Kumpulan Simulasi Kekompakan

6
Metode-metode materi ukhuwwah dan kekompakan : Kelas 1 : 1. Game kapitalis Tujuan : Menggambarkan pengaplikasian nilai-nilai Islam dalam praktek kehidupan Peserta : dibagi menjadi 4 kelompok (ideal) Alat bantu : Gunting 6 buah dan Kertas 12 buah Peraturan : 1. Setiap kelompok memiliki modal : a. Kelompok I (US – memiliki teknologi dengan sedikit SDA) : 2 buah gunting dan 4 lembar kertas b. Kelompok II (Japan – high technology, non SDA) 4 buah gunting tanpa kertas c. Kelompok III (Indonesia – no technology with a lot of SDA) 8 lembat kertas d. Kelompok IV (Africa – no technology and no SDA) 2. Tugas setiap kelompok adalah membuat sebanyak mungkin lingkaran berdiameter 8 cm dari kertas-kertas yang tersedia 3. Antar kelompok boleh bernegoisasi untuk memperoleh bahan-bahan yang dibutuhkan 4. Waktu permainan 20 menit Refleksi : Permainan dilakukan 2 kali. Babak pertama kepada peserta hanya dimotivasi untuk menang saja. Babak kedua kepada peserta dimotivasi untuk menerapkan nilai-nilai Islami Refleksikan nilai-nilai Islami apa saja yang ditunjukkan peserta pada babak tersebut. Koreksi kekurangan atau berlebih-lebihannya. 2. Menggambar berantai Tujuan : melatih kerjasama dan usaha mengetahui pemikiran temannya

description

Training Tool's 7

Transcript of Kumpulan Simulasi Kekompakan

Metode-metode materi ukhuwwah dan kekompakan :

Metode-metode materi ukhuwwah dan kekompakan :

Kelas 1 :

1. Game kapitalis

Tujuan : Menggambarkan pengaplikasian nilai-nilai Islam dalam praktek kehidupan

Peserta : dibagi menjadi 4 kelompok (ideal)

Alat bantu : Gunting 6 buah dan Kertas 12 buah

Peraturan :

1. Setiap kelompok memiliki modal :

a. Kelompok I (US memiliki teknologi dengan sedikit SDA) :

2 buah gunting dan 4 lembar kertas

b. Kelompok II (Japan high technology, non SDA)

4 buah gunting tanpa kertas

c. Kelompok III (Indonesia no technology with a lot of SDA)

8 lembat kertas

d. Kelompok IV (Africa no technology and no SDA)

2. Tugas setiap kelompok adalah membuat sebanyak mungkin lingkaran berdiameter 8 cm dari kertas-kertas yang tersedia

3. Antar kelompok boleh bernegoisasi untuk memperoleh bahan-bahan yang dibutuhkan

4. Waktu permainan 20 menit

Refleksi :

Permainan dilakukan 2 kali.

Babak pertama kepada peserta hanya dimotivasi untuk menang saja.

Babak kedua kepada peserta dimotivasi untuk menerapkan nilai-nilai Islami

Refleksikan nilai-nilai Islami apa saja yang ditunjukkan peserta pada babak tersebut. Koreksi kekurangan atau berlebih-lebihannya.

2. Menggambar berantai

Tujuan : melatih kerjasama dan usaha mengetahui pemikiran temannya

Alat bantu : kertas 2 lembar dan pensil untuk semua peserta

Ide simulasi : Setiap peserta memegang selembar kertas dan satu pensil. Peserta diminta memikirkan hendak menggambar apa dalam kertasnya. Lalu minta peserta mulai menggambarnya dalam waktu 15 detik. Sesudah 15 detik minta seluruh peserta menggeserkan kertasnya ke temannya yang ada di sebelah kanannya. Lalu setiap peserta diminta melanjutkan gambaran temannya tersebut. Proses pemutaran tersebut dilanjutkan hingga gambar kembali ke penggambar semula.

Refleksikan apakah gambar masing-masing berkembang sesuai dengan rencana keinginan penggambarnya semula ??

