Lampiran 1 DAFTAR NAMA SISWA ANGGOTA BIMBINGAN …eprints.umk.ac.id/4764/9/Lampiran.pdf · KELAS...
Transcript of Lampiran 1 DAFTAR NAMA SISWA ANGGOTA BIMBINGAN …eprints.umk.ac.id/4764/9/Lampiran.pdf · KELAS...
256
Lampiran 1
DAFTAR NAMA SISWA ANGGOTA BIMBINGAN KELOMPOK
KELAS X-A SMA ISLAM TUAN SOKOLANGU GABUS PATI
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
No. Nama Siswa NIM Jenis Kelamin
1 AF 1682 Laki-laki
2 IZ 1690 Laki-laki
3 LM 1692 Perempuan
4 PA 1699 Perempuan
5 SM 1707 Perempuan
6 SP 1708 Perempuan
7 Sw 1710 Perempuan
8 VA 1713 Perempuan
Pati, 22 Juni 2015
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
257
Lampiran 2
JADWAL KEGIATAN PENELITIAN TINDAKAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
Siklus Waktu Pelaksanaan Materi Alokasi
Waktu
Siklus I Pertemuan 1
Senin, 22 Juni 2015
Etika pergaulan dengan teman
sebaya
45 menit
Pertemuan 2
Selasa, 23 Juni 2015
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam berkomunikasi
45menit
Pertemuan 3
Rabu, 24 Juni 2015
Meningkatkan rasa percaya diri 45 menit
Siklus II Pertemuan 1
Kamis, 25 Juni 2015
Tips membangun komunikasi yang
efektif
45 menit
Pertemuan 2
Sabtu, 27 Juni 2015
Cara berkomunikasi yang baik
dengan teman sebaya
45 menit
Pertemuan 3
Ahad, 28 Juni 2015
Menjadi pribadi yang percaya diri 45 menit
Pati, 22 Juni 2015
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
258
Lampiran 3
Hasil Wawancara Peneliti terhadap Wali Kelas X-A pada Pra Tindakan
dalam UpayA Meningkatkan Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di
Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
Hari/tanggal : Kamis. 9 Maret 2015
Tempat : Ruang Guru SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
Tujuan :Memperoleh informasi tentang interaksi sosial siswa dengan
teman sebaya di kelas X-A
No. Pertanyaan Jawaban
1 Menurut pengamatan Ibu,
bagaimana komunikasi
antar siswa di kelas X-A ?
Menurut pengamatan saya sebagai wali kelas
X-A. Memang ada sebagian siswa saya yang
masih perlu mendapat perhatian dalam hal
komunikasi terhadap teman sebaya.
2 Menurut pengamatan Ibu,
bagaimana sikap dann
perilaku siswa terhadap
teman sebaya di kelas X-
A
Menurut pengamatan saya, perilaku siswa,
secara umum lebih bayak lebih ke dirinya
sendiri. Saya terkadang juga heran dengan
siswa binaan saya. sudah sering saya tegur,
jangan individualis, tapi ya..masih seperti itu
juga.
3 Menurut pengamatan Ibu,
bagaimna sikap siswa
dalam memanfaatkan
waktu belajar dan
bermain?
Siswa kelas X-A secara umum rajin belajar.
Waktu istirahatpun mereka manfaatkan untu
belajar. Apalagi kalau habisistirahat ada
ulangan…rasaanya mereka tidak bergeser dari
tempat duduk.
4 Menurut pengamatan Ibu,
bagaimana sikap siswa
saat mengahadapi
kesulitan?
Nah itu, jujur saya katakana siswa kelas X-A
bersaing dalam prestasi. Tapi kalau ternyata
ulangan dapat nilai jelek.. mereka langsung
down. Minder sama teman. dan anehnya
temannya juga sering ngeldek temannya yang
dapat nilai jelek.
5 Apa tindakan yang sudah
pernah dilakukan untuk
membantu siswa yang
kurang berinteraksi sosial
dengan teman sebayanya ?
Sudah beberapa kali saya menasehati siswa
kelas X-A. Agar tidak bersikap seperti itu, tapi
ya.. masih saja tidak berubah. Kadang saya
berpikir apa karena mereka pinter ya?
Sehingga mereka kurang berinteraksi sosial
dan cenderung sibuk dengan diri sendiri.
259
Lampiran 3 Lanjutan
No. Pertanyaan Jawaban
Kesimpulan / catatan :
Berdasarkan hasil wawancara terhadap wali kelas pada pra siklus , peneliti
menyimpulkan bahwa di kelas X-A interkasi sosial terhadap teman sebaya di
kelas masih rendah. Antara lain sikap siswa yang sibuk dengan dirinya
sendiri, suka mengejek saat temannya mendapat nilai jelek, tidak bisa
memanfaatkan waktu beristirahat dengan baik, kurang peduli terhadap teman.
Oleh karena itu, perlu mendapat layanan bimbingan dan konseling.
Pati, 9 Maret 2015
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
260
Lampiran 4
Hasil Wawancara Peneliti terhadap Guru BK pada Pra Tindakan dalam
UpayA Meningkatkan Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A
SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
Hari/tanggal : Kamis. 9 Maret 2015
Tempat : Ruang BK SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
Tujuan :Memperoleh informasi tentang interaksi sosial siswa dengan
teman sebaya di kelas X-A
No. Pertanyaan Jawaban
1 Menurut pengamatan Ibu,
bagaimana komunikasi antar siswa
di kelas X-A ?
Menurut pengamatan saya ada
sebagian yang sudah baik, ada yang
cukup tapi memang ada beberapa
anak yang masih perlu mendapat
perhatian.
2 Menurut pengamatan Ibu,
bagaimana sikap dann perilaku
siswa terhadap teman sebaya di
kelas X-A
Menurut pengamatan saya, sikap
atau perilaku siswa, anak cenderung
lebih ke dirinya sendiri. Maklum,
mereka rata-rata anak pandai.
3 Menurut pengamatan Ibu, bagaimna
sikap siswa dalam memanfaatkan
waktu belajar dan bermain?
Kalau soal belajar, tidak usah ditanya.
Anak kelas X-A rajin belajar. Bahkan
waktu istirahat, mereka jarang sekali
keluar kelas untuk sekedar jajan.
Kalaupun ada yang keluar kelas,
mereka paling ke kantor TU atau ke
perpustakaan.
4 Menurut pengamatan Ibu,
bagaimana sikap siswa saat
mengahadapi kesulitan?
Siswa kelas X-A memang bersaing.
Saat ulangan mereka menegangkan.
Apalagi kalau ada yang dapat nilai
jelek, pasti akan jadi bahan ejekan
teman. Misalnya dibiilang temannya
begini “pindah kelas IPS saja..” dan
itu pasti membuat teman yang
nilainya jelek sangat malu, down,
bahkan ada yang pernah langsung
menangis.
261
Lampiran 4 Lanjutan
No. Pertanyaan Jawaban
5. Apa tindakan yang sudah pernah
dilakukan untuk membantu siswa
yang kurang berinteraksi sosial
dengan teman sebayanya ?
Saya sudah pernah berupaya
menyelesaikann masalah tersebut, tapi
ya belum begitu mengena ke anak.
Karena setelah itu sikap mereka juga
belum berubah. Masih saling
mengejek temannya. Bahkan di kelas
X-A ada kecenderungan membentuk
kelompok belajar terpisah, ya
meskipun maksudnya baik.
Kesimpulan / catatan :
Berdasarkan hasil wawancara terhadap Guru BK pada pra siklus I , peneliti
menyimpulkan bahwa di kelas X-A interkasi sosial terhadap teman sebaya di
kelas masih rendah. Antara lain sikp siswa yang suka mengejek saat
temannya mendapat nilai jelek, tidak bisa memanfaatkan waktu belajar atau
beristirahat, kurang peduli terhadap teman dan adanya kecenderungan
membentuk kelompok belajar secara terpisah. Oleh karena itu, perlu
mendapat layanan bimbingan dan konseling.
Pati, 9 Maret 2015
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
262
Lampiran 5
Hasil Wawancara Peneliti terhadap Siswa pada Pra Tindakan dalam
UpayaMeningkatkan Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A
SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
Hari/tanggal : Kamis. 9 Maret 2015
Responden : AF
Tempat : Ruang BK SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
Tujuan : Memperoleh informasi tentang interaksi sosial siswa dengan
teman sebaya di kelas X-A
No. Pertanyaan Jawaban
1 Sebagai seorang siswa, bagaimana
anda mengartikan pentingnya
pertemanan di sekolah?
Bagi saya teman itu ya penting, tapi
kadang juga tidak begitu penting.
Penting kalau teman mau kompak
dan mendukung kita. Tidak penting
kalau pada saat kita merasa butuh,
tapi dia malah cuek sama kita.
2 Menurut anda, bagaimana peran
teman dalam belajar di sekolah atau
juga dalam kehidupan sehari-hari?
Sebenarnya saya sangat
membutuhkan teman dalam belajar.
Tapi, ya..di kelas ini. Anak-anak
pada egois. Kalau ditanya soal
pelajaran mereka pelit. Paling kalau
mau menjelaskan ya sekedarnya
saja.
3 Bagaimana cara anda dalam
bersosialisasi terhadap teman sebaya
di sekolah?
Saya dalam pertemanan lebih
memilih teman-teman yang
sependapat dengan saya. Saya paling
cocok dengan teman sebangku IZ.
Kalau dengan depan saya (AL) aku
tidak suka. Dia itu kurang sepaham
dengan saya. Kalau diajak diskusi
dia mau menang sendiri. Sok pinter.
Padahal biasa aja.
4 Bila Anda mengalami kesulitan
dalam berinteraksi sosial terhadap
teman sebaya, hal apa yang akan
Anda lakukan?
Saya lebih cenderung dengan cara
sedikit kasar. Misalnya begini “ He
ditanya tidak jawab, tidak
mendengar ya?” Baru mereka mau
mendengar omongan saya. Kadang
aku sebel dengan teman-teman di
kelas ini.
263
Lampiran 5 Lanjutan
No. Pertanyaan Jawaban
5. Menurut Anda, apa saja faktor
penyebab kurangmya interaksi sosial
terhadap teman sebaya?
Mungkin diantaranya kurang PD,
takut tersangi dalam prestasi belajar,
tidak bisa membagi waktu belajar,
menganggap belajar dan prestasi
segala-galanya, kurang pergaulan,
tidak merasa butuh teman karena
merasa sudah pandai.
Kesimpulan / catatan :
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa (AF), peneliti menyimpulkan
bahwa di kelas X-A interkasi sosial terhadap teman sebaya masih sangat
kurang. Hal tersebut terlihat dari informasi AF yang menyebutkan diantara
teman-temannya masih kurang peduli, cederung sibuk dengan dirinya
sendiri, susah dimintai penjelasan mata pelajaran, sibuk belajar meskipun
saat jam istirahat. Oleh karena itu, perlu mendapat layanan bimbingan dan
konseling.
Pati, 9 Maret 2015
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
264
Lampiran 6
Hasil Observasi Peneliti terhadap Siswa pada Aspek Penelitian Interaksi
Sosial terhadap Teman Sebaya pada Pra Siklus dalam Upaya Meningkatkan
Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan
Sokolangu Gabus Pati
No Aspek Subjek Penelitian
Jumlah AF IZ LM PA SM SP Sw VA
1 Mampu bersedia menerima
tanggung jawab
3 3 2 3 1 3 2 3 20
2 Berpartisapasi, gembira
dalam kegiataan
3 3 2 3 2 3 2 3 21
3 Segera menangani masalah
yang menuntut penyelesaian
2 2 2 2 2 3 3 2 18
4 Senang memecahkan dan
mengatasi hambatan yang
mengancam kebahagiaan
2 2 2 2 2 2 3 2 17
5 Mengambil keputusan dengan
senang, tanpa konflik dan
tanpa banyak menerima
nasihat
2 1 2 2 2 2 2 3 16
6 Tetap pada pilihannya sampai
diyakinkan bahwa pilihannya
itu shokhih
2 2 2 3 2 2 2 2 17
7 Belajar dari kegagalan dan
tidak mencari-cari alasan
untuk menjelaskan kegagalan
2 2 2 3 2 3 2 1 17
8 Mengetahui kapan saatnya
belajar dan bermain pada
saatnya bermain
3 3 2 2 2 3 1 2 18
9 Dapat menunjukkan rasa
kasih sayang secara tepat
1 1 1 3 1 3 2 1 13
10 Dapat berkompromi bila
menghadapi kesulitan
1 1 1 3 1 3 2 1 13
Jumlah 21 20 18 26 17 27 21 20 170
Rata-rata 2.1 2.0 1.8 2.6 1.7 2.7 2.1 2.0 21.2
Persentase (%) 42 40 36 52 34 54 42 40 42.5
Kategori K K K C SK C K K K
265
Kreteria Penilaian Observasi terhadap Siswa Pra Siklus
Nilai Klasifikasi
Skor Kategori Diskriptif Kualitatif
5 42-50 Sangat Baik Siswa sangat baik dalam berinteraksi sosial
terhadap teman sebaya
4 34-41 Baik Siswa baik berinteraksi sosial terhadap
teman sebaya
3 26-33 Cukup Siswa cukup dalam berinteraksi sosial
terhadap teman sebaya
2 18-25 Kurang Siswa kurang dalam berinteraksi sosial
terhadap teman sebaya
1 10-17 Sangat Kurang Siswa sangat kurang dalam berinteraksi
sosial terhadap teman sebaya
Pati, 22 Juni 2015
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
266
Lampiran 7
DAFTAR HADIR
PERSERTA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
SIKLUS I PERTEMUAN 1
Hari, Tanggal Layanan : Senin, 22 Juni 2015
Jenis layanan : Bimbingan Kelompok
Pemberi Layanan : Kurniawati Munfaatun
Pati, 22 Juni 2015
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
267
Lampiran 8
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
SIKLUS I – PERTEMUAN 1
A. Topik Permasalahan : Etika pergaulan dengan teman sebaya
B. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial
C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan : Pemahaman, pencegahan, pengentasan
E. Kompetensi yang ingin dicapai :
Setelah mendapatkan layanan, diharapkan siswa:
1. Memahami tentang etika dalam berteman.
2. Memiliki sikap psitif dalam berteman.
3. Bertambah wawasan dalam etika hubungan dengan teman sebaya.
F. Hasil yang ingin dicapai :
Siswa mampu mengembangkan pikiran, perasaan, wawasan dan sikap yang
terarah dalam tingkah laku yang bertanggungjawab khususnya dalam
berkomunikasi terhadap teman sebaya.
G. Sasaran Layanan :
8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati.
H. Uraian kegiatan :
No
. Tahapan
Kegiatan Nilai Karakter
Peneliti Siswa
1. Pembentukan
(5 menit)
a. Menyampaikan
salam dan ucapan
terima kasih serta
memimpin do’a
b. Menjelaskan arti
tujuan, dan asas
bimbingan
kelompok.
c. Menjelaskan cara
pelaksanaan
bimbingan
kelompok.
a.Perasaan diterima
dan khususan
dalam berdo’a.
b.Memahami arti,
tujuan bimbingan
kelompok.
c.Memahami cara
pelaksanaan
bimbingan
kelompok.
Santun,
Religious
Berpikir logis
Berpikir logis.
268
d. Melaksnakan
perkenalan dan
permainan.
e. Membuat
kesepakatan waktu
d.Aktif dalam
permainan.
e.Mensepakati waktu
yang ditetapkan
bersama.
Menghargai,
kerjasama,
keaktifan.
Disiplin
2. Peralihan
(5 menit)
a. Menanyakan
kesiapan anggota
untuk melanjutkan
kegiatan.
b. Menjelaskan topik
yang akan dibahas.
a.Kesiapan untuk
melanjutkan
kegiatan
bimbingan
kelompok.
b.Memahami topik
yang akan dibahas.
Jujur.
Menghargai.
3. Kegiatan
(30 menit)
a. Meminta anggota
untuk memberikan
tanggapan tentang
topik yang akan
dibahas.
b. Mengarahkan
anggota untuk
membahas topik
yang dibahas.
c. Membahas topik.
d. Melaksanakan
selingan/permainn
dan menciptakan
kehangatan antar
anggota.
e. Ketepatan
pemilihan peran.
f. Menjelaskan cara
pelaksanaan
sosiodrama.
g. Memimpin diskusi
setelah pelaksaan
sosiodrama.
h. Menyimpulkan dan
mengamati
perkembangan
a.Kesungguhan
mengikuti
bimbingan
kelompok.
b.Aktif dalam
berpendapat.
c.Memahami dan
membahas topik.
d.Aktif mengikuti
selingan.
e.Pemahaman peran.
f.Pengambilan sikap.
g.Aktif dalam
diskusi
h.Memahami
kesimpulan
pembahasan topik.
Berpikir logis.
Berpikir logis.
Berpikir logis.
Kerjasama,
kreatif,
kesungguhan.
Kesungguhan
Kesungguhan
Berpikir logis,
Kesungguhan.
Berpikir logis.
269
setiap anggota
dalam pembahasan
topik.
4. Pengakhiran (5
menit)
a. Menginformasikan
bahwa kegiatan
akan berakhir.
b. Mengevaluasi
pelaksanaan
kegiatan bimbingan
kelompok.
c. Membahas
kegiatan lanjutan.
d. Mempersilahkan
anggota
menyampaikan
kesan yang
dirasakan selama
kegiatan
e. Memimpin do’a
dan mengucapkan
terima kasih.
a.Memahami bahwa
kegiatan BKp akan
berakhir.
b.Aktif dalam proses
evaluasi.
c.Ikut serta
membahas
kegiatan lanjutan.
d.Menyampaikan
kesan yang
dirasakan.
e. Khusu’ dalam
berdo’a.
Menghargai
Berpikir logis
Peduli
Santun, berpkir
logis.
Santun,
Religious
I. Materi Layanan : Terlampir.
J. Sumber materi :
http://arikhakul.blogspot.com/2013/05/etika-pergaulan-dengan-teman-
sebaya.html diunduh hari Selasa, 16 September 2014 jam 14.48 WIB.
K. Pelaksanaan Layanan :
Hari/tanggal : Senin, 22 Juni 2015
Pukul : 11.00 – 11.45 WIB
Waktu : 45 menit (1jam pelajaran)
Biaya : Mandiri
Tempat : Ruang kegiatan siswa SMA Islam Tuan Sokolangu
Semester/tahun : 2 / 2015
L. Metode : Teknik sosiodrama
M. Alat dan Perlengkapan : Bolpoint, kertas
270
N. Penyelenggara Layanan : Kurniawati Munfaatun
O. Pihak yang terlibat : Guru BK (Kolaborator)
P. Rencana Penilaian :
1. Penilaian proses : Dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung.
Dengan cara mengamati keaktifan, kesungguhan, keantusiasan
anggota.
2. Penilaian hasil : Dilaksanakan setelah kegiatan layanan (laiseg).
Q. Analisis :
1. Analisis penilaian proses untuk mengetahui kemungkinan hambatan
dan dukungan dalam mencapai tujuan layanan.
2. Analisis penilaian hasil untuk mengetahui tingkat pencapaian materi
dan tujuan layanan.
R. Tindak Lanjut : Melakukan tindak lanjut pada pertemuan kedua.
S. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung:
Himpunan data : a. Observasi
b. Wawancara
T. Catatan khusus :
Pelaksanaan bimbingan kelompok akan berjalan lancar apabila masing-masing
anggota saling bekerjasama, aktif, kreatif.
Pati, 22 Juni 2015
Mengetahui;
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 201131101
271
MATERI BIMBINGAN KELOMPOK
SILKUS I PERTEMUAN 1
ETIK PERGAULANAN DENGAN TEMAN SEBAYA
Masalah pergaulan remaja dewasa ini sering menjadi topik pembicaraan,
dan sekaligus menjadi sumber kerisauan, atau keprihatinan para orang tua,
pendidik, dan semua pihak yang mempunyai kepedulian terhadap nasib masa
depan generasi muda.
Dilihat dari kajian psikologis, pergaulan itu dipandang sebagai wahana
untuk mewujudkan atau memenuhi kebutuhan insani (manusia), yaitu kebutuhan
sosial, seperti :
1. Kebutuhan akan pengakuan sosial (need for affiliation)
2. Kebutuhan akan keterikatan (persaudaraan) dan cinta kasih (belongingness
and love needs)
3. Kebutuhan akan rasa aman, perlindungan (safety needs)
4. Kebutuhan akan kebebasan (independence)
5. Kebutuhan akan harga diri, hasrat untuk dihargai orang lain (self-esteem
needs)
Pergaulan remaja adalah kontak sosial di antara remaja, atau dalam
kelompok sebaya (peer group). Kelompok sebaya ini, di samping dapat
memberikan pengaruh yang positif terhadap perkembangan remaja sebagai
anggota kelompok tersebut, juga menimbulkan pengaruh yang negatif. Pengaruh
negatif itu maksudnya, bahwa kelompok teman sebaya itu bisa menjadi racun bagi
perkembangan remaja yaitu apabila pola perilaku para anggotanya tidak dilandasi
moral, atau melecehkan norma agama, seperti : meminum minuman keras,
kecanduan obat-obat terlarang (drug addiction), kriminalitas, sadisme, pacaran
bebas (free love), dan bahkan free sex (samen leven atau kumpul kebo).
Peristiwa demi peritiwa yang berkaitan dengan masalah di atas, makin
sering muncul kepermukaan, baik diketahui berdasarkan pengamatan langsung
maupun informasi dari media massa. Dilihat dari kecenderungannya nampak
semakin mengkhawatirkan.
272
Munculnya peristiwa di atas, merupakan sisi gelap dari kondisi kehidupan
modern yang kurang memedulikan nilai-nilai moral. Banyak manusia sudah
terbius dengan kesenangan hidup duniawi dengan melecehkan (merendahkan)
nilai hidup ukhrowi.
Bagi Anda remaja yang mempunyai keinginan untuk menjadi generasi
yang memiliki kualitas pribadi yang mantap, cerdas, terampil, dan bermoral, maka
dalam pergaulan berteman perlu memperhatikan etika atau norma-norma yang
dijunjung tinggi oleh masyarakat, yaitu norma agama. Di antara beberapa unsur
etika yang perlu diperhatikan dalam pergaulan dengan teman sebaya itu, adalah :
1) Pilihlah teman yang berakhlak baik.
2) Bertemanlah dengan orang yang memiliki semangat belajar yang tinggi.
3) Kembangkanlah sikap saling membantu dan memberi saran dalam
kelompok Anda.
4) Kembangkanlah sikap saling menghormati dan menghargai di antara
teman kelompok.
5) Jauhkanlah sikap solidaritas semu (buta) di antara teman, seperti
solidaritas terhadap teman yang melakukan tawuran.
6) Hindarilah pola perilaku yang melawan norma agama (tidak bermoral)
7) Jadikanlah kelompok Anda itu sebagai wahana untuk belajar bersama,
seperti mendiskusikan pelajaran, tugas-tugas, atau pemecahan masalah,
baik oleh pribadi masing-masing maupun bersama-sama
8) Apabila Anda sudah mempunyai kekasih jangan dinodai oleh perilaku
amoral, atau melanggar norma agama (seperti melakukan perbuatan yang
hanya boleh apabila telah menikah). Alangkah baiknya, apabila pacaran
itu dijadikan motivasi untuk lebih bersemangat dalam belajar, saling
membantu dalam mengembangkan wawasan keilmuan, bersama-sama
aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, atau acara-acara keagamaan.
