KULIAH SAMBIL NYANTRI - repository.radenfatah.ac.id
Transcript of KULIAH SAMBIL NYANTRI - repository.radenfatah.ac.id
I
KULIAH SAMBIL NYANTRI
(STUDI KASUS MOTIVASI KEBERAGAMAAN
MAHASISWA NYANTRI DI PONDOK PESANTREN
AL-LATHIFIYYAH PALEMBANG)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S. Ag)
Dalam Ilmu Studi Agama-Agama
Disusun Oleh:
EVA BONITA
NIM : 1653100011
FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2020
II
SURAT PERYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Eva Bonita
NIM : 1653100011
Jurusan : Studi Agama-Agama
Fakultas : Ushuluddin dan Pemikiran Islam
UIN Raden Fatah Palembang
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi dengan
judul “KULIAH SAMBIL NYANTRI (STUDI KASUS
MOTIVASI KEBERAGAMAAN MAHASISWA NYANTRI DI
PONDOK PESANTREN AL-LATHIFIYYAH PALEMBANG)
adalah karya saya sendiri kecuali beberapa kutipan-kutipan yang
disebutkan sumbernya. Apabila di kemudiannya hari terbukti
tidak benar, maka saya siap menerima akibat sesuai ketentuan
yang berlaku
Palembang, 18 Agustus 2020
EVA BONITA
NIM. 1653100011
III
NOTA PEMBIMBING
IV
PENGESAHAN SKRIPSI MAHASISWA
V
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Keluarga adalah tempat terbaik bagi kita untuk belajar
tentang pengorbanan”
Ku persembahkan Skripsi ini untuk:
Untuk kedua orang tuaku yang sangat kucinta (ABA
Musa dan Umak Lismawati)
Kakak, Ayuk dan Adikku tercinta (Yesi Kusuman
Jaya ,Neti Marlina, Irlan Jaya, M. Refen Jalil dan Nia
Odina)
Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji Skripsi
Teman-Teman Seperjuangan dan Teman Kosku dan
SMAku
Almamaterku
VI
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan Rahmat Allah SWT yang telah memberikan taufik
dan hidayahnya, penulisan ini akhirnya dapat di selesaikan.
Penulis juga ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada kedua orang tua, Bapak Musa dan Ibu
Lismawati yang telah membesarkan, membimbing, mendukung
serta mengajarkan segala sesuatu yang baik sehingga penulis
dapat menyelesaikan Skripsi ini sebagai salah satu syarat meraih
gelar sarjana.
Penulis juga sangat menyadari akan keterbatasan
pengetahuan dan wawasan, tanpa pertolongan Allah SWT serta
bantuan dari segala pihak, susah kirahnya Skripsi ini dapat di
selesaikan. Untuk itu dengan kerendahan hati, izinkanlah penulis
mengucapkan ucapan terima kasih kepada:
1. Yang tercinta Kedua Orang Tua Ibunda Lismawati dan
Ayahanda Musa
VII
2. Ibunda Prof. DR. Nyayu Khodijah, S.Ag, M.SI sebagai
Rektor UIN Raden Fatah Palembang
3. Bapak Prof. Dr. Ris’an Rusli, MA selaku Dekan Fakultas
Ushuluddhin dan Pemikiran Islam
4. Bapak Herwansyah, M. Ag selaku ketua jurusan Studi
Agama-Agama
5. Bapak H. John Supriyanto, M. A dan Bapak Zaki Faddad SZ,
M. A selaku Pembimbing I dan pembimbing II Skripsi
6. Kepada pihak pondok pesantren Al-Lathifiyyah Palembang
khususnya Ibunda Hj. Lailatul Mu’jizat, M.Ag Al-Hafizhah
dan Ibu Ida Lutfiyah selaku pengurus pondok pesantren.
Terimakasih karena selalu meluangkan waktunya untuk
memberikan informasi yang penulis butuhkan
7. Sahabat-sahabat sekaligus saudaraku Nia, Devi, Dek Atun,
Dek Shita, Rini, Dek Uni, Dek Resti,Dek Rina, Dek Ria,
keponaanku Icha Pratiwi ,Alezha Zahra, Meisya
Asmaulhusnah,Rafasha Aditya, Afifah Rania. Terimakasih
karena telah menjadi bagian cerita dalam hidupku
VIII
8. Kepada Bapak Bagaskara atau orang yang sering saya pangil
mamang, terima kasih karena sangat banyak membantu, dari
ide-idenya yang luar biasa yang memberikan banyak
motivasi untukku
Dan akhirnya atas segala petunjuk, bimbinganyang di
berikan serta motivasi dan semangat dari berbagai pihak penulis
mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya. Apabila ada
kekeliruhan dan kesalahan pada Skripsi ini, mohon untuk
dimaafkan. Semoga dengan amal ibadah yang dilakukan
mendapat balasan dari Allah SWT.Aamiin.
Wassalamu ’alaikum Wr. Wb
Palembang, 27 Oktober 2020
EVA BONITA
NIM. 1653100011
IX
ABSTRAK
Skripsi ini di beri judul “KULIAH SAMBIL NYANTRI
(STUDI KASUS MOTIVASI KEBERAGAMAAN
MAHASISWA NYANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-
LATHIFIYYAH PALEMBANG)". Masalah tentang Kuliah
Sambil Nyantri sengaja penulis pilih sebagai objek kajian dalam
konteks penelitian ini mengingat tidak semua mahasiswa mau dan
sanggup tinggal di pesantren. Kegiatan dan kewajiban di pondok
tidak bisa dikatakan ringan, belum lagi mengenai tugas dan
kewajiban yang berkaitan dengan studi mereka di kampus.
Mengingat umur mahasiswa umumnya masih berada dalam umur
remaja yang secara emosional masih labil dan keberagamaan
yang masih maju mundur. Adapaun yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana Motivasi Yang
Mendorong Mahasiswa Memilih Kuliah Sambil Nyantri di
Pondok Pesantren Al-Lathifiyyah Palembang? Apa Saja Kendala
Yang Dihadapi Mahasiswa Memilih Kuliah Sambil Nyantri di
Pondok Pesantren Al-Lathifiyyah Palembang?
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field
Research) kemudian penulis menganalisis data tersebut dengan
pendekatan kualitatif. Mengumpulkan data menjadi dua sumber
data yaitu data primer adalah data yang diperoleh dari sumber
pertama dilokasi penelitian atau objek penelitian. Data yang di
peroleh di lapangan dari wawancara langsung dengan responden
baik berpedoman maupun bebas terarah. Sedangkan sumber data
sekunder adalah data yang di peroleh tidak langsung dari
lapangan misalnya Buku, dokumen dan bacaan lainnya. Data
skunder dapat di peroleh dari literatur yang mengemukakan
persoalan-persoalan yang berhubungan dengan masalah yang di
bahas dalam penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun analisis
meliputi reduksi data, penyajian data, penyimpulan dan verifikasi
serta kesimpulan akhir.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi yang
mendorong mahasiswamemilih kuliah sambil nyantri di pondok
pesantren Al-Lathifiyyah Palembang terdiri atas motivasi
X
intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik yang meliputi
keinginan memperoleh ilmu Umum dan ilmu Agama, ingin
menghafal Al-Qur’an, Ingin memberikan mahkota terindah untuk
Orang Tua. Adapun motivasi ekstrinsik antara lain karena faktor
Orang Tua, Teman dan Program Studi. Adapun kendala Motivasi
Mahasiswa Memilih Kuliah Sambil Nyantri ialah Sulit membagi
waktu, banyaknya kegiatan kuliah maupun pondok
pesantren.Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan
menjadi bahan informasi, Bahan tambahan untuk para mahasiswa
yang meneliti permasalahan yang sama di Fakultas Ushuluddin
UIN Raden Fatah Palembang Sumatera Selatan.
Kata Kunci: kuliah Sambil Nyantri, Motivasi, Keberagamaan
XI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................ I
SURAT PERNYATAAN ................................................. II
NOTA PEMBIMBING .................................................... III
PENGESAHAN SKRIPSI ............................................... IV
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......... V
KATA PENGANTAR ...................................................... VI
ABSTRAK ........................................................................ IX
DAFTAR ISI .................................................................... XI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................. 10
C. Tujuan Penelitian.................................................... 10
D. Kegunaan Penelitian ............................................... 10
E. Tinjauan Pustaka .................................................... 12
F. Metode Penelitian ................................................... 15
G. Sistematika Pembahasan ......................................... 23
BAB II MOTIVASI KEBERAGAMAAN
A. Motivasi ................................................................. 25
B. Keberagamaan ........................................................ 32
BAB III PONDOK PESANTREN AL-LATHIFIYYAH
PALEMBANG
A. Sejarah Pondok Pesantren Al-Lathifiyyah Palembang 36
B. Posisi Dan Letak Geografi Pndok Pesantren
Al-Lathifiyyah Palembang ....................................... 40
C. Sistem Pendidikan dan Pembelajaran ...................... 41
D. Visi,Misi Dan Tujuan .............................................. 45
E. Program Kegiatan.................................................... 46
F. Sarana dan Prasarana ............................................... 48
XII
BAB IV MOTIVASI MAHASISWA MEMILIH KULIAH
SAMBIL NYANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-
LATHIFIYYAH PALEMBANG
A. Gambaran Umum Narasumber Penelitian ............... 50
B. Motivasi Mahasiswa Memilih Kuliah Sambil Nyantri 50
C. Kendala Mahasiswa Memilih Kuliah Sambil Nyantri 76
BAN V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................ 85
B. Saran ...................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 87
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...............................................
BIODATA PENULIS .......................................................
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering ada banyak manusia
yang melakukan aktivitas maupun membuat keputusan di dalam
hidupnya secara berbeda-beda.Fenomena ini menunjukkan bahwa
agama dalam konteks sosial dan budaya telah mengambil bagian
dalam menentukan batas-batas identitas individu atau
masyarakat.
Agama di dalam bahasa Indonesia sama artinya dengan
peraturan. Kata agama juga berasal dari sanskerta yang berarti
tidak kacau.1Ketika agama menjadi inti dari kebudayaan suatu
masyarakat, maka fungsi dasar agama adalah memberikan
orientasi, motivasi, keberagamaan serta membantu masyarakat
untuk mengenal dan menghayati sesuatu yang sakral. Manusia
dalam melakukan segala perbuatannya memiliki semacam
pendorong yang menuntun manusia melakukan perbuatan
1Muammaddin, Agama-Agama Di Dunia, Palembang, Grafika Telindo
Press, 2017, Hlm.1
2
tertentu. Pendorong tersebutlah yang sering dinamakan dengan
motivasi. Motivasi (motivation) adalah kekuatan yangmampu
menggerakan seseorang untuk berperilaku, berpikir, dan merasa
seperti yang mereka lakukan. Adapun Perilaku yang termotivasi
diberi kekuatan, diarahkan, dan dipertahankan.2
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia sendiri motivasi
mempunyai arti dorongan yangada dalam diri seseorang yang
akan melahirkan atau merujuk pada suatu tindakan.3 Dan di
dalam bahasa Inggris itu sendiri kata motivasi berasal dari kata
motivation yang memiliki artinya daya batin atau dorongan.4
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang diartikan
segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak
melakukan sesuatu guna mencapai tujuan tertentu. Motivasi juga
dikatakan sebagai keadaan dalam pribadi orang yang mendorong
individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk
2Laura A. King, Psikologi Umum, Sebuah Pandangan Apresiatif, Jakarta,
Salemba Humanika, 2010, Hlm.64 3Tim Pustaka Agung Harapan, Kamus Ilmiah Populer: Pegangan Untuk
Pelajar Dan Umum, Surabaya, CV. Pustaka Agung Harapan, Hlm.429 4John M. Echols Dan Hasan Sadly, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta,
Gramedia, 1995, Hlm.387
3
mencapai tujuan.5
Sedangkan motif merupakan suatu pengertian yang
melingkupi semua penggerak, alasan, atau dorongan dalam diri
manusia yang menyebabkan ia dapat berbuat sesuatu. Semua
tingkah laku manusia pada hakikatnya mempunyai motif.6Selain
itu motivasi juga diartikan sebagai dorongan yang ada dalam diri
seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku
yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.7
Menurut M. Usman Najati, Motivasi ialah kekuatan
penggerak yang bisa membangkitkan aktivitas pada makhluk
hidup, dan menbangkitkan tingkah laku serta mengarahkannya
menuju tujuan tertentu. Sumber motivasi digolongkan menjadi
dua macam yaitu sumber motivasi dari dalam diri atau
intrinsikdan sumber motivasi dari luar atau ekstrinsik. Motivasi
intrinsik adalah motivasi yang berasal dari diri seseorang itu
5Abdul Rahman Shaleh, Muhib Abdul Wahab, Psikologi Suatu
Pengantar (Dalam Perspektif Islam), Jakarta, Prenada Media, 2004, Hlm. 131
6W.A. Gerungan, Psikologi Sosial, Bandung, PT. Rafika Aditama, 2004,
Hlm.151 7Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya, Jakarta, Bumi
Aksara, 2011, Hlm.3
4
sendiri tanpa dirangsang dari luar. Motif intrinsik juga di artikan
sebagai motivasi yang mendorongnya ada kaitan langsung
dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam tujuan pekerjaan
sendiri. Motivasi ektrinsik yaitu motivasi yang dating karena
adanya perangsangan dari luar seperti seorang mahasiswarajin
belajar karena akan ujian.8
Realitas sejarah menunjukkan pesantren sampai saat ini
masih tetap menjadi pendidikan alternatif dalam masyarakat
Indonesia. Meskipun dianggap sebagai lembaga tradisional,
pesantren telah mampu menciptakan wahana baru bagi
pembangunan peradaban Muslim dan masyarakat secara umum.
Hal itu dapat mendorong umat untuk belajar di pesantren dengan
suka cita tanpa adanya paksaan. Dalam perkembangannya,
pendidikan pesantren tidak hanya berperan dalam bidang agama,
melainkan juga dalam bidang revolusi moral dan perubahan
sosial bagi kemaslahatan umat.9
Pesantren juga merupakan sebuah lembaga Islam tertua
8Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif
Islam, Jakarta, Prenadamedia, 2004, Hlm. 194 9Mohammad Takdir, Modernisasi Kurikulum Pesantren: Konsep Dan
Metode Antroposentris, Yogyakarta, Ircisod, 2018, Hlm. 13-14
5
dalam sejarah nasional yang hingga sekarang masih menjadi aset
bangsa yang cukup mengakar dalam kehidupan masyarakat.
Tujuan pondok pesantren pada awal berdirinya dititik beratkan
untuk menyiapkan tenaga mubaligh atau da’i yang akan
menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat.10
Mengacu pada definisi tersebut maka tidak heran jika
hingga saat ini banyak kalangan yang menganggap pesantren
mampu membentuk moralitas orang-orang yang berada di
dalamnya agar menjadi pribadi muslim yang berakhlakul
karimah.
Pondok pesantren Al-Lathifiyyah yang terletak di Jln.
Swadaya Lr. Pinang Talang Aman, Kemuning, Kota Palembang.
