Kti Skripsi No.34 Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di...
-
Upload
wiky-wijaksana -
Category
Documents
-
view
549 -
download
9
Transcript of Kti Skripsi No.34 Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang ditandai
dengan demam mendadak, pendarahan dikulit maupun dibagian tubuh lainnya yang
dapat menimbulkan syok bahkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus
dengue dengan perantara nyamuk Aedea Agypti. (Krianto, 2009).
Tentu mencegah selalu lebih baik daripada mengobati artinya kita perlu selalu
waspada dengan keberadaan nyamuk penyebab demam berdarah. Nyamuk Aedes
Agypti senang sekali tumbuh dan berkembang di genangan air yang bersih, seperti
penampungan air, bak mandi, pot bunga, dan gelas. Mungkin tempat – tempat
tersebut pernah dikira sebagai lingkungan yang dipilih hewan ini. Oleh karena itu
populasi nyamuk ini meningkat di musim hujan. (Satari, 2009)
Penyakit demam berdarah di Indonesia pertama kali ditemukan di Surabaya
pada tahun 1958 sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal
dunia. Mulai saat itu penyakit inipun menyebar luas kepenjuru Indonesia. Kejadian
luar biasa (KLB) terjadi pada tahun 1998 dimana Departemen Kesehatan RI mencatat
sebanyak 2.133 korban terjangkit penyakit ini dengan jumlah korban meninggal
1.414 jiwa.
Demam berdarah banyak ditemukan didaerah tropis dan sub tropis. Asia
menempati urutan pertama dalam jumlah penderita demam berdarah di tiap tahunnya.
Word Health Organization (WHO) mencatat Negara Indonesia sebagai Negara
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
dengan kasus demam berdarah tertinggi di Asia Tenggara..
(www.Datinkes.worpress.com.2010).
Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia selama tahun
2009 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut data sementara direktorat
pengendalian penyakit bersumber binatang kementerian kesehatan, jumlah kasus
dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) selama tahun 2009 sebanyak 137.600 kasus
dengan 1.170 kematian, sedangkan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)
tahun 2008 sebanyak 126.600 kasus dengan 1.1784 kematian.
(http://www.pdpersi.co.id.2010).
Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sumatera Utara pada tahun 2009
berjumlah 3.210 penderita yang meninggal 38 orang, itu data yang terkumpul hingga
November daerah penderita terbanyak adalah .......... dengan 1.275 orang dan 10
orang yang meninggal dunia. (www.google.2010).
Ketika penulis PBL (Praktek Belajar Lapaangan) di Puskesmas .......... ..........
pada tahun 2009 lalu, penulis pernah melihat masyarakat melaporkan bahwa
didaerahnya ada yang menderita kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), dan
berdasarkan data laporan sementara Puskesmas .......... .......... Tahun 2009, jumlah
penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) dari bulan Januari – November sebanyak
70 orang dan 3 orang yang meninggal.
Pada tanggal 21 Januari 2011 penulis melakukan survey ke Puskesmas ..........
......... , jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) bertambah 5 orang di
bulan Desember, jadi jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di
Puskesmas .......... .......... pada tahun 2009 sebanyak 75 orang, dan masuk kedalam 10
penyakit terbesar di Puskesmas ini. (Sumber:data Laporan Puskesmas .......... ...........
2009).
Berdasarkan latar belakang diatas penulis berpendapat bahwa kasus Demam
Berdarah Dengue (DBD) masih tergolong tinggi di Puskesmas .......... ........... Maka
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
dari itu penulis tertarik melakukan penelitian Tingkat Pengetahuan Masyarakat
Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lingkungan III Kelurahan
.......... I Kecamatan .......... Perjuangan Wilayah Kerja Puskesmas .......... .......... 2011.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD) di Lingkungan III Kelurahan .......... I Kecamatan ..........
Perjuangan Wilayah Kerja Puskesmas .......... .......... 2011..
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lingkungan III Kelurahan .......... I
Kecamatan .......... Perjuangan Wilayah Kerja Puskesmas .......... .......... 2011.
1.3.2 Tujuan Khusus
Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang tanda atau
gejala Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lingkungan III Kelurahan .......... I
Kecamatan .......... Perjuangan Wilayah Kerja Puskesmas .......... .......... 2011.
1. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyebab
Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas .......... ditinjau dari
penyebabnya.
2. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Pencegahan
Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas .......... ditinjau dari
pencegahannya.
3. Diketahuinya Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Pengobatan Demam
Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas .......... ditinjau dari pengobatannya.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Bagi Masyarakat
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Sebagai masukan atau informasi untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lingkungan III Kelurahan .......... I
Kecamatan .......... Perjuangan Wilayah Kerja Puskesmas .......... .......... 2011.
b. Bagi Tenaga Kesehatan
Dapat memberikan informasi tentang bagaimana Tingkat Pengetahuan
Masyarakat Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di
Lingkungan III Kelurahan .......... I Kecamatan .......... Perjuangan Wilayah
Kerja Puskesmas .......... .......... 2011.
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
2.1.1 Defenisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil “tahu “ dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu, pengindraan terjadi melalui panca indra
manusia yaitu:indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
(Notoatamodjo, 2007, hal : 143).
2.1.2 Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang (over behavior) yang mempunyai 6 tingkatan yaitu :
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
2. Memahami (Comprehention)
memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjalaskan secara
benar,orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan, contoh menyimpulkan, meramalkan dan
sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
3. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi dan kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat
diartikan atau penggunaan hukum- hukum, rumus, metode, prinsip dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4. Analisis(Analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek kedalam
komponen – komponen tetapi, masih dalam suatu struktur organisasi
tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis (Syntesis)
Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian – bagian dalam suatu bentuk keseluruhan baru.
Dengan kata lain suatu kemampuan untuk menyusun formulasi dari
formulasi – formulasi yang ada.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian – penilaian itu
berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan
kriteria – kriteria yang telah ada.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
2.2 Demam Berdarah Dengue (DBD)
2.2.1 Defenisi
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang serius, penyakit
ini mulanya lebih sering menyerang anak – anak dibanding orang dewasa ataupun
kaum remaja, tetapi kini sudah merata bisa menyerang siapa saja tanpa batasan usia.
(Indrawan, 2007.Hal 11).
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang dapat
berakibat fatal. Dalam waktu yang relatif singkat, penyakit ini dapat merengut nyawa
penderitanya jika tidak ditangani secepatnya. (Satari, dkk,2004.hal:2).
2.2.2 Tanda dan Gejala
Tanda – tanda demam berdarah adalah :
a. Mendadak seperti terserang demam panas yang sangat keras (suhu badan
meninggi antara 38 – 400C) selama 2 – 5 hari.
b. Tampak bintik – bintik merah pada kulit
c. Perdarahan pada hidung (mimisan)
d. Kadang – kadang penderita muntah – muntah atau berak darah dan
kotorannya berwarna hitam pekat
e. Perdarahan didalam lambung sering menyebabkan penderita tidak enak,
atau nyeri dibagian ulu hati
f. Tensi atau tekanan darahnya turun secara drastic, denyut nadinya menjadi
cepat tetapi sangat lemah. (Indrawan,2007.hal 25)
Kriteria Diagnosis (WHO, 1997)
a. Kriteria Klinis
1. Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas dan berlangsung terus
menerus selama 2 – 7 hari.
2. Terdapat manifestasi perdarahan
3. Pembesaran hati
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
4. Syok
b. Kriteria Laboratoris
1. Trombositopenia (< 100.000/mm2)
2. Hemokonsentrasi (Ht meningkat 20%)
Seseorang dinyatakan menderita penyakit DBD bila terdapat minimal 2
gejala klinis yang positif dan 1 hasil laboratorium yang positif
(Widoyono,2005,hal 63).
2.2.3 Penyebab (Etiologi) dan Penularan
Penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah virus dengue yang
ditularkan melalui nyamuk Aedes Agypti. Virus dengue berukuran 35 – 45 nm. Virus
ini dapat terus tumbuh dan berkembang dalam tubuh manusia dan nyamuk. Nyamuk
betina menyimpan virus tersebut pada telurnya. Nyamuk jantan akan menyimpan
virus tersebut pada nyamuk betina tersebut akan menularkan virus ke manusia
melalui gigitan.
