KURIKULUM SMALB NEGERI LURAGUNG KABUPATEN · PDF fileTunagrahita. KTSP ini di dalamnya memuat...
Transcript of KURIKULUM SMALB NEGERI LURAGUNG KABUPATEN · PDF fileTunagrahita. KTSP ini di dalamnya memuat...
1
KURIKULUM SMALB NEGERI LURAGUNG
KABUPATEN KUNINGAN
TAHUN AJARAN 2013 – 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi, situasi, dan kemampuan tiap sekolah tentu berbeda-beda, baik dari
segi kekuatan, kelemahan, kesempatan, maupun tantangan yang dihadapi. Hal itu
dipengaruhi oleh lingkungan dan letak geogafis di mana sekolah itu berada.
Sedangkan proses pendidikan harus dilakukan seoptimal mungkin disesuaikan
dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi lingkungan yang ada. Oleh karena itu,
solusi yang dipandang signifikan untuk dapat terselenggaranya pedidikan yang
semakin berkualitas di sekolah kami, maka disusunlah KTSP sebagai hasil
pertimbangan-pertimbangan disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah kami.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemeriutah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
mengamanatkan tersusunnya Kurikulum pada tingkat satuan pendidikan, jenjang
pendidikan dasar dan menengah dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan
(SNP) yakni ketentuan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BNSP). Rambu-rambu ini dipergunakan sebagai acuan bagi sekolah untuk
menyusun Kurikulum SLB Negeri Luragung Kabupaten Kuningan.
Kurikulum SLB Negeri Luragung ini adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (SDLB, SMPLB, dan
SMALB) untuk peserta didik dengan jenis kelainan Tunanetra, Tunarungu, dan
Tunagrahita. KTSP ini di dalamnya memuat tentang visi, misi, tujuan pendidikan
tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan,
dilengkapi dengan dokumen dua dan tiga tentang rencana pembelajaran dan
pedoman-pedoman. KTSP merupakan disain program sekolah sebagai arah atau
pedoman dalam penyusunan program dan pelaksanaan pembelajaran yang
2
penyusunannya bekerjasama dengan pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholders).
KTSP dikembangkan dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
(1) Berpusat pada potensi, perkembangan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya, (2) Beragam dan terpadu, (3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, (4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan, (5)
Menyusun dan berkesinambungan, (6) Belajar sepanjang hayat, (7) Seimbang antara
kepentingan nasional dan daerah.
Dalam menentukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SLB Negeri
Luragung Kabupaten Kuningan sebelumnya kami melakukan suatu analisis
lingkungan. Hal yang dijadikan bahan kajian dalam melakukan analisis ini ada 4 hal
yaitu faktor kekuatan (Strength), kelemahan (Weaknes), kesempatan (Oportunities),
dan ancaman (Trength) yang ada di lingkungan SLB Negeri Luragung Kabupaten
Kuningan di bawah koordinasi Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat.
Arah yang dijadikan sasaran dalam melakukan kajian ini adalah untuk
mempertahankan, meningkatkan, mendayagunakan, dan mengatasi faktor-faktor
yang dapat menjadi hambatan terhadap kelancaran proses pendidikan di SLB Negeri
Luragung Kabupaten Kuningan. Yakni mempertahankan, mendayagunakan dan
meningkatkan faktor kekuatan dan faktor kesempatan, mengupayakan agar faktor
kelemahan dapat berubah menjadi faktor kekuatan dan faktor ancaman dapat berubah
menjadi suatu kesempatan yang baik bagi perkembangan pendidikan di SLB Negeri
Luragung Kabupaten Kuningan.
