tahun

2011 sebesar Rp20.794.780,00 atau meningkat sebesar

Rp3.395.550,00 dari tahun sebelumnya.

Berdasakan harga konstan dengan migas, pendapatan perkapita

penduduk Kota Palembang ditahun 2011 naik sebesar

Rp662.339,00 atau naik dari Rp10.168.303,00 di tahun 2010

menjadi Rp10.830.642,00 pada tahun 2011. Apabila unsur

migas di keluarkan, maka pendapatan perkapita penduduk Kota

Palembang naik sebesar Rp665.045,00 atau naik dari

Rp9.093.569,00 di tahun 2010 menjadi Rp9.758.614 pada

tahun 2011.

C. DKI Jakarta

1. Geografis DKI Jakarta

Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7

meter di atas permukaan laut, terletak pada posisi 6°12’ Lintang

Page 13: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

13

Selatan dan 106°48’ Bujur Timur. Berdasarkan Keputusan

Gubernur Nomor 1227 Tahun 1989, luas wilayah Provinsi DKI

Jakarta adalah 7.659,02 km2, terdiri dari daratan seluas 661,52

km2, termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu, dan lautan seluas

6.997,50 km2.

Kota Jakarta umumnya beriklim panas dengan suhu udara

berkisar 32.7°C – 34.°C pada siang hari, dan 23.8°C -25.4°C

pada malam hari. Rata-rata curah hujan sepanjang tahun 237.96

mm, selama periode 2002-2006 curah hujan terendah sebesar

122.0 mm terjadi pada tahun 2002 dan tertinggi sebesar 267.4

mm terjadi pada tahun 2005, dengan tingkat kelembaban udara

mencapai 73.0 – 78.0 persen dan kecepatan angin rata-rata

mencapai 2.2 m/detik - 2,5 m/detik.

Geologis DKI Jakarta seluruh datarannya terdiri dari endapan

pleistocene yang terdapat pada ±50 m di bawah permukaan

tanah. Bagian selatan terdiri atas lapisan alluvial, sedang dataran

rendah pantai merentang ke bagian pedalaman sekitar 10 km. Di

bawahnya terdapat lapisan endapan yang lebih tua yang tidak

tampak pada permukaan tanah karena tertimbun seluruhnya oleh

endapan alluvium. Di wilayah bagian utara baru terdapat pada

kedalaman 10-25 m, makin ke selatan permukaan keras semakin

dangkal 8-15 m. Pada bagian tertentu juga terdapat lapisan

permukaan tanah yang keras dengan kedalaman 40 m.

2. Demografis DKI Jakarta

Berdasarkan data BPS DKI Jakarta, hingga bulan November

2011, jumlah penduduk DKI Jakarta yang tercatat di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta sebesar

10,187,595 jiwa. Jumlah penduduk terbesar berada di wilayah

Jakarta Timur yang kemudian disusul wilayah Jakarta Barat.

Page 14: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

14

Gambar 7. Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan

Kabupaten/Kota Adm, 2010 ( Hasil Sensus Penduduk 2010)

Tabel 11. Registrasi Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Rasio Jenis

Kelamin dan Kabupaten/Kota Administrasi, 2011

3. Ketenagakerjaan DKI Jakarta

Tahun 2011, jumlah angkatan kerja tercatat 5,14 juta orang,

mengalami penurunan sebesar 128,8 ribu orang dibanding tahun

2010. Peningkatan jumlah angkatan kerja terjadi pada angkatan

kerja perempuan sebanyak 114,8 ribu dan untuk tenaga kerja

laki-laki tejadi penurunan sebesar 355,2 ribu. Selama periode

Page 15: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

15

2010-2011, angka tingkat pengangguran terbuka (TPT)

mengalami penurunan dari 11,05 persen menjadi 10,38 persen,

atau terjadi penurunan sebesar 0,67 persen.

Tabel 12. Penduduk Berusia 15 Tahun Keatas Menurut

Kabupaten/ Kota Adm dan Jenis Kegiatan, 2011

Tabel 13. Penduduk Berusia 15 Tahun Keatas yang Bekerja

Page 16: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

16

Tabel 14. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan Tingkat

Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) DKI Jakarta

4. Transportasi DKI Jakarta

a. Jaringan Jalan Rel

Sistem jalan kereta, DKI Jakarta merupakan satu kesatuan

dengan sistem jaringan rel Jabodetabek. Jaringan jalan rel

KJabodetabek memiliki panjang rel mencapai 170 km yang

mencakup 10 jalur pelayanan yaitu; jalur timur, tengah,

Bekasi, Tanjung Priok, Serpong dan Tangerang. Lima jalur

pelayanan membentuk sistem radial dan sisanya membentuk

pola lingkaran. Jalur-jalur ini memiliki rel ganda kecuali

jalur Tangerang dan Serpong. Pada jalur tengah sepanjang

19 km dari Manggarai ke DKI Jakarta Kota, jalur rel ini

telah dilayangkan.

b. Jaringan Angkutan Umum Bus

Jaringan sistem angkutan umum bus dapat menggambarkan

kondisi pelayanan sistem angkutan umum. Jaringan sistem

angkutan umum merepresentasikan jaringan trayek, jumlah

trayek pada jaringan jalan, frekuensi bus yang beroperasi

pada jaringan jalan dan kapasitas sistem bus pada ruas jalan.

Cakupan pelayanan bus besar bersifat lintas wilayah,

sedangkan cakupan pelayanan bus sedang cenderung

bersifat lokal. Sebagai alternatif angkutan umum massal

untuk wilayah DKI telah dioperasikan 11 koridor Trans

Jakarta dengan karakteristik operasional bersifat lajur

eksklusif sebidang.

Page 17: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

17

Tabel 15. Jumlah Penumpang Kereta Api Menurut Bulan dan

Tujuan, 2011

Tabel 16. Jumlah Angkutan Umum yang Beroperasi Menurut

Perusahaan, 2011

Page 18: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

18

Tabel 17. Jumlah Kendaraan Umum Lainnya, 2002 – 2011

Page 19: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

19

c. Kendaraan Pribadi di DKI Jakarta

Pertumbuhan kendaraan bermotor rata-rata dalam 5 tahun

terakhir mencapai kisaran angka 9.5% pertahun dengan

pertumbuhan panjang jalan rata-rata 0,01%.

d. Angkutan Laut

Selama 5 (lima) tahun terakhir, pertumbuhan arus kapal dan

barang di Pelabuhan Tanjung Priok memiliki kecenderungan

meningkat diatas 5% per tahun, dimana arus barang pada

tahun 2011 mencapai 49.7 juta ton. Sedangkan jumlah

penumpang yang naik dan turun di pelabuhan Tanjung Priok

dalam tahun 2010 secara keseluruhan berjumlah 227,1 ribu

orang.

Tabel 18. Jumlah Kendaraan Bermotor Yang Terdaftar (Tidak

Termasuk TNI, Polri dan CD) Menurut Bulan dan Jenis

Kendaraan, 2010

Page 20: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

20

Tabel 19. Jumlah Penumpang Kapal yang Datang dan Berangkat

Melalui Pelabuhan Laut Tanjung Priok, 2000 - 2011

5. Ekonomi DKI Jakarta

Di tahun 2011, laju inflasi tertinggi terjadi pada kelompok

sandang dimana inflasi yang terjadi sebesar 7.33% dan yang

terkecil berada pada kelompok perumahan dan energy sebesar

2.11%.

Gambar 8. Laju Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran,

2010 – 2011

Page 21: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

21

Tabel 20. Indeks Harga Konsumen Menurut Bulan dan Kelompok

Pengeluaran, 2012

Pengeluaran perkapita warga DKI Jakarta terbesar pada

kelompok makanan (36,51%) dengan nilai rata-rata 446,912

rupiah/bulan . Untuk kategori non bahan makanan, kelompok

perumahan dan energi menempati posisi tertinggi sebesar

43,04% atau rata-rata 334,416 rupiah/bulan.

PDRB per kapita DKI Jakarta di tahun 2011 sebesar 101 juta

rupiah. meningkat 12% dibandingkan tahun 2010. Distribusi

terbesar berada di wilayah Jakarta Pusat. Namun jika dilihat

pertumbuhannya dari tahun 2010 hingga 2011, wilayah

Kepulauan Seribu memiliki tingkat pertumbuhan tertinggi.

Lapangan usaha keuangan, real estate dan jasa perusahaan

menempati nilai proporsi terbesar penyumbang PDRB DKI

Jakarta (diluar MIGAS).

Page 22: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

22

Gambar 9. Persentase Rata-rata Pengeluaran Per Kapita per

Bulan, 2011

Gambar 10. PDRB Per Kapita Atas Harga Berlaku dan Atas Dasar

Harga Konstan Tahun 2000, 2007 – 2011

Page 23: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

23

Tabel 21. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga

Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 Semester I

D. Kota Bandung

1. Geografis Kota Bandung

Kota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan

Ibukota Propinsi Jawa Barat. Kota Bandung terletak di antara

107° 36’ Bujur Timur dan 6° 55’ Lintang Selatan.

Lokasi Kota Bandung cukup strategis, dilihat dari segi

komunikasi, dan perekonomian, hal tersebut dikarenakan Kota

Bandung terletak pada pertemuan poros jalan yaitu:

a) Barat - Timur yang memudahkan hubungan dengan

Ibukota Negara

b) Utara - Selatan yang memudahkan lalu lintas ke daerah

perkebunan (Subang dan Pangalengan)

Page 24: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

24

Secara topografi Kota Bandung terletak pada ketinggian 791

Meter di atas permukaan laut (dpl). Titik tertinggi di daerah utara

dengan ketinggian 1.050 Meter dan terendah di sebelah selatan

675 Meter di atas permukaan laut. Di wilayah Kota Bandung

bagian selatan sampai lajur lintasan kereta api, permukaan tanah

relatif datar sedangkan di wilayah kota bagian utara berbukit-

bukit. Keadaan geologis dan tanah yang ada di Kota Bandung

dan sekitarnya lapisan alluvial hasil letusan Gunung Tangkuban

Perahu. Jenis material di bagian utara umumnya merupakan jenis

andosol, di bagian selatan serta di bagian timur terdiri atas

sebaran jenis alluvial kelabu dengan bahan endapan liat. Di

bagian tengah dan barat tersebar jenis tanah andosol.