Mungkin ada gambar yang sesuai rencana atau lebih bagus atau bahkan menjadi rusak / tidak jelas.

Mainkan dua babak bahwa suatu kondisi ideal adalah setiap orang membayangkan apa tujuan gambar itu semula dan berusaha membuat gambar itu menjadi lebih baik (bukan malah jadi lebih jelek).

Simpulkan mengenai pentingnya memahami perasaan/niat orang lain.

3. Menyusun kubus

Tujuan : Kebersamaan

Alat bantu : N(jumlah peserta)/4 buah paket 10 kubus

Teknik permainan : Dijelaskan sewaktu briefing

4. Nasyid

Aku anak Rohis, selalu optimis

Dengan gaya necis, pasang wajah manis

Berjenggot tipis, tidak berkumis

Walau kantongku tipis, tetap aktivis5. Orang cacat

Tujuan : memahami realita,

Alat bantu : Tali raffia 40 cm dan kain penutup mata sejumlah peserta

Teknik simulasi :

Peserta berbaris dilapangan

Peserta diundi menjadi dua kelompok

Satu kelompok matanya ditutup

Satu kelompok tangannya diikat kebelakang

Lalu minta seluruh peserta untuk melakukan suatu hal (mis. Pindah tempat, mengambil tasnya masing-masing, memakai sepatu, dll) pekerjaan yang dilakukan ada yang hanya membutuhkan tangan saja, ada yang membutuhkan penglihatan saja dan ada yang membutuhkan keduanya. Disinilah peserta harus berinisiatif untuk saling membantu

Refleksikan mengenai keadaan manusia yang ada yang sempurna dan ada yang cacat dan bagaimana tanggung jawab kita terhadap mereka serta refleksikan mengenai syukur kita kepada Allah akan nikmat-nikmat yang sangat banyak yang mungkin selama ini sering kita lalaikan.Kelas 2 :

1. Menyusun kubus

Tujuan : Kebersamaan

Alat bantu : N(jumlah peserta)/4 buah paket 10 kubus

Teknik permainan : Dijelaskan sewaktu briefing

2. Game Untung-Rugi

Tujuan : Memancing keberanian dan kemampuan untuk mengemukakan pendapat

Cerita :

UNTUNG ATAU RUGI?Pak Hilman membeli seekor kambing seharga ( 500. Tapi kambing ini rewel sekali. Pak Hilman jengkel, lalu dijualnya dengan harga ( 1.000. Lewat pasar hewan, dia tertarik lagi pada seekor domba yang gemuk dan gagah. Pak Hilman membelinya dan harganya ternyata ( 1.500. Tapi hanya sehari domba itu sudah bikin gara-gara masuk ke kebun tetangga. Pak Hilman jengkel dan menjual domba itu seharga ( 2.000. Sambil pulang ke rumah, motor Pak Hilman menabrak kambing Pak Frimadi. Pak Frimadi minta ganti rugi karena kambingnya cacat. Pak Hilman bersedia bayar ganti rugi tersebut tetapi kambing itu jadi miliknya. Lalu disepakati ganti rugi ( 2.500. Pak Hilman pun pulang membawa kambing cacad. Tiba di rumah, Pak Hilman melampiaskan dongkolnya dengan menyembelih kambing itu, lalu dijualnya kambingnya ke pasar dan semuanya laku dengan harga ( 3.000.

Sekarang, Pak Hilman pun lega, tapi dia bingung : apakah dia untung atau rugi ?

TOLONGLAH PAK HILMAN MENJAWABNYA!

1. Tanyakan secara berurut kepada seluruh peserta apa saja jawaban mereka: untung atau rugi? Jika untung berapa dan jika rugi berapa? Atau impas (tidak untung dan tidak rugi?) Catat jawaban peserta di papan tulis dengan sekaligus mengelompokkan jumlah jawaban yang sama, kemudian minta peserta yang jawabannya sama untuk mengelompok menjadi satu

2. Minta tiap kelompok mengambil tempat saling terpisah dan kemudian tanyakan kepada setiap kelompok ini: mengapa jawaban mereka demikian? Beri kesem-patan 2 3 menit bagi setiap kelompok untuk mengemukakan alasannya.

