KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata Pelajaran · PDF fileSebagai sumber pelajaran dapat...
Transcript of KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata Pelajaran · PDF fileSebagai sumber pelajaran dapat...
K U R I K U L U M 2 0 0 4
STANDAR KOMPETENSI
Mata Pelajaran
PENDIDIKAN AGAMA HINDU
SEKOLAH MENENGAH ATAS
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALJakarta, Tahun 2003
2
Katalog dalam Terbitan
Indonesia. Pusat Kurikulum, Badan Penelitian
dan Pengembangan
Departemen Pendidikan Nasional
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Hindu SMA, - Jakarta:
Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas: 2003
iv, 32 hal.
ISBN 979-725-158-6
3
KATA PENGANTAR
Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia mengalamiperkembangan dan perubahan secara terus menerus sebagai akumulasirespon terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi selama ini sertapengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologiserta seni dan budaya. Hal ini menuntut perlunya perbaikan sistempendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum.
Penyempurnaan kurikulum yang telah dilakukan mengacu pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PeraturanPemerintah yang terkait yang mengamanatkan tentang adanya standar nasionalpendidikan yang berkenaan dengan standar isi, proses, dan kompetensi lulusanserta penetapan kerangka dasar dan standar kurikulum oleh pemerintah.
Upaya penyempurnaan kurikulum ini guna mewujudkan peningkatan mutudan relevansi pendidikan yang harus dilakukan secara menyeluruh mencakuppengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek-aspek moral,akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, kesehatan, seni dan budaya.Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan danpengembangan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaiankompetensi peserta didik untuk bertahan hidup serta menyesuaikan diri danberhasil dalam kehidupan. Kurikulum ini dikembangkan lebih lanjut sesuaidengan kebutuhan dan keadaan daerah dan sekolah.
Dokumen kurikulum 2004 terdiri atas Kerangka Dasar Kurikulum 2004, StandarBahan Kajian dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran yang disusun untukmasing-masing mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan.
Dokumen ini adalah Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan AgamaHindu untuk satuan pendidikan SMA.
Dengan diterbitkan dokumen ini maka diharapkan daerah dan sekolah dapatmenggunakannya sebagai acuan dalam pengembangan perencanaanpembelajaran di sekolah masing-masing.
Jakarta, .... Oktober 2003Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan
Dr, BoedionoNIP. 130344755
Direktur JendralPendidikan Dasar dan Menengah
Dr. Ir. Indra Jati SidiNIP. 130672115
4
3
4
55889
10101112
16162127
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................
I. PENDAHULUAN .................................................................................A. Rasional .........................................................................................B. Pengertian .....................................................................................C. Fungsi dan Tujuan ........................................................................D. Ruang Lingkup .............................................................................E Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ......................................F. Standar Kompetensi Bahan Kajian .............................................G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran ............................................H. Rambu-rambu ...............................................................................
II. KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DAN MATERI POKOK ......Kelas X ......................................................................................................Kelas XI ....................................................................................................Kelas XII ...................................................................................................
5
PENDAHULUAN1Dengan munculnya berbagai perubahan yang sangat cepat pada hampirsemua aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupanberbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Di awal melinium ketiga ini telahdikembangkan kurikulum pendidikan agama Hindu SMU secara Nasional,yaitu kurikulum yang ditandai dengan cici-ciri antara lain:1. Lebih menitik beratkan pencapaian target kompetensi (attaiment targets)
dari pada penguasaan materi;2. Lebih mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya
pendidikan yang tersedia;3. Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksana pendidikan
dilapangan yang mengembangkan dan yang melaksanakan programpembelajaran sesuai dengan kebutuhan.
Walaupun Kurikulum Nasional ini lebih global dibandingkan Kurikulum1994, model ini diharapkan lebih membantu Guru karena dilengkapi denganpencapaian target yang jelas, materi standar, indikator, dan prosedurpelaksanaan pembelajaran. Meskipun demikian, keadaan sumber dayapendidikan di Indonesia sangat memungkinkan munculnya keragamanpemahaman terhadap standar Nasional, yang dampaknya akanmempengaruhi pencapaian standar Nasional, Kompetensi Dasar yang telahditetapkan , untuk itu perlu adanya penjabaran tentang Kurikulum yangberbasis Kompetensi Dasar yang diharapkan dapat lebih menjamin tercapainyaKompetensi Dasar Nasional mata pelajaran pendidikan agama Hindu.
A. Rasional
Dalam perjalanan sejarah kehidupan dan peradaban manusia di awalmelinium ketiga ini telah terjadi perubahan-perubahan dipelbagai bidangdan dimensi. Merespon penomena itu, manusia terpacu untukmengembangkan pendidikan dalam ilmu-ilmu sosial, ilmu alam, ilmupasti, maupun ilmu-ilmu terapan Masyarakat telah sampai pada era
6
Pendidikan Agama Hindu
modern tertinggi, sangat maju dalam atribut kehidupan duniawi. Denganmunculnya sejumlah krisis kehidupan berbangsa dan bernegara yangmeliputi politik, ekonomi, sosial, hukum, etnis, agama, golongan danras, perilaku menyimpang, belakangan ini dipertanyakan peranan danepektifitas pendidikan agama disekolah sebagai pemberi nilai acuantertinggi secara spiritual terhadap kesejahteraan nasional. Dengan asumsiini jika pendidikan agama dilakukan dengan baik, maka kerjasama dantoleransi dalam masyarakatpun akan lebih baik.
Namun kenyataannya seolah-olah pendidikan agama tidak banyakmemberikan kontribusi terhadap pembekalan peserta didik hinggaperiode reformasi ini. Ternyata setelah ditelusuri pendidikan agamamenghadapai persoalan dari berbagai sisi, antara lain: waktu yangdisediakan hanya dua jam pelajaran dengan muatan materi yang begitupadat dan memang penting yakni menuntut pemantapan pengetahuanhingga terbentuk watak dan kepribadian agama yang berbeda jauhdengan tuntutan mata pelajaran lainnya.