Lebih jelasnya ke 4 faktor yang menjadi pertimbangan dalam melakukan
analisis ini adalah sebagai berikut :
1. Faktor kekuatan
Kekuatan yang ada diantaranya terlihat dari faktor tenaga/personal, yaitu
guru-guru dan tenaga kependidikan lainnya yang ada di SLB Negeri Luragung
semuanya sudah memiliki latar belakang akademik yang sesuai yakni sarjana jurusan
PLB dengan kualifikasi baik dan memenuhi kriteria linnya. Tenaga yang ada 7
orang guru berstatus sebagai PNS, petugas perpustakaan, 2 orang petugas Tata Usaha
(1 orang PNS dan 1 orang sukwan lulusan sarjana komputer), pesuruh/penjaga
3
sekolah 2 orang (1 orang PNS dan 1 orang sukwan). Pengalaman kerja guru-guru
sudah mencukupi yaitu berkisar 10 tahun sampai dengan 23 tahun.
SLB Negeri Luragung sudah memiliki gedung sendiri, yang berdiri di atas
tanah seluas 1.500 m2. Sarana dan fasilitas lainnya sudah cukup bagus yakni dengan
tersedianya sarana olah raga, alat-alat kesenian, alat-alat keterampilan, elearning, dan
alat-alat peraga pembelajaran.
Letak geografis SLB Negeri Luragung termasuk di wilayah kota kecamatan
yang transportasinya tidak sulit dengan posisi yang strategis.
2. Faktor kelemahan
Di samping faktor kekuatan seperti tersebut di atas sudah barang tentu ada
hal-hal yang merupakan kelemahan di SLB Negeri Luragung . Salah satu kelemahan
yang ada misalnya belum memiliki guru yang berbakat dan menangani secara khusus
dalam bidang seni dan keterampilan. Dari kesemuanya itu tentu apabila dibiarkan
terus-menerus tentu keberhasilan pendidikan dalam mencapai tujuan sebagaimana
yang telah ditentukan sudah barang tentu kelemahan-kelemahan itu akan menjadi
ganjalan dalam menuju keberhasilan. Itulah sebabnya sedikit demi sedikit hal-hal
tersebut diupayakan secara terus-menerus untuk dicarikan solusinya. Sebagai upaya
mengatasi hal tersebut menjalin bekerja sama dengan pihak lain seperti BLK dan
para orang tua murid.
3. Faktor Kesempatan
Merujuk pada kebijakan-kebijakan yang ada pada saat ini walau bagaimana
pun Pendidikan Luar Biasa mengalami perkembangan yang bararti, misalnya saja
semakin meningkatnya bantuan-bantuan untuk pembangunan sarana dan prasarana
PLB, meningkatnya kesejahteraan guru, adanya Insentif bagi guru SLB, dan
sebaginya. Hal inilah yang merupakan kesempatan yang semakin baik yang tidak
boleh disia-siakan oleh dunia PLB.
Jelasnya dengan adanya UU Sisdiknas, UU Guru dan Dosen, Perda yang
mengatur SLB dikelola langsung oleh Pemerintahan Provinsi, dan peraturan-
peraturan lainnya tentang PLB merupakan suatu kesempatan yang sudah semestinya
direspon secara positif oleh semua stakeholders termasuk SLB Negeri Luragung.
4
Selain itu, suatu kesempatan yang ada di lingkungan SLB Negeri Luragung
adalah lingkungan masyarakat misalnya SLB Negeri Luragung ini posisinya berada
di sekitar masyarakat petani, ini merupakan sumber belajar yang sangat positp
khususnya dalam bidang pertanian yang dapat mendorong siswa ke arah kreativitas
dan kemandirian.
Adanya perhatian dan simpati dari Pemerintahan setempat, hal ini dibuktikan
dengan kesempatan yang diberikan dalam setiap kegiatan secara umum misalnya
dalam rangka PHB, dalam upacara-upacara peringatan SLB Negeri Luragung
diikutsertakan. Dan sebenarnya masih banyak potensi-potensi yang merupakan
kesempatan yang dapat membuka perkembangan pendidikan di SLB Negeri
Luragung .
4. Faktor ancaman
Satu-satunya faktor ancaman yang masih sangat dominan sebagai
penghambat bagi perkembangan SLB Negeri Luragung adalah dari segi pengetahuan
dan pengertian masyarakatnya terhadap dunia pendidikan luar biasa. Sebagian
masyarakat masih cenderung apriori, bahkan masih merasa minder bila harus
menyekolahkan anaknya yang berkelainan ke SLB.
