Kuliah Reumatologi.ppt
-
Upload
adi-trisno -
Category
Documents
-
view
151 -
download
4
Transcript of Kuliah Reumatologi.ppt
“RHEUMATOLOGI”
Muskuloskletal : - penyokong tubuh- pelindung organ tubuh- alat pergerakan (corpus vertebra,
tangan & kaki)
Keluhan :
- Nyeri : spinalis (leher, cervikalis, lumbal sacral). Nyeri mekanik & inflamasi. Nyeri inflamasi : pagi, kekakuan sendi, hebat awal bergerak setelah aktifitas. OA : nyeri malam hari, AR : pagi hari.
- atralgia, miagalgia- artritis (mono 1, aligo 2-4, poli >4)- sinovitis, tensinovitis, tendivitis, bursitis,
enteropati- Deformitas : leher, thorax lumbal- Ggn kencing - Kelemahan kedua tungkai
Pemeriksaan : - tulang belakang / vertebra
- anggota gerak
Vertebra :1. cervikalis / leher I-VII : - torticalis organik / psikosomatik
- mislokasi – medulla obligatif - lordosis cervikalis – HNP
2. Thoracalis : - gibbous angularis / TBC- gibbous anquatis / bongkok- kiposkoliasis thoracalis- skeliosis thoracalis
3. Lumbalis : - skeliosis lumbalis- lordosis lumbalis- spina bifida : anak2
- spina bifida okulta : dewasa- spina bifida cystika tulang belakang
Inspeksi, palpasi, uji gerak
Keompok usia / kelamin :
- OA usia lanjut ♂ = ♀ degeneratif
- AR sama pada semua usia ♂ < ♀ ( 1:3 )
- Osteoartritis, usia lanjut ♂ > ♀
Pergerakan : - Cervikalis / fleksi , eksterna, kesamping dan rotasi
- thoraco lumbal : - membungkuk (depan/belakang)
- memiringkan badan kiri / kanan
- HNP, fraktur, osteoporosis, spondilosis TBC
sakit
Pemeriksaan radiologi / Rheumatologi :1. Foto polos (mudah, murah, menyenangkan)2. CT Scan osteofit (masa padat)3. MRI jaringan lunak / HNP4. Angiografi, Artrografi, Scintigrafi, USG5. Dexa (dual energy, X-Ray absorptionaty osteoporosis)
Penyakit Rheumatologi : - Rheumatism !
- 110 jenis, tahun 1949
- Autoimun, artritis, “musculoskeletal”
- Sendi dan tulang “bone and joint “ dekade Indonesia 2007 - 2017
1. Osteoartritis / OA
2. Artritis Reumatoid / AR
3. Non Artritis Reumatoid + Artritis gout
4. Osteoporosis
5. Spondiloatopi sero negatif
6. Lupsus eritromatosus sistemik / LES
Artritis Reumatoid
Penyakit autoimun, sendi perifer,ekstra artikuler kerusakan tulang rawan sendi, erosi tulang sendi, deformitas sendi, proses berjalan progresif kronik fluktuatif kronik timbul “sinovitis erosif simetris”. Kecacatan dan kematian dini
Prevalensi 0,5 – 1 % usia produktif, ♀:♂ 3:1 usia lanjut perbedaan
sebab tidak bermakna
- Etiologi multifaktorial :
- infeksi – EBV autoimun / Nana Svartz (Sulfa Salazine)
- Genetik(MHC kelas II determinant) HLA–DR4 (DW 4, 10,13, 14,15) kembar monozygot > dizygot
- hormon seks kontrasepsi oral), estrogen,
♀ : ♂ = 3 : 1 / 5 : 1 (usia subur)
Wanita monopause insiden AR p > 0.5 !
- usia lanjut
Gejala klinik AR :
Poliartritis akut perlahan / beberapa minggu kerusakan rawan sendi dan tulang sekitar sendi sendi, perifer, tangan & kaki simetris
DD artritis lain dgn gejala sama, semakin lama terdiagnosis AR prognosis semakin baik !
