KTI- PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG BAHAY NARKOBA DI DESA URUNDAKA KEC. AMPANA TETE KAB....

31
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang biasa disebut narkoba merupakan jenis obat/zat yang diperlukan dalam dunia pengobatan. Akan tetapi apabila dipergunakan tanpa pembatasan dan pengawasan yang seksama dapat menimbulkan ketergantungan serta dapat membahayakan kesehatan ba hkan jiwa pemakainya. Penyalahgunaan narkoba pada akhir tahun ini dirasakan semakin meningkat. Dapat kita amati dari pemberitaan-pemberitaan baik di media cetak maupun elektronika yang hampir setiap hari memberitakan tentang penangkapan para pelaku penyalahgunaan narkoba oleh aparat keamanan. Kebanyakan pelakunya adalah remaja belasan tahun, mereka pasti sudah mengerti tentang bahaya mengkonsumsi narkoba, tapi mengapa mereka menggunakannya. Dikalangan para siswa, terutama bagi mereka yang secara formal berada dibangku SMP/MTs. Umumnya penggunaan pertama narkoba diawali pada anak usia sekolah dasar atau SMP/MTs. Hal ini terjadi biasanya

description

Sbgai syarat tugas akhir KKN

Transcript of KTI- PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG BAHAY NARKOBA DI DESA URUNDAKA KEC. AMPANA TETE KAB....

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang

biasa disebut narkoba merupakan jenis obat/zat yang diperlukan

dalam dunia pengobatan. Akan tetapi apabila dipergunakan tanpa

pembatasan dan pengawasan yang seksama dapat menimbulkan

ketergantungan serta dapat membahayakan kesehatan bahkan jiwa 

pemakainya.

Penyalahgunaan narkoba pada akhir tahun ini dirasakan

semakin meningkat. Dapat kita amati dari pemberitaan-pemberitaan

baik di media cetak maupun elektronika yang hampir setiap hari

memberitakan tentang penangkapan para pelaku penyalahgunaan

narkoba oleh aparat keamanan. Kebanyakan pelakunya adalah remaja

belasan tahun, mereka pasti sudah mengerti tentang bahaya

mengkonsumsi narkoba, tapi mengapa mereka menggunakannya.

Dikalangan para siswa, terutama bagi mereka yang secara

formal berada dibangku SMP/MTs. Umumnya penggunaan pertama

narkoba diawali pada anak usia sekolah dasar atau SMP/MTs. Hal ini

terjadi biasanya karena penawaran, bujukan, atau tekanan seseorang

atau sekelompok orang kepadanya, misalnya oleh kawan sebayanya.

Didorong rasa ingin tahu, ingin mencoba, atau ingin memakai,

seseorsang mau menerima tawaran itu. Selanjutnya, tidak sulit

baginya untuk menerima tawaran berikutnya.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas menyangkut latar belakang

diatas adalah sebagai berikut :

1.  bahaya narkoba terhadap generasi penerus bangsa ?

2. Gejala-gejala apa sajakah yang timbul akibat mengkonsumsi

narkoba ?

1.3 Tujuan Program

Tujuan dari penyuluhan ini adalah terumuskannya model

pemberdayaan pranata sosial dalam menangani masalah

penyalahgunaan narkoba.

1.4 Manfaat penelitian

Manfaat yang diharapkan adalah sebagai bahan masukan bagi

perumusan kebijakan penanganan masalah penyalahgunaan narkoba

khususnya keikutsertaan pencegahan dan penanganan

penyalahgunaan masalah narkoba, serta memberikan pemehaman

kepada masyarakat tentang bahaya narkoba. 

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

II.1 Sejarah singkat Desa Urundaka

Desa Urundaka merupakan salah satu desa yang berada di

Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Tojo Una-una. Awal mula pada

saat Desa Urundaka terbentuk pada akhir tahun 1985 merupakan

desa pemekaran dari dusun 5 di Desa Borone yang sebelumnya

bernama Uetoli. Dinamakan uetoli (air mengalir) karena pada saat itu

masyarakat dengan giatnya membuat saluran air untuk membuka

lahan persawahan. Pada tahun tersebut banyak warga yang

bertambah akibat pengungsi dari Desa Urundaka di pulau una-una

karena bencana alam meletusnya gunung colo. Akibat banyaknya

warga pengungsi tersebut sehingga pada pemekarannya bernama

Desa Urundaka di Uetoli.

