L EN T ER A -...
Transcript of L EN T ER A -...
SANTA ANNA
ERALENTvolume 1, issue 2, 201525 September
SKK DALAM SEMINAR
“KURSUS KELUARGA KATOLIK”
Ziearek Seksi
Kerasulan Keluarga
M OM
ISA RANG UDA
Seminar Lektor “Spiritualitas Lektor dalam Pewarta Sabda Allah”
Rekoleksi Komsos KAJ
www.gerejastanna.org
Ke cerian terlihat dari
wajah-wajah umat yang
telah selesai mengikuti
misa di Stasi Maria Bintang
samudra, seperti biasa
setelah misa selesai di de-
pan pintu di siapkan beru-
pa minum teh dan kopi un-
tuk umat, misa di stasi MBS,
cuma ada 2 x selama 1 bu-
lan yaitu pada minggu 1
dan minggu ke 3.
Tetapi misa di tanggal 7
juni 2015, ada sedikit hal
yang berbeda, karena ada
sekelompok anak-anak
muda dengan baru putih,
ternyata setelah misa ada
acara seminar lektor,
dengan tema "Spiritualitas
Lektor sebagai Pewarta
Sabda Allah" yang di hadiri
oleh lektor di seluruh paro-
ki duren sawit, yaitu gereja
st anna, stasi yoakhim, dan
stasi MBS.
Peserta yang terdaftar ada
80 orang, selain lektor ada
juga peserta dari umum 2
orang dari biara ADM 4
orang , dari seksi ibadat 2
orang, seksi katekese 1
orang dan dari komsos 1
orang.
Tepat jam 10.00 WIB, acara
di mulai dibuka oleh romo
FX.Widiatjmaka,SJ, romo
sangat menghargai panitia
yang memgadakan seminar
ini, agar dapat meningkat-
kan kemampuan para
lektor.
Pembicara pertama yang
menyapaikan materi adalah
Ibu Lena Abdi dari komisi
liturgi KAJ, beliau menyam-
paikan arti dari seorang
lektor, bagaimana lektor
seharusnya melakukan tu-
gas nya, di mulai dari per-
siapan lektor , bagaimana
lektor berpenampilan, cara
berbicara. banyak sekali
panduan yang dapat men-
jadi acuan oleh para lektor.
Tanpa terasa waktu sudah
menunjukan jam 12.30,
sudah saat nya para peserta
mengisi perut, di awali
dengan doa makan yang
pimpin oleh bapak wahyu,
saat nya mereka mensantap
makan siang dengan hati
gembira, terdengar suara
gelak tawa pecah di tengah
-tengah makan siang.
Setelah para peserta
selesai, makan siang kini
saatnya memulai sesi ke 2,
yang di bawakan oleh ibu
Maria Oentoe. apabila anda
mendengarkan pengumu-
man di bioskop 21 atau XXI,
suara itu adalah rekaman
dari suara itu maria oentoe.
Materi yang di sampaikan
oleh ibu maria adalah
teknik tentang bagaimana
lektor berbicara, teknik
berbicara dengan suara
bulat, kuat dan tegas.
teknik bersuara dengan
benar sehingga para lektor
dapat menyampaikan fir-
man tuhan dengan baik dan
benar.
Teknik bernafas yang
benar juga di ajar kan oleh
ibu Maria.
Tanpa terasa waktu sudah
jam 15.35, sampailah pada
penghujung acara, dan
acara hari ini di tutup
dengan doa penutup dan
diakhir foto bersama,
semoga acara hari ini dapat
menjadi pencerahan bagi
seluruh lektor paroki duren
sawit, gereja santa anna.
"Spiritualitas Lektor sebagai Pewarta Sabda Allah"
Page 2
LENTERA SANTA ANNA
Page 3
Volume 1, issue 2, 25 September 2015 Lentera St.Anna
www.gerejastanna.org
perkembangan psikologi anak
dari bayi sampai umur 5 tahun,
hanlie muliani, M, Psi,Psit
dibtutup lagi rek ayo rek
di hari kedua tanggal 14 juni
2015, ini para peserta
melanjutkan kursus keluarga
katolik, di dinding jam menun-
jukan jam 7.45, tapi para
oeserta sudah banyak yang
datang, sebagian sedang
mendaftar, sebagian lagi su-
dah dulu di alua untuk mengi-
kuti materi berikutnya.
acara di mulai dengan
menyanyikan lagu jangan lelah
sambil bergoyang dan
berjoget bersama dengan ro-
mo erwin..,materi yang
dibawakan kali adalah tentang
pendidikan anak pada masa
remaja, bu vero sebagai pem-
bicara memaparkan materi
dengan gamblang apa saja
masalah-masalah yang di
hadapaj oleh anak remaja dan
b a g a i m a n a c a r a p e -
nanganannya.., di akhir materi
banyak peserta yamg bertan-
ya , ini menandakan bahwa
para peserta mendengatkan
dan menyimak materi yang di
sampaikan oleh ibu vero.
tanpa terasa 2 jam sudah berla-
lu., terjadi kesibukan yang luar
biasa oleh panitia , karena
setelah ini peserta di ajak misa
bersama, yang di pimpin oleh
romo vikjen.
misa di ikuti dengan khusuk
dan hikmat. setelah selesai
misa panitia segera meng-
giring para peserta ke ruang
makan untuk makan siang, dan
di beri waktu cuma 45 menit.
selamat pagi semua shalo-
me...., hari ini tanggal 13
Juni 2015,
seksi keras-
ulan keluar-
g a ( S K K ) ,
akan mengi-
kuti acara
yang di ada-
kan oleh
KAJ, yang
bertema "
k u r s u s
keluarga katolik",wisma
samadi duren sawit adalah
tempatn yang dipilih oleh
panitia, peserta yang di
umdang adalah para pem-
gurus SKK dari seluruh
keuskupan Agung jakarta.
pagi yang cerah ini acara di
mulai dengan misa pagi
jam 8.00 tepat yang di pim-
pin oleh romo Erwin, romo
moderator seksi kerasulan
keluarga, sudah banyak
peserta yang sudah hadir
kapel lantai 2 di wisma sa-
madi ini, mereka duduk
dengan tenang, dan mem-
persiapkan diri untuk ikut
misa pagi.
tanpa terasa misa berjalan
dengan hikmah dan
khusuk.., setelah selesai,
misa peserta di giring ke
ruang pertemuan di lantai
1. dalam homili romo Erwin
pagi ini, menerangkan bah-
wa para peserta kursus
orang tua katolik ini, di
harapkan dapat menjadi
pengajar. yang membantu
diparoki masing-masing.