Selain itu nyamuk dapat mengambil virus dengue dari manusia yang
mempunyai virus (viremia) tersebut. Virus masuk kedalam lambung nyamuk,
selanjutnya virus memperbanyak diri dalam tubuh nyamuk dan menyebar ke seluruh
jaringan tubuh, termasuk kelenjar air liurnya, jika nyamuk yang tercemar ini
menggigit orang sehat maka akan mengeluarkan air liurnya agar darah tidak
membeku bersama air liurnya tersebut, virus ditularkan.
Hanya nyamuk Aedes Aegypti betina yang menggigit dan menularkan virus
dengue umumnya nyamuk ini menggigit di siang hari pukul 09.00 – 10.00Wib atau
sore hari pukul 16.00-17.00Wib. nyamuk jenis ini senang berada di tempat yang
gelap dan lembab, penampilan nyamuk ini sangat khas, yaitu memiliki bintik-bintik
putih dan ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan nyamuk biasa.. pada malam
hari nyamuk ini bersembunyi ditempat yang gelap atau diantara benda – benda yang
tergantung seperti baju atau tirai.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Namun, tidak setiap gigitan nyamuk jenis ini dapat mengakibatkan demam
berdarah. Hanya nyamuk yang mengandung virus denguelah yang dapat
menimbulkan penyakit. Selain itu, virus dengue yang sudah masuk kedalam tubuhpun
tidak selalu dapat menimbulkan infeksi. Jika daya tahan tubuh cukup kuat maka
dengan sendirinya virus tersebut dapat dilawan oleh tubuh. (Satari,dkk,2004,hal:3).
Ciri – ciri nyamuk Aedes Aegypti adalah :
- Sayap dan badannya belang – belang atau bergaris – garis putih.
- Berkembangbiak di air jernih yang tidak beralaskan tanah seperti : bak
mandi, Wc, tempayan, drum dan barang – barang yang menampung air
seperti kaleng, ban bekas, pot tanaman air, tempat minum burung dan lain –
lain.
- Jarak terbang ± 100 m
- Nyamuk betina bersifat multiple biters (menggigit beberapa orang karena
sebelum nyamuk tersebut kenyang sudah berpindah tempat).
- Tahan dalam suhu panas dan kelembaban tinggi (Widoyono,2005,hal:60).
2.2.4 Pencegahan
Satu – satunya upaya pencegahan yang perlu untuk segera dan selalu dilakukan
adalah dengan cara mengadakan dan menggalakkan secara terus menerus
pemberantasan vector atau penyebab dan pembawa virus penularnya.
Perlu pula diketahui, nyamuk Aedes Aegypti berkembang melalui proses
perubahan bentuk yang sempurna (metamorphose) yakni perubahan dari bentuk –
bentuk telur – larva (jentik) – pupa (kepompong) – nyamuk baru / dewasa.
Dan, proses perubahan bentuk itu terjadi didalam air jernih, khususnya ditempat
– tempat penampungan air yang biasa digunakan sehari – hari seperti air didalam
gentong, atau dalam bak mandi, atau juga pada genangan air, didalam barang –
barang bekas yang dibuang sembarangan seperti pada ban – ban mobil atau motor
bekas, kaleng – kaleng, botol – botol dan sebagainya.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Memberantas jentik sesungguhnya jauh lebih mudah daripada menyemprot
nyamuknya. Karena kemampuan terbang nyamuk itu hanya sekitar 40 – 100 meter,
maka pemberantasan dengan metode atau cara pengasapan (fogging) atau
penyemprotan dengan menggunakan insektisida pada radius yang telah diketahui itu
sesungguhnya memang cukup efektif dan dapat diandalkan.
Namun, betapapun baiknya hasil dari usaha penyemprotan atau menjadi kurang
efektif dan kurang berfungsi bila tidak diikuti dan ditindaklanjuti dengan
pemberantasan sarang – sarang nyamuknya agar larva baru tidak akan mampu
berkembangbiak.