Secara administratif Kota Bandung memiliki batas-batas

wilayah sebagai berikut:

a) Batas Utara : Kecamatan Lembang Kabupaten

Bandung Barat

b) Batas Selatan : Kecamatan Dayeuh Kolot,

Bojongsoang Kabupaten Bandung

c) Batas Barat : Kecamatan Cimahi Utara, Cimahi

Selatan dan Kota Cimahi

d) Batas Timur : Kecamatan Cileunyi Kabupaten

Bandung

Luas wilayah administrasi Kota Bandung sekitar 167,29 km2

yang terdiri dari 30 Kecamatan dengan 151 kelurahan yang

terbagi dalam 1.558 RW dan 9.678 RT. Kecamatan Rancasari

memiliki luas wilayah terbesar yaitu 13,17 km2 (8,29% dari total

wilayah Kota Bandung). Kecamatan Margacinta merupakan

daerah yang memiliki luas terbesar kedua yaitu sekitar 10,87

km2. Sedangkan Kecamatan Astana Anyar memiliki luas wilayah

terkecil yaitu 2,89 km2 (1,73% dari total wilayah Kota Bandung).

Page 25: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

25

Tabel 22. Luas Wilayah Kecamatan di Wilayah Administrasi

Kota Bandung

NO. KECAMATAN LUAS KM2

PERSENTASE

TERHADAP LUAS

KOTA BANDUNG

(%)

1 Bandung Kulon 6.46 3.86

2 Babakan Ciparay 7.45 4.45

3 Bojongloa Kaler 3.03 1.81

4 Bojongloa Kidul 6.26 3.74

5 Astanaanyar 2.89 1.73

6 Regol 4.30 2.57

7 Lengkong 5.90 3.53

8 Bandung Kidul 6.06 3.62

9 Margacinta 10.87 6.50

10 Rancasari 13.17 7.87

11 Cibiru 10.81 6.46

12 Ujungberung 10.34 6.18

13 Arcamanik 8.80 5.26

14 Cicadas 8.66 5.18

15 Kiaracondong 6.12 3.66

16 Batununggal 5.03 3.01

17 Sumur Bandung 3.40 2.03

18 Andir 3.71 2.22

19 Cicendo 6.86 4.10

20 Bandung Wetan 3.39 2.03

21 Cibeunying Kidul 5.25 3.14

22 Cibeunying Kaler 4.50 2.69

23 Coblong 7.35 4.39

24 Sukajadi 4.30 2.57

25 Sukasari 6.27 3.75

26 Cidadap 6.11 3.65

Total Th, 2007 167.29 100.00 Catatan : Data luas wilayah masih diuraikan berdasarkan batas wilayah yang lama,

yaitu terdiri dari 26 kecamatan

2. Demografis Kota Bandung

Berdasarkan data hasil sesus penduduk tahun 1980 hingga tahun

2010, penduduk kota Bandung meningkat sebesar 64% atau

dapat dikatakan rata-rata peningkatan pertahunnya sebesar 1.7%.

Dari data sementara tahun 2011, jumlah pemduduk kota

Bandung mencapai 2.4 juta jiwa. Kecamatan dengan jumlah

penduduk terbesar dari data tersebut berada di kecamatan

Babakan Ciparay (144,987 penduduk) kemudian disusul

kecamatan Bandung Kulon (140,422 penduduk).

Page 26: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

26

Tabel 23. Data Sementara Jumlah Penduduk Kota Bandung

Tahun 2011

Kecamatan Laki-Laki Perempuan Total Bandung Kulon 70,858 69,564 140,422 Babakan Ciparay 74,528 70,459 144,987 Bojongloa Kaler 61,093 57,628 118,721 Bojongloa Kidul 42,646 40,864 83,510 Astanaanyar 33,904 33,599 67,503 Regol 40,099 40,043 80,142 Lengkong 34,850 35,346 70,196 Bandung Kidul 29,176 28,958 58,134 BUAH BATU 46,937 46,384 93,321 RANCASARI 36,821 36,513 73,334 GEDE BAGE 17,363 17,376 34,739 CIBIRU 34,808 33,469 68,277 PANYILEUKAN 19,306 18,868 38,174 UJUNG BERUNG 37,275 36,068 73,343 CINAMBO 12,246 11,741 23,987 ARCAMANIK 33,203 32,458 65,661 ANTAPANI 36,676 36,253 72,929 MANDALAJATI 31,351 30,254 61,605 KIARACONDONG 64,968 64,228 129,196 BATUNUNGGAL 59,115 57,940 117,055 SUMUR BANDUNG 17,356 17,270 34,626 ANDIR 48,501 46,936 95,437 CICENDO 49,070 48,487 97,557 BANDUNG WETAN 14,959 15,230 30,189 CIBEUNYING KIDUL 53,635 52,216 105,851 CIBEUNYING KALER 35,754 33,936 69,690 COBLONG 67,897 61,240 129,137 SUKAJADI 53,337 52,812 106,149 SUKASARI 40,105 40,122 80,227 CIDADAP 29,117 27,930 57,047 TOTAL 1,226,954 1,194,192 2,421,148 Sumber: BPS Kota Bandung, Last Updated 23 Februari 2012

3. Ketenagakerjaan Kota Bandung

Survai Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2011 mencatat

sebanyak 1.129.744 orang penduduk Kota Bandung termasuk

angkatan kerja. Dari jumlah tersebut, 1.012.946 orang atau

sekitar 89,66 % berstatus bekerja. Jumlah ini meningkat dari

tahun sebelumnya yang hanya 87,83 %.

Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) mencapai 61,40 %

terhadap usia kerja. Selama tiga tahun terakhir, Tingkat

Pengangguran Terbuka menunjukkan tren menurun. Pada tahun

2009 TPT mencapai angka 13,29 % kemudian menurun di tahun

2010 menjadi 12,17 %, dan pada tahun 2011 mencapai angka

10,34 %.

Page 27: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

27

Menurunnya tingkat pengganguran mengindikasikan semakin

terbukanya kesempatan kerja di Kota Bandung. Berdasarkan

lapangan usaha, maka penduduk yang bekerja di sektor

perdagangan menempati urutan pertama yaitu sebesar 36 %,

industri sebesar 25 % dan di sektor jasa – jasa sebesar 23 %.

Kontribusi ketiga sektor tersebut memang dominan terhadap

PDRB Kota Bandung . Menurut data DISNAKER Kota

Bandung, pada tahun 2010 terdapat 24,159 orang pencari kerja

yang terdaftar di DISNAKER kota Bandung. 49.8% dari yang

terdaftar tersebut merupakan tenaga kerja dengan tingkat

pendidikan terakhir S1. Berikut jumlah pencari kerja yang

terdaftar di DISNAKER Kota Bandung.

Tabel 24. Indikator Ketenagakerjaan Kota Bandung

Tahun 2010 – 2011

Uraian 2010 2011

TPAK (%) 60,73 61,40 Tingkat Pengangguran

(%) 12,17 10,34

Bekerja (%) 87,83 89,66 Sumber: BPS Kota Bandung2012

Gambar 11. Penduduk Kota Bandung Yang Bekerja

Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2011

4. Transportasi Kota Bandung

a. Panjang Jalan

Panjang jalan di Kota Bandung pada tahun 2011 sepanjang

1.236,48 kilometer. 3% diantaranya merupakan jalan

nasional, 1% adalah jalan propinsi dan 96% merupakan

jalan kota.

Page 28: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

28

Tabel 25. Statistik Transportasi Kota Bandung

Tahun 2010 - 2011

Dilihat dari permukaannya, 51,86 % jalan sudah dihotmix,

41,13 % penetrasi dan 7,01 % adalah jalan beton. Akses

jalan yang mudah dengan kondisi yang baik merupakan

dambaan setiap warga kota, namun sayangnya sepanjang

27,3 % jalan di Kota Bandung masih mengalami kerusakan.

Pengguna jalan raya di Kota Bandung sebagian besar adalah

kendaraan bermotor yang peningkatannya cukup signifikan

dari tahun ke tahun, namun sayangnya kurang diimbangi

dengan peningkatan panjang dan kualitas jalan itu sendiri.

Lalu lintas di Kota Bandung didominasi oleh sepeda motor

sebanyak 71 % dan mobil penumpang sebanyak 23%.

b. Angkutan Darat

Hingga tahun 2010, jumlah kendaraan di kota Bandung

yang tercatat di Dispenda Propinsi Jawa Barat sebanyak

1.196.813 kendaraan. Komposisi sepeda motor merupakan

kendaraan dengan proporsi terbesar (74.3%) diikuti mobil

pribadi (mobil penumpang non umum) sebesar 24.2%.

Page 29: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

29

Tabel 26. Jumlah Sarana Angkutan Umum Dan Pribadi

Menurut Jenisnya Di Kota Bandung Tahun 2010

No. Jenis Kendaraan Jumlah 1 Sepeda Motor 847.338 2 Mobil Penumpang Non Umum 275.952 3 Mobil Barang 60.650 4 Mobil Bus

a) Umum 2.560

b) Bukan Umum 2.314

5 Kendaraan Khusus/Alat Berat 10 6 Mobil Penumpang Umum 7.989 7 Kendraan Roda 3 0

Jumlah 1.196.813

Sumber: Dispenda Provinsi Jabar Tahun 2010

Gambar 12. Persentase Komposisi Kendaraan di

Kota Bandung Tahun 2010

Terdapat 38 lintasan trayek angkutan kota di Kota Bandung,

jarak terpanjang lintasan trayek angkutan kota adalah

Margahayu Raya-Ledeng dengan jarak 23 Km sedangkan

yang terpendek adalah Cibogo – Elang dengan jarak 6 Km.