Memang kursus ini adalah
kursus yang pertama di
adakan oleh komisi keras-
ulan keluarga KAJ, dan
acara ini menjadi pilot pro-
ject, untuk acara-acara
yang serupa di tahun de-
pan , yang rencana nya 1
tahun 2 kali.
k u r s u s
o r a n g t u a
k a t o l i k
segera akan
dimulai, di
a w a l i
d e n g a n
sepatah kata
dari romo
A lex ande r
Erwin santoso, MSF.
k e m ud i a n d i i k u t i
perkenalan oleh para pani-
tia.
Pembicara pertama di sam-
paikan oleh saudara dik-
dik , menjelaskan atau ma-
teri pembuka..., bagaimana
pasangan muda dapat men-
jadi orangtua katolik yang
baik, tepa jam 10.00, snack
time..., para peserta segera
bergegas keruangan untuk
menyantap snack yang di
siapkan oleh panitia, beru-
pa teh kopi dan 2 jenis
snack bakpao dan risol.
para peserta saling ber-
interaksi, karena memang
ini acara untuk SKK, maka
banyak dari para peserta
sudah saling kenal dan
m er ek a be rb inc a ng -
bincang dengan seru.
materi pertama di bawakan
oleh Romo Alexander Er-
win Santoso, MSF, dengan
judul peran orangtua dalam
pendidikan anak-anaknya
secara katolik. materi ini di
uraikan dalam :
- apa yang membedakan
orangtua katolik, disini ro-
mo menjelaskan konsep
sebagai orangtua katolik
dilanjutka oleh pak dikdik,
dengan materi : - menjadi
orang tua katolik, pak dik-
dik, menyampaikan materi
bagaimana caranya men-
jadi orangtua katolik.
Setelah sesi ini, panitia
menggiring para ke serta
kembali ke ruang makan
untuk makan siang bersa-
ma, santapan yang seder-
hana, membuat peserta
kenyang.., suasana masih
sama dengan tadi pagi
penuh dengan canda dan
tawa.
jam 12.05, peserta kembali
ke ruamgan, sesi berikut
mya di buka dengan se-
buah lagu, yang di bawak-
an oleh romo erwin, suara
indah dan lagu yang ba-
gus , dilanjutkan dengan
menari bersama dengan
lagu yang berlindung pa-
danya...,membuat para
peserta menjadi semangat
kembali.
sesi dengan judul menjadi
orangtua untuk bayi (0-5
tahun), oleh ibu ratih ibra-
him, sesi ini di mulai
dengan pembacaan puisi
yamg di iringi oleh lagu
bunda, sungguh suatu pem-
bukaan sesi yang sangat
cocok, dan sangat menyen-
tuh hati. konsep dari materi
ini adalah bahwa orangtua
di panggil menjadi orang-
tua anak-anakku, bukan
anak orang lain.
teologi tubuh adalah tubuh
kita adalah tanda sebagai
kehadiran tuhan.
materi seminar kali ini di
bawakan oleh Ibu Ratih
Ibrahim, beliau ada
seorang psikolog anak
yang sangat terkenal, be-
liau memaparkan bahwa
Seminar SKK “Kursus Keluarga Katolik”
Page 3
Volume 1, issue 2, 25 September 2015 Lentera St.Anna
www.gerejastanna.org
Seminar SKK “Kursus Keluarga Katolik”
Page 4
Foto Galery
Volume 1, issue 2, 25 September 2015 Lentera St.Anna
www.gerejastanna.org
Rabu, 13 Mei 2015 pukul
17.00 WIB, 28 orang
yang tergabung dalam
seksi Kerasulan, Keluar-
ga berkumpul di hala-
man gereja St Anna, kami
akan mengadakan per-
jalanan Ziarah ke-3, Goa
Maria di Jawa Tengah.
Kami berangkat, setelah
Romo Widi memimpin
doa dan memberkati
k a m i . D e n g a n
mengunakan bus Panora-
ma kami memulai perjal-
anan
Kami juga sempat
melakukan Doa Rosario
yang dipimpin oleh Pak
Rudi, memohon kepada
Gusti Allah untuk
melindungi perjalanan
ziarek kami.
Untuk memuaskan rasa
lapar dan dahaga kami,
kami berhenti di RM Sari
Rasa. Masakan hangat
yang cukup enak,
membuat kami merasa-
kan kantuk setelah
mencicipi makan malam.
Kamis, 14 Mei 2015,
pukul 07.30 WIB bus me-
masuki halaman parkir
gereja Santa Maria Tak
Bernoda Nanggulan.Kami
disambut oleh OMK Ger-
Ziarek Bersama Team SKK
Page 5
eja, setelah berbicang se-
jenak, dan menikmati sarapan
pagi yang ruar biasa nik-
matnya yang telah disediakan
oleh OMK Gereja, kami lang-
sung menuju ke Goa Maria
Lawangsih.
Tujuan kami yang pertama
adalah Gua Maria Lawangsih
yang bertempat di daerah
Palemdukuh Purwosari. Akibat
kondisi jalan yang tidak
memungkinkan untuk dilewati
oleh bus Panorama kami, per-
jalanan menuju Gua Maria
Lawangsih menggunakan bus
kecil, peserta terbagi kedalam
2 (dua) bus kecil.
Pak Bams sebagai Ketua
seksi KK, memimpin dengan
doa pembukaan yang
dilanjutkan Doa Rosario
Peristiwa I, Doa Penye-
rahan Kepada Bunda Ma-
ria, Doa penutup yang
ditutup dengan lagu pe-
nutup, setelah itu kami
meninggalkan GML. Pukul
12.40 WIB kami sampai
di Gua Maria Sen-
dangsono, dan sedang
berlangsung misa mem-
peringati Kenaikan JC.
Kami langsung mengikuti
misa tersebut.
Tujuan kami yang per-
tama adalah Gua Maria
Lawangsih yang ber-
tempat di daerah Palem-
dukuh Purwosari. Akibat
kondisi jalan yang tidak
memungkinkan untuk
dilewati oleh bus Panora-
ma kami, perjalanan
menuju Gua Maria
Lawangsih menggunakan
bus kecil, peserta terbagi
kedalam 2 (dua) bus kecil.
Volume 1, issue 2, 25 September 2015 Lentera St.Anna
www.gerejastanna.org
Page 6
Setelah menikmati
makan siang yang
disediakan oleh Panitia
SKK, di Sendangsono,
kami melanjutkan per-
jalanan menuju Gereja
Santa Maria Assumpta
Pakem.
