Korupsi

25
KORUPSI

description

tentang korupsi

Transcript of Korupsi

Page 1: Korupsi

KORUPSI

Page 2: Korupsi

Penyusun

• Dona Libya

• Henniati Manik

• Intan Larasati

• Vania Desiwilona

Page 3: Korupsi

KorupsiDiambil dari bahasa Latin: corruptio dari kata

kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok.

Page 4: Korupsi

Secara harfiah, KORUPSI adalah perilaku pejabat publik, baik

politikus, politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal

memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan

menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka

Page 5: Korupsi

Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur-unsur sebagai berikut:

Page 6: Korupsi

• perbuatan melawan hukum;• penyalahgunaan kewenangan, kesempatan,

atau sarana;• memperkaya diri sendiri, orang lain, atau

korporasi;• merugikan keuangan negara atau

perekonomian negara;

Page 7: Korupsi

Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, di antaranya:

Page 8: Korupsi

• memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan);

• penggelapan dalam jabatan;• pemerasan dalam jabatan;• ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai

negeri/penyelenggara negara);• menerima gratifikasi (bagi pegawai

negeri/penyelenggara negara).

Page 9: Korupsi

Kondisi yang mendukung munculnya korupsi:

Page 10: Korupsi

• Konsentrasi kekuasan di pengambil keputusan yang tidak bertanggung jawab langsung kepada rakyat, seperti yang sering terlihat di rezim-rezim yang bukan demokratik.

• Kurangnya transparansi di pengambilan keputusan pemerintah

• Kampanye-kampanye politik yang mahal, dengan pengeluaran lebih besar dari pendanaan politik yang normal.

• Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar.

Page 11: Korupsi

• Lemahnya ketertiban hukum.• Lemahnya profesi hukum.• Gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil.• Rakyat yang cuek, tidak tertarik, atau mudah

dibohongi yang gagal memberikan perhatian yang cukup ke pemilihan umum.

• Ketidakadaannya kontrol yang cukup untuk mencegah penyuapan atau "sumbangan kampanye".

Page 12: Korupsi

Jenis-jenis Korupsi :

Page 13: Korupsi

PenyuapanPenyuapan dapat didefinisikan sebagai perbuatan atau tindakan dari satu pihak yang memberikan keuntungan kepada pihak lain agar tujuannya tercapai. Suap dalam lembaga pemerintahan dapat diberikan pada pelayanan publik (langsung) atau kepada orang atau entitas lain (tidak langsung). Dalam lingkungan politik, suap dapat diberikan oleh pihak yang berkepentingan untuk meminta kepada oknum pemerintah untuk mengubah keputusan atau tindakannya secara tidak benar agar kepentingannya dapat tercapai.

Page 14: Korupsi

Penggelapan

Penggelapan dapat berarti mencuri atau mengambil sumber daya publik secara ilegal yang dilakukan oleh personel yang ditugasi dan diberi wewenang untuk mengendalikan sumber daya tersebut. Sebagai contoh oknum pemerintahan yang diberi wewenang untuk membagikan BLT, tetapi menyalahgunakan wewenang itu dan membagi BLT kepada masyarakat tidak sesuai dengan porsi yang seharusnya.

Page 15: Korupsi

Nepotisme dan Kroniisme

Nepotisme dan kroniisme menjelaskan mengenai tindakan individu-individu yang menguntungkan relasi mereka, misalnya keluarga (nepotisme), atau teman-teman personal (kroniisme), yang ditujukan untuk mencapai keuntungan mereka sendiri.

Page 16: Korupsi

KickbackKickback merupakan suatu bagian ofisial dari dana yang digelapkan dari alokasi untuk organisasinya. Kickback tidak terbatas hanya pada organisasi atau instansi pemerintah, tetapi untuk semua entitas dan semua kondisi dimana orang-orang dipercaya untuk mengelola dana dan ikut menikmati sebagian dari dana tersebut, padahal dana tersebut bukan merupakan miliknya. Oleh karena itu, kickback termasuk ke dalam kategori korupsi.

Page 17: Korupsi

Dampak dari korupsi yaitu :

Page 18: Korupsi

1. Lesunya Perekonomian

Akibat dari lesunya perekonomian :• Investasi dan pertumbuhan ekonomi lemah• Penurunan produktivitas• Kualitas barang barang dan jasa untuk publik

rendah• Utang negara meningkat• Pendapatan dari pajak menurun

Page 19: Korupsi

2. Meningkatnya Kemiskinan

Dampak dari meningkatnya kemiskinan:• Harga jasa dan pelayanan publik mahal• Pengentasan kemiskinan tidak berjalan• Akses masyarakat miskin semakin terbatas

Page 20: Korupsi

3. Meningkatnya Kriminalitas

Dampak dari meningkatnya kriminalitas :• Sindikat kejahatan atau penjahat leluasa

melanggar hukum• Proteksi terhadap kelompok kejahatan• Desakan pemenuhan kebutuhan hidup yang

semakin sempit• Solidaritas sosial semakin langka

Page 21: Korupsi

4. Demoralisasi

Dampak dari demoralisasi :• Runtuhnya otoritas pemerintah• Matinya etika sosial-politik• Tidak efektifnya peraturan dan perundang

undangan.• Menghalalkan segala cara

Page 22: Korupsi

5. Kehancuran Birokrasi

Dampak dari kehancuran birokrasi:• Birokrasi tidak efisien (boros)• Fungsi pelayanan tidak berjalan• Komersialisasi birokrasi• Birokrasi menjadi loket tiket

Page 23: Korupsi

6. Terganggunya sistem politik & pemerintahan

Dampak dari terganggunya sistem politik dan pemerintahan:

• Munculnya kepemimpinan koruptor• Sistem politik mandul• Fungsi pemerintahan tidak berjalan• Hilangnya kepercayaan rakyat terhadap

lembaga pemerintah

Page 24: Korupsi

7. Buyarnya Masa Depan Demokrasi

Dampak dari buyarnya masa depan demokrasi:• Hilangnya kepercayaan publik terhadap

demokrasi• Hancurnya kedaulatan rakyat.

Page 25: Korupsi

Terimakasih

Ada pertanyaan?