273
NASKAH SOSIODRAMA
BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
SIKLUS I PERTEMUAN 1
A. Skenario Sosiodrama
1. Topik : Etika dalam pergaulan teman sebaya
2. Bidang Bimbinga : Pribadi dan sosial
3. Jenis layanan : Bimbingan Kelompok
4. Fungsi Layanan : Pemahaman, pencegahan dan pengentasan
5. Sasaran : AF siswa X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus
6. Tempat kegiatan : Ruang Kegiatan siswa
7. Waktu Pelaksanaan : Senin, 22 Juni 2015
B. Garis Besar Cerita
1. Eksposisi
Anto anak yang paling pandai di kelas X-A yang memiliki sifat Cerewet,
suka usil. Warni memiliki latar belakang orang desa dari daerah
pegunungan berkepribadian sederhana, pandai, pendiam, lugu, dan rajin.
2. Konflik
Warni dan Luvi sibuk mencatat materi pelajaran saat jam istirahat. Anto
dan teman-temannya datang mengejek mereka yang dianggapnya sok
pandai.
3. Komplikasi
Izza menahan temannya pulang, dan menghimbau agar sesama teman
tidak boleh saling mengganggu. Anto dan teman-temannya marah dan
menuduh Warni mengadukan ulah mereka kepada ketua kelas.
4. Klimaks
Anto dan teman-temannya merencanakan mengganggu Warni pada tugas
biologi, tetapi ternyata salah sasaran.
5. Solusi
Guru biologi mengancam tidak akan memberikan nilai kepada semua
siswa kelas X-A, kalau tidak ada yang mengakui kesalahan. Akhirnya
Anto mengakui dan meminta maaf kepada semua teman di kelas.
274
C. Pemain dan Peranan
Nama Peran Karakter/Watak
AF Anto Cerewet, suka usil, pandai
IZ Izza Bertanggungjawab, tegas
Ketua kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus
LM Luvi Pendiam, rajin belajar
Siswi kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus
PA Putri Centil, cerewet
Siswi kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus
SM Murti Cerewet, suka usil terhadap teman
Siswa kelasX-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus
SP Yati Peduli, baik hati
Tidak punya teman duduk
Sw Warni Pendiam, rajin, pandai
Menjadi teman duduk Yati
VA Vinky Cerewet, usil, suka mengganggu orang
Siswi kelas X-ASMA Islam Tuan Sokolangu Gabus
D. Rincian Adegan
Adegan 1
Siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus terlihat sangat asik
bercanda di jam istirahat. Hanya Warni dan Luvi yang terlihat tidak berbaur
dengan teman-temannya. Warni sibuk memindahkan catatan ke buku Bahasa
Indonesianya. Vinky dan Anto mendekati dan mengganggu Warni. Mereka
mengejek Warni yang terlalu rajin. Warni hanya diam dan terus melanjutkan
mencatat di buku. Anto si bintang kelas menantang taruhan adu kepandaian
dengan Warni yang selalu belajar di kelas. Kemudian datang Yati menegur
Vinky dan Anto yang mengganggu Warni.
Adegan 2
Pada jam pelajaran Bahasa Indonesia, Guru membagikan nilai hasil ulangan
ternyata nilai teringgi di kelas adalah Warni. Nilainya sempurna 100.
Mengetahui hal itu, Yati dan Luvi senang dengan keberhasilan Warni dan
mengajak belajar bersama. Sejak hari itu mereka bertiga tampak sering
belajar bersama. Anto meresa tersaingi kerena nilainya terkalahkan.
275
Adegan 3
Izza memperingatkan agar di dalam kelas saling menjaga ketentraman dalam
belajar. Tidak saling mengganggu. Izza menghimbau teman-temannya lebih
baik mempersiapkan diri untuk menghadapi UTS dengan belajar bersama dari
pada saling mengganggu teman.
Adegan 4
Vinky mendorongnya hingga jatuh. Vinky menuduh Warni mengadu ke Izza
tentang sikapnya selama ini. Warni dan Vinky bertengkar. Yati dan Luvi
melihat pertengkaran mereka dan melerainya.
Adegan 5
Anto, Vinky, Putri, dan Murti merencanakan mengganggu Warni mengambil
tugas biologi yang dibawa pagi itu berupa tanaman pot. Izza keluar kelas dan
terkejut karena ternyata pot yang dibawanya sudah tidak ada tanamannya
Guru Biologi marah dan meninggalkan kelas.
Adegan 6
Anto menghadap guru biologi kemudian berdiri di depan kelas mengakui
bahwa dia yang melakukannya. Anto minta maaf telah melakukan kesalahan
besar terhadap teman sendiri. Kemudian Anto memanggil Vinky, Murti, dan
Putri maju. Mereka semua harus minta maaf dan bertanggungjawab bersama
karena hal tersebut mereka yang merencanakan. Guru biologi tersenyum
bangga dan mengangguk melihat sikap murid-muridnya. Suasana kelas
berubah semua bertepuk tangan. Sejak saat itu mereka tidak berani
mengganggu teman lagi mereka meyadari perbuatannya selama ini berakibat
buruk pada diri mereka sendiri.
276
LAPORAN
PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
BIMBINGAN DAN KONSELING
A. TOPIK BAHASAN / PERMASALAHAN :
Etika Pergaulan dengan Teman Sebaya
B. SPESIFIKASI KEGIATAN
1. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial
2. Jenis layanan Bimbingan : Layanan Bimbingan Kelompok
3. Jenis Kegiatan Pendukung : -
4. Fungsilayanan Bimbingan : Pemahaman, Pemeliharaan dan Pencegahan
5. Fungsi Kegiatan Pendukung : -
6. Sasaran layanan : 8 Siswa kelas X-A SMA Islam Tuan
Sokolangu Gabus Pati
C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Hari, tanggal : Senis, 22 Juni 2015
2. Waktu : 11.00 – 11.45 WIB
3. Tempat : Ruang kegiatan siswa
4. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan :
Dalam pelaksanaaan layanan bimbingan kelompok dengan tema etika
pergaulan dengan teman sebaya, siswa tampak mengikuti kegiatan karena
tema yang disampaikan peneliti sesuai dengan permasalahan siswa.
Di awal kegiatan layanan BKp, Peserta Didik agak malu-malu. Hal
tersebut Peneliti siasati dengan mengajak permainan untuk membuat
suasana agar lebih akrab dan hangat. Permainan yang Praktikan pilih
adalah pesan berantai. Cara permainan pesan beratai adalah sebagai
berikut:
277
1. Siswa disuruh berbaris,siswa yang paling belakang diberikan
selembar kertas yang berisi pesan singkat untuk disampaikan ke
teman berikutnya. Begitu seterusnya sampai pada peserta terakhir.
2. Setelah semua peserta menerima pesan, peserta terakhir
mengucapkan pesan yang diterima dihadapan semua peserta. Dan
peserta menyesuaikan kebenaran pesan. Dari masing-masing peserta
saling mengoreksi siapa yang salaah dalam menerima dan
menyampaikan pesan.
Secara umum peneliti menyimpulkan layanan BKp efektif untuk
membimbing siswa yang mengahadapi permasalahan interaksi sosial
terhadap teman sebaya. Permaian tersebut dimaksudkan untuk
membangun keakraban antar sesame siswa.
D. EVALUASI
1. Cara-cara Penilaian :
- Mengamati keaktifan, aktivitas dan kondisi siswa selama proses
layanan,dan menanyakan tanggapan siswa setelah mengikuti layanan.
- Dengan memberi kesempatan siswa menyampaikan pendapat berkaitan
dengan materi yang disampaikan untuk melatih siswa berani berpendapat
dan menyampaikan kesan yang dirasakan.
- Untuk lebih mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang telah
dipaparkan, Praktikan memberikan lembaran penilaian segera (laiseg)
kepada masing-masing siswa.
2. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian :
- Siswa memiliki tanggapan yang positif terhadap layanan yang
disampaikan baik ketika pemaparan materi, keberanian menyampaikan
pendapat, dan permainan peran/sosiodrama.
- Dari hasil tanya jawab dan diskusi mengenai materi yang diberikan
tentang etika pergaulan dengan teman sebaya, siswa memahaminya.
- Dengan layanan informasi tentang etika pergaulan dengan teman sebaya,
siswa diharapkan menjadi pribadi yang memiliki etika dalam pergaulan
bersama temandi kelas.
278
- Setelah kegiatan layanann Praktikan memberikan lembar laiseg. Peserta
layanan sebagian besar menulis merasa senang dengan layanan BKp.
Karena permasalahan tersebut berkaitan langsung dengan permasalahan
dirinya.
E. ANALISIS HASIL PENILAIAN
1. Cara-cara penilaian :
- Dengan melakukan pengamatan, observasi, diskusi, permainan peran,
serta tanya jawab dengan siswa, peneliti mengetahui keaktifan, respon
siswa dan mengetahui seberapa jauh perubahan pemahaman materi.
- Dengan adanya lembaran penilaian segera atau laiseg, peneliti dapat
mengetahui sejauh mana keberasilan layanan akan pemahaman siswa
mengenai materi layanan dan pemahaman tentang etika pergaulan
dengan teman sebaya.
2. Deskripsi dan Komentar tentang hasil analisis :
- Layanan informasi dengan tema tersebut cocok untuk siswa karena sesuai
dengan permasalahannya. Layanan BKp teknik sosiodrama diharapkan
bisa mendidik siswa untuk bisa beretika dalam pergaulan dengan teman
sebaya di kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati.
- Setelah hasil laiseg dianalisis terlihat sebarapa jauh pemahaman siswa
mengenai isi layanan. Siswa mendapat pemahaman baru tentang materi
yang berkaitan dengan etika pergaulan dengan teman sebaya.
F. TINDAK LANJUT
1. Cara-cara Tindak lanjut :
- Observasi dan pengamatan siswa terlihat masih agak canggung dalam
bergaul dengan teman sebaya dalam satu kelompok bimbingan. Siswa
masih saling menahan diri dalam bergaul. Hal ini terlihat saat permainan,
masing-masing siswa terlihat tidak adanya keakraban dan saling menjaga
jarak satu sama lain.
- Siswa berniat untuk memperbaiki sikapnya dalampergaulan terhadap
sesama teman sebaya di kelas.
279
2. Deskripi dan komentar tentang upaya tindak lanjut :
- Observasi dapat dilakukan ketika pertemuan berikutnya dan
memperhatikan perilaku sehari-hari baik saat di dalam kelas maupun
diluar kelas, saat menghadapi permasalahan, menunjukkan
kemampuannya yang tidak berlebihan, memiliki kepeduian terhadap
orang lain, menghargai orang lain.
Pati, 22 Juni 2015
Mengetahui,
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
280
RESUME BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
SIKLUS I PERTEMUAN 1
A. Bentuk layanan : Bimbingan Kelompok
B. Penyelenggara : Kurniawati Munfaatun
C. Sasaran (anggota) : 8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolnagu
Gabus Pati
D. Pertemuan : 1 (pertama)
E. Lingkup pembicaraan :
1. Sifat topik : Topik tugas
2. Topik yang dibahas : EtikaPergaulan dengan Teman Sebaya.
F. Anggota
Jumlah Peserta yang mengikuti kegiatan layanan 8 orang, dari kelas X-A yang
terdiri dari 2 laki-laki dan 6 perempuan; yaitu: AF, IZ, LM, PA, SM, SP, Sw,
dan VA.
G. Isi bahasan :
1. Membahas mengapa manusia perlu berhubungan dengan orang lain?
Tanggapan yang muncul dari peserta layanan :
AF : Karena manusia maskhluk sosial
IZ : Manusia tidak bisa hidup sendiri
LM : Makhluk sosial
PA : Karena manusia tidak mungkin bisa hidup seorang diri
SM : Manusia makhkuk sosial
SP : Manusia satu dengan manusia lain saling membutuhkan
Sw : Manusia tidak bisa hidup seorang diri
VA : Manusia tidak bisa hidup seorang diri
2. apa yang harus diperhatikan dalam pergaulan hidup bersama orang lain
( teman sebaya) ?
AF : Menjaga sopan santun
IZ : Tahu etika pergaulan
LM : Sopan santun
PA : Sopan santun, tata karama, bersikap baik
281
SM : Sopan santun terhadap orang lain
SP : Mengenal orang tersebut, menjaga etika pergaulan
Sw : Menjaga etika, memahami orang lain
VA : Menjaga etika, memahami orang lain
G. Permainan : Permainan Pesan berantai
Cara permainan pesan beratai adalah sebagai berikut:
1. Siswa disuruh berbaris,siswa yang paling belakang diberikan selembar
kertas yang berisi pesan singkat untuk disampaikan ke teman
berikutnya. Begitu seterusnya sampai pada peserta terakhir.
2. Setelah semua peserta menerima pesan, peserta terakhir mengucapkan
pesan yang diterima dihadapan semua peserta. Dan peserta
menyesuaikan kebenaran pesan. Dari masing-masing peserta saling
mengoreksi siapa yang salaah dalam menerima dan menyampaikan
pesan.
H. Denah Duduk Peserta BKp :
PK
IZ AF
SM LM
VA
PA
Sw
SP
282
Lampiran 9
Hasil Observasi Peneliti terhadap Siswa pada Aspek Penelitian Siklus I
Pertemuan 1 dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap
Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
Hari / tanggal : Senin, 22 Juni 2015
Pukul : 11.00-11.45 WIB
Tempat : Ruang Kegiatan Siswa SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
No Respon
den
Aspek yang diobservasi Jum
lah
Rata
-rata
Persen
tase
Kate
gori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 AF 3 3 3 2 2 2 2 3 1 2 23 2,3 46% K
2 IZ 3 3 3 2 2 2 2 3 1 2 23 2,3 46% K
3 LM 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 22 2,2 44% K
4 PA 3 3 3 2 2 3 3 2 1 2 27 2,7 54% C
5 SM 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 20 2,0 40% K
6 SP 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 26 2,6 52% C
7 Sw 2 3 3 3 2 2 2 1 2 2 22 2,2 44% K
8 VA 3 3 3 2 3 2 1 2 1 2 22 2,2 44% K
Jumlah 185
Rata-rata 23,1
Persentase 46,2%
Kategori K
Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa
Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori
5 42-50 84-100 Sangat Baik (SB)
4 34-41 68-83 Baik (B)
3 26-33 52-67 Cukup (C)
2 18-25 36-51 Kurang (K)
1 10-17 20-35 Sangat Kurang (SK)
Keterangan aspek yang diamati yaitu:
1. Mampu dan bersedia menerima tanggung jawab
2. Berpartsipasi, gembira dalam kegiatan
3. Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian
4. Senang memecahkan dan mengatasi hambatan yang mengancam
kebahagiaan
5. Mengambil keputusan dengan senang, tanpa konflik dan tanpa banyak
menerima nasehat
6. Tetap pada pilihannya sampai diyakinkan bahwa pilihannya itu sokhih
7. Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan
kegagalan
283
8. Mengetahui kapan saatnya belajar dan bermain pada satnya bermain
9. Dapat menunjukkan kasih sayang secara langsung dengan cara tepat
10. Dapat berkompromi bila menghadapi kesulitan
Pati, 22 Juni 2015
Mengetahui;
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 201131101
284
Lampiran 10
Hasil Observasi Peneliti terhadap Aktivitas Siswa pada Siklus I Pertemuan 1
dalam Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama di Kelas X-A
SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
Hari / tanggal : Senin, 22 Juni 2015
Pukul : 11.00-11.45 WIB
Tempat : Ruang Kegiatan Siswa SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
No Tahapan BKp
Nama Siswa
Catatan A
F
I
Z
L
M
P
A
S
M
S
P
S
w
V
A
I Tahap Pembentukan
f. Perasaan diterima
dan kekhusu’an
dalam berdo’a.
2 3 2 3 2 2 2 2 Siswa pada tahap
pembentukan kurang
memahami cara
pelaksanaan bimbingan
kelompok. g. Memahami arti,
tujuan dan asas
bimbingan
kelompok.
2 2 2 2 2 3 2 2
h. Memahami cara
pelaksanaan
bimbingan
kelompok.
3 3 1 2 1 2 1 1
i. Memperkenalkan
diri dan aktif dalam
permainan.
2 3 1 3 1 2 1 2
j. Mensepakati waktu
yang telah
ditetapkan bersama.
2 2 2 2 1 2 2 2
II Tahap Peralihan
i. Kesiapan untuk
melanjutkan
kegiatan bimbingan
kelompok
2 2 2 3 2 3 2 2 Pada tahap peralihan
siswa kurang memiliki
kesiapan mengikuti
bimbingan kelompok
karena pertama kali
mengikuti bimbingan. j. Memahami topik
yang akan dibahas
2 2 2 2 1 3 2 2
III Tahap Kegiatan
c. Kesungguhan
mengikuti
bimbingan
3 3 1 3 2 3 2 2
285
Lanjutan: Hasil Observasi Peneliti terhadap Aktivitas Siswa Siklus I
Pertemuan 1
No Tahapan BKp
Nama Siswa
Catatan A
F
I
Z
L
M
P
A
S
M
S
P
S
w
V
A
Pada tahap kegiatan
anggota kelompok
kurang aktif dalam
berpendapat, kurang
aktif mengikuti
permainan selingan dan
kurang dalam
memahami kesimpulan.
c. Aktif dalam
berpendapat
3 2 1 3 1 2 2 2
k. Memahami dan
membahas topik
3 3 1 3 1 2 2 2
l. Aktif mengikuti
selingan
3 3 1 2 1 3 1 3
m. Pemahaman peran 3 3 1 2 1 2 2 2
n. Pengambilan sikap 2 2 2 2 1 2 1 2
o. Aktif dalam diskusi 3 2 1 2 2 3 2 2
p. Memahami
kesimpulan
pembahasan topik
3 3 1 3 1 2 2 2
IV Tahap Pengakhiran
g. Memahami bahwa
kegiatan bimbingan
kelompok akan
berakhir
3 3 2 3 2 3 2 2 Pada tahap pengakhiran
anggota kelompok
kurang dalam evaluasi,
membahas kegiatan
lanjutan dan kurang
dalam keberanian
menyampaikan kesan
yang dirasakan.
h. Aktif dalam proses
evaluasi
3 3 1 2 1 2 2 2
i. Ikut serta membahas
kegiatan lanjutan
2 2 1 2 1 3 2 2
j. Menyampaikan
kesan dirasakan
3 3 1 2 1 2 2 2
k. Khusu’ berdo’a 3 3 2 3 2 3 2 2
Jumlah 52 52 28 49 27 49 36 40 333
Rata-rata 2,6 2,6 1,4 2,5 1,8 2,4 1,8 2,0 41,6
Perentase (%) 52 52 28 49 27 49 36 40 42 %
Kategori C C S
K
K K K K K K
286
Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa
Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori
5 84 - 100 84 - 100 Sangat Baik (SK)
4 68 - 83 68 - 83 Baik (B)
3 52 - 67 52 - 67 Cukup (C)
2 36 - 51 36 - 51 Kurang (K)
1 20 - 35 20 - 35 Sangat Kurang (SK)
Pati, 22 Juni 2015
Mengetahui,
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum, S. Pd Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
287
Lampiran 11
DAFTAR HADIR
PERSERTA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
SIKLUS I PERTEMUAN 2
Hari, Tanggal Layanan : Selasa, 23 Juni 2015
Jenis layanan : Bimbingan Kelompok
Pemberi Layanan : Kurniawati Munfaatun
Pati, 23 Juni 2015
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
288
Lampiran 12
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
SIKLUS I – PERTEMUAN 2
A. Topik Permasalahan : Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
berkomunikasi
B. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial
C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan : Pemahaman, pencegahan, pengentasan
E. Kompetensi yang ingin dicapai :
Setelah mendapatkan layanan, diharapkan siswa:
1. Memahami tentang cara berkomunikasi yang baik dengan teman
sebaya.
2. Memiliki sikap berkomunikasi yang baik dengan teman sebaya.
3. Bertambah wawasan cara berkomunikasi yang baik dengan teman
sebaya.
F. Hasil yang ingin dicapai :
Siswa mampu mengembangkan pikiran, perasaan, wawasan dan sikap yang
terarah dalam tingkah laku yang bertanggungjawab khususnya dalam
berkomunikasi yang baik terhadap teman sebaya di kelas.
G. Sasaran Layanan :
8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati yaitu AF, IZ,
LM, PA, SM, SP, Sw,VA
H. Uraian kegiatan :
No. Tahapan Kegiatan Nilai
Karakter Peneliti Siswa
1. Pembentukan
(5 menit)
a. Menyampaikan
salam dan ucapan
terima kasih serta
memimpin do’a
b. Menjelaskan arti
tujuan dan asas
bimbingan
kelompok.
a. Perasaan
diterima dan
khususan
dalam berdo’a.
b. Memaha
mi arti, tujuan
bimbingan
kelompok.
Santun,
Religious
Berpikir logis
289
c. Menjelaskan cara
pelaksanaan
bimbingan
kelompok.
d. Melaksnakan
perkenalan dan
permainan (estafet
gelang karet)
e. Membuat
kesepakatan waktu
c. Memahami
cara
pelaksanaan
bimbingan
kelompok.
d. Aktif
dalam
permainan.
e. Mensepakati
waktu yang
ditetapkan
bersama.
Berpikir logis.
Berpikir logis.
Menghargai,
kerjasama,
keaktifan.
Disiplin
2. Peralihan
(5 menit)
a. Menanyakan
kesiapan anggota
untuk melanjutkan
kegiatan.
c. Menjelaskan topik
yang akan dibahas.
a.Kesiapan untuk
melanjutkan
kegiatan
bimbingan
kelompok.
b.Memahami
topik yang
akan dibahas.
Jujur.
Menghargai.
3. Kegiatan
(30 menit)
a. Meminta anggota
untuk memberikan
tanggapan tentang
topik yang akan
dibahas.
b. Mengarahkan
anggota untuk
membahas topik
yang dibahas.
c. Membahas topik.
d. Melaksanakan
selingan/permainn
dan menciptakan
kehangatan antar
anggota.
e. Ketepatan pemilihan
peran.
f. Menjelaskan cara
pelaksanaan
sosiodrama.
g. Memimpin diskusi
setelah pelaksaan
sosiodrama.
a.Kesungguhan
mengikuti
bimbingan
kelompok.
b.Aktif dalam
berpendapat.
c.Memahami
dan membahas
topik.
d.Aktif
mengikuti
selingan.
e.Pemahaman
peran.
f.Pengambilan
sikap.
g.Aktif dalam
diskusi
Berpikir logis.
Berpikir logis.
Berpikir logis.
Kerjasama,
kreatif,
Kesungguhan
Kesungguhan
Berpikir logis,
Kesungguhan.
Berpikir logis.
290
h. Menyimpulkan dan
mengamati
perkembangan
setiap anggota
dalam pembahasan
topik.
h.Memahami
kesimpulan
pembahasan
topik.
Berpikir logis,
peduli.
4. Pengakhiran
(5 menit)
a. Menginformasikan
bahwa kegiatan akan
berakhir.
b. Mengevaluasi
pelaksanaan
kegiatan bimbingan
kelompok.
c. Membahas kegiatan
lanjutan.
d. Mempersilahkan
anggota
menyampaikan
kesan yang
dirasakan selama
kegiatan
e. Memimpin do’a dan
mengucapkan terima
kasih.
a.Memahami
bahwa
kegiatan BKp
akan berakhir.
b.Aktif dalam
proses
evaluasi.
c.Ikut serta
membahas
kegiatan
lanjutan.
d.Menyampaikan
kesan yang
dirasakan.
e. Khusu’ dalam
berdo’a.