Pukul 17.10 kami tiba
di Gereja Santa Maria
Assumpta Pakem. Dida-
lam Gereja Santa Maria
Assumpta Pakem ter-
dapat sebuah sumur,
yang dinamakan Sumur
Kitiran Mas.Sumur Kiti-
ran Mas semula merupa-
kan sumur dengan diam-
eter yang sangat kecil,
yakni sekitar 20Cm x 20
Cm. Akan tetapi pada
perkembangannya su-
mur lainnya dibuat di
sisi utara sumur kecil.
Sumur baru ini berdiam-
eter 70 Cm.
Sumur Kitiran Mas atau
Sumur Kitiran Kencana
dibuat di bawah patung
Bunda Maria di dalam
Gereja St. Maria As-
sumpta. Penguatan untuk
dinding sumur dilakukan
dengan memasangkan
lempengan batu alam
(kali) pada keseluruhan
d i n d i n g s u m u r .
Ketebalan dinding batu
untuk penguat sumur ini
sekitar 20 Cm.SUMUR
KITIRAN MAS: OBJEK
PEZIARAHAN UMAT
KATOLIK SELAIN GUA
MARIA Sumur ini juga
dilengkapi dengan timba
dengan ember bergam-
bar salib.
Sumur Kitiran Mas dibuat
pada kisaran tahun 1985.
Keputusan membuat su-
mur ini merupakan kep-
SUMUR KITIRAN MAS:
OBJEK PEZIARAHAN
UMAT KATOLIK SELAIN
GUA MARIAutusan iman
umat Katolik di Pakem
saat itu. Pembuatan su-
mur kecil (sumur I) yang
berdiameter 20 Cm tentu
saja tidak mudah dil-
akukan. Oleh karena itu
pembuatan sumur ini
berjalan demikian lam-
bat. Lebih-lebih pembu-
a ta n n ya d i l ak uk an
dengan cara manual.
Sebelum sumur dibuat,
sebelumnya telah dil-
akukan tirakat selama
setahunan untuk mencari
tujuh sumber air dari
mata air yang berbeda di
lereng-lereng Gunung
Merapi. Kecuali itu, juga
dilakukan tirakat untuk
mencari tujuh jenis bun-
ga yang berbeda. Pembu-
atan sumur itu juga dipicu
oleh karena adanya kebia-
saan umat setempat yang
biasa meminum air dari
jambangan yang diletakkan
di bawah kaki patung Bunda
Maria Risang Sungkawa di
Gereja St. Maria Assumpta.
Berdasarkan pengakuan
beberapa umat mereka dis-
embuhkan dari berbagai
penyakit karena meminum
air dari jambangan
itu. Berdasarkan hal itulah
maka muncul gagasan untuk
membuat sumur di dalam
gereja sehingga bisa me-
menuhi kebutuhan lahir
maupun batin dari umat
setempat.
Ketujuh air yang didapatkan
dalam tirakat atau laku pri-
hatin itu berasal dari Tuk
(sumber air) Celeng, Tuk
Wengi, Tuk Sangkan Paran,
Tuk Rembulan, Tuk Ulam,
Tuk Cuwo, dan Tuk Macan.
Ziarek Bersama Team SKK
Volume 1, issue 2, 25 September 2015 Lentera St.Anna
www.gerejastanna.org
Ziarek Bersama Team SKK
Page 7
Pencarian tujuh air dari
tujuh sumber yang dis-
ertai laku prihatin dan
doa itu akhirnya ditutup
dengan doa Novena
kepada Bunda Maria.
Akhirnya memang ber-
hasil dilakukan peng-
galian sumur di bawah
kaki patung Bunda Ma-
ria. Bersamaan dengan
itu air tujuh sumber dan
bunga tujuh macam pun
dimasukkan ke dalam
sumur tersebut. Semua
unsur itu menyatu dalam
sumur tersebut. Umat
setempat menandai su-
mur tersebut dengan
nama Sumur Kitiran Mas
atau Sumur Kitiran
Kencana. Berhasilnya
pembuatan sumur ber-
diameter 20 Cm itu tid-
ak lepas dari doa mere-
ka kepada Bunda Maria
yang menjadi perantara
berkat Tuhan Allah
bagi mereka.
Enam belas tahun
kemudian dibuatlah
sumur baru dengan
diameter 70 Cm di sisi
utara sumur lama. Su-
mur baru ini sering
disebut anak sumur
dari sumur yang per-
tama. Pembuatan su-
mur baru itu
perlu dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan
umat yang semakin
banyak datang ke tem-
pat ini untuk berdoa
dan memanfaatkan air
Sumur Kitiran Mas.
Pada sisi sumur ini ter-
dapat patung-patung
seperti Buto Bajang,
Kupu-kupu, Ikan Kotes
(Gabus), dan Katak.
Patung-patung batu ini
merupakan lambang
bahwa kita manusia
harus bekerja kerasa
untuk menghadapi
segala tantangan.
Patung Kupu-kupu mel-
ambangkan keikhlasan
menjalankan kewajiban
dan tugas hidup. Patung
Katak melambangkan
kepasrahan dan keseder-
hanaan, Patung Ikan Kotes
melambangkan bahwa
manusia adalah pendosa.
Manusia itu jelek dan
menakutkan seperti Ikan
Kotes, namun berkat air
kasihNya manusia bisa
menjadi indah berenang-
renang di dunia. Patung
Buto Bajang mengingatkan
manusia agar tidak som-
bong dan bersikap tulus.
Sumur Kitiran Mas ini telah
diberkati kembali pada
tanggal 14 Oktober 2001.
dengan itu umat ingin me-
nandai dan berharap agar
Sumur Kitiran Mas dapat
dungguh menjadi sumber
hidup bagi siapa pun.
Bukan hanya umat Katolik
Pakem, tetapi juga bagi
umat manapun yang haus
dan ingin menimba air
kehidupan.
Acara hari Kamis, 14 Mei
2015 ditutup dengan
mengunjungi RM The
Waroeng of Raminten yang
terletak di jalan Kaliurang
km 15.5 Sleman. Jumat, 15
mei 2015, setelah menikmati
istirahat yang ruar biasa nik-
mat yang disediakan oleh
saudara kami Bpk Sudianto,
di wisma YSP Banyusumilir
CSR, RS. Puri Husada, di-
daerah Seruen Balong
Danaharjo Ngaglik Sleman
serta disuguhi sarapan yang
taiada terlukiskan dengan
kata2, pukul 08.00 kami
meninggalkan wisma terse-
but.