Pesantren ini adalah salah satu pondok pesantren yang ada di
Palembang yang berfungsi membina akhlak, supaya
merekamenjadi manusia yang beriman, bertakwa dan berakhlak
mulia, yang dipimpin oleh Ustad H. Nawawi Dencik Al-Hafidz
dan Istrinya Ustadzah Hj. Lailatul Mukjizat Al-Hafidzha. Pondok
10Sriharini, Pondok Pesantren Dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat,
Yogykarta, Jurnal Pmi Media Pemikiran Pengembangan Masyarakat, 2003,
Hlm.41
6
Pesantren Tahfizhul Qur’an putri Al-Lathifiyyah adalah Pondok
Pesantren Tahfizh dan tilawah Al-Qur’an, lembaga ini semula
hanya berbentuk sebuah organisasi, dengan semakin
bertambahnya santri putri pada tahun 2010, mulailah dibangun
gedung asrama putri. Kemudian menjadi Pondok Pesantren Al-
Lathifiyyah Palembang.11
Para santri yang mondok di pesantren
Al-Lathifiyyah bukan hanya dari kalangan biasa tetapi ada juga
dari kalanagan mahasiswa yang memnyantri dan mencari ilmu di
Pesantren. Dan para santri yang mondok di Al-Lathifiyyah
semuanya adalah kaum perempuan tidak ada kaum lelaki. Dari
pondok Pesantren Al-Lathifiyyah yang menjadikan santrinya
sebagai Hafizhah tentu memiliki Motivasi keberagamaan yang
sangat luar biasa dimiliki kaum perempuan.
Agama Islam adalah agama yang diturunkan Allah
kepada manusia untuk menyelamatkan manusia dari alam
kebodohan. Agama khususnya agama Islam di Indonesia telah
mendarah daging oleh sebagian besar warga Negara Republik
Indonesia, sehingga sadar atau tidak berbagai aspek
11Http://Eprints.Radenfatah.Di Unduh Pada Tanggal 1 Desember 2019
Jam 7: 30 WIB
7
kehidupannya, dijiwai oleh ajaran agama. Dengan demikian sikap
seseorang terhadap kehidupan dan lingkungan sedikit banyaknya
akan terpengaruh oleh sikap keberagamaan.12
Keberagaman adalah seberapa jauh pengetahuan,
seberapa kokoh keyakinan, seberapa pelaksanaan ibadah dan
kaidah, dan seberapa dalam penghayatan atas agama yang
dianutnya. Bagi seorang Muslim, religiositas dapat diketahui dari
berapa jauh pengetahuan, keyakinan, pelaksanaan dan
penghayatan atas agama Islam.13
Dari keberagamaan itu maka
muncul suatu kematangan keberagamaan dalam agamaIslam.
Kematangan keberagamaan medorong seseorang untuk terus
memperdalam pemahaman agama dan memperkuat keimanan.14
Kematangan beragama adalah kemampuan yang di miliki
seseorang dalam memahami, menghayati serta mengaplikasikan
nilai-nilai luhur agama yang dianutnya dalam kehidupan
12Rahmat Djatmika, Sistem Etika Islam, Akhlak Mulia, Surabaya, Pustaka
Islam, 985, Hlm.48 13Fuad Nashori, Rochmy Diana Mucharam, Mengembangkan
Kreativitas Dalam Perspektif Psikologi Islami, Yogyakarta, Menara Kudus,
2002, Hlm.69-71. 14Andi Purwono, Sikap Keagamaan Dalam Memperkokoh Semangat
Kebangsaan,Wahid Hasym Prees, 2008, Hlm.49
8
seharihari. Kematangan beragama terkaiterat dengan kematangan
usia manusia. Demikian halnya dengan perkembangan
kepribadian seseorang, apabila telah sampai pada suatu tingkat
kedewasaan, maka akan ditandai dengan kematangan jasmani dan
ruhani. Pada saat inilah seseorang sudah memiliki keyakinan dan
pendirian yang tetap dan kuat terhadap pandangan hidup atau
agama yang dianut. Kematangan atau kedewasaan seseorang
dalam beragama biasanya ditunjukkan dengan kesadaran dan
keyakinan yang teguh karena menganggap benar akan agama
yang dianut dan ia memerlukan agama dalam hidupnya.15
Motivasi keberagamaan para mahasiswa menjadi santri
pondok pesantren Tahfizhul Qur’an Putri Al-Lathiffiyah tentunya
tidak jauh dari kebutuhan dan tujuan mereka. Di kalangan
mahasiswa secara umum Al-Lathiffiyah terkenal dengan
kajiannya, lingkungannya, kemudian kegiatan agamanya,
peraturannya sesuai dengan mahasiswa dan lain-lainnya. Dari hal
tersebutlah, apa yang mahasiswa kenal dari Al-Lathifiyyah
merupakan salah satu yang memjadi kan motivasi keberagamaan
15Hafi Anshari, Dasar-Dasar Ilmu Jiwa Agama, Surabaya,
Usahanasional, 1991, Hlm.94
9
mereka memutuskan untuk menjadi santri.
Masalah tentang kuliah sambil nyantri sengaja penulis
pilih sebagai objek kajian dalam konteks penelitian ini mengingat
secara umum mahasiswa yang merantau ke daerah orang, dalam
mencari tempat tinggal lebih banyak yang mencari kos-kosan,
kontrakan atau tempat tinggal yang memiliki sedikit aturantidak
semua mahasiswa mau dan sanggup tinggal di pesantren.
Kegiatan dan kewajiban di pondok tidak bisa dikatakan ringan,
belum lagi mengenai tugas dan kewajiban yang berkaitan dengan
studi mereka di kampus. Mengingat umur mahasiswa umumnya
masih berada dalam umur remaja yang secara emosional masih
labildan keberagamaan yang masih maju mundur.
Fenomena mahasiswa kuliah sambil nyantri tentu sangat
menarikuntuk mengetahui apa alasan mereka kuliah sambil
nyantri maka harus mengorek lebih dalam, Berdasarkan
fenomena tersebutmaka penulis tertarik untuk mengkaji
permasalahan seputar “Kuliah Sambil Nyantri (Studi Kasus
Motivasi Keberagamaan Mahasiswa Nyantri Di Pondok
Pesantren Al-Lathifiyyah Palembang)”
10
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Motivasi Mahasiswa Memilih Kuliah Sambil
Nyantri Di Pondok Pesantren Al-Lathifiyyah Palembang?
2. Apa Saja Kendala Mahasiswa Memilih Kuliah Sambil
NyantriDi Pondok Pesantren Al-Lathifiyyah Palembang?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Motivasi Mahasiswa Memilih
Kuliah Sambil Nyantri Di Pondok PesantrenAl-Lathifiyyah
Palembang
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Kendala Mahasiswa Memilih
Kuliah Sambil Nyantri Di Pondok Pesantren Al-Lathifiyyah
Palembang
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoretis
a. Untuk memberi kontribusi akademik tentang Kuliah Sambil
Nyantri (Studi Kasus Motivasi Keberagamaan Mahasiswa
Nyantri Di Pondok Pesantren Al-Lathiffiyah Palembang)
11
b. Memberikan sumbangsih bagi
lembagapendidikanIslam khususnya UIN Raden Fatah
dan pondok pesantren Al-Lathiffiyah dan sekitarnya serta
bagi seluruh umat manusia agar dapat memberikan
pemahaman motivasi keberagamaan yang mengantarkan
pada terbentuknya insan kamil.
2. Secara Praktis
a. Dapat memperkaya pemahaman akan pentingnya motivasi
keberagamaan dalam hidup, sehingga dapat mencapai
kehidupan yang dicita-citakan.
b. Dapat meningkatkan motivasi
Keberagamaan mahasiswa dan memberikan inspirasi kepada
mahasiswa secara umum untuk memilih kuliah sambil
nyantri.
c. Dapat dijadikan acuan bagi peneliti selanjutnya yang
inginmengkaji lebih dalam dengan fokus dan setting
berbeda.
12
E. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan pelusuran penulis maka penulis
mendapatkan lima penelitian yang berbedah mengenai Kuliah
Sambil Nyantri (Studi Kasus Motivasi keagamaan Mahasiswa
Nyantri Di PondokPesantren, diantaranya berikut:
Pertama, Skripsi yang ditulis oleh Fahmi Al-Fikri dengan
judul “Motivasidan Kematangan Beragama Mahasiswa Santri PP
Fauzul Muslimin Kotagede Yogyakarta”. Dalam penelitian ini
Fahmi bermaksud ingin mengetahui motivasi mahasiswa menjadi
santri di pondok pesantren Fauzal Muslimin serta untuk
mengetahui implikasinya terhadap kematangan beragama mereka.
Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian
yang dilakukan Fahmi adalah bahwa studi yang penulis lakukan
lebih fokus pada apa yang menjadi motif mahasiswa memilih
pesantren sebagai tempat tinggal mereka di tengah modernisasi
kota, sedangkan yang dibahas oleh Fahmi lebih kealasan
mahasiswa menjadi santri di pondok Fausal serta implikasinya
terhadap kematangan keagamaan mereka.
Kedua, Skripsi yang ditulis oleh Latifatul Khasanah
13
dengan judul “Motivasi Mahasiswa Belajar di Pondok Pesantren
Al-Barokah Yogyakarta”. Penelitian ini memfokuskan pada apa
yang menjadi motivasi bagi para mahasiswa tinggal di PP. Al-
Barokah serta faktor-faktor yang mempengaruhi serta pandangan
mereka terhadap pondok tersebut. adapun yang membedakan
dalam penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Latifatul hanya membahas motivasi secara murni, sedangkan
dalam penelitian ini akan membahas motivasi mahasiswa tinggal
dipesantren dikaitkan dengan modernisasi, untuk melihat apakah
motif mahasiswa ada hubungannya dengan modernisasi yang ada
di kota.
Ketiga, Skripsi yang berjudul” Pengaruh Motif Memasuki
Pondok Pesantren terhadap Religiusitas Santri Pondok Pesantren
Modern Darul Amanah Sukoharjo Kendal”, yang ditulis oleh
Sofiyatun. Dalam penelitian ini membahas tentang motif
seseorang memasuki pondok pesantren dan pengaruhnya
terhadap religiusitas seseorang. Dari penilitian ini Sofiyatun
melihat tingkat religiusitas seseorang yang dikaitkan dengan
motivasi orang tersebut memasuki pondok pesantren.
14
Keempat, Skripsi dalam Karya Tulis Titik Isniatus
Sholikhah Yang Membahas Tentang “Fenomena Kuliah Nyambi
Nyantri Mahasiswa Program Studi Pai Iain Salatiga Tahun 2019
(Studi Tentang Motivasi Implikasinya pada Adversity Quotient)”.
Hasil penelitian ini adalah Motivasi-motivasi yang mendorong
mahasiswa Program Studi PAI IAIN Salatiga memilih kuliah
nyambi nyantri terdiri atas motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik. Motivasi intrinsik tersebut di antaranya mahasiswa
memerlukan kegiatan untuk mengisi waktu luang di luar jam
kuliah, menuntut ilmu agama lebih mendalam, melanjutkan studi
mondok-nya semasa sekolah, menganggap mondok itu sejalur
dengan program studi yang diambil, mencoba mondok. Adapun
motivasi ekstrinsik antara lain mendapat amanah dari Kyai di
pondoknya dahulu untuk kuliah sambil mondok dan orangtua
tidak mengizinkan kuliah tinggal kos.
Kelima, Skripsi yang ditulis oleh Muhamad Nur
Wahiddin dengan judul “Hubungan Motivasi Masuk Pesantren
dengan Aktifitas Mengikuti Pengajian di Lembaga Kajian Islam
Mahasiswa (LKIM) Pondok Pesantren Krapyak Yayasan Ali
15
Maksum Yogyakarta”. Penelitian ini membahas tentang faktor
yang mempengaruhi motivasi mahasiswa masuk pesantren dan
aktifitas mengikuti pengajian Beberapa contoh penelitian yang
sudah ada, selama ini belum ada penelitian yang membahas
tentang seputar “Kuliah Sambil Nyantri (Studi Kasus Motivasi
Keberagamaan Mahasiswa Nyantri Di Pondok Pesantren Al-
Lathifiyyah Palembang).”
F. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara yang dipakai untuk
melakukan kegiatan penelitian yang mencangkup:
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field
research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan
data dan informasi dengan bantuan informan. Dalam penelitian
ini akan menggunakan metode penelitian kualitatif, dimana
dengan menggunakan metode ini akan menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku
16
seseorang yang dapat diamati.16
Dalam hal ini objek yang akan
diteliti adalah Kuliah Sambil Nyantri (Studi Kasus Motivasi
Keberagamaan Mahasiswa Nyantri Di Pondok Pesantren Al-
Lathifiyyah Palembang)
2. Pendekatan penelitian
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (1992)
menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati.
Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian
yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang
dapat diamati dari suatu indivindu, kelompok, masyarakat, dan
organisasi tertentu dalam suatu keadaan konteks tertentu yang
dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif dan holistik.
Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami
fenomena atau genjala sosial dengan cara memberikan
pemaparan berupa penggambaran yang jelas tentang fenomena
16Lexy J. Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja
Rosdakarya,1990, Hlm. 4
17
atau gejala sosial tersebut dalam bentuk rangkaian kata yang pada
akhirnya akan menghasilkan sebuah teori.17
3. Sumber Data
Sumber data merupakan subyek darimana data diperoleh,
dalam penelitian ini, sumber data dibagi menjadi dua bagian
yaitu:
a. Data Primer
Sumber data primer adalah yang langsung diperoleh dari
sumber data pertama dilokasi penelitian atau objek penelitian.
Data yang di peroleh di lapangan dari wawancara langsung
dengan responden baik berpedoman maupun bebasterarah.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang di peroleh tidak langsung
dari lapangan, misalnya Koran, dokumen dan
bacaanlainnya.18
Data skunder dapat diperoleh dari literatur yang
mengemukakan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan
masalah yang dibahas dalam penelitian.
17V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, Yogjakarta,
Pustakabarupress, 2020, Hlm.19-20 18M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta,
Kencana,2017, Hlm.132
18
4. Subjek Penelitian
Mahasiswa yang Nyantri di pondok pesantren Tahfizhul
Qur’an Putri Al-lathifiyyah Palembang. Maka dari itu, karena
keterbatasan tenaga, Dana, waktu, dan pikiran, peneliti memilih
lokasi maupun narasumber sebagai subjek yangdipelajari/sumber
data. Penentuan sumber data dalam penelitian inidilakukan secara
purposive atau biasa dikenal dengan purposive sampling, yakni
dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Para
penelitimenetapkan kriteria tertentu yang mesti dipenuhi oleh
orang yang akandijadikan sumber data.19
Kriteria subjek dalam
penelitian ini adalah mahasiswa yang nyantri di pondok Pesantren
Al-Lathifiyyah. Peneliti mengambil pondok pesantren Al-
lathifiyyah sebagai lokasi dalam penelitian ini.
5. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dipondok pesantren Tahfizhul
Qur’an Putri Al-Lathifiyyah Palembang.Penentuan lokasi ini
mempertimbangkan letak geografis Pondok Pesantren terhadap
19Afrizal,Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung
Penggunaan Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu, Jakarta, Pt.
Rajagrafindo Persada, 2017, Hlm. 140
19
Kampus UIN Raden Fatah dan Sekolah Tinggi Ilmu Qur’an
sangat dekat. sehingga jumlah mahasiswa UIN dan STIQ yang
nyantri di pondok tersebut terhitung paling banyak.
6. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan 11 November
2019
7. Teknik pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling
strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
adalah mendapatkan data.20
Adapun teknik yang saya pakai ialah
a. Wawancara
Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi
secara mendalam berkenaan denganKuliah Sambil Nyantri(Studi
Kasus Motivasi Keberagamaan Mahasiswa Nyantri Di Pondok
Pesantren Al-Lathifiyyah Palembang). Ada sekitar kurang lebih
150 santri yang nyantri di pondok pesantren AL-Lathiffiyah.
Pada tahun 2015 ada 50 orang dan pada tahun 2016 ada 70 orang
pada tahun 2017 ada 72 orang, pada tahun 2018 ada 81 orang
20Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D,
Bandung,Alfabeta, 2017, Hlm. 224
20
mahasiswa danpada tahun 2019 ada 99 mahasiswa yang mondok
di dalam pondok pesantren Tahfizhul Qur’an Putri AL-
Lathiffiyah Palembang.
b. Observasi
Metode/teknik observasi adalah penelitian dengan
melakukan pengamatan menyeluruh pada sebuah kondisi
tertentu. Tujuan penelitian ini untuk mengamati dan memahami
perilaku kelompok orang maupun indivindu pada keadaan
tertentu.21
Teknik observasi ini digunakan untuk mengamati dan
memperoleh secara sistematis data penelitian yang berhubungan
dengan penelitian Kuliah Sambil Nyantri (Studi Kasus Motivasi
Keberagamaan Mahasiswa Nyantri Di Pondok Pesantren Al-
Lathifiyyah Palembang).
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah data pendukung yang memperkuat
data primer yang didapat dari sumber data yang
berupadokumentasi dan laporan. Dokumentasi di artikan sebagai
usaha mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
21V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, Yogjakarta, Pustaka
Baru Press, 2020, Hlm. 23
21
catatan, Transkrip, Buku, Surat kabar, Majalah Prasati, Notulen
dan sebagainya.22
8. Analisis Data
Analisis data penelitian kualitatif menurut Mudjiarahardjo
analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur,
mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode atau
tanda,dan mengkategorikannya sehingga di peroleh suatu temuan
berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab.23
Analisis
data berlangsung secara bersama-sama dengan proses
pengumpulan data sebagai berikut:
a. Reduksi Data
mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, di cari tema dan
polanya.24
Banyaknya data yang terkumpul dari penelitian ini
perlu direduksi yakni merangkum, memilih hal pokok dan
22Suharshimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta, Pt. Rineka Cipta, 2010, Hlm. 274 23V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, Yogjakarta, Pustaka
Baru Press, 2020, Hlm. 34 24Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D,
Bandung, Alfabeta, 2017, Hlm. 247
22
memfokuskan pada hal yang penting sehingga memberi
gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan.
b. Penyajian Data
Penyajian data merupakan kumpulan informasi tersusun,
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Data yang
di sajikan berupa rangkaian kalimat yang dijabarkan secara
logis.25
Melalui penyajian data berupa teks naratif ini, maka data
terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan
semakin mudah dipahami. Dengan demikian, peneliti dapat
menguasai data yang diperoleh dan menarik suatu kesimpulan.
c. Penyimpulan dan Verifikasi
Kegiatan penyimpulan merupakan langkah lebih lanjut
dari kegiatan reduksi dan penyajian data. Data yang sudah
direduksi dan di sajikan secara sitematis akan disimpulkan
sementara. Kesimpulan yang diperoleh pada tahap awal biasanya
kurang jelas, tetapi pada tahap-tahap selanjutnya akan semangkin
tegas dan memiliki dasar yang kuat.26
Dalam hal ini, peneliti
25Rifai, Kualitatif : Kualitatif Teologi, Jakarta,Yoyo Topten Exacta,
2019, Hlm. 77 26V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, Yogjakarta,
Pustakabarupress, 2020, Hlm. 35
23
mencoba menganalisis seluruh data yang terkumpul dalam
penelitian fenomena Kuliah Sambil Nyantri (Studi Tentang
Motivasi Keberagamaan Mahasiswa Nyantri Di Pondok
Pesantren Al-Lathifiyyah Palembang). Selanjutnya pengecekan
keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
triangulasi Sumber dan triagulasi metode
d. Kesimpulan Akhir
Kesimpulan akhir biasanya di peroleh berdasarkan
kesimpulan sementara yang telah diverifikasi, kesimpulan final di
harapkan mampu diperoleh setelah pengumpulan data selesai.27
Dari kesimpulan akhir tersebut maka bisa di simpulkan data
sementara yang telah terverifikasi data yang terkumpul dalam
penelitian fenomena Kuliah Sambil Nyantri (Studi Kasus
Motivasi Keberagamaan Mahasiswa Nyantri Di Pondok
Pesantren Al-Lathifiyyah Palembang).
G. Sistematika Pembahasan
Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk karya ilmiah
yan terdiri dari lima bab dengan sistematika sebagai berikut :
27V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Hlm. 36
24
Bab I : Pendahuluan
Meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode
penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II: Motivasi Keberagamaan
Yang meliputi Motivasi, Keberagamaan
Bab III: Pondok Pesantren Al-Lathifiyyah Palembang
Yang meliputi sejarah pondok Pesantren Al-Lathifiyyah
Palembang, posisi dan letak geografis Pondok Pesantren Al-
Lathifiyyah Palembang, sistem pendidikan dan pembelajaran,
visi misi dan tujuan, program kegiatan, sarana dan prasana
Bab IV: Motivasi Mahasiswa Memilih Kuliah Sambil Nyantri
Di Pondok Pesantren Al-Lathifiyyah Palembang
Yang meliputi Gambaran Umum Narasumber Penelitian,
Motivasi Mahasiswa Memilih Kuliah Sambil Nyantri dan
Kendala Mahasiswa Memilih Kuliah Sambil Nyantri
Bab V: penutup
Meliputi Kesimpulan, Saran dan Daftar Pustaka.
25
BAB II
MOTIVASI KEBERAGAMAAN
A. Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif yang berarti segala sesuatu
yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu.28
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia motivasi mempunyai arti
dorongan yang ada dalam diri seseorang yang akan melahirkan
atau merujuk pada suatu tindakan.29
Dalam bahasa Inggris kata motivasi berasal dari kata
motivation yang berarti daya batin atau dorongan.30
Dalam istilah
motivasi sendiri berasal dari kata Motif di artikan sebagai segala
sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan
sesuatuagar dapat mencapai tujuan tertentu. Motivasi juga
dikatakan sebagai keadaan dalam pribadi orang yang mendorong
individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk
28M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung, Remaja
Rosdakarya, 1996, Hlm.60 29Tim Pustaka Agung Harapan, Kamus Ilmiah Populer: Pegangan Untuk
Pelajar Dan Umum, Surabaya, Cv. Pustaka Agung Harapan, Hlm.429 30John M. Echols Dan Hasan Sadly, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta,
Gramedia, 1995, Hlm.387
26
mencapai tujuan.31
Sedangkan motif menurut Gerungan
merupakan suatu pengertian yang melengkapi semua penggerak
alasan- alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang
meyebabkan ia berbuat sesuatu.32
Dalam konteks tingkah laku, dorongan atau motivasi
datang dari kita sendiri. Orang lain mungkin dapat memberikan
ilham, pengaruh, ataupun memerintah kita melakukan sesuatu,
namun apa yang menjadi motivasi adalah diri kita sendiri yang
menentukan nya. Motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri,
bisa membangkitkan kegairahan, energi, serta kemauan untuk
membuat perubahan menuju perbaikan kualitas diri.33
Menurut Woodworth dalam bukunya E. Koeswara semua
tingkah laku ialah bermotivasi. Jika tidak adanya dorongan tidak
akan ada kekuatan yang menggerakkan serta mengarahkan
kepada mekanisme bertindak.34
M. Usman Najati mengatakan,
31Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif
Islam, Jakarta, Prenada Media, 2004, Hlm.13 32 Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, Jakarta, Rineka Citra, 2009, Hlm.177 33La Rose, Pengembangan Pesona Pribadi, Jakarta, Pustaka Kartini,
1991, Hlm.88 34E. Koeswara, Motivasi: Teori Dan Penelitiannya, Bandung, Angkasa,
1989, Hlm.67
27
yang dikutip oleh Abdul Rahman Shaleh Motivasi ialah kekuatan
penggerak yang mampu membangkitkan aktivitas pada makhluk
hidup dan menghasilkan tingkah laku serta mengarahkannya
menuju tujuan tertentu.
Motivasi didefinisikan terdapat tiga komponen utama yaitu
kebutuhan, dorongan, dan tujuan. Kebutuhan yang merupakan
segi utama dari motivasi timbul dalam diri seseorang apabila ia
merasa adanya kekurangan dalam dirinya atau
ketidakseimbangan. Dan supaya dapat mengatasi
ketidakseimbangan biasanya menimbulkan dorongan. Oleh
karena itu dorongan merupakan usaha untuk pemenuhan
kekurangan secara terarah. Dan dorongan itulah yang berorientasi
pada tindakan tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan
oleh seseorang.
1. Sumber Motivasi
Motivasi yang timbul di dalam diri seseorang
dibedahkan menjadi dua yaitu motivasi instrinsik dan ekstrinsik.
a. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari diri
28
seseorang itu sendiri tanpa dirangsang dari luar. Misalnya
seorang yang gemar membaca, tidak usah ada yang mendorong ia
akan mencari sendiri buku bukunya untuk di baca. Dan Motif
intrinsik juga di memiliki arti sebagai motivasi yang
mendorongnya memiliki kaitan langsung dengan nilai-nilai yang
terkandung di dalam tujuan pekerjaan sendiri.35
Misalnya,
seseorang mahasiswa tekun mempelajari mata kuliah studi agama
karena ia ingin sekali menguasai mata kuliah itu.
Jadi motivasi intrinsik adalah ketika perilaku di dorong
oleh faktor internal dari tindakan atau perbuatan yang digerakkan
dari suatu sebab yang muncul dari dalam diri indivindu itu
sendiri misalnya lapar, haus, kebutuhan akan kegiatan, istirahat,
ketertarikan personal,keyamanan, adanya adanya naluri untuk
mengembangkan diri, kebutuhan untuk mengatualisasikan diri,
kebutuhan mendapatkan penghargaan, kebutuhan spiritual dan
lain-lain.
Motivasi intrinsik juga di dorong dari tujuan kegiatan
yang di lakukan contohnya kegiatan belajar yang di miliki hafidz
35Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif
Islam, Jakarta, Prenadamedia, 2004, Hlm.194
29
tentu memiliki tujuan tersendiri yaitu ingin menjadi pandai dan
mendapatkan nilai yang lebih baik lagi. Seorang hafidz yang
belajar sunguh- sungguh karena mereka ingin mendapatkan ilmu
dan pengetahuan. Motivasi intrinsik di awali dari dorongan
dalam diri untuk memperoleh sesuatu yang penting dari kegiatan
belajar tersebut.
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ektrinsik yaitu motivasi yang datang karena
adanya perangsangan dari luar seperti seorang mahasiswa rajin
belajar karena akan ujian.36
Motif ekstrinsik timbul karena
adanya rangsangan dari luar indivindu37
.Jadi motivasi ekstrinsik
ialah ketika perilaku di dorong oleh agen eksternal, misalnya
lingkungan contoh tren menjadi hafidz di kalangan mahasiswa di
dorong oleh orang tua, keluarga, sosial media, pergaulan, teman,
dan kebudayaan di tempat orang itu hidup dan pengaruh
pengaruh dari luar diri lainnya yang tindakannya atau perbuatan
seseorang yang datang dari luar diri indivindu tersebut atau
36Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif
Islam, Jakarta, Prenadamedia, 2004, Hlm. 194 37Hamzah B, Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya, Jakarta, PT
Bumi Aksara, 2011, Hlm. 4
30
dilakukan karena atas dasar dorongan dari luar atau paksaan dari
luar.
2. Pengukuran motivasi
Pengukuran motivasi adalah yang berkaitan dengan
efektifitas motivasi dalam memengaruhi sikap dan tingkah laku
manusia. Motivasi menjadi efektif dan tepat sasaran ketika
dilakukan sesuai teori dan ditarafkan dengan objek yang sesuai.
Kepastian itu dikarenakan oleh adanya ketiga fungsi motivasi
berikut:
a. Penolong untuk berbuat dalam mencapai tujuan
b. Penentu arah perbuatan yakni kearah yang akan dicapai
c. Peyeleksi perbuatan sehingga perbuatan manusia senantiasa
selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang ingin di
capai.38
Motivasi adalah dorongan dalam diri seseorang untuk
berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik
dalam memenuhi kebutuhannya.39
Dengan demikian jika di
38Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perfektif
Islam, Prenada Indonesia, Jakarta, 2004, Hlm. 204 39Hamzah B, Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya, Jakarta, Pt Bumi
Aksara, 2011, Hlm. 3
31
dapati manusia yang dalam sikap dan tingkah lakunya tidak
terarah dan tanpa tujuan, dapat di pastikan orang tersebut tidak
memilikih motivasi.
3. Motivasi dalam Perfektif Islam
Menurut M. Ustman Najati, motivasi adalah kekuatan
penggerak yang membangkitkan aktivitas pada mahluk hidup,
dan menimbulkan tingkah laku serta mengarahkannya menuju
tujuan tertentu40
Islam mengajarkan pada umatnya agar tidak bersikap
lemah dan selalu semangat. Hal ini sesuai dengan perintah Allah
dalam Q.S. Al Imran: 139
وَلََ تهَِنىُا وَلََ تحَْزَنىُا وَأنَْتمُُ الْْعَْلَىْنَ إنِْ كنُْتمُْ مُؤْمِنيِنَ
Artinya: janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah
(pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang
paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang
beriman41
40Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perfektif
Islam, Prenada Indonesia, Jakarta, 2004, Hlm. 140
41Q.S. Al-Imran:139
32
B. Keberagamaan
1. PengertianKeberagaman
Dalam istilah agama dan religi muncul istilah
keberagaman dan religiositas (Religiosity). Pengertian religiositas
atau keberagaman adalah seberapa jauh pengetahuan, seberapa
kokoh keyakinan, seberapa pelaksanaan ibadah dan kaidah, dan
seberapa dalam penghayatan atas agama yang dianutnya. Bagi
seorang Muslim, religiositas dapat diketahui dari berapa jauh
pengetahuan, keyakinan, pelaksanaan dan penghayatan atas
agama Islam.42
2. Dimensi keberagaman
a. Dimensi Akidah
Seorang Muslim yang religius akan memiliki ciri utama
berupa aqidah yang kuat. Dimensi ini mengungkap masalah
keyakinan manusia terhadap rukun iman, kebenaran beragama
dan masalah-masalah gaib yang diajarkan Agama. Inti ajaran
aqidah dalam Islam adalah Tauhid. Esensi dari Tauhid Islam
42Fuad Nashori, Rochmy Diana Mucharam, Mengembangkan Kreativitas
Dalam Perspektif Psikologi Islami, Yogyakarta, Menara Kudus, 2002,
Hlm.69-71
33
adalah pengesaan Tuhan. Tindakan pengesaan Allah sebagai
Yang Maha Esa, pencipta yang mutlak dan Transenden, penguasa
alam jagat raya.
b. Dimensi Ibadah (Ritual)
Ciri yang tampak dari keberagamaan seorang Muslim
adalah dari perilaku ibadahnya kepada Allah SWT. Dimensi ini
dapat diketahui dari sejauh mana tingkat kepatuhan seseorang
dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan ibadah sebagaimana yang
diperintahkan oleh agamanya. Dimensi ritual berkaitan dengan
frekwensi dan intensitas dan pelaksanaan ibadah seseorang.