DIAGNOSTIK :
ARA 1987 :
1. Kaku pagi (morning stiffness)
2. Artritis pd 3 daerah persendian atau lebih
3. Artritis pada persendian tangan
4. Artritis simetris
5. Nodul reumatoid
6. Faktor reumatoid serum positif
7. Perubahan gambaran radiologis tangan atau pergelangan tangan, “erosi tulang dan dekalsifikasi”pada sendi atau berdekatan sendi
AR : 1-4 > 6 minggu !
AR = 4-7 kriteria > 2 belum tersingkirkan
MANIFESTASI KLINIS AR poliartritis yang berkembang perlahan / beberapa minggu (bisa mono artikuler / poli artikuler ) kesulitan menegakkan diagnostik !
1. Gejala inflamasi sinovitis reversible! Kaku pagi > 1 jam otot & tendon mengalami spasme/pemendekkan
2. Kerusakan struktur sendi irreversible ! Bedah rekonstruksi.
Lokasi : tortikulor
- Vertebrata servikalis : kekakuan segmen leher C1, susluksasio C4-5 / 5-6 (siku nervus ulnaris) -
Tangan “Carval Tanner Syndorme” - Gelang bahu frozen shoulder syndrome (kekauan
pergelangan bahu berat) - Siku : sinovitis dapat diraba menekan n. Ulnaris timbul neuropati tekanan (parastesis jari 4 & 5 kelemahan otot fleksor jari 5 - Panggul : awal sulit dideteksi – pasang sepatu !- Lutut hernia sinovial posterior / kiste baker
kaki dan pergelangan kaki
Ekstraartikuler : Kulit/ nodul & vasculitis (curcura & ekimosis), Mata, Sistem Respiratorik,
Kardiovaskular, Gastrointestinal, Ginjal, Syaraf, hematologis
KONSEP PENGOBATAN ARTRITIS
Tujuan :
1. Menghilangkan gejala inflamasi aktif baik lokal maupun sistemik
2. Mencegah destruksi jaringan sendi
3. Mencegah deformitas / memelihara fungsi persendian
4. Mengembalikan kelainan fungsi organ & persendian normal
Hubungan baik tim dokter (perawat, ahli fisioterapi, ahli terapi okupasional, pekerja sosial, ahli farmasi, ahli gizi, dan ahli psikologi) dengan penderita beserta keluarga. (multi disipliner)
Sosialisasi penyakit kepada pasien ( etiologi, prognosa, alamiah dan penatalaksanaan penyakit) meningkatkan motivasi pasien !
Strategi : step down bridge DMARD baik / terkontrol step dengan tapping off / bertahap
OAINS - Cox 1 + II
Cox II (selektif)
Efek samping : Predisposisi (alkohol, rokok, lansia, stres, kombinasi obat)
- Perdarahan GI tract
- Hipersensitivitas atau ggn fungsi hati dan ginjal
- Penekanan sistem hematopoetik
- Khasiat anti inflamasi
- Efek samping obat
- Kenyamanan / kepatuhan pasien
- Biaya
Inflamasi – nyeritidak memiliki khasiat melindungi rawan sendi dan tulang dari proses destruksi
ARACHIDONIC ACID
NSAIDsCOX I COX II PG, mukus sakit
ulu hati
- Inflamasi- Nyeri/analgesik
COX II - celebrex
DMARDs - ringan – klorokuin
- sedang – sulfazalazine
- berat – MTX / siklospori A atau kombinasi 2 jenis DMARD
Tidak ada – perubahan memmuaskan 3-6 bln
ganti atau tetap + DMARD lain
= Klorokuin:fosfat 25o mg/hr atau hidroksiklorokuin 400 mg/hr kurang ketajaman mata
retina ! dermatitis, nausea, diare, anemia, hemolitik. Toksisitas rendah dan sering dihentikan karena kurang manfaat.