Memang tidak adil menimpakan tanggung jawab munculnyakesenjangan antara harapan dan kenyataan itu kepada pendidikan agamadi sekolah-sekolah sebab pendidikan agama disekolah bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dankepribadian siswa. Banyak faktor-faktor instrumental yang ikutmenentukan tetapi perlu diakui bahwa selain keberhasilan dalammemberikan kontribusinya dalam meningkatkan ketaatan menjalankanagamanya, pada aspek hubungan vertikal dengan Tuhan, dalampelaksanaan pendidikan agama masih terdapat kelemahan-kelemahanyang mendorong dilakukannya penyempurnaan terus menerus.Kelemahan lain, materi pendidikan agama Hindu, termasuk bahan ajarsusila lebih terfokus pada pengayaan pengetahuan (kognitif) dan minimdalam pembentukan sikap (efektif) serta pembiasaan (psikomotorik),sehingga peranan humanistis dari susila tidak banyak terealisasi.Pelaksanaan pendidikan agama disekolah juga menghadapi kendalakurangnya keikut sertaan Guru mata pelajaran lain dalam memberimotivasi peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilai pendidikanagama dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu persoalan lain yangdihadapai adalah lemahnya sumber daya pendidikan seperti kurangnya
7
Pendahuluan
kemampuan guru dalam pengembangan pendekatan dan metode yanglebih variatif, minimnya berbagai sarana pelatihan dan pengembangan,rendahnya sambutan orang tua siswa yang kurang mendukungpendidikan agama peserta didik.
Dari kronologi Kurikulum 1975 , 1984, 1994, target yang harus dicapai’attaiment targets’ dicantumkan dalam tujuan pembelajaran umum. Halini kurang memberi acuan standar yang jelas tentang kemampuan yangharus dikembangkan pada peserta didik dan hasil belajar yang diinginkanatas dasar teori dan prinsif-prinsif pengembangan Kurikulum yang telahlama dipraktekkan diberbagai mancanegara seperti Singapura, Australia,Inggris dan Amerika; juga didorong oleh harus reformasi, visi, misi,dan paradigma baru pendidikan agama Hindu maka penyusunanKurikulum agama Hindupun dilakukan dengan berbasis kemampuandasar (basic competencies).
Sejalan dengan itu terlihat pula realisasi bahwa Kurikulum pendidikanagama tahun 1994 lebih menekankan materi standar, lebih bersifatmemaksakan target bahan ajar sehingga tingkat kemampuan pesertadidik terabaikan.
Hal ini kurang sesuai dengan prinsif pendidikan yang menekankanpengembangan peserta didik lewat penomena bakat, minat, sertadukungan sumber daya lingkungan dan lain-lain.
Kurikulum pendidikan agama Hindu tahun 1994, walaupun telahmempertimbangkan kemampuan efektif dan psikomotorik dalamrumusan tujuan pembelajaran, dalam implementasinya dirasakan masihterasa lebih didominasi pencapaian kognitif. Selain itu Kurikulum 1994juga dirasakan kurang mengakomodasi keragaman kebutuhan daerah.Walaupun secara nasional kebutuhan keragaman siswa pada dasarnyatidak berbeda. Dengan mempertimbangkan ini maka disusun Kurikulumnasional pendidikan agama Hindu yang berbasis pada kompetensi dasar(basic competencies) yang mencerminkan kebutuhan keragamankompetensi siswa secara nasional. standar ini diharapkan dapatdipergunakan sebagai acuan dalam mengembangkan Kurikulumpendidikan agama Hindu sesuai dengan kebutuhan daerah/sekolah.
8
Pendidikan Agama Hindu
B. Pengertian
Pendidikan agama Hindu adalah upaya sadar dan terencana, menyiapkanpeserta didik dalam mengenal, memahami, menghayati, hinggamengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaranagama Hindu dari sumber utamanya kitab suci: Sruti, Smerti, Sila, Acaradan Atmanastusti.
Mata pelajaran pendidikan agama Hindu itu keseluruhannya terliputdalam lingkup: Kitab Suci, Orang suci, Tempat suci, Susila, Yajna, HariSuci, Budaya, Kepemimpinan (Niti Sastra) , Sejarah agama Hindu, AlamSemesta, dan Sradha. Sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkuppendidikan agama Hindu perwujudan keserasian, keselarasan, dankesinambungan hubungan dengan Brahman, diri sendiri, sesamamanusia, makhluk lain, maupun lingkungannya (Tri Hita Karana)
C. Fungsi dan Tujuan
1. FungsiPendidikan Agama Hindu berfungsi untuk:a. Penanaman nilai-nilai ajaran Agama Hindu yang dapat dijadikan
pedoman hidup dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaanhidup (Moksartham Jagadhita);
b. Pengembangan Sraddha dan Bhakti kehadapan Hyang Widhi(Brahman);
c. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum,sistem, dan fungsinya;
d. Penyiapan kemampuan sikap mental siswa yang inginmelanjutkan studi kejenjang yang lebih tinggi;
e. Mempersiapkan kematangan dan daya resistensi siwa dalammengadaptasi diri terhadap lingkungan fisik dan sosial;
f. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan pesertadidik dalam keyakinan dan pengamalan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari;
g. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif yang diakibatkanoleh pergaulan dunia luar.
9
Pendahuluan
2. TujuanPendidikan Agama Hindu bertujuan untuk menumbuhkan danmeningkatkan Sraddha (iman) dan Bhakti (ketaquaan) dari pesertadidik kehadapan Brahman melalui pemberian, pemupukan,penghayatan dan pengamalan ajaran agama, sehingga menjadi insanHindu yang darmika dan mampu mewujudkan cita-cita luhurMoksartham Jagadhita.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Agama Hindu difokuskan pada segi-segikehidupan praktis yang sedang dialami siswa meliputi Kitab suci, Orangsuci, tempat suci, Sila (Etika) ,Yadnya, Budaya, Sradha, Kepemimpina,Sejarah Perkembangan Agama Hindu , Alam Semesta, Hari Suci danhal-hal yang bersifat umum yang perlu diketahui.
Pada umumnya pelajaran Agama Hindu sulit untuk diserap dandimengerti oleh siswa, karena penjabarannya banyak dogma-dogma dandiluar jangkauan manusia, oleh karena itu diharapkan bagi para guruuntuk dapat mengaplikasikan ajaran agama Hindu secara ilmiah denganmelihat kemampuan siswa. Ajaklah siswa untuk lebih memahami ajaranagama Hindu dengan pendekatan-pendekatan yang mudah diikutiseperti diskusi, berdarmayatra ketempat-tempat suci dan dapatmenunjukan contoh-contoh prilaku yang baik. Usaha ini sebagai saranapengajaran yang efektif sesuai penerapan cara belajar siswa aktif (CBSA)Sebagai sumber pelajaran dapat dipakai buku-buku paket pelajaran agamaHindu yang telah ada dan kebiasaan-kebiasaan keagamaan setempat.
