Labeling Kel 3.doc
-
Upload
dhienha-dhienhud -
Category
Documents
-
view
719 -
download
8
Transcript of Labeling Kel 3.doc
LAPORAN PRAKTIKUM PENILAIAN MUTU MAKANAN
ANALISIS UJI LABELING
MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI)
BISKUIT BAYI PROMINA DAN MILNA
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengawasan Mutu Makanan
Yang dibimbing oleh Ibu Ir. Astutik Pudjirahaju, M.Si
Tingkat III-A
Oleh Kelompok 3:
1. Aldina Ayu Anggraini (1003000001)
2. Kristian Adi Wicaksono (1003000017)
3. Nisa Hilmi Ulinnuha (1003000025)
4. Titis Dwi Larasati (1003000034)
5. Amanda Nurqisthy (1003000043)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI
MALANG
2012
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum terdapat 4 masalah utama keamanan pangan di
Indonesia yaitu masih banyak ditemukan pangan yang tidak memenuhi
persyaratan kesehatan, banyak ditemukan kasus penyakit dan keracunan
pangan yang belum dilaporkan, Masih rendahnya tanggung jawab dan
kesadaran produsen serta distributor tentang keamanan pangan yang
diproduksi / diperdagangkannya dan masih kurangnya kepedulian dan
pengetahuan konsumen terhadap keamanan pangan (Budi Cahyono dalam
Food Safety. Dewasa ini kasus keamanan pangan di Indonesia semakin
meningkat.
Kurikulum Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan mencantumkan 44
kompetensi yang harus dicapai oleh para Lulusan Program Studi Diploma III
bidang Gizi, salah satu diantaranya adalah kompetensi Mengawasi/menyelia
masalah keamanan pangan dan sanitasi dalam penyelenggaraan makanan
(industri pangan). Kompetensi tersebut salah satunya diaplikasikan melalui
praktek analisis periklanan dan pelabelan pada produk makanan komersial,
yang dalam penelitian ini praktikan melakukan uji labeling pada produk bubur
bayi instan (Milna dan SUN) dan membandingkannya dengan Standar
Nasional Indonesia (SNI) serta codex yang terkait dengan produk bubur bayi
instan sebagai makanan pendamping ASI.
Pada tahun 1996 pemerintah mengeluarkan UU No. 7 tahun 1996
tentang pangan, dalam Bab IV diatur tentang label dan iklan pangan, yang
terdiri atas pasal 30 sampai 35. UU tersebut merupakan harapan baru bagi
konsumen untuk memperoleh hak atas informasi (UU Pangan, 1996).
Label makanan merupakan tanda berupa tulisan, gambar,
kombinasi keduanya atau bentuk pernyataan lain yang disertakan pada wadah
atau pembungkus makanan, ditempelkan pada produk sebagai keterangan atau
penjelasan tentang makanan dan sebagai petunjuk keamanan makanan
tersebut. Label makanan harus mencantumkan nilai gizi yaitu nilai gizi
makanan yang diperkaya, nilai gizi makanan diet serta makanan lain yang
ditetapkan oleh menteri kesehatan yang mencakup jumlah energi, protein,
lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral atau kadar komposisi tertentu (K3LH,
2006).
Tulisan pada label makanan seharusnya mengikuti kaidah serta
peraturan yang telah ditetapkan. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, label
harus dapat memberikan informasi yang tidak menyesatkan mengenai sifat,
bahan kandungan, asal, daya tahan, nilai, atau kegunaannya. Label harus jelas
dan berisi keterangan yang lengkap serta mudah dibaca. Hanya saja,
mengingat label juga berfungsi sebagai iklan, disamping sudah menjadi sifat
manusia untuk mudah jatuh dalam kekhilafan dengan berbuat “kecurangan”
baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, maka perlu dibuat rambu-
rambu yang mengatur. Dengan adanya rambu-rambu ini diharapkan fungsi
label dalam memberi “rasa aman” pada konsumen dapat tercapai (Tejasari,
2005). Sehingga analisa label diperlukan untuk membantu konsumen dalam
memilih produk yang tepat dan benar.
Bubur merupakan salah satu makanan pendamping ASI yang dapat
menambah asupan energi dan zat gizi bagi bayi dan balita. Dipasaran banyak
beredar berbagai merk dagang dengan berbagai varian rasa. Publikasi yang
dilakukan oleh produsen dikemas sedemikian rupa sehingga dapat menarik
perhatian konsumen. Demikian pula pada pengemasan yang dilakukan pada
produk tersebut.