= Sulfazalazine : 1x500 mg 1 minggu- 2x500 mg - 4x500 mg remisi – 3x500 mg 2x500 mg 1 x 500 mg.
remisi dlm 3 bln tidak berhasil stop obat kombinasi dgn DMARD kainnya.
ES : dispepsia, SSP, neutropeni, agranilositosis, pansitopenia
D-penicillamine : lambat kurang disukai 1 x 250 mg, 2 - 4 minggu 2 x 250 mg,
2 - 4 3 x 250 mg 4 x 250 mg
Garam emas intramuskular tidak dipakai lagi
= MTX sitostatika antagonis asam folat bila gagal dgn DMARD lainnya
5 mg setiap minggu 2-4 bulan belum ada kemajuan dosis ditingkatkan !
Efek samping: - Rentan infeksi- Dispepsia- Gangguan fungsi hati- Alopesia- Aspermia- leukopenia
Kurangi dosis atau stop jangan pada DM, obese, peminum alkohol + leukovorin ( asam folat mengurangi ES 10 mg/m2 6 jam 12 x / 72 jam digunakan bila AR progresif tidak respon diganti dgn DMARDs lainnya )
=Cyclosporin - A + AB & immunosupresi “reseksi allograf”
Kontra indikasi : - keganasan
- hipertensi tidak terkontrol
hati – hati : - > 65 thn
- hipertensi terkontrol- infeksi aktif
- kondisi pre malignan:leukoplakia,myelodisplasia
- kehamilan & menyusui
- Penggunaan obat2 anti epilepsi, ketoconazole, fluconazole, trimethropin.erythromycin, verapamil, diltiazem, OAINS.
Dosis AR : 2,5- 3,5 jam / Kg BB / hr 2 x pemberiansetelah 4 minggu dosis ditingkatkan 0,5 – 1 grsetiap 2 bulan 5 mg / Kg BB/ hr3 bulan tanpa respon stop obat !
Leflunomide (lef)
Obat terbaru 1998 = MTX, gagal dengan terapi OAINS / MTX / Intoleran terhadap MTX, dosis 100mg/hr 3 hr 10-20 mg/hr 4 – 8 minggu pantau darah rutin ( enzim transaminase ) setiap 2 minggu pada bulan pertama selanjutnya setiap bulannya.
Efek samping :
- diare, alopesia ringan , nyeri lambung
Teratogenik,♀ ingin hamilcholestiramin 3x8 mg selam 11 hr sampai kadar Lef 2 x pemeriksaan selang 14 hari < 0,02 mg/L
Inhibitor TNF (harga tinggi)
1. Etanercept (Eta) Eta + MTX mengikat TNF dari darah !
1 fl / 25 mg Sc 2 x seminggu – 12 minggu tanpa perbaikan kurang bermanfaatES: - reaksi kulit bekas suntikan
- infeksi ISPA Penggunaan Eta + metrhotrexate tidak menunjukkan peningkatan efek samping.
2. IFX (Infliximab) mengikat TNF dari darahIFX digunakan dalam larutan infus 3 mg/KgBB selama 2 jam diulangi minggu ke-2 dan 6 seterusnya setiap 8 minggu Human anti-chimeric antibodies (HACA)IFX + MTX . MTX mengurangi HACA
Bridging Therapy : 5 mg / pagi hari akan mengurangi keluhan
sebelum DMARD yang diberikan dapat berkurang.