Berdasarkan tujuan, fungsi, ruang lingkup, metode, sarana dan sumberpelajaran tersebut di atas maka sitem penilaian hendaknya selalumemperhatikan situasi dan kondisi setempat dalam arti penilaian akhirterhadap hasil pelajaran pendidikan agama Hindu hendaklahmencerminkan keseimbangan antara penguasaan pengetahuan agamadengan sikap mental serta tingkah laku siswa dalam kehidupan sehari-hari dengan menjaga hubungan yang harmonis dengan Hyang Widhi,sesama dan alam sekitarnya .
10
Pendidikan Agama Hindu
E. Standar Kompetensi Lintas Kurikulum
Standar Kompetensi Lintas Kurikulum merupakan kecakapan untukhidup dan belajar sepanjang hayat yang dibakukan dan harus dicapaioleh peserta didik melalui pengalaman belajar.
Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ini meliputi:1. Memiliki keyakinan, menyadari serta menjalankan hak dan
kewajiban, saling menghargai dan memberi rasa aman, sesuai denganagama yang dianutnya.
2. Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan, danmengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksidengan orang lain.
3. Memilih, memadukan, dan menerapkan konsep-konsep, teknik-teknik, pola, struktur, dan hubungan.
4. Memilih, mencari, dan menerapkan teknologi dan informasi yangdiperlukan dari berbagai sumber.
5. Memahami dan menghargai lingkungan fisik, makhluk hidup, danteknologi, dan menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai untuk mengambil keputusan yang tepat.
6. Berpartisipasi, berinteraksi, dan berkontribusi aktif dalammasyarakat dan budaya global berdasarkan pemahaman konteksbudaya, geografis, dan historis.
7. Berkreasi dan menghargai karya artistik, budaya, dan intelektualserta menerapkan nilai-nilai luhur untuk meningkatkan kematanganpribadi menuju masyarakat beradab.
8. Berpikir logis, kritis, dan lateral dengan memperhitungkan potensidan peluang untuk menghadapi berbagai kemungkinan.
9. Menunjukkan motivasi dalam belajar, percaya diri, bekerja mandiri,dan bekerja sama dengan orang lain.
F. Standar Kompetensi Bahan Kajian
Siswa beriman dan bertaqua kepada Tuhan Yang Maha Esa; berakhlakmulia/berbudi pekerti luhur yang tercermin dalam kehidupan pribadi,bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; memahami, menghayati ajaran
11
Pendahuluan
agamanya serta mampu menghormati agama lain dalam kerangkakerukunan antar umat beragama.
Dalam landasan hukum Hindu seperti Sruti, Smerti, Sila, Acara danAtmanastusti; siswa memiliki Sradha dan Bhakti kepada Brahmanberakhlak mulia, berbudi pekerti luhur yang tercermin dalam perilakusehari-hari dalam hubungannya dengan Tuhan, Sesama manusia danAlam sekitar; mampu membaca dan memahami Weda mampu beryadnyadan berkarma dengan baik dan benar; serta mampu menjaga kerukunanintern dan antar umat bergama.
G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran
1. Memahami, menghayati dan mengamalkan kitab suci Weda;2. Mengenal, meyakini dan mendalami sejarah dan ajaran orang suci3. mengenal esensi dan fungsi tempat suci;4. Memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Susila Agama
dalam kehidupan nyata;5. Memahami/menghayati dan mengaplikasikan konsep-konsep
yadnya dalam kehidupan sehari-hari;6. Mengenal hari-hari suci keagamaan serta memanfaatkannya untuk
meningkatkan Sradha dan Bhakti;7. Memahami dan memanfaatkan budaya untuk menyuburkan
perkembangan semangat relegisitas;8. Memahami dan menghayati serta membudayakan konsep
kepemimpinan dalam berbagai ilmu kehidupan dalam menjalankanswadarma masing-masing;
9. Mendalami sejarah perkembangan agama Hindu sebagai refleksiuntuk kehidupan mendatang;
10. Mengenal hakekat alam semesta beserta berbagai basis darikesadaran hidup didalam menunaikan swadarama;
11. Memahami, menghayati dan mengamalkan Sradha agama Hindusebagai cikal bakal pengembangan konsep-konsep ajaran lainnya.
12
Pendidikan Agama Hindu
H. Rambu-rambu
1. Pendekatan pembelajaranPembelajaran Pendidikan agama Hindu menggunakan polapendekatan terpadu, demokratis, humanitis, fungsional dankontekstual sesuai dengan dinamika perkembangan berbangsa danbernegara serta tuntutan masyarakat modern yang pluralistik danturbelent. Pendidikan agama Hindu agar lebih fungsional danbermakna bagi siswa maka strategi pembelajaran yang digunakanmeliputi lima demensi pendekatan yaitu:• Pendekatan dengan dimensi konsekuensial yaitu pola
pendekatan pembelajaran yang menekankan pada peranan danfungi agama Hindu sebagai sumber motivator dan sumberinspirasi dalam berperilaku keseharian sesuai dengan swadarmasiswa sebagai anak bangsa. Siswa dilatih dan dibiasakanmempraktekkan dan merasakan manfaat pengamalan ajaranagama Hindu dalam kehidupan nyata seperti berperilaku jujur,sopan dan santun, tertib, taat waktu, bersih, tekun, sabar,bersemangat, tolong-menolong berdana punia, kebajikan,kedamaian, tanpa kekerasan, kemurahan hati, kemandirian, rasapercaya diri, tekad kerja keras, suka pada tantangan, kreatif, bugardan energik, berinisiatif tinggi, berlandaskan pada Dharma.
• Pendekatan dengan dimensi Imperensial yaitu pola pendekatanpembelajaran menyangkut penumbuhan dan pengembanganintensitas perasaan-perasaan dan pengalaman religius siswadalam bentuk upaya-upaya menghadirkan Tuhan dalamkesadaran siswa disetiap saat dan disetiap tempat. Siswa dilatihuntuk merasakan Tuhan Maha Ada, Maha Mengetahui, MahaKuasa dan Maha Pencipta. Dengan demikian siswa terlatihberbuat jujur, tidak sombong, tidak rendah diri, tidak cemas,dan berkeyakinan Tuhan memberi perlindungan pada dirinya.Di mata siswa Tuhan tidak dihadirkan hanya dalam momen-momen eksklusif saja seperti pada saat upacara-upacarakeagamaan di pura, melainkan terus menerus dalam setiaplangkah kehidupan.