Orang Islam percaya bahwa untuk beramal sholeh ia
harus melakukan pengabdian kepada Allah dan kekhidmatan
kepada sesama manusia. Sehingga dalam Islam ibadah dibedakan
menjadi dua yaitu ibadah Mahdhah dan ghoiru mahdhah. Ibadah
mahdah dipahami sebagai ibadah yang aturan dan tata caranya
sudah Baku. Syarat dan rukunnya telah diatur secara pasti oleh
ajaran Islam. Yang termasuk dalam dimensi ini adalah shalat,
puasa, zakat, ibadah haji, i‟tikaf di masjid, doa, dzikir, qurban,
membaca Al-Qur‟an. Ada juga yang namanya ibadah ghairu
34
mahdah atau ibadah umum, yaitu suatu ibadah yang
pelaksanaannya tidak seluruhnya dicontohkan oleh Rasulullah
SAW.
c. Dimensi Ihsan
Sesudah memiliki keyakinan yang kuat dan melaksanakan
ajaran agama secara optimal maka terciptalah situasi ihsan.
Dimensi ini berkaitan dengan seberapa jauh seseorang merasa
dekat dan dilihat oleh Allah dalam kehidupan sehari-hari.
Dimensi ihsan menyangkut pengalaman dan perasaan tentang
kehadiran Allah dalam kehidupannya, juga ketenangan hidup
sehingga mendorong untuk melaksanakan perintah Agama.
Dalam keberagaman, Islam mencakup beberapa dimensi
diantaranya perasaan dekat dengan Allah, perasaan nikmat dalam
melaksanakan ibadah, merasa hanya pada Allah kita meminta
pertolongan dan juga bersyukur atas segala karunia dan nikmat
yang telah diberikan Allah kepada kita. 43
Penelitian ini ingin menunjukkan jenis motivasi yang
43Fuad Nashori, Rochmy Diana Mucharam, Mengembangkan Kreativitas
Dalam Perspektif Psikologi Islami, Yogyakarta, Menara Kudus, 2002,
Hal.78-83
35
mendorong mahasiswa memilih kuliah sambil nyantri. Apakah
termasuk motivasi intrinsik atau ekstrinsik atau bahkan keduanya.
Karena pada dasarnya perilaku atau tingkah laku pada diri
seseorang itu di pengaruhi adanya dorongan-dorongan baik itu
dari dalam diri sendiri maupun itu dorongan dari luar indivindu
itu sendiri.
36
BAB III
PONDOK PESANTREN AL-LATHIFIYYAH
PALEMBANG
A. Sejarah Pondok Pesantren Al-Lathifiyyah Palembang
Pondok Pesantren Al-Lathifiyyah Palembang Sumatera
Selatan adalah hasil pengembangan yang awalnya dilaksanakan
oleh Lembaga Tahfizh dan Tilawah Al-Qur’an HAQQAH
(Hafizh-Hafizhah dan Qori’-Qori’ah) Sumatera Selatan. Sebelum
berdirinya menjadi sebuah pondok pesantren “HAQQAH”,
lembaga ini awalnya hanya berbentuk sebuah organisasi yang
mewadahi perkumpulan beberapa santri yang belajar dan
menghapal Al-Qur’an dengan KH. Kgs. Ahmad Nawawi Dencik,
Al-Hafizh yang beralamat di lingkungan Komplek Masjid Al-
Burhan Jalan Basuki Rahmat Lorong Zuriah Kecamatan
Kemuning Palembang. Beberapa para santri ini kemudian tinggal
di Masjid Al-Burhan sekaligus berperan menjadi ta’mir-nya dan
sebagian lagi mengontrak di lingkungan sekitar masjid ini,
termasuk di antaranya beberapa santri putri.
37
Lembaga Tahfizh dan Tilawah Al-Qur’an “HAQQAH”
Palembang Sumatera Selatan yang awalnya membawahi pondok
pesantren ini ialah dipimpin dan dibimbing oleh KH. Kgs.
Ahmad Nawawi Dencik, Al-Hafizh yang berdiri pada tahun
1992. Selanjutnya, seiring dengan semakin bertambahnya para
santri yang belajar dan menghapal Al-Qur’an pihak Pembimbing
dan Pengurus “HAQQAH” berupaya untuk mengasramakan para
santrinya yang kemudian terwujud dengan didirikannya gedung
asrama putra atas bantuan pemerintah daerah dan berbagai
pihak. Sedangkan para santri putri sebagian dimukimkan di
kediaman ketua yayasan, KH. Kgs. Ahmad Nawawi Dencik, Al-
Hafizh dan Ustadzah Lailatul Mu’jizat, Al-Hafizhah yang terletak
di Jalan Swadaya Lorong Pinang Raya II No. 131 RT 002 RW
001 Kelurahan Talang Aman Kecamatan Kemuning Palembang
hingga saat ini yang kemudian menjadi pondok pesantren Al-
LathifiyyahPalembang Sumatera Selatan.
Seiring bertambahnya santri putri yang berasal dari
berbagai daerah yang tentunya membutuhkan tempat
pemukimam atau tempat tinggal para santri karena minimnya
38
daya tampung kediaman pembimbing yayasan yang selama ini
dijadikan sebagai tempat tinggal santri putri, dibutuhkan suasana
tenang, damai dan nyaman yang memungkinkan terlaksananya
program Tahfizh Al-Qur’an secara maksimal, efektif dan efisien.
Selanjutnya pada tahun 2010, mulailah dibangun gedung pondok
pesantren putri yang posisinya tidak berjauhan dengan kediaman
ketua yayasan tepatnya di Jalan Swadaya Lorong Pinang Raya IA
No. 44/80 RW 002 RT 001 depan Pempek Cek Lin Kelurahan
Talang Aman Kecamatan Kemuning Palembang. Gedung pondok
pesantrenini dibangun di areal seluas ± 1000 m2 dan dikerjakan
dalam waktu 210 hari. Pada tanggal 20 Maret 2018, pondok
pesantren Al-Lathifiyyahdiresmikan langsung oleh Wali Kota
Palembang, Ir. H. Eddy Santana Putera, MT. Gedung tiga lantai
tersebut dibangun oleh Kemas H. Halim serta donatur lainnya.
Pembangunan pondok pesantren Al-Lathifiyyahini didirikan
berlandaskan UUD 1945 dan Pancasila.44
Adapun faktor lain yang
melatar belakangi berdirinya pondok pesantren al-Lathifiyyah
yaitu:
44Dokumen Ponpes Al-Lathiffiyah Palembang, Dikutip Pada Tanggal 21
Juni 2020
39
1. Dalam upaya untuk mendukung dan membantu dalam
mengsukseskan berbagai program daerah, terkhususnya di
dalam bidang Al-Qur’an, dakwah, dan kegiatan-kegiatan
keIslaman.
2. Dalam upaya untuk mendidik, membina, melatih dan
melahirkan para Hafidzah, Qori’ah, muratillah, dan lain-
lainnya terkhususnya untuk memenuhi kebutuhan kafilah
MTQ/STQ pemerintah kabupaten/ kota dan provinsi dari
berbagai cabang yang dilombakan
3. Dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat Islam
terhadap Haffidzh, terkhususnya dalam kegiatan prosesi
khatamanal-Qur’an.
4. Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan pemerintah dan
masyarakat terhadap tenaga professional dan handal dalam
bidang penjurian/ perhakiman berbagai lomba keilmuaan,
hafalan dan seni baca Al-Qur’an serta kegiatan-kegiatan
keIslaman.
5. Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Islam
dengan tenaga yang professional dan juga handal dalam
bidang pengajaranAl-Qur’an.45
45Skripsi, Destri Inralia, Peranan Dakwah Dalam Membina Akhlak Santri
Dipondok Pesantren Al-Lathifiyya, Fakultas Dakwah Dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, 2017
40
B. Posisi dan Letak Geografi Pondok Pesantren Al-
Lathifiyyah Palembang
Pondok Pesantren Putri Al-Lathifiyyah pada dasarnya
digunakan sebagai sarana untuk menimba ilmu Agama
khususnya ilmu atau pemahaman tentang Al-Qur’an. Seperti
halnya pondok pesantren lain yang berlandaskan Al-Qur’an dan
Al-Hadits dalam kehidupan sehari hari, yang akhirnya
membentuk insan yang patuh dan taat pada Allah Swt.
Sertamengikuti sunah Rasul Saw. Secara baik dan benar. Pondok
Pesantren Putri Al-Lathifiyyah ini terletak di Jalan Swadaya
Lorong Pinang Raya IA No. 44/80 RW 002 RT 001 depan
Pempek Cek Lin Kelurahan Talang Aman Kecamatan Kemuning
Palembang.
Pondok pesantren Al-Lathifiyyah dilihat dari keadaan lokasi
letaknya sangat strategis dan sangat nyaman, dimana jarak antara
Pondok Pesantren dan jarak dengan jalan raya tidak terlalu
jauhdan mampu di jangkau dengan mudah bagi pejalan kaki.
sehingga memudahkan transportasi dan memberikan kenyamanan
dan ketentraman serta memberikan kesan yang baik bahwa situasi
41
dan kondisi Pondok Pesantren jauh dari suara-suara kebisingan
kendaraan dan polusi udara yang dapat mengganggu konsentrasi
santri yang menghafal Al-Qur’an sehingga para santri tidak
terganggu dan memberikan kesan nayaman dengan letak pondok
pesantren yang sangat strategis.
Posisi dan Letak Geografi Pondok Pesantren Putri Al-
Lathifiyyah Palembang sangat strategis dan sangai mudah untuk
di jangkau dan memberikan kenyamanan pada santrinya.
C. Sistem Pendidikan Dan Pembelajaran
1. Menghafal Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang dijadikan sebagai
pegangan hidup umat Islam sedunia yang di turunkan kepada
Rasulullah SAW untuk seluruh umat manusia. Ia berbicarakepada
rasio dan kesadaran manusia. Ia juga mengajarkan kepada
manusia tentang aqidah tauhid. Di samping itu Al-Qur’an juga
mengajarkan manusia Cara beribadah kepada Allah untuk
42
membersihkan sekaligus menunjukan kepada manusia di mana
letak kebaikan dalamkehidupan pribadi dan masyarakat.46
Adapun Yang dipelajari dari sistem pendidikan dan
pembelajaran di Pondok Pesantren Al-Latifyah dilihat dari segi
Al-Qur’an seperti sistem talaqqi. Sistem talaqqi adalah belajar
secara langsung berhadapan dengan guru. Sering juga disebut
sebagai mustafahahyang berarti belajar dari mulut ke mulut, atau
makna lebih mudahnya belajar Al-Qur’an, dengan
memperhatikan gerak bibir guru untuk mendafatkan pengucapan
makhrojol huruf dengan benar dari guru yang mengajar.
Menggaji didepan guru dan di simak gurunya satu per satru
pembelajran utamanya ialah Al-Qur’an yaitu berupa setoran
hapalan. Setoran hapalan dari kalangan mahasiswa di wajibkan
menyetorkan hapalannya satu kali sehari yang terpenting
targetnya tercapai yaitu satu setengah bulan satu jus hapalan
harus terpenuhi.
Dari segi pembelajaran kitab-kitab adasetiap malam kecuali
malam jum’at karena sistem belajarnya talaqqi ada guru
46Muhammad Makhdlori, Keajaiban Membaca Al-Qu’an, Jogjakarta, Diva
Press 2007, Hlm. 13
43
menjelaskan murid-muridnya mendengarkan di situ ada
pembelajaran at-tibyan. At-tibiyan adalah pembelajaran membaca
Al-Qur’an dengan cara mengeja (tahajji) huruf demi huruf,
kemudian huruf pertama dan kedua digabungkan secara
bersamaankemudian kitab fiqi dan hadis. Pada malam jumat di
lakukan yasinan dan juga dibaan yang menharmonisasikan syair-
syair pujian kepada Allahdan Rosul-Nya dengan alat-alat musik.
Pembelajaran khusus malam hari dari sesudah isya sampai
kurang lebih 8: 30 malam.
2. Kitab kuning
Kitab kuning adalah istilah yang disematkan pada kitab-
kitab berbahasa Arab, yang biasa digunakan di banyak pesantren
sebagai bahan pelajaran. Dinamakan kitab kuning karena
kertasnya berwarna kuning. Di pondok Pesantren Al-Lathifiyyah
kitab kuning yang di pelajari antara lainTafsir Al-Jalalain,
Ta’limul Muta’alim, Fathul Qorib, At-Tibyan Fii Adab Hamalatil
Quran, al-Majalis Saniyyah.
44
3. Tilawah
Tilawah secara istilah adalah membaca Al-Qur'an
dengan bacaan yang menampakkan huruf-hurufnya dan berhati-
hati dalam melafadzkannya agar lebih mudah untuk memahani
makna-makna yang terkandung di dalamnya. Lalu tajwid
bermakna memperbagus atau memperbaiki. Di pondok
Pesantren Al-Lathifiyyah tilawah di lakukan pada hari minggu
sore dari jam 4 sampai kurang lebih jam 5 WIB.
4. Tajwid
Dalam ilmu Qiraah, tajwid berarti mengeluarkan huruf
dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya.
Jadi ilmu Tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari
bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf
yang terdapat dalam kitab suci Al-Qur'an maupun bukan. Di
pondok Pesantren Al-Lathifiyyah Kitab Tajwid di lakukan
padahari sabtu sore dari jam 4 sampai kurang lebih jam 5
WIB.47
47Hasil Wawancara Bersama Ibu Ida Lutfiyah Selaku Pengurus Pondok
Pesantren Putri Al- Lathifiyyah Palembang Pada Tanggal 21 Juni 2020
45
D. Visi, Misi dan Tujuan
Dalam mengembangkan program Tahfizh Al-Qur’an,
pondok pesantren Al-Lathifiyyah memiliki visi dan misi yang
harus dijalankan. Visi dan misi tersebut yaitu sebagai berikut.
1. Visi
Menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup untuk
meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
2. Misi
a. Mencetak generasi Qur’ani yang bermanfaat bagi agama,
nusa, dan bangsa.
b. Membumikan dan mensyiarkan Al-Qur’an dalam kehidupan
masyarakat.
3. Tujuan
Tujuan pondok pesantren Al-Lathifiyyah adalah sebagai
berikut:
a. Supaya lebih fashih dalam membaca Al-Qur’an.
b. Supaya dapat memahami Al-Qur’an lebih dalam lagi.
46
c. Dapat mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-
hari.48
E. Program Kegiatan
Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan di atas, Pondok
Pesantren Al-Lathifiyyahmelakukan beberapa kegiatan yaitu
sebagai berikut.