Adapun susunan nama-nama pemimpin Desa Urundaka ialah

sebagai berikut:

1. Ahmad Lahay Tahun 1985 s/d 1990

2. Sardin Tahun 1990 s/d 1991

3. Bahru Bakali Tahun 1991 s/d 1995

4. Ridwan Bamarudin Tahun 1995 s/d 1997

5. Kamrin Lahay Tahun 1997 s/d 2004

6. Sabrin Dj. Sewa Tahun 2004 s/d 2005

7. Abdul Hafid Mange Tahun 2005 s/d 2007

8. Jois N. Samaun Tahun 2007 s/d sekarang

II.2 Kondisi geografis

Desa Urundaka yang berjumlah 3 (tiga) dusun, merupakan

salah satu desa berada di wilayah kecamatan Ampana Tete

Kabupaten Tojo Una-una, dengan kondisi geografis sebagai berikut:

1. Luas dan batas wilayah

A. Luas desa : ± 4.900 Ha

B. Batas wilayah

Sebelah utara : Teluk Tomini

Sebelah selatan : Hutan

Sebelah barat : Desa Bantuga

Sebelah timur : Desa Borone

2. Orbitasi (Jarak dari pusat)

Jarak dari pusat pemerintah kecamatan : 15 Km

Jarak dari ibu kota kabupaten : 25 Km

Jarak dari ibu kota provinsi : 407 Km

3. Bidang Pembangunan,yaitu sebagai berikut:

A. Agama

a. Jumlah mesjid : 1 buah

b. Jumlah musholah : - buah

c. Jumlah gereja : - buah

B. Kesehatan

a. Puskesmas pembantu : 1 buah

C. Pendidikan

a. Pendidikan umum:

GedungGuru

Negeri

Guru

swasta

Pendidikan anak

usia dini (PAUD)1 2 4

Sekolah Dasar

(SD)1 5 4

Sekolah Menengah

Pertama (SMP)- - -

Sekolah Menengah

Atas (SMA)- - -

b. Pendidikan khusus : -

D. Sarana olahraga, kesenian, kebudayaan dan social

a. Lapangan bola : 1 buah

b. Lapangan Takraw : 4 buah

c. Lapangan volley : 2 buah

d. Lapangan bulu tangkis : -

E. Prasarana umum

a. Jalan : 1 buah

b. Jembatan : 2 buah

c. Sungai : 2 buah

F. Industri

a. Rumah tangga : 1 buah

G. Pengairan

a. Gorong-gorong : 15 buah

H. Perkebunan

a. Jagung : 83 Ha

I. Perdagangan/jasa

a. Pasar kecamatan : 3 buah

b. Warung : 3 buah

J. Kelembagaan desa/kelurahan.

a. PKK

Jumlah tim penggerak : 15 orang

Jumlah kader PKK : 7 orang

II.3 Kondisi Demografis

1. Potensi Sumber daya Manusia

Desa Urundaka terdiri dari 3 dusun, dengan jumlah penduduk 1054

jiwa dari jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 304 KK.

Table 1.1 Potensi sumber daya manusia dari segi umur

Menurut usiaJenis kelamin

JumlahLaki-laki Perempuan

0-4 39 36 755-9 53 59 11210-14 41 38 7915-19 50 65 11520-24 44 54 9825-29 42 37 7930-34 41 36 7735-39 37 35 7240-44 29 33 6245-49 34 42 7650-54 31 34 6555-59 39 45 84

60-64 11 26 3765 keatas 6 17 23Jumlah 497 557 1054

Table 1.2 Potensi sumber daya manusia dari segi bidang

pendidikan

Menurut Tingkatan

Pendidikan

Jumlah Keterangan

TK 15

SD 413

SMP/SLTP 43

SMA/SLTA 51

AKADEMI 12

SARJANA 4

Table 1.3 Potensi sumber daya manusia berdasarkan mata

pencaharian

Didukung dengan potensi alam yang ada, kebanyakan

masyarakat Desa Urundaka bermata pencaharian sebagai petani.