• Pendekatan dengan dimensi Ideologis yaitu pendekatanpembelajaran yang berkaitan dengan tingkat keyakinan siswa
13
Pendahuluan
pada kebenaran ajaran agama Hindu siswa dibangunkesadarannya agar menghayati Panca Sradha yaitu keyakiananterhadap adanya Brahman, Atman, Karma Phala, Phunarbawadan Moksa.
• Pendekatan dengan dimensi Ritualistik yaitu pola pendekatanpembelajaran yang berkaitan dengan tingkat kepatuhan siswadalam menjalankan ritual-ritual agama Hindu. Siswa dilatihuntuk menjalankan ritual Puja Tri Sandya setiap hari dan aktifkegiatan upacara keagamaan pada setiap Purnama Tilem, hariraya Galungan Kuningan, Nyepi, Pagerwesi, Siwaratri, Saraswatidan hari piodalan lainnya.
• Pendekatan dengan dimensi Intelektual yaitu pola pendekatanpembelajaran yang berkaitan dengan tingkat pengetahuan danpemahaman siswa mengenai ajaran-ajaran Agama Hinduberkaitan dengan Sradha, Susila, Yadnya, Kitab Suci, Orang Suci,Tempat suci, Hari Suci, Kepemimpinan, Alama semesta, Budayadan sejaraah Perkembangan Agama Hindu
2. PenilaiaanPenilaiaan adalah suatu usaha untuk memperoleh informasi secaraberkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasilpengembangan kompetensi dasar, sikap atau prilaku serta pengetahuanyang telah dicapai oleh siswa dalam pendidikan agama Hindu
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk menafsirkan datatentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secarasistimatik dan berkesinambungan dengan aspek yang dinilai,sehingga pada akhirnya muncul informasi yang bermakna dalammengambil keputusan. Tujuan dari penilaian proses dan hasil belajarsiswa adalah untuk menentukan tingkat ketercapaian kompetensidasar yang diharapkan. Penilaian juga dapat dijadikan acuan bagiperbaikan dan penyempurnaan PBM dan aot put pembelajaranpendidikan agama Hindu.
Penilaian hasil belajar siswa untuk pendidikan agama Hindumencakup ketiga tujuan pembelajaran yakni kognetif, afektif danpsikomotorik. Dengan pendekatan dialogis partisivatif maka hasil
14
Pendidikan Agama Hindu
belajar lebih berorientasi pada perubahan sikap, pertumbuhanperilaku siswa ke arah yang baik dan benar menurut ajaran agamaHindu dengan memperhitungkan kemampuan siswa memahamipengetahuan agama Hindu dengan benar.
Penilaian hasil belajar pendidikan agama Hindu adalah pencapaianpembiasaan hidup beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang MahaEsa dengan tujuan untuk peningkatan Sradha (iman) dan bhakti(ketaqwaan) dari peserta didik kehadapan Brahman melaluipemberian, pemumukan, penghayatan dan pengamalan ajaranagama sehingga menjadi insan Hindu yang darmika dan mampumewujudkan cita-cita luhur Moksartham Jhagadhita.
3. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasiPendidikan agama di era modern perlu didukung inovasi-inovasibaru seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi daninformasi. Inovasi-inovasi tersebut erat kaitannya dengan kreativitasguru dalam memahami substansi agama yang permanen dan subinformasi yang selalu berubah. Kedua hal tersebut saling terkaitdan guru dituntut untuk mampu menjelaskan kepada siswa secaraterpadu.
Fasilitas yang dapat mendukung ke era itu perlu diupayakanmisalnya komputer yang dilengkapi dengan akses internet, kliping-kliping, artikel-artikel koran dan majalah yang topik-topiknyaberkaitan dengan masalah-masalah agama dan kemoderenan.Demikian pula fasilitas-fasilitas teknologi lain yang dapatdipergunakan untuk keperluan serupa, antara lain: televisi, radio,vidio, OHP, slaid dan media lainnya sesuai dengan kondisi dankemampuan masing-masing sekolah.
4. Kompetensi Persatuan Jenjang Pendidikan
Sekolah Menengah AtasKelas X:
Menjelaskan sejarah perkembangan agama Hindu di India darijaman Weda, Brahmana dan Upanisad, memahami kewajiban
15
Pendahuluan
dan tanggung jawab pemimpin, mengenal konsep Wiwaha,memahami proses dan prinsip-prinsip pokok hari sucikeagamaan, memahami prinsip-prinsip dalam melaksanakanYadnya, memahami konsep Tri Guna dan keberadaannya padadiri manusia, memahami Dasa Mala dan keberadaannya padadiri manusia, memahami struktur, fungsi dan hakekat tempatsuci, mengetahui penghimpun dan kodifikasi Weda.
Kelas XI:Menghayati konsep aksara suci Om (aksara suci Brahman),memahami konsep panca Maya Kosa dan kaitannya dengansarira yang lain, menyadari sorga dan neraka sebagai akibathukum karma, menyadari keutamaan menjelma sebagaimanusia, mengatahui upaya mencapai Moksa, memahamiklasifikasi bhuana agung dan Bhuana Alit, mengetahui tipe-tipekepemimpinan, memehami tujuan dan hakekat Yadnya,menghayati konsep Tattwamasi sebagai landasan etika moral,menghayati makna konsep Catur Paramita, mendalami konsepajaran Tri Parartha, memahami peranan orang suci, memahamibagian-bagian Weda beserta pokok-pokok ajarannya;
Kelas XII:Memahami konsep Awatara, Dewa, Saguna Brahman danNirguna Brahman, memahami bahwa pada hakekatnya Atmanadalah Brahman, mendalami cara-cara untuk membebaskan diridari hukum karma, memahami hakekat hukum karma,memahami hakekat punarbhawa, memahami hakekat Moksa,memahami beberapa konsep kepemimpinan, mengahayatihakekat dan tujuan Dharma Gita, menghayati hakekat tariankeagamaan, memahami konsep Catur Asrama dan CaturPurusartha, memahami beberapa konsep/ajaran penting dalammasing-masing hukum Hindu, memahami konsep Itihasa.