Menurut para ahli cara terbaik dan tepat untuk membasmi nyamuk itu adalah
dengan memberantas pertumbuhan jentik – jentik dan caranya adalah sebagai berikut:
a. Bersihkan bak mandi, sedikitnya satu minggu sekali.
b. Jangan pernah lupa untuk selalu menutup tempat penampungan air setelah
mengambil air.
c. Buanglah sampah – sampah plastic dan kaleng – kaleng atau botol – botol
yang dapat digenangi air hujan, terlebih baik lagi, bila sampah tersebut
dibakar, ditanam atau dikubur didalam tanah.
d. Gantilah air didalam vas atau jambangan bunga, atau ditempat – tempat
minum untuk hewan – hewan peliharaan seperi misalnya pada air minum
untuk burung, atau air untuk perangkap semut (yang sering diletakkan di
kaki – kaki lemari penyimpanan makanan) dan sebagainya, sedikitnya tiga
hari sekali.
e. Untuk memberantas jentik ditempat yang tidak mungkin dikuras,
peliharalah ikan – ikan kecil ditempat tersebut atau taburkan bubuk abate.
f. Abatetasi (pemberian abate) tersebut diulang 2 – 3 bulan sekali 1 gram abate
untuk kira – kira 10 liter air (1 sendok makan peres berisi 10 gram).
Tetapi program pemberantasan nyamuk DBD seperti diatas atau 3M
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
(Mengubur, Menutup, dan Menguras) baru akan berfungsi apabila semua anggota
masyarakat bersatu padu, berpartisipasi didalam pelaksanaan pemberantasannya.
(Indrawan,2007,hal:47).
2.2.5 Pengobatan
2.2.5.1 Pertolongan Pertama
Untuk dapat segera membawa penderita ke rumah sakit terkadang memang
tidak dapat dilaksanakan begitu saja. Banyak faktor yang mungkin akan menjadi
penghalangnya. Maka untuk itulah diperlukan beberapa pertolongan pertama sebagai
berikut antara lain :
a. Berilah penderita minum air yang sebanyak – banyaknya susu, air putih
masak atau air mineral, air teh, atau minuman lainnya khususnya yang baik
untuk mencegah agar penderita tidak akan mengalami dehidrasi (kekurangan
zat cair tubuh).
b. Beri obat penurun panas atau kompres
c. Walau misalnya demamnya telah menurun, penderita tetap perlu segera
dibawah dan memeriksakannya ke dokter atau dibswah ke puskesmas atau
rumah sakit.
d. Terlebih bila terlihat adanya gejala pre shock atau bila sampai mengalami
renjatan / kejang – kejang sebaikmya bahkan harus segera dibawah dan di
rawat di rumah sakit (diopname). (Indrawan,2007.hal:29).
2.2.5.2 Bantuan Medis
Seperti penyakit lain, penyakit DBD dapat disembuhkan dengan perawatan
medis, perawatan medis yang pertama kali dilakukan adalah memberikan obat
penurun demam dengan dosis ringan, biasanya jenis parasetamol. Selanjutnya
dilakukan pemeriksaan uji bendung dan pemeriksaan darah untuk mengetahui derajat
kebocoran plasma dan jumlah trombosit penderita.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Tindakan medis lain, seperti infus melalui intra vena, pemberian tansfusi
darah, dan antibiotik tidak perlu diberikan kecuali jika ada indikasi khusus sebaiknya
anda mengetahui setiap tindakan yang diberikan dokter agar anda dapat memantau
penderita. (Satari,dkk,2004,hal:18).
2.3 Masyarakat
2.3.1 Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau dengan
istilah lain saling berinteraksi. Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut
sesuatu system adaptasi tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh suatu rasa
identitas bersama.
2.3.2 Ciri – Ciri Masyarakat
a. Interaksi diantara sesame anggota masyarakat.
b. Menempati wilayah dengan batas – batas tertentu.
c. Saling tergantung satu dengan yang lainnya
d. Memiliki adapt istiadat, kebudayaan tertentu.
e. Memiliki identitas bersama
2.3.3 Ciri – Ciri Masyarakat Sehat
1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat
2. Mengatasi masakah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan terutama
untuk ibu dan anak.
3. Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi dasar
yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
mutu lingkungan hidup
4. Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status
sosial ekonomi masyarakat.
5. Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit
(Meilani,dkk,2009.hal:3).
2.4 Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep
satu dengan konsep lainnya dari masalah yang ingin diteliti.
Konsep adalah suatu abstraksi yang dibetuk dengan menggenetalisasikan
suatu pengertian. Oleh sebab itu, konsep tidak dapat diukur secara langsung agar
dapat diukur dan diamati, maka konsep tersebut harus dijabarkan ke dalam variabel –
variabel. (Notoatmodjo, 2005.hal 43).