Diet : tidak bermanfaat kecuali mengurangi obesitas
OSTEOARTRITIS (OA) DEFENISI : Peny.sendi degeneratif kerusakan kartilago sendi
Ggn sendi (pergerakkan & synovia)
penyakit sendi yang terbanyak :
1. lansia, 2. BB / obesitas ( jongkok, naik tangga, jalan sakit )
Penyebab nyeri OA : multifaktorial ( ligamen sendi, kapsul, renggangan serabut saraf perios, hipertensi oeseus intraarticular, fraktur tulang , sub chondral,entesopati,bursitis & spasme otot
Lokasi : - vertebra- panggul- lutut tersering
- pergelangan kaki (sering !), sifat kronik progresif sosio ekonomi
Prevalensi - 15,5 % pada ♂, 12,7% pada ♀ (indonesia)
< 55 ♂=♀, lansia ♀ = interfalanggial ♂ = panggul
- Imobilitas 1-2 juta lansia OA- Sosio ekonomi 1-2 juta lansia cacat OA
Peny. kronik - Penggunaan OAINS lama - Efek samping-perdarahan SCA,kematian +
biaya mahal- USA 100.000-TL dengan 10.000-15.000 ()/
thn DMOADs (disease modifying osteoarthritis
drugs)
Terapi : simtomatik pengendalian faktor resiko, latihan fisik, fisioterapi, terapi medikamen, bedah rekonstruksi
ETIOPATOGENESIS
OA - Primer / idiopatik lebih sering !
- Sekunder – inflamasi, metabolik, herediter, imobilisasi lama !
Tempo dahulu Ketuaan
Gangguan homeostasis dan metabolisme kartilago dengan kerusakan struktur proteoglikan kartilago yang penyebabnya belum
diketahui.
Faktor mekanisme & inflamasi molekul abnormal & produk degradasi kartolago dalam cairan sinovial sendi inflamasi dan kerusakan khondrosit dan nyeri.
Fase hipertrofi kartilago disertai peningkatan terbatas dari sintesis matriks makromolekul oleh khondrosit sebagai kompensasi
perbaikan / repair
OA : kombinasi degradasi rawan sendi, remodelling tulang inflamasi cairan sendi.
Faktor resiko OA :
1. Umur
2. Jenis kelamin ♀:OA lutut, ♂ : paha, < 45 thn ♂ = ♀, > 45 thn ♀ > ♂
3. suku bangsa
4. Genetik, ibu dari seorang anak ♀dgn sendi interfalangial distal 2 x lebih sering mendapat OA pada sendi2 tubuh, dan anak ♀ 3 x lebih sering
5. Kegemukan
6. Cedera sendi, Pekerjaan dan Olah Raga
8. Kelainan pertumbuhan
9. Faktor 2 lainnya
Gbr 1. Patogenesis OA. Proses perbaikan rawan sendi dan faktor keseimbangan antara sintesis matriks & hilangnya matriks
PATHOGENESIS OF OA
Pathogenesis of OA
Matrix degeneration (1)
Chondroitin
Matrix synthesis (0,29)
Chondroitin
Chondroitin
Chondroitin
* Cytokin * Enzymes* Nitric oxide Genetic
IGF – 1 = indulin like growth factorTGF - = transforming growth factor
Perbandingan sintesis dan pemecahan matriks rawan sendi penderita OA berbanding normal 0,29 : 1
Rasa sakit sendi :
1. Rangsangan saraf dari bone angina akibat PG/ IL
2. Kinin dan PG radang sendi peregangan tendo/ligamentum dan spasmus otot – otot esktra artikuler
3. Osteofit yang menekan periosteum dan radiks saraf medula spinalis
4. Kenaikan tekanan vena intrameduler akibat statis vena intramedular proses remodelling trabekula dan subkhondrial