Namun demikian apapun suatu permasalahan, tidak mungkin tidak ada jalan
keluarnya dan harus dipastikan bahwa suatu saat hal-hal yang menjadi ancaman ini
akan berubah menjadi suatu kesempatan yang baik bagi perkembangan SLB Negeri
Luragung. Dan sedikit demi sedikit kami upayakan dengan berusaha menjalin
kerjasama dan sosialisasi dengan masyarakat sekitar maupun ke pemerintahan
setempat.
Keempat faktor itulah yang dijadikan dasar dalam melakukan analisis dalam
rangka penyusunan KTSP di SLB Negeri Luragung Kabupaten Kuningan.
Selain hal-hal tersebut di atas dalam penyusunan KTSP memperhatikan hal-
hal sebagai berikut : (1) Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia, (2)
Peningkatan potensi kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik, (3) Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan
lingkungan, (4) Tuntutan pembangunan daerah dan nasional, (5) Tuntutan dunia
kerja, (6) Agama, (7) Dinamika perkembangan global, (8) Persatuan nasional dan
5
nilai-nilai kebangsaan, (9) Kondisi sosial budaya masyarakat setempat, (10)
Kesetaraan jender, (11) Karakteristik satuan pendidikan.
Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya maupun
masyarakat. Dalam hal ini peserta didik semestinya menerima pelayanan pendidikan
yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara
bebas, dinamis, dan menyenangkan. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta
didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan atau percepatan
sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik. Kurikulum
dilaksanakan dalam suasana hubungan yang aktif, inovatif, kreatif, efektif,
menyenangkan, gembira, dan berbobot.
B. Landasan
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
3. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
4. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Satandar Kompetensi Lulusan.
5. Permendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas No. 22
Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, dan Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Panduan Pernyusunan KTSP yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan.
7. Pergub Jawa Barat No. 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup.
8. Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 420.5/Keo.674-Disdik/2006 tentang
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta Panduan Penyusunan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra
Sunda.
6
C. Tujuan Pengembangan KTSP
2. Sebagai pedoman pelaksanaan pendidikan di sekolah yang relevan dengan
kebutuhan siswa, dan masyarakat serta sesuai dengan ketentuan-ketentuan
yang tertuang dalam Standar Nasional Pendidikan yang dikeluarkan oleh
BNSP.
3. Sebagai acuan bagi sekolah, dan guru-guru dalam menyusun program
pembelajaran serta pelaksanaannya.
4. Untuk memaparkan tujuan tiap tingkat satuan pendidikan agar semua
stakeholders memahaminya.
5. Agar semua stakeholders memahami struktur, dan muatan kurikulum, serta
kalender pendidikan yang ada di sekolah.
6. Agar beban belajar, dan standar ketuntasan belajar yang ada di sekolah dapat
dipahami dan dijadikan acuan dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah serta
diketahui oleh semua stakeholders.
D. Prinsip Pengembangan KTSP
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu.
3. Tanggap terhadap ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
7
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN, DAN NILAI-NILAI BUDAYA
A. Visi SLB Negeri Luragung Kabupaten Kuningan
Terlayaninya pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di Kabupaten
Kuningan secara optimal pada tahun 2015.
B. Misi SLB Negeri Luragung Kabupaten Kuningan
1) Memberikan kesempatan belajar kepada anak-anak berkebutuhan khusus.
2) Membantu anak berkebutuhan khusus dalam mengatasi masalah kelainannya.
3) Meningkatkan kemampuan profesionalisme kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan di SLB Negeri Luragung.
4) Menigkatkan sosialisasi dan penjaringan anak berkebutuhan khusus di
Kecamatan Luragung Kab. Kuningan.
5) Memberikan motivasi kepada masyarakat agar menyadari akan pentingnya
pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.
6) Meningkatkan kerjasama dengan pihak lain baik individu, instansi pemerintah
maupun swasta.
7) Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi kelancaran proses
pendidikan.