Sepeda Motor; 74.3%

Mobil Bus Umum; 0.0%Mobil Penumpang Non

Umum; 24.2%Mobil Barang; 0.5%

Mobil Penumpang Umum; 0.7%

Mobil Bus Bukan Umum; 0.2%

Kendaraan Khusus/Alat Berat;

0.0%

Page 30: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

30

Tabel 27. Jumlah Armada Angkutan Kota di Kota Bandung

NO. LINTASAN TRAYEK JARAK

(km)

JUMLAH

ARMADA

1 Abdul Muis – Cicaheum via Binong 16.0 369

2 Abdul Muis – Cicaheum via Aceh 11.0 100

3 Abdul Muis – Dago 11.0 273

4 Abdul Muis – Ledeng 13.0 245

5 Abdul Muis – Elang 10.0 101

6 Cicaheum – Ledeng 15.0 214

7 Cicaheum – Ciroyom 15.0 206

8 Cicaheum – Ciwastra – Derwati 17.0 200

9 Cicaheum – Cibaduyut 18,4 150

10 St. Hall – Dago 11.0 52

11 St. Hall – Sd. Serang 9.0 150

12 St. Hall – Ciumbuleuit via Eyckman 9.0 60

13 St. Hall – Ciumbuleuit via Cihampelas 8.0 40

14 St. Hall – Gedebage 21.0 200

15 St. Hall – Sarijadi 7.7 75

16 St. Hall – Gunung Batu 8.0 55

17 Margahayu Raya – Ledeng 23.0 125

18 Dago – Riung Bandung 21.0 201

19 Pasar Induk Caringin – Dago 22.0 140

20 Panghegar Permai – Dipatiukur – Dago 18,9 155

21 Ciroyom – Sarijadi 12.0 97

22 Ciroyom – Bumi Asri 9.0 115

23 Ciroyom – Cikudapateuh 15.0 125

24 Sederhana – Cipagalo 13,9 276

25 Sederhana – Cijerah 8.0 67

26 Sederhana – Cimindi 9.0 55

27 Ciwastra – Ujung Berung 17,9 32

28 Cisitu – Tegallega 10,7 82

29 Cijerah – Ciwastra – Derwati 20.0 200

30 Elang – Gedebage – Ujung Berung 22.0 115

31 Abdul Muis – Mengger 6.0 25

32 Cicadas – Elang 19.0 300

33 Antapani – Ciroyom 15.0 160

34 Cicadas – Cibiru – Panyileukan 15.0 200

35 Bumi Panyileukan – Sekemirung 20.0 125

36 Sadangserang – Caringin 21.0 200

37 Cibaduyut – Karang Setra 18,2 201

38 Cibogo – Elang 6.0 35

c. Angkutan Kereta Api

Moda angkutan darat selain menggunakan kendaraan juga

dengan menggunakan kereta api, penumpang yang

menggunakan angkutan kereta api wilayah Kota Bandung

pada tahun 2011 adalah 9.835.259 orang. Moda transportasi

kereta api merupakan salah satu yang terkena dampak yang

kurang menguntungkan dari pembangunan jalur tol

Cipularang. Namun dengan berbagai upaya dari PT KAI

Page 31: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

31

seperti menurunkan tarif penumpang, kinerjanya mengalami

peningkatan.

Gambar 13. Persentase Penumpang Kereta Api Tahun 2011

5. Perekonomian

a. Harga-Harga

Perubahan harga komoditaskomoditas penting yang

tergolong dalam sembilan bahan pokok cukup memberikan

pengaruh terhadap kemampuan daya beli. Harga beras

menunjukkan peningkatan setiap tahunnya, demikian juga

dengan harga minyak goreng. Perubahan harga secara

umum dalam suatu periode tertentu dikenal dengan istilah

inflasi. Tren inflasi di Kota Bandung dari tahun 2005 sampai

2011 cukup berfluktuasi.

Pada tahun 2005 inflasi mencapai dua digit, yaitu 19,56 %,

sebagai dampak dari pencabutan subsidi BBM. Program

peningkatkan daya beli masyarakat seperti BLT cukup

mampu menurunkan inflasi di Kota Bandung pada tahun

2006–2007 berada pada kisaran 5 persen. Namun krisis

global pada tahun 2008 memberikan dampak pada

meningkatnya inflasi mencapai dua digit yaitu 10,23 %.

Selama tiga tahun terakhir inflasi Kota Bandung cukup

terkendali, pada tahun 2011 menunjukkan angka 2,75 %

menunjukkan kondisi perekonomian yang cukup stabil.

Page 32: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

32

Gambar 14. Inflasi Kota Bandung Tahun 2010 - 2011

Perkembangan laju pertumbuhan ekonomi (LPE) di Kota

Bandung selama 6 (enam) tahun terakhir (tahun 2006–2011)

menunjukkan peningkatan yang positif. Jika pada tahun

2006 LPE Kota Bandung di tahun 2006 mencapai 7,83%,

pada tahun 2011 mengalami kenaikan menjadi 8,58%.

Tingkat LPE Kota Bandung ini lebih tinggi jika

dibandingkan dengan kinerja LPE secara nasional. Hal ini

menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Bandung

relatif lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi ekonomi

secara nasional. Selama periode 2006-2011, rerata LPE Kota

Bandung mencapai 8,27%, sedangkan rerata LPE nasional

secara periode 2006-2011 hanya berada di kisaran 5,83%.

Selain pertumbuhan ekonomi, perkembangan pembangunan

ekonomi dan kesejahteraan rakyat Kota Bandung juga perlu

dilihat dalam konteks yang lebih luas lagi

(multidimensional). Hal ini dikarenakan tingkat

pertumbuhan tidak berdiri sendiri dalam meningkatkan

kesejahteraan rakyat secara luas, melainkan saling bertautan

(berkorelasi) dengan aspek dan indikator (makro) lainnya.

Hal ini berguna untuk dapat melihat kerangka pertumbuhan

dan pembangunan ekonomi, serta kesejahteraan masyarakat

secara lebih komprehensif dan holistik.

Page 33: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

33

Gambar 15. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Bandung

Tahun 2006–2011 dan Perbandingannya dengan Tingkat Nasional

(%)

b. Perdagangan

Sebagai Kota perdagangan dan Jasa, perkembangan pasar

modern di Kota Bandung tumbuh pesat. Pada tahun 2010

jumlah minimarket menduduki posisi teratas sebanyak 345

buah, dan meningkat menjadi 532 buah pada tahun 2011.

Kota Bandung sebagai salah satu Kota pusat industri kreatif

membuka peluang usaha perdagangan barang-barang hasil

industri tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan makin

banyaknya jumlah factory outlet dan distro. Pada tahun

2011 tercatat sebanyak 233 FO dan distro yang tersebar di

Kota Bandung, Ekspor non migas Kota Bandung tahun 2011

Mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yaitu

dari 119.026 Ton dengan nilai 625.326 ribu US$ pada tahun

2010 menjadi 120.163 Ton dengan nilai 653.590 US$ di

tahun 2011.

Page 34: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

34

Gambar 16. Perkembangan Ekspor Non Migas Kota Bandung

Tahun 2009 - 2011

c. PDRB

Produk Domestik Regional Bruto Kota Bandung pada tahun

2011 mengalami peningkatan dibanding tahun 2010 yaitu

dari 82,002 trilyun rupiah menjadi 95,612 trilyun rupiah

atau naik sekitar 16,6 persen. Demikian pula dengan PDRB

atas dasar harga konstan mengalami peningkatan dari

31,697 trilyun rupiah menjadi 34,463 trilyun rupiah atau

mengalami peningkatan sebesar 8,73 persen. Laju

Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandung tumbuh sebesar 8,73

persen pada tahun 2011 lebih baik jika dibanding tahun

sebelumnya. Berdasarkan kelompok sektor, maka sektor

tersier memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB Kota

Bandung yaitu sebesar 67,91 persen. Hal ini sejalan dengan

visi menjadikan Kota Bandung sebagai kota jasa, dimana

saat ini Kota Bandung menjadi salah satu kota tujuan wisata

dan belanja di Jawa Barat sehingga sektor perdagangan,

hotel dan restoran serta jasa-jasa memberikan kontribusi

yang besar terhadap PDRB.

PDRB perkapita atas dasar harga konstan pada tahun 2011

sebesar 14,136 juta rupiah, meningkat dari tahun

sebelumnya yang hanya mencapai 13,408 juta rupiah

Dengan kata lain pendapatan per kapita penduduk Kota

Bandung pada tahun 2011 meningkat sekitar 6,81 persen

dari tahun sebelumnya.

Page 35: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

35

Tabel 28. PDRB Kota Bandung Tahun 2010 - 2011

Gambar 17. Struktur Perekonomian Menurut Kelompok Sektor,

Tahun 2011

E. Kota Semarang

1. Geografis

Kota Semarang sebagai ibu kota propinsi Jawa Tengah terletak di

antara 6°50' sampai 7°10' Lintang Selatan dan 109°35 sampai

110°50' Bujur Timur. Dibatasi dari sebelah Barat dengan

Kabupaten Kendal, sebelah Timur dengan kabupaten Demak,

sebelah Selatan dengan kabupaten Semarang dan sebelah Utara

dibatasi oleh Laut Jawa dengan panjang garis pantai meliputi

13,6 Km.

Secara administratif, Kota Semarang dengan luas wilayah 373,70

Km2 terbagi menjadi 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan dengan

terdiri atas 9,391 RT. Dari 16 Kecamatan yang ada, terdapat 2

Kecamatan yang mempunyai wilayah terluas yaitu Kecamatan

Page 36: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

36

Mijen, dengan luas wilayah 57,55 Km2 dan Kecamatan

Gunungpati, dengan luas wilayah 54,11 Km2. Kedua Kecamatan

tersebut terletak di bagian selatan yang merupakan wilayah

perbukitan yang sebagian besar wilayahnya masih memiliki

potensi pertanian dan perkebunan. Sedangkan kecamatan yang

mempunyai luas terkecil adalah Kecamatan Semarang Selatan,

dengan luas wilayah 5,93 Km2 diikuti oleh Kecamatan Semarang

Tengah, dengan luas wilayah 6,14 Km2 .