Banyaknya pangan yang beredar di masyarakat tanpa
mengindahkan ketentuan tentang percantuman label dinilai sudah meresahkan
konsumen. Perdagangan pangan yang kedaluarsa, pemakaian bahan pewarna
yang tidak diperuntukan bagi pangan atau perbuatan – perbuatan lain yang
akibatnya sangat merugikan masyarakat, bahkan dapat mengancam kesehatan
dan keselamatan jiwa manusia, tertama bagi anak – anak yang umumnya
tertarik pada iklan-iklan dan label-label yang menarik dari makanan.
B. Rumusan Masalah
Apakah label yang terdapat pada kemasan produk bubur bayi instan (SUN,
Promina dan Milna) sudah sesuai dengan aturan permenkes dan codex?
C. Tujuan
Menganalisa label, komposisi bahan makanan, isi netto, nama dan alamat
perusahaan, nomor pendaftaran, kode produksi, tanggal kadaluarsa, nilai gizi,
petunjuk penggunaan, petunjuk penyimpanan, serta periklanan pada bubur
bayi instan SUN, Promina dan Milna.
D. Manfaat
Membantu memberikan informasi kepada konsumen tentang kecermatan
memilih produk bubur bayi instan berdasarkan analisa labeling pada kemasan.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Identifikasi Produk
1. Bubur Bayi Milna
Nama Makanan/Merk Dagang
milna ayam bayam Gambar 1. Bagian Utama Pelabelan
Komposisi Beras Putih, Pati Jagung, Tepung Ayam, Konsentrat Protei Wei, Minyak Nabati, Maltodekstrin, Gula, Bubuk Jagung Manis, Perisa Jagung Manis, Bubuk Ayam, Perisa Ayam, Lesitin Kedelai, Mineral dan Vitamin
Gambar 2. Komposisi Bahan
Isi Netto 120 gr -
Nama dan Alamat Pabrik/Importir
PT. sanghiang perkasa Jakarta 13910 Indonesia kalbe
No Pendaftaran BPOM RI MD 810109096272
Kode Produksi 12w0304ac
Tanggal Kedaluarsa 7 maret 2014 05:42:57
Petunjuk dan Cara Penyimpanan
- -
Petunjuk dan Cara Penggunaan
Gambar 3. Petunjuk dan Cara Penggunaan
ilai Gizi Gambar 4. Informasi Nilai Gizi
Pernyataan Khusus Untuk bayi 6 bulan+ teruji menambah berat badan bayi , extra energi, tinggi protein, rendah laktosa, mudah dicerna dan diserap, “pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai dengan bayi berumur 6 bulan dan dianjurkan sampai anak berusia 2 tahun”
Nilai Gizi Produk bubur bayi Milna
INFORMASI NILAI GIZITakaran Saji : 250 mlJumlah sajian per Kemasan: 1Jumlah per SajianEnergi Total 130 kkal Energi dari Lemak : 0 kkal
% AKG*Lemak Total 0 g 0 %Protein 0 g 0 %Karbohidrat Total 33 g 11 % Serat Pangan 2 g 7 % Gula 20 gNatrium 55 mg 2 %Kalium 105 mg 2 %
Vitamin A 60 %Vitamin C 115 %Vitamin B1 10 %Vitamin B2 8 %Vitamin B3 6 %Vitamin B6 15%*Persen AKG berdasarkan kebutuhan Energi 2000 kkal. Kebutuhan Energi Anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah
2. Bubur bayi SUN
Nama Makanan/Merk Dagang SUN Bubur Susu Bergizi (Beras Merah)
Komposisi Beras, Beras merah, Gula, Kacang Merah, Tepung Susu Skim, Minyak Nabati (Mengandung antioksidan L-Askorbil Palmitat dan Alfa Tokoferol), Frukto oligosakarida, Lisin, Premiks Vitamin, Premiks Mineral, dan DHA (Mengandung Campuran antioksidan tokoferol, L-Askorbil Palmitat)
Isi Netto 120 gr -
Nama dan Alamat Pabrik/Importir
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Bandung 40553, Indonesia
-
No Pendaftaran BPOM RI MD 810110030188
-
Kode Produksi 14:33 S2 -
Tanggal Kedaluarsa 20 Desember 2013 -
Petunjuk dan Cara Penyimpanan
“Beli bungkusan yang masih utuh, tutup kembali setelah dibuka, simpan ditempat sejuk dan kering, jangan digunakan bila terjadi perubahan bau, rasa, dan warna”
-
Petunjuk dan Cara Penggunaan
Masukkan 6 sdm bubur SUN kedalam mangkuk bersih sesuai petunjuk pemberian
Tuangkan 1 gls susu hangat atau air masak hangat ke dalam mangkuk
Aduk hingga rata hingga siap dihidangkan
Nilai Gizi (Terlampir)
Pernyataan Khusus Makanan Pendamping ASI untuk 6 bulan ke Atas.
