KSB

59
KARSINOMA SEL KARSINOMA SEL BASAL BASAL I NYOMAN AGUS SETIAWAN

description

Lapsus

Transcript of KSB

  • KARSINOMA SEL BASALI NYOMAN AGUS SETIAWAN

  • BAB IPENDAHULUAN

  • Kanker kulit merupakan satu keganasan yang timbul pada permukaan kulit dan berasal dari sel epitel, sel pluripotensial, atau dari sel melanin.

    Secara umum, tumor ganas pada kulit dibagi menjadi 3 golongan besar, yaitu: Melanoma MalignaNon Melanoma Maligna (Karsinoma Sel Basal/KSB, Karsinoma Sel Skuamosa/ KSS, dan Tumor Ganas Kulit lainnya).

  • Karsinoma sel basal (KSB) = Basalioma adalah tumor ganas kulit yang paling sering ditemukan terutama pada orang kulit putih.

    Di Australia jumlah kasus baru KSB 652/tahun/100 ribu penduduk sedangkan di Amerika Serikat 480/tahun/100 ribu penduduk.

    Di Indonesia menurut data Badan Registrasi Kanker Ikatan Ahli Patologi Indonesia, dari 1530 kasus kanker kulit, yang terbanyak adalah kasus karsinoma sel basal yaitu sebesar 39.93%.

  • KSB biasanya menyerang dermis dan jarang menyerang bagian tubuh yang lain.

    Adanya paparan sinar matahari yang lama kerusakan DNA meningkatkan risiko timbulnya KSB.

    Predileksi timbulnya KSB adalah pada kepala, khususnya wajah dengan inseiden tersering pada hidung, lipatan nasolabial (sekitar 70%), pada badan (25%), dan bagian tubuh lainnya (5%).

  • Biopsi kulit penting dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis serta untuk menentukan subtipe histologi dari KSB tersebut.

    KSB yang tidak tertangani dapat menyebabkan destruksi lokal.

    Pembedahan pada sebagian besar kasus merupakan pilihan terapi yang dianjurkan selain beberapa terapi lainnya yang didasarkan pada ukuran, kedalaman, serta lokasi tumor tersebut.

  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  • DefinisiKSB : suatu tumor kulit yang bersifat ganas, berasal dari sel-sel epidermis dan apendiknya. KSB merupakan tumor fibroepitel yang terdiri atas komponen stroma interdependen (jaringan fibrosa) dan epitel. Tumor ini berkembang lambat dan tidak/jarang bermetasasis.Keganasan pada karsinoma ini adalah keganasan yang bersifat lokal (localized malignant), yaitu invasi tumor ke jaringan di bawah kulit (subkutis), fasia, otot, dan tulang, umumnya tidak menyebabkan kematian.

    Nama lain dari Karsinoma Sel Basal adalah Basalioma, Basal Sel Epitelioma, Ulkus Rodens, Ulkus Jacobs, Tumor Komprecher.

  • EpidemiologiDi Australia, jumlah kasus baru KSB sekitar 652 kasus/tahun/100 ribu penduduk sedangkan di Amerika Serikat 480 kasus/tahun/100 ribu penduduk. Di Indonesia sendiri, menurut data Badan Registrasi Kanker Ikatan Ahli Patologi Indonesia, dari sekitar 1530 kasus kanker kulit, yang terbanyak adalah kasus karsinoma sel basal yaitu 39,93%.Predileksi tumor ini adalah daerah muka yang terpajan sinar matahari. Daerah muka yang sering terkena adalah daerah antara dahi dan sudut bibir, dimana daerah 2/3 bagian atas yang paling sering terkena. Pria lebih banyak menderita dibandingkan dengan wanita dan uumnya penderita berusia di atas 40 tahun.

  • EtiologiSampai saat ini masih belum diketahui penyebab KSB secara pasti.Predisposisi :Faktor internal, yang terdiri dari umur, ras, geneik, dan jenis kelamin.Faktor eksternal, yang terdiri dari : radiasi ultraviolet (UV B 290-320 nm), radiasi ionisasi, bahan-bahan karsinogenik (seperti : arsen, inorganik, zat-zat kimia, hidrokarbon polisiklik), trauma mekanis kulit, dll.