Jagung dan sawah menjadi pilihan dari jenis tanaman yang

menghasilkan keuntungan

MATA

PENCAHARIANL P JUMLAH

Pegawai Negeri Sipil - - 14 orang

Swasta - - 9 orang

Wiraswasta - - 10 orang

Petani - - 266 orang

Pertukangan - - 8 orang

Buru Tani - - 39 orang

Nelayan - - 30 orang

Jasa - - 3 orang

Total jumlah - - 379 orang

Table 1.4 Potensi sumber daya manusia berdasarkan agama

Dari beberapa kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Desa

Urundaka, Islam menjadi agama yang mendominasi dari agama

yang lain.

AgamaJenis Kelamin

L P Jumlah

Islam - - 1032

Kristen Protestan - - 22

Katholik - - -

Hindu - - -

Budha - - -

Jumlah - - 1054

Table 1.5 Potensi sumber daya manusia berdasarkan usia

kelompok pendidikan

Usia Jumlah

0 - 05 Thn 97 orang06- 17 Thn 359 orang18- 25 Thn 96 orang26- 40 Thn 277 orang41- 61 Thn 194 orang65 thn keatas 34 orang

2. Bidang kemasyarakatan

A. Keagamaan

a. Majelis ta’lim : 50 anggota

b. Remaja mesjid : 30 anggota

B. Kesehatan

a. Puskesmas Pembantu

Tenaga bidan : 1 orang

Tenaga perawat : 1 orang

C. Olahraga

a. Sepak bola : 7 perkumpulan

b. Sepak Takraw : 14 perkumpulan

c. Volley ball : 5 perkumpulan

D. Organisasi sosial

a. Kelompok PKK : 12 anggota

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Narkoba

A. Pengeritan Narkotika/Narkoba

Narkotika/ Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan

Obat/Bahan berbahaya yang telah populer beredar dimasyarakat

perkotaan maupun di pedesaan, termasuk bagi aparat hukum.

Sebenarnya dahulu kala masyarakat juga mengenal istilah madat

sebagai sebutan untuk candu atau opium, suatu golongan narkotika

yang berasal dari getah kuncup bunga tanaman Poppy yang banyak

tumbuh di sekitar Thailand, Myanmar dan Laos (The Golden Triangle)

maupun di Pakistan dan Afganistan. Selain Narkoba, istilah lain yang

diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan RI adalah

NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika, Pasikotropika dan Zat adiktif

lainnya.

Semua istilah ini sebenarnya mengacu pada sekelompok zat

yang umumnya mempunyai risiko yang oleh masyarakat disebut

berbahaya yaitu kecanduan (adiksi). Narkoba atau NAPZA merupakan

bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh

terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana

disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan

fungsi sosial. Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-Undang

untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang

Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.

Golongan Psikotropika adalah zat atau obat baik alami maupun

sintetis namun bukan Narkotika yang berkhasiat aktif terhadap

kejiwaan (psikoaktif) melalui pengaruhnya pada susunan syaraf pusat

sehingga menimbulkan perubahaan tertentu  pada  aktivitas

mental dan perilaku.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau

bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang akan

menyebabkan perubahan kesadaran, mengurangi sampai

menghilangkan rasa sakit dan dapat menimbulkan ketergantungan 

(adiksi).

B. Jenis-Jenis Narkotika/Narkoba

Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin,

heroin (putauw), petidin, termasuk ganja atau kanabis, mariyuana,

hashis dan kokain. Sedangkan jenis Psikotropika yang sering

disalahgunakan adalah amfetamin, ekstasi, shabu, obat penenang

seperti mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil koplo,  BK,  termasuk 

LSD, Mushroom.

Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika &

Psikotropika seperti alkohol/etanol atau metanol, tembakau, gas yang

dihirup (inhalansia) maupun zat pelarut (solven).Sering kali pemakaian

rokok dan alkohol terutama pada kelompok remaja (usia 14-20 tahun)

harus diwaspadai orangtua karena umumnya pemakaian kedua zat

tersebut cenderung menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba

lain yang lebih berbahaya (Putauw).

1. OPIAT atau Opium (candu)

Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan

dengan cara dihisap (inhalasi).

Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)

Menimbulkan semangat

Merasa waktu berjalan lambat.

Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk.

Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang).

Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.

2. MORFIN

Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu

melalui pengolahan secara kimia. Umumnya candu mengandung

10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke dalam

otot atau pembuluh darah (intravena).

Menimbulkan euforia.

Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi).

Kebingungan (konfusi).

Berkeringat.

Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar.

Gelisah dan perubahan suasana hati.

Mulut kering dan warna muka berubah.

3. HEROIN atau Putaw

Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan

atas pengolahan morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga

diperoleh heroin paling murni berkadar 80% hingga 99%. Heroin

murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni

berwarna putih keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah

menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu

sendiri. Umumnya digunakan  dengan  cara  disuntik  atau 

dihisap. Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing

sensastion (± 30-60 detik) diikuti rasa menyenangkan seperti mimpi

yang penuh kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati

(euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.

Denyut nadi melambat.

Tekanan darah menurun.

Otot-otot menjadi lemas/relaks.

Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).

Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.

Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat.

Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal.

Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.

Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan

membuang hajat besar, jantung berdebar-debar, kemerahan

dan gatal di sekitar hidung, timbul gangguan kebiasaan tidur.

Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah

sedangkan efek euforia semakin ringan atau singkat

4. GANJA atau Kanabis

Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada

tanaman ini terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol,

kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap dengan

cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa

rokok.

Denyut jantung atau nadi lebih cepat

Mulut dan tenggorokan kering.

Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.

Sulit mengingat sesuatu kejadian.

Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang

cepat dan koordinasi.

Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.

Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit

kepala, mual yang berkepanjangan, rasa letih/capek.

Gangguan kebiasaan tidur.

Sensitif dan gelisah.

Berkeringat.

Berfantasi

Selera makan bertambah

5. LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs

Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan)

yang biasa diperoleh dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil

sebesar ¼ perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga

yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya dengan

meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60

menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.

Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi

tempat, warna dan waktu.

Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul

obsesi terhadap yang dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya.

Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama

kelamaan membuat perasaan khawatir yang berlebihan

(paranoid).

Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.

Diafragma mata melebar dan demam.

Disorientasi.

Depresi.

Pusing

Panik dan rasa takut berlebihan.

Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau

bulan kemudian.

Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat

badan.

6. KOKAIN

Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida)

dan bentuk basa (free base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa

sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding bentuk basa bebas

yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan kadang disebut

koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih.

Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk

kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan

kaca dan benda.

C. Cara Pengobatan Narkoba

Pertolongan penderita Narkoba dimandikan dengan air hangat,

minum banyak, makan- makanan bergizi dalam jumlah sedikit dan

sering dan dialihkan perhatiannya dari narkoba.

Detoksifikasi adalah proses menghilangkan racun (zat narkotika

atau adiktif lain) dari tubuh dengan cara menghentikan total pemakaian

semua zat adiktif yang dipakai atau dengan penurunan dosis obat

pengganti. Setelah menjalani detoksifikasi hingga tuntas (tes urin

sudah negatif), tubuh secara fisik memang tidak “ketagihan” lagi,

namun secara psikis ada rasa rindu dan kangen terhadap zat tersebut

masih terus membuntuti alam pikiran dan perasaan sang pecandu.

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Tipe dan Dasar Program

Program Kerja Profesi Integral Tematik Posdaya yang

dilaksanakan oleh mahasiswa KKNP-Integral Angkatan 67 di Desa

Urundaka Kecamatan Amapana Tete Kabupaten Tojo Una-una

berdasarkan masukan dari masyarakat. Masukan-masukan tersebut

merupakan permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat

dan merupakan kebutuhan dari masyarakat di Desa Urundaka. Dalam

melaksanakan program kerja, terlebih dahulu dilakukan beberapa

strategi pendekatan untuk menggali permasalahan yang ada di

tengah-tengah masyarakat.