-
3. Bubur Bayi Promina
Nama Makanan/Merk Dagang
Promina Bubur Bayi Bergizi (Beras Merah)
Komposisi beras, beras merah, gula, kacang merah, tepung susu skim, minyak nabati (mengandung antioksidan L-Askorbil palmitat dan Alfa Tokoferol), frukto oligosakarida, lysine, premiks vitamin, premiks mineral dan DHA (mengandung campuran antioksidan, tokoferol, L-Askorbil palmitat)
Isi Netto 120 gr
Nama dan Alamat Pabrik/Importir
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Bandung 40553, Indonesia
No Pendaftaran BPOM RI MD 810110030138
-
Kode Produksi M7 007
Tanggal Kedaluarsa 12 April 2014 -
Petunjuk dan Cara Penyimpanan
“Beli bungkusan yang masih utuh, tutup kembali setelah dibuka, simpan ditempat sejuk dan kering, jangan digunakan bila terjadi perubahan bau, rasa, dan warna”
-
Petunjuk dan Cara Penggunaan
Tuang 40 gr (5sdm) Promina Bubur Bayi bergizi ke dalam mangkok bersih
Tambah 200 ml air masak hangat
Aduk hingga rata & siap untuk dihidangkan
Nilai Gizi (Terlampir)
Pernyataan Khusus Makanan Pendamping ASI untuk usia 6 – 24 bulan
B. Pembahasan
1. Label
Menurut Codex Food Labelling tahun 2007, yang disebut sebagai label
adalah suatu bentuk label, merek, tanda yang dapat menggambarkan atau
mendeskripsikan suatu produk, yang tertera pada kemasan produk tersebut.
Menurut Permenkes (1978) pasal 8, Bagian utama pelabelan harus
mencantumkan Nama makanan dan/atau merk dagang, isi netto atau netto,
serta nomor pendaftran. Pasal 9 dalam Permenkes (1978), menyebutkan
bahwa bagian utama dalam pelabelan harus cukup luas untuk mencantunkan
hal-hal yang disebutkan dalam pasal 8 dengan teratur atau tidak berdesak-
desakkan, sehingga terang, jelas, tidak dikaburkan oleh gambar atau hiasan,
serta bagian utama pelabelan tidak boleh menggunakan latar belakang yang
dapat mengaburkan tulisan-tulisan yang dimaksudkan dalam pasal 8.
Disamping itu, pasal 10 juga menyebutkan bahwa bagian utama dalam
pelabelan harus ditempatkan pada sisi wadah atau pembungkus makanan
yang paling mudah dilihat. Pada produk bubur bayi yamg kami amati yaitu:
a. Bubur bayi Milna:
Bubur bayi instan ini telah menyertakan bagian utama pelabelan
yaitu nama makanan, isi netto, serta nomor pendaftaran. Ketiga
ketentuan pelabelan tersebut telah ditetapkan dalam Permenkes
(1978). Bagian utama dalam pelabelan dalam produk ini telah
memenuhi syarat, ketentuan tersebut dapat dilihat pada gambar 1.
pada poin identifikasi, tulisan pada produk bubur bayi Milna juga
telah sesuai dengan permenkes tersebut yaitu pernytaan harus
ditulis dengan jelas, sehingga mudah dilihat, serta ukuran huruf
dan angka yang digunakan pada pelabelan produk tersebut telah
sesuai dengan peraturan yang berlaku, yaitu pada permenkes
tahun 1978.
b. Bubur bayi SUN
Pada kemasan bubur bayi instan ini telah menyertakan bagian
utama labeling yang ditentukan dalam permenkes 1978. Yaitu telah
menyertakan nama makanan, isi netto, serta nomor pendaftaran.
Pada gambar 2, terlihat bahwa penulisan bubur SUN tertulis
dengan jelas, menggunakan huruf besar, serta mudah terlihat.