16
Kelas : X
Aspek : Sejarah Agama HinduSub Aspek : Sejarah Agama HinduStandar Kompetensi : Mampu memaparkan sejarah agama Hindu
Menjelaskan sejarahperkembangan agamaHindu di India dari jamanWeda, Brahmana danUpanisad• Mampu menjelaskan
sejarah agama Hindu diIndia pada jaman Weda,Brahmana danUpanisad.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
• Dapat menjelaskansejarah perkembanganagama Hindu di Indiapada jaman Weda
• Dapat menjelaskansejarah perkembanganagama Hindu di Indiapada jaman Brahmana
• Dapat menjelaskansejarah perkembanganagama Hindu di Indiapada jaman Upanisad
• Dapat membedakanperkembangan agamaHindu di jaman Weda,Brahmana, danUpanisad
• Mensaripatikan nilai-nilai perkembanganHindu pada jamanWeda, Brahmana, danUpanisad
• Perkembangan agamaHindu jaman Weda
• Perkembangan agamaHindu jamanBrahmana
• Perkembangan agamaHindu jamanUpanisad
KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DANMATERI POKOK2
17
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Aspek : KepemimpinanSub Aspek : Kewajiban dan Tanggung jawab PemimpinStandar Kompetensi : Mampu menjelaskan kewajiban dan tanggung jawab
pemimpin
Mendeskripsikankewajiban dan tanggungjawab seorang pemimpin• Mampu
mengidentifikasikanKewajiban,tanggungjawab dankonsekuensipengabaian tugasseorang pemimpin
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
• Dapat menjelaskankewajiban seorangpemimpin
• Dapat menjelaskantanggung jawabpemimpin
• Dapat menjelaskankonsekuensi daripengabaian dantanggung jawabpemimpin
• Dapat menunjukkansifat-sifat pemimpinyang baik
• Kewajiban seorangpemimpin
• Tanggung jawabpemimpin
• Konsekuensipengabaian kewajibandan tanggung jawabpemimpin
Aspek : YadnyaSub Aspek : Kramaning SembahStandar Kompetensi : Mampu menjelaskan Kramaning Sembah
Mengenal konsepkramaning sembah• Mampu menjelaskan
pengertian, sarana dantujuan sembahyang
• Mampu melafalkanmantra sembahyang
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
• Dapat menguraikanpengertian sembahyang
• Dapat menyebutkansarana sembahyang.
• Dapat mendeskripsikanmanfaat sembahyang.
• Dapat menunjukkansarana sembahyang
• Dapat menjelaskanmakna saranasembahyang
• Dapat melafalkanmantra sembahyang
• Dapatmendemontrasikanpelaksanaan sembahyang
• Pengertiansembahyang
• Manfaat sembahyang• Sarana sembahyang• Mantra sembahyang
18
Pendidikan Agama Hindu
Memahami proses danprinsip-prinsip pokok harisuci keagamaan• Mampu menjelaskan
Proses dan prinsip-prinsip pokok padapelaksanaan setiap harisuci keagamaan
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
• Dapat menjabarkanproses perayaan harisuci keagamaan
• Dapat menjelaskanPrinsip-prinsip pokokhari suci keagamaan
• Dapat berperan aktifdalam pelaksanaanhari suci
• Proses pelaksanaanhari suci keagamaan
• Prinsip-prinsip pokokhari suci keagamaan
Aspek : Hari SuciSub Aspek : Hari-Hari Suci KeagamaanStandar Kompetensi : Mampu menjelaskan proses dan prinsip-prinsip hari
suci keagamaan
Aspek : SusilaSub Aspek : Tri Guna dan Dasa MalaStandar Kompetensi : Mampu menjelaskan Tri Guna dan Dasa Mala
Memahami konsep TriGuna dan keberadaannyapada diri manusia,mendalami konsep DasaMala dan keberadaannyapada diri manusia danmendeskripsikan fungsiagama dalam kehidupan• Mampu menjelaskan
pengertian,memaparkan masing-masing bagian TriGuna dan Dasa Mala
• Mampumengidentifikasipengaruh buruk danmenghindarkan diri
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
• Dapat menjelaskankonsep Tri Gunasebagai tiga sifat dasarmanusia (sattwam,rajas, tamas)
• Dapat memaparkankonsep Tri Gunasebagai tiga komponensifat dasar manusiayang tidak dapatdipisahkan
• Menunjukkan berbagaitipe tempramenseseorang berdasarkandominasi salah satuguna
• Dapat menjelaskankonsep Dasa Mala
• Dapat menjelaskanbagian dan makna
• Pengertian, bagian-bagian dan pengaruhTri Guna dalam dirimanusia
• Pengertian danbagian-bagian DasaMala
• Cara menghindarkandiri dari penguasaanDasa Mala
• Fungsi agama hindu
19
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Memahami struktur,fungsi dan pelestariantempat suci• Mampu menjelaskan
dan menggambarkanstruktur, fungsi danupaya pelestariantempat suci
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
• Dapat menjelaskandan menggambarkanstruktur tempat suci
• Dapat menyebutkanfungsi tempat suci
• Dapat melakukanupaya pelestariantempat suci.
• Struktur tempat suci• Fungsi tempat suci• Pelestarian tempat
suci
dari Dasa Malaterhadap konsep DasaMala
• Mampu menjelaskanagama sebagaimotivator dandinamisator hidup.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
masing-masing konsepDasa Mala
• Dapat mengidentifikasipengaruh burukterhadap konsep DasaMala
• Dapat menyebutkancara-cara untukmenghindarkan diridari pengaruh DasaMala
• Dapatmengaktualisasikanfungsi agama dalamkehidupan
• Dapat menjelaskanAgama sebagaimotivator
• Dapatmendeskripsikanagama sebagaidinamisator
Aspek : Tempat SuciSub Aspek : Struktur dan fungsi tempat suciStandar Kompetensi : Mampu menjelaskan struktur, fungsi dan upaya
pelestarian tempat suci
20
Pendidikan Agama Hindu
Menjelaskan penghimpun,waktu dan strukturkodifikasi Weda,menjelaskan Itihasasebagai ceritera yangpenuh nilai-nilai spiritualdan melafalkan mantradan sloka dalam weda• Mampu menyebutkan
penghimpun danstruktur kodifikasikitab suci Weda
• Mampu menguraikanpengertian danmerumuskan esensimasing-masing kandadan parwa dalamRamayana danMahabarata.