1. Program Pokok
Program ini diberikan setelah santri dapat membaca Al-
Qur’an dengan baik dan benar. Setelah santri dapat menguasai
bacaan Al-Qur’an dengan baik dan benar, santri baru
diperbolehkan untuk menghapal Al-Qur’an. Program ini berupa
Tahfizh Al-Qur’an, yakni menghapal Al-Qur’an berdasarkan
Mushaf Utsmani dari juz 1 hingga juz 30. Agar program ini
berjalan dengan lancar maka kegiatan yang dilaksanakan adalah
sebagai berikut.
a. Menanamkan rasa cinta tilawah Al-Qur’an sehingga
menjadi kebiasaan setiap hari hingga mengkhatamkan 30
48Dokumen Ponpes Al-Lathiffiyah Palembang, Dikutip Pada Tanggal 21
Juni 2020
47
juz. Hal ini harus diupayakan secara terus menerus sehingga
lidah kita dapat dengan mudah mengucapkan kalimat atau
ayat-ayat Al-Qur’an karena telah terbiasa.
b. Menggalakkan acara-acara yang terkait dengan Al-Qur’an
seperti Tasmi’ Hifzhil Qur’an, Musabaqoh Al-Qur’an,
khataman 30 juz secara rutin setiap dua bulan sekali,
qiyamullail dan dzikir taubat, khususnya pada malam Ahad
dan bulan Ramadhan.
c. Memberikan motivasi yang terus menerus kepada mereka
yang memiliki bakat dan semangat yang kuat untuk menjadi
Hafizh Qur’an, seperti dalam bentuk beasiswa, hadiah-
hadiah dan lain sebagainya.
2. Program Penunjang
Program penunjang ini adalah program tambahan yang
diharapkan setelah santri diberikan materi penunjang supaya
mereka lebih mudah dalam memahami isi kandungan Al-Qur’an
serta dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain
itu juga agar santri dapat melaksanakan ibadah kepada Allah
sesuai sesuai dengan tuntunan ajaran Islam. Program penunjang
48
yang diberikan kepada santri yang berupa program pengajaran
Tafsir Al-Qur’an, kajian Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, Hadits, Akidah,
Akhlak, Fiqih dan lain-lain.
3. Program Bimbingan Mental
Program ini antara lain muhadarah (latihan ceramah),
tilawah, barzanji, latihan memimpin prosesi pembacaan Yasin,
tahlil, do’a, jama’ah sholat lail waktu jama’ah sholat lail pada
malam Jum’at, khitabah kedisiplinan, dan kerja bakti. Program
ini diberikan supaya santri dapat hidup selaras di tengah
masyarakat, dapat hidup mandiri dan dapat sesuai dengan ajaran
Islam Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.
F. Sarana dan Prasarana
Pondok Pesantren Al-Lathifiyyah memiliki Luas Tanah
302 m2 dengan Status Kepemilikan di bawah naungan Yayasan
Al-Lathifiyyah dengan luas bangunan 302 m2 yang terdiri atas:
1. Ruang Belajar 2 unit
2. Ruang Pimpinan 1 unit
3. Ruang TU/Adminsitrasi 1unit
49
4. Ruang Perpustakaan 1 unit
5. Masjid / Musholla 1 unit
6. Kamar Asrama Putri 6 unit
7. Toilet Santri 17 unit
8. Toilet Tamu 3 Unit
9. Ruang Koperasi 1 unit.49
49Dokumen Ponpes Al-Lathifiyyah Palembang, Dikutip Pada Tanggal 21
Juni 2020
50
BAB IV
MOTIVASI MAHASISWA MEMILIH KULIAH SAMBIL
NYANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-LATHIFIYYAH
PALEMBANG
A. Gambaran Umum Narasumber Penelitian
Narasumber dalam penelitian ini adalah mahasiswa santri
dan pembina pondok pesantren. Narasumber tersebut sebagai
berikut:
1. Pembina Pondok Pesantren Al-Lathifiyyah Palembang, Ibu
Ida Lutfiyah (IL)
2. Mahasiswa santri di Pondok Pesantren Al-Lathifiyyah
Palembang meliputi Gusti Amalia Sari (GAS), Kaumalia
(KM), Inayatul Shofiyah (IS), Erfa Astriani (EA), Rina
Wahyuni (RW), RA. Na’imah (RM), Fausia Nurani (FN),
Rapinalisa (RL), Lailatul Fitriah (LF), Ammatus Sholihah
(AS).
B. Motivasi Mahasiswa Memilih Kuliah Sambil Nyantri
Motivasi merupakan hal penting yang mendorong
seseorang berperilaku. Motivasi mahasiswa yang memilih kuliah
51
sambil nyantri di Pondok Pesantren Al-Lathifiyyah Palembang.
Berasal dari mahasiswa sendiri dan dari faktor luar lainnya.
Beberapa di antaranyaialah IS yang merupakan nasumber
pertama dalam peneliitian ini.
IS memilih kuliah sambil nyantri alasanya karena dunia
dan akhirat harus seimbang dan harus di capai secara bersamaan.
Faktor yang mempengaruhi IS untuk kuliah sambil nyantri ialah
diri sendiri. Dan kendala yang di hadapi IS setoran hapalan
adapun cara mengatasi kedala tersebut ialah dengan hati yang
ikhlas. Aktifitas yang di lakukan IS sehari hari yaitu bangun
tidur, sholat, ngaji, makan, ngaji, kuliah, setoran, ngajar TPA,
ngaji lagi. IS adalah lulusan dari SMA umum yang ilmunya
terbentur di sains tanpa ada ilmu yang berkaitan dengan
keagamaan.IS masuk pondok sejak tahun 2016 dan sekarang IS
sudah semester delapan.
IS kuliah di STIQ dengan jurusan ilmu Al-Qur’an dan
tafsir. IS sebelumnya tidak mempunyai latar belakang agama dari
IS sekolah dan kedua orang tuanya. Orang tua IS seorang petani
sawit dan ibunya seorang ibu rumah tangga, kedua orang tuanya
52
tidak mempunyai latar belakang keagamaan. Tetapi dari motivasi
yang IS miliki untuk mencapai keseimbangan antara dunia dan
akhirat secara bersamaan, IS juga memiliki IPK yang luar biasa
yaitu 3,98 pencapaian yang sangat luar biasa. IS masuk pondok
pesantren Al-Lathifiyyah dari teman awalnya IS hanya tinggal
bersama orang tuanya. Dan karena ketertarikan IS ingin kuliah
sambil nyantri karena pondok pesantren Al-Latifiyyah
berdampingan dengan STIQ selain itu IS juga berkuliah di STIQ.
IS juga tertarik masuk ponpes karena dekat dengan kampusnya.
Adapun alasan IS masuk pondok Al-Lathifiyyah ialah Menurut
IS hidup harus mempersembahkan yang terbaik yaitu berguna
bagi dunia dan berarti bagi akhirat. Dan IS juga memiliki rencana
setelah keluar dari pondok IS ingin ilmunya bermanfaat untuk
orang banyak. Perubahan perilaku yang dirasakan IS dari
sebelum IS nyantri IS merasakan perubahan sikap dan tingkah
laku yang jauh lebih baik lagi di bandingkan dengan dahulu50
Berbedah dengan IS, GAS dan KM yang merupakan
sama sama keluar Madrasa yang merupakan narasumber kedua
50Hasil Wawancara Dengan IS Pada Tanggal 23 Juli 2020
53
dan ketiga dalam penelitian ini. GAS memilih kulia sambil
nyantri adalah selain untuk belajar menambah ilmu juga ingin
hidup berkah dekat dengan guru. Motivasinya GAS kuliah sambil
nyantri ialah biar bisa jadi anak yang bias bahagiakan orang tua
dengan jadi Hafidzah dan Sarjana. Dan bisa lebih mandiri lagi
dan lebih disiplin. Dengan demikian meskipun GAS kuliah
sambil nyantri memiliki IPK yang lumayan bagus yaitu kisaran
antara 3. 58, 3. 62 dan menaik lagi 3.72 dan 3.62 IPK. GAS
kuliah di STIQ dengan jurusan ilmu Al-Qur’an dan tafsir. GAS
keluaran alumni MA dan latar belakang orang tua SW ialah
seorang petani. Orang tua GAS bukan seorang dari latar belakang
agama tapi dengan keyakinan dan semngat GAS untuk mencari
ilmu agama, GAS mendahulukan tugas pondok, baru
mengerjakan tugas kuliahnya dan kendala yang di miliki GAS
adalah kuliah yang terkadang tugasnya menumpuk dan susah
membagi waktunya. Adapun cara mengatasi kendala tersebut
ialah dengan ketabahan hati yang sangat luat biasa dan selalu
ingat Allah. Adapun latar belakang GAS memilih kulia sambil
menyantri ialah keinginan yang kuat dari dalam dirinya dan ingin
54
menjadi harapan orang tuanya. GAS masuk pondok pesantren Al-
lathifiyyah awalnya GAS tinggal dengan keluarga karena
kebetulan kuliah dekatdengan pondok dan memang ingin
mondok maka GAS masuk pondok pesantren dan selain itu
Pondok Pesantren Al-Lathifiyyan juga bagus karena guru-guru di
Pondok Pesantren memiliki sanad Al-Qur’an yang sampai kepada
Rasulullah SAW sehingga keilmuan para guru- gurunya terjamin
dan dapat di pertangung jawabkan.
Dan GAS memiliki rencana atau keinginan ketika keluar
dari pondok pesantren GAS ingin mengabdi di pesantren yang
sebelumnya waktu SMA dan ingin mengajarkan bacaan Al-
Qur’an yang baik dan benar.51
Tidak jauh berbedah dengan GAS, KM juga mempunyai
kesamaan dengan GAS selain orang tuanya juga yang merupakan
bukan berlatar belakangkan agama dan juga lulusan dari
Madrasa. KM tidak perna mondok dan tergolong orang awam.
KM awalnya sebelum masuk pondok pesantren Al-Lathifiyyah
KM ngekos dengan temannya karena pergaulan Kota yang
51Hasil Wawancara Dengan GAS Pada Tanggal 23 Juli 2020
55
kurang bagus membuat KM ingin nyantri dan juga dari tanya-
tanya di teman dan sering mencari informasi tentang pondok
Pesantren yang bagus untuk menghafal Al-Qur’an. Motivasi KM
kuliah sambil nyantri karena kemauan diri sendiri dan karena
merasa waktu terbuang sia-sia kalau hanya kuliah saja. IS masuk
pondok dari awal kuliah yaitu tahun 2017.
Adapun kendala yang di hadapi KM ialah kuliah yang
tugasnya menumpuk dan sulit bagi waktu dan cara menghadapi
kendala tersebut KM berserah diri dengan Allah banyak berdoa
dan lebih bersabar lagi, pasti ada kemudahan di balik kesusahan.
IPK KM juga lumayan bagus yaitu kisaran 3.5 meskipun memilih
kuliah sambil nyantri yang membuatnya sulit membagi waktu
tapi KM bisa menghadapinya dengat semangat keberagamaan
yang dimilikinya. KM kuliah di UIN Raden Fatah dengan jurusan
ilmu Qur’an dan Tafsir. KM memiliki keinginan setelah keluar
dari pondok dan setelah wisudah KM ingin menjadi guru agama.
Adapun perubahan perilaku yang dirasakan sebelum nyantri KM
merasa perubahan yang sangat luar biasa di akhlaknya, KM
sebelum menyantri akhlak kurang baik dan kurang paham akan
56
aturan-aturan agama dan sesudah menyantri perasaan jauh lebih
tenang dan merasa lebih dekat dengan Allah dan tau akan aturan-
aturan Agama.52
Tidak terlalu jauh berbedah dengan IS, GAS dan KM,
RW dan Ea sama sama dari orang tua yang bukan merupakan
latar belakang Agama. Orang tua mereka seorang petani tidak
terlalu paham dengan ajaran agama. RW awalnya sebelum
nyantri tinggal dengan orang tua. RW sering mencari info dari
internet tentang Pondok Pesantren dan RW melihat Pondok
Pesantren yang dekat dengan kampus ialah pondok pesantren Al-
Lathifiyyah. RW kuliah di UIN Raden Fatah dengan jurusan
PBA. RW memilih kulia sambil nyantri motivasinya karena
selain ingin belajar tentang ilmu umum, juga ingin memahami
agama biar seibang antara dunia dan akhirat. Adapun yang
melatar belakangi RW kuliah sambil nyantri ialah dirinya sendiri
karena kesadaarannya akan ilmu agama yang penting untuk di
pelajari.
Adapun kendala yang dimilikih RW ketika kuliah
52Hasil wawancara dengan KM pada tanggal 23 juli 2020
57
sambil nyantri ialah anatara kuliah dan nyatri antara salah satu
dari keduanya ada yang kurang maksimal. Adapun aktifitas yang
dilakukan RW sehari hari dari bangun tidur pagi, lalu sholat
berjamaah dilajutkan dengan membuat hapalan. Makan kemudian
di lanjutkan lagi dengan menyetor hapalan yang sudah di hapal.
Kemudian sesudah magrib belajar kita, kemudian mengulanng
hapalan lagi dan tidut. Adapun IPK, RW lumayan bagus yaitu
kisaran 3.5 keatas. Alassan RM masuk pondok pesantren ialah
tidak ingin menyia-yiakan atau menghabiskan waktu hanya
dengan kuliah karena menurut RW dengan masuk pondok
pesantren RW bisa belajar mengaji dengan lebih baik lagi dan tau
akan pelajaran agama yang lebih mendalam lagi.
Adapun latar belakang RW sebelum masuk pondok
pesantren Al-Lathifiyyah dulu RM perna mondok di pesantren
AZ-Zahro’ Palembang kemudian RW termotivasi ingin
menghafal Al-Qur’an karena kesadaran yang dimiliki bahwa
hidup bukan cuma di dunia melainkan di akhirat juga dan RW
ingin membahagiakan orang tuanya. Cara RW mengatasi kendala
kuliah sambil nyantri ialah dengan menjadikan diri lebih baik
58
lagi. RW mempunyai cita-cita ingin menjadi guru umum dan
ingin menjadi guru ngaji. Perubahan perilaku yang di rasakan
RW sebelum nyantri ilmu tentang Agama masih sedikit setelah
menyantri jadi lebih memahami ilmu Agama serta aturan-aturan
dalam pergaulan sesuai syari’at jadi lebih menjaga jadi lebih
paham sikap kebersamaan karena faktor lingkungan yang
membuat RW berkumpul dan banyak melakukan kegiatan
bersama, membuat lebih memahami permasalahan, menghargai
perbedaan, dan mencintai kekompakan dan merasa akhlak
menjadi jauh leih baik dari sebelumnya.53
Berbedah halnya dengan EA awalnya tinggal di kos-
kosan sebelum mondok sama halnya seperti KM, EA sebelum
menyantri EA sudah mempersiapkan diri untuk kuliah sambal
nyantri EA sering mencari info di internet tentang pondok
pesantren dan dari dorongan diri yang besar EA merasa ingin
belajar ilmu agama dan menjadi penghafal Al-Qur’an yang
mampu mengamalkannya baik di dunia dan akhirat. Dan merasa
ngekos yang membosankan karena memang pada awalnya EA
53Hasil Wawancara Dengan RW Pada Tanggal 23 Juli 2020
59
memang ingin nyantri sambil kuiah karena lokasi pondok
pesantren Al-Lathifiyyah dekat dengan kampus dan yang
membuat Ea tertarik lagi dengan pondok pesantren Al-
Lathifiyyah karena memang khusus untuk penghafal Al-Qur’an.
EA kulia di UIN dengan jurusan PGMI. EA termotivasi kuliah
sambil nyantri karena tujuannya ingin mendapatkan ilmu dunia
dan akhiratnya. Motivasi pertama EA ialah melalui gerakan
hatinya atau keinginan dan cita-cita, inginmemberikan mahkota
terindah untuk orangtua serta mengapai ridho Allah.
