Kumpulan Puisi
-
Upload
aditya-wahyu -
Category
Documents
-
view
12 -
download
2
Transcript of Kumpulan Puisi
SepedakuSepedaku…..Hadiah pemberian ayahDi hari ulang tahunkuBetapa bahagia hatikuSepedaku…Benda yang kubutuhkanSetiap hari kugunakanUntuk berpergianBersama teman-temanSetiap bertamasyaDan setiap ke sekolahEngkau sangat kusayangTanpa dirimu aku kesepian
PetaniJerih payahmu
Membuahkan hasilUntuk makanan pokok sehari-hari
Tanpamu , kami kelaparanTanpamu , kami kekurangan gizi
Harta kekayaanTak menandingi jerih payahmu
Selama iniBegitu besar pengorbanan mu
Untuk kamiTerima kasih , petani
Embun PagiPagi hari aku berjalan-jalanKunikmati bersih embun pagiYang jernih membasahi daun dan rerumputanMenjadikan pagi sejuk dan riangEmbun pagiAku ingin tahu dimana dikau bermalam Sehingga pagi-pagi begini telah datingMenyirami banyak tumbuhan-tumbuhan Menjadikan pagi sejuk nan riang
Bulan Suci RamadhanBetapa bahagia hatiku
Bulan suci Ramadhan tibaBulan penuh hikmah
Dari Allah yang Maha BesarDari pagi sampai maghrib
Rasa haus dan lapar harus kutahanDan disetiap malam harinya
Shalat tarawih akan KutunaikanDi bulan suci Ramadhan ini
Akan kuperbuat banyak berbuat baik Kudekatkan diri kepada Allah
Bersujud syukur atas karunia-NyaSelama ini
Betapa damainya bulan RamadhanBetapa indahnya bulan Ramadhan
Bulan yang suciBagai mutiara tanpa noda
BERPACU DENGAN WAKTUUjian sudah di ambang mataSetumpuk buku belum terbacaMengharap semua segera terbukaManfaatkan waktu selagi adaJangan biarkan berlalu sia-siaWaktu tinggal sekejab mataAyo belajar bersamaRaih prestasi setinggi-tingginyaTanda bakti pada ayah dan bundaJuga kepada bapak dan ibu guru semua
BAPAKSemilir angin sore ini
Mengingatkanku pada sosokmuOrang yang pernah hadir dalam hidupku
Yang kuanggap itu hanyalah mimpiDulu kau sayangi aku
Kau buat aku aku tertawaTapi kenapa kau berubah?
Perhatianmu tak kuraskan lagiJustru tangis yang kau berikan
Kau pergi tinggalkan kamiTak kembali
Sunyi… sepi… aku benciTak ada kabar dan beritaDimanakah kau berada?
AndaikanAku terdiamTerduduk lemas di atas tanah Aku termenungBerbagai pikiran tak menentuMenyatu dalam sebuah mimpiAir mata tak kuasa ku tahanMenetes setetes demi setetesAku memandang ke angkasaKupandangi satu per satu Mulai awan sampai debuAndaikan saja Aku seperti burung di angkasaTerbang bebas melayang tanpa bebanTapi itu hanya impianImpian adalah khayalan tanpa perjuangan Aku paham , aku tahuHidup adalah perjuanganJika tidak berjuang Kapan akan menang
Abang BecakSiang yang terikAku mulai panik
Tapi kulihat abang becakSekalipun tak pernah berdecak
SungguhAku tak pernah melihat dia mengeluh
Meski kaki harus mengayuhMeski tubuh harus berkeringat
Meski panas matahari kian menyangatTidak seperti aku yang selalu panik
Ketika panas yang terikSungguh mulia jasamu
Abang becak…..
JASA GURUKUSetiap pagi kau menyambutkuDengan wajah ramah dan senyum manismuHormat dan salam ku ucapkan untukmuTiada lelah didalam hatimuUntuk selalu membagi ilmuKau bagaikan cahaya dalam hidupkuYang menerangi kegelapankuGuruku…Ku akan selalu mengingatmuDalam suka ataupun dukaSebagai bekal masa depanUntuk meraih cita-citaKu mohon iringan doaTerima kasih ku ucapkanSemoga Allah membalas jasa-jasamu
TANGISAN MATA BUNDADalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu
Derita siang dan malam menimpa mu tak sedetik pun menghentikan langkah muUntuk bisa Memberi harapan baru bagi kuSeonggok Cacian selalu menghampiri mu
secercah hinaan tak perduli bagi muselalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku
mencari harapan baru lagi bagi anak muBukan setumpuk Emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku
bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan kubukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku
tapi keinginan hati mu membahagiakan akuDan yang selalu kau berkata pada ku
Aku menyayangi mu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hati ku
KERINDUANMalam iniBulan bersinar dengan indahnya. .Menatapku lewat jendela kaca,
Menghibur hatiku nan kini sedang lara ..Cinta ,apakah Kau pun melihatnya ?Lewat air mata daku berbicara padanya ,Kuceritakan semua kisah kita. .Pada bulan jua kutitipkan sejuta kerinduan,yang kini tersimpan menyesak di dada. .Cinta,Sedang apa kau disana ?Ingatkah kau pada hati yang kini meranakarena kau pergi entah kemana ?
INDONESIA HARI INIApakah aku selalu terus diam
Melihat negeri dipenuhi gambar-gambar buramApakah aku mesti berpangku tangan
Melihat negeri kehilangan wajah TuhanIndonesiaku, letih dan tertatih-tatih
Merah tak lagi bersanding putihApa yang bisa kulakukan melalui puisi
Untaian kata mampukah mengubah hatiJika kesadaran tertimbun kepongahan
Apakah aku akan terus diam?Lihatlah!
Barisan gagak bertengger di puncak tiang benderaRibuan kelelawar menyanyikan himne kehancuran
Indonesiaku hari ini, Indonesiaku hari iniKehilangan pemimpin berhati puisiDan anak-anak bangsa pun terlantar
Di lorong sepi tanpa cerah suarBeginilah Indonesia hari ini
Mohon Tuhan bicara kembali.
NAMA : Indah Octaviani
KELAS : X-IBBu
No. Absen : 13