• Mampu melafalkanmantra dan sloka dalamWeda.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
• Dapat menyebutkanpenghimpun kitab suciWeda
• Dapat menjelaskankapan Weda dihimpun/ditulis
• Dapat menjelaskanstruktur kodifikasiWeda
• Dapat menguraikanpengertian Itihasa
• Dapat merumuskanesensi masing-masingkanda pada Ramayana
• Dapat merumuskanesensi masing-masingparwa padaMahabharata
• Dapat merumuskanesensi Mahabharatadan Ramayana
• Dapat mengambilhikmah kedua Itihasadimaksud
• Dapatmendemonstrasikanpembacaan mantra
• Dapatmendemonstrasikanpembacaan sloka
• Penghimpun kitabsuci Weda
• Waktu menghimpunWeda
• Struktur KodifikasiWeda
• Pengertian Itihasa• Esensi masing-masing
kanda Ramayana• Esensi pada masing-
masing parwa Maha-Bharata
• Mantra dan slokadalam Weda
Aspek : Kitab SuciSub Aspek : WedaStandar Kompetensi : Mampu menjelaskan penghimpun dan struktur
weda
21
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Kelas : XI
Aspek : SradhaSub Aspek : BrahmanStandar Kompetensi : Mampu menjelaskan hubungan Panca Maya kosa
dan Tri Sarira
Menjelaskan maknaaksara suci “OM” (aksaraBrahman), menjelaskanhubungan Panca MayaKosa dan kaitannyadengan sarira yang lain,menjelaskan sorga danneraka sebagai akibathukum karma,menjelaskan keutamaanmenjelma sebagai manusiadan menjelaskan upayamencapai Moksa• Mampu menjelaskan
aksara “OM” sebagaiaksara suci Brahma
• Mampu menjelaskankorelasi Panca MayaKosa dan Tri Sariraserta pengaruhnyaterhadap Atman.
• Mampu menjelaskansorga dan nerakasebagai akibat hukumkarma sertamenunjukkan contohdalam Mahabarata
• Mampu menjelaskankeutamaan menjelmasebagai manusia
• Mampu menjelaskanupaya mencapai moksa
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
• Dapat menjelaskanaksara “OM” sebagaiaksara suci Brahman
• Dapat melakukankonsentrasi ataumeditasi dengansadana OM kara
• Dapatmengidentifikasimanfaat konsentrasidengan sadana OMkara.
• Dapat menjelaskanmakna Panca MayaKosa sebagai pembentukbadan manusia
• Dapat menunjukkankaitan antara PancaMaya Kosa denganstula sarira dan antakarana sarira
• Dapat menjelaskanpengaruh Panca MayaKosa terhadap atman
• Dapat menjelaskansorga dan nerakasebagai akibat hukumkarma melalui ilustrasikisah Mahabharata
• Dapat menunjukkancontoh dalamMahabharata bahwayang berbuat baikakan mengenyamsorga
• Aksara suci “OM”(aksara suci Brahman)
• Meditasi denganaksara suci “OM”
• Pengertian dan bagian-bagian Panca MayaKosa
• Kaitan Panca MayaKosa dengan stula danantah karana sarira
• Pengaruh Panca MayaKosa terhadap atman
• Sorga dan nerakasebagai akibat karma
• Keutamaan menjelmasebagai manusia
• Cara mencapai Moksa
22
Pendidikan Agama Hindu
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
• Dapat menunjukkanilustrasi contoh bahwayang berbuat tidakbaik akan jatuh keneraka
• Dapat menjelaskankeutamaan menjelmasebagai manusia
• Dapat menyebutkanupaya untuk menjagaharkat manusia.
• Dapat menjabarkanbeberapa upaya untukmencapai Moksa
• Dapat menyebutkanhal-hal yang dapatmenghambat upayamencapai Moksa
Aspek : Alam SemestaSub Aspek : Bhuana Agung dan Bhuana AlitStandar Kompetensi : Mampu menjelaskan Bhuana Agung dan Bhuana Alit
Menjelaskan klasi-fikasiBhuana Agung danBhuana Alit• Mampu
mengidentifikasikanunsur-unsur BhuanaAgung dan Bhuana Alit.
• Mampu menjelaskanpersamaan, perbedaandan hubungan BhuanaAgung dan Bhuana Alit.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
• Dapatmengidentifikasikanunsur-unsur BhuanaAgung
• Dapat menguraikanunsur-unsur BhuanaAlit
• Dapat menjelaskanpersamaan danperbedaan antaraBhuana Agung danBhuana Alit
• Dapat menjelaskanhubungan antaraBhuana Agung danBhuana Alit
• Unsur-unsur BhuanaAgung
• Unsur-unsur BhuanaAlit
• Hubungan BhuanaAgung dan BhuanaAlit dan Bhuana Alit
• Persamaan danperbedaan BhuanaAgung dan BhuanaAlit
23
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Aspek : KepemimpinanSub Aspek : KepemimpinanStandar Kompetensi : Mampu menjelaskan tipe-tipe kepemimpinan
Menjelaskan tipe-tipekepemimpinan• Mampu menjelaskan
tipe-tipekepemimpinan,mengidentifikasikelebihan dankekurangan masing-masing tipe sertamampu merumuskankepemimpin yang ideal.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
• Dapat menjelaskantipe-tipekepemimpinan
• Dapatmengidentifikasikelebihan dankekurangan darimasing-masing tipekepemimpinan
• Dapat merumuskankepemimpinan yangideal
• Tipe-tipekepemimpinan
• Tipe kepemimpinanyang ideal
• Kelebihan dankekurangan masing-masing tipekepemimpinan
Aspek : Hari SuciSub Aspek : Hari Suci Agama HinduStandar Kompetensi : Mampu mengidentifikasi hakekat dan tujuan hari
suci agama Hindu
Mengidentifikasi hakekatdan tujuan perayaan hari-hari suci keagamaan• Mampu mendeskrip
sikan hakekat dantujuan serta mampumengambil hikmah darihari-hari sucikeagamaan
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
• Dapat menguraikanhakekat hari-hari sucikeagamaan Hindu
• Dapat menjabarkantujuan pelaksanaanhari-hari sucikeagamaan Hindu
• Dapat menjelaskanpengaruh perayaanhari-hari sucikeagamaan terhadappeningkatan sradhadan bhakti kepadaTuhan
• Hakekat hari-hari sucikeagamaan
• Tujuan hari sucikeagamaan
• Pengaruh perayaanhari suci terhadappembentukan sradhadan Bhakti kepadaTuhan
24
Pendidikan Agama Hindu
Aspek : YadnyaSub Aspek : Panca YadnyaStandar Kompetensi : Mampu menjelaskan tujuan, hakekat dan prinsip
panca yadnya
Memahami hakekattujuan yadnya danmemahami prinsip-prinsipyang harus diperhatikandalam pelaksanaan yadnyaserta makna masing-masing yadnya• Dapat menjelaskan
hakekat, tujuan,bentuk, prinsip-prinsipkeiklasan, kesucian danpenerapan yadnya.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
• Dapat menjelaskanhakekat yadnyasebagai kewajiban bagiumat Hindu
• Dapat menyebutkantujuan yadnya
• Dapat menyebutkanbentuk-bentukkegiatan kesehariansebagai realisasi darikonsep yadnya
• Dapat menguraikanprinsip-prinsip(keiklasan, kesucian,tepat sasaran) yangmesti diperhatikandalam pelaksanaanyadnya
• Dapat menjelaskanmakna pokok darimasing-masing yadnyaserta mampumengamalkannya
• Hakekat yadnya• Tujuan yadnya• Bentuk-bentuk
kegiatan se-bagairealisasi yadnya
• Prinsip-prinsip yadnya• Pokok-pokok ajaran
Panca Yadnya
25
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Aspek : SusilaSub Aspek : Tattwamasi, Catur Paramita dan Tri Parartha.Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan konsep tattwamasi, Catur
Paramita dan Tri Parartha
Menghayati ajaran TatTwam Asi sebagailandasan etika dan moral,menjelaskan CaturParamita dan menjelaskanTri Parartha• Mampu menjelaskan
pengertian Tattwamasi,Catur Paramita dan TriParartha.