KELAINAN SEKITAR RAWAN SENDI :
- Inflamasi sendi
- Perubahan fungsi dan struktur sendi
- Ggn fleksibilitas – fleksi & ekstensi
- Pembesaran tulang
- Krepitasi – aktif / pasif
Peranan No pada Kerusakan Kartilgo
NO adalah gas hasil produksi berbagai sel tubuh berperan dalam pertahanan tubuh dan imunitas
No diproduksi NOS (Nitric Oxide Synthase) :
- cNOS (Constitutively Expressed NOS) mis: neuronal cNOS = ncNOS = NOS -I)
- endothelial cNOS (ecNOS = NOS – III) fisiologik
- Inducible NOS (iNOS = NOS – II) patologik
PERAN NO PADA INFLAMASI
- Pro-inflamasi
Vasodilatasi & hiperpermeabilitas
Hypotensi dan kolaps vaskuler pada sepsis
Efek sitotoksik
Aktivasi cyclo-oxygenase
Bereaksi dgn O2 membentuk peroksinitrit yang toksik
Inhibisi sintesis NO pada artritis eksperimental
Stimulasi produksi TNF pada sinoviosit
Efek NO terhadap kondrosit meliputi :
Inhibisi produksi kolagen dan proteoglikan
Aktivasi metaloproteinase
Meningkatkan kepekaan trauma oksidan lain (H2O2)
Meurunkan ekspresi IL-1 reseptor antagonis
Inhibisi polimerisasi aktin dan sinyal IL-1 integrin
Inhibisi sintesis NO pada artritis eksperimental
Apoptosis (programmed cell death)
FAKTOR RESIKO OA : Kegemukan
Genetik Kelainan homeostasis dari metabolisme kartilago dengan kerusakan struktur
proteoglikan kartilago
OA : kombinasi degradasi rawan sendi, remodelling tulang inflamasi cairan sendi.
Umur :
Anak2 OA (-)
Dewasa jarang (< 40 thn), lansia banyak > 60 thn
Jenis Kelamin
♀ OA lutut / banyak sendi
♂ OA paha, pergelangan tangan / kaki
< 45 ♀ = ♂
> 50 ♀>♂ Hormonal
Suku bangsa = gaya hidup - kelainan kongenital & pertumbuhan
Genetik : Familiar ?
Kegemukan dan penyakit metabolik bukan hanya sendi penunjang berat badan tapi sendi tangan sternoklavikula faktor metabolik / hormonal.
OA dengan PJK / HT / DM
Cedera sendi, Pekerjaan Olah raga : tidak menyokong faktor
OA tapi lokasi kejadian OA
Kepadatan tulang tidak mengurangi benturan beban pada tulang rawan sendi mudah robek (gemuk dan pelari).
Merokok mengurangi OA ?
GANGGUANCedera kelainan Ketuaan
metabolik faktor2 intriksik,ekstrinsik
Ketidakstabilan
Proses OA`
Kompensata
Keluhan/ketidakmampuan; ringan / tidak ada
Dekompensata Keluhanketidakmampuan ;
Osteofit Metabolisme
osteofit Kondrosit
Jawaban Sinovial Reaksi Kapsul
Gbr 4. Penggambaran OA sebagai suatu proses perbaikan yang dapat kompensata atau gagal dalam jawaban pada berbagai gangguan
SENDI YANG TERKENA :
sering pada carpometacarpal I, metatarsophalangeal I, tulang belakang, lutut dan paha.
Kenapa ? terakhir mengalami perubahan evolusi ?
Jarang pada siku dan pergelangan tangan
Sendi - OA radiologik (tanpa keluhan) OA simtomatik
Nyeri Sendi sakit (pergerakan , istirahat ) berobat tanpa sakit walau sudah kaku dan berubah bentuk belum berobat !
nyeri betis / klaudicatio intermittent. OA lumbal – stenosis spinal lumbali
Hambatan Gerakan Sendi bertambah berat ?