Gambar 18. Luas Wilayah Administrasi di Kota Semarang

(kecamatan, km2)

Secara topografi, Kota Semarang memiliki ketinggian beragam,

yaitu antara 0,75 – 348 m di atas permukaan laut, dengan

topografi terdiri atas daerah pantai/pesisir, dataran dan

perbukitan, sehingga memiliki wilayah yang disebut sebagai kota

bawah dan kota atas.

Dengan demikian topografi Kota Semarang menunjukkan adanya

berbagai kemiringan dan tonjolan. Daerah pantai, 65,22%

wilayahnya adalah dataran dengan kemiringan 25% dan 37,78 %

merupakan daerah perbukitan dengan kemiringan 15-40%.

Kondisi Geologi, Kota Semarang berdasarkan Peta Geologi

Lembar Magelang - Semarang (RE. Thaden, dkk; 1996), susunan

stratigrafinya adalah sebagai berikut Aluvium (Qa), Batuan

Gunungapi Gajahmungkur (Qhg), Batuan Gunungapi Kaligesik

(Qpk), Formasi Jongkong (Qpj), Formasi Damar (QTd), Formasi

Kaligetas (Qpkg), Formasi Kalibeng (Tmkl), Formasi Kerek

(Tmk). Pada dataran rendah berupa endapan aluvial sungai,

endapan fasies dataran delta dan endapan fasies pasang-surut.

Endapan tersebut terdiri dari selang-seling antara lapisan pasir,

Page 37: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

37

pasir lanauan dan lempung lunak, dengan sisipan lensa-lensa

kerikil dan pasir vulkanik. Sedangkan daerah perbukitan

sebagian besar memiliki struktur geologi berupa batuan beku.

2. Demografis

Berdasarkan hasil registrasi penduduk tahun 2011, jumlah

penduduk Kota Semarang tercatat sebesar 1.544.358 jiwa dengan

pertumbuhan penduduk selama tahun 2011 sebesar 1,11 %.

Kondisi tersebut memberi arti bahwa pembangunan

kependudukan, khususnya usaha untuk menurunkan jumlah

kelahiran, memberikan hasil yang nyata.

Dalam kurun waktu 5 tahun (2007-2011), kepadatan penduduk

cenderung naik seiring dengan kenaikan jumlah penduduk. Di

sisi lain, penyebaran penduduk di masing - masing kecamatan

belum merata. Di wilayah Kota Semarang, tercatat kecamatan

Semarang Tengah sebagai wilayah terpadat, sedangkan

kecamatan Mijen merupakan wilayah yang kepadatannya paling

rendah.

Tabel 29. Jumlah Penduduk menurut Kecamatan dan Jenis

Kelamin di Kota Semarang Tahun 2011

Page 38: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

38

Tabel 30. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di

Kota Semarang Tahun 2011

No Kecamatan Luas

(km2)

km2)

Jumlah

Penduduk

Kepadatan per

km2

1 Mijen 57.55 54,875 954

2 Gunungpati 54.11 73,459 1,358

3 Banyumanik 25.69 127,287 4,955

4 Gajah Mungkur 9.07 63,182 6,966

5 Semarang Selatan 5.93 83,133 14,024

6 Candisari 6.54 79,950 12,225

7 Tembalang 44.2 138,362 3,130

8 Pedurungan 20.72 174,133 8,404

9 Genuk 27.39 88,967 3,248

10 Gayamsari 6.18 73,052 11,826

11 Semarang Timur 7.7 79,615 10,340

12 Semarang Utara 10.97 127,417 11,615

13 Semarang Tengah 6.14 72,525 11,812

14 Semarang Barat 21.74 160,112 7,365

15 Tugu 31.78 29,807 938

16 Ngaliyan 37.99 118,482 3,119

Sumber: Kota Semarang Dalam Angka 2011

3. Ketenaga Kerjaan

Sejalan dengan laju perkembangan dan pertumbuhanpenduduk,

untuk sektor tenaga kerja ini diprioritaskan pada penciptaan,

perluasan dan pemerataan kesempatan kerja serta perlindungan

tenaga kerja.

Berdasarkan lapangan usaha pada tahun 2011, mata pencaharian

penduduk kota Semarang didominasi oleh buruh industry

sebesar 25,67 %, diikuti oleh PNS & TNI/Polri sebesar 13,79 % .

Sementara penduduk yang bekerja sebagai pedagang dan buruh

bangunan mempunyai persentase yang hampir sama sekitar 12%

an.

Sementara itu penduduk yang berprofesi sebagai petani maupun

buruh tani hanya sekitar 2-3 % dan nelayan sekitar 0,39%.

Sehingga dapat dilihat bahwa struktur perekonomian Kota

Semarang didominasi oleh sektor sekunder dan tersier.

Page 39: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

39

Tabel 31. Jumlah Angkatan Kerja di Kota Semarang, 2011

Tabel 32. Jumlah Penduduk Kota Semarang dengan Mata

Pencaharian Sebagai Bertani dan Nelayan

Page 40: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

40

Tabel 33. Jumlah Penduduk Kota Semarang dengan Mata

Pencaharian Sebagai Pengusaha dan Buruh

Tabel 34. Jumlah Penduduk Kota Semarang dengan Mata

Pencaharian Sebagai Pedangan, Sopir/Angkutan, PNS, TNI dan

POLRI

Page 41: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

41

4. Transportasi Kota Semarang

a. Jalan

Panjang jalan di seluruh wilayah kota Semarang mencapai

2.786,28 Km, dimana bila dilihat dari jenis permukaannya

433,28 km sudah diaspal, sedangkan dari kondisinya 45,05

% (1,255 km) dalam keadaan baik dan 32,48 % (626 km)

dalam keadaan sedang; dan sisanya dalam keadaan rusak.

Sementara itu, jalan tol di Kota Semarang dengan total

panjang total panjang 24,776 kilometer, yang meliputi ruas

Srondol-Banyumanik (seksi B), Jatingaleh-Krapyak (seksi

A) dan Jangli-Kaligawe (seksi C), memiliki Kondisi sangat

spesifik. Pada seksi A dan B, serta sebagian seksi C terdapat

tanjakan dan turunan yang mengakibatkan kendaraan

dengan bobot berat mengalami risiko dan tingkat fatalitas

pengguna jalan tol sangat tinggi.

Tabel 35. Panjang Jalan di Kota Semarang Menurut Jenis

Permukaan dan Kondisi Jalan Tahun 2011

Page 42: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

42

Selain sarana jalan yang sudah tersedia, Pemerintah Kota

Semarang juga tengah mempersiapkan pembangunan dan

pengembangan jalan maupun jembatan lainnya. Seperti,

Inner Ring Road Sriwijaya-Veteran, Jalan Abdurrahman

Saleh, Jalan tembus Undip-Jangli, Jalan tembus

Mangunharjo-Politeknik Undip, Pembangunan jalan: Jalan

Pucanggading – Demak – Rowosari, dan Pembangunan

jembatan gantung Panjangan.

b. Angkutan Darat

Untuk memenuhi transportasi darat di Kota Semarang

tersedia 2 jenis kendaraan angkutan darat utama, yaitu

kendaraan bermotor dan kereta api. Angkutan dalam kota

dilayani oleh bus kota, angkot, dan becak.

Pada tahun 2009 mulai beroperasi TransSemarang, yang

juga dikenal dengan BRT (Bus Rapid Transit), sebuah moda

angkutan massal mirip dengan TransJakarta tetapi tidak

menggunakan jalur khusus seperti busway di Jakarta.

Saat ini TransSemarang telah membuka 2 Koridor, dari 6

koridor yang direncanakan, yaitu Koridor 1 jurusan

Mangkang - Penggaron dan koridor 2 jurusan Terboyo -

Sisemut,Ungaran.

Untuk angkutan antar kota yang dipusatkan di Terminal

Terboyo, terbagi menjadi Angkutan Antar Kota Dalam

Propinsi (AKDP) dan Antar Kota Antar Propinsi (AKAP).

Untuk bus AKDP pada tahun 2011 yang masuk ke Terminal

Bus Terboyo Semarang sebanyak 187.518 atau rata-rata

setiap bulannya sebanyak 15.626 bus. Sedangkan untuk bus

AKAP sebanyak 33.535 bus yang masuk terminal Terboyo

selama tahun 2011 atau rata-rata 2.794 bus perbulan.

Tabel 36. Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum di

Kota Semarang

Tahun Jumlah penumpang

2005 11,742,718

2006 9,597,857

2007 9,290,325

2008 5,637,648

2009 5,702,073 Sumber: Data Olahan Dishubkominfo Kota Semarang Tahun 2010

Arus penumpang angkutan umum menurun lebih dari 50%

dalam waktu 4 tahun saja. Penurunan jumlah penumpang

tersebut dikarenakan minat masyarakat yang menurun untuk

menggunakan angkutan umum dalam setiap aktivitasnya.

Hal tersebut juga disebabkan adanya pergeseran penggunaan

Page 43: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

43

moda angkutan umum ke angkutan pribadi. Keadaan

tersebut berbanding terbalik dengan jumlah angkutan yang

lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penumpang.

Jumlah armada angkutan umum kota Semarang hanya

1.06% dari total kendaraan yang ada dikota Semarang

sdangkan kendaraan pribadi (taksi, mobil pribadi, motor,

ojek) menempati posisi paling tinggi dengan komposisi

sebesar 98.55%.

Tabel 37. Banyaknya Sarana Angkutan Dirinci Menurut Jenis

Kendaraan di Kota Semarang

TAHUN BUS TRUK TAKSI OPLET/

ANGKOT

MOBIL

PRIBADI

SEPEDA

MOTOR

2011 445 1,474 2,024 1,355 33,523 151,286

2010 443 913 1,265 859 44,660 119,019

2009 443 913 1,265 859 44,660 119,019

2008 467 1,019 1,040 813 34,625 123,527

2007 445 988 1,065 739 34,335 115,051

Rata-rata 449 1061 1332 925 38361 125580

Komposisi 0.27% 0.63% 0.79% 0.55% 22.87% 74.88%

Sumber: Kota Semarang dalam angka 2011, BPS Semarang (Data di Olah)

5. Ekonomi Kota Semarang

Kondisi perekonomian Jawa Tengah yang membaik dapat

ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif, tahun

2010 ekonomi Jawa Tengah diukur dari PDRB tumbuh sebesar

5,84 persen dan pada tahun 2011 mengalami peningkatan yang

lebih cepat yaitu sebesar 6,01 %.