  • Patogenesis

  • Manifestasi KlinisCambaran klmik KSB bervarisasi. Lever membagi KSB menjadi 5 bentuk :Nodus ulseratif, termasuk ulkus rodensBerpigmenMorfea atau fibrosing atau sklerosingSuperfisialFibroepitelioma

  • Nodus ulseratif, termasuk ulkus rodens

    Merupakan jenis yang paling sering dijumpai. Lesi biasanya tampak sebagai lesi tunggal. Paling sering mengenai wajah, terutama pipi, lipatan nasolabialis, dahi, dan tepi kelopak mata. Pada awalnya tampak papul atau nodul kecil, transparan sepeni mutiara, berdiamater kurang dari 2 cm, dengan tepi yang meninggi. Permukaannya tampak mengkilat, sering dijumpai adanya teleangiektasis, dan kadang - kadang dengan skuama yang halus atau krusta tipis, berwarna seperi mutiara, kadang - kadang seperti kulit normal sampai eritema yang pucat. Lesi membesar secara perlahan dan suatu saat bagian tengah lesi menjadi cekung, meninggalkan tepi yang meninggi keras.

  • 2. BerpigmenCambaran klinisnya sama dengan yang tipe nodulo-ulseratif.Bedanya adalah pada jenis ini lesi berwarna coklat atau hitam berbintik bintik atau homogen yang secara klinis dapat menyerupai melanoma. Banyak dijumpai pada orang-orang dengan kulit gelap yang tinggal di daerah tropis.

  • 3. Morfea atau fibrosing atau sklerosing

    Biasanya terjadi pada daerah kepala dan leher, lesi tampak sebagai plak sklerotik yang cekung, berwama putih kekuningan dengan batas tidak jelas. Pertumbuhan perifer diikuti oleh perluasan sklerosis di tengahnya. Kadang-kadang tertutup krusta yang melekat erat. Jarang mengalami ulserasi. Tepi lesi cenderung invasif ke arah dalam dan menyerupai penyakit morphea atau skleroderma.

  • 4. SuperfisialLesi biasanya multipel, mengenai badan. Secara klinis tampak sebagai plak transparan, eritematosa sampai berpigmen terang, berbentuk oval sampal ireguler dengan tepi berbatas tegas sedikit meninggi, seperti benang atau kawat. Biasanya dihubungkan dengan ingesti arsenik kronis.

    5. FibroepiteliomaPaling sering terjadi pada punggung bawah.Secara kinis, lesi berupa papul kecil yang tidak bertangkai atau bertangkai pendek, dengan permukaan halus dan warna yang bervariasi.

  • Terdapat pula 3 sindroma klinis, dimana epitelioma sel basal berperan penting, yaitu :Sindroma epitelioma sel basal nevoidNevus sel basal unilateral linierSindroma Bazex (merupakan atrofoderma folikuler dengan epitelioma sel basal multipel)

  • 1. Sindrorma epitelioma sel basal nevoidDikenal pula sebagai sindroma Corlin-goltz, yang merupakan kelainan autosomal dominan dengan penetrasi yang bervariasi, ditandai oleh 5 gejala mayor yaitu :KSB multipel yang terjadi pada usia mudaCekungan - cekungan pada telapak tangan dan telapak kakiKelainan pada tulang, terutama tulang rusukKista pada tulang rahangKalsifikasi ektopik dari falks serebri dan struktur lainnya

    Di samping gejala mayor ini dijumpai banyak kelainan sistem organ mutipel yang berhubungan dengan sindroma ini.

  • 2. Nevus sel basal unilateral linierMerupakan jenis yang sangat jarang dijumpai. Lesi berupa nodul dan komedo, dengan daerah atropi berbentuk striae, distribusi zosteriformis atau linier, tersebar unilateral. Lesi biasa dijumpai sejak lahir dan lesi ini tidak meluas dengan meningkatnya usia.