Adapun strategi pendekatan yang digunakan yaitu :

a. Observasi

Observasi dilakukan selama tujuh hari untuk meninjau secara

langsung kondisi geografis maupun karakteristik masyarakat yang

ada. Hal yang dilakukan adalah mengadakan silaturahmi baik pada

pendekatan persuasif personal maupun kelompok masyarakat,

sasaranya adalah seluruh masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh

agama dan tokoh adat di lingkungan Desa Bambaira. Hal tersebut

merupakan tahapan sosialisasi dan menggali informasi terutama

yang berhubungan dengan keadaan desa.

b. Wawancara dan dokumentasi

Teknik pengumpulan data melalui tanya jawab responden maupun

informan untuk mendapatkan informasi yang didapatkan. Serta

mengumpulkan gambar-gambar ada.

4.2 Pelaksanaan program

Program kerja Profesi penyuluhan Narkoba pada minggu ke-1

di bulan Agustus. Sosialisasi penyuluhan ini dilakukan dengan cara

membagi-bagikan brosur dan stiker pada Masyarakat Desa Urundaka

terutama remaja. Pembagian brosur dilakukan dengan cara dibagikan

pada saat penyuluhan di Desa Urundaka.

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil yang dicapai

Berdasarkan masalah yang ditemukan pada saat observasi,

maka program yang disepakati untuk profesi Fakultas MIPA Jurusan

Farmasi yaitu penyuluhan narkoba. Sasaran dari program ini yaitu

Masyarakat khususnya kalangan muda yang berada di Desa

Urundaka.

Kegiatan ini dilakukan hanya 1 kali di Kantor Desa,selanjutnya

dibagikan pada masyarakat desa Urundaka pada saat POSYANDU.

Penyuluhan ini dilakukan pada minggu pertama di bulan Agustus.

Adapun persiapan sosialisasi ini yaitu:

1. Persiapan bahan materi

Persiapan bahan materi untuk penyuluhan narkoba, dilakukan

pada minggu pertama bulan Desember. Bahan materi yang akan

di paparkan pada kegiatan penyuluhan ini di ambil dari beberapa

referensi dan di format secara sederhana agar mudah di mengerti

dan di pahami oleh Masyarakat Desa Urundaka.

2. Pembagian brosur dan stiker tentang penyuluhan narkoba.

Penyuluhan dilakukan pada minggu ke-1 bulan Agustus dan

dilakukan sebanyak 1 kali. Penyuluhan ini dilakukan dengan cara

mengadakan pertemuan di Kantor Desa dan kemudian

memberikan informasi dan solusi yang sangat berharga kepada

masyarakat.

Dari hasil pelaksanaan program profesi yang dilakukan oleh

mahasiswa Fakultas MIPA Program Studi Farmasi mengenani

penyuluhan narkoba, persentase hasil yang dicapai yaitu sebesar

100 %.

5.2 Pembahasan

Pada penyuluhan ini akan yang akan dibahas yaitu tentang

Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang biasa

disebut narkoba. Penyuluhan dilakukan berdasarkan hasil dari

observasi yang dilakukan selama 7 hari di Desa Urundaka, selama

observasi di Desa Urundaka kami mendapatkan permaslahan bahwa

belum banyaknya masyarakat desa khususnya anak muda tentang

bahaya penggunaan narkoba dan jenis obat-obat lain yang dapat

membahayakan generasi muda serta memberikan pemahaman

undang-undang tentang NAPZA dan hukuman atas perjual belikan

NAPZA. Yang menjadi sasaran penyuluhan ini ialah masyarakat desa

khususnya pemuda.

Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang

biasa disebut narkoba merupakan jenis obat/zat yang diperlukan di

dalam dunia pengobatan. Akan tetapi apabila dipergunakan tanpa

pembatasan dan pengawasan yang seksama dapat menimbulkan

ketergantungan serta dapat membahayakan kesehatan bahkan jiwa .