Menghargai
Berpikir logis
Peduli
Santun,
berpkir logis.
Santun,
Religious
I. Materi Layanan : Terlampir.
J. Sumber materi :
Materi Bimbingan dan Konseling.Tim Paramitra, Yogyakarta.
K. Pelaksanaan Layanan :
Hari/tanggal : Selasa, 23 Juni 2015
Pukul : 11.00 – 11.45 WIB
Waktu : 45 menit (1jam pelajaran)
Biaya : Mandiri
Tempat : Ruang kegiatan siswa SMA Islam Tuan Sokolangu
Semester/tahun : 2 / 2015
L. Metode : Teknik sosiodrama
M. Alat dan Perlengkapan : Bolpoint, kertas
291
N. Penyelenggara Layanan : Kurniawati Munfaatun
O. Pihak yang terlibat : Guru BK (Kolaborator)
P. Rencana Penilaian :
1. Penilaian proses : Dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung.
Dengan cara mengamati keaktifan, kesungguhan, keantusiasan
anggota.
3. Penilaian hasil : Dilaksanakan setelah kegiatan layanan (laiseg).
Q. Analisis :
1. Analisis penilaian proses untuk mengetahui kemungkinan hambatan
dan dukungan dalam mencapai tujuan layanan.
2. Analisis penilaian hasil untuk mengetahui tingkat pencapaian materi
dan tujuan layanan.
R. Tindak Lanjut : Melakukan tindak lanjut pada pertemuan ke empat.
S. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung:
Himpunan data : a. Observasi
b. Wawancara
T. Catatan khusus :
Pelaksanaan bimbingan kelompok akan berjalan lancar apabila
masing-masing anggota saling bekerjasama, aktif, kreatif.
Permainan yang digunakan adalah merangkai kata menjadi kalimat.
Pati, 23 Juni 2015
Mengetahui;
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 201131101
292
MATERI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
SILKUS I PERTEMUAN 2
“Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi”
Sebagai makhluk sosial komunikasi merupakan hal yang paling dekat
dengan kita. Apa sebenarnya komunikasi itu? Kamunikasi dapat kita artikan
sebagai berbagai pikiran, informasi, dan intelegensi. Segal bentuk aaktuvitas yang
dilakukan seseorang dengan tujuan menyampaikan pesannya pada orang lain
merupakan tujuan komunikasi.
Sebuah komunikasi yang efektif membutuhkan kejernihan pesan,
kelengkapan pesan, ekspresi wajah, kontak mata, poster tubuh dan penampilan
fisik secara eksternal. Berikut adalah hal-hal yang harusdiperhatikan dalam
berkomunikasi baik terhadap orang tua, teman sebaya, atau bahkan terhadap orang
yang lebih muda dari kita.
1. Kontak mata
Seorang pembicara yang baik adalah menatap lawan bicara dan
mengambil jeda untuk menciptaka kesan baik pada lawan bicara.
Usahakan mempertahankan kontak mata sepanjang pembicaraan, agar
lawan bicaratidak merasa diabaikan.
2. Ekspresi wajah
Wajah merupakan ekpresi kepribadian individual. Ekspresi wajah
mengungkapkan pikiran yang sedang melintas pada diri seseorang.
Contoh: senyum mengungapkan keramah-tamahan, mengangkat alis mata
menngungkapkan ekspresi heran. Semua emosi dan macam tingkahlaku
manusia diekspresikan dalam emosi yang tergambar secara tiddak disadari
melalui ekspresi wajah.
3. Poster tubuh
Setiap gerak-gerik tubuh saat berbicara mesti dikoordinasikan dengan
kekuatan meyakinkan diri. Hal semacam itu sangat efektif untuk dapat
ditangkap secara visual dari pada verbal. Contoh: menundukkan kepala
menunjukkan penyelesaian pernyataan; terlalu sering menggerakkan
bagian tubuh menunjukkan sedang bergegas atau kebingungan.
293
4. Penampilan fisik
Penampilan memiliki arti penting dalam menambah kesan. Orang yang
berbusanasesuai dengan struktur tubuh mereka Nampak lebih menarik.
Penampilan fisik seseorang dan busana yang dikenakan membuat dampak
positif pada proses komunikasi. Maka alangkah baiknya kita
memperhatikan penampilan fisik dan berbusana sesuai dengan tempat,
waktu dan kegiatan yang akan kita ikuti agar komunikasi dengan orang
disekitar dapat berjalan dengan baik dan tujuan kita tercapai.
294
NASKAH SOSIODRAMA
BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
SIKLUS I PERTEMUAN 2
A. Skenario Sosiodrama
1. Topik : Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
berkomunikasi
2. Bidang Bimbingan : Pribadi dan Sosial
3. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok
4. Fungsi Layanan : Pemaahaman dan pengembangan
5. Sasaran : VA siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu
6. Tempat kegiatan : Ruang kegiatan Siswa
7. Waktu Pelaksanaan ; Selasa, 23 Juni 2015
B. Garis Besar Cerita
1. Eksposisi
VA adalah siswa yang kurang suka menghargai temannya. Dia selalu
menganggap dirinya paling benar, dan lebih hebat dari yang lain.
2. Konflik
Pada suatu hari guru Bahasa Indonesia berhalanagan masuk kelas karena
harus mengikuti MGMP. VA menerima pesan dari tentang tugas yang
harus dikerjakan untuk disampaikan kepada semua teman di kelas X-A.
tetapi, VA tidak mengkomunikasikan dengan baik kepada semua
temannya. VA menyampaikan pesan tersebut sambil lalu, sehingga
teman-temannya menganggap pesan tersebut gurauan VA sehingga
berakibat teman-temannya tidak mengerjakan tugas tersebut.
3. Komplikasi
Dampak dari hak tersebut, pada pertemuan berikutnya guru marah kepada
semua siswa kelas X-A karena banyak yang tudak mengerjakan tugas.
4. Klimaks
Guru meminta pertanggungjawaban dari ulah VA yang mengabaikan
pesan yang diberikan oleh guru. VA merasa tidak bersalah karenapesan
tersebut sudah disampaikan kepada semua teman di kelas. Dan VA
menyalahkan teman karena tidak mengerjakan tugas.
295
5. Solusi
Guru menghentikan pembelajaran dan mencari kejelasan permasalahan.
Guru memberikan pemahaman bahwa kesalahan pertama terketak pada
VA yang tidak mengkomunikasikan pesan tugas dari guru yang
disampaikan kepada semua teman di kelas X-A.
C. Pemain dan Peranan
Nama Peran Karakter/Watak
AF Anto Siswa yang cuek dengan kondisi kelas
IZ Izza Guru Bahasa Indonesia
LM Luvi Teman Sw yang pendiam, rajin belajar
PA Putri Teman VA
Siswi kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus
SM Murti Teman VA yang cerewet, suka usil terhadap teman
SP Yati Teman VA yang sangat kompak
Sw Warni Pendiam, rajin, pandai
VA Vinky Merasa paling benar, tidak menghargai orang lai
D. Rincian Adegan
Adegan 1
Jam istirahat, VA, PA, SP, SM jajan di kantin sekolah. didekati oleh guru
bahasa Indinesia dan menyampaikan pesan tidak bisa mengajar karena ada
tugas luar, dan memberikan tugas mengerjakan LKS.
Adegan 2
Bel masuk.
VA dan kawan-kawan masuk kelas menyampaikan pesan sambil berjalan dan
makan jajanan. Sementara sebagian siswa masih ada yang di luar kelas.
Sebagian siswa mendengar dan menganggap pesan itu rekayasa VA.
Adegan 3
Siswa di dalam kelas gaduh karena jam kosong. VA juga tidak terlihat
mengerjakan tugas. Tugas di kerjakan dirumah.
Adegan 4
Hari berikutnya saat guru Bahasa Indonesia masuk kelas menyuruh
mengumulkan tugas dan dikoreksi. Ternyata hampir semua siswa tidak
mengerjakan, dan hanya VA dan kawan-kawannya yang mengerjakan.
296
Adegan 5
Guru marah dan terjadilah keributan di kelas. Ahirnya guru mencoba
memberikan pemahaman terhadap VA. Pada awalnya VA tidak merasa
bersalah dan berbalik menyalahkan teman-temannya. Tetapi pada akhirnya
VA menyadari keslaahannya dan meminta maaf kepada guru dan semua
teman di kelas X-A.
297
LAPORAN
PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
BIMBINGAN DAN KONSELING
A. TOPIK BAHASAN / PERMASALAHAN :
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi
B. SPESIFIKASI KEGIATAN
1. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial
2. Jenis layanan Bimbingan : Layanan Bimbingan Kelompok
3. Jenis Kegiatan Pendukung : -
4. Fungsilayanan Bimbingan : Pemahaman, Pemeliharaan dan Pencegahan
5. Fungsi Kegiatan Pendukung : -
6. Sasaran layanan : VA Siswa kelas X-A SMA Islam Tuan
Sokolangu Gabus Pati
C. PELAKSANAAN LAYANAN
3. Hari, tanggal : Selasa, 23 Juni 2015
4. Waktu : 11.00 – 11.45 WIB
5. Tempat : Ruang kegiatan siswa
6. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan :
Dalam pelaksanaaan layanan bimbingan kelompok dengan tema hal-hal
yang harus diperhatikan dalan berkomunikasi, siswa tampak mengikuti
kegiatan karena tema yang disampaikan peneliti sesuai dengan
permasalahan siswa.
Di awal kegiatan layanan BKp, siswa masih agak canggung. Hal tersebut
Peneliti siasati dengan mengajak permainan untuk membuat suasana agar
lebih akrab dan hangat. Permainan yang Praktikan pilih adalah estafet
gelang karet. Cara permainan pesan beratai adalah sebagai berikut:
1. Siswa memegang pena masing-masing, kemudian peneliti
memberikan sebuah gelang karet diujung pena.
298
2. Setiap siswa berusaha memindahkan gelang karet ke pena teman
berikutnya dan jangan sampai jatuh.
3. Siswa yang gagal atau menjatuhkan gelang karet mendapat hadiah
untuk bernyanyi.
Secara umum peneliti menyimpulkan layanan BKp efektif untuk
membimbing siswa yang mengahadapi permasalahan interaksi sosial
terhadap teman sebaya. Permaian tersebut dimaksudkan untuk
membangun keakraban antar sesama siswa.
D. EVALUASI
1. Cara-cara Penilaian :
- Mengamati keaktifan, aktivitas dan kondisi siswa selama proses
layanan,dan menanyakan tanggapan siswa setelah mengikuti layanan.
- Dengan memberi kesempatan siswa menyampaikan pendapat berkaitan
dengan materi yang disampaikan untuk melatih siswa berani berpendapat
dan menyampaikan kesan yang dirasakan.
- Untuk lebih mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang telah
dipaparkan, Praktikan memberikan lembaran penilaian segera (laiseg)
kepada masing-masing siswa.
2. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian :
- Siswa memiliki tanggapan yang positif terhadap layanan yang
disampaikan baik ketika pemaparan materi, keberanian menyampaikan
pendapat, dan permainan peran/sosiodrama.
- Dari hasil tanya jawab dan diskusi mengenai materi yang diberikan
tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi, siswa
memahaminya.
- Dengan layanan informasi tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam
berkomunikasi, siswa diharapkan menjadi pribadi yang memiliki
pemahaman dalam pergaulan bersama teman di kelas.
- Setelah kegiatan layanann Praktikan memberikan lembar laiseg. Peserta
layanan sebagian besar menulis merasa senang dengan layanan BKp.
299
Karena permasalahan tersebut berkaitan langsung dengan permasalahan
dirinya.
D. ANALISIS HASIL PENILAIAN
1. Cara-cara penilaian :
- Dengan melakukan pengamatan, observasi, diskusi, permainan peran,
serta tanya jawab dengan siswa, peneliti mengetahui keaktifan, respon
siswa dan mengetahui seberapa jauh perubahan pemahaman materi.
- Dengan adanya lembaran penilaian segera atau laiseg, peneliti dapat
mengetahui sejauh mana keberasilan layanan akan pemahaman siswa
mengenai materi layanan dan pemahaman tentang hal-hal yang harus
diperhatikan dalam berkomunikasi.
2. Deskripsi dan Komentar tentang hasil analisis :
- Layanan informasi dengan tema tersebut cocok untuk siswa karena sesuai
dengan permasalahannya. Layanan BKp teknik sosiodrama diharapkan
bisa mendidik siswa untuk bisa berkomunikasi dengan baik di kelas X-A
SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati.
- Setelah hasil laiseg dianalisis terlihat sebarapa jauh pemahaman siswa
mengenai isi layanan. Siswa mendapat pemahaman baru tentang materi
yang berkaitan dengan hal-hal yang harus diperhatikan dalam
berkomunikasi.
E. TINDAK LANJUT
1. Cara-cara Tindak lanjut :
- Observasi dan pengamatan siswa terlihat masih agak canggung dalam
bergaul dengan teman sebaya dalam satu kelompok bimbingan. Siswa
masih saling menahan diri dalam bergaul. Hal ini terlihat saat permainan,
masing-masing siswa terlihat tidak adanya keakraban dan saling menjaga
jarak satu sama lain.
- Siswa berniat untuk memperbaiki sikapnya dalampergaulan terhadap
sesama teman sebaya di kelas.
300
2. Deskripi dan komentar tentang upaya tindak lanjut :
- Observasi dapat dilakukan ketika pertemuan berikutnya dan
memperhatikan perilaku sehari-hari baik saat di dalam kelas maupun
diluar kelas, saat menghadapi permasalahan, menunjukkan
kemampuannya yang tidak berlebihan, memiliki kepeduian terhadap
orang lain, menghargai orang lain.
Pati, 23 Juni 2015
Mengetahui,
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
301
RESUME BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
SIKLUS I PERTEMUAN 2
A. Bentuk layanan : Bimbingan Kelompok
B. Penyelenggara : Kurniawati Munfaatun
C. Sasaran (anggota) : 8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolnagu
Gabus Pati
D. Pertemuan : 2 (kedua)
E. Lingkup pembicaraan :
3. Sifat topik : Topik tugas
4. Topik yang dibahas : Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
berkomunikasi
F. Anggota
Jumlah Peserta yang mengikuti kegiatan layanan 8 orang, dari kelas X-A yang
terdiri dari 2 laki-laki dan 6 perempuan; yaitu: AF, IZ, LM, PA, SM, SP, Sw,
dan VA.
G. Isi bahasan :
1. Membahas hal apa yang harus diperhatika sebelum berkomunikasi?
Tanggapan yang muncul dari peserta layanan :
AF : Melihat orang yang diajak bicara
IZ : Berpikir sebelum bicara
LM : Berpikir sebelum bicara
PA : Memperhatikan orang yang akan diajak biacara
SM : Maksud yang dibicarakan
SP : Penting tidaknya pembicaraan kita bagi orang tersebut
Sw : Berpikir sebelum bicara
VA : Maksud yang dibicaakan
2. Apa yang harus diperhatikan berkomunikasi terhadap teman sebaya di
kelas?
AF : Menjaga sopan santun
IZ : Tahu etika berbicara
LM : Sopan santun
302
PA : Sopan santun, tata karama, bersikap baik
SM : Bersikap menghargai
SP : Mengenal orang yang diajak biacara
Sw : Menjaga etika, memahami orang lain
VA : Berbicara sesuai kebutuhan
G. Permainan : Estafet gelang karet
Cara permainan pesan beratai adalah sebagai berikut:
1. Siswa memegang pena masing-masing, kemudian peneliti memberikan
sebuah gelang karet diujung pena.
2. Setiap siswa berusaha memindahkan gelang karet ke pena teman
berikutnya dan jangan sampai jatuh.
3. Siswa yang gagal atau menjatuhkan gelang karet mendapat hadiah untuk
bernyanyi.
H. Denah Duduk Peserta BKp :
PK
AF IZ
SM PA
Sw
LM
VA
SP
303
Lampiran 13
Hasil Observasi Peneliti terhadap Siswa pada Aspek Penelitian Siklus I
Pertemuan 2 dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap
Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
Hari / tanggal : Selasa, 23 Juni 2015
Pukul : 11.00-11.45 WIB
Tempat : Ruang Kegiatan Siswa SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
No Respon
den
Aspek yang diobservasi Jum
lah
Rata
-rata
Persen
tase
Kate
gori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 AF 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 26 2,6 52% C
2 IZ 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 25 2,5 50% K
3 LM 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 24 2,4 48% K
4 PA 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 28 2,8 56% C
5 SM 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 23 2,3 46% K
6 SP 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 26 2,6 52% C
7 Sw 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 27 2,7 54% C
8 VA 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 27 2,7 54% C
Jumlah 206
Rata-rata 25,7
Persentase 51,5%
Kategori K
Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa
Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori
5 42-50 84-100 Sangat Baik (SB)
4 34-41 68-83 Baik (B)
3 26-33 52-67 Cukup (C)
2 18-25 36-51 Kurang (K)
1 10-17 20-35 Sangat Kurang (SK)
Keterangan aspek yang diamati yaitu:
1. Mampu dan bersedia menerima tanggung jawab
2. Berpartsipasi, gembira dalam kegiatan
3. Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian
4. Senang memecahkan dan mengatasi hambatan yang mengancam
kebahagiaan
5. Mengambil keputusan dengan senang, tanpa konflik dan tanpa banyak
menerima nasehat
6. Tetap pada pilihannya sampai diyakinkan bahwa pilihannya itu sokhih
7. Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan
kegagalan
304
8. Mengetahui kapan saatnya belajar dan bermain pada satnya bermain
9. Dapat menunjukkan kasih sayang secara langsung dengan cara tepat
10. Dapat berkompromi bila menghadapi kesulitan
Pati, 23 Juni 2015
Mengetahui;
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 201131101
305
Lampiran 14
Hasil Observasi Peneliti terhadap Aktivitas Siswa pada Siklus I Pertemuan 2
dalam Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama di Kelas X-A
SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
Hari / tanggal : Selasa, 23 Juni 2015
Pukul : 11.00-11.45 WIB
Tempat : Ruang Kegiatan Siswa SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
No Tahapan BKp
Nama Siswa
Catatan A
F
I
Z
L
M
P
A
S
M
S
P
S
w
V
A
I Tahap Pembentukan
f. Perasaan diterima
dan kekhusu’an
dalam berdo’a.
3 3 2 3 2 3 2 3 Siswa pada tahap
pembentukan siswa
masih kurang
memahami tata cara
pelaksanaan bimbingan
kelompok dengan
teknik sosiodrama.
c. Memahami arti,
tujuan dan asas
bimbingan
kelompok.
2 2 2 3 2 3 2 3
d. Memahami cara
pelaksanaan
bimbingan
kelompok.
3 3 2 2 2 3 2 3
e. Memperkenalkan
diri dan aktif dalam
permainan.
2 4 1 3 2 3 2 3
f. Mensepakati waktu
yang telah
ditetapkan bersama.
2 2 2 2 2 2 3 2
II Tahap Peralihan
b. Kesiapan untuk
melanjutkan
kegiatan bimbingan
kelompok
2 2 2 3 2 3 3 2 Pada tahap peralihan
siswa masih kurang
memiliki kesiapan
dalam mengikuti
bimbingan kelompok. c. Memahami topik
yang akan dibahas
2 2 2 2 2 3 3 2
306
Lampiran 14 Lanjutan
No Tahapan BKp
Nama Siswa
Catatan A
F
I
Z
L
M
P
A
S
M
S
P
S
w
V
A
III Tahap Kegiatan
b. Kesungguhan
mengikuti
bimbingan
kelompok
3 4 2 4 3 3 2 3 Pada tahap kegiatan
sebagian besar siswa
cukup seungguh-
sungguh mengikuti
kegiatan tetapi masih
ada satu siswa yang
sangat kurang aktig
dalam diskusi.
c. Aktif dalam
berpendapat
3 3 2 3 2 3 2 2
d. Memahami dan
membahas topik
3 3 2 3 2 3 3 3
e. Aktif mengikuti
selingan
3 3 2 3 2 3 2 3
f. Pemahaman peran 3 3 2 3 2 3 3 3
l. Pengambilan sikap 2 3 2 3 2 3 2 3
i. Aktif dalam diskusi 3 3 1 3 2 3 2 3
j. Memahami
kesimpulan
pembahasan topik
3 3 2 3 2 3 2 3
IV Tahap Pengakhiran
b. Memahami bahwa
kegiatan bimbingan
kelompok akan
berakhir
3 3 2 3 3 3 3 3 Pada tahap pengakhiran
siswa cukup khusu’
dalam berdo’a dan
cukup dalam
menyampaikan kesan
yang dirasakan
meskipun ada stu siswa
yang sangat kurang
dalam menyampaikan
kesan yang dirasakan.
g. Aktif dalam proses
evaluasi
3 3 1 3 1 3 2 2
h. Ikut serta membahas
kegiatan lanjutan
3 3 1 3 2 3 2 2
i. Menyampaikan
kesan dirasakan
3 3 1 3 2 3 2 2
j. Khusu’ berdo’a 3 3 3 3 3 3 2 3
Jumlah 52 58 38 59 44 63 41 52 407
Rata-rata 2,6 2,9 1,9 2,9 2,2 3,1 2,0 2,6 50,8
Perentase (%) 52 58 38 59 44 63 41 52 51%
Kategori C C K C K C K C K
307
Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa
Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori
5 84 - 100 84 - 100 Sangat Baik (SB)
4 68 - 83 68 - 83 Baik (B)
3 52 - 67 52 - 67 Cukup (C)
2 36 - 51 36 - 51 Kurang (K)
1 20 - 35 20 - 35 Sangat Kurang (SK)
Pati, 23 Juni 2015
Mengetahui;
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 201131101
308
Lampiran 15
DAFTAR HADIR
PERSERTA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
SIKLUS I PERTEMUAN 3
Hari, Tanggal Layanan : Rabu, 24 Juni 2015
Jenis layanan : Bimbingan Kelompok
Pemberi Layanan : Kurniawati Munfaatun
Pati, 24 Juni 2015
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
309
Lampiran 16
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN KELOMPOK SOSIODRAMA
SIKLUS I – PERTEMUAN 3
A. Topik Permasalahan : Meningkatkan rasa percaya diri
B. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial
C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan : Pemahaman, pencegahan, pengentasan
E. Kompetensi yang ingin dicapai :
Setelah mendapatkan layanan, diharapkan siswa:
1. Memahami tentang cara menumbuhkan rasa percaya diri dalam
pergaulan.
2. Memiliki sikap percaya diri dalam pergaulan.
3. Bertambah wawasan cara bergaul dengan teman sebaya.
F. Hasil yang ingin dicapai :
Siswa mampu mengembangkan pikiran, perasaan, wawasan dan sikap yang
terarah dalam tingkah laku yang bertanggungjawab khususnya dalam
pergaulan terhadap teman sebaya.
G. Sasaran Layanan :
8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati.