3. Ajak seluruh kelompok saling berdiskusi: mana jawaban dan alasan yang paling mungkin dan benar? Biarkan mereka saling berdebat terbuka selama 5 8 menit (atau hingga setiap peserta telah berbicara dan bersemangat dalam berbicara itu), lalu hentikan dan tegaskan bahwa yang penting bukan jawaban mana yang benar atau yang salah dari semua jawaban tersebut karena bagaimanapun juga setiap kelompok punya alasannya sendiri-sendiri. Kemudian, langsung jelaskan bagaimana mereka memiliki potensi untuk mengemukakan ide dan potensi ini harus mereka kembangkan di ROHANI ini.

4. Jika peserta hanya memiliki satu pendapat, maka ajak berdebat dengan pihak panitia.

3. Hikayat Sistem Ekonomi Riba (Modifikasikan dari hikayat sungai buaya)Kepada peserta dibacakan kisah berikut ini :

Terdapat seorang wanita yang bernama Zaitun yang memiliki calon suami bernama Buyung. Tetapi tempat tinggal keduanya terpisahkan oleh sungai lebar yang penuh dengan buaya.

Biasanya Zaitun menerima surat secara rutin dari Buyung. Tetapi setelah sekian lama, Zaitun tidak juga menerima surat dari Buyung. Zaitun khawatir bahwa Buyung tertimpa musibah sehingga selama ini tidak sempat mengiriminya surat. Maka Zaitun memutuskan untuk mengunjungi Buyung.

Di pinggir sungai, Zaitun kebingungan bagaimana cara menyeberangi sungai yang penuh dengan buaya ini. Sebenarnya Zaitun memiliki kenalan bernama Sanip yang memiliki perahu. Tetapi ketika Zaitun meminta Sanip untuk meminjaminya perahu ,

TIDAK, urus sendiri saja persoalanmu, jangan merepotkan orang lain! jawab Sanip.

Akhirnya Zaitun bertemu dengan tukang perahu. Zaitun meminta kepada tukang perahu untuk mengantarnya menyeberangi sungai.

Tukang perahu memberi syarat bahwa ia mau mengantarkan Zaitun ke seberang sungai asalkan ia mau berzina dengannya. Mulanya Zaitun menolak dan tukang perahu itu tidak memaksanya. Tetapi setelah sekian lama, kebimbangan hatinya akan keadaan Buyung kian meningkat. Dan akhirnya ia mengabulkan permintaan tukang perahu itu. Inikan demi Buyung juga pikir Zaitun.

Setelah itu akhirnya Zaitun disebrangkan ke pinggir sungai. Setelah itu Zaitun bergegas ke rumah Buyung. Ternyata Buyung dalam keadaan sehat dan dia terkejut dengan kehadiran Zaitun.

Mengapa engkau kemari ? Dan bagaimana engkau menyeberangi sungai itu?, tanya Buyung.

Zaitunpun menceritakan kisah yang dialaminya.

Mendengar penuturan Zaitun, marahlah Buyung kepadanya

Kau kau melakukan perbuatan hina itu . ???? PERGI !! Aku tidak mau melihatmu lagi !!!

Zaitun pun pergi dengan menangis.

Ditengah jalan, ia bertemu dengan Rambo. Rambo bertanya mengapa Zaitun menangis. Zaitun pun menceritakan kisahnya. Dan diapun mengeluarkan kekesalan hatinya terhadap Buyung yang telah mengusirnya.

Karena iba, Rambo menawarkan diri untuk membalas kekesalan hati Zaitun. Rambo pun mendatangi Buyung dan memukulinya.

Dikejauhan Zaitun bersorak kegirangan melihat orang yang melukai hatinya telah dihabisi.

Minta kepada peserta untuk mengurut siapakah yang paling bersalah dalam kisah itu.

1. Zaitun:___

2. Buyung:___

3. Sanip:___

4. Tukang perahu :___

5. Rambo:___