Alasan EA menyantri ialah ingin mendapatkan ilmu
dunia akhiratnya. Adapunkendala yang di hadapi EA saat kuliah
sambil nyantri ialah sulit membagi waktu dan banyaknya
kegiatan di luar kampus. Cara EA mengatasi kendala tersebut
ialah dengan selalu mengigat orang tuannya, dengan mengigat
orang tuanya hatinya menjadi lebih tenang dan untuk mencapai
keinginanya menjadi lebih mudah. Adapun IPK yang di dapatkan
EA kisaran 3.64. Alasan EA masuk pondok Al-Lathifiyyah
karena ingin belajar ilmu Agama, dan menjadi penghapal Al-
Qur’an yang mampu mengamalkannya di dunia dan di akhirat.
60
Aktifitas EA di pondok tidak jauh berbedah dengan santri
sebelumnya yaitu sholat jamaah, setoran hapalan Pondok, kuliah
dan setelah pulang kuliah mengikuti kegiatan Pondok, dimulai
dari mengaji kitab, yasinan, tahajud, mengulang hapalan dan
aktiftas lainnya yang di lakukan EA. Orang tua EA petani karet
pendidikannya juga tidak tinggi hanya lulusan SD dan SMP
tetapi harapan orang tua EA sangat besar agar anak-anaknya
menjadi jauh lebih baik dari mereka. Pendidikan yang paling di
tekankan orang tua EA kepada anak-anaknya ialah pendidikan
agama. Adapun latar belakang EA memang sudah sekolah
pondok pesantren hanya saja ia tidak mukim untuk tinggal di
pondok, EA pulang kerumah karena jarak pondok EA tidak
terlalu jauh dengan rumahnya. Meskipun orang tua EA bukan
berlatar belakangkan lulusan Pondok Pesantren sepertinya tapi
kedua orang tuanya sangat mendukung dan membekali anak-
anaknya dengan ilmu agama yaitu dengan cara memasukkan
anak-anaknya di pondok pesantren. EA memiliki tujuan setelah
selesai menyantri yaitu ingin melanjutkan studi di luar sumatera
selatan.
61
Adapun perubahan perilaku yang di rasakan EA
sebelum dan susudah nyantri ialah lebih banyak ke akhlaknya
dan pengetahuan tentang Agama yang lebih banyak lagi. Dulu
kurang paham akan mengaji sekarang setelah nyantri
pengetahuan agama jadi lebih banyak. Dan sesudah menyantri
hidup menjadi lebih terarah dan lebih mandiri dari sebelumnya.54
Sedikit berbedah halnya dengan EA, GAS, RW, KM
dan IS, RM memang sudah di latar belangi oleh orang tuannya.
Orang tua RM seorang guru ngaji dan memang sudah berlatar
belakang memahaman Agama yang baik. Tetapi meskipun dari
latar belakang orang tua memang sudah memiliki pemahaman
agama yang baik yang membuat tekat RM kuliah sambil nyantri
ialah dengan tekat yang di milikinya. RM sebelum masuk pondok
pesantren Al-Lathifiyyah awalnya memang sudah tinggal dengan
orang tuanya dan tau info tentang pondok pesantren dari orang
tuanya. Adapun alasan RM masuk pondok Al-Lathifiyyah ingin
mempelajari dan memahami Al-Qur’an. RM kuliah di STIQ Al-
Latifhiyyah dengan jurusan ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Motivasi
54Hasil Wawancara Dengan EA Pada Tanggal 23 Juli 2020
62
RM berawal dari ingin menghafal Al-Qur’ankarena tekat yang
kuat nya tersubut maka RM sering melihat anak-anak kecil
menhapal Al-Qur’an dan juga menonoton siaran cinta Al-Qur’an
dan RM juga sangat berkeinginan untuk masuk Pondok
Pesantren. RM inginmemahami isi dan kandungan yang ada di
dalam Al-Qur’an. Adapun kendala yang di hadapi RM ialah
Kendala waktudan cara RM mengatasinya dengan mengatur
waktu seabaik mungkin. Aktifitas yang di lakukan RM di Pondok
Pesantren tidak jauh berbedah dengan santri lainya yaitu di pagi
hari mengaji, dan shalat berjamaah, berzikir bersama, senam,
mengaji lagi, makan jam 12.00 wib, kemudian di lanjutkan
dengan shalat zuhur, lalu tidur siang, lalu sorenya mencuci baju
dan menyemurnya dan ketika menunggu magrib dilanjutkan
dengan mengaji dan ketika magrib asmaulan bersama lalu makan
malam, membaca buku di kamar ketika jam 23.00 kemudian tidur
malam. RM masuk pondok pesantren pada tahun 2019, adapun
alasan RM masuk pondok pesantren Al-Lathifiyyah karena ingin
mempelajari dan memahami Al-Qur’an, ingin memperbaiki cara
membaca Al-Qur’an, ingin memperlajari makhrojul huruf.RM
63
ingin menjadi seorang guru setelah keluar dari pondok pesantren
dan setelah wisudah.
Adapun perubahan perilaku yang dirasan RM lebih
kepada akhlaknya, sebelum menyantri akhlak masih agak kurang
dan kurang mandiri setelah menyantri akhlak menjadi lebih baik
lagi dan lebih mandiri karena dengan nyantri membuat jauh dari
orang tua dan setiap hari di ajarkan akan arti kehidupan, usia
mudah bukan untuk dihabiskan untk urusan dunia saja tetapi ada
hal yang harus ditempa sejak dini agar bisa membuat orang tua
yang di cintai bahagia55
Selanjutnya ada yang di pengaruhi oleh
faktor, Program Studi, faktor orang tua, dan Faktor teman.
Beberapa di antaranya ialah LF faktor yang melatar belakangi
kuliah sambil nyantri adalah orang tuanya, RL faktor yang
melatar belakangi ia memilih kuliah sambil nyantri ialah Teman.
selanjut, FN faktor yang melatar belakangi motivasinya karena
program studi.
FN dan AS memiliki kesamaan yaitu sama sama
memang dari pondok pesantren sebelum FN dan AS masuk
55Hasil Wawancaara Dengan RM Pada Tanggal 23 Juli 2020
64
pondok pesantren. FN awalnya juga kos sama seperti AS dan
KM, FN tidak mau melanjutkan kos karena menjadi anak kosan
banyak resikonya, terutama tentang pergaulan yang kurang bagus
dan agar terhindar dari pergaulan bebas dan karena Program
Studi juga sesuai untuk nyantri di pondok pesantren akhirnya FN
nyantri di pondok pesantren Al- Lathifiyyah karena dapat info
dari temannya yang kebetulan lebih dulu nyantri di pondok
pesantren Al-Lathifiyyah. FN kuliah di UIN dengan jurusan Ilmu
Al-Qur’an dan Tafsir.
Motivasi FN kuliah sambil nyantri yaitu selain ingin
mendapatkan pendidikan formal juga ingin mendalamkan Al-
Qur’an, orang tua juga sangat mendukung. Adapun alasan kuliah
sambil nyantri FN mempunyai beberapa alasan ingin mendalami
ilmu agama terutama Al-Qur’an, tidak ingin terlibat pergaulan
bebas, ingin memanfaatkan waktu sebaik mungkin, ingin
berkumpul dengan orang-orang shaleh dan sholehah. Adapun
latar belang FN karena kuliah di jurusan ilmu Al-Qur’an dan
tafsir dan ingin belajar Al- Qur’an. Adapun kendala FN kuliah
sambil nyantri, apabila setoran belum terbuat dan tugas kuliah
65
menumpuk. FN masuk pesantren dari awal kuliah yaitu pada
tahun 2017. Alasan masuk pesantren Al-Lathifiyyah karena
lingkungan mendukung, teman-teman yang mempunyai tujuan
yang sama untuk menhafal alquran. Kuliah sambil menyantri
ternyata tidak membuat IPK FN turun tapi malah menambah IPK
nya dengan pengetahuannya adapun IPK yang di miliki FN
terakhir 3.89. Latar belakang belakang Orang Tua FN seorang
petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga, keduanya tidak
memiliki latar belakang Pesantren dan mengharapkan anak-
anaknya untuk belajar di Pondok Pesantren, agar mendalami ilmu
Agama dan mendoakannya. Cara FN mengatasi kendala ketika
kulia sambil nyantri ialah dengan cara berdoa kepada Allah agar
dimudahkan segala urusannya. FN mempunyai tujuan setelah
Lulus kuliah ingin menyelesaikan hapalannya di pondok
pesantren dan setelah keluar dari pondok ingin mengamalkan
ilmu yang di dapatdi lingkungan masyarakat rumah dan ingin
menjadi guru ngaji. FN merasa sebelum nyantri kurang tau akan
kedisiplinan dan rasa kurang sabar setelah menyantri jauh lebih
disiplin dan memiliki akhlak yang lebih baik dan merasa lebih
66
sabar dalam menghadapi masalah hidup.56
Tidak jauh berbedah dengan FN, AS juga santri pondok
pesantren sebelum ia mondok di pesantren Al-Lathifiyyah. AS
memiliki kesamaan dengan KM, EA yang juga merupakan
tinggal di Kos kosan. AS awalnya sebelum nyantri tinggal di Kos
kosan karena merasa nyantri lebih hemat dari pada Kos akhirnya
AS memilih nyantri. AS mengetahui pondok pesantren AL-
Lathifiyyah dari orang tuanya, karena orang tuanya sangat
mendorong AS unuk masuk pondok pesantren.
Dan orang tua AS mempunyai teman yang anaknya
menyantri di Al-Lathifiyyah dan menyarankan AS untuk nyantri
di pondok Al-Lathifiyyah. AS berkulia di UIN dengan jurusan
Ekonomi Syariah. Motivasi AS modok di pesantren ialah supaya
seimbang antara ilmu dunia dan akhirat dan agar lebih menhemat
waktu antara khotam Al-Qur’an dan wisudah kuliah. Adapun
faktor yang melatar belakangi AS pondok di Pesantren ialah
karena faktor orang tua dan juga mendapatkan ilmu. AS masuk
pesantren pada tahun2018, alasan AS masuk Al-Lathifiyyah
56Hasil Wawancara Dengan FN Pada Tanggal 23 Juli 2020
67
supaya bisa menjaga diri dan mencari ridho Allah SWT. Kendala
yang di hadapi AS Karena kuliah sambil nyatri ialah ada di
pikiran Karena kuliah sambil nyantri itu tidak gampang dan
mengatasinya dengan cara bersyukur dengan apa yang diberikan
Allah kepadanya. AS berkeinginan untuk melanjutkan studinya
dan ingin menjadi dosen. Perubahan perilaku sebelum nyantri
dan sesudah nyantri AS merasa kepribadian yang lebih baik dari
sebelumnya dan dengan menyantri lebih bisa menjaga diri dan
lebih mudah mencari ridho Allah.57
Narasumber selanjutnya LF dan RL, LF awalnya
sebelum nyantri di Pondok Pesantren Al-Lathifiyyah tinggal
dengan kelurganya yang ada di Palembang. Karena orang tua LF
sering mencari info tentang pondok pesantren, LF kemudian di
suruh nyantri di pondok pesantren Al- Latifiyyah, alasan orang
tuanya agar anaknya lebih paham lagi akan agama melebihi
orang tuanya. LF berkuliah di UIN dengan jurusan yang di
tempunya ialah PGMI. Motivasi LF kuliah sambil nyantri yang
ialah karena ingin mencari ilmu yang bermanfaat dan
57Hasil Wawancara Dengan AS Tanggal 23 Juli 2020
68
memperbanyak pengalaman tujuan LF ingin membahagia orang
tuannya. Adapun faktor yang malatar belangi LF kuliah sambil
nyantri ialah kedua orang tuanya. LF alumni SMA dan bukan
alumni pesantren. Kendala yang di hadapi LF ialah sering
terlambat masuk kelas.
Meskipun LF bukan alumni pondok karena ia mengigat
orang tuanya jadi LF rajin belajar karena faktor LF masuk
pondok karena orang tuannya. Perubahan perilaku yang di alami
LF sebelum menyantri lebih kepada Akhlaknya karena sebelum
menyantri perilaku masih bisa dikatakan sebarangan dan kurang
paham akan Agama mana yang salah dan benar kurang tau, mana
menurut Agama yang baik dan tindaknya kurang tau tapi setelah
menyantri diri merasa lebih nyaman karena merasa adanya
kepuasan dari akhlak yang dimiliki. LF menpunyai keinginan
yang ingin di capainya setelah selesai dari kuliah dan nyantrinya
yaitu ingin menbangun lembaga pendidikan yang berbasis AL-
Qur’an.58
58Hasil Wawancara Dengan LF Pada Tanggal 23 Juli 2020
69
RL kuliah di STIQ dengan jurusan Ilmu Al-Qur’an dan
tafsir. Awal masuk pondok pesanten. Tidak jauh berbedah denga
LF, RL juga merupakan alumni SMA umum. Awal RL masuk
Pondok Pesantren Al-Lathifiyyah karena sudah terlanjur
mendalami ilmu Al-Quran jadi sekalian ingin menghafalnya juga
biar seimbang. Awalnya tau tentang Pondok Pesantren dari Al-
Latifiyah dari diri sendiri karena Jurusan berhubungan dengan
Al-Qur’an dan orang tua juga menyarankan agar kuliah sambil
nyantri dan RL kebetulan tinggal bersama orang tuanya dan
orang tuanya selalu memberi dorongan.RL kuliah di STIQ Al-
Lathifiyyah dengan jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Adapun
motivasi RL kuliah sambil nyantri ialah awal utamanya dari
teman-temannya serta keadaan lingkungan disekitar masyarakat
yang kurang lebih dalam mengenai agama dan hanya segelintir
yang mau menghafal Al-Qur’an membuat RL bersemangat dan
menjadikan diri harus lebih baik dari mereka dan mengunakan
ilmu yang di dapat untuk dibagi ke masyarakat sekitar.
Adapun kendala yang sering dihadapi RL ialah sulit
membagi waktu, karena harus belajar kejaran dengan waktu
70
belum lagi di tambah tugas kuliah maupun buat setoran untuk
hapalan. RL mendapatkan IPK cukup memuaskan meskipun ia
bukan backround pondok dandari alumni SMA umum yang
berhubungn dengan sains tapi motivasi yang utama yang ia ingat
adalah orang tuanya. Perubahan perilaku yang sangat luar biasa
yang di alami RL terutama perubahan Akhlaknya, semua menjadi
lebih baik setelah menyantri. Banyak perubahan dalam hidup
yang dirasakan sebelum menyantri kurang paham akan
kehidupan setelah menyantri menjadi lebih tau dan mengerti akan
kehidupan yang jauh baik kehidupan dunia maupun kehidupan
akhirat. RL mempunyai tujuan setelah selesai kuliah dan
menyantri, RL ingin menjadi guru agama, sekalian mengajar
anak-anak mengaji dan membantu anak-anak untuk menghafal
Al-Qur’an sama seperti dirinya dan keinginan RL yang paling
besar ingin buat pondok pesantren tahfizh tujuannya agar
semangkin banyak orang yang menghafal Al- Qur’an.59
Seorang mahasiswa memilih kuliah sambil nyantri, salah
satu motivasi keberagamaan selama proses panjangnya
59Hasil wawancara dengan RL pada tanggal 23 juli 2020
71
menempuh pendidikan baik di kampus maupun di Pondok
Pesantren, tentunya mahasiswa memiliki tujuan, target, atau cita-
cita. Untuk mencapai tujuan dan target tersebut, tidak selamanya
berjalan dengan mudah. Ada tantangan hidup yang menghadang.
Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan seberapa jauh
pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan, seberapa pelaksanaan
ibadah dan kaidah, dan seberapa dalam penghayatan atas agama
yang dianutnya. Kemampuan ini penulis sebut dengan motivasi
keberagamaan.
Perilaku motivasi keberagamaan mahasiswa yang
memilih kuliah sambil nyantri ditunjukkan pada beberapa hal
sebagai berikut sesuai dengan motivasi keberagamaan yakni:
1. Memiliki iman yang kuat
Motivasi keberagamaan mahasiswa yang memilih
kuliah sambil nyantri pasti memiliki iman yang kuat, Karena
tidak mudah baginya untuk mengatur waktu antara kuliah dan
nyantri dan tidak mudah baginya untuk menjelesaikan tugas
antara tugas pondokdan tugas nyantri mampuh di selesaikan
dengan mudah. dimensi Akidah, di tunjukkan dengan Memiliki
72
iman yangkuat Kepada Allah di antarannya antara lain taat
kepadanya, beriman kepadanya, beriman kepada kitabnya seperti
yang di lakukan para santri untuk mewujudkan keinginan dan cita
citanya dalam belajar Al-Qur’an dengan sungguh- sungguh.
2. Kepatuhan dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan ibadah.
Sebagai seorang santri tentu banyak melakukan kegiatan-
kegiatan ibadah di bandingkan dengan mahasiswa biasa.
Mahasiswa yang memilih kulia sambil nayatri tentu memili
banyak aktifitas di bandingkan dengan mahasiswa lainnya, belum
kegiatan akan di kampus dan di pondok.
Tetapi sebaagai seorang santri mereka harus patuh
terhadap peraturan baik di kampus maupun di pondok. Sebagai
seorang mahasiswa yang nyantri tentu mereka memiliki tingkat
ibadah yang lebih. Dimensi ibadah (Ritual), di tunjukkan dengan
Mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara mengerjakan
kegiatan-kegiatan ibadah. Kegiatan ibadah di kampus dan
kegiatan Ibadah di pondok pesantren meliputi shalat, membaca
dan .menghafal Al-Qur’an dan lain lain.
73
3. Memiliki rasa sabar dan bersyukur
Motivasi mahasiswa yang memilih kulia sambil
nyantri tentunya memiliki keyakinan yang kuat untuk
melaksanakan perintah agama karena dengan keyakinan yang
mereka miliki maka mereka akan memiliki rasa bersyukur atas
segala karunia dan nikmat yang telah di berikan. Imensi Ihsan di
tunjukkan dengan Keyakinan yang kuat dalam melaksanakan
ajaransehingga bisa memilikih rasa sabar dan bersyukur dalam
meraih cita-cita.
4. Mampu Menghadapi Kendala
Motivasi mahasiswa yang memilih kuliah sambil
nyantri dengan jenis motivasi ekstrinsik yakni sebagian
narasumber di Pondok Pesantren Al-Lathifiyyah Palembang,
mereka mengalami masa-masa sulit untuk melakukan adaptasi
dan menjalankan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa
sekaligus santri. Akhirnya, setelah berproses dengan berbagai
pengalamannya, mereka dapat mengatasikesulitan-kesulitannya.
Sebagai wujud memiliki motivasi keberagamaan,
mahasiswa yang kuliah sambil nyantri mampu menghadapi
74
kendala. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah kemampuan
memanajemen waktu untuk menyelesaikan tugas kuliah dan
menunaikan tanggung jawab sebagai santri. Terlebih bagi
narasumber yang menduduki posisi sebagai pengurus. Waktu
mereka juga terkuras untuk menjalankan tugas sebagai pengurus.
Selama berproses, akhirnya mereka mampu menyelesaikan
tanggungjawabnya. Dalam mengerjakan tugas kelompok, para
narasumber seringkali menjumpai anggota kelompok yang tidak
aktif berkontribusi. Narasumber mengatasinya dengan membagi
kepada teman yang aktif atau jalan terakhir adalah
menyelesaikannyasendiri.
Sebagai pengurus, mereka menjumpai kendala ketika
harus menyeru santri mengikuti kegiatan Pondok. Langkah yang
diambil adalah melakukan pendekatan kepada santri yang sulit
diatur maupun yang melanggar.
5. Memiliki Keteguhan Hati dalam Belajar dan Meraih Cita-
cita.
Berdasar temuan data di lapangan, seluruh
mahasiswayang memilih kuliah sambil nyantri mereka memiliki
75
cita-cita atau target yang ingin diraih. Narasumber juga
melakukan ikhtiar dan usahanya dengan sungguh-sungguh dalam
rangka meraih cita-cita dan targetnya selama kuliah dan nyantri.
Berdasarkan hasil data di lapangan, motivasi
keberagamaan mahasiswa pondok pesantren Al-Lathifiyyah
Palembang implikasi dari kuliah sambil nyantri termasuk pada
kategori motivasi. Hal ini ditunjukkan dengan keberhasilan
mahasiswa dalam mencapai cita-cita dan target dengan senantiasa
terus berjuang seperti dapat menyelesaikan tugas-tugas baiktugas
kuliah maupun tugas mondok, mendapat IPK cumlaude, selalu
naik kelas (pondok), dapat mengatasi kendala kendala yang
dihadapi misalnya kendala sebagai pengurus, kendala ekonomi,
dan masa-masa sulit adaptasi sebagai mahasiswa sekaligus santri.
Seluruh tingkah laku yang muncul adalah bermotivasi.60
Tanpa adanya dorongan tidak akan ada kekuatan
untukmerangsang perilaku seseorang dalam memenuhi
kebutuhan maupun keinginannya.
60Koeswara, E. Motivasi: Teori Dan Penelitiannya, Bandung,
Angsara,1989, Hlm. 67
76
Di antara mahasiswa yang memilih kuliah sambil
nyantri di pondok pesantren Al-Lathifiyyah. Berdasarkan temuan
di lapangan, motivasi memilih kuliah sambil nyantri sebagian
besar mahasiswa tergolong motivasi intrinsik dan motivasi
Eksrensik.
Seluruh narasumber dalam penelitian ini Mahasiswa
santri di Pondok Pesantren Al-Lathifiyyah Palembang GAS,
KM,IS, EA, RW dan RN memilih kuliah sambil nyantri berdasar
keinginan sendiri yaitu ingin mencapai tujuan mereka ada yang
ingin menghafal Al-Qur’an mendapatkan ilmu dunia dan akhirat
membahagiakan orang tua meskipun dengan latar belakang dan
tujuan yang berbeda. Sedangakan LF, RL, AS, FN masuk pondok
pesantren bukan dari kemauannya sendiri ialah ada yang dari
faktor orang tua, Teman dan Program Studi.
Jadi, jika dibuat persentase jenis motivasi tersebut di
atas, mahasiswa memilih kuliah sambil nyantri dengan motivasi
intrinsik sebanyak 60 % dan dengan motivasi ekstrinsik sebanyak
40%.
77
C. Kendala Kuliah Sambil Nyantri Pada Motivasi
Keberagamaan Mahasiswa Memilih Kuliah Sambil
Nyantri Di Pondok Pesantren
1. Sulit membagi waktu
Waktu adalah harta yang paling berharga. Waktu lebih
berharga dari emas. Waktu yang sudah terlewatkan tidak akan
bisa tergangtikan. Imam al-Hasan berkata’’wahai anak Adam,
sebenarnya kalian ini adalah hari hari itu sendiri. Apabila ada
satu hari yang terlewatkan, niscaya sebagian dirimu ikut
berkurang bersamanya.” 61
Waktu semangkin tipis. Kesadaran
tidak bertambah tebal. Waktu kian habis. Kita selalu di tuntut
untuk sadar. Sadardalam menjalani waktu. Meski waktu adalah
pedang,tak perna kita mempunyai perasaan bahwa sewaktu-
waktu kita bisa terpenggal.62
Waktu itu sangatlah penting di dalam kehidupan sehari
hari banyak orang yang melakukan kegiatan kegiatan yang
banyak memakan waktu dan terkadang waktunya bertarakan
antara satu sama lainnya sehingga waktu ini menjadi kendala.
61Khalida A. Mu’thi Khalif,Nasihat Untuk Orang Orang Lalai, Jakarta,
Gama Insani Press, 2005, Hlm.160 62Herry Nurul, Meluruskan Persepsi, Memajukan Peradaban Islam,
Jakarta, Lingkar Pena Kreativa, 2004, Hlm. 1
78
Seperti yang di unggapkan dari beberapa narasumber LF dan
RM. LF sulit membagi waktunya antara kuliah dan nyantri
sehingga terkadang LF terlambat masuk kelas dan tugas
menumpuk membuat nya menjadi terkendala karena waktu.63
RM juga memiliki kendala yang sama dengan LF, RM juga
sering terlambat masuk kelas dan menumpuknya tugas tugas.64
Sama seperti GAS dan IS juga memiliki kendala di waktu GAS
memiliki kendala banyaknya kegiatan kegiatan di pondok.65
Sementara RW juga mengalami kendala di waktunya
RW mengalami kendala karena waktunya yang bertaberakan
maka antara kuliah dan nyantri biasanya salah di antara keduanya
ada yang kurang maksimal karena RW harus memfokuskan salah
satu maka harus ada salah satu yang kurang maksimal.66
2. Banyaknya kegiatan kuliah maupun pondok pesantren
Kegiatan adalah aktivitas. Arti lainnya dari kegiatan
adalah usaha dan pekerjaan.67
Kegiatan kuliah adalah proses
pembelajaran yang meliputi kegiatan tatap muka di kelas,
63Hasil Wawancara Dengan LF Pada Tanggal 23 Juli 2020 64Hasil Wawancara Dengan RM Pada Tanggal 23 Juli 2020 65Hasil Wawancara Dengan GAS Pada Tanggal 23 Juli 2020 66Hasil Wawancara Dengan RW Pada Tanggal 23 Juli 2020 67KBBI.Web. Id Di Unduh Pada Tanggal 9 Agustus 2020 Jam 3 : 47
79
praktikum, penyelenggaraan percobaan dan pemberian tugas
akademik. Kegiatan pondok Pesantren adalah tempat belsajar
parasantri di kumpulkan dalam satu rumah untuk belajar agama.
Banyaknya kegiatan kegitan baik di kuliahan maupun
pondok pesantren membuat beberapa santri mengalami kendala.
Misalnya kegiatan yang dimiliki EA juga karena banyaknya
kegiatan di luar kampus yang ia ikuti, sementara EA juga
menyantri di pondok pesantren. EA mengikuti kegiatan
Ekstrakurikuler salah satu di kampus. EA mengikuti Organisasi
karena EA senang berorganisasi dan berkumpul dengan orang
banyak. EA memiliki kendala di kegiatannya karena mengagu
kuliah dan nyantrinya sehinga EA menumpuk tugas kuliah dan
menganggu setorannya68
Sama halnya seperti FN mengikuti kegiatan di luar
kampus yaitu FN mengikuti pembelajaran kursus untuk
menambah pengetahuannya. Sementara FN sendiri juga kuliah
dan menyantri di pondok pesantren. FN memiliki banyak
kegiatan sehingga FN harus berpikir keras untuk mengatasi
68Hasil Wawancara Dengan EA Pada Tanggal 23 Juli 2020
80
kegiatan tersebut. 69
3. Menyantri bukan dari kehendak sendiri
Kehendak adalah keinginan, kemauan keras dan
maksud.70
Jika kendak itu berasal dari diri sendiri maka tidak ada
kendalanya tetapi bagaimana jika kehendak itu bukan dari
keinginan sendiri seperti yang di rasakan dari beberapa
narasumber berikut LF,RL, AS dan FN masuk pondok pesantren
bukan dari kemauannya sendiri. Misalnya RL mengalami kendala
ketika menyantri karena menyantri bukan dari keinginannya akan
tetapi dari orang tua. Sehingga RL mengala kendala tekanan pada
dirinya membuat RL sulit menghafal dan sulit akan berpikir.
Akan tetapi RL memiliki motivasi dan semangat yang sangat luar
biasa, sehingga dia mampu kuliah sambal nyantri dengan baik.71
Demikianlah beberapa kendala motivasi mahasiswa
memilih kuliah sambil nyantri pondok pesantren Tahfizhul
Qur’an Putri Al-Lathifiyyah Palembang.
69Hasil Wawancara Dengan FN Pada Tanggal 23 Juli 2020 70Puthot Tunggal Handayani Dan Pujo Adhi Suryani, Kamus Lengkap
Bahasa Indonesia Praktis, Giri Utama, Surabaya, Hlm.253 71Hasil Wawancara Dengan RL Pada Tanggal 23 Juli 2020
81
D. Cara Mengatasi Kendala Motivasi Mahasiswa Memilih
Kuliah Sambil Nyantri
1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT
Mendekatkan diri kepada Allah SWT memang menjadi
jalan yang utama agar meraih kecintaannya. Dengan
mendapatkan cintanya maka semua kendala yang di hadapi dapat
diselesaikan dengan hati yang tenang. Beberapa kesimpulan dari
narasumber. Misalnya KM berserah diri dengan Allah banyak
berdoa dan lebih bersabar lagi, pasti ada kemudahan di balik
kesusahan. KM merasamendekatkan diri dengan Allah menjadi
jalan utama untuk mengapai sesuatu atapun saat dirinya sedang
mengalami kendala sekalipun. Lebih banyak bersabar dan
bersyukur membuat hatinya menjadi tenang.72
Sama seperti narasumber selanjutnya seperti yang di
ungkapkan GAS. Adapun cara GAS mengatasi kendala tersebut
ialah dengan ketabahan hati yang sangat luat biasa dan selalu
ingat Allah. Dengan ketabahan hati yang di miliki atas segala
cobaan dan ujian dari Allah, maka semua urusan akan menjadi
72Hasil Waawancara Dengan KM Pada Tanggal 23 Juli 2020
82
lebih indah dan lebih mudah. Dengan selalu bersyukur, ingat
akan kematian dan tidak tergiur akan indanya dunia. Selalu
berzikir dan jalankan ibadah wajib dan sunah. Membaca Al-
Qur’an selalu mendirikan shalat.73
2. Mengigat orang tua
Orang tua adalah orang yang memiliki peranan yang
sangat penting dalam membearkan anak. Orang tua memiliki
peranan yang sangat penting dalam hidup seperti EA yang
mengatakan dirinya selalu mengigat orang tuanya dengan
mengigat orang tua hatinya menjadi tenang, karena orang tua
bagianya sangat memiliki peranan penting dalam hidupnya dan
salah satu semangatnya untuk mengapai cita cita atau
keinginannya.74
LF orang tuanya yang menjadi sumber motivasi
karena orang tua adalah panutan yang harus di tiru
kebaikannya.75
3. Membagi waktu dengan baik
Waktu adalah harta termahal yang seharusnya di
73Hasil Wawancara Dengan GAS Pada Tanggal 23 Juli 2020 74Hasil Wawancara Dengan EA Pada Tanggal 23 Juli 2020 75Hasil Wawancara Dengan LF Pada Tanggal 23 Juli 2020
83
pelihara dengan benar benar. Seperti yang di ungkapkan oleh
narasumber RM, harus bisa mengatur waktu dengan sebaik
mungkin dan sepandai pandainya. Karena jika waktu tidak di
manfaatkan maka akan terbuang dengan sia-sia dan meraasa
menyesal di kemudihan harinya. RM ingin mencegah itu semua
makanya ia mengutamakan kehidupan dunia dan akhirat secara
bersamaan agar waktu tidak terbuang dengan sia-sia. Waktu itu
sangat penting karena bukan hanya dunia yang penting akhirat
juga, jadi manfaatkanlah waktu sebaik mungkin selama berada di
dunia dan selagi masih ada waktu.76
4. Mencintai kegiatan kuliah dan pondok pesantren
5. Mencintai kegiatan kuliah dan kegiatan di pondok pesantren
adalah cara untuk mengatasi dengan memiliki banyaknya
kegiatan kegiatan baik di kuliahan maupun di pondok itu sendiri
seperti yang di ungkapkan IS, mencintai kegiatan karena apa
bila kita mencintai kegiatan maka semua kegiatan yang di
lakukan akan menajadi lebih mudah. Cinta bukan hanya kepada
orang tua bukan hanya cinta kepada teman dan sebagainya tetapi
76Hasil Wawancara Dengan RM Pada Tanggal 23 Juli 2020
84
dengan kegiatan juga harus di cintai. Dengan mencintai kegiatan
yang di lakukan IS merasa akan lebih mudah mengerjakannya
dan akan lebih baik pula hasilnya. Meskipun kegiatan yang
menumpuk dengan rasa cinta maka kegiatan atau tugas tugas itu
akan lebih mudah diselesaikan, misalnya tugas kuliah yang
menumpuk IS melakukan semuanya dengan mencintainya
sehingga membuat perasaanya menjadi tidak kacau dan lebih
mjudah menyelesaikan semua kegiatan kegiatan yang ada.