Adapun stategi yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Memfasilitasi dan memberikan kesempatan kepada para siswa untuk belajar
mengembangkan diri.
2) Memberikan pelayanan yang prima kepada para siswa ABK maupun
stakeholders lainnya.
3) Mendidik dan mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan anak
berkebutuhan khusus sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
4) Memberikan terapi kepada anak berkebutuhan khusus sesuai dengan
kelainannya.
5) Menyediakan fasilitas yang mendukung terlaksananya pembelajaran yang
efektif dan efisien.
8
6) Mengadakan IHT, Workshop, serta mengikutsertakan tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan dalam Diklat yang diselenggarakan pihak dinas.
7) Melaksanakan sosialisasi dan penjaringan anak berkebutuhan khusaus.
8) Melaksanakan kerjasama dengan pihak lain baik secara individu, instansi
pemerintah maupun swasta.
C. Tujuan Sekolah
1. Membentuk siswa yang beriman dan takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa.
2. Membentuk siswa yang memiliki akhlak mulia dan berbudi pekerti yang
luhur.
3. Membentuk siswa yang memiliki ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Membentuk siswa yang memiliki life skill sebagai bekal untuk hidup di
masyarakat.
5. Memberikan terapi atas hambatan yang dimiliki para siswa.
6. Membentuk siswa yang kreatif dan mandiri.
Adapun Tujuan Jenjang Pendidikan adalah sebagai beruikut :
Tujaun Pendidikan SLB Negeri Luragungadalah :
”Meletakkan dasar kecerdasan , pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.”
D. Nilai-nilai Budaya
Nilai-nilai budaya yang dikembangkan adalah sebagai berikut :
1. Keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia, yaitu melalui pembiasaan-
pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari diciptakan kehidupan yang agamis.
2. Senyum, salam, dan sapa yaitu pengembangan keramah-tamahan dan sopan
santun dalam kehidupan sehari-hari.
3. Hidup bersih dan ramah lingkungan, yaitu menanamkan kebiasaan dan
kecintaan terhadap lingkungan yang bersih serta peduli untuk menjaga
kelestarian lingkungan.
9
4. Budaya kerja, kemandirian dan kedisiplinan yaitu pengembangan kerajinan
melalui pekerjaan-pekerjaan sederhana, sehingga memiliki percaya diri yang
dapat membentuk kemandirian, dengan kedisiplinan yang tinggi.
10
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SLB Negeri Luragunguntuk tigkat SMALB memuat
mata pelajaran wajib , muatan lokal , dan pengembangan diri dengan rincian sebagai
berikut :
