Korelasi Usia Dan Merokok Terhadap Kejadian Retensi Urin
-
Upload
muhammad-dimas-haryoko -
Category
Documents
-
view
387 -
download
2
Transcript of Korelasi Usia Dan Merokok Terhadap Kejadian Retensi Urin
KORELASI USIA DAN MEROKOK TERHADAP INSIDENSI RETENSI URIN TOTAL PADA PRIA PENDERITA BENIGN PROSTATE HYPERPLASIA (BPH) DI RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE JULI 2009 – FEBRUARI 2010
MUHAMMAD DIMAS HARYOKO
I1A006003
LATAR BELAKANG Benign Prostate Hyperplasia ( BPH ) atau Pembesaran Prostat
Jinak adalah penyakit yang umum menyerang pria tua dan jarang ditemukan sebelum usia 40 tahun.
LATAR BELAKANG
Komplikasi berbahaya dari BPH adalah retensi urin. Retensi urin adalah ketidakmampuan pasien untuk mengosongkan kandung kemih secara spontan. Ini adalah suatu kondisi membahayakan yang harus segera ditangani.
RUMUSAN MASALAH
Apakah terdapat korelasi antara usia dan perilaku merokok terhadap resiko terjadinya retensi urin total pada pasien Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) di RSUD Ulin Banjarmasin periode Juli 2009 – Februari 2010 ?
TUJUAN UMUM PENELITIAN
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh usia dan perilaku merokok terhadap insidensi retensi urin total pada pasien BPH di RSUD Ulin Banjarmasin.
TUJUAN KHUSUS PENELITIAN
Mengetahui angka kejadian BPH di RSUD Ulin periode Juli 2009 - Februari 2010.
Mengetahui angka kejadian retensi urin total pada pasien BPH di RSUD Ulin Banjarmasin periode Juli 2009 – Februari 2010.
Mengetahui usia rata-rata pasien BPH di RSUD Ulin Banjarmasin.
Mengetahui angka perokok pada pasien BPH di RSUD
Ulin Banjarmasin.
MANFAAT PENELITIAN
Hasil dari penelitian ini diharapkan : Dapat memberikan informasi kepada
masyarakat umumnya dan para pasien BPH khususnya mengenai retensi urin yang merupakan salah satu komplikasi berbahaya dari BPH.
Serta pengaruh usia dan perilaku merokok pada pasien BPH dalam kaitannya dengan resiko terjadinya retensi urin.
LANDASAN TEORI
Peningkatan usia
Terjadi ketidak seimbangan hormon steroid ( penurunan
rasio androgen : estrogen )
Peningkatan gejala BPH
Peningkatan resiko terjadinya retensi
urin
LANDASAN TEORI
Merokok
Peningkatan konsentrasi testosteron
Peningkatan akumulasi
dihidrotestosteron
Peningkatan potensial dihidrotestosteron terhadap prostat
Peningkatan gejala BPH dan resiko terjadinya retensi urin
LANDASAN TEORI
Merokok
Penurunan sistem imun dan peningkatan inflamasi pada jaringan
prostat
Hilangnya mekanisme pertahanan tubuh
(GST) sehingga prostat rentan terhadap
karsinogen
Prostat terpapar oleh amino heterosiklik 2-
amino-1-methyl-6-phenylidimazo (Phip)
Peningkatan gejala BPH
HIPOTESIS
Terdapat peningkatan resiko terjadinya retensi urin total seiring dengan peningkatan usia pada pasien Benigna Prostat Hiperplasia (BPH).
Merokok dapat menyebabkan peningkatan resiko terjadinya retensi urin total pada pasien Benigna Prostat Hiperplasia (BPH).
RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan penelitian dilakukan secara non eksperimental, bersifat survey korelatif umur dan aktivitas merokok terhadap kejadian retensi urin pada pasien BPH di RSUD Ulin periode Juli 2009 - Februari 2010.
POPULASI DAN SAMPEL
Populasi pada penelitian ini adalah semua pria pasien BPH.