Pk 10.30 WIB kami tiba di
area wisata Gua Pindul di
Gunung kidul,
Gua Pindul adalah objek
wisata berupa gua yang
terletak di Kecamatan Ka-
rangmojo, Kabupaten
Gunungkidul. Gua Pindul
dikenal karena cara me-
nyusuri gua yang dilakukan
dengan menaiki ban pelam-
pung di atas aliran sungai
bawah tanah di dalam gua,
kegiatan ini dikenal dengan
istilah cave tubing. Aliran
sungai bawah tanah dimulai
dari mulut gua sampai bagi-
an akhir gua, di dalam gua
terdapat bagian sempit
yang hanya bisa dilewati
satu ban pelampung, se-
hingga biasanya wisatawan
akan bergantian satu per
satu untuk melewati bagian
ini. Panjang gua Pindul ada-
lah 350 meter dengan lebar
5 meter dan jarak per-
mukaan air dengan atap
Volume 1, issue 2, 25 September 2015 Lentera St.Anna
www.gerejastanna.org
Ziarek Bersama Team SKK
Page 8
gua 4 meter. Penelusuran
gua Pindul memakan wak-
tu kurang lebih selama
satu jam yang berakhir
pada sebuah dam. Aliran
sungai yang berada di
dalam Gua Pindul berasal
dari mata air Gedong
Tujuh.
Tidak diperlukan per-
siapan khusus untuk
melakukan cave tubing di
Gua Pindul. Peralatan
yang dibutuhkan hanyalah
ban pelampung, life vest,
serta head lamp yang
semuanya sudah dise-
diakan oleh pengelola.
Aliran sungai yang sangat
tenang menjadikan aktivi-
tas ini aman dilakukan
oleh siapapun, mulai dari
anak-anak hingga orang
dewasa. Sambil merasa-
kan dinginnya air sungai
yang membelai tubuh di
tengah gua yang minim
pencahayaan, seorang
pemandu bercerita ten-
tang asal-usul penamaan
Gua Pindul. Menurut leg-
enda yang dipercayai
masyarakat dan dikis-
ahkan turun temurun, na-
ma Gua Pindul dan gua-
gua lain yang ada di Beji-
harjo tak bisa dipisahkan
dari cerita pengembaraan
Joko Singlulung mencari
ayahnya. Setelah menjela-
jahi hutan lebat, gunung,
dan sungai, Joko Singlu-
lung pun memasuki gua-
gua yang ada di Bejiharjo.
Saat masuk ke salah satu
gua mendadak Joko Sin-
glulung terbentur batu,
sehingga gua tersebut
dinamakan Gua Pindul
yang berasal dari kata
pipi gebendul.
Selain menceritakan ten-
tang legenda Gua Pindul,
pemandu pun akan men-
jelaskan ornamen yang
ditemui di sepanjang
pengarungan. Di gua ini
terdapat beberapa orna-
men cantik seperti batu
kristal, moonmilk, serta
stalaktit dan stalagmit
yang indah. Sebuah pilar
raksasa yang terbentuk
dari proses pertemuan
stalaktit dan stalagmit
yang usianya mencapai
ribuan tahun menghadang di
depan. Di beberapa bagian
atap gua juga terdapat lukis-
an alami yang diciptakan
oleh kelelawar penghuni
gua. Di tengah gua terdapat
satu tempat yang me-
nyerupai kolam besar dan
biasanya dijadikan tempat
beristirahat sejenak sehing-
ga wisatawan dapat bere-
nang atau terjun dari keting-
gian.
Lelah dan rasa lapar menya-
darkan kami untuk segera
menikmati hidangan yang
disediakan oleh panitia di
Pendopo Bagoeng, Gua Pin-
dul
Acara pada hari Jumat 15 Mei
2015 diakhiri dengan
mengunjungi area wisata
pantai Drini yang terletak di
desa Banjarejo, Tanjungsari
Gn.Kidul.Menikmati suasana
matahari terbenam, dengan
rasa persaudaraan yang
teramat sulit untuk dilukis-
kan.
Sabtu 16 Mei 2015, adalah
hari terakhir Ziarek ka-
mi.Pukul 07.00, kami
meninggalkan tempat istira-
hat kami semalam di rumah
kediaman Bpk Rudi, menuju
tempat ziarah kami selanjut-
nya.
Pk. 07.45 WIB bus memasu-
ki halaman Kerkop Van Lith
di Muntilan. KERKOP be-
rasal dari bahasa Belanda
kerkhof, yang berarti taman
gereja (kerk-hof) Disebut
demikian karena dahulu di
taman gereja selalu ter-
dapat kuburan. Maka sam-
pai saat ini istilah kerkop
digunakan untuk menyebut
komplek pekuburan milik
gereja.
Kerkop di Muntilan,
Magelang (Jawa Tengah),
sekitar 20-km dari Yogya-
karta semula adalah makam
khusus bagi para rohaniwan
Jesuit (SJ). Karena alasan
tertentu, beberapa rohani-
wan di luar Jesuit juga di-
makamkan di sana. Salah
satunya adalah Romo Rich-
ardus Kardis Sandjaja
Pr.Richardus Kardis Sandja-
ja Pr dikenal juga dengan
panggilan Romo Sandjaja
(Sanjaya) lahir pada 20 Mei
1914. Beliau adalah
seorang pastor (gembala
umat) yang juga adalah
Volume 1, issue 2, 25 September 2015 Lentera St.Anna
www.gerejastanna.org
Ziarek Bersama Team SKK
Page 9
seorang dosen seminari
tinggi. Beliau melayani
jemaat di Paroki Muntilan,
Magelang. Ditahbiskan
menjadi pastor dan men-
gucap kaul/janji imamat
pada 13 Januari 1943.
Walaupun pengabdiannya
sebagai pastor tergolong
singkat yakni 5 tahun
dan akhirnya wafat, na-
mun teladan hidup
s u c i n y a b a n y a k
menginspirasi umat Kris-
ten dan masyarakat di
sekitarnya (Jawa Tengah
dan sekitarnya). Gereja
Katolik telah menganuge-
rahi gelar kesucian yakni
Beato (yang artinya:
pribadi yang mencapai
kebahagiaan sejati).
Beato levelnya satu ting-
kat dibawah
santo/santa (saint).Romo
Sandjaja terbunuh bersa-
ma Frater Hermanus
Bouwens, SJ tanggal 20
Desember 1948 di dusun
Kembaran dekat Muntilan,
ketika penyerangan
pasukan Belanda ke Se-
marang yang berlanjut ke
Yogyakarta dalam Agresi
Militer Belanda II. Romo
Sandjaya dikenal sebagai
martir pribumi dalam
sejarah gereja Katolik
Indonesia.
Kompleks pekuburan
Kerkop ini terletak di
seberang SMU Van Lith.