Sejalan dengan perkembangan ekonomi Jawa Tengah yang

membaik, kinerja ekonomi Kota Semarang tahun 2011

mengalami peningkatan sebesar 6,41 %.

Laju pertumbuhan seluruh sektor pada tahun 2011 menunjukkan

pertumbuhan positif. Sektor jasa-jasa mengalami pertumbuhan

yang paling besar dibandingkan sektor ekonomi lainnya yaitu

sebesar 13,84 %, lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang

hanya sebesar 18,98 %. Peningkatan output pada sektor jasa-jasa

lebih dikarenakan sumbangan dari sub-sektor pemerintahan

umum yang tumbuh mencapai angka 14,61 %. Sedangkan

sumbangan sub-sektor jasa perorangan dan rumah tangga hanya

tumbuh sebesar 11,57 % saja.

Page 44: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

44

Tabel 38. Pertumbuhan Sektor Ekonomi di Kota Semarang

menurut Lapangan Usaha Tahun 2007-2011

Sumber : Semarang dalam angka 2011, BPS Semarang

Sementara itu, berdasarkan pendapatan per kapita penduduk Kota

Semarang atas dasar harga berlaku dari tahun ke tahun menunjukkan

peningkatan. Bila pada tahun 2000 adalah sebesar 9.180.071,90

rupiah, pada tahun 2011 telah mencapai 31.101.843,10 rupiah,

berarti telah terjadi peningkatan sebesar 3 kali lipat selama 10 tahun.

Dan jika dilihat berdasarkan harga konstan 2000, pertumbuhan

pendapatan per kapita dalam periode 2000 - 2011 juga mengalami

peningkatan sebesar 1,49 persen. Dari kedua informasi tersebut

dapat dikatakan bahwa pada tahun 2011 peningkatan pendapatan

yang terjadi mampu mengangkat pendapatan per kapita hampir 1,5

kali lipat dibanding pada kondisi tahun 2000.

Tabel 39. Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang

Tahun 2005-2011

Sumber: PDRB Semarang 2011

Page 45: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

45

Tabel 40. Rata-rata PDRB per kapita penduduk Kota Semarang

Tahun 2006-2011

Sumber: PDRB Semarang 2011

Tabel 41. Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan

Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Kota Semarang

Tahun 2007 - 2011 (Jutaan Rupiah)

no Lapangan Usaha 2007 2008 2009 2010 2011

1 Pertanian 365,095 398,756 447,702 507,479 556,459

2

Pertambangan dan

Penggalian 57,063 61,964 66,480 71,628 76,896

3

Industri

Pengolahan 7,883,533 8,679,006 9,483,637 10,485,837 11,807,056

4

Listrik, gas dan air

bersih 532,280 574,399 609,532 662,149 714,799

5 Bangunan 5,414,829 6,398,054 7,453,706 8,603,095 9,535,471

6

Perdagangan,

Hotel dan

Restoran 8,635,562 9,972,004 10,884,995 12,116,789 13,574,944

7

Pengangkutan dan

Komunikasi 3,073,387 3,374,753 3,814,968 4,260,136 4,627,329

8

Keuangan,

persewaan dan

jasa Perusahaan 889,126 993,471 1,075,543 1,184,272 1,299,332

9 Jasa-jasa 3,664,861 4,088,812 4,628,454 5,506,806 6,269,126

Page 46: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

46

F. Kota Surabaya

1. Geografis

Kota Surabaya yang terletak di tepi pantai utara Jawa Timur,

terbentang antara 7o 12′ sampai 07o 21′ Lintang Selatan dan 112o

36′ sampai 112o 54′ Bujur Timur, mempunyai luas wilayah

daratan 33,306.30 Ha, dan terbagi menjadi 31 kecamatan dan 160

desa/kelurahan.

Sebagian besar wilayah Surabaya merupakan dataran rendah

denganketinggian 3 – 6 meter di atas permukaan air laut, kecuali

di sebelahSelatan dengan ketinggian 25 – 50 meter di atas

permukaan air laut.Batas wilayah Kota Surabaya adalah sebelah

Utara dan Timur dibatasioleh Selat Madura, sebelah Selatan

dibatasi oleh Kabupaten Sidoarjo dansebelah Barat dibatasi oleh

Kabupaten Gresik

Secara topografi Kota Surabaya merupakan dataran rendah yaitu

80,72 %

(25.919,04 Ha) dengan ketinggian antara -0,5 – 5m SHVP atau 3

– 8 m LWS, sedang sisanya merupakan daerah perbukitan yang

terletak di Wilayah Surabaya Barat (12,77%) dan Surabaya

Selatan (6,52%). Adapun kemiringan lereng tanah berkisar 0 -

2% daerah dataran rendah dan 2 -15 % daerah perbukutan landai.

Jenis bebatuan yang ada di Kota Surabaya terdiri dari 4 jenis,

yang pada dasarnya merupakan tanah liat atau unit-unit pasir.

Sedang jenis tanah, sebagian besar berupa tanah alluvial,

selebihnya tanah dengan kadar kapur yang tinggi (daerah

perbukitan).

2. Demografis

Surabaya merupakan kota multi etnis yang kaya budaya.

Beragam etnis ada di Surabaya, seperti etnis Melayu, Cina, India,

Arab, dan Eropa. Etnis Nusantara pun dapai dijumpai, seperti

Madura, Sunda, Batak, Kalimantan, Bali, Sulawesi yang

membaur dengan penduduk asli Surabaya membentuk pluralisme

budaya yang selanjutnya menjadi ciri khas kota Surabaya.

Sebagian besar masyarakat Surabaya adalah orang Surabaya asli

dan orang Madura.

Berdasarkan data agregat Dinas Pendaftaran Penduduk dan

Pencatatan Sipil Kota Surabaya tahun 2011, jumlah penduduk

Surabaya mencapai 3,024,319 jiwa dengan laju pertambahan

penduduk lebih kurang 0,63 %.

Page 47: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

47

Tabel 42. Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut

Kecamatan Hasil Sensus Penduduk 1990, 2000 dan 2010

Sumber : Surabaya dalam angka 2011, BPS Surabaya

Surabaya pusat merupakan wilayah terpadat dengan rata-rata

jumlah penduduk di atas 26 ribu jiwa per km2. Kawasan kedua,

yang merupakan kawasan terpadat kedua setelah Surabaya Pusat

adalah Surabaya Selatan. Kawasan ini memiliki jumlah

penduduk terbanyak di Surabaya yang mencapai 730 ribu jiwa.

Sementara itu kawasan yang paling sedikit jumlah penduduknya

adalah Surabaya Barat sekitar 375 ribu jiwa, dimana kawasan ini

merupakan merupakan kawasan dengan area terluas dengan luas

mencapai 118 Km2.

3. Ketenagakerjaan

Dengan semakin bertambahnya penduduk maka tidak bisa

dipungkiri bahwa jumlah penduduk usia kerja (tenaga kerja) dari

tahun ke tahun semakin meningkat. Perkembangan tenaga kerja

di Kota Surabaya selama lima tahun terakhir (Tahun 2005-2009)

Page 48: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

48

terjadi pertumbuhan rata-rata sebesar 1,42 persen per tahun.

Penduduk yang tergolong sebagai angkatan kerja (pekerja dan

pencari kerja) mengalami penambahan setiap tahunnya rata-rata

0,69 persen, sedangkan peningkatan penduduk yang terserap

dalam lapangan pekerjaan (pekerja) rata-rata sebesar 89,77

persen per tahun dengan tingkat pengangguran terbuka pada

Tahun 2009 sebesar 8,63 persen.

Berdasarkan data BPS, tingkat pengangguran terbuka di

Surabaya masih relatif tinggi dibandingkan Propinsi Jawa Timur,

Pada tahun 2006 Tingkat Pengangguran terbuka sebesar 9,68%,

tahun 2007 naik menjadi 11,59%, tahun 2008 naik kembali

menjadi 11,84%, sedangkan pada tahun 2009 kembali turun

menjadi 8,63%. Tingginya Tingkat Pengangguran Terbuka pada

tahun 2007 dan 2008 tersebut tidak lepas dari kondisi makro

ekonomi dimana pada tahun 2007 terjadi krisis global yang

menyebabkan turunnya tingkat penyerapan tenaga kerja di

Surabaya. Hal lain yang menyebabkan angka pengangguran Kota

Surabaya tinggi adalah semakin menyempitnya pasar kerja

formal yang ada, dimana tidak lebih 30 persen lapangan kerja

yang di sediakan di sektor formal. Fenomena ini terjadi salah

satunya dipicu oleh melemahnya kinerja sektor riil dan daya

saing produk-produk domestik baik di tingkat internasional

maupun di pasar domestik khususnya melemahnya sektor

industri dan produksi manufaktur.

4. Transportasi

Sistem jaringan jalan di kota Surabaya membentuk pola grade

dengan pusat-pusat pertumbuhan primer dan sekunder saat ini

tersebar di koridor Utara dan Selatan serta Timur dan Barat Kota.

Panjang ruas jalan di kota Surabaya pada tahun 2010 sepanjang

1.911,34 km yang terdiri atas ruas jalan nasional, jalan provinsi

dan jalan kota. Terkait kondisi jalan saat ini, dari total 11,021

ruas jalan di Surabaya terdapat 9,632 ruas jalan masih layak,

1,374 ruas jalan yang harus diperbaiki, dan 15 ruas masih dalam

perbaikan.

Page 49: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

49

Tabel 43. Jumlah Kendaraan Bermotor Tahun 2007-2011 di

Wilayah Kota Surabaya

Kondisi umum lalu lintas di kota Surabaya hampir sama dengan

kota-kota besar lainnya di Indonesia. Pertumbuhan kendaraan

bermotor terutama sepeda motor sangat tinggi sehingga

menimbulkan dampak kemacetan yang sering terjadi di sebagian

ruas jalan di kota Surabaya. Dari data dinas Perhubungan Kota

Surabaya tahun 2008 laju pertumbuhan pengguna sepeda motor

adalah 10-13 persen per tahun.