1. Struktur Kurikulum SMALB bagian A (Tunanetra) :
Komponen Kelas dan Alokasi Waktu
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2
2
2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 2 2 2
4. Bahasa Inggris 2 2 2
5. Matematika 2 2 2
6. Ilmu Pengetahuan Alam / Sains 2 2 2
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 2
8. Seni Budaya dan Keterampilan 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani , Olahraga dan Kesehatan 2 2 2
10. Keterampilan Vokasional 16 16 16
B. Muatan Lokal : - Wajib : Basa Sunda 2 2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)
Jumlah 36 36 36
*) Ekuivalen 2 jam pemberlajaran, disesuaikan dengan kelainan dan kebutuhan
pesert didik
** Satu jam pembelajaran sama dengan 40 menit.
2. Struktur Kurikulum SMALB bagian B (Tunarungu) :
Komponen Kelas dan Alokasi Waktu
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2
2
2
11
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 2 2 2
4. Bahasa Inggris 2 2 2
5. Matematika 2 2 2
6. Ilmu Pengetahuan Alam / Sains 2 2 2
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 2
8. Seni Budaya dan Keterampilan 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani , Olahraga dan Kesehatan 2 2 2
10. Keterampilan Vokasional 16 16 16
B. Muatan Lokal : - Wajib : Basa Sunda 2 2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)
Jumlah 36 36 36
*) Ekuivalen 2 jam pemberlajaran, disesuaikan dengan kelainan dan kebutuhan
pesert didik
** Satu jam pembelajaran sama dengan 40 menit.
3. Struktur Kurikulum SMALB bagian C (Tunagrahita) :
Komponen Kelas dan Alokasi Waktu
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
10
(Pendekatan
tematik)
10
(Pendekatan
tematik)
10
(Pendekatan
tematik)
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Inggris
5. Matematika
6. Ilmu Pengetahuan Alam / Sains
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
8. Seni Budaya dan Keterampilan
9. Pendidikan Jasmani , Olahraga dan
Kesehatan
10. Keterampilan Vokasional 24 24 24
12
B. Muatan Lokal : - Wajib : Basa Sunda 2 2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)
Jumlah 36 36 36
*) Ekuivalen 2 jam pemberlajaran, disesuaikan dengan kelainan dan kebutuhan
pesert didik
** Satu jam pembelajaran sama dengan 40 menit.
B. Kerangka Dasar Kurikulum
Peraturan Pemerintah N0. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan
umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri
atas 5 kelompok mata pelajaran sebagai berikut :
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Kelompok mata pelajaran estetika.
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Cakupansetiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel berikut :
CAKUPAN KELOMPOK MATA PELAJARAN
NO. KELOMPOK MATA
PELAJARAN CAKUPAN
1. Agama dan Akhlak
Mulia
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta
didik menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa seta
berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika,
budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.
13
2. Kewarganegaraan dan
Kepribadian
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik akan
status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusaia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan
hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta prilaku anti
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3. Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Kelompok meta pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi pada SMA/MA/SMALB dimaksudkan
untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu
pengetahuan dan teknologi serta membudayakan
berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan
untuk meningkatkansensitivitas, kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi
keindahan dan harmoni. Kemampuan
mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan
serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi,
baik dalam kehidupan individual sehingga
mampu menikmati dan mensyukuri hidup,
maupun dalam kehidupan kemasyarakatan
sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang
harmonis.
5. Jasmani, Olahraga dan Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
14
Kesehatan kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK
dimasudkan untuk meningkatkan potensi fisik
serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja
sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termsuk kesadaran, sikap,
dan prilaku hidup sehat yang bersifat individual
ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan
seperti keterbebasan dari prilaku seksual bebas,
kecanduan nbarkoba, HIV/AIDS, demam
berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang
potensial untuk mewabah.
C. Program Khusus
Program khusus yang diberikan di SLB Negeri Luragung sesuai dengan jenis
kelainan yang dilayani yaitu ada tiga program :
1. Orientasi dan Mobilitas untuk peserta didik Tunanetra.
2. Bina Komunikasi, Persepsi Bunyi dan Irama untuk pesertya didik Tunarungu.
3. Bina Diri untuk peserta didik Tunagrahita Ringan dan Sedang.
Program khusu pada jenjang SMALB bersifat fakultatif dan tidak termasuk
beban pembelajaran.
D. Program Vokasional
Program vokasional yang dikembangkan adalah Tata Busana, Tata Boga,
Pembuatan Sandal Jepit dan Handcraft. Program vokasional untuk SMALB A
perminggu 16 jam pembelajaran yaitu berkisar 50 % dari seluruh jam pembelajaran.
Sedangkan program vokasional untuk SMALB B, C dan C1 perminggnya 24 jam
pembelajaran yaitu berkisar 70 % dari seluruh jam pembelajaran.
15
E. Muatan Lokal
Mata pelajaran muatan lokal yang diajarkan adalah :
1. Bahasa Sunda
2. Pendidikan Lingkungan Hidup
Alasan ditetapkannya mata pelajaran bahasa sunda sebagai mata pelajaran
mulok karena di samping diwajibkan di seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat juga
karena SLB Negeri Luragung berada di lingkungan suku sunda, dan sebagian besar
siswanya suku sunda. Dan alasan ditetapkannya PLH sebagai mata pelajaran mulok
karena disamping diwajibkan di seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat juga
mengingat PLH ini penting sekali ditanamkan kepada semua siswa sehingga tumbuh
kecintaan terhadap lingkungan serta mau memelihara dan melestarikan
lingkungannya.