Berdasarkan uraian diatas peneliti membuat kerangka konsep pada penelitian
ini sebagai berikut antara lain :
Variabel Independen Variabel Dependen
Pengetahuan :
- Tanda Dan Gejala
- Penyebab
- Pencegahan
- Pengobatan
Tingkat Pengetahuan Masyarakat
Tentang Penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD)
2.4.1 Variabel Independen
Variabel independent adalah merupakan variabel sebab dan bebas
mempengaruhi variabel lain atau variabel dependen (variabel tergantung / yang
dipengaruhi).
2.4.2 Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel akibat yang terikat, dan variabel ini
dipengaruhi oleh variabel independent.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
2.5 Defenisi Operasional
2.5.1 Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala adalah ciri yang menunjukkan tentang suatu materi yang
dibahas sehingga kita bisa lebih mengetahui dan mengenali materi tersebut.
Dalam hal ini pengetahuan yang diteliti adalah :
- Tahu
- Memahami
2.5.2 Penyebab
Penyebab adalah pengaruh atau faktor yang menimbulkan sesuatu itu terjadi.
Dalam hal ini pengetahuan yang diteliti adalah
- Tahu
- Memahami
2.5.3 Pencegahan
Pencegahan adalah menghindari agar sesuatu hal itu tidak terjadi. Dalam hal
ini pengetahuan yang diteliti adalah :
- Tahu
- Memahami
- Aplikasi
2.5.4 Pengobatan
Pengobatan adalah upaya penyembuhan setelah terjadi biasanya identik
dengan penyakit. Dalam hal ini pengetahuan yang diteliti adalah
- Tahu
- Memahami
- aplikasi
2.5.5 Defenisi Batasan Operasional
a. Tahu adalah mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
b. Memahami adalah sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar
tentang objel yang telah diketahui
c. Aplikasi adalah sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu untuk mengetahui
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
di Lingkungan III Kelurahan .......... I Kecamatan .......... Perjuangan Wilayah Kerja
Puskesmas .......... .......... 2011.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Lingkungan III Kelurahan .......... I Kecamatan ..........
Perjuangan Wilayah Kerja Puskesmas .......... .......... 2011.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 26 April 2011 sampai selesai
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. Populasi
dalam penelitian ini adalah keseluruhan masyarakat yang ada di Kingkungan III
Kelurahan .......... I Kecamatan .......... Perjuangan berjumlah 500 orang
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi, tehnik pengambilan sampel dalam peneliitan ini adalah
non random sampling dengan tehnik Accidental Sampling yaitu dilakukan dengan
mengambil responden yang kebetulan ada atau tersedia.
Menurut Arikunto (2002), bila total dari populasi lebih dari 100 orang maka
pengambilan sampel 10% - 15% atau 20% - 25% dari total populasi, pada penelitian
ini sampel yang diambil adalah 10% dari total populasi yaitu berjumlah 50 orang,
dengan kriteria usia 14 tahun ke atas bisa membaca dan menulis.
http://kti-skripsi-
kebidanan.blogspot.com3.4 Instrumen Penelitian
Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah kuesioner dengan jumlah 20 pertanyaan yang berisi pengetahuan tentang
Demam Berdarah Dengue (DBD), yang meliputi tanda atau gejala DBD, penyebab,
pencegahan dan pengobatan DBD, pertanyaan tettutup dengan alternatif dua jawaban
( Ya / Tidak ), skala pengukuran, jawaban yang benar diberi nilai 1 dan bila jawaban
salah diberi nilai 0 dan dimasukkan kedalam 3 kategori yakni baik, cukup dan kurang
dengan kriteria yang ditentukan sebagai berikut :
a. Untuk pengetahuan secara umum maksimal nilai 10
1. Nilai 1 – 11 : Kurang
2. Nilai 12 – 15 : Cukup
3. Nilai 16 – 20 : Baik
b. Untuk Pengetahuan tentang tanda atau gejala DBD, penyebab, pencegahan
dan pengobatan DBD, masing – masing maksimal nilai 5
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
1. Nilai 1 – 2 : Kurang
2. Nilai 3 : Cukup
3. Nilai 4 : Baik
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Sebelum dibagikan kuesioner terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang hal
– hal yang berhubungan dengan kuesioner. Setelah itu dibagikan kuesioner kepada
masyarakat yang bersedia menjadi responden, kemudian setelah kuesioner tersebut
selesai di jawab oleh responden baru dikumpulkan kembali untuk diolah datanya.