Suasananya senyap lanta-
ran jauh dari keriuhan
kota. Tetumbuhan hijau
dengan beberapa jenis
perdu tertata rapi dan
bersih. Hamparan nisan-
nisan bertanda salib
menambahkan kesan
sakral.Dalam kompleks
ada sebuah bangunan
dengan bagian depan
terbuka. Mirip sebuah
gedung kapel atau tem-
pat doa. Di muka
bangunan itu bertulis-
kan, “Eripiam Eum et
Glorificabo Eum”,
a r t i n ya Ak u ak a n
m en ga mb i ln ya d a n
memuliakannya. Ru-
angan itu tidak begitu
luas. Di dalamnya ada
sebuah meja altar, per-
tanda bahwa di ruangan
itu biasa diadakan per-
ayaan Ekaristi. Se-
dangkan pada keliling
tembok sisi kanan dan
kiri melekat lempengan-
lempengan marmer ber-
tuliskan nama- nama
seseorang lengkap dengan
angkat lahit dan wafatnya.
Di balik lempengan marmer
adalah makam model locker,
makam bersusun di dinding
tembok. Di depan tiap locker
terdapat tempat untuk
menaruh lilin.
Dari pagi hingga petang
menjelang, silih berganti
orang berdatangan duduk
bersamadi di tempat yang
dibuka mulai pukul 06.00
WIB itu. Kalau diperhatikan
dari sekian makam yang ada,
makan Romo Richardus
Kardis Sandjaja Pr tak pernah
sepi oleh nyala lilin. Ini per-
tanda bahwa makam Romo
Sandjaja, demikian pastur
praja Keuskupan Agung Se-
marang itu lebih dikenal, tak
pernah sepi pengunjung.
Iman Katolik cukup memberi
tempat bagi naluri manusi-
awi yang menunjukkan adan-
ya pengalaman kedekatan
antara orang yang hidup
dengan yang sudah mati.
Asalkan tetap dilakukan
dalam keyakinan iman bah-
wa karya keselamatan semua
manusia, hidup maupun mati,
berada dalam diri Yesus
Kristus. Sebab Gereja adalah
persekutuan semua kaum
beriman. Dengan kata lain,
menjaga kedekatan dengan
yang sudah meninggal itu
harus tetap mengacu pada
hubungan kedekatan yang
vertical dengan Allah
sendiri.Setelah berbagai
peristiwa rahmat dengan
Yang Ilahi dialami, me-
nyeruaklah kesaksian sepu-
tar hidup Romo Sandjaja
sebagai perantara Tuhan
untuk ujud-ujud tertentu.
Ketika kesaksian itu sampai
ke telinga umat, mereka
berdatangan ke Kerkop
untuk mengendus rahmat
Allah.
Akhirnya tradisi ziarah ke
Makam Romo Sandjaja itu
menyebar dan diminati.
Bukan hanya oleh umat sep-
utar Muntilan atau Jawa Ten-
gah, tetapi juga di luar dae-
rah itu seperti Surabaya,
Jakarta, Sumatera, dan tem-
pat-tempat lainnya.Untuk
pelayanan ekaristi di
Kerkop, peziarah bisa
menghubungi pastor Paro-
ki St. Antonius Muntilan.
Untuk sekedar transit
(mandi, makan, istirahat
sejenak), peziarah bisa
singgah di Rumah Retret St.
Fransiskus di Jln. Kartini
No.11, Muntilan (samping
RSU Muntilan). Rumah retret
ini menyediakan pengina-
pan dengan kapasitas seki-
tar seratus orang.
Tentu segala sesuatunya
dikorfirmasikan jauh hari
sebelumnya. Untuk alamat
dan nomer telepon bisa
dilihat di akhir artikel
ini.Makam Romo Sandjaya
di Muntilan sampai saat ini
menjadi salah satu tempat
z iarah umat Kristen
(umumnya kalangan Ger-
eja Kristen Katolik) di
Indonesia. Namun pada
karena sifatnya yang me-
rakyat di masa hidupnya,
Volume 1, issue 2, 25 September 2015 Lentera St.Anna
www.gerejastanna.org
Ziarek Bersama Team SKK
Page 10
tidak sedikit masyarakat
umum yang mengunjungi
makamnya, untuk sekedar
menghormati jasa per-
juangan beliau. Kesak-
sian kesembuhan mukji-
jat dan peristiwa
adikodrati lainnya sudah
sering terjadi sebagai
hasil buah doa kepada
yang Mahakuasa dan san-
gat berguna bagi-
pengembangan iman
jemaat.Namun pihak ger-
e j a m e w a n t i - w a n t i
(mengingatkan) bahwa
makam tersebut bukan
makam keramat. Apalagi
disalahgunakan untuk
kepentingan yang bukan-
bukan.
Lokasi ziarek kami selan-
jutnya menuju Goa Maria
Kerep, Ambarawa, yang
juga merupakan tempat
tujuan terakhir kami di
acara ziarek bersama SKK
kali ini.Dalam perjalanan
menuju Goa Maria Kerep
dilanjutkan Doa Rosario
Peristiwa III, yang dipandu
oleh Bapak Rudi.
Gua Maria Kerep Ambara-
wa (GMKA) atau yang
dikenal dengan Gua Kerep
bukanlah nama yang asing
lagi di telinga umat Katolik
Keuskupan Agung Sema-
rang (KAS). Bahkan sejak
beberapa tahun terakhir,
nama Gua Kerep juga mu-
lai diakrabi oleh umat dari
berbagai keuskupan di
Indonesia.
Lokasinya cukup strate-
gis, tak jauh dari jalan
raya Semarang - Mage-
lang, yakni di Kecamatan
Ambarawa, Kabupaten
Semarang. Dari arah Se-
marang, GMKA cuma
berjarak 900 meter dari
jalan raya Semarang. Bagi
peziarah yang baru per-
tama kali berkunjung ke
gua ini, cukup mengikuti
petunjuk papan nama
yang berada di seberang
jalan depan Terminal Am-
barawa. Atau tepatnya di
sebelah kanan SD
Pangudi Luhur Ambarawa
atau sebelah Timur SMP
Pangudi Luhur Ambarawa
kemudia ke arah utara.
Kerep Ambarawa. Hen-
ing, hening, dan hening.
Itulah yang dialami oleh
setiap hati peziarah.Untuk
bisa sampai ke kompleks
GMKA, ada beberapa
sarana yang bisa di-
pergunakan oleh para
peziarah. Peziarah bisa
menggunakan mobil atau
motor; angkutan desa, an-
dong (delman), atau bisa
meminta bantuan jasa dari
para tukang ojek. Bus besar
hanya bisa sampai di Termi-
nal Ambarawa, dari terminal,
peziarah bisa mencapainya
dengan berjalan kaki. Selain
tak terlalu jauh, dengan ber-
jalan kaki akan terasa lebih
khidmad sembari melakukan
tirakat atau mati raga. Bus
3/4 bisa masuk ke area
parkir GMKA.