F. Pengembangan Diri
a. Pembentukan pribadi melalui pembiasan dalam kegiatan :
1). Rutin
Upacara Bendera
Berdoa sebelum dan sesudah belajar
Pemeriksaan kebersihan pakaian
Pemeriksaan kesehatan gigi
Pelaksanaan Jumat Sehat
Membersihkan kelas dan halaman sekolah
Membaca di perpustakaan
2) Terprogram
Kegiatan Keagamaan (pesantren kilat)
Pekan Kreativitas Siswa
Peringatan hari-hari besar Nasional
Pengenalan Lingkungan
3) Spontan
Memberi salam
Cium tangan ketika bertemu dengan guru
Santun dalam berbicara
16
Saling menolong sesama teman
4) Teladan
Berpakaian bersih dan rapih
Tepat waktu dalam segala hal
Bersikap jujur dalam segala hal
b. Pengembangan Potensi dan Ekspresi diri
Sesuai dengan minat dan bakat
Kepemimpinan
- Bidang Pengembangan : Pramuka
Seni
- Bidang Pengembangan : Seni Musik, Seni Lukis
Olahraga
- Bidang Pengembangan : Tenis Meja , Senam Lantai , Renang , Atletik
dan Sepak Bola.
Kajian Muatan Lokal dan Keterampilan
- Bidang Pengembangan : Anyaman , Menjahit dan Tata Boga..
G. Beban Belajar
Beban belajar diatur sesuai dengan muatan kurikulum SLB Negeri
Luragungyang meliputi sejumlah mata pelajaran, materi muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi
peserta didik dan termasuk ke dalam isi kurikulum yang digunakan di sekolah ini.
1. Mata Pelajaran Wajib pada tingkat SMALB
Pendidikan Agama
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Seni Budaya
17
Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan
Keterampilan Vokasional
Muatan Lokal : Basa Sunda
Pengembangan Diri
Pengaturan beban belajar menggunakan sistem paket sesuai dengan yang
dialokasikan
dalam struktur kurikulum sebagai berikut :
1. Satu jam pembelajaran tatap muka SMALB adalah : 40 menit
2. Jumlah jam pembelajaran perminggu SMA LB 36 jam pembelajaran.
3. Minggu efektif pertahun pelajaran : 36 minggu
4. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
maksimum 40 % dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutan.
5. Alokasi waktu untuk praktek, 2 jam kegiatan praktek di sekolah setara dengan
1 jam tatap muka.
6. Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi diri disesuaikan dengan jenis
pengembangan yang dipilih.
7. Pengembangan diri dalam rangka pembentukan pribadi disesuaikan dengan
kondisi, situasi , dan konteks sekolah .
H. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan Belajar setiap mata pelajaran disesuaaikan dengan intake siswa,
daya dukung, dan kompleksitas.
Adapun SKBM setiap mata pelajaran sebagai berikut :
KOMPONEN NILAI SKBM
(%)
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Inggris
75
75
70
60
18
5. Matematika
6. Ilmu Pengetahuan Alam
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
8. Seni budaya dan Keterampilan
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
10. Vokasional
B. Muatan Lokal
9. Wajib : Bahasa Daerah
10. Pilihan : PLH
C. Program Khusus Kemampuan Merawat Diri
D. Pengembangan Diri
60
65
70
70
70
70
65
65
70
70
I. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
1. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran dengan
ketentuan sebagai berikut :
- Siswa sudah menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria
ketuntasan minimal pada semua indikator, Hasil Belajar (HB), Kompetensi Dasar
(KD), dan Standar Kompetensi (SK) pada semua mata pelajaran.
- Kehadiran Siswa minimal 70 %
- Prilaku / sikap dengan kriteria baik.
2. Kelulusan
Kelulusan dilaksanakan setelah siswa menyelesaikan seluruh program
pembelajaran dari kelas X – XII ( SMALB).