• Mampu menjelaskanmasing-masing bagianCatur Paramita dan TriParartha serta mampumenerapkan nilai-nilaitattwamasi dan CaturParamita dan TriParartha dalamkehidupannya.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
• Dapat menjelaskanpengertian konsep TatTwam Asi
• Dapat menyebutkanbentuk-bentukperilaku sebagaiimplementasi konsepTat Twam Asi
• Dapat menjelaskanperanan Tattwamasidalam pembentukansikap dan perilaku
• Dapat menjelaskankonsep Catur Paramita
• Dapat menjelaskanmasing-masing bagianCatur Paramita
• Dapat menjelaskanajaran Catur Paramitasebagai landasanpergaulan hidupsehari-hari
• Dapat menjelaskanpengertian konsep TriParartha
• Dapat memaparkanmasing-masing bagianTri Parartha
• Dapat menjelaskannilai-nilai aja-ran TriParartha dalamkehidupan sehari-hari
• Pengertian Tattwamasi
• Bentuk-bentuk TatTwamasi
• Pengertian CaturParamita
• Bagian-bagian CaturParamita
• Pengertian TriParartha
• Bagian-bagian TriParartha
26
Pendidikan Agama Hindu
Aspek : Orang SuciSub Aspek : Orang SuciStandar Kompetensi : Mampu menjelaskan peranan, kedudukan dan
fungsi orang suci
Memahami sebutan ,peranan, kedudukan danfungsi orang suci• Mampu
mengidentifikasisebutan, peranan,kedudukan, fungsiorang suci.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
• Dapat mengidentifikaisebutan orang suci
• Dapat memaparkanperan masing-masingorang suci
• Dapat menjelaskanfungsi masing-masingorang suci melayanikebutuhan hidupumat
• Dapat menjelaskankedudukan orang suci
• Dapat menunjukkansikap seperti prilakuhidup orang suci.
• Sebutan orang suci• Peranan, kedudukan
dan Fungsi orang sucidalam kehidupankeagamaan
Aspek : Kitab SuciSub Aspek : WedaStandar Kompetensi : Mampu mengklasifikasikan dan mendikripsikan
weda
Menjelaskan pokok-pokokajaran Weda• Mampu merumuskan
kodifikasi dan isi pokokWeda: Sruti, dan Smerti
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
• Dapat merumuskangaris-garis besar isiWeda Sruti dan Smerti
• Dapat memahami danmenghayati nilai-nilaibudi pekerti darimasing-masing weda.
• Weda Sruthi danSmrthi
27
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
Kelas : XII
Aspek : SradhaSub Aspek : Panca SradhaStandar Kompetensi : Mampu menjelaskan dan memahami substansi
sradha.
Memahami konsep Awatara, Dewa, Siwa,Sadasiwa, dan Paramasiwa• Mampu menjelaskan
pengertian Awatara,Dewa, Siwa, Sadasiwadan Paramasiwa.
• Mampu menguraikankonsep Awatara danaspek-aspek Dewasesuai denganfungsinya.
• Mampumenggambarkancontoh ilustrasi konsepSaguna dan NirgunaBrahman
Memahami bahwa Atmanpada hakekatnya adalahBrahman• Mampu menjelaskan
hakekat Atman sertahubungannya denganBrahman.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
• Dapat menjelaskanpengertian Awatara
• Dapat menjelaskanbagian-bagianawatara
• Dapat menguraikankonsep Dewa-Dewadalam ajaran Hindu
• Dapat menguraikankonsep SagunaBrahman
• Dapatmenggambarkankonsep NirgunaBrahman
• Dapat memberikancontoh ilustrasihubungan Saguna danNirguna Brahman
• Dapat menjelaskanbahwa Atman beradapada setiap mahklukuntuk memberikehidupan/menggerakkan badanwadag
• Dapat menjelaskanbahwa atman berasaldari Brahman, atmansama dengan Brahman.
• Mampu menunjukkancara-cara untukmewujudkan hakekatBrahman
• Pengertian Awatara• Bagian dan penjelasan
masing -masingAwatara
• Aspek-aspek Dewadan Fungsinya
• Siwa, Sadasiwa,Paramasiwa
• Hakekat Atman• Hubungan Atman dan
Brahman
28
Pendidikan Agama Hindu
Mendalami cara-carauntuk membebaskan diridari hukum karma danmemahami hakekathukum karma• Mampu menguraikan
hakekat, upayamembebaskan diri darihukum karma sertamemberi contohillustrasi tentanghukum karma.