Dengan demikian, penulisan labeling pada kemasan bubur SUN
telah memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh permenkes 1978.
c. Bubur bayi Promina
Pada kemasan bubur bayi instan ini telah menyertakan bagian
utama labeling yang ditentukan dalam permenkes 1978. Yaitu
telah menyertakan nama makanan, isi netto, serta nomor
pendaftaran. Pada tabel 3, terlihat bahwa penulisan bubur Promina
tertulis dengan jelas, menggunakan ukuran huruf yang besar, serta
mudah terlihat. Dengan demikian, penulisan labeling pada
kemasan bubur Promina telah memenuhi syarat yang telah
ditentukan oleh permenkes 1978.
Maka, secara keseluruhan produk Bubur bayi Milna, Promina, dan
SUN telah melakukan pelabelan yang sesuai dengan ketentuan menurut
Codex Food Labelling tahun 2007 maupun Permenkes RI (1978) dimana
dalam pelabelan menyertakan :
a. Nama makanan dan/atau merk dagang
Menurut Permenkes RI (1978) tentang label dan periklanan
makanan, menyebutkan bahwa Merk dagang adalah tanda yang
dipakai untuk membedakan makanan yang diperniagakan oleh
seseorang atau badan dari makanan yang diperniagakan oleh orang
atau badan lain.
Pada produk bubur bayi instan yang kami amati, memiliki
merk dagang dengan nama:
1. MILNA, produk tersebut memiliki nama yang singkat serta di
tulis dengan huruf capital sehingga mudah diingat oleh
konsumen. Logo serta gambar yang ada pada produk milna
sudah sesuai dengan sifat serta kegunaan makanan tersebut.
2. SUN, produk tersebut memiliki nama yang singkat sehingga
mudah diingat oleh konsumen. Serta penulisannya mengunakan
huruf capital yang mudah dilihat oleh konsumen. Logo serta
gambar yang terdapat pada kemasan SUN menggambarkan sifat
dan kegunaan dari produk tersebut. Pada label tersebut, terdapat
gambar bayi yang menandakan bahwa bubur tersebut untuk
bayi. Pada kemasan tersebut juga terlihat gambar beras merah
yang menandakan bahwa bubur bayi tersebut terbuat dari bahan
dasar beras merah.
3. Promina, produk tersebut memiliki nama yang singkat sehingga
mudah diingat oleh konsumen. Serta penulisannya mengunakan
ukuran huruf besar yang mudah dilihat oleh konsumen. Logo
serta gambar yang terdapat pada kemasan Promina
menggambarkan sifat dan kegunaan dari produk tersebut. Pada
label tersebut, terdapat gambar bayi yang menandakan bahwa
bubur tersebut untuk bayi. Pada kemasan tersebut juga terlihat
gambar beras merah yang menandakan bahwa bubur bayi
tersebut terbuat dari bahan dasar beras merah.
Hal ini sesuai dengan pernyataan permenkes RI (1978)
pada pasal 2 bahwa kalimat, kata-kata, tanda, nama, lambang,
logo, gambar, dan sebagainya yang terdapat pada label dan iklan
harus sesuai dengan asal, sifat, isi, komposisi, mutu, atau
kegunaan makanan. Penulisan kedua merk dagang tersebut,
sesuai dengan ketentuan permenkes serta codex yang
menyatakan bahwa tidak mudah lepas, luntur karena air atau
lekang karena air, gosokan atau pengaruh sinar matahari. Nama
makanan yaitu bubur bayi, dimana disertakan pada kemasan
produk yang terletak pada bawah merk dagang Milna dan SUN
telah sesuai dengan ketentuan dalam permenkes RI pasal 14
yaitu nama makanan harus menunjukkan sifat dan/atau keadaan
makanan yang sebenarnya.
b. Komposisi
Komposisi adalah bahan penyusun atau komponen yang tidak
disebutkan jumlahnya harus dicantumkan pada pelabelan dalam daftar
komposisi secara berurutan dimulai dari bahan penyusun atau
komponen yang paling besar jumlahnya, kecuali untuk vitamin dan
mineral (Permenkes, 1978).
Pada produk bubur bayi Milna telah menyertakan komposisi
dalam pelabelannya, dimana susunan bahan komposisi juga telah
sesuai dengan definisi komposisi menurut Permenkes yaitu daftar
komposisi diurutkan mulai dari bahan dengan jumlah yang paling
besar sampai bahan yang terkecil yaitu vitamin dan mineral, adapun
komposisi dari produk bubur bayi Milna adalah Beras Putih, Pati
Jagung, Tepung Ayam, Konsentrat Protein Wei, Minyak Nabati,
Maltodekstrin, Gula, Bubuk Jagung Manis, Perisa Jagung Manis,
Bubuk Ayam, Perisa Ayam, Lesitin Kedelai, Mineral dan Vitamin.