http://kti-skripsi-
kedokteran.blogspot.com3.6 Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data ini dilakukan setelah pengumpulan data dengan
maksud agar data – data yang terkumpul lebih jelas. Adapun langkah – langkah
pengolahan data adalah sebagai berikut :
a. Coding
Upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan
b. Coding
Mengklasifikasikan jawaban – jawaban dari para responden kedalam kategori
dengan cara memberi tanda atau kode berbentuk angka pada masing – masing
jawaban.
c. Tabulating
Mentabulasi hasil data yang diperoleh sesuai dengan item pertanyaan.
(Setiadi, 2007).
3.7 Analisa Data
P Persentase
F Frekuensi jumlah jawaban yang
N Jumlah
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Analisa data dilakukan dengan cara deskriptif dengan melihat persentase data
yang terkumpul dan disajikan dalam tabel, kemudian dilakukan perbandingan dengan
teori kepustakaan yang ada, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
FP= x 100%
N
Keterangan :
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Penentuan tingkat pengetahuan responden penilaian tentang sub variabel
maupun variabel ke dalam kategori kualitatif sebagai berikut :
a. Nilai 76 – 100% : Baik
b. Nilai 56 – 75% : Cukup
c. Nilai 40 – 55% : Kurang
(Machfoedz, 2009 : 127).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD) di Lingkungan III Kelurahan .......... I Kecamatan ..........
Perjuangan Wilayah Kerja Puskesmas .......... .......... 2011.
Penelitian yang telah dilakukan yaitu berdasarkan pengetahuan masyarakat
tentang tanda atau gejala DBD, pencegahan, penyebab dan pengobatan Demam
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com30 (78%), cukup sebanyak 7 ((14%) dan berpengetahuan
kurang sebanyak 4 (4%) 50
Berdarah Dengue (DBD), hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1.1
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Secara UmumTentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
di Lingkungan III Kelurahan .......... IKecamatan .......... PerjuanganWilayah Kerja Puskesmas
.......... April 2011.
Dari tabel 4.1.1 diatas dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan masyarakat
tentang penyakit Demam Berdarah Dengue mayoritas berpengetahuan baik sebanyak
32 orang (63%), cukup sebanyak 9 orang (18%) dan yang berpengetahuan kurang 2
orang (18%) dari 50 responden.
Tabel 4.1.2
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Secara Umum TentangTanda (Gejala) Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lingkungan III
Kelurahan .......... I Kec. .......... PerjuanganWilayah Kerja Puskesmas ..........
April 2011.
Dari tabel 4.1.2 diatas bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang tanda
(gejala) Demam Berdarah Dengue (DBD), masyoritas berpengetahuan baik sebanyak
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
No Tanda (Gejala) DBD Frekuensi Persentase (%)
1 Baik 30 78
2 Cukup 7 14
3 Kurang 4 8
Jumlah 50 100%
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Tabel 4.1.3
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Secara Umum TentangPenyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lingkungan III
Kelurahan .......... I Kec. .......... PerjuanganWilayah Kerja Puskesmas ..........
April 2011.
Dari tabel 4.1.3 diatas bahwa pengetahuan masyarakat tentang penyebab
Demam Berdarah Dengue (DBD) mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 38 orang
(76%), sukup sebanyak 6 orang (12%) dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 6
orang (12%) dari 50 responden.
Tabel 4.1.4
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Secara Umum TentangPencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lingkungan III
Kelurahan .......... I Kec. .......... PerjuanganWilayah Kerja Puskesmas ..........
April 2011.
No Penyebab DBD Frekuensi Persentase (%)
1 Baik 38 76
2 Cukup 6 12
3 Kurang 6 12
Jumlah 50 100%
No Pencegahan DBD Frekuensi Persentase (%)
1 Baik 30 60
2 Cukup 12 24
3 Kurang 8 16
Jumlah 50 100%
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Dari tabel 4.1.4 diatas bahwa pengetahuan masyarakat tentang pencegahan
Demam Berdatah Dengue (DBD) mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 30 orang
(60%), cukup sebanyak 12 orang (24%) dan minoritas berpengetahuan kurang
sebanyak 8 orang (16%) dari 50 responden.