Hal inilah yang melatar belakangi kami melakukan penyuluhan di

tingkat pemuda.

Berdasarkan observasi di desa Urundaka bahwa adanya

perilaku dari kalangan pemuda atau remaja sendiri yang dapat

membantu dalam penyebaran narkotika yang dapat menyebabkan

banyaknya korban menjadi kecanduan. Penyebaran tersebut dapat

dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung. Sebab observasi

yang dilakukan di pasar tradisional yang setiap hari selasa hanya

muncul 1 kali dalam 1 minggu pembelian obat TDR dapat diperjual

belikan dengan bebas tanpa memikirkan bahaya pembeli. Dari hasil

observasi ini yang melatar belakangi kami untuk melakukan

penyuluhan narkoba di Desa Urundaka.

Dalam penyuluhan ini kami berikan pencegahan dan bahaya

menggunakan narkoba serta tanda-tanda gejala kecanduan narkoba

pada masyarakat khususnya muda di desa Urundaka.

a. Pertama kami memberikan info Tanda-tanda sederhana yang

dapat dikenali jika kecanduan narkoba.

1. Perubahan perangai atau perilaku seperti : yang biasanya

periang tiba-tiba menjadi pemurung, mudah tersinggung dan

cepat marah tanpa alasan yang jelas.

2. Sering menguap dan mengantuk, malas, melamun, dan tidak

memperdulikan kebersihan atau penampilan diri.

3. Menjadi tidak disiplin, atau sering kabur, baik dirumah maupun

disekolah.

4. Nilai rapor atau prestasi lainnya turun.

5. bersembunyi di tempat gelap atau sepi agar tidak terlihat

orang.

6. Lebih memilih bergaul dengan orang-orang tertentu saja yang

mempunyai ciri-ciri seperti tanda-tanda diatas.

7. Mencuri apa saja milik orang tua atau saudara untuk membeli

minuman atau obat-obatan terlarang.

8. Sering cemas, mudah stress atau gelisah, sukar tidur.

9. Pelupa, seperti orang bego atau pikun.

10. Mata merah seperti mengantuk terus atau memakai

kacamata hitam.

b. Kedua gejala- gejala menggunakan narkoba.

1. Malas makan, sehingga fisik lemah dan kekurangan gizi.

2.  Hidup jorok, sehingga terkena ekzim, penyakit kelamin,

lebih lanjut paru-paru, hepatitis.

3. Sering sakit kepala mual-mual, muntah, murus-murus dan

sulit tidur.

4. Gangguan otot jantung dan TD tinggi.

5. G3 gerak dan keseimbangan tubuh.

6.  Lambat kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.

7. Hilang kepercayaan diri, apatis, penghayal, penuh curiga.

8. Cenderung menyakiti diri bahkan bunuh diri.

Upaya pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba di

kalangan pemuda, sudah seyoginya menjadi tanggung jawab kita

bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan

masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman

narkoba terhadap anak-anak kita. Pendidikan moral dan keagamaan

harus lebih ditekankan kepada siswa. Karena salah satu penyebab

terjerumusnya anak-anak ke hal negatif adalah kurangnya pendidikan

moral dan keagaman sehingga perbuatan tercela pun mereka jalani.

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan program profesi Mahasiswa KKNP-Integral Tematik

Posdaya Angkatan 65 Fakultas MIPA Program Studi Farmasi di desa

Urundaka ialah kurang kesadaran masyarakat desa khususnya para

generasi muda tentang bahaya narkoba

6.2 Saran

Diharapkan kepada masyarakat desa Urundaka Kegiatan

pencegahan penyalah gunaan narkotika dan zat adiktif sebaiknya

ditindaklanjuti dengan berbagai pelatihan, misalnya pelatihan efektif

dengan orang tua dan putra-putri.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Amin, Buku Tentang Bahaya Narkoba, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1991.

http://noerhayati.wordpress.com/2008/06/02/Narkoba+ Narkotika /