Namun, penulisan komposisi dari vitamin serta mineral tidak diuraikan
secara rinci dan jelas, mineral dan protein apa saja yang digunakan,
menurut golongannya pada daftar komposisi produk tersebut.
Pada produk bubur bayi SUN telah menyertakan komposisi
dalam pelabelannyan, penulisan susunan komposisi tersebut diurutkan
dari bahan makanan yang paling besar hingga bahan makanan yang
paling kecil dengan susunan terdiri dari Beras, Beras merah, Gula,
Kacang Merah, Tepung Susu Skim, Minyak Nabati (Mengandung
antioksidan L-Askorbil Palmitat dan Alfa Tokoferol), Frukto
oligosakarida, Lisin, Premiks Vitamin, Premiks Mineral, dan DHA
(Mengandung Campuran antioksidan tokoferol, L-Askorbil Palmitat).
Dengan demikian, penulisan komposisi pada kemasan bubur bayi SUN
telah sesuai dengan definisi komposisi menurut Permenkes yaitu daftar
komposisi diurutkan mulai dari bahan dengan jumlah yang paling
besar sampai bahan yang terkecil yaitu vitamin dan mineral.
Pada produk bubur bayi Milna telah menyertakan komposisi
dalam pelabelannya, dimana susunan bahan komposisi juga telah
sesuai dengan definisi komposisi menurut Permenkes yaitu daftar
komposisi diurutkan mulai dari bahan dengan jumlah yang paling
besar sampai bahan yang terkecil yaitu beras, beras merah, gula,
kacang merah, tepung susu skim, minyak nabati (mengandung
antioksidan L-Askorbil palmitat dan Alfa Tokoferol), frukto
oligosakarida, lysine, premiks vitamin, premiks mineral dan DHA
(mengandung campuran antioksidan, tokoferol, L-Askorbil palmitat).
Ketiga produk makanan bayi instan telah mencantumkan bahan
makanan yang digunakan dalam membuat produk makanan bayi
instan, Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 79/Menkes/Per/XII/75
tentang Label dan Periklanan Makanan menyebutkan bahwa daftar
lengkap Ingredients penyusun makanan termasuk bahan tambahan
makanan harus dicantumkan pada label dengan urutan menurun mulai
dari bagian yang terbanyak kecuali vitamin dan mineral.
c. Isi netto atau netto
1. Netto pada produk bubur bayi Milna adalah sebesar 120 gram,
penulisan netto telah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
RI No. 79/Menkes/Per/XII/75 tentang Label dan Periklanan
Makanan serta Codex (2007), yang menyatakan bahwa isi netto
harus dinyatakan dalam ukuran metrik, yaitu makanan dengan
ukuran bobot untuk makanan padat.
2. Netto pada produk bubur bayi SUN adalah sebesar 120 gram
dengan penulisan dalam ukuran bobot. Dengan demikian,
penulisan netto pada produk ini telah sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 79/Menkes/Per/XII/75 tentang Label
dan Periklanan Makanan serta Codex (2007).
3. Netto pada produk bubur bayi Promina adalah sebesar 120 gram
dengan penulisan dalam ukuran bobot. Dengan demikian,
penulisan netto pada produk ini telah sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 79/Menkes/Per/XII/75 tentang Label
dan Periklanan Makanan serta Codex (2007).
d. Nama dan alamat perusahaan yang memproduksi atau mengedarkan
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
79/Menkes/Per/XII/75 tentang Label dan Periklanan Makanan, nama
dan alamat perusahaan yang memproduksi harus ditulis dengan,
menyebutkan nama, tempat, atau kota dari negara asal. Nama dan
alamat perusahaan yang memproduksi atau mengedarkan produk
bubur bayi yang kami amati adalah sebagai berikut:
1. Alamat perusahaan dari produk bubur bayi Milna adalah PT.
sanghiang perkasa Jakarta 13910 Indonesia. Penulisan nama
dan alamat perusahaan telah sesuai dengan ketentuan dalam
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 79/Menkes/Per/XII/75
2. Alamat perusahaan dari produk bubur bayi SUN dan Promina
adalah PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Bandung
40553, Indonesia. Penulisan nama dan alamat perusahaan
tersebut telah sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 79/Menkes/Per/XII/75
e. Nomor pendaftaran
1. Nomor pendaftaran dari produk bubur bayi milna adalah BPOM RI
MD 810109096272, nomor pendaftaran telah dicantumkan sesuai
dengan peraturan yang berlaku, dimana kode MD dalam kode
produksi tersebut menyatakan bahwa produk tersebut adalah untuk
makanan dalam negeri.