Untuk sarana angkutan umum yang melayani penduduk Kota

Surabaya terdiri dari bus kota, angkutan kota (angkot), angguna

(angkutan serba guna), bahkan becak. Angkutan kota dan

angguna merupakan transportasi publik yang paling banyak

dijumpai karena paling ekonomis dan rute yang dilalui cukup

banyak (57 rute) serta bisa mencapai ke jalan-jalan yang kecil.

Bus kota (patas dan ekonomi) yang melayani transportasi publik

kota surabaya memiliki 19 rute pada jalan-jalan utama dan di

dukung oleh terminal-terminal yang representatif, antara lain

Teriminal Purabaya, Terminal Tambak Oso Wilangun, Terminal

Joyoboyo dan Terminal Bratang, serta beberapa sub terminal

yang dikelola oleh Pemerintah Kota.

Page 50: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

50

Selain terminal dan sub terminal, fasilitas transportasi kota yang

klasifikasinya lebih kecil yaitu pangkalan angkutan kota (lyn)

yang pada umumnya dikelola oleh ”Paguyuban” angkutan kota.

Lokasi pangkalan angkot ini biasanya merupakan simpul akhir

trayek angkot dari terminal. Untuk pelayanan penumpang di

sepanjang rute, tersedia fasilitas tempat pemberhentian berupa

Halte atau Shelter, dan berupa Rambu (tanpa ada bangunan).

Jumlah Halte atau Shelter sekitar 53 buah, sedangkan rambu

sejumlah 29 buah.

5. Ekonomi

Perekonomian kota Surabaya pada tahun 2011 masih berbasis

pada kelompok sektor tersier terutama sektor perdagangan, hotel

dan restoran; sektor industri pengolahan; serta sektor

pengangkutan dan komunikasi. Jumlah ketiga sektor tersebut

pada tahun 2011 memberikan kontribusi pada Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)

Kota Surabaya secara berturut-turut sebesar 42.63% untuk sektor

perdagangan, hotel dan restoran dengan nilai PDRB ADHK

sebesar Rp 40,25 triliun; sektor industri pengolahan dengan nilai

PDRB ADHK sebesar Rp 20,19 triliun dengan kontribusi sebesar

21,37%; serta sektor pengangkutan dan komunikasi yang

berkontribusi 11,75% dengan nilai PDRB ADHK sebesar Rp

11,09 triliun.

Tabel 44. Kontribusi Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Kota

Surabaya

Data yang disajikan pada Tabel 44 semakin menguatkan posisi

Surabayasebagai kota perdagangan dan jasa. Hal ini dikarenakan

jumlah kontribusi sektoral daritiga sektor unggulan, yaitu sektor

perdagangan, hotel dan restoran; sektor industrypengolahan;

serta sektor pengangkutan dan komunikasi adalah 75,75% dari

PDRBADHK Kota Surabaya tahun 2011.

Page 51: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

51

Gambar 19. Pertumbuhan Ekonomi Kota Surabaya 2007-2011*

Berdasarkan data BPS, tingkat pertumbuhan ekonomi Surabaya

berada diatas 6% sejak tahun 2007, bahkan meningkat menjadi di

atas 7% sejak tahun 2010. Pada tahun 2007 pertumbuhan

ekonomi kota Surabaya sebesar 6,31% kemudian menurun di

tahun 2008 dan 2009 masing-masing sebesar 6,23% dan 5,53%.

Penurunan ini dikarenakan bergejolaknya perekonomian dunia

akibat krisis keuangan (global financial crises) yang melanda

beberapa negara di kawasan Amerika seperti masalah Subprime

Mortgage dan masalah membengkaknya hutang di beberapa

negara Eropa. Akan tetapi pada tahun 2010 pertumbuhannya

meningkat menjadi 7,09% dan di tahun 2011 pertumbuhannya

mencapai 7,52%. Pertumbuhan yang pesat ini salah satunya

disebabkan karena meningkatnya permintaan pasar ekspor dari

Kota Surabaya seiring membaiknya perekonomian dunia pada

tahun 2010.

Pertumbuhan ekonomi kota Surabaya di tahun 2011 relatif lebih

tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi provinsi Jawa

Timur (7,22%) dan Nasional (6,46%). Hal ini menyebabkan

jumlah PDRB ADHB kota Surabaya di tahun 2011 meningkat

14,67% dibanding tahun 2010 yang mencapai Rp 235,26 triliun.

Demikian halnya dengan jumlah PDRB ADHK kota Surabaya

2011 yang juga meningkat menjadi Rp 94,44 triliun, lebih tinggi

dari 2010 yang nilainya Rp 87,83 triliun. Dengan bertambahnya

jumlah penduduk kota Surabaya tahun 2011 yang mencapai 3

juta jiwa maka nilai PDRB perkapitanya (berdasarkan nilai

ADHB) menjadi sebesar Rp 77,78 triliun.

Page 52: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

52

Tabel 45. Perbandingan Indikator Ekonomi Kota Surabaya, Jawa

Timur dan Nasional Tahun 2011*

Tingginya pertumbuhan ekonomi kota Surabaya dicapai karena

hampir semua sektor ekonomi kota Surabaya mengalami

pertumbuhan yang positif. Satu-satunya sektor yang tumbuh

negatif di tahun 2011 ini adalah sektor pertanian yaitu -5,97%.

Semakin berkembangnya perekonomian di Kota Surabaya

terutama di sektor perdagangan dan konstruksi, menyebabkan

luas lahan pertanian di Kota Surabaya semakin menurun karena

digunakan untuk pembangunan gedung pertokoan, tempat tinggal

dan perkantoran. Akibatnya pertumbuhan sektor pertanian di

Kota Surabaya semakin menurun hingga mencapai angka yang

minus.

Sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada tahun 2011

adalah sektor Pengangkutan dan Komunikasi yaitu 10,02%.

Tingginya pertumbuhan pada sektor ini dikarenakan gabungan

antara harga perangkat yang kian murah dan adanya peningkatan

kebutuhan masyarakat. Akibatnya, bisnis telekomunikasi tumbuh

pesat dalam beberapa tahun terakhir termasuk di Kota Surabaya.

Kinerja perusahaan telekomunikasi terus tumbuh seiring

pertumbuhan pelanggan dan layanan yang semakin beragam.

G. Makassar

1. Geografis Kota Makassar

Secara geografis Kota Makassar terletak antara 119º24'17'38”

Bujur Timur dan 5º8'6'19” Lintang Selatan, merupakan daerah

dataran rendah dengan ketinggian berkisar antara 1 - 22 m diatas

permukaan laut.

Secara administratif Kota Makassar berbatasan sebelah utara

dengan Kabupaten Maros, sebelah timur Kabupaten Maros,

sebelah selatan Kabupaten Gowa dan sebelah barat adalah Selat

Makassar.

Luas wilayah administrasi Kota Makassar adalah seluas adalah

175,77 km2 yang terdiri dari 14 (empat belas) Kecamatan dengan

143 kelurahan yang terbagi dalam 971 RW dan 4.789 RT.

Page 53: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

53

Kecamatan Biringkanaya memiliki luas wilayah terbesar yaitu

48,22 km2 (27,43% dari total wilayah Kota Makassar).

Kecamatan Tamalanrea merupakan daerah yang memiliki luas

terbesar kedua yaitu sekitar 31,84 km2. Sedangkan Kecamatan

Wajo memiliki luas wilayah terkecil yaitu 1,99 km2 (1,13% dari

total wilayah Kota Makassar).

Tabel 46. Luas Wilayah dan Persentase Terhadap Luas Wilayah

Menurut Kecamatan di Kota Makassar

KODE KECAMATAN LUAS AREA

(KM2)

PERSENTASE

TERHADAP LUAS

KOTA MAKASSAR

010 MARISO 1,82 1,04

020 MAMAJANG 2,25 1,28

030 TAMALATE 20,21 11,50

031 RAPPOCINI 9,23 5,25

040 MAKASSAR 2,52 1,43

050 UJUNG PANDANG 2,63 1,50

060 WAJO 1,99 1,13

070 BONTOALA 2,10 1,19

080 UJUNG TANAH 5,94 3,38

090 TALLO 5,83 3,32

100 PANAKKUKANG 17,05 9,70

101 MANGGALA 24,14 13,73

110 BIRINGKANAYA 48,22 27,43

111 TAMALANREA 31,84 18,11

7371 MAKASSAR 175,77 100

Sumber : Makassar Dalam Angka Th. 2011

2. Demografis Kota Makassar

Penduduk Kota Makassar tahun 2010 tercatat sebanyak

1.339.374 jiwa yang terdiri dari 661.379 laki-laki dan 677.995

perempuan. Sementara itu jumlah penduduk Kota Makassar

tahun 2009 tercatat sebanyak 1.272.349 jiwa. Komposisi

penduduk menurut jenis kelamin dapat ditunjukkan dengan rasio

jenis kelamin Rasio jenis kelamin penduduk Kota Makassar yaitu

sekitar 97,55 persen, yang berarti setiap 100 penduduk wanita

terdapat 98 penduduk laki-laki.

Penyebaran penduduk Kota Makassar dirinci menurut

kecamatan, menunjukkan bahwa penduduk masih terkonsentrasi

diwilayah kecamatan Tamalate, yaitu sebanyak 170.878 atau

sekitar 12,76 persen dari total penduduk, disusul kecamatan

Biringkanaya sebanyak 167.741 jiwa (12,52 persen). Kecamatan

Rappocini sebanyak 151.091 jiwa (11,28 persen), dan yang

Page 54: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

54

terendah adalah kecamatan Ujung Pandang sebanyak 26.904 jiwa

(2,01 persen).

Ditinjau dari kepadatan penduduk kecamatan Makassar adalah

terpadat yaitu 32.421 jiwa per km persegi, disusul kecamatan

Mariso (30.701 jiwa per km persegi), kecamatan Mamajang

(26.221 jiwa per km persegi). Sedang kecamatan Tamalanrea

merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah

yaitu sekitar 3.241 jiwa per km persegi, kemudian kecamatan

Biringkanaya 3.479 jiwa per km persegi), Manggala (4.850 jiwa

per km persegi), kecamatan Ujung Tanah (7.860 jiwa per km

persegi), kecamatan Panakkukang 8.292 jiwa per km persegi.