Ziarah ini sungguh sangat
berarti karena kebersamaan
yang menyenangkan, bersa-
ma teman-teman, para lansia,
dan yang masih muda belia
(belum berkeluarga), yang
biasanya jarang bertemu
dapat saling mengenal dan
berbicara dalam suasana
yang menggembirakan dan
suka cita.Pk 15.30 WIB
setelah selesai member-
eskan semuanya, bus
berangkat meninggalkan
Goa Maria Kerep, tidak lupa
kami berdoa Rosario Peristi-
wa IV yang dipandu oleh
bpk. Rudi.Setelah selesai
rangkaian ziarah ini, kami
semuanya berjalan menuju
bus, untuk kembali ke Ger-
eja Marinus Yohanes. Tepat
pukul 01.00 WIB kami sampai
dihalaman gereja, dengan
ucapan syukur karena acara
ziarah telah berlangsung
dengan baik dan lancar. Ter-
imakasih Tuhan, semua ini
karena Berkat Kasih
KaruniaMu.
Terimakasih juga kami
haturkan kepada semua
pengurus, panitia dan umat
yang menyatu demi terse-
lenggaranya acara ziarah
ini. Tuhan Memberkati kita
semua !
Volume 1, issue 2, 25 September 2015 Lentera St.Anna
www.gerejastanna.org
Rekolesi Komsos KAJ
Page 11
Kami tiba di Samadi pukul
13.30
S e t e l a h
melakukan pros-
es registrasi di
meja pintu masuk
dengan mengisi
nama lengkap,
nomor telpon dan
email, dari Pak
Bambang cs,
memberikan in-
formasi bahwa
acara baru akan
dimulai pukul
15.30 dengan
snack. Hingga pukul 15.30,
waktu disediakan oleh
panitia untuk peserta
rekoleksi melakukan pros-
es registrasi.
Setelah menikmati ma-
kanan ringan ditemani
kopi dan teh manis, pukul
16.00 acara rekoleksi kom-
sos KAJ dibuka olah mas
Raka dan Pak Bambang
selaku moderator acara,
yang diawali dengan
melakukan perkenalan
d a r i m a s i n g 2
dekenat.Perkenalan per-
tama dimulai dari dekenat
Timur sebanyak 3 paroki,
yaitu Duren Sawit, Otista
dan Bidara Cina
Dekenat Bekasi diwakil-
kan dengan 3 paroki juga,
Kampung Sawah, Ar-
noldus.
Dekenat Utara sebanyak
2 paroki, yaitu Tanjung
Priok dan Sunter.
Setelah Utara, dilanjutkan
d e k e n a t P us a t ,
sebanyak 3 paroki
juga, Cempaka Putih,
Katedral dan Men-
teng.Dekenat Selatan
yang hanya diwakil-
kan 2 paroki saja,
Tebet dan Blok
B.Dekenat Barat 1,
diwakilkan dari paro-
ki St Maria Fatima
dan Kampung Duri
Dekenat Barat 2,
p a r o k i K a p u k ,
Meruya, Cengkareng dan
Suryadi?
Penutup perkenalan
diberikan dari dekenat
Tangerang, antara lain St
Maria tak bernoda, Alam
Sutra, Serpong, Pamu-
lang, Lippo Karawaci,
Parung dan Bintaro.
Setelah perkenalan, acara
inti dibuka oleh rm Harry
Sulistyo Pr, selaku ketua
Komsos KAJ. Rm Harry
sendiri telah menjabat se-
bagai ketua Komsos KAJ sela-
ma 3 periode pemilihan 7
tahun lamanya. Rekoleksi
Komsos se-KAJ mengambil
tema “ Kom-
sos Inward
L o o k i n g ,
terlalu asyik
ke dalam”.
Bahasan di-
a w a l i
d e n g a n
m e m b a h a s
peran Kom-
sos dalam
membangun
reksa pastoral di bidang
komunikasi, yang ber-
landaskan ArDas 2011 - 2015,
Pedoman Pastoral dan doku-
men2 Gereja.
Melalui ArDas diharapkan
semakin dalam iman, per-
saudaraan dan pelayanan di
diri umat Allah.Komsos se-
bagai perangkat Keuskupan
yang bertugas mendorong,
memfasilitasi dan mengeval-
uasi terlaksananya reksa
pastoral komunikasi social
unutk mewartakan Injil da-
l a m a n e k a
macam karya
kerasulan, yang
b e k e r j a s a m a
dengan para
awam berperan
d a l a m
p e n g g u n a a n
media (cetak,
on-l ine, el-
ektronik dsb)
dan teknologi
in forma si /
komunikasi se-
bagai wujud kesaksian mere-
ka tentang Kristus. (bdk. Kan,
822; Inter Mirifica No. 13).
Komsos yang merupakan
media perkenalan Allah
dengan umatnya guna me-
nyegarkan hati, mengem-
bangkan budi, meman-
tabkan kerajaan Allah dan
mengkomunikasikan Kabar
Baik tentang keselamatan
dan cinta
kasih Al-
lah kepa-
da semua
m a h l u k
c i p t a a n -
Nya.
M e l a l u i
s t r a t e g i
p a s to r a l
yang ber-
basis data guna mem-
peroleh efektifitas karya2
Komsos dan kerjasama
Komsos dengan pihak2 lain,
se r ta p e mb er d a ya a n
komunitas basis teristorial
dan kategorial yang lebih
giat dan diikuti dengan me-
nyelenggarakan karya2
komunikasi social untuk
menjawab kebutuhan umat,
merespon tantangan umat
sekitar, khususnya yang
terkait dengan kemiskinan,
kerusakan lingkungan
hidup dan intoleransi dalam
hidup bersama, sehingga
tercapai partisipasi umat
untuk meneruskan nilai2
Injil, ajaran dan tradisi Ger-
eja Katolik, atau bisa juga
melalui kaderisasi dan pen-
Volume 1, issue 2, 25 September 2015 Lentera St.Anna
www.gerejastanna.org
Rekolesi Komsos KAJ
Page 12
dampingan bagi pela-
yanan pastoral untuk
merekrut sdm2 baru.
Sehingga setiap pribadi
penggerak media komu-
nikasibaik di tingkat
Keuskupan, paroki mau-
pun kelompok2 kategorial
diharapkan mampu men-
jadi gembala2 yang baik
dan pelayan yang murah
hati dijaman sekarang ini
dengan memiliki seman-
gat missioner yang me-
wartakan nilai Injili serta
melayani tanpa batas,
mengembangkan kepedu-
lian kepada situasi social
kemasyarakatan demi
membangun rasa per-
saudaraan sejati, ber-
integrasi dalam mengem-
ban karya2 pastoral di
bidang komunikasi.