Pembesaran Sendi / asimetris - lutut ? Efusi <100 cc osteofit
Krepitasi – gemeretak sendi diperiksa / didengar
Kaku Pagi : gesekan kedua permukaan sendi, duduk lama, tidur lama bangun
Perubahan Gaya Berjalan – lutut,sendi paha,tulang belakang
PEMERIKSAAN FISIK
Hambatan Gerak
- konsentris ( seluruh arah gerakan )
- eksentris (salah satu arah gerakan saja)
Krepitasi gesekan kedua permukaan sendi
Pembengkakan sensi asimetris (efusi sendi > 100 cc + osteofit)
Tanda Peradangan (tumor, calor-rubor-dolor dan fungsi leisa)
Pembengkakan ggn gerak, nyeri tekan,(lutut, pergelangan)
Deformitas Sendi permanen
Perubahan Gaya Berjalan
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK : Gambaran klinis & radiologik
RADIOLOGIK : Berat & ringan cukup mendiagnosa OA
- Penyempitan celah sendi asimetris (lebih berat pada bagian yang menanggung beban)
- Peningkatan densitas (sclerosing) tulang subkondral
- Kista tulang
- Osteofit pinggiran sendi
- Perubahan struktur anatomi sendi
Radiologik : artroskopi artrografi , MRI (tulang belakang)
MRI : mielografi (tulang belakang)
LABORATORIUM : tidak bermakna
PROGRESIVITAS DAN OUTCOME OA
1. Pengukuran nyeri dan disabilitas sendi aglo fungsional womack
2. Pengukuran perubahan struktur/anatomi sendi – radiografi polos, MRI , Artroskopi, Ultrasound frekwensi tinggi
3. Pengukuran proses penyakit – metabolisme dan perubahan kemampuan fungsional rawan sendi artikular tulang sub kondral atas jaringan sendi lainnya
MARKER MOLEKULAR PADA OA
- Uji diagnostik : sensibilitas & spesivitas (RF / ANA / RA),
OA teraton sulfat=OA generalisata,fragment aglikan/COMV serum
- Uji Evaluatif, fragment agrecan dalam serum dan dalam matriks
- Uji prognostik : serum, COMV serum
PENGELOLAAN
Tujuan : - mengurangi rasa sakit- mempertahankan mobilitas- mengurangi disabiltas
1. Terapi non farmakologik
- Edukasi/penerangan - pengertian – pasien mengenai seluk beluk penyakitnya
- kurangi berdiri, jongkok, bersujud (lutut dan panggul)
- Terapi fisik/rehabilitasi ,kompres air hangat mengurangi penggunaan NSAIDs
- Penurunan BB
Lokasi
Berat ringannya sendi terkena
reassurance + analgesik.
2. Farmakologik melalui iklan media cetak, elektronik,TV/Radio- Analgesik oral – non – opiat : Ponstan, Tramadol- Analgesik topikal : voltaren- OAINS (analgesik &anti inflamasi non steroid : Cox 1 dan Cox 2)
- Chondroprotective repairing tulang rawan sendi / SAAODS / DMARDS
1. Doksisiklin hewan percobaan 2. Asam hialuronat “visco supplement” intra artikular
pembentukan matriks tulang rawan mengurangi inflamasi sinovial
3. Glikosaminoglikan :- menghambat enzim degradasi tulang rawan : hialurodinase/ protease/elastase- sintesa proteoglikan dan asam hialuronat
- perbaikan rasa sakit pada lutut, naik tangga- pemeriksaan radiologis progresifitas kerusakan tulang rawan menurun
4. Khondoitin sulfat :tulang rawan sendi / proteoglikan tulang rawan sendi 2 % sel yg mengandung proteoglikan / collagen = penunjang BB.
OA : hilangnya proteoglikan :1. anti infalmasi 2. efek metabolik tehadap sintesa protoglikan dan
asam hialuronate3. anti degenratif enzim proteoglikan dan reaktif
oksigen 5. Vitamin C menghambat aktivitas enzim lisozim = bermanfaat OA6. Superoxide Dismutase : menghilangkan efek superoxide dan hidroksi radikal. Radikal superoxide merusak hialuronate, collagen, proteoglikan dan superoside merusak kondrosit. 7. Steroid intra - artikular : mengurangi sakit