H. Uraian kegiatan :
No. Tahapan Kegiatan Nilai
Karakter Peneliti Siswa
1. Pembentukan
(5 menit)
a. Menyampaikan
salam dan ucapan
terima kasih serta
memimpin do’a
b. Menjelaskan arti
tujuan dan asas
bimbingan
kelompok.
c. Menjelaskan cara
pelaksanaan
bimbingan
kelompok.
a.Perasaan
diterima dan
khususan
dalam berdo’a.
b.Memahami
arti, tujuan
bimbingan
kelompok.
c.Memahami
cara
pelaksanaan
bimbingan
Santun,
Religious
Berpikir logis
Berpikir logis.
310
d. Melaksnakan
perkenalan dan
permainan
(merangkai kata)
e. Membuat
kesepakatan waktu
kelompok.
d.Aktif dalam
permainan.
f.Mensepakati
waktu yang
ditetapkan
bersama.
Menghargai,
kerjasama,
keaktifan.
Disiplin
2. Peralihan
(5 menit)
a. Menanyakan
kesiapan anggota
untuk melanjutkan
kegiatan.
b. Menjelaskan topik
yang akan dibahas.
a.Kesiapan untuk
melanjutkan
kegiatan
bimbingan
kelompok.
b.Memahami
topik yang
akan dibahas.
Jujur.
Menghargai.
3. Kegiatan
(30 menit)
a. Meminta anggota
untuk memberikan
tanggapan tentang
topik yang akan
dibahas.
b. Mengarahkan
anggota untuk
membahas topik
yang dibahas.
c. Membahas topik.
d. Melaksanakan
selingan/permainn
dan menciptakan
kehangatan antar
anggota.
e. Ketepatan pemilihan
peran.
f. Menjelaskan cara
pelaksanaan
sosiodrama.
g. Memimpin diskusi
setelah pelaksaan
sosiodrama.
h. Menyimpulkan dan
mengamati
perkembangan
anggota dalam
a.Kesungguhan
mengikuti
bimbingan
kelompok.
b.Aktif dalam
berpendapat.
c.Memahami
dan membahas
topik.
d.Aktif
mengikuti
selingan.
e.Pemahaman
peran.
f.Pengambilan
sikap.
g.Aktif dalam
diskusi
h.Memahami
kesimpulan
pembahasan
topik.
Berpikir logis.
Berpikir logis.
Berpikir logis.
Kerjasama,
kreatif,
Kesungguhan
Kesungguhan
Berpikir logis,
Kesungguhan.
Berpikir logis.
Berpikir logis,
peduli.
311
pembahasan topik.
4. Pengakhiran
(5 menit)
a. Menginformasikan
bahwa kegiatan akan
berakhir.
b. Mengevaluasi
pelaksanaan
kegiatan bimbingan
kelompok.
c. Membahas kegiatan
lanjutan.
d. Mempersilahkan
anggota
menyampaikan
kesan yang
dirasakan selama
kegiatan.
e. Memimpin do’a dan
mengucapkan terima
kasih.
a.Memahami
bahwa
kegiatan BKp
akan berakhir.
b.Aktif dalam
proses
evaluasi.
c.Ikut serta
membahas
kegiatan
lanjutan.
d.Menyampaikan
kesan yang
dirasakan.
e. Khusu’ dalam
berdo’a.
Menghargai
Berpikir logis
Peduli
Santun,
berpkir logis.
Santun,
Religious
I. Materi Layanan : Terlampir.
J. Sumber materi :
Materi Bimbingan dan Konseling.Tim Paramitra, Yogyakarta.
K. Pelaksanaan Layanan :
Hari/tanggal : Rabu, 24 Juni 2015
Pukul : 11.00 – 11.45 WIB
Waktu : 45 menit (1jam pelajaran)
Biaya : Mandiri
Tempat : Ruang kegiatan siswa SMA Islam Tuan Sokolangu
Semester/tahun : 2 / 2015
L. Metode : Teknik sosiodrama
M. Alat dan Perlengkapan : Bolpoint, kertas
N. Penyelenggara Layanan : Kurniawati Munfaatun
O. Pihak yang terlibat : Guru BK (Kolaborator)
P. Rencana Penilaian :
312
1. Penilaian proses : Dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung.
Dengan cara mengamati keaktifan, kesungguhan, keantusiasan
anggota.
2. Penilaian hasil : Dilaksanakan setelah kegiatan layanan (laiseg).
Q. Analisis :
1. Analisis penilaian proses untuk mengetahui kemungkinan hambatan
dan dukungan dalam mencapai tujuan layanan.
2. Analisis penilaian hasil untuk mengetahui tingkat pencapaian materi
dan tujuan layanan.
R. Tindak Lanjut : Melakukan tindak lanjut pada pertemuan keempat.
S. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung:
Himpunan data : a. Observasi
b. Wawancara
T. Catatan khusus :
Pelaksanaan bimbingan kelompok akan berjalan lancar apabila
masing-masing anggota saling bekerjasama, aktif, kreatif.
Permainan yang digunakan adalah merangkai kata menjadi kalimat.
Pati, 24 Juni 2015
Mengetahui;
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 201131101
313
MATERI BIMBINGAN KELOMPOK SOSIODRAMA
SILKUS I PERTEMUAN 3
“Meningkatkan Rasa Percaya Diri”
1. Faktor-faktor yang dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri:
a. Pengenalan diri; mutlak diperlukan bagi siapa saja untuk mengenali
dirinya sendiri, segala kelebihan maupun kekurangan setidaknya
diketahui untuk dapat meningkatkan perkembangan sikap pribadi.
b. Umpan balik; adalah sarana yang efektif untuk berinteraksi baik dengan
diri sendiri maupun lingkungannya untuk memperoleh jati diri kita yang
sebenarnya dapat mempermudah perkembnagansikap pribadinya.
c. Upaya pembentukan sikap; adalah sebuh upaya untuk mengembangkan
segi positif dan mengatasi segi negatif yang dimiliki sehingga mampu
memupuk sikap-sikap positif sesuai dengan perannya sebagai remaja.
d. Pengembangan diri; hendaknya sejalan dengan penyesuaian terhadap
lingkungan sosial, yang dapat membangkitkan rasa puas. Kerena selain
mampu mengembangkan diri,lingkungan pun bisa menerima diri dengan
baik.
2. Faktor-faktor yang dapat mengurangi rasa percaya diri dan upaya
mengatasinya:
a. Kemampuan/potensi seseorang yang mulai berkembang, akan luntur
secara tiba-tiba, jika dia tahu banyak orang disekitar memeliki
kemampuan yang lebih dari dirinya.
b. Kecantikan atau ketampanan seseorang yang terlihat sekilas, akan luntur
secara tiba-tiba dikarenakan adanya kekurangan yang ada pada dirinya.
Misalnya: rambut rontok berketombe, bau badan tidak sedap, kelainan
fisik, wara kulit, dll.
Upaya mengatasi dan mengantisipasinya adalah dengan selalu kita
kembalikan, bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah dari Allah. Tinggallah
bagaimana kita diberikan segala kesempurnaan maupun kekurangan ini dipelihara
sehingga tetap akan muncul rasa percaya diri.
314
NASKAH SOSIODRAMA
BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
SIKLUS I PERTEMUAN 3
E. Skenario Sosiodrama
1. Topik : Meningkatkan rasa percaya diri
2. Bidang Bimbingan : Pribadi dan Sosial
3. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok
4. Fungsi Layanan : Pemaahaman dan pengembangan
5. Sasaran : LM siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu
6. Tempat kegiatan : Ruang kegiatan Siswa
7. Waktu Pelaksanaan : Rabu, 24 Juni 2015
F. Garis Besar Cerita
1. Eksposisi
LM adalah siswa penakut, pendiam, kurang konsisten dengan apa yang
ingin dia lakukan. LM selalu ragu-ragu dan bergantung kepada teman
terdekatnya yaitu SM.
2. Konflik
Suatu ketika ada tugas dari wali kelas untuk menjadi petugas upacara
sebagai pembaca teks UUD 1945. Akan tetapi LM takut karena minder
untuk tampil di depan semua siswa di SMA Islam Tuan Sokolangu.
3. Komplikasi
Amanah yang diberikan oleh wali kelas tidak mampu dilaksanakan oleh
LM dan dia minta diganti oleh temannya.
4. Klimaks
Dari sekian teman di kelas, guru wali kelas mengaggap LM mampu
melaksanakan tugas tersebut. Karena sebenarnya suara LM bagus dan
lancar dalam membaca. Namun LM tidak konsisten dan dia menyerah dan
diganti oleh teman yang lain.
5. Solusi
Wali kelas mengadakan musyawarah kelas dan memberikan pemahaman
kepada LM membangun kepercayaan diri dari dirinya sendiri dan
mengembangkan kemampuannya yaitu pandai dan bersuara bagus.
315
G. Pemain dan Peranan
Nama Peran Karakter/Watak
AF Anto Crewet suka mengejek teman
IZ Izza Ketua kelas yang bertanggungjawab, tegas
LM Luvi Pandai, tapi tidak percaya diri
PA Putri Teman LM yang baik hati
SM Murti Suka usil dan kurang bersahabat
SP Yati Cuek, teman SM
Sw Warni Pendiam, rajin, pandai
VA Vinky Guru wali kelas
H. Rincian Adegan
Adegan 1
Rapat kelas diadakan dipandu oleh wali kelas untuk memilih petugas upacara
minggu depan
Adegan 2
Wali kelas memilih LM menjadi petugas pembaca teks UUD 1945. Semua
siswa setuju. Tapi LM menolak dengan alasan tidak PD. Wali kelas mencoba
memberikan nasihat LM.
Adegan 3
Suasana kelas agak gaduh dan menyalahkan LM yang tidak mau
melaksanakan tugas dari wali kelas. Wali kelas menengahi kegaduhan
siswanya dan memberikan pemahaman kepada LM agar mencoba tampil di
depan banyak orang. Akhirnya LM menerima meskipun terpaksa.
Adegan 4
Upacara bendera hari senin berlangsung, dan ternyata LM mampu
melaksanakan tugasnya dengan baik. selesai upacara teman-teman member
ucapan selamat kepada LM.
316
LAPORAN
PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
BIMBINGAN DAN KONSELING
B. TOPIK BAHASAN / PERMASALAHAN :
Meningkatkan rasa percaya diri
C. SPESIFIKASI KEGIATAN
1. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial
2. Jenis layanan Bimbingan : Layanan Bimbingan Kelompok
3. Jenis Kegiatan Pendukung : -
4. Fungsilayanan Bimbingan : Pemahaman, Pemeliharaan dan Pencegahan
5. Fungsi Kegiatan Pendukung : -
6. Sasaran layanan : LM Siswa kelas X-A SMA Islam Tuan
Sokolangu Gabus Pati
D. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Hari, tanggal : Rabu, 24 Juni 2015
2. Waktu : 11.00 – 11.45 WIB
3. Tempat : Ruang kegiatan siswa
4. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan :
Dalam pelaksanaaan layanan bimbingan kelompok dengan tema hal-hal
yang harus diperhatikan dalan berkomunikasi, siswa tampak mengikuti
kegiatan karena tema yang disampaikan peneliti sesuai dengan
permasalahan siswa.
Di awal kegiatan layanan BKp, siswa masih agak canggung. Hal tersebut
Peneliti siasati dengan mengajak permainan untuk membuat suasana agar
lebih akrab dan hangat. Permainan yang Praktikan pilih adalah
merangkai kata. Cara permainan merangkai kata adalah sebagai berikut:
1. Setiap siswa mengucapkan sepatah kata bebas secara bergantian.
2. Siswa kedua dan selanjutnya menyambung kata dari siswa
sebelumnya dengan tujuan kata tersebut dari awal dan berikutnya
317
menjadi sebuah kalimat yang mengandung pesan untuk bisa
dipahami.
3. Siswa yang kurang cepat dalam mnegucapkan kata atau salah dalam
merangkai kata diberi hadiah untuk mengucapkan satu buah
peribahsa yang mengandung pesan positif.
Secara umum peneliti menyimpulkan layanan BKp efektif untuk
membimbing siswa yang mengahadapi permasalahan interaksi sosial
terhadap teman sebaya. Permaian tersebut dimaksudkan untuk
membangun keakraban antar sesama siswa dan membangun rasa percaya
diri siswa.
E. EVALUASI
1. Cara-cara Penilaian :
- Mengamati keaktifan, aktivitas dan kondisi siswa selama proses
layanan,dan menanyakan tanggapan siswa setelah mengikuti layanan.
- Dengan memberi kesempatan siswa menyampaikan pendapat berkaitan
dengan materi yang disampaikan untuk melatih siswa berani berpendapat
dan menyampaikan kesan yang dirasakan.
- Untuk lebih mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang telah
dipaparkan, Praktikan memberikan lembaran penilaian segera (laiseg)
kepada masing-masing siswa.
2. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian :
- Siswa memiliki tanggapan yang positif terhadap layanan yang
disampaikan baik ketika pemaparan materi, keberanian menyampaikan
pendapat, dan permainan peran/sosiodrama.
- Dari hasil tanya jawab dan diskusi mengenai materi yang diberikan
tentang meningkatkan rasa percaya diri, siswa memahaminya.
- Dengan layanan informasi tentang meningkatkan rasa percaya diri, siswa
diharapkan menjadi pribadi yang memiliki pemahaman dalam menbagun
sikap rasa percaya diri di kelas.
- Setelah kegiatan layanann Praktikan memberikan lembar laiseg. Peserta
layanan sebagian besar menulis merasa senang dengan layanan BKp.
318
Karena permasalahan tersebut berkaitan langsung dengan permasalahan
dirinya.
E. ANALISIS HASIL PENILAIAN
1. Cara-cara penilaian :
- Dengan melakukan pengamatan, observasi, diskusi, permainan peran,
serta tanya jawab dengan siswa, peneliti mengetahui keaktifan, respon
siswa dan mengetahui seberapa jauh perubahan pemahaman materi.
- Dengan adanya lembaran penilaian segera atau laiseg, peneliti dapat
mengetahui sejauh mana keberasilan layanan akan pemahaman siswa
mengenai materi layanan dan pemahaman tentang meningkatkan rasa
percaya diri.
2. Deskripsi dan Komentar tentang hasil analisis :
- Layanan informasi dengan tema tersebut cocok untuk siswa karena sesuai
dengan permasalahannya. Layanan BKp teknik sosiodrama diharapkan
bisa mendidik siswa memiliki rasa percaya diri di kelas X-A SMA Islam
Tuan Sokolangu Gabus Pati.
- Setelah hasil laiseg dianalisis terlihat sebarapa jauh pemahaman siswa
mengenai isi layanan. Siswa mendapat pemahaman baru tentang materi
yang berkaitan dengan meningkatkan rasa percaya diri.
F. TINDAK LANJUT
1. Cara-cara Tindak lanjut :
- Observasi dan pengamatan siswa terlihat ada perkembangan dalam
bergaul dengan teman sebaya dalam satu kelompok bimbingan. Siswa
terlihat sedikit akrab dengan teman dalam kelompok bimbingan. Hal ini
terlihat saat permainan, masing-masing siswa terlihat adanya keakraban
dan mulai saling membuka diri terhadap temannya. Bila ada temanya
yang mengungkapkan kata tidak pas, mereka semua tertawa.
- Siswa berniat untuk memperbaiki sikapnya dalampergaulan terhadap
sesama teman sebaya di kelas dengan lebih percaya diri dan tidak
menghindar saat mendapat tugas dari guru atau sekolah.
319
2. Deskripi dan komentar tentang upaya tindak lanjut :
- Observasi dapat dilakukan ketika pertemuan berikutnya dan
memperhatikan perilaku sehari-hari baik saat di dalam kelas maupun
diluar kelas, saat menghadapi permasalahan, menunjukkan
kemampuannya yang tidak berlebihan, memiliki kepeduian terhadap
orang lain, menghargai orang lain.
Pati, 24 Juni 2015
Mengetahui,
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
320
RESUME BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
SIKLUS I PERTEMUAN 3
A. Bentuk layanan : Bimbingan Kelompok
B. Penyelenggara : Kurniawati Munfaatun
C. Sasaran (anggota) : 8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolnagu
Gabus Pati
D. Pertemuan : 2 (kedua)
E. Lingkup pembicaraan :
5. Sifat topik : Topik tugas
6. Topik yang dibahas : Meningkatkan rasa percaya diri
F. Anggota
Jumlah Peserta yang mengikuti kegiatan layanan 8 orang, dari kelas X-A yang
terdiri dari 2 laki-laki dan 6 perempuan; yaitu: AF, IZ, LM, PA, SM, SP, Sw,
dan VA.
G. Isi bahasan :
1. Membahas hal apa yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri?
Tanggapan yang muncul dari peserta layanan :
AF : Kecerdasan seseorang
IZ : Fisik yang atletis menarik
LM : Fisik yang sempurna
PA : Orang lain yang menghargai kita
SM : Lingkungan yang mau menerima kita
SP : Orang lain yang peduli kepada kita
Sw : Sikap positif
VA : Sikap positif
2. Salah satu tips membangun rasa percaya diri?
AF : Memperhatikan penampilan
IZ : Berpakaian rapi, bicara secukupnya
LM : Menjaga emosi
PA : Menjaga emosi, berpakaian rapi
SM : Berbicara dengan runtut, atau membuat konsep bicara
321
SP : Berpikir sebelum bicara, memperhatikan penampilan
Sw : Bersikapobjektif terhadap orang lain
VA : Tampil rapi saat di depan teman
G. Permainan : Merangkai kata
Cara permainan merangkai kata adalah sebagai berikut:
1. Setiap siswa mengucapkan sepatah kata bebas secara bergantian.
2. Siswa kedua dan selanjutnya menyambung kata dari siswa sebelumnya
dengan tujuan kata tersebut dari awal dan berikutnya menjadi sebuah
kalimat yang mengandung pesan untuk bisa dipahami.
3. Siswa yang kurang cepat dalam mnegucapkan kata atau salah dalam
merangkai kata diberi hadiah untuk mengucapkan satu buah peribahsa
yang mengandung pesan positif.
H. Denah Duduk Peserta BKp :
PK
AF IZ
SM PA
Sw
LM
VA
SP
322
Lampiran 17
Hasil Observasi Peneliti terhadap Siswa pada Aspek Penelitian Siklus I
Pertemuan 3 dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap
Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
Hari / tanggal : Rabu, 24 Juni 2015
Pukul : 11.00-11.45 WIB
Tempat : Ruang Kegiatan Siswa SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
No Respon
den
Aspek yang diobservasi Jum
lah
Rata
-rata
Persen
tase
Kate
gori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 AF 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 30 3,0 60% C
2 IZ 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3,0 60% C
3 LM 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 28 2,8 56% C
4 PA 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 31 3,1 62% C
5 SM 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 27 2,7 54% C
6 SP 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3,0 3,0 60% C
7 Sw 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 33 3,3 66% C
8 VA 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 34 3,4 68% C
Jumlah 243
Rata-rata 30,7
Persentase 61%
Kategori C
Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa
Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori
5 42-50 84-100 Sangat Baik (SB)
4 34-41 68-83 Baik (B)
3 26-33 52-67 Cukup (C)
2 18-25 36-51 Kurang (K)
1 10-17 20-35 Sangat Kurang (SK)
Keterangan aspek yang diamati yaitu:
1. Mampu dan bersedia menerima tanggung jawab
2. Berpartsipasi, gembira dalam kegiatan
3. Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian
4. Senang memecahkan dan mengatasi hambatan yang mengancam
kebahagiaan
5. Mengambil keputusan dengan senang, tanpa konflik dan tanpa banyak
menerima nasehat
6. Tetap pada pilihannya sampai diyakinkan bahwa pilihannya itu sokhih
7. Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan
kegagalan
323
8. Mengetahui kapan saatnya belajar dan bermain pada satnya bermain
9. Dapat menunjukkan kasih sayang secara langsung dengan cara tepat
10. Dapat berkompromi bila menghadapi kesulitan
Pati, 24 Juni 2015
Mengetahui,
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
324
Lampiran 18
Hasil Observasi Peneliti terhadap Aktivitas Siswa pada Siklus I Pertemuan 3
dalam Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama di Kelas X-A
SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
Hari / tanggal : Rabu, 24 Juni 2015
Pukul : 11.00-11.45 WIB
Tempat : Ruang Kegiatan Siswa SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
No Tahapan BKp
Nama Siswa
Catatan A
F
I
Z
L
M
P
A
S
M
S
P
S
w
V
A
I Tahap Pembentukan
b. Perasaan diterima
dan kekhusu’an
dalam berdo’a.
4 4 3 4 2 4 3 4 Pada tahap
pembentukan siswa
sebagian besar cukup
dalam memahami cara
pelaksanaan bimbingan
kelompok teknik
sosiodrama.
c. Memahami arti,
tujuan dan asas
bimbingan
kelompok.
3 4 2 3 2 3 3 4
d. Memahami cara
pelaksanaan
bimbingan
kelompok.
4 4 3 3 3 3 3 4
e. Memperkenalkan
diri dan aktif dalam
permainan.
4 4 2 3 2 4 3 4
f. Mensepakati waktu
yang telah
ditetapkan bersama.
3 4 2 3 2 3 3 4
II Tahap Peralihan
b. Kesiapan untuk
melanjutkan
kegiatan bimbingan
kelompok
3 3 2 3 3 3 3 3 Pada tahap peralihan
siswa cukup kesiapan
dalam memahami topik
yang akan dibahas
dalam bimbingan
kelompok teknik
sosiodrma.
d. Memahami topik
yang akan dibahas
4 4 2 3 3 3 3 3
325
Lampiran 18 Lanjutan
No Tahapan BKp
Nama Siswa
Catatan A
F
I
Z
L
M
P
A
S
M
S
P
S
w
V
A
III Tahap Kegiatan
i. Kesungguhan
mengikuti
bimbingan
kelompok
3 3 3 3 3 3 3 3 Pada tahap kegiatan
sebagian besar siswa
cukup dalam setiap
aspek dalam tahap
kegiatan, dua siswa
baik dalam keaktifan
mengikuti permainan
selingan dan satu siswa
baik dalam keaktifan
mengikuti diskusi.
j. Aktif dalam
berpendapat
3 3 2 3 2 3 3 3
k. Memahami dan
membahas topik
3 3 3 3 2 3 3 3
l. Aktif mengikuti
selingan
3 3 2 4 3 4 3 3
m. Pemahaman peran 3 3 2 3 2 3 3 3
n. Pengambilan sikap 3 3 2 3 2 3 3 3
o. Aktif dalam diskusi 3 3 2 3 2 3 3 4
p. Memahami
kesimpulan
pembahasan topik
3 3 2 3 3 3 3 3
IV Tahap Pengakhiran
b. Memahami bahwa
kegiatan bimbingan
kelompok akan
berakhir
4 4 4 4 4 4 4 4 Pada tahap pengakhiran
secara umum siswa
cukup dalam setiap
aspek pada tahap
pengakhiran, satu siswa
baik dalam memahami
kegiatan bimbingan
kelompok akan berakhir
dan baik dalam berdo’a.
c. Aktif dalam proses
evaluasi
3 3 2 3 2 3 3 3
d. Ikut serta membahas
kegiatan lanjutan
3 3 2 3 2 3 3 3
e. Menyampaikan
kesan dirasakan
3 3 2 3 2 3 3 3
f. Khusu’ berdo’a 4 4 4 4 4 4 4 4
Jumlah 66 71 50 67 52 68 56 70 500
Rata-rata 3,3 3,6 2,5 3,4 2,6 3,4 2,8 3,5 62,5
Perentase (%) 66 71 50 67 52 68 56 70 63%
Kategori C B K C C B C B C
326
Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa
Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori
5 84 - 100 84 - 100 Sangat Baik (SB)
4 68 - 83 68 - 83 Baik (B)
3 52 - 67 52 - 67 Cukup (C)
2 36 - 51 36 - 51 Kurang (K)
1 20 - 35 20 - 35 Sangat Kurang (SK)
Pati, 24 Juni 2015
Mengetahui,
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
327
Lampiran 19
Hasil Wawancara Peneliti terhadap Guru BK
Setelah Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Siklus I dalam Upaya
Meningkatkan Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya
Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
Wawancara ke : 2
Hari / tanggal : Rabu, 24 Juni 2015
Pukul : 11.00-11.45 WIB
Tempat : Ruang BKSMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
No Pertanyaan Jawaban
1 Menurut pengamatan
Ibu, bagaimana
komunikasi siswa
dengan teman sebaya di
kelas X-A?
