kuliah 3 DDRT

35
DASAR- DASAR REKAYASA TRANSPORTASI Jaringan Transportasi Transportasi Darat

description

DDRT

Transcript of kuliah 3 DDRT

Page 1: kuliah 3 DDRT

DASAR- DASARREKAYASA TRANSPORTASI

Jaringan Transportasi

Transportasi Darat

Page 2: kuliah 3 DDRT

Jaringan jalan Konfigurasi jaringan jalan

– Rectangular– Radial (star and block)– Radial (star and circullar)– Radial (star and grid)– Hexagon

 Hirarki pergerakan– Pergerakan utama (jalan arteri)– Pergerakan transisi (ramp)– Pergerakan distribusi (jalan arteri)– Pergerakan koleksi (jalan kolektor)– Pergerakan akses (jalan lokal)– Terminal/rumah/kantor (akses ke terminal)

Klasifikasi Jalan Karakteristik Jalan

Page 3: kuliah 3 DDRT

Jaringan jalan Rel

Tipe pelayanan angkutan jalan rel– Angkutan barang– Angkutan orang

• ukuran pasar (jumlah populasi dari kota-kota yang dilaluinya dan total lulintas angkutan antara dua kota pada rute tersebut)

• karakteristik fisik (jarak, kecepatan, waktu tempuh, lalu lintas barangnya)

• arus penumpang (penumpang kilometer per tahun, penumpang kilometer kereta kilometer, jumlah kereta per minggu)

  Tipe Stasiun Kereta

– angkutan kereta antar kota– ankutan kereta perkotaan

Page 4: kuliah 3 DDRT

Jaringan jalan Rel

– Sistem Angkutan penumpang perkotaan:• RRT (Rapid Rail Transit)• LRT (Light Rail Transit)• PRT (Personal Rail Transit)• Monorail• Aeromovel

–  – Jaringan jalan rel

• antar kota (link: ruas, node: stasiun pada suatu kota)• dalam kota (link : ruas, node : stasiun kota yang termasuk

jaringan jalan tersebut)

Page 5: kuliah 3 DDRT

Jaringan jalan Udara Transportsi udara:

– angkutan udara– penerbangan umum– penerbangan militer

 Aktivitas bandar udara (bandara)– Bandara adalah fasilitas sebagai perantara antara transportasi

udara dan transportasi darat. Fungsi bandara:

– tempat pelayanan bagi kedatangan dan keberangkatan pesawat– bongkar muat barang atau naik turun penumpang– tempat perpindahan antar moda transportasi udara dengan

transportasi yang sama ataupun dengan moda yang lain– tempat klasifikasi barang/penumpang menurut jenis, tujuan

perjalanan dan lain-lain– tempat penyimpanan barang (storage) selama proses

pengurusan dokumen– tempat pengisian bahan bakar, perawatan, dan pemeriksaan

kondisi pesawat sebelum dinyatakan layak terbang

Page 6: kuliah 3 DDRT

Jaringan jalan Udara

Tipe bandara• Karakteristik fisik : seaplane bases, heliport, stol port,

dan bandara konvensional• Pengelolaan dan penggunaannya : bandara umum

(dikelola pemerintah), bandara swasta (dikelola oleh pribadi/swasta)

• Aktivitas rutin : jenis pesawat terbang yang beroperasi (enplanement), karakteristik operasinya (operation)

• Fasilitas yang tersedia : jumlah ranway, alat navigasi, kapasitas hanggar, dll

• Tipe perjalan yang dilayani : bandara internasional, bandara domestik dan gabungan

–  – Jaringan lalu lintas udara

• jaringan penerbangan dalam negri• jaringan penerbangan internasional

Page 7: kuliah 3 DDRT

Jaringan jalan Air

Katagorisasi pelayanan:– Dalam negeri (lokal. Rakyat, pedalamam, terusan

sungai, penundaan laut, pelayanan khusus dalam negeri)

– Internasional (pelayaran samudera dekat, pelayaran samudra, dan pelayaran khusus luar negeri)

  Tipe pelabuhan

– Jenis lalu lintas perjalanan yang dilayani pelabuhan secara hirarki:

• pelabuhan samudra (gatewayports)• pelabuhan pengumpul (collector ports)• pelabuhan antar pulau (inlands ports)• pelabuhan perintis (feeder ports) 