Sesi rm Harry ditutup pada
pukul 19.00, yang dilanjut-
kan dengan acara santap
malam untuk semua peser-
ta rekoleksi.Sesi rm Harry
ditutup pada pukul 19.00,
yang dilanjutkan dengan
acara santap malam untuk
semua peserta rekoleksi.
Sesi berikutnya dimulai
kembali pada pukul 20.20
dengan bahasan “Proses
menuju ArDas Pastoral
Evangelisasi 2016 – 2020”
yang dipaparkan oleh rm
Steve Dinarto, selaku wakil
komisi Komsos KAJ.
Apa yang bisa kita sum-
bangkan untuk pemben-
tukkan ArDas yang baru?
Komsos bukan hanya se-
bagai perpanjangan Ger-
eja, tetapi juga sebagai
media komunikasi dengan
dunia luar Katolik dan Ger-
eja2 lain.
Pada sesi rm Steve, se-
luruh peserta di bagi
menjadi 4 kelompok
diskusi, untuk dapat men-
jawab 5 pertanyaan yang
sudah disiapkan oleh rm
Steve, yaitu
1.Potensi apa yang ada
dalam jangkauan dan
ruang lingkup Komsos, yg
bisa dikembangkan?
2 . B e n a r k a h
Gereja Katolik
inward looking,
terlalu asyik ke
dalam?
3.Jika benar,
apa yang mem-
buat demikian?
4 . B a g a i m a n a
mengubahnya,
agar dapat
berorientasi ke
luar?
5.Usulan apa yang dapt
diberikan untuk ArDas
yang baru?Sesi diskusi
ditutup pada pukul 22.30,
setelah semua kelompok
menyerahkan jawaban
hasil diskusi ke mas Raka,
selaku moderator acara.
Minggu, 21 Juni 2015,
acara rekoleksi Komsos
dimulai pukul 06.00
dengan misa ekaristi
pagi, yang dipimpin oleh
rm ?.
Setelah misa, dilanjutkan
dengan sarapan pagi ut-
nuk peserta rekoleksi.
Pukul 08.20, dimulai sesi
bahasan lanjutan yang
dipaparkan oleh mas bro
Ignatius Untung S, selaku
Managing Buzz Through
SosMed grup Sinarmas,
sebelomnya pernah men-
jabat sebagai Direktur
Utama Kaskus.
Paparan yang diberikan
oleh bro Ignatius Untung,
mengenai dunia sosmed se-
bagai media yang banyak
digunakan saat ini oleh
berbagai usia, terutama usia
12 tahun s/d 34 tahun. Indo-
nesia yang merupakan nega-
ra social, dimana masih san-
gat dipertahankan adat-
istiadat, arisan, suku2, tradisi
serta peribahasa.
Berdasarkan survei yang
dilakukan Ignatius Untung,
media sosmed yang paling
banyak digunakan hingga
saat ini, dipegang oleh face-
book, diikuti oleh youtube,
twitter dan path. Dan media
elektronik yang paling ban-
yak diakses diduduki oleh
kompas.com sebanyak 1.2
juta orang membaca dalam 1
(satu) hari.
Beriklan di social media juga
dianggap lebih persuasif,
s a n g a t d i p e r c a y a
(tergantung sumber yang
menayangkan), dan target
sasaran lebih tercapai, dis-
banding menggunakan
iklan2 tradisional.
Menurut bro Ignatius Un-
t u n g , k e b a n y a k a n
p e n g g u n a s o s m e d
m e n g g u n a k a n un t u k
menaikan citra diri / image
seperti selalu tahu akan
berita2 terbaru, padahal
koran atau tv belom me-
nayangkan berita tsb. Sos-
m e d j u g a b a n y a k
digunakan jika ada sisi
emosional, seperti kasih
sayang, drama. Selain isi
berita yang menarik, sos-
med juga dapat digunakan
sebagai pengingat / wakil
dari suatu produk. Tetapi,
mesti mudah diakses oleh
publik, sehingga pengguna
dari awalnya hanya mem-
iliki keinginan untuk mau
lihat, menjadi memiliki
keinginan mau lihat lagi
(ada rasa nagih).
Sesi Ignatius Untung ditutup
pukul 10.25, setelah sebe-
lomnya disediakan kesem-
patan kepada peserta untuk
tanya – jawab dengan bro
Ignatius Untung.
Panitia memberikan istira-
hat dengan menyediakan
snack ditemani kopi dan
Volume 1, issue 2, 25 September 2015 Lentera St.Anna
www.gerejastanna.org
Rekolesi Komsos KAJ
Page 13
teh, selama 30 menit.
Pukul 11.15, dilanjutkan
dengan sesi terakhir yaitu
evaluasi hasil diskusi
semalam. Sebagai pembu-
ka hasil diskusi, diberikan
dari kelompok 3, gabun-
gan dari dekanat barat 1
dan 2. Menurut kelompok
3, antara lain :
1.Komsos memiliki potensi
yang lebih baik dari seksi
dan komunitas2 kategorial
lainnya yang dapat
digunakan untuk memban-
tu.
2.Ada 2 jawaban, ada yang
menjawab benar masih
melihat ke dalam, tetapi
ada juga paroki yang su-
dah mulai melakukan
kegiatan2 keluar dunia
katolik.
3.Untuk jawaban yang
benar, diakibatkan penge-
tahuan yang cukup untuk
memberikan Kabar Baik
yang benar.
4.Perbaikan dapat dil-
akukan dengan mem-
berikan kursus2 pemba-
haruan dari KAJ.
5 . M e n u n g g u
basis data
Paparan selan-
jutnya disam-
paikan dari ke-
lompok 1, yang
m e r u p a k a n
gabungan dari
dekenat Timur,
Selatan dan
Pusat.
1.Komsos memiliki media
(cetak, elektronik, radio
dan on-line) yang dapat
disosialisasikan ke luar
2.Benar
3.Takut akibat pengala-
man penolakan
4.Melakukan publikasi
kegiatan disekitar paroki
didalam media katolik
degan Bahasa yg umum
dan universal.
5.Implementasi ardas
parokiPaparan ke 3
diberikan dari kelompok
4, dekanat Tangerang
1.Potensi untuk beker-
jasama dgn dunia luar
2.Benar
3.Sesuai hirarki, yang muda
mengikuti yang lebih tua,
dlam hal ini, KAJ sendiri
masih seperti itu
4.Gerakan, seman-
gat katolik yang
lebih tanpa embel2
katolik
5.?