Sampel pada penelitian ini adalah semua pria pasien BPH yang berobat ke RSUD Ulin Banjarmasin periode Juli 2009 – Februari 2010.
INSTRUMEN PENELITIAN
1. Rekam medis Nama pasien Umur pasien Diagnosa BPH pasien oleh dokter spesialis
2. Kuisioner Nama pasien Umur pasien Aktivitas merokok pasien Jumlah rokok per hari Status retensi
VARIABEL PENELITIAN
Variabel Bebas pada penelitian ini adalah aktivitas merokok dan usia pasien BPH yang mengalami retensi urin total di RSUD Ulin Banjarmasin periode Juli 2009 – Februari 2010.
Variabel Terikat pada penelitian ini adalah kejadian retensi urin total pada pasien BPH di RSUD Ulin Banjarmasin periode Juli 2009– Februari 2010.
PROSEDUR PENELITIAN
Penelitian ini melalui beberapa tahap: 1. Mendapatkan perijinan dari Direktur RSUD Ulin Banjarmasin. 2. Mendapatkan perijinan dari Kepala SMF Bedah RSUD Ulin Banjarmasin. 3. Memperoleh data tentang usia dan diagnosis pasien BPH dari rekam medik poli Bedah RSUD Ulin Banjarmasin periode Juli 2009 – Februari 2010. 4. Memberikan kuisioner kepada subyek penelitian untuk mendapatkan informasin mengenai aktivitas merokok.
TAHAP PENGUMPULAN DATA
Setelah terkumpul, data umur, dan aktivitas merokok pada pasien BPH ditabulasikan.
TEKNIK ANALISIS DATA
Analisis data dilakukan dengan uji korelasi Lambda melalui teknik komputerisasi dengan program SPSS.
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di poliklinik bedah RSUD Ulin Banjarmasin.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2009 – Februari 2010.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pasien BPH Status Retensi
Retensi Non Retensi (kontrol)
Merokok 21 12
Tidak Merokok 9 18
Total 30 30
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pasien BPH Status Retensi
Retensi Non-Retensi (kontrol)
46 - 50 Tahun 2 0
51 – 55 Tahun 4 3
56 – 60 Tahun 7 8
61 – 65 Tahun 8 5
66 – 70 Tahun 6 6
> 70 Tahun 3 8
Total 30 30
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 5.1 Jumlah pasien BPH dengan status retensi dan aktivitas merokok
0
5
10
15
20
25
Perokok NonPerokok
Retensi Urine
Non Retensi Urine
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 5.2 Jumlah pasien BPH menurut kelompok usia dan status retensi.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
46-50 51-55 56-60 61-65 66-70 >70
Retensi Urin
Non Retensi Urine
HASIL DAN PEMBAHASAN
Nilai r Nilai p Interpretasi
Merokok terhadap retensi
0.300 0.076 Korelasi lemah dan tidak bermakna
Usia terhadap retensi
0.200 0.234 Korelasi lemah dan tidak bermakna
SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil simpulan, yaitu :
1. Terdapat korelasi lemah dan tidak bermakna antara aktivitas merokok dengan insidensi retensi urin total pada pasien BPH di Poliklinik Bedah RSUD Ulin periode Juli 2009-Februari 2010.
2. Terdapat korelasi lemah dan tidak bermakna antara usia pasien dengan insidensi retensi urin total pada pasien BPH di Poliklinik Bedah RSUD Ulin periode Juli 2009-Februari 2010.
SARAN
1. Perlu penelitian lebih lanjut dengan menggunakan sampel yang lebih besar.
2. Perlu penelitian lebih lanjut untuk meneliti pengaruh rokok terhadap retensi pada pasien BPH berdasarkan jenis rokok ( rokok filter dan kretek ), dan berapa lama aktivitas merokok berlangsung.
3. Perlu penelitian lebih lanjut terhadap faktor – faktor lain yang mempengaruhi kejadian retensi urin total pada pasien BPH.