Page 8: kuliah 3 DDRT

Jaringan jalan Air

letak dan jenis perairan yang dilayani– pelabuhan sungai– pelabuhan danau– pelabuhan laut– pelabuhan samudra–  

Jaringan jalur angkutan laut– Jaringan angkutan laut nasional (trayek pelayaran

tetap dan tidak tetap dalam negeri)– Jaringan angkutan laut internasional (trayek

pelayaran tetap dan tidak tetap antar negara)

Page 9: kuliah 3 DDRT

DASAR-DASAR REKAYASA TRANSPORTASI

Arus Lalu Lintas

Transportasi Darat

Page 10: kuliah 3 DDRT

Arus Lalu Lintas Jalan

Parameter Lalu Lintas– Volume lalu lintas (V)

• Jumlah kendaraan yang melintasi suatu titik pada suatu ruas jalan dalam suatu waktu tertentu

• Satuan : kend/15 menit, kend/jam, smp/jam, kend/hari(LHR)

• Fluktuasi arus lalu lintas (fluktuasi dlm jam, hari, musim)

• Koefisien pengali dari 15 menit ke 1 jam : PHF• Koefisien pengali dari 1 jam ke 1 hari : faktor-k

Page 11: kuliah 3 DDRT

Arus Lalu Lintas Jalan

– Kecepatan (S)• Free flow speed : kecepatan pada saat lalu lintas rendah,

dimana pengendara cenderung mangemudi dengan kecepatan sesuai dengan keinginannya tanpa adanya hambatan oleh kendaraan lain.

• Average Running speed : kecepatan dimana waktu tempuh yang dihitung adalah waktu tempuh bergerak; tidak termasuk waktu berhenti)

• Average Travel Speed : kecepatan dimana waktu tempuh yang dihitung adalah waktu tempuh perjalanan: termasuk waktu berhenti)

• Time mean speed : kecepatan rata-rata kendaraan (dihitung secara aritmetik) yang melintasi suatu titik di ruas jalan

Page 12: kuliah 3 DDRT

Arus Lalu Lintas Jalan

• Space mean speed : kecepatan rata-rata kendaraan yang melintasi suatu segmen di ruas jalan (waktu tempuh diukur setiap kendaraan yang melintasi segmen jalan dan dihitung secara statistik)

• Satuan: km/jam

– Kerapatan (D)• Jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang ruas jalan

pada suatu waktu tertentu.• Satuan : Kend/km

– Hubungan antar parameter• V = S X D

Page 13: kuliah 3 DDRT

Arus Lalu Lintas Jalan

Kapasitas Jalan

– Arus maksimum per jam dimana orang atau barang diharapkan melintasi suatu titik atau suatu ruas jalan yang uniform pada satu waktu tertentu pada kondisi jalan, lalu lintas dan pengaturan yang ada. Kondisi jalan adalah kondisi fisik jalan, kondisi lalu lintas adalah sifat lalu lintas (nature of traffic)

– Suatu ukuran efektifitas fasilitas lalu lintas (jalan) untuk mengakomodasi lalu lintas.

Page 14: kuliah 3 DDRT

Arus Lalu Lintas Jalan

– Faktor yang berpengaruh• Faktor jalan : lebar lajur, bahu jalan, median,

kondisi permukaan jalan, kelandaian jalan, trotoar, dll.

• Faktor lalu lintas : komposisi lalu lintas, volume, distribusi lajur, gangguan lalu lintas, gangguan samping, dll

• Faktor lingkungan : pejalan kaki, pengendara sepeda , binatang yang menyeberang, dll.

Page 15: kuliah 3 DDRT

Arus Lalu Lintas Jalan

Tingkat Pelayanan– Gambaran kondisi operasional arus lalu lintas dan

persepsi pengendara dalam terminologi kecepata, waktu tempuh, kenyamanan, kebebasan bergerak, keamanan dan keselamatan

– Menentukan kualitas kinerja pelayanan jalan– Faktor yang berberpengaruh :

• Faktor jalan : lebar lajur, bahu jalan, median, kondisi permukaan jalan, kelandaian jalan, trotoar, dll.

