Kuliah 1 pendahuluan
-
Upload
zaldevi -
Category
Presentations & Public Speaking
-
view
63 -
download
0
description
Transcript of Kuliah 1 pendahuluan
Kuliah 1
Pendahuluan dan
Pengantar Teori Sel
Dosen PengajarDrs.Noprizon, M.Kes (M.Biomed), Apt
Kumpulan Kuliah Sep 12 -Jan 13
PENDAHULUANSEL Sel merupakan unit terkecil yang menyusun tubuh
makhluk hidup dan merupakan tempat terselenggaranya fungsi kehidupan.
Atau dengan kata lain sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup.
Sebagai unit struktural terkecil dari makhluk hidup yang merupakan penyusun yg mendasar bagi tubuh makhluk hidup, setiap sel tersusun dari berbagai bagian, yaitu membrane plasma, inti sel (nukleus), sitoplasma dan organel sel.
Sel sebagai unit fungsional bermakna bahwa sel-sel penyusun tubuh makhluk hidup melakukan suatu fungsi atau kegiatan proses hidup.
Fungsi yang dilakukan oleh sel adalah respirasi, ekskresi, transportasi, sintesis, reproduksi, sekresi dan respon (tanggapan) terhadap rangsangan.
Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.[3][4]
Sel juga merupakan unit hereditas atau pewaris yang menurunkan sifat genetis dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Sebagian besar sel memiliki ukuran yg sangat kecil. Umumnya sel berdiameter 1-100µm.
Dengan ukuran yang sangat kecil tersebut, sel tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Maka dapat digunakan alat bantu yaitu mikroskop.
Seiring dengan perkembangan teknologi mikroskop pada abad ke-17, ditemukan dua tipe struktur sel, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Kebanyakkan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal,[5] atau disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan amoeba.
Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing.[1]
Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari 1013 sel.[5]
Dengan demikan seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan satu sel. Contohnya, tubuh bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh tikus berasal dari pembelahan sel telur induknya yang sudah dibuahi.
Sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan lama jika masing-masing berdiri sendiri.[1]
Sel yang sama dikelompokkan menjadi jaringan, yang membangun organ dan kemudian sistem organ yang membentuk tubuh organisme tersebut.
Contohnya, sel otot jantung membentuk jaringan otot jantung pada organ jantung yang merupakan bagian dari sistem organ peredaran darah pada tubuh manusia.
Sementara itu, sel sendiri tersusun atas komponen-komponen yang disebut organel.[6]
Sel terkecil yang dikenal manusia ialah bakteri Mycoplasma dengan diameter 0,0001 sampai 0,001 mm,[7] sedangkan salah satu sel tunggal yang bisa dilihat dengan mata telanjang ialah telur ayam yang belum dibuahi. Akan tetapi, sebagian besar sel berdiameter antara 1 sampai 100 µm (0,001–0,1 mm) sehingga hanya bisa dilihat dengan mikroskop.[8]
Robert Hooke pertama kali mendeskripsikan dan menamai sel pada tahun 1665 ketika ia mengamati suatu irisan gabus (kulit batang pohon ek) dengan mikroskop yang memiliki perbesaran 30 kali.[4]
Namun demikian, teori sel sebagai unit kehidupan baru dirumuskan hampir dua abad setelah itu oleh Matthias Schleiden dan Theodor Schwann.
Selanjutnya, sel dikaji dalam cabang biologi yang disebut biologi sel.
Sejarah Sel Antoni van Leewenhoek (1665)
Membuat dan menggunakan mikroskop, menyebut sel sebagai satuan kehidupan
Antoni van Leewenhoek adalah orang yg pertama kali yg melihat sel tunggal dan mengamati darah, cairan mani, feses, dan email gigi
Robert Hooke (1666)
Melihat rongga kosong pada sayatan jaringan gabus tumbuhan kemudian dinamakan cellula
Mikroskop rancangan Hooke yang digunakan untuk mengamati sel tumbuhan
Schleiden & Schwann (1838 & 1839)Teori sel: semua mh terdiri dari sel-sel, sel = unit struktural dan fungsional terkecil dari semua mh.
Johannes Evangelista Purkinje (1839)mengenalkan istilah protoplasma (zat yg pertama kali dibentuk, tersusun dari nukleus dan sitoplasma [lebih cair])
Rudolf Virchow (1858)setiap sel yg ada berasal dari sel yg sebelumnya
TEORI SEL
Beberapa ilmuwan pada abad ke-18 dan awal
abad ke-19 telah berspekulasi atau mengamati
bahwa tumbuhan dan hewan tersusun atas sel,[17]
namun hal tersebut masih diperdebatkan pada
saat itu.[16]
Pengantar Teori Sel(Kronologi perkembangan sel)
Pada tahun 1838, ahli botani Jerman
Matthias Jakob Schleiden menyatakan bahwa
semua tumbuhan terdiri atas sel dan bahwa
semua aspek fungsi tubuh tumbuhan pada
dasarnya merupakan manifestasi aktivitas sel.[18]
Ia juga menyatakan pentingnya nukleus (yang
ditemukan Robert Brown pada tahun 1831)
dalam fungsi dan pembentukan sel, namun ia
salah mengira bahwa sel terbentuk dari nukleus.
[16][19]
Pada tahun 1839, Theodor Schwann, yang
setelah berdiskusi dengan Schleiden menyadari
bahwa ia pernah mengamati nukleus sel hewan
sebagaimana Schleiden mengamatinya pada
tumbuhan, menyatakan bahwa semua bagian
tubuh hewan juga tersusun atas sel.
Menurutnya, prinsip universal pembentukan
berbagai bagian tubuh semua organisme adalah
pembentukan sel.[18]
Yang kemudian memerinci teori sel
sebagaimana yang dikenal dalam bentuk
modern ialah Rudolf Virchow, seorang ilmuwan
Jerman lainnya.
Pada mulanya ia sependapat dengan Schleiden
mengenai pembentukan sel.
Namun, pengamatan mikroskopis atas berbagai
proses patologis membuatnya menyimpulkan
hal yang sama dengan yang telah disimpulkan
oleh Robert Remak dari pengamatannya
terhadap sel darah merah dan embrio, yaitu
bahwa sel berasal dari sel lain melalui
pembelahan sel.
Pada tahun 1855, Virchow menerbitkan
makalahnya yang memuat motonya yang
terkenal, omnis cellula e cellula (semua sel
berasal dari sel).[20][21]
Antara tahun 1875 dan 1895, terjadi berbagai
penemuan mengenai fenomena seluler dasar,
seperti mitosis, meiosis, dan fertilisasi, serta
berbagai organel penting, seperti mitokondria,
kloroplas, dan badan Golgi.[22] Lahirlah bidang
yang mempelajari sel, yang saat itu disebut
sitologi.
Perkembangan biologi sel
Perkembangan teknik baru, terutama
fraksinasi sel dan mikroskopi elektron,
memungkinkan sitologi dan biokimia melahirkan
bidang baru yang disebut biologi sel.[23]
Pada tahun 1960, perhimpunan ilmiah American
Society for Cell Biology didirikan di New York,
Amerika Serikat, dan tidak lama setelahnya,
jurnal ilmiah Journal of Biochemical and
Biophysical Cytology berganti nama menjadi
Journal of Cell Biology.[24]
Pada akhir dekade 1960-an, biologi sel telah
menjadi suatu disiplin ilmu yang mapan, dengan
perhimpunan dan publikasi ilmiahnya sendiri
serta memiliki misi mengungkapkan mekanisme
fungsi organel sel.[25]
TERIMA KASIHSAMPAI MINGGU DEPAN