  • 3. Sindroma Bazex (merupakan atrofoderma folikuler dengan epitelioma sel basal multipel)

    Sindroma ini digambarkan pertama kalinya oleh Bazex, diturunkan secara autosomal dominan, dengan ciri khas sebagai berikut :Atrofoderma folikuler, yang ditandai oleh folikuler yang terbuka lebar, seperti ice pick marks terutama pada ekstremitas. Epitelioma set basal kecil. multipel pada wajah, biasanya timbul pertama kali saat remaja atau awal dewasa. Namun kadang-kadang dapat juga timbul pada akhir masa anak - anak.

    Di samping itu dapat pula dijumpai aanya anhidrosis lokal atau hipohidrosis generalisata, hipotrikosis kongenital pada kulit kepala dan daerah lainnya.

  • HistopatologiSifat-sifat histopatologi dari KSB bervariasi, namun pada umumnya mempunyai inti yang besar, oval atau memanjang dengan sedikit sitoplasma. Sel pada KSB mirip dengan sel basal pada stratum basal epidermis hanya rasio antara inti dengan sitoplasma lebih besar atau tidak tampak adanya jembatan antar sel. Inti dari sel KSB lebih seragam (tidak banyak berbeda dalam ukuran dan intensitas pewarnaan) dan tidak tampak adanya gambaran anaplastik.

  • Parenkim tumor pada KSB selalu dikelilingi oleh stroma yang sering tampak sebagai jaringan dengan banyak fibroblast muda. Hal ini dikarenakan oleh parenkim tumor berasal dari sel epitelial dan stroma berasal dari mesoderm, yang berperan dalam pembentukan adneksa kulit.

  • Berdasarkan gambaran histopatologisnya, Lever (1993) membagi KSB dalam 2 golongan yaitu :81. KSB berdiferensiasiJenis keratotik Disebut juga tipe pilar oleh karena berdiferensiasi ke arah rambut. Tipe ini menunjukkan sel-sel parakeratotik dengan gambaran inti yang memanjang dan sitoplasma agak eosinofilik dan dijumpai horncys serta sel-sel undiferentiated dengan sitoplasma basofilik.Jenis kistikDijumpai adanya bagian-bagian kistik di bagian tengah massa tumor yang terjadi aktbat degenerasi set-set tumor atau diferensiasi sel-sel ke arah kelenjar.Jenis adenoidAdanya gambaran struktur mirip kelenjar yang dibatasi oleh jaringan ikat. Kadang-kadang ditemukan lumen yang dikelilingi olehsel-sel bersekresi. Dalam lumen dapat ditemukan semacam bahan koloid atau massa amorf.

  • 2. KSB tidak berdiferensiasi/KSB solidMerupakan gambaran histopatologi yang banyak dltemukanBerupa pulau-pulau sel dengan bentuk dan ukuran bermacam-macam, terdiri dari sel-sel basaloid, dengan inti basofilik yang bulat atau lonjong, sitoplasma sedikit, sel-sel pada tepi massa tumor tersusun palisade.

  • DiagnosisDiagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan histopatologi. Anamnesis : terdapat kelainan kulit terutama di daerah wajah yang sudah berlangsung lama berupa benjolan kecil, tahi lalat, luka yang sukar sembuh, lambat menjadi besar, dan mudah berdarah. Gatal atau sakit pada lesi (-). Pada pemeriksaan fisik :ditemukan papul atau ulkus yang dapat berwarna seperti kulit atau hiperpigmentasi. Pada palpasi teraba indurasi. Pembesaran kelenjar getah bening regional (-). Pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan bhistopatologi yaitu dengan dilakukan biopsi.

  • Diagnosis BandingKarsinoma sel skuamosaMelanocytic naevi (Nevus Pigmetosus)Melanoma malignaKeratosis seboroik

  • PenatalaksanaanPenatalaksanaan KSB bertujuan untuk mendapatkan kesembuhan dengan hasil kosmetik yang balk serta hasil fungsional yang maksimal. Terapi dapat bersifat preventif atau kuratif.

    Preventifsinar matahari merupakan salah satu predisposisi utama terjadinya kanker kulitSalah satu cara pencegahan tersebut adalah dengan pemakaian tabir surya (sunscreen) selama terpajan sinar matahari.

  • KuratifHal yang harus diperhatikan:faktor tumor tipe tumor, ukuran, lokasi, sifat pertumbuhan dan apakah tumor primer atau rekuren2. faktor pasien usia, riwayat penyakit lain, faktor psikologis, dan riwayat pengobatan sebelumnya.