• Faktor lalu lintas : komposisi lalu lintas, volume, distribusi lajur, gangguan lalu lintas, gangguan samping, dll

Page 16: kuliah 3 DDRT

Arus Lalu Lintas Kereta

Komponen– Gerbong Kereta

• Gerbong mesin (lokomotif)• Gerbong penumpang• Gerbong barang (gerbong biasa, tangki, peti kemas• Gerbong bahan bakar (generator)

– Jalur Kereta (rel)• Jalur tunggal• Jalur ganda

Page 17: kuliah 3 DDRT

Arus Lalu Lintas Kereta

Volume– Satuan kereta per satuan waktu (kereta/jam,

kereta/hari)– Sangat dipengaruhi oleh kapasitas jalur

Kecepatan– Running speed : kecepatan yang dipengaruhi oleh

kemampuan mesin dari lokomotif pembawa rangkaian dan jumlah gerbong yang dibawa

– Travel speed : kecepatan dipengaruhi oleh kapasitas jalur atau jaringan jalan rel yang dilalui

Page 18: kuliah 3 DDRT

Arus Lalu Lintas Kereta

Kapasitas– Kapasitas kereta api : dipengaruhi oleh jumlah

gerbong, konfigurasi muatan (orang dan barang) dalam rangkaian serta tipe dan kekuatan mesin lokomotif

– Kapasitas jalur : kondisi geometrik jalur, kemampuan sistem pengendalian, efisiensi sistem operasi di stasiun

Page 19: kuliah 3 DDRT

Arus Lalu Lintas Kereta

Tingkat Pelayanan– Kapasitas– Kecepatan– Headway antar kereta

(di perkotaan: jarak pendek, kecepatan, ketepatan waktu, kepastian; merupakan kelebihan dari moda transportasi darat lain)

Page 20: kuliah 3 DDRT

Arus Lalu Lintas Udara

Lalu lintas:– Lalu lintas di sekitar bandara ketika pesawat akan

lepas landas (take off)– Lalu lintas di luar otoritas bandara (airspace)

Jalur lalu lintas– Ruang 3 dimensi, sehingga perlu pengaturan khusus– Pemisah jalur vertikal (ketinggian operasi

penerbangan dari permukaan laut):• 1200-18000 feet : untuk pesawat kecil (propeller)• 18000-45000 feet : pesawayt besar (jet)

Page 21: kuliah 3 DDRT

Arus Lalu Lintas Udara

– Pemisah jalur horizontas (lateral dan longitudinal) : • Ukuran pesawat• Kecepatan pesawat• Ketersediaan radar pengendali di pesawat dan di ARTCC (air

route traffic control center) terdekat

Volume– Banyaknya pesawat terbang yang melakukan kegiatan

take off/landing di runway dalam satuan waktu tertentu (annual departure, kedatangan/jam, kedatangan/hari)

Page 22: kuliah 3 DDRT

Arus Lalu Lintas Udara

Kecepatan– Dipengaruhi oleh karakteristik pesawat (propeller, jet,

super sonic dll)– Regulasi dari penerbangan internasional (ICAO,

IATA) Kapasitas

– Kapasitas pesawat (payload dengan spesifikasi MTOW/MLW)

– Kapasitas bandara : kemampuan fasilitas bandara (runway, navigasi aids, kelengkapan lainnya)

Page 23: kuliah 3 DDRT

Arus Lalu Lintas Udara

Tingkat Pelayanan– Dipengaruhi oleh kecepatan dan ketepatan waktu– Efisiensi pelayanan di bandara (check in, boarding,

loading/unloading) dan aksesibilitas bandara

Page 24: kuliah 3 DDRT

DASAR-DASARREKAYASA TRANSPORTASI

Perencanaan Transportasi

Transportasi Darat

Page 25: kuliah 3 DDRT

Pendekatan Sistem untuk Perencanaan Transportasi

Sistem : gabungan beberapa komponen atau obyek yang saling berkaitan

Perubahan salah satu komponen mempengaruhi komponen yang lain

Proses perencanaan : proses berdaur dan tidak pernah berhenti

Page 26: kuliah 3 DDRT

Proses Perencanaan

ProsesDaur

Sasaran,tujuan dan

target

Rumusansasaran, tujuan

dan target

Perencanaan

Alternatifrencana

Penilaian

Alternatifterbaik

Data

Data

Data

Data

Perancangan

Pelaksanaan

Pemantauan danEvaluasi

Sumber : Tamin (2000)