Menurut pengamatan saya, ada perubahan kearah
positif berkaitan dengan komunikasi siswa saya
terhadap teman-temannya dalam mengikuti kegiatan
bimbingan yang telah mbak laksanakan selama ini.
Ya, meskipun belum baik tapi tidak apa-apa. Kan
masih ada pertemuan lagi.
2 Menurut pengamatan
Ibu, bagaimana perilaku
siswa terhadap teman
sebaya di kelas X-A
selama mengikuti
bimbingan kelompok
dengan teknik
sosiodrama?
Saya rasa perilaku mereka sudah mulai sedikit
berubah dari sebelumnya. Anak-anak yang mengikuti
bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama yang
mbak laksanakan sudah mulai terbangun komunikasi
terhadap teman-temannya di kelas lebih baik. Ya,
meskipun ada sebagian dari anak-anak yang
mengikuti masih terlihat agak canggung terhadap
temannya. Sebagian dari anak-anak yang mengikuti
bimbingan kelompok dengan bermain peran ada yang
malu-malu, agak minder, dan kurang PD.
3 Menurut pengamatan
Ibu, bagaimana
sosialisasi siswa
terhadap teman sebaya
di kelas X-A?
Sosialisasinya lumayan bagus dibanding sebelum
diadakan layanan bimbingan kelompok. Mereka
terlihat sedikit terbuka dan mau bersosialisasi
terhadap sesama temannya. Anak-anak yang
mengikuti bimbingan kelompok ini secara umum
mereka anak pandai. Jadi saat dia mendapat
pengarahan dari mbak, pasti dia perhatikan dan ingin
menerapkannya dalam kehidupannya. Karena dia
tahu, bahwa itu untuk kebaikannya sendiri.
4 Menurut pengamatan
Ibu, bagaimana sikap
siswa dalam
mengahadapi kesulitan?
Dalam menghadapi kesulitan saya rasa masih perlu
perhatian. Anak-anak masih kurang. Artinya lebih
banyak panik dan kebingungan, ketimbang sikap
tenang. Saya minta tolong untuk pertemuan yang
akan datang mbak lebih menekankan pada percaya
dirinya. Terutama saat menghadapi kesulitan belajar
di sekolah.
328
Lampiran 19 Lanjutan
No Pertanyaan Jawaban
5 Setelah diberikan
layanan bimbingan
kelompok menurut
pengamatan Ibu,
bagaimana peningkatan
interaksi sosial siswa di
kelas X-A ?
Menurut saya setelah mengikuti layanan bimbingan
kelompok dengan teknik sosiodrama, saya rasa ada
peningkatan dalam interaksi sosial siswa terhadap
teman sebaya di kelas X-A. Saya perhatikan dari
pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga ada
peningkatan yang lumayan bagus. Ya, meskipun ada
sebagian dari mereka yang belum berkembang.
Dalam arti masih belum terlihat peningkatannya.
Saya senang dengan perkembangan anak-anak didik
saya. Dan saya berterima kasih, mbak telah
membantu dalam memecahkan permasalahan sosial
anak didik saya.
Kesimpulan / catatan :
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK diperoleh informasi mulai ada
perkembangan interaksi sosial siswa terhadap teman sebaya di kelas X-A SMA Islam
Tuan Sokolangu Gabus Pati. Tetapi belum maksimal. Ada sebagian siswa yang masih
belum berkembang dan perlu mendapatkan perhatian terutama dalam hal masih
kurang berkompromi pada saat menghadapi kesulitan. Hal tersebut menjadi perhatian
dan masukan bagi peneliti untuk memperbaiki kegiatan layanan bimbingan kelompok
dengan teknik sosiodrama pada siklus II.
Pati, 24 Juni 2015
Mengetahui,
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
329
Lampiran 20
Hasil Wawancara Peneliti terhadap Siswa
Setelah Bimbingan Kelompok dengan Teknik Sosiodrama Setelah Siklus I
dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di
Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
Wawancara ke : 2
Responden : AF
Hari / tanggal : Rabu, 24 Juni 2015
Pukul : 11.00-11.45 WIB
Tempat : Ruang BK SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
No. Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana anda
mengartikan pentingnya
pertemanan di sekolah?
Menurut saya teman sangat penting dalam hidup
saya. Terutama di sekolah. Dengan memiliki banyak
teman, kita akan mudah dalam belajar. Setelah
mengikuti bimbingan kelompok dengan bermain
peran ini, saya jadi tahu. Kita tidak boleh hanya
membutuhkan teman saat butuh saja. Tapi kita harus
saling memahami teman.
2 Menurut anda,
bagaimana peran teman
dalam belajar di sekolah
atau dalam kehidupan
sehari-hari?
Peran teman dalam belajar sangat penting. Kita
butuh teman untuk belajar bersama. Kita ini
makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Saya
ingin belajar kelompok agar kalau menghadapi
kesulitan belajar bisa saling membantu.
3 Bagaimana cara anda
dalam bersosialisasi
terhadap teman sebaya
di kelas?
etelah mengikuti bimbingan kelompok dengan
teknik sosiodrama ini, saya jadi tahu, kita tidak
boleh hanya berteman dengan teman tertentu saja.
Semua di kelas ini adalah teman. Saya akan berusaha
merubah sikap saya selama ini. Saya akan bersikap
baik terhadap semua teman. Saya sadar cara
bersosialisasi selama ini kurang tepat dan itu perlu
saya perbaiki agar kedepannya saya lebih baik. Saya
rasa kegiatan ini sangat baik untuk membina semua
siswa di sekolah ini.
330
Lampiran 20 Lanjutan
No. Pertanyaan Jawaban
4 Bila anda mengalami
kesulitan dalam
berinteraksi sosial
terhadap teman sebaya,
hal apa yang akan Anda
lakukan?
Saya berusaha koreksi diri, apa yang salah pada
diri saya. Saya akan berusaha membuka diri
dalam pergaulan bersama teman-teman di
sekolah, khususnya di kelas ini. Saya senang
mendapatkan pengarahan dan akan menerapkan
apa yang telah saya dapat dari bimbingan
kelompok ini dalam kehidupan saya, misalnya:
tidak merasa paling benar sehingga menjadikan
sombong.
5 Menurut anda, apa saja
faktor penyebab
kurangmya interaksi
sosial terhadap teman
sebaya?
Selain dari diri orang itu sendiri, misalnya
kurang PD, terlalu pendiam, tersinggungan,
juga di sebabkan dari lingkungan tempat
tinggal. Misalnya: teman yang kurang peduli
terhadap teman lain, tidak bisa menjaga
pembicaraan yang berakibat menyakiti hati
teman. Intinya penyebab kurangnya interaksi
sosial adalah dari diri orang itu sendiri dan dari
lingkungan. Saya senang dengan kegiatan ini,
dan berharap berlanjut terus.
Kesimpulan / catatan :
Berdasarkan hasil wawancara setelah siklus 1, dapat disimpulkan bahwa siswa
telah memahami pentingnya interaksi sosial terhadap teman sebaya di kelas.
Siswa merasa senang mendapatkan bimbingan kelompok dengan teknik
sosiodrama dan akan berusaha menerapkan apa yang telah diperolehnya melalui
bimbingan kelompok dalam kehidupan sehari-hari terhadap teman di kelas X-A
khususnya, umumnya di sekolah dan lingkungan tempat tinggal.
Pati, 24 Juni 2015
Mengetahui,
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
331
Lampiran 21
DAFTAR HADIR
PERSERTA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
SIKLUS II PERTEMUAN 1
Hari, Tanggal Layanan : Kamis, 25 Juni 2015
Jenis layanan : Bimbingan Kelompok
Pemberi Layanan : Kurniawati Munfaatun
Pati, 25 Jumi 2015
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
332
Lampiran 2
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
SIKLUS II PERTEMUAN 1
A. Topik Permasalahan : Tips membangun Komunikasi yang efektif
B. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial
C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan : Pemahaman, pencegahan, pengentasan
E. Kompetensi yang ingin dicapai :
Setelah mendapatkan layanan, diharapkan siswa:
1. Memahami tentang komunikasi yang efektif.
2. Memiliki sikap percaya diri dalam berkomunikasi di lingkungan teman
sebaya.
3. Bertambah wawasan tentang cara-cara membangun komunikasi yang
efektif dalam pergaulan.
F. Hasil yang ingin dicapai :
Siswa mampu mengembangkan pikiran, perasaan, wawasan dan sikap yang
terarah dalam berkomunikasi yang efektif di lingkungan teman sebaya.
G. Sasaran Layanan :
8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati.
H. Uraian kegiatan :
No. Tahapan Kegiatan Nilai
Karakter Peneliti Siswa
1. Pembentukan
(5 menit)
a. Menyampaikan
salam dan ucapan
terima kasih serta
memimpin do’a.
b. Menjelaskan arti,
tujuan, dan asas
bimbingan
kelompok.
c. Menjelaskan cara
pelaksanaan
bimbingan
kelompok
a. Perasaan
diterima dan
khususan
dalam berdo’a.
b. Memaha
mi arti, tujuan
dan asas
bimbingan
kelompok.
c. Memahami
cara
pelaksanaan
bimbingan
Santun,
Religious
Berpikir logis
Berpikir log
Berpikir logis.
333
d. Melaksnakan
perkenalan dan
permainan
(pantomim/gerak
tanpa kata)
e. Membuat
kesepakatan waktu
kelompok.
d. Aktif
dalam
permainan.
e. Mensepakati
waktu yang
ditetapkan
bersama.
Kerjasama,
keaktifan,
kreatif.
Disiplin
2. Peralihan
(5 menit)
a. Menanyakan
kesiapan anggota
untuk melanjutkan
kegiatan.
b. Menjelaskan topik
yang akan dibahas.
a.Kesiapan untuk
melanjutkan
kegiatan
bimbingan
kelompok.
b.Memahami
topik yang
akan dibahas.
Jujur.
Menghargai.
3. Kegiatan
(30 menit)
a. Meminta anggota
untuk memberikan
tanggapan tentang
topik yang akan
dibahas.
b. Mengarahkan
anggota untuk
membahas topik
yang dibahas.
c. Membahas topik.
d. Melaksanakan
selingan/permainn
dan menciptakan
kehangatan antar
anggota (pantomim)
e. Ketepatan pemilihan
peran.
f. Menjelaskan cara
pelaksanaan
sosiodrama.
g. Memimpin diskusi
setelah pelaksaan
sosiodrama.
h. Menyimpulkan dan
mengamati
perkembangan
a.Kesungguhan
mengikuti
bimbingan
kelompok.
b.Aktif dalam
berpendapat.
c.Memahami
dan membahas
topik.
d.Aktif
mengikuti
selingan.
e.Pemahaman
peran.
f.Pengambilan
sikap.
g.Aktif dalam
diskusi
h.Memahami
kesimpulan
pembahasan
Berpikir logis.
Berpikir logis.
Berpikir logis.
Kerjasama,
kreatif,
Kesungguhan
Kesungguhan
Berpikir logis,
Kesungguhan.
Berpikir logis.
Berpikir logis,
peduli.
334
setiap anggota
dalam pembahasan
topik.
topik.
4. Pengakhiran
(5 menit)
a. Menginformasikan
bahwa kegiatan akan
berakhir.
b. Mengevaluasi
pelaksanaan
kegiatan bimbingan
kelompok.
c. Membahas kegiatan
lanjutan.
d. Mempersilahkan
anggota
menyampaikan
kesan yang
dirasakan selama
kegiatan.
e. Memimpin do’a dan
mengucapkan terima
kasih.
a.Memahami
bahwa
kegiatan BKp
akan berakhir.
b.Aktif dalam
proses
evaluasi.
c.Ikut serta
membahas
kegiatan
lanjutan.
d.Menyampaikan
kesan yang
dirasakan.
e. Khusu’ dalam
berdo’a.
Menghargai
Berpikir logis
Peduli
Santun,
berpkir logis.
Santun,
Religious
I. Materi Layanan : Terlampir.
J. Sumber materi :
Materi Bimbingan dan Konseling.Tim Paramitra, Yogyakarta.
K. Pelaksanaan Layanan :
Hari/tanggal : Kamis, 25 Juni 2015
Pukul : 11.00-11.45 WIB
Waktu : 45 menit (1jam pelajaran)
Biaya : Mandiri
Tempat : Ruang kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu
Semester/tahun : 2 / 2015
L. Metode : Teknik sosiodrama
M. Alat dan Perlengkapan : Bolpoint, kertas
N. Penyelenggara Layanan : Kurniawati Munfaatun
O. Pihak yang terlibat : Guru BK (Kolaborator)
335
P. Rencana Penilaian :
1. Penilaian proses : Dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung.
Dengan cara mengamati keaktifan, kesungguhan, keantusiasan anggota.
2. Penilaian hasil : Dilaksanakan setelah kegiatan layanan (laiseg).
Q. Analisis :
1. Analisis penilaian proses untuk mengetahui kemungkinan hambatan dan
dukungan dalam mencapai tujuan layanan.
2. Analisis penilaian hasil untuk mengetahui tingkat pencapaian materi dan
tujuan layanan.
R. Tindak Lanjut : Melakukan tindak lanjut pada pertemuan ke lima.
S. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung:
Himpunan data : a. Observasi
b. Wawancara
T. Catatan khusus :
Pelaksanaan bimbingan kelompok akan berjalan lancar apabila
masing-masing anggota saling bekerjasama, aktif, kreatif.
Permainan yang digunakan adalah merangkai kata menjadi kalimat.
Pati, 25 Juni 2015
Mengetahui;
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 201131101
336
MATERI BIMBINGAN KELOMPOK
SILKUS II PERTEMUAN 1
“Tips Membangun Komunikasi yang Efektif”
Komunikasi efektif dapat membangun prestasi dan karier seseorang.
Adakalanya seseorang merasa “nervous” hingga untuk megungkapkan sesuatu
justru kehilangan percaya diri bahkan pembicaraan jadi berputar-putar. Berikut
ini tips dasar dalam berkominikasi:
1. Gunakan kalimat seefektif mungkin.
Uraikan isi pembicaraan dengan kalimat efektif dan langsung mengena
pada sasaran. Hindari mengungkapkan informasi detail yang kurang
relevan dengan pokok bahasan pembicaraan.
2. Jangan mengungkapkan pengulangan ide/pokok bahasan.
Jika anda ingin mengungkapkan suatu ide, perhatikan dan pastikan ide
tersebut belum pernah anda sampaikan. Karena umumnya orang tidak
tertarik dan mendengar pengulangan sebuah ide. Dalam presentasi, tidak
mengulang kalimat-kalimat yang sama yang merupakan suatu teori atau
kesimpulan.
3. Jangan berbicara terlalu lambat.
Berbicaralah dengan nada optimis dan percaya diri. Tetapi bukan berarti
harus berbicara cepat tanpa ritme/jeda. Berbicaralah dengan volume suara
yang pas, artinya tidak terlalu keras tapi juga tidak terlalu pelan.
4. Hindari gumanan yang terlalu sering.
Gumanan “mmm….eee…….” yang terlalu sering akan mengganggu
pembicaraan dan mengurangi respect perdengar terhadap isi pembicaraan
yang kita sampaikan.
5. Hindari humar yang tidak perlu.
Humor boleh saja, tapi perhatikan dulu apa dampak setelah humor.
Apakah lawan bicara benar-benar terpancing tertawa atau tertawa dengan
terpaksa. Atau bahkan menunjukkan wajah yang terganggu karena humor.
Dari pada humor yang tidak tepat, lebih baik fokus pada pembicaraan.
“SELAMAT MENCOBA”
337
SKENARIO SOSIODRAMA
BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
SIKLUS II PERTEMUAN 1
A. Skenario Sosiodrama
1. Topik : Tips Membangun Komunikasi yang Efektif
2. Bidang Bimbingan : Pribadi dan Sosial
3. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok
4. Fungsi layanan : Pemahaman dan pengembangan
5. Sasaran : AF siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu
Gabus Pati
6. Tempat kegiatan : Ruang Kelas X-A
7. Waktu Pelaksanaan : Kamis, 25 Juni 2015
B. Garis Besar Cerita
1. Eksposisi
AF adalah siswa yang kurang bisa menghargai teman. Dia cenderung
kurang sopan terhadap teman dalam berbicara. Kalau berbicara sering
menggebrak meja dan membentak teman.
2. Konflik
AF suatu hari diberi tugas oleh guru untuk menggantikan membaca
pembahasan materi pelajaran. AF dengan seenaknya sendiri menjelaskan
kepada temannya tanpa mempedulikan kondisi temannya yang belum
siap sehingga teman-temannya tidak paham dengan yang disampaikan.
3. Komplikasi
Tugas yang diberikan oleh guru tidak dilaksanakan dengan baik, teman-
teman AF berontak dan menghendaki agar diganti oleh IZ. Klimaks
Setelah IZ maju menggantikan posisi AF, suasana kelas menjadi gaduh.
Maka oleh guru AF disuruh maju dan mengulang secara terus menerus
sampai dia serius dalam menjalankan amanah yang diberikan.
338
4. Solusi
Guru memberikan pemahaman kepada AF agar dia berlaku positif dalam
menjalankan amanah dengan cara memperhatikan temanterlebih dahulu
sebelum mengkomunikasikan apa yang ingin disampaikan.
C. Pemain dan Peranan
Nama Peran Karakter/Watak
AF Anto Pandai tapi kurang mempedulikan teman
IZ Izza Teman AF, baik bersahaja
LM Luvi Pendiam
PA Putri Teman LM yang baik hati
SM Murti Suka usil dan kurang bersahabat
SP Yati Cuek, teman SM
Sw Warni Guru Sejarah
VA Vinky Banyak biacara
D. Rincian Adegan
Adegan 1
Suatu hari guru sejarah meminta AF untuk menjelaskan pembahasan bab
pelajaran berikutnya. Serta merta AF maju dan menjelaskan materi sejarah
yang dimaksud gurunya tanpa mempedulikan temannya yang baru embuka
buku pelajaran.
Adegan 2
AF dengan sikapnya yang seenaknya tanpa mempedulikan temannya,
sehingga apa yang dijelaskannya tidak bisa dipahami oleh teman-temannya.
Sehingga apa yang disampaikan tidak bisa memberikan umpan balik bagi
temannya.
Adegan 3
Teman-teman menghendaki agar IZ menggantikan yang menjelaskan di
depan kelas. Tapi ternyata IZ tidak mampu menjelaskan.
Adegan 4
Akhirnya guru menyuruh AF untuk kembali menjelaskan di depan kelas
dengan sikap yang baik. Guru memberikan pemahaman agar AF bisa bersikap
lebih komuniktif sebelum melakukan sesuatu sehingga bisa dipahami.
339
LAPORAN
PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
BIMBINGAN DAN KONSELING
C. TOPIK BAHASAN / PERMASALAHAN :
Tips Membangun Komunikasi Efektif
D. SPESIFIKASI KEGIATAN
1. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial
2. Jenis layanan Bimbingan : Layanan Bimbingan Kelompok
3. Jenis Kegiatan Pendukung : -
4. Fungsilayanan Bimbingan : Pemahaman, Pemeliharaan dan Pencegahan
5. Fungsi Kegiatan Pendukun : -
6. Sasaran layanan : AF Siswa kelas X-A SMA Islam Tuan
Sokolangu Gabus Pati
E. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Hari, tanggal : Kamis, 25 Juni 2015
2. Waktu : 11.00 – 11.45 WIB
3. Tempat : Ruang kelas X-A SMA Islam Tuan
Sokolangu Gabus Pati
4. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan :
Dalam pelaksanaaan layanan bimbingan kelompok dengan tema tips
membangun komunikasi yang efektif siswa tampak mengikuti kegiatan
karena tema yang disampaikan peneliti sesuai dengan permasalahan
siswa.
Di awal kegiatan layanan BKp, siswa masih agak canggung. Hal tersebut
Peneliti siasati dengan mengajak permainan untuk membuat suasana agar
lebih akrab dan hangat. Permainan yang Praktikan pilih adalah
pantomim. Cara permainan pantomim adalah sebagai berikut:
1. Siswa secara bergantian memperagakan sikap, perbuatan, yang
dimaksud.
340
2. Siswa yang lain menebak apa yang telah diperagakan oleh
temannya. Siapa yang lebih dahulu menebak terbebas dari unjuk
kebolehan menyanyi.
Secara umum peneliti menyimpulkan layanan BKp efektif untuk
membimbing siswa yang mengahadapi permasalahan interaksi sosial
terhadap teman sebaya. Permaian tersebut dimaksudkan untuk lebih
menjalin keakraban antar sesama siswa dan membangun rasa percaya diri
siswa.
F. EVALUASI
1. Cara-cara Penilaian :
- Mengamati keaktifan, aktivitas dan kondisi siswa selama proses
layanan,dan menanyakan tanggapan siswa setelah mengikuti layanan.
- Dengan memberi kesempatan siswa menyampaikan pendapat berkaitan
dengan materi yang disampaikan untuk melatih siswa berani berpendapat
dan menyampaikan kesan yang dirasakan.
- Untuk lebih mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang telah
dipaparkan, Praktikan memberikan lembaran penilaian segera (laiseg)
kepada masing-masing siswa.
2. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian :
- Siswa memiliki tanggapan yang positif terhadap layanan yang
disampaikan baik ketika pemaparan materi, keberanian menyampaikan
pendapat, dan permainan peran/sosiodrama.
- Dari hasil tanya jawab dan diskusi mengenai materi yang diberikan
tentang tips membangun komunikasi yang efektif, siswa memahaminya.
- Dengan layanan informasi tentang tips membangun komunikasi yang
efektif, siswa diharapkan menjadi pribadi yang memiliki pemahaman
dalam membangun komunikasi diri di kelas.
- Setelah kegiatan layanann peneliti memberikan lembar laiseg. Peserta
layanan sebagian besar menulis merasa senang dengan layanan BKp.
Karena permasalahan tersebut berkaitan langsung dengan permasalahan
dirinya.
341
F. ANALISIS HASIL PENILAIAN
1. Cara-cara penilaian :
- Dengan melakukan pengamatan, observasi, diskusi, permainan peran,
serta tanya jawab dengan siswa, peneliti mengetahui keaktifan, respon
siswa dan mengetahui seberapa jauh perubahan pemahaman materi.
- Dengan adanya lembaran penilaian segera atau laiseg, peneliti dapat
mengetahui sejauh mana keberasilan layanan akan pemahaman siswa
mengenai materi layanan dan pemahaman tentang tips
membangunkomunikasi yang efektif.