  • Secara garis besar penatalaksanaan KSB digolongkan dalam 2 kelompok, yaitu : 1. pembedahan eksisi dengan skapel, bedah mikrografik Mobs, kuretase dan elekirodesikasi, bedah beku, serta bedah laser.2. tanpa pembedahanradioterapi, interferon intralesi, kemoterapi, pemberian retinoid, dan foto dinamik.

  • ...pembedahan...

    Eksisi Standar dengan EksisiEksisi tumor dan jaringan normal sekitarnya 3-4 mm dari batas tumorAngka kesembuhan 95% dan hasil kosmetik yang bagusAngka kekambuhan dam 5 tahun pada tumor >1,5 cm sebesar 12% dan >3 cm sebesar 23%.

  • Bedah Mikrografik MobsMetode ini menghilangkan tumor dan jaringan tipis dari kulit normal yang mengelilingi tumorIndikasi :Lokasi dengan risiko tinggi : area wajah, scalp, area preorbitalTumor > 2 cmGambaran histologi yang agresifRekurenEksisi KSB yang tidak komplitBatas tidak tegasAngka kesembuhan 99% (primer), 90-95% (rekuren)Angka kekambuhan rendah :
  • Kuretase dan ElektrodesikasiMetode yang sering digunakanPaling baik digunakan pada KSB tipe noduler dan superfisialAngka kesembuhan 95%Angka kekambuhan rendah : 15% (2-5 mm), 50% (> 5 mm)Keterbatasan dalam mengontrol margin tumorTidak direkomendasikan untuk KSB dengan ukuran tumor besar, KSB morfeamdan KSB rekuren.

  • Bedah Beku (Cryosurgery)Salah satu metode destruktifMenggunakan nitrogen cair yang diletakkan di batas lateral tumor.Angka kesembuhan 92%Menimbulkan bekas luka hipertrofik dan perubahan pigmentasi kulit

  • PrognosisPrognosis umumnya baik dengan five year survival rate mencapai 99%. Akan tetapi KSB memiliki angka kekambuhan tinggi, terutama bila pengobatan tidak adekuat. Rekurensi biasanya terjadi pada 4 bulan pertama sampai 12 bulan setelah pengobatan.

  • BAB III LAPORAN KASUS

  • iDENTITASNama: Ni Nyoman SitiUmur: 54 TahunJenis Kelamin: PerempuanAlamat: Banjar Palak, GianyarPekerjaan: PedagangSuku: BaliBangsa: IndonesiaAgama: HinduTanggal Tindakan: 27 Mei 2013

  • AnamnesisKeluhan utama : timbul tahi lalat berwarna hitamRiwayat penyakit sekarang :Pasien mengeluhkan timbul tahi lalat berwarna hitam secara tiba-tiba sejak 3 bulan yang lalu di bawah mata kirinya. Awalnya lesi sebesar biji jagung kemudian terus membesar sampai seukuran uang logam dan keluar darah setiap pasien mencuci mukanya. Pasien juga mengeluhkan timbul benjol-benjol di leher yang mebesar sejak 5 tahun yang lalu. Gatal dan nyeri pada lesi disangkal.

  • Riwayat penyakit dahulu :Pasien belum pernah menderita keluhan yang sama sebelumnya. Riwayat asma dan alergi disangkal. Riwayat penyakit sistemik disangkal.

    Riwayat keluarga dan sosial :Keluhan yang sama di keluarga disangkal. Riwayat atopi dan penyakit sistemik dalam keluarga disangkal.Riwayat pengobatan :Pasien sudah pernah berobat ke dokter umum dan diberikan salep (pasien tidak tahu kandungannya), tapi keluhan tidak membaik.

  • PemeriksaanStatus PresentKeadaan Umum: BaikNadi: 84 kali permenitRespirasi: 18 kali permenitTemperatur aksila: 36,7CBB: 56 Kg

  • Status GeneralKepala: NormocephaliMata: anemia -/-, ikt-/-THT: dalam batas normalThorax: Cor: S1S2 normal, murmur (-) Pulmo: vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-Abdomen: distensi (-),bising usus normal, hepar dan lien tidak terabaEkstremitas: dalam batas normal.