Wilayah-wilayah yang kepadatan penduduknya masih rendah

tersebut masih memungkinkan untuk pengembangan daerah

pemukiman terutama di 3 (tiga) kecamatan yaitu Biringkanaya,

Tamalanrea, Manggala.

Tabel 47. Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga, Penduduk Dan

Rata-Rata Anggota Rumah Tangga Menurut Kelurahan

di Kota Makassar

KECAMATAN KELURAHAN

RUMAH

TANGG

A

PENDUDU

K

RATARAT

A

ART/RT

1 MARISO 1 BONTORANNU 1.086 5.677 5,23

2 TAMARUNANG 1.337 4.989 3,73

3 MATTOANGIN 1.017 4.074 4,01

4 KAMPUNG BUYANG 858 3.78 4,40

5 MARISO 1.942 8.125 4,18

6 LETTE 2.012 8.603 4,28

7 MARIO 1.112 5.032 4,53

8 PANAMBUNGAN 2.893 10.355 3,58

9 KUNJUNGMAE 1.142 4.795 4,20

JUMLAH 13.401 55.431 4,14

2 MAMAJANG 1 TAMPARANG KEKE 1.265 5.22 4,13

2 SAMBUNG JAWA 2.842 10.109 3,56

3 KARANG ANYAR 1.21 4.291 3,55

4

BAJI

MAPPAKASUNGGU 1.203 4.807 4,00

5 PA’BATANG 1.356 4.688 3,46

6 PARANG 1.978 6.504 3,29

7 BONTOLEBANG 1.21 4.034 3,33

8 MAMAJANG DALAM 874 3.837 4,39

9 LABUANG BAJI 285 1.862 6,54

1

0 BONTO BIRAENG 884 3.953 4,47

1

1 MANDALA 809 3.683 4,55

1

2 MARICAYA SELATAN 1.319 4.923 3,73

1

3 MAMAJANG LUAR 1.06 3.385 3,19

JUMLAH 16.294 61.294 3,76

3 TAMALATE 1 BAROMBONG 2.263 10.677 4,72

2 TANJUNG MERDEKA 1.287 5.477 4,26

3 MACCINI SOMBALA 3.439 16.322 4,75

4 BALANG BARU 2.977 14.994 5,04

5 JONGAYA 3.014 14.027 4,65

6 BONGAYA 1.806 10.063 5,57

Page 55: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

55

KECAMATAN KELURAHAN

RUMAH

TANGG

A

PENDUDU

K

RATARAT

A

ART/RT

7 PA’BAENG-BAENG 3.139 16.698 5,32

8 MANNURUKI 2.929 13.334 4,55

9 PARANG TAMBUNG 6.407 28.958 4,52

1

0 MANGASA 5.642 23.917 4,24

JUMLAH 32.904 154.464 4,69

4 RAPPOCINI 1 GUNUNGSARI 7.178 33.771 4,70

2 KARUNRUNG 2.049 10.184 4,97

3 MAPPALA 1.762 10.955 6,22

4 KASSI-KASSI 3.178 15.512 4,88

5 BONTO MAKKIO 991 5.791 5,84

6 TIDUNG 3.174 15.125 4,77

7 BANTA-BANTAENG 3.815 18.912 4,96

8 BUAKANA 2.49 13.47 5,41

9 RAPPOCINI 1.576 9.123 5,79

1

0 BALLAPARANG 2.232 12.247 5,49

JUMLAH 28.444 145.09 5,10

5 MAKASSAR 1 MARICAYA 1.323 6.71 5,07

2 MARICAYA BARU 1.403 7.275 5,19

3

MARADEKAYA

SELATAN 469 3.115 6,64

4

BARA-BARAYA

SELATAN 1.239 5.96 4,81

5 BARA-BARAYA 1.095 6.18 5,64

6 MARADEKAYA 708 4.587 6,48

7 MARADEKAYA UTARA 567 3.294 5,81

8 BARA-BARAYA UTARA 1.021 5.381 5,27

9 BARA-BARAYA TIMUR 1.24 6.488 5,23

1

0 MACCINI PARANG 1.681 7.914 4,71

1

1 MACCINI 1.367 7.092 5,19

1

2 MACCINI GUSUNG 1.553 8.134 5,24

1

3 BARANA 1.334 6.818 5,11

1

4 LARIANG BANGI 950 5.192 5,47

JUMLAH 15.949 84.143 5,28

6

UJUNG

PANDANG 1 LAE-LAE 431 1.563 3,63

2 LOSARI 448 2.201 4,91

3 MANGKURA 460 2.085 4,53

4 PISANG SELATAN 889 3.768 4,24

5 LAJANGIRU 1.461 4.636 3,17

6 SAWERIGADING 587 1.698 2,89

7 MALOKU 672 3.139 4,67

8 BULOGADING 646 3.062 4,74

9 BARU 387 1.731 4,48

1

0 PISANGUTARA 1.195 5.181 4,33

JUMLAH 7.177 29.064 4,05

7 WAJO 1 PATTUNUANG 1.583 3.872 2,45

2 ENDE 989 3.843 3,88

3 MELAYUBARU 1.346 3.812 2,83

4 MELAYU 1.974 6.167 3,12

5 BUTUNG 877 2.469 2,81

6 MAMPU 1.235 3.929 3,18

7 MALIMONGAN 1.604 5.564 3,47

8 MALIMONGAN TUA 1.737 5.878 3,38

JUMLAH 11.347 35.533 3,13

8 BONTOALA 1 GADDONG 1.001 4.988 4,98

2 WAJOBARU 1.008 5.209 5,17

3 TOMPOBALANG 842 2.954 3,51

Page 56: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

56

KECAMATAN KELURAHAN

RUMAH

TANGG

A

PENDUDU

K

RATARAT

A

ART/RT

4 MALIMONGAN BARU 999 4.193 4,20

5 TIMUNGAN LOMPOA 1.55 5.755 3,71

6 BARAYA 1.57 6.696 4,26

7 BONTOALA 548 2.511 4,58

8 BONTOALA PARANG 1.145 4.832 4,22

9 BONTOALA TUA 1.025 5.211 5,09

1

0 BUNGAEJAYA 1.121 6.033 5,38

1

1 LAYANG 2.3 9.368 4,07

1

2 PARANG LAYANG 1.032 4.98 4,83

JUMLAH 14.14 62.731 4,44

9 UJUNGTANAH 1 KODINGARENG 1.109 4.439 4,00

2 BARRANG CADDI 993 3.767 3,79

3 BARRANG LOMPO 973 4.208 4,33

4 UJUNG TANAH 420 1.905 4,53

5 TAMALABBA 860 3.809 4,43

6 TABARINGAN 1.109 5.466 4,93

7 TOTAKA 721 3.433 4,76

8 PATTINGALLOANG 1.276 6.04 4,73

9 GUSUNG 718 2.874 4,00

1

0

PATTINGALLOANG

BARU 751 2.78 3,70

1

1 CAMBABERUA 827 4.21 5,09

1

2 CAMBAYA 1.572 6.17 3,93

JUMLAH 11.331 49.103 4,33

1

0 TALLO 1 BUNGAEJABERU 2.581 10.038 3,89

2 LEMBO 2.915 11.244 3,86

3 KALUKUANG 1.311 5.459 4,16

4 LA’LATANG 1.046 5.688 5,44

5 RAPPOJAWA 1.844 8.12 4,40

6 TAMMUA 2.459 9.379 3,81

7 RAPPOKALLING 3.783 14.611 3,86

8 WALA-WALAYA 2.047 9.548 4,66

9

UJUNG PANDANG

BARU 1.135 4.852 4,27

1

0 SUWANGGA 2.457 9.261 3,77

1

1 PANNAMPU 4.561 15.986 3,51

1

2 KALUKUBODOA 5.201 16.953 3,26

1

3 BULOA 1.953 7.158 3,67

1

4 TALLO 2.064 8.017 3,88

1

5 LAKKANG 261 1.013 3,89

JUMLAH 35.618 137.333 3,86

1

1

PANAKKUKAN

G 1 PAROPO 3.08 15.737 5,11

2 KARAMPUANG 2.663 10.64 4,00

3 PANDANG 2.082 10.963 5,26

4 MASALE 1.898 8.863 4,67

5 TAMAMAUNG 4.625 24.348 5,26

6 KARUWISI 2.08 11.627 5,59

7 SINRIJALA 909 3.862 4,25

8 KARUWISI UTARA 1.484 9.214 6,21

9 PAMPANG 3.022 14.552 4,82

1

0 PANAIKANG 3.104 15.858 5,11

Page 57: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

57

KECAMATAN KELURAHAN

RUMAH

TANGG

A

PENDUDU

K

RATARAT

A

ART/RT

1

1 TELLOBARU 1.981 10.891 5,50

JUMLAH 26.929 136.555 5,07

1

2 MANGGALA 1 BORONG 3.669 17.201 4,69

2 BANGKALA 4.855 19.957 4,11

3 TAMANGAPA 1.941 7.686 3,96

4 MANGGALA 4.154 18.555 4,47

5 ANTANG 5.23 17.339 3,32

6 BATUA 4.808 19.746 4,11

JUMLAH 24.658 100.484 4,08

1

3

BIRINGKANAY

A 1 PACCERAKKANG 9.623 32.453 3,37

2 DAYA 3.171 13.595 4,29

3 PAI 4.157 19.203 4,62

4 SUDIANGRAYA 8.684 29.199 3,36

5 SUDIANG 7.867 27.855 3,54

6 BULUROKENG 1.43 6.513 4,55

7 UNTIA 752 1.833 2,44

JUMLAH 35.684 130.651 3,66

1

4 TAMALANREA 1 TAMALANREAINDAH 5.565 14.264 2,56

2 TAMALANREAJAYA 3.412 16.896 4,95

3 TAMALANREA 7.024 31.607 4,50

4 KAPASA 2.742 11.786 4,30

5 PARANGLOE 1.371 6.212 4,53

6 BIRA 2.382 9.705 4,07

JUMLAH 22.498 90.473 4,02

3. Ketenagakerjaan Kota Makassar

Pada tahun 2010 pencari kerja yang tercatat pada Dinas Tenaga

Kerja kota Makassar sebanyak 10.212 orang yang terdiri dari

laki-laki sebanyak 4.823 orang dan perempuan 5389 orang.