2. Nomor pendaftaran dari produk bubur bayi SUN adalah BPOM RI
MD 810110030188, nomor pendaftaran telah dicantumkan sesuai
dengan peraturan yang berlaku, dimana kode MD dalam kode
produksi tersebut menyatakan bahwa produk tersebut adalah untuk
makanan dalam negeri.
3. Nomor pendaftaran dari produk bubur bayi Promina adalah
BPOM RI MD 810110030138, nomor pendaftaran telah
dicantumkan sesuai dengan peraturan yang berlaku, dimana kode
MD dalam kode produksi tersebut menyatakan bahwa produk
tersebut adalah untuk makanan dalam negeri.
f. Kode Produksi
Kode produksi dari produk bubur bayi ini telah sesuai pada
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 79/Menkes/Per/XII/75 tentang
Label dan Periklanan Makanan yaitu kode produksi harus dicantumkan
pada pelabelan, wadah atau pembungkus sedemikian rupa, sehingga
cepat dan mudah dilihat. Pencantuman kode produksi dalam produk
bubur bayi Milna, SUN, Promina berada pada atas wadah, sehingga
memudahkan konsumen untuk melihat kode produksi. Kode produksi
dalam produk ini adalah gabungan dari angka serta huruf yaitu pada
Milna adalah 12w0304ac, pada SUN adalah 14:33 S2, serta pada
Promina M7 007.
g. Tanggal Kadaluarsa
1. Tanggal kadaluarsa pada produk bubur bayi Milna telah
dicantumkan pada tempat yang mudah untuk dilihat oleh
konsumen, sehingga tidak mengecoh konsumen, yaitu berada pada
sisi atas kemasan dari produk. Tanggal kadaluarsa tersebut disertai
dengan waktu atau jam batas waktu kadaluarsa, yaitu 7 maret 2014
05:42:57. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI
No. 79/Menkes/Per/XII/75 bahwa tanggal kadaluarsa wajib
dicantumkan dalam produk makanan bayi.
2. Tanggal kadaluarsa pada produk bubur bayi SUN tecantum pada
bagian atas kemasan. Tanggal kadaluarsa tersebut adalah 20
Desember 2013. Dengan demikian produk tersebut tidak mengecoh
konsumen dan memberikan informasi yang benar sehingga
konsumen mengerti akan waktu kelayakan pengkonsumsian bubur
tersebut. Walaupun pada tangal kadaluarsa tersebut tidak
dicantumkan waktu, namun telah memenuhi ketentuan Peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 79/Menkes/Per/XII/75 bahwa tanggal
kadaluarsa wajib dicantumkan dalam produk makanan bayi.
3. Tanggal kadaluarsa pada produk bubur bayi Promina tecantum
pada bagian atas kemasan. Tanggal kadaluarsa tersebut adalah 12
April 2014. Dengan demikian produk tersebut tidak mengecoh
konsumen dan memberikan informasi yang benar sehingga
konsumen mengerti akan waktu kelayakan pengkonsumsian bubur
tersebut. Walaupun pada tangal kadaluarsa tersebut tidak
dicantumkan waktu, namun telah memenuhi ketentuan Peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 79/Menkes/Per/XII/75 bahwa tanggal
kadaluarsa wajib dicantumkan dalam produk makanan bayi.
h. Nilai Gizi
1. Nilai gizi dalam produk bubur bayi milna telah sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 79/Menkes/Per/XII/75, bahwa
harus dicantumkan pada pelabelan dengan menjelaskan jumlah
protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, kalori dan/atau kadar
komponen tertentu. Informasi tentang nilai gizi dapat dilihat pada
poin identifikasi produk, dimana didalamnya telah lengkap tertulis
sampai perbandingan persentase dari AKG. Selain itu Kadar total
natrium tidak lebih dari 200 mg/100 gram dihitung terhadap siap
santap, untuk produk bubur bayi milna telah sesuai dengan
ketentuan tersebut yaitu sebesar 55 mg, sehingga produk ini sesuai
dengan ketentuan sebagai makanan bayi.