Page 27: kuliah 3 DDRT

Sistem Transportasi Makro

SistemKegiatan

SistemPergerakan

SistemJaringan

Sistem Kelambagaan

Sumber : Tamin (2000)

Page 28: kuliah 3 DDRT

Sistem Tata Guna Lahan - Transportasi

Sasaran Perencanaan Transportasi : membuat interaksi tata guna lahan dan transportasi menjadi semudah dan seefisiensi mungkin

Kebijakan yang diambil:– Sistem Kegiatan : rencana tata guna lahan yang baik

dapat mengurangi kebutuhan perjalanan yang panjang sehingga interaksi menjadi mudah

– Sistem Jaringan : meningkatkan kapasitas pelayanan prasarana

– Sistem Pergerakan : mengatur teknik dan manajemen lalu lintas

Page 29: kuliah 3 DDRT

Analisis Interaksi Sistem Kegiatan dan Sistem Pergerakan

Tujuan :– Memahami cara kerja sistem tersebut– Meramalkan dampak lalu lintas beberapa tata guna lahan atau

kebijakan transportasi yang berbeda Tahapan hubungan antar sistem:

– Aksesibilitas : ukuran potensial atau kesempatan untuk melakukan perjalanan

– Pembangkit lalu lintas : bagaimana perjalanan dapat bangkit/ditarik dari/ke suatu tata guna lahan

– Sebaran penduduk : bagaimana perjalanan disebar secara geografi di dalam daerah kajian

– Pemilihan Moda Transportasi : menentukan faktor yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi untuk tujuan perjalanan

– Pemilihan Rute : menentukan faktor yang mempengaruhi pemilihan rute dari setiap zona asal ke setiap zona tujuan

Page 30: kuliah 3 DDRT

Aksesibilitas

Aksesibilitas : kemudahan suatu tempat untuk dicapai Mobilitas : kemudahan seseorang bergerak , dinyatakan

dalam kemampuan membayar biaya transportasi Aksesibilitas dalam model perkotaan (Lowry, 1964) :

– Lokasi industri utama di daerah perkotaan harus ditentukan terlebih dahulu

– Jumlah keluarga dapat diperkirakan dan lokasinya ditentukan berdasarkan aksesibilitas lokasi industri

– Jumlah sektor pelayanan dapat diperkirakan dari jumlah keluarga dan lokasinya ditentukan berdasarkan aksesibilitas lokasi perumahan

Page 31: kuliah 3 DDRT

Pengukuran Aksesibilitas

Hansen (1959)

K = aksesibilitas zona i ke zona lainnya (d) Ad = ukuran aktivitas pada setiap zona d

(misalnya jumlah lapangan pekerjaan) tid = ukuran waktu atau biaya dari zona asal i

ke zona tujuan d

N

1d id

di t

AK

Page 32: kuliah 3 DDRT

Konsep Perencanaan Transportasi

Bangkitan dan Tarikan Pergerakan– Jenis tata guna lahan (perkantoran, perumahan, rumah

sakit, dll.)– Intensitas aktivitas tata guna lahan (kepadatan

penduduk, semakin tinggi intensitas lahannya, semakin tinggi pergerakan yang ditimbulkannya

Sebaran Pergerakan– Pemisahan ruang (jarak)– Intensitas tata guna lahan (intensitas tinggi, menarik

pergerakan tinggi)

Page 33: kuliah 3 DDRT

Konsep Perencanaan Transportasi

– Pemisahan ruang dan intensitas tata guna lahan

Jauh Interaksi dapat

diabaikan Interaksi rendah

Interaksi menengah

Jarak Dekat

Interaksi rendah

Interaksi menengah

Interaksi sangat tinggi

Intensitas tata guna lahan antar dua zona

Kecil - kecil Kecil - Besar Besar – Besar

Page 34: kuliah 3 DDRT

Konsep Perencanaan Transportasi

Pemilihan moda transportasi Pemilihan rute Arus lalu lintas dinamis

Page 35: kuliah 3 DDRT

Contoh Model Interaksi

Bangkitan PergerakanPA = f(LA)

AB = f(LB)

Sebaran Pergerakan

Pemilihan moda dan rute

kT

APQ

ABQ

BAAB

2AB1AB QQ TT