Mendalami hakekatpunarbhawa• Mampu memaparkan
pengertian, hakekat danupaya membebaskandiri dari Punarbhawa
Memahami hakekatMoksa• Mampu menjelaskan
pengertian, hakekat danmemberi contoh
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
• Dapat menguraikancara-cara untukmembebaskan diri daripengaruh hukumkarma phala
• Dapat mewujudkancontoh perilaku yangdapat menyebabkanterbelenggu darihukum karma
• Dapat menguraikanhakekat hukum karmaphala
• Dapat menyebutkancontoh ilustrasi tentanghukum karma phala
• Dapat menghayati danmengamalkan nilai-nilai budi pekertisebagai upayameningkatkan karmayang baik
• Dapat memaparkanpengertianPunarbhawa
• Dapat mewujudkancontoh tentang carauntuk membebaskandiri dari hukumPunarbhawa
• Dapat menghayatibahwa denganpunarbhawa adalahkesempatan yang baikuntuk memperbaikikarma
• Dapat menjelaskanPengertian Moksa
• Dapat menjelaskanhakekat moksa sebagaikebebasan jiwatma
• Cara membebaskandiri dari hukum karma
• Hakekat hukum karma• Contoh ilustrasi yang
berkaitan denganhukum karma
• PengertianPunarbhawa
• Hakekat Punarbhawa• Cara-cara untuk
membebaskan diri dariPunarbhawa
• Pengertian Moksa• Hakekat Moksa• Contoh ilustrasi
tentang kebebasanMoksa
29
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
ilustrasi tentang moksa.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
dari segalaketerikatan.
• Dapat mewujudkanperbedaan antara jiwamukti dengan umatkebanyakan
• Dapat menjelaskancontoh ilustrasitentang kebenaranMoksa
Aspek : KepemimpinanSub Aspek : Kepemimpinan HinduStandar Kompetensi : Mampu memaparkan konsep kepemimpinan Hindu
Memahami beberapakonsep kepemimpinanHindu• Mampu menjelaskan
Kepemimpinanmenurut ajaran Hinduseperti: Asta Bratha,Pancadasa ParamitengPrabhu, Sadwarnaning,Panca Upaya Sandi, danNavanatya.
• Mampu menghayatikepemimpinan Hindu.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
• Dapat merumuskankonsep-konsepkepemimpinan Hindudiantaranya: konsepAsta Bratha, konsepPancadasa PramitengPrabhu, konsepSadwarnaning, konsepPanca Uapaya Sandhidan konsepNavanatya.
• Dapat menghayati danmengamalkan nilai-nilai budi pekerti darimasing-masing ajarankepemimpinantersebut.
• Kepemimpinan Hinduseperti Asta Bratha,Pancadasa ParamitengPrabhu, SadwarnaningRajaniti, Panca UpayaSandhi dan Navanatya.
30
Pendidikan Agama Hindu
Aspek : BudayaSub Aspek : Dharmagita dan Tari KeagamaanStandar Kompetensi : Mampu menjelaskan dan memahami hakekat
Dharmagita dan tari keagamaan
Menghayati hakekat dantujuan Dharmagita• Dapat memaparkan
hakekat, tujuan danpengaruh Dharmagitapada pembentukankepribadian.
Menghayati hakekat dantujuan tarian keagamaan• Dapat menjelaskan
hakekat, tujuan danpengaruh tarikeagamaan padapembentukankeperibadian.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
• Dapat memaparkanhakekat Dharmagita
• Dapat menguraikantujuan Dharmagita
• Dapat menjelaskanpengaruh Dharmagitapada pembentukankepribadian
• Dapat menjelaskanhakekat tarikeagamaan
• Dapat menjelaskantujuan tari keagamaan
• Dapat menguraikanpengaruh tarikeagamaan terhadappembentukankepribadian
• Hakekat Dharmagita• Tujuan Dharmagita• Dampak Dharmagita
pada pembentukankepribadian
• Hakekat tarikeagamaan
• Tujuan tari keagamaan• Dampak tari
keagamaan padapembentukankepribadian
Aspek : SusilaSub Aspek : Catur Asrama dan Catur PurusarthaStandar Kompetensi : Mampu memahami konsep Catur Asrama dan catur
Purusartha
Memahami konsep CaturAsrama dan caturPurusartha• Mampu memaparkan
pengertian, bagian-bagian dan korelasiantara Catur Asramadan Catur Purusartha
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
• Mampu memaparkankonsep Catur Asramadan Catur Purusartha
• Mampumenggambarkanhubungan CaturAsrama dan CaturPurusartha
• Mampu menjelaskandampak yang timbul
• Konsep Catur Asramadan Catur Purusartha
• Hubungan CaturAsrama dan CaturPurusartha
• Dampak daripenerapan yang tidakkonsisten dengankonsep Catur Asramadan Catur Purusartha
31
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
dari ketidak-konsistenan dengankonsep Catur Asramadan Catur Purusartha
Aspek : YadnyaSub Aspek : WiwahaStandar Kompetensi : Mampu memahami konsep Wiwaha
Mengenal konsep wiwaha• Mampu menjelaskan
Pengertian, Sistim,Pelaksanan, tujuan dansarana prasaranawiwaha
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
• Dapat menguraikanpengertian wiwaha
• Dapat menjelaskansyarat-syarat wiwaha
• Dapat menjelaskansistem wiwaha
• Dapat menjelaskantujuan wiwaha
• Dapat menguraikansarana dan prasaranawiwaha
• Pengertian wiwaha• Syarat-syarat wiwaha• Sistem wiwaha• Tujuan wiwaha• Sarana dan prasarana
wiwaha
Aspek : Kitab SuciSub Aspek : WedaStandar Kompetensi : Mampu memahami konsep Hukum Hindu
Memahami beberapakonsep/ajaran pentingyang terdapat dalamhukum Hindu• Dapat mendeskripsikan
sumber dan kronologihukum Hindu sertamenganalisa subtansimasing-masing HukumHindu.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK
• Dapatmendeskripsikansumber-sumberhukum Hindu
• Dapat menjelaskankronologi hukumHindu
• Mampu menganalisakonsep/ajaran-ajaranpenting dalam masing-masing hukum Hindu
• Sumber hukum Hindu• Kronologi hukum
Hindu• Subtansi masing-
masing hukum Hindu
Kutipan Pasal 44Sanksi Pelanggaran Undang - undang Hak Cipta 1987
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan ataumemperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu,dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahundan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus jutarupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan ataubarang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksuddalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5(lima) tahun dan/atau paling banyak Rp. 50.000.000,- (limapuluh juta rupiah).