2. Pada produk bubur bayi SUN nilai gizi dicantumkan sesuai dengan
ketentuan pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
79/Menkes/Per/XII/75, yaitu menjelaskan jumlah protein, lemak,
karbohidrat, vitamin, mineral, kalori dan/atau kadar komponen
tertentu. Informasi tentang nilai gizi dapat dilihat pada poin 2
identifikasi produk, dimana didalamnya telah lengkap tertulis
sampai perbandingan persentase dari AKG.
3. Pada produk bubur bayi Promina nilai gizi dicantumkan sesuai
dengan ketentuan pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
79/Menkes/Per/XII/75, yaitu menjelaskan jumlah protein, lemak,
karbohidrat, vitamin, mineral, kalori dan/atau kadar komponen
tertentu. Informasi tentang nilai gizi dapat dilihat pada poin 2
identifikasi produk, dimana didalamnya telah lengkap tertulis
sampai perbandingan persentase dari AKG.
i. Petunjuk Penggunaan
1. Pada produk bubur bayi milna, merupakan produk yang termasuk
dalam jenis makanan yang memerlukan penyiapan sebelum
digunakan, maka pada pelabelan produk makanan harus
dicantumkan cara penyiapan dan atau penggunaannya. Petunjuk
pengunaan tercantum jelas dalam kemasan produk milna ini, yaitu:
Tuangkan air panas (± 75oC) ke dalam mangkuk bersih
Campurkan bubuk milna bubur bayi
Aduk hingga rata
Sajikan hangat-hangat
2. Pada produk bubur SUN terdapat petunjuk penggunaan, sehingga
konsumen mendapatkan informasi yang jelas tentang penggunaan
bubur tersebut. Prosedur penggunaan tersebut adalah sebagai
berikut:
Masukkan 6 sdm bubur SUN kedalam mangkuk bersih sesuai
petunjuk pemberian
Tuangkan 1 gls susu hangat atau air masak hangat ke dalam
mangkuk
Aduk hingga rata hingga siap dihidangkan
3. Pada produk bubur SUN terdapat petunjuk penggunaan, sehingga
konsumen mendapatkan informasi yang jelas tentang penggunaan
bubur tersebut. Prosedur penggunaan tersebut adalah sebagai
berikut:
Tuang 40 gr (5sdm) Promina Bubur Bayi bergizi ke dalam
mangkok bersih
Tambah 200 ml air masak hangat
Aduk hingga rata & siap untuk dihidangkan
j. Petunjuk Penyimpanan
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
79/Menkes/Per/XII/75, cara penyimpanan harus dicantumkan pada
pelabelan bagi makanan yang memerlukan penyimpanan secara khusus
yaitu pada produk olahan dari susu.
1. Dalam produk bubur bayi milna, tidak ada petunjuk dari
penyimpanan. Sehingga konsumen akan merasakan dipersulit
dengan cara penyimpanan.
2. Pada produk bubur bayi SUN, terdapat produk penyimpanan yang
dapat membentu konsumen untuk mengetahui cara menyimpan
produk tersebut dengan benar, adapun prosedur penyimpanan
tersebut adalah “Beli bungkusan yang masih utuh, tutup kembali
setelah dibuka, simpan ditempat sejuk dan kering, jangan
digunakan bila terjadi perubahan bau, rasa, dan warna”
3. Dalam produk bubur bayi Promina, tidak ada petunjuk dari
penyimpanan. Sehingga konsumen akan merasakan dipersulit
dengan cara penyimpanan.
Dari kesepuluh ketentuan pelabelan, menurut Keputusan Direktur
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan nomor : 02240/B/SK/VII/91
pelabelan yang wajib antara lain :
Nama produk
Daftar Komposisi bahan
Nilai Gizi
Petunjuk dan cara penyiapan dan penggunaan
Tanggal Kadaluarsa
Cara Penyimpanan
2. Tulisan atau pernyataan khusus (Klaim)
Menurut Kepdirjen POM (1991), menyatakan bahwa, pernyataan
manfaat khusus mengenai fisiologis atau terapi dibagi dalam 3 golongan,
yaitu :
Pernyataan tentang gizi atau makanan sebagai sumber energi, vitamin,
dan mineral.
Pernyataan tentang kondisi (obesitas) dan penyakit tertentu.
Pernyataan tentang menyehatkan/menguatkan (tonik) dan memulihkan
kesehatan (restorative).