  • Status Lokalis Lokasi: maksila sinistra di bawah oculi sinistraInspeksi: plak kehitaman, soliter, permukaan tidak beraturan, bentuk bolat-lonjong, berukuran numularis, berbatas tidak tegas di atas kulit yang hiperpigmentasi, tersebar unilateral.Palpasi: nyeri tekan (-)

  • Pemeriksaan Penunjang

    NoParameterResultUnitRangeRemarksDarah Lengkap1WBC5,4X103 u/L4,1-11,0NormalNeu7,21X103 u/L2,50-7,50NormalLym1,1X103 u/L1,00-4,00NormalMono0,56X103 u/L0,10-1,20NormalEos0,00X103 u/L0,00-0,50Normal2RBC4,2X106 u/L4,00-5,20Normal3HGB12,00g/Dl12,00-16,00Normal4HCT39,8%36,00-46,00Normal5MCV81,90Fl80,00-100,00Normal6MCH27,30Pg26,00-34,00Normal7PLT209X103 u/L140 440Normal

  • Elektrolit1Natrium140Mmol/L136-142Normal2Kalium4,0Mmol/L3,8-5,0Normal3Klorida99Mmol/L95-108NormalKimia Darah1GDS100Mg/dL80-150Normal2SGOT20u/L5-40Normal3SGPT17u/L11-37Normal4Urea30Mg/dL10-40Normal5Creatinin0,5Mg/dL0,5-12Normal

  • Usulan PemeriksaanHistopatologi jaringan

  • Diagnosis KerjaKarsinoma Sel Basal

  • PENATALAKSANAANKonservatif + Jadwalkan wide excitionPemeriksaan darah lengkap, EKG, Foto ThoraxKonsul Anestesi

  • BAB IV PEMBAHASAN

  • Anamnesis yang mendukung : perempuan berusia 54 tahun mengeluh timbul tahi lalat kehitaman secara tiba-tiba sejak 3 bulan yang lalu di bawah mata kirinya. Awalnya lesi sebesar biji jagung kemudian terus membesar sampai seukuran uang logam dan keluar darah setiap pasien mencuci mukanya. Pasien juga mengeluhkan timbul benjol-benjol di leher yang membesar sejak 5 tahun yang lalu. Gatal dan nyeri pada lesi disangkal.Sebelum memiliki warung, pasien berdagang di pasar sampai siang dan sering terpapar sinar matahri.

  • Pemeriksaan fisik :plak kehitaman, soliter, bentuk bolat-lonjong, permukaan tidak beraturan, berukuran numularis, berbatas tidak tegas di atas kulit yang hiperpigmentasi, tersebar unilateral di daerah maksila sinistra di bawah oculi sinistra.

  • Untuk diagnosis KSB :Dari anamnesis terdapat kelainan kulit terutama di daerah wajah yang sudah berlangsung lama berupa benjolan kecil, tahi lalat, luka yang sukar sembuh, lambat menjadi besar, dan mudah berdarah. Tidak ada rasa gatal atau sakit pada lesi. Pada pemeriksaan fisik ditemukan papul atau ulkus yang dapat berwarna seperti kulit atau hiperpigmentasi. Pada palpasi teraba indurasi. Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening regional.

  • Pada pasien ini dilakukan wide excision yang bertujuan untuk menghilangkan secara total tumor yang ada. Wide excision dilakukan dengan cara mengangkat tumor dan jaringan di sekitar tumor sehingga diharapkan tidak ada sel tumor yang tersisia. Berdasarkan penelitian, eksisi pada KSB dapat memberikan tingkat kesembuhan sekitar 99% dan mengurangi angka kekambuhan

  • BAB V RINGKASAN

  • SIMPULANKesimpulan yang dapat diambil dari kasus berikut ini adalah:Pasien didiagnosis dengan karsinoma sel basalFaktor risiko pada pasien ini adalah sering terpapar sinar matahariPenatalaksanaan pada pasien ini yaitu rencana operasi wide excision yang didahului dengan pemeriksaan darah lengkap, foto thorax, EKG dan konsul anestesi.

  • TERIMA KASIH