Tabel 4.1.5
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Secara Umum TentangPengobatan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lingkungan III
Kelurahan .......... I Kec. .......... PerjuanganWilayah Kerja Puskesmas ..........
April 2011.
Dari tabel 4.1.5 diatas bahwa pengetahuan masyarakat tentang pengobatan
Demam Berdarah Dengue (DBD), mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 27 orang
(54%), kurang sebanyak 14 orang (28%), dan minoritas berpengetahuan cukup
sebanyak 9 orang (18%), dari 50 responden.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
No Pengobatan DBD Frekuensi Persentase (%)
1 Baik 27 54
2 Cukup 9 18
3 Kurang 14 28
Jumlah 50 100%
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Berdasarkan penelitian Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lingkungan III Kelurahan .......... I Kecamatan
.......... Perjuangan Wilayah Kerja Puskesmas .......... .......... yang telah dilakukan pada
tanggal 26 April – 30 April 2011., maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
http://kti-skripsi-
kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
DAFTAR PUSTAKA
Ariawan Iwan, 1998. Besar dan Metode Sampel pada Penelitian Kesehatan.Fakultas kesehatan Masyarakat UI. Universitas Indonesia. Jakarta.
Arikunto Suharsini, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik EdisiRevisi VI. Rineke Cipta, Jakarta.
Azwar, Azrul, 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Binarupa Aksara, Jakarta.
Chin James, Kandun I Nyoman, 2000. Manual Pemberantasan Penyakit MenularEdisi 17. Jakarta.
Depkes R.I. 2001, Modul Dasar Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Ahli,Direktorat Promosi Kesehatan Tahun 2001, Jakarta.
__________, 2002, Profil Kesehatan Indonesia 2001, Jakarta.
__________, 2004, Pedoman Ekologi Dan Aspek Perilaku Vektor, Jakarta.
__________, 2004, Kejadian luar biasa DBD di Indonesia, Warta DBD, Jakarta.
__________, 2005, Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue diIndonesia, Jakarta.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.comhttp://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
__________, 2006, Berita Epidemiologi, Jakarta.
__________, 2007, Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah DengueOleh Juru Pemantau Jentik, Jakarta.
__________, 2008, Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Provinsi Gorontalo,Tahun 2007, Jakarta.
__________, 2008, Kepmenkes Nomor 585 / Menkes / SK / V /2007, PedomanPelaksanaan Promosi Kesehatan Di Puskesmas, Tahun 2008, Jakarta..
Dikes Kota Gorontalo, 2009. Data Program P2 DBD. Bidang P2-PL, Gorontalo.
__________, 2007. Buletin Epidemiologi Edisi Kedua. Gorontalo.
Dikes Provinsi Gorontalo, 2009. Data Program P2 DBD. Subdin P2-PL. Gorontalo
Fathoni Abdurrahmat, 2005. Metodologi Penelitian dan Teknik PenyusunanSkripsi. Rineke Cipta. Jakarta
Format Proposal dan Sistimatika Penulisan Skripsi, 2008, Universitas Gorontalo.
Muh.Ikbal, 2004. Trend Epidemilogi Penyakit DBD Di Daerah Endemis WilayahKerja Puskesmas Somba Opu Kabupaten Gowa Periode 1999-2008,Unhas, Makassar
Noor Nasry, 2002. Pengantar Epidemilogi Penyakit Menular, Rineke Cipta. Jakarta
_________, 2004. Epidemilogi, Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin(Lephas). Makassar.
Oko Boby, 2008. Analisis Fungsi Manajemen Program Pencegahan danPemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Kota Gorontalo,Pasca Sarjana, Unhas, Makassar.
Pedoman Penulisan Skripsi, 2008, Program Studi Kesehatan Masyarakat FakultasKesehatan Masyarakat UG. Gorontalo.
Puskesmas Limba B, 2009, Data Program P2 DBD. Gorontalo.
Santoso, Singgih, Statistik Deskriptif: Konsep dan Aplikasi dengan Microsoft exceldan SPSS, PT. Andi, Yogyakarta, 2003
Slamet, J, S., 2000, Kesehatan Lingkungan, Gajah Mada University Press, CetakanPertama.
Sugiono, 2007. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatatif, Alfabeta. Bandung.
Sujudi, 1994, Mikrobiologi Kedokteran, FKUI, Jakarta: Binarupa Aksara, 1994