2. Deskripsi dan Komentar tentang hasil analisis :
- Layanan informasi dengan tema tersebut cocok untuk siswa karena sesuai
dengan permasalahannya. Layanan BKp teknik sosiodrama diharapkan
bisa mendidik siswa memiliki sikap komunikasi yang efektif di kelas X-
A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati.
- Setelah hasil laiseg dianalisis terlihat sebarapa jauh pemahaman siswa
mengenai isi layanan. Siswa mendapat pemahaman baru tentang materi
yang berkaitan dengan membangun komunikasi yang efektif.
G. TINDAK LANJUT
1. Cara-cara Tindak lanjut :
- Observasi dan pengamatan siswa terlihat ada perkembangan dalam
bergaul dengan teman sebaya dalam satu kelompok bimbingan. Siswa
terlihat akrab dengan teman dalam kelompok bimbingan. Hal ini terlihat
saat permainan, masing-masing siswa terlihat adanya keakraban dan
mulai saling membuka diri terhadap temannya. Bila ada temanya yang
salah dalam menebak gerakan teman, mereka semua tertawa.
- Siswa berniat untuk memperbaiki sikapnya dalampergaulan terhadap
sesama teman sebaya di kelas dengan lebih efektif dalam
berkomunikasi dan tidak menghindar saat mendapat tugas dari guru
atau sekolah.
342
2. Deskripi dan komentar tentang upaya tindak lanjut :
- Observasi dapat dilakukan ketika pertemuan berikutnya dan
memperhatikan perilaku sehari-hari baik saat di dalam kelas maupun
diluar kelas, saat menghadapi permasalahan, menunjukkan
kemampuannya yang tidak berlebihan, memiliki kepeduian terhadap
orang lain, menghargai orang lain.
Pati, 25 Juni 2015
Mengetahui,
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
343
RESUME BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
SIKLUS I PERTEMUAN 3
A. Bentuk layanan : Bimbingan Kelompok
B. Penyelenggara : Kurniawati Munfaatun
C. Sasaran (anggota) : 8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolnagu
Gabus Pati
D. Pertemuan : 4 (kedua)
E. Lingkup pembicaraan :
1. Sifat topik : Topik tugas
2. Topik yang dibahas : Tips membangun komunikasi yang efektif
F. Anggota
Jumlah Peserta yang mengikuti kegiatan layanan 8 orang, dari kelas X-A yang
terdiri dari 2 laki-laki dan 6 perempuan; yaitu: AF, IZ, LM, PA, SM, SP, Sw,
dan VA.
G. Isi bahasan :
1. Membahas apa yang dimaksud dengan komunikasi efektif?
Tanggapan yang muncul dari peserta layanan :
AF : Bicara singkat padat jelas
IZ : Berbicara yang mudah dipahami
LM : Berbicara sesuai kebutuhan
PA : Komunikasi secara langsung dengan orang yang dituju
SM : Berbicara sesuai kebutuhan
SP : Berbicara singkat padat jelas dan mudah dipahami
Sw : Berbicara yang tidak hanya asal bicara tapi juga
memperhatikan lawan bicara
VA : Berbicara yang tidak hanya asal bicara tapi juga
memperhatikan lawan bicara
2. Salah satu tips membangun komunikasi efektif?
AF : Bicara tidak berbelit-belit
IZ : Berbicara dari jarak yang tidak terlalu jauh
LM : Berbicara dengan jelas
344
PA : Berbicara dengan jelas
SM : Berbicara dengan runtut, atau membuat konsep bicara
SP : Berpikir sebelum bicara, memperhatikan penampilan
Sw : Berbicara tidak terlalu keras atau lirih
VA : Berbicara tidak terlalu keras atau lirih
G. Permainan : Pantomim
Cara berpantomim adalah sebagai berikut:
1. Siswa secara bergantian memperagakan sikap, perbuatan, yang dimaksud.
2. Siswa yang lain menebak apa yang telah diperagakan oleh temannya. Siapa
yang lebih dahulu menebak terbebas dari unjuk kebolehan menyanyi.
H. Denah Duduk Peserta BKp :
PK
AF IZ
LM Sw
PA
SM
VA
SP
345
Lampiran 23
Hasil Observasi Peneliti terhadap Siswa pada Aspek Penelitian Siklus II
Pertemuan 1 dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap
Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
Hari / tanggal : Kamis, 25 Juni 2015
Pukul : 11.00-11.45 WIB
Tempat : Ruang Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
No Respon
den
Aspek yang diobservasi Jum
lah
Rata-
rata
Persen
tase
Kate
gori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 AF 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 34 3,4 68% B
2 IZ 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 36 3,6 72% B
3 LM 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 31 3,1 62% C
4 PA 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 35 3,5 70% B
5 SM 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29 2,9 58% C
6 SP 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 3,1 62% C
7 Sw 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 37 3,7 74% B
8 VA 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 37 3,7 74% B
Jumlah 270
Rata-rata 33,7
Persentase 67,5%
Kategori C
Kriteria Observasi Peneliti terhadap Aspek Penelitian:
Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori
5 42-50 84-100 Sangat Baik (SB)
4 34-41 68-83 Baik (B)
3 26-33 52-67 Cukup (C)
2 18-25 36-51 Kurang (K)
1 10-17 20-35 Sangat Kurang (SK)
Keterangan aspek yang diamati yaitu:
1. Mampu dan bersedia menerima tanggung jawab
2. Berpartsipasi, gembira dalam kegiatan
3. Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian
4. Senang memecahkan dan mengatasi hambatan yang mengancam
kebahagiaan
5. Mengambil keputusan dengan senang, tanpa konflik dan tanpa banyak
menerima nasehat
6. Tetap pada pilihannya sampai diyakinkan bahwa pilihannya itu sokhih
7. Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan
kegagalan
346
8. Mengetahui kapan saatnya belajar dan bermain pada satnya bermain
9. Dapat menunjukkan kasih sayang secara langsung dengan cara tepat
10. Dapat berkompromi bila menghadapi kesulitan
Pati, 25 Juni 2015
Mengetahui;
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 201131101
347
Lampiran 24
Hasil Observasi Peneliti terhadap Aktivitas Siswa pada Siklus II Pertemuan1
dalam Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama di Kelas X-A
SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
Hari / tanggal : Kamis, 25 Juni 2015
Pukul : 11.00-11.45 WIB
Tempat : Ruang Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
No Tahapan BKp
Nama Siswa
Catatan A
F
I
Z
L
M
P
A
S
M
S
P
S
w
V
A
I Tahap Pembentukan
b. Perasaan diterima
dan kekhusu’an
dalam berdo’a.
4 4 3 4 3 4 4 4 Pada tahap
pembentukan siswa
cukup dan baik dalam
memahami cara
pelaksanaan bimbingan
kelompok dengan
teknik sosiodrama.
c. Memahami arti,
tujuan dan asas
bimbingan
kelompok.
4 4 3 3 3 3 4 4
d. Memahami cara
pelaksanaan
bimbingan
kelompok.
4 4 3 4 3 3 3 4
e. Memperkenalkan
diri dan aktif dalam
permainan.
5 4 2 3 2 4 3 4
f. Mensepakati waktu
yang telah
ditetapkan bersama.
4 4 3 3 3 4 3 4
II Tahap Peralihan
b. Kesiapan untuk
melanjutkan
kegiatan bimbingan
kelompok
4 4 3 3 3 3 3 4 Pada tahap peralihan
siswa cukup dan baik
dalam kesiapan dan
memahami topik yang
akan dibahas. c. Memahami topik
yang akan dibahas
4 4 3 3 3 3 3 3
348
Lampiran 24 Lanjutan
No Tahapan BKp
Nama Siswa
Catatan A
F
I
Z
L
M
P
A
S
M
S
P
S
w
V
A
III Tahap Kegiatan
b. Kesungguhan
mengikuti
bimbingan
kelompok
4 4 3 4 3 4 3 4 Pada tahap kegiatan
siswa cukup dan baik
dalam setiap aspek
kegiatan. Satu siswa
sangat baik dalam
selingan permainan
tepuk konsentrasi.
c. Aktif dalam
berpendapat
3 3 3 4 3 4 3 4
d. Memahami dan
membahas topik
4 4 3 4 3 4 4 4
e. Aktif mengikuti
selingan
4 5 3 4 3 4 3 4
f. Pemahaman peran 4 4 3 3 3 3 3 4
g. Pengambilan sikap 4 4 3 3 3 3 3 4
h. Aktif dalam diskusi 4 4 3 3 3 4 3 3
i. Memahami
kesimpulan
pembahasan topik
4 4 3 3 3 4 4 4
IV Tahap Pengakhiran
b. Memahami bahwa
kegiatan bimbingan
kelompok akan
berakhir
4 4 4 3 4 4 4 3 Pada tahap pengakhiran
siswa cukup dan baik
dalam setiap aspek
kegiatan. Dalam aspek
evaluasi dua siswa
kurang, dan aspek ikut
serta membahas
kegiatn lanjutan satu
siswa kategori kurang.
c. Aktif dalam proses
evaluasi
4 3 2 3 2 3 3 3
d. Ikut serta membahas
kegiatan lanjutan
4 4 2 3 3 3 3 3
e. Menyampaikan
kesan dirasakan
4 4 3 3 3 4 3 4
f. Khusu’ berdo’a 4 4 4 4 4 4 4 4
Jumlah 80 79 59 67 60 72 66 75 558
Rata-rata 4,0 3,9 2,9 3,3 3,0 3,6 3,3 3,7 69,8
Perentase (%) 80 79 59 67 60 72 66 75 69%
Kategori B B C C C B C B B
349
Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa
Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori
5 84 - 100 84 - 100 Sangat Baik (SB)
4 68 - 83 68 - 83 Baik (B)
3 52 - 67 52 - 67 Cukup (C)
2 36 - 51 36 - 51 Kurang (K)
1 20 - 35 20 - 35 Sangat Kurang (SK)
Pati, 25 Juni 2015
Mengetahui;
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 201131101
350
Lampiran 25
DAFTAR HADIR
PERSERTA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
SIKLUS II PERTEMUAN 2
Hari, Tanggal Layanan : Sabtu, 27 Juni 2015
Jenis layanan : Bimbingan Kelompok
Pemberi Layanan : Kurniawati Munfaatun
Pati, 27 Juni 2015
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
351
Lampiran 26
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSODRAMA
SIKLUS II PERTEMUAN 2
A. Topik Permasalahan : Cara Berkomunikasi yang Baik dengan Teman
Sebaya.
B. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial
C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan : Pemahaman, pencegahan, pengentasan
E. Kompetensi yang ingin dicapai :
Setelah mendapatkan layanan, diharapkan siswa:
1. Memahami tentang cara berkomunikasi yang baik dengan teman
sebaya.
2. Memiliki sikap yang baik dalam berkomunikasi di lingkungan teman
sebaya.
3. Bertambah wawasan tentang cara-cara berkomunikasi yang baik
dengan teman sebaya.
F. Hasil yang ingin dicapai :
Siswa mampu mengembangkan pikiran, perasaan, wawasan dan sikap yang
terarah dalam berkomunikasi yang baik di lingkungan teman sebaya.
G. Sasaran Layanan :
8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati.
H. Uraian kegiatan :
No. Tahapan Kegiatan Nilai
Karakter Peneliti Siswa
1. Pembentukan
(5 menit)
a. Menyampaikan
salam dan ucapan
terima kasih serta
memimpin do’a
b. Menjelaskan arti ,
tujuan dan asas
bimbingan
kelompok.
c. Menjelaskan cara
a. Perasaan
diterima dan
khususan
dalam berdo’a.
b. Memaha
mi arti,
tujuandan asas
bimbingan
kelompok.
c. Memahami
Santun,
Religious
Berpikir logis
Berpikir logis.
352
pelaksanaan
bimbingan
kelompok.
d. Melaksanakan
perkenalan dan
permainan (tangkap
tangan teman)
e. Membuat
kesepakatan waktu
cara
pelaksanaan
bimbingan
kelompok.
d. Aktif
dalam
permainan.
e. Mensepakati
waktu yang
ditetapkan
bersama.
Kerjasama,
keaktifan,
kreatif.
Disiplin
2. Peralihan
(5 menit)
a. Menanyakan
kesiapan anggota
untuk melanjutkan
kegiatan.
b. Menjelaskan topik
yang akan dibahas.
a.Kesiapan untuk
melanjutkan
kegiatan
bimbingan
kelompok.
b.Memahami
topik yang
akan dibahas.
Jujur.
Menghargai.
3. Kegiatan
(30 menit)
a. Meminta anggota
untuk memberikan
tanggapan tentang
topik yang akan
dibahas.
b. Mengarahkan
anggota untuk
membahas topik
yang dibahas.
c. Membahas topik.
d. Melaksanakan
selingan/permainn
dan menciptakan
kehangatan antar
anggota.
e. Ketepatan pemilihan
peran.
f. Menjelaskan cara
pelaksanaan
sosiodrama.
g. Memimpin diskusi
setelah pelaksaan
sosiodrama.
h. Menyimpulkan dan
a.Kesungguhan
mengikuti
bimbingan
kelompok.
b.Aktif dalam
berpendapat.
c.Memahami
dan membahas
topik.
d.Aktif
mengikuti
selingan.
e.Pemahaman
peran.
f.Pengambilan
sikap.
g.Aktif dalam
diskusi
h.Memahami
Berpikir logis.
Berpikir logis.
Berpikir logis.
Kerjasama,
kreatif,
Kesungguhan
Kesungguhan
Berpikir logis,
Kesungguhan.
Berpikir logis.
Berpikir logis,
353
mengamati
perkembangan
setiap anggota
dalam pembahasan
topik.
kesimpulan
pembahasan
topik.
peduli.
4. Pengakhiran
(5 menit)
a. Menginformasikan
bahwa kegiatan akan
berakhir.
b. Mengevaluasi
pelaksanaan
kegiatan bimbingan
kelompok.
c. Membahas kegiatan
lanjutan.
d. Mempersilahkan
anggota
menyampaikan
kesan yang
dirasakan selama
kegiatan
e. Memimpin do’a dan
mengucapkan terima
kasih.
a.Memahami
bahwa
kegiatan BKp
akan berakhir.
b.Aktif dalam
proses
evaluasi.
c.Ikut serta
membahas
kegiatan
lanjutan.
d.Menyampaikan
kesan yang
dirasakan.
e. Khusu’ dalam
berdo’a.
Menghargai
Berpikir logis
Peduli
Santun,
berpkir logis.
Santun,
Religious
I. Materi Layanan : Terlampir.
J. Sumber materi :
Materi Bimbingan dan Konseling.Tim Paramitra, Yogyakarta.
K. Pelaksanaan Layanan :
Hari/tanggal :
Pukul : 11.00-11.45 WIB
Waktu : 45 menit (1jam pelajaran)
Biaya : Mandiri
Tempat : Ruang kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu
Semester/tahun : 2 / 2015
L. Metode : Teknik sosiodrama
M. Alat dan Perlengkapan : Bolpoint, kertas
N. Penyelenggara Layanan : Kurniawati Munfaatun
354
O. Pihak yang terlibat : Guru BK (Kolaborator)
P. Rencana Penilaian :
1. Penilaian proses : Dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung.
Dengan cara mengamati keaktifan, kesungguhan, keantusiasan anggota.
2. Penilaian hasil : Dilaksanakan setelah kegiatan layanan (laiseg).
Q. Analisis :
1. Analisis penilaian proses untuk mengetahui kemungkinan hambatan dan
dukungan dalam mencapai tujuan layanan.
2. Analisis penilaian hasil untuk mengetahui tingkat pencapaian materi dan
tujuan layanan.
R. Tindak Lanjut : Melakukan tindak lanjut pada pertemuan ke lima.
S. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung:
Himpunan data : a. Observasi
b. Wawancara
T. Catatan khusus :
Pelaksanaan bimbingan kelompok akan berjalan lancar apabila
masing-masing anggota saling bekerjasama, aktif, kreatif.
Permainan yang digunakan adalah merangkai kata menjadi kalimat.
Pati, 27 Juni 2015
Mengetahui;
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 201131101
355
MATERI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
SILKUS II PERTEMUAN 2
“Cara Berkomunikasi yang Baik dengan Teman Sebaya”
Pertemanan sangat membutuhkan komunikasi yang terjalin dengan baik
diantara teman komunikasi yang kurang harmonis akan menyebabkan hubungan
pertemanan menjadi renggang atau terganggu. Berikut adalah cara-cara
berkomunikasi yang bai terhadap teman:
1. Menerapkan Senyum Salam Sapa saat bertemu teman.
Menebar senyum akan lebih baik saat bertemu dengan teman. Demikian
pula ucapan salam dan sapaan ramah akan semakin menambah keakraban
diantara teman.
2. Hindari pembicaraan yang menyinggung perasaan teman.
Berkata jujur memang diperintahkan. Tetapi bila kejujuran tersebut
berkaitan dengan sesuatu yang menyiggung perasaan teman, alangkah
baiknya diurungkan untuk diucapkan. Misalnya berkaitan penampilan
teman yang kurang serasi.
3. Biasakan diri untuk meminta maaf.
Terkadang tanpa disadari, dalam pembicaraan terjadi kesalahpahaman dan
menyinggung perasaan teman. Maka meminta maaf lebih baik dari pada
membiarkan hal tersebut menimbulkan permasalahan diantara teman.
4. Saling menghargai meskipun usia seumuran
Jangan pernah memandang rendah terhadap teman atau merasa lebih
tinggi dari teman. Sikap saling menghargai diantara teman dapat
diwujudkan dengan cara tutur kata dan tingkah laku.
5. Pahami kondisi psikologis teman
Sebelum berbicara kepada teman, pahami kondisi teman. Apakah dia
dalam kondisi senang, sedih, serius, atau bahkan tidak mau diganggu.
Dengan memahami kondisi psikologis teman, akan terjalin komunikasi
yang baik sehingga apa yang disampaikan diterima dengan jelas dan tidak
menimbulkan permasalahan diantara teman.
356
SKENARIO SOSIODRAMA
BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
SIKLUS II PERTEMUAN 2
A. Skenario Sosiodrama
1. Topik : Cara berkomunikasi yang baik dengan teman
sebaya
2. Bidang Bimbingan : Pribadi dan sosial
3. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok
4. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan
5. Sasaran : SM siswa kelas X-A SMAIslam Tuan Sokolangu
Gabus Pati
6. Tempat Kegiatan : Ruang kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu
Gabus Pati
B. Garis Besar Cerita
1. Eksposisi
SM adalah siswa yang emosinya sangat labil, selalu buruk sangka
terhadap teman, dan selalu ingin tahu urusan orang lain.
2. Konflik
Sikap SM yang seperti itu tidak disenangi oleh teman-temannya. Teman-
temannya menjauhi SM karena takut kena imbas dari sikap SM.
3. Komplikasi
SM semakin tidak memiliki teman di kelas, bahkan terkucil di kelas. SM
bingung dengan keadaan yang demikian. Dampaknya SM sering tidak
masuk kelas.
4. Klimaks
SM dipanggil guru BK untuk mendapatkan bimbingan karena kebiasaan
tidak masuk sekolah dan adanya laporan dari teman bahwa dirinya tidak
disukai teman saat di kelas.
5. Solusi
SM menjelaskan sebab dia sering tiak masuk sekolah. Guru BK
memberikan pemahaman agar SM memperbaiki sikapnya terhadap teman
357
dengan cara mengendalikan emosi dan bila menghadapi persoalan agar
berkomunikasi yang baik sehingga SM diterima oleh teman di kelas.
C. Pemain dan Peranan
Nama Peran Karakter/Watak
AF Anto Pandai tapi kurang mempedulikan teman
IZ Izza Teman AF, baik bersahaja
LM Luvi Pendiam pandai
PA Putri Teman LM yang baik hati
SM Murti Emosional, ingin tahu urusan orang
SP Guru BK Bijaksana
Sw Warni Pandai perhatian
VA Vinky Banyak biacara
D. Rincian Adegan
Adegan 1
SM berkepribadian labil dan sering emosional bila menghadapi permasalahan
kecil dengan teman di kelas. SM suka buruk sangka terhadap teman dan suka
mengadu domba temannya sendiri.
Hal tersebut mengakibatkan SM dijauhi teman di kelas
Adegan 2
Di kelas SM tidak disenangi temannya, sehingga dia tidak memiliki teman.
temannya mengacuhkan setiap SM mendekati temannya. SM bingung dengan
sikap temannya yang demikian. SM sering tidak masuk.
Adegan 3
SM dipanggil guru BK untuk dimintai keterangan mengapa sering tidak masuk.
SM menjelaskan kenapa dia sering tiak masuk. Guru BK memberikan
pemahaman agar SM memperbaiki sikapnya.
358
LAPORAN
PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
BIMBINGAN DAN KONSELING
A. TOPIK BAHASAN / PERMASALAHAN :
Cara berkomunikasi yang baik dengan teman sebaya
B. SPESIFIKASI KEGIATAN
1. Bidang Bimbingan : Pribadi, social
2. Jenis layanan Bimbingan : Layanan Bimbingan Kelompok
3. Jenis Kegiatan Pendukung : -
4. Fungsilayanan Bimbingan : Pemahaman, Pemeliharaan dan Pencegahan
5. Fungsi Kegiatan Pendukun : -
6. Sasaran layanan : AF Siswa kelas X-A SMA Islam Tuan
Sokolangu Gabus Pati
C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Hari, tanggal : Sabtu, 27 Juni 2015
2. Waktu : 11.00 – 11.45 WIB
3. Tempat : Ruang kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
4. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan :
Dalam pelaksanaaan layanan bimbingan kelompok dengan tema
caraberkomunikasi yang baik dengan temaan sebaya, siswa tampak
mengikuti kegiatan karena tema yang disampaikan peneliti sesuai dengan
permasalahan siswa.
Di awal kegiatan layanan BKp, siswa terlihat bersemangat. Peneliti
mengajak permainan untuk membuat suasana agar lebih akrab dan
hangat. Permainan yang peneliti pilih adalah tepuk konsentrasi. Cara
permainan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Siswa berdiri melingkar, peneliti di tengah memberikan intsruksi.
2. Bila peneliti menyebut angka 1, 2, 3 dan seterusnya, maka siswa
bertepuk tangan sesuai jumlah bilangan yang disebut peneliti.
359
3. Bila ada peserta yang salah dalam bertepuk, maka dipersilahkan
maju ke tengan untuk menyanyi.
Secara umum peneliti menyimpulkan layanan BKp efektif untuk
membimbing siswa yang mengahadapi permasalahan interaksi sosial
terhadap teman sebaya. Permaian tersebut dimaksudkan untuk lebih
menjalin keakraban antar sesama siswa dan membangun komunikasi
yang baik terhadap sesame teman dalam kelompok.
D. EVALUASI
1. Cara-cara Penilaian :
- Mengamati keaktifan, aktivitas dan kondisi siswa selama proses
layanan,dan menanyakan tanggapan siswa setelah mengikuti layanan.
- Dengan memberi kesempatan siswa menyampaikan pendapat berkaitan
dengan materi yang disampaikan untuk melatih siswa berani berpendapat
dan menyampaikan kesan yang dirasakan.
- Untuk lebih mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang telah
dipaparkan, peneliti memberikan lembaran penilaian segera (laiseg)
kepada masing-masing siswa.
3. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian :
- Siswa memiliki tanggapan yang positif terhadap layanan yang
disampaikan baik ketika pemaparan materi, keberanian menyampaikan
pendapat, dan permainan peran/sosiodrama.
- Dari hasil tanya jawab dan diskusi mengenai materi yang diberikan
tentang cara berkomunikasi yang baik dengan teman sebaya, siswa
memahaminya.
- Dengan layanan informasi tentang cara berkomunikasi yang baik dengan
teman sebaya, siswa diharapkan menjadi pribadi yang memiliki
pemahaman dalam berkomunikasi terhadap teman di kelas.
- Setelah kegiatan layanann peneliti memberikan lembar laiseg. Peserta
layanan sebagian besar menulis merasa senang dengan layanan BKp.
Karena permasalahan tersebut berkaitan langsung dengan permasalahan
dirinya.
360
E.ANALISIS HASIL PENILAIAN
1. Cara-cara penilaian :
- Dengan melakukan pengamatan, observasi, diskusi, permainan peran,
serta tanya jawab dengan siswa, peneliti mengetahui keaktifan, respon
siswa dan mengetahui seberapa jauh perubahan pemahaman materi.
- Dengan adanya lembaran penilaian segera atau laiseg, peneliti dapat
mengetahui sejauh mana keberasilan layanan akan pemahaman siswa
mengenai materi layanan dan pemahaman tentang cara berkomunikasi
yang baik dengan teman sebaya.
2. Deskripsi dan Komentar tentang hasil analisis :
- Layanan informasi dengan tema tersebut cocok untuk siswa karena sesuai
dengan permasalahannya. Layanan BKp teknik sosiodrama diharapkan
bisa mendidik siswa memiliki sikap komunikasi yang baik di kelas X-A
SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati.
- Setelah hasil laiseg dianalisis terlihat sebarapa jauh pemahaman siswa
mengenai isi layanan. Siswa mendapat pemahaman baru tentang materi
yang berkaitan dengan cara berkomunikasi yang baik dengan teman
sebya di kelas.
F. TINDAK LANJUT
1. Cara-cara Tindak lanjut :
- Observasi dan pengamatan siswa terlihat ada perkembangan dalam
bergaul dengan teman sebaya dalam satu kelompok bimbingan. Siswa
terlihat akrab dengan teman dalam kelompok bimbingan. Hal ini terlihat
saat permainan, masing-masing siswa terlihat adanya keakraban dan
mulai saling membuka diri terhadap temannya. Bila ada temanya yang
salah dalam bertepuk tangan, mereka semua tertawa dan menunjuk
teman yang salah.
- Siswa berniat untuk memperbaiki sikapnya dalampergaulan terhadap
sesama teman sebaya di kelas lebih baik dalam berkomunikasi.
361
2. Deskripi dan komentar tentang upaya tindak lanjut :
- Observasi dapat dilakukan ketika pertemuan berikutnya dan
memperhatikan perilaku sehari-hari baik saat di dalam kelas maupun
diluar kelas, saat menghadapi permasalahan, menunjukkan
kemampuannya yang tidak berlebihan, memiliki kepeduian terhadap
orang lain, menghargai orang lain.
Pati, 27 Juni 2015
Mengetahui,
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
362
RESUME BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
SIKLUS II PERTEMUAN 2
A. Bentuk layanan : Bimbingan Kelompok
B. Penyelenggara : Kurniawati Munfaatun
C. Sasaran (anggota) : 8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolnagu
Gabus Pati
D. Pertemuan : 5 (kelima)
E. Lingkup pembicaraan :
3. Sifat topik : Topik tugas
4. Topik yang dibahas : Cara berkomunikasi yang baik dengan teman
sebaya
F. Anggota
Jumlah Peserta yang mengikuti kegiatan layanan 8 orang, dari kelas X-A yang
terdiri dari 2 laki-laki dan 6 perempuan; yaitu: AF, IZ, LM, PA, SM, SP, Sw,
dan VA.
G. Isi bahasan :
1. Membahas apa yang dimaksud dengan komunikasi yang baik?
Tanggapan yang muncul dari peserta layanan :
AF : Bicara singkat padat jelas
IZ : Berbicara yang mudah dipahami
LM : Berbicara sesuai kebutuhan
PA : Komunikasi secara langsung dengan orang yang dituju
SM : Berbicara sesuai kebutuhan
SP : Berbicara singkat padat jelas dan mudah dipahami
Sw : Berbicara yang tidak hanya asal bicara tapi juga
memperhatikan lawan bicara
VA : Berbicara yang tidak hanya asal bicara tapi juga
memperhatikan lawan bicara
2. Salah satu cara berkomunikasi yang baik
AF : Bicara tidak berbelit-belit
IZ : Berbicara dari jarak yang tidak terlalu jauh
363
LM : Berbicara dengan jelas
PA : Berbicara dengan jelas
SM : Berbicara dengan runtut, atau membuat konsep bicara
SP : Berpikir sebelum bicara, memperhatikan penampilan
Sw : Berbicara tidak terlalu keras atau lirih
VA : Berbicara tidak terlalu keras atau lirih
G. Permainan : Tepuk konsentrasi
Cara tepuk konsentrasi adalah sebagai berikut:
1. Siswa berdiri melingkar, peneliti di tengah memberikan intsruksi.
2. Bila peneliti menyebut angka 1, 2, 3 dan seterusnya, maka siswa bertepuk
tangan sesuai jumlah bilangan yang disebut peneliti.
3. Bila ada peserta yang salah dalam bertepuk, maka dipersilahkan maju ke
tengan untuk menyanyi.
H. Denah Duduk Peserta BKp :
PK
AF IZ
LM Sw
PA
SM
VA
SP
364
Lampiran 27
Hasil Observasi Peneliti terhadap Siswa pada Aspek Penelitian Siklus II
Pertemuan 2 dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap
Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
Hari / tanggal : Sabtu, 27 Juni 2015
Pukul : 11.00-11.45 WIB
Tempat : Ruang Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
No Respon
den
Aspek yang diobservasi Jum
lah
Rata-
rata
Persen
tase
Kate
gori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 AF 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 37 3,7 74% B
2 IZ 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 38 3,8 76% B
3 LM 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 32 3,2 64% C
4 PA 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 36 3,6 72% B
5 SM 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 31 3,1 62% C
6 SP 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 32 3,2 64% C
7 Sw 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 38 3,8 76% B
8 VA 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 38 3,8 76% B
Jumlah 282
Rata-rata 35,2
Persentase 71%
Kategori B
Kriteria Observasi Peneliti pada Aspek Penelitian
Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori
5 42-50 84-100 Sangat Baik (SB)
4 34-41 68-83 Baik (B)
3 26-33 52-67 Cukup (C)
2 18-25 36-51 Kurang (K)
1 10-17 20-35 Sangat Kurang (SK)
Keterangan aspek yang diamati yaitu:
1. Mampu dan bersedia menerima tanggung jawab
2. Berpartsipasi, gembira dalam kegiatan
3. Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian
4. Senang memecahkan dan mengatasi hambatan yang mengancam
kebahagiaan
5. Mengambil keputusan dengan senang, tanpa konflik dan tanpa banyak
menerima nasehat
6. Tetap pada pilihannya sampai diyakinkan bahwa pilihannya itu sokhih
7. Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan
kegagalan
365
8. Mengetahui kapan saatnya belajar dan bermain pada satnya bermain
9. Dapat menunjukkan kasih sayang secara langsung dengan cara tepat
10. Dapat berkompromi bila menghadapi kesulitan
Pati, 27 Juni 2015
Mengetahui,
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
366
Lampiran 28
Hasil Observasi Peneliti terhadap Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2
dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap Teman Sebaya
Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama di Kelas X-A
SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
Hari / tanggal : Sabtu, 27Juni 2015
Pukul : 11.00-11.45 WIB
Tempat : Ruang Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
No Tahapan BKp
Nama Siswa
Catatan A
F
I
Z
L
M
P
A
S
M
S
P
S
w
V
A
I Tahap Pembentukan
b. Perasaan diterima
dan kekhusu’an
dalam berdo’a.
4 4 3 4 3 4 4 4 Pada tahap
pembentukan siswa
cukup dan baik dalam
semua aspek kegiatan
Dalam memahami arti,
tujuan dan asas
bimbingan kelompok
satu siswa sangat baik.
dalam memaami carra
pelaksanaan bimbingan
kelompok satu siswa
sangat baik. Dalam
memperkenalkan diri
dan permainan satu
siswa sangat baik, satu
siswa kurang.
c. Memahami arti,
tujuan dan asas
bimbingan
kelompok.
4 5 3 4 3 3 4 4
d. Memahami cara
pelaksanaan
bimbingan
kelompok.
5 4 3 4 3 3 3 4
e. Memperkenalkan
diri dan aktif dalam
permainan.
5 4 2 4 3 4 3 4
f. Mensepakati waktu
yang telah
ditetapkan bersama.
4 4 3 4 3 4 3 4
II Tahap Peralihan
b. Kesiapan untuk
melanjutkan
kegiatan bimbingan
kelompok
4 4 3 3 3 4 3 4 Pada tahap peralihan
siswa cukup dan baik
dalam keesiapan
melanjutkan kegiatan
dan memahami topik
yang akan dibahas. c. Memahami topik
yang akan dibahas
4 4 3 3 3 3 4 4
367
Lampiran 28 Lanjutan
No Tahapan BKp
Nama Siswa
Catatan A
F
I
Z
L
M
P
A
S
M
S
P
S
w
V
A
III Tahap Kegiatan
b. Kesungguhan
mengikuti
bimbingan
kelompok
4 4 3 5 3 4 4 5 Pada tahap kegiatan
siswa cukup dan baik
dalam aspek kegiatan.
Dalam aspek
kesungguhan mengikuti
bimbingan dua siswa
sangat baik. Dalam
aspek aktif mengikuti
kegiatan selingan dua
siswa kategori sangat
baik.
c. Aktif dalam
berpendapat
4 4 3 4 3 4 3 4
d. Memahami dan
membahas topik
4 4 3 4 3 4 4 4
e. Aktif mengikuti
selingan
5 5 3 4 3 4 3 4
f. Pemahaman peran 4 4 3 3 3 4 3 4
g. Pengambilan sikap 4 4 3 3 3 4 3 4
h. Aktif dalam diskusi 4 4 3 3 3 4 3 4
i. Memahami
kesimpulan
pembahasan topik
4 4 3 4 3 4 4 4
IV Tahap Pengakhiran
b. Memahami bahwa
kegiatan bimbingan
kelompok akan
berakhir
4 4 4 4 4 4 4 4 Pada tahap pengakhiran
cukup dan baik dalam
aspek pengakhiran.
Dalam aspek aktif
dalam dikusi satu siswa
kurang. Dalam aspek
ikut serta membahas
kegiatan lanjutan satu
siswa kurang, dalam
aspek menyampaikan
kesan dua siswa sangat
baik.
c. Aktif dalam proses
evaluasi
4 4 2 4 3 4 4 4
d. Ikut serta membahas
kegiatan lanjutan
4 4 2 4 3 3 3 3
e. Menyampaikan
kesan dirasakan
5 4 3 3 3 4 4 5
f. Khusu’ berdo’a 4 4 4 4 4 4 4 4
Jumlah 84 82 59 68 62 76 71 81 583
Rata-rata 4,2 4,1 2,9 3,4 3,2 3,8 3,6 4,1 72,8
Perentase (%) 84 82 59 68 62 76 71 81 73%
Kategori SB B C B C B B B B
368
Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa
Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori
5 84 - 100 84 - 100 Sangat Baik (SB)
4 68 - 83 68 - 83 Baik (B)
3 52 - 67 52 - 67 Cukup (C)
2 36 - 51 36 - 51 Kurang (K)
1 20 - 35 20 - 35 Sangat Kurang (SK)
Pati, 27 Juni 2015
Mengetahui,
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
369
Lampiran 29
DAFTAR HADIR
PERSERTA BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSSIODRAMA
SIKLUS II PERTEMUAN 3
Hari, Tanggal Layanan : Ahad, 28 Juni 2015
Jenis layanan : Bimbingan Kelompok
Pemberi Layanan : Kurniawati Munfaatun
Pati, 28 Juni 2015
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
370
Lampiran 30
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
SIKLUS II PERTEMUAN 3
A. Topik Permasalahan : Menjadi Pribadi yang Percaya Diri
B. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial
C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan : Pemahaman, pencegahan, pengentasan
E. Kompetensi yang ingin dicapai :
Setelah mendapatkan layanan, diharapkan siswa:
1. Memahami tentang percaya diri yang positif.
2. Memiliki sikap percaya diri yang positif di lingkungan teman sebaya.
3. Bertambah wawasan tentang sikap-sikap yang dapat membangun rasa
percaya diri.
F. Hasil yang ingin dicapai :
Siswa mampu mengembangkan pikiran, perasaan, wawasan dan sikap yang
terarah dalam tingkah laku yang bertanggungjawab khususnya dalam
membangun rasa percaya diri yang positif di lingkungan teman sebaya.
G. Sasaran Layanan :
8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati.
H. Uraian kegiatan :
No. Tahapan Kegiatan Nilai
Karakter Peneliti Siswa
1. Pembentukan
(5 menit)
a. Menyampaikan
salam dan ucapan
terima kasih serta
memimpin do’a
b. Menjelaskan arti,
tujuan dan asas
bimbingan
kelompok.
c. Menjelaskan cara
pelaksanaan
bimbingan
kelompok.
a.Perasaan
diterima dan
khususan
dalam berdo’a.
b.Memahami
arti, tujuan
bimbingan
kelompok.
c.Memahami
cara
pelaksanaan
bimbingan
kelompok.
Santun,
Religious
Berpikir logis
Berpikir logis.
371
d. Melaksnakan
perkenalan dan
permainan (langkah
kaki)
e. Membuat
kesepakatan waktu
d.Aktif dalam
permainan.
f.Mensepakati
waktu yang
ditetapkan
bersama.
Kerjasama,
keaktifan,
kreatif
Disiplin
2. Peralihan
(5 menit)
a. Menanyakan
kesiapan anggota
untuk melanjutkan
kegiatan.
b. Menjelaskan topik
yang akan dibahas.
a.Kesiapan untuk
melanjutkan
kegiatan
bimbingan
kelompok.
b.Memahami
topik yang
akan dibahas.
Jujur.
Menghargai.
3. Kegiatan
(30 menit)
a. Meminta anggota
untuk memberikan
tanggapan tentang
topik yang akan
dibahas.
b. Mengarahkan
anggota untuk
membahas topik
yang dibahas.
c. Membahas topik.
d. Melaksanakan
selingan/permainn
dan menciptakan
kehangatan antar
anggota.
e. Ketepatan pemilihan
peran.
f. Menjelaskan cara
pelaksanaan
sosiodrama.
g. Memimpin diskusi
setelah pelaksaan
sosiodrama.
h. Menyimpulkan dan
mengamati
perkembangan
setiap anggota
dalam pembahasan
a.Kesungguhan
mengikuti
bimbingan
kelompok.
b.Aktif dalam
berpendapat.
c.Memahami
dan membahas
topik.
d.Aktif
mengikuti
selingan.
e.Pemahaman
peran.
f.Pengambilan
sikap.
g.Aktif dalam
diskusi
h.Memahami
kesimpulan
pembahasan
topik.
Berpikir logis.
Berpikir logis.
Berpikir logis.
Kerjasama,
kreatif,
Kesungguhan
Kesungguhan
Berpikir logis,
Kesungguhan.
Berpikir logis.
Berpikir logis,
peduli.
372
topik.
4. Pengakhiran
(5 menit)
a. Menginformasikan
bahwa kegiatan akan
berakhir.
b. Mengevaluasi
pelaksanaan
kegiatan bimbingan
kelompok.
c. Membahas kegiatan
lanjutan.
d. Mempersilahkan
anggota
menyampaikan
kesan yang
dirasakan selama
kegiatan.
e. Memimpin do’a dan
mengucapkan terima
kasih.
a.Memahami
bahwa
kegiatan BKp
akan berakhir.
b.Aktif dalam
proses
evaluasi.
c.Ikut serta
membahas
kegiatan
lanjutan.
d.Menyampaikan
kesan yang
dirasakan.
e. Khusu’ dalam
berdo’a.
Menghargai
Berpikir logis
Peduli
Santun,
berpkir logis.
Santun,
Religious
I. Materi Layanan : Terlampir.
J. Sumber materi :
Materi Bimbingan dan Konseling.Tim Paramitra, Yogyakarta.
K. Pelaksanaan Layanan :
Hari/tanggal :
Pukul : 11.00 – 11.45 WIB
Waktu : 45 menit (1jam pelajaran)
Biaya : Mandiri
Tempat : Ruang kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu
Semester/tahun : 2 / 2015
L. Metode : Teknik sosiodrama
M. Alat dan Perlengkapan : Bolpoint, kertas
N. Penyelenggara Layanan : Kurniawati Munfaatun
O. Pihak yang terlibat : Guru BK (Kolaborator)
P. Rencana Penilaian :
373
1. Penilaian proses : Dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung.
Dengan cara mengamati keaktifan, kesungguhan, keantusiasan
anggota.
2. Penilaian hasil : Dilaksanakan setelah kegiatan layanan (laiseg).
Q. Analisis :
1. Analisis penilaian proses untuk mengetahui kemungkinan hambatan
dan dukungan dalam mencapai tujuan layanan.
2. Analisis penilaian hasil untuk mengetahui tingkat pencapaian materi
dan tujuan layanan.
R. Tindak Lanjut : Melakukan tindak lanjut pada pertemuan ke enam.
S. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung:
Himpunan data : a. Observasi
b. Wawancara
T. Catatan khusus :
Pelaksanaan bimbingan kelompok akan berjalan lancar apabila
masing-masing anggota saling bekerjasama, aktif, kreatif.
Permainan yang digunakan adalah langkah kaki.
Pati, 28 Juni 2015
Mengetahui;
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum, S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 201131101
374
MATERI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
SILKUS II PERTEMUAN 3
“Menjadi Pribadi yang Percaya Diri”
Percaya diri adalah bagian dari alam bawah sadar dan tidak terpengaruh
oleh hal-hal yang bersifat argumentasi yang rasional. Ia hanya terpengaruh oleh
hal-hal yang bersifat emosional dan perasaan. Maka untuk membangun percaya
diri diperlukan alat yang sama pula, yaitu emosi dan perasaan dan imajinsi.
Emosi, perasaan dan imajinasi yag negatif akan menurunkan rasa percaya
diri. Sebaliknya emosi, perasaan dan imajinasi yang positif akan semakin
menumbuhkan rasa percaya diri terhadap diri seseorang.
Ada beberapa hal yang dapat membantu menumbuhkan rasa percaya diri
seseorang, antara lain sebagai berikut:
1. Menghilangkan pengaruh negatif
Orang yang hidupnya menerima rangsangan negatif relative akan
memilikimkadar percaya diri yang rendah. Apabila kita terperangkap
dalam suatu kondisi hubungan antar manusia yang buruk, segera cari
solusinya dengan cara berdamai atau berkompromi dengan lingkungan.
Terima kondisi dengan ikhlas. Tapi kalau tidak membawa dampak positif,
lebih baik keluar saja dari lingkungan tersebut apapun resikonya.
2. Pengakuan dan penghargaan
Pengakuan dan penghargaan orag lain terhadap keberadaan, perbuatan
atau presatasi kita, akan sangat meningkatkan rasa percaya diri. Tetapi,
tidak semua orang mau melakukan hal tersebut. Maka bergabunglah
dengan orang-orang yang positif, awalilah dengan memberikan
pengakuan dan penghargaan terhadap diri sendiri. Sekecil apapun
perbuatan positif yang telah kita lakukan, akui dalam diri kita. Misalnya:
merasa bersyukur telah mampu berbuat baik….
3. Pujian
Pujian dapat meningkatkan rasa percaya diri kita. Pujian jarang diberikan
pada lingkungan orang yang mayoritas berpikir negatif.
375
4. Dapatkan input positif melalui panca indra
Input positif dapat diperoleh lewat kisah-kisah heroic, kisah sukses, kisah
yang motivatif dan emosional dari tokoh atau pebisnis yang sukses.
Kisah-kisah tersebut dapat memotivasi kita untuk berpikir dan bertindak
positif.
5. Biasakan bersikap positif
Mulailah bersikap positif dari diri sendiri dengan melakukannya pada
kehidupan sehari-hari. Pastikan memori kita hanya menyimpan peristiwa
positif. Pandang orang lain secara seimbang dengan diri kita. Selalu
berbuat jujur. Dan tunjukkan bahwa kita memang mempunyai rasa
percaya diri.
Beberapa tips membangu rasa percaya diri:
a. Berdiri tegak
Rubahlah penampilan, berdiri tegak sempurna jangan takut tampil
di depan.
b. Bersikap asertif
Rubahlah sikap. Jadilah orang yang tahu kapan harus berkata “ya”
dan kapan harus berkata “tidak”.
c. Obyektif menilai diri sendiri
Tidak ada orang di dunia ini yang sempurna, dan tidak ada orang
di dunia ini yang tidak berguna. Jujurlah menilai diri sendiri.
Jangan terlalu memandang diri ini tidak mampu dan orang lain
selalu unggul. Semua manusia memiliki kelebihan dan
kekurangan.
d. Bicaralah yang lugas
Bicarakan sesuatu dengan jelas, mudah dipahami, dan persiapkan
dulu sebelum berbicara (berpikir sebelum berbicara).
“SELAMAT MENCOBA”
376
SKENARIO SOSIODRAMA
BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
SIKLUS II PERTEMUAN 3
A. Skenario Sosiodrama
1. Topik : Menjadi Pribadi yang Percaya Diri
2. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial, belajar
3. Jenis layanan : Bimbingan Kelompok
4. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan
5. Sasaran : Sw siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu
Gabus Pati
6. Tempat Kegiatan : Ruang Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu
7. Waktu Pelaksanaan : Ahad, 28 Juni 2015
B. Garis Besar Cerita
1. Eksposisi
Sw adalah siswa yang penakut. Dia selalui berpandangan bahwa dirinya
bodoh dan merasa selalu gagal. Dia merasa jauh tertinggal dari teman-
teman di kelasnya. Dia merasa lemah dibanding temannya.
2. Konflik
Pada saat class meeting Sw diberi tugas untuk masuk menjadi tim volley di
kelas, akan tetapi dia merasa tidak mampu karena dia tidak percaya diri
dengan postur tubuhnya yang kecil. Dia pesimis dan merasa akan menjadi
penyebab kekalahan dalam tim. Dia meminta untuk diganti oleh orang
lain.
3. Komplikasi
Tugas yang diberikan guru wali kelas tidak dilaksanakan dengan baik.
guru wali kelas mengarahkan agar Sw menjauhkan pandangannya dan
berpikir untuk kebaikan diri dan kelasnya.
4. Klimaks
Pada saat class meeting sudah dekat, masih saja tidak percaya diri dan
tidak mampu melaksanakan tugas tersebut dan takut kelasnya kalah karena
dirinya.
377
5. Solusi
Wali kelas mengadakan rapat kelas. Akhirnya semua teman memutuskan
agar Sw tetap masuk tim volley dan berjanji tidak akan mempersoalkan
apabila timnya kalah dalam pertandingan antar kelas nanti. Karena bagi
teman-temannya, kemenangan bukan tujuan, tapi kekompakan dalam tim
itu yang utama. Akhirnya Sw mau bersedia mengikuti pertandingan volley
tersebut.