Adapun ketentuannya sebagai berikut :
- Siswa sudah menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria
ketuntasan minimal pada semua indikator hasil belajar (HB), Kompetensi Dasar
(KD), dan Standar Kompetensi (SK) pada semua mata pelajaran.
- Prosentase kehadiran minimal 70 %
- Lulus ujian sekolah.
19
J. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup merupakan program yang penting bagi
kehidupan peserta didik baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang
setelah peserta didik selesai menamatkan sekolah. Oleh karena itu, sesuai dengan visi
SLB Negeri Luragung yang mempunyai visi “Terlayaninya pendidikan bagi anak
berkebutuhan khusus di Kabupaten Kuningan secara optimal pada tahun 2015” maka
ada kompetensi-kompetensi yang harus dicapai untuk menuju ke arah itu.
Kompetensi-kompetensi yang menyangkut hal tersebut adalah sebagai berikut :
a. Peserta didik memiliki sikap yang positip terhadap dirinya, orang lain, dan
lingkungannya.
b. Peserta didik memiliki pengetahuan, dan wawasan tentang kehidupan
bermasyarakat sebagai bekal dalam kehidupannya baik sebagai individu, maupun
sebagai anggota masyarakat.
c. Peserta didik memiliki keterampilan untuk hidup bermasyarakat seperti
kemampuan berkomunikasi, kemampuan kerja, kemampuan menyelesaikan
problema yang dihadapinya, serta memiliki kemandirian.
d. Peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua siswa, dan
masyarakat memiliki sikap yang positip terhadap pentingnya pendidikan bagi
ABK.
Kompetensi-kompetensi yang harus dicapai tersebut pelaksanaannya
dilakukan secara kolaborasi dengan semua pihak terkait, dan terintegrasi dengan
proses pendidikan di sekolah.
K. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan yang berkaitan dengan keunggulan lokal adalah tentang pertanian.
Hal ini mengingat bahwa SLB Negeri Luragung berada di lingkungan yang sebagian
besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Pendidikan tentang
pertanian ini ditanamkan sebagai kegiatan tambahan di luar jam pembelajaran.
Kompetensi yang harus dicapai berkaitan dengan pendidikan berbasis keunggulan
20
lokal ini mencakup apresiasi, sikap positip, pengetahuan, dan keterampilan tentang
pertanian dari peserta didik.
Pengembangan keunggulan global adalah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan terhadap IT dan hasil-hasil teknologi lainnya. Dalam hal ini siswa
diarahkan untuk mengetahui dan dapat memanfaatkan hasil-hasil perkembangan
teknologi seperti halnya komputer.
21
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender Pendidikan disusun dengan berpedoman kepada kalender
nasional yang disesuaikan dengan program sekolah .
Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :
Semester I :
SMT BULAN
JUMLAH
KETERANGAN Tidak
efektif dan
efektif
Tidak
efektif
Efektif
I
Juli 3 0 3 15 Juli masuk Smt I
Agustus 5 3 2 Libur Umum Hari Kemerdekaan RI
Libur Idul Fitri 2-16 Agust 2013
September 4 0 4
Oktober 5 2 3 7 - 12 Okt. 2013 UTS
15 -19 Okt. 2013 Idul Adha
Nopember 4 0 4
Desember 4 3 1 9 – 14 Des. 2013 UAS smt I,
16-20 Perbaikan, dan Penulisan
Raport.
21 Des 2013 Pembagian Rapor smt I
Jumlah 25 8 17
Semester II :
SMT BULAN
JUMLAH
KETERANGAN Tidak
efektif dan
efektif
Tidak
efektif
Efektif
II
Januari 5 1 4 7 Januari masuk Smt II
Februari 4 - 4
Maret 4 2 2 3-8 Maret l 2014 UTS
17-22 Maret 2014 Jeda tengah smt
April 5 1 4
Mei 4 2 2 5-10 Mei 2014 Ujian
Juni 4 3 1 9 – 14 Juni 2014 UAS smt II
21 Juni 2013 pembagian raport smt II
Jumlah 25 7 17
22
KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SLB NEGERI LURAGUNG KAB. KUNINGAN
Thn Bln
HARI DAN TANGGAL JUMLAH HARI
S L R K J B M S L R K J B M S L R K J B M S L R K J B M S L R K J B M
S
S H
K
H
L
H
E
HE
SMT
2
2013
JUL 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 23 03 20
130
AGT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 16 15
SEP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 30 05 25
OKT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 05 26
NOV 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 30 05 25
DES 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 12 19
201
4
JAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 10 21
145
PEB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 28 04 24
MAR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 05 26
APR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 30 05 25
MEI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 06 25
JUN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 30 6 24
JUL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
JUMLAH HARI 35
7 82 275
SEMESTER I SEMESTER II
Luragung, 25 Juni 2013
Kepala Sekolah
HK = Hari Kalender Drs. JAHIDIN, M.Pd.