Dengan mencintai kegiatan IS merasa lebih mudah dalam
menghafal Al-Qur’an, karenakan rasa cinta terhadap apa yang
iya lakukan saat ini dan lebih mudah untuk mencapai tujuan
yang ia harapkan. Sehingga dapat terlaksanakan dengan baik.77
Demikianlah beberapa motivasi mahasiswa memilih
kuliah sambil nyantri di Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an
Putri Al-Lathifiyyah Palembang, sesuai data temuan dilapangan.
77Hasil Wawancara Dengan IS Pada Tanggal 23 Juli 2020
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa motivasi-
motivasi yang mendorong mahasiswa memilih kuliah sambil
nyantri terdiri atas motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik tersebut berasal dari dalam diri
sendirikarenaingin menghafal Al-Qur’an, keinginan memahami
ilmu Umum dan Agama, keinginan dan cita cita ingin
memberikan mahkota terindah untuk orang tua, keinginan
mengapai ridho Allah, ingin memperoleh ilmu yang seimbang
antara ilmu umum dan ilmu agama. Adapun motivasi ekstrinsik
antara lain karena faktor orang tua, Teman dan Program Studi.
Adapun kendala Motivasi Mahasiswa Memilih Kuliah
Sambil Nyantri ialah Sulit membagi waktu, banyaknya kegiatan
kuliah maupun pondok pesantren, dan menyantri bukan dari
kehendak sendiri.
86
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
a. Menambah wawasan, ilmu pengetahuan, dan kreativitas
agar mempunyai motivasi keberagamaan yang luar biasa.
Lebih optimis dalam belajar dan mencapai target atau cita-
cita.
b. Menginspirasi teman-teman mahasiswa yang lain untuk
memilih kuliah sambal nyantri.
2. Bagi Universitas Islam Negeri Raden FatahPalembang
a. Memfasilitasi mahasiswa baik di dalam atau di luar kelas
kuliah yang mendidik mahasiswa untuk membangun
motivasi keberagamaan pada diri mahasiswa.
b. Mendorong dosen untuk senantiasa mendampingi
mahasiswa dalam meraih cita-cita.
3. Bagi Pondok Pesantren
a. Membantu santri untuk tetap mempertahankan dan
meningkatkan motivasi keberagamaan mereka yang
membangun mereka menjadi lebih baik.
b. Menambah fasilitas yang mendukung sehingga semangat
motivasi keberagamaan mahasiswa lebih baik lagi.
87
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya
Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif Dalam
Berbagai Disiplin Ilmu, Jakarta, Pt Rajagrafindo Persada,
2017
Ahmadi, Abu, Psikologi Sosial, Jakarta, Rineka Citra, 2009
Anshari, Hafi, Dasar-Dasar Ilmu Jiwa Agama, Surabaya,
Usahanasional, 1991
Arikunto, Suharshimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik, Jakarta, PT Rineka Cipta, 2010
B.Uno, Hamzah, Teori Motivasi Dan Pengukurannya, Jakarta,
Bumi Aksara, 2011
Bungin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta,
Kencana, 2017
Djatmika, Rahmat, Sistem Etika Islam, Akhlak Mulia, Surabaya:
Pustaka Islam, 1985
E. Koeswara, Motivasi: Teori Dan Penelitiannya, Bandung,
Angkasa, 1989
Gerungan, W.A, Psikologi Sosial, Bandung, PT Rafika Aditama,
2004
Nashori, Fuad Dan Rochmy Diana Mucharam, Mengembangkan
Kreativitas Dalam Perspektif Psikologi Islami, Yogyakarta,
Menara Kudus, 2002
Handoko, Martin, Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku,
Yogyakarta, Kanisius, 1992
88
John M. Echols Dan Hasan Sadly, Kamus Inggris Indonesia,
Jakarta, Gramedia, 1995
Makhdlori, Muhammad, Keajaiban Membaca Al-Qu’an,
Jogjakarta, Diva Press 2007
Lexy J, Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja
Rosdakarya, 1990
Muammaddin, Agama-Agama Di Dunia, Palembang, Grafika
Telindo Press, 2017
Rifai, Kualitatif : Kualitatif Teologi, Jakarta,Yoyo Topten
Exacta, 2019
Skripsi, Destri, Inralia, Peranan Dakwah Dalam Membina Akhlak
Santri Dipondok Pesantren Al-Lathifiyya, Fakultas Dakwah
Dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Raden Fatah
Palembang, 2017
Sriharini, Pondok Pesantren Dan Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat, Yogykarta, Jurnal Pmi Media Pemikiran
Pengembangan Masyarakat, 2003
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D,
Bandung, Alfabeta, 2017
Sujarweni, V. Wiratna, Metodologi Penelitian, Yogjakarta,
Pustakabarupress, 2020
Takdir, Mohammad, Modernisasi Kurikulum Pesantren: Konsep
Dan Metode Antroposentris, Yogyakarta, Ircisod, 2018
Purwono, Andi, Sikap Keagamaan Dalam Memperkokoh
Semangat Kebangsaan, Wahid Hasym Prees, 2008
Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung, Remaja
Rosdakarya, 1996
89
Q.S. Al Imran: 139
Q.S.Alam Nasyirah: 1-8
Http://Eprints.Radenfatah.Di Unduh Pada Hari Minggu, 1
Desember 2019 Pukul 7 : 30 WIB
LAMPIRAN
DAFTAR WAWANCARA
Untuk pihak pengurus pondok pesantren Al-Lathifiyyah:
1. Bagaimana latar belakang berdirinya pondok pesantren?
2. Pondok pesantren Al-Lathifiyyah itu pondok pesantren yang
seperti apa ?
3. Apa yang maenjadi visi dan misi dari pondok pesantren dan
bagaimana cara mewujudkannya ?
4. Jelaskan tentang sarana dan prasananya ?
5. Bagaimana program kegiatan di pondok pesantren ?
6. Bagaimana keadaan pondok pesantren sekarang ?
7. Bagaimana posisi dan letak Geografi pondok pesantren Al-
lathifiyyah ?
8. Terkait mahasiswa yang menjadi santri di pondok pesantren
kebanyakan dari perguruan tinggi mana saja ?
9. Jelaskan struktur kepengurusan dan biodata pengajar di
pondok pesantren ?
10. Jelaskan kenapa pondok pesantren Al-Lathifiyyah di dirikan
untuk kaum perempuan saja ?
Untuk mahasiswa yang menjadi santri:
Identitas Diri
Nama :
Universitas :
Semester :
Jurusan :
Umur :
Alamat Tinggal :
Pedoman wawancara
1. Apa alasan anda kuliah sambil nyantri ?
2. Apa faktor yang melatar belakangi anda memilih kuliah
sambil nyantri ?
3. Kendala apa saja yang anda hadapi saat kuliah sambil
menyantri dan bagaimana cara mengatasinya ?
4. Bagaimana aktivitas anda dari bangun tidur sampai tidur lagi?
5. Berapa IPK ada sebelum dan sesudah nyantri ?
6. Jelaskan apa rencana atau keinginan anda setelah anda lulus
kuliah dan keluar dari pondok ?
7. Sejak kapan anda masuk pesantren dan apa alsannya anda
masuk pesantren Al-Lathifiyyah ?
8. Jelaskan latar belakang orang tua anda ?
9. Jelaskan latar belakang anda sebelum anda mondok di
pesantren Al-Lathifiyyah ?
10. Bagaimana anda mengatur waktu antara kuliah dan nyantri ?
11. Bagaimana pandangan anda tentang pondok pesantren Al-
Lathifiyyah?
12. Apa tujuan yang anda capai dengan menjadi santri dipondok
pesantren ?
BIODATA PENULIS
Nama : Eva Bonita
NIM : 1653100011
Alamat : Dusun III Letang Kec. Babat
Supat Kab. Musi Banyuasin
Pendidikan Formal
- SD Negeri 2 Letang, Tamat Tahun 2010
- SMP Negeri 5 Babat Supat, Tamat Tahun 2013
- SMA Negeri 1 Babat Supat, Tamat Tahun 2016
Pendidikan Non Formal
-Brotherhood English Course, Tahun 2017
Nama Orang Tua
Ayah : MUSA
Ibu : LISMAWATI
Anak Ke : Lima dari Enam Saudara
Alamat : Dusun III Desa Letang Kec. Babat Supat
Kab. Musi Banyuasin
STRUKTUR KEPENGURUSAN PONDOK PESANTREN
THAFIZHUL QUR’AN PUTRI AL-LATHIFIYYAH
PALEMBANG
PEMBINA Hj. Lailatul Mu’jizat, M.Ag
Al-Hafizhah
PENGAWAS Hj. Minta Faidhati, S.Hi
Al-Hafizhah
KETUA Lita Perbrianti S.Pd.
Al-Hafizhah
SEKRETARIS Musyafa’atin, SE
Al-Hafizhah
BENDAHARA Siti Humayyah
Al-Hafizhah
PENDIDIKAN
SITI HAFSOH Al-Hafizhah
IBADAH Husna Amaliah,
S.Pd Al-Hafizhah
KESEHATAN
Sri Wahyuni
Keputrian
Nyayu Latifah Al-Hafizhah
HUMAS
Alfiatul Hasanah
KEAMANAN Rima Osiana
PEINDUNG I Ki H. Kgs. A. Nawawi Dencik,
Al-Hafizh
PELINDUNG II Hj. Rif’atul Khoiroh, S. Ud,
Al-Hafizah
BIODATA PENGAJAR AL-LATHIFIYYAH
No Nama Mape
l
Pendidika
n
Terakhir
Jumla
h Jam
Tugas
Tambaha
n
1.
Ustadzah Hj.
Lailatul
Mu’jizat, M.Ag,
Al-Hafizhah
Tahfizh &
Tajwid S1
4 Jam/
hari Pembina
2.
Ustadz H.
Ahmad
Tarmidzi Muhaimin, S.
Pd. I, Al-Hafizh
Tahfizh S1 4 Jam /
hari Penyimak
3.
Ustadzah Hj.
Minta Faridhati, S. H. I., Al-
Hafizhah
Tahfizh S1 4 Jam /
hari Penyimak
4.
Ustadzah Hj.
Rif'atul Khoiroh, S.Ud.,
Al-Hafizhah
Tahfizh S1 4 Jam /
hari Penyimak
5. UstadzH.
Farhan Sulhani,
Al-Hafizh
Tahfizh S1 4 Jam /
hari Penyimak
6.
Ustadzah Siti
Munawaroh, S.Th. I, Al-
Hafizhah
Tahfizh S1 4 Jam /
hari Penyimak
7. UstadzahSiti Suharti, Al-
Hafizhah
Tahfizh SMA 4 Jam /
hari Penyimak
8.
UstadzahRoham
a, S.Kom.I, Al-Hafizhah
Tahfizh S1 4 Jam /
hari Penyimak
9.
Ustadz.
Shobirin, SIP.
MM Al-Hafizh
Tahfizh S2 4 Jam /
hari Penyimak
10. Ustadz Ali
Amrullah Al-Tahfizh S1
4 Jam /
hari Penyimak
No Nama Mape
l
Pendidika
n
Terakhir
Jumlah Jam
Tugas
Tambaha
n
Hafizh
11.
Ustadz Kgs.
Abdul Rasyid Shiddiq Al-
Hafizh
Tahfizh MA 4 Jam /
hari Penyimak
12. Ustadzah Mely
Yuliza Al-Hafizhah
Tahfizh MA 4 Jam /
hari Penyimak
13.
Ustadzah
Fitriana, S.Ud
Al-Hafizhah
Tahfizh S1 4 Jam /
hari Penyimak
14.
Ustadzah
Fitriani, S.Ud
Al-Hafizhah
Tahfizh S1 4 Jam /
hari Penyimak
15
.
Ustadzah Lita Pebrianti, S. Pd.
Al-Hafizhah
Tahfizh S1 4 Jam /
hari Penyimak
16
.
Ustadzah Husna Amalia, S.Pd
Al-Hafizhah
Tahfizh S1 4 Jam /
hari Penyimak
17.
Ustadzah
Husnul Khotimah, S.
Ag Al-Hafizhah
Tahfizh S1 4 Jam /
hari Penyimak
18
.
Ustadzah Siti
Humayyah Al-Hafizhah
Tahfizh MA 4 Jam /
hari Penyimak
19
.
Ustadz H. John
Supriyanto, MA, Al-Hafizh
At-
Tibyan S2
1 Jam /
minggu
Pengajar
Kitab
20.
Ustadz
Amiruddin
Muslim
Hadits S1 1 Jam / minggu
Pengajar
Kitab
21.
UstadzH. Syarif
Chumas As-
Syawaly, S.Th. I
Ta’lim
Muta’alli
m
S1 1 Jam / minggu
Pengajar Kitab
22 UstadzLukman Tafsir S1 1 Jam / Pengajar
No Nama Mape
l
Pendidika
n
Terakhir
Jumlah Jam
Tugas
Tambaha
n
. Hakim Husnan,
S. Fil. I
minggu Kitab
23
.
Ustadzah Hj. Dewi Maliha
Masruroh
Fiqh SMA 1 Jam /
minggu
Pengajar Kitab
DENAH LOKASI
Jln. Basuki Rahmat
Lrg. Pinang Raya I
Lrg Pinang Raya II
PALCOMTECH
A
S
T
O
N
RUMAH REGENCY
RUMAH TAHFIZH AL-LATHIFIYYAH
Jln
. Sw
ad
aya
Rumah
Sakit
HERMINA
FOTO FOTO KEGIATAN
Setoran Hapalan Sholat Berjama’ah
Khotaman Bulanan Belajar Kitab
Belajar Rutinan Kitab Belajar Tajwid
Tanya Jawab Santri Makan Bersama Santri