C. Pemain dan Peranan
Nama Peran Karakter/Watak
AF Anto Pandai tapi kurang mempedulikan teman
IZ Wali kelas Teman AF, baik bersahaja
LM Luvi Pendiam pandai
PA Putri Teman Sw yang baik hati
SM Murti Emosional, ingin tahu urusan orang
SP Putri Bijaksana
Sw Warni Pandai lincah tapi bertubuh mungil
VA Vinky Banyak biacara
D. Rincian Adegan
Adegan 1
Kegiatan class meeting akan diadakan di akhir semester. Sw terpilih masuk
tim volley kelas X-A. tapi dia menolak karena merasa tidak mampu
melakssanakan tugas tersebut karena bertubuh mungil.
Adegan 2
Sw sangat takut dan merasa tidak mampu. Dia takut kalau menjadi peyebab
kekalahan tim kelasnya. Sw tetap ingin mengundurkan diri. Hal tersebut
didsampaikan kepada guru wali kelas X-A. kemudian diadakan rapat kelas.
Kesepakatan kelas menghendaki agar Sw tetap masuk dalam tim volley.
Adegan 3
Guru wali kelas memberikan pemahaman kepada Sw agar tidak berpikiran
negatif tentang dirinya, merasa minder dengan kondisi fisiknya. Teman
sekelas sepakat tidak akan mempersoalkan menang atau kalah dalam
pertandingan, tetapi lebih mengutamakan kekompakan dalam tim kelas.
378
LAPORAN
PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
BIMBINGAN DAN KONSELING
B. TOPIK BAHASAN / PERMASALAHAN :
Menjadi pribadi yang percaya diri
B. SPESIFIKASI KEGIATAN
1. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial
2. Jenis layanan Bimbingan : Layanan Bimbingan Kelompok
3. Jenis Kegiatan Pendukun: -
4. Fungsilayanan Bimbingan : Pemahaman, Pemeliharaan dan Pencegahan
5. Fungsi Kegiatan Penduku: -
6. Sasaran layanan : Sw Siswa kelas X-A SMA Islam Tuan
Sokolangu Gabus Pati
C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Hari, tanggal : Ahad, 28 Juni 2015
2. Waktu : 11.00 – 11.45 WIB
3. Tempat : Ruang kelas X-A SMA Islam Tuan
Sokolangu Gabus Pati
4. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan :
Dalam pelaksanaaan layanan bimbingan kelompok dengan tema menjadi
pribadi yang percaya diri, siswa tampak mengikuti kegiatan karena tema
yang disampaikan peneliti sesuai dengan permasalahan siswa.
Di awal kegiatan layanan BKp, siswa terlihat bersemangat. Peneliti
mengajak permainan untuk membuat suasana agar lebih akrab dan
hangat. Permainan yang peneliti pilih adalah langkah kaki. Cara
permainan tersebut adalah sebagai berikut:
4. Siswa berdiri melingkar, peneliti di tengah memberikan intsruksi.
5. Bila peneliti menyebut angka 1, maka siswa maju1 langkah. Bila
peneliti menyebut angkan 2, maka mundur 1 langkah. Bila peneliti
379
menyebut angka 3, maka 2 langkah ke kanan. Bila peneliti menyebut
angka 4, maka 1 langkah ke kiri.
6. Peneliti memberikan instruksi secara acak, dan bila siswa salah
melangkah maka membentuk kelompok terpisah didalam lingkaran.
Secara umum peneliti menyimpulkan layanan BKp efektif untuk
membimbing siswa yang mengahadapi permasalahan interaksi sosial
terhadap teman sebaya. Permaian tersebut dimaksudkan untuk lebih
mengakraban antar sesama siswa dan membangun rasa percaya diri.
D. EVALUASI
1. Cara-cara Penilaian :
- Mengamati keaktifan, aktivitas dan kondisi siswa selama proses
layanan,dan menanyakan tanggapan siswa setelah mengikuti layanan.
- Dengan memberi kesempatan siswa menyampaikan pendapat berkaitan
dengan materi yang disampaikan untuk melatih siswa berani berpendapat
dan menyampaikan kesan yang dirasakan.
- Untuk lebih mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang telah
dipaparkan, peneliti memberikan lembaran penilaian segera (laiseg)
kepada masing-masing siswa.
2. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian :
- Siswa memiliki tanggapan yang positif terhadap layanan yang
disampaikan baik ketika pemaparan materi, keberanian menyampaikan
pendapat, dan permainan peran/sosiodrama.
- Dari hasil tanya jawab dan diskusi mengenai materi yang diberikan
tentang cara berkomunikasi yang baik dengan teman sebaya, siswa
memahaminya.
- Dengan layanan informasi tentang menjadi pribadi yang percaya diri,
siswa diharapkan menjadi pribadi yang penuh percaya diri dalam
berteman di kelas.
- Setelah kegiatan layanann peneliti memberikan lembar laiseg. Peserta
layanan sebagian besar menulis merasa senang dengan layanan BKp.
380
Karena permasalahan tersebut berkaitan langsung dengan permasalahan
dirinya.
E.ANALISIS HASIL PENILAIAN
1. Cara-cara penilaian :
- Dengan melakukan pengamatan, observasi, diskusi, permainan peran,
serta tanya jawab dengan siswa, peneliti mengetahui keaktifan, respon
siswa dan mengetahui seberapa jauh perubahan pemahaman materi.
- Dengan adanya lembaran penilaian segera atau laiseg, peneliti dapat
mengetahui sejauh mana keberasilan layanan akan pemahaman siswa
mengenai materi layanan dan pemahaman tentang menjadi pribadi yang
percaya diri.
2. Deskripsi dan Komentar tentang hasil analisis :
- Layanan informasi dengan tema tersebut cocok untuk siswa karena sesuai
dengan permasalahannya. Layanan BKp teknik sosiodrama diharapkan
bisa mendidik siswa memiliki sikap percaya diri yang positif dan
proporsional di kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati.
- Setelah hasil laiseg dianalisis terlihat sebarapa jauh pemahaman siswa
mengenai isi layanan. Siswa mendapat pemahaman baru tentang materi
yang berkaitan dengan kepercayaan diri di kelas.
F. TINDAK LANJUT
1. Cara-cara Tindak lanjut :
- Observasi dan pengamatan siswa terlihat ada perkembangan dalam
bergaul dengan teman sebaya dalam satu kelompok bimbingan. Siswa
terlihat lebih akrab dengan teman dalam kelompok bimbingan. Hal ini
terlihat saat permainan, masing-masing siswa terlihat adanya keakraban
dan mulai saling membuka diri terhadap temannya. Bila ada temanya
yang salah dalam melangkah, mereka semua tertawa dan menunjuk
teman yang salah.
- Siswa berniat untuk memperbaiki sikapnya dan lebih percaya diri dan
tidak memikiran kekurangan fisik yang dimilikinya.
381
2. Deskripi dan komentar tentang upaya tindak lanjut :
- Observasi dapat dilakukan ketika pertemuan berikutnya dan
memperhatikan perilaku sehari-hari baik saat di dalam kelas maupun
diluar kelas, saat menghadapi permasalahan, menunjukkan
kemampuannya yang tidak berlebihan, memiliki kepeduian terhadap
orang lain, menghargai orang lain.
Pati, 28 Juni 2015
Mengetahui,
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
382
RESUME BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA
SIKLUS II PERTEMUAN 3
A. Bentuk layanan : Bimbingan Kelompok
B. Penyelenggara : Kurniawati Munfaatun
C. Sasaran (anggota) : 8 siswa kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolnagu
Gabus Pati
D. Pertemuan : 4 (kedua)
E. Lingkup pembicaraan :
1. Sifat topik : Topik tugas
2. Topik yang dibahas : Menjadi pribadi yang percaya diri
F. Anggota
Jumlah Peserta yang mengikuti kegiatan layanan 8 orang, dari kelas X-A yang
terdiri dari 2 laki-laki dan 6 perempuan; yaitu: AF, IZ, LM, PA, SM, SP, Sw,
dan VA.
G. Isi bahasan :
1. Membahas apa yang dimaksud dengan percaya diri?
Tanggapan yang muncul dari peserta layanan :
AF : Tampil apa adanya
IZ : Tidak takut tampil di depan orang lain
LM : PD
PA : Berani tampil di depan banyak orang
SM : Tidak takut salah
SP : Merasa mampu dengan dirinya
Sw : Tidak minder
VA : Berani menunjukkan kemampuannya
2. Salah satu cara menumbuhkan rasa percaya diri
AF : Tidak memikirkan kekurangan
IZ : Tampil modis, rapi
LM : Tidak takut gagal
PA : Tidak takut salah
SM : Memperhatikan penampilan
383
SP : Selalu optimis
Sw : PD
VA : Berani menunjukkan kemampuan yang dimiliki
G. Permainan : langkah kaki
Cara permainan langkah kaki adalah sebagai berikut:
1. Siswa berdiri melingkar, peneliti di tengah memberikan intsruksi.
2. Bila peneliti menyebut angka 1, maka siswa maju1 langkah. Bila peneliti
menyebut angkan 2, maka mundur 1 langkah. Bila peneliti menyebut angka
3, maka 2 langkah ke kanan. Bila peneliti menyebut angka 4, maka 1
langkah ke kiri.
3. Peneliti memberikan instruksi secara acak, dan bila siswa salah melangkah
maka membentuk kelompok terpisah didalam lingkaran.
H. Denah Duduk Peserta BKp :
PK
AF IZ
LM Sw
PA
SM
VA
SP
384
Lampiran 31
Hasil Observasi Peneliti terhadap Siswa Aspek Penelitian Siklus II
Pertemuan 3 dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap
Teman Sebaya di Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
Hari / tanggal : Ahad, 28 Juni 2015
Pukul : 11.00-11.45 WIB
Tempat : Ruang Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
No Respon
den
Aspek yang diobservasi Jum
lah
Rata-
rata
Persen
tase
Kate
gori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 AF 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,0 80% B
2 IZ 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4,1 82% B
3 LM 3 3 3 3 4 5 3 3 3 4 34 3,4 68% B
4 PA 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 37 3,7 74% B
5 SM 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 32 3,2 64% C
6 SP 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 34 3,4 68% B
7 Sw 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 39 3,9 78% B
8 VA 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 39 3,9 78% B
Jumlah 296
Rata-rata 37
Persentase 74%
Kategori B
Kriteria Observasi Peneliti pada Aspek Penelitian
Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori
5 42-50 84-100 Sangat Baik (SB)
4 34-41 68-83 Baik (B)
3 26-33 52-67 Cukup (C)
2 18-25 36-51 Kurang (K)
1 10-17 20-35 Sangat Kurang (SK)
Keterangan aspek yang diamati yaitu:
1. Mampu dan bersedia menerima tanggung jawab
2. Berpartsipasi, gembira dalam kegiatan
3. Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian
4. Senang memecahkan dan mengatasi hambatan yang mengancam
kebahagiaan
5. Mengambil keputusan dengan senang, tanpa konflik dan tanpa banyak
menerima nasehat
6. Tetap pada pilihannya sampai diyakinkan bahwa pilihannya itu sokhih
7. Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan
kegagalan
385
8. Mengetahui kapan saatnya belajar dan bermain pada satnya bermain
9. Dapat menunjukkan kasih sayang secara langsung dengan cara tepat
10. Dapat berkompromi bila menghadapi kesulitan
Pati, 28 Juni 2015
Mengetahui,
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
386
Lampiran 32
Hasil Observasi Peneliti terhadap Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 3
dalam Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa terhadap Teman Sebaya
Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama di Kelas X-A
SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
Hari / tanggal : Ahad, 24Juni 2015
Pukul : 11.00-11.45 WIB
Tempat : Ruang Kelas X-A SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
No Tahapan BKp
Nama Siswa
Catatan A
F
I
Z
L
M
P
A
S
M
S
P
S
w
V
A
I Tahap Pembentukan
b. Perasaan diterima
dan kekhusu’an
dalam berdo’a.
5 5 3 4 3 4 4 5 Pada tahap
pembentukan siswa
cukup, baik dan sangat
baik dalam aspek
pembentukan
bimbingan kelompok
dengan teknik
sosiodrama.
c. Memahami arti,
tujuan dan asas
bimbingan
kelompok.
4 5 3 4 3 3 4 4
d. Memahami cara
pelaksanaan
bimbingan
kelompok.
5 4 3 4 3 3 3 4
e. Memperkenalkan
diri dan aktif dalam
permainan.
5 5 3 4 3 4 4 4
f. Mensepakati waktu
yang telah
ditetapkan bersama.
4 4 3 4 3 4 4 4
II Tahap Peralihan
b. Kesiapan untuk
melanjutkan
kegiatan bimbingan
kelompok
4 4 3 3 3 4 4 4 Pada tahap peralihan
siswa cukup dan baik
dalam aspek kesiapan
melanjutkan kegiatan
dan memahami topik
yang akan dibahas. c. Memahami topik
yang akan dibahas
4 4 3 3 3 4 4 4
387
Lampiran 32 Lanjutan
No Tahapan BKp
Nama Siswa
Catatan A
F
I
Z
L
M
P
A
S
M
S
P
S
w
V
A
III Tahap Kegiatan
b. Kesungguhan
mengikuti
bimbingan
kelompok
4 4 3 5 3 4 4 5 Pada tahap kegiatan
siswa cukup, baik dan
sangat baik dalam
aspek kegiatan
bimbingan kelompok
teknik sosiodrama.
Dalam aspek
kesungguhan mengikuti
bimbingan dua siswa
sangat baik. dalam
aspek aktif mengikuti
selingan tiga siswa
sangat baik. dalam
aspek aktif dalam
diskusi satu siswa
sangat baik.
c. Aktif dalam
berpendapat
4 4 3 4 3 4 3 4
d. Memahami dan
membahas topik
4 4 3 4 3 4 4 4
e. Aktif mengikuti
selingan
5 5 3 4 3 4 3 5
f. Pemahaman peran 4 4 3 3 3 4 3 4
g. Pengambilan sikap 4 4 3 3 3 4 3 4
h. Aktif dalam diskusi 5 4 3 3 3 4 4 4
i. Memahami
kesimpulan
pembahasan topik
4 4 3 4 3 4 4 4
IV Tahap Pengakhiran
b. Memahami bahwa
kegiatan bimbingan
kelompok akan
berakhir
4 4 4 4 4 4 4 4 Pada tahap pengakhiran
siswa cukup dan baik
dalam aspek
pengakhiran. Dalam
aspek menyampaikan
kesan yang dirasakan
dua siswa sangat baik.
c. Aktif dalam proses
evaluasi
4 4 3 4 3 4 4 4
d. Ikut serta membahas
kegiatan lanjutan
4 4 3 4 3 3 3 3
e. Menyampaikan
kesan dirasakan
5 4 3 3 3 4 4 5
f. Khusu’ berdo’a 4 4 4 4 4 4 4 4
Jumlah 86 84 62 75 62 86 74 83 612
Rata-rata 4,3 4,2 3,1 3,8 3,1 4,3 3,7 4,1 76,5
Perentase (%) 86 84 62 75 62 86 74 83 76%
Kategori SB SB C B C SB B B B
388
Kriteria Observasi Peneliti terhadap Siswa
Nilai Interval Skor Persentase (%) Kategori
5 84 - 100 84 - 100 Sangat Baik (SB)
4 68 - 83 68 - 83 Baik (B)
3 52 - 67 52 - 67 Cukup (C)
2 36 - 51 36 - 51 Kurang (K)
1 20 - 35 20 - 35 Sangat Kurang (SK)
Pati, 28 Juni 2015
Mengetahui,
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
389
Lampiran 33
Hasil Wawancara Peneliti terhadap Guru BK Setelah Siklus II
Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama dalam Upaya Meningkatkan
Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A
SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
Hari/tanggal : Ahad, 28 Juni 2015
Tempat : Ruang BK SMA IslamTuan Sokolangu Gabus Pati
Tujuan :Memperoleh informasi tentang peningkatan interaksi sosial
terhadap teman sebaya siswa kelas X-A
No Pertanyaan Jawaban
1 Menurut pengamatan Ibu,
bagaimana komunikasi
siswa dengan teman sebaya
di kelas X-A setelah
pelaksanaan siklus II?
Menurut pengamatan saya, ada
perkembangan lebih baik berkaitan dengan
komunikasi siswa saya terhadap teman-
temannya dalam mengikuti kegiatan
bimbingan yang telah mbak laksanakan
selama ini. Komunikasinya mereka jauh
lebih baik dibanding sebelumnya. Saya
senang mbak mau membantu kami dalam
menangani masalah yang berkaitan dengan
interaksi sosial di kelas X-A ini.
2 Menurut pengamatan Ibu,
bagaimana perilaku siswa
terhadap teman sebaya di
kelas X-A selama mengikuti
bimbingan kelompok
dengan teknik sosiodrama?
Menurut pengamatan saya, mereka sudah
banyak berubah. Anak-anak yang mengikuti
bimbingan kelompok dengan teknik
sosiodrama yang mbak laksanakan sudah
mulai terbuka dan terbangun komunikasi
terhadap teman-temannya di kelas lebih
baik. Saya mengamati perkembangan anak-
anak yang pada awal kegiatan mereka malu-
malu, saling diam meskipun terhadap
temannya sendiri, sekarang mereka lebih
ramah terhadap temannya. Setelah kegiatan
mereka sudah mau bercanda ria sesama
temannya. Saya berharap sikap dan prilaku
mereeka yang sekarang sudah membaik, ini
berdampak positif terhadap hasil belajar
disekolah. Saya berharap dengan dimulai
dari komunikasi dan perilaku yang positif
akan berdampak positif pula dalam belajar
mereka.
390
Lampiran 33 Lanjutan
No Pertanyaan Jawaban
3
Menurut pengamatan Ibu,
bagaimana sosialisasi siswa
terhadap teman sebaya di
kelas X-A?
Menurut pengamatan saya, anak-anak
sosialisasinya sudah bagus dibanding
kemarin sebelum diadakan layanan
bimbingan kelompok. Mereka terlihat lebih
terbuka dan bersosialisasi terhadap sesama
temannya. Mereka akhirnya memahami
pentingnya sosialisasi terhadap sesama
teman di kelas. Mereka memahami bahwa
bersaing dalam prestasi tidak berarti saling
menjaga jarak terhadap teman di kelas.
4 Menurut pengamatan Ibu,
bagaimana sikap siswa
dalam mengahadapi
kesulitan?
Saya rasa dalam mengahdapi kesulitan ada
perubahan yang sanagt bagus. Dalam
menghadapi kesulitan saya rasasudah
berkembang lebih baik. Karena diantara
anak-anak yang mengikuti bimbingan
kelompok ini, ada yang sering panik dan
kebingungan, saat menghadapi kesulitan.
Alhamdulillah, saya rasa ini dampak positif
dari mengikuti kegiatan akhirnya dia berani
mengambil keputusan dan yakin pilihannya
benar.
Pati, 28 Juni 2015
Mengetahui,
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrum S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101
391
Lampiran 34
Hasil Wawancara Peneliti terhadap Siswa Setelah Siklus II
Bimbingan Kelompok dengan Teknik Sosiodrama dalam Upaya
Meningkatkan Interaksi Sosial terhadap Teman Sebaya di Kelas X-A
SMA Islam Tuan Sokolangu Gabus Pati
Hari/tanggal : Ahad, 28 Juni 2015
Responden : AF
Tempat : Ruang BK SMA IslamTuan Sokolangu Gabus Pati
Tujuan :Memperoleh informasi tentang peningkatan interaksi sosial
terhadap teman sebaya siswa kelas X-A
No. Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana anda
mengartikan pentingnya
pertemanan di sekolah?
Menurut saya teman sangat penting dalam hidup
saya. Terutama teman di kelas X-A di sekolah
ini. Dengan memiliki banyak teman, kita akan
mudah dalam belajar. Setelah mengikuti
bimbingan kelompok dengan bermain peran ini,
saya jadi tahu. Kita tidak boleh hanya
membutuhkan teman saat butuh saja. Tapi kita
harus saling memahami teman. Dengan
memahami teman, teman juga akan memahami
kita. Kalau kita baik terhadap teman, secara
otomatis teman akan baik terhadap kita.
2 Menurut anda, bagaimana
peran teman dalam belajar
di sekolah atau dalam
kehidupan sehari-hari?
Menurut saya, peran teman dalam belajar sangat
penting. Bersama teman kita bisa belajar
bersama. Agar kalau menghadapi kesulitan
belajar bisa saling membantu. Saya rasa itu lebih
baik dari pada belajar sendiri-sendiri. Saya
berpikir bersaing dalam prestasi bukan berarti
kita harus individu dalam belajar. Justru dengan
beljar bersama teman, kalau kita mengahdapi
kesulitan atau lupa ada teman yang membantu
dan mengingatkan.
3 Bagaimana cara anda
dalam bersosialisasi
terhadap teman sebaya di
kelas?
Setelah mengikuti bimbingan kelompok dengan
teknik sosiodrama ini, saya bertekad merubah
sikap saya selama ini. Saya akan bersikap baik
terhadap semua teman. Saya sadar cara
bersosialisasi selama ini kurang tepat dan itu
perlu saya perbaiki agar kedepannya saya lebih
baik. terhadap teman kita harus bisa menjaga
sikap dan prilaku. Dalam berbicara juga harus
lebih hati-hati agar kita tiddak menyinggung dan
menyakiti hati teman.
392
Lampiran 34 Lanjutan
No. Pertanyaan Jawaban
4. Bila anda mengalami
kesulitan dalam
berinteraksi sosial terhadap
teman sebaya, hal apa yang
akan Anda lakukan?
Saya berusaha untuk lebih bisa koreksi diri, apa
yang salah pada diri saya. Saya sadar, saya
kurang disenangi dalam pergaulan bersama
teman-teman di kelas. Saya senang mendapatkan
pengarahan dan akan menerapkan apa yang telah
saya dapat dari bimbingan kelompok ini dalam
kehidupan saya, misalnya: kurang peduli dengan
kesedihan teman, membenci salah satu teman.
Hal itu harus dihilangkan dari pikiran. Sehingga
sesama teman kita saling menyayangi.
5. Menurut anda, apa saja
faktor penyebab
kurangmya interaksi sosial
terhadap teman sebaya?
Menurut saya, faktor penyebab kurangnya
interaksi sosial terhadap teman sebaya adalah
dari diri orang itu sendiri, misalnya terlalu
pendiam, tersinggungan, sombong, juga di
sebabkan dari lingkungan tempat tinggal. Saya
senang dengan kegiatn ini, saya berterima kasih
diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan
bimbingan kelompok dan mendapatkan
pehamanan baru yang sangat bermanfaat bagi
saya.
Kesimpulan / catatan :
Berdasarkan hasil wawancara setelah siklus II, dapat disimpulkan bahwa siswa
sudah memahami pentingnya interaksi sosial terhadap teman sebaya di kelas. Siswa
merasa senang mendapatkan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dan
berusaha menerapkan pemahaman baru yang telah diperolehnya dalam bimbingan
kelompok dalam kehidupan sehari-hari terhadap teman sebaya di kelas khususnya,
di sekolah dan lingkungan tempat tinggal siswa.
Pati, 28 Juni 2015
Kolaborator Peneliti
Dwi Kusumaningrun, S. Pd. Kurniawati Munfaatun
NIY. 220098 NIM. 2011 31 101