Paparan terakhir
disampaikan oleh
k e l o m p o k 2 ,
gabungan dari
dekenat Bekasi dan
Utara.
1.Pengembangan media dan
pemanfaatan lebih baik
2.Benar
3.Dikira tugas komsos hanya
untuk didalam saja, ada seksi
& komunitas kategorial lain
yang bertugas ke luar.
Takut akibat rugi material
4 . P o s i t i v e t h i n k i n g ,
melakukan kegiatan bersa-
ma dgn dunia luar
5.Mengurangi kemiskinan
dan memperbaiki hubungan
antar keagamaan
Sesi evaluasi ditutup oleh rm
Harry, dengan kesimpulan :
1.Identitas Gereja Katolik
harus lebih nyata, dimana
nilai2 si pembuat sangat
p e n t i n g , t a p i ta n p a
menggunakan atribut Ger-
eja.
2.Benar
3.Sasaran belom focus, masih
banyak mengutamakan
keluarga sendiri dahulu, dis-
banding orang lain.
4.Pelatihan yang lebih baik,
kaderisasi pastoral
5.Gereja lebih memihak
kaum tertindas, menuju
gereja yg liturgis dan
devosiny, gereja yang
berani tampil di luar dan
gereja yang mau bekerjasa-
ma dengan dunia luar.
Acara rekoleksi Komsos di
Samadi ditutup pukul 12.50
oleh rm Harry dengan
menceritakan suatu kejadi-
an Natal disuatu paroki,
dimana saat hendak per-
ayaan , bayi Yesus hilang
dari kendang. Setelah sem-
pat menimbulakn kep-
anikan di Gereja, sebelom
room menghubungi pihak
berwajib untuk menyam-
paikan hilangnya bayi Ye-
sus, bayi Yesus itu
ditemukan diatas sebuah
kereta seorang anak kecil.
Seorang anak kecil yang
mempunyai janji, jika dia
diberikan hadiah Natal
berupa kereta, dia akan
membawa jalan2 bayi Ye-
sus. Dan dia memenuhi janji
nya.
Marilah kita memenuhi jan-
ji2 kecil kita…..
Volume 1, issue 2, 25 September 2015 Lentera St.Anna
www.gerejastanna.org
Misa MOM di Paroki Cililitan
Page 14
NEWSLETTER TITLE
Tema “ Tuhan maaf saya
sedang sibuk ”, tema
inilah yang diangkat misa
OMK kali ini, yaitu misa
MOM yang di usung oleh
teman-teman dari OMK,
pada tanggal 30 Mei 2015,
jam 18.00. tapi ada yang
sedikit berbeda pada misa
MOM kali ini, ternyata
teman-teman dari OMK
memgadakan misa MOM
ini, tidak di gereja St.anna,
tetapi di gereja Robertus
Bellarminus, pakori cilili-
tan. OMK paroki yang di
kepalai oleh Romo Dedo
Da Gomez ini , sedang
bekerjasama dengan OMK
paroki Duren Sawit, untuk
membuat sebuah misa
unik yang di prakasai oleh
teman-teman OMK dari
kedua paroki tersebut.
tema yang di angkat pada
misa MOM kali ini,
berhubungan sangat dekat
dengan kegiatan-kegiatan
anak-anak muda zaman
sekarang, yang banyak
terpengaruh dengan ke-
duniawian dan sedikit
melupakan Tuhan. Teman-
teman OMK sudah me-
nyiapkan acara ini dari 1
bulan yang lalu, mereka
sudah pernah duduk ber-
sama, untuk membicaran
acara tersebut, dan
menghasilkan kombinasi
yang luar biasa, misa ini
murni di isi oleh teman -
teman OMK, baik dari
koor nya yang di
persembahkan oleh OMK
st anna, lalu petugas tatib
dan multimedia oleh OMK
st robertus bellarminus,
kemudia tanyangan be-
berapa video dan yang
menyampaikan kotbah
dari st anna dikombinasi
dengan persembahan
yang agak unik oleh omk
robertus bellarminus.
1 jam berla-
lu, pada
a k h i r n y a
misa selesai
juga, tapi
k e c e r i a n
teman-teman
OMK belum
b e r a k h i r ,
tepat di
s a m p i n g
gereja ada
sebuah alua,
ada bebera-
pa teman
dari OMK robertus, se-
dang sibuk menyiapkan
beberapa sound system
dan alat musik yang akan
di pakai oleh kita - kita
untuk melanjutkan acara
ramah tamah.
setelah semua kumpul ramah
tamah di mulai dengan doa
bersama dan segera kita
bersama-sama menyantap
beberapa snack berupa kue
dan makan malam bersama-
sama, disini kita saling
berbincang dan bertukar
pengalaman. ngobrol dan
makan malam selesai
saatnya kita bersenang-
senang, dimulai dari teman
OMK st anna, membawakan 2
buah lagu, yang diiringi oleh
2 buah gitar dan satu klicri-
kan sebagai alat perkusi, dan
OMK robertus juga menyam-
but dengan 2 buah lagu, di
iringi gitar, sakaofon dan alat
perkusi sederhana, demikian
mereka bernyanyi bersama-
sama, di tengah acara mas
budi dari st anna me-
nyumbangkan stand up com-
edy, semuanya tertawa dan
gembira, kita sudah mem-
baur menjadi satu, sudah
tidak terlihat terpisah-pisah,
kalo di lihat dari luar, cuma
ada sekelompok anak muda
yang sedang mengadakan
acara seru, dengan bern-
yanyi dan tertawa.
Tanpa terasa waktu sudah
menunjukan 21.00, akhir ya
kegembiraan dan keceriaan
ini harus berakhir, sebelum
pulang kita berdoa bersa-
ma dan di akhiri dengan
salaman satu sama lain,
yang menandakan kegiatan
ini harus selesai sampai
disini.
teman-teman dari st anna
sangat berharap kolaborasi
seperti ini bisa di lakukan
lagi suatu saat nanti, dan
OMK st anna sangat ber-
harap OMK robertus dapat
mengunjungi mereka di
gereja st anna, semoga
keceriaan dan kegembiraan
ini dapat terwujud lagi di
masa yang akan datang.
Komsos Santa Anna
Yulianus Hariantoro
(Ketua team)
Andrie Irawan
(Web Maintaince)
Yohanes Kristanto
(Web Maintaince)
Ardian Valentino
(Technical Support )
www.gerejastanna.or
WEBSITE
Kritik dan Saran
Volume 1, issue 2, 25 September 2015 Lentera St.Anna
www.gerejastanna.org