Dari jumlah tersebut dapat dilihat bahwa pencari kerja menurut

tingkat pendidikan terlihat bahwa tingkat pendidikan SMA yang

menempati peringkat pertama yaitu sekitar 42.78 % disusul

tingkat pendidikan Sarjana sekitar 36.82 %.

Tabel 48. Jumlah Pencari Kerja Yang Terdaftar Dirinci Menurut

Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kota Makassar

Tahun 2010

TINGKAT

PENDIDIKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH (%)

1 SD 6 2 8 0.08

2 SLTP 22 21 43 0.42

3 SLTA 2682 1687 4369 42.78

4 D1,D2,D3 550 1482 2032 19.90

5 SARJANA 1563 2197 3760 36.82

Total 2010 4823 5389 10212

2009 2.858 3.026 5.884

2008 5.726 5.273 10.999

2007 31.079 36.211 67.29

2006 25.674 30.535 56.209 Sumber: Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar

Page 58: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

58

4. Transportasi Kota Makassar

a. Panjang Jalan

Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang penting

untuk memperlancar kegiatan per-ekonomian.Usaha

pembangunan yang makin meningkat menuntut adanya

sarana transportasi yang memadai untuk menunjang

mobilitas penduduk dan kelancaran distribusi barang dari

dan ke daerah.

Panjang jalan di Kota Makassar pada tahun 2010 sepanjang

1.593,46 kilometer; Dibandingkan tahun 2009 panjang jalan

tidak mengalami perubahan. Tahun 2010, untuk kondisi

jalan baik mengalami penurunan 14,07 % dibanding tahun

2009. Rusak berat turun 13,76 % dari tahun 2009.

Tabel 49. Panjang Jalan Menurut Fungsi Jalan di Kota Makassar

(Dalam Kilometer) Tahun 2009 – 2010

FUNGSI JALAN 2009 2010

1 ARTERI 76,52 76,52

2 KOLEKTOR 380,93 380,93

3 LOKAL 1.120,88 1120,88

4 INSPEKSI KANAL 15,13 15,13

JUMLAH 1.593,46 1.593,46 Sumber : BPS Kota Makassar disadur dari data Dinas Pekerjaan

Umum Kota Makassar

Tabel 50. Panjang Jalan Dirinci Menurut Kondisi Jalan di Kota

Makassar (Dalam Kilometer) Tahun 2008 – 2010

KONDISI 2008 2009 2010

1 BAIK/Good 677,04 899.26 772,69

2 SEDANG/Moderat 147,60 122.83 264,04

3 RUSAK RINGAN 171,50 201.96 238,15

4 RUSAK BERAT 597,32 369.41 318,58

JUMLAH 1.593,46 1.593,46 1.593,46 Sumber : BPS Kota Makassar disadur dari data Dinas Pekerjaan Umum Kota

Makassar

b. Angkutan Darat

Jumlah kendaraan bermotor wajib uji di kota Makassar pada

tahun 2010 adalah sebanyak 23.517 kendaraan dengan

rincian mobil Bus sebanyak 4.949 kendaraan, mobil

penumpang sebanyak 1.926 kendaraan dan mobil truck

sebanyak 5.359 kendaraan, dibandingkan tahun 2009 jumlah

kendaraan bermotor wajib uji mengalami kenaikan sebesar

10,83 % di tahun 2010.

Page 59: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

59

Tabel 51. Jumlah Kendaraan Yang Diuji Pada Dinas Perhubungan

Kota Makassar

JENIS KENDARAAN 2006 2007 2008 2009 2010

1 MOBIL PENUMPANG 3.075 2.719 3.356 2.612 2.634

2 MOBIL BUS 8.004 7.842 8.136 6.856 6.607

3 MOBIL TRUK 6.548 9.438 11.27 9.785 8.327

4 PICK UP 11.55 13.843 15.936 15.022 14.621

4 MOBIL TANGKI 204 300 344 226 235

5 KHUSUS 70 104 90 41 27

6 TEMPELAN 100 112 111 136 186

JUMLAH 29.551 34.358 39.243 34.678 32.637

c. Angkutan Laut

Berdasarkan data dari Pelabuhan Makassar pada tahun 2010

tercatat bahwa jumlah penumpang yang turun (debarkasi)

sebanyak 312.689 orang. Jumlah penumpang yang naik

(embarkasi) sebanyak 400.607 orang. Terjadi penurunan di

tahun 2010 dibanding dengan tahun 2009, untuk penumpang

yang naik yakni sebesar 24,39 % dan penumpang yang turun

sebesar 16,62 %.

Tabel 52. Arus Kunjungan Kapal Menurut Jenis Pelayaran di Kota

Makassar Th 2005 – 2010

URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010

1 SAMUDRA 243 298 321 319 252 191

2 NUSANTARA 2.538 2.997 3.084 3.062 3.263 3.152

3 KHUSUS 874 564 337 280 278 332

4 LOKAL/RAKYAT 1.184 1.126 1.654 1.555 1.554 1.413

JUMLAH 4.839 4.839 4.985 5.396 5.216 5.088

Tabel53. Arus Peti Kemas Menurut Perdagangan Dalam

Negeri (Ton) di Kota Makassar Tahun 2004 – 2010

TAHUN BONGKAR MUAT JUMLAH

2004 1.670.885 1.189.706 2.860.591

2005 1.684.724 1.371.839 3.056.563

2006 1.814.668 1.243.501 3.058.169

2007 2.058.117 1.560.327 3.618.444

2008 2.178.077 1.706.178 3.884.255

2009 3.523.035 2.075.162 5.598.197

2010 4.261.178 2.700.854 6.962.032

Page 60: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

60

Tabel 54. Arus Peti Kemas Menurut Perdagangan Luar

Negeri (Ton) di Makassar Tahun 2004 – 2010

TAHUN BONGKAR MUAT JUMLAH

2004 31.873 144.322 176.195

2005 24.010 185.298 209.308

2006 20.107 224.736 244.843

2007 23.081 288.179 311.260

2008 18.002 197.410 215.412

2009 40.086 308.447 348.533

2010 34.491 480.730 515.221

5. Ekonomi Kota Makassar

Realisasi Anggaran Pendapatan Daerah di kota Makassar pada

tahun 2010 sebesar Rp. 1.451.537.120.407,85 dan pada tahun

2009 sebesar Rp. 1.215.460.818.849,79 terdapat kenaikan sekitar

19,42 %. Sementara Realisasi Belanja Daerah di kota Makassar

pada tahun 2010 sebesar Rp. 1.217.795.378.191,67 dan pada

tahun 2009 sebesar Rp. 1.239.084.281.517,01, terdapat

penurunan sekitar 1,72 %.

Tabel 55. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Daerah di Kota

Makassar 2008-2009 (Dalam Rupiah)

NO. URAIAN 2008 2009 2010

1

PENDAPATAN

ASLI DAERAH

154,911,891,959.39 168.703.721.874,00 210.145.729.430

Pendapatan Pajak

Daerah

98,318,693,736.00 115,223,338,976.00 133.551.818.678,00

Pendapatan Retribusi

Daerah

40,966,229,794.00 39.161.122.319,00 59.728.106.724,00

Bagian Laba Badan

Usaha

Milik Daerah

380.297.269,45 276.742.541,00 856.945.784,00

Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang sah

11,269,462,741.17 8.653.507.773,00 10.847.990.163,00

2 Dana Perimbangan 789.251.884.195,00 833.834.215.606,00 861.280.547.227,00

3

Lain-Lain

Pendapatan yang Sah

196.887.782.519,47 210.276.713.874,00 377.595.325.671,00

4 Penerimaan dari

Pembiayaan

113.354.879.440,94 - -

JUMLAH 1.405.341.121.655,03 1.376.129.362.961,00 1.654.006.463.677,00

Berdasarkan hasil penghitungan PDRB tahun 2010, nilai PDRB

Kota Makassar atas dasar harga berlaku telah mencapai Rp.

37.007,452 miliar rupiah. Sedangkan PDRB atas dasar harga

konstan 2010, nilainya sebesar Rp 16.252,451 milliar rupiah.

Struktur ekonomi Kota Makassar masih didominasi oleh sektor

Perdagangan, Restoran dan Hotel .

Page 61: LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH - …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-021500000000135... · GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan 1. Geografis Kota Medan ... permukaan

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan

yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi

61

Tabel 56. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar

Harga Berlaku, Sulawesi Selatan dan Kota Makassar

(Dalam Juta Rupiah)

TAHUN PDRB

SUL SEL

PDRB

KOTA

MAKASSAR

PERSENTASE

MAKASSAR

TERHADAP

SUL SEL

2005 52,042,724.45 15,744,193.91 30.25

2006 60,902,828.80 18,165,876.32 29.83

2007 69,271,924.56 20,794,721.30 30.02

2008 85,143,191.27 26,068,221.49 30.62

2009 99,904,658.31 31,263,651.65 31.29

2010 117.767.611,22 37.007.451,94 31,42

Tabel 57. Perkembangan dan Pertumbuhan Ekonomi Kota

Makassar Tahun 2005 – 2010

TAHUN

PDRB

ATAS DASAR

HARGA

BERLAKU

(Milyard Rp.)

PERKEMBANGAN

(%)

PDRB

ATAS DASAR

HARGA

KONSTAN (Juta

Rp.)

PERTUMBUHAN

EKONOMI (%)

2005 15744193.91 19.94 10492540.67 7.16

2006 18165876.32 15.38 11341848.21 8.09

2007 20794721.3 14.47 12261538.92 8.11

2008 26068221.49 25.06 13561827.18 10.52

2009 31263651.65 19.93 14798187.68 9.2

2010 37.007.451,94 18,37 16.252.451,43 9,83