Dari ketiga pernyataan tersebut, produk bubur bayi milna termasuk
dalam pernyataan tentang gizi, dimana pernyatan tersebut menyebutkan
tentang makanan sebagai sumber energi, vitamin, dan mineral. Sedangkan
yang dimaksud, perntayaan gizi atau klaim gizi adalah bentuk-bentuk
pemaparan yang berisi pernyataan, saran, atau implikasi atas karakteristik
zat-zat gizi pada produk pangan, dimana pada produk bubur bayi ini
mengindikasikan perbandingan kandungan zat gizi. Pernyataan yang ada
dalam produk bubur bayi milna ini antara lain :
teruji menambah berat badan bayi
ekstra energi
tinggi protein
rendah laktosa
mudah dicerna dan diserap
Produk bubur bayi milna tersebut menyebutkan bahwa, bubur
termasuk dalam makanan tinggi protein, namun dalam kenyataannnya
makanan tersebut tidak mengandung protein sama sekali, yaitu 0 %. Hal
ini jelas sangat mengecoh konsumen, apalagi klaim tersebut tertulis pada
bagian depan pelabelan.
Sedangkan pada produk bubur bayi SUN dan Promina memiliki
berbagai varian rasa, namun walau memiliki rasa yang berbeda nilai
gizinya sama. Padahal, kita tahu bahwa setiap masing-masing bahan
makanan memiliki nilai gizi yang berbeda-beda. Dengan demikian jelas
bahwa pernyataan tersebut mengelebui konsumen.
Pada bagian depan kemasan bubur SUN tertulis bahwa produk
tersebut merupakan bubur susu bergizi bagi bayi usia diatas 6 bulan,
namun informasi gizi yang disajikan sama untuk masing-masing usia,
dengan demikian jelas bahwa tindakan tersebut mengelabui konsumen.
Pada bagian depan kemasan bubur promina tertulis bahwa produk
tersebut merupakan bubur susu bergizi bagi bayi usia diatas 6 bulan,
namun informasi gizi yang disajikan sama untuk masing-masing usia,
dengan demikian jelas bahwa tindakan tersebut mengelabui konsumen.
4. Periklanan
Menurut permenkes (1978), menyatakan bahwa yang disebut
sebagai periklanan makanan harus menyatakan hal yang benar sesuai
dengan kenyataan makanan yang bersangkutan. Dalam produk bubur
bayi Milna dan SUN disebutkan bahwa merupakan jenis makanan bubur
bayi, hal ini sesuai dengan keadaan bahwa isi dari produk tersebut adalah
jenis makanan bubur untuk bayi.
Kalimat, kata-kata, tanda, nama, lambing, logo, gambar,
referensi, nasehat, peringatatan atau pernyataan untuk periklanan
makanan tidak boleh menyesatkan, mengacaukan atau menimbulkan
penafsiran salah perihal asal dan sifat ; isi dan komposisi ; mutu dan
kegunaan. Pada produk bubur bayi milna ini jelas melakukan
penyimpangan dalam hal periklanan, sebab dalam periklanan tersebut
menyebutkan bahwa produk bubur bayi ini termasuk dalam makanan
dengan tinggi protein, padahal pada kenyataannya makanan tersebut
tidak mengandung protein sama sekali yaitu sebesar 0 %.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Baik produk bubur bayi Milna, Promina, maupun SUN secara garis
besar telah memenuhi ketentuan labeling yang ditetapkan oleh Peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 79/Menkes/Per/XII/75, namun pada produk
susu Milna ada satu ketentuan yang tidak dipenuhi, yaitu tidak adanya
saran penyajian bagi konsumen. Hal tersebut dirasa kurang tepat karena
menurut Nama Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan nomor : 02240/B/SK/VII/91 pelabelan yang wajib antara lain :
o produk
o Daftar Komposisi bahan
o Nilai Gizi
o Petunjuk dan cara penyiapan dan penggunaan
o Tanggal Kadaluarsa
o Cara Penyimpanan
2. Kedua produk bubur bayi tersebut mengalami penyimpangan klaim,
yaitu bubur bayi Milna menyatakan berprotein tinggi namun pada
kenyataannya kandungan proteinnya 0%. Sedangkan bubur bayi SUN
dan Promina memberikan informasi nilai gizi yang kurang tepat.
B. Saran
Sebaiknya para konsumen lebih selektif dan hati-hati dalam
memilih produk bubur bayi instan dan tidak mudah terhasut dengan klaim-
klaim yang diberikan produsen karena belum tentu klaim yang diberikan
itu benar. Oleh karena itu, perlu pengetahuan yang cukup untuk
menghindari label-label yang menyesatkan.