HE = Hari Efektif HL = Hari Libur NIP : 19610512 199003 1 004
Masuk Sekolah 6 Januari 2014
Perkiraan Ulangan Tengah Semester 3-8 Maret 2014 Perkiraan Jeda Tengah Semester 21 – 26 April 2014
Perkiraan US SMALB (Tulis/Praktek) 10 – 15 Maret 2014
Perkiraan UN SMALB 15 -17 April 2014
Perkiraan US SMPLB (Tulis/Praktek) 17-22 Maret 2014 Perkiraan UN SMPLB 22 – 25 April 2014
Perkiraan US SDLB (Tulis/Praktek) 7-12 April 2014
Perkiraan UN SDLB 5-10 Mei 2014
Perkiraan Ulangan Akhir Semester II 9 14 Juni 2014 Pembagian Rapor 21 Juni 2014
Libur Semester II 23 Juni – 12 Juli 2014
Gebyar/Pameran Tk Gugus 24-25 Okt. 2013
KKG dan KKKS Tk Gugus 1-5 Juni 2014 LKKS Siswa ABK 20 – 23 Mei 2014
Seleksi Gurdek, LKG dan LKKKS Tk Gugus 16-18 Juni 2014
Seleksi Gurdek, LKG dan LKKKS Tk Provinsi 27-29 Juni 2014
Libur Awal Puasa 12-13 Juli 2013
Rapat Awal Tahun/Pembagian Tugas 29 Juni 2013 Masuk Sekolah 15 Juli 2013
Rapat Komite/Orang Tua Siswa 18 Juli 2013
Libur Idul Fitri 22 - 17 Agstus 2013
Perkiraan Ulangan Tengah Semester 7 – 12 Oktober 2013 Perkiraan Jeda Tengah Semester 16 – 19 Oktober 2013
Perkiraan Ulangan Akhir Semester I 9 -14 Desember 2013
Pembagian Rapor 21 Desember 2013
Libur Semester I 23 Desember 2013 – 4 Januari 2014
23
BAB V
PENUTUP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini disusun secara berkelanjutan dari tahun-
tahun sebelumnya dengan penyempurnaan-penyempurnaan seperlunya. Selain itu juga
merupakan kesinambungan antara satuan pendidikan dengan satuan pendidikan di atasnya.
Oleh karena itu, KTSP ini merupakan satu kesatuan yang harus dilaksanakan secara
berkesinambungan dan secara utuh sesuai dengan visi dan misi SLB Negeri Luragung,
sehingga lulusannya memiliki kecakapan hidup sebagai bekal untuk mampu hidup mandiri.
Akhirnya semoga KTSP ini dapat dilaksanakan dan bermanfaat sebagai sarana untuk
mencapai tujuan yang kita harapkan.
24
SURAT KETERANGAN VALIDASI KTSP
Yang bertanda tangan di bawah ini saya sebagai Pengawas SLB Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat yang membina SLB Negeri Luragung Kabupaten Kuningan telah
memvalidasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMALB Negeri Luragung Kabupaten
Kuningan Tahun Pelajaran 2013/2014.
Demikian surat keterangan ini untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Bandung, 4 Juli 2013
Pengawas SLB
Drs. DODO SUDRAJAT, M.M.Pd..